1 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "1 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA"

Transkripsi

1 1 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada tabel 4.1 merupakan data input dan output indeks produktivitas dari Januari sampai Juli Dimana semua itu terdiri dari : 1. Output Output dari produk PSR Building Tire Output harga jual sebesar Rp dimana perhitungannya Output ( Produk PSR Tire) X harga yang berlaku 2. Input Input indeks produktivitas dari indeks profitabilitas meliputi: Input Material Input indeks produktivitas material sendiri diambil pada departemen PSR building, pada material untuk pembuatan gren case ini terdapat inner liner, chaver, ply cord, bead, side tread. Sedangkan untuk pembuatan ban PSR building sendiri meliputi greencase, belt, layer dan top trade. Sehingga dihasilkan sub total material. Untuk perhitungan sub total material sebagai berikut :

2 Sub total material Greencase = Greencase + Belt + Layer + Top Tread = Inner Liner + Chaver + Ply Cord + Belt + side tread Input Tenaga Kerja Dalam perhitungan tenaga kerja ini merupakan hasil dari jumalah tenaga kerja yang diambil dari PSR building, berikut merupakan perhitungan sub jam tenaga kerja. Sub total tenaga kerja = Jumlah Jam Kerja (Per jam) X Biaya Tenaga Kerja (Per Jam) Input Energi Input energi merupakan input pemakaian energi dalam departemen PSR building Input Modal Input modal yang dikeluarkan selama proses pembuatan ban PSR building terdapat penyusutan, modal lancar dan modal tak lancar. Berikut merupakan total perhitungan sub total modal Modal = Penyusutan + Modal Lancar + Modal Tidak Lancar Input Lain-lain Dalam input lain-lain meliputi pemasaran ban PSR building dan logistic. Berikut merupakan perhitungan sub total input lain-lain Lain-lain = Pemasaran + Logisti

3 4.1 Pengumpulan Data Tabel 1.1 Input dan Output Produktivitas dari Januari sampai Juli 2012 Tahun Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Target Plan Output Total Harga Material Material Green Case inner Liner (1,1 m) chaver ply cord bead (1Pcs) side tread (2Pcs) Greencase Belt Layer Top Trade Sub Total Material Jam Kerja jam kerja setandar jam kerja lembur potongan jam kerja over time out sourching Jumlah Jam Kerja Jumlah Tenaga Kerja Biaya Tenaga Kerja/jam Sub Total Tenaga Kerja Energi PLN Sub Total Energi Modal Penyusutan Lancar Tidak Lancar Sub Total Modal Lain-lain Pemasaran Logistic Sub Total Lain-Lain Total Input

4 4.1.1 Jumblah Total Input dan Output Produktivitas dari Januari sampai Juli 2012 Tabel 1.2 Total Input dan Output Produktivitas dari Januari sampai Juli 2012 Tahun Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Output Total Harga Sub Total Material Sub Total Tenaga Kerja Sub Total Energi Sub Total Modal Sub Total Lain-Lain Total Input Untuk perhitungan total input meliputi jumlah sub dari total-total dari material, tenaga kerja, energi, modal dan lain-lain.

5 4.1.2 Data Input dan Output Profitabilitas dari Januari Sampai Juli 2012 Data Input dan Output Profitabilitas dari Januari Sampai Juli 2012 Tabel 1.3 Data Input dan Output Profitabilitas dari Januari Sampai Juli 2012 Tahun Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Target Plan Output Total Harga Material Material Green Case inner Liner (1,1 m) chaver ply cord bead (1Pcs) side tread (2Pcs) Greencase Belt Layer Top Trade Sub Total Material JamKerja jamkerja setandar jamkerja lembur potongan jamkerja over time out sourching Jumlah JamKerja Jumlah Tenaga Kerja Biaya Tenaga Kerja/jam Sub Total Tenaga Kerja Energi PLN Sub Total Energi Modal Penyusutan Lancar Tidak Lancar Sub Total Modal Lain-lain Pemasaran Logistic Sub Total Lain-Lain Total Input

6 Pada tabel 4.3 merupakan data input dan output indeks produktivitas dari Januari sampai Juli Dimana semua itu terdiri dari : 1. Output Output dari produk PSR Building Tire Output harga jual sebesar Rp dimana perhitungannya Output ( Produk PSR Tire) X harga yang berlaku 2. Input Input indeks produktivitas dari indeks profitabilitas meliputi Input Material Input indeks produktivitas material sendiri diambil pada departemen PSR Building, pada material untuk pembuatan grenn case ini terdapat inner liner, chaver, ply cord, bead, side tread. Sedangkan untuk pembuatan ban PSR Building sendiri meliputi greencase, belt, layer dan top trade. Sehingga dihasilkan sub total material. Untuk perhitungan sub total material sebagai berikut: Sub total material Greencase = Greencase + Belt + Layer + Top Tread = Inner Liner + Chaver + Ply Cord + Belt + side tread Input Tenaga Kerja Dalam perhitungan input tenaga kerja ini merupakan hasil dari jumalah tenaga kerja yang diambil dari PSR Building, berikut merupakan perhitungan sub jam tenaga kerja Sub total tenaga kerja = Jumlah Jam Kerja (Per jam) X Biaya Tenaga Kerja (Per Jam)

7 Input Energi Building Input energi merupakan input pemakaian energi dalam departemen PSR Input Modal Input modal yang dikeluarkan selama proses pembuatan ban PSR Building terdapat penyusutan, modal lancar dan modal tak lancar. Berikut merupakan total perhitungan sub total modal Modal = Penyusutan + Modal Lancar + Modal Tidak Lancar Input Lain-lain Dalam input lain-lain meliputi pemasaran ban PSR building dan logistic. Berikut merupakan perhitungan sub total input lain-lain Lain-lain = Pemasaran + Logistik Data Input dan Output Profitabilitas dari Januari sampai Juli 2012 Tabel 1.4 Data Input dan Output Profitabilitas dari Januari - Juli 2012 Tahun Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Output Total Harga Sub Total Material Sub Total Tenaga Kerja Sub Total Energi Sub Total Modal Sub Total Lain-Lain Total Input Untuk perhitungan total input meliputi jumlah dari total-total dari material, tenaga kerja, energi, modal dan lain-lain.

8 4.2 Pengolahn Data Perhitungan Output Input Indeks Profitabillitas Perhitungan indeks produktivitas didapat dengan menggunakan harga-harga yang berlaku dengan periode dasar pada Januari Rincian perhitungan terdapatsebagai berikut: A. Perhitungan angka-angka indeks profitabilitas: 1. Angka-angka indeks profitabilitas output ( ) = = = 1,054 Jadi untuk perhitungan angka-angka indeks profitabilitas output pada tabel 4.5 yang terbesar pada bulan Maret (L) yaitu 1,076 sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Juli (P) yaitu 0, Angka-angka indeks profitabilitas tenaga kerja ( ) = = = 0,977 Jadi untuk perhitungan angka-angka indeks profitabilitas tenaga kerja pada tabel 4.5 yang terbesar pada bulan Maret (L) yaitu 1,103 sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Juli (P) yaitu 0, Angka-angka indeks profitabilitas material ( ) = = = 1,145 Jadi untuk perhitungan angka-angka indeks profitabilitas material pada tabel 4.5 yang terbesar pada bulan Maret (L) yaitu 1,132 sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Juli (P) yaitu 0,947.

