Salah satu kegiatan pendukung yang penting dalam kesuksesan sebuah. perusahaan yaitu pengadaan (procurement). Kegiatan pengadaan tidak hanya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Salah satu kegiatan pendukung yang penting dalam kesuksesan sebuah. perusahaan yaitu pengadaan (procurement). Kegiatan pengadaan tidak hanya"

Transkripsi

1 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu kegiatan pendukung yang penting dalam kesuksesan sebuah perusahaan yaitu pengadaan (procurement). Kegiatan pengadaan tidak hanya berhubungan dengan pihak di dalam perusahaan tetapi juga pihak luar perusahaan seperti pemasok. Proses pengadaan dimulai dengan proses pemilihan pemasok yang tepat untuk memastikan barang yang dibutuhkan dalam proses produksi tersedia sesuai kebutuhan. Menurut Ghoddsypour dan O Brien (2001) pemilihan pemasok merupakan masalah pengambilan keputusan penting untuk mendapatkan pemasok yang dapat meningkatkan daya saing perusahaan. Pemilihan pemasok yang tepat akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan keuntungan, pangsa pasar, dan inovasi terhadap teknologi. Selain keuntungan di atas, pemilihan pemasok juga memberikan dampak yang cukup signifikan dalam hal kualitas (Hartmann et al., 2001). Dua pernyataan di atas memberikan alasan yang kuat bahwa pemilihan pemasok merupakan kegiatan penting yang harus dilakukan PT. Thiess Contractors Indonesia untuk mendukung strategi pengadaan yang efektif. Salah satu dampak dari kesalahan pemilihan pemasok berupa kerugian bagi PT. Thiess Indonesia dikarenakan unit brake down karena menunggu suplai suku cadang dari pemasok. Tabel 1.1 menunjukkan perhitungan kerugian bagi PT. Thiess Contractors Indonesia dikarenakan unit brake down karena menunggu suplai suku cadang dari pemasok. Data yang ditampilkan untuk semua semua unit dump truck PT. Thiess Indonesia di 3 project pertambangan batu bara yaitu 1

2 Sangatta, Melak dan Tamtama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember Beberapa asumsi yang dipakai dalam perhitungan ini : 1. Cycle time yang diambil sebagai contoh adalah 2 jam (tiap proyek dan jenis unit memiliki cycle time masing masing). 2. Harga kontrak per ton batu bara yang dihasilkan PT. Thiess Contractors Indonesia dengan klien yaitu US$80. Keterlambatan dalam penyediaan material menyebabkan kerugian yang cukup besar di bidang konstruksi. Sebagai contoh untuk project konstruksi geothermal plant di Darajat Garut periode jika terjadi keterlambatan dari tanggal penyelesaian proyek yang telah ditetapkan, setiap hari keterlambatan PT. Thiess Contractors Indonesia dikenai denda sebesar US$50,000. Berdasarkan analisa setelah proyek selesai, penyebab utama keterlambatan penyelesaian proyek berupa keterlambatan suplai dari pemasok yang digunakan. Kegiatan pemilihan pemasok di PT Thiess Indonesia dimulai dengan kegiatan inspeksi untuk menilai apakah pemasok tersebut layak atau tidak untuk bekerja sama dengan PT Thiess Indonesia. Kegiatan inspeksi dilakukan untuk mendapatkan short list of supplier dan termasuk dalam tahapan pre-qualification. 2

3 Tabel 1.1 Perhitungan kerugian akibat keterlambatan suplai suku cadang dari pemasok di 3 project TCI Kapasitas Dump Truck (T) Jumlah Unit Jumlah Jam Brake Down Menunggu Suplai Suku Cadang Periode 1 Jan 31 Dec 2013 Kerugian bagi TCI $ 555, $ 214, $ 1,097, $ 939, $ 2,698, Total $ 5,504, Sumber : Data Base Infomine PT Thiess Contractors Indonesia, 2013 Inspeksi ini dilakukan oleh tim yang dikirim PT. Thiess Contractors Indonesia dan melakukan penilaian langsung ke tempat pemasok. Penilaian dilakukan dengan menggunakan sebuah lembar yang berisi kriteria kriteria dengan bobot yang telah ditentukan oleh pihak manajemen. Nilai yang telah dihasilkan dari proses inspeksi ini dugunakan untuk menentukan layak atau tidak layak sebuah pemasok untuk menjadi registered supplier kemudian dilakukan proses set up pemasok ke system informasi JDE. Saat ini, PT. Thiess Contractors Indonesia hanya memiliki satu jenis form penilaian yang digunakan untuk menilai semua jenis pemasok. Lembar penilaian ini dibuat oleh pihak manajemen tanpa melibatkan para pelaku inspeksi yang sering turun ke lapangan. Kendala yang muncul adalah lembar tersebut tidak dapat digunakan atau tidak sesuai untuk semua jenis pemasok. PT. Thiess Contractors Indonesia memandang semua pemasok dengan posisi yang sama. Hal ini mengakibatkan tim inspeksi mengalami kesulitan untuk menilai suatu pemasok tertentu apakah ia dinyatakan layak atau tidak layak. Selain itu lembar inspeksi 3

