Bab 2. Tinjauan Pustaka. 2.1 Pendahuluan. 2.2 Bunga Majemuk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 2. Tinjauan Pustaka. 2.1 Pendahuluan. 2.2 Bunga Majemuk"

Transkripsi

1 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Pendahuluan Sebelum melakukan penganalisisan untuk pemodelan matematika aktuaria yang mengarah ke reversionary anuities maka kita perlu memperkaya diri dengan teoriteori pendukungnya sehingga apa yang kita hendak tuju dalam penulisan tesis ini dapat diperoleh. 2.2 Bunga Majemuk Jenis bunga yang digunakan adalah bunga majemuk. Didefinisikan sebagai suatu perhitungan bunga yang besar pokok jangka investasi selanjutnya adalah besar pokok sebelumnya ditambah dengan besar bunga yang diperoleh. Besarnya pendapatan bunga tergantung pada besar pokok, jangka waktu investasi dan tingkat bunga. Dalam bunga majemuk didefinisikan fungsi sebagai faktor diskonto (v) : v 1 1+i (2.1) Sedangkan untuk tingkat diskonto (d) didefinisikan, sebagai berikut : d 1 v 4 i 1+i i.v (2.2)

2 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 5 Definisi (the force of interest) : The force of interest didefinisikan oleh δ lim m i(m) lim (1 + i) (2.3) m maka diperoleh e δ (1+i) atau δ ln(1+i) (2.4) 2.3 Mortalitas Mortalitas diungkapkan dengan variabel acak T (x). Misalkan seseorang berusia x tahun, dinotasikan sebagai (x), makasisaumurnya(future lifetime), T (x) X x X > x, artinya variabel acak yang menyatakan (x) akan meninggal sesudah mencapai usia x tahun, bila diketahui ia masih hidup pada usia x tahun. Dapat dituliskan variabel acak dari sisa kehidupan (x) adalah X x T (x). Dengan demikian X T (x)+x. JadiT (x) adalah periode (x) akan meninggal. Fungsi distribusi (d.f.) dari variabel acak T (x) X x X > xyang kontinu adalah F (t) Pr((x) akan meninggal dalam periode t tahun) Pr(T (x) t X >x), t 0 F (t) t q x (2.5) dan fungsi kepadatan peluang untuk variabel acak T (x) dinyatakan dengan f (t) Pr(t<T(x) <t+ t) d dt F (t). Dari persamaan (2.10) akan diperoleh hubungan sebagai berikut tp x + t q x 1 dimana notasi t p x menyatakan peluang bahwa (x) hidup paling sedikit t tahun lagi atau akan meninggal setelah t tahun, yang biasanya disebut sebagai fungsi survival dari variabel acak T (x), yaitu s (t) Pr(T (x) >t X >x).

3 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 6 Bila x 0maka t p 0 menyatakan peluang bayi yang baru lahir bisa mencapai usia t tahun, yaitu suatu fungsi survival yang dinyatakan dengan notasi s (t) t p 0. Bila t x maka diperoleh peluang bayi baru lahir bisa mencapai usia x. s (x) x p 0. Misalkan l x menyatakan banyaknya orang berusia x tahun yang hidup dari sejumlah l 0 yang lahir, maka akan diperoleh beberapa hubungan sebagai berikut l x l 0.s (x) l 0. x p 0 (2.6) tp x l x+t l x tq x 1 t p x 1 l x+t l x l x l x+t l x d x l x dimana d x menyatakan banyaknya orang berusia x tahun yang mati sebelum mencapai usia (x +1)tahun. Definisi (the force of mortality) : The force of mortality dari (x) pada usia x + t didefinisikan dengan μ x+t f (t) 1 F (t). (2.7) Definisi diatas dapat diturunkan lagi menjadi μ x+t d tp x dt. 1 d tp x dt ln ( tp x ) (2.8) dan Z t tp x exp μ x+s ds (2.9) sehingga diperoleh fungsi kepadatan peluang dari T (x), yaitu 0 f (t) t p x.μ x+t (2.10) sedangkan fungsi distribusi dari T (x) adalah F (t) t q x 1 t p x 1 exp Z t μ x+s ds. (2.11) Di dalam matematika aktuaria terdapat berbagai notasi yang sering digunakan untuk menyatakan peluang (bersyarat), antara lain 0

