BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Definisi sistem informasi menurut Rainer, Turban, & Potter (2007:6) adalah suatu kegiatan yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Menurut Oz (2009:13), sistem informasi terdiri dari komponenkomponen yang saling bekerjasama untuk mengolah data dan menghasilkan informasi. Menurut Stair & George (2011:10), sistem informasi adalah sekumpulan elemen atau komponen yang saling terkait yang mengumpulkan (input), memanipulasi (process), menyimpan, dan menyebarkan (output) data dan informasi yang memberikan umpan balik untuk memenuhi tujuan tertentu. Berikut ini merupakan gambar sistem informasi menurut Stair & George (2011:7) : Gambar 2.1 Siklus sistem informasi (Sumber : Stair & George, 2011:7) 8

2 9 Keterangan dari gambar 2.1 : Input merupakan aktivitas mengumpulkan dan menangkap data mentah. Processing merupakan proses konversi dan transformasi data menjadi hasil yang bermanfaat. Output merupakan menghasilkan informasi yang berguna, biasanya berupa dokumen dan laporan. Feedback merupakan hasil yang digunakan untuk mengubah aktivitas input atau processing. Dengan demikian, dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan. 2.2 Pengertian Proses Bisnis Definisi proses bisnis menurut Wagner & Monk (2009:1), adalah kumpulan kegiatan yang membutuhkan satu atau lebih jenis input dan menciptakan output, seperti laporan atau perkiraan, yang bernilai kepada pelanggan. Menurut Rainer, Turban, & Potter (2007:266), proses bisnis adalah kumpulan langkah-langkah atau prosedur yang dirancang untuk menghasilkan hasil yang tertentu

3 10 Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang menerima masukan dan menghasilkan produk atau layanan yang terkait dengan pelanggan. 2.3 Pengertian Interview (wawancara) Menurut Sugiyono (2008:194), wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan atau keyakinan pribadi. Wawancara tersebut dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka maupun dengan menggunakan telepon. Wawancara terbagi 2 jenis yaitu : a) Wawancara terstruktur Menurut Sugiyono (2008:194), wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Dengan wawancara terstrukur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mencatatnya.

4 11 b) Wawancara tidak terstruktur Menurut Sugiyono (2008:194), wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peniliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. 2.4 ERP (Enterprise Resource Planning) Pengertian Enterprise Resource Planning Definisi Enterprise Resource Planning menurut Stair & George (2011:22), adalah sebuah program terintegrasi yang mampu mengelola operasi bisnis utama perusahaan dan seluruh cabang, organisasi global. Menurut Gundogar et al (2010:91) dalam jurnal yang berjudul An ERP Application In A Non-Profit Organization: Turkish Red Crescent Society, dikatakan bahwa ERP is a tool which is used to integrate information that is produced by the different functions of organizations without being aware of each other and to convert them into a single control system. Yang diterjemahkan ERP adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengintegrasikan informasi yang dihasilkan oleh fungsi yang berbeda dalam organisasi tanpa menyadari satu sama lain dan mengubahnya menjadi sebuah sistem kontrol.

5 12 Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, ERP merupakan sebuah sistem yang berfungsi untuk mengintegrasikan seluruh area fungsional serta mengelola operasi bisnis dalam perusahaan Sejarah ERP Menurut Wijaya & Darudiato (2009:15-22), sistem ERP telah ada sejak tahun 1960an, dimana awalnya hanya befokus pada sistem fabrikasi untuk pengendalian persediaan (inventory control). Dan sekarang ini, sistem ERP telah banyak mengalami evolusi pergeseran dari pengendalian menjadi pengelolaan sumber daya. Berikut ini tabel sejarah ERP : Tabel 2.1 Sejarah ERP Tahun Peristiwa 1960an Sistem Fabrikasi fokus kepada pengendalian persediaan (Inventory Control). 1970an Fokus bergeser pada MRP (Material Requirement Planning), yang menerjemahkan jadwal utama suatu produk menjadi kebutuhan berbasis timephased net, untuk perencanaan dan pengadaan barang sebagaian jadi, komponen maupun bahan baku. 1980an MRP-II (Manufacturing Resource Planning) berkembang mencakup pengelolaan operasi

6 13 produksi (shop floor) dan aktivitas pengelolaan distribusi 1990an MRP-II dikembangkan lagi mencakup aktivitas rekayasa, keuangan, sumber daya manusia, pengelolaan proyek yang melingkupi hampir semua aktivitas sistem organisasi usaha (Business Enterprise), yang kemudian dikenal dengan istilah ERP (Enteprise Resource Planning). 2000an - Extended ERP menjadi ERP-II sekarang (Sumber: Wijaya & Darudiato, 2009:15) Konsep ERP Menurut Wijaya & Darudiato (2009:26-28), konsep dasar ERP dapat diterjemahkan sebagai berikut : ERP terdiri atas paket software komersil yang menjamin integrasi yang mulus atas semua aliran informasi diperusahaan, yang meliputi keuangan, akuntansi, sumber daya manusia, rantai pasok dan informasi konsumen. Sistem ERP adalah paket sistem informasi yang dapat dikonfigurasi, yang mengintegrasikan informasi dan proses yang berbasis informasi didalam dan melintas area fungsional di dalam sebuah organisasi.

7 14 Gambar 2.2 Konsep ERP (Sumber : Wijaya dan Darudiato, 2009:27) Keuntungan sistem ERP Menurut Monk (2009:28), dengan menggunakan sistem ERP ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh antara lain adalah : ERP memungkinkan integrasi global menjadi lebih mudah. Dengan adanya data yang terintegrasi secara otomatis dapat menjembatani rintangan yang disebakan oleh kurs mata uang, bahasa serta budaya. ERP tidak hanya mengintegrasikan orang dan data, tetapi juga mengeliminasi proses pembaharuan dan perbaikan pada banyak sistem komputer yang terpisah.

8 15 ERP memungkinkan manajemen mengelola operasi, tidak hanya memonitor hal tersebut. Karena sistem ERP telah memiliki data yang terintegrasi, maka manajer dapat berfokus pada perubahaan yang dibutuhkan bagi perusahaan. ERP memungkinkan sistem informasi yang terintegrasi dan hal ini berdampak pada peningkatan kinerja proses bisnis perusahaan. 2.5 SAP Sejarah SAP SAP (Systems Applications and Product in Data Processing) ditemukan pada tahun 1972 di Walldorf, German oleh lima orang mantan karyawan IBM yakni : Dietmar Hopp, Hans-Werner Hector, Hasso Plattner, Klaus Tschira dan Claus Wellenreuther. Satu tahun kemudian, perangkat lunak untuk akuntansi keuangan selesai dibuat dan menjadi dasar untuk mengembangkan komponen-komponen perangkat lunak lain yang dikenal sebagai sistem R/1. R adalah singakatan untuk real- time pengolahan data (Anonim[1], 2006:1-2). Pada akhir tahun terjadi perubahan SAP dari database IBM dan dialog ke sistem kontrol (mainframe based) sehingga berhasil menciptakan SAP R/2. SAP R/2 di design untuk dapat menangani beberapa bahasa serta mata uang yang ada. Pada tanggal 6 Juli 1992, SAP R/2 berkembang menjadi SAP R/3 dengan konsep client/server.