4 yang ada saat ini lebih berorientasi kepada pemasok besar sehingga pemasok kecil lebih sulit mendapatkan nilai yang tinggi walaupun kenyataannya mereka mampu menyuplai dengan baik. Pemilihan pemasok besar yang memiliki biaya tidak langsung yang tinggi akan memperbesar biaya yang dikenakan bagi PT. Thiess Contractors Indonesia dan tidak menjamin kemudahan dan kelancaran suplai barang. Tabel 1.2 menunjukkan beberapa kekurangan dari lembar inspeksi yang digunakan saat ini. Kolom max score menunjukkan nilai tertinggi yang dapat diberikan oleh tim inspeksi, sedangkan kolom weight menunjukkan bobot untuk tiap kriteria penilaian. Pemberian kedua poin tersebut tidak memiliki dasar yang kuat dan bersifat subjektif. Sebagai contoh pada poin accounting system. Nilai tertinggi yang dapat diberikan adalah empat, namun tidak ada petunjuk kapan nilai empat tersebut diberikan. Begitu pula dengan pemberian nilai satu, tidak ada penilaian objektif yang menyatakan pemasok memang pantas untuk diberikan nilai satu. Hal ini mengakibatkan tim inspeksi mengalami kesulitan dalam pemberian nilai. Selama ini penilaian dilakukan berdasarkan pengalaman tim inspeksi sehingga untuk penilai yang berbeda dapat memberikan nilai yang berbeda untuk hal yang sama karena belum ada nya standar yang dipakai sebagai referensi. 4

5 Tabel 1.2 Contoh format penilaian dalam lembar inspeksi saat ini B.Scoring Max Actual Score Score Weight IV. Operational System 1. Implementation System : a. Accounting System - online and integrated software 4 b. Tracking / Inventory System - online and integrated software 4 2. Does your company have job description and organisational structure Does your company have ISO (International Standards Organization) or authorized letter from 5 manufacturer? XIII. Warehouse / Storage Facilities (choose one) a. Warehouse building (big categories) 5 b. Open/distinctive space to be used as 2 warehouse inside of office (middle categories) 10 c. Limited space to be used as warehouse inside of office (small categories) 1 Sumber: Supplier Inspection Form PT. Thiess Contractors Indonesia, 2013 Total Score Untuk pemberian nilai pada gudang lebih ditekankan pada kondisi gudang, bukan pada fungsinya. Nilai maksimum diberikan pada pemasokyang memiliki bangunan khusus sebagai gudang dan bangunan gudang termasuk besar. Hal ini menjadi tidak adil bagi pemasok yang hanya memiliki gudang kecil namun mampu menjalankan fungsi gudang tersebut dengan baik. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, penulis mencoba mengembangan suatu metoda penilaian dalam pemilihan pemasok yang akan bekerja sama nantinya pada babak kualifikasi. Diharapkan dengan metoda 5

6 penilaian yang baru, PT. Thiess Contractors Indonesia dapat menilai dengan kriteria yang lebih tepat dalam memilih pemasok secara akurat. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana menentukan kriteria dan metoda penilaian yang tepat, aplikatif dan objektif dalam memilih pemasok untuk bekerjasama dalam proses pengadaan? 2. Bagaimana merancang lembar inspeksi baru yang sesuai dengan kriteria dan metoda penilaian yang tepat untuk digunakan oleh tim inspeksi? 3. Bagaimana merancang aplikasi yang memberikan kemudahan bagi user dalam menghitung nilai dan memilih pemasok yang tepat untuk diajak bekerjasama? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Merancang sistem pemilihan pemasok yang aplikatif dan objektif untuk seluruh pemasok yang akan bekerjasama dengan PT. Thiess Contractors Indonesia. 2. Merancang lembar inspeksi baru. 3. Merancang suatu aplikasi yang dapat memudahkan user dalam melakukan proses perhitungan dan memilih pemasok yang tepat untuk diajak bekerjasama pada tahap kualifikasi. 6

7 1.4 Batasan Penelitian Batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Kategori barang yang akan dibahas adalah jenis suplai. PT. Thiess Contractors Indonesia mendefinisikan barang jenis suplai sebagai barang yang memiliki bentuk fisik. 2. Perancangan metoda penilaian hanya dikhususkan pada tahap pra kualifikasi. 3. Pada penelitian ini tidak mengukur implikasi yang terjadi pada performansi aktivitas produksi. Penelitian hanya dibatasi untuk merancang suatu proses seleksi yang lebih akurat dalam rangka meningkatkan performansi produksi. 4. Pemasok yang akan diinspeksi dan dinilai adalah pemasok baru bukan registered supplier. Pemasok baru merupakan pemasok yang masih dalam tahap percobaan (trial), belum pernah diinspeksi dan belum terdaftar di dalam system JDE. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian bagi perusahaan yaitu meningkatkan performansi tim inspeksi dengan cara memberikan petunjuk yang tepat dan objektif serta kemudahan dalam proses pemilihan pemasok untuk bekerjasama sehingga dapat mengurangi kerugian perusahaan akibat kesalahan dalam memilih pemasok nantinya. Sedangkan bagi dunia akademik yaitu untuk menerapkan teori yang diterima di bangku kuliah terhadap kondisi di perusahaan PT. Thiess Indonesia. 7