4 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 7 1. u p x+t adalah peluang bersyarat (x) akan mencapai usia x + t + u tahun atau akan meninggal setelah x+t+u tahun bila ia bisa mencapai usia x+t tahun, yang dinyatakan dengan up x+t Pr(T (x) >t+ u T (x) >t) t+u p x up x (2.12) dimana t+u p x adalah peluang tidak bersyarat bahwa (x) akan mencapai usia x + t + u. 2. u q x+t adalah peluang bersyarat bahwa (x) akan meninggal sebelum usia x + t + u tahun bila ia bisa mencapai usia x + t tahun, yang dinyatakan dengan uq x+t 1 u p x t+u q x t q x tp x. (2.13) 3. t u q x adalah peluang bahwa (x) akan meninggal antara usia x + t tahun dan x + t + u tahun, yang dinyatakan dengan t uq x Pr(t<T(x) t + u) Pr(T (x) t + u) Pr (T (x) t) t uq x t+u q x t q x (2.14) (1 t+u p x ) (1 t p x ) t p x t+u p x t p x (1 u p x+t ) t uq x t p x. u q x+t (2.15) untuk u 1,maka t q x t p x.q x+t. (2.16) Pada kasus diskrit, sisa umur seseorang dinyatakan oleh variabel acak K (x) yang didefinisikan dengan K (x) [T (x)] dengan notasi [T (x)] menyatakan bilangan bulat terbesar yang lebih kecil dari T (x). Fungsi distribusi (d.f.) dari variabel

5 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 8 acak K (x) adalah F (k) Pr(K (x) k) Pr(T (x) k +1) k+1 q x. Sedangkan fungsi kepadatan peluang dari K (x) adalah f (k) Pr(K (x) k), k 0, 1, 2,... Pr([T (x)] k) Pr(k<T(x) k +1) k p x k+1 p x k p x.q x+k k q x. (2.17) Beberapa ilmuan telah melakukan penelitian untuk mencari distribusi T (x) yang pada akhirnya menghasilkan beberapa macam hukum mortalitas, yaitu Hukum De Moivre, Hukum Gompertz, dan Hukum Makeham. Gompertz akan dipakai untuk menentukan distribusi dari T (x). Dalam tesis ini, Hukum Bila the force of mortality mengikuti Hukum Gompertz maka μ x+t dapat dituliskan dengan μ x+t Bc x+t, B > 0,c>0,t>0 jika nilai B dan C sudah tertentu maka t p x dapat dituliskan sebagai fungsi dari B, C, x, dant tp x exp Z t 0 Bc x+s ds µ exp Bc x 1. c t 1 ln c exp mc x c t 1 (2.18) dimana m B ln c jika t x dan x 0diperoleh fungsi survival bagi (x) sebagai berikut : s (x) x p 0 exp( m (c x 1)). (2.19)

6 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA Anuitas (Annuity) Anuitas didefinisikan sebagai suatu rangkaian pembayaran dalam jumlah tertentu, yang dilakukan setiap selang waktu dan lama tertentu secara berkelanjutan. Suatu anuitas yang pasti dilakukan dalam jangka pembayaran disebut anuitas pasti Anuitas Pasti (Pembayaran Tahunan) Anuitas yang dibayarkan di awal jangka waktu pembayaran anuitas disebut anuitas awal (annuity-due) sedang bila di akhir jangka waktu pembayaran disebut anuitas akhir (annuity-immediate). Total nilai sekarang dari anuitas akhir yang dapat dinotasikan sebagai a ne (annuity-immediate) adalah : PV a ne v + v 2 + v v n 1 + v n dengan menggunakan rumus deret geometri, maka : a ne v 1+v 2 + v v n 2 + v n 1 µ 1 v n v, dari persamaan (2.2),maka 1 v µ 1 v n v iv a ne 1 vn i Sedangkan anuitas awal yang dinotasikan sebagai ä ne (annuity-due) : ä ne 1+v 2 + v v n 2 + v n 1 µ 1 v n v, 1 v ä ne 1 vn d (2.20) (2.21) Anuitas Pasti (Pembayaran m-kali setahun) Suatu anuitas pasti yang pembayarannya dilakukan m-kali dalam setahun dengan selang pembayaran setiap 1/m tahun dan total pembayarannya dalam satu tahun

7 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 10 sebesar 1. Maka total nilai sekarang dari anuitas tersebut yang dinotasikan, a (m) ne adalah : a (m) ne 1 v 1/m + v 2/m + v 3/m v n 1/m + v n m 1 µ v 1/m v n+1/m m 1 v 1/m 1 v n h i, m (1 + i) 1/m 1 a (m) ne 1 vn i (m) (2.22) Sedangkan untuk anuitas awal yang dinotasikan ä (m) ne : ä (m) ne 1 1+v 1/m + v 2/m + v 3/m v n 1/m m 1 µ 1 v n m 1 v 1/m 1 v n m h1 (1 d) 1/mi, ä (m) ne 1 vn d (m) (2.23) Anuitas Pasti (Pembayaran Kontinu) Suatu anuitas pasti yang pembayarannya dilakukan m kali dalam setahun dengan m, atau dengan kata lain pembayarannya dilakukan setiap saat. anuitas tersebut adalah ā ne Notasi 1 v n ā ne lim m ā(m) ne lim m i (m) 1 vn δ (2.24) 2.5 Anuitas Hidup (Life Annuity) Anuitas hidup (Life Annuity) adalah serangkaian pembayaran yang dilakukan selama seseorang tertentu masih hidup. Besarnya pembayaran bisa tetap atau berubah-ubah.