9 4. Angka-angka indeks profitabilitas energi ( ) = = = 0,963 Jadi untuk perhitungan angka-angka indeks profitabilitas energi pada tabel 4.5 yang terbesar pada bulan Maret (L) yaitu 1, 076 sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Juli (P) yaitu 0, Angka-angka indeks profitabilitas modal ( ) = = = 0,999 Jadi untuk perhitungan angka-angka indeks profitabilitas modal pada tabel 4.5 yang terbesar pada bulan Maret (L) yaitu 1,141 sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Juli (O) yaitu 0, Angka-angka indeks profitabilitas lain-lain ( ) = = = 1,010 Jadi untuk perhitungan angka-angka indeks profitabilitas lain-lain pada tabel 4.5 yang terbesar pada bulan Maret (L) yaitu 1,041 sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Juli (P) yaitu 0, Angka-angka indeks profitabilitas input total ( ) = = = 1,041 Jadi untuk perhitungan angka-angka indeks profitabilitas input total pada tabel 4.5 yang terbesar pada bulan Maret (L) yaitu 1,086 sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Juli (P) yaitu 0,890.

10 B. Perhitungan total perubahan 1. Total perubahan output (IPO) IPO (R) = (K) (J) = 1,054 1,000 = 5,4% Jadi untuk perhitungan total perubahan indeks profitabilitas output pada tabel 4.5 yang terbesar pada bulan Maret (S) yaitu 7,6% sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Juli (W) yaitu -20,0%. 2. Total perubahan tenaga kerja (IPTK) IPTK (R) = (K) (J) = 0,977 1,000 = -2,3% Jadi untuk perhitungan total perubahan indeks profitabilitas tenaga kerja pada tabel 4.5 yang terbesar pada bulan Maret ( S) yaitu 10,3% sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Juli (W) yaitu -16,0%. 3. Total perubahan material (IPMa) IPMa (R) = (K) (J) = 1,054 1,000 = 14,5% Jadi untuk perhitungan total perubahan indeks profitabilitas material pada tabel 4.5 yang terbesar pada bulan Februari (R) yaitu 14,5% sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Juli (W) yaitu -5,3%. 4. Total perubahan energi (IPE) IPE (R) = (K) (J) = 0,963 1,000 = -3,7% Jadi untuk perhitungan total perubahan indeks profitabilitas output pada tabel 4.5 yang terbesar pada bulan Ffebruari (R) yaitu 14,5% sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Juli (W) yaitu -16,0%.

11 5. Total perubahan modal (IPMo) IPMo (R) = (K) (J) = 0,999 1,000 = -0,1% Jadi untuk perhitungan total perubahan indeks profitabilitas modal pada tabel 4.5 yang terbesar pada bulan Februari (R) yaitu 14,1% sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Juli (V) yaitu -7,7%. 6. Total perubahan lain-lain (IPL) IPL (R) = (K) (J) = 1,010 1,000 = 1,0% Jadi untuk perhitungan total perubahan indeks profitabilitas lain lain pada tabel 4.5 yang terbesar pada bulan Februari (R) yaitu 4,1% sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Juli (W) yaitu -10,6%. 7. Total perubahan input total (IPT) IPT (R) = (K) (J) = 1,041 1,000 = 4,1% Jadi untuk perhitungan total perubahan indeks profitabilitas input total pada tabel 4.5 yang terbesar pada bulan Februari (R) yaitu 8,6% sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Juli (W) yaitu -11,0%.

12 Tabel 1.5 Perhitungan Output-Input Indeks Profitabilitas PT. Bridgestone Tire Indonesia Atas dasar harga konstan Angka-angka Indeks Total perubahan(%) No(A Deskripsi (B) C D E F G H I J (K) = (L) = (M) = (N) = (O) = (P) = (R) =(K (S) = (T) =(M (U)=(N (V) =(O (W) =(P (Q) (D)/(C (E)/(C (F)/(C (G)/(C (H)/(C (I)/(C (J) (L)-(J (J) (J) (J) (j) 1 OUTPUT (Output total) ,000 1,054 1,076 1,047 1,025 0,872 0,840 0,000 5,4% 7,6% 4,7% 2,5% -12,8% -16,0% INPUT 2 Tenaga kerja ,000 0,977 1,103 1,061 1,017 0,839 0,800 0,000-2,3% 10,3% 6,1% 1,7% -16,1% -20,0% 3 Material ,000 1,145 1,132 1,054 1,163 0,963 0,947 0,000 14,5% 13,2% 5,4% 16,3% -3,7% -5,3% 4 Energi ,000 0,963 1,076 0,986 0,918 0,814 0,828 0,000-3,7% 7,6% -1,4% -8,2% -18,6% -17,2% 5 Modal ,000 0,999 1,141 1,056 0,992 0,923 0,995 0,000-0,1% 14,1% 5,6% -0,8% -7,7% -0,5% 6 Lain-lain ,000 1,010 1,041 1,011 1,002 0,912 0,894 0,000 1,0% 4,1% 1,1% 0,2% -8,8% -10,6% Input Total ,000 1,041 1,086 1,019 1,031 0,897 0,890 0,000 4,1% 8,6% 1,9% 3,1% -10,3% -11,0% Indeks Profitabilitas (C) (D) (E) (F) (G) (H) (I) (J) (K) (L) (M) (N) (O) (p) (Q) (R) (S) (T) (U) (V) (W) 7 Tenaga kerja 69,29 74,73 67,63 68,35 69,82 72,04 72,73100%107,8% 97,6% 98,6% 100,8%104,0%105,0%0,0% 7,8% -2,4% -1,4% 0,8% 4,0% 5,0% 8 Bahan Baku 3,50 3,22 3,33 3,48 3,09 3,17 3,10100% 92,1% 95,0% 99,3% 88,1% 90,6% 88,7% 0,0% -7,9% -5,0% -0,7% -11,9% -9,4% -11,3% 9 Energi 3,76 4,11 3,76 3,99 4,20 4,03 3,81100%109,5%100,0%106,1%111,6%107,2%101,4%0,0% 9,5% 0,0% 6,1% 11,6% 7,2% 1,4% 10 Modal 96,32 101,61 90,84 95,52 99,53 91,03 81,24100%105,5% 94,3% 99,2% 103,3% 94,5% 84,3% 0,0% 5,5% -5,7% -0,8% 3,3% -5,5% -15,7% 11 Lain-lain 3,99 4,16 4,12 4,13 4,08 3,81 3,75100%104,3%103,4%103,6%102,3% 95,6% 94,0% 0,0% 4,3% 3,4% 3,6% 2,3% -4,4% -6,0% 12 Profitabilitas Total 1,21 1,22 1,20 1,24 1,20 1,18 1,14100%101,3% 99,1% 102,7% 99,4% 97,2% 94,3% 0,0% 1,3% -0,9% 2,7% -0,6% -2,8% -5,7%

13 4.2.2 Perhitungan Output Input Indeks Produktivitas Perhitungan indeks produktivitas didapat dengan menggunakan harga-harga konstan dengan periode dasar pada Januari Rincian perhitungan terdapat sebagai berikut: A. Perhitungan angka-angka indeks produktivitas : 1. Angka-angka indeks produktivitas output ( ) = = = 1,017 Jadi untuk perhitungan angka-angka indeks produktivitas output pada tabel 4.6 yang terbesar pada bulan Maret (L) yaitu 1,0 53 sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Juli (P) yaitu 0, Angka-angka indeks produktivitas tenaga kerja ( ) = = = 0,977 Jadi untuk perhitungan angka-angka indeks produktivitas tenaga kerja pada tabel 4.6 yang terbesar pada bulan Maret (L) yaitu 1,103 sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Juli (P) yaitu 0, Angka-angka indeks produktivitas material ( ) = = = 1,017 Jadi untuk perhitungan angka-angka indeks produktivitas material pada tabel 4.6 yang terbesar pada bulan Maret (L) yaitu 1,053 sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Juli (P) yaitu 0,789.

