Analisis Objek dan Assessor dari Data Ranking Tidak Lengkap Menggunakan DISTATIS Irlandia Ginanjar 1, 2, *, Bambang Widjanarko O.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Objek dan Assessor dari Data Ranking Tidak Lengkap Menggunakan DISTATIS Irlandia Ginanjar 1, 2, *, Bambang Widjanarko O."

Transkripsi

1 Analisis Objek dan Assessor dari Data Ranking Tidak Lengkap Menggunakan DISTATIS Irlandia Ginanjar 1,, *, Bambang Widjanarko O. 1 1 Jurusan Statistika ITS, Surabaya, Jurusan Statistika UNPAD, Bandung 1 irlandia@mhs.statistika.its.ac.id, irlandia_g@unpad.ac.id Abstrak Data ranking tidak lengkap karena, objek tidak lengkap atau data ranking berbentuk selang. Makalah ini bertujuan untuk memperkenalkan cara menganalisis objek dan assessor dari data ranking tidak lengkap dengan menggunakan alat yang disebut DISTATIS. DISTATIS adalah generalisasi Multidimensional Scaling (MDS) yang menggunakan Aljabar Linier untuk menganalisis beberapa matriks jarak dari objek dengan set yang sama. Matriks jarak untuk data ranking tidak lengkap didapatkan dengan langkah; (1) mentransformasi data ranking tidak lengkap ke data penyortiran menggunakan metoda K-mean Clustering, () mentransformasi data penyortiran ke matriks jarak. Keluaran dari DISTATIS adalah peta assessor berdasarkan penilaian keseluruhan objek dan peta yang menampilkan objek dan assessor untuk setiap objek dalam satu peta. Berdasarkan dua peta yang dihasilkan, maka dapat diidentifikasi informasi kesamaan antar objek, kesamaan assessor berdasarkan penilaian keseluruhan objek, dan kesamaan penilaian assessor untuk setiap objek. Aplikasi dalam makalah ini menggunakan data ranking dunia perguruan tinggi. Kata Kunci : DISTATIS, Multidimensional Scaling, Aljabar Linier, K-mean Clustering, Pemetaan. 1 Pendahuluan Ranking adalah hubungan antara satu set objek yang berurutan, ranking memungkinkan untuk mengevaluasi informasi yang kompleks sesuai dengan kriteria tertentu (Wikipedia, 011). Tapi bagaimana jika peneliti harus menganalisis data ranking yang tidak lengkap. Data ranking tidak lengkap karena objek tidak lengkap, dengan kata lain peneliti harus meneliti sebayak n objek dari data ranking sebanyak N objek, dimana n lebih kecil dari N. Data ranking tidak lengkap juga karena data ranking berbentuk selang. Data ranking umumnya berupa variabel ganda (multivariat), dimana variabel kategori baris berupa objek dan variabel kategori kolom berupa assessor, dimana assessor adalah orang atau institusi yang meranking sifat-sifat objek. Analisis data

2 ranking multivariat umumnya menggunakan statistika non-parametrik, dimana salah satunya adalah melalui metoda pemetaan. Berbagai metoda statistika yang dapat digunakan untuk pemetaan adalah multidimensional scaling (MDS) (Kruskal, 1978) tapi kekurangannya adalah informasi tentang assessor hilang, karena data assessor dikumpulkan untuk mendapatkan matriks kesamaan, akibatnya informasi perbedaan antar assessor tersembunyi (Lawless, 1995). Dalam Multiple Correspondence Analysis (MCA) (Grenecre, 1984) data yang digunakan adalah data diskrit sehingga MCA tidak dapat digunakan untuk data penyortiran. Tiga metoda lainnya adalah individual difference scaling (INDSCAL) (Husson, 006), Parallel factor analysis (PARAFAC) (Harshman, 1994) dan general procrustean analysis (GPA) (Gower, 004), tetapi tiga metoda ini menggunakan metode iteratif hal itu mengakibatkan diperlukannya sejumlah besar iterasi. Pemetaan juga dapat menggunakan analisis Biplot (Gabriel, 1971), tapi kekurangan analisis Biplot tidak dapat diaplikasikan untuk data ranking. Metode yang disebut DISTATIS (Abdi, 006) yang menggunakan Aljabar Linier untuk menghitung eigenvalues dan eigenvector, dapat memetakan objek dan assessor untuk setiap objek dengan menggunakan metoda non-iteratif dari matriks jarak antar objek untuk setiap assessor, dimana data ranking berupa variabel ganda dapat ditransformasi ke matriks jarak antar objek untuk setiap assessor. Berdasarkan hal sebelumnya maka makalah ini bertujuan untuk memperkenalkan cara menganalisis objek dan assessor dari data ranking tidak lengkap dengan menggunakan alat yang disebut DISTATIS. Metode Berdasarkan tujuan makalah ini maka analisis data dilakukan mulai dari transformasi data ranking tidak lengkap ke data penyortiran, transformasi data penyortiran ke matriks jarak antar objek untuk setiap assessor, mendapatkan peta persepsi, menghitung persentase keragaman yang diterangkan oleh peta dan mengidentifikasi informasi dari peta yang dihasilkan. Langkah-langkah penelitian yang dilakukan digambarkan dalam bentuk diagram alur analisis data yang disajikan di Gambar 1.

3 Data Transformasi data ranking tidak lengkap ke data penyortiran Membuat matriks indikator Transformasi ke matriks co-occurrence Transformasi ke matriks jarak Transformasi ke matriks cross-product Normalisasi matriks cross-product Menghitung matriks kesamaan antar assessor Menghitung eigenvectors dan eigenvalues dari matriks kesamaan antar assessor Menghitung skor faktor dari matriks kesamaan antar assessor Memetakan assessor berdasarkan penilaian keseluruhan objek Peta assessor berdasarkan penilaian keseluruhan objek a Menghitung vektor bobot optimal bagi assessor Menghitung matriks compromise Menghitung matriks eigenvectors dan eigenvalues dari matriks compromise Menghitung skor faktor matriks compromise a Menghitung skor faktor bagi assessor ke-t Memetakan objek dan assessor untuk setiap objek Peta objek dan assessor untuk setiap objek Mengidentifikasi persentase keragaman yang diterangkan oleh peta Mengidentifikasi informasi kesamaan assessor berdasarkan penilaian keseluruhan perguruan tinggi, kesamaan antar perguruan tinggi, dan kesamaan antar assessor untuk setiap perguruan tinggi Gambar 1 Diagram Alur Analisis Data. 3 Hasil dan Pembahasan 3.1 Transformasi data ranking tidak lengkap ke data penyortiran Data ranking tidak lengkap karena objek tidak lengkap mempunyai sifat bahwa, jumlah objek yang ada diantara objek ke i dengan ke i+1 berbeda dengan jumlah objek yang ada diantara data ke i+1 dengan ke i+ untuk i = 1,,..., n-. Berdasarkan hal itu maka transformasi data ranking ke data penyortiran dapat menggunakan metoda K-mean Clustering dengan matriks jarak Euclidean (Johnson,007). Nomor cluster yang didapatkan ditransformasi berdasarkan urutan ranking, sehingga didapatkan data penyortiran yang merupakan kelompok objek yang berurut. Data ranking tidak lengkap karena data ranking berbentuk selang, dapat langsung ditransformasi ke data penyortiran.

4 3. Transformasi data penyortiran ke matriks jarak antar objek untuk setiap assessor. Matriks indikator dinotasikan dengan L [t] (t menyatakan assessor yang ke t), setiap baris L [t] menyatakan objek dan setiap kolomnya menyatakan kelompok. Nilai 1 pada matriks indikator menyatakan bahwa objek yang direpresentasikan oleh baris dikelompokan dalam kelompok yang direpresentasikan oleh kolom, selain itu mempunyai nilai 0. L [t] ditransformasi ke matriks co-occurrence antar objek (dinotasikan dengan R [t] ), dengan cara: R = L L'. (1) R [t] ditransformasi ke matriks jarak (dinotasikan dengan D [t] ), dengan cara: D = 1 R, () sehingga didapatkan D [t] yang merupakan set individu data jarak. 3.3 Pemetaan DISTATIS. Langkah pertama metoda DISTATIS adalah mentransformasi D [t] (persamaan ()) ke matriks cross-product (dinotasikan dengan S ~ ). Transformasi dari (kuadrat) jarak ke cross-product, dihitung dengan cara: ~ 1 = ΞD Ξ' ; dimana S 1 Ξ = I 1 m' ; dimana m i = N (3) N N N N N 1 N Normalisasi Matriks cross-product dilambangkan dengan S [t], didapatkan dengan cara: 1 ~ S = ~ λ ; adalah eigenvalue pertama dari S. (4) 1 S[ t ] λ 1 [ t ] Koefisien R V antara dua individu dan (Assessor urutan ke t dan t*) dihitung dengan cara: R V [ c ] S [t] S [t *] trace{ S' S[ t*] } { S' S } trace{ S' S } = t, t* =. (5) trace Koefisien R V merupakan elemen matriks kesamaan antar assessor (dilambangkan dengan C). Eigendecomposition C menghasilkan corresponding eigenvectors dan eigenvalues (λ ), diperoleh dengan cara: C = PΘ P'. dengan dimana Θ [ t*] [ t*] P' P = I (6) adalah matriks diagonal yang merupakan eigenvalues dan P adalah matriks corresponding eigenvectors (eigenvectors yang dinormalisasi) (Johnson, 007) dari matriks C, dihitung dengan cara: p = e i i e ' e i i ; e i adalah eigenvector yang ke i dari C. (7)