8 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 11 Jenis anuitas yang digunakan adalah anuitas seumur hidup (Whole Life Insurance) Anuitas Hidup Kontinu (Continuous Life Annuities) Anuitas seumur hidup sebesar 1 perakhirtahundenganpembayarankontinuatau setiap saat. adalah Nilai sekarang dari pembayaran anuitas tersebut variabel acak Y dari persamaan (2.24) didapat Y ā T e, T 0 ā T e 1 vt δ Actuarial Present Value (AP V ) dari anuitas tersebut adalah ā x E [Y ]E ā T e Z ā te.g (t) dt dengan menggunakan pengintegralan parsial integral tentu : Z b Zb udv[uv] a b vdu a Andaikan : u ā T e du dt d µ 1 v t d µ vt 1 dv t dt δ dt δ δ dt 1 δ.vt. ln v 1 δ.vt. ln (1 + i) 1 1 δ.vt.δ dv g (t) dt 0 v t du v t.dt a dv t p x.μ x+t dt v t p x sehingga : ā x Z ā te.g (t) dt 0 ā te. t p x 0 Z 0 t p x.v t dt

9 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 12 jika : t t p x 0 ; ā te 1 v 1 δ δ t 0 t p x 1 ; ā te 1 v0 0 δ Maka : ā x E Z a T e v t. t p x dt (2.25) Hubungan antara anuitas seumur hidup dengan asuransi seumur hidup yang kontinu : maka : E 1 v T Z ā T e E δ 1 δ 1 δ Z v t.g (t) dt 1 v T.g (t) dt δ ā x 1 δ 1 δ Āx 1 Ā x δ δā x 1 Ā x Ā x + δā x 1 (2.26) Anuitas Hidup Diskrit (Discrete Life Annuities) Anuitas hidup diskrit menggunakan anuitas awal (annuity-due) yang pembayarannya setiap awal tahun. Nilai sekarang dari pembayaran anuitas tersebut yang merupakan variabel acak dari Y adalah : Y ä K+1, K 0 dari persamaan (2.21) akan didapat : ä K+1 1 vk+1 d

10 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 13 AP V dari anuitas tersebut, ä x : i ä x E [Y ]E hä K+1 X ä k+1. Pr (K k) k0 X ä k+1. k p x.q x+k k0 X v k. k p x (2.27) k0 Hubungan anuitas dengan asuransi adalah : i 1 v K+1 ä x E hä K+1 E d maka akan didapat : ä x 1 E v K+1 d 1 A x d Anuitas Hidup dengan m-kali Pembayaran (2.28) AP V dari anuitas hidup sebesar 1 pertahun, yang dibayarkan 1/m pada awal setiap 1/m tahun selama orang berusia (x) tersebut hidup hingga K +(J +1)/m. Variabel acak Y adalah : AP V dari anuitas : ä (m) Y mk+j X j0 1 m vj/m ä (m) K+(J+1)/m x E [Y ]E X 1 vk+(j+1)/m d (m) (2.29) k0 1 m h i ä (m) K+(J+1)/m ä (m). Pr (K k) k+(j+1)/m X v k/m. k/m p x (2.30) k0

11 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 14 Hubungan anuitas dengan asuransi adalah : h i ä x (m) E ä (m) K+(J+1)/m 1 v K+(J+1)/m E d (m) (2.31) maka akan didapat : ä (m) x 1 E v K+(J+1)/m d (m) 1 A(m) x (2.32) d (m) 2.6 Anuitas Survivor, Anuitas Reversionary Anuitas yang dibayarkan kepada istri pada waktu suaminya meninggal disebut Anuitas Janda, jika anuitas dibayarkan dengan syarat orangtuanya meninggal disebut anuitas yatim (orphans annuity). Dalam istilah umum disebut Survivor Annuity, dalam bagian ini dibahas perhitungan-perhitungannya. Pada anuitas ini dimulai pada waktu suami atau orangtuanya meninggal kepada isteri atau anak akan dibayarkan sejumlah anuitas, pada anuitas yang jatuh waktu, nilai sekarang pembayaran anuitas di waktu yang akan datang pada waktu kontrak dimulai perhitungan premi tunggalnya bisa dilakukan (nilai sekarang dari survivor annuity). Dari (x), (y), pada waktu (x) meninggal dunia dimulai pada akhir tahun polis setiap tahun dilakukan pembayaran anuitas hidup sebesar 1 sejauh (y) hidup, pembayaran terakhir dilakukan pada akhir tahun ke n, nilai sekarang anuitas tersebut dinyatakan dalam a x y:n dengan menggunakan nilai kemungkinan, maka

