CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (CSMS)
|
|
- Teguh Rachman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (CSMS) Ir. Erwin Ananta, Cert. IV, MM Program Studi Diploma IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja Universitas Balikpapan Page 1 of 14
2 Kontraktor merupakan unsur penting dalam perusahaan sebagai mitra yang membantu kegiatan operasi perusahaan. Kontraktor Konstruksi Kontraktor Jasa Kontraktor Operasi Universitas Balikpapan Page 2 of 14
3 Kontraktor rawan terhadap kecelakaan dalam menjalankan kegiatannya, karena: Tenaga kerja bersifat sementara. Pekerja kasar dan pendidikan lebih rendah. Tingkat disiplin dalam bekerja kurang. Pemahaman K3 rendah. Terlibat langsung dalam pelaksanaan pekerjaan. Sehingga lebih banyak terpapar bahaya. Universitas Balikpapan Page 3 of 14
4 Kecelakaan yang menimpa kontraktor tinggi. Kelalaian yang dilakukan kontraktor dapat menimbulkan bahaya bagi operasi perusahaan dan menimbulkan kecelakaan yang mempengaruhi kinerja K3 perusahaan. Kegiatan Kontraktor harus dikelola dengan baik untuk menjamin keselamatan dalam setiap kegiatan kerja kontraktor. Pengelolaan Kontraktor melalui Contractor Safety Management System (CSMS) Universitas Balikpapan Page 4 of 14
5 CSMS adalah suatu sistem manajemen untuk mengelola kontraktor yang bekerja di lingkungan perusahaan. CSMS merupakan sistem komprehensif dalam pengelolaan kontraktor sejak tahap perencanaan sampai pelaksanaan pekerjaan. Universitas Balikpapan Page 5 of 14
6 Universitas Balikpapan Page 6 of 14
7 Posisi CSMS dalam hubungannya dengan aktivitas proyek konstruksi Project Owner Contractor Sub- Contractor Risk and Hazards Management in the Construction Activities Accident Free as an Output Contractor Safety Management System Management Commitment to Safety Work Activities Risk Assessment (WARA) Safe Activities Practice Equipment and Protection Device Universitas Balikpapan Page 7 of 14
8 CSMS merupakan jembatan untuk menghubungkan sistem manajemen K3 Perusahaan (Company OHSMS) dengan sistem manajemen K3 Kontraktor (Contractor OHSMS) Universitas Balikpapan Page 8 of 14
9 CSMS menjembatani SMK3 Perusahaan dengan SMK3 Kontraktor Perusahaan memberikan persyaratan yang harus dipenuhi oleh SMK3 Kontraktor. Perusahaan harus memiliki SMK3 yang baik, sehingga dapat memberikan kerangka dasar bagi pengembangan SMK3 Kontraktor. Pendekatan melalui OHSAS dan ISO dimana CSMS adalah bagian dari elemen Operational Control. Operational Control memiliki korelasi dengan keseluruhan elemen dalam OHSAS 18001, tidak berdiri sendiri. Universitas Balikpapan Page 9 of 14
10 Untuk meyakinkan bahwa kontraktor yang bekerja di lingkungan perusahaan telah memenuhi standar dan kriteria K3 yang ditetapkan perusahaan. Sebagai alat untuk menjaga dan meningkatkan kinerja Keselamatan di lingkungan kontraktor Untuk mencegah dan menghindarkan kerugian yang timbul akibat aktivitas kerja kontraktor Universitas Balikpapan Page 10 of 14
11 Universitas Balikpapan Page 11 of 14
12 Tahapan CSMS terbagi atas 2 bagian utama: Tahap Administrasi (Administration Stage) Tahap Pelaksanaan (Implementation Stage) Universitas Balikpapan Page 12 of 14
13 Tahapan Penilaian Risiko (Risk Assessment) Mengetahui tingkat resiko suatu pekerjaan yang akan diserahkan kepada kontraktor. Untuk menyesuaikan potensi bahaya dengan kemampuan kontraktor menjalankan pekerjaan dengan aman Prakualifikasi (Pre-Qualification) Melakukan seleksi awal kontraktor yang memenuhi persyaratan K3 untuk melakukan pekerjaan. Mengevaluasi atas dasar daftar isian yang diserahkan kontraktor tentang persyaratan administratif, pengalaman K3, organisasi K3, personnel K3 yang dimiliki, record K3 di proyek sebelumnya, Manual K3 yang dimiliki, serta referensi yang pernah diperoleh. Pemilihan Kontraktor (Selection) Menentukan kontraktor yang akan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan proses penunjukan atau pelelangan yang berlaku. Prakualifikasi aspek K3 sebagai salah satu unsur menentukan pemenang. Universitas Balikpapan Page 13 of 14