5 Persentase keragaman (inertia) yang digunakan sebagai ukuran kualitas pemetaan dihitung dengan cara: τ = ( 1'λ) 1 λ, (8) Skor faktor dari C (dilambangkan dengan G), diperoleh dengan cara: dimana 1 G = PΘ. (9) 1 Θ adalah matriks diagonal akar eigenvalues. Dua kolom pertama matriks skor faktor dari C (mempunyai persentase keragaman maksimal untuk pemetaan dua dimensi), menjadi titik koordinat untuk pemetaan assessor berdasarkan penilaian keseluruhan objek. Matriks compromise adalah rata-rata terbobot dari setiap individu matriks crossproduct ( S [t] ) yang didapatkan dari persamaan (4). Bobot optimal diperoleh dengan membagi setiap elemen p 1 (yang dihasilkan dari persamaan (6)) dengan jumlah elemen p 1. Vektor yang mengandung bobot ini lambangkan dengan α dan dihitung dengan cara: 1 ( 1'p 1 ) p1 α =, (10) dengan α t yang menunjukkan bobot bagi assessor yang ke-t, maka matriks compromise (dilambangkan dengan S [+] ), dihitung dengan cara: S T = α [ + ] t S[ t] t Eigendecomposition dari S [+] adalah:. (11) S [ +] = VΛV', (1) dimana V adalah matriks corresponding eigenvectors (Persamaan (7)) dan Λ adalah matriks diagonal yang merupakan eigenvalues. Persentase keragaman dihitung dengan menggunakan persamaan (8). Skor faktor dari S [+] dihitung dengan cara: dimana 1 F = VΛ, (13) 1 Λ adalah matriks diagonal akar eigenvalues. Dua kolom pertama matriks skor faktor dari S [+] menjadi titik koordinat untuk pemetaan objek. Mekanisme proyeksi dapat disimpulkan dari persamaan (1) dan (13), dan dari V V = I (karena kolom V dinormalisasi), didapatkan bahwa: F = S[ + ] VΛ = VΛV'VΛ = VΛΛ = VΛ, (14) maka, matriks ( Λ 1 ) V memproyeksikan matriks cross-product ke pemetaan compromise (dengan kata lain, matriks ( Λ 1 ) V adalah operator proyeksi). Selain itu

6 juga matriks ini dapat digunakan untuk memproyeksikan matriks cross-product assessor ke pemetaan. Secara khusus, skor faktor bagi assessor ke-t dihitung dengan cara: [ ] ( V 1 ) F t = S Λ. (15) Dua kolom pertama untuk setiap F [t ] menjadi titik koordinat untuk pemetaan assessor untuk setiap objek 3.4 Aplikasi menggunakan data ranking dunia perguruan tinggi. Aplikasi makalah ini menggunakan data ranking tidak lengkap hasil perankingan tiga assessor (Webometrics, 4ICU dan QS) terhadap delapan perguruan tinggi negeri di Indonesia (IPB, ITB, ITS, Unair, Undip, UGM, UI, dan Unpad), ditampilkan di Tabel 1 kolom ranking. Tabel 1 Perguruan tinggi (n) Data Ranking Dunia Delapan Perguruan Tinggi oleh Tiga Assessor Assessor (t) Ranking Nomor cluster Urutan ranking Penyortiran Webo 4ICU QS Webo 4ICU Webo 4ICU Webo 4ICU QS IPB ITB ITS Unair Undip UGM UI Unpad Sumber: Webometrics, 4 International Colleges & Universities dan QS Quacquarelli Symonds Ltd, 010 Berdasarkan Tabel 1, terlihat bahwa ranking dunia untuk QS berbentuk selang sehingga langsung didapatkan data penyortiran enam kelompok, namun untuk Webometrics dan 4ICU mempunyai data ranking yang lengkap sehingga ditransformasi ke data penyortiran enam kelompok menggunakan metoda K-mean Clustering dengan matriks jarak Euclidean. Tabel 1 juga memperlihatkan bahwa data ranking dunia perguruan tinggi banyak yang menempati urutan besar, hal itu mengakibatkan penggunaan median sebagai penduga nilai tengah akan lebih baik dari pada mean. sehingga jarak Euclidean, dihitung dengan cara: d p ( xij Med x( lj) ) i, c( i) = ) j= 1 (, (16) dimana Med( x (lj ) ) adalah median dari variabel xj pada kelompok ke-l atau kelompok c l, dengan hasil pengelompokan disajikan pada Tabel 1 kolom nomor cluster. Nomor cluster ditransformasi berdasarkan urutan ranking (Tabel 1), sehingga didapatkan data penyortiran yang merupakan kelompok objek dengan tingkatan berurut. Hasil penyortiran untuk assessor Webomeric, 4ICU, dan QS, disajikan pada Tabel 1.

7 Data penyortiran assessor digunakan untuk pemetaan assessor berdasarkan penilaian keseluruhan perguruan tinggi yang selanjutnya ditranformasi ke matriks jarak, kemudian metoda DISTATIS digunakan untuk memetakan matriks jarak sehingga dihasilkan eigenvalue, eigenvector dan skor faktor dari matriks kesamaan antar assessor yang disajikan di Tabel. Skor faktor dari matriks kesamaan antar assessor menghasilkan peta dua dimensi yang disajikan di Gambar. Tabel Eigenvalue, Persentase Keragaman, Corresponding Eigenvectors dan Skor faktor dari Matriks Kesamaan Antar Assessor Sumbu λ τ Eigenvector Skor faktor assessor (t) Webo 4ICU QS 1,19 0,73 0,59 0,57 0,57 0,87 0,85 0,85 0,44 0,15 0,00 0,71-0,71 0,00 0,47-0,47 3 0,37 0,1 0,81-0,4-0,4 0,49-0,5-0,5 Sumber: Hasil perhitungan berdasarkan Tabel 1 Eigenvalue, dan skor faktor dari matriks compromise yang dihasilkan disajikan di Tabel 3, dengan skor faktor assessor 4ICU untuk setiap objek disajikan di Tabel 4. Titik koordinat untuk memetakan objek diambil dari skor faktor matriks compromise (Tabel 3). Titik koordinat pemetaan assessor untuk setiap objek diambil dari skor faktor assessor untuk setiap objek (contoh skor faktor 4ICU untuk setiap objek ditampilkan di Tabel 4). Peta dua dimensi objek, dan assessor untuk setiap objek disajikan di Gambar 3. Tabel 3 Eigenvalue, Persentase Keragaman dan Eigenvector dari Matriks Compromise Sumbu Skor faktor objek (n) λ τ IPB ITB ITS Unair Undip UGM UI Unpad 1 0,7 0,5 0,15-0,47 0,15 0,5 0,5-0,47-0,16 0,9 0,55 0,19 0,45 0,00-0,45 0,6-0,6 0,00 0,00 0,00 3 0,50 0,17-0,01-0,19-0,01-0,09-0,09-0,19 0,64-0,08 4 0,41 0,14 0,8-0,0 0,8-0,33-0,33-0,0-0,07 0,0 5 0,9 0,10 0,00-0,38 0,00 0,00 0,00 0,38 0,00 0,00 6 0,6 0,09 0,0-0,03 0,0 0,05 0,05-0,03-0,05-0,41 7 0,1 0,07 0,16 0,00-0,16-0,8 0,8 0,00 0,00 0,00 Sumber: Hasil perhitungan berdasarkan data di Tabel 1 Tabel 4 Skor faktor Assessor 4ICU untuk setiap objek Sumbu Skor faktor objek (i) IPB ITB ITS Unair Undip UGM UI Unpad 1 0,3-0,39-0,0 0,3 0,05-0,39-0,1 0,3 0,43-0,14-0,51 0,43-0,36-0,14-0,14 0,43 3-0,1-0,13 0,03-0,1-0,04-0,13 0,61-0,1 4 0,1-0,06 0,6 0,1-0,39-0,06-0,11 0,1 5 0,00-0,58 0,00 0,00 0,00 0,58 0,00 0,00 6-0,0 0,0 0,4-0,0 0,16 0,0-0,0-0,0 7-0,19 0,06-0,8-0,19 0,66 0,06 0,06-0,19 Sumber: Hasil perhitungan berdasarkan Tabel 1 dan Tabel 3