12 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 15 a x y:ne q x p y v ä y+1:ne + 1 q x 2 p y v 2 ä y+2:n q x 3 p y v 3 ä y+3:n n 1 q x n p y v n ä y+n:1 (2.33) q x (p y v) 1+p y+1 v n 1 p y+1 v n q x 2p y v 2 1+p y+2 v n 2 p y+2 v n q x 3p y v 3 1+p y+3 v n 3 p y+3 v n n 1 q x ( n p y v n ) (p y v) q x + 2p y v 2 q x + 1 q x + 3p y v 3 q x + 1 q x + 2 q x ( n p y v n ) q x + 1 q x n 1 q x tp y v t tq x v t (1 t p x ) t p y (2.34) Rumus pada (2.34) bisa diinterpretasikan sebagai syarat berikut. Pada saat pembayaran anuitas satu demi satu, pada saat itu syarat pembayarannya adalah digambarkan pada nilai kemungkinannya, pada saat itu nilai sekarang pembayarannya anuitas dikalikan dengan v t jumlah totalnya digambarkan pada (2.34). Dalam hal pembuatan formula reversionary annuity seperti dijelaskan dalam bagian ini, untuk memperkenalkan akan lebih mudah bila menggunakan cara berpikir yang demikian. Dari ruas kanan (2.34) dari bentuk P P didapatkan a x y:n a y:n a xy:n (2.35) ruas kanan menggambarkan pembayaran anuitas hidup dari (y), dikurangi pembayaran anuitas hidup (x), (y), sesudah (x) meninggal menggambarkan besarnya pembayaran anuitas hidup kepada (y). Perhitungan menggunakan (2.35), menjadi sederhana. Benefit anuitas seumur hidup kepada (y) dinyatakan untuk n, seperti rumus berikut ini: a x y a y a xy (2.36)

13 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 16 Berikut ini anuitas dalam setahun dibayarkan sebanyak k kali, setelah (x) meninggal, pembayaran anuitasnya berikutnya kepada (y) yang berupa anuitas hidup besarnya adalah 1 nya, n tahun kemudian pembayaran anuitas selesai, nilai sekarangnya k adalah a (k) Xnk x y:n ³ t 1 p x t p x k k t p y v t k k äy+ t t 1 (2.37) :n k k bentuk ini adalah similar dengan (2.33), atau menggunakan cara yang pada (2.34). a (k) x y:n a(k) y:n a(k) xy:n (2.38) Jika k, didapatkan a x y:n a y:n a xy:n (2.39) (2.33) atau (2.36), single life x atau y diganti dengan xy atau yang paling akhir hidup xy dimasukkan pada rumus tersebut akan didapatkan suatu formula. Jika persyaratan anuitasnya ditambahkan beberapa kondisi, aplikasi menjadi lebih luas dari pada survivor annuity. Berikut ini diperlihatkan reversionary annuity (dan juga survivor annuity). 1. (y) diganti dengan (y) dan (z) yang hidup bersamaan dimulai pada akhir tahun polis pada waktu (x) meninggal, yang masih hidup (y) dan (z), sampai pada akhir tahun polis ke n, setiap tahun dibayarkan anuitas hidup sebesar 1, similar dengan (2.33) nilai sekarangnya adalah: a x yz:n dalam bentuk lain menjadi t 1 q x v t tp yz ä y+t,z+t:n t+1 (2.40) a x yz:n v t tq x t p yz v t (1 t p x ) t p yz (2.41) atau juga a x yz:n a yz:n a xyz:n (2.42)

14 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 17 Jika dalam 1 tahun anuitasnya dibayarkan k kali, maka a diganti dengan a (k) jika dibayarkan secara kontinu digunakan a, formulanya mirip dengan (2.42). 2. (x) diganti dengan (x) dan (y) yang hidup bersamaan, penerimaan anuitasnya adalah (z), jika di antara (x) dan (y) ada yang meninggal (yang manapun juga), pada akhir tahun polis tersebut jatuh tempo anuitas untuk (z), dengan menggunakan t q xy nilai sekarang anuitasnya a xy z:n t 1 q xy v t tp z ä z+t:n t+1 (2.43) Dengan menggunakan hubungan yang ada, didapatkan perubahan bentuk seperti yang ada pada (2.33) a xy z:n v t tq xy t p z v t (1 t p xy ) t p z (2.44) juga didapatkan rumus berikut ini : a xy z:n a z:n a xyz:n (2.45) 3. (y) diganti dengan yang terakhir hidup di antara (y) dan (z), dimulai pada akhir tahun polis di mana (x) meninggal, nilai sekarang anuitas yang dibayar sejauh (y) atau (z) hidup adalah: a x yz:n t 1 q x v t [ t p y t q z ä y+t:n t+1 + t q y t p z ä z+t:n t+1 + t p y t p z ä y+t,z+t:n t+1 ] (2.46) dalam hubungan ini didapatkan juga: a x yz:n a yz:n a x,yz:n (2.47) Suku ketiga ä yang terdapat dalam [...] pada (2.46) a x yz:n t 1 q x v t [ t p y ä y+t:n t+1 + t p z ä z+t:n t+1 + t p yz ä y+t,z+t:n t+1 ]