14 4. Angka-angka indeks produktivitas energi ( ) = = = 0,963 Jadi untuk perhitungan angka-angka indeks produktivitas energi pada tabel 4.6 yang terbesar pada bulan Maret (L) yaitu 1,0 53 sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Juli (P) yaitu 0, Angka-angka indeks produktivitas modal ( ) = = = 0,999 Jadi untuk perhitungan angka-angka indeks produktivitas modal pada tabel 4.6 yang terbesar pada bulan Maret (L) yaitu 1, 141 sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Juli (O) yaitu 0, Angka-angka indeks produktivitas lain-lain ( ) = = = 1,010 Jadi untuk perhitungan angka-angka indeks produktivitas output pada tabel 4.6 yang terbesar pada bulan Maret (L) yaitu 1, 032 sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Juli (P) yaitu 0, Angka-angka indeks produktivitas input total ( ) = = = 0,997 Jadi untuk perhitungan angka-angka indeks produktivitas output pada tabel 4.6 yang terbesar pada bulan Maret (L) yaitu 1, 049 sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Juli (P) yaitu 0,816. B. Perhitungan total perubahan produktivitas

15 1. Total perubahan output (IPFO) IPFO (R) = (K) (J) = 1,017 1,000 = 1,7% Jadi untuk perhitungan total perubahan indeks produktivitas output pada tabel 4.6 yang terbesar pada bulan Maret (S) yaitu 7,6% sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Juli (W) yaitu -20,0%. 2. Total perubahan tenaga kerja (IPFTK) IPFTK (R) = (K) (J) = 1,017 1,000 = 1,7% Jadi untuk perhitungan total perubahan indeks produktivitas tenaga kerja pada tabel 4.6 yang terbesar pada bulan Maret ( S) yaitu 10,3% sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Juli (W) yaitu -20,0%. 3. Total perubahan material (IPFMa) IPFMa (R) = (K) (J) = 1,017 1,000 = 1,7% Jadi untuk perhitungan total perubahan indeks produktivitas material pada tabel 4.6 yang terbesar pada bulan Maret (S) yaitu 5,3% sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Juli (W) yaitu -21,1%. 4. Total perubahan energi (IPFE) IPFE (R) = (K) (J) = 1,017 1,000 = 1,7% Jadi untuk perhitungan total perubahan indeks produktivitas energi pada tabel 4.6 yang terbesar pada bulan Maret (S) yaitu 5,3% sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Juni (V) yaitu -22,5%. 5. Total perubahan modal (IPFMo)

16 IPFMo (R) = (K) (J) = 1,017 1,000 = 1,7% Jadi untuk perhitungan total perubahan indeks produktivitas modal pada tabel 4.6 yang terbesar pada bulan Maret ( S) yaitu 14,1% sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Juni (V) yaitu -8,7%. 6. Total perubahan lain-lain (IPFL) IPFL (R) = (K) (J) = 1,017 1,000 = 1,7% Jadi untuk perhitungan total perubahan indeks produktivitas lain-lain pada tabel 4.6 yang terbesar pada bulan Maret (S) yaitu 3,2% sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Juli (W) yaitu -12,7%. 7. Total perubahan input total (IPFT) IPFT (R) = (K) (J) = 1,017 1,000 = 1,7% Jadi untuk perhitungan total perubahan indeks produktivitas output pada tabel 4.6 yang terbesar pada bulan Maret (S) yaitu 4,9% sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Juli (W) yaitu -18,4%.

17 No (A Deskripsi (B) Tabel 1.6 Perhitungan Output Input Indeks Produktivitas Atas dasar harga konstan C D E F G H I J (K) = (L) = (M) = (N) = (O) = (P) = (R) = (S) = (T) = (U)= (V) = (W) = (Q) (D)/(C (E)/(C (F)/(C (G)/(C (H)/(C (I)/(C) (K)-(J)(L)-(J (M)-(J (N)-(J)(O)-(J)(P)-(j) 1 OUTPUT (Output total) ,000 1,017 1,053 1,004 0,990 0,820 0,789 0,000 1,7% 5,3% 0,4% -1,0% -18,0% -21,1% INPUT 2 Tenaga kerja ,000 0,977 1,103 1,061 1,017 0,839 0,800 0,000-2,3% 10,3% 6,1% 1,7% -16,1% -20,0% 3 Material ,000 1,017 1,053 1,004 0,990 0,820 0,789 0,000 1,7% 5,3% 0,4% -1,0% -18,0% -21,1% 4 Energi ,000 0,963 1,053 0,966 0,899 0,775 0,789 0,000-3,7% 5,3% -3,4% -10,1% -22,5% -21,1% 5 Modal ,000 0,999 1,141 1,046 0,982 0,913 0,928 0,000-0,1% 14,1% 4,6% -1,8% -8,7% -7,2% 6 Lain-lain ,000 1,010 1,032 1,002 0,994 0,892 0,873 0,000 1,0% 3,2% 0,2% -0,6% -10,8% -12,7% Input Total ,000 0,997 1,049 0,993 0,962 0,829 0,816 0,000-0,3% 4,9% -0,7% -3,8% -17,1% -18,4% Indeks Produktivitas Angka-angka Indeks Total perubahan (%) (C) (D) (E) (F) (G) (H) (I) (J) (K) (L) (M) (N) (O) (p) (Q) (R) (S) (T) (U) (V) (W) 7 Tenaga kerja 69,29 72,15 66,21 65,54 67,42 67,69 68,34 1,000 1,041 0,955 0,946 0,973 0,977 0,986 0,000 4,1% -4,5% -5,4% -2,7% -2,3% -1,4% 8 Bahan Baku 3,50 3,44 3,32 3,49 3,54 4,27 4,44 1,000 0,983 0,949 0,996 1,010 1,220 1,268 0,000-1,7% -5,1% -0,4% 1,0% 22,0% 26,8% 9 Energi 3,79 4,00 3,79 3,93 4,17 4,00 3,79 1,000 1,057 1,000 1,039 1,101 1,057 1,000 0,000 5,7% 0,0% 3,9% 10,1% 5,7% 0,0% 10 Modal 96,32 98,11 88,93 92,43 97,03 86,43 81,87 1,000 1,019 0,923 0,960 1,007 0,897 0,850 0,000 1,9% -7,7% -4,0% 0,7% -10,3% -15,0% 11 Lain-lain 4,00 4,03 4,08 4,01 3,98 3,68 3,61 1,000 1,007 1,021 1,002 0,996 0,919 0,903 0,000 0,7% 2,1% 0,2% -0,4% -8,1% -9,7% 12 Produktivitas Total 1,21 1,24 1,22 1,23 1,25 1,20 1,17 1,000 1,021 1,004 1,011 1,028 0,989 0,966 0,000 2,1% 0,4% 1,1% 2,8% -1,1% -3,4%