8 Keterangan Label: a ( b ; c ) d a: Judge=Assessor b: Kriteria Penilaian A: Menyertakan kriteria akademik N: Tidak menyertakan kriteria akademik c: Inisial Assessor W: Webometrics I : 4ICU Q: QS d: Nomor urut Assessor Gambar Peta Assessor Berdasarkan Penilaian Keseluruhan Objek. Webometrics 4ICU QS Gambar 3 Peta Objek dan Assessor untuk Setiap Objek. Persentase keragaman (persen komulatif eigenvalue) pertama dan kedua dari matriks kesamaan antar assessor menjadi acuan kualitas peta assessor berdasarkan penilaian keseluruhan objek, berdasarkan Tabel terlihat bahwa τ = 73 1 % dan τ = 15%, maka kualitas peta adalah sebesar 73% + 15% = 88%. Persentase keragaman pertama dan kedua dari matriks compromise menjadi acuan kualitas peta objek dan assessor untuk setiap objek,

9 berdasarkan Tabel 3 terlihat bahwa τ = 5 1 % dan τ = 19% 5% + 19% = 44%., maka kualitas peta sebesar Gambar memberikan informasi bahwa, ketiga assessor memberikan penilaian yang berbeda terhadap delapan perguruan tinggi. dari sisi kriteria penilaian terlihat mempengaruhi penyortingan dimana Webometrics dengan QS yang menyertakan kriteria akademik berada dibawah sedangkan 4ICU yang tidak menyertakan kriteria akademik berada di atas. Gambar 3 memberikan informasi bahwa, ketiga assessor memiliki penilaian yang relatif sepakat untuk ITB dan UGM, enam perguruan tinggi lainnya mengindikasikan bahwa ketiga assessor memiliki penilaian yang relatif tidak sepakat. Perguruan tinggi dapat dikelompokan menjadi dua, dimana ITB, UGM dan UI adalah perguruan tinggi yang mempunyai penilaian baik, sedangkan lima perguruan tinggi lainnya mempunyai penilaian jelek. Webometrics menilai UGM dengan ITB adalah sama, Undip sama dengan Unair. 4ICU menilai UGM dengan ITB adalah sama, Unpad sama dengan Unair dan IPB. QS menilai UGM sama dengan ITB, ITS sama dengan Undip dan Unpad. 4 Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan DISTATIS dapat digunakan jika data ranking tidak lengkap ditransformasi ke matriks jarak antar objek untuk setiap assessor. Peta assessor berdasarkan penilaian keseluruhan objek memberikan informasi bahwa, semakin dekat jarak antar titik maka assessor semakin sepakat dalam menilai objek, semakin jauh jarak antar titik maka assessor semakin tidak sepakat dalam menilai objek. Peta objek dan assessor untuk setiap objek memberikan informasi bahwa, semakin dekat jarak antar titik maka semakin mirip, semakin jauh jarak antar titik maka semakin beda, semakin dekat titik suatu assessor antar objek maka assessor menilai objek semakin mirip, semakin jauh titik suatu assessor antar objek maka assessor menilai objek semakin berbeda. Kualitas pemetaan assessor berdasarkan penilaian keseluruhan objek didapatkan berdasarkan persentase keragaman dari matriks kesamaan antar assessor. Kualitas pemetaan yang memuat objek, dan assessor untuk setiap objek didapatkan berdasarkan persentase keragaman dari matriks compromise. 4. Saran 1. Jika data berasal dari sampel dan hasil yang diinginkan dapat mempresentasikan populasi maka harus menggunakan teknik Probability sampling.. Mengembangkan Versi DISTATIS dari jenis data lainnya, karena selama data tersebut dapat ditransformasi ke matriks jarak maka DISTATIS dapat digunakan.

10 3. Matriks jarak Euclidean sangat sensitif bila ada outlier, maka diperlukan 5 Persantunan pengembangan versi robust dari DISTATIS dengan menggunakan algoritma robust eigendecomposition. Terima kasih kami ucapkan untuk Dr. Sutikno, M.Si. dan Dr. Irhamah, M.Si. yang telah memberikan pengarahan, koreksi dan solusi untuk kesempurnaan makalah ini. 6 Daftar Pustaka Abdi, H., Valentin, D., Chollet, S., dan Chrea, C. (006), Analyzing Assessors and Products in Sorting Tasks: DISTATIS, Theory and Applications, Food Quality and Preference, Vol. 18, hal Gabriel, K.R. (1971), The biplot graphic display of matrices with application to principal component analysis, Biometrika, Vol. 58, No. 3, hal Gower, J.C., dan Dijksterhuis, G.B. (004), Procrustes problems, Oxford University Press, Inc., New York. Grenacre, M.J., (1984), Theory and Applications of Correspondence Analysis, Academic Press, Inc., London. Johnson, R.A. dan Wichern, D.W. (007), Applied Multivariate Statistical Analysis, 6 th edition, Pearson Education, Inc., New Jersey. Kruskal, J., dan Wish, M. (1978), Multidimensional Scaling, Sage University Papers Series. Quantitative Applications in the Social Sciences ; No , Sage Publications, Inc., Iowa. Lawless, H.T., Sheng T., dan Knoops, S. (1995), Multidimensional scaling of sorting data applied to cheese perception, Food Quality and Preference, Vol. 6, hal Husson, F., & Pagès, J. (006), INDSCAL model: geometrical interpretation and methodology, Computational Statistics and Data Analysis, Vol. 50, hal Harshman, R.A., dan Lundy, M.E., (1994), PARAFAC: Parallel factor analysis, Computational Statistics and Data Analysis, Vol. 18, hal QS Quacquarelli Symonds Ltd. (010), University Rankings, diunduh pada tanggal 30 Desember 010. Webometrics. (010), Ranking Web: Universities, rank_by_country.asp?country=id, diunduh pada tanggal 30 Desember 010. Wikipedia. (011), Ranking, diunduh pada tanggal 14 Maret International Colleges & Universities. (010), University Web Rankings, diunduh pada tanggal 30 Desember 010.

ANALISIS PRODUK DAN ASSESSOR DARI DATA PENYORTIRAN MENGGUNAKAN HYBRID DISTATIS. Irlandia Ginanjar 1.

ANALISIS PRODUK DAN ASSESSOR DARI DATA PENYORTIRAN MENGGUNAKAN HYBRID DISTATIS. Irlandia Ginanjar 1. ANALISIS PRODUK DAN ASSESSOR DARI DATA PENYORTIRAN MENGGUNAKAN HYBRID DISTATIS Irlandia Ginanjar 1 1) Jurusan Statistika, Universitas Padjadjaran, Bandung email: irlandia_g@unpad.ac.id Abstrak Penyortiran

Lebih terperinci

Otomatisasi Aplikasi Hybrid DISTATIS dari Data Ranking Dunia Delapan Universitas Negeri di Indonesia

Otomatisasi Aplikasi Hybrid DISTATIS dari Data Ranking Dunia Delapan Universitas Negeri di Indonesia Otomatisasi Aplikasi Hybrid DISTATIS dari Data Ranking Dunia Delapan Universitas Negeri di Indonesia Irlandia Ginanjar Dosen Jurusan Statistika, Universitas Padjadjaran email: irlandia_g@unpad.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

(M.1) HYBRID KORESPONDENSI UNTUK MENGANALISIS OBJEK BERDASARKAN KATEGORI KOLOM DAN KARAKTERISTIK OBJEK

(M.1) HYBRID KORESPONDENSI UNTUK MENGANALISIS OBJEK BERDASARKAN KATEGORI KOLOM DAN KARAKTERISTIK OBJEK MULTIVARIAT 4 (M.1) HYBRID KORESPONDENSI UNTUK MENGANALISIS OBJEK BERDASARKAN KATEGORI KOLOM DAN KARAKTERISTIK OBJEK Irlandia Ginanjar Jurusan Statistika, Universitas Padjadjaran, Bandung email: irlandia_g@unpad.ac.id

Lebih terperinci

ANALISIS OBYEK DAN KARAKTERISTIK DARI MATRIKS INDIKATOR MENGGUNAKAN HYBRID ANALISIS KELAS LATEN DENGAN BIPLOT ANALISIS KOMPONEN UTAMA (BIPLOT AKU)

ANALISIS OBYEK DAN KARAKTERISTIK DARI MATRIKS INDIKATOR MENGGUNAKAN HYBRID ANALISIS KELAS LATEN DENGAN BIPLOT ANALISIS KOMPONEN UTAMA (BIPLOT AKU) ANALISIS OBYEK DAN KARAKTERISTIK DARI MATRIKS INDIKATOR MENGGUNAKAN HYBRID ANALISIS KELAS LATEN DENGAN BIPLOT ANALISIS KOMPONEN UTAMA (BIPLOT AKU) Irlandia Ginanjar, Anindya Apriliyanti Pravitasari, Aleknaek

Lebih terperinci

Irlandia Ginanjar Staf Pengajar Jurusan Statistika FMIPA, Unpad Bandung. ABSTRAK

Irlandia Ginanjar Staf Pengajar Jurusan Statistika FMIPA, Unpad Bandung. ABSTRAK Aplikasi Multidimensional Scaling Untuk Memposisikan Produk Pada Masalah Product Existing. (Studi Kasus: Presepsi Pelanggan Terhadap Produk Telepon Umum PT.TELKOM Tbk.) Irlandia Ginanjar Irlandia_g@unpad.ac.id

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang akan digunakan dalam bab selanjutnya. 2.1 Matriks Sebuah matriks, biasanya dinotasikan dengan huruf kapital tebal seperti A,

Lebih terperinci

Analisis Hibrid Korespondensi Untuk Pemetaan Persepsi. Hybrid Correspondence Analysis for Mapping Perception

Analisis Hibrid Korespondensi Untuk Pemetaan Persepsi. Hybrid Correspondence Analysis for Mapping Perception Jurnal EKSPONENSIAL Volume, Nomor, Mei ISSN 85-89 Analisis Hibrid Korespondensi Untuk Pemetaan Persepsi Hybrid Correspondence Analysis for Mapping Perception Fitriani, Rito Goejantoro, dan Darnah Andi

Lebih terperinci

Aplikasi Multidimensional Scaling Untuk Peningkatan Pelayanan Proses Belajar Mengajar (PBM).