14 Permulaan Pekerjaan (Preliminery Activities) Dilaksanakan setelah pemenang/pelaksana pekerjaan ditetapkan. Memberikan kesempatan kepada kontraktor untuk mengenal dan familiar dengan lokasi dan aktivitas yang akan dikerjakan serta kondisi setempat serta interaksi selama pekerjaan berlangsung. Pelaksanaan Proyek (On-going Project) Program K3 diimplementasikan pada saat kegiatan kerja berlangsung. Kontraktor melakukan upaya pencegahan kecelakaan dalam setiap langkah kegiatannya sesuai dengan sifat dan jenis bahaya yang ada. Program K3 yang dijalankan disesuaikan dengan skala pekerjaan, tingkat resiko dan jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan. Evaluasi Menyeluruh (Over all Evaluation) Hasil CSMS harus dievaluasi secara berkala, khususnya setelah suatu pekerjaan kontrak selesai. Hasil evaluasi digunakan untuk menilai kinerja kontraktor. Sebagai masukan untuk peningkatkan program CSMS dalam perusahaan. Dibentuk tim evaluasi yang melibatkan semua unsur terkait dalam perusahaan. Universitas Balikpapan Page 14 of 14
K3 KONSTRUKSI BANGUNAN. Latar Belakang Permasalahan
K3 KONSTRUKSI BANGUNAN Latar Belakang Permasalahan -Kegiatan Konstruksi merupakan unsur penting dalam pembangunan -Kegiatan konstruksi menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan antara lain yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut International Labour Organization (ILO), bahwa di seluruh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut International Labour Organization (ILO), bahwa di seluruh dunia pada tahun 2013, 1 pekerja didunia meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan kerja
Lebih terperinciDosen Pengampu: Ir. Erwin Ananta, Cert.IV, MM
Dosen Pengampu: Ir. Erwin Ananta, Cert.IV, MM Page 1 of 30 A. Memberikan pengertian dan pemahaman kepada mahasiswa tentang dasar-dasar penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di bidang industri konstruksi.
Lebih terperinciK3 Konstruksi Bangunan
K3 Konstruksi Bangunan LATAR BELAKANG PERMASALAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN Kegiatan konstruksi merupakan unsur penting dalam pembangunan Kegiatan konstruksi menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan,
Lebih terperinciCONTRACTOR HSE MANAGEMENT SYSTEM. pertamina SELECTION. April Bangkitkan Energi Negeri
CONTRACTOR HSE MANAGEMENT SYSTEM SELECTION pertamina April 2015 Bangkitkan Energi Negeri 1 Judul Tahap Seleksi Pemenang Administration Qualification Phase: Select A Qualified Contractor Contracted Work
Lebih terperinciSCHEDULE TRAINING 2016
SCHEDULE TRAINING 2016 JANUARI 19 31 SERTIFIKAT AHLI K3 UMUM Jakarta 8.500.000,- 20 1 Ahli K3 Kimia Jakarta 9.250.000,- 13 25 Ahli K3 Listrik Jakarta 12.500.000,- 19 31 SERTIFIKAT AHLI K3 UMUM Jakarta
Lebih terperinciJURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: )
ANALISA PENCAPAIAN HEALTH SAFETY ENVIRONMENT (HSE) PERFORMANCE INDICATOR PADA KONTRAKTOR BERDASARKAN CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (CSMS) PT. X PURWOKERTO Dwi Arita Afuaniyah, Hanifa Maher Denny,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-undang No. 1 Tahun 1970 pasal 1 ayat (1) yang
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjuan Pustaka 1. Tempat Kerja Menurut Undang-undang No. 1 Tahun 1970 pasal 1 ayat (1) yang berbunyi Tempat kerja ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak
Lebih terperinciIDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN KERJA DAN PENERAPAN SAFETY MANAGEMENT PADA PROYEK KONSTRUKSI DI BALI. Laporan Tugas Akhir
IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN KERJA DAN PENERAPAN SAFETY MANAGEMENT PADA PROYEK KONSTRUKSI DI BALI Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas
Lebih terperinciIDENTIFIKASI BAHAYA K3 KONSTRUKSI
IDENTIFIKASI BAHAYA K3 KONSTRUKSI Ir. Erwin Ananta, Cert. IV, MM Program Diploma IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja Universitas Balikpapan Page 1 of 16 Tujuan Pembelajaran Memahami philosophy K3 Mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Data dari badan pusat satistik, data proyeksi angkatan kerja Indonesia tahun pekerja Indonesia berjumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data dari badan pusat satistik, data proyeksi angkatan kerja Indonesia tahun 2003, masyarakat pekerja di Indonesia mengalami peningkatan terus dari tahun ke tahun.