18 4.2.3 Perhitungan Indeks Perbaikan Harga Dari hasil-hasil perhitungan indeks produktivitas berdasarkan harga konstan pada Tabel 4.7 dan indeks profitabilitas berdasarkan harga yang berlaku pada tabel 4.7 maka dapat ditentukan indeks perbaikan yang merupakan rasio antara indeks profitabilitas (IPF) dan indeks produktivitas (IP) atau IPH = IPF / IP. Selanjutnya hasil perhitungan indeks perbaikan harga demi setiap input yang digunakan perusahaan PT. Bridgestone tire Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.7 Angka-angka Indeks Profitabilitas, Indeks Produktivitas dan Indeks Perbaikan Harga dari Berbagai Faktor Input pada PT. Bridgestone Tire Indonesia selama Januari sampai Juli 2012 No Faktor Input Indeks Produktivitas ( IP ) (%) Jan-12 Indeks Profitabilitas (IPF) (%) Feb-12 Indeks Perbaikan Harga (IPH) = IPF/IP 1 Tenaga kerja 104,1% 107,8% 1,04 2 Bahan Baku 98,3% 92,1% 0,94 3 Energi 105,7% 109,5% 1,04 4 Modal 101,9% 105,5% 1,04 5 Lain-lain 100,7% 104,3% 1,04 6 Input Total 102,1% 101,3% 0,99 Mar-12 1 Tenaga kerja 96% 98% 1,02 2 Bahan Baku 95% 95% 1,00 3 Energi 100% 100% 1,00 4 Modal 92% 94% 1,02 5 Lain-lain 102% 103% 1,01 6 Input Total 100% 99% 0,99 Apr-12 1 Tenaga kerja 95% 99% 1,04 2 Bahan Baku 100% 99% 1,00 3 Energi 104% 106% 1,02 4 Modal 96% 99% 1,03 5 Lain-lain 100% 104% 1,03 6 Input Total 101% 103% 1,02

19 Mei-12 1 Tenaga kerja 97% 101% 1,04 2 Bahan Baku 101% 88% 0,87 3 Energi 110% 112% 1,01 4 Modal 101% 103% 1,03 5 Lain-lain 100% 102% 1,03 6 Input Total 103% 99% 0,97 Jun-12 1 Tenaga kerja 98% 104% 1,06 2 Bahan Baku 122% 91% 0,74 3 Energi 106% 107% 1,01 4 Modal 90% 95% 1,05 5 Lain-lain 92% 96% 1,04 6 Input Total 99% 97% 0,98 Jul-12 1 Tenaga kerja 99% 105% 1,06 2 Bahan Baku 127% 89% 0,70 3 Energi 100% 101% 1,01 4 Modal 85% 84% 0,99 5 Lain-lain 90% 94% 1,04 6 Input Total 97% 94% 0,98 Dari tabel 4.7 diatas ini tampak bahwa indeks perbaikan harga ( IPH) tenaga kerja dari Februari sampai Juli dibandingkan dengan periode dasar (Januari 2012) selalu meningkat. Peningkatan tersebut masing-masing sebesar 1,04, 1,02 1,04, 1,04, 1,06 1,06, 1,06. Dengan upah tenaga kerja yang meningkat sebagaimana ditunjukkan oleh besaran IPH input tenaga kerja. Indeks perbaikan harga untuk input bahan baku dari Februari samapi Juli mengalamai penurunan dibandingkan dengan periode dasar Januari. Penurunan tersebut masing-masing sebesar 0,94, 1,00, 1,00, 0,87, 0,74, 0,70. Indeks perbaikan harga untuk input energi dari Februari samapi Juli mengalamai kenaikan dibandingkan dengan periode dasar Januari. Penurunan tersebut masing-masing sebesar 1,04, 1,00, 1,02, 1,01, 1,01, 1,01.

20 Indeks perbaikan harga untuk modal dari Februari samapi Juli mengalamai peningkatan dibandingkan dengan periode dasar Januari. Penurunan tersebut masing-masing sebesar 1,04, 1,02, 1,03, 1,03, 1,05 sedangkan pada bulan Juli mengalami penurunan sebesar 0,99. Indeks perbaikan harga untuk lain-lain dari Februari samapi Juli mengalamai penurunan dibandingkan dengan periode dasar Januari. Penurunan tersebut masing-masing sebesar 1,04, 1,01, 1,03, 1,03, 1,04, 1,04. Sedangkan indeks perbaikan harga (IPH) untuk input total terjadi fluktuasi kenaikan dan penurunan IPH dibandingkan dengan periode dasar Januari Pada bulan Februari terjadi penurunan 0,99, bulan Maret sebesar 0,99, bulan April mengalami peningkatan sebesar 1,02, untuk bulan Mei mengalami penurunan 0,97, bulan Juni juga mengalami penurunan sebesar 0,98 dan untuk bulan Juli mengalami penurunan 0,98.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di PT. IGS yang bertempat di Jl. Gili Sampeng, kemanggisan - Jakarta Barat dan pada bagian ini juga dijelaskan langkah-langkah untuk memecahkan

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS MELALUI PENDEKATAN THE AMERICAN PRODUCTIVTY CENTER MODEL (Studi Kasus PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional III Malang)

ANALISIS PRODUKTIVITAS MELALUI PENDEKATAN THE AMERICAN PRODUCTIVTY CENTER MODEL (Studi Kasus PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional III Malang) ANALISIS PRODUKTIVITAS MELALUI PENDEKATAN THE AMERICAN PRODUCTIVTY CENTER MODEL (Studi Kasus PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional III Malang) ANALYSIS OF PRODUCTIVITYBY USINGTHE AMERICAN PRODUCTIVITY

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Bridgestone Tire Indonesia, merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan produk ban. Agar perusahaan tetap bersaing dengan perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. Flow diagram pemecahan masalah

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. Flow diagram pemecahan masalah BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Flow diagram pemecahan masalah Definisi Sistem - Permodelan Sistem - Pola antrian produk Tidak sesuai Pengumpulan Data - Data produk dan perusahaan - Data waktu kedatangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai analisa dan evaluasi untuk meninjau tingkat produktifitas perusahaan dengan menggunakan metode APC dimana metode ini sangat pas digunakan dalam

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS PEMBUATAN KAIN GREY DENGAN PENDEKATAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER DAN COBB-DOUGLAS ABSTRACT

ANALISIS PRODUKTIVITAS PEMBUATAN KAIN GREY DENGAN PENDEKATAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER DAN COBB-DOUGLAS ABSTRACT ANALISIS PRODUKTIVITAS PEMBUATAN KAIN GREY DENGAN PENDEKATAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER DAN COBB-DOUGLAS Abdul Jalal 1, Helvi Kusumawati 2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA & DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA & DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA & DASAR TEORI Bab 2 ini menjelaskan mengenai tinjauan pustaka yang membandingkan penelitian terdahulu yang sejenis dengan penelitian yang sekarang dilakukan, dan membahas tentang

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. ANALISIS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE THE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER (APC) (Studi Kasus di PT. Iskandar Tex, Surakarta)

