FISIOLOGI ORGAN PENGLIHATAN IKAN KARANG BERDASARKAN JUMLAH DAN SUSUNAN SEL RESEPTOR
|
|
- Adi Sumadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 J. Sains MIPA, Desember 2009, Vol. 15, No. 3, Hal.: ISSN FISIOLOGI ORGAN PENGLIHATAN IKAN KARANG BERDASARKAN JUMLAH DAN SUSUNAN SEL RESEPTOR Aristi Dian Purnama Fitri* dan Asriyanto 1) Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Semarang * Diterima 17 November 2009, disetujui untuk diterbitkan 2 Desember 2009 ABSTRACT This research aims to obtaine a knowledge of physiology and histology of fish eyes of kerapu sunu (Plectropomus maculatus) and kakap merah (Lutjanus sebae) included the number and composition of cone receptor cell and rod, the visuality sharpness, maximum visual acuity and visual ability to differentiate of different colour related to fish behavior in seeing the different webbing. The result of b research will be used as a base to study the behaviour pattern of fist based on physiology and visual histology in term of developing an effective and efficient gill net. The method used was observation histological method and laboratory experiment. The premier data obtained including data of histological of visual organ of fresh fish and fish response toward different colour of Gill Net in a laboratory scale. The analysis of data will be including visual axis, visual acuity, maximum sighting distance and statistical different test of one-way ANOVA. The result showed that P. maculates and L. sebae has only photoreceptor cell of single cone and double cone, respectively, where they were composed of one single cell surrounded by four double cone cells, but the rod cell was not found. P. maculates has visual acuity and maixumum sighting distance much bigger than L. sebae. The visual axis of P. maculatus showed a diopter change to up front direction,while L. sebae was straight front direction. The fish used in the research responded the same to the colour of net, i.e. can not response or can break through the net started from transparent, white, green, blue and ret. The colour choice in making net, especially the passive net catcher (set gill net, set trammel net, dan set net) was suggested as following: the colour of transparent and white for clean water, while green, blue and read must be based on the background of the waters. Keywords: visual organ, coral fish, receptor cell 1. PENDAHULUAN Mata ikan telah melalui seleksi alamiah dan evolusi. Proses evolusi tersebut telah memaksimalkan kemampuan fotoreseptor pada sistem penglihatan ikan, dimana mata ikan dapat menyerap puncak panjang gelombang yang berbeda beda. Penelitian fisiologi dan histologi organ penglihatan terutama dari jumlah dan susunan sel reseptor kon (cone), rod, dan diameter lensa ikan merupakan fenomena yang menarik untuk dikaji agar dapat mengetahui pola tingkah lakunya, khususnya dalam hal indeks ketajaman penglihatan kaitannya dengan jarak pandang maksimum dan aplikasinya terhadap pendeteksian terhadap alat tangkap khususnya dalam pembedaan warna terhadap suatu alat tangkap. Penelitian terhadap organ penglihatan pada ikan tropis masih sedikit dilakukan, antara lain jenis ikan kepe-kepe (Chaetodontide sp) 1), ikan kerapu lumpur (Epinephelus tauvina) 2), ikan chacunda gizzard (Anodontostoma chacunda) 3), bigeye (Rastrelliger kanagurta) 4). Jenis ikan sub tropis telah cukup banyak dilakukan penelitian mengenai hubungan antara ketajaman penglihatan ikan dalam melihat suatu obyek penglihatan (visual object) antara lain fisiologi penglihatan dari japanese whiting (Sillago japonica) 5), karakteristik histologi dan perkembangan retina pada japanese sardine (Sardinops melanostictus) 6), perkembangan ketajaman penglihatan dari redsea bream (Pagrus major) 7). Proses tertangkap dan tingkah laku ikan yang dipengaruhi oleh ketajaman penglihatan untuk jenis ikan laut sub-tropis dan ikan air tawar telah banyak memberikan informasi untuk kegiatan penelitian dan pengembangan alat tangkap. Ilmu fisiologi ikan sebagai dasar dalam pengembangan alat tangkap yang pada saat ini menimbulkan berbagai permasalahan sumberdaya maupun lingkungan. Pengembangan teknologi penangkapan ikan hendaknya lebih dititikberatkan pada kepentingan kelestarian sumberdaya dan perlindungan lingkungan 8) 2009 FMIPA Universitas Lampung 159
2 A. D. P. Fitri dan Asriyanto Fisiologi Organ Penglihatan Ikan Karang Tujuan penelitian secara umum adalah diperolehnya suatu pengetahuan tentang fisiologi dan histologi mata ikan pada jenis ikan yang banyak ditangkap oleh jaring pasif seperti gill net, trammel net dan trap net di perairan laut. Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai adalah diketahuinya fisiologi dan histologi mata kerapu sunu (Plectropomus maculatus), dan kakap merah (Lutjanus sebae) yang meliputi: jumlah dan susunan sel reseptor kon (cone) dan rod (rod), ketajaman penglihatan, jarak pandang maksimum, dan kemampuan penglihatan dalam membedakan warna berkaitan dengan pola tingkah laku ikan saat melihat suatu lembar jaring (webbing) dengan warna berbeda. Hasil penelitian ini akan menemukan suatu jawaban dari pembuktian teori bahwa perbedaan jenis ikan apakah juga akan mempunyai perbedaan dalam hal ketajaman penglihatan dan kemampuan penglihatannya, demikian pula dengan jarak pandang dan kemampuan membedakan warna jaring pada contrast background yakni warna biru laut pada bak penelitian. Hal tersebut juga akan mendukung perkembangan alat tangkap dalam hal desain/rancang bangun berdasarkan pemilihan warna jaring dalam memperoleh hasil tangkapan optimal sehingga akan diperoleh suatau pengembangan desain atau metode pengembangan alat tangkap agar efektif, efisien, dan ramah lingkungan. 