Variasi Waktu Pengapian dengan Pemanas

Transkripsi

1 Pegapia Pemaas VARIASI WAKTU PENGAPIAN TERHADAP PERFORMA DAN EMISI MESIN 1 SILINDER DENGAN PEMANAS Heu Pradipta Edratoro S1 Pedidika Tekik Mesi, Fakultas Tekik, Uiversitas Negeri Surabaya h3u@ymail.com Idra Herlamba Siregar S1 Pedidika Tekik Mesi, Fakultas Tekik, Uiversitas Negeri Surabaya idra_adsite2006@yahoo.com Abstrak Kedaraa bermotor merupaka salah satu alat trasportasi yag memerluka egie sebagai peggerak mulaya, baik roda dua maupu roda empat. Berkaita keaika jumlah kedaraa yag sebagia besar megguaka baha bakar miyak sehigga memicu jumlah keaika permitaa serta pegguaa baha bakar yag semaki meigkat. Pegguaa variasi waktu pegapia maifold da modifikasi (pemaas) sebagai alat pada mesi pembakara agar dapat meigkatka kierja mesi da meuruka emisi. Jeis peelitia ii adalah eksperime, obyek peelitia adalah sepeda motor Suzuki Shogu 110 cc tahu 2003 da variasi waktu pegapia megguaka maifold da modifikasi. Megguaka putara mesi 3000 rpm-8500 rpm jarak iterval 500 rpm. Peelitia ii megguaka metode pegujia rpm berubah pada beba peuh (Full Ope Throttle Valve) posisi trasmisi top gear yag berpedoma pada t ISO da SNI Variasi waktu pegapia megguaka pemaas yaitu, () da. Tekik aalisis yag diguaka adalah aalisis deskriptif. Hasil peelitia meujukka bahwa variasi waktu pegapia maifold da modifikasi meaikka torsi da daya. Torsi tertiggi 8,2% pada 5000 rpm 20º maifold modifikasi. Daya tertiggi 47,1% pada 3000 rpm 10º maifold. Peurua tertiggi (fuel cosumptio) 39,0% pada 4500 rpm 10º maifold modifikasi. Peurua HC tertiggi sebesar 95,8% pada 3000 rpm 15º maifold modifikasi. CO 2 meigkat 35,0% pada 8000 rpm 10º maifold modifikasi. HC meuru sebesar 62,7% pada 6500 rpm 10º maifold modifikasi. O 2 meigkat 619,6% pada 8500 rpm 15º maifold modifikasi. Kata kuci: Waktu pegapia, pemaas campura udara da baha bakar, performa, emisi gas buag Abstrack Motor vehicle is oe of the meas of trasportatio that requires egie as the first mover, either two-wheel or four wheel. I coectio with the icrease i the umber of vehicles usig the most fuel, triggerig a rise i demad ad the amout of fuel use icreases. Usig d maifold igitio timig variatios ad modificatio (heatig) as a tool i the combustio egie i order to improve egie performace ad reduce emissios. This type of research is experimetal, object of research is Suzuki Shogu motorcycle 110 cc i 2003 ad igitio timig variatio usig d ad modified maifold. Usig the egie speed 3000 rpm-8500 rpm at 500 rpm itervals. This research uses the methods of testig at full load rpm chage (Full Ope Throttle Valve) with top trasmissio gear positio based o the d ISO ad ISO Variatios igitio timig usig the heater, (d) ad before TDC. The aalysis techique used is descriptive aalysis. The results showed that the variatio i igitio timig d ad modified maifold icrease torque ad power. Torque icreased 8,2% at 5000 rpm 20º before TDC maifold