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. ANALISIS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE THE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER (APC) (Studi Kasus di PT. Iskandar Tex, Surakarta) NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISIS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE THE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER (APC) (Studi Kasus di PT. Iskandar Tex, Surakarta) Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Metode Pengumpulan Data Pengukuran Produktivitas Dengan Metode Marvin E Mundel Berikut ini akan disajikan data yang diperlukan dalam pengolahan data dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 5. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB 5. HASIL dan PEMBAHASAN 53 BAB 5 HASIL dan PEMBAHASAN 5.1 Data Pendukung Data-data yang didapat untuk menyelesaikan masalah produktivitas diperoleh dengan melakukan observasi secara langsung di lapangan maupun dari data-data

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PEMBUATAN BAN TIPE PASSENGER RADIAL PADA PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA PLANT KARAWANG

MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PEMBUATAN BAN TIPE PASSENGER RADIAL PADA PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA PLANT KARAWANG MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PEMBUATAN BAN TIPE PASSENGER RADIAL PADA PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA PLANT KARAWANG Disusun Oleh: Andi Putra Pratama 30411742 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

Lebih terperinci

PROSES KERJA MESIN 2ND STAGE PADA PEMBUATAN GREEN TYRE DI PT. ELANGPERDANA TYRE INDUSTRY

PROSES KERJA MESIN 2ND STAGE PADA PEMBUATAN GREEN TYRE DI PT. ELANGPERDANA TYRE INDUSTRY PENULISAN ILMIAH Arief Wibowo 21411117 Teknik Mesin Dr. Rr Sri Poernomo Sari, ST,. MT. PROSES KERJA MESIN 2ND STAGE PADA PEMBUATAN GREEN TYRE DI PT. ELANGPERDANA TYRE INDUSTRY Latar Belakang Latar Belakang

Lebih terperinci

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN METODE MUNDEL DAN APC DI PT. RAFFSYA MEDIA

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN METODE MUNDEL DAN APC DI PT. RAFFSYA MEDIA USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN METODE MUNDEL DAN APC DI PT. RAFFSYA MEDIA Abu Bakar 1, Onguela Suprianto 2, Yoanita Yuniati 3, Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi Nasional (Itenas)

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Manajemen modal kerja adalah salah satu aktivitas penting dalam mengelola perusahaan. Pengelolaan modal kerja yang baik akan menentukan keberlangsungan operasional perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Atas Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bridgestone Tire Indonesia merupakan perusahaan patungan antara swasta nasional Indonesia dengan

Lebih terperinci

DISAMPAIKAN DI DINAS PUPESDM PROP DIY

DISAMPAIKAN DI DINAS PUPESDM PROP DIY Gambaran Umum Kelistrikan Produksi Listrik Persentase (%) Grafik Persentase Tingkat Pertumbuhan Produksi Listrik (KWh) 020 018 016 014 012 010 008 006 004 002 000 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dianggap sebagai perusahaan yang berkembang maju. Suatu perusahaan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan juga mampu

BAB I PENDAHULUAN. dapat dianggap sebagai perusahaan yang berkembang maju. Suatu perusahaan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan juga mampu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan suatu perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan tersebut untuk beradaptasi dengan kebutuhan konsumen akan produk yang dihasilkan dan juga kemampuan

Lebih terperinci

PENERAPAN QUALITY ASSURANCE PADA PRODUKSI TIRE RADIAL DI PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA. Disusun Oleh: Mita Anisa Kurniastiti

PENERAPAN QUALITY ASSURANCE PADA PRODUKSI TIRE RADIAL DI PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA. Disusun Oleh: Mita Anisa Kurniastiti PENERAPAN QUALITY ASSURANCE PADA PRODUKSI TIRE RADIAL DI PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA Disusun Oleh: Mita Anisa Kurniastiti 34411510 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu dan pelayanan yang lebih baik dari pada persaingnya. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu dan pelayanan yang lebih baik dari pada persaingnya. Selain itu A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Perusahaan industri yang berorientasi pada barang dagang adalah salah satu perusahaan yang berkembang di Indonesia. Setiap perusahaan tentunya akan berusaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin berkembang, karena

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin berkembang, karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri di Indonesia yang sekarang ini sedang berlangsung, menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin berkembang, karena banyaknya perusahaan baru

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tantangan yang dihadapi dunia industri saat ini menuntut peningkatan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tantangan yang dihadapi dunia industri saat ini menuntut peningkatan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tantangan yang dihadapi dunia industri saat ini menuntut peningkatan dan perbaikan kinerja yang dilakukan secara kontinu agar dapat terus bertahan dan memenangkan persaingan

Lebih terperinci

BAB III. Kerja praktek dilaksanakan pada bagian produksi jahit yang melakukan

BAB III. Kerja praktek dilaksanakan pada bagian produksi jahit yang melakukan BAB III 3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Kerja praktek dilaksanakan pada bagian produksi jahit yang melakukan proses transformasi dari masukan (input) menjadi keluaran (output), dimana manusia, bahan

Lebih terperinci

Analisis Produktivitas dengan Menggunakan Metode Parsial POSPAC dan Total David J. Sumanth di PT.Yudhistira Ghalia Surabaya

Analisis Produktivitas dengan Menggunakan Metode Parsial POSPAC dan Total David J. Sumanth di PT.Yudhistira Ghalia Surabaya Analisis Produktivitas dengan Menggunakan Metode Parsial POSPAC dan Total David J. Sumanth di PT.Yudhistira Ghalia Surabaya Sutiyono FTI-UPN Veteran Jawa Timur Abstraksi Pengukuran produktivitas itu penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan kapasitas produksi dan ketersediaan bahan.

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan kapasitas produksi dan ketersediaan bahan. V-21 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Perkembangan industri manufaktur di Indonesia semakin pesat, masing-masing perusahaan dituntut untuk memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN dan ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN dan ANALISIS DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN dan ANALISIS DATA 4.1 Sejarah Perusahaan PT. SRI adalah perusahaan joint venture dengan PMA (Pemilik Modal Asing) didirikan untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar lokal dan

Lebih terperinci

Pembuatan Ban & Produk Karet Lain :

Pembuatan Ban & Produk Karet Lain : Pembuatan Ban & Produk Karet Lain : Ban adalah produk utama dari industri karet (75% produk karet), produk lainnya : sepatu, selang, belt conveyor, seal, komponen shock absorber, peralatan olah raga. Konstruksi

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN: ANALISA PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN PT. XYZ

Seminar Nasional IENACO ISSN: ANALISA PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN PT. XYZ ANALISA PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN PT. XYZ Kulsum 1, Eka Novi Andriani 2, Putiri Bhuana Katili 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik Untirta Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl. Jend.Sudirman

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Diagram Metodologi Pemecahan Masalah Metodologi penelitian merupakan tahapan tahapan penelitian yang harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum melakukan analisis

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) o. 04/04/62/Th. I, 2 Juni 2007 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) Selama, Nilai Tukar Petani (NTP) Sebesar 96,92 Persen No. 03/05/62/Th.X, 2 Mei Nilai Tukar Petani (NTP)

Lebih terperinci

nggaran Produksi adalah suatu perencanaan secara terperinci mengenai jumlah unit produk yang akan diproduksi selama periode yang akan datang.

nggaran Produksi adalah suatu perencanaan secara terperinci mengenai jumlah unit produk yang akan diproduksi selama periode yang akan datang. 3 ANGGARAN PRODUKSI 1. PENGERTIAN A nggaran Produksi adalah suatu perencanaan secara terperinci mengenai jumlah unit produk yang akan diproduksi selama periode yang akan datang. Perencanaan produksi mencakup