2. METODE PENELITIAN 2.1. Bahan Penelitian Analisis fisiologi mata melalui prosedur analisis histologi ikan uji. Alat dan bahan yang digunakan untuk prosedur analisis histologi, yang dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Alat dan bahan histologi mata No Alat dan Bahan Kegunaan 1 Disection kit 2 Microtome Ichtyometer Botol sampel Gelas ukur Aquades Alkohol (75%, 80%, 85%, 95%, 100%. Glass object Haematoxylin Meyer, Eosin Glass micro cover Arabic balsem Xylene Paraffin Bouin s solution Pink tissue and casette embedding Mengambil mata Memotong bagian retina mata untuk observasi mikroskopik. Mengukur panjang dan diameter lensa mata. Menyimpan sampel mata ikan. Mengukur volume larutan. Pelarut. Larutan dehidrasi Peletakan spesimen retina Pewarnaan spesimen Penutup spesimen Penutup obyek gelas Larutan pembersih lipid Penanaman spesimen Fiksasi Tempat spesimen Sampel ikan yang digunakan adalah jenis ikan yang biasa ditangkap dengan jaring bersifat pasif yaitu kerapu sunu (Plectropomus maculatus), dan kakap merah (Lutjanus sebae). Tiap jenis ikan sampel diperoleh dari perairan sekitar Jepara, diambil sebanyak minimal 10 ekor yang mewakili tiap jenis ikan dengan rata-rata panjang total (total length) 15 cm Uji pengaruh warna terhadap respon ikan uji Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2. Jaring yang digunakan terdiri dari 5 jaring dengan 5 warna yang berbeda yaitu biru, hijau, merah, putih, transparan yang pada tiap jaring dipasang frame. Frame dibuat menggunakan kawat berdiameter 0,18 cm yang diperkuat lagi menggunakan frame dari pipa pralon berdiameter 1,32 cm. Mesh size jaring yang digunakan sebesar 10 cm. Objek yang akan dilihat oleh ikan perlakuan adalah diameter simpul dan benang jaring. Ukuran diameter benang jaring untuk benang warna merah, biru, hijau, dan putih adalah 0,35 mm. Satu bak percobaan berbentuk selinder berdiameter 145 cm dengan warna dinding biru muda dari bahan fiberglass dengan kapasitas volume 1 ton (1 m 3 ) digunakan sebagai wadah percobaan FMIPA Universitas Lampung
3 J. Sains MIPA, Desember 2009, Vol. 15, No. 3 Tabel 2. Tabel peralatan penelitian respon warna jaring Alat Konikel percobaan Stopwatch Handycamera Kegunaan Tempat melakukan percobaan Mengukur waktu perlakuan Dokumentasi respons dan pola tingkah laku ikan uji Jaring diletakkan menghadang gerak ikan di bagian tengah konikel. Hal tersebut ditujukan untuk membandingkan ikan lebih cenderung menerobos melewati jaring warna yang kurang bisa dilihat oleh ikan uji. Pada bak percobaan terdapat lubang pengeluaran air dibagian dasar bak yang dimodifikasi menjadi sumbu untuk patokan frame jaring saat melakukan gerakan pelingkaran jaring. Pada bagian atas kanan frame jaring dibuat pegangan sebagai sumbu yang berfungsi untuk memutar frame jaring saat percobaan dilakukan. Frame jaring bersifat tidak permanen, sehingga saat perlakuan perbedaan warna jaring frame tersebut dapat dibongkar-pasang sesuai dengan perlakuan. Desain bak percobaan dan frame jaring dapat dilihat pada Gambar 1. (1) (2) (3) (4) Gambar 1. Desain bak uji dan frame jaring percobaan Keterangan : 1. Frame jaring 2. Sumbu putar 3. Jaring yang digunakan sebagai perlakuan 4. Ikan uji 145 cm 2.2. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang digunakan adalah metode observasi dan eksperimen laboratoris. Data yang didapatkan dengan metoda tersebut adalah data primer meliputi data organ penglihatan ikan sampel segar yang baru ditangkap jaring dan data jumlah ikan yang lolos dari mata jaring dengan berbagai warna jaring perlakuan dalam satuan waktu tertentu. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) 2 faktor dengan faktor pertama adalah ikan uji dan faktor kedua adalah perbedaan warna lembar jaring jenis bahan benang monofilament biru, merah, hijau, putih dan transparan FMIPA Universitas Lampung 161
4 A. D. P. Fitri dan Asriyanto Fisiologi Organ Penglihatan Ikan Karang 2.3. Prosedur Penghitngan Seluruh rangkaian penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama dengan prosedur penghitungan jumlah dan susunan sel reseptor cone dan rod serta diameter lensa sebagai dasar penggunaan rumus dan analisis matematik untuk mendapatkan data tentang ketajaman penglihatan, sumbu penglihatan, dan jarak pandang maksimum. Tahap kedua melakukan suatu pembuktian antara data perhitungan organ penglihatan dengan tingkah laku ikan saat melihat jaring dengan warna berbeda didalam bak air di dalam uji laboratoris. Penelitian tahap kedua dilakukan melalui pengamatan respons dan tingkah laku ikan uji dengan menghitung jumlah ikan uji yang tidak atau yang menerobos mata jaring dengan lima warna yang berbeda. Perbedaan respon ikan terhadap perbedaan warna jaring dianalisis menggunakan uji One way-anova. Uji F digunakan untuk mendeteksi signifikansi diantara taraf perlakuan Analisis Data Analisis data meliputi kebiasaan penglihatan (visual axis), ketajaman mata (visual acuity) dan jarak pandang maksimum ikan (maximum sighting distance). Analisis data ketajaman penglihatan (visual acuity) dihitung berdasarkan nilai kepadatan sel kon setiap 0,01 mm 2 luasan pada masing-masing bagian dari retina dengan menggunakan rumus sudut pembeda terkecil (minimum separable angle) (Persamaan 1) yang diberikan oleh Tamura 9) : 1 2x0,1x ( 1+ 0,25) α rad = x F (1) n dengan, α rad : sudut pembeda terkecil (dalam radian) F : jarak fokus (berdasarkan formula Matthiensson s (F = 2,55.r) 0,25: nilai penyusutan spesimen mata akibat proses histologi N : jumlah sel kon terpadat per luasan 0,01 mm 2 yang merupakan hasil pengamatan di bawah mikroskop. Ketajaman penglihatan (visual acuity = VA) merupakan kebalikan dari nilai sudut pembeda terkecil yang dikonversi dengan rumus sebagai berikut (Persamaan 2) 7) : 180 α min = α (rad) x x 60 (2) π 1 VA = α min Sumbu penglihatan diperoleh setelah nilai kepadatan sel kon tiap bagian dari retina mata diketahui yaitu dengan cara menarik garis lurus dari bagian retina yang memiliki nilai kepadatan sel kon tertinggi menuju titik pusat lensa mata 9). Analisis perhitungan jarak pandang maksimum (Maximum sighting distance) dapat dilakukan dengan menggunakan rumus phytagoras dengan asumsi: a) Kondisi perairan dalam keadaan jernih (clear water) b) Ketajaman penglihatan (α) yang digunakan adalah dalam satuan sudut derajat (minimum seperable angle degrees). c) Obyek yang menjadi sasaran penglihatan merupakan diameter dari benda yang di lihat. d) Obyek dianggap berbentuk titik (dot). Perhitungan jarak pandang maksimum (D) dengan menggunakan rumus phytagoras adalah sebagai berikut (Persamaan 3) : d( 0,5) D = (3) tan(0.5)α dengan d = diameter obyek (mm) α = sudut pembeda terkecil (menit) FMIPA Universitas Lampung