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 9: MANAJEMEN PENGADAAN (PURCHASING MANAGEMENT)

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 9: MANAJEMEN PENGADAAN (PURCHASING MANAGEMENT) MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 9: MANAJEMEN PENGADAAN (PURCHASING MANAGEMENT) By: Rini Halila Nasution, ST, MT PENDAHULUAN Tugas dari manajemen pengadaan adalah menyediakan input,

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS 3.1. Alternatif Solusi Bisnis Pada Bab Tiga ini, penulis mencoba mencari solusi dari permasalah yang telah dijabarkan pada Bab Dua. Tahap awal dari pembuatan solusi adalah pemetaan

Lebih terperinci

Rangkuman MYOB PREMIER V.12

Rangkuman MYOB PREMIER V.12 Rangkuman MYOB PREMIER V.12 1. Pengertian Myob MYOB merupakan kepanjangan dari Mind Your Own Bussiness, yang berarti bagaimana cara kita untuk mengelola transaksi keuangan kita sendiri. Secara umum fungsi

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN KUISIONER PENILAIAN KEJADIAN RISIKO (RISK EVENT) DATA RESPONDEN Nama : Umur : Jenis Kelamin : Bagian : PETUNJUK PENILAIAN Melalui kuesioner akan diketahui kemungkinan dampak yang akan terjadi

Lebih terperinci

PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA PT. FASA LAPORAN TUGAS AKHIR. Oleh. Christianto Surya Argado Pandu Dewi Ratna Sari

PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA PT. FASA LAPORAN TUGAS AKHIR. Oleh. Christianto Surya Argado Pandu Dewi Ratna Sari PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA PT. FASA LAPORAN TUGAS AKHIR Oleh Christianto Surya 1301013386 Argado Pandu 1301013650 Dewi Ratna Sari 1301018632 07PAM/02 Universitas Bina Nusantara Jakarta 2013 PERANCANGAN

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BAHAN PADA PROYEK KONSTRUKSI PERUMAHAN SETRADUTA ABSTRAK

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BAHAN PADA PROYEK KONSTRUKSI PERUMAHAN SETRADUTA ABSTRAK SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BAHAN PADA PROYEK KONSTRUKSI PERUMAHAN SETRADUTA Disusun oleh : Aureline Dibimbing oleh : Ir. Maksum Tanubrata, M.T. Radiant Victor Imbar, S.Kom., M.T. ABSTRAK Manajemen bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perum Jasa Tirta 2 Jatiluhur merupakan perusahaan yang mengelola penyediaan dan pengelolaan air di regional Jakarta dan Jawa Barat khususnya. Perum Jasa Tirta 2 Jatiluhur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Maka pada tingkat awal pengolahan batugamping terutama dalam peremukan harus

BAB I PENDAHULUAN. Maka pada tingkat awal pengolahan batugamping terutama dalam peremukan harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pembuatan semen, batugamping merupakan bahan baku utama. Maka pada tingkat awal pengolahan batugamping terutama dalam peremukan harus berjalan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi yang semakin pesat dewasa ini, Teknologi Informasi juga mendukung perkembangan Sistem Informasi sehingga mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dari sejumlah rangkaian analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan dan saran. 5.1 Kesimpulan Hasil akhir penelitian

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era saat ini pertumbuhan usaha di Indonesia berkembang pesat mulai dari usaha dagang, jasa ataupun manufaktur yang berada didalam negeri maupun diluar negeri. Pada

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Kalimantan Sari di bawah surat pengesahan no. YA.5/114/5 dari Kementrian

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Kalimantan Sari di bawah surat pengesahan no. YA.5/114/5 dari Kementrian 31 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Kaliraya Sari (disingkat KRS) didirikan pada tahun 1971 dengan nama PT Kalimantan Sari di bawah surat pengesahan no. YA.5/114/5 dari Kementrian

Lebih terperinci

STUDI KLASIFIKASI DAN PERINGKAT PENYEBAB- PENYEBAB KETERLAMBATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK

STUDI KLASIFIKASI DAN PERINGKAT PENYEBAB- PENYEBAB KETERLAMBATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK STUDI KLASIFIKASI DAN PERINGKAT PENYEBAB- PENYEBAB KETERLAMBATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK Flora NRP : 0421033 Pembimbing : Ir. Yohanes Lim Dwi A., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai evaluasi kinerja supplier pada perusahaan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya yaitu: 1. Terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan teknologi semakin besar. Peran teknologi akhir-akhir ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan teknologi semakin besar. Peran teknologi akhir-akhir ini sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, kebutuhan manusia akan teknologi semakin besar. Peran teknologi akhir-akhir ini sangat diperlukan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. ABC adalah perusahaan penyedia jasa pertambangan yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. PT. ABC adalah perusahaan penyedia jasa pertambangan yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. ABC adalah perusahaan penyedia jasa pertambangan yang memiliki lebih dari 25 tahun pengalaman di Indonesia. PT. ABC merupakan kontraktor yang menyediakan

Lebih terperinci

PERSOALAN TRANSPORTASI

PERSOALAN TRANSPORTASI PERSOALAN TRANSPORTASI 1 Azwar Anas, M. Kom - STIE-GK Muara Bulian 2 Permintaan sama dengan penawaran Sesuai dengan namanya, persoalan transportasi pertama kali diformulasikan sebagai suatu prosedur khusus

