BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
|
|
- Herman Sonny Darmadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 14 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tinggi Tanaman Tinggi tanaman jagung manis nyata dipengaruhi oleh jarak tanam. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam pada Lampiran 2 sampai 8 dan rataan uji BNT 5% pada Tabel 1 menunjukkan bahwa jarak tanam berpengaruh pada tinggi tanaman 2, 3, 7, dan 8 MST. Pengamatan 2 MST, jarak tanam 15 x 80 cm nyata lebih tinggi dibandingkan dengan jarak tanam 30 x 80 cm dan jarak tanam 40 x 80 cm, tetapi tidak berbeda dengan jarak tanam 20 x 80 cm, 25 x 80 cm, dan 50 x 80 cm. Pada tinggi tanaman 3 MST jarak tanam 15 x 80 cm nyata lebih tinggi dibandingkan dengan jarak tanam 40 x 80 cm dan 50 x 80 cm tetapi tidak berbeda nyata dengan jarak tanam 20 x 80 cm, 25 x 80 cm, dan 30 x 80 cm. Tabel 1. Rekapitulasi Tinggi Tanaman Jagung pada Berbagai Jarak Tanam Tinggi Tanaman (cm) 2 MST 3 MST 4 MST 5 MST 6 MST 7 MST 8 MST Jarak tanam 15 x 80 cm 25,60b 61,27c 82,43 tn 116,07 tn 157,80 tn 194,43a 218,73c Jarak tanam 20 x 80 cm 24,20ab 59,87bc 82,10 113,27 153,07 178,77ab 209,73bc Jarak tanam 25 x 80 cm 25,53ab 57,20abc 79,63 113,63 154,43 188,33ab 214,93c Jarak tanam 30 x 80 cm 23,70a 51,60a 73,90 105,90 144,40 174,57b 196,33ab Jarak tanam 40 x 80 cm 23,47a 56,50ab 76,47 108,40 146,00 173,27b 179,93a Jarak tanam 50 x 80 cm 23,13ab 52,87ab 72,77 106,73 144,97 178,07ab 201b BNT 5% 2,13 8, ,84 16,48 jarak tanam 15 x 80 cm pada 7 MST menghasilkan tinggi tanaman yang nyata lebih tinggi dibandingkan dengan jarak 30 x 80 cm, 40 x 80 cm dan tetapi tidak berbeda nyata dengan jarak tanam 20 x 80 cm, 25 x 80 cm 50 x 80 cm. Sementara itu, pada pengamatan tinggi tanaman 8 MST jarak tanam 15 x 80 cm nyata lebih tinggi dibandingkan denga jarak tanam 30 x 80 cm, 40 x 80 cm, dan 50 x 80 cm tetapi tidak berbeda nyata dengan jarak tanam 20 x 80 cm dan 25 x 80 cm. Jarak tanam 25 x 80 cm nyata lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan jarak tanam 30 x 80 cm dan 40 x 80 cm tetapi tidak berbeda nyata dengan jarak tanam 50 x 80 cm. Jarak tanam 15 x 80 cm nyata lebih tinggi dibandingkan dengan jarak tanam lainnya diduga karena ruang tumbuh yang sempit dari jagung untuk
2 15 memperoleh cahaya dalam melakukan fotosisntesis terjadi persaingan antar tanaman dalam perebutan sinar matahari dan unsur hara yang menyebabkan tanaman memacu pertumbuhannya yaitu pertumbuhan batang yang tinggi (etiolase). Menurut Bilman WS (2001), semakin tinggi kerapatan tanaman akan memacu penyerapan unsur hara, air, dan cahaya matahari antara tanaman pada luasan tertentu. Dalam usaha mengoptimalkan penyerapan cahaya matahari tanaman menunjukkan pertumbuhan memanjang agar memperoleh cahaya untuk memenuhi kebutuhan tanaman berfotosintesis. Ali (2004) dalam penelitiannya juga mengemukakan bahwa jarak tanam dalam baris yang semakin rapat akan semakin meningkatkan tinggi tanaman. Duncan (1956) dalam Ali (2004) menambahkan semakin rapat jarak tanam yang dipakai maka pertumbuhan tinggi tanaman akan semakin cepat karena saling berusaha mancari sinar matahari yang lebih banyak. 4.2 Jumlah Daun Hasil analisis sidik ragam pada Lampiran 9 sampai 15 menunjukkan bahwa jarak tanam memberikan pengaruh pada jumlah daun 2, 5, 7, dan 8 MST. Rataan uji BNT disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 menunjukkan bahwa pada pengamatan 2 MST jarak tanam 15 x 80 cm nyata lebih banyak daripada jarak tanam 50 x 80 cm tetapi tidak berbeda dengan jarak tanam 20 x 80 cm, 25 x 80 cm, 30 x 80 cm, dn 40 x 80 cm. jarak tanam 15 x 80 cm pada pengamatan 5 MST mampu meningkatkan jumlah daun lebih banyak dibandingkan dengan jarak tanam 30 x 80 cm tetapi tidak berbeda dengan jarak tanam 20 x 80 cm, 25 x 80 cm, 40 x 80 cm, 50 x 80 cm, dan 60 x 80 cm. Sementara itu pada pengamatan 7 MST dan 8 MST jarak tanam 25 x 80 cm dan 15 x 80 cm nyata lebih banyak dibandingkan dengan jarak tanam 20 x 80 cm tetapi tidak berbeda dengan jarak tanam lainnya.
