Umur 50% keluar rambut : ± 60 hari setelah tanam (HST) : Menutup tongkol dengan cukup baik. Kedudukan tongkol : Kurang lebih di tengah-tengah batang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Umur 50% keluar rambut : ± 60 hari setelah tanam (HST) : Menutup tongkol dengan cukup baik. Kedudukan tongkol : Kurang lebih di tengah-tengah batang"

Transkripsi

1 Lampiran 1. Deskripsi Jagung Varietas Bisma Golongan : Bersari bebas Umur 50% keluar rambut : ± 60 hari setelah tanam (HST) Umur panen : ± 96 HST Batang : Tinggi sedang, tegap dengan tinggi ± 190 cm Daun : Panjang dan lebar Tongkol : Besar dan silindris Biji : Flint (setengah mutiara) Warna batang : Hijau Warna Daun : Hijau tua Warna biji : Kuning Kelobot : Menutup tongkol dengan cukup baik Baris biji : Lurus dan rapat Kedudukan tongkol : Kurang lebih di tengah-tengah batang Perakaran : Baik Kerebahan : Tahan rebah Jumlah baris/tongkol : baris Bobot 1000 biji : ± 307 g Ketahanan terhadap penyakit : Tahan terhadap karat dan bercak daun

2 Lampiran 2. Deskripsi Jagung Varietas SHS-4 Golongan : hibrida silang tiga jalur (three way cross) Umur : - Keluar rambut : + 60 hari - Panen : lk 99,73 hari Batang : kokoh,berwarna hijau Tongkol : silindris panjang + 17,11 cm Biji : semi flint Warna daun : hijau Warna biji : orange muda Kelobot : menutup tengan sempurna Baris biji : lurus dan rapat Kedudukan tongkol : pertengahan tinggi tanaman Perakaran : baik Kerebahan : tahan rebah Jumlah baris/tongkol : baris Bobot butir : +304,94 gram Hasil rata-rata : 10,88 ton/ha Potensial hasil : 15,5 ton/ha Ketahanan terhadap penyakit : sangat tahan terhadap penyakit bulai (peronoscierospora maydis) Keterangan : adaptasi luas

3 Lampiran 3. Bagan Percobaan V1(7) V1(6) V2(2) V2(1) U V1(5) V1(10) V2(9) V2(11) V1(3) V1(2) V2(10) V2(12) V1(9) V1(12) V2(6) V2(4) I V1(1) V1(13) V2(5) V2(7) V1(8) V1(11) V2(8) V2(13) V1(4) V2(3) V1(4) V2(3) V1(7) V1(6) V2(2) V2(1) V1(5) V1(10) V2(9) V2(11) V1(3) V1(2) V2(10) V2(12) II V1(9) V1(12) V2(6) V2(4) V1(1) V1(13) V2(5) V2(7) V1(8) V1(11) V2(8) V2(13) Keterangan : Jarak antar blok : 50 cm Jarak antar plot : 30 cm Ukuran Lahan : 5,9 x 19,1

4 Lampiran 4. Jadwal Kegiatan No. Kegiatan Minggu Persiapan Lahan X 2 Persiapan Media Tanam X 3 Penyiapan benih X 4 Penanaman X 5 Pemupukan X (1/3 N), (K) dan (P) X (2/3 N) 6 Pemeliharaan Tanaman - Penjarangan X - Penyiraman - Penyiangan - Pengendalian Hama dan Penyakit Disesuaikan dengan kondisi lapangan Disesuaikan dengan kondisi lapangan Disesuaikan dengan kondisi lapangan 7 Panen X 8 Pengamatan Parameter - Tinggi tanaman (cm) X X X X - Jumlah daun (helai) X X X X - Jumlah Daun di Atas Tongkol (helai) X - Umur Keluar Bunga Jantan (hari) X - Umur Keluar Bunga Betina (hari) X - Umur Panen (hari) X - Laju Pengisian Biji (g/hari) X - Panjang Tongkol (cm) X - Diameter Tongkol (mm) X - Jumlah Baris Biji per Tongkol (baris) X - Jumlah Biji per Tongkol (biji) X - Produksi pipilan kering per sampel (gr) X - Bobot 100 Biji X - Produksi pipilan Kering per Sampel (g) X

5 Lampiran 5. Tabel Pengamatan data Rata- Total Rata 1 V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V Total Rata-Rata Estimasi kuadrat Tengah RAK faktorial Sumber Keragaman (SK) Derajat Bebas (db) Jumlah Kuadrat (JK) Kuadrat Tengah (KT) Estimasi Kuadrat Tengah (EKT) 1 JK B KT B - Varietas (V) 1 JK V KT V σ e + 2σ vp + 26σ v Pupuk (P) 12 JK P KT P σ e + 2σ vp + 4σ p Interaksi (VxP) 12 JK VP KT VP 2 2 σ e + 2σ vp Error 25 JK E KT E 2 σ e Total 51 JK T - -

6 Lampiran 6. Sandi Perlakuan dari Central Composite Rotatable Design (CCRD 2 faktor) X1 X (-1,1) (- 2,0) X 2 (0, 2) 5 points (1,1) ( 2,0) X (-1,-1) 2 (0,- 2) (1,-1) Desain ini dapat dipisahkan menjadi tiga bagian yaitu : 1) Empat titik (-1,-1), (1,-1), (-1,1) dan (1,1) berdasarkan 2 2 faktorial. 2) Empat titik (- 2,0), ( 2,0), (0,- 2), (0, 2) adalah titik ekstra yang dimasukkan dari desain komposit pusat dengan a = 2. Gambar yang dibentuk titik-titik ini disebut star (bintang). 3) lima point ditambahkan pada pusat untuk memperoleh perhitungan yang ideal untuk Ŷ dengan jari-jari lingkarannya 1, dimana : b 0 = b 1 = b 2 = b 11 = b 22 = b 12 = 0,2 Y 0,1 X 1 2 Y 0,1 X 2 2 Y 1 8 X 1Y 1 8 X 2Y -0,1 Y + 0,1437 X 1 2 Y + 0,01875 X 2 2 Y -0,1 Y + 0,01875 X 1 2 Y + 0,1437 X 2 2 Y 1 4 X 1X 2 Y(Cochran dan Cox, 1957).

7 Lampiran 7.Prosedur analisis data untuk pendugaan permukaan respons Ŷ= b 0 + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 11 X b 22 X b 12 X 1 X 2 Matrix X = X 1 Xb= X 1 Y b 0 ƩY b 1 = ƩX 1 Y b 2 ƩX 2 Y b 11 ƩX 1 2 Y b 0 = 0,2ƩY 0,1ƩX 2 1 Y 0,1ƩX 2 2 Y 1 b 1 = ƩX 1Y 8 1 b 2 = ƩX 2Y 8 b 11 = -0,1ƩY + 0,1437ƩX 2 1 Y + 0,01875ƩX 2 2 Y b 22 = -0,1ƩY + 0,01875ƩX 2 1 Y + 0,1437ƩX 2 2 Y 1 b 12 = ƩX 1X 2 Y 4 s 2 1 = JK E 5 1 JK E = Y 9 + Y 10 + Y 11 + Y 12 + Y 13 - (Y9+Y10+Y11+Y12+Y13)

8 Lampiran 8. Tabel Pengamatan Tinggi Tanaman (cm) 2 MST. 1 V1 37,8 32,8 70,6 35,3 V2 32,8 27,6 60,4 30,2 2 V1 31,6 40,0 71,6 35,8 V2 33,7 33,6 67,3 33,7 3 V1 30,2 39,7 69,9 35,0 V2 28,4 25,0 53,4 26,7 4 V1 33,8 40,0 73,8 36,9 V2 30,6 24,2 54,8 27,4 5 V1 39,9 34,5 74,4 37,2 V2 28,5 30,4 58,9 29,5 6 V1 40,1 41,0 81,1 40,6 V2 33,1 29,4 62,5 31,2 7 V1 34,3 39,0 73,3 36,6 V2 22,6 36,1 58,7 29,4 8 V1 34,7 37,2 71,9 36,0 V2 26,2 30,4 56,6 28,3 9 V1 37,8 32,3 70,1 35,1 V2 28,9 25,3 54,2 27,1 10 V1 31,4 31,6 63,0 31,5 V2 26,8 28,4 55,1 27,6 11 V1 35,2 31,3 66,5 33,3 V2 26,8 25,4 52,2 26,1 12 V1 35,5 37,0 72,5 36,3 V2 30,5 25,4 55,9 28,0 13 V1 37,5 33,6 71,1 35,6 V2 25,2 34,3 59,5 29,8 Total 833,8 845,4 1679,1 - Rata-Rata 32,1 32,5-32,3 Lampiran 9. Sidik Ragam Tinggi tanaman 2 MST. SK DB JK KT F F ,59 2,59 0,17 4,24 Var.(V) 1 625,85 625,85 40,90* 4,24 Pupuk (P) ,00 13,00 0,85 2,16 int. (VxP) 12 54,82 4,57 0,30 2,16 Error ,51 15, Total , FK= 54218,78 ; K= 12,11

9 Lampiran 10. Tabel Pengamatan Tinggi Tanaman (cm) 4 MST. 1 V1 65,9 72,8 138,7 69,4 V2 60,7 46,2 106,9 53,5 2 V1 63,3 73,4 136,7 68,4 V2 67,9 57,2 125,1 62,6 3 V1 59,2 72,2 131,4 65,7 V2 52,1 48,0 100,1 50,0 4 V1 49,2 84,9 134,1 67,1 V2 60,0 46,1 106,1 53,1 5 V1 59,9 45,4 105,3 52,7 V2 63,3 67,2 130,5 65,3 6 V1 82,8 81,1 163,9 82,0 V2 69,7 64,5 134,2 67,1 7 V1 53,8 66,2 120,0 60,0 V2 42,1 57,6 99,7 49,8 8 V1 48,7 63,2 111,9 56,0 V2 55,5 62,9 118,4 59,2 9 V1 70,9 49,2 120,1 60,1 V2 58,3 46,4 104,7 52,4 10 V1 62,2 68,4 130,6 65,3 V2 55,2 54,4 109,5 54,8 11 V1 68,2 53,2 121,4 60,7 V2 55,1 34,1 89,2 44,6 12 V1 65,8 72,3 138,1 69,0 V2 59,2 49,8 109,0 54,5 13 V1 68,3 65,3 133,6 66,8 V2 50,1 60,9 111,0 55,5 Total 1567,2 1562,7 3129,9 - Rata-Rata 60,3 60,1-60,2 Lampiran 11. Sidik Ragam Tinggi Tanaman 4 MST. SK db JK KT F F ,381 0,381 0,00 4,24 Var.(V) , ,26 12,13* 4,24 Pupuk (P) ,35 117,61 1,27 2,16 int. (VxP) ,08 72,34 0,78 2,16 Error ,51 92, Total , FK= ,87 KK= 15,96