Aplikasi Multidimensional Scaling Untuk Peningkatan Pelayanan Proses Belajar Mengajar (PBM). Aplikasi Multidimensional Scaling Untuk Peningkatan Pelayanan Proses Belajar Mengajar (PBM). Irlandia Ginanjar Staf Pengajar Jurusan Statistika FMIPA, Unpad Bandung. Abstrak Tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

KOMPARASI ANALISIS GEROMBOL (CLUSTER) DAN BIPLOT DALAM PENGELOMPOKAN

KOMPARASI ANALISIS GEROMBOL (CLUSTER) DAN BIPLOT DALAM PENGELOMPOKAN E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.4, Nopember 2013, 17-22 ISSN: 2303-1751 KOMPARASI ANALISIS GEROMBOL (CLUSTER) DAN BIPLOT DALAM PENGELOMPOKAN I MADE ANOM ARIAWAN 1, I PUTU EKA NILA KENCANA 2, NI LUH PUTU

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANALISIS BIPLOT KLASIK DAN ROBUST BIPLOT PADA PEMETAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA TIMUR

PERBANDINGAN ANALISIS BIPLOT KLASIK DAN ROBUST BIPLOT PADA PEMETAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA TIMUR Jur. Ris. & Apl. Mat. I (207), no., xx-xx Jurnal Riset dan Aplikasi Matematika e-issn: 258-054 URL: journal.unesa.ac.id/index.php/jram PERBANDINGAN ANALISIS BIPLOT KLASIK DAN ROBUST BIPLOT PADA PEMETAAN

Lebih terperinci

Penggunaan Kernel PCA Gaussian dalam Penyelesaian Plot Multivariat Non Linier. The Use of Gaussian PCA Kernel in Solving Non Linier Multivariate Plot

Penggunaan Kernel PCA Gaussian dalam Penyelesaian Plot Multivariat Non Linier. The Use of Gaussian PCA Kernel in Solving Non Linier Multivariate Plot Penggunaan Kernel PCA Gaussian dalam Penyelesaian Plot Multivariat Non Linier Bernhard M. Wongkar 1, John S. Kekenusa 2, Hanny A.H. Komalig 3 1 Program Studi Matematika, FMIPA, UNSRAT Manado, bernhard.wongkar2011@gmail.com

Lebih terperinci

Fajar Ropi BINUS UNIVERSITTY, Jakarta, Indonesia, Abstrak. Seiring dengan berjalannya waktu persaingan dan kompetisi untuk meraih

Fajar Ropi BINUS UNIVERSITTY, Jakarta, Indonesia, Abstrak. Seiring dengan berjalannya waktu persaingan dan kompetisi untuk meraih Analisis Sikap DAN Faktor Pemilihan Perguruan Tinggi Swasta Jakarta Berbasis Komputer Menggunakan Model Fishbein dan Biplot (Studi kasus : SMA Kota Bogor) Fajar Ropi BINUS UNIVERSITTY, Jakarta, Indonesia,

Lebih terperinci

Analisis Korespondensi Terhadap Persepsi Alumni Program Studi Matematika FMIPA Universitas Sam Ratulangi Mengenai Kurikulum Dan Proses Pembelajaran

Analisis Korespondensi Terhadap Persepsi Alumni Program Studi Matematika FMIPA Universitas Sam Ratulangi Mengenai Kurikulum Dan Proses Pembelajaran Analisis Korespondensi Terhadap Persepsi Alumni Program Studi Matematika FMIPA Universitas Sam Ratulangi Mengenai Kurikulum Dan Proses Pembelajaran 1 Prastika Tumilaar, 2 Djoni Hatidja, 3 Jantje D. Prang

Lebih terperinci

Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Variabel-variabel Komponen Penyusun Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Variabel-variabel Komponen Penyusun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sidang Tugas Akhir Surabaya, 15 Juni 2012 Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Variabel-variabel Komponen Penyusun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Wenthy Oktavin Mayasari

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Dalam memahami pelajaran di sekolah siswa mungkin saja mengalami kesulitan dalam memahaminya. Hal ini dapat dikarenakan metode pembelajaran

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Diagram kotak garis

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Diagram kotak garis TINJAUAN PUSTAKA Diagram Kotak Garis Metode diagram kotak garis atau boxplot merupakan salah satu teknik untuk memberikan gambaran tentang lokasi pemusatan data, rentangan penyebaran dan kemiringan pola

Lebih terperinci

PROSIDING ISSN: M-19 PROFIL PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENGGUNAKAN ANALISIS KORESPONDENSI

PROSIDING ISSN: M-19 PROFIL PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENGGUNAKAN ANALISIS KORESPONDENSI M-19 PROFIL PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENGGUNAKAN ANALISIS KORESPONDENSI Titi Purwandari 1, Yuyun Hidayat 2 1,2) Departemen Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran email

Lebih terperinci

MULTI DIMENSIONAL SCALING (MDS) Irlandia Ginanjar Statistika FMIPA ITS

MULTI DIMENSIONAL SCALING (MDS) Irlandia Ginanjar Statistika FMIPA ITS MULTI DIMENSIONAL SCALING (MDS) Irlandia Ginanjar Statistika FMIPA ITS TUJUAN ANALISIS Membuat peta/konfigurasi posisi objek dalam ruang berdimensi rendah (umumnya 2 dimensi) berdasarkan data jarak antar

Lebih terperinci

KAJIAN TERHADAP TINGKAT PEMERATAAN PENDIDIKAN MENGGUNAKAN ANALISIS BIPLOT KLASIK DAN BIPLOT KEKAR

KAJIAN TERHADAP TINGKAT PEMERATAAN PENDIDIKAN MENGGUNAKAN ANALISIS BIPLOT KLASIK DAN BIPLOT KEKAR E-Jurnal Matematika Vol. 4 (2), Mei 2015, pp. 37-42 ISSN: 2303-1751 KAJIAN TERHADAP TINGKAT PEMERATAAN PENDIDIKAN MENGGUNAKAN ANALISIS BIPLOT KLASIK DAN BIPLOT KEKAR Ni Luh Ardila Kusumayanti 1, I Komang

Lebih terperinci

Didin Astriani P, Oki Dwipurwani, Dian Cahyawati (Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya)

Didin Astriani P, Oki Dwipurwani, Dian Cahyawati (Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya) (M.2) ANALISIS BIPLOT UNTUK MENGETAHUI KARAKTERISTIK PUTUS SEKOLAH PENDIDIKAN DASAR PADA MASYARAKAT MISKIN ANTAR WILAYAH KECAMATAN DI KABUPATEN OGAN ILIR Didin Astriani P, Oki Dwipurwani, Dian Cahyawati

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan hipotesis nolnya adalah antar peubah saling bebas. Statistik ujinya dihitung dengan persamaan berikut:

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan hipotesis nolnya adalah antar peubah saling bebas. Statistik ujinya dihitung dengan persamaan berikut: . Menyiapkan gugus data pencilan dengan membangkitkan peubah acak normal ganda dengan parameter µ yang diekstrimkan dari data contoh dan dengan matriks ragam-peragam yang sama dengan data contoh. Proses

Lebih terperinci

Transformasi Biplot Simetri Pada Pemetaan Karakteristik Kemiskinan

Transformasi Biplot Simetri Pada Pemetaan Karakteristik Kemiskinan Transformasi Biplot Simetri Pada Pemetaan Karakteristik Kemiskinan Desy Komalasari Fakultas MIPA, Universitas Mataram e-mail: Desi_its@yahoo.com Mustika Hadijati Fakultas MIPA, Universitas Mataram e-mail:

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN)

PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN) Saintia Matematika Vol. 1, No. 6 (2013), pp. 507 516. PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN) Juliarti Hardika,

Lebih terperinci

Minggu XI ANALISIS KOMPONEN UTAMA. Utami, H

Minggu XI ANALISIS KOMPONEN UTAMA. Utami, H Minggu XI ANALISIS KOMPONEN UTAMA Utami, H Outline 1 Pendahuluan 2 Tujuan 3 Analisis Komponen Utama 4 Contoh Utami, H Minggu XIANALISIS KOMPONEN UTAMA 2 / 16 Outline 1 Pendahuluan 2 Tujuan 3 Analisis Komponen

Lebih terperinci

Abstrak. Keywords: correspondence analysis, alumni, service.