Lebih terperinciDosen Pengampu Mata Kuliah Ir. Erwin Ananta, Cert.IV, MM. Universitas Balikpapan Program Diploma IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dosen Pengampu Mata Kuliah Ir. Erwin Ananta, Cert.IV, MM Memberikan pengertian dan pemahaman kepada mahasiswa tentang dasar-dasar penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di bidang industri konstruksi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri yang pesat tidak hanya ditandai dengan adanya persaingan yang ketat antar perusahaan. Namun, penggunaan teknologi dan material yang berbahaya
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Khusus Busway Kapten Tendean Blok.M Cileduk Paket Kapten Tendean
BAB V PEMBAHASAN A. Komitmen terhadap Manajemen Risiko Ditinjau dari Kebijakan Mutu dan K3L pada Proyek Jalan Layang Khusus Busway Kapten Tendean Blok.M Cileduk Paket Kapten Tendean PT Adhi Karya (Persero)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan proyek konstruksi di Indonesia, penerapan. keselamatan dan kesehatan kerja masih kurang maksimal.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pembangunan proyek konstruksi di Indonesia, penerapan keselamatan dan kesehatan kerja masih kurang maksimal. Banyak pekerja konstruksi yang mengalami kecelakaan
Lebih terperinciGAMBARAN PENERAPAN CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (CSMS) DI PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK
GAMBARAN PENERAPAN CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (CSMS) DI PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK LAPORAN TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Novita Permatasari R0012067 PROGRAM
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya. Linggar Esti Panggalih R
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DENGAN METODE JSA PADA PEKERJAAN ERECTION SEGMENT BOX GIRDER SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA DI PT ADHI KARYA (PERSERO) TBK JAKARTA SELATAN LAPORAN TUGAS AKHIR Untuk
Lebih terperinciContractor Safety Management System
Contractor Safety Management System Soehatman Ramli Latar Belakang Kontraktor merupakan unsur penting dalam perusahaan sebagai mitra yang membantu kegiatan operasi perusahaan Kontraktor Konstruksi Kontraktor
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. faktor yaitu, unsafe action dan unsafe condition. OHSAS menyebutkan risiko
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap tempat kerja memiliki risiko terjadinya kecelakaan. Besarnya risiko yang terjadi tergantung pada jenis industri, teknologi yang digunakan serta pengendalian
Lebih terperinciGAMBARAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA UNIVERSITAS INDONESIA PADA KONTRAKTOR KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG FK-FKG TAHUN 2012 SKRIPSI
UNIVERSITAS INDONESIA GAMBARAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA UNIVERSITAS INDONESIA PADA KONTRAKTOR KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG FK-FKG TAHUN 2012 SKRIPSI DANNIAL MUBARAK 0806316455 DEPARTEMEN
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (CSMS) DALAM UPAYA PENGELOLAAN SISTEM K3LH PADA LINGKUP KONTRAKTOR DI PT ADARO INDONESIA
ANALISIS PENERAPAN CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (CSMS) DALAM UPAYA PENGELOLAAN SISTEM K3LH PADA LINGKUP KONTRAKTOR DI PT ADARO INDONESIA LAPORAN TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Lebih terperinciMODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PRAKUALIFIKASI KONTRAKTOR KONSTRUKSI DI SEBUAH PERUSAHAAN MINYAK DAN GAS
MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PRAKUALIFIKASI KONTRAKTOR KONSTRUKSI DI SEBUAH PERUSAHAAN MINYAK DAN GAS Guntur Gantara dan Udisubakt Ciptomulyono Bidang Keahlian Manajemen Proyek Program Studi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Tabel 5.1. Indikator resiko dengan dampak tertinggi
47 BAB V PENUTUP 5.3. Kesimpulan Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 5.3.1. Dampak Resiko pada Kontraktor Tabel 5.1. Indikator resiko dengan dampak tertinggi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu bangunan yang membutuhkan sumber daya, baik biaya, tenaga kerja,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Proyek konstruksi adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mendirikan suatu bangunan yang membutuhkan sumber daya, baik biaya, tenaga kerja, material, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan apartemen adalah salah satu pembangunan yang menimbulkan risiko tinggi bagi proyek tersebut maupun lingkungan sekitarnya dibandingkan dengan pembangunan
Lebih terperinciCONTRACTOR HSE MANAGEMENT SYSTEM
1 ENHANCEMENT pertamina CONTRACTOR HSE MANAGEMENT SYSTEM July 2015 Bangkitkan Energi Negeri CHSEMS Judul CHSEMS Judul CHSEMS Cycle Judul Siklus CHSEMS Admin Contracted Work Administration Phase: Select