modificatios. Power icreased 47,1% at 3000 rpm 10 º before TDC d maifold. Highest decrease (fuel cosumptio) 39,0% at 4500 rpm 10 º before TDC maifold modificatios. HC declie high of 95,8% at 3000 rpm 15º before TDC maifold modificatios. CO2 icreased 35,0% at 8000 rpm 10 º before TDC maifold modificatios. HC decreased by 62,7% at 6500 rpm 10º before TDC maifold modificatios. O2 icreased 619,6% at 8500 rpm 15º before TDC maifold modificatios. Keywords: igitio timig, heatig the mixture of air ad fuel, performace, emissios 221

2 JTM, Volume 01 Nomor 02 Tahu 2013, PENDAHULUAN Kedaraa bermotor merupaka salah satu alat trasportasi yag memerluka egie sebagai peggerak mulaya, baik roda dua maupu roda empat. Motor bakar merupaka salah satu egie yag diguaka sebagai peggerak mula tersebut, yaitu merupaka suatu mesi koversi eergi yag merubah eergi kalor mejadi mekaik. Dega adaya eergi kalor sebagai suatu peghasil teaga maka sudah semestiya memerluka baha bakar da sistem pembakara yag terjadi sebagai sumber kalor tersebut. Dalam hal ii baha bakar yag serig diguaka dalam kedaraa adalah besi da solar. Berkaita keaika jumlah kedaraa yag sebagia besar megguaka baha bakar miyak sehigga memicu jumlah keaika permitaa serta pegguaa baha bakar yag semaki meigkat, hal ii bertolak belakag ketersediaa miyak di dalam perut bumi yag semaki meipis. Oleh karea itu perlu adaya pemikira dalam medisai suatu egie efisiesi yag tiggi. Utuk meigkatka performa mesi da juga meuruka emisi gas buag dalam motor pembakara dalam dapat dilakuka dalam tiga tahap, yaitu proses pembakara, di dalam proses pembakara, da sesudah proses pembakara. Berhubuga hal tersebut di atas peeliti aka mecoba melakuka eksperime melalui tahap yag pertama da kedua, yaitu cara meambah pemaas campura udara da baha bakar memafaatka paas dari kalpot. Peambaha pemaas tersebut dipasag atara karburator da ruag bakar, yaitu pada itake maifold. Yag kedua yaitu memvariasi waktu pegapia cara meggeser posisi pulser da mecari waktu yag meghasilka performa yag tiggi da emisi yag redah. Waktu pegapia (igitio timig) merupaka waktu dimaa busi mulai meyalaka buga api, pegapia campura udara da baha bakar mecapai sempura membutuhka waktu kurag dari 2 milidetik. Buga api pegapia harus dilepaska lebih awal. Dega demikia, tekaa ledaka mecapai pucak setelah beberapa derajat setelah titik mati atas pada poros egkol da pembakara berlagsug tapa detoasi (Daryato, 2000:15). Peelitia melihat bagaimaa pegaruh variasi waktu pegapia terhadap performa mesi 1 silider megguaka pemaas campura udara da baha bakar da bagaimaa pegaruh variasi waktu pegapia terhadap emisi gas buag mesi 1 silider megguaka pemaas campura udara da baha bakar. Tujua utama dari kegiata peelitia ii adalah utuk megetahui pegaruh variasi waktu pegapia terhadap performa mesi 1 silider megguaka pemaas campura udara da baha bakar da megetahui pegaruh variasi waktu pegapia terhadap emisi gas buag mesi 1 silider megguaka pemaas campura udara da baha bakar. Mafaat dari peelitia ii adalah sebagai acua dalam pegembaga tekologi otomotif khususya modifikasi mesi, setelah didapat sudut pegapia yag optimal maka dapat diaplikasika pada motor bakar khususya sepeda motor 4 lagkah, meambah wawasa bagi mahasiswa da masyarakat umum tetag pegaruh variasi waktu pegapia terhadap performa da emisi gas