3 16 Tabel 2. Rekapitulasi Jumlah Daun Tanaman Jagung pada Berbagai Jarak Tanam Jumlah Daun (Helai) 2 MST 3 MST 4 MST 5 MST 6 MST 7 MST 8 MST Jarak tanam 15 x 80 cm 4,80a 7,73 tn 8,60 tn 9,53a 9,47 tn 10,67a 10,20a Jarak tanam 20 x 80 cm 4,67a 7,07 8,27 9,33ab 9,33 9,13b 9,07b Jarak tanam 25 x 80 cm 4,73a 7,27 8,20 9,53a 9,33 10,73a 9,73ab Jarak tanam 30 x 80 cm 4,47ab 7,33 7,87 8,60b 9,27 9,73ab 9,40ab Jarak tanam 40 x 80 cm 4,67a 7,47 7,87 8,93ab 8,80 9,87ab 9,47ab Jarak tanam 50 x 80 cm 4,27b 7,07 8,07 8,67ab 9,07 9,80ab 9,20ab BNT 5% 0, ,84-1,46 1,08 Rata-rata jumlah daun menunjukkan bahwa jarak tanam 15 x 80 cm nyata lebih banyak dibandingkan dengan jarak tanam lainnya. Hal ini diduga karena faktor persaingan yang terjadi antara tanaman dengan gulma juga pembentukan akar atau pemanjangan akar. Pada jarak tanam yang rapat tidak terdapat ruang yang lebih untuk pertumbuhan gulma sehingga distribusi air, cahaya, dan unsur hara lebih banyak pada tanaman yang dapat merangsang pertumbuhan dari jumlah daun. Bududaya pada jarak tanam yang sempit ukuran daunnya lebih panjang dan indeks luas daun lebih kecil dibandingkan dengan jarak tanam yang renggang. Ali (2004) dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa jarak tanam berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah daun. Semakin rapat jarak tanam maka jumlah daun yang dihasilkan akan semakin banyak. Lebih lanjut Eprim (2006) juga menyatakan jarak antara barisan tanaman yang lebar menyebabkan tingkat penetrasi cahaya matahari yang mengenai tanah lebih tinggi. Penetrasi cahaya yang lebih tinggi ini diduga akan mengakibatkan tingkat kelembaban menjadi lebih rendah sehingga proses pengeringan daun lebih cepat terjadi. Jarak tanam yang renggang menyebabkan kompetisi tanaman dan gulma meningkat. Semakin lama gulma berada di areal pertanaman maka jumlah daun akan semakin berkurang karena semakin meningkatnya kompetisi gulma dan tanaman dalam mendapatkan sarana tumbuh yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan daun tersebut. Bilman WS (2001) menambahkan semakin besar tanaman dan rapat akan memacu tanaman untuk menyerap unsur hara, air dan cahaya untuk pertumbuhannya. Cukupnya kebutuhan tanaman terhadap unsur-
4 17 unsur pertumbuhan akan merangsang pertambahan tinggi tanaman dan pembentukan daun-daun baru. Pembentukan daun baru akan berakibat meningkatkan jumlah daun tanaman sehingga daun total per tanaman meningkat. 4.3 Panjang Tongkol Berdasarkan hasil analisis sidik ragam pada Lampiran 16 menunjukkan bahwa panjang tongkol tidak dipengaruhi oleh jarak tanam. Rataan dari panjang tongkol disajikan pada Tabel 3. Jarak tanam yang tidak berpengaruh terhadap jumlah tongkol diduga karena persaingan tanaman dalam menyerap unsur hara, sinar matahari, dan air. Kemudian nutrisi tersebut digunakan tanaman dalam melakukan fotosintesis utamanya untuk pembentukan bunga dan biji. Menurut Safitri et al. (2010), pada saat pembentukan bunga dan biji seluruh seluruh unsur hara dan air dimanfaatkan tanaman untuk membentuk karbohidrat. Hal ini sejalan dengan penelitian dari Setiawan (2003) yang mengemukakan bahwa panjang tongkol dan lingkar tongkol konsumsi pada perlakuan jarak tanam menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata. Tabel 3. Rataan Panjang Tongkol pada Berbagai Jarak Tanam Panjang Tongkol (cm) Jarak tanam 15 x 80 cm 21,07 tn Jarak tanam 20 x 80 cm 19,20 Jarak tanam 25 x 80 cm 20,70 Jarak tanam 30 x 80 cm 20,23 Jarak tanam 40 x 80 cm 20,27 Jarak tanam 50 x 80 cm 20,47 BNT 5% - Jarak tanam tidak memberikan pengaruh yang nyata, walaupun rata-rata jarak tanam 15 x 80 cm lebih panjang yaitu 21,07 cm dibandingkan dengan perlakuan jarak tanam lainnya. Sumarno (1984) dalam Effendi (2006) menyatakan bahwa penggunaan jarak tanam rapat diharapkan dapat memberikan hasil yang tinggi antara lain karena jumlah tanaman per hektar merupakan komponen hasil. Menurut Waxn and Stoller (1977) dalam Mayadewi (2007), pada dasarnya pemakaian jarak tanam yang rapat bertujuan untuk meningkatkan hasil, asalkan faktor pembatas dapat dihindari sehingga tidak terjadi persaingan antar tanaman. Disamping itu