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Tata Sukses Mandiri merupakan salah satu perusahaan distributor resmi untuk alat berat berbagai aksesoris pengeboran di sektor bisnis utama seperti

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Tahap-tahap yang dilalui dalam melakukan penelitian ini ada 4 tahap utama yaitu tahap pendahuluan, tahap pengumpulan data, tahap analisis data, dan tahap penulisan laporan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. proyek ini adalah metode kontrak umum (generally contract method), dengan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. proyek ini adalah metode kontrak umum (generally contract method), dengan BAB IV Bab IV Analisis dan Pembahasan ANALISIS DAN PEMBAHASAN Proyek studi kasus adalah proyek konstruksi bangunan gudang yang berfungsi sebagai sarana penyimpanan beras. Proyek gudang ini memiliki kapasitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Obat Pada Klinik Rakyat Dengan Metode Economic Order

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) DAN PENGENDALIAN INTERNAL SIKLUS PEMBELIAN (STUDI PRAKTIK KERJA PADA PT.

ANALISIS DAN PERANCANGAN PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) DAN PENGENDALIAN INTERNAL SIKLUS PEMBELIAN (STUDI PRAKTIK KERJA PADA PT. ANALISIS DAN PERANCANGAN PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) DAN PENGENDALIAN INTERNAL SIKLUS PEMBELIAN (STUDI PRAKTIK KERJA PADA PT. GSMK) OLEH: CHRISTIYANA SUWANDI 3203014046 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengambilan keputusan atau decision making adalah proses melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Dalam dunia bisnis, pengambilan keputusan memegang peranan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses sebuah barang yang akan dijual lagi kepada end user nantinya. Mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. proses sebuah barang yang akan dijual lagi kepada end user nantinya. Mulai dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembelian merupakan bagian terpenting bagi suatu perusahaan untuk melakukan pengadaan barang. Karena banyak sekali yang harus diperhatikan dalam proses sebuah

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM INFORMASI

KONSEP SISTEM INFORMASI CROSS FUNCTIONAL MANAGEMENTS Materi Bahasan Pertemuan 6 Konsep Dasar CRM Contoh Aliran Informasi CRM Konsep Dasar SCM Contoh Aliran Informasi SCM 1 CRM Customer Relationship Management Konsep Dasar CRM

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7 ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7 Pengertian ERP adalah aplikasi sistem informasi manajemen terintegrasi untuk bisnis/organisasi yang mencakup multi fungsionalitas seperti penjualan, pembelian,

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DATA. M. Arif Rahmadi. Kajian penerapan..., FT UI., 2008.

BAB V ANALISA DATA. M. Arif Rahmadi. Kajian penerapan..., FT UI., 2008. BAB V ANALISA DATA Pada Bab 5 berikut di bawah ini akan dibahas mengenai hasil pengumpulan data, penjabaran hasil penelitian ke dalam matrik pemetaan ketersediaan sumber daya berdasarkan variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemanfaatannya secara luas, memberikan peluang dalam pengaksesan, maupun kecil secara akurat dan praktis.

BAB I PENDAHULUAN. pemanfaatannya secara luas, memberikan peluang dalam pengaksesan, maupun kecil secara akurat dan praktis. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi informasi yang demikian pesat serta pemanfaatannya secara luas, memberikan peluang dalam pengaksesan, pengelolaan suatu informasi pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyewaan alat berat. Menurut Assauri (1998:177) persediaan terhadap spare part

BAB I PENDAHULUAN. penyewaan alat berat. Menurut Assauri (1998:177) persediaan terhadap spare part BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persediaan spare part merupakan aset yang cukup penting pada perusahaan penyewaan alat berat. Menurut Assauri (1998:177) persediaan terhadap spare part sangat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi dalam suatu perusahaan menjadi hal penting. Dalam kondisi bisnis yang mengalami perubahan sangat cepat saat ini, perusahaan membutuhkan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sempurna karena adanya kebutuhan project baru yang belum pasti, sehingga layout

BAB I PENDAHULUAN. sempurna karena adanya kebutuhan project baru yang belum pasti, sehingga layout BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Dynaplast Plant Cikarang 3 adalah plant terbaru dari Dynaplast Group di mana semua investasi mesin dan bangunan masih baru dan belum diset dengan sempurna karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu badan yang didirikan oleh perorangan atau lembaga dengan tujuan utama untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham (Weston, 1993:4).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Batu bara merupakan salah satu sumber daya energi yang sudah sejak lama

BAB 1 PENDAHULUAN. Batu bara merupakan salah satu sumber daya energi yang sudah sejak lama BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batu bara merupakan salah satu sumber daya energi yang sudah sejak lama digunakan, terutama untuk kegiatan produksi pada industri dan pembangkit listrik. Sebagai salah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB II TINJAUAN UMUM BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 WAKTU DAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK Kerja praktik dilaksanakan di P.T. Trimatra Jaya Persada selaku perusahaan nasional yang bergerak di bidang jasa konstruksi yaitu Konsultan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL RENCANA SEMESTER GANJIL 2016/2017 FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL Mata kuliah : Rekayasa Perangkat Lunak Kode MK : CCR117 Mata kuliah prasyarat : - Bobot MK : 3 SKS Dosen Pengampu : Fransiskus

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South Sumatra NGL Project PT. Tripatra dapat dilihat dari aspek lingkungan pengendalian dan proses pengendalian.