15 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 18 Dari yang ada dalam kurung, (2.33), (2.40) didapatkan a x yz:n a x y:n + a x:z:n a x yz:n (2.48) Dari hasil ini dengan menggunakan (2.35) dan (2.42) maka a x yz:n ³a y:n + a z:n a yz:n ³a xy:n + a xz:n a xyz:n Suku pertamanya sama dengan a yz:n, suku keduanya hasilnya sama dengan a x,yz:n, dari sinar (2.47) bisa dibuktikan. Jika menggunakan (2.34), maka a x yz:n v t (1 t p x ) t p yz (2.49) ruas kanannya bisa dinyatakan dalam P P, dan didapatkan (2.47). 4. (x) diganti dengan yang hidup paling akhir di antara (x) dan (y) sebagai penerima anuitas adalah (z), dimulai pada akhir tahun pada waktu yang hidup paling akhir di antara (x) dan (y) meninggal dimulai pembayaran reversionary annuity kepada (z), dengan menggunakan t 1 q xy, maka nilai sekarangnya a xy z:n t 1 q xy v t tp z ä z+t:n t+1 (2.50) Perubahan bentuk seperti (2.33) dapat dilakukan a xy z:n v t tq xy t p z v t (1 t p xy ) t p z (2.51) bisa didapatkan juga hubungan seperti di bawah ini: a xy z:n a z:n a xy,z:n (2.52) Dengan melihat pengaruh yang ada pada point 1-4, berapapun jumlah tertanggung secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut: a X Y :n a Y :n a XY :n (2.53)

16 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 19 sedang yang dimaksud dengan X adalah xyz... atau xyz..., Y adalah abc... atau abc... Pada reversionary annuity, premi tahunan dibayar sampai tahun di mana pembayaran anuitasnya dimulai pada akhir tahun, (x), (y), (z) meninggal secara berurutan, benefitnya jatuh tempo secara berurutan, atau sebelum jatuh tempo kontraknya putus, akan diperhitungkan besar pendapatan premi. Sebagai contoh premi tahunan untuk anuitas sebesar 1. a x y:n ä xy:n, a x yz:n ä xyz:n, a x yz:n ä x,yz:n Terakhir, bentuk dasar reversionary annuity, bentuknya dapat diubah dalam 2 macam seperti pada (1). 5. m<n,dalam jangka waktu m tahun yang dimulai pada saat kontrak dibuat (x) meninggal dunia, dari akhir tahun polis tersebut, atau m tahun kemudian (x) tetap hidup, dari akhir tahun polis tersebut, setiap tahun dibayarkan kepada (y) anuitas sebesar 1, anuitas tersebut dibayarkan sampai akhir tahun polis ke n, nilai sekarangnya dinotasikan dengan a x:m y:n Dari (2.34) pembayaran masing-masing anuitas dilakukan sampai akhir tahun polis ke m 1, sampai saat pembayaran masing-masing (x) meninggal dunia, pada saat tersebut (y) tetap hidup, pada dan sesudah akhir tahun polis ke-m tidak ada lagi hubungannya dengan kematian (x) karena (y) tetap hidup a x:m y:n m 1 X v t (1 t p x ) t p y + m 1 X v t tp y v t tp xy v t tp y tm a y:n a xy:m 1 (2.54) Untuk mendapatkan premi tahunan dibagi dengan ä xy:m. 6. Dewasa ini persoalan yang ada pada reversionary annuity, tanpa menunggu akhir tahun polis kematian (x), jika pada waktu (x) meninggal, (y) tetap

17 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 20 hidup, pada saat itu anuitasnya dimulai reversionary annuity yang dibayarkan segera dinotasikan dengan ba x y. Sekarang anuitasnya terhadap (y), dan anuitasnya sampai tahun polis ke n. Kematian(x) rata-rata terjadi pada pertengahan tahun polis, sebagai ganti (2.33), didapatkan â x y:n t 1 q 1 xy v t 1 2 äy+t 1 2 :n t+1 (2.55) maka â x y:n t 1 q x t 1 2 p y v t 1 2 äy+t 1 2 :n t+1 (2.56) Perhitungan menjadi ä y+t 1 2 :n t+1 äy+t 1:n t+1 +ä y+t:n t+1 2 Jadi, kita bisa sedikit ambil penjelasan anuitas reversionary itu anuitas yang dialihkan. Sebagai contoh jika status x jatuh, dialihkan ke y. Dan lagi jika status x dan y jatuh maka dialihkan ke z itu jg dengan persyaratan yang telah diatur/ditentukan. Untuk kasus pensiun, anuitas reversionary di jelaskan pada penetapan anutias janda dan anuitas yatim. Sehingga kelak jika dilibatkan dalam perhitungan normal cost, anuitas reversionary berperan dalam perhitungan PV (present value) untuk pensiun janda dan pensiun yatim. 2.7 Compound Survivorship Annuity Sebagai contoh a xy z:n dan a xy z:n persoalannya adalah (x) dan (y) dalam keadaan hidup bersamaan atau yang paling akhir hidup, sebagai contoh anuitasnya dimulai pada saat (x) meninggal paling awal, atau anuitasnya dimulai pada waktu (y) meninggal pada urutan ke-2, jika persoalannya adalah urutan kematian disebut Compound Survivorship Annuity. Pada permasalahan ini digunakan Compound Contingent Function tersebut di pembahasan Probabilitas Joint Conditional Life. Berikut ini diberikan 2 hal yang mendasar.