3 Pegapia Pemaas Tidak Diterima buag mesi 1 silider pemaas campura udara da baha bakar da sebagai salah satu cara utuk meguragi pecemara ligkuga, khususya pecemara udara. METODE Racaga Peelitia Meetuka topik: Pegaruh Pegapia Terhadap Performa Da Emisi Gas Buag Mesi 1 Silider Dega Pemaas Campura Udara Da Baha Bakar Uji Mesi Mulai Studi Pedahulua Peyusua Proposal Skripsi: Bab I, Bab II da Bab III Semiar Proposal Skripsi Diterima Set up peralata uji eksperime Pelaksaaa pegujia Fiish Didukug: Literature Peelitia ya Sara Uji Mesi variasi waktu pegapia megguaka pemaas campura udara da baha bakar Pegambila Data Data Hasil Peelitia Aalisis Data da Pembahasa Simpula Gambar 1. Racaga Peelitia Jeis Peelitia Jeis peelitia yag diguaka adalah peelitia eksperime. Variabel-variabel yag diguaka dalam peelitia ii adalah sebagai berikut: Variabel bebas Variabel bebas dapat disebut peyebab atau idepedet variable. Variabel bebas dalam peelitia ii adalah: - Variasi waktu pegapia, () da. - Pemaas campura udara da baha bakar pada itake maifold. Variabel terikat Variabel terikat adalah suatu variabel yag mejadi akibat atau tergatug (Suharsimi A, 1998:101). Variabel terikat dalam peelitia ii adalah: - Torsi - Daya efektif - Kosumsi baha bakar - Emisi gas buag Variabel kotrol adalah: Variabel kotrol pada peelitia ii - mesi 3000 rpm 8500 rpm rage putara 500 rpm. - Temperatur ruaga C. - Temperatur oli mesi Kelembama udara (humidity) 25% - 60%. Tekik Pegumpula Data Tekik pegumpula data yag dipakai dalam peelitia ii megguaka dua metode, yaitu: Metode literatur Kajia teori dalam buku sebagai peujag dalam melaksaaka peelitia. Literatur yag diguaka adalah yag berhubuga sistem pegapia, sistem baha bakar da alat pemidah paas. Metode eksperime Tekik pegumpula pada peelitia ii juga megguaka metode eksperime, 223

4 JTM, Volume 01 Nomor 02 Tahu 2013, yaitu megukur atau meguji obyek yag diteliti da mecatat data-data yag diperluka. Data-data yag diperluka tersebut adalah torsi, daya, kosumsi baha bakar, emisi gas buag yag dikeluarka oleh kalpot baik dalam kodisi mesi maupu megguaka variasi waktu pegapia, () da () yag megguaka pemaas campura udara da baha bakar. Tekik Aalisis Data Tekik aalisis data yag diguaka adalah metode deskriptif. Hal ii dilaksaaka utuk memberika gambara terhadap feomea yag terjadi setelah dilakuka beberapa perubaha waktu pegapia dari, () da megguaka pemaas campura udara da baha bakar. Lagkah selajutya adalah medeskripsika data dalam tabel da grafik tersebut mejadi kalimat yag mudah dibaca, dipahami, da