HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Statistik skor mahasiswa UAS TPB IPB mata kuliah Fisika
|
|
- Yuliani Kusuma
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 6 c. Menghitung sebaran pilihan jawaban dan reliabilitas soal. 3. Penerapan teori respon butir dengan menggunakan model IRT 1PL, IRT 2PL, dan IRT 3PL. a. Pengujian asumsi model IRT b. Menghitung parameter karakteristik butir soal (daya pembeda, tingkat kesukaran, dan peluang menebak) untuk setiap model, c. Menghitung parameter kemampuan untuk setiap model, d. Mencari model ICC yang sesuai dari setiap soal dalam setiap model, e. Mencari model yang paling sesuai untuk menggambarkan setiap soal. Software yang digunakan pada penelitian ini adalah Epidata 3.1, ITEMAN dan Bilog MG. Program Epidata 3.1 digunakan untuk menginput data. Program ITEMAN digunakan untuk analisis teori tes klasik. Program Bilog MG digunakan untuk menganalisis model IRT 1PL, IRT 2PL, dan IRT 3PL. HASIL DAN PEMBAHASAN Eksplorasi Data Nilai statistik skor mahasiswa dalam UAS TPB IPB mata kuliah Fisika dapat dilihat pada Tabel 2. Skor maksimum yang diperoleh peserta ujian adalah 34 soal, skor minimum peserta ujian adalah 4 soal, dan rata-rata peserta dapat menjawab soal dengan benar sebanyak 16 soal. Tabel 2. Statistik skor mahasiswa UAS TPB IPB mata kuliah Fisika Statistik Skor Nilai Mahasiswa Rataan Skor 15,951 Standar Deviasi 4,911 Nilai Minimum 4 Nilai Maksimum 34 Median 16 Teori Uji Klasik Beberapa aspek yang diperhatikan dalam teori uji klasik yaitu tingkat kesukaran butir, daya pembeda butir, penyebaran pilihan jawaban, dan reliabilitas skor tes. Tingkat kesukaran butir, daya pembeda butir, dan penyebaran pilihan jawaban setiap soal disajikan pada Lampiran 1. Tingkat kesukaran adalah proporsi peserta ujian menjawab benar butir-butir soal. Berdasarkan klasifikasi tingkat kesukaran soal dalam Nitko (1996), persentase soal tergolong sukar, sedang dan mudah sebesar 28,7%; 60%; dan 11,4%. Soal yang sukar adalah soal nomor 2, 6, 7, 17, 24, 28, 29, 30, 33, dan 35. Soal-soal tersebut memiliki tingkat kesukaran di antara 0-0,3. Artinya kurang dari 30% peserta tes yang dapat menjawab soal-soal tersebut dengan benar. Soal yang tergolong sedang adalah soal nomor 1, 3, 4, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 27, dan 32. Soal yang tergolong sedang memiliki tingkat kesukaran di antara 0,31-0,70. Artinya hampir 31% sampai 70% peserta tes yang dapat menjawab soal-soal tersebut dengan benar. Soal yang tergolong mudah adalah 5, 8, 31, dan 34. Soal mudah adalah soal yang hampir semua peserta tes dapat menjawab tersebut dengan benar. Daya pembeda soal dapat dihitung dengan nilai korelasi point biserial atau daya pembeda dengan mengambil data 25% dari atas dan 25% dari bawah. Nilai korelasi point biserial dan daya pembeda memiliki nilai korelasi yang tinggi, sehingga kedua indeks ini dapat dijadikan sebagai pembanding dalam menentukan tingkat pembeda soal. Persentase soal yang tergolong baik, cukup baik, perlu diperbaiki, dan soal yang belum bisa membedakan sebesar 17,1%; 37,1%; 25,7%; dan 20%. Soal yang baik adalah 1, 3, 15, 19, 20, dan 31. Soal-soal tersebut memiliki daya pembeda lebih dari 0,4. Artinya soal-soal tersebut lebih banyak dijawab oleh peserta tes berkemampuan tinggi daripada peserta yang berkemampuan rendah. Soal yang cukup baik adalah 2, 4, 5, 11, 12, 13, 14, 16, 22, 23, 26, 32, dan 33. Soal yang perlu diperbaiki adalah soal nomor 6, 7, 8, 9, 18, 21, 24, 28, dan 34. Soal yang belum dapat membedakan antara kedua kelompok adalah 10, 17, 25, 27, 29, 30, dan 35. Soal-soal ini adalah soal yang nilai daya pembedanya sangat kecil. Sehingga, antara peserta berkemampuan tinggi dan berkemampuan rendah tidak dapat dibedakan. Berdasarkan sebaran pilihan jawaban yang disajikan pada Lampiran 1, setiap pilihan jawaban dipilih oleh peserta ujian sehingga dapat disimpulkan bahwa pilihan jawaban berfungsi sebagai pengecoh. Namun ada beberapa soal yang proporsi setiap pilihan jawaban hampir merata yaitu soal nomor 2, 6, 7, 9, 17, 22, 24, 28, 29, 30, 33, dan 35. Hal ini mengindikasikan adanya peluang menebak. Reliabilitas skor tes dilihat menggunakan koefisien alfa. Nilai koefisien alfa yang diperoleh dari hasil ITEMAN sebesar 0,711 menunjukkan tingkat ketepatan dan kekonsistenan peserta dalam menjawab soal sudah cukup baik.