Lebih terperinciAnalisis Implementasi Contractor Safety Management System (CSMS) Terhadap Pekerjaan Berisiko Tinggi di PT Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Cilacap
Analisis Implementasi Contractor Safety Management System (CSMS) Terhadap Pekerjaan Berisiko Tinggi di PT Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Cilacap Kusuma Damayanti Santoso, Ida Wahyuni, Bina Kurniawan
Lebih terperinciABSTRAK Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK EVALUASI SISTEM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK RS. LIMIJATI Fadly Utama (0321054), Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil,, 2010. Konstruksi merupakan sektor industri yang
Lebih terperinciUSULAN PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) UNTUK MEMINIMALKAN KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI RUMAH SAKIT LIMIJATI BANDUNG ABSTRAK
USULAN PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) UNTUK MEMINIMALKAN KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI RUMAH SAKIT LIMIJATI BANDUNG Mega Tristanto Nrp : 0621037 Pembimbing : Maksum Tanubrata,
Lebih terperinciPELAKSANAAN K3 DALAM KONSTRUKSI BANGUNAN
PELAKSANAAN K3 DALAM KONSTRUKSI BANGUNAN A. Latar Belakang Permasalahan Kegiatan Konstruksi merupakan unsur penting dalam pembangunan. Dalam melaksanakan Kegiatan konstruksi menimbulkan berbagai dampak
Lebih terperinciMenteri Basuki Minta Seluruh BUJT dan Kontraktor Lakukan Prosedur K3 Sunguh- Sungguh
Rilis PUPR #2 31 Oktober 2017 SP.BIRKOM/X/2017/532 Menteri Basuki Minta Seluruh BUJT dan Kontraktor Lakukan Prosedur K3 Sunguh- Sungguh Jakarta--Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Umum BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dibahas mengenai teori yang menjadi landasan atau dasar dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Dari pembahasan bab ini nantinya diharapkan dapat
Lebih terperinciABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Permasalahan... 3 1.3 Tujuan Studi...
Lebih terperinciCONTRACTOR HSE MANAGEMENT SYSTEM HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL MANAGEMENT PLAN REQUIREMENT AND STANDARD
CONTRACTOR HSE MANAGEMENT SYSTEM EXHIBIT H pertamina HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL MANAGEMENT PLAN REQUIREMENT AND STANDARD APRIL 2015 Bangkitkan Energi Negeri 1 INTRODUCTION Judul Identifikasi standar
Lebih terperinciPT. PELITA NUSA PERKASA
PT. PELITA NUSA PERKASA Gedung Pelita Nusa Jl. Tentara Pelajar No. 122-128, Merduati, Banda Aceh- Indonesia Telp: 0651-32282 Fax: 0651-32392 Website : www.pelitanusaperkasa.co.id QUALITY MANAGEMENT SYSTEM
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N
BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Proyek adalah suatu usaha yang bersifat sementara didalam mengerjakan suatu pekerjaan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa (service) yang unik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. infrastruktur sebagai pendukung untuk peningkatan ekonomi. Sisi positif dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan teknologi harus disertai dengan pembangunan infrastruktur sebagai pendukung untuk peningkatan ekonomi. Sisi positif dari keberadaan teknologi
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Perencanaan Lapangan (Site Planning) Perencanaan lapangan kerja (site planning) dibuat untuk mengatur penempatan peralatan, stok material dan sarana penunjang
Lebih terperinciBID EVALUATION SYSTEM
BID EVALUATION SYSTEM Kristiawan Quantity Surveyor Tulisan dibawah ini akan membahas beberapa metode yang digunakan oleh Owner untuk meng-evaluasi penawaran yang diajukan oleh para bidder dalam tender
Lebih terperinciROADMAP PENELITIAN KOMUNITAS BIDANG ILMU MANAJEMEN DAN REKAYASA KONSTRUKSI TAHUN
ROADMAP PENELITIAN KOMUNITAS BIDANG ILMU MANAJEMEN DAN REKAYASA KONSTRUKSI TAHUN 2012-2016 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL - FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN 2012 ROADMAP PENELITIAN KBI MANAJEMEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Data Kecelakaan Kerja Tahun Cacat Total
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertambangan dan penggalian merupakan lapangan kerja yang banyak menyerap sumber daya manusia di Indonesia, menduduki peringkat ke 8 di Indonesia menurut Badan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah keselamatan kerja telah dikenal sejak berabad yang lalu sejalan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah keselamatan kerja telah dikenal sejak berabad yang lalu sejalan dengan Masalah keselamatan kerja telah dikenal sejak berabad yang lalu sejalan dengan perkembangan
Lebih terperinciCONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM No.A-002/PHE020/2015-S9 REVISI KE - 0 PERTAMINA HULU ENERGI QUALITY, HEALTH, SAFETY, SECURITY & ENVIRONMENT MANAGEMENT SYSTEM HALAMAN : 1 dari (hal. terakhir) DAFTAR