dipresetasika sehigga pada itiya adalah sebagai upaya mecari jawaba atas permasalaha yag diteliti. HASIL DAN PEMBAHASAN Torsi (T) Tabel 1. Hasil data pegujia torsi Kelomp ok (kgf.m) Maifol d Torsi (T) (kgf.m) Pegapia Maifold Pegapia ,54 0,46 0,52 0,44 0,35 0, ,89 0,78 0,88 0,72 0,79 0, ,80 0,74 0,85 0,72 0,77 0, ,78 0,74 0,81 0,73 0,77 0, ,73 0,71 0,77 0,72 0,76 0, ,72 0,73 0,77 0,71 0,75 0, ,74 0,75 0,79 0,75 0,76 0, ,74 0,76 0,78 0,73 0,76 0, ,73 0,76 0,76 0,71 0,76 0, ,72 0,75 0,73 0,70 0,73 0, ,66 0,70 0,68 0,64 0,68 0, ,64 0,65 0,60 0,62 0,65 0,59 bahwa variasi pegapia megguaka maifold da maifold modifikasi mempegaruhi torsi yag dihasilka, torsi yag dihasilka meigkat dari. Torsi yag dihasilka megguaka maifold tertiggi sebesar 6,9% yaitu 0,77 kgf.m didapatka pada putara 5500 rpm waktu pegapia. Utuk maifold modifikasi torsi tertiggi sebesar 8,2% yaitu 0,79 kgf.m pada putara 5000 rpm waktu pegapia. Pada putara 5000 rpm semua variasi pegapia yag meggguaka maifold meigkat disebabka temperatur campura udara da baha bakar yag tercapai pada masig-masig waktu pegapia ideal pada putara 5000 rpm sehigga torsi yag di hasilka maksimal. Karea pemaas campura udara da baha bakar berpegaruh terhadap kierja mesi. Pemaas dapat meaikka temperatur temperatur campura udara da baha bakar pada itake maifold, sehigga campura udara da baha bakar dapat berubah mejadi gas agar baha bakar yag masuk ke dalam ruag bakar mejadi optimal da meghasilka daya ledak yag tiggi. Peyalaa busi yag baik bergatug pada kecepata perambata yala, temperatur campura udara baha bakar yag ideal (60 ) da kecepata putar poros egkol. Terjadi perbedaa tekaa dalam masig-masig posisi peyalaa busi, dipegaruhi oleh waktu peyalaa busi itu sediri, baik pada putara redah ataupu pada putara tiggi.

5 Pegapia Pemaas Daya Efektif (P) Putar a Tabel 2. Hasil data pegujia daya Kelomp ok (PS) Maifol d Daya Efektif (P) bahwa variasi pegapia megguaka maifold da maifold modifikasi mempegaruhi torsi yag dihasilka, torsi yag dihasilka meigkat dari. Torsi yag dihasilka megguaka maifold tertiggi sebesar 7,6% yaitu 4,80 PS didapatka pada putara 4000 rpm waktu pegapia. Utuk maifold modifikasi torsi tertiggi 7,0% yaitu pada putara 4000 rpm waktu pegapia. (PS) Pegapia Pegapia ,23 3,28 2,20 1,86 1,52 1, ,33 3,82 4,29 3,55 3,89 4, ,46 4,16 4,80 4,02 4,26 4, ,93 4,63 5,14 4,60 4,83 5, ,17 5,00 5,37 5,07 5,31 5, ,61 5,58 5,92 5,48 5,78 5, ,25 6,35 6,62 6,22 6,42 6, ,79 7,00 7,10 6,66 6,96 6, ,20 7,44 7,47 7,17 7,47 7, ,50 7,91 7,71 7,40 7,67 7, ,40 7,88 7,44 7,37 7,64 7, ,30 7,74 7,23 7,33 7,64 7,10 Variasi waktu pegapia yag baik adalah karea ilai okta premium yag kecil sehigga perlu lebih awal utuk busi memercikka buga api agar ketika pisto mecapai campura udara da baha bakar dapat terbakar habis. Sebalikya pada variasi waktu pegapia megguaka pemaas yag bagus adalah () dikareaka campura udara da baha bakar sudah dipaaska di itake maifold mejadi siap