10 Lampiran 12. Tabel Pengamatan Tinggi Tanaman (cm) 6 MST. 1 V1 105,9 94,7 200,6 100,3 V2 102,8 79,5 182,3 91,2 2 V1 114,2 135,1 249,3 124,7 V2 115,3 121,1 236,4 118,2 3 V1 105,1 116,3 221,4 110,7 V2 100,3 86,6 186,9 93,4 4 V1 94,7 142,4 237,1 118,6 V2 104,9 97,8 202,7 101,4 5 V1 76,6 89,6 166,2 83,1 V2 111,3 111,6 222,9 111,5 6 V1 120,3 125,6 245,9 123,0 V2 120,7 115,2 235,9 117,9 7 V1 105,7 103,1 208,8 104,4 V2 78,3 78,5 156,8 78,4 8 V1 109,5 88,2 197,7 98,9 V2 103,5 97,2 200,7 100,4 9 V1 108,9 96,7 205,6 102,8 V2 97,9 98,2 196,1 98,1 10 V1 118,2 119,1 237,3 118,6 V2 103,5 88,3 191,8 95,9 11 V1 121,4 78,3 199,7 99,8 V2 104,8 91,4 196,2 98,1 12 V1 96,3 138,6 234,9 117,4 V2 104,8 100,1 204,9 102,5 13 V1 99,7 94,4 194,1 97,0 V2 113,6 100,2 213,8 106,9 Total 2738,0 2687,6 5425,6 - Rata-Rata 105,3 103,4-104,3 Lampiran 13. Sidik Ragam Tinggi Tanaman 6 MST. SK db JK KT F F ,85 48,85 0,28 4,24 Var.(V) 1 562,98 562,98 3,18 4,24 Pupuk (P) ,94 330,49 1,87 2,16 int. (VxP) ,83 210,65 1,19 2,16 Error ,16 176, Total , FK= ,76 KK= 12,75.

11 Lampiran 14. Tabel Pengamatan Tinggi Tanaman (cm) 8 MST. 1 V1 173,6 164,3 337,9 169,0 V2 178,7 153,6 332,3 166,2 2 V1 158,6 194,2 352,8 176,4 V2 205,3 193,8 399,1 199,6 3 V1 175,8 169,1 344,9 172,5 V2 164,3 151,8 316,1 158,0 4 V1 168,3 192,5 360,8 180,4 V2 169,8 163,2 333,0 166,5 5 V1 144,8 172,6 317,4 158,7 V2 179,5 183,6 363,1 181,6 6 V1 174,8 166,6 341,4 170,7 V2 192,2 168,5 360,7 180,3 7 V1 172,1 168,3 340,4 170,2 V2 116,7 142,9 259,6 129,8 8 V1 193,2 123,4 316,6 158,3 V2 167,9 166,8 334,7 167,3 9 V1 198,4 199,3 397,7 198,9 V2 164,3 191,3 355,6 177,8 10 V1 177,2 182,6 359,8 179,9 V2 172,3 157,1 329,3 164,7 11 V1 181,3 145,8 327,1 163,6 V2 182,3 171,8 354,1 177,1 12 V1 169,9 215,6 385,5 192,7 V2 172,1 151,7 323,8 161,9 13 V1 192,1 155,7 347,8 173,9 V2 207,8 173,6 381,4 190,7 Total 4553,0 4419,5 8972,5 - Rata-Rata 175,1 170,0-172,5 Lampiran 15. Sidik ragam tinggi tanaman 8 MST. SK db JK KT F F ,48 342,48 1,03 4,24 Var.(V) 1 146,73 146,73 0,44 4,24 Pupuk (P) ,17 435,93 1,31 2,16 int. (VxP) ,81 434,82 1,31 2,16 Error ,65 332, Total , FK= ,37 KK= 10,56

12 Lampiran 16. Tabel Pengamatan Jumlah Daun (helai) 2 MST. 1 V1 2,0 2,0 4,0 2,0 V2 2,0 2,0 4,0 2,0 2 V1 3,0 2,0 5,0 2,5 V2 2,0 2,0 4,0 2,0 3 V1 2,0 3,0 5,0 2,5 V2 2,0 2,0 4,0 2,0 4 V1 2,0 3,0 5,0 2,5 V2 2,0 2,0 4,0 2,0 5 V1 3,0 3,0 6,0 3,0 V2 2,0 2,0 4,0 2,0 6 V1 3,0 3,0 6,0 3,0 V2 2,0 2,0 4,0 2,0 7 V1 2,0 2,0 4,0 2,0 V2 2,0 2,0 4,0 2,0 8 V1 3,0 2,0 5,0 2,5 V2 2,0 2,0 4,0 2,0 9 V1 3,0 3,0 6,0 3,0 V2 2,0 2,0 4,0 2,0 10 V1 2,5 3,0 5,5 2,8 V2 3,0 2,0 5,0 2,5 11 V1 3,0 2,0 5,0 2,5 V2 2,0 2,0 4,0 2,0 12 V1 2,5 3,0 5,5 2,8 V2 2,0 2,0 4,0 2,0 13 V1 3,0 3,0 6,0 3,0 V2 2,0 2,0 4,0 2,0 Total 61,0 60,0 121,0 - Rata-Rata 2,3 2,3-2,3 Lampiran 17. Sidik Ragam Jumlah Daun 2 MST. SK db JK KT F F ,02 0,02 0,15 4,24 Var.(V) 1 4,33 4,33 33,48* 4,24 Pupuk (P) 12 1,82 0,151 1,17 2,16 int. (VxP) 12 1,55 0,129 1,00 2,16 Error 25 3,23 0, Total 51 10, FK= 281,56 KK= 15,45

13 Lampiran 18. Tabel Pengamatan Jumlah Daun (helai) 4 MST 1 V1 5,0 6,0 11,0 5,5 V2 4,0 5,0 9,0 4,5 2 V1 6,0 6,0 12,0 6,0 V2 5,0 6,0 11,0 5,5 3 V1 5,0 5,5 10,5 5,3 V2 5,0 5,0 10,0 5,0 4 V1 5,0 7,0 12,0 6,0 V2 5,0 5,0 10,0 5,0 5 V1 6,0 6,0 12,0 6,0 V2 5,0 6,0 11,0 5,5 6 V1 5,0 6,0 11,0 5,5 V2 5,0 6,0 11,0 5,5 7 V1 5,0 6,0 11,0 5,5 V2 5,0 5,5 10,5 5,3 8 V1 6,0 6,0 12,0 6,0 V2 5,0 6,0 11,0 5,5 9 V1 6,0 5,0 11,0 5,5 V2 5,0 5,0 10,0 5,0 10 V1 6,0 7,0 13,0 6,5 V2 5,5 5,5 11,0 5,5 11 V1 6,0 5,0 11,0 5,5 V2 5,0 5,0 10,0 5,0 12 V1 5,5 6,0 11,5 5,8 V2 5,0 6,0 11,0 5,5 13 V1 5,5 6,0 11,5 5,8 V2 5,0 6,0 11,0 5,5 Total 136,5 149,5 286,0 - Rata-Rata 5,3 5,8-5,5 Lampiran 19. Sidik Ragam Jumlah Daun 4 MST SK db JK KT F F ,25 3,25 14,13* 4,24 Var.(V) 1 3,25 3,25 14,13* 4,24 Pupuk (P) 12 4,00 0,33 1,45 2,16 int. (VxP) 12 1,25 0,10 0,45 2,16 Error 25 5,75 0, Total 51 17, FK= 1573,00 KK= 8,72

14 Lampiran 20. Tabel Pengamatan Jumlah Daun (helai) 6 MST. 1 V1 8,0 7,0 15,0 7,5 V2 7,0 7,0 14,0 7,0 2 V1 9,0 8,0 17,0 8,5 V2 9,0 8,0 17,0 8,5 3 V1 8,0 9,0 17,0 8,5 V2 8,0 6,5 14,5 7,3 4 V1 7,0 11,0 18,0 9,0 V2 8,0 7,0 15,0 7,5 5 V1 7,0 7,0 14,0 7,0 V2 9,0 7,0 16,0 8,0 6 V1 9,0 10,0 19,0 9,5 V2 9,0 8,0 17,0 8,5 7 V1 8,0 8,0 16,0 8,0 V2 8,0 6,5 14,5 7,3 8 V1 9,0 8,0 17,0 8,5 V2 7,5 7,0 14,5 7,3 9 V1 9,0 7,0 16,0 8,0 V2 8,0 8,0 16,0 8,0 10 V1 9,0 9,0 18,0 9,0 V2 8,5 7,0 15,5 7,8 11 V1 9,5 7,0 16,5 8,3 V2 9,0 8,0 17,0 8,5 12 V1 8,5 9,0 17,5 8,8 V2 8,0 9,0 17,0 8,5 13 V1 8,0 8,0 16,0 8,0 V2 8,0 8,0 16,0 8,0 Total 216,0 205,0 421,0 - Rata-Rata 8,3 7,9-8,1 Lampiran 21. Sidik Ragam Jumlah Daun 6 MST. SK db JK KT F F ,33 2,33 2,72 4,24 Var.(V) 1 3,25 3,25 3,79 4,24 Pupuk (P) 12 11,39 0,95 1,11 2,16 int. (VxP) 12 6,63 0,55 0,64 2,16 Error 25 21,42 0, Total 51 45, FK= 3408,48 KK= 11,43

15 Lampiran 22. Tabel Pengamatan Jumlah Daun (helai) 8 MST. 1 V1 14,0 14,0 28,0 14,0 V2 14,0 14,0 28,0 14,0 2 V1 15,0 15,0 30,0 15,0 V2 14,0 15,0 29,0 14,5 3 V1 14,0 15,0 29,0 14,5 V2 15,0 14,0 29,0 14,5 4 V1 14,0 16,0 30,0 15,0 V2 14,5 14,0 28,5 14,3 5 V1 14,0 14,0 28,0 14,0 V2 15,0 14,0 29,0 14,5 6 V1 16,0 15,0 31,0 15,5 V2 15,0 14,0 29,0 14,5 7 V1 14,0 14,0 28,0 14,0 V2 14,0 14,0 28,0 14,0 8 V1 14,0 14,0 28,0 14,0 V2 15,0 15,0 30,0 15,0 9 V1 15,0 14,0 29,0 14,5 V2 14,0 15,0 29,0 14,5 10 V1 15,0 14,0 29,0 14,5 V2 15,0 14,0 29,0 14,5 11 V1 15,0 15,0 30,0 15,0 V2 14,0 14,0 28,0 14,0 12 V1 15,0 15,0 30,0 15,0 V2 14,0 14,0 28,0 14,0 13 V1 15,0 15,0 30,0 15,0 V2 15,0 16,0 31,0 15,5 Total 378,5 377,0 755,5 - Rata-Rata 14,6 14,5-14,5 Lampiran 23. Sidik Ragam Jumlah daun 8 MST. SK db JK KT F F ,04 0,04 0,14 4,24 Var.(V) 1 0,39 0,39 1,28 4,24 Pupuk (P) 12 5,77 0,48 1,59 2,16 int. (VxP) 12 4,92 0,41 1,35 2,16 Error 25 7,58 0, Total 51 18, FK= 10976,54 KK= 3,79