Abstrak. Keywords: correspondence analysis, alumni, service. Persepsi Alumni Matematika Terhadap Layanan dan Fasilitas Akademik Serta Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Di Program Studi Matematika FMIPA UNSRAT dengan Menggunakan Analisis Korespondensi 1

Lebih terperinci

APLIKASI ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MELIHAT KARAKTERISTIK USAHA PARIWISATA DI PROVINSI BALI

APLIKASI ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MELIHAT KARAKTERISTIK USAHA PARIWISATA DI PROVINSI BALI E-Jurnal Matematika Vol. 5 (2), Mei 2016, pp. 76-81 ISSN: 2303-1751 APLIKASI ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MELIHAT KARAKTERISTIK USAHA PARIWISATA DI PROVINSI BALI Agust Wiras Ardi Kusuma 1, I Gusti Ayu

Lebih terperinci

ANALISIS BIPLOT UNTUK PEMETAAN KARAKTERISTIK KEMISKINAN PADA KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR. Gangga Anuraga ABSTRAK

ANALISIS BIPLOT UNTUK PEMETAAN KARAKTERISTIK KEMISKINAN PADA KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR. Gangga Anuraga ABSTRAK ANALISIS BIPLOT UNTUK PEMETAAN KARAKTERISTIK KEMISKINAN PADA KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR Gangga Anuraga Dosen Program Studi Statistika MIPA Universitas PGRI Adi Buana Surabaya E-mail : ganuraga@gmail.com

Lebih terperinci

(α = 0.01). Jika D i > , maka x i atau pengamatan ke-i dianggap pencilan (i = 1, 2,..., 100). HASIL DAN PEMBAHASAN

(α = 0.01). Jika D i > , maka x i atau pengamatan ke-i dianggap pencilan (i = 1, 2,..., 100). HASIL DAN PEMBAHASAN 4 karena adanya perbedaan satuan pengukuran antar peubah. 1.. Memastikan tidak adanya pencilan pada data dengan mengidentifikasi adanya pencilan pada data. Pengidentifikasian pencilan dilakukan dengan

Lebih terperinci

Analisis Biplot untuk Pemetaan Posisi dan Karakteristik Usaha Pariwisata di Provinsi Bali

Analisis Biplot untuk Pemetaan Posisi dan Karakteristik Usaha Pariwisata di Provinsi Bali Jurnal Matematika Vol. 6 No. 1, Juni 2016. ISSN: 1693-1394 Analisis Biplot untuk Pemetaan Posisi dan Karakteristik Usaha Pariwisata di Provinsi Bali I Gusti Ayu Made Srinadi Jurusan Matematika, Fakultas

Lebih terperinci

Pemetaan Status Gizi Balita Terhadap Kecamatan-Kecamatan Di Kabupaten Trenggalek Dengan Metode Analisis Korespondensi

Pemetaan Status Gizi Balita Terhadap Kecamatan-Kecamatan Di Kabupaten Trenggalek Dengan Metode Analisis Korespondensi Pemetaan Status Gizi Balita Terhadap Kecamatan-Kecamatan Di Kabupaten Trenggalek Dengan Metode Analisis Korespondensi Oleh : Teguh Purianto (0 09 06) Dosen Pembimbing : Wibawati, S.Si., M.Si. ABSTRAK Anak

Lebih terperinci

Pemetaan Pulau-pulau di Indonesia terhadap Atribut Indikator Kesejahteraan Rakyat dengan Multidimensional Scaling

Pemetaan Pulau-pulau di Indonesia terhadap Atribut Indikator Kesejahteraan Rakyat dengan Multidimensional Scaling Pemetaan Pulau-pulau di Indonesia terhadap Atribut Indikator Kesejahteraan Rakyat dengan Multidimensional Scaling Nadia Dwi Andriani 1, Atika Nurani Ambarwati 2 1,2 Statistika, Akademi Statistika Muhammadiyah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI A. Kerangka Pemikiran

III. METODOLOGI A. Kerangka Pemikiran III. METODOLOGI A. Kerangka Pemikiran Persaingan dunia usaha semakin ketat dewasa ini, hal itu disebabkan semakin banyaknya pelaku usaha baru yang bermunculan dengan berbagai macam inovasi. Hal itu tentunya

Lebih terperinci

CAPAIAN PEMBELAJARAN (Learning outcome) : Mampu menganalisis data dengan metode statistika yang sesuai

CAPAIAN PEMBELAJARAN (Learning outcome) : Mampu menganalisis data dengan metode statistika yang sesuai CAPAIAN PEMBELAJARAN (Learning outcome) : Mampu menganalisis data dengan metode statistika yang sesuai Penguasaan Pengetahuan 5.1 Mampu mengidentifikasi permasalahan multivariat 5.2 Mampu menerapkan konsep

Lebih terperinci

BAB III PEREDUKSIAN RUANG INDIVIDU DENGAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA. Analisis komponen utama adalah metode statistika multivariat yang

BAB III PEREDUKSIAN RUANG INDIVIDU DENGAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA. Analisis komponen utama adalah metode statistika multivariat yang BAB III PEREDUKSIAN RUANG INDIVIDU DENGAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA Analisis komponen utama adalah metode statistika multivariat yang bertujuan untuk mereduksi dimensi data dengan membentuk kombinasi linear

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Biplot Biasa

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Biplot Biasa TINJAUAN PUSTAKA Analisis Biplot Biasa Analisis biplot merupakan suatu upaya untuk memberikan peragaan grafik dari matriks data dalam suatu plot dengan menumpangtindihkan vektor-vektor dalam ruang berdimensi

Lebih terperinci

Pemetaan Kabupaten/Kota di Jawa Timur Menurut Jaminan Kesehatan dengan Metode Biplot

Pemetaan Kabupaten/Kota di Jawa Timur Menurut Jaminan Kesehatan dengan Metode Biplot SidangTugas Akhir Pemetaan Kabupaten/Kota di Jawa Timur Menurut Jaminan Kesehatan dengan Metode Biplot Oleh: Intan Nur Aini (1309 030 064) Dosen Pembimbing: Dr. Sutikno,S.Si, M.Si Surabaya, 11 July 2012

Lebih terperinci

(M.6) FUZZY C-MEANS CLUSTERING DENGAN ANALISIS ROBUST

(M.6) FUZZY C-MEANS CLUSTERING DENGAN ANALISIS ROBUST (M.6) FUZZY C-MEANS CLUSTERING DENGAN ANALISIS ROBUST 1Nor Indah FitriyaNingrum, 2 Suwanda, 3 Anna Chadidjah 1Mahasiswa JurusanStatistika FMIPA UniversitasPadjadjaran 2Jurusan Statistika FMIPA Universitas

Lebih terperinci

PENGGEROMBOLAN SMA/MA DI KOTA PADANG BERDASARKAN INDIKATOR MUTU PENDIDIKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTER ENSEMBLE

PENGGEROMBOLAN SMA/MA DI KOTA PADANG BERDASARKAN INDIKATOR MUTU PENDIDIKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTER ENSEMBLE Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 13 23 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENGGEROMBOLAN SMA/MA DI KOTA PADANG BERDASARKAN INDIKATOR MUTU PENDIDIKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTER

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIAT MELALUI VEKTOR RAGAM (STUDI KASUS : IPK DAN LAMA STUDI LULUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS)

PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIAT MELALUI VEKTOR RAGAM (STUDI KASUS : IPK DAN LAMA STUDI LULUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS) Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 104 111 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIAT MELALUI VEKTOR RAGAM (STUDI KASUS : IPK DAN LAMA STUDI LULUSAN

Lebih terperinci

Analisis Dan Pembahasan

Analisis Dan Pembahasan Analisis DIskriminan Analisis Dan Pembahasan Variabel Variabel Pembeda Lamda P-value Penderita Diare Ditangani (X 13 ) 0,269 0,000 Pelayanan Anak Balita (X 8 ) 0,087 0,000 Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Noise Pada saat melakukan pengambilan gambar, setiap gangguan pada gambar dinamakan dengan noise. Noise dipakai untuk proses training corrupt image, gambarnya diberi noise dan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KONTRIBUSI ITS DALAM MEMBENTUK MUTU SARJANA BARU ITS MENURUT PERSEPSI WISUDAWAN TAHUN 2004

PENGUKURAN KONTRIBUSI ITS DALAM MEMBENTUK MUTU SARJANA BARU ITS MENURUT PERSEPSI WISUDAWAN TAHUN 2004 B-17-1 PENGUKURAN KONTRIBUSI ITS DALAM MEMBENTUK MUTU SARJANA BARU ITS MENURUT PERSEPSI WISUDAWAN TAHUN 2004 Arie Kismanto dan Muhammad Sjahid Akbar Jurusan Statistik ITS ABSTRAK Sarjana baru dapat dipakai