5 18 pengaturan jarak tanam yang tepat juga untuk menekan pertumbuhan gulma, karena pertumbuhan tajuk dapat dengan cepat menutupi permukaan tanah. Bila jarak tanam atau jarak antar baris tanaman terlalu lebar akan memberikan kesempatan kepada gulma untuk dapat tumbuh dengan baik. 4.4 Berat Tongkol per Tanaman Hasil pengamatan berat tongkol per tanaman berdasarkan hasil analisis sidik ragam yang tersaji pada Lampiran 17 tidak dipengaruhi oleh perlakuan jarak tanam dan Tabel 4 menunjukkan rata-rata berat tongkol per tanaman. Jarak tanam tidak berpengaruh pada berat tongkol per tanaman diduga karena jarak tanam yang rapat sehingga populasi dari tanaman juga meningkat dan menyebabkan kompetisi antar tanaman. Penelitian dari Setiawan (2003) juga menunjukkan bahwa hasil bobot tongkol kering per tanaman pada perlakuan jarak tanam tidak berbeda nyata. Walaupun secara statistik jarak tanam tidak menunjukkan pengaruh yang nyata, namun jarak tanam 15 x 80 cm mampu meningkatkan berat tongkol tanaman sebesar 260,60 g dibandingkan dengan perlakuan jarak tanam lainnya. Tabel 4. Rataan Berat Tongkol per Tanaman pada Berbagai Jarak Tanam Berat Tongkol per Tanaman (g) Jarak tanam 15 x 80 cm 260,60 tn Jarak tanam 20 x 80 cm 221,60 Jarak tanam 25 x 80 cm 254,00 Jarak tanam 30 x 80 cm 226,53 Jarak tanam 40 x 80 cm 222,93 Jarak tanam 50 x 80 cm 223,27 BNT 5% - berbeda nyata pada uji BNT5% Besarnya produksi dipengaruhi oleh jumlah populasi tanaman. Untuk meningkatkan hasil biji tanaman jagung salah satunya adalah dapat dilakukan dengan penambahan tingkat kerapatan tanaman per satuan luas (Irfan, 1999 dalam Simamora, 2006). Simamora (2006) menambahkan jarak tanam yang lebih renggang menghasilkan produksi yang lebih besar per tanaman, namun pada jarak tanam yang lebih sempit sampai batas tertentu akan menghasilkan produksi yang lebh besar. Jarak tanam 60 x 25 cm menghasilkan produksi lebih besar
6 19 (3258,67 gram). Menurut Maruapey (2011), semakin besar fotosintat yang ditranslokasikan ke tongkol maka semakin meningkat pula berat segar tongkol. Johnson (1978) dalam Bustamam (2004) menambahkan pemangkasan daun jagung pada stadia vegetatif dapat menyebabkan penurunan hasil karena pemangkasan daun tersebut akan menyebabkan pengurangan tinggi tanaman serta luas permukaan daun yang menjadi media proses fotosintesis. Sintia (2011) juga menyatakan pertumbuhan tanaman berbanding lurus dengan produksi yang dihasilkan. 4.5 Berat Tongkol per Petak Berat tongkol per petak berbanding terbalik berat tongkol per tanaman. Berat tongkol per petak dipengaruhi oleh jarak tanam yang disajikan pada Lampiran 18 dan rataan berat tongkol per petak disajikan pada Tabel 5. Tabel 5 menunjukkan bahwa jarak tanam 15 x 80 cm nyata lebih tinggi dibandingkan dengan semua perlakuan jarak tanam. Jarak tanam 20 x 80 cm berbeda nyata dengan jarak tanam 15 x 80 cm, 30 x 80 cm, 40 x 80 cm, dan 50 x 80 cm tetapi tidak berbeda nyata dengan jarak tanam 25 x 80 cm. Jarak tanam 30 x 80 cm berbeda nyata dengan tanam 15 x 80 cm, 20 x 80 cm, 25 x 80 cm, dan 50 x 80 cm tetapi tidak berbeda nyata dengan jarak tanam 40 x 80 cm. Jarak tanam 40 x 80 cm berbeda nyata dengan jarak tanam 15 x 80 cm, 20 x 80 cm, dan 25 x 80 cm tetapi tidak berbeda dengan jarak tanan 30 x 80 cm dan 50 x 80 cm. Jarak tanam 50 x 80 cm berbeda nyata dengan jarak tanam 15 x 80 cm, 20 x 80 cm, 25 x 80 cm, dan 30 x 80 cm tetapi tidak berbeda nyata dengan jarak tanam 40 x 80 cm. Jarak tanam yang mempengaruhi berat tongkol per petak karena jarak tanam yang rapat menghasilkan populasi yang tinggi sehingga mempengaruhi berat tongkol per petak.