9 16 Konsep client/server ini terus berkembang seiring dengan bertumbuhnya SAP menjadi provider dunia yang pertama kali memperkenalkan solusi bisnis client/server yang sangat dikenal hingga saat ini Produk-Produk SAP Beberapa produk SAP diantaranya, adalah : MySAP business suite Merupakan paket lengkap dari open enterprise solution yang menghubungkan semua orang yang terlibat, informasi dan proses dan oleh karena itu meningkatkan efektifitas dari hubungan bisnis (Anonim[1], 2006:1-14). MySAP business suite menawarkan solusi bisnis yang fleksibel untuk perusahaan yang besar yang mempunyai jumlah user yang besar dan proses yang secara konstan berubah. MySAP all-in-one Adalah prepackaged, versi spesifikasi industri dari MySAP business suite dengan built-in content, peralatan, dan metodologi untuk biaya yang efektif. Solusi MySAP all-in-one menawarkan kombinasi fleksibel out-of-the-box dengan kekuatan dari SAP solusi bisnis kelas dunia (Anonim[1], 2006:1-25). SAP business one adalah sesuatu yang mudah digunakan untuk bisnis dan solusi untuk manajemen operasional untuk bisnis dinamis dengan ukuran karyawan antara 10 sampai beberapa ribu.

10 17 Solusi ini mudah namun sangat kuat, menyediakan dengan segera dan melengkapi gambaran operasi bisnis dan aktifitas pelanggan (Anonim[1], 2006:1-27) Modul-modul SAP Gambar 2.3 Modul Modul SAP (Sumber : Modul-Modul yang ada di SAP, antara lain ([http 1]) : Modul Sales and Distributuion (SD) ini menyimpan sales order dan jadwal pengiriman. Informasi tentang konsumen (harga, bagaimana dan dimana pengiriman produk, bagaimana

11 18 pelanggan membayar dan informasi lainnya) di maintenance dan diakses dari modul ini. Modul Materials Management (MM) mengatur akuisisi bahan baku dari supplier (pembelian) dan kemudian penanganan penyimpanan bahan baku, dari gudang untuk diproses sampai penyimpanan barang jadi. Modul Production Planning (PP) memelihara informasi produksi. Disini produksi direncanakan dan dijadwalkan, dan aktifitas produksi disimpan. Modul Quality Management (QM) membantu untuk merencanakan dan menyimpan aktifitas kualitas control, seperti pemerikasaan produk dan keterangan material. Modul Plant maintenance (PM) memungkinkan perencanaan untuk pencegahan perawatan mesin-mesin pabrik dan mengatur perawatan sumber daya, jadi kerusakan perlengkapan dapat diminimalisasi. Modul Human Resource (HR) memfasilitasi perekrutan karyawan, hiring, dan pelatihan. Modul ini dilengkapi penggajian dan benefit. Modul Financial Accounting (FI) menyimpan transaksi dalam catatan buku besar. Juga menghasilkan pernyataan untuk kegunaan laporan eksternal.

12 19 Modul Controlling (CO) digunakan untuk manajemen internal. Disini, biaya pabrik perusahaan ditempatkan pada produk dan cost center, memfasilitasi analisis biaya. Modul Asset Management (AM) membantu perusahaan untuk mengatur pembelian asset tetap (pabrik dan mesin) dan hubungan depresiasi. Modul Project System (PS) memungkinkan perencanaan dan mengontrol kelebihan R&D, konstruksi dan proyek pemasaran. Modul ini memungkinkan agar biaya dikumpulkan pada proyek, dan ini sering digunakan untuk mengatur implementasi dari sistem SAP R/3. Modul Workflow (WF) dapat digunakan untuk mengotomatisasi beberapa aktifitas dalam R/3. Dapat menampilkan analisa alur tugas dan mendorong karyawan (via ) jika mereka membutuhkan untuk menerima aksi. Modul Industry Solutions (IS) berisi pengaturan konfigurasi R/3 yang ada di SAP adalah tepat untuk fakta-fakta industri. Pengaturan ini mempermudah implementasi R/3 dan membiarkan pembeli mendapat keuntungan dari pengalaman industri SAP.

13 Material Management Berikut ini adalah siklus procurement yang ada pada SAP R/3 (Anomin[2], 2006:56): Gambar 2.4 Procurement Cycle (Sumber : Determination of Requirement Pada tahap ini, user dari departemen yang bertanggung jawab dapat secara manual melewati permintaan material ke bagian pembelian dengan membuat Purchase Requisistion. Jika telah menentukan suatu prosedur MRP untuk material tersebut dalam material master, maka sistem SAP R/3 akan membuat purchase requisition secara otomatis.

14 21 Determination of Source of Supply Tahap determination of source of supply merupakan tahap dimana penentuan terhadap calon-calon vendor yang akan diajak bekerjasama. Bagian pembelian dapat menggunakan source of supply sebagai pembeda agar dapat membuat Request for Quotation (RFQ) dan kemudian memasukan quotation. Untuk membuat RFQ dapat mereferensikan dari purchase requisition dan kondisi kondisi lain yang ada pada sistem. Vendor Selection Vendor Selection merupakan tahap pemilihan vendor yang akan diajak bekerjasama. Sistem akan mempermudah dalam pemilihan vendor dengan membuat perbandingan harga/price comparison dari beberapa quotation yang masuk. Sistem juga akan secara otomatis mengirimkan surat penolakan kepada vendor berdasarkan hasil price comparison yang diperoleh. Purchase Order Processing Tahap purchase order processing hampir serupa dengan proses pembuatan purchase requisition, user dapat membuat purchase order secara manual atupun dibuat secara otomatis oleh sistem. Untuk menghemat waktu kerja, proses pembuatan purchase order dapat dilakukan dengan cara melakukan pengkopian data dari dokumen lainnya seperti purchase requisition dan quotation. Pembuatannya juga dapat merujuk pada outline agreement.