2 7 Asumsi-asumsi dalam Model IRT Ada beberapa asumsi yang harus dipenuhi dalam model IRT yaitu unidimensional dan kebebasan lokal. Salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui asumsi unidimensional dapat dilihat dari analisis faktor. Analisis faktor yang digunakan dalam penelitian ini menggunakann matriks korelasi tetrachoric. Korelasi tetrachoric digunakan untuk mendapatkan hubungan antar peubah dari peubah-peubah biner atau peubah yang berskala dikotomik yaitu jika benar diberi nilai 1 dan jika salah diberii nilai 0. Metode yang digunakan dalam analisis faktor adalah metode iterated principal axis. Akar ciri Jumlah faktor Gambar 2. Scree plot hasil analisis faktor Hasil analisis faktor dapat dilihat pada Gambar 2. Faktor pertama memiliki akar ciri sebesar 5,097. Akar ciri pada faktor kedua sebesar 1,164. Faktor-faktor lainnya memiliki akar ciri kurang dari satu. Dalam Hattie (1985), Hutten (1980) menaksir asumsi unidimensional berdasarkan pada rasio akar ciri pertama dan akar ciri kedua. Jika nilai perbandingan akar ciri tinggii mengindikasikan unidimensional. Berdasarkan hasil analisis faktor, perbandingan akar ciri pertama dengan akar ciri kedua lebih cukup besar yaitu 4. Hal ini sudah cukup menyatakann bahwa ada satu faktor yang dominan atau asumsi unidimensional terpenuhi. Berdasarkan hasil analisis faktor, soal nomor 20, 31, 23, 32, 15, 19, 11, dan 21 memberikan nilai faktor pembobot yang besar untuk faktor pertama. Soal-soal tersebut merupakan soal-soal yang dapat diselesaikan, jika peserta tes memiliki daya ingat, kemampuan komputasi, dan ketelitian yang cukup baik. Sehingga daya ingat, kemampuan komputasi, dan ketelitian menjadi faktor yang dominan dalam mengerjakan soal. Asumsi kedua yaitu kebebasan lokal ditunjukkan dengan tidak ada satupun soal yang memberikan petunjuk menjawab untuk soal yang lain. Model Teori Respon Butir Satu Parameter Logistik (IRT 1PL) Hasil pendugaan parameter karakteristik butir setiap soal ujian mata kuliah Fisika menggunakan model IRT 1PL (Lampiran 2) menunjukkan bahwa soal-soal mata kuliah Fisika mempunyai nilai b yang cukup beragam. Pada model 1PL nilai a untuk setiap soalnya dianggap sama yaitu 0,,345. Nilai b (tingkat kesukaran) berkisar di antara -4,885 sampai 2,921. Statistik nilai dugaan parameter kemampuan peserta ujian pada Tabel 3 menunjukkan rata-rata kemampuan peserta ujian sebesar 0,0083 dengan rentang nilai dari -3,0491 sampai 3,3110. Tabel 3. Statistik parameter kemampuan pada model IRT 1PL Rataan 0,0083 Ragam 1,0255 Standar Deviasi 1,0127 Minimum -3,0491 Maksimum 3,3110 Berdasarkan uji kesesuaian model yang dapat disajikan pada Lampiran 2 dan kurva karakteristik butir pada Lampiran 3a menunjukkan sebesar 62,86% butir soal belum sesuai (belum dapat digambarkan oleh model) dan 37,14% butir soal yang sesuai (dapat digambarkan oleh model). Kriteria butir soal berdasarkan Tabel 1 dibedakan dan belum dapat digambarkan. soal-soal yang digolongkan tipe soal yang baik adalah soal nomor 9, 11, 16, 18, 21, 22, 24, 26 dan 34. Soal-soal yang tergolong soal yang cukup baik adalah soal nomor 6, 7, 28, dan 35. Sedangkan soal-soal yang belum dapat digambarkan adalah soal nomor 1, 2, 3,4 5, 8, 10, 12, 13, 14, 15, 17, 19, 20, 23, 25, 27, 29, 30, 31, 32 dan 33. Berdasarkan hasil analisis di atas, lebih dari 50% butir soal yang belum sesuai (tidak dapat digambarkan oleh model) sehingga model IRT 1PL belum dapat menggambarkan butir-butir soal ujian Fisika.
3 8 Model Teori Respon Butir Dua Parameter Logistik (IRT 2PL) Hasil pendugaan parameter karakteristik soal untuk model IRT 2PL dapat dilihat pada Lampiran 2. Nilai a (daya beda) berkisar dari nilai 0,115 sampai dengan 0,804. Nilai b (tingkat kesukaran) berkisar dari nilai -3,188 sampai dengan 4,982. Statistik nilai dugaan parameter kemampuan peserta ujian (Tabel 4) menunjukkan nilai kemampuan tertinggi adalah 3,4897 dan kemampuan terendah adalah -3,1029. Tabel 4. Statistik parameter kemampuan pada model IRT 2PL Rataan 0,0153 Ragam 1,0494 Standar Deviasi 1,0244 Minimum -3,1029 Maksimum 3,4897 Hasil kesesuaian model yang disajikan pada Lampiran 2 dan kurva karakteristik butir pada Lampiran 3b menunjukkan sebesar 25,71% butir soal yang belum sesuai dan 74,29% soal yang sesuai dengan model. Persentase soal yang sesuai lebih banyak daripada soal yang tidak sesuai sehingga disimpulkan model IRT 2PL sudah cukup baik untuk menggambarkan butir-butir soal ujian Fisika. Hal ini menunjukkan parameter daya pembeda berpengaruh dalam model. Berdasarkan Tabel 1, tipe soal dibedakan dan belum dapat digambarkan. Butir soal yang belum dapat digambarkan adalah butir soal nomor 1, 3, 11, 13, 15, 19, 20, 31, dan 33. Soal yang cukup baik adalah 2, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 14, 16, 17, 18, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 34, dan 35. Tipe butir soal yang baik adalah nomor 4, 23 dan 32. Model Teori Respon Butir Tiga Parameter Logistik (IRT 3PL) Statistik dugaan parameter karakteristik butir dapat dilihat pada Lampiran 2. Nilai a (daya beda) berkisar di antara 0,346 sampai dengan 1,346. Nilai b (tingkat kesukaran) berada di antara -2,980 sampai dengan 3,186. Sedangkan statistik nilai dugaan parameter kemampuan disajikan pada Tabel 5. Rataan kemampuan peserta ujian sebesar -0,0760 dengan kemampuan di antara -3,4655 sampai dengan 3,4339. Tabel 5. Statistik parameter kemampuan pada model IRT 3PL Rataan -0,0760 Ragam 1,2501 Standar Deviasi 1,1181 Minimum -3,4655 Maksimum 3,4339 Berdasarkan Tabel 1, tipe