16 Lampiran 24. Tabel Pengamatan Jumlah Daun di Atas Tongkol (helai). 1 V1 6,0 6,0 12,0 6,0 V2 6,0 6,0 12,0 6,0 2 V1 7,0 7,0 14,0 7,0 V2 6,0 7,0 13,0 6,5 3 V1 6,0 7,0 13,0 6,5 V2 7,0 7,0 14,0 7,0 4 V1 6,0 8,0 14,0 7,0 V2 6,5 6,0 12,5 6,3 5 V1 6,0 6,0 12,0 6,0 V2 7,0 6,0 13,0 6,5 6 V1 7,0 6,0 13,0 6,5 V2 7,0 6,0 13,0 6,5 7 V1 6,0 6,0 12,0 6,0 V2 6,0 6,0 12,0 6,0 8 V1 6,0 6,0 12,0 6,0 V2 7,0 7,0 14,0 7,0 9 V1 7,0 6,0 13,0 6,5 V2 6,0 7,0 13,0 6,5 10 V1 7,0 6,0 13,0 6,5 V2 7,0 6,0 13,0 6,5 11 V1 7,0 7,0 14,0 7,0 V2 6,0 6,0 12,0 6,0 12 V1 7,0 7,0 14,0 7,0 V2 6,0 6,0 12,0 6,0 13 V1 7,0 7,0 14,0 7,0 V2 7,0 8,0 15,0 7,5 Total 169,5 169,0 338,5 - Rata-Rata 6,5 6,5-6,5 Lampiran 25. Sidik Ragam Jumlah Daun di Atas Tongkol. SK db JK KT F F ,00 0,01 0,02 4,24 Var.(V) 1 0,04 0,04 0,15 4,24 Pupuk (P) 12 5,06 0,42 1,48 2,16 int. (VxP) 12 4,52 0,38 1,32 2,16 Error 25 7,12 0, Total 51 16, FK= 2203,50 KK= 8,20

17 Lampiran 26. Tabel Pengamatan Umur Keluar Bunga Jantan (hari). 1 V1 58,0 57,0 115,0 57,5 V2 55,5 57,0 112,5 56,3 2 V1 56,0 55,0 111,0 55,5 V2 57,0 58,0 115,0 57,5 3 V1 54,5 57,0 111,5 55,8 V2 56,0 55,5 111,5 55,8 4 V1 57,0 52,0 109,0 54,5 V2 57,0 56,0 113,0 56,5 5 V1 59,0 59,0 118,0 59,0 V2 57,5 55,0 112,5 56,3 6 V1 54,0 54,0 108,0 54,0 V2 56,0 54,0 110,0 55,0 7 V1 56,0 54,0 110,0 55,0 V2 54,0 55,5 109,5 54,8 8 V1 56,0 59,0 115,0 57,5 V2 58,5 56,0 114,5 57,3 9 V1 54,0 57,0 111,0 55,5 V2 58,0 59,0 117,0 58,5 10 V1 55,0 52,0 107,0 53,5 V2 57,0 56,5 113,5 56,8 11 V1 54,5 57,0 111,5 55,8 V2 57,0 58,0 115,0 57,5 12 V1 57,5 56,0 113,5 56,8 V2 57,0 59,0 116,0 58,0 13 V1 57,0 57,0 114,0 57,0 V2 58,0 55,5 113,5 56,8 Total 1467,0 1461,0 2928,0 - Rata-Rata 56,4 56,2-56,3 Lampiran 27. Sidik Ragam Umur Keluar Bunga Jantan. SK db JK KT F F ,69 0,69 0,32 4,24 Var.(V) 1 6,94 6,94 3,24 4,24 Pupuk (P) 12 51,83 4,32 2,02 2,16 int. (VxP) 12 35,56 2,96 1,38 2,16 Error 25 53,56 2, Total , FK= ,92 KK= 2,60

18 Lampiran 28. Tabel Umur Keluar Bunga Betina (hari). 1 V1 61,0 60,0 121,0 60,5 V2 57,0 60,0 117,0 58,5 2 V1 59,0 58,0 117,0 58,5 V2 58,0 61,0 119,0 59,5 3 V1 61,0 57,5 118,5 59,3 V2 58,0 58,5 116,5 58,3 4 V1 60,0 55,0 115,0 57,5 V2 60,0 57,0 117,0 58,5 5 V1 62,0 62,0 124,0 62,0 V2 59,5 57,0 116,5 58,3 6 V1 57,0 57,0 114,0 57,0 V2 57,0 56,0 113,0 56,5 7 V1 59,0 56,0 115,0 57,5 V2 56,0 58,5 114,5 57,3 8 V1 59,0 62,0 121,0 60,5 V2 61,5 57,0 118,5 59,3 9 V1 57,0 60,0 117,0 58,5 V2 61,0 62,0 123,0 61,5 10 V1 57,5 56,0 113,5 56,8 V2 59,0 59,0 118,0 59,0 11 V1 58,0 60,0 118,0 59,0 V2 60,0 61,0 121,0 60,5 12 V1 60,5 59,0 119,5 59,8 V2 60,0 61,5 121,5 60,8 13 V1 60,0 60,0 120,0 60,0 V2 61,0 58,0 119,0 59,5 Total 1539,0 1529,0 3068,0 - Rata-Rata 59,2 58,8-59,0 Lampiran 29. Sidik Ragam Umur Keluar Bunga Betina. SK db JK KT F F ,92 1,92 0,66 4,24 Var.(V) 1 0,02 0,02 0,01 4,24 Pupuk (P) 12 64,00 5,33 1,84 2,16 int. (VxP) 12 40,48 3,37 1,16 2,16 Error 25 72,58 2, Total , FK= ,00 KK= 2,89

19 Lampiran 30. Tabel Pengamatan Umur Panen. 1 V1 97,0 96,0 193,0 96,5 V2 99,0 102,0 201,0 100,5 2 V1 95,0 94,0 189,0 94,5 V2 100,0 103,0 203,0 101,5 3 V1 97,0 93,5 190,5 95,3 V2 100,0 100,5 200,5 100,3 4 V1 96,0 91,0 187,0 93,5 V2 102,0 99,0 201,0 100,5 5 V1 98,0 98,0 196,0 98,0 V2 101,5 99,0 200,5 100,3 6 V1 93,0 93,0 186,0 93,0 V2 99,0 98,0 197,0 98,5 7 V1 95,0 92,0 187,0 93,5 V2 98,0 100,5 198,5 99,3 8 V1 95,0 98,0 193,0 96,5 V2 103,5 99,0 202,5 101,3 9 V1 93,0 96,0 189,0 94,5 V2 103,0 104,0 207,0 103,5 10 V1 93,5 92,0 185,5 92,8 V2 101,0 101,0 202,0 101,0 11 V1 94,0 96,0 190,0 95,0 V2 102,0 103,0 205,0 102,5 12 V1 96,5 95,0 191,5 95,8 V2 102,0 103,5 205,5 102,8 13 V1 96,0 96,0 192,0 96,0 V2 103,0 100,0 203,0 101,5 Total 2553,0 2543,0 5096,0 - Rata-Rata 98,2 97,8-98,0 Lampiran 31. Sidik Ragam Umur Panen. SK db JK KT F F ,92 1,92 0,66 4,24 Var.(V) 1 474,02 474,02 163,28* 4,24 Pupuk (P) 12 64,00 5,33 1,84 2,16 int. (VxP) 12 40,48 3,37 1,16 2,16 Error 25 72,58 2, Total FK= ,00 KK= 1,74

20 Lampiran 32. Tabel Pengamatan Laju Pengisian Biji (g/hari). 1 V1 2,43 2,85 5,28 2,64 V2 4,55 3,20 7,74 3,87 2 V1 2,51 3,39 5,90 2,95 V2 2,45 2,30 4,75 2,38 3 V1 4,24 5,48 9,72 4,86 V2 2,41 2,58 4,99 2,49 4 V1 3,23 4,54 7,76 3,88 V2 3,04 3,00 6,04 3,02 5 V1 3,64 3,58 7,21 3,61 V2 3,84 4,43 8,26 4,13 6 V1 3,10 3,40 6,49 3,25 V2 3,33 3,62 6,96 3,48 7 V1 4,16 4,21 8,37 4,18 V2 2,80 2,46 5,26 2,63 8 V1 3,23 4,18 7,40 3,70 V2 3,70 3,60 7,30 3,65 9 V1 3,55 2,81 6,35 3,18 V2 3,98 1,91 5,90 2,95 10 V1 2,87 1,98 4,84 2,42 V2 4,05 2,86 6,91 3,45 11 V1 4,90 3,99 8,89 4,45 V2 3,57 2,67 6,25 3,12 12 V1 3,80 3,16 6,95 3,48 V2 2,53 2,11 4,64 2,32 13 V1 4,91 1,98 6,89 3,45 V2 3,22 4,41 7,63 3,82 Total 90,03 84,68 174,71 - Rata-Rata 3,46 3,26-3,36 Lampiran 33. Sidik Ragam Laju Pengisian Biji. SK db JK KT F F ,55 0,55 1,07 4,24 Var.(V) 1 1,72 1,72 3,34 4,24 Pupuk (P) 12 6,80 0,57 1,10 2,16 int. (VxP) 12 13,56 1,13 2,19 2,16 Error 25 12,88 0, Total 51 35, FK= 586,96 KK= 21,37

21 Lampiran 34. Tabel Pengamatan Panjang Tongkol (cm). 1 V1 15,4 16,2 31,6 15,8 V2 16,8 13,8 30,6 15,3 2 V1 11,9 16,1 28,0 14,0 V2 13,3 13,3 26,6 13,3 3 V1 16,3 19,6 35,9 18,0 V2 13,3 14,0 27,2 13,6 4 V1 17,1 17,8 34,9 17,5 V2 13,2 16,4 29,6 14,8 5 V1 14,2 14,3 28,5 14,3 V2 15,3 20,6 35,9 18,0 6 V1 16,5 14,4 30,9 15,4 V2 15,7 15,7 31,3 15,7 7 V1 19,2 12,4 31,6 15,8 V2 14,6 14,5 29,0 14,5 8 V1 15,7 16,7 32,4 16,2 V2 17,8 15,7 33,5 16,8 9 V1 16,2 15,7 31,9 15,9 V2 19,6 12,1 31,7 15,9 10 V1 14,4 12,8 27,2 13,6 V2 18,0 15,8 33,8 16,9 11 V1 18,9 15,7 34,6 17,3 V2 18,1 13,3 31,4 15,7 12 V1 20,2 17,3 37,5 18,8 V2 14,9 14,8 29,7 14,9 13 V1 18,6 14,5 33,1 16,5 V2 16,2 16,7 32,9 16,5 Total 421,1 399,8 820,9 - Rata-Rata 16,2 15,4-15,8 Lampiran 35. Sidik Ragam Panjang Tongkol. SK db JK KT F F ,68 8,68 1,81 4,24 Var.(V) 1 4,24 4,24 0,88 4,24 Pupuk (P) 12 32,70 2,73 0,57 2,16 int. (VxP) 12 66,96 5,58 1,16 2,16 Error ,93 4, Total , FK= 12957,59 KK= 13,88