dibakar, sehigga daya yag dihasilka optimal. Karea jika megguaka pembakara terlalu lambat, sama halya pada pembakara terlalu awal sehigga daya yag dihasilka mejadi meuru. Kosumsi Baha Bakar Tabel 3. Hasil data pegujia kosumsi baha Kelompok (Kg/jam) Maifold bakar (fc) bahwa pegguaa maifold modifikasi (pemaas campura udara da baha bakar) pada sepeda motor Suzuki Shogu 110 cc tahu 2003 dapat meuruka kosumsi baha bakar. Peurua kosumsi baha bakar tertiggi adalah 0,27 kg/jam sebesar 36,6% pada putara 3000 rpm variasi pegapia. Kosumsi Baha Bakar (fc) Pegapia Maifold (Kg/jam) Pegapia Kosumsi baha bakar pada variasi pegapia megguaka maifold yaitu da megalami keaika ii disebabka percika buga api terjadi terlalu dii, tekaa dalam pisto aka meigkat cepat, hal ii ditadai terjadiya efek pegerema yag kuat oleh mesi tersebut. Ketika percika buga api pada busi terlalu lambat, maka pembakara haya terawali ketika torak turu kembali. Pada kedua kodisi tersebut, daya yag dihasilka mesi mejadi ,41 0,48 0,45 0,27 0,26 0, ,50 0,51 0,52 0,35 0,38 0, ,68 0,52 0,80 0,42 0,62 0, ,82 0,58 0,88 0,50 0,81 0, ,89 0,66 0,91 0,55 0,86 0, ,95 0,75 0,98 0,93 0,89 1, ,99 1,03 1,02 1,05 0,95 1, ,13 1,15 1,14 1,12 1,05 1, ,21 1,23 1,22 1,13 1,08 1, ,31 1,21 1,39 1,22 1,35 1, ,43 1,40 1,54 1,25 1,35 1, ,58 1,43 1,64 1,42 1,45 1,56 225

6 JTM, Volume 01 Nomor 02 Tahu 2013, kecil da kosumsi baha bakar yag relatif meigkat. Kosetrasi Emisi Karbomooksida (CO) Tabel 4. Hasil data pegujia emisi Kelompok Maifold karbomooksida (CO). bahwa variasi pegapia megguaka maifold da maifold modifikasi pada kalpot Suzuki Shogu 110 cc tahu 2003 dapat meuruka kadar emisi karbo mooksida (CO). Peurua emisi CO tertiggi atara variasi waktu pegapia maifold da maifold modifikasi sebesar 95,8% yaitu 0,158%vol pada lambda 1,248 didapatka pada putara 3000 rpm megguaka variasi waktu pegapia megguaka maifold modifikasi. Pada putara mesi redah ( rpm), pada variasi waktu pegapia maifold modifikasi emisi CO meigkat ii disebabka temperatur dalam maifold belum mecapai suhu kerja yag optimal sehigga terdapat baha bakar yag belum terbakar. Karbomooksida (CO) Pegapia Maifold Pegapia ,738 1,701 0,376 2,345 0,158 0, ,210 0,216 0,149 1,274 0,153 0, ,048 0,168 0,184 1,995 0,145 0, ,319 0,163 0,199 1,545 0,133 0, ,887 0,286 0,962 0,153 0,323 0, ,920 0,353 0,985 0,173 0,476 0, ,633 0,587 2,675 0,261 0,610 0, ,826 1,116 3,267 0,352 1,204 1, ,879 2,054 4,516 0,437 1,799 3, ,425 3,517 6,270 1,167 2,196 4, ,926 4,022 7,760 3,419 4,612 6, ,715 7,321 8,698 7,601 7,063 7,775 Variasi waktu pegapia maifold da maifold modifikasi kadar kosetrasi emisi CO meuru ii disebabka adaya pemaas campura udara da baha bakar yag terletak dalam itake maifold. Sehigga temperatur campura udara da baha bakar mejadi baik meyebabka campura udara da baha bakar mejadi gas, maka campura udara da baha bakar tersebut mejadi siap da mudah utuk dibakar di ruag bakar, pembakara mejadi sempura