soal dibedakan dan belum dapat digambarkan. Soal yang baik tersebut adalah 2, 4, 7, 12, 19, 23, 32, dan 33. Soal yang cukup baik adalah 5, 6, 8, 9, 10, 11, 13, 16, 17, 18, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 34, dan 35. Butir soal yang belum dapat digambarkan adalah 1, 3, 14, 15, 20 dan 31. Berdasarkan hasil uji kesesuaian model yang disajikan pada Lampiran 2 dan kurva karakteristik butir pada Lampiran 3c menunjukkan bahwa sebesar 17,14% butir soal belum dapat digambarkan dengan model dan 82,86% soal yang dapat digambarkan dengan model. Persentase soal yang sesuai lebih banyak daripada soal yang tidak sesuai sehingga disimpulkan model IRT 3PL sudah cukup baik untuk menggambarkan butir-butir soal ujian Fisika. Hal ini menunjukkan parameter daya pembeda dan peluang menebak berpengaruh dalam model. Nilai c (peluang menebak) berkisar antara nilai 0,073 sampai dengan 0,416. Soal yang memiliki peluang menebak yang lebih dari 0,2 adalah 9, 10, 11, 13, 16, 17, 18, 22, 25, 27, dan 29. Peluang menebak tertinggi terdapat pada soal nomor 10 sebesar 0,416 (Gambar 3). Artinya untuk soal nomor 10 peserta ujian dengan kemampuan rendah dapat menebak jawaban benar dengan peluang 0,416. Probability c Item Characteristic Curv e: SOAL10 a = b = c = Gambar 3. Kurva karakteristik butir 10 pada model IRT 3PL Ability b
4 9 Peluang menebak terendah terdapat pada soal nomor 20 sebesar 0,078 (Gambar 4). Artinya untuk soal nomor 20 peserta ujian dengan kemampuan rendah dapat menebak jawaban benar dengan peluang 0,073. Soal nomor 20 adalah soal yang belum dapat digambarkan. Pada Gambar 4 tersebut dapat dilihat ada beberapa amatan yang diamati berada di luar selang kepercayaannya. Probability c Item Characteristic Curv e: SOAL20 a = b = c = b Ability Gambar 4. Kurva karakteristik butir 20 pada model IRT 3PL Perbandingan dan Pemilihan Model Berdasarkan hasil klasifikasi kriteria butir soal pada Tabel 6 menunjukkan terdapat beberapa soal yang belum dapat dimodelkan dengan baik. Nilai khi kuadrat empiris butir yang diperoleh pada model IRT 1PL, IRT 2PL, dan IRT 3PL lebih besar nilai khi kuadrat teoritis (nilai p < 0,05). Soal-soal tersebut berdasarkan model IRT 3PL adalah soal nomor 1, 3, 14, 15, 20 dan 31. Pada saat dimodelkan dengan model IRT 1PL dan IRT 2PL, soal-soal tersebut tidak menunjukkan kriteria yang lebih baik. Walaupun berdasarkan kriteria teori uji klasik memiliki nilai daya pembeda yang cukup baik. Berdasarkan model IRT 3PL, butir soal yang baik adalah soal nomor 2, 4, 7, 12, 19, 23, 32, dan 33. Berdasarkan hasil teori uji klasik, beberapa soal tersebut adalah soal yang sukar. Soal-soal tersebut adalah soal yang belum dapat dimodelkan dengan baik pada model IRT 1PL. Namun, setelah dimodelkan dengan model IRT 3PL terdapat beberapa soal yang menjadi baik. Hal ini dapat menyimpulkan bahwa parameter daya pembeda dan peluang menebak berpengaruh terhadap model. Soal yang cukup baik berdasarkan model IRT 3PL adalah adalah 5, 6, 8, 9, 10, 11, 13, 16, 17, 18, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 34 dan 35. Soal-soal tersebut merupakan soal yang setelah dimodelkan dengan IRT 1PL, IRT 2PL, dan IRT 3PL belum menunjukkan kriteria yang lebih baik. Tabel 6. Pengklasifikasian kriteria butir soal pada teori uji klasik dan teori respon butir Kriteria Butir Soal Klasik Modern TK DP IRT IRT 1PL 2PL 1 Se B KB KB KB 2 Su CB KB CB B 3 Se B KB KB KB 4 Se CB KB B B 5 M CB KB CB CB 6 Su P CB CB CB 7 Su P CB CB B 8 M P KB CB CB 9 Se P B CB CB 10 Se BB KB CB CB 11 Se CB B KB CB 12 Se CB KB CB B 13 Se CB KB KB CB 14 Se CB KB CB KB 15 Se B KB KB KB 16 Se CB B CB CB 17 Su BB KB CB CB 18 Se P B CB CB 19 Se B KB KB B 20 Se B KB KB KB 21 Se P B CB CB 22 Se CB B CB CB 23 Se CB KB B B 24 Su P B CB CB 25 Se BB KB CB CB 26 Se CB B CB CB 27 Se BB KB CB CB 28 Su P CB CB CB 29 Su BB KB CB CB 30 Su BB KB CB CB 31 M B KB KB KB 32 Se CB KB B B 33 Su CB KB KB B 34 M P B CB CB 35 Su BB CB CB CB IRT 3PL
5 10 Keterangan : TK = Tingkat kesukaran DP = Daya Pembeda M = Soal yang bertipe mudah Se = Soal yang bertipe sedang Su = Soal yang bertipe sukar B = Soal yang bertipe baik CB = Soal yang bertipe cukup baik KB = Soal yang bertipe belum dapat digambarkan P = Soal yang bertipe harus diperbaiki BB = Soal yang belum dapat membedakan antara kedua kelompok Berdasarkan hasil uji kesesuaian model yang disajikan pada Lampiran 2, model teori respon butir 2PL merupakan model yang lebih baik dari model teori respon butir 1PL. Hal ini dapat dilihat dari jumlah soal yang sesuai untuk model teori respon butir 2PL lebih banyak dari teori respon butir 1PL. Selain itu, dapat disimpulkan bahwa parameter daya pembeda berpengaruh terhadap model. Perbandingan antara model teori respon butir 2PL dan teori respon butir 3PL juga menunjukkan bahwa model teori respon butir 3PL memiliki jumlah butir soal yang sesuai dan tipe soal yang baik lebih banyak dari model teori respon butir 2PL. Hal ini menunjukkan bahwa parameter menebak berpengaruh terhadap model. Analisis lain yang digunakan untuk memilih model adalah likelihood ratio test (LRT) dan indeks reliabilitas. Perbandingan model pertama dilakukan antara model IRT 1PL dan IRT 2PL. Kemudian dilakukan perbandingan antara model IRT 2PL dan model IRT 3PL. Tabel 7. Indeks pemilihan model Model Nilai -2 log Likelihood Indeks Reliabilitas IRT 1PL 66739,927 0,705 IRT 2PL 66103,864 0,771 IRT 3PL 65984,011 0,781 Hasil likelihood ratio test antara model IRT 1PL dan IRT 2PL sebesar 636,063 dengan db = 35 diperoleh nilai p < 0,005 sehingga disimpulkan model IRT 1PL dan IRT 2PL berbeda. Sedangkan hasil likelihood ratio test antara model IRT 2PL dan IRT 3PL sebesar 119,853 dengan db = 35 diperoleh nilai p < 0,005 sehingga dapat disimpulkan juga model IRT 2PL berbeda dengan model IRT 3PL. Pemilihan model dapat juga dilihat dari indeks reliabilitas pada Tabel 7. Model IRT 3PL memiliki indeks reliabilitas lebih tinggi dari model IRT 1PL dan IRT 2PL. Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa model yang sesuai untuk menggambarkan butir soal mata kuliah Fisika adalah IRT 3PL. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis, terdapat perbedaan parameter daya pembeda dan tingkat kesukaran pada metode teori uji klasik dan teori respon butir. Daya pembeda dan tingkat kesukaran pada teori uji klasik dipengaruhi oleh kemampuan kelompok sedangkan pada teori respon butir dipengaruhi oleh kemampuan individu. Model yang paling sesuai untuk menggambarkan butir-butir soal pada soal ujian mata kuliah Fisika adalah model teori respon butir tiga parameter logistik. Butir soal yang baik adalah soal nomor 2, 4, 7, 12, 19, 23, 32, dan 33. Soal yang cukup baik adalah soal nomor 5, 6, 8, 9, 10, 11, 13, 16, 17, 18, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 34 dan 35. Butir soal yang belum dapat digambarkan dalam permodelan IRT 3PL adalah 1, 3, 14, 15, 20, dan 31. DAFTAR PUSTAKA Anastasi, A & S. Urbina Psychological Testing. Seventh Edition. Prentice Hall International Inc, New Jersey. Crocker, L. & J. Algina Introduction to Classical and Modern Test Theory. Holt, Rinehart and Winston, Inc. New York. Embretson, S. E & S. P. Reise Item Response Theory for Psychologists. Lawrence Erlbaum Associates, New Jersey. Hambleton, R. K., Swaminathan, H. & H. J. Rogers Fundamentals of Item Response Theory. Sage Publications, The International professional Publishers. California. Hattie, J Methodology Review : Assessing Unidimensionality of Tests and Items. Applied Psychological Measurement. 9:
RINGKASAN. Kata kunci: Teori Tes Klasik, Teori Respon Butir
PENERAPAN TEORI UJI KLASIK DAN TEORI RESPON BUTIR DALAM MENGEVALUASI BUTIR SOAL (Studi Kasus : Soal Ujian Akhir Semester Tingkat Persiapan Bersama Institut Pertanian Bogor Mata Kuliah Fisika Tahun Ajaran
Lebih terperinciANALISIS ITEM DENGAN PENDEKATAN IRT
ANALISIS ITEM DENGAN PENDEKATAN IRT (DENGAN BANTUAN APLIKASI PROGRAM BILOG-MG) A. PENDAHULUAN Analisis butir soal secara modern menggunakan Item Response Theory (IRT) merupakan suatu teori yang menggunakan
Lebih terperinciANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA UJIAN AKHIR SEMESTER MAHASISWA DI UNIVERSITAS TERBUKA DENGAN PENDEKATAN TEORI TES KLASIK
ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA UJIAN AKHIR SEMESTER MAHASISWA DI UNIVERSITAS TERBUKA DENGAN PENDEKATAN TEORI TES KLASIK Dewi Juliah Ratnaningsih (djuli@ut.ac.id) Isfarudi Nuraini Soleiman FMIPA-UT,
Lebih terperinciANALISIS HASIL TEST. Classical Theory Test. Tingkat Kesukaran(
1 ANALISIS HASIL TEST by Juair mail: juair_jateng@yahoo.co.id Ulangan harian, mid semester, semester atau try out, uji SKL (TEST) adalah merupakan sarana untuk mengetahui kemampuan atau daya serap penguasaan
Lebih terperinciANALISIS BUTIR TES OBJEKTIF UJIAN AKHIR SEMESTER MAHASISWA UNIVERSITAS TERBUKA BERDASARKAN TEORI TES MODERN
ANALISIS BUTIR TES OBJEKTIF UJIAN AKHIR SEMESTER MAHASISWA UNIVERSITAS TERBUKA BERDASARKAN TEORI TES MODERN Dewi Juliah Ratnaningsih (djuli@ut.ac.id) Isfarudi FMIPA-UT, Jl. Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang
Lebih terperinciKata Kunci: Analisis Butir Tes, Teori respons butir, soal matematika
Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui kualitas karakteristik Butir Tes Matematika pada Tes Buatan MGMP Kota Makassar Didasarkan pada Teori Respons Butir. Penelitian ini adalah penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2000). Dalam penelitian ini metode penelitian
Lebih terperinciABSTRAK.
1 PERBEDAAN FUNGSI INFORMASI ITEM PADA TES PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA BENTUK PILIHAN GANDA YANG MENGGUNAKAN PENSKORAN KONVENSIONAL DAN KOREKSI Purwo Susongko Universitas Pancasakti Tegal Kusumatirto@gmail.com
Lebih terperinciAplikasi IRT dalam Analisis Aitem Tes Kognitif
Buletin Psikologi ISSN 0854-7108 2016, Vol. 24, No. 2, 64 75 Aplikasi IRT dalam Analisis Aitem Tes Kognitif Firmanto Adi Nurcahyo 1 Fakultas Psikologi Universitas Pelita Harapan Surabaya Abstract Item
Lebih terperinciKeakuratan Hasil Analisis Butir Menurut Teori Tes Klasik dan Teori Respons Butir Ditinjau dari Ukuran Sampel
Keakuratan Hasil Analisis Butir Menurut Teori Tes Klasik dan Teori Respons Butir Ditinjau dari Ukuran Sampel Kana Hidayati Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciPSIKOMETRI. Oleh: Prof. Dr. I Wayan Koyan, M.Pd. Pascasarjana Undiksha Singaraja
PSIKOMETRI Oleh: Prof. Dr. I Wayan Koyan, M.Pd. Pascasarjana Undiksha Singaraja 1 BAB I PENGUKURAN A. PENGERTIAN 1. PSIKOMETRI a. PSIKOMETRI ADALAH KOMBINASI DARI PENGUKURAN DAN STATISTIKA (KERLINGER b.
Lebih terperinciPanduan Penggunaan AnBuso 2015
COVER DAFTAR ISI COVER...i DAFTAR ISI... ii Pendahuluan...1 Hal yang Baru...1 Kerangka Isi...2 Input Data...3 Menu Identitas... 3 Menu Jawaban... 7 Laporan Peserta...7 Menu Laporan Objektif... 8 Menu Laporan
Lebih terperinciAnalisis Dan Simulasi Dengan Program Win-Gen (Strategi Dalam Mengkonstruk Instrumen Soal)
Analisis Dan Simulasi Dengan Program Win-Gen (Strategi Dalam Mengkonstruk Instrumen Soal) Risky Setiawan FIP IKIP Veteran Semarang Email : setiawan.risky@gmail.com ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian
Lebih terperinciPERBEDAAN KETEPATAN ESTIMASI TINGKAT KESUKARAN BUTIR TES PILIHAN GANDA PADA PENSKORAN KOREKSI DAN KONVENSIONAL DENGAN PENERAPAN MODEL RASCH
PERBEDAAN KETEPATAN ESTIMASI TINGKAT KESUKARAN BUTIR TES PILIHAN GANDA PADA PENSKORAN KOREKSI DAN KONVENSIONAL DENGAN PENERAPAN MODEL RASCH Purwo Susongko (Universitas Pancasakti Tegal) Kusumatirto@gmail.com
Lebih terperinciPERSYARATAN ANALISIS INSTRUMEN SEBAGAI PRASYARAT KETEPATAN HASIL ANALISIS DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN
PERSYARATAN ANALISIS INSTRUMEN SEBAGAI PRASYARAT KETEPATAN HASIL ANALISIS DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN Syarifah Dosen FIS Universitas Negeri Medan Abstract Clasical test theory uses a very simple measurement
Lebih terperinci: <Dr: SamsuCjfadi, M.Kpm
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA IKama Vnit %erja y/arasum6er :
Lebih terperinciSuhariyono, Sriyono, Nur Ngazizah
Akurasi pendekatan Classical Test Theory dan pendekatan Item Response Theory dalam menganalisis soal UAS Fisika semester genap kelas X SMA Negeri di Purworejo Tahun Pelajaran 2013/2014 Suhariyono, Sriyono,
Lebih terperinciSTRATEGI PEMILIHAN BUTIR ALTERNATIF PADA TES ADAPTIF UNTUK MENINGKATKAN KEAMANAN TES
STRATEGI PEMILIHAN BUTIR ALTERNATIF PADA TES ADAPTIF UNTUK MENINGKATKAN KEAMANAN TES Agus Santoso FMIPA Universitas Terbuka Jakarta email: aguss@mail.ut.ac.id ABSTRAK Rancangan tes adaptif terkomputerisasi
Lebih terperinciTEORI RESPON ITEM DENGAN PENDEKATAN MODEL LOGISTIK SATU PARAMETER
TEORI RESPON ITEM DENGAN PENDEKATAN MODEL LOGISTIK SATU PARAMETER SKRIPSI Oleh: VITARIA NUGRAHENI J2E 006 038 PROGRAM STUDI STATISTIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciJurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
KARAKTERISTIK METODE PENYETARAAN SKOR TES UNTUK DATA DIKOTOMOS PMIPA FKIP UNS nonoh_nst@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menemukan: 1) akurasi estimasi parameter item pada test equating
Lebih terperinciPENERAPAN GENERALIZED PARTIAL CREDIT MODEL
PENERAPAN GENERALIZED PARTIAL CREDIT MODEL DALAM TEORI RESPON BUTIR UNTUK MENDUGA KEMAMPUAN HASIL TES URAIAN (Studi Kasus: Soal Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Kalkulus Tingkat Persiapan Bersama Institut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah dasar pendidikan nasional. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
Lebih terperinciKESTABILAN ESTIMASI PARAMETER KEMAMPUAN PADA MODEL LOGISTIK ITEM RESPONSE THEORY DITINJAU DARI PANJANG TES
KESTABILAN ESTIMASI PARAMETER KEMAMPUAN PADA MODEL LOGISTIK ITEM RESPONSE THEORY DITINJAU DARI PANJANG TES Ilham Falani 1, Siti Ayu Kumala 2 Program Studi Teknik Industri, Universitas Indraprasta PGRI
Lebih terperinciPENGANTAR TEORI TES KLASIK (TTK)*)
PENGANTAR TEORI TES KLASIK (TTK)*) Oleh : Badrun Kartowagiran**) KERJASAMA PASCASARJANA UNY DINAS PENDIDIKAN PROV DIY 2009 ============================ *) Makalah disampaikan pada Pelatihan penulisan analisis
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) KBPP43114 Psikometri Disusun oleh: Krisnova Nastasia, S. Psi, MM PROGRAM STUDI S1 PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK LEMBAR PENGESAHAN Rencana
Lebih terperinciANALISIS BUTIR SOAL A. PENDAHULUAN
ANALISIS BUTIR SOAL A. PENDAHULUAN Tes adalah suatu pernyataan, tugas atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang trait atau atribut pendidikan dan psikologi. Setiap butir
Lebih terperinciKelas 2. Kelas 1 Mahasiswa. Mahasiswa. Gambar 1 Struktur data kelompok dalam pengukuran berulang pada data Metode Statistika
4 Kelas 2 Kelas 1 N3 N4 N3 N4 Gambar 1 Struktur data kelompok dalam pengukuran berulang pada data Metode Statistika BAHAN DAN METODE Bahan Data yang digunakan adalah data nilai capaian mahasiswa dalam
Lebih terperinciANALISIS DATA PENGUKURAN MENGGUNAKAN PROGRAM QUEST. Didik Setyawarno Pendidikan IPA FMIPA UNY Yogyakarta, 18 November 2016
ANALISIS DATA PENGUKURAN MENGGUNAKAN PROGRAM QUEST Didik Setyawarno Pendidikan IPA FMIPA UNY Yogyakarta, 18 November 2016 ANALISIS DATA PENGUKURAN MENGGUNAKAN PROGRAM QUEST Untuk melakukan analisis butir
Lebih terperinciANALISIS BUTIR SOAL ISMUBA (AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB) KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 5
ANALISIS BUTIR SOAL ISMUBA (AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB) KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 5 Lismawati Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.
Lebih terperinciJurnal Media Pendidikan Matematika J-MPM Vol. 2 No. 1, ISSN
TINGKAT KESUKARAN, DAYABEDA, KONSISTENSI INTERNAL BUTIR DITINJAU PENGUJIAN SEREMPAK-PARSIAL DAN KONTEN UJI PADA TES SELEKSI MASUK IKIP MATARAM TAHUN 2011/2012 Jumailiyah Dosen FIP IKIP Mataram E-mai: -
Lebih terperinciLaporan Penelitian. Analisis Kualitas Butir Soal Mata Kuliah Membaca 2 (PBIN4329)
Laporan Penelitian Analisis Kualitas Butir Soal Mata Kuliah Membaca 2 (PBIN4329) Oleh B. Esti Pramuki esti@ut.ac.id dan Nunung Supratmi nunung@ut.ac.id LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TERBUKA DIREKTORAT
Lebih terperinciSILABI. Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar Cara Pengajaran. : memahami dan menjelaskan definisi pengukuran
SILABI 1. Fakultas / Program Studi : FMIPA / Pendidikan Fisika 2. Mata Kuliah & Kode : Teori dan Teknik Pengukuran Pendidikan / 3. Jumlah SKS : Teori 2 SKS 4. Semester dan Waktu : VIII / 100 menit 5. Kompetensi