22 Lampiran 36. Tabel Pengamatan Diameter Tongkol (mm). 1 V1 36,6 33,4 70,0 35,0 V2 47,5 46,5 94,0 47,0 2 V1 41,4 46,5 87,9 44,0 V2 37,8 39,2 77,0 38,5 3 V1 41,5 48,3 89,8 44,9 V2 41,9 14,0 55,8 27,9 4 V1 42,4 42,8 85,1 42,6 V2 41,9 44,5 86,4 43,2 5 V1 33,3 43,3 76,6 38,3 V2 47,5 42,5 90,0 45,0 6 V1 41,0 42,8 83,8 41,9 V2 15,7 42,7 58,4 29,2 7 V1 40,3 42,3 82,6 41,3 V2 45,3 37,3 82,6 41,3 8 V1 50,5 42,3 92,8 46,4 V2 44,5 44,5 89,0 44,5 9 V1 41,3 39,0 80,3 40,1 V2 45,1 45,5 90,6 45,3 10 V1 40,4 40,0 80,4 40,2 V2 45,5 41,3 86,8 43,4 11 V1 41,1 46,4 87,5 43,8 V2 41,8 39,0 80,8 40,4 12 V1 44,5 44,3 88,8 44,4 V2 48,0 38,0 86,0 43,0 13 V1 43,8 33,8 77,6 38,8 V2 52,8 44,1 96,9 48,4 Total 1093,1 1064,1 2157,3 - Rata-Rata 42,0 40,9-41,5 Lampiran 37. Sidik Ragam Diameter tongkol. SK db JK KT F F ,17 16,17 0,37 4,24 Var.(V) 1 1,48 1,48 0,03 4,24 Pupuk (P) ,80 30,32 0,70 2,16 int. (VxP) ,74 67,81 1,57 2,16 Error ,79 43, Total , FK= 89497,25 KK= 15,86

23 Lampiran 38. Tabel Pengamatan Jumlah Baris per Tongkol (baris). 1 V1 13,0 12,0 25,0 12,5 V2 14,0 16,0 30,0 15,0 2 V1 16,0 13,0 29,0 14,5 V2 14,0 14,0 28,0 14,0 3 V1 12,0 16,0 28,0 14,0 V2 14,0 14,0 28,0 14,0 4 V1 14,0 14,0 28,0 14,0 V2 16,0 16,0 32,0 16,0 5 V1 14,0 14,0 28,0 14,0 V2 16,0 14,0 30,0 15,0 6 V1 14,0 16,0 30,0 15,0 V2 14,0 14,0 28,0 14,0 7 V1 12,0 14,0 26,0 13,0 V2 14,0 14,0 28,0 14,0 8 V1 12,0 14,0 26,0 13,0 V2 14,0 14,0 28,0 14,0 9 V1 12,0 13,0 25,0 12,5 V2 14,0 16,0 30,0 15,0 10 V1 12,0 15,0 27,0 13,5 V2 15,0 14,0 29,0 14,5 11 V1 15,0 13,0 28,0 14,0 V2 13,0 14,0 27,0 13,5 12 V1 16,0 16,0 32,0 16,0 V2 14,0 14,0 28,0 14,0 13 V1 14,0 12,0 26,0 13,0 V2 14,0 16,0 30,0 15,0 Total 362,0 372,0 734,0 - Rata-Rata 13,9 14,3-14,1 Lampiran 39. Sidik Ragam Jumlah Baris per Tongkol. SK db JK KT F F ,92 1,92 1,37 4,24 Var.(V) 1 6,23 6,23 4,44 4,24 Pupuk (P) 12 12,31 1,03 0,73 2,16 int. (VxP) 12 23,77 1,98 1,41 2,16 Error 25 35,08 1, Total 51 79, FK= 10360,69 KK= 8,39

24 Lampiran 40. Tabel Pengamatan Jumlah Biji per Tongkol (biji). I II 1 V1 361,0 338,0 699,0 349,5 V2 436,0 471,0 907,0 453,5 2 V1 386,0 374,0 760,0 380,0 V2 382,0 366,0 748,0 374,0 3 V1 433,0 644,0 1077,0 538,5 V2 411,5 412,0 823,5 411,8 4 V1 442,0 550,0 992,0 496,0 V2 406,5 474,0 880,5 440,3 5 V1 420,0 386,0 806,0 403,0 V2 556,0 550,0 1106,0 553,0 6 V1 514,0 522,0 1036,0 518,0 V2 463,0 439,5 902,5 451,3 7 V1 490,0 486,0 976,0 488,0 V2 331,0 353,5 684,5 342,3 8 V1 378,0 456,0 834,0 417,0 V2 404,0 478,0 882,0 441,0 9 V1 406,0 332,5 738,5 369,3 V2 476,0 218,0 694,0 347,0 10 V1 253,0 429,0 682,0 341,0 V2 556,5 417,5 974,0 487,0 11 V1 504,0 416,0 920,0 460,0 V2 523,0 435,5 958,5 479,3 12 V1 488,0 508,0 996,0 498,0 V2 266,0 398,5 664,5 332,3 13 V1 588,0 354,0 942,0 471,0 V2 546,5 578,0 1124,5 562,3 Total 11421, , ,0 - Rata-Rata 439,3 438,0-438,6 Lampiran 41. Sidik Ragam Jumlah Biji per Tongkol. SK db JK KT F F ,23 22,23 0,00 4,24 Var.(V) 1 228,48 228,48 0,04 4,24 Pupuk (P) , ,19 1,53 2,16 int. (VxP) , ,42 1,97 2,16 Error , , Total , FK= ,69 KK= 17,31

25 Lampiran 42. Tabel Pengamatan Bobot 100 Biji (g). 1 V1 25,3 30,8 56,1 28,1 V2 34,7 27,9 62,6 31,3 2 V1 23,8 36,0 59,8 29,9 V2 27,4 27,7 55,1 27,6 3 V1 35,4 30,9 66,3 33,2 V2 24,4 26,6 50,9 25,5 4 V1 26,1 29,8 55,9 28,0 V2 24,3 26,7 51,0 25,5 5 V1 31,0 29,7 60,7 30,4 V2 28,2 32,9 61,1 30,6 6 V1 22,5 23,3 45,8 22,9 V2 30,0 35,3 65,2 32,6 7 V1 31,6 32,3 63,9 32,0 V2 33,0 29,2 62,2 31,1 8 V1 33,0 26,9 59,9 29,9 V2 29,5 32,3 61,8 30,9 9 V1 33,4 27,8 61,2 30,6 V2 35,1 38,0 73,1 36,6 10 V1 29,1 23,9 53,0 26,5 V2 30,7 28,7 59,3 29,7 11 V1 29,3 34,4 63,7 31,9 V2 29,0 25,9 54,9 27,4 12 V1 30,9 21,4 52,3 26,2 V2 38,5 22,5 61,0 30,5 13 V1 30,3 20,6 50,9 25,5 V2 24,7 31,6 56,3 28,2 Total 771,0 752,7 1523,7 - Rata-Rata 29,7 29,0-29,3 Lampiran 43. Sidik Ragam Bobot 100 Biji. SK db JK KT F F ,41 6,41 0,33 4,24 Var.(V) 1 11,97 11,97 0,62 4,24 Pupuk (P) ,50 14,71 0,76 2,16 int. (VxP) ,90 21,40 1,11 2,16 Error ,40 19, Total , FK= 44644,41 KK= 14,99

26 Lampiran 44. Tabel Pengamatan Produksi Pipilan Kering (g). 1 V1 102,1 102,7 204,8 102,4 V2 106,3 104,2 210,5 105,2 2 V1 109,3 112,2 221,5 110,8 V2 102,7 96,8 199,5 99,8 3 V1 113,8 120,1 233,9 117,0 V2 104,2 108,3 212,5 106,2 4 V1 116,2 163,3 279,5 139,8 V2 134,3 140,9 275,2 137,6 5 V1 93,9 88,7 182,6 91,3 V2 91,8 98,3 190,1 95,1 6 V1 111,5 122,3 233,8 116,9 V2 120,8 119,2 240,0 120,0 7 V1 109,8 104,5 214,3 107,2 V2 107,7 103,4 211,1 105,5 8 V1 144,3 148,3 292,6 146,3 V2 160,2 151,2 311,4 155,7 9 V1 117,8 101,3 219,0 109,5 V2 169,3 138,4 307,7 153,9 10 V1 104,8 121,1 225,9 113,0 V2 169,9 126,8 296,7 148,4 11 V1 176,4 137,8 314,2 157,1 V2 150,1 117,3 267,3 133,7 12 V1 136,7 113,6 250,3 125,2 V2 160,3 180,8 341,1 170,5 13 V1 146,9 167,3 314,2 157,1 V2 158,5 180,3 338,8 169,4 Total 3319,4 3268,8 6588,2 - Rata-Rata 127,7 125,7-126,7 Lampiran 45. Sidik Ragam Produksi per Sampel. SK db JK KT F F ,34 49,34 0,24 4,24 Var.(V) 1 890,18 890,18 4,30* 4,24 Pupuk (P) , ,98 9,21* 2,16 int. (VxP) ,00 454,5 2,19* 2,16 Error ,90 207, Total , FK= ,93; KK= 11,36

27 Lampiran 46. Prosedur Analisis Data Untuk CCRD pada Peubah Produksi 1-1,0-1, ,4 1-1,0 1, ,8 1 1,0-1, ,0 X= 1 1,0 1, Y 1 = 139,8 Y 2 = 1-2 0, , , ,9 1 0, ,2 1 0, ,3 105,2 99,8 106,2 137,6 95,1 120,0 105,5 155,7 Sehingga diperoleh hasil perkalian : ƩY ,25 ƩY ,83 ƩX 1 Y 1 ƩX 2 Y 1 = 79,72 dan 86,48 ƩX 1 Y 2 ƩX 2 Y 2 = 74,11 96,83 ƩX 1 2 Y 1 886,20 ƩX 1 2 Y 2 878,88 Untuk V 1 (Bisma) diperoleh koefisien persamaan regresi sebagai berikut : b 0 = 0,2(1591,25) 0,1(886,20) 0,1(976,70) = 131,96 b 1 = 0,125(79,72) = 9,96 b 2 = 0,125(86,48) = 10,81 b 11 = -0,1(1591,25) + 0,14375(886,20) + 0,01875(976,70) = -13,42 b 22 = -0,1(1591,25) + 0,01875(886,20) + 0,14375(976,70) = -2,11 b 12 = 0,25(14,45) = 3,61