15 22 Purchase Order Monitoring Purchase order monitoring merupakan tahap memonitor status purchase order didalam sistem yang dilakukan oleh pembeli. Sebagai contoh memonitoring apakah delivery atau invoice untuk purchase order tersebut telah dilakukan atau belum dilakukan. Bagian pembelian dapat mengingatkan vendor tentang outstanding deliveries (pengiriman yang batas waktunya telah dekat). Goods Receipt Goods receipt merupakan tahap penerimaan material/barang yang dipesan dari vendor. Goods receipt dapat direferensikan dari dokumen purchase order yang relevan dengan ini maka jumlah kerja dapat diminimalisir. Saat goods receipt, dapat dilakukan pengecekan juga terhadap barang yang dikirim dan jumlah barang yang diterima dari vendor apakah telah sesuai dengan purchase order atau belum. Sistem akan langsung mengupdate/ memperbaharui purchase order history dari PO. Invoice Verification Pada tahap invoice verification akan dilakukan pemeriksaan terhadap dokumen invoice. Saat memasukan invoice direferensikan pada purchase order yang lalu atau pengiriman yang lalu, agar dapat dilakukan pemerikasaan terhadap jumlah serta ketepatan invoice. Ketersediaan data dari purchase order

16 23 dan goods receipt memungkinkan pembeli untuk merujuk pada perbedaan kuantitas dan harga. Payment processing Payment processing merupakan tahap dimana program pembayaran mengotorisasi pembayaran kepada kewajiban kreditor. Financial Accounting mengeksekusi program ini secara reguler. 2.7 Fit/Gap Analysis Pengertian Analisis Fit/Gap Menurut Ray (2011:163), Gap analysis adalah analisis kesenjangan antara daftar kebutuhan bisnis, yang disebabkan oleh berbagai alasan. Sehingga diperlukan suatu upaya untuk mengidentifikasi bagian mana yang memiliki potensi kesenjangan/gap, karena mungkin suatu bagian tersebut tidak sempurna atau memiliki kekurangan. Menurut Hoffman & Bateson (2006:334), Gap analysis adalah suatu alat yang digunakan untuk mengetahui mengenai kondisi aktual yang sedang berjalan diperusahaan tersebut, untuk kemudian diperbandingkan dengan sumber daya perusahaan tersebut. Hal tersebut dilakukan agar dapat mengetahui apakah suatu perusahaan sudah bergerak diproses bisnisnya secara optimal untuk memaksimalkan kinerja perusahaan tersebut.

17 24 Gap analysis dapat dilihat melalui beberapa prespektif yaitu : Organisasi (sumber daya manusia) Arah bisnis perusahaan Proses bisnis perusahaan Teknologi informasi Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, Gap analysis adalah suatu alat yang digunakan untuk menganalisis kesenjangan antara kebutuhan bisnis dengan sumber daya perusahaan tersebut untuk memaksimalkan kinerja perusahaan Tujuan Analisis Fit/Gap Fit/Gap analysis digunakan sebagai alat membantu perusahaan untuk membandingkan performa saat ini dengan performa potensial. Tujuan dari analisa Fit/Gap, yaitu untuk : Mengumpulkan requirement dari perusahaan Langkah awal untuk menentukan penyesuaian yang diperlukan. Memastikan sistem yang baru memenuhi kebutuhan proses bisnis perushaan. Memastikan bahwa proses bisnis akan menjadi Best Practice Mengidentifikasi permasalahan yang membutuhkan perubahan kebijakan.

18 Langkah-langkah dalam analisis Fit/Gap Ranking Requirement Requirement (kebutuhan) harus diidentifikasi berdasarkan level prioritasnya. Tahapan ini mendukung tim proyek dan sponsor proyek untuk memastikan proses bisnis dapat diakomodasikan selama implementasi sistem baru. Selain itu, berfungsi untuk memastikan tim proyek berfokus pada area yang paling penting bagi organisasi agar functionality yang baru dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan dalam meningkatkan proses bisnis. Adapun tingkatan ranking requirements yang dijelaskan sebagai berikut ([http 2]) : Tabel 2.2 Ranking Requirements dalam Fit/Gap analisis ([http 2]) Rank High / Kebutuhan Kritis atau Tujuan Description Merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk kegiatan operasi dan tanpa kebutuhan tersebut perusahaan tidak dapat berfungsi, termasuk didalamnya kebutuhan akan pelaporan internal dan eksternal. Medium / Kebutuhan Nilai Tambah Merupakan kebutuhan yang jika dipenuhi, akan mengingkatkan proses bisnis secara signifikan; kebutuhan ini

19 26 seringkali merupakan proses bisnis yang sedang berjalan dan tidak penting terhadap bisnis organisasi, namun jika dipenuhi akan memberikan manfaat biaya yang signifikan bagi organisasi. Low/ Kebutuhan yang Diinginkan Merupakan kebutuhan yang baik jika dimiliki dan hanya akan menambah sedikit nilai terhadap proses bisnis dan dapat dicapai melalui berbagai solusi atau perubahaan atas proses bisnis Degree of Fit Tahap selanjutnya dalam tahap analisa fit/gap adalah menentukan tingkat kesesuaian di antara kebutuhan pengguna dengan perangkat lunak. Berikut ini kategori yang digunakan dalam menentukan degree of fit ([http 2]) : Tabel 2.3 Degree of Fit dalam Fit/Gap analisis ([http 2]) Kode F Penjelasan Fit Kebutuhan telah dipenuhi seutuhnya oleh perangkat lunak/ software.

20 27 G Gap Perangkat lunak tidak memenuhi kebutuhan ini sama sekali. Komentas, alternative, saran dan rekomendasi yang dibuat akan menghasilakan rekomendasi untuk melakukan customization terhadap perangkat lunak/ software. P Partial fit Perangkat lunak memiliki fungsionalitas yang mencukupi kebutuhan. Solusi, pelaporan modifikasi atau customizations akan tetap diidentifikasi apabila diperlukan untuk memenuhi kebutuhan secara penuh. 2.8 Risk Analysis Pengertian Risk Analysis Definisi risk analysis menurut Marchewka (2010:217), adalah penentuan tiap kemungkinan resiko yang terjadi dan akibatnya pada proyek. Menurut Abdullah et al (2010:363) dalam jurnal yang berjudul Risk Analysis of Various Phases of Software Development Models, dikatakan bahwa Risk Anlysis is a good general-purpose yardstick by which we can control the risks involving in the development of software. Yang diterjemahkan risk analysis adalah sebuah tolak ukur umum dengan tujuan yang baik, dimana kita dapat mengendalikan resiko yang terdapat dalam pengembangan perangkat lunak.

21 28 Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, risk analysis adalah sebuah tolak ukur yang digunakan untuk mengendalikan kemungkinan resiko yang terjadi dan akibatnya dalam sebuah proyek Risk identification Menurut Schwelbe (2010:434), risk identifaction adalah sebuah proses pemahaman kejadian potensial dimana dapat merugikan atau meningkatkan sebuah objek tertentu. Menurut Triadi, Norken, & Dharma (2011:51) dalam jurnal yang berjudul Manajemen Resiko Operasi Pemeliharaan Waduk di Provinsi Bali, dikatakan bahwa identifikasi resiko adalah merinci resiko-resiko yang ada sampai level yang detail dan kemudian menentukan signifikansinya (potensinya) dan penyebabnya, melalui program survei dan penyelidikan terhadap masalah-masalah yang ada. Untuk mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi resiko dapat digunakan beberapa cara, antara lain menyusun daftar (check list) resiko, wawancara dengan personel kunci (expert) yang terlibat, dan melalui brain storming. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, risk identification adalah sebuah aktivitas yang dilakukan untuk mempelajari dan memperkirakan potensi-potensi resiko yang terdapat dalam objek tertentu.