Lebih terperinciSkripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi. oleh Mahanani
ANALISIS SOAL INTERNATIONAL COMPETITIONS AND ASSESSMENTS FOR SCHOOLS (ICAS) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ITEM RESPONSE THEORY (IRT) DAN CLASSICAL TEST THEORY (CTT) Skripsi disusun sebagai salah satu syarat
Lebih terperinciPerbandingan Nilai Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Mata Pelajaran Matematika SMA Program IPA Tahun Pelajaran 2010/2011
Perbandingan Nilai Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Mata Pelajaran Matematika SMA Program IPA Tahun Pelajaran 2010/2011 Fahmi Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN DAN ANALISIS SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS KIMIA SMA KELAS X BERDASARKAN CLASSICAL TEST THEORY DAN ITEM RESPONSE THEORY
PENGEMBANGAN DAN ANALISIS SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS KIMIA SMA KELAS X BERDASARKAN CLASSICAL TEST THEORY DAN ITEM RESPONSE THEORY Nahadi, Wiwi Siswaningsih, dan Ana Rofiati Jurusan Pendidikan Kimia, FPMIPA
Lebih terperinciANALISIS BUTIR SOAL DENGAN TEORI TES KLASIK: SEBUAH PENGANTAR. Oleh: Djunaidi Lababa*
ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN TEORI TES KLASIK: SEBUAH PENGANTAR Oleh: Djunaidi Lababa* Abstrak Tes merupakan salah satu cara paling mudah dan murah yang bisa dilakukan untuk memotret kemajuan belajar siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Evaluasi merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran. Evaluasi itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Evaluasi merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran. Evaluasi itu sendiri adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Untuk menentukan kualitas tes matematika soal ujian madrasah 2012/2013 di MAN Wonosobo. Peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian
Lebih terperinciPEMILIHAN BUTIR ALTERNATIF PADA TES ADAPTIF UNTUK PENINGKATAN KEAMANAN TES. Agus Santoso FMIPA Universitas Terbuka
PEMILIHAN BUTIR ALTERNATIF PADA TES ADAPTIF UNTUK PENINGKATAN KEAMANAN TES Agus Santoso FMIPA Universitas Terbuka email: aguss@ut.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan mendesksripsikan pengaruh pemilihan
Lebih terperinciPerbandingan Nilai Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Mata Pelajaran Matematika SMA Program IPA Tahun Pelajaran 2010/2011
Perbandingan Nilai Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Mata Pelajaran Matematika SMA Program IPA Tahun Pelajaran 2010/2011 Fahmi Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Lebih terperinciAPLIKASI REGRESI DUA LEVEL TERHADAP NILAI AKHIR METODE STATISTIKA. Indahwati, Dian Kusumaningrum, Wiwid Widiyani
S-4 APLIKASI REGRESI DUA LEVEL TERHADAP NILAI AKHIR METODE STATISTIKA Indahwati, Dian Kusumaningrum, Wiwid Widiyani Departemen Statistika FMIPA IPB Email : Indah_stk@yahoo.com Abstrak Metode Statistika
Lebih terperinciANALISIS BUTIR SOAL DENGAN PENDEKATAN CLASSICAL TEST THEORY DAN ITEM RESPONSE THEORY. Wiwin Mistiani Teacher Training and Tarbiyah Faculty, IAIN Palu
ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN PENDEKATAN CLASSICAL TEST THEORY DAN ITEM RESPONSE THEORY Wiwin Mistiani Teacher Training and Tarbiyah Faculty, IAIN Palu Abstract The test is one of the easiest and most inexpensive
Lebih terperinciKONSISTENSI PARAMETER TES. Rustam (Universitas Terbuka) Abstrak
KONSISTENSI PARAMETER TES Rustam (Universitas Terbuka) Abstrak The study was amied at findding out the consistency of test parameters in which sample size of the same population change. The population
Lebih terperinciANALISIS BUTIR SOAL DAN KEMAMPUAN BAHASA INDONESIA SISWA SMK DALAM UJIAN NASIONAL TAHUN 2011
ANALISIS BUTIR SOAL DAN KEMAMPUAN BAHASA INDONESIA SISWA SMK DALAM UJIAN NASIONAL TAHUN 2011 Fahmi Peneliti Muda di Pusat Penilaian Pendidikan, Balitbang Kemdikbud E-mail: ffahmi6@gmail.com ABSTRACT The
Lebih terperinciEFEK SELEKSI AITEM BERDASAR DAYA DISKRIMINASI TERHADAP RELIABILITAS SKOR TES. Saifuddin Azwar Universitas Gadjah Mada
1 EFEK SELEKSI AITEM BERDASAR DAYA DISKRIMINASI TERHADAP RELIABILITAS SKOR TES Saifuddin Azwar Universitas Gadjah Mada Seventy three items of IPA (science) test used in the 2006 University of Gadjah Mada
Lebih terperinciDIFFERENTIAL ITEM FUNCTIONING (KEBERBEDAAN FUNGSI BUTIR)
DIFFERENTIAL ITEM FUNCTIONING (KEBERBEDAAN FUNGSI BUTIR) Oleh: Muh. Ilyas Ismail * ABSTRACT: This paper theoretically deals some aspects related to Differential Item Functioning (DIF), consisting of Test
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Penilitian deskrispi kualitatif merupakan metode menggambarkan dan menginterpretasikan objek
Lebih terperincib. Cara menentukan Tingkat Kesukaran Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan persamaan: Tabel 1. Klasifikasi Tingkat Kesukaran
TINGKAT KESUKARAN a. Pengertian Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal tersebut tergolong mudah atau sukar. Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukan sukar atau mudahnya
Lebih terperinciPENSKORAN POLITOMI DALAM TEORI RESPON BUTIR MENGGUNAKAN GRADED RESPONSE MODEL (GRM) Kata Kunci: Item Respon Teori (IRT), Graded Response Model (GRM)
PENSKORAN POLITOMI DALAM TEORI RESPON BUTIR MENGGUNAKAN GRADED RESPONSE MODEL (GRM Azhar Rezky Wahyudi*, Anisa, Nasrah Sirajang Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245 *Email:
Lebih terperinciPEMODELAN REGRESI TIGA LEVEL PADA DATA PENGAMATAN BERULANG. Indahwati, Yenni Angraeni, Tri Wuri Sastuti