5 J. Sains MIPA, Desember 2009, Vol. 15, No HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Analisis Histologi Retina Mata Ikan Hasil analisis histologi dari retina mata masing-masing jenis ikan uji menunjukkan bahwa susunan sel reseptor terdiri atas sel kon tunggal (single cone) dan sel kon ganda (double cone), sedangkan sel rod tidak ditemukan pada susunan tersebut. Sel kon membentuk susunan mozaik dengan posisi satu sel kon tunggal dikelilingi oleh empat sel kon ganda. Sel fotoreseptor membentuk mozaik dengan susunan satu sel kon tunggal dikelilingi oleh empat sel kon ganda. Dengan adanya sel kon (kerucut) ganda ini, maka ikan mempunyai kemampuan dapat membedakan warna. Hal ini disebabkan pada sebagian ikan karang memiliki pigmen visual lebih dari satu. Tetapi jika hanya pigmen penglihatan tunggal, maka ikan tersebut hanya mampu melihat cahaya putih (monochromatic vision). Ikan-ikan kelompok teleostei memiliki reseptor penglihatan sel kon. Tamura menyatakan bahwa salah satu ciri ikan teleostei adalah memiliki sel kon tunggal dan ganda 9). Ikan cenderung menggunakan penglihatannya untuk adaptasi terhadap cahaya pada waktu mencari makan karena menurut Tamura sel kon memiliki kemampuan dalam hal kepekaan terhadap cahaya dan ketajaman penglihatan dan sel kon ganda mempunyai kemampuan yang lebih sensitif (peka) terhadap cahaya dibandingkan dengan sel kon tunggal 9). Indeks ketajaman penglihatan, dan jarak pandang maksimum ikan uji, dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil pengukuran dan penghitungan mata ikan kerapu sunu, dan kakap merah Variabel Jenis Ikan Kerapu sunu Kakap merah Diameter Lensa (mm) 4,95 5,5 Kepadatan Sel Kon per mm 2 Sudut Pembeda Terkecil 0,0038 0,0039 (α menit) Ketajaman Penglihatan 0,08 0,07 Jarak Pandang Maksimum 2,65 2,52 terhadap diameter benang jaring warna (m) Keterangan: Ø benang jaring warna = 0,35 mm Ketajaman penglihatan ikan tergantung dari dua faktor yaitu diameter lensa dan kapadatan sel kon pada retina. Diameter lensa mata ikan berbanding lurus dengan ukuran panjang tubuh ikan yang artinya semakin panjang tubuh ikan maka diameter lensa mata ikan akan bertambah pula. Hal ini terjadi karena diameter lensa mata ikan yang ikut bertambah mengakibatkan gambar suatu objek yang melalui lensa mata menuju retina akan semakin cepat, karena nilai sudut pembeda terkecil semakin kecil 10). Sumbu penglihatan masing-masing jenis ikan dapat ditentukan setelah nilai kepadatan sel kon tiap bagian dari retina mata ikan diketahui, yaitu dengan cara menarik garis lurus melalui lensa mata. Sumbu penglihatan ikan kerapu adalah arah depan atas (fore upper) dengan kepadatan sel cone terdapat pada daerah ventro temporal. Pada ikan kakap merah, sumbu penglihatan menghadap depan lurus (fore) dengan kepadatan sel cone terletak pada daerah temporal. Jarak pandang maksimum ikan kerapu memiliki jangkauan yang lebih jauh dibandingkan ikan kakap dengan obyek benda yang dilihat berukuran sama karena indeks ketajaman penglihatan ikan kerapu lebih besar dibandingkan ikan kakap sehingga akan berpengaruh terhadap jangkauan penglihatannya. Jarak pandang maksimum ikan akan semakin meningkat dengan semakin besarnya ukuran diameter objek benda yang dilihat. Berbeda dengan ukuran diameter lensa, nilai kepadatan sel kon akan semakin menurun jika ukuran panjang tubuh ikan bertambah, hal ini terjadi karena sel kon tersebut mengalami perbesaran ukuran dengan semakin bertambahnya ukuran tubuh ikan 10) FMIPA Universitas Lampung 163
6 A. D. P. Fitri dan Asriyanto Fisiologi Organ Penglihatan Ikan Karang 3.2. Respon Ikan terhadap Perbedaan Warna Jaring Warna yang dapat dilihat oleh ikan (karang) secara umum adalah warna biru dan cenderung sensitif terhadap warna hijau 11), karena suatu objek dapat terlihat berwarna karena sifat selektifnya terhadap penyerapan panjang gelombang tertentu dan merefleksikannya pada kisaran optic tectum cahaya tampak ( ). Kemampuan suatu benda dapat menyerap panjang gelombang tertentu sebagai warna disebabkan adanya kromofor 12). Pada Tabel 4 dan Tabel 5 memperlihatkan jumlah data ikan uji yang berhasil menerobos jaring. Tabel 4. Jumlah ikan kerapu sunu yang menerobos jaring Perlakuan Jumlah ikan yang menerobos Ulangan Σ (ekor) I II III SM SH SB SP ST Keterangan : SM: Sunu dengan Jaring Merah SH: Sunu dengan Jaring Hijau SB: Sunu dengan Jaring Biru SP: Sunu dengan Jaring Putih ST: Sunu dengan Jaring Transparan Ikan Kerapu sunu merupakan ikan ekonomis penting yang paling diminati oleh konsumen terutama jenis P. maculatus. Dari Tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa kerapu sunu juga tidak dapat membedakan warna transparan di perairan terlihat dari banyaknya ikan yang menerobos jaring menempati urutan teratas yaitu sebanyak 19 ekor. Meskipun kerapu sunu bukan ikan yang berenang bergerombol tetapi ikan ini cenderung mengikuti ikan lain. Dapat dilihat pada saat perlakuan ketika satu ekor kerapu sunu dapat melalui jaring maka yang lain akan mengikuti, tetapi apabila ikan yang mengikuti ini tidak mampu mengikuti ikan yang lain maka ikan tersebut akan kembali berenang menjauhi jaring. Selain dari jaring warna transparan, kerapu sunu juga tidak mampu mendeteksi jaring warna putih dan hijau yang dikarenakan jaring warna putih samar dengan warna air laut, sedangkan warna hijau agak samar dengan dasar konikel dan tepi konikel yang berwarna biru muda. Tabel 5. Jumlah ikan kakap merah yang menerobos jaring Perlakuan Jumlah ikan yang menerobos Σ Ulangan (ekor) I II III KM KH KB KP KT Keterangan : KM: Kakap dengan Jaring Merah KH: Kakap dengan Jaring Hijau KB: Kakap dengan Jaring Biru KP: Kakap dengan Jaring Putih KT: Kakap dengan Jaring Transparan FMIPA Universitas Lampung
7 J. Sains MIPA, Desember 2009, Vol. 15, No. 3 Kakap merah merupakan ikan paling aktif dan liar. Dapat dilihat ikan aktif sekali bergerak setiap saat apalagi pada saat diberi makan. Tidak berbeda dengan ikan yang lain kakap merah kurang mampu melihat warna jaring transparan, putih dan hijau. Terlihat dari Tabel 5 kakap merah mampu melewati jaring transparan sebanyak 23 ekor. Sama halnya dengan kerapu sunu, kakap merah memiliki leader dalam pergerakan renangnya, apabila satu ikan menerobos jaring maka yang lain akan mengikuti. Berdasarkan analisis statistik anova uji F, menunjukkan bahwa perbedaan antara warna bahan jaring terhadap masing-masing perlakuan ikan menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (F hitung (2,74) > F Tabel (0,01). Hasil uji ini menguatkan hasil analisis diskriptif yang telah dilakukan dan telah membuktikan bahwa terdapat perbedaan respon pada penggunaan warna jaring berbeda terhadap penglihatan kerapu sunu dan kakap merah. 4. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Ikan kerapu sunu (Plectropomus maculatus), dan kakap merah (Lutjanus sebae) hanya memiliki sel fotoreseptor berupa sel kon tunggal (single cone) dan sel kon ganda (double cone) dengan susunan satu sel tunggal dikelilingi oleh empat sel kon ganda. Jumlah sel kon ikan kerapu sunu lebih banyak dibandingkan dengan kakap merah sehingga berpengaruh terhadap ketajaman penglihatan dan jarak pandang maksimum ikan kerapu sunu lebih besar dibandingkan dengan ikan kakap merah. Ikan kerapu sunu (P. maculatus), dan ikan kakap merah (L. sebae) memberikan respon yang sama terhadap warna jaring, yakni tidak dapat merespon atau dapat menerobos jaring mulai dari warna transparan, putih, hijau, biru kemudian merah Saran Untuk pemilihan warna bahan pada pembuatan jaring, khususnya alat tangkap menetap pasif (set gill net, set trammel net, dan set net) disarankan menggunakan warna transparan dan putih untuk perairan jernih, sedangkan untuk warna hijau, biru, dan merah harus disesuaikan dengan latar belakang (back ground) perairan. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional yang telah membiayai penelitian ini pada program Hibah Fundamental Tahun Anggaran Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada saudari Salma, S.Pi dan Febriana, S.Pi yang telah membantu dalam pengumpulan data. DAFTAR PUSTAKA 1. Razak, A Adaptasi Ekologi Mata Ikan Kepe-Kepe (Chaetodontidae) dan Responnya Terhadap Racun Potas (KCN). Disertasi. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. 169 hal. 2. Fitri, A.D.P Hubungan Ketajaman Penglihatan dan Jarak Pandang Maksimum Penglihatan Pada Ikan Kerapu Lumpur (Ephinephelus tauvina). J. Ilmu Kelautan, 8: Fitri, A.D.P., Purbayanto, A., Baskoro, M.S. and Arimoto, T Ketajaman Penglihatan Ikan Juwi (Anodontostoma chacunda). Buletin PSP, XI(1): Asriyanto The Cone and Rod Cells Bigeye (Rastrelliger kanagurta) Interaction to Effect Escaping From the Different Colour and Mesh Size of Gill Net Monofilament. Laporan Penelitian. Universitas Diponegoro Semarang. 88 hal. 5. Purbayanto, A., Akiyama, S. and Arimoto, T Visual and Swimming Physiology of Japanese Whiting in Relation to the Capture Process of Sweeping Trammel Net. Proceeding of the 4 th JSPS International Seminar on Fisheries Science in Tropical Area (O. Carman et al., Eds). 10: FMIPA Universitas Lampung 165
8 A. D. P. Fitri dan Asriyanto Fisiologi Organ Penglihatan Ikan Karang 6. Matsuoka, M Histological Characteristics and Development of the Retina in the Japanese sardine (Sardinops melanostictus). Fish. Sci., 65 (2): Shiobara, Y., Akiyama, S. and Arimoto, T Developmental Changes in the Visual Acuity of Red Sea Bream (Pagrus major). J. Fish. Sci., 64 (6): Purbayanto, A. dan Baskoro, M.S Tinjauan Singkat tentang Pengembangan Teknologi Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan. Mini Review on the Development of Environmental Friendly Fishing Technology. Proceeding Agri-BioChE Symposium. Tokyo. 221 Pp. 9. Tamura, T A Study of Visual Perception in Fish, Especially on Resolving Power and Accommodation. Bull. Japan. Soc. Sci. Fish., 22 (9): Fitri, A.D.P Ketajaman Penglihatan Tiga Jenis Ikan Pelagis Kecil dan Aplikasinya Pada Proses Penangkapan Pukat Cincin Mini (Mini Purse Seine). Tesis. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. 87 hal. 11. Razak, A., Anwar, K. dan Baskoro, M.S Fisiologi Mata Ikan. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. 108 hal. 12. Fujaya, Y Fisiologi Ikan. Dasar Pengembangan Teknologi Perikanan. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin FMIPA Universitas Lampung
FISIOLOGI ORGAN PENGLIHATAN IKAN BERONANG DAN KAKAP BERDASARKAN JUMLAH DAN SUSUNAN SEL RESEPTOR CONE DAN ROD. Aristi Dian Purnama Fitri dan Asriyanto
FISIOLOGI ORGAN PENGLIHATAN IKAN BERONANG DAN KAKAP BERDASARKAN JUMLAH DAN SUSUNAN SEL RESEPTOR CONE DAN ROD Aristi Dian Purnama Fitri dan Asriyanto PS. Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, FPIK-UNDIP ABSTRAK
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Mata pada ikan merupakan salah satu indera yang sangat penting untuk
. PENDAHULUAN.. Latar Belakang Mata pada ikan merupakan salah satu indera yang sangat penting untuk mencari makan dan menghindar dari pemangsalpredator atau kepungan alat tangkap. Ketajaman penglihatan
Lebih terperinciHubungan Ketajaman Penglihatan dan Jarak Pandang Maksimum Penglihatan Pada Ikan Kerapu Lumpur (Ephinephelus tauvina)
ISSN 0853-7291 Hubungan Ketajaman Penglihatan dan Jarak Pandang Maksimum Penglihatan Pada Ikan Kerapu Lumpur (Ephinephelus tauvina) Aristi Dian Purnama Fitri Laboratorium Teknologi Penangkapan Ikan, Program
Lebih terperinciJurnal Perikanan (J. Fish. Sci.) VIII (2): ISSN:
229 Jurnal Perikanan (J. Fish. Sci.) VIII (2): 229-238 ISSN: 0853-6384 Full Paper FISIOLOGI PENGLIHATAN IKAN SELAR (Selar crumenophthalmus) DAN APLIKASINYA DALAM PROSES PENANGKAPAN IKAN DENGAN MINI PURSE
Lebih terperinci3 ORGAN PENGLIHATAN KERAPU
3 ORGAN PENGLIHATAN KERAPU 3.1 Pendahuluan Mata ikan berkembang dengan sangat baik sesuai dengan kebutuhan lingkungannya. Beberapa diantaranya memiliki kemampuan melihat ke arah permukaan air ataupun ke
Lebih terperinciMarine Fisheries ISSN Vol. 2, No. 1, Mei 2011 Hal: 29-38
Marine Fisheries ISSN 2087-4235 Vol. 2, No. 1, Mei 2011 Hal: 29-38 ANALISIS INDRA PENGLIHATAN IKAN KERAPU MACAN (EPINEPHELUS FUSCOGUTTATUS) DAN HUBUNGANNYA DALAM MERESPONS UMPAN (Visual Analysis of grouper
Lebih terperinci6 PEMBAHASAN 6.1 Pemilihan Warna yang Tepat pada Leadernet
114 6 PEMBAHASAN 6.1 Pemilihan Warna yang Tepat pada Leadernet Berdasarkan hasil penelitian pada Bab 5, leadernet berwarna kuning lebih efektif daripada leadernet berwarna hijau dalam menggiring ikan.
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jenis ikan yang hidup di daerah terumbu karang dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia digolongkan menjadi dua, yaitu ikan hias (ornamental fish) dan ikan
Lebih terperinciVISIBILITY OF MONOFILAMENT AND MULTIFILAMENT AS FISHING GEAR MATERIALS IN WATERS. Abstract
VISIBILITY OF MONOFILAMENT AND MULTIFILAMENT AS FISHING GEAR MATERIALS IN WATERS By Darno Harefa 1) Nofrizal 2), Irwandy Syofyan 2) 1) Student of Fisheries and Marine Science Faculty, University of Riau
Lebih terperinciKETAJAMAN PENGLIHATAN KAKAP MERAH DALAM KAITANNYA DENGAN PROSES PENANGKAPAN MENGGUNAKAN PANCING ULUR
KETAJAMAN PENGLIHATAN KAKAP MERAH DALAM KAITANNYA DENGAN PROSES PENANGKAPAN MENGGUNAKAN PANCING ULUR GENNY GEONITA SKRIPSI. ' PROGRAM STUD1 PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA
Lebih terperinciAn Overview of The Eye Component (Iris, Lens and Retina) From Mackerel Female (Rastrelliger brachysoma)
30 An Overview of The Eye Component (Iris, Lens and Retina) From Mackerel Female (Rastrelliger brachysoma) Kiki Fiolita 1 Abdul Razak 2 Ernie Novriyanti 2 1. Student of Biology Department, Universitas