Lebih terperinci

Semester : VI Hal: 1 dari 6. No.Revisi : 00. Deskripsi. Kemampuan manjerial. tertulis. Sikap dan. tata nilai 2-RP 1-CP DN, PA,BAK& RN)

Semester : VI Hal: 1 dari 6. No.Revisi : 00. Deskripsi. Kemampuan manjerial. tertulis. Sikap dan. tata nilai 2-RP 1-CP DN, PA,BAK& RN) PROD S1 STATSTKA FMPA TS RP S1 SP 08 Kurikulum 2014, Edisi : September 2014 A. CAPAAN PEMBELAJARAN : CP 11.11 : Mampu menganalisis data secara KUANTTATF baik secara Univariat maupun Multivariat serta menerapkannya

Lebih terperinci

Plot Multivariate Menggunakan Kernel Principal Component Analysis (KPCA) dengan Fungsi Power Kernel

Plot Multivariate Menggunakan Kernel Principal Component Analysis (KPCA) dengan Fungsi Power Kernel Plot Multivariate Menggunakan Kernel Principal Component Analysis (KPCA) dengan Fungsi Power Kernel Vitawati Bawotong, Hanny Komalig, Nelson Nainggolan 3 Program Studi Matematika, FMIPA, UNSRAT, vbawotong@gmail.com

Lebih terperinci

S 10 Studi Simulasi Tentang Penerapan Grafik Pengendali Berdasarkan Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis)

S 10 Studi Simulasi Tentang Penerapan Grafik Pengendali Berdasarkan Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis) PROSIDING ISBN : 978 979 6353 6 3 S 0 Studi Simulasi Tentang Penerapan Grafik Pengendali Berdasarkan Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis) Wirayanti ), Adi Setiawan ), Bambang Susanto

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI FAKTOR PENDORONG PERNIKAHAN DINI DENGAN METODE ANALISIS FAKTOR

IDENTIFIKASI FAKTOR PENDORONG PERNIKAHAN DINI DENGAN METODE ANALISIS FAKTOR Saintia Matematika Vol. 2, No. 1 (2014), pp. 1 11. IDENTIFIKASI FAKTOR PENDORONG PERNIKAHAN DINI DENGAN METODE ANALISIS FAKTOR Aswin Bahar, Gim Tarigan, Pengarapen Bangun Abstrak. Pernikahan dini merupakan

Lebih terperinci

Penerapan Metode Multidimensional Scaling dalam Pemetaan Sarana Kesehatan di Jawa Barat

Penerapan Metode Multidimensional Scaling dalam Pemetaan Sarana Kesehatan di Jawa Barat Jurnal Matematika Integratif ISSN 141-6184 Volume 1 No 1, April 016, pp 43 50 Penerapan Metode Multidimensional Scaling dalam Pemetaan Sarana Kesehatan di Jawa Barat Julita Nahar Program Studi Matematika,

Lebih terperinci

Perturbasi Nilai Eigen dalam Mengatasi Multikolinearitas

Perturbasi Nilai Eigen dalam Mengatasi Multikolinearitas Vol. 10, No. 1, 6-13, Juli 2013 Perturbasi Nilai Eigen dalam Mengatasi Multikolinearitas Andi Yuni Deviyanti 1, Andi Kresna Jaya 1, Anisa 1 Abstrak Multikolinieritas adalah salah satu pelanggaran asumsi

Lebih terperinci

Company LOGO ANALISIS BIPLOT

Company LOGO ANALISIS BIPLOT Company LOGO ANALISIS BIPLOT Pendahuluan Company name Data : ringkasan berupa nilai beberapa peubah pada beberapa objek Objek n Nilai Peubah X X.. Xp Company name Penyajian Data dalam bentuk matriks =

Lebih terperinci

Forum Statistika dan Komputasi, Oktober 2009 p : ISSN :

Forum Statistika dan Komputasi, Oktober 2009 p : ISSN : , Oktober 2009 p : 26-34 ISSN : 0853-8115 Vol 14 No.2 METODE PENDUGAAN MATRIKS RAGAM-PERAGAM DALAM ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA (RKU) (Variance-Covariance Matrix Estimation Method for Principal Component

Lebih terperinci

Abstract. Abstrak. Keywords : Principal Component Analysis, Agriculture Production and Plantation

Abstract. Abstrak. Keywords : Principal Component Analysis, Agriculture Production and Plantation JdC, Vol. 3, No. 2, September, 2014 1 Penggunaan Analisis Komponen Utama Dalam Penggabungan Data Peubah Ganda pada Kasus Produksi Pertanian dan Perkebunan Di Wilayah Bolaang Mongondow Tahun 2008 1 Sunarsi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis Komponen Utama (AKU, Principal Componen Analysis) bermula dari

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis Komponen Utama (AKU, Principal Componen Analysis) bermula dari BAB 2 LANDASAN TEORI 21 Analisis Komponen Utama 211 Pengantar Analisis Komponen Utama (AKU, Principal Componen Analysis) bermula dari tulisan Karl Pearson pada tahun 1901 untuk peubah non-stokastik Analisis

Lebih terperinci

Klasifikasi Kecamatan Berdasarkan Nilai Akhir SMA/MA di Kabupaten Aceh Selatan Menggunakan Analisis Diskriminan

Klasifikasi Kecamatan Berdasarkan Nilai Akhir SMA/MA di Kabupaten Aceh Selatan Menggunakan Analisis Diskriminan Statistika, Vol. 15 No. 2, 87-97 November 215 Klasifikasi Kecamatan Berdasarkan Nilai Akhir SMA/MA di Kabupaten Aceh Selatan Menggunakan Analisis Diskriminan Fitriana A.R. 1, Nurhasanah 2, Ririn Raudhatul

Lebih terperinci

METODE PARTIAL LEAST SQUARES UNTUK MENGATASI MULTIKOLINEARITAS PADA MODEL REGRESI LINEAR BERGANDA

METODE PARTIAL LEAST SQUARES UNTUK MENGATASI MULTIKOLINEARITAS PADA MODEL REGRESI LINEAR BERGANDA Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 03, No. 3 (2014), hal 169 174. METODE PARTIAL LEAST SQUARES UNTUK MENGATASI MULTIKOLINEARITAS PADA MODEL REGRESI LINEAR BERGANDA Romika Indahwati,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT UNTUK VARIABILITAS BERDASARKAN MATRIKS KOVARIANSI DAN MATRIKS KORELASI. Abstrak

PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT UNTUK VARIABILITAS BERDASARKAN MATRIKS KOVARIANSI DAN MATRIKS KORELASI. Abstrak PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT UNTUK VARIABILITAS BERDASARKAN MATRIKS KOVARIANSI DAN MATRIKS KORELASI Dwi Yuli Rakhmawati, Muhammad Mashuri 2,2) Institut Teknologi Sepuluh Nopember dwiyuli_rakhmawati@yahoo.com,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dianalisis dan hasilnya ditransformasi menjadi matriks berukuran??

TINJAUAN PUSTAKA. dianalisis dan hasilnya ditransformasi menjadi matriks berukuran?? TINJAUAN PUSTAKA Data Disagregat dan Agregat Berdasarkan cara pengumpulannya, data dapat dibedakan atas data internal dan data eksternal. Data internal berasal dari lingkungan sendiri sedangkan data eksternal

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI 17 Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aljabar Matriks 2.1.1 Definisi Matriks Matriks adalah suatu kumpulan angka-angka yang juga sering disebut elemen-elemen yang disusun secara teratur menurut baris dan kolom sehingga

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 545-551 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS KECENDERUNGAN PEMILIHAN KOSMETIK WANITA DI KALANGAN

Lebih terperinci

KAJIAN TELBS PADA REGRESI LINIER DENGAN KASUS PENCILAN

KAJIAN TELBS PADA REGRESI LINIER DENGAN KASUS PENCILAN KAJIAN TELBS PADA REGRESI LINIER DENGAN KASUS PENCILAN Nurul Gusriani 1), Firdaniza 2), Novi Octavianti 3) 1,2,3) Departemen Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran, Jalan Raya Bandung- Sumedang Km. 21

Lebih terperinci

Irlandia Ginanjar Staf Pengajar Jurusan Statistika FMIPA, Unpad Bandung.