22 Qualitative Risk Analysis Menurut Schwelbe (2010:438), qualitative risk analysis menyangkut penilaian kemungkinan dan dampak dari resiko - resiko yang diidentifikasi, untuk menentukan ukuran dan prioritasnya Matrik peluang/dampak (Probability / impact matrix) Probability/ impact matrix memberikan daftar resiko berhubungan yang terjadi pada sisi matriks atau sumbu pada grafik dan hubungan akibat dari resiko yang terjadi kepada yang lainnya. Banyak proyek tim akan mendapatkan manfaat dari melakukan teknik simpel ini untuk mengidentifikasikan resiko yang perlu diperhatikan. Untuk menggunakan pendekatan ini, anggota proyek membuat daftar resiko yang diperkirakan akan terjadi pada proyek. Setelah itu diberi label terhadap tiap resiko apakah tinggi, sedang, atau rendah terhadap kemungkinan terjadinya dan akibat resiko. Manajer proyek lalu merangkum hasilnya menjadi probability/ impact matrix. (Schwelbe, 2010:438) Gambar 2.5 Probability/Impact Matrix (Sumber : Kathy Schwalbe, p 439)

23 Testing Menurut Myers (2004:11), testing merupakan proses yang menjalankan suatu program untuk menemukan masalah. Menurut Nidhra (2012:1) dalam jurnal yang berjudul Black Box and White Box Testing Techniques, terdapat beberapa teknik testing, kebanyakan berupa struktural testing yang dalam penggunaannya diperlukan pengertian cara kerja internal dari program tersebut. Testing dilakukan untuk melakukan evaluasi suatu atribut dari program atau sistem dan menentukan apakah telah memenuhi kebutuhan atau hasil yang diharapkan. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, testing merupakan proses menganalisis suatu entitas software untuk mendeteksi perbedaan kondisi yang ada dengan kondisi yang dinginkan agar dapat dilakukan perbaikan atau evaluasi Material Requirement Planning (MRP) Pengertian MRP Menurut Murray (2010:489), MRP merupakan istilah untuk prosedur didalam perencanaan produksi yang memperhitungkan kebutuhan dan rencana masa depan selama pembuatan proposal order. Menurut Saleh, Dharmayanti (2012:78), dalam jurnal yang berjudul Penerapan Material Requirement Planning (MRP) pada sistem informasi pesanan dan inventory control pada CV. ABC, dikatakan bahwa Material Requirement Planning (MRP) dapat didefinisikan sebagai suatu teknik atau set prosedur yang sistematis

24 31 dalam penentuan kuantitas serta waktu dalam proses pengendalian kebutuhan bahan terhadap komponen-komponen permintaan yang saling bergantungan. Tujuan penggunaan MRP yaitu untuk memberikan informasi mengenai berapa banyak kebutuhan bahan baku yang harus disiapkan atau dipesan sehingga proses produksi bisa berjalan lancar dan memenuhi laju permintaan pelanggan. Menurut Jha (2012:2378) dalam jurnal yang berjdul MRP-JIT Integrated Production System, dikatakan bahwa MRP is a computer-based information system that translates master schedule requirements for end items into time-phased requirements for subassemblies, component, and raw materials. Yang diterjemahkan MRP adalah sistem informasi berbasis komputer yang mengatur jadwal kebutuhan material untuk barang jadi menjadi jadwal kebutuhan waktu untuk barang setengah jadi, komponen, dan bahan baku. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, MRP adalah suatu prosedur sistematis yang berguna untuk memperhitungkan kebutuhan material serta waktu dalam perencanaan produksi MRP type Menurut Murray (2010:160), MRP type merupakan sebuah kunci untuk prosedur yang digunakan pada perencanaan dan untuk mengontrol parameter dari MRP. SAP telah mendefinisikan sejumlah

25 32 tipe dari MRP, tetapi mungkin untuk user dapat mengkonfigurasi pembuatan tipe MRP baru. Berikut ini adalah standar tipe MRP dan penjelasannya. Tabel 2.4 SAP standard MRP type MRP Type PD VB VM V1 Description Standar MRP Manual reorder point planning Automatic reorder point planning Manual reorder point planning (including external requirement) V2 Automatic reorder point planning (including external requirement) VV ND Forecast-based planning No planning 2.11 Reservasi Menurut Murray (2010:474), reservasi adalah sebuah permintaan ke bagian gudang untuk memastikan bahwa material-material tertentu tersedia pada tanggal tertentu.

26 Material Master Menurut Murray (2010:.65), material master adalah tempat penyimpanan data yang digunakan untuk material. Material master memiliki lebih dari sebuah file untuk tiap material, dimana semua informasi pada sebuah material dimasukan dan diakses. Material master digunakan oleh seluruh sistem SAP Purchase Requisition Menurut Murray (2010:432), purchase requisition adalah sebuah permintaan dari user kepada departemen pembelian untuk membeli material tertentu dengan tipe yang spesifik Inforecord Inforecord, menyediakan pilihan informasi yang telah disimpan pada vendor dan material master di purhcasing organization dan plant level. (Anomin[2], 2006:253) Informasi yang disimpan pada inforecord dapat berupa : Harga dan kondisi (contohnya : beban angkut/ ongkos, potongan harga). Delivery data / data pengiriman (contohnya : waktu pengiriman yang telah di rencanakan, overdelivery dan underdelivery tolerance). Vendor data (contohnya : contact person) dan vendor data yang spesifik mengenai material ( contohnya deskripsi material pada vendor) Nomor terakhir dari purchase order Texts

27 Request for Quotation Menurut Murray (2010:308), request for quotation merupakan sebuah permintaan kepada vendor atau sejumlah vendor untuk menyediakan barang atau jasa Contract Menurut Murray (2010:301), kontrak merupakan sebuah kesepakatan antara penjual dan pembeli dimana penjual memberikan ketersediaan barang kepada pembeli dengan harga yang telah disepakati selama periode waktu tertentu Purchase Order Stock Transfer Order Menurut Murray (2010:463), purchase order stock tranfer order, merupakan dokumen purchase order yang digunakan oleh manajemen gudang untuk memindahkan material dari satu plant ke plant lain ataupun dari satu storage location ke storage location lain Goods Issue Menurut Murray (2010:467), goods issue merupakan pengurangan stock gudang karena adanya penarikan yang digunakan untuk konsumsi atau pengiriman barang ke pelanggan.