18 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA (x) meninggal duluan dari (y) dimulai pada akhir tahun polis kepada (z) dibayarkan anuitas tahunan sebesar 1 sampai akhir tahun polis ke n, nilai sekarangnya dituliskan dalam bentuk a 1 xy z:n. Penggambaran x ini menyatakan dimulainya anuitas setelah x meninggal. Dengan menggunakan t q 1 xy,maka a 1 xy z:n t 1 q 1 xy v t tp z ä z+t:n t+1 (2.57) Pembuktian menggunakan proses yang sama seperti pada (2.34), maka a 1 xy z:n v t tq 1 xy tp z (2.58) Dari (2.34), memperlihatkan saat pembayaran masing-masing, dan juga memperhatikan fungsi kondisi pembayaran, dari rumus tersebut bisa dituliskan ruas kanannya. Perhatikan anuitasnya dihitung t qxy, 1 dihitung t qxy, 1 dimasukkan pada ruas kanannya. Jika dimasukkan pada 2.43 didapatkan rumus berikut ini: a xy z:n a 1 xy z:n + a 1 xy z:n (2.59) 2. (y) meninggal duluan dari (y) dimulai pada akhir tahun polis pada waktu (x) meninggal, dimulai anuitasnya (z), menggunakan t q 2 xy, maka a 2 xy z:n t 1 q 2 xy v t tp z ä z+t:n t+1 (2.60) Pembuktiannya menggunakan proses yang ada pada (2.34), maka a 2 xy z:n v t tq 2 xy tp z (2.61) Menggunakan hubungan yang ada pada (2.60), maka a 1 xy z:n + a2 xy z:n a x z:n (2.62) Membandingkan a 1 dan a 2 dengan kondisi (x) yang lebih cepat xy z:n xy z:n meninggal daripada (y), perbedaannya adapadadimulainya anuitasjatuh

19 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 22 tempo, yang pertama setelah kematian (x), yang lain setelah kematian (y). Dengan menggunakan (2.62) dan (2.59) perbedaan keduanya ³ a 1 a 2 a 1 a xy z:n xy z:n xy z:n y z:n a 1 xy z:n a xy z:n a y z:n (2.63) Dengan menggunakan (2.45) dan (2.35) didapatkan a 1 xy z:n a 2 xy z:n a yz:n a xyz:n dari ruas kanan (2.42) didapatkan rumus berikut ini a 1 xy z:n a 2 xy z:n a x yz:n (2.64) Compound Survivorship Annuity, premi tahunan, benefitnya dimulai pada akhir tahun polis. Keadaannya sama dengan survivor annuity, benefitnya dimulai berdasarkan urutan yang mati, dalam hubungannya dengan pemutusan kontrak, sampai kapan pembayarannya dilakukan. Besarnya anuitas 1, premi tahunan, dinyatakan dalam rumus berikut ini. a 1 a 2 xy z:n xy z:n, ä xyz:n ä xz:n Pada Compound Survivorship Annuity, anuitasnya dimulai pada akhir tahun polis, ada juga dimulainya pada saat kejadian. Perhitungannya menggunakan dan berdasarkan rumus (2.55), (2.56). Sebagai contoh dalam keadaan (2.57), didapatkan rumus berikut ini: â 1 xy z:n t 1 qxy 1 v t 1 2 t 1 p z ä 2 z+t 1 2 :n t+1 (2.65)

PENENTUAN PREMI TAHUNAN PADA ASURANSI JOINT LIFE DENGAN MENGGUNAKAN ANUITAS REVERSIONARY

PENENTUAN PREMI TAHUNAN PADA ASURANSI JOINT LIFE DENGAN MENGGUNAKAN ANUITAS REVERSIONARY Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 112 120 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENENTUAN PREMI TAHUNAN PADA ASURANSI JOINT LIFE DENGAN MENGGUNAKAN ANUITAS REVERSIONARY IHSAN KAMAL

Lebih terperinci

Bab 2. Teori Pendukung. 2.1 Pendahuluan. 2.2 Future Life Time

Bab 2. Teori Pendukung. 2.1 Pendahuluan. 2.2 Future Life Time Bab 2 Teori Pendukung 2.1 Pendahuluan Untuk mengekspresikan perhitungan tentang nilai tunai (cash value) yang dipengaruhi oleh prospektif mortality diperlukan teori-teori pendukung sehingga dalam perhitungannya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk menghitung nilai cadangan asuransi secara umum, maka dibutuhkan