7 20 Tabel 5. Rataan Berat Tongkol per Petak pada Berbagai Jarak Tanam Berat Tongkol per Petak (g) Jarak tanam 15 x 80 cm 2918,70a Jarak tanam 20 x 80 cm 1950,10b Jarak tanam 25 x 80 cm 1828,80b Jarak tanam 30 x 80 cm 1268,60c Jarak tanam 40 x 80 cm 1070,10cd Jarak tanam 50 x 80 cm 893,10d BNT 5% 349,23 Semakin tinggi berat tongkol per tanaman maka berat tongkol per petak juga akan semakin meningkat. Jarak tanam 15 x 80 cm meningkatkan berat tongkol per petak lebih berat dari pada perlakuan jarak tanam lainnya. Hal ini sejalan dengan penelitian Effendi (2006) yang menyatakan populasi tanaman/ha memberikan nilai bobot kering tongkol tanpa kelobot terbesar yaitu g/tanaman. Populasi tanaman/ha menghasilkan bobot kering tongkol tanpa kelobot per hektar terkecil yaitu 7.16 ton/ha. Peningkatan populasi menjadi tanaman/ha nyata meningkatkan bobot kering tongkol tanpa kelobot per hektar menjadi 8.80 ton/ha.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukkan bahwa penggunaan jenis mulsa dan jarak
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Tinggi Tanaman (cm ) Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penggunaan jenis mulsa dan jarak tanam yang berbeda serta interaksi antara kedua perlakuan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
12 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tinggi Tanaman Berdasarkan Tabel 2 di bawah parameter tinggi tanaman umumnya perlakuan jarak tanam berbeda nyata pada 2, 4 dan 6 MST.Variasi varietas tanaman jagung berbeda
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
14 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tinggi Tanaman Hasil analisis sidaik ragam yang ditunjukkan pada Lampiran 3 menunjukkan bahwa jarak tanam dan interaksi antara keduanya tidak memberikan pengaruh yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
19 4.1 Tinggi Tanaman BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada tabel di bawah dapat dilihat bahwa perlakuan mulsa dan jarak tanam tidak berbeda nyata terhadap tinggi tanaman. Adapun interaksi antar keduanya juga
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar
13 HASIL DAN PEMBAHASAN Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar Hasil Uji t antara Kontrol dengan Tingkat Kematangan Buah Uji t digunakan untuk membandingkan
Lebih terperinciPengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat
Pengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat Yuliana Susanti & Bq. Tri Ratna Erawati Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (Bptp) NTB Jl.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1 Tinggi Tanaman kacang hijau pada umur 3 MST Hasil pengamatan tinggi tanaman pada umur 3 MST dan sidik ragamnya disajikan pada tabel lampiran 2. Hasil analisis
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman Umur 35 Hari Setelah Tanam
23 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Percobaan 4.1.1 Tinggi Tanaman Umur 35 Hari Setelah Tanam Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk daun berbeda konsentrasi berpengaruh nyata terhadap
Lebih terperinciHasil dari tabel sidik ragam parameter tinggi tanaman menunjukkan beda. nyata berdasarkan DMRT pada taraf 5 % (lampiran 8) Hasil rerata tinggi tanaman
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Variabel Vegetatif Parameter pertumbuhan tanaman terdiri atas tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, berat segar tanaman, berat kering tanaman. 1. Tinggi tanaman (cm) Hasil
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
16 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pertumbuhan Vegetatif Dosis pupuk kandang berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman (Lampiran 5). Pada umur 2-9 MST, pemberian pupuk kandang menghasilkan nilai lebih
Lebih terperinciIV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif. menunjukan hasil pertumbuhan pada fase vegetatif. Berdasarkan hasil sidik ragam
IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Pertumbuhan Vegetatif 1. Tinggi tanaman Tinggi tanaman merupakan salah satu parameter pertumbuhan yang menunjukan hasil pertumbuhan pada fase vegetatif. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
14 4.1. Tinggi Tanaman BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil analisis ragam dan uji BNT 5% tinggi tanaman disajikan pada Tabel 1 dan Lampiran (5a 5e) pengamatan tinggi tanaman dilakukan dari 2 MST hingga
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2009 sampai dengan Mei 2009 di Kebun Percobaan Sindangbarang, Bogor dengan ketinggian 230 m dpl, suhu rata-rata 25.66 0
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistematika dan Botani Tanaman Jagung Manis Tanaman jagung manis termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays saccharata Sturt. Dalam Rukmana (2010), secara
Lebih terperinciPertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) berdasarkan Waktu Penyiangan dan Jarak Tanam yang Berbeda ABSTRAK
Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) berdasarkan Waktu Penyiangan dan yang Berbeda Wanra Abdul Gafur D 1, Wawan Pembengo 2, Fauzan Zakaria 2 1 Mahasiswa Program Studi Agroteknologi
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Kondisi Umum Percobaan ini dilakukan mulai bulan Oktober 2007 hingga Februari 2008. Selama berlangsungnya percobaan, curah hujan berkisar antara 236 mm sampai dengan 377 mm.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Keadaan Umum Penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan Juli 2013. Pada awal penanaman sudah memasuki musim penghujan sehingga mendukung pertumbuhan tanaman. Penyiraman