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL DI PTPN IV PKS PABATU, TEBING TINGGI

ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL DI PTPN IV PKS PABATU, TEBING TINGGI ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL DI PTPN IV PKS PABATU, TEBING TINGGI Bakhtiar, Diana, Fariz Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh bakti66@yahoo.com

Lebih terperinci

Rencana Produksi & Rencana Induk

Rencana Produksi & Rencana Induk Rencana Produksi & Rencana Induk Pokok Bahasan: I. Struktur PPIC II. Strategi Dasar Produksi III. Perhitungan Rencana Produksi IV. Contoh Rencana Produksi dengan MTS V. Contoh Rencana Produksi dengan MTO

Lebih terperinci

PRESENSI DOSEN DIPEKERJAKAN KOPERTIS WILAYAH V

PRESENSI DOSEN DIPEKERJAKAN KOPERTIS WILAYAH V Pangkat/Gol. : Perguruan Tinggi : Universitas Ahmad Dahlan Jabatan Fungsional : Bulan : Januari 2014 No. HARI TANGGAL DATANG PULANG. DATANG PULANG 1 Rabu 01-Jan-14 Libur Libur Libur 2 Kamis 02-Jan-14 1.

Lebih terperinci

Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah

Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah No. 10/11/62/Th. XI, 1 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah Selama September 2017, TPK Hotel Berbintang Sebesar 58,44 persen

Lebih terperinci

menjadikannya sebagai bagian perusahaan yang sangat perlu diperhatikan. Terdapat banyak permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan yang

menjadikannya sebagai bagian perusahaan yang sangat perlu diperhatikan. Terdapat banyak permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan yang 1.1. Latar Belakang Penelitian Untuk menjamin kelancaran aktifitas di dalam perusahaan, sudah semestinya bagi perusahaan untuk memerhatikan sumber daya manusia (SDM) yang dimilikinya. SDM yang tersedia

Lebih terperinci

DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS SEMESTER I-2017 Group Penanganan Premi Penjaminan Daftar Isi Daftar Isi... 1 Daftar Tabel dan Gambar...2 Keterangan... 3 I. Jumlah BPR dan BPRS... 4 II. Total

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persediaan merupakan bagian yang sangat penting bagi perusahaan manufaktur. Tanpa tersedianya persediaan, maka perusahaan akan dihadapkan pada resiko bahwa perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 29 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Profil Perusahaan PT. IGS adalah perusahaan yang berada didalam naungan Sejati Group yang dimana sejati group itu sendiri banyak memiliki

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam suatu perusahaan biaya kualitas memengang peranan yang sangat penting bagi perusahaan dalam meningkatkan profitabilitas, untuk itu perusahaan perlu melakukan pengendalian biaya kualitas untuk

Lebih terperinci

Bab 5 Indeks Nilai Tukar Petani Kabupaten Ciamis

Bab 5 Indeks Nilai Tukar Petani Kabupaten Ciamis Bab 5 Indeks Nilai Tukar Petani Kabupaten Ciamis Sektor pertanian memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi daerah, walaupun saat ini kontribusinya terus menurun dalam pembentukan Produk Domestik

Lebih terperinci

B. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN BUSINESS ACTION PLAN (BAP) ATAU RENCANA KEGIATAN USAHA

B. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN BUSINESS ACTION PLAN (BAP) ATAU RENCANA KEGIATAN USAHA A. PENDAHULUAN Perencanaan (planning) merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk memulai suatu aktivitas apapun, apalagi untuk aktivitas usaha. Karena business (usaha) memiliki beberapa karakteristik

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat. dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu ( S1 ) Disusun Oleh :

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat. dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu ( S1 ) Disusun Oleh : TUGAS AKHIR Analisa Perbaikan Metode Kerja serta Penetapan Waktu Baku Kerja Hasil Perbaikan dengan Time Study untuk Pemeriksaan Ulang Acak Ban Radial pada PT. XYZ Tbk Diajukan guna melengkapi sebagian

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH BADAN PUSAT STATISTIK No. 21/04/Th. X, 2 April 2007 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN UPAH BURUH A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI Pada Januari 2007, Nilai Tukar Petani (NTP) tercatat

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TPK HOTEL BINTANG SULAWESI TENGGARA DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN TPK HOTEL BINTANG SULAWESI TENGGARA DESEMBER 2016 No.09/02/Th.VII, 1 Februari 2017 PERKEMBANGAN TPK HOTEL BINTANG SULAWESI TENGGARA DESEMBER 2016 Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang di Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan Desember 2016 tercatat

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL PEMBAHASAN

BAB V ANALISA HASIL PEMBAHASAN BAB V ANALISA HASIL PEMBAHASAN 5.1 Analisa Efektifitas Hasil Penerapan Line Balancing Menggunakan Methode Hegelson-Birnie Analisa efektifitas hasil dari penerapan line balancing dilakukan untuk melihat

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) o. 04/04/62/Th. I, 2 Juni 2007 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) Selama Juni 2016, Nilai Tukar Petani (NTP) Sebesar 98,12 Persen No. 03/07/62/Th.X, 1 Juli 2016 Nilai

Lebih terperinci

ANGGARAN KAS 1. PENGERTIAN 2. TUJUAN PENYUSUNAN ANGGARAN KAS

ANGGARAN KAS 1. PENGERTIAN 2. TUJUAN PENYUSUNAN ANGGARAN KAS ANGGARAN KAS 9 1. PENGERTIAN Anggaran kas menunjukkan rencana sumber dan penggunaan kas selama tahun anggaran yang terdiri dari rencana penerimaan kas (aliran kas masuk) dan perencanaan pengeluaran kas

Lebih terperinci

PROSES PEMBUATAN BAN LUAR ( TIRE) TIPECOMMERCIAL TRUCK BIAS PADA MESIN CURING NPM : Dosen Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST.MT.

PROSES PEMBUATAN BAN LUAR ( TIRE) TIPECOMMERCIAL TRUCK BIAS PADA MESIN CURING NPM : Dosen Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST.MT. PROSES PEMBUATAN BAN LUAR ( TIRE) TIPECOMMERCIAL TRUCK BIAS PADA MESIN CURING DI PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA Nama : Rifana NPM : 21407013 Jurusan : Teknik Mesin Dosen Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA FEBRUARI 2017

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA FEBRUARI 2017 No.18/03/71/Th.XI, 1 Maret 2017 NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA FEBRUARI 2017 Nilai Tukar Petani (NTP) di Sulawesi Utara pada Februari 2017 hanya 92,47 atau turun 0,41 persen dibanding bulan sebelumnya

Lebih terperinci

Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah

Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah No. 10/10/62/Th. XI, 2 Oktober 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah Selama

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Data keuangan dan Permintaan (Data Skunder)

Lampiran 1 : Data keuangan dan Permintaan (Data Skunder) Lampiran 1 : Data keuangan dan Permintaan (Data Skunder) Aktiva Tetap Jumlah Bangunan Kantor (Berupa Ruko). 1... Luas Bangunan 112 m 2 Lt 7 m 2 Tempat Pelatihan (2 x 3 M) 6 m 2. 1.5.. Pralatan Alat Tulis

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG No. 04/11/81/Th. VII, 1 November 2014 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG DI PROVINSI MALUKU SEPTEMBER TPK HOTEL BINTANG SEPTEMBER MENCAPAI 29,30 % Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel

Lebih terperinci

Satuan (orang, Paket, pcs, dll.) Satuan Jumlah. Satuan (hari, bulan, kali, dll.) Frekuen si. (hari, bulan, kali, dll.)