Lebih terperinci4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Reaksi Pengumpulan Pepetek terhadap Warna Cahaya dengan Intensitas Berbeda Informasi mengenai tingkah laku ikan akan memberikan petunjuk bagaimana bentuk proses penangkapan yang
Lebih terperinciAspek Biologi Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta) Sebagai Landasan Pengelolaan Teknologi Penangkapan Ikan di Kabupaten Kendal
Aspek Biologi Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta) Sebagai Landasan Pengelolaan Teknologi Penangkapan Ikan di Kabupaten Kendal Nadia Adlina 1, *, Herry Boesono 2, Aristi Dian Purnama Fitri 2 1
Lebih terperinciOLEH : ARISTI DIAN PURNAMA FITRI
KETAJAMAN PENGLIHATAN IKAN JUWI (Anodontostorna chacunda) DAN APLIKASINYA PADA PROSES PENANGKAPAN PUKAT CINCIN MINI Visual Acuity of Chacunda gizzard-shad (Anodontostorna chacunda) and Its Application
Lebih terperinci4 METODOLOGI B C. Keterangan: Gambar 4 Bahan penyusun small bottom setnet. A = jaring B = pelampung C = desain
45 4 METODOLOGI 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian terletak di Kawasan Konservasi Laut, tepatnya di Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Penelitian
Lebih terperinciANALISIS INDERA PENGLIHATAN IKAN KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus) DAN HUBUNGANNYA DALAM MERESPON UMPAN DEBBY SOFIANILA SARI NATSIR SKRIPSI
ANALISIS INDERA PENGLIHATAN IKAN KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus) DAN HUBUNGANNYA DALAM MERESPON UMPAN DEBBY SOFIANILA SARI NATSIR SKRIPSI DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN
Lebih terperinciRESPONS PENGLIHATAN DAN PENCIUMAN IKAN KERAPU TERHADAP UMPAN TERKAIT DENGAN EFEKTIVITAS PENANGKAPAN ARISTI DIAN PURNAMA FITRI
RESPONS PENGLIHATAN DAN PENCIUMAN IKAN KERAPU TERHADAP UMPAN TERKAIT DENGAN EFEKTIVITAS PENANGKAPAN ARISTI DIAN PURNAMA FITRI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI
Lebih terperinciStudi ketertarikan ikan di keramba jaring apung terhadap warna cahaya lampu di perairan Sindulang I, Kecamatan Tuminting, Kota Manado
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 2(Edisi Khusus): 39-43, Januari 2015 ISSN 2337-4306 Studi ketertarikan ikan di keramba jaring apung terhadap warna cahaya lampu di perairan Sindulang I, Kecamatan
Lebih terperinciANALISIS RESPONS TINGKAH LAKU IKAN PEPETEK (Secutor insidiator) TERHADAP INTENSITAS CAHAYA BERWARNA EVA UTAMI
ANALISIS RESPONS TINGKAH LAKU IKAN PEPETEK (Secutor insidiator) TERHADAP INTENSITAS CAHAYA BERWARNA EVA UTAMI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER
Lebih terperinciPENENTUAN RESPON OPTIMAL FUNGSI PENGLIHATAN IKAN TERHADAP PANJANG GELOMBANG DAN INTENSITAS CAHAYA TAMPAK
PENENTUAN RESPON OPTIMAL FUNGSI PENGLIHATAN IKAN TERHADAP PANJANG GELOMBANG DAN INTENSITAS CAHAYA TAMPAK Fita Fitria, Welina Ratnayanti K, Tri Anggono P Laboratorium Biofisika, Departemen Fisika, Fakultas
Lebih terperinciVISIBILITAS TALI MULTIFILAMEN UNTUK BAHAN ALAT PENANGKAPAN IKAN PADA KEDALAMAN PERAIRAN YANG BERBEDA
Berkala Perikanan Terubuk, Februari 2014, hlm 43 52 ISSN 0126-4265 Vol. 42. No.1 VISIBILITAS TALI MULTIFILAMEN UNTUK BAHAN ALAT PENANGKAPAN IKAN PADA KEDALAMAN PERAIRAN YANG BERBEDA Nofrizal 1) Diterima
Lebih terperinciRESPONS PENGLIHATAN DAN PENCIUMAN IKAN KERAPU TERHADAP UMPAN TERKAIT DENGAN EFEKTIVITAS PENANGKAPAN ARISTI DIAN PURNAMA FITRI
RESPONS PENGLIHATAN DAN PENCIUMAN IKAN KERAPU TERHADAP UMPAN TERKAIT DENGAN EFEKTIVITAS PENANGKAPAN ARISTI DIAN PURNAMA FITRI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI
Lebih terperinciPENINGKATAN EFISIENSI PENANGKAPAN PADA MODIFIKASI ALAT TANGKAP BOAT SEINE YANG RAMAH LINGKUNGAN DI KABUPATEN KENDAL, JAWA TENGAH
PENINGKATAN EFISIENSI PENANGKAPAN PADA MODIFIKASI ALAT TANGKAP BOAT SEINE YANG RAMAH LINGKUNGAN DI KABUPATEN KENDAL, JAWA TENGAH The Efficiency Capture on Friendly Modification Boat Seine in Kendal District,
Lebih terperinci5 PEMBAHASAN 5.1 Proses penangkapan pada bagan rambo
58 5 PEMBAHASAN 5.1 Proses penangkapan pada bagan rambo Dalam pengoperasiannya, bagan rambo menggunakan cahaya untuk menarik dan mengumpulkan ikan pada catchable area. Penggunaan cahaya buatan yang berkapasitas
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. mata jaring ke arah panjang atau ke arah horizontal (mesh length) jauh lebih
TINJAUAN PUSTAKA Alat Tangkap Jaring Insang (Gill net) Jaring insang (gill net) yang umum berlaku di Indonesia adalah salah satu jenis alat penangkapan ikan dari bahan jaring yang bentuknya empat persegi
Lebih terperinci6 PEMBAHASAN 6.1 Daerah Penangkapan Ikan berdasarkan Jalur Jalur Penangkapan Ikan
6 PEMBAHASAN 6.1 Daerah Penangkapan Ikan berdasarkan Jalur Jalur Penangkapan Ikan Daerah penangkapan ikan kakap (Lutjanus sp.) oleh nelayan di Kabupaten Kupang tersebar diberbagai lokasi jalur penangkapan.
Lebih terperinci2.1. Alat Tangkap Pukat Cincin Mini (Mini Purse Seine)
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Alat Tangkap Pukat Cincin Mini (Mini Purse Seine) Pukat cincin (purse seine) termasuk kedalam alat tangkap modern yang dioperasikan secara aktif, yaitu dengan cara mengejar dan
Lebih terperinciTingkah Laku Ikan (fish behaviour) Oleh: Ririn Irnawati
Tingkah Laku Ikan (fish behaviour) Oleh: Ririn Irnawati Deskripsi MK TLI Mata kuliah ini membahas tentang tingkah laku ikan terkait dengan lingkungan dan habitat serta metode penangkapan ikan, mikroteknik
Lebih terperinciEFEKTIVITAS CELAH PELOLOSAN (ESCAPE GAP) PADA ALAT TANGKAP PENGILAR UNTUK MENUNJANG KELESTARIAN SUMBERDAYA IKAN
EFEKTIVITAS CELAH PELOLOSAN (ESCAPE GAP) PADA ALAT TANGKAP PENGILAR UNTUK MENUNJANG KELESTARIAN SUMBERDAYA IKAN Silka Tria Rezeki 1), Irwandy Syofyan 2), Isnaniah 2) Email : silkarezeki@gmail.com 1) Mahasiswa
Lebih terperinciPENGARUH BENTUK DAN LETAK CELAH PELOLOSAN (Escape Gap) PADA ALAT TANGKAP PENGILAR TERHADAP KELESTARIANSUMBERDAYA IKAN
PENGARUH BENTUK DAN LETAK CELAH PELOLOSAN (Escape Gap) PADA ALAT TANGKAP PENGILAR TERHADAP KELESTARIANSUMBERDAYA IKAN Hadiah Witarani Puspa 1), T. Ersti Yulika Sari 2), Irwandy Syofyan 2) Email : hadiahwpuspa@gmail.com
Lebih terperinci3.5.1 Teknik Pengambilan Sampel Uji Daya Hambat Infusa Rimpang Kunyit Terhadap E. coli dan Vibrio sp. Pada Ikan Kerapu Lumpur
ABSTRAK Ikan merupakan bahan pangan yang mudah rusak (perishable food) karena mengandung protein dan air cukup tinggi, oleh karena itu perlakuan yang benar setelah ditangkap sangat penting peranannya.