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk menghitung nilai cadangan asuransi secara umum, maka dibutuhkan 5 BAB II LANDASAN TEORI Untuk menghitung nilai cadangan asuransi secara umum, maka dibutuhkan beberapa teori dasar yang dapat menyederhanakan permasalahan dan mempermudah proses perhitungan dan analisis

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Fungsi Keberlangsungan Hidup (Survival Function) Misalkan adalah usia seseorang saat menutup polis asuransi, sehingga adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Fungsi Keberlangsungan Hidup (Survival Function) Misalkan adalah usia seseorang saat menutup polis asuransi, sehingga adalah II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fungsi Keberlangsungan Hidup (Survival Function) Misalkan adalah usia seseorang saat menutup polis asuransi, sehingga adalah peubah acak waktu meninggal. Fungsi distribusi dinyatakan

Lebih terperinci

Bab 2 Distribusi Survival dan Tabel Mortalitas

Bab 2 Distribusi Survival dan Tabel Mortalitas Bab 2 Distribusi Survival dan Tabel Mortalitas 2.1 Distribusi Survival Meninggalnya seseorang merupakan sesuatu yang pasti terjadi namun kapan terjadinya tidak dapat diprediksi. Karena itu, ketahanan hidup

Lebih terperinci

Seri Pendidikan Aktuaris Indonesia Ruhiyat

Seri Pendidikan Aktuaris Indonesia Ruhiyat Seri Pendidikan Aktuaris Indonesia Ruhiyat 5+ Soal & Matematika Aktuaria DRAF JAWABAN UJIAN PAI A6 - MATEMATIKA AKTUARIA 26 NOVEMBER 24 Ruhiyat Departemen Matematika FMIPA IPB Bogor, 25 . Sebuah variable

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di Jurusan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di Jurusan III METODOLOGI PENELITIAN 31 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung 32 Metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana peranan statistika matematika dalam menentukan anuitas premi asuransi jiwa?

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana peranan statistika matematika dalam menentukan anuitas premi asuransi jiwa? BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asuransi Jiwa adalah asuransi yang memberikan pembayaran sejumlah uang tertentu atas kematian tertanggung kepada anggota keluarga atau orang yang berhak menerimanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Joint life adalah suatu keadaan yang aturan hidup dan matinya merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Joint life adalah suatu keadaan yang aturan hidup dan matinya merupakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Asuransi Joint Life Joint life adalah suatu keadaan yang aturan hidup dan matinya merupakan gabungan dari dua faktor atau lebih, misalnya suami-istri, orang tua-anak dan lain

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Asuransi Asuransi menurut Undang Undang Indonesia nomor 2 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian pada Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 angka 1 menyatakan bahwa Asuransi atau pertanggungan

Lebih terperinci

PENENTUAN BESARNYA ANUITAS HIDUP DENGAN MENGGUNAKAN NILAI ASUMSI PADA DISTRIBUSI SISA USIA

PENENTUAN BESARNYA ANUITAS HIDUP DENGAN MENGGUNAKAN NILAI ASUMSI PADA DISTRIBUSI SISA USIA PENENTUAN BESARNYA ANUITAS HIDUP DENGAN MENGGUNAKAN NILAI ASUMSI PADA DISTRIBUSI SISA USIA Farah Kristiani (farah@home.unpar.ac.id) Jurusan Matematika FTIS Universitas Katolik Parahyangan ABSTRACT There

Lebih terperinci

Seri Pendidikan Aktuaris Indonesia Donny C Lesmana

Seri Pendidikan Aktuaris Indonesia Donny C Lesmana Seri Pendidikan Aktuaris Indonesia Donny C Lesmana Matematika Keuangan Elementer Matematika Keuangan Donny Citra Lesmana Departemen Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian

Lebih terperinci

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id 0. Konsep Dasar Kematian merupakan kejadian random yang mengandung dampak finansial. Prinsip fundamental yang mendasari dapat diilustrasikan dengan contoh berikut. Misalkan seorang laki laki ingin mengambil

Lebih terperinci

NILAI TUNAI ANUITAS HIDUP AWAL UNTUK STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI GOMPERTZ DAN DISTRIBUSI MAKEHAM. Deni Afrianti 1, Hasriati 2 ABSTRACT

NILAI TUNAI ANUITAS HIDUP AWAL UNTUK STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI GOMPERTZ DAN DISTRIBUSI MAKEHAM. Deni Afrianti 1, Hasriati 2 ABSTRACT NILAI TUNAI ANUITAS HIDUP AWAL UNTUK STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI GOMPERTZ DAN DISTRIBUSI MAKEHAM Deni Afrianti 1, Hasriati 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika

Lebih terperinci

RISET OPERASI PROGRAM LINEAR MULTIOBJEKTIF INTEGER FUZZY DENGAN VARIABEL KEPUTUSAN FUZZY Listy Vermana PENERAPAN FORMULASI PROGRAM LINEAR