28 JKE = [(109,5) 2 + (113,2) 2 + (157,1) 2 + (125,2) 2 + (157,3) 2 ] [(109, , , , ,3) 2 /5] = 2079,69 s2 = 1/(5-1) (2079,69) = 519,92 Untuk V 2 (SHS-4) diperoleh koefisien persamaan regresinya sebagai berikut : b0 = 0,2(1700,83) 0,1(878,88) 0,1(971,23) = 155,16 b 1 = 0,125(74,11) = 9,26 b 2 = 0,125(96,83) = 12,10 b 11 = -0,1(1700,83) + 0,14375(878,88) + 0,01875(971,23) = -25,53 b 22 = -0,1(1700,83) + 0,01875(878,88) + 0,14375(971,23) = -13,99 b 12 = 0,25(36,83) = 9,21 JKE = [(153,9) 2 + (148,4) 2 + (133,7) 2 + (170,5) 2 +(169,4) 2 ] [(153, , , , ,4) 2 /5] = 949,63 s 2 = 1/(5-1) (949,63) = 237,41 Sehingga diperoleh persamaan : Y Bisma = 131,96 + 9,96X ,81X 2 13,42X 1 2 2,11X ,61X 1 X 2 Produksi maksimum Dari persamaan : Y Bisma = 131,96 + 9,96X ,81X 2 13,42X 1 2 2,11X ,61X 1 X 2 Y SHS-4 = 155,16 + 9,26X ,10X 2-25,53X ,99X ,21X 1 X 2 Varietas Bisma Persamaan Regresinya : Y Bisma = 131,96 + 9,97X ,81X 2 13,42X 1 2 2,11X ,61X 1 X 2

29 Produksi akan mencapai maksimum saat y/ x = 0 maka saat y/ x 1 = 0 menyebabkan nilai X 2 konstan dan sebaliknya, sehingga: y/ x 1 = b 1 + 2b 11 X 1 + b 12 X 2 = 0 b 1 + 2b 11 X 1 + b 12 X 2 = 0 9,96 + 2(-13,42)X 1 + 3,61X 2 = 0-26,84X 1 3,16X 2 = -9,96...(1) Saat y/ x 2 = 0, nilai X 1 konstan, sehingga: y/ x 2 = b 2 + 2b 22 X 2 + b 12 X 1 = 0 b 2 + 2b 22 X 2 + b 12 X 1 = 0 10,81 + 2(-2,11)X 2 + 3,61X 1 =0 3,61X 1-4,22X 2 = -10,81...(2) Dari persamaan (1) dan (2), diperoleh : -26,84X 1 3,61X 2 = -9,96 3,61X 1 4,22X 2 = -10,81 Untuk mencari nilai X 1 dan X 2 hanya dapat dilakukan dengan menggunakan matriks sebagai berikut : 2b 11 b 12 b 12 2b 22 X 1 = = X 2 -b 1 -b 2-26,84 3,61 3,61-4,22 X 1 = = X 2-9,96-10,81 X 1 = -b 1 b 12 -b 2 2b 22 4b 11 b 22 (b 12 ) 2-9,96 3,61 X 1 = (-13,42)(-2,11) (3,61) 2

30 X(-9,96 1 x -4,22) (3,61 x -10,81) = 113,26 13,03 X 1 = 81,05/100,23 X 1 = 0,81 Untuk X 2 : 2b 11 -b 1 26,84-9,96 X 2 = b 12 -b 2 4b 11 b 22 (b 12 ) 2 X 2 = (-13,42)(-2,11) (3,61) 2 (-26,84 x -10,81) (-9,96 x 3,61) X 2 = 113,26 13,03 X 2 = 326,1/100,23 X 2 = 3,25 X 1 = (N - 300) 2/300 dan X2 = (K - 150) 2/150 0,81 = (N - 300) 2/300 N = (0,81 x 300)/ 2 N max = ,83 3,25 = (K - 150) 2/150 K = (3,25 x 150)/ 2 N max = 471,83 kg/ha K max = ,71 Dari hasil perhitungan prosedur analisis CCRD dalam penelitian ini diperoleh dosis Pupuk maksimum untuk varietas Bisma yaitu 471,83 kg/ha Urea dan 494,71 kg/ha KCl. Varietas SHS-4 Persamaan Regresinya : Y SHS-4 = 155,16 + 9,26X ,10X 2-25,53X ,99X ,21X 1 X 2 Produksi akan mencapai maksimum saat y/ x = 0 maka saat y/ x 1 = 0 menyebabkan nilai X 2 konstan, sehingga: y/ x 1 = b 1 + 2b 11 X 1 + b 12 X 2 = 0

31 b 1 + 2b 11 X 1 + b 12 X 2 = 0 9,26 + 2(-25,53)X 1 + 9,21X 2 =0-50,06X 1 + 9,21X 2 = -9,26...(1) Saat y/ x 2 = 0, nilai X 1 konstan, sehingga: y/ x 2 = b 2 + 2b 22 X 2 + b 12 X 1 = 0 b 2 + 2b 22 X 2 + b 12 X 1 = 0 12,10 + 2(-13,99)X 2 + 9,21X 1 =0 9,21X 1 27,98X 2 = -12,10...(2) Dari persamaan (1) dan (2), diperoleh : -50,06X 1 9,21X 2 = -9,26 9,21X 1 27,98X 2 = -12,10 Untuk mencari nilai X 1 dan X 2 hanya dapat dilakukan dengan menggunakan matriks sebagai berikut : 2b 11 b 12 b 12 2b 22 X 1 = = X 2 -b 1 -b 2-9,26 9,21-12,10-29,98 X 1 = = X 2-9,26-12,10 X 1 = -b 1 b 12 -b 2 2b 22 4b 11 b 22 (b 12 ) 2-9,26 9,21 X 1 = (-25,53)(-13,99) (9,21) 2 X(-9,26 1 x -29,98) (9,21 x -12,10) = 1428,66 84,82 X 1 = (259, ,44)/1343,84 X 1 = 0,28

32 Untuk X 2 : 2b 11 -b 1-50,06-9,26 X 2 = b 12 -b 2 4b 11 b 22 (b 12 ) 2 X 2 = (-25,53)(-13,99) (9,21) 2 (-50,06 x -12,10) (-9,26 x 9,21) X 2 = 1428,66 84,82 X 2 = (605, ,28)/1343,84 X 2 = 0,51 X 1 = (N - 300) 2/300 dan X2 = (K - 150) 2/150 0,28 = (N - 300) 2/300 N = (300 + (0,81 x 300))/ 2 N max = ,49 0,51 = (K - 150) 2/150 K = ((0,51 x 150)/ 2) N max = 358,49 kg/ha K max = ,09 Dari hasil perhitungan prosedur analisis CCRD dalam penelitian ini diperoleh dosis Pupuk maksimum untuk varietas SHS-4 yaitu 358,49 kg/ha Urea dan 204,09 kg/ha KCl. Uji-t Tabel Koefisien Regresi Varietas Koefisien Regresi Nilai Uji-t t-tabel V1(Bisma) b1 1,382 2,132 b2 1,499 b11-1,553 b22-0,244 b12 0,317 V2(SHS-4) b1 1,901 b2 2,484* b11-4,372* b22-2,396* b12 1,195

33 Lampiran 47. Gambar tongkol jagung Varietas Bisma (V1)

34 Lampiran 48. Gambar tongkol jagung varietas SHS-4 (V2)

35 Lampiran 49. Gambar Lahan Penelitian

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Penelitian Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Penelitian Jenis Kegiatan Minggu ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Persiapan Lahan X Penanaman X Penjarangan X Pemupukan X X Aplikasi Pupuk Hayati X X X X Pembubunan

Lebih terperinci

Kebutuhan pupuk kandang perpolibag = Kebutuhan Pupuk Kandang/polibag = 2000 kg /ha. 10 kg kg /ha. 2 kg =

Kebutuhan pupuk kandang perpolibag = Kebutuhan Pupuk Kandang/polibag = 2000 kg /ha. 10 kg kg /ha. 2 kg = LAMPIRAN 1 Perhitungan Kebutuhan Pupuk Kebutuhan pupuk kandang/ha = 2 ton Kebutuhan pupuk kandang/polibag Bobot tanah /polybag = Dosis Anjuran Massa Tanah Kebutuhan Pupuk Kandang/polibag = 2000 kg /ha

Lebih terperinci

Blok I Blok II Blok III. c 3 P 0 V 1 P 1 V 5 P 0 V 1 P 1

Blok I Blok II Blok III. c 3 P 0 V 1 P 1 V 5 P 0 V 1 P 1 Lampiran 1. Bagan Penelitian a Blok I Blok II Blok III V 2 P 0 b V 1 P 1 V c 3 P 0 V 1 P 1 V 5 P 0 V 1 P 1 e d V 3 P 1 V 4 P 0 V 3 P 1 V 2 P 1 V 1 P 0 V 2 P 1 V 3 P 0 V 5 P 1 V 5 P 0 V 4 P 1 V 3 P 0 V

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tabel Pengamatan Tinggi Tanaman 2 MST (cm) Lampiran 2. Tabel Sidik Ragam Tinggi Tanaman 2 MST (cm)

Lampiran 1. Tabel Pengamatan Tinggi Tanaman 2 MST (cm) Lampiran 2. Tabel Sidik Ragam Tinggi Tanaman 2 MST (cm) Lampiran 1. Tabel Pengamatan Tinggi Tanaman 2 MST (cm) A 23.8 26.2 22.2 72.2 24.07 B 20.8 18.9 20.8 60.5 20.17 C 26.3 29.1 24.4 79.8 26.60 D 28.1 24.6 25.6 78.3 26.10 Total 99 98.8 93 290.8 Rataan 24.75

Lebih terperinci

Tinggi tongkol : cm : Menutup tongkol cukup baik

Tinggi tongkol : cm : Menutup tongkol cukup baik 42 Lampiran 1. Deskripsi Varietas Jagung Hibrida BISI-18 Nama varietas : BISI-18 Tanggal dilepas : 12 Oktober 2004 Asal : F1 silang tunggal antara galur murni FS46 sebagai induk betina dan galur murni

Lebih terperinci

Lampiran 1. Bagan Lahan Penelitian. Ulangan I. a V1P2 V3P1 V2P3. Ulangan II. Ulangan III. Keterangan: a = jarak antar ulangan 50 cm.