Irlandia Ginanjar Staf Pengajar Jurusan Statistika FMIPA, Unpad Bandung. Seminar Nasional Matematika 2008 Jurusan Matematika FMIPA UNPAD, Sumedang, 13 Desember 2008 Hierarchical Clustering Untuk Otomatisasi Pengelompokan Objek Pada Peta Dua Dimensi Hasil Analisis Multidimensional

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Implementasi Biplot Kanonik dan Analisis Procrustes dengan Mathematica Biplot biasa dengan sistem perintah telah terintegrasi ke dalam beberapa program paket statistika seperti SAS,

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR TERHADAP DATA PENGGUNAAN WEB PERSONAL DOSEN ITS DAN PERBANDINGAN TERHADAP PENCAPAIAN IPK DAN LAMA STUDI MAHASISWA

ANALISIS FAKTOR TERHADAP DATA PENGGUNAAN WEB PERSONAL DOSEN ITS DAN PERBANDINGAN TERHADAP PENCAPAIAN IPK DAN LAMA STUDI MAHASISWA Seminar Nasional Statistika IX Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 2009 ANALISIS FAKTOR TERHADAP DATA PENGGUNAAN WEB PERSONAL DOSEN ITS DAN PERBANDINGAN TERHADAP PENCAPAIAN IPK DAN LAMA STUDI

Lebih terperinci

Analisis Multivariat Analisis multivariat adalah suatu studi tentang bb beberapa variabel random dependent d secara simultan. Analisis ini merupakan a

Analisis Multivariat Analisis multivariat adalah suatu studi tentang bb beberapa variabel random dependent d secara simultan. Analisis ini merupakan a Multivariate Analysis Irlandia Ginanjar Jurusan Statistika Unpad Analisis Multivariat Analisis multivariat adalah suatu studi tentang bb beberapa variabel random dependent d secara simultan. Analisis ini

Lebih terperinci

Teknik Reduksi Dimensi Menggunakan Komponen Utama Data Partisi Pada Pengklasifikasian Data Berdimensi Tinggi dengan Ukuran Sampel Kecil

Teknik Reduksi Dimensi Menggunakan Komponen Utama Data Partisi Pada Pengklasifikasian Data Berdimensi Tinggi dengan Ukuran Sampel Kecil Teknik Reduksi Dimensi Menggunakan Komponen Utama Data Partisi Pada Pengklasifikasian Data Berdimensi Tinggi dengan Ukuran Sampel Kecil Ronny Susetyoko, Elly Purwantini Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Gerombol

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Gerombol 3 TINJAUAN PUSTAKA Analisis Gerombol Analisis gerombol merupakan analisis statistika peubah ganda yang digunakan untuk menggerombolkan n buah obyek. Obyek-obyek tersebut mempunyai p buah peubah. Penggerombolannya

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Matriks 2.1.1 Definisi Matriks Matriks adalah suatu kumpulan angka-angka yang juga sering disebut elemenelemen yang disusun secara teratur menurut baris dan kolom berbentuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Bab ini berisi teori-teori pendukung Analisis Profil dengan

BAB II KAJIAN TEORI. Bab ini berisi teori-teori pendukung Analisis Profil dengan BAB II KAJIAN TEORI Bab ini berisi teori-teori pendukung Analisis Profil dengan Multidimensional Scaling (PAMS) dan aplikasinya yang akan dibahas dalam bab selanjutnya. Yang akan dibahas dalam bab ini

Lebih terperinci

Analisis Faktor Komponen Bahan Non Makanan pada Klaster Ketiga

Analisis Faktor Komponen Bahan Non Makanan pada Klaster Ketiga Compo nent Total Analisis Faktor Komponen Bahan Non Makanan pada Klaster Ketiga Initial Eigenvalues % of Variance Cumulative % Extraction Sums of Squared Loading Total % of Variance Cumulative % BAB IV

Lebih terperinci

ANALISIS ESTIMASI PARAMETER REGRESI KUANTIL DENGAN METODE BOOTSTRAP

ANALISIS ESTIMASI PARAMETER REGRESI KUANTIL DENGAN METODE BOOTSTRAP Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 1 Hal. 125 130 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND ANALISIS ESTIMASI PARAMETER REGRESI KUANTIL DENGAN METODE BOOTSTRAP MESI OKTAFIA, FERRA YANUAR, MAIYASTRI

Lebih terperinci

KOEFISIEN DETERMINASI REGRESI FUZZY SIMETRIS UNTUK PEMILIHAN MODEL TERBAIK. Iqbal Kharisudin. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang

KOEFISIEN DETERMINASI REGRESI FUZZY SIMETRIS UNTUK PEMILIHAN MODEL TERBAIK. Iqbal Kharisudin. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang KOEFISIEN DETERMINASI REGRESI FUZZY SIMETRIS UNTUK PEMILIHAN MODEL TERBAIK S-33 Iqbal Kharisudin Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang Email: iqbal_kh@staff.unnes.ac.id Abstrak: Dalam analisis

Lebih terperinci

Dhiani Tresna Absari,ST. Dosen Jurusan Teknik Informatika Universitas Surabaya

Dhiani Tresna Absari,ST. Dosen Jurusan Teknik Informatika Universitas Surabaya PERENCANAAN PEMBUATAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING PADA STUDI KELAYAKAN PEMBUKAAN JARINGAN TRAYEK ANGKUTAN KOTA (SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN JARINGAN TRAYEK ANGKUTAN KOTA)

Lebih terperinci

MATRIKS JORDAN DAN APLIKASINYA PADA SISTEM LINIER WAKTU DISKRIT. Soleha, Dian Winda Setyawati Jurusan Matematika, FMIPA Institut Teknologi Surabaya

MATRIKS JORDAN DAN APLIKASINYA PADA SISTEM LINIER WAKTU DISKRIT. Soleha, Dian Winda Setyawati Jurusan Matematika, FMIPA Institut Teknologi Surabaya MATRIKS JORDAN DAN APLIKASINYA PADA SISTEM LINIER WAKTU DISKRIT Soleha, Dian Winda Setyawati Jurusan Matematika, FMIPA Institut Teknologi Surabaya Abstract. Matrix is diagonalizable (similar with matrix

Lebih terperinci

PERTURBASI NILAI EIGEN DALAM MENGATASI MULTIKOLINIERITAS

PERTURBASI NILAI EIGEN DALAM MENGATASI MULTIKOLINIERITAS PERTURBASI NILAI EIGEN DALAM MENGATASI MULTIKOLINIERITAS ANDI YUNI DEVIYANTI 1 ANDI KRESNA JAYA 2 DAN ANISA 3 Departemen Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin

Lebih terperinci

PENGELOMPOKAN PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT KUALITAS FISIK AIR MINUM DENGAN MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTER

PENGELOMPOKAN PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT KUALITAS FISIK AIR MINUM DENGAN MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTER PENGELOMPOKAN PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT KUALITAS FISIK AIR MINUM DENGAN MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTER Artanti Indrasetianingsih Dosen Program Studi Statistika, FMIPA

Lebih terperinci

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 2, April 2013, Halaman Online di:

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 2, April 2013, Halaman Online di: JURNAL GAUSSIAN, Volume, Nomor, April 013, Halaman 119-18 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENENTUAN KOEFISIEN KORELASI KANONIK DAN INTERPRETASI FUNGSI KANONIK MULTIVARIAT Muhamad

Lebih terperinci

Fuzzy C-means Clustering menggunakan Cluster Center Displacement

Fuzzy C-means Clustering menggunakan Cluster Center Displacement Fuzzy C-means Clustering menggunakan Cluster Center Displacement Fitri Hidayah Sundawati 1), Jadi Suprijadi 2), Titi Purwandari 3) 1) Mahasiswa Statistika Terapan, UniversitasPadjadjaran-Indonesia 2) Pengajar

Lebih terperinci

KETEPATAN PENGKLASIFIKASIAN FUNGSI DISKRIMINAN LINIER ROBUST DUA KELOMPOK DENGAN METODE FAST MINIMUM COVARIATE DETERMINANT (FAST MCD)

KETEPATAN PENGKLASIFIKASIAN FUNGSI DISKRIMINAN LINIER ROBUST DUA KELOMPOK DENGAN METODE FAST MINIMUM COVARIATE DETERMINANT (FAST MCD) KETEPATAN PENGKLASIFIKASIAN FUNGSI DISKRIMINAN LINIER ROBUST DUA KELOMPOK DENGAN METODE FAST MINIMUM COVARIATE DETERMINANT (FAST MCD) Budyanra Jurusan Statistika, Sekolah Tinggi Ilmu Statistik, Jakarta

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPONEN UTAMA PADA PENERAPAN APLIKASI PEMBELAJARAN METODE GLENN DOMAN

ANALISIS KOMPONEN UTAMA PADA PENERAPAN APLIKASI PEMBELAJARAN METODE GLENN DOMAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA PADA PENERAPAN APLIKASI PEMBELAJARAN METODE GLENN DOMAN Anik Rufaidah 1, Muhamad Afif Effindi 2 1 Program Studi Teknik Industri, 2 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

ANALISIS BIPLOT KOMPONEN UTAMA PADA BANK UMUM (COMMERCIAL BANK) YANG BEROPERASI DI JAWA TENGAH

ANALISIS BIPLOT KOMPONEN UTAMA PADA BANK UMUM (COMMERCIAL BANK) YANG BEROPERASI DI JAWA TENGAH ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman 61-70 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS BIPLOT KOMPONEN UTAMA PADA BANK UMUM (COMMERCIAL BANK)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aljabar Matriks 2.1.1 Definisi Matriks Matriks adalah suatu kumpulan angka-angka yang juga sering disebut elemen-elemen yang disusun secara teratur menurut baris dan kolom sehingga