Lebih terperinciIMPLEMENTASI CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (CSMS) TERHADAP KONTRAKTOR PROJECT TA UNIT CD III PT. PERTAMINA RU III PALEMBANG
UNIVERSITAS INDONESIA IMPLEMENTASI CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (CSMS) TERHADAP KONTRAKTOR PROJECT TA UNIT CD III PT. PERTAMINA RU III PALEMBANG NIZHENIFA FALENSHINA 0906616716 FAKULTAS KESEHATAN
Lebih terperinciCOST CONTROL Rencana Anggaran Pelaksana
1 COST CONTROL Pada bab Cost control akan membahas kegiatan pengendalian dan evaluasi biaya proyek sejak saat proyek tersebut dimulai sampai dengan proyek tersebut selesai berdasarkan suatu tolak ukur
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses konstruksi untuk merusak proyek (Faber, 1979). yang diperkirakan (Lifson & Shaifer, 1982).
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Definisi resiko: 1. Kejadian yang sering terjadi pada event tertentu atau faktor yang terjad selama proses konstruksi untuk merusak proyek (Faber, 1979). 2. Hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industrialisasi yang sedang dilakukan khususnya peralihan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industrialisasi yang sedang dilakukan khususnya peralihan pertanian ke industri hilir mengakibatkan meningkatnya pembangunan infrastruktur seperti pengembangan
Lebih terperinciKesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Lunch Atop a Skyscraper (New York Construction Workers Lunching on a Crossbeam) Foto diambil tahun 1932 oleh Charles C. Ebbets pada proyek Gedung RCA, USA Dr. Jati
Lebih terperinciROADMAP PENELITIAN KOMUNITAS BIDANG ILMU MANAJEMEN DAN REKAYASA KONSTRUKSI TAHUN
ROADMAP PENELITIAN KOMUNITAS BIDANG ILMU MANAJEMEN DAN REKAYASA KONSTRUKSI TAHUN 2007-2011 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL - FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN 2006 ROADMAP PENELITIAN KBI MANAJEMEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan atau K3L masih menjadi sesuatu yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan atau K3L masih menjadi sesuatu yang asing bagi masyarakat umum. Jangankan bagi orang awam, bagi professional dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tinggi pada daya kerja. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi telah mengangkat standar hidup manusia dan mengurangi sumber kecelakaan, insiden, cidera, kelelahan, dan stres akibat kerja. Kompleksnya teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lingkungan kerja pada sektor migas sangat beresiko akan terjadinya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan kerja pada sektor migas sangat beresiko akan terjadinya kecelakaan akibat kerja, kebakaran atau peledakan bahkan pencemaran lingkungan. Sehubungan dengan
Lebih terperinciANTISIPASI INDUSTRI DALAM MERESPON PUBLIKASI ISO TAHUN 2018
ANTISIPASI INDUSTRI DALAM MERESPON PUBLIKASI ISO 45001 TAHUN 2018 Masjuli 1, Hanifah Handayani 1, Suminto 2 1 Akamigas Balongan Indramayu; 2 Badan Standardisasi Nasional (BSN) masjuli565@gmail.com Abstrak
Lebih terperincilelang, melakukan lelang, sampai tanda tangan kontrak untuk menangani
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses pemilihan kontraktor merupakan serangkaian kegiatan mulai dari mengidentifikasi keperiuan jasa kontraktor oieh pemilik, mempersiapkan paket lelang, melakukan
Lebih terperinciTINJAUAN PELAKSANAAN CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
TINJAUAN PELAKSANAAN CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (CSMS)TERHADAP KONTRAKTOR PADA PEMBANGUNAN TANKI TIMBUN DI TERMINAL BBM MEDAN GROUP PT. PERTAMINA (PERSERO) TAHUN 2016 SKRIPSI OLEH : AINAL MARDIAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengawasan K3 juga salah satu penyebab terjadinya kecelakaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pekerjaan konstruksi merupakan kegiatan yang cukup banyak menggunakan berbagai peralatan, baik canggih maupun manual. Peralatan ini dilaksanakan di lahan yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengenai identifikasi faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja dan penerapan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisis dan perhitungan yang telah dilakukan pada penlitian ini mengenai identifikasi faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja dan penerapan safety
Lebih terperinciMANAJEMEN RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PELAKSANAAN KONTRUKSI OIL DAN GAS DENGAN METODE HAZARD IDENTIFICATION ABSTRAK ABSTRACT
MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PELAKSANAAN KONTRUKSI OIL DAN GAS DENGAN METODE HAZARD IDENTIFICATION 1 Devi Fitria Sari, 2 Fitri Suryani 1 Mahasiswa / Program Sarjana / Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DALAM MANAJEMEN PROYEK