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Tinggi Tanaman Tinggi tanaman caisin dilakukan dalam 5 kali pengamatan, yaitu (2 MST, 3 MST, 4 MST, 5 MST, dan 6 MST). Berdasarkan hasil analisis sidik ragam menunjukkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
13 4.1 Tinggi Tanaman BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan analisa sidik ragam untuk parameter tinggi tanaman pada 1, 2, 3 dan 4 minggu setelah tanam (MST) yang disajikan pada Lampiran 3a, 3b, 3c dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman jagung manis (Zea mays saccarata L.) atau yang lebih dikenal dengan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman jagung manis (Zea mays saccarata L.) atau yang lebih dikenal dengan nama sweet corn sudah lama dikenal di India dan Amerika. Jagung manis di Indonesia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jagung termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Jagung termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat kedua setelah beras. Bahkan di beberapa daerah di Indonesia, jagung dijadikan sebagai
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
11 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tinggi Tanaman Berdasarkan analisis sidik ragam parameter tinggi tanaman pada lampiran 5a hingga 5h menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi pupuk daun, waktu aplikasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam terhadap pertumbuhan jagung masing-masing menunjukan perbedaan yang nyata terhadap tinggi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
13 4.1. Tinggi Tanaman BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengamatan tinggi tanaman kacang hijau pada umur 2 MST sampai dengan umur 5 MST dan hasil sidik ragamnya, dapat dilihat pada lampiran 6a sampai
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian A. Tinggi Tanaman Hasil Analisis sidik ragam pada tinggi tanaman terung menunjukan bahwa perlakuan pupuk NPK Pelagi berpengaruh nyata terhadap pertambahan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Karakteristik Latosol Cikabayan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Bahan tanah yang digunakan dalam percobaan pupuk organik granul yang dilaksanakan di rumah kaca University Farm IPB di Cikabayan, diambil
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian
18 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian Selama penelitian berlangsung suhu udara rata-rata berkisar antara 25.1-26.2 o C dengan suhu minimum berada pada bulan Februari, sedangkan suhu maksimumnya
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lahan penelitian yang digunakan merupakan lahan yang selalu digunakan untuk pertanaman tanaman padi. Lahan penelitian dibagi menjadi tiga ulangan berdasarkan ketersediaan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
13 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah diameter pangkal, diameter setinggi dada (dbh), tinggi total, tinggi bebas cabang, tinggi tajuk, panjang
Lebih terperinciHASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang dialami oleh setiap
IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang dialami oleh setiap jenis makhluk hidup termasuk tanaman. Proses ini berlangsung
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian ini dilaksanakan di lahan kering dengan kondisi lahan sebelum pertanaman adalah tidak ditanami tanaman selama beberapa bulan dengan gulma yang dominan sebelum
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tinggi Tanaman BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Waktu semai bibit tomat sampai tanaman dipindahkan di polybag adalah 3 minggu. Pengukuran tinggi tanaman tomat dimulai sejak 1 minggu setelah tanaman dipindahkan
Lebih terperinciLAMPIRAN-LAMPIRAN. 1. Skema Penelitian. Tahap 1. Persiapan Alat dan Bahan. Tahap 2. Pembuatan Pelet. Pengeringan ampas tahu.
LAMPIRAN-LAMPIRAN 1 Skema Penelitian Tahap 1 Persiapan Alat dan Bahan Pengeringan ampas tahu Tahap 2 Pembuatan Pelet Pembuatan tepung darah sapi Pembuatan arang sabut Pengukuran Kadar Lengas Pelet NPK
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Upaya peningkatan produksi ubi kayu seringkali terhambat karena bibit bermutu kurang tersedia atau tingginya biaya pembelian bibit karena untuk suatu luasan lahan, bibit yang dibutuhkan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
16 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian di Rumah Kaca 4.1.1 Tinggi Tanaman Hasil Analisis ragam (Analysis of Variance) terhadap tinggi tanaman jagung (Tabel Lampiran 2-7) menunjukkan bahwa tiga
Lebih terperinciJurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN
PENGARUH DOSIS PUPUK AGROPHOS DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN CABAI (Capsicum Annum L.) VARIETAS HORISON Pamuji Setyo Utomo Dosen Fakultas Pertanian Universitas Islam Kadiri (UNISKA)
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Tinggi Tanaman dosis yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman jagung manis. Rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman jagung manis dijelaskan pada Tabel
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa kombinasi pupuk Urea dengan kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per tanaman, jumlah buah per tanaman dan diameter
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG BOGOR PADA BERBAGAI TINGKAT KERAPATAN TANAM DAN FREKUENSI PENYIANGAN*
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG BOGOR PADA BERBAGAI TINGKAT KERAPATAN TANAM DAN FREKUENSI PENYIANGAN* Edhi Turmudi*, Eko Suprijono.* *Dosen Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu Abstrak Upaya pemehunan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman okra adalah sebagai berikut: Tanaman okra merupakan tanaman terna tahunan dengan batang yang tegak.