Lebih terperinci

Perluasan Teorema Cayley-Hamilton pada Matriks

Perluasan Teorema Cayley-Hamilton pada Matriks Vol. 8, No.1, 1-11, Juli 2011 Perluasan Teorema Cayley-Hamilton pada Matriks Nur Erawati, Azmimy Basis Panrita Abstrak Teorema Cayley-Hamilton menyatakan bahwa setiap matriks bujur sangkar memenuhi persamaan

Lebih terperinci

ANALISIS PROCRUSTES PADA INDIKATOR INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TENGAH (STUDI KASUS IPM TAHUN 2008 DAN 2013)

ANALISIS PROCRUSTES PADA INDIKATOR INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TENGAH (STUDI KASUS IPM TAHUN 2008 DAN 2013) ISSN: 339-541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 4, Tahun 015, Halaman 755-764 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS PROCRUSTES PADA INDIKATOR INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MAYORISASI NILAI EIGEN EUCLIDEAN DISTANCE MATRIX (EDM) DENGAN MATRIKS SEMIDEFINIT POSITIF YANG BERSESUAIAN

HUBUNGAN ANTARA MAYORISASI NILAI EIGEN EUCLIDEAN DISTANCE MATRIX (EDM) DENGAN MATRIKS SEMIDEFINIT POSITIF YANG BERSESUAIAN HUBUNGAN ANTARA MAYORISASI NILAI EIGEN EUCLIDEAN DISTANCE MATRIX EDM) DENGAN MATRIKS SEMIDEFINIT POSITIF YANG BERSESUAIAN Harnoko Dwi Yogo Pembimbing : Arie Wibowo, M.Si Program Studi Matematika, Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS DISKRIMINAN FISHER POPULASI GANDA UNTUK KLASIFIKASI NASABAH KREDIT

ANALISIS DISKRIMINAN FISHER POPULASI GANDA UNTUK KLASIFIKASI NASABAH KREDIT ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 575-581 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS DISKRIMINAN FISHER POPULASI GANDA UNTUK KLASIFIKASI

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 295-304 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PERBANDINGAN DISKRIMINAN KUADRATIK KLASIK DAN DISKRIMINAN KUADRATIK

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Diresmikannya Kota Tasikmalaya sebagai daerah otonom pada tanggal 17 Oktober 2001 mengandung konsekuensi adanya tuntutan peningkatan pelayanan

Lebih terperinci

ANALISIS PROCRUSTES PADA INDIKATOR INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TENGAH (STUDI KASUS IPM TAHUN 2008 DAN 2013)

ANALISIS PROCRUSTES PADA INDIKATOR INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TENGAH (STUDI KASUS IPM TAHUN 2008 DAN 2013) ANALISIS PROCRUSTES PADA INDIKATOR INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TENGAH (STUDI KASUS IPM TAHUN 2008 DAN 2013) SKRIPSI Disusun Oleh : BUNGA MAHARANI 24010211120008 JURUSAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk menganalisis data dengan lebih dari satu peubah bebas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk menganalisis data dengan lebih dari satu peubah bebas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisis Peubah Ganda Analisis peubah ganda merupakan salah satu jenis analisis statistika yang digunakan untuk menganalisis data dengan lebih dari satu peubah bebas (independen

Lebih terperinci

KAJIAN MATRIKS JORDAN DAN APLIKASINYA PADA SISTEM LINEAR WAKTU DISKRIT

KAJIAN MATRIKS JORDAN DAN APLIKASINYA PADA SISTEM LINEAR WAKTU DISKRIT KAJIAN MATRIKS JORDAN DAN APLIKASINYA PADA SISTEM LINEAR WAKTU DISKRIT Nama Mahasiswa : Aprilliantiwi NRP : 1207100064 Jurusan : Matematika Dosen Pembimbing : 1 Soleha, SSi, MSi 2 Dian Winda Setyawati,

Lebih terperinci

Tujuan. Mhs dapat mendemonstrasikan operasi matriks: penjumlahan, perkalian, dsb. serta menentukan matriks inverse

Tujuan. Mhs dapat mendemonstrasikan operasi matriks: penjumlahan, perkalian, dsb. serta menentukan matriks inverse Matriks Tujuan Mhs dapat mendemonstrasikan operasi matriks: penjumlahan, perkalian, dsb. serta menentukan matriks inverse Pengertian Matriks Adalah kumpulan bilangan yang disajikan secara teratur dalam

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Sumber Data

METODE PENELITIAN Sumber Data 13 METODE PENELITIAN Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil simulasi melalui pembangkitan dari komputer. Untuk membangkitkan data, digunakan desain model persamaan struktural

Lebih terperinci

BAB III MINIMUM VOLUME ELLIPSOID PADA ANALISIS KOMPONEN UTAMA ROBUST. Pada bab ini akan dikaji bahasan utama yaitu pencilan dan analisis

BAB III MINIMUM VOLUME ELLIPSOID PADA ANALISIS KOMPONEN UTAMA ROBUST. Pada bab ini akan dikaji bahasan utama yaitu pencilan dan analisis BAB III MINIMUM VOLUME ELLIPSOID PADA ANALISIS KOMPONEN UTAMA ROBUST Pada bab ini akan dikaji bahasan utama yaitu pencilan dan analisis komponen utama robust sebagai konsep pendukung serta metode Minimum

Lebih terperinci

Pertemuan 3 & 4 INTERPRETASI GEOMETRI DAN GENERALISASI VARIANS. Interpretasi Geometri pada Sampel. Generalisasi varians

Pertemuan 3 & 4 INTERPRETASI GEOMETRI DAN GENERALISASI VARIANS. Interpretasi Geometri pada Sampel. Generalisasi varians Pertemuan 3 & 4 INTERPRETASI GEOMETRI DAN GENERALISASI VARIANS Interpretasi Geometri pada Sampel Generalisasi varians , Interpretasi Geometri pada Sampel Sample Geometry and Random Sampling Data sampel

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Statistik skor mahasiswa UAS TPB IPB mata kuliah Fisika

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Statistik skor mahasiswa UAS TPB IPB mata kuliah Fisika 6 c. Menghitung sebaran pilihan jawaban dan reliabilitas soal. 3. Penerapan teori respon butir dengan menggunakan model IRT 1PL, IRT 2PL, dan IRT 3PL. a. Pengujian asumsi model IRT b. Menghitung parameter

Lebih terperinci

GRAFIK PENGENDALI Mnp PADA DATA TAK SESUAI

GRAFIK PENGENDALI Mnp PADA DATA TAK SESUAI GRAFIK PENGENDALI Mnp PADA DATA TAK SESUAI Nonik Brilliana P 1, Sudarno 2, dan Suparti 2 1 Mahasiswa Jurusan Statistika FSM Undip 2 Staf Pengajar Jurusan Statistika FSM Undip Abstrak Pada era globalisasi

Lebih terperinci

Kode Makalah M-5. Kata Kunci : Posisioning, Analisis Hubungan, Kerusakan Trafo

Kode Makalah M-5. Kata Kunci : Posisioning, Analisis Hubungan, Kerusakan Trafo Kode Makalah M-5 POSISIONING CABANG-CABANG PLN (PERSERO) DI JAWA TIMUR BERDASARKAN JENIS KERUSAKAN TRAFO Oleh : Muhammad Sjahid Akbar Jurusan Statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ABSTRAK

Lebih terperinci

Model Regresi Multivariat untuk Menentukan Tingkat Kesejahteraan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur

Model Regresi Multivariat untuk Menentukan Tingkat Kesejahteraan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 Model Regresi Multivariat untuk Menentukan Tingkat Kesejahteraan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur M.Fariz Fadillah Mardianto,

Lebih terperinci

PEMAKAIAN VARIABEL INDIKATOR DALAM PEMODELAN. Mike Susmikanti *

PEMAKAIAN VARIABEL INDIKATOR DALAM PEMODELAN. Mike Susmikanti * PEMAKAIAN VARIABEL INDIKATOR DALAM PEMODELAN Mike Susmikanti * ABSTRAK PEMAKAIAN VARIABEL INDIKATOR DALAM PEMODELAN. Pemodelan dalam penelitian berbagai bidang khususnya bidang industri, merupakan kebutuhan

Lebih terperinci

Analisis Faktor dan Pengelompokan Kecamatan berdasarkan Indikator Mutu Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar di Kabupaten Sidoarjo

Analisis Faktor dan Pengelompokan Kecamatan berdasarkan Indikator Mutu Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar di Kabupaten Sidoarjo JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print) D-236 Analisis Faktor dan Pengelompokan Kecamatan berdasarkan Indikator Mutu Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar di Kabupaten

Lebih terperinci

PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP PRODUK SEPATU OLAHRAGA DI SPORT STATION MEGAMALL DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS MULTIDIMENSIONAL SCALING

PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP PRODUK SEPATU OLAHRAGA DI SPORT STATION MEGAMALL DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS MULTIDIMENSIONAL SCALING PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP PRODUK SEPATU OLAHRAGA DI SPORT STATION MEGAMALL DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS MULTIDIMENSIONAL SCALING Triana J. Masuku 1), Marline S. Paendong 1), Yohanes A.R. Langi 1) 1) Program

Lebih terperinci