BAB III SISTEM ORGANISASI DALAM MANAJEMEN PROYEK Dalam suatu pekerjaan proyek membutuhkan suatu sistem untuk mengatur, mengontrol kegiatan proyek tersebut agar berjalan denan lancar. Manajemen Proyek adalah
Lebih terperinciMEMPELAJARI PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI PT. PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA (PT. PDSI)
MEMPELAJARI PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI PT. PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA (PT. PDSI) Disusun oleh: Atiek Handayani 31411283 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya dilaksanakan satu kali dan umumnya memiliki jangka waktu yang pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut,
Lebih terperinciPenjelasan tentang proyek yang akan dikerjakan. Panitia lelang nengumumkan kontraktor yang lolos dalam tahap pra kualifikasi
PROSES TENDER KONTRAKTOR Kontrak kerja konstruksi dibuat sebagai dasar hukum dan pedoman pelaksanaan bagi kontraktor yang diberikan oleh pemilik proyek, kontrak kerja konstruksi juga dapat berfungsi sebagai
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PU NO.05/PRT/M/2014 TENTANG : PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI BIDANG PU
+ 1 PERATURAN MENTERI PU NO.05/PRT/M/2014 TENTANG : PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI BIDANG PU Bimbingan Teknis Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lebih terperinciPRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA RK3K) I. Kebijakan K3 Penyedia Jasa
I. Kebijakan K3 Penyedia Jasa Kami CV. NAVICULLA berkomitmen pada kebijakan K3 terhadap pelaksanaan aktivitas pekerjaan dalam keadaan aman, yang artinya efisien dan memenuhi Peraturan Perundang- Undangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Asean Free Trade Area (AFTA). Kegiatan industri migas mulai produksi, pengolahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No : KEP.248/MEN/V/2007 saat ini perkembangan industri minyak dan gas sangat besar di Indonesia.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dari sejumlah rangkaian analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan dan saran. 5.1 Kesimpulan Hasil akhir penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Omron Manufacturing of Indonesia merupakan merupakan perusahaan yang memproduksi alat-alat elektronik seperti Relay dan Switch. Produk yang dihasilkan diekspor
Lebih terperinciANALISIS IMPLEMENTASI VHSE-MS PADA KONTRAKTOR PENYEDIA JASA TENAGA KERJA PERAWATAN DAN PERBAIKAN KELISTRIKAN DI CNOOC SES Ltd
UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS IMPLEMENTASI VHSE-MS PADA KONTRAKTOR PENYEDIA JASA TENAGA KERJA PERAWATAN DAN PERBAIKAN KELISTRIKAN DI CNOOC SES Ltd Oleh RINALDI SAPUTRA NPM: 7005030485 PROGRAM MAGISTER
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM TENTANG PENERAPAN CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (CSMS) DI PT. PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT IV CILACAP
LAPORAN KHUSUS GAMBARAN UMUM TENTANG PENERAPAN CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (CSMS) DI PT. PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT IV CILACAP May Dwinantono Setyo Nugroho R0008116 PROGRAM DIPLOMA III HIPERKES
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Apa itu Keselamatan Konstruksi? Keselamatan Konstruksi adalah Kegiatan yang dilakukan untuk melindungi pekerja dan orangorang yang ada di tempat kerja, masyarakat,
Lebih terperinciDOKUMENTASI SMK3 PERTEMUAN #7 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI
DOKUMENTASI SMK3 PERTEMUAN #7 TKT302 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III. Oleh :
ANALISA SAFETY PLAN DENGAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) DI PT. PERTAMINA (PERSERO) JL. K.L. YOS SUDARSO KM. 19, 5 LABUHAN DELI, MEDAN LAPORAN TUGAS AKHIR Ditulis untuk Menyelesaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya laju perkembangan pembangunan konstruksi jembatan di Indonesia, maka peranan pengendalian resiko kecelakaan kerja dirasakan menjadi semakin
Lebih terperinciProsiding Teknik Industri ISSN:
Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-6502 Perancangan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Berdasarkan Standar Occupational Health and Safety Assessment Series (OHSAS) 18001:2007 pada
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data didapat beberapa kesimpulan sebagai
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data didapat beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Komitmen manajemen (commitment) berpengaruh positif terhadap iklim keselamatan
Lebih terperinciBAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah
Lebih terperinciEVALUASI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RS.