Lebih terperinciPola meloloskan diri ikan kuwe dari alat tangkap jala buang di perairan Kelurahan Papusungan Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 1(2): 38-42, Desember 2012 Pola meloloskan diri ikan kuwe dari alat tangkap jala buang di perairan Kelurahan Papusungan Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara The
Lebih terperinciPengaruh warna umpan pada hasil tangkapan pancing tonda di perairan Teluk Manado Sulawesi Utara
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 2(1): 9-13, Juni 2015 ISSN 2337-4306 Pengaruh warna umpan pada hasil tangkapan pancing tonda di perairan Teluk Manado Sulawesi Utara The effect of bait color
Lebih terperinciSELEKSI UMPAN DAN UKURAN MATA PANCING TEGAK. (Selection on bait and hook number of vertical line) Oleh:
Marine Fisheries ISSN 2087-4235 Vol. 3, No.2, November 2012 Hal: 169-175 SELEKSI UMPAN DAN UKURAN MATA PANCING TEGAK (Selection on bait and hook number of vertical line) Oleh: Noor Azizah 1 *, Gondo Puspito
Lebih terperinciKOREKSI KONSTRUKSI PERANGKAP JODANG PENANGKAP KEONG MACAN DI PALABUHANRATU, SUKABUMI, JAWA BARAT AYU ADHITA DAMAYANTI
KOREKSI KONSTRUKSI PERANGKAP JODANG PENANGKAP KEONG MACAN DI PALABUHANRATU, SUKABUMI, JAWA BARAT AYU ADHITA DAMAYANTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS
Lebih terperinciOleh : Deden Rahmat Setiawan C
KETAJAMAN PENGLIHATAN IKAN LAYUR (Trichiurus spp) HASIL TANGKAPAN PANCING RAWAI DI TELUK PALABUHANRATU SUKABUMI JAWA BARAT Oleh : Deden Rahmat Setiawan C54101073 PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
Lebih terperinciAriesco Paksi Pratama Yudha, Asriyanto *), Pramonowibowo
ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN ATRAKTOR CAHAYA WARNA MERAH DAN PERBEDAAN WAKTU PENGOPERASIAN ALAT TANGKAP BUBU KARANG TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN KERAPU (EPINEPHELINEA) DI PERAIRAN KARIMUNJAWA Analysis
Lebih terperinciSTUDI MENGENAI PROSES TERTANGKAPNYA DAN TINGKAH LAKU IKAN TERHADAP GILLNET MILLENNIUM DI PERAIRAN BONDET, CIREBON
Marine Fisheries ISSN 2087-4235 Vol. 3, No.1, Mei 2012 Hal: 7-13 STUDI MENGENAI PROSES TERTANGKAPNYA DAN TINGKAH LAKU IKAN TERHADAP GILLNET MILLENNIUM DI PERAIRAN BONDET, CIREBON (Studies on Capture Process
Lebih terperincidari perkembangan teknologi penangkapan ikan di dunia secara keseluruhan. Salah satu bentuk teknologi penangkapan ikan yang dianggap sukses dan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi penangkapan ikan di Indonesia tidak terlepas dari perkembangan teknologi penangkapan ikan di dunia secara keseluruhan. Salah satu bentuk teknologi
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai September 2010. Pengambilan data lapangan dilakukan di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara, sejak 21 Juli
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI LAPISAN DASAR SALURAN TERBUKA TERHADAP KECEPATAN ALIRAN ABSTRAK
PENGARUH VARIASI LAPISAN DASAR SALURAN TERBUKA TERHADAP KECEPATAN ALIRAN Dea Teodora Ferninda NRP: 1221039 Pembimbing: Robby Yussac Tallar, Ph.D. ABSTRAK Dalam pengelolaan air terdapat tiga aspek utama
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Lampung untuk pemeliharaan dan pemberian perlakuan pada mencit dan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Biologi FMIPA Universitas Lampung untuk pemeliharaan dan pemberian perlakuan pada mencit dan
Lebih terperinciDISTRIBUSI CAHAYA LAMPU DAN TINGKAH LAKU IKAN PADA PROSES PENANGKAPAN BAGAN PERAHU DI PERAIRAN MALUKU TENGAH. Haruna *)
DISTRIBUSI CAHAYA LAMPU DAN TINGKAH LAKU IKAN PADA PROSES PENANGKAPAN BAGAN PERAHU DI PERAIRAN MALUKU TENGAH Haruna *) *) Staf pengajar FPIK Univ.Pattimura E-mail ; har_flash@yahoo.co.id Abstract : The
Lebih terperinciMuhamad Farhan 1), Nofrizal 2), Isnaniah 2) Abstract
THE EFFECT OF HOOK TYPE (TYPE J, KIRBY AND CYRCLE) ON LONGLINE CATCHES (MINI LONG LINE) IN THE TELUK PAMBANG, SUBDISTRICT BANTAN, DISTRICT BENGKALIS, PROVINCE OF RIAU By Muhamad Farhan 1), Nofrizal 2),
Lebih terperinciSTUDI PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP DI KABUPATEN NIAS SABAR JAYA TELAUMBANUA
STUDI PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP DI KABUPATEN NIAS SABAR JAYA TELAUMBANUA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN NELAYAN ALAT TANGKAP MINI PURSE SEINE 9 GT DAN 16 GT DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) MORODEMAK, DEMAK
ANALISIS PENDAPATAN NELAYAN ALAT TANGKAP MINI PURSE SEINE 9 GT DAN 16 GT DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) MORODEMAK, DEMAK Mini Purse Seiner s Revenue Analysis Used 9 GT and 16 GT in Coastal Fishing
Lebih terperinciBentuk baku konstruksi jaring insang dasar monofilamen bawal putih
Standar Nasional Indonesia Bentuk baku konstruksi jaring insang dasar monofilamen bawal putih ICS 65.150 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii Pendahuluan... iii 1 Ruang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Biologi FMIPA. Universitas Lampung untuk pemeliharaan, pemberian perlakuan, dan
16 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Biologi FMIPA Universitas Lampung untuk pemeliharaan, pemberian perlakuan, dan pengamatan. Proses
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Jumlah tangkapan; struktur ukuran; jenis umpan; ikan demersal dan rawai dasar
RESPON IKAN DEMERSAL DENGAN JENIS UMPAN BERBEDA TERHADAP HASIL TANGKAPAN PADA PERIKANAN RAWAI DASAR Wayan Kantun 1), Harianti 1) dan Sahrul Harijo 2) 1) Sekolah Tinggi Teknologi Kelautan (STITEK) Balik
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah eksperimen dengan metode desain paralel.