Lebih terperinci

Bagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer?

Bagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer? Wawancara I Pertanyaan no. 1 Bagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer? Jb. belum ada cara untuk mengatasi

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Struktur Organisasi Proyek Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek III-1 3.2. Deskripsi Pekerjaan (Job Description) Job Description adalah gambaran mengenai

Lebih terperinci

Latar Belakang. Tujuan. Permasalahan. Metodologi. Ruang Lingkup Bahasan RANCANGAN APLIKASI MANAJEMEN MATERIAL PADA PROYEK KONSTRUKSI BERBASIS DATABASE

Latar Belakang. Tujuan. Permasalahan. Metodologi. Ruang Lingkup Bahasan RANCANGAN APLIKASI MANAJEMEN MATERIAL PADA PROYEK KONSTRUKSI BERBASIS DATABASE Studi literatur teori manajemen suatu proyek konstruksi Perancangan aplikasi berdasarkan hasil studi literatur dan survey lapangan Membuat prototype konstruksi pada proyek konstruksi RANCANGAN APLIKASI

Lebih terperinci

PERHITUNGAN RAB GEDUNG PERKANTORAN 5 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH SURAKARTA

PERHITUNGAN RAB GEDUNG PERKANTORAN 5 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH SURAKARTA PERHITUNGAN RAB GEDUNG PERKANTORAN 5 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas

Lebih terperinci

Permasalahan yang akan dijadikan objek penelitian ini adalah keterlambatan pengerjan proyek pembuatan High Pressure Heater (HPH) di PT.

Permasalahan yang akan dijadikan objek penelitian ini adalah keterlambatan pengerjan proyek pembuatan High Pressure Heater (HPH) di PT. PT. Barata Indonesia merupakan perusahaan manufaktur dengan salah satu proyek dengan tipe job order, yaitu pembuatan High Pressure Heater (HPH) dengan pengerjaan pada minggu ke 35 yang seharusnya sudah

Lebih terperinci

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT MITRA SINERGI ADHITAMA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT MITRA SINERGI ADHITAMA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT MITRA SINERGI ADHITAMA 1 Ria Ayu Anggraini Binus University, Jakarta Barat, DKI Jakarta, Indonesia Tanty Oktavia,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, industri bisnis bersaing ketat untuk memperkuat keunggulan kompetitifnya. Khususnya pada bidang kebutuhan sehari-hari, para pelaku bisnis

Lebih terperinci

BAB IV MODEL PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK

BAB IV MODEL PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK BAB IV MODEL PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK Pada bab ini akan dipaparkan proses perancangan perangkat lunak untuk prediksi harga saham. IV.1 System Requirement IV.1.1 Overall Description

Lebih terperinci

Mechanical Electrical and HVAC Contractor PROSEDUR PEMBELIAN. No. Dokumen MPI-PM-10 No. Revisi 05 Tanggal Berlaku Ir.

Mechanical Electrical and HVAC Contractor PROSEDUR PEMBELIAN. No. Dokumen MPI-PM-10 No. Revisi 05 Tanggal Berlaku Ir. PT. MEGA PERSADA INDONESIA Mechanical Electrical and HVAC Contractor No. Dokumen MPI-PM-10 No. Revisi 05 Tanggal Berlaku 09-05-2014 Jabatan Nama Tanda Tangan Disusun Oleh Diperiksa Oleh Procurement Head

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini peran teknologi informasi sangat penting bagi proses bisnis pada suatu perusahaan. Adanya teknologi informasi pada perusahaan dapat mendukung

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA Produk/jasa apa sajakah yang ditawarkan oleh perusahaan ini?

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA Produk/jasa apa sajakah yang ditawarkan oleh perusahaan ini? L1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA 1 Pertanyaan 1. Produk/jasa apa sajakah yang ditawarkan oleh perusahaan ini? 2. Strategi-strategi apa yang dilakukan oleh perusahaan ini dalam menunjang kegiatan operasional

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN BERKALA JALAN PRACIMANTORO-GEDANGKLUTUK KABUPATEN WONOGIRI TESIS

EVALUASI PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN BERKALA JALAN PRACIMANTORO-GEDANGKLUTUK KABUPATEN WONOGIRI TESIS EVALUASI PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN BERKALA JALAN PRACIMANTORO-GEDANGKLUTUK KABUPATEN WONOGIRI TESIS Diajukan Kepada Program Magister Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan ekonomis suatu perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam lingkungan bisnis yang berkembang dinamis, perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam lingkungan bisnis yang berkembang dinamis, perusahaan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam lingkungan bisnis yang berkembang dinamis, perusahaan yang berorientasi profit harus terus menerus memonitor lingkungan bisnisnya dan lingkungan internalnya agar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring berkembangnya teknologi di dunia bisnis terutama penggunaan internet yang semakin melekat, membuat para pelaku bisnis menjadikannya sebagai kebutuhan penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan secara maksimal untuk menunjang setiap kegiatan dari pihakpihak