S-25 PEMODELAN REGRESI TIGA LEVEL PADA DATA PENGAMATAN BERULANG Indahwati, Yenni Angraeni, Tri Wuri Sastuti Departemen Statistika FMIPA IPB Email : Indah_stk@yahoo.com Abstrak Pemodelan multilevel adalah
Lebih terperinciEFEK PEMUSATAN DATA TERHADAP PARAMETER ITEM BERBASIS CLASICAL TEST THEORY (CTT)
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru melalui Penelitian & Pengembangan dalam Menghadapi Tantangan Abad-21 Surakarta, 22 Oktober 2016 EFEK PEMUSATAN
Lebih terperinciPENGARUH SAMPLE SIZE (N) DAN TEST LENGTH (n) TERHADAP ITEM PARAMETER ESTIMATE DAN EXAM/NEE PARAMETER ESTIMATE, SUATU STUDI SIMULASI
PENGARUH SAMPLE SIZE (N) DAN TEST LENGTH (n) TERHADAP ITEM PARAMETER ESTIMATE DAN EXAM/NEE PARAMETER ESTIMATE, SUATU STUDI SIMULASI R. BUDIARTI 1 Abstrak Studi yang mempelajari masalah pengukuran secara
Lebih terperinciCOMPUTERIZED ADAPTIVE TESTING (CAT) SALAH SATU ALTERNATIF PENGGANTI PAPER BASED TEST (PBT)
COMPUTERIZED ADAPTIVE TESTING (CAT) SALAH SATU ALTERNATIF PENGGANTI PAPER BASED TEST (PBT) Handaru Catu Bagus Peneliti Pertama di Puspendik Balitbang Kemdikbud Email: handcab@gmail.com ABSTRAK Selama ini,
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Fakultas : FMIPA Program Studi : Pendidikan IPA Mata Kuliah/Kode : Teori Respon Butir / SSC 213 Jumlah SKS : Teori = 1 ; Praktek = 1 Semester : VII Mata Kuliah Prasyarat/kode
Lebih terperinciPENYETARAAN (EQUATING) SKOR BIOLOGI SMA BERDASARKAN HASIL UJIAN NASIONAL TAHUN 2010/2011
PENYETARAAN (EQUATING) SKOR BIOLOGI SMA BERDASARKAN HASIL UJIAN NASIONAL TAHUN 2010/2011 Rumondang Purwati Peneliti di Pusat Penilaian Pendidikan, Kemdikbud E-mail: rumondangpurwati@yahoo.com ABSTRACT
Lebih terperinciEFISIENSI DAN AKURASI COMPUTERIZED ADAPTIVE TESTING PADA SISTEM UJIAN AKHIR SEMESTER UNIVERSITAS TERBUKA
EFISIENSI DAN AKURASI COMPUTERIZED ADAPTIVE TESTING PADA SISTEM UJIAN AKHIR SEMESTER UNIVERSITAS TERBUKA Agus Santoso (aguss@ut.ac.id) Jurusan Statistika FMIPA Universitas Terbuka ABSTRACT Universitas
Lebih terperinciAbstrak Pengembangan Bank Soal Matematika. Oleh : Heri Retnawati Jurdik Matematika FMIPA UNY Yogyakarta. Abstrak
Abstrak Pengembangan Bank Soal Matematika Oleh : Heri Retnawati Jurdik Matematika FMIPA UNY Yogyakarta Abstrak Evaluasi memegang peranan penting bagi dunia pendidikan. Dengan adanya evaluasi, peserta didik
Lebih terperinciKarakteristik Butir Tes dan Analisisnya. Oleh: Heri Retnawati
Karakteristik Butir Tes dan Analisisnya Oleh: Heri Retnawati Pada suatu pengukuran baik di dunia pendidikan maupun sosial, diperlukan instrument yang baik. Untuk memeroleh suatu instrumen yang baik, prosedur
Lebih terperinciPEP Educational Assessment Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017 p-issn: X e-issn: Homepage:
p-issn: 2580-782X e-issn: 2580-7641 Homepage: http://ojs.unm.ac.id/index.php/uea ANALISIS KUALITAS SOAL MATEMATIKA UJIAN SEKOLAH KELAS XII IPA SMA NEGERI DI WATANSOPPENG BERDASARKAN TEORI RESPON BUTIR
Lebih terperinciKEBERFUNGSIAN BUTIR DIFERENSIAL PERANGKAT TES UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (UASBN) MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KOTA KENDARI
KEBERFUNGSIAN BUTIR DIFERENSIAL PERANGKAT TES UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (UASBN) MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KOTA KENDARI Oleh : Zulkarnain Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap:
Lebih terperinciPendekatan Regresi Logistik dalam Pendektesian DIF
Pendekatan Regresi Logistik dalam Pendektesian DIF Oleh: Kana Hidayati Jurusan Pendidkan Matematika FMIPA UNY ABSTRAK Kegiatan pengukuran dalam bidang pendidikan sangat memerlukan suatu alat ukur yang
Lebih terperinciJurnal Evaluasi Pendidikan Volume 4, No 1, Maret 2016 (58-68) Online:
Volume 4, No 1, Maret 2016 (58-68) Online: http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/jep KARAKTERISTIK BUTIR SOAL UJIAN SEMESTER DAN KEMAMPUAN SISWA DI KABUPATEN MUARO JAMBI 1) Melly Elvira, 2) Samsul
Lebih terperinciPsikometri. Reliabilitas 1
Psikometri Modul ke: Reliabilitas 1 Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Apa itu Reliabilitas? reliability is a synonym for dependability or consistency Tests that
Lebih terperinciWORKSHOP DIREKTOR DIKLAT
WORKSHOP DIREKTOR DIKLAT ANALISIS BUTIR SOAL TERHADAP INSTRUMEN EVALUASI KEGIATAN DIKLAT Oleh: Mutaqi, MPd., MT Kerjasama UDIKLAT PT PLN (PERSERO) SEMARANG DAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FT UNY YOGYAKARTA
Lebih terperinciPartial Credit Model (PCM) dalam Penskoran Politomi pada Teori Respon Butir
Vol. 9, No.1, 39-48, Juli 2012 Partial Credit Model (PCM) dalam Penskoran Politomi pada Teori Respon Butir Safaruddin 1, Anisa, M. Saleh AF Abstrak Dalam pelaksanaan tes uraian, penskoran biasanya dilakukan
Lebih terperinciP - 16 ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA DENGAN MENGGUNAKAN GRADED RESPONSE MODELS (GRM)
P - 16 ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA DENGAN MENGGUNAKAN GRADED RESPONSE MODELS (GRM) Budi Manfaat Jurusan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah IAIN Syekh Nurjati Cirebon e-mail: budi_manfaat@yahoo.com
Lebih terperinciPROGRAM QUEST SALAH SATU CARA MENINGKATKAN VALIDITAS INTERNAL PENELITIAN BAHASA INDONESIA
PROGRAM QUEST SALAH SATU CARA MENINGKATKAN VALIDITAS INTERNAL PENELITIAN BAHASA INDONESIA Pujiati Suyata Universitas Ahmad Dahlan Abstract This article aims at improving the role of Indonesia language
Lebih terperincidengan: P adalah indeks kesukaran, B adalah banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar, dan J x peserta tes.