da tidak bayak megadug emisi CO yag berbahaya bagi kita. Kosetrasi Emisi Karbodioksida (CO 2 ) Tabel 5. Hasil data pegujia emisi Kelomp ok Maifol d karbodioksida (CO 2 ). bahwa variasi pegapia megguaka maifold da maifold modifikasi pada kalpot Suzuki Shogu 110 cc tahu 2003 dapat meaikka kadar emisi CO 2. Peigkata emisi CO 2 tertiggi Pegapia Maifold Karbodioksida (CO2) atara variasi waktu pegapia maifold da maifold modifikasi sebesar 35,0% yaitu 12,23%vol pada lambda 0,932 didapatka pada putara 8000 rpm megguaka variasi waktu pegapia megguaka maifold modifikasi. Pegapia ,31 12,48 11,45 11,34 11,10 11, ,69 12,38 12,26 11,99 12,53 12, ,81 13,01 12,67 11,82 11,77 11, ,14 12,87 12,99 12,20 12,78 12, ,19 13,33 13,67 12,43 12,76 13, ,25 13,49 13,29 12,92 13,40 13, ,47 13,39 12,59 13,40 13,20 12, ,25 13,59 12,28 13,66 13,54 12, ,39 13,01 11,24 13,77 13,06 10, ,09 12,00 9,96 13,61 12,81 10, ,06 11,86 9,24 12,23 11,21 9, ,46 9,71 8,44 9,28 9,69 8,61 Dari data di atas dapat diketahui cederug megalami peigkata emisi karbodioksida (CO2) pada variasi waktu

7 Pegapia Pemaas pegapia maifold maupu maifold modifikasi (pemaas campura udara da baha bakar). Keaika putara mesi mempercepat proses pembakara sehigga baha bakar yag terbakar relatif lebih bayak da kosetrasi emisi CO2 cederug semaki besar. Hal tersebut dikareaka adaya pemaas campura udara da baha bakar yag diletakka pada itake maifold berupa kabel tembaga diameter 6 mm cara megambil paas dari kalpot (koduktor). Sehigga temperatur pada itake maifold mejadi aik meyebabka campura udara da baha bakar yag berada di dalamya ikut aik temperaturya. Megakibatka campura udara da baha bakar cederug mejadi gas sehigga ketika masuk ke ruag bakar campura udara da baha bakar mejadi siap da mudah utuk dibakar. Kosetrasi Emisi Hidrokarbo (HC) Table 6. Hasil data pegujia emisi hidrokarbo Kelomp ok (ppm vol) Maifol d (HC) Pegapia Maifold Hidrokarbo (HC) (ppm vol) Pegapia bahwa adaya variasi waktu pegapia maifold da maifold modifikasi pada Suzuki Shogu 110 cc tahu 2003 dapat meuruka kadar emisi hidrokarbo (HC). Rata-rata peurua tertiggi emisi HC sebesar 62,7% yaitu 63 ppm vol didapatka pada 6500 rpm 10º maifold modifikasi. Pada putara redah ke atas ( rpm), emisi HC megalami peurua yag sigifika. Peurua tertiggi sebesar 62,7% pada lambda 1,031 pada putara 6500 rpm megguaka variasi pegapia 10º megguaka maifold modifikasi. Peurua yag sigifika ii disebabka karea campura udara da baha bakar medekati stoichiometric adaya maifold modifikasi yag terpasag pada itake maifold. Karea adaya pemaas ii baha bakar mejadi berubah faseya mejadi gas sehigga mudah da siap utuk dibakar di ruag bakar. Pada putara tersebut 6500 rpm diperoleh lambda 1,031 atau medekati lambda ( ) 1. Hal tersebut meujukka pembakara di ruag bakar medekati sempura. Kosetrasi Emisi Oksige (O 2 ) Table 7. Hasil data pegujia emisi oksige Kelomp ok Maifol d (O 2 ) Pegapia Maifold Oksige (O 