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan secara maksimal untuk menunjang setiap kegiatan dari pihakpihak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa perkembangan kemajuan teknologi informasi yang sangatlah cepat masa sekarang ini, kebutuhan terhadap suatu informasi yang bersifat akurat sangatlah diperlukan

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */**

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */** APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */** SAP (System Application and Product in data processing ) Pertemuan 6 PENGENALAN SAP SAP is Systems, Applications, Products in Data processing Founded in 1972 by 5

Lebih terperinci

ANALISIS SIKLUS PENGELUARAN UNTUK MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERNAL PADA PT. KCM OLEH: LUH DEVIKA KUSUMA DEWANTI

ANALISIS SIKLUS PENGELUARAN UNTUK MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERNAL PADA PT. KCM OLEH: LUH DEVIKA KUSUMA DEWANTI ANALISIS SIKLUS PENGELUARAN UNTUK MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERNAL PADA PT. KCM OLEH: LUH DEVIKA KUSUMA DEWANTI 3203012219 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

Lebih terperinci

Implementasi Akuntansi Sistem Pembelian dan Penjualan Obat Dengan Menggunakan Aplikasi MYOB Accounting Pada Praktek Kedokteran

Implementasi Akuntansi Sistem Pembelian dan Penjualan Obat Dengan Menggunakan Aplikasi MYOB Accounting Pada Praktek Kedokteran Implementasi Akuntansi Sistem Pembelian dan Penjualan Obat Dengan Menggunakan Aplikasi MYOB Accounting Pada Praktek Kedokteran Anik Wahyuningsih Program Studi Komputerisasi Akuntansi STMIK Cikarang, Bekasi,

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN PADA PT. BAHANA KARYA MANDIRI

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN PADA PT. BAHANA KARYA MANDIRI ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN PADA PT. BAHANA KARYA MANDIRI Nama : Dwi Ayu Larasati NPM : 22213664 Kelas : 3EB22 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Mulatsih, SE., MM LATAR BELAKANG MASALAH Era globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Keberadaan supply chain atau rantai pasok dalam proses produksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Keberadaan supply chain atau rantai pasok dalam proses produksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadaan supply chain atau rantai pasok dalam proses produksi suatu industri sangat penting demi memberikan nilai tambah baik bagi industri itu sendiri maupun bagi

Lebih terperinci

Job Vacancy: Landscape Project Manager in Sorong Papua

Job Vacancy: Landscape Project Manager in Sorong Papua Job Vacancy: Landscape Project Manager in Sorong Papua Big challenges for LANDSCAPE ARCHITECTS - Job Vacancy: Landscape Project Manager in Sorong Papua Dear Pak Hadi Susilo Arifin, Mohon maaf dan bantuannya,

Lebih terperinci

CONTRACTOR HSE MANAGEMENT SYSTEM

CONTRACTOR HSE MANAGEMENT SYSTEM 1 ENHANCEMENT pertamina CONTRACTOR HSE MANAGEMENT SYSTEM July 2015 Bangkitkan Energi Negeri CHSEMS Judul CHSEMS Judul CHSEMS Cycle Judul Siklus CHSEMS Admin Contracted Work Administration Phase: Select

Lebih terperinci

BAB III SURVEY KETERSEDIAAN DATA

BAB III SURVEY KETERSEDIAAN DATA BAB III SURVEY KETERSEDIAAN DATA 3.1. Rancangan Survey 3.1.1. Tujuan survey Survey ini didesain dengan tujuan untuk mengidentifikasi terhadap ketersediaan data primer berupa jenis-jenis data yang dianggap

Lebih terperinci

2 pemakaian. Istilah 'warehouse' digunakan jika fungsi utamanya adalah sebagai buffer dan penyimpanan. Jika tambahan distribusi adalah fungsi utmanya,

2 pemakaian. Istilah 'warehouse' digunakan jika fungsi utamanya adalah sebagai buffer dan penyimpanan. Jika tambahan distribusi adalah fungsi utmanya, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT Multi Makmur Indah Industri adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dengan produk berupa kaleng kemasan. Sehingga keberadaan warehouse sangat

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords : management, material, information. vii

ABSTRACT. Keywords : management, material, information. vii ABSTRACT Lack of good materials management in civil construction project can cause delay to the project. There are some issues in the field such as : manually created documentation of purchased & used

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap Negara kaya akan sumber daya alam dimana kegiatan ekspor dan impor merupakan kegiatan yang dilakukan oleh setiap Negara. Selain untuk mencukupi kebutuhan Negara

Lebih terperinci

CONTRACTOR HSE MANAGEMENT SYSTEM. pertamina SELECTION. April Bangkitkan Energi Negeri

CONTRACTOR HSE MANAGEMENT SYSTEM. pertamina SELECTION. April Bangkitkan Energi Negeri CONTRACTOR HSE MANAGEMENT SYSTEM SELECTION pertamina April 2015 Bangkitkan Energi Negeri 1 Judul Tahap Seleksi Pemenang Administration Qualification Phase: Select A Qualified Contractor Contracted Work