EVALUASI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RS. SANTO BORROMEUS) Novani Nur Indriani NRP : 9921028 Pembimbing : MAKSUM TANUBRATA, Ir.,
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci: Peran Pemerintah, Pengawasan dan Pemelihara Konstruksi, Pertanggungjawaban Hukum Pemelihara Jasa Konstruksi
TINJAUAN YURIDIS PERAN PEMERINTAH DALAM MELAKSANAKAN PENGAWASAN DAN PEMELIHARA KONSTRUKSI SERTA PERTANGGUNGJAWABAN HUKUM PEMELIHARA JASA KONSTRUKSI MAUPUN PENYEDIA JASA KONSTRUKSI ATAS AMBRUKNYA JEMBATAN
Lebih terperinciPT. PHITAGORAS GLOBAL DUTA
PT. PHITAGORAS GLOBAL DUTA - Training & Consulting Services - PT. PHITAGORAS GLOBAL DUTA Jakarta Office : JDC Building 6 th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 53, Jakarta 10260, Phone: 021-5720380, 70270400,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Defenisi Sistem Manajemen K3 Kontraktor
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Defenisi Sistem Manajemen K3 Kontraktor 2.1.1. Defenisi Sistem Sistem adalah suatu kesatuan yang utuh dan terpadu dari berbagai elemen yang berhubungan serta saling mempengaruhi
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL SAKA MEDAN
IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL SAKA MEDAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat untuk menjadi Sarjana Teknik Sipil Disusun Oleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengaruh Kualifikasi Kontraktor Terhadap Mutu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengaruh Kualifikasi Kontraktor Terhadap Mutu I Nyoman Iwan Surya (2011) melakukan penelitian tentang Pengaruh Kualifikasi Kontraktor Terhadap Kualitas Pekerjaan Proyek Konstruksi
Lebih terperinciANALISIS KESELAMATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN DINDING GEDUNG BAGIAN LUAR DENGAN MEMANFAATKAN FOTO KONSTRUKSI
TUGAS AKHIR ANALISIS KESELAMATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN DINDING GEDUNG BAGIAN LUAR DENGAN MEMANFAATKAN FOTO KONSTRUKSI (Studi Kasus Proyek Pembangunan Hotel di Daerah Istimewa Yogyakarta) Diajukan Kepada
Lebih terperinciPersyaratan Dokumentasi
Dokumentasi SMK3 Referensi: 6623 Taufiqur Rachman Rudi Suardi, 2005, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Edisi I, PPM, Jakarta (Halaman 55 68) 2013 Persyaratan Dokumentasi OHSAS 18001 Organisasi
Lebih terperinciAUDIT & INSPEKSI K3 PERTEMUAN #14 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI
AUDIT & INSPEKSI K3 PERTEMUAN #14 TKT302 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Lebih terperinciJ udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan
Kode Dokumentasi : M SPS SMK3 Halaman : 1 dari 2 J udul Dokumen : M - SPS - P2K3 Dokumen ini adalah properti dari PT SENTRA PRIMA SERVICES Tgl Efektif : 09 Februari 2015 Dibuat Oleh, Disetujui Oleh, Andhi
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3 PADA KONTRAKTOR BERSERTIFIKASI OHSAS 18001
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3 PADA KONTRAKTOR BERSERTIFIKASI OHSAS 18001 BILLY GRATIA ARYA PUTERA NPM : 2013410169 PEMBIMBING: Yohanes Lim Dwi Adianto,
Lebih terperinciPELAKSANAAN SISTEM MANAGEMENT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL IBIS PADANG SUMATERA BARAT