2) Pegapia ,18 3,16 4,88 2,91 4,41 4, ,28 1,53 3,75 2,70 3,02 2, ,79 2,47 2,72 2,40 4,21 2, ,60 4,83 2,20 3,13 2,59 2, ,20 1,67 0,71 3,26 3,07 1, ,09 1,55 1,16 2,53 1,93 1, ,70 1,01 0,49 1,76 1,92 0, ,89 1,12 0,79 1,67 1,23 1, ,73 0,66 0,70 0,98 0,63 0, ,92 0,86 0,56 0,88 0,60 0, ,56 0,55 1,21 0,87 4,03 1, ,49 0,51 1,92 0,82 0,90 1,66 Kadar kosetrasi emisi O2 yag tertiggi diperoleh pada putara 8500 rpm sebesar 294,5% yaitu 1,92%vol variasi 227

8 JTM, Volume 01 Nomor 02 Tahu 2013, pegapia 20º megguaka maifold. Sedagka peurua kadar kosetrasi emisi O2 teredah diperoleh pada putara 6500 rpm sebesar 76,5% yaitu 0,79%vol variasi waktu pegapia 20º megguaka maifold. Variasi waktu pegapia maifold da maifold modifikasi (pemaas campura udara da baha bakar) megalami peigkata O2 yag sigifika. Ii dikareaka lambda pada variasi waktu pegapia maifold da maifold modifikasi mecapai 1,2-0,8 sedagka pada sepeda motor atara 1,1-0,7. Sedagka secara teori campura udara da baha bakar yag ideal adalah 14,7:1 atau λ=1, dimaa baha bakar aka terbakar habis da meghasilka oksige yag kecil. Jika ilai lambda kurag dari 1 maka baha bakar tersebut kurus atau kelebiha udara sehigga ketika dibakar di dalam ruag bakar tidak terbakar habis. KUTIPAN DAN ACUAN Torsi Torsi adalah gaya putar. Ketika torak bergerak ke bawah pada lagkah usaha, aka meerapka torsi pada poros egkol mesi (melalui batag torak). Doroga yag lebih besar pada torak, torsi yag lebih besar diterapka. Oleh karea itu, tekaa pembakara yag lebih tiggi, aka meghasilka jumlah torsi yag lebih besar. Dyamometer biasaya diguaka utuk megukur torsi mesi. Torsi dapat diukur pada saat yag sama daya dyamometer (Warju: 2009:49). Waktu Pegapia (Igitio Timig) Waktu pegapia (igitio timig) merupaka waktu dimaa busi mulai meyalaka buga api, pegapia campura udara da baha bakar mecapai sempura membutuhka waktu kurag dari 2 milidetik. Buga api pegapia harus dilepaska lebih awal. Dega demikia, tekaa ledaka mecapai pucak setelah beberapa derajat setelah titik mati atas pada poros egkol da pembakara berlagsug tapa detoasi (Daryato, 2000:15). Baha Bakar Besi Besi adalah salah satu baha bakar yag diguaka mesi pembakara dalam (Iteral Combustio Egie). Sifat utama dari besi adalah harus mampu meghasilka pembakara yag tepat. Besi didapatka dari hasil peyuliga taah yag kotor berat jeis 0,68 sampai 0,72, meguap seluruhya atara 0 sampai 120. Sedagka besi utuk motor adalah campura dari hasil-hasil peyuliga yag riga da yag palig berat jeis ± 0,73 da titik medidih terakhir dari ±190 C (Daryato 2002:32). Sistem Pegapia Sistem pegapia pada automobile berfugsi utuk meaikka tegaga baterai mejadi 10 kv ( Volt) atau lebih, megguaka igitio coil (Toyota Astra Motor, 1995: 1-12). Kotruksi sistem pegapia beraeka ragam, tergatug pada tipe peyimpaa eergi pada daya gua pegapia yag diperluka oleh mesi tersebut. Sistem pegapia biasaya terdiri dari baterai, igitio coil, kabel tegaga tiggi da busi.