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Okra (Abelmoschus esculentus L.) Klasifikasi tanaman okra adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Malvales Famili
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman. antara pengaruh pemangkasan dan pemberian ZPT paklobutrazol. Pada perlakuan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman Dari (tabel 1) rerata tinggi tanaman menunjukkan tidak ada interaksi antara pengaruh pemangkasan dan pemberian ZPT paklobutrazol. Pada perlakuan pemangkasan menunjukan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman Jagung Manis. lingkungan atau perlakuan. Berdasarkan hasil sidik ragam 5% (Lampiran VI)
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman A. Pertumbuhan Tanaman Jagung Manis Pertumbuhan vegetatif tanaman jagung manis meliputi tinggi tanaman dan jumlah daun. Tinggi tanaman merupakan ukuran tanaman
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1.Neraca Air Lahan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Nilai evapotranspirasi dihitung berdasarkan persamaan (Penman 1948). Tabel 1. Hubungan antara rata-rata curah hujan efektif dengan evapotranspirasi Bulan
Lebih terperinciAGROVIGOR VOLUME 1 NO. 1 SEPTEMBER 2008 ISSN
AGROVIGOR VOLUME 1 NO. 1 SEPTEMBER 2008 ISSN 1979 5777 55 PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogea L.) VARIETAS LOKAL MADURA PADA BERBAGAI JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK FOSFOR Nurul Hidayat
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik
14 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik Sifat kimia dan fisik Latosol Darmaga dan komposisi kimia pupuk organik yang
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penanaman dilakukan pada bulan Februari 2011. Tanaman melon selama penelitian secara umum tumbuh dengan baik dan tidak ada mengalami kematian sampai dengan akhir penelitian
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...
vi DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... viii xi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah... 1 1.2 Tujuan... 3 1.3 Landasan Teori... 3 1.4 Kerangka Pemikiran... 5 1.5 Hipotesis... 8
Lebih terperinciBAHAN METODE PENELITIAN
BAHAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di lahan penelitian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan, dengan ketinggian tempat ± 25 m dpl, dilaksanakan pada
Lebih terperinci0 (N 0 ) 12,34a 0,35 (N 1 ) 13,17a 0,525 0,7 (N 2 ) (N 3 )
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Tinggi Tanaman Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan pupuk urea dan KCl berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa
1. Tinggi tanaman IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pertumbuhan Tanaman Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan memberikan pengaruh yang berbeda nyata. Hasil Uji
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Hasil analisis tanah sebelum perlakuan dilakukan di laboratorium Departemen Ilmu Tanah Sumberdaya Lahan IPB. Lahan penelitian tergolong masam dengan ph H O
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
15 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Keadaan Umum Penelitian Tanah yang digunakan pada penelitian ini bertekstur liat. Untuk mengurangi kelembaban tanah yang liat dan menjadikan tanah lebih remah, media tanam
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Data penelitian yang diperoleh pada penelitian ini berasal dari beberapa parameter pertumbuhan anakan meranti merah yang diukur selama 3 bulan. Parameter yang diukur
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Berdasarkan data Badan Meteorologi dan Geofisika Darmaga, Bogor (Tabel Lampiran 1) curah hujan selama bulan Februari hingga Juni 2009 berfluktuasi. Curah hujan terendah
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. lingkungan atau perlakuan. Berdasarkan hasil sidik ragam 5% (lampiran 3A)
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pertumbuhan Tanaman 1. Tinggi tanaman Tinggi tanaman merupakan ukuran tanaman yang mudah untuk diamati dan sering digunakan sebagai parameter untuk mengukur pengaruh dari lingkungan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Nilai Jumlah Dominansi (NJD). a. Analisis vegetasi sebelum Aplikasi. Hasil analisis vegetasi menunjukan bahwa sebelum dilakukan aplikasi, atau pemberian herbisida glifosat
Lebih terperinciKAJIAN PRODUKSI UBI DAN ACI TANAMAN UBIKAYU (Manihot esculenta CRANTZ) AKIBAT PEMANGKASAN TAJUK
KAJIAN PRODUKSI UBI DAN ACI TANAMAN UBIKAYU (Manihot esculenta CRANTZ) AKIBAT PEMANGKASAN TAJUK Sunyoto *, R. Murtopo, dan M. Kamal Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Lampung Bandar
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Kondisi Umum Percobaan studi populasi tanaman terhadap produktivitas dilakukan pada dua kali musim tanam, karena keterbatasan lahan. Pada musim pertama dilakukan penanaman bayam
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Mengembangkan dan membudidayakan tanaman tomat membutuhkan faktor yang mendukung seperti pemupukan, pengairan, pembumbunan tanah, dan lain-lain. Pemberian
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. yang semula berkembang dari buku di ujung mesokotil, kemudian set akar
TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Umum Tanaman Jagung - Akar Jagung mempunyai akar serabut dengan tiga macam akar, yaitu akar seminal, akar adventif, dan akar kait atau penyangga. Akar seminal adalah akar yang
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pertambahan Tinggi Bibit Tanaman (cm) Hasil pengamatan terhadap pertambahan tinggi bibit kelapa sawit setelah dilakukan sidik ragam (lampiran 9) menunjukkan bahwa faktor petak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan penting di dunia setelah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan penting di dunia setelah gandum dan padi. Di Indonesia sendiri, jagung dijadikan sebagai sumber karbohidrat kedua
Lebih terperincirv. HASIL DAN PEMBAHASAN
17 rv. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman (cm) Hasil sidik ragam parameter tinggi tanaman (Lampiran 6 ) menunjukkan bahwa penggunaan pupuk kascing dengan berbagai sumber berbeda nyata terhadap tinggi
Lebih terperinciMODIFIKASI LINGKUNGAN MIKRO MELALUI PEMANFAATAN MULSA DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (GLYCINE MAX.