Lebih terperinci

( UTA 45 ) SILABUS DAN SAP

( UTA 45 ) SILABUS DAN SAP Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi S1 SILABUS MANAJEMEN RANTAI PASOK (SCM) Dosen Pengampu : LUKIYANA, SE, MM A. Deskripsi Pengajaran mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan teori dan praktek

Lebih terperinci

System Inventory Gudang : Mutasi Barang

System Inventory Gudang : Mutasi Barang System Inventory Gudang : Mutasi Barang Dalam bisnis proses pergudangan, perpindahan barang antara lokasi maupun antar gudang sangat memungkinkan. Jenis Mutasi Barang : a. Mutasi antar gudang Aktifitas

Lebih terperinci

PELATIHAN OPERATOR MESIN PEMECAH BATU NOMOR MODUL CPO - 04 JUDUL MODUL LAPORAN OPERASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM UMUM OHT 1

PELATIHAN OPERATOR MESIN PEMECAH BATU NOMOR MODUL CPO - 04 JUDUL MODUL LAPORAN OPERASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM UMUM OHT 1 PELATIHAN OPERATOR MESIN PEMECAH BATU NOMOR MODUL CPO - 04 JUDUL MODUL LAPORAN OPERASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM UMUM BADAN BADAN PEMBINAAN PEMBINAAN KONSTRUKSI KONSTRUKSI DAN SUMBER DAN DAYA SUMBER MANUSIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari awal hingga akhir suatu proyek. Pelaksanaan proyek konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. dari awal hingga akhir suatu proyek. Pelaksanaan proyek konstruksi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan proyek konstruksi saat ini menjadikan suatu proyek semakin kompleks dan rumit, karena dalam proyek yang besar dan kompleks membutuhkan sumber

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PEMANTAUAN PROYEK

PERENCANAAN DAN PEMANTAUAN PROYEK PT. MEGA PERSADA INDONESIA Mechanical Electrical and HVAC Contractor PERENCANAAN DAN No. Dokumen MPI-PM-11 No. Revisi 03 Tanggal Berlaku 17-03-2014 Jabatan Nama Tanda Tangan Disusun Oleh Project Coordinator

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, teknologi informasi serta persaingan yang kompetitif menjadi pilihan bagi perusahaan untuk mampu bertahan dan konsisten dalam

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Dalam melaksanakan aktivitas produksi suatu barang, setiap perusahaan, baik perusahaan jasa atau pun perusahaan perdagangan serta perusahaan manufaktur pasti mengadakan persediaan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Iindustri Medan. Proyek ini berlokasi di jalan Pulau Natuna-1, Kawasan Industri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Iindustri Medan. Proyek ini berlokasi di jalan Pulau Natuna-1, Kawasan Industri BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada pembangunan warehouse tahap 2 di Kawasan Iindustri Medan. Proyek ini berlokasi di jalan Pulau Natuna-1, Kawasan Industri Medan tahap 2. Waktu

Lebih terperinci

CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (CSMS)

CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (CSMS) CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (CSMS) Ir. Erwin Ananta, Cert. IV, MM Program Studi Diploma IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja Universitas Balikpapan Page 1 of 14 Kontraktor merupakan unsur penting

Lebih terperinci

MODUL ERP (II) JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Manajemen Material Pre Purchasing : mendukung siklus penawaran (tender), pengelolaan kontrak dan tingkat penerimaan pelayanan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan freight forwarding adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Sebagai penyedia jasa logistik pihak ketiga (third party logistics),freight

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA UD. SAMPOERNA KUDUS

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA UD. SAMPOERNA KUDUS SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA UD. SAMPOERNA KUDUS Danu Eko Saputro Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Email : kost_menteng3@yahoo.com ABSTRACK The

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Kompetisi. Inovasi. Integrasi. Tiga kata yang saat ini sangat layak

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Kompetisi. Inovasi. Integrasi. Tiga kata yang saat ini sangat layak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Kompetisi. Inovasi. Integrasi. Tiga kata yang saat ini sangat layak diperhatikan lebih dalam dan harusnya diterapkan oleh para pelaku bisnis, terutama perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

Aplikasi Perhitungan Jumlah Pesanan Produksi dan Frekuensi Produksi per Tahun dengan Metode Economic Production Quantity

Aplikasi Perhitungan Jumlah Pesanan Produksi dan Frekuensi Produksi per Tahun dengan Metode Economic Production Quantity Aplikasi Perhitungan Jumlah Pesanan Produksi dan Frekuensi Produksi per Tahun dengan Metode Economic Production Quantity Production Order and Production Frequency Calculation Using Economic Production

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan Faktor sukses adalah suatu bagian penting, dimana prestasi yang memuaskan diperlukan untuk suatu organisasi agar dapat mencapai

Lebih terperinci

Anggota Tim Proyek. Manajer Proyek 22/09/2007

Anggota Tim Proyek. Manajer Proyek 22/09/2007 Tim Proyek Adalah semua personil yang tergabung gdalam organisasi pengelola proyek. Ada personil fungsional dan organisasi induk, ada juga personil yang menjadi inti dari tim. Project office : Staf pendukung

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA

BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA 3.1 Pembatasan Area Bisnis Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada perusahaan kontraktor terdapat beberapa pembatasan pada area bisnis. Pembatasan area bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia perindustrian di era globalisasi saat ini semakin ketat dengan kemajuan teknologi informasi. Kemajuan dalam teknologi informasi menjadikan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. digunakan dalam checking antara kinerja dan target yang telah ditentukan.