28 Planned Order Menurut Murray (2010:436), Planned order merupakan hasil dari proses perencanaan untuk material-material yang diproduksi secara internal. Seperti dokumen purchase requisition, planned order adalah sebuah element perencanaan internal yang dapat diubah atau dihapus jika dirasa perlu. Planned order dapat dikonversikan menjadi production atau process order, tergantung dari production methods dari client. Apabila material di produksi secara eksternal atau dikenal dengan produced in-house, planned order dapat dikonversikan menjadi purchase requisition Valuation Class Menurut Murray (2010:176), Valuation class adalah serangkaian mekanisme untuk meng-assign material ke akun general ledger (G/L). Akunakun general ledger tersebut akan diupdate ketika ada pergerakan material yang berhubungan dengan accounting. Valuation class di assign ke tipe material, dengan cara dikonfigurasi Cost Center Menurut Murray (2010:632), Cost center merupakan unit organisasi didalam controlling area bertanggung jawab terhadap biaya yang dikeluarkan. Cost center dapat diatur berdasarkan kebutuhan fungsional, kriterial alokasi, kegiatan atau layanan yang diberikan, lokasi atau bidang tanggung jawab.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Menurut O Brien (2005, p5), sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */**

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */** APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */** SAP (System Application and Product in data processing ) Pertemuan 6 PENGENALAN SAP SAP is Systems, Applications, Products in Data processing Founded in 1972 by 5

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Menurut Gelinas dan Dull (2010: 12), sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari seperangkat komponen berbasis komputer dan komponen manual yang dibangun

Lebih terperinci

Fungsi Bisnis dan Proses Bisnis

Fungsi Bisnis dan Proses Bisnis Pertemuan 3 Fungsi Bisnis dan Proses Bisnis KA2113 Enterprise Resource Planning Dasar Semester Ganjil 2014/2015 Disampaikan oleh: "Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7 ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7 Pengertian ERP adalah aplikasi sistem informasi manajemen terintegrasi untuk bisnis/organisasi yang mencakup multi fungsionalitas seperti penjualan, pembelian,

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA KARYA ILMIAH E-BISNIS Enterprise Resources Planning (ERP) Sebagai Proses Otomatisasi Pengolaaan Informasi Pada Perusahaan Oleh : DASRI (09.11.3367) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 Enterprise Resources Planning

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi saat ini telah berkembang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat bahwa informasi merupakan sumber dan faktor utama yang dibutuhkan dalam sebuah organisasi

Lebih terperinci

SOAL QUIZ SAP PRA UTS BAGIAN A

SOAL QUIZ SAP PRA UTS BAGIAN A SOAL QUIZ SAP PRA UTS BAGIAN A 1. Salah satu bagian dari modul Logistik yang membantu meningkatkan efisiensi kegiatan operasional berkaitan dengan proses pengelolaan customer order adalah... A. SD B. https://discord.gg/8ehjwnerp

Lebih terperinci

Lab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA

Lab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA Enterprise Resource Planning Visual Manufacturing ERP Infor Visual Alur Part Maintenance Modul Dengan menggunakan Visual Manufacturing Unit Of Measure, Vendor, Shop Resource, maintenance Engineering Master

Lebih terperinci

EVALUASI PROSES BISNIS MATERIAL MANAGEMENT BERBASIS SAP: STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS

EVALUASI PROSES BISNIS MATERIAL MANAGEMENT BERBASIS SAP: STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS EVALUASI PROSES BISNIS MATERIAL MANAGEMENT BERBASIS SAP: STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS Yanti; Zulfanahri; Meyli Monica Yohanes; Vinsencia Vinny Monica Information Systems Department, School

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sempurna karena adanya kebutuhan project baru yang belum pasti, sehingga layout

BAB I PENDAHULUAN. sempurna karena adanya kebutuhan project baru yang belum pasti, sehingga layout BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Dynaplast Plant Cikarang 3 adalah plant terbaru dari Dynaplast Group di mana semua investasi mesin dan bangunan masih baru dan belum diset dengan sempurna karena

Lebih terperinci

DAH2F3. Perencanaan Sumber Daya Perusahaan. Minggu ke-2: Proses Bisnis dan Area Fungsional

DAH2F3. Perencanaan Sumber Daya Perusahaan. Minggu ke-2: Proses Bisnis dan Area Fungsional DAH2F3 Perencanaan Sumber Daya Perusahaan Minggu ke-2: Proses Bisnis dan Area Fungsional P r o d i D 3 K o m p u t e r i s a s i A k u n t a n s i F I T, U n i v e r s i t a s T e l k o m Area Fungsional

Lebih terperinci

MODUL ERP (I) JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Dukungan Modul ERP Idealnya ERP Menyediakan dukungan terhadap Fungsi penjualan Fungsi pengadaan persediaan material, pengadaan

Lebih terperinci

EVALUASI DAN RENCANA PENGEMBANGAN PENERAPAN APLIKASI ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP): STUDI KASUS PADA PT ASTRA GRAPHIA

EVALUASI DAN RENCANA PENGEMBANGAN PENERAPAN APLIKASI ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP): STUDI KASUS PADA PT ASTRA GRAPHIA EVALUASI DAN RENCANA PENGEMBANGAN PENERAPAN APLIKASI ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP): STUDI KASUS PADA PT ASTRA GRAPHIA Santo Fernandi Wijaya; Felicia Maria Cynthia Damayanti Information Systems Department,

Lebih terperinci

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. proses globalisasi dan merupakan sebuah fenomena yang memberikan perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. proses globalisasi dan merupakan sebuah fenomena yang memberikan perubahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi dan sistem informasi merupakan faktor penting dalam proses globalisasi dan merupakan sebuah fenomena yang memberikan perubahan secara dramatis pada

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, sistem terkomputerisasi banyak digunakan pada berbagai bidang. Teknologi informasi akan terus berkembang karena meningkatnya kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis dan perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis dan perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis dan perkembangan teknologi yang semakin cepat, memicu sebagian besar perusahaan untuk mempercepat proses bisnis mereka.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman teknologi informasi seperti saat ini, hampir seluruh perusahaan didunia tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan akan sistem informasi dan teknologi informasi

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Chapter 10

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Chapter 10 ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Chapter 10 PENGERTIAN ERP adalah sebuah sistem informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan

Lebih terperinci

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) BERBASIS ORACLE PADA MODUL ORDER MANAGEMENT (STUDI KASUS : PT.

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) BERBASIS ORACLE PADA MODUL ORDER MANAGEMENT (STUDI KASUS : PT. EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) BERBASIS ORACLE PADA MODUL ORDER MANAGEMENT (STUDI KASUS : PT. JAR) Angeline Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Richard Nawijaya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1.Sistem Informasi 2.1.1. Pengertian Sistem Informasi Menurut Whitten (2007, p6), sistem informasi adalah suatu pengaturan dari orang, data, proses, dan teknologi informasi yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. akan dijelaskan konsep dasar dari sistem informasi. untuk penggunaan akhir tertentu.