ISSN : 0854-4204 MODIFIKASI LINGKUNGAN MIKRO MELALUI PEMANFAATAN MULSA DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (GLYCINE MAX. L) Oleh I Ketut Irianto Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
10 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Kondisi Umum Penelitian ini dilakasanakan pada bulan Januari sampai Juni 2010. Selama penelitian berlangsung suhu udara rata-rata berkisar antara 23.2 o C-31.8 o C. Curah
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi IBA (Indole Butyric Acid)
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi IBA (Indole Butyric Acid) berpengaruh nyata pada jumlah akar primer bibit tanaman nanas, tetapi tidak
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Kandungan nitrogen tanah bervariasi dari satu tempat ke tempat lainnya. Variasi kandungan nitrogen dalam tanah terjadi akibat perubahan topografi, di samping pengaruh iklim, jumlah
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
4 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Konidisi Umum Penelitian Berdasarkan hasil Laboratorium Balai Penelitian Tanah yang dilakukan sebelum aplikasi perlakuan didapatkan hasil bahwa ph H 2 O tanah termasuk masam
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
14 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Pemberian Mulsa Vertikal terhadap Sifat Fisik Tanah 4.1.1 Infiltrasi Kumulatif Hasil analisis sidik ragam menunjukan pemberian mulsa vertikal tidak berbeda nyata
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dan pembahasan penelitian sampai dengan ditulisnya laporan
14 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan penelitian sampai dengan ditulisnya laporan kemajuan ini belum bias penulis selesaikan dengan sempurna. Adapun beberapa hasil dan pembahasan yang berhasil
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas di
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pakchoy (Brassica rapa L.) Pakchoy (Sawi Sendok) termasuk tanaman sayuran daun berumur pendek yang berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Percobaan
18 HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Percobaan Percobaan dilakukan di dusun Dukuh Asem, Kelurahan Sindang Kasih, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka. Pada percobaan ini, digunakan dua varietas bersari
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1.1 Hasil Hasil yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah buah, dan berat buah.
1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Hasil yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah buah, dan berat buah. 1. Tinggi Tanaman Hasil pengamatan tinggi tanaman dan
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian dan Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIGA VARIETAS JAGUNG MANIS (Zea mays saccharatasturt) PADA SISTEM JARAK TANAM JAJAR LEGOWO YANG BERBEDA
1 PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIGA VARIETAS JAGUNG MANIS (Zea mays saccharatasturt) PADA SISTEM JARAK TANAM JAJAR LEGOWO YANG BERBEDA Mohamad Ikbal bahua, Nurmi Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rekapitulasi hasil analisis sidik ragam pertumbuhan bibit saninten
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa interaksi antara perlakuan pemberian pupuk akar NPK dan pupuk daun memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. satuan waktu rata-rata selama periode tertentu. Pengukuran laju pengisian biji
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laju Pengisian Biji Laju pengisian biji merupakan laju pertambahan bobot biji tanaman jagung per satuan waktu rata-rata selama periode tertentu. Pengukuran laju pengisian biji
Lebih terperinciI. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun
16 1. Tinggi Tanaman (cm) I. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pertumbuhan Tanaman Hasil sidik ragam tinggi tanaman ( lampiran 6 ) menunjukkan perlakuan kombinasi limbah cair industri tempe dan urea memberikan pengaruh
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Tinggi Tanaman IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil sidik ragam pengamatan tinggi tanaman berpengaruh nyata (Lampiran 7), setelah dilakukan uji lanjut didapatkan hasil seperti Tabel 1. Tabel 1. Rerata tinggi
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN.. ii ABSTRAK.......... iii RIWAYAT HIDUP... v KATA PENGANTAR.. vi DAFTAR ISI.. vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN. xii I. PENDAHULUAN
Lebih terperinciUmur 50% keluar rambut : ± 60 hari setelah tanam (HST) : Menutup tongkol dengan cukup baik. Kedudukan tongkol : Kurang lebih di tengah-tengah batang
Lampiran 1. Deskripsi Jagung Varietas Bisma Golongan : Bersari bebas Umur 50% keluar rambut : ± 60 hari setelah tanam (HST) Umur panen : ± 96 HST Batang : Tinggi sedang, tegap dengan tinggi ± 190 cm Daun
Lebih terperinciPengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari
Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari The Effect of Peanut (Arachis hypogaea L.) and Corn (Zea mays
Lebih terperincipenghujan sehingga mendukung pertumbuhan tanaman. Penyiraman dilakukan digunakan 80%. Pada umur 1-2 MST dilakukan penyulaman pada benih-benih
4.1 Keadaan Umum Lokasi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai Juli 2013. Kondisi ril di Lapangan menunjukkan bahwa saat awal penanaman telah memasuki musim penghujan sehingga