Satuan (orang, Paket, pcs, dll.) Satuan Jumlah. Satuan (hari, bulan, kali, dll.) Frekuen si. (hari, bulan, kali, dll.) LAMPIRAN C Nama Organisasi:. Perjanjian Hibah: Judul Proyek: Periode Proyek: PENGELUARAN PROGRAM: Paket, pcs, Frekuen si Proyek Mitra Penerima Hibah Donor Lain TOTAL 1 Kegiatan Pengembangan Organisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi tersebut di dalam perusahaannya. canggih, mengakibatkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi tersebut di dalam perusahaannya. canggih, mengakibatkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, perkembangan teknologi dan informasi sedang mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat. Pemanfaatan teknologi informasi dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN Langkah pengumpulan dan pengolahan data telah selesai dilakukan dan telah disajikan dalam bab sebelumnya yaitu bab 4 (empat), maka proses selanjutnya adalah proses analisa

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. ANALISA PRODUKTIVITAS DENGAN THE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER METHODS ( Studi Kasus Pada Perusahaan Batik Pesisir Pekalongan )

TUGAS AKHIR. ANALISA PRODUKTIVITAS DENGAN THE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER METHODS ( Studi Kasus Pada Perusahaan Batik Pesisir Pekalongan ) TUGAS AKHIR ANALISA PRODUKTIVITAS DENGAN THE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER METHODS ( Studi Kasus Pada Perusahaan Batik Pesisir Pekalongan ) Diajukan Untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat Kelulusan Guna Mencapai

Lebih terperinci

perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Produktivitas dapat menjadi suatu indikator

perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Produktivitas dapat menjadi suatu indikator Persaingan bisnis yang sangat kompetitif saat ini menuntut setiap perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Produktivitas dapat menjadi suatu indikator

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011 Nop-06 Feb-07 Mei-07 Agust-07 Nop-07 Feb-08 Mei-08 Agust-08 Nop-08 Feb-09 Mei-09 Agust-09 Nop-09 Feb-10 Mei-10 Agust-10 Nop-10 Feb-11 Mei-11 Agust-11 PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG No. 04/01/81/Th. VIII, 3 Januari 2017 2014 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG DI PROVINSI MALUKU NOVEMBER TPK HOTEL BINTANG NOVEMBER MENCAPAI 38,23 % Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya untuk

BAB V ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya untuk BAB V ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya untuk menentukan bentuk persamaan fungsi produksi Cobb-Douglas, maka hasilnya dapat dilhat

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

PERTUMBUHAN SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS PERTUMBUHAN SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS Juni 2016 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko Daftar Isi Daftar Isi... 1 KETERANGAN... 2 I. Total Simpanan...

Lebih terperinci

DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS SEMESTER II-2016 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko Daftar Isi Daftar Isi... 1 KETERANGAN... 2 I.

Lebih terperinci

ANALISA DAMPAK KEGAGALAN PROSES PRODUKSI TERHADAP KERUSAKAN PRODUK BAN DENGAN METODE FMEA ( FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS

ANALISA DAMPAK KEGAGALAN PROSES PRODUKSI TERHADAP KERUSAKAN PRODUK BAN DENGAN METODE FMEA ( FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS ANALISA DAMPAK KEGAGALAN PROSES PRODUKSI TERHADAP KERUSAKAN PRODUK BAN DENGAN METODE FMEA ( FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS ) DI PT. GAJAH TUNGGAL, Tbk TANGERANG PROPOSAL SKRIPSI Diajukan Oleh : AGUNG

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Faktur Pembelian

LAMPIRAN A. Faktur Pembelian LAMPIRAN A. Faktur Pembelian LAMPIRAN B. Laporan Penjualan CV Pillow Tabel 4.7. Laporan penjualan CV Pillow tiap bulan Bulan Penjualan Bruto CV Pillow Jan Des 07 2,497,003,074 Jan-08 201.108.100 Feb-08

Lebih terperinci

Kepada Yth. Seluruh Tenaga Pemasar PT Prudential Life Assurance di tempat. Perihal: Pengkinian Informasi tentang Pembayaran Bonus Produksi.

Kepada Yth. Seluruh Tenaga Pemasar PT Prudential Life Assurance di tempat. Perihal: Pengkinian Informasi tentang Pembayaran Bonus Produksi. Jakarta, 25 Januari 2016 No. 006/PLA/I/2016 Kepada Yth. Seluruh Tenaga Pemasar PT Prudential Life Assurance di tempat Perihal: Pengkinian Informasi tentang Pembayaran Bonus Produksi. Seluruh Tenaga Pemasar

Lebih terperinci

Rahmat Hidayat SE., MM

Rahmat Hidayat SE., MM Rahmat Hidayat SE., MM Integrasi Sistem Logistik Hubungan dalam sistem logistik yang dapat diklasifikasikan sebagai hubungan ruang dan waktu yang dijalankan secara simultan agar dapat meminimumkan biaya.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MUNDEL DAN APC

ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MUNDEL DAN APC ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MUNDEL DAN APC Oleh : Winarni. winarni@akprind.ac.id Teknik Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta ABSTRAK Setiap kegiatan produksi

Lebih terperinci

atau keluaran yang dihasilkan dari proses.

atau keluaran yang dihasilkan dari proses. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produktivitas merupakan hal yang mendasar yang harus ada pada setiap perusahaan. Setiap industri tentunya akan selalu meningkatkan produktivitas untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif, setiap. perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan efisiensi dan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif, setiap. perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan efisiensi dan kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif, setiap perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan efisiensi dan kemampuan pengelolaan sumber daya yang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 09/2/13/Th. XVII, 3 Februari 2014 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NTP SUMATERA BARAT JANUARI 2014 SEBESAR 101,15 ATAU NAIK 0,98% NTP Sumatera

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 21/4/13/Th. XVII, 1 April 2014 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NTP SUMATERA BARAT MARET 2014 SEBESAR 100,99 ATAU NAIK 0,31% NTP Sumatera

Lebih terperinci

Grafik 1 Perkembangan NTP dan Indeks Harga yang Diterima/Dibayar Petani Oktober 2015 Oktober 2016

Grafik 1 Perkembangan NTP dan Indeks Harga yang Diterima/Dibayar Petani Oktober 2015 Oktober 2016 o. 04/04/62/Th. I, 2 Juni 2007 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) No. 03/11/62/Th.X, 1 November Selama Oktober, Nilai Tukar Petani (NTP) Sebesar 97,96 Persen dan Terjadi

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012 Jan-07 Apr-07 Jul-07 Oct-07 Jan-08 Apr-08 Jul-08 Oct-08 Jan-09 Apr-09 Jul-09 Oct-09 Jan-10 Apr-10 Jul-10 Oct-10 Jan-11 Apr-11 Jul-11 Oct-11 PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012 I. TOTAL

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis perkembangan Tingkat Kepatuhan Pajak Pertambahan Nilai Pengusaha Kena Pajak Badan dilihat dari penyampaian SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai dan Surat Ketetapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Badan Pusat Statistik pada tahun 2015, pertumbuhan pabrik karet yang semakin pesat membuat terbatasnya sumber daya bahan baku yang ada. Hal ini tentu akan membuat