BAB III LANDASAN TEORI. digunakan dalam checking antara kinerja dan target yang telah ditentukan. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Monitoring Monitoring didefinisikan sebagai siklus kegiatan yang mencakup pengumpulan, peninjauan ulang, pelaporan, dan tindakan atas informasi suatu proses yang sedang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gudang adalah tempat penyimpanan barang-barang material yang bersifat sementara sebelum ada pemakaian, untuk memenuhi kebutuhan operasi suatu perusahaan serta melindungi

Lebih terperinci

Penjelasan ISO 9001:2015 Klausul 4, Konteks Organisasi. Klausul 4.1 Memahami konteks organisasi

Penjelasan ISO 9001:2015 Klausul 4, Konteks Organisasi. Klausul 4.1 Memahami konteks organisasi /* */ Penjelasan ISO 9001:2015 Klausul 4, Konteks Organisasi Category: ISO 9001 dan TS 16949 Published: Friday, 27 March 2015 04:12 Klausul 4.1 Memahami konteks organisasi Organisasi harus memahami konteks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi informasi, perusahaan dapat menjalankan proses bisnis dengan

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi informasi, perusahaan dapat menjalankan proses bisnis dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini teknologi informasi telah berkembang dengan pesat, dengan memanfaatkan teknologi informasi, perusahaan dapat menjalankan proses bisnis dengan lebih cepat,

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/**

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/** APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/** Pertemuan 4 Enterprise Resource Planning (ERP) PEMAHAMAN ERP Perencanaan sumber daya perusahaan atau yang sering dikenal ERP adalah : Sistem informasi yang diperuntukkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan teknologi informasi yang terintegrasi telah banyak memberikan kontribusi kepada perkembangan bisnis saat ini. Semua proses bisnis dalam suatu organisasi

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2015 Untuk Tahun Akademik : 2015/2016 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jml Halaman : 13 halaman Mata Kuliah : Manajemen Konstruksi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 124 BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 4.1 Evaluasi Perspektif dalam IT Balanced Scorecard Sesudah menetapkan ukuran dan sasaran strategis dari masing-masing perspektif IT balanced

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SIMULASI. 3.1 Perancangan Sistem Parkir Mobil Seri Otomatis

BAB III PERANCANGAN SIMULASI. 3.1 Perancangan Sistem Parkir Mobil Seri Otomatis BAB III PERANCANGAN SIMULASI Pada bab ini dijelaskan perancangan untuk mengetahui alur kerja dari sistem yang akan dibuat. Pada perancangan ini dibuat 2 kontrol logika fuzzy untuk mobil parkir secara otomatis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang TB. Wargi Putra merupakan perusahaan dagang yang bergerak dibidang bahan material bangunan. Perusahaan ini menerima pesanan untuk material-material bangunan, seperti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy AHP. Adapun tahapan penelitian adalah sebagai berikut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy AHP. Adapun tahapan penelitian adalah sebagai berikut BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy AHP. Adapun tahapan penelitian adalah sebagai berikut Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian 15 16

Lebih terperinci

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan? Nama Perusahaan Dilengkapi oleh Jabatan : PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK : PROCUREMENT & HUMAN RESOURCES : MANAGER & STAFF FUNGSI PEMBELIAN A. Umum Ya Tidak Ket. 1 Apakah struktur organisasi telah

Lebih terperinci

Aplikasi Perhitungan Jumlah Pesanan Produksi dan Frekuensi Produksi per Tahun dengan Metode Economic Production Quantity

Aplikasi Perhitungan Jumlah Pesanan Produksi dan Frekuensi Produksi per Tahun dengan Metode Economic Production Quantity ISSN : 2442-5826 e-proceeding of Applied Science : Vol.2, No.2 Agustus 2016 Page 661 Aplikasi Perhitungan Jumlah Pesanan Produksi dan Frekuensi Produksi per Tahun dengan Metode Economic Production Quantity

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Perancangan Aplikasi Penentuan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Job Order Costing pada PT. Abadi Serasi

Lebih terperinci

Metode Training Sentral-Sistem

Metode Training Sentral-Sistem Metode Training Sentral-Sistem TIDAK MENJELASKAN APA ISI PERSYARATAN ISO 9001 TAPI MENJELASKAN KONSEP/MAKSUD DARI TIAP PERSYARATAN ISO 9001 DAN MEMBERIKAN CONTOH PENERAPAN YANG BAIK ISO 9001 based Pasal

Lebih terperinci

MODUL ERP (I) JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Dukungan Modul ERP Idealnya ERP Menyediakan dukungan terhadap Fungsi penjualan Fungsi pengadaan persediaan material, pengadaan

Lebih terperinci

Bab 3 Faktor Pengendali Supply Chain

Bab 3 Faktor Pengendali Supply Chain Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Bab 3 Faktor Pengendali Supply Chain Dr. Eko Ruddy Cahyadi 3-1 Pengendali kinerja Supply Chain Fasilitas Persediaan Transportasi

Lebih terperinci