Lebih terperinciHasil dan pembahasan. A. Pertumbuhan tanaman. maupun sebagai parameter yang digunakan untuk mengukur pengaruh lingkungan
IV. Hasil dan pembahasan A. Pertumbuhan tanaman 1. Tinggi Tanaman (cm) Ukuran tanaman yang sering diamati baik sebagai indikator pertumbuhan maupun sebagai parameter yang digunakan untuk mengukur pengaruh
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KOL BUNGA (Brassica oleraceae var botrytis L)
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KOL BUNGA (Brassica oleraceae var botrytis L) Safruddin Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian UNA,
Lebih terperinciPengendalian hama dan penyakit pada pembibitan yaitu dengan menutup atau mengolesi luka bekas pengambilan anakan dengan tanah atau insektisida,
PEMBAHASAN PT National Sago Prima saat ini merupakan perusahaan satu-satunya yang bergerak dalam bidang pengusahaan perkebunan sagu di Indonesia. Pengusahaan sagu masih berada dibawah dinas kehutanan karena
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Panjang Tongkol Berkelobot Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan umur panen memberikan pengaruh yang nyata terhadap panjang tongkol berkelobot. Berikut
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Pemberian Kotoran Kambing Terhadap Sifat Tanah. Tabel 4.1. Karakteristik Tanah Awal Penelitian
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Pemberian Kotoran Kambing Terhadap Sifat Tanah. Pemberian dosis kotoran kambing pada budidaya secara tumpang sari antara tanaman bawang daun dan wortel dapat memperbaiki
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Tinggi tanaman Berdasarkan analisis sidik ragam menunjukan bahwa perlakuan pengolahan tanah berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai tahapan umur pengamatan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BABY CORN (Zea mays L) PADA BEBERAPA MACAM PENYIAPAN LAHAN DAN KETEBALAN MULSA JERAMI
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BABY CORN (Zea mays L) PADA BEBERAPA MACAM PENYIAPAN LAHAN DAN KETEBALAN MULSA JERAMI Ubad Badrudin dan Bambang Suryotomo Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Pekalongan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal batang dan
17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Akar primer awal memulai pertumbuhan tanaman setelah perkecambahan. Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal
Lebih terperinciTHE EFFECT OF THE KINDS OF FERTILIZER AND WEED CONTROL TIME ON GROWTH AND YIELD OF SWEET CORN (Zea mays saccharata)
462 Jurnal Produksi Tanaman Vol. 4 No. 6, September 2016: 462-467 ISSN: 2527-8452 PENGARUH PEMBERIAN JENIS PUPUK DAN WAKTU PENGENDALIAN GULMA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata)
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Bio-slurry dan tahap aplikasi Bio-slurry pada tanaman Caisim. Pada tahap
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian yang dilakukan terbagi menjadi dua tahap yaitu pengambilan Bio-slurry dan tahap aplikasi Bio-slurry pada tanaman Caisim. Pada tahap pengambilan Bio-slurry dilakukan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai September 2012 oleh Septima (2012). Sedangkan pada musim tanam kedua penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
14 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Indikator pertumbuhan dan produksi bayam, antara lain: tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat kering tanaman dapat dijelaskan sebagai berikut:
Lebih terperinciHASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Tinggi Tanaman. Hasil penelitian menunjukan berbagai kadar lengas tanah pada stadia
IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Tinggi Tanaman Hasil penelitian menunjukan berbagai kadar lengas tanah pada stadia pertumbuhan yang berbeda memberikan pengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman
Lebih terperinciI. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif. Hasil sidik ragam variabel pertumbuhan vegetatif tanaman yang meliputi tinggi
I. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Pertumbuhan Vegetatif Hasil sidik ragam variabel pertumbuhan vegetatif tanaman yang meliputi tinggi tanaman dan jumlah anakan menunjukkan tidak ada beda nyata antar
Lebih terperinciI. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Variabel Pertumbuhan. Variabel pertumbuhan tanaman Kedelai Edamame terdiri atas tinggi tanaman, jumlah daun,
I. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Variabel Pertumbuhan Variabel pertumbuhan tanaman Kedelai Edamame terdiri atas tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar tajuk, bobot kering tajuk, bobot segar akar, dan bobot
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN JARAK TANAM TERHADAP HASIL TANAMAN KACANG PANJANG ( VIGNA SINENSIS ) OLEH NINDA AYU RACHMAWATI
PENGARUH PENGGUNAAN JARAK TANAM TERHADAP HASIL TANAMAN KACANG PANJANG ( VIGNA SINENSIS ) OLEH NINDA AYU RACHMAWATI 10712027 POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2012 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
21 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Intensitas Serangan Hama Penggerek Batang Padi (HPBP) Hasil penelitian tingkat kerusakan oleh serangan hama penggerek batang pada tanaman padi sawah varietas inpari 13
Lebih terperinci