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah eksperimen dengan metode desain paralel. Menggunakan 20 ekor mencit (Mus musculus L.) jantan galur Balb/c yang dibagi menjadi 4 kelompok
Lebih terperinci(Jaring Insang) Riza Rahman Hakim, S.Pi
GILL NET (Jaring Insang) Riza Rahman Hakim, S.Pi Pendahuluan Gill net (jaring insang) adalah jaring yang berbentuk empat persegi panjang yang dilengkapi dengan pemberat pada tali ris bawahnya dan pelampung
Lebih terperinciPENGARUH VEGETASI TERHADAP TAHANAN ALIRAN PADA SALURAN TERBUKA
PENGARUH VEGETASI TERHADAP TAHANAN ALIRAN PADA SALURAN TERBUKA Gregorius Levy NRP : 1221052 Pembimbing: Robby Yussac Tallar, Ph.D ABSTRAK Pada suatu aliran saluran terbuka, karakteristik tahanan aliran
Lebih terperinciPENENTUAN SUDUT DEVIASI MINIMUM PRISMA MELALUI PERISTIWA PEMBIASAN CAHAYA BERBANTUAN KOMPUTER
PENENTUAN SUDUT DEVIASI MINIMUM PRISMA MELALUI PERISTIWA PEMBIASAN CAHAYA BERBANTUAN KOMPUTER DETERMINATION OF MINIMUM DEVIATION ANGLE OF PRISM THROUGH THE LIGHT REFRACTION ASSISTED BY A COMPUTER Kunlestiowati
Lebih terperinciTINGKAH LAKU IKAN NILA TERHADAP WARNA CAHAYA LAMPU YANG BERBEDA
Jurnal Ilmu Pertanian dan Perikanan Juni 2013 Vol. 2 No.1 Hal : 47-53 ISSN 2302-6308 Available online at: http://umbidharma.org/jipp TINGKAH LAKU IKAN NILA TERHADAP WARNA CAHAYA LAMPU YANG BERBEDA (Nile
Lebih terperinciPROPORSI DAN KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN JARING TIGA LAPIS (TRAMMEL NET) DI PELABUHAN RATU
Proporsi dan Komposisi Hasil Tangkapan Jaring Tiga Lapis (Trammel Net) di Pelabuhan Ratu (Hufiadi) PROPORSI DAN KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN JARING TIGA LAPIS (TRAMMEL NET) DI PELABUHAN RATU ABSTRAK Hufiadi
Lebih terperinci3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Sarana, Bahan dan Alat Penelitian
3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan selama enam bulan dari bulan September 2009 sampai Pebruari 2010. Penelitian ini dilakukan pada dua tempat, untuk respons tingkah laku
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Sumberdaya perikanan di laut sifatnya adalah open acces artinya siapa pun
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Sumberdaya perikanan di laut sifatnya adalah open acces artinya siapa pun memiliki hak yang sama untuk mengambil atau mengeksploitasi sumberdaya didalamnya. Nelayan menangkap
Lebih terperinciDistribusi tertangkapnya ikan selar pada lembaran jaring soma darape di rumpon
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 2(Edisi Khusus): 1-5, Januari 2015 ISSN 2337-4306 Distribusi tertangkapnya ikan selar pada lembaran jaring soma darape di rumpon Distribution of caught trevally
Lebih terperinciPRODUKTIVITAS PERIKANAN TUNA LONGLINE DI BENOA (STUDI KASUS: PT. PERIKANAN NUSANTARA)
Marine Fisheries ISSN 2087-4235 Vol. 3, No. 2, November 2012 Hal: 135-140 PRODUKTIVITAS PERIKANAN TUNA LONGLINE DI BENOA (STUDI KASUS: PT. PERIKANAN NUSANTARA) Tuna Lingline Fisheries Productivity in Benoa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan 1 kontrol terhadap ikan nila (O. niloticus). bulan, berukuran 4-7 cm, dan berat gram.
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan 1 faktor, yaitu perlakuan limbah cair nata de coco yang terdiri atas 5 variasi kadar dan 1 kontrol
Lebih terperinciReview Studi Difraksi Fresnel Menggunakan Celah Bentuk Lingkaran
Berkala Fisika ISSN : 1410-966 Vol 11., No., April 008, hal 39-43 Review Studi Difraksi Fresnel Menggunakan Celah Bentuk Lingkaran Arinar Rosyidah, Indras Marhaendrajaya, K.Sofjan Firdausi Jurusan Fisika,
Lebih terperinciLedhyane Ika Harlyan. Dept. of Fisheries Resources Utilization and Marine Science Fisheries Faculty, Brawijaya University
Ledhyane Ika Harlyan Dept. of Fisheries Resources Utilization and Marine Science Fisheries Faculty, Brawijaya University Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa dapat mengetahui survival escapement dari
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN WARNA PADA BINGKAI DAN BADAN JARING KRENDET TERHADAP HASIL TANGKAPAN LOBSTER DI PERAIRAN WONOGIRI
Available online at Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology (IJFST) Website: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/saintek Jurnal Saintek Perikanan Vol.10 No.2 : 68-73, Februari 2015 PENGARUH
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah eksperimen laboratorium dengan
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain pada penelitian ini adalah eksperimen laboratorium dengan rancangan percobaan post test only control group design. Pengambilan hewan uji sebagai
Lebih terperinci5 PEMBAHASAN 5.1 Komposisi Hasil Tangkapan
5 PEMBAHASAN 5.1 Komposisi Hasil Tangkapan Hasil tangkapan yang diperoleh selama penelitian menunjukan bahwa sumberdaya ikan di perairan Tanjung Kerawang cukup beragam baik jenis maupun ukuran ikan yang
Lebih terperinci1. Mendeskripsikan proses pelolosan ikan pada tiga jenis BRD yaitu TED super shooter, square mesh window dan fish eye
85 6 PROSES PELOLOSAN IKAN MELALUI BYCATCH REDUCTION DEVICE (BRD): PERCOBAAN LABORATORIUM 6. Pendahuluan Pemasangan bycatch reduction device pada trawl ditujukan untuk mengurangi ikan-ikan hasil tangkapan
Lebih terperinci3. METODOLOGI PENELITIAN
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Sampel spons Petrosia (petrosia) nigricans yang digunakan untuk penelitian di laboratorium di peroleh di bagian barat daya Pulau Pramuka Gugusan
Lebih terperinciEVALUASI ASPEK SOSIAL KEGIATAN PENANGKAPAN IKAN TUNA (THUNNUS SP) OLEH NELAYAN DESA YAINUELO KABUPATEN MALUKU TENGAH
EVALUASI ASPEK SOSIAL KEGIATAN PENANGKAPAN IKAN TUNA (THUNNUS SP) OLEH NELAYAN DESA YAINUELO KABUPATEN MALUKU TENGAH Erika Lukman Staf Pengajar Faperta FPIK UNIDAR-Ambon, e-mail: - ABSTRAK Ikan tuna (Thunnus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. lamongan dan di Laboratorium Biofisika Departemen Fisika Fakultas Sains dan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yang akan dilaksanakan di daerah pertambakan di Desa kemlagi kecamatan karanggeneng kabupaten lamongan
Lebih terperinciPENGARUH MODIFIKASI KABAM (TRAP) TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN SELUANG (Rasbora sp)
Siti Aminah :Pengaruh Modifikasi Kabam PENGARUH MODIFIKASI KABAM (TRAP) TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN SELUANG (Rasbora sp) THE INFLUENCE OF MODIFICATION KABAM (TRAP) AGAINST CATCHES SELUANG (Rasbora sp)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah acak lengkap dengan lima kelompok,
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan dan Desain Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian eksperimen, rancangan penelitian yang digunakan adalah acak lengkap dengan lima kelompok,
Lebih terperinciKERAGAAN DESAIN CANTRANG PADA KAPAL UKURAN < 30 GT DI PANTAI UTARA JAWA TENGAH
KERAGAAN DESAIN CANTRANG PADA KAPAL UKURAN < 30 GT DI PANTAI UTARA JAWA TENGAH (Technical Design of Danish Seine on North Java Waters) Suparman Sasmita 1), Sulaeman Martasuganda 2), Ari Purbayanto 2) 1)
Lebih terperinciSukardi 1), Subari Yanto 2), Kadirman 3) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian FT UNM, 2) dan 3) Dosen FT UNM
S242 PENGARUH WARNA CAHAYA LAMPU DAN INTENSITAS CAHAYA YANG BERBEDA TERHADAP RESPONS BENIH IKAN BANDENG (Chanos Chanos forskal) dan BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus) The Influence of Light Color
Lebih terperinciWaktu dan Tempat Penelitian Materi Penelitian Metode Penelitian Pembuatan Tikus Diabetes Mellitus Persiapan Hewan Coba
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2007 sampai dengan bulan Juli 2008 di Laboratorium Bersama Hewan Percobaan Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian
Lebih terperinciSNI : Standar Nasional Indonesia. Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos Forskal) kelas benih sebar
SNI : 01-6149 - 1999 Standar Nasional Indonesia (Chanos chanos Forskal) kelas benih sebar Daftar isi Halaman Pendahuluan... ii 1 Ruang Lingkup... 1 2 Acuan... 1 3 Definisi... 1 4 Istilah Dan Singkatan...