Lampiran 1. Bagan Lahan Penelitian. Ulangan I. a V1P2 V3P1 V2P3. Ulangan II. Ulangan III. Keterangan: a = jarak antar ulangan 50 cm. Lampiran 1. Bagan Lahan Penelitian V1P2 V3P2 V2P1 V2P3 V1P3 V2P4 V3P3 V3P1 V3P4 Ulangan I U V1P4 V2P2 b V1P1 a V1P2 V3P1 V2P3 V3P4 V2P1 V1P1 V2P2 V3P3 V3P2 Ulangan II V1P3 V2P4 V1P4 V2P1 V3P3 V1P4 V3P1

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Tabel Rataan Tinggi Tanaman (cm) 2 MST W0J0 87,90 86,60 86,20 260,70 86,90 W0J1 83,10 82,20 81,00 246,30 82,10 W0J2 81,20 81,50 81,90 244,60 81,53 W1J0 78,20 78,20 78,60 235,00 78,33 W1J1 77,20

Lebih terperinci

Sumber : Lampiran SK Menteri Pertanian No.76/Kpts/SR.120/2/2007, tanggal 7 Pebruari 2007.

Sumber : Lampiran SK Menteri Pertanian No.76/Kpts/SR.120/2/2007, tanggal 7 Pebruari 2007. 76 Lampiran 1. Deskripsi varietas jagung hibrida Bima3 DESKRIPSI VARIETAS JAGUNG HIBRIDA BIMA3 Tanggal dilepas : 7 Februari 2007 Asal : Silang tunggal antara galur murni Nei 9008 dengan galur murni Mr14.

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 167/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA 02ALL SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA NK 99

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 167/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA 02ALL SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA NK 99 KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 167/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA 02ALL000315 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA NK 99 Menimbang : a. bahwa dalam rangka usaha meningkatkan produksi

Lebih terperinci

Deskripsi Mentimun Hibrida Varietas MAGI F M. Bentuk penampang melintang batang : segi empat

Deskripsi Mentimun Hibrida Varietas MAGI F M. Bentuk penampang melintang batang : segi empat Lampiran 1. Deskripsi Mentimun Hibrida Varietas MAGI F1 Golongan varietas : hibrida pesilangan 12545 F X 12545M Umur mulai berbunga : 32 hari Umur mulai panen : 41-44 hari Tipe tanaman : merambat Tipe

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran 2. Bagan Penanaman Pada Plot 20 cm 70 cm X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X = Tanaman Sampel. Pengambilan dilakukan secara acak tanpa mengikutsertakan satu barisan terluar plot.

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 375/Kpts/SR.120/6/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA H 155 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA SHS 11

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 375/Kpts/SR.120/6/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA H 155 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA SHS 11 KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 375/Kpts/SR.120/6/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA H 155 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA SHS 11 Menimbang : a. bahwa dalam rangka usaha meningkatkan produksi

Lebih terperinci

FK = σ 2 g= KK =6.25 σ 2 P= 0.16 KVG= 5.79 Keterangan: * : nyata KVP= 8.53 tn : tidak nyata h= Universitas Sumatera Utara

FK = σ 2 g= KK =6.25 σ 2 P= 0.16 KVG= 5.79 Keterangan: * : nyata KVP= 8.53 tn : tidak nyata h= Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Data pengamatan Waktu Berkecambah (Hari) BLOK PERLAKUAN I II III Total Rataan R0S0 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 R1S0 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 R2S0 5.25 5.25 4.75 15.25 5.08 R3S0 4.75 5.50 4.75

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Deskripsi Tanaman Jagung

Lampiran 1 : Deskripsi Tanaman Jagung Lampiran 1 : Deskripsi Tanaman Jagung PIONEER 23 Tanggal dilepas : 29 Juli 2003 Asal : F1 dari silang tunggal (single cross) antara galur murni 30B80 dengn M30B80, keduanya adalah galur murni tropis yang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 164/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA NT 6651 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA NK 81

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 164/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA NT 6651 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA NK 81 KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 164/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA NT 6651 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA NK 81 Menimbang : a. bahwa dalam rangka usaha meningkatkan produksi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 166/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA 02ALL SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA NK 88

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 166/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA 02ALL SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA NK 88 KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 166/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA 02ALL000314 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA NK 88 Menimbang : a. bahwa dalam rangka usaha meningkatkan produksi

Lebih terperinci

: Tumbuh memanjang dan memiliki banyak tunas. : Lebar, panjang dan memiliki pinggiran daun rata. : PT. East West Seed Indonesia, Purwokerto

: Tumbuh memanjang dan memiliki banyak tunas. : Lebar, panjang dan memiliki pinggiran daun rata. : PT. East West Seed Indonesia, Purwokerto 49 Lampiran 1. Deskripsi sawi varietas Tosakan Nama lain Umur tanaman Bentuk tanaman Batang Tangkai bunga : Caisim (Bangkok) : 30 hari : Besar, semi buka dan tegak : Tumbuh memanjang dan memiliki banyak

Lebih terperinci

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Jagung Manis Varietas Bonanza. : Dikembangkan oleh Departemen Pendidikan dan Pengembangan PT. East West Seed Indonesia.

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Jagung Manis Varietas Bonanza. : Dikembangkan oleh Departemen Pendidikan dan Pengembangan PT. East West Seed Indonesia. 49 Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Jagung Manis Varietas Bonanza Asal Tanaman Golongan Umur Batang Tinggi Tanaman Tinggi letak tongkol Warna daun Keseragaman tanaman Bentuk malai Warna malai Warna sekam

Lebih terperinci

Blok I Blok II Blok III 30 cm

Blok I Blok II Blok III 30 cm Lampiran 1. Bagan Lahan Penelitian Blok I Blok II Blok III 30 cm P 0 V 1 P 3 V 3 P 2 V 1 T 20 cm P 1 V 2 P 0 V 1 P 1 V 2 U S P 2 V 3 P 2 V 2 P 3 V 1 B P 3 V 1 P 1 V 3 P 0 V 3 Keterangan: P 0 V 2 P 0 V

Lebih terperinci

: tumbuh memanjang dan memiliki banyak tunas. : lebar, panjang, dan memiliki pinggiran daun rata

: tumbuh memanjang dan memiliki banyak tunas. : lebar, panjang, dan memiliki pinggiran daun rata Lampiran 1. Deskripsi Sawi Varietas Tosakan Produsen Benih Nama lain Umur tanaman Bentuk tanaman Batang Tangkai daun : PT. East West Seed Indonesia : Caisim (Bangkok) : 40 50 HST : besar, semi buka dan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO Asal : Introduksi dari Thailand oleh PT. Nestle Indonesia tahun 1988 dengan nama asal Nakhon Sawan I Nomor Galur : - Warna hipokotil

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 165/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA 02ALL SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA NK 82

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 165/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA 02ALL SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA NK 82 KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 165/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA 02ALL000327 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA NK 82 Menimbang : a. bahwa dalam rangka usaha meningkatkan produksi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Deskripsi Varietas TM 999 F1. mulai panen 90 hari

Lampiran 1. Deskripsi Varietas TM 999 F1. mulai panen 90 hari Lampiran 1. Deskripsi Varietas TM 999 F1 Golongan Bentuk tanaman Tinggi tanaman Umur tanaman : hibrida : tegak : 110-140 cm : mulai berbunga 65 hari mulai panen 90 hari Bentuk kanopi : bulat Warna batang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Analisis Sampel Tanah Awal

Lampiran 1. Hasil Analisis Sampel Tanah Awal Lampiran 1. Hasil Analisis Sampel Tanah Awal Jenis Amatan Nilai Kriteria ph H 2 O 4.78 Masam P-Tersedia 4.2 ppm Sangat Rendah N-Total 0.08 % Sangat Rendah Lampiran 2. Hasil Perhitungan Dosis Pupuk Untuk

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 377/Kpts/SR.120/6/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA H 275 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA R - 01

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 377/Kpts/SR.120/6/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA H 275 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA R - 01 KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 377/Kpts/SR.120/6/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA H 275 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA R - 01 Menimbang : a. bahwa dalam rangka usaha meningkatkan produksi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 161/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA TB 8701 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA DK - 2

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 161/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA TB 8701 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA DK - 2 KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 161/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA TB 8701 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA DK - 2 Menimbang : a. bahwa dalam rangka usaha meningkatkan produksi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Bagan penelitian berdasarkan rancangan acak lengkap

Lampiran 1. Bagan penelitian berdasarkan rancangan acak lengkap 31 Lampiran 1. Bagan penelitian berdasarkan rancangan acak lengkap Keterangan: D, L II, III : Perlakuan.Ulangan A: Jarak antar barisan plot 75 cm B: Jarak antar plot dalam barisan 50cm C : Jarak plot ke

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat 8 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di lahan petani di Dusun Pabuaran, Kelurahan Cilendek Timur, Kecamatan Cimanggu, Kotamadya Bogor. Adapun penimbangan bobot tongkol dan biji dilakukan

Lebih terperinci

LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Tata Letak Penelitian. Blok II TS 3 TS 1 TS 3 TS 2 TS 1

LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Tata Letak Penelitian. Blok II TS 3 TS 1 TS 3 TS 2 TS 1 LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Tata Letak Penelitian Blok I Blok II Blok III TS 1 K TS 2 J TS 3 K TS 2 TS 1 J K J TS 3 TS 3 TS 2 TS 1 Keterangan : J : Jagung monokultur K : Kacang tanah monokultur TS 1 :

Lebih terperinci

\M,\\\ Lampiran I. Bagan Penempatan perlakuan berdasarkan rancangan acak lengkap M2R3 I MORI I M0R2I M1R3 III M3R1 II M2R2 II M2R2I M3R2I M1R2I M1R2 I

\M,\\\ Lampiran I. Bagan Penempatan perlakuan berdasarkan rancangan acak lengkap M2R3 I MORI I M0R2I M1R3 III M3R1 II M2R2 II M2R2I M3R2I M1R2I M1R2 I 39 Lampiran I. Bagan Penempatan perlakuan berdasarkan rancangan acak lengkap M2R3 I M1R3 II MORI I M0R2I M1R3 III M3R1 II M2R2 II M2R2I M1R2I M3R2I M1R2 I M2R3 III M2R1 II M0R2 II MORI III M2R2 III B MlRl

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Urea, TSP, KCl dan pestisida. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, parang,

MATERI DAN METODE. Urea, TSP, KCl dan pestisida. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, parang, III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau pada bulan Januari

Lebih terperinci

Lampiran 1. Sertifikat hasil pengujian jenis contoh tanah top soil

Lampiran 1. Sertifikat hasil pengujian jenis contoh tanah top soil Lampiran 1. Sertifikat hasil pengujian jenis contoh tanah top soil No Jenis Analisis Nilai Metode 1. C-Organik (%) 1.53 Spectrophotometry 2. N-Total (%) 0.16 Kjeldahl 3. P-Bray I (ppm) 16.31 Spectrophotometry

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan pertanian Fakultas Pertanian Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember

Lebih terperinci

Lampiran 2.Daftar Sidik Ragam Bulk Density Tanah (g/cm 3 )