BAB 2 LANDASAN TEORI. akan dijelaskan konsep dasar dari sistem informasi. untuk penggunaan akhir tertentu. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum Untuk membantu mengevaluasi masalah dan men-setting cabang baru, maka diperlukan pemahaman mengenai konsep dasar sistem informasi yang meliputi pemahaman akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat dewasa ini, memberikan dampak yang sangat signifikan bagi dunia bisnis, dimana semakin banyak perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Komponen Sistem

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Komponen Sistem BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Menurut O Brien (2010: 26), sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, dengan batasan yang jelas, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama

Lebih terperinci

System Application and Product (SAP) in Data Processing

System Application and Product (SAP) in Data Processing System Application and Product (SAP) in Data Processing http://en.wikipedia.org/wiki/sap_ag http://priandoyo.wordpress.com/2007/03/30/ belajar-sap-r3-dari-mana/ http://www.sap-img.com/sap-introduction.htm

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL EVALUASI IMPLEMENTASI SAP. 4.1 Analisis Kesesuaian Sistem dengan Kebutuhan Perusahaan

BAB 4 HASIL EVALUASI IMPLEMENTASI SAP. 4.1 Analisis Kesesuaian Sistem dengan Kebutuhan Perusahaan 96 BAB 4 HASIL EVALUASI IMPLEMENTASI SAP 4.1 Analisis Kesesuaian Sistem dengan Kebutuhan Perusahaan Untuk menganalisa kesesuaian sistem dengan kebutuhan perusahaan digunakan metode analisa Fit/Gap. Analisa

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X )

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Media Informatika Vol.13 No.2 (2014) PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Hartanto Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terintegrasi agar mampu memberikan informasi yang real time sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. terintegrasi agar mampu memberikan informasi yang real time sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin pesat memberikan pengaruh yang besar kepada seluruh aspek kehidupan, khususnya dalam dunia kerja. Sebagian besar perusahaan sangat

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning Pendahuluan Aspek perencanaan yang terintegrasi di suatu organisasi/perusahaan, bersifat lintas fungsional yang terdiri atas berbagai fitur. Tujuan integrasi : agar dapat merencanakan

Lebih terperinci

DEFINISI DAN PERKEMBANGAN ERP JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Definisi ERP Daniel O Leary : ERP system are computer based system designed to process an organization s transactions

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP DENGAN METODE FIT/GAP ANALYSIS DAN CBA

STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP DENGAN METODE FIT/GAP ANALYSIS DAN CBA STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP DENGAN METODE /GAP ANALYSIS DAN CBA Nurlina Computerized Accounting Department, School of Information Systems, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA KARYA ILMIAH E-BUSINESS ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Nama : Ryan Yuli NIM : 09.11.2638 Kelas : 09-S1T1-02 Program Studi : E-Bisnis Jurusan : Teknik Informatika Dosen Pengampu : M. Suyanto, Prof.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan keahliannya serta tuntutan akan penggunaaan teknologi di segala bidang akan

BAB I PENDAHULUAN. dan keahliannya serta tuntutan akan penggunaaan teknologi di segala bidang akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era globalisasi dan mempersiapkan persaingan bebas. Manusia sebagai sumber daya yang paling vital sangat diharapkan kemampuan dan keahliannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan lingkup bisnis yang semakin meluas menuntut setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan lingkup bisnis yang semakin meluas menuntut setiap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan lingkup bisnis yang semakin meluas menuntut setiap perusahaan untuk menghasilkan data dan informasi dalam jumlah banyak setiap harinya, oleh karena itu

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ENTERPRISE RESOURCE PLANNING RUANG LINGKUP MATAKULIAH Materi Pengantar ERP Sistem dan Rekayasa ERP Pemetaan Proses Siklus ERP ERP: Sales, Marketing & CRM ERP: Akuntansi, Keuangan ERP: Produksi, Rantai

Lebih terperinci

Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)

Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Sistem Informasi dan Pengendalian Internal PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Disusun oleh: Kelompok 2 Alberta Vinanci R Danu Pradipta Diana Mayung B. Dina Puspasari 14/377038/EE/06971 14/377052/EE/06985

Lebih terperinci

BAB II. organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga

BAB II. organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga BAB II A. Manajemen Operasi Manajemen Operasi membahas bagaimana membangun dan mengelola operasi suatu organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga pengendalian sistim

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Oleh : Bansa Tuasikal 06.11.1012 S1 Ti 10A Daftar Isi : Pendahuluan...1 Pengertian ERP...2 Tujuan dan Peran ERP Dalam Perusahaan...3 Kelebihan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP R/3 MODUL MATERIAL MANAGEMENT (STUDI KASUS: SAP ECC 6.0 PADA BADAN OPERASI BERSAMA PT. BSP-PERTAMINA HULU)

STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP R/3 MODUL MATERIAL MANAGEMENT (STUDI KASUS: SAP ECC 6.0 PADA BADAN OPERASI BERSAMA PT. BSP-PERTAMINA HULU) STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP R/3 MODUL MATERIAL MANAGEMENT (STUDI KASUS: SAP ECC 6.0 PADA BADAN OPERASI BERSAMA PT. BSP-PERTAMINA HULU) Zanela Violeta Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1. Sistem Informasi 2.1.1.1. Pengertian Sistem Informasi Menurut Gelinas (2010: p11), sistem informasi adalah sistem buatan yang umumnya terdiri dari

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Enterprise Resource Planning (ERP)

BAB 2 LANDASAN TEORI Enterprise Resource Planning (ERP) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sistem yang mengintegrasikan antara perancangan, manajemen, dan semua sumber daya

Lebih terperinci

APLIKASI SIKLUS PRODUKSI DAN SIKLUS KEUANGAN KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

APLIKASI SIKLUS PRODUKSI DAN SIKLUS KEUANGAN KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI APLIKASI SIKLUS PRODUKSI DAN SIKLUS KEUANGAN KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Tujuan Belajar 1 Menjelaskan pengendalian siklus transaksi yang digunakan dalam proses bisnis produksi. Alur Transasi pada

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Sumber : http://en.wikipedia.org http://yanuar.kutakutik.or.id/ngeweb/erp-masih- validkahditerapkan-di-perusahaan/ www.mikroskil.ac.id/~erwin/erp/00.ppt http://www.komputer-teknologi.net/syarwani/downloads/

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM

ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM ERP (Enterprise Resource Planning) ERP (Enterprise Resource Planningi) atau sering juga disebut Perencanaan Sumber Daya Perusahaan : Merupakan, sebuah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI. data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut O Brien (2006: 703), sistem informasi adalah kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum adalah teori dasar yang didapat dari berbagai sumber pustaka terpercaya umtuk digunakan sebagai landasan dalam penulisan laporan tugas akhir. Berikut ini

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM ERP BERBASIS SAP BUSINESS ONE PADA PT. HFD

IMPLEMENTASI SISTEM ERP BERBASIS SAP BUSINESS ONE PADA PT. HFD IMPLEMENTASI SISTEM ERP BERBASIS SAP BUSINESS ONE PADA PT. HFD Felix Suryadi Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Delbert Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia dan Hendy Hartono

Lebih terperinci

MODUL ERP (II) JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Manajemen Material Pre Purchasing : mendukung siklus penawaran (tender), pengelolaan kontrak dan tingkat penerimaan pelayanan.