PELAKSANAAN SISTEM MANAGEMENT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL IBIS PADANG SUMATERA BARAT Ade Setiawan, Nasfryzal Carlo, Hendri GP Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan di dalam suatu industri manufaktur selalu berhubungan dengan bahaya. Bahaya yang ada di dalam suatu industri akan menyebabkan terjadinya kecelakaan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT AND CONTROL PADA PROSES PRODUKSI BC. CASTING GEDUNG C PT. SHOWA INDONESIA MANUFACTURING CIKARANG
IMPLEMENTASI HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT AND CONTROL PADA PROSES PRODUKSI BC. CASTING GEDUNG C PT. SHOWA INDONESIA MANUFACTURING CIKARANG LAPORAN TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (CSMS) DI PT. X, BONTANG, KALIMANTAN TIMUR
ANALISIS PENERAPAN CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (CSMS) DI PT. X, BONTANG, KALIMANTAN TIMUR THE ANALYSIS OF CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (CSMS) IMPLEMENTATION ON PT. X, BONTANG, KALIMANTAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek konstruksi pada umumnya merupakan kegiatan yang banyak mengandung unsur bahaya. Hal tersebut menyebabkan industri kontruksi mulai wajib menerapkan suatu sistem
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek dengan tujuan mengatur tahap tahap pelaksanaan
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Sistem Organisasi Sistem organisasi memegang peranan cukup penting dalam sebuah proyek. Sebuah proyek akan berhasil jika di dalamnya terdapat sistem organisasi
Lebih terperinciTCE-02 SISTEM MANAJEMEN K-3 DAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN
TCE-02 SISTEM MANAJEMEN K-3 DAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Jl. Sapta Taruna
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan yang banyak mengandung unsur bahaya. Hal tersebut menyebabkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi Proses pembangunan proyek konstruksi pada umumnya merupakan kegiatan yang banyak mengandung unsur bahaya. Hal tersebut menyebabkan industri konstruksi mempunyai
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Hal ini dimungkinkan karena di PT. Pertamina (Persero) RU V selalu
BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Subjek Penelitian 1. Pengetahuan hasil bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik sebesar 39.66%, pengetahuan sedang sebesar 60.34% dan pengetahuan buruk sebesar 0%.
Lebih terperinciAbstrak. Abstract METODOLOGI PENELITIAN PENDAHULUAN
ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEATAN KERJA (K3) PADA PROYEK GUNAWANGSA MERR APARTMENT (RISK ANALYSIS OF SAFETY AND EALT OCCUPATION AT GUNAWANGSA MERR APARTMENT) Enny A Muslim, Anik Ratnaningsih, Sri
Lebih terperinciSTUDI ANALISIS PERUBAHAN PEKERJAAN DALAM PROYEK KONSTRUKSI
STUDI ANALISIS PERUBAHAN PEKERJAAN DALAM PROYEK KONSTRUKSI Martuarasi Siburian NRP: 9221027 NIRM: 41077011930228 Pembimbing : Yohanes Lim Adianto, Ir., MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu penyebab terganggunya atau terhentinya aktivitas pekerjaan proyek. Risiko
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecelakaan kerja yang terjadi pada proyek konstruksi akan menjadi salah satu penyebab terganggunya atau terhentinya aktivitas pekerjaan proyek. Risiko kegagalan (risk
Lebih terperinciPERAN AHLI K3 KONSTRUKSI SEBAGAI SAKSI AHLI. OLEH Ir. PRIJONO WIRYODININGRAT, MM, CSP DEPARTEMEN LITBANG ASOSIASI AHLI K3 KONSTRUKSI INDONESIA
PERAN AHLI K3 KONSTRUKSI SEBAGAI SAKSI AHLI OLEH Ir. PRIJONO WIRYODININGRAT, MM, CSP DEPARTEMEN LITBANG ASOSIASI AHLI K3 KONSTRUKSI INDONESIA DAMPAK KECELAKAAN KERJA LEVEL MAKRO: Competitiveness Index
Lebih terperinci