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan pada bulan Maret-Mei 2013. Pengambilan sampel ikan mas berasal dari ikan hasil budidaya dalam keramba jaring apung
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu isu penting perikanan saat ini adalah keberlanjutan pemanfaatan sumberdaya dan lingkungannya. Upaya pemanfaatan spesies target diarahkan untuk tetap menjaga
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA
19 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung untuk pemeliharaan dan pemberian perlakuan pada
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian 3.1.1 Lingkup Tempat Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi Universitas Negeri Semarang, Laboratorium Histologi Universitas Diponegoro, Laboratorium
Lebih terperinciOleh : Mukhtar, A.Pi, M.Si
CARA MENGUKUR MATA JARING Oleh : Mukhtar, A.Pi, M.Si Webbing atau jaring merupakan lembaran yang tersusun dari beberapa mata jaring yang merupakan bahan dasar untuk membuat berbagai alat Penangkapan ikan.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Peralatan Persiapan Kandang Penelitian
14 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai November 2011. Kegiatan pemeliharaan dan perlakuan hewan coba bertempat di fasilitas kandang hewan percobaan
Lebih terperinciBentuk baku konstruksi jaring tiga lapis (trammel net)
Standar Nasional Indonesia Bentuk baku konstruksi jaring tiga lapis (trammel net) ICS 65.150 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup... 1
Lebih terperinciDurasi keberadaan ikan di bawah cahaya lampu yang diamati melalui CCTV di perairan Teluk Manado, Sulawesi Utara
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 2(2): 94-1, Desember 215 ISSN 2337-436 Durasi keberadaan ikan di bawah cahaya lampu yang diamati melalui CCTV di perairan Teluk Manado, Sulawesi Utara Duration
Lebih terperinciRESPON PENCIUMAN IKAN KERAPU MACAN (Ephinephelus fuscoguttatus) TERHADAP UMPAN : PENGUJIAN SKALA LABORATORIUM. Deka Berkah Sejati SKRIPSI
RESPON PENCIUMAN IKAN KERAPU MACAN (Ephinephelus fuscoguttatus) TERHADAP UMPAN : PENGUJIAN SKALA LABORATORIUM Deka Berkah Sejati SKRIPSI DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN
Lebih terperinciPEMBUATAN BIOSENSOR FIBER BERBASIS EVANESCENT WAVE SEBAGAI SENSOR SENYAWA GLUKOSA DENGAN LED
PEMBUATAN BIOSENSOR FIBER BERBASIS EVANESCENT WAVE SEBAGAI SENSOR SENYAWA GLUKOSA DENGAN LED Abstrak Arni Candra Pratiwi 1, Ahmad Marzuki 2 1 Program Studi Fisika FMIPA UNS, Surakarta. Jl. Ir Sutami No.
Lebih terperinciBentuk baku konstruksi jaring insang dasar monofilamen
Standar Nasional Indonesia Bentuk baku konstruksi jaring insang dasar monofilamen ICS 65.150 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup... 1
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium Biologi dan Fisika FMIPA Universitas
17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di laboratorium Biologi dan Fisika FMIPA Universitas Lampung dan pembuatan preparat histologi hati dilaksanakan di Balai Penyidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1. Tempat dan waktu pengambilan sampel Sampel diambil di Pantai Timur Surabaya, tepatnya di sebelah Timur Jembatan Suramadu (Gambar 3.1).
Lebih terperinciII. METODE PENELITIAN
II. METODE PENELITIAN 2.1 Persiapan Ikan Uji Ikan nila (Oreochromis niloticus) BEST didatangkan dari Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar Bogor yang berukuran rata-rata 5±0,2g, dipelihara selama ±
Lebih terperinciANALISIS SUDUT PUTAR JENIS PADA SAMPEL LARUTAN SUKROSA MENGGUNAKAN PORTABLE BRIX METER
ANALISIS SUDUT PUTAR JENIS PADA SAMPEL LARUTAN SUKROSA MENGGUNAKAN PORTABLE BRIX METER Skripsi Untuk memenuhi salah satu syarat mencapai derajat pendidikan Strata Satu (S-1) Sebagai Sarjana Sains pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan menguji antioksidan dari rimpang jahe merah (Zingiber officinale Rosc.)
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menguji antioksidan dari rimpang jahe merah (Zingiber officinale Rosc.) terhadap
Lebih terperinciJl. Raya Jakarta Serang Km. 04 Pakupatan, Serang, Banten * ) Korespondensi: ABSTRAK
Jurnal Perikanan dan Kelautan p ISSN 289 3469 Volume 6 Nomor 2. Desember 216 e ISSN 254 9484 Halaman : 95 13 Efektifitas Celah Pelolosan Pada Bubu Lipat Terhadap Hasil Tangkapan Rajungan di Teluk Banten
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN.. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen murni sesungguhnya (True Experimental Research) yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh asap
Lebih terperinciPENGARUH PERBEDAAN WARNA KRENDET DAN KEDALAMAN DAERAH PENANGKAPAN LOBSTER (Panulirus sp.) DI PANTAI WARU PERAIRAN WONOGIRI
Volume 3, Nomor 2, Tahun 214, Hlm 72-76 PENGARUH PERBEDAAN WARNA KRENDET DAN KEDALAMAN DAERAH PENANGKAPAN LOBSTER (Panulirus sp.) DI PANTAI WARU PERAIRAN WONOGIRI The Influence of Difference s Colour and
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pemberian ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana) terhadap
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan perlakuan pemberian ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana) terhadap gambaran histologik trakea
Lebih terperinciJurnal Mangrove dan Pesisir IX (1), Februari 2009: ISSN: PENGARUH ARUS TERHADAP TEGANGAN DAN BENTUK KELENGKUNGAN MODEL TRAMMEL NET
Jurnal Mangrove dan Pesisir IX (1), Februari 2009: 38-47 ISSN: 1411-0679 PENGARUH ARUS TERHADAP TEGANGAN DAN BENTUK KELENGKUNGAN MODEL TRAMMEL NET Gondo Puspito Lab. Teknologi Alat Penangkapan Ikan Departemen
Lebih terperinciHUBUNGAN JENIS UMPAN DAN UKURAN MATA PANCING ALAT TANGKAP RAWAI DASAR TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN KAKAP (Lutjanus sp) DI PERAIRAN PASIR, KEBUMEN
HUBUNGAN JENIS UMPAN DAN UKURAN MATA PANCING ALAT TANGKAP RAWAI DASAR TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN KAKAP (Lutjanus sp) DI PERAIRAN PASIR, KEBUMEN The Relationship Between Bait Type Hook Size and Catch
Lebih terperincibio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi 1. Materi Penelitian
III. METODE PENELITIAN A. Materi 1. Materi Penelitian Materi penelitian berupa benih ikan nilem (Osteochilus hasselti C.V.) berumur 1, 2, 3, dan 4 bulan hasil kejut panas pada menit ke 25, 27 atau 29 setelah
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Kepulauan Selayar merupakan wilayah yang memiliki ciri khas kehidupan pesisir dengan segenap potensi baharinya seperti terumbu karang tropis yang terdapat di
Lebih terperinciPENGAMATAN ASPEK OPERASIONAL PENANGKAPAN PUKAT CINCIN KUALA LANGSA DI SELAT MALAKA
Pengamatan Aspek Operasional Penangkapan...di Selat Malaka (Yahya, Mohammad Fadli) PENGAMATAN ASPEK OPERASIONAL PENANGKAPAN PUKAT CINCIN KUALA LANGSA DI SELAT MALAKA Mohammad Fadli Yahya Teknisi pada Balai
Lebih terperinci