Lebih terperinci

Pertemuan 4 Sejarah Perkembangan ERP

Pertemuan 4 Sejarah Perkembangan ERP Pertemuan 4 Haryono Setiadi, M.Eng STMIK Sinar Nusantara ERP merupakan perkembangan dari Manufacturing Resource Planning yang juga merupakan hasil dari Evolusi Material Resource Planning (MRP). Sistem

Lebih terperinci

Prosedur Menjalankan Program

Prosedur Menjalankan Program Prosedur Menjalankan Program Gambar 4. 55 Login Page : Taowi ERP Login page merupakan halaman awal saat memasuki web Taowi ERP dimana halaman ini digunakan oleh user ketika mereka ingin menggunakan sistem.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat serta tingkat persaingan saat ini yang juga semakin ketat, informasi merupakan aset vital yang

Lebih terperinci

BAB 4. Hasil dan Bahasan

BAB 4. Hasil dan Bahasan BAB 4 Hasil dan Bahasan Pada bab 4 akan membahas hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan metode fit / gap analysisdan risk analysis. Fit / gap analysis bertujuan untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

Week 10 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENGELUARAN. Awalludiyah Ambarwati

Week 10 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENGELUARAN. Awalludiyah Ambarwati Week 10 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENGELUARAN Awalludiyah Ambarwati Accounting Information Systems Sales order processing Billing Accounts receivable Cash Receipts General ledger Financial reporting

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari evaluasi dari kebutuhan yang telah di bahas pada bab 3 sebelumnya, analisis pembahasan akan dilanjutkan dengan metode Risk Analysis

Lebih terperinci

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution Oleh : Shelly Atriani Iskandar P056121981.50 KELAS R50 PROGRAM PASCA SARJANA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu paradigma baru bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Berbeda dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu paradigma baru bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Berbeda dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terjadi pada akhir abad ke-20 telah membawa suatu paradigma baru bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Berbeda dengan pandangan para

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan kini telah menjadi sebuah tuntutan. Penerapan Teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan kini telah menjadi sebuah tuntutan. Penerapan Teknologi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan Teknologi Informasi untuk mendukung proses bisnis pada sebuah perusahaan kini telah menjadi sebuah tuntutan. Penerapan Teknologi diharapkan menjadi sebuah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat. 36 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Prima Plastik Internusa (PPI) adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang packaging atau produksi kemasan. PT PPI didirikan tahun

Lebih terperinci

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE Manajemen & SIM 2 Bisnis Elektronik Hal. 1 SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Definisi Bisnis Elektronik Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) ERP adalah sebuah system informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi. Sistem informasi akuntansi diperlukan oleh pihak manajemen

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi. Sistem informasi akuntansi diperlukan oleh pihak manajemen 3 BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi diperlukan oleh pihak manajemen maupun pihak lain yang berkepentingan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil evaluasi antara requirement dari PT. Panfila Indosari dengan aplikasi MOBIZ ERP System yang dilakukan dengan menggunakan metode Fit /

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning MODUL PERKULIAHAN Enterprise Resource Planning Supply Chain Management and Customer Relationship Management Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Sistem Informasi Sistem Informasi 04 MK18046

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ENTERPRISE RESOURCE PLANNING 05 ERP: Produksi ERP: PRODUKSI Ditujukan untuk mendukung proses produksi atau manufakturing Sistem produksi adalah Sistem yang menyediakan aplikasi manufaktur dalam berbagai

Lebih terperinci

SIKLUS PRODUKSI. Tiga fungsi SIA dasar dalam siklus produksi, yaitu:

SIKLUS PRODUKSI. Tiga fungsi SIA dasar dalam siklus produksi, yaitu: SIKLUS PRODUKSI Siklus produksi adalah serangkaian kegiatan usaha yang berulang dan operasi pemrosesan data yang terkait berhubungan dengan pembuatan produk. Tiga fungsi SIA dasar dalam siklus produksi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi ini, teknologi dan informasi memiliki peranan yang sangat penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan informasi yang

Lebih terperinci

Sistem Informasi Akuntansi I. Modul ke: 13Feb. Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Fakultas. Afrizon, SE, M.Si, Ak. Program Studi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi I. Modul ke: 13Feb. Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Fakultas. Afrizon, SE, M.Si, Ak. Program Studi Akuntansi Modul ke: Sistem Informasi Akuntansi I Fakultas 13Feb Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Afrizon, SE, M.Si, Ak Program Studi Akuntansi Sejarah ERP ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis dalam dunia usaha. Persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis dalam dunia usaha. Persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi berdampak pada perubahan proses bisnis dalam dunia usaha. Persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan harus bergerak cepat dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut.

BAB II LANDASAN TEORI. beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem memiliki beberapa definisi yang berbeda-beda menurut pendapat beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut. 1. Menurut Jogiyanto (1999:1), sistem adalah

Lebih terperinci

Perencanaan Sumber Daya

Perencanaan Sumber Daya MODUL PERKULIAHAN Perencanaan Sumber Daya Accounting and Finance in System Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh Program Magister Teknik B11536BA Pascasarjana Industri (M-203) 07 Abstract

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menawarkan solusi bisnis yang dapat diandalkan sehingga mampu menghasilkan

BAB 1 PENDAHULUAN. menawarkan solusi bisnis yang dapat diandalkan sehingga mampu menghasilkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan sistem informasi ( SI ) untuk mendukung proses bisnis pada sebuah perusahaan kini telah menjadi suatu tuntutan agar perusahaan dapat mencapai tujuan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut (Herlambang, 2005), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua. yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut (Herlambang, 2005), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua. yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Menurut (Herlambang, 2005), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM ERP BERBASIS SUNFISH MODUL PRODUCTION PADA PT. GARUDA TWINJAYA

EVALUASI SISTEM ERP BERBASIS SUNFISH MODUL PRODUCTION PADA PT. GARUDA TWINJAYA EVALUASI SISTEM ERP BERBASIS SUNFISH MODUL PRODUCTION PADA PT. GARUDA TWINJAYA Stella Gloria, Dennis, Manda Kusuma Wardhani Yuliana Lisanti Binus University, Jln. Kebon Jeruk Raya no. 27, Kebon Jeruk Jakarta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Implementasi sistem ERP (Enterprise Resources Planning) merupakan teknologi informasi yang memiliki peranan penting dan berinteraksi dengan sistem informasi akuntansi

Lebih terperinci

MEMPRODUKSI BARANG DAN JASA (PRODUCING GOODS AND SERVICES) Gambar 11.1 Proses Transformasi Sumber Daya