9 Pegapia Pemaas Pembagkit Pulsa Kumpara pada pembagkit pulsa (pulser) terletak pada roda gaya maget, diberi semacam cotact poit sebagai pemutus da peghubug kembali iduksi elektromagetik. Pada saat meda maget yag terdekat (pick-up pulser) bertemu pembagkit fixed pulser maka aka terjadi persigguga atar meda maget yag megakibatka terbetuk garisgaris meda maget, sehigga terbetuk arus listrik dalam kumpara pembagkit pulsa (pulser) (Supriyato, 2000:53). Proses pembakara pada motor pembakara dalam Secara umum pembakara didefiisika sebagai reaksi kimia atau reaksi perseyawaa baha bakar oksige diikuti oleh siar da paas. Mekaisme pembakara sagat dipegaruhi oleh keadaa dari keseluruha proses pembakara dimaa atom-atom dari kompoe yag dapat bereaksi oksige da meghasilka produk berupa gas. (Step 2, Toyota-Astra, 1998). PENUTUP Simpula Dari seragkaia peelitia, perhituga, da aalisis data yag telah dilakuka, dapat disimpulka bahwa variasi waktu pegapia maifold da variasi waktu pegapia maifold modifikasi (pemaas campura udara da baha bakar) berpegaruh terhadap performa da emisi gas buag Suzuki Shogu 110 cc tahu Pegguaa variasi waktu pegapia maifold modifikasi da maifold pada sepeda motor Suzuki Shogu 110 cc meaikka torsi da daya. Peigkata torsi terbesar terjadi pada putara 5000 rpm variasi waktu pegapia 10º megguaka maifold modifikasi sebesar 8,2%. Peurua kosumsi baha bakar tertiggi (fuel cosumptio) diperoleh pada variasi 10º megguaka maifold modifikasi didapatka pada putara 4500 rpm yaitu sebesar 39,0% Pegguaa variasi waktu pegapia maifold modifikasi da maifold pada sepeda motor Suzuki Shogu 110 cc meuruka kadar emisi CO da HC utuk CO 2 da O 2 megalami keaika. Peurua CO tertiggi sebesar 95,5% di putara 3000 rpm pada 15º () maifold modifikasi. Peurua HC tertiggi sebesar 62,7% di putara 6500 rpm pada 10º maifold modifikasi. Peigkata CO 2 tertiggi sebesar 35,0% di putara 8000 rpm pada 10º maifold modifikasi. Peigkata O 2 tertiggi sebesar 294,5% di putara 8500 rpm pada 20º maifold Dari hasil pegujia di atas yag palig optimal adalah 20º maifold. Dikareaka torsi, daya da CO 2 yag dihasilka baik. Sara Dari seragkaia pegujia, perhituga, da aalisis data yag telah dilakuka, dapat diberika beberapa sara sebagai berikut: Bagi peggua kedaraa sepeda motor didalam perkotaa. Yag maksimal adalah 20º megguaka maifold modifikasi, karea torsi, daya, da emisi yag dihasilka redah pada putara 5000 rpm. 229

10 JTM, Volume 01 Nomor 02 Tahu 2013, Diharapka agar meciptaka alat utuk mejaga temperatur udara da baha bakar dapat terjaga pada suhu 60º. Utuk peelitia selajutya peerapa maifold modifikasi disaraka megguaka sepeda motor merk lai, tramisi otomatis (matic). Peelitia lajuta disaraka utuk mevariasika jumlah lekuka pada desai maifold modifikasi da memvariasi diameter kabel tembaga yag dijadika koduktor. DAFTAR PUSTAKA Arikuto, Suharsimi Prosedur Peelitia Suatu Pedekata Praktik. Jakarta: PT Rieka Cipta. Daryato Sistem Pegapia Mobil. Jakarta: Bumi Aksara. Daryato Tekik Otomotif. Jakarta: Bumi Aksara. Daryato Tekik Reparasi da Perawata Sepeda Motor. Jakarta: Bumi Aksara. Supadi Padua Peulisa Skripsi Program S1, Surabaya: Tekik Mesi UNESA. Supriyato, Agus Pegaruh Kereggaga Pembagkit Pulsa (Pulser) Dega Roda Gaya Maget Terhadap Da Daya Mesi Sepeda Motor Hoda Astrea Grad. Skripsi yag tidak dipublikasika. Surabaya: Jurusa Tekik Mesi FT Uesa. Toyota Astra Motor Traiig Maual New Step 1. Jakarta : PT. Toyota Astra Motor. Toyota Astra Motor Traiig Maual New Step 2. Jakarta : PT. Toyota Astra Motor. Warju Pegujia Peforma Mesi Kedaraa Bermotor. Surabaya: Uesa Uiversity Press.