TINGKAT KESUKARAN PENGERTIAN Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal tersebut tergolong mudah atau sukar. Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukan sukar atau mudahnya
Lebih terperinciEFEK SELEKSI AITEM BERDASAR DAYA DISKRIMINASI TERHADAP RELIABILITAS SKOR TES
BULETIN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA VOLUME 17, NO. 1, 2009: 28 32 ISSN: 0854 7108 EFEK SELEKSI AITEM BERDASAR DAYA DISKRIMINASI TERHADAP RELIABILITAS SKOR TES Saifuddin Azwar Fakultas
Lebih terperinciTEKNIK PENSKORAN TES OBYEKTIF MODEL PILIHAN GANDA Khaerudin 1
TEKNIK PENSKORAN TES OBYEKTIF MODEL PILIHAN GANDA Khaerudin 1 khaerudin77@yahoo.com Abstrak Sekolah sebagai suatu institusi pengelola pendidikan senantiasa berurusan dengan program tes. Terutama guru yang
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Untuk mengetahui efektif tidaknya model pembelajaran Probing Prompting dengan pendekatan Scientific dalam meningkatkan hasil belajar matematika materi Sifat-sifat Operasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Instrumen pengukur sejauh mana penguasaan kompetensi suatu bidang keilmuan seseorang dapat diketahui dengan melakukan tes. Tes memiliki berbagai macam
Lebih terperinciBAHAN AJAR EVALUASI PEMBELAJARAN
BAHAN AJAR EVALUASI PEMBELAJARAN ANALISIS POKOK UJI DRA. SITI SRIYATI, M.Si JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FPMIPA UPI ANALISIS POKOK UJI / TEKNIK ANALISIS SOAL TES ISTILAH YANG DIBERIKAN PADA PEKERJAAN YANG
Lebih terperinciJurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF)
Volume 3 Nomor 2 2013 ISSN : 2089-6158 33 TEORI PENGUKURAN DALAM PENDIDIKAN Nonoh Siti Aminah Program Studi Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 57126, Indonesia Abstrak
Lebih terperinciKARAKTERISTIK SOAL UASBN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA TAHUN PELAJARAN 2008/2009
57 KARAKTERISTIK SOAL UASBN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA TAHUN PELAJARAN 2008/2009 CHARACTERISTICS OF THE TEST ITEMS IN THE NATIONAL STANDARD SCHOOL FINAL EXAMINATION
Lebih terperinciANALISIS BUTIR SOAL GEOGRAFI UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TAHUN AJARAN 2013/2014 SMA NEGERI SE KOTA GORONTALO
ANALISIS BUTIR SOAL GEOGRAFI UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TAHUN AJARAN 2013/2014 SMA NEGERI SE KOTA GORONTALO Musrifin 1), Dr.fitryane Liahawa, M.Si 1), Nurfaika, S.Si, M.Sc
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian Secara garis besar variabel penelitian mengenai keterbandingan reliabilitas berdasar metode penskoran number-right score dengan metode penskoran correction
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. 44
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. dengan hipotesis nolnya adalah antar peubah saling bebas. Statistik ujinya dihitung dengan persamaan berikut:
. Menyiapkan gugus data pencilan dengan membangkitkan peubah acak normal ganda dengan parameter µ yang diekstrimkan dari data contoh dan dengan matriks ragam-peragam yang sama dengan data contoh. Proses
Lebih terperinciPENGARUH JUMLAH BUTIR ANCHOR TERHADAP HASIL PENYETARAAN TES BERDASARKAN TEORI RESPON BUTIR
PENGARUH JUMLAH BUTIR ANCHOR TERHADAP HASIL PENYETARAAN TES BERDASARKAN TEORI RESPON BUTIR Syahrul, Mansyur, dan Rosdiyanah Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar Email: syahrulab@yahoo.co.id Abstrak
Lebih terperinciKRITERIA EMPIRIK DALAM MENENTUKAN UKURAN SAMPEL PADA PENGUJIAN HIPOTESIS STATISTIKA DAN ANALISIS BUTIR
KRITERIA EMPIRIK DALAM MENENTUKAN UKURAN SAMPEL PADA PENGUJIAN HIPOTESIS STATISTIKA DAN ANALISIS BUTIR IDRUS ALWI benmashoor@yahoo.com Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Teknik, Matematika &
Lebih terperinciImplementasi Teori Responsi Butir (Item Response Theory) pada Penilaian Hasil Belajar Akhir di Sekolah
Sudaryono, Implementasi Teori Responsi Butir (Item Response Theory) Pada Penilaian Hasil Belajar Akhir di Sekolah Implementasi Teori Responsi Butir (Item Response Theory) pada Penilaian Hasil Belajar Akhir
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang diberikan
Lebih terperinciANALISIS BUTIR SOAL DENGAN ANBUSO Oleh: Ali Muhson
ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN ANBUSO Oleh: Ali Muhson A. Pendahuluan Untuk mendapatkan instrumen berkualitas tinggi, selain dilakukan analisis secara teori (telaah butir berdasarkan aspek isi, konstruksi,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental, dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini termasuk dalam penelitian pengembangan dengan mengembangkan instrumen penilaian hasil belajar kognitif matematika berdasarkan
Lebih terperinciANALISIS INSTRUMEN TES AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS ( SMA ) WILAYAH SURAKARTA
ANALISIS INSTRUMEN TES AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS ( SMA ) WILAYAH SURAKARTA Sebastianus Hardi S, Drs. Sutadi Waskito, M.Pd, Elvin Yusliana E, S.Pd,M.Pd Pendidikan
Lebih terperinciPsikometri. Aplikasi uji Reliabilitas dan. Validitas
Psikometri Modul ke: Aplikasi uji Reliabilitas dan Fakultas Psikologi Validitas Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Perhitungan Manual Uji Reliabilitas 2 Kruder-Richardson (K-R 20) =
Lebih terperinciANALISIS BUTIR SOAL DENGAN TEORI TES KLASIK
ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN TEORI TES KLASIK Panduan Praktis Analisisbutir Soal dengan Teori Tes Klasik Menggunakan Iteman 3 Dipresentasikan pada PPM di SMPN 15 Yogyakarta Nur Hidayanto PSP JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinci2015 Vol. 8 No. 2, Juli-Desember Jurnal Al-Ta dib MENYUSUN DAN MENGANALISIS TES HASIL BELAJAR
2015 Vol. 8 No. 2, Juli-Desember Jurnal Al-Ta dib MENYUSUN DAN MENGANALISIS TES HASIL BELAJAR Abdul Kadir Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Kendari Email : abdir_edu@yahoo.co.id Abstrak Tes merupakan
Lebih terperinciPENGARUH TES FORMATIF PILIHAN GANDA DAN GAYA BERPIKIR SISWA TERHADAP HASIL KUIS STATISTIKA
Pengaruh Tes Formatif Pilihan PENGARUH TES FORMATIF PILIHAN GANDA DAN GAYA BERPIKIR SISWA TERHADAP HASIL KUIS STATISTIKA Diana S.Mandar E-mail: suzanad23@yahoo.com Penulis Diana S. Mandar adalah staf pengajar
Lebih terperinciBEBERAPA KRITERIA EMPIRIK PADA ANALISIS BUTIR. Oleh Dali S. Naga
BEBERAPA KRITERIA EMPIRIK PADA ANALISIS BUTIR Oleh Dali S. Naga Abstract. Aside of the theoretical framework, item analysis has established several empirical criteria for the determination of the quality
Lebih terperinciNur Hidayanto FBS Universitas Negeri Yogyakarta
Analisis Hasil Uji Kompetensi Pelajaran Bahasa Inggris dengan Model Logistik Nur Hidayanto FBS Universitas Negeri Yogyakarta email: nur_hidayanto@uny.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
3 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Dekriptif Analisis deskripsi merupakan teknik eksplorasi data untuk melihat pola data secara umum. Dari data TIMSS 7 rata-rata capaian matematika siswa Indonesia sebesar
Lebih terperinciAnalisis Butir Soal Tes Prestasi Hasil Belajar
Analisis Butir Soal Tes Prestasi Hasil Belajar Oleh: Gito Supriadi ABSTRAK Untuk mendapatkan soal yang berkualitas baik maka perlu dilakukan analisis butir soal, Secara garis besar ada dua cara menganalisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN X O
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian ini berdesain One-Shot Case Study. yaitu dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 013 sampai 30 Mei 013 di Madrasah Ibtida iyah Miftahul Ahlakiyah semarang. Dalam penelitian
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di
24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Turi Raya No.1 Labuhan Dalam, Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung.
Lebih terperinci