MEMPRODUKSI BARANG DAN JASA (PRODUCING GOODS AND SERVICES) Gambar 11.1 Proses Transformasi Sumber Daya MEMPRODUKSI BARANG DAN JASA (PRODUCING GOODS AND SERVICES) A. MANAJEMEN OPERASI/PRODUKSI Manajemen Operasi (atau produksi) adalah pengarahan dan pengendalian suatu proses secara sistematis untuk mengubah

Lebih terperinci

RANCANGAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING DI JEGUDMILK DENGAN MENGGUNAKAN OPENBRAVO *

RANCANGAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING DI JEGUDMILK DENGAN MENGGUNAKAN OPENBRAVO * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2016 RANCANGAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING DI JEGUDMILK DENGAN MENGGUNAKAN OPENBRAVO

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi dan informasi pada era modern ini mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Penggunaan aplikasi tidak hanya tertuju pada kebutuhan unit bisnis tertentu.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan kemajuan ekonomi dewasa ini memacu pertumbuhan industri di segala bidang, menyebabkan meningkatnya persaingan antara perusahaaan-perusahaan

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 1.1. Penelitian Sebelumnya Penelitian berjudul Implementasi Aplikasi ADempiere Pada Proses Bisnis Jasa Angkutan Barang Pada PT Sinar Aji Cepat Bhayangkara Pekalongan menjelaskan

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ENTERPRISE RESOURCE PLANNING 04 ERP: Accounting & Finance MODUL KEUANGAN Digunakan untuk menyediakan fasilitas menjalankan fungsi manajemen keuangan Digunakan untuk mendukung analisis berbagai lokasi bisnis,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era sekarang ini, evaluasi merupakan suatu proses yang penting dalam suatu pengembangan sistem yang ada pada sebuah perusahaan. Pada proses pengembangan sistem

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2 ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2 outline Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur Rantai Pasok, SCM dan ERP Kebutuhan dan Manfaat Sistem Terintegrasi Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur Sub Bab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat dewasa ini, maka diperlukan adanya suatu infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung proses bisnis

Lebih terperinci

2 digudang juga harus tetap terpantau terus menerus. Untuk itu diperlukan sebuah sistem yang dapat memanajemen atau merencanakan keluar masuknya baran

2 digudang juga harus tetap terpantau terus menerus. Untuk itu diperlukan sebuah sistem yang dapat memanajemen atau merencanakan keluar masuknya baran 1 ANALISA FUNGSIONAL UNTUK IMPLEMENTASI ERP MICROSOFT DYNAMICS NAV PADA SISTEM PERAWATAN KOMPUTER Angga Rachman Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 17 September

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi tersebut di dalam perusahaannya. canggih, mengakibatkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi tersebut di dalam perusahaannya. canggih, mengakibatkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, perkembangan teknologi dan informasi sedang mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat. Pemanfaatan teknologi informasi dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan industri secara global membuat persaingan industri semakin meningkat. Setiap perusahaan harus mengatur strategi dan mengelola perusahaan dengan efektif dan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Magister Akuntansi UNS BANDI 7/21/2017 bandi.staff.fe.uns.ac.id 1 Siklus Produksi Materi 10 7/21/2017 bandi.staff.fe.uns.ac.id 2 PENDAHULUAN Produksi merupakan proses bisnis

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ENTERPRISE RESOURCE PLANNING 06 ERP: SCM SUPPLY CHAIN MANAGEMENT SCM adalah satu rangkaian bisnis demand dan supply yang melibatkan perusahaan dengan mitra kerjanya. Kelancaran proses dalam supply chain

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dikutip dari artikel Need of ERP System in manufacturing firms, perusahaan manufaktur merupakan salah satu industri skala besar yang mengalami perkembangan bisnis yang

Lebih terperinci

OBJEK PEMBELAJARAN OBJEK PEMBELAJARAN. Pertemuan 1 Konsep Dasar ERP. Gambaran Umum ERP. Definisi Sistem Informasi Klasifikasi Sistem Informasi

OBJEK PEMBELAJARAN OBJEK PEMBELAJARAN. Pertemuan 1 Konsep Dasar ERP. Gambaran Umum ERP. Definisi Sistem Informasi Klasifikasi Sistem Informasi OBJEK PEMBELAJARAN Definisi ERP Manfaat Penerapan ERP Pertemuan 1 Konsep Dasar ERP Haryono Setiadi, M.Eng STMIK Sinar Nusantara Modul standart yg terintegrasi dengan ERP Definisi Sistem Informasi Klasifikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005: 116) definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan

Lebih terperinci

Sistem Enterprice SASARAN : Sistem Enterprise. Sistem Informasi Enterprise. Information Systems Today

Sistem Enterprice SASARAN : Sistem Enterprise. Sistem Informasi Enterprise. Information Systems Today Sistem Informasi Enterprise Information Systems Today Leonard Jessup and Joseph Valacich 1 2 SASARAN : Memahami bagaimana teknologi informasi mendukung aktifitas bisnis Memahami System Enterprise dan bagaimana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini teknologi telah menjadi salah satu sumber daya bagi perusahaan untuk dikelola. Pengumpulan data, analisis, produksi dan distribusi informasi di dalam perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, perusahaan menyadari bahwa teknologi dapat berperan dalam mencapai tujuan pada bagian yang kritis seperti keunggulan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Kusrini dan Koniyo (2007), Sistem mempunyai beberapa pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu: 1. Pendekatan sistem yang menekankan pada

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/**

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/** APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/** Pertemuan 4 Enterprise Resource Planning (ERP) PEMAHAMAN ERP Perencanaan sumber daya perusahaan atau yang sering dikenal ERP adalah : Sistem informasi yang diperuntukkan

Lebih terperinci

5 IMPLEMENTATION STRATEGIES

5 IMPLEMENTATION STRATEGIES LECTURE NOTES Week 5 IMPLEMENTATION STRATEGIES LEARNING OUTCOMES LO3: analyze to make decision problem solving in enterprise systems Setelah selesai mempelajari pokok bahasan ini mahasiswa mampu : Memahami

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : TEAMs, Pengadaan Asset, SAP EAM, Material Management, Line Item, Sistem Terintegrasi. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : TEAMs, Pengadaan Asset, SAP EAM, Material Management, Line Item, Sistem Terintegrasi. i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Setiap perusahaan membutuhkan asset dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Sebelum sebuah material menjadi sebuah asset, terjadi proses pengadaan asset. Untuk dapat mengatur asset dengan baik,

Lebih terperinci

MRP. Master Production. Bill of. Lead. Inventory. planning programs. Purchasing MODUL 11 JIT DAN MRP

MRP. Master Production. Bill of. Lead. Inventory. planning programs. Purchasing MODUL 11 JIT DAN MRP MODUL 11 MRP adalah suatu teknik yang menggunakan BOM (bill of materials), inventory dan master schedule untuk mengetahui kebutuhan suatu part pada suatu waktu. Struktur MRP MRP membutuhkan data dari Bill

Lebih terperinci