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA MARET 2017

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA MARET 2017 No.23/04/71/Th.XI, 3 April 2017 NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA MARET 2017 Nilai Tukar Petani (NTP) di Sulawesi Utara pada Maret 2017 hanya 91,65 atau turun 0,89 persen dibanding bulan sebelumnya

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 10/07/62/Th. X, 1 Juli PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama, TPK Hotel Berbintang Sebesar 56,39 Persen. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel

Lebih terperinci

33. Penyesuaian Produk Jadi Selesai Akhir Periode 34. Penyesuaian Beban Yang Masih Harus Dibayar Penyesuaian Pemakaian Perlengkapan 36. Proses Akhir Bulan, Penyusutan, Barang Dalam Proses & Selisih Biaya

Lebih terperinci

Analisa Perencanaan Sistem Produksi Pada Rumah Makan Stallo

Analisa Perencanaan Sistem Produksi Pada Rumah Makan Stallo Analisa Perencanaan Sistem Produksi Pada Rumah Makan Stallo Pinta Imanda *1), Akhmad Nidhomuz Zaman 2), Harnan Haryono Saputra 3) 1) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Pembangunan Nasional

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 45/8/13/Th. XVII, 4 Agustus 2014 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NTP SUMATERA BARAT JULI 2014 SEBESAR 100,53 ATAU TURUN 0,32% NTP Sumatera

Lebih terperinci

Pertumbuhan Ekonomi Dunia, (dalam persen)

Pertumbuhan Ekonomi Dunia, (dalam persen) 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini pertumbuhan ekonomi dunia mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam menghadapi ketatnya persaingan industri retail yang menjual produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG), pengelola dituntut untuk mengoperasikan retail secara efektif

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JULI 2012

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JULI 2012 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No.57/09/35/Th. X, 3 September PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JULI Selama bulan Juli jumlah wisman dari pintu masuk Juanda dan TPK Hotel Berbintang di Jawa Timur masing-masing

Lebih terperinci

FASE-FASE BULAN DAN JARAK BUMI-BULAN PADA TAHUN 2014

FASE-FASE BULAN DAN JARAK BUMI-BULAN PADA TAHUN 2014 FASE-FASE BULAN DAN JARAK BUMI-BULAN PADA TAHUN 2014 Bulan mengelilingi Bumi dalam bentuk orbit ellips sehingga pada suatu saat Bulan akan berada pada posisi terdekat dari Bumi, yang disebut perigee, dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan definisi Operasional Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi 2 kelompok variable, yaitu variable terikat (dependen) dan variable

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN MODEL MUNDEL DAN APC UNTUK MENCIPTAKAN KEUNGGULAN BIAYA PRODUKSI (Studi Kasus : PT.

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN MODEL MUNDEL DAN APC UNTUK MENCIPTAKAN KEUNGGULAN BIAYA PRODUKSI (Studi Kasus : PT. PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN MODEL MUNDEL DAN APC UNTUK MENCIPTAKAN KEUNGGULAN BIAYA PRODUKSI (Studi Kasus : PT. ITS Jakarta) Robertus Tang Herman*), Faisal Safa*), Rhiren R. Mukti*) Binus University,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4. Sekilas PT. Gajah Tunggal Tbk PT Gajah Tunggal Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur dengan produk ban untuk berbagai kendaraan dan kegunaan.

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 04/1/13/Th. XVII, 2 Januari 2014 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NTP SUMATERA BARAT DESEMBER 2013 SEBESAR 100,17 ATAU NAIK 0,55% Untuk Rilis

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI FEBRUARI 2012

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI FEBRUARI 2012 Nop-06 Feb-07 Mei-07 Agust-07 Nop-07 Feb-08 Mei-08 Agust-08 Nop-08 Feb-09 Mei-09 Agust-09 Nop-09 Feb-10 Mei-10 Agust-10 Nop-10 Feb-11 Mei-11 Agust-11 Nop-11 PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI FEBRUARI

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 2013

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 2013 5 Jan Jul 2 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No.49/8/35/Th. XI, 1 Agustus 213 PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 213 Selama bulan Juni 213 jumlah wisman dari pintu masuk Juanda dan TPK hotel berbintang di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Aktivitas Perusahaan Lotte Mart adalah sebuah hypermarket di Asia yang menjual berbagai bahan makanan, pakaian, mainan, elektronik, dan barang lainnya. membuka cabang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecil adalah realitas bahwa produktivitasnya rendah. Sudah menjadi pengertian

BAB I PENDAHULUAN. kecil adalah realitas bahwa produktivitasnya rendah. Sudah menjadi pengertian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan salah satu motor penggerak krusial bagi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi lokal. UKM memiliki kontribusi yang besar terhadap

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TPK HOTEL BINTANG SULAWESI TENGGARA JANUARI 2016

PERKEMBANGAN TPK HOTEL BINTANG SULAWESI TENGGARA JANUARI 2016 No.16/03/Th.VII, 1 Maret 2017 PERKEMBANGAN TPK HOTEL BINTANG SULAWESI TENGGARA JANUARI 2016 Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang di Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan Januari 2017 tercatat 30,92

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) o. 04/04/62/Th. I, 2 Juni 2007 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) No. 03/10/62/Th.X, 3 Oktober Selama September, Nilai Tukar Petani (NTP) Sebesar 97,67 Persen dan Terjadi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 2012

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 2012 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No.48/08/35/Th. X, 1 Agustus PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI Selama bulan Juni jumlah wisman dari pintu masuk Juanda dan TPK Hotel Berbintang di Jawa Timur masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Alokasi Biaya Overhead Menggunakan Metode Tradisional. 1. Departemen Operasi. 2. Departemen Permeliharaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Alokasi Biaya Overhead Menggunakan Metode Tradisional. 1. Departemen Operasi. 2. Departemen Permeliharaan 37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Alokasi Biaya Overhead Menggunakan Metode Tradisional PT. PLN (Persero) Pembangkitan PLTGU Cilegon merupakan perusahaan jasa yang dalam menghasilkan listrik melibatkan

Lebih terperinci

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN o SURVEI PENJUALAN ECERAN Februari Pada Februari indeks penjualan riil mengalami penurunan sebesar -5,7% (mtm). Penurunan tersebut sesuai dengan pola historisnya yang cenderung turun pada bulan Februari.

Lebih terperinci

Pendahuluan. I.1 Latar belakang

Pendahuluan. I.1 Latar belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar belakang PT. Eksonindo Multi Product Industry (EMPI) merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi tas. Proses produksi tas di PT. EMPI dilakukan melalui beberapa tahap yaitu,

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS UD ASIKIE MONDE KABUPATEN NGANJUK MENGGUNAKAN MODEL MARVIN E. MUNDEL

ANALISIS PRODUKTIVITAS UD ASIKIE MONDE KABUPATEN NGANJUK MENGGUNAKAN MODEL MARVIN E. MUNDEL ANALISIS PRODUKTIVITAS UD ASIKIE MONDE KABUPATEN NGANJUK MENGGUNAKAN MODEL MARVIN E. MUNDEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR AGUSTUS 2012

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR AGUSTUS 2012 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No.62/10/35/Th. X, 1 Oktober PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR AGUSTUS Selama bulan Agustus jumlah wisman dari pintu masuk Juanda dan TPK Hotel Berbintang di Jawa Timur masing-masing

Lebih terperinci