Lampiran 2.Daftar Sidik Ragam Bulk Density Tanah (g/cm 3 ) Lampiran 1. Rataan Bulk Density Tanah (g/cm 3 ) Perlakuan Ulanagan Total Rataan Lo 1.17 1.17 1.26 3.60 1.20 L1 1.07 1.05 1.13 3.25 1.08 L2 1.05 1.14 1.11 3.30 1.10 L3 1.00 1.00 1.05 3.05 1.02 L4 0.97 1.16

Lebih terperinci

Sifat-sifat lain : rendeman biji dari polong 60-70%

Sifat-sifat lain : rendeman biji dari polong 60-70% Lampiran 1. Deskripsi Kacang Tanah Varietas Gajah Nama Variates : gajah Tahun : 1950 Tetua : Seleksi keturunan persilangan Schwarz-21 Spanish 18-38 Potensi hasil : 1,8 t.ha -1 Nomor iduk : 61 Mulai berbunga

Lebih terperinci

10cm. = 30 cm x 60 cm. 200 cm. 20 cm. 10cm

10cm. = 30 cm x 60 cm. 200 cm. 20 cm. 10cm Lampiran. 1 Ukuran Plot Penelitian 50 cm 10cm 20 cm 30 20 cm 20 cm 200 cm 20 cm 10cm Keterangan: Jumlah tanaman per plot Jumlah polibeg per plot Jarak tanam Ukuran plot Ukuran Polibeg = 4 tanaman = 4 polibeg

Lebih terperinci

3. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

3. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian 3. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2009 sampai dengan Juli 2009 di Kebun Percobaan IPB Leuwikopo, Dramaga, Bogor yang terletak pada ketinggian 250 m dpl dengan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 129/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN GALUR JAGUNG HIBRIDA SU 3545 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA N 35

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 129/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN GALUR JAGUNG HIBRIDA SU 3545 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA N 35 KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN TENTANG PELEPASAN GALUR JAGUNG HIBRIDA SU 3545 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA N 35 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

Lampiran 1: Deskripsi padi varietas Inpari 3. Nomor persilangan : BP3448E-4-2. Anakan produktif : 17 anakan

Lampiran 1: Deskripsi padi varietas Inpari 3. Nomor persilangan : BP3448E-4-2. Anakan produktif : 17 anakan Lampiran 1: Deskripsi padi varietas Inpari 3 Nomor persilangan : BP3448E-4-2 Asal persilangan : Digul/BPT164-C-68-7-2 Golongan : Cere Umur tanaman : 110 hari Bentuk tanaman : Sedang Tinggi tanaman : 95

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Tinggi Tanaman Minggu Ke 8

Lampiran 1. Data Tinggi Tanaman Minggu Ke 8 39 Lampiran 1. Data Tinggi Tanaman Minggu Ke 8 T1P1 135,8 137,2 154,7 427,7 T1P2 142 141,5 155,7 439,2 T1P3 153 155,7 148,1 456,8 T1P4 149,1 121,4 151,7 422,2 T1P5 140 140,5 148 428,5 T2P1 167,2 158,4

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian 12 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Percobaan dilakukan di Desa Dukuh Asem, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka pada tanggal20 April sampai dengan 2 Juli 2012. Lokasi percobaan terletak

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN. 1. Skema Penelitian. Tahap 1. Persiapan Alat dan Bahan. Tahap 2. Pembuatan Pelet. Pengeringan ampas tahu.

LAMPIRAN-LAMPIRAN. 1. Skema Penelitian. Tahap 1. Persiapan Alat dan Bahan. Tahap 2. Pembuatan Pelet. Pengeringan ampas tahu. LAMPIRAN-LAMPIRAN 1 Skema Penelitian Tahap 1 Persiapan Alat dan Bahan Pengeringan ampas tahu Tahap 2 Pembuatan Pelet Pembuatan tepung darah sapi Pembuatan arang sabut Pengukuran Kadar Lengas Pelet NPK

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo, III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo, Kecamatan Metro Selatan, Kota Metro pada bulan Maret Mei 2014. Jenis tanah

Lebih terperinci

Diasumsikan kg/h adalah dosis maksimum bulu ayam = 100%

Diasumsikan kg/h adalah dosis maksimum bulu ayam = 100% 60 Lampiran I. Rumus Perhitungan Kebutuhan Pupuk Jarak tanam = 25 x 75 cm = 1.875 cm 2 Jumlah tanaman/hektar = = 53.333 Tanaman 1. Kebutuhan Urea (N 46%) = 300 kg/hektar Urea = 2. Kebutuhan tepung bulu

Lebih terperinci

Lampiran 1. Bagan Penelitian a Keterangan : a (Jarak antar blok) = 50 cm. b (Jarak antar plot) = 30 cm. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Bagan Penelitian a Keterangan : a (Jarak antar blok) = 50 cm. b (Jarak antar plot) = 30 cm. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Bagan Penelitian BLOK BLOK 222 201 a 222 122 U b 221 100 200 111 B 111 220 121 210 112 210 212 112 121 200 120 102 212 110 100 220 102 120 202 201 122 202 101 211 101 211 110 221 Keterangan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Bagan penanaman pada plot. 100 cm. 15 cm. x x x x. 40 cm. 200 cm. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Bagan penanaman pada plot. 100 cm. 15 cm. x x x x. 40 cm. 200 cm. Universitas Sumatera Utara 34 Lampiran 1. Bagan penanaman pada plot 40 cm x x 15 cm 100 cm x x x x x 200 cm x x 35 Lampiran 2. Bagan Lahan Penelitian III 100 cm I I 50 cm 200 cm T0R3 T1R2 T1R3 T0R0 T0R2 T1R1 100 cm U T0R1 T1R0 T1R2

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan 11 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Penelitian dilaksanakan di Kebun Jagung University Farm IPB Jonggol, Bogor. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Tanah, Departemen Tanah, IPB. Penelitian

Lebih terperinci

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian I. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada bulan

Lebih terperinci

III. MATERI DAN WAKTU

III. MATERI DAN WAKTU III. MATERI DAN WAKTU 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaa Fakultas Pertanian dan Pertenakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.Penelitian dilaksanakan pada

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tabel Tinggi Tanaman 2 MST (cm) Ulangan

Lampiran 1. Tabel Tinggi Tanaman 2 MST (cm) Ulangan Lampiran 1. Tabel Tinggi Tanaman 2 MST (cm) P0 21.72 20.50 21.20 20.86 21.90 106.18 21.24 P1 20.10 19.60 20.70 20.00 21.38 101.78 20.36 P2 20.20 21.40 20.22 22.66 20.00 104.48 20.90 P3 20.60 23.24 18.50

Lebih terperinci

G3K2 G1K1 G2K3 G2K2. 20cm. Ulangan 2 20cm G3K3 G3K1 G3K2. Ulangan 3 20cm. 20cm G1K1 G1K3 G1K2

G3K2 G1K1 G2K3 G2K2. 20cm. Ulangan 2 20cm G3K3 G3K1 G3K2. Ulangan 3 20cm. 20cm G1K1 G1K3 G1K2 Lampiran 1 : Bagan Plot Penelitian 1 G3K2 20cm G2K3 G1K1 G3K1 G2K2 G1K3 G3K3 20cm G2K1 G1K2 2 20cm G2K2 20cm G3K3 G1K2 G2K1 20cm G3K1 G1K3 G2S3 G3K2 G1K1 3 20cm G3K3 20cm G1K1 G2K3 G3K1 20cm G1K3 G2K1

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 77/Kpts/SR. 120/2/2007 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 77/Kpts/SR. 120/2/2007 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 77/Kpts/SR. 120/2/2007 TENTANG PELEPASAN GALUR JAGUNG LOKAL KUNING NTT SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA PIET KUNING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan di Desa Moutong Kecamatan Tilong Kabila Kab. Bone Bolango dengan ketinggian tempat + 25 meter diatas permukaan laut. 3.2. Bahan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO Asal : Introduksi dari Thailand oleh PT. Nestle Indonesia tahun 1988 dengan nama asal Nakhon Sawan I Nomor Galur : - Warna hipokotil

Lebih terperinci

PEUBAH PERTUMBUHAN KUALITATIF. Bentuk Ujung Daun Pertama, Bentuk Batang, dan Warna Batang

PEUBAH PERTUMBUHAN KUALITATIF. Bentuk Ujung Daun Pertama, Bentuk Batang, dan Warna Batang 32 PEUBAH PERTUMBUHAN KUALITATIF Bentuk Ujung Daun Pertama, Bentuk Batang, dan Warna Batang Berdasarkan pengamatan visual bentuk ujung daun pada dua minggu setelah tanam, genotipe SD-3 menunjukkan bentuk

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir,

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir, BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Bagan Penelitian. Letak tanaman dalam plot. Universitas Sumatera Utara P3M2. P0M2 1,5 m P2M0 P0M3 P1M1 P2M2 P0M3. 1,5 m P3M1 P0M1 P2M0

Lampiran 1. Bagan Penelitian. Letak tanaman dalam plot. Universitas Sumatera Utara P3M2. P0M2 1,5 m P2M0 P0M3 P1M1 P2M2 P0M3. 1,5 m P3M1 P0M1 P2M0 57 Lampiran 1. Bagan Penelitian P3M3 P2M3 P3M2 Letak tanaman dalam plot P1M0 P1M2 P0M2 1,5 m P2M1 P3M3 P2M0 P2M2 P0M3 P1M1 P3M2 P3M2 P0M3 P2M0 P3M1 P0M1 1,5 m P3M0 P0M0 P2M3 P3M1 P1M1 P2M1 P0M2 P2M1 P1M0

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian 22 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai bulan Oktober 212 sampai dengan Januari

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian C3 B1 C1 D2 A2 E2 B3 C2 E3 B2 D3 A1. Keterangan:

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian C3 B1 C1 D2 A2 E2 B3 C2 E3 B2 D3 A1. Keterangan: Lampiran 1. Layout Penelitian LAMPIRAN C3 B1 C1 D2 E1 A3 D1 A2 E2 B3 C2 E3 B2 D3 A1 Keterangan: A. Pupuk N, P dan K (200 kg/ha Urea + 450 kg/ha ZA + 150 kg/ha SP-36 + 150 kg/ha KCl) B. 1,5 ton/ha Pupuk

Lebih terperinci

P0V3 P2V4 P1V5. Blok II A B P1V2 P2V1 P0V5 P1V1 P0V1 P2V3

P0V3 P2V4 P1V5. Blok II A B P1V2 P2V1 P0V5 P1V1 P0V1 P2V3 Lampiran 1. Bagan Lahan Penelitian C Blok I P0V5 P2V2 P0V3 P0V4 P1V4 P1V3 P1V1 P2V4 P2V5 P0V2 P0V1 P2V3 P1V5 P1V2 P2V1 Blok II A B P0V3 P2V4 P1V2 P1V1 P2V5 P2V3 P0V1 P2V1 P1V3 P1V5 P2V2 P0V4 P0V5 P0V2

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 16 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pertumbuhan Vegetatif Dosis pupuk kandang berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman (Lampiran 5). Pada umur 2-9 MST, pemberian pupuk kandang menghasilkan nilai lebih

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.1. Kesimpulan 1. Waktu panen berpengaruh terhadap kandungan gula jagung manis yaitu umur panen 60 HST sebesar (8.8 brix), umur panen 6 HST sebesar (16.30 brix), umur panen

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Pupuk anorganik. : / 0,25 m. : tanaman. : g / tan.

Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Pupuk anorganik. : / 0,25 m. : tanaman. : g / tan. Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Pupuk anorganik Jarak antar larikan : 25 cm Populasi : Luas Lahan / Jarak tanam : 10.000 / 0,25 m : 40.000 tanaman Kebutuhan Pupuk K1 Urea 100 kg /Ha : Dosis / Populasi

Lebih terperinci

Lampiran 1: Bagan Pcnclitian mcnurut Rancangan Acak Kelompok (RAK) 'DDI. P2Di PODO PIDO P2D0

Lampiran 1: Bagan Pcnclitian mcnurut Rancangan Acak Kelompok (RAK) 'DDI. P2Di PODO PIDO P2D0 Lampiran 1: Bagan Pcnclitian mcnurut Rancangan Acak Kelompok (RAK) III II IV P2D1 PlDl 'DDI PODl -30 cm U POD I PODO P2Di P2D0 PODO PI DO PODO P2DI P2D0 P2DI PIDO PlDl PlDl P2D0 PlDl PODO PIDO PODl P2D0

Lebih terperinci

LAMPIRAN DATA. Lampiran 1. Contoh Lengkap Data Pengamatan Jumlah Daun (helai) Umur 1 MST Ulangan Perlakuan

LAMPIRAN DATA. Lampiran 1. Contoh Lengkap Data Pengamatan Jumlah Daun (helai) Umur 1 MST Ulangan Perlakuan LAMPIRAN DATA Lampiran 1. Contoh Lengkap Data Pengamatan Jumlah Daun (helai) Umur 1 MST Ulangan Total Rataan I II III U 1 F 0 4,000 4,000 3,000 11,000 3,667 U 1 F 1 4,000 4,000 4,000 12,000 4,000 U 1 F

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai September 2012 oleh Septima (2012). Sedangkan pada musim tanam kedua penelitian dilakukan

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Agustus sampai November 2014 di Lahan Pertanian Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Faktor kedua adalah jumlah bibit per lubang yang terdiri atas 3 taraf yaitu : 1. 1 bibit (B 1 ) 2. 2 bibit (B 2 ) 3.

BAHAN DAN METODE. Faktor kedua adalah jumlah bibit per lubang yang terdiri atas 3 taraf yaitu : 1. 1 bibit (B 1 ) 2. 2 bibit (B 2 ) 3. III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan pembenihan padi Balai Benih Induk Hortikultura Pekanbaru. Waktu penelitian dilakukan selama ± 4 bulan dimulai dari bulan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, 17 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Pengamatan setelah panen dilanjutkan di Laboratorium

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit Kebun Percobaan Natar, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Kabupaten

Lebih terperinci

: panjang cm; lebar cm. Warna tangkai daun. Berat rata-rata kailan pertanaman. Daya Simpan pada suhu kamar

: panjang cm; lebar cm. Warna tangkai daun. Berat rata-rata kailan pertanaman. Daya Simpan pada suhu kamar Lampiran 1. Deskripsi Varietas kailan Varietas Tropica Sensation Asal Silsilah Golongan Varietas Umur mulai panen Tipe tanaman Tinggi tanaman Bentuk batang Diameter batang Warna batang Bentuk daun Tepi

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Penelitian P1(a) P4 (2) P3 (a) P1 (b) P5 (a) P4 (b) P3 (1) P3 (a) P5 (a) P4 (1) P2 (2) P3 (2) P1 (a) P4 (a) P2 (1) P4 (a) P1 (2) P3 (1) P4 (1) P3 (2) P4 (b) P2 (b) P4 (2) P2

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE 8 III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Riau, jalan Binawidya km 12,5 Simpang Baru Panam, Kecamatan Tampan, Kota

Lebih terperinci

Lampiran 1. Deskripsi Kubis Bunga Kultivar White Shot

Lampiran 1. Deskripsi Kubis Bunga Kultivar White Shot 57 Lampiran 1. Deskripsi Kubis Bunga Kultivar White Shot Asal : Sakata Seed Co., Jepang Golongan varietas : Hibrida silang tunggal Bentuk tanaman : Tegak Umur panen : 40 45 hari setelah tanam Bentuk batang

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei hingga Agustus 2009 di Kebun Karet Rakyat di Desa Sebapo, Kabupaten Muaro Jambi. Lokasi penelitian yang digunakan merupakan milik

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE 19 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Pahoman, Tanjung Karang, Bandar Lampung pada bulan Oktober 2014. 3.2 Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, I. BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada bulan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung di Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij 11 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan, University Farm IPB Darmaga Bogor pada ketinggian 240 m dpl. Uji kandungan amilosa dilakukan di

Lebih terperinci

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kacang Hijau Varietas Vima 1

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kacang Hijau Varietas Vima 1 Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kacang Hijau Varietas Vima 1 Dilepas tahun : 2008 Nama galur : MMC 157d-Kp-1 Asal : Persilangan buatan tahun 1996 Tetua jantan : VC 1973 A Tetua betina : VC 2750A Potensi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar 1 III. METODE PENELITIAN 1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung mulai bulan November 2011 sampai dengan Februari 2012. 1.2

Lebih terperinci

Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang

Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang Nama Varietas : Ciherang Kelompok : Padi Sawah Nomor Seleksi : S3383-1d-Pn-41 3-1 Asal Persilangan : IR18349-53-1-3-1-3/IR19661-131-3-1//IR19661-131- 3-1///IR64

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Penelitian Natar, Lampung Selatan dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Penelitian Natar, Lampung Selatan dan 22 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Penelitian Natar, Lampung Selatan dan Laboratorium Ilmu Gulma, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dari

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit 17 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit Kebun Percobaan Natar, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Kabupaten

Lebih terperinci

Lampiran 1, Deskripsi Tanaman Jagung Manis Varietas Super Sweet Boy

Lampiran 1, Deskripsi Tanaman Jagung Manis Varietas Super Sweet Boy 46 Lampiran 1, Deskripsi Tanaman Jagung Manis Varietas Super Sweet Boy A s a 1 Golongan Umur A Panen segar Batang Wama bataiig Tinggi tanaman Daun Wama daui: Keragaman tanaman Perakaran Kerebahan Bentuk

Lebih terperinci

Lampiran 1. Sertifikat hasil pengujian jenis contoh tanah top soil

Lampiran 1. Sertifikat hasil pengujian jenis contoh tanah top soil Lampiran 1. Sertifikat hasil pengujian jenis contoh tanah top soil No Jenis Analisis Nilai Metode 1. C-Organik (%) 1,53 Spectrophotometry 2. N-Total (%) 0,16 Kjeldahl 3. P-Bray I (ppm) 16,31 Spectrophotometry

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Sepang Jaya Kecamatan Labuhan Ratu Bandar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Sepang Jaya Kecamatan Labuhan Ratu Bandar III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sepang Jaya Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung pada bulan Desember 2014 sampai dengan Febuari 2015. 3.2 Bahan dan

Lebih terperinci

Lampiran 2. Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman 2 MST

Lampiran 2. Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman 2 MST 38 Lampiran 1. Data Tinggi Tanaman (cm) 2 MST Jumlah Rataan V1 20.21 18.41 25.05 63.68 21.23 V2 22.19 22.80 19.40 64.39 21.46 V3 24.56 23.08 21.39 69.03 23.01 V4 24.95 26.75 23.08 74.78 24.93 V5 20.44

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian 15 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung Desa Muara Putih Kecamatan Natar Lampung Selatan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei s/d September 2012 di lahan kering Kabupaten Bone Bolango dan bulan Oktober 2012 di Laboratorium Balai Karantina

Lebih terperinci

Ukuran Plot: 50 cm x 50 cm

Ukuran Plot: 50 cm x 50 cm Lampiran 1. Bagan dan Plot Penelitian 1 2 3 a U b L 1 M 0 L 1 M 2 L 2 M 1 L 3 M 0 L 3 M 2 L 3 M 0 a = 40 cm (jarak antar blok) L 2 M 0 L 2 M 2 L 0 M 2 S b = 20 cm (jarak antar plot) L 0 M 1 L 3 M 0 L 3

Lebih terperinci

: varietas unggul nasional (released variety) : 636/Kpts/TP.240/12/2001 tanggal 13 Desember tahun 2001 Tahun : 2001 : B6876B-MR-10/B6128B-TB-15

: varietas unggul nasional (released variety) : 636/Kpts/TP.240/12/2001 tanggal 13 Desember tahun 2001 Tahun : 2001 : B6876B-MR-10/B6128B-TB-15 Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Batutugi Nama varietas : Batutugi Kategori : varietas unggul nasional (released variety) SK : 636/Kpts/TP.240/12/2001 tanggal 13 Desember tahun 2001 Tahun : 2001 Tetua

Lebih terperinci

Lampiran 2.Rataan persentasi perkecambahan (%)

Lampiran 2.Rataan persentasi perkecambahan (%) 51 Lampiran 1.Rataan umur perkecambahan (hari) P0 0 0 0 0 0 P1 16 0 0 16 5.33 P2 0 0 0 0 0 P3 19 0 19 38 12.66 P4 18 22.4 19.8 60.2 20.06 P5 19.18 18.16 17,167 54.51 18.17 P6 18 0 0 18 6 P7 17 19 18 54

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan, IPB yang berada pada ketinggian 220 m di atas permukaan laut dengan tipe tanah latosol. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada

III. BAHAN DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Deskripsi Varietas Kedelai. Varietas Anjasmoro

Lampiran 1. Deskripsi Varietas Kedelai. Varietas Anjasmoro Lampiran 1. Deskripsi Varietas Kedelai Varietas Anjasmoro Nama varietas : Anjasmoro Kategori : Varietas ungggul nasional (released variety) SK : 537/Kpts/TP.240/10/2001 tanggal 22 Oktober tahun 2001 Tahun

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit 20 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit Kebun Percobaan Natar, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Kabupaten

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilakukan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR.

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Deskripsi varietas Grobogan Nama Varietas : Grobogan SK : 238/Kpts/SR.120/3/2008 Tahun : 2008 Tetua : Pemurnian populasi Lokal Malabar Grobogan Rataan Hasil : 3,40 ton/ha Potensi Hasil : 2,77

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit Percobaan Natar, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar,

Lebih terperinci