RISET OPERASI PROGRAM LINEAR MULTIOBJEKTIF INTEGER FUZZY DENGAN VARIABEL KEPUTUSAN FUZZY Listy Vermana PENERAPAN FORMULASI PROGRAM LINEAR RISET OPERASI PROGRAM LINEAR MULTIOBJEKTIF INTEGER FUZZY DENGAN VARIABEL KEPUTUSAN FUZZY Listy Vermana... 07 PENERAPAN FORMULASI PROGRAM LINEAR BILANGAN BULAT SINGLE DEPOT MULTIPLE TRAVELING SALESMAN PROBLEM

Lebih terperinci

LEMBAR PERNYATAAN DEWAN PENGUJI

LEMBAR PERNYATAAN DEWAN PENGUJI 2006 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL LUAR... i HALAMAN JUDUL DALAM... ii LEMBAR PENGESAHAN...... iii LEMBAR PERNYATAAN DEWAN PENGUJI... iv ABSTRAK... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

PENENTUAN PREMI TAHUNAN UNTUK POLIS ASURANSI JIWA BERSAMA LAST SURVIVOR

PENENTUAN PREMI TAHUNAN UNTUK POLIS ASURANSI JIWA BERSAMA LAST SURVIVOR Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 2 Hal. 62 71 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENENTUAN PREMI TAHUNAN UNTUK POLIS ASURANSI JIWA BERSAMA LAST SURVIVOR KHAIRANI Program Studi Matematika,

Lebih terperinci

Asuransi Jiwa

Asuransi Jiwa Bab 4: Anuitas Hidup Atina Ahdika, S.Si, M.Si Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Pendahuluan Pendahuluan Anuitas tentu yang sudah dibahas sebelumnya tidak dikaitkan dengan hidup matinya seseorang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Program dana pensiun merupakan bentuk balas jasa pemerintah terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Program dana pensiun merupakan bentuk balas jasa pemerintah terhadap BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Program Dana Pensiun Program dana pensiun merupakan bentuk balas jasa pemerintah terhadap pegawai yang telah bertahun-tahun mengabdikan dirinya kepada Negara. Di sisi lain,

Lebih terperinci

PENENTUAN PREMI TAHUNAN KONSTAN DAN CADANGAN BENEFIT PADA ASURANSI JOINT LIFE BELLA YOSIA

PENENTUAN PREMI TAHUNAN KONSTAN DAN CADANGAN BENEFIT PADA ASURANSI JOINT LIFE BELLA YOSIA PENENTUAN PREMI TAHUNAN KONSTAN DAN CADANGAN BENEFIT PADA ASURANSI JOINT LIFE BELLA YOSIA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 206 PERNYATAAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Asuransi Asuransi atau Pertanggungan menurut Kitab Undang-undang Hukum Dagang (K.U.H.D) Republik Indonesia pasal 246 adalah Suatu perjanjian dengan mana seorang penanggung mengikatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai alat analisis. Hal itu pula yang dapat terjadi pada perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai alat analisis. Hal itu pula yang dapat terjadi pada perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di masa kehidupan, manusia tidak dapat meramalkan apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang secara sempurna, meskipun dengan menggunakan berbagai alat analisis.

Lebih terperinci

LIFE ANNUITIES. Di Susun Oleh: Kelompok 1 1. ANGGUN SARLINA SAILAN H RAHMADANA H

LIFE ANNUITIES. Di Susun Oleh: Kelompok 1 1. ANGGUN SARLINA SAILAN H RAHMADANA H Tugas Mid Kelompok Matematika Asuransi LIFE ANNUITIES Di Susun Oleh: Kelompok 1 1. ANGGUN SARLINA SAILAN H 121 12 017 2. RAHMADANA H 121 12 255 PRODI STATISTIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN

Lebih terperinci

PENENTUAN PREMI UNTUK POLIS ASURANSI BERSAMA

PENENTUAN PREMI UNTUK POLIS ASURANSI BERSAMA Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 1 Hal. 115 122 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENENTUAN PREMI UNTUK POLIS ASURANSI BERSAMA LUCKY EKA PUTRA Program Studi Matematika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

CADANGAN ASURANSI PENDIDIKAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI PARETO DENGAN TINGKAT BUNGA VASICEK. Reinhard Sianipar 1, Hasriati 2 ABSTRACT

CADANGAN ASURANSI PENDIDIKAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI PARETO DENGAN TINGKAT BUNGA VASICEK. Reinhard Sianipar 1, Hasriati 2 ABSTRACT CADANGAN ASURANSI PENDIDIKAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI PARETO DENGAN TINGKAT BUNGA VASICEK Reinhard Sianipar, Hasriati 2 Mahasiswa Program Studi S Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Jurusan Matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan baik untuk melindungi diri, keluarga dan harta benda. Pada

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan baik untuk melindungi diri, keluarga dan harta benda. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perlindungan tentu dibutuhkan oleh setiap orang, banyak cara yang dapat dilakukan baik untuk melindungi diri, keluarga dan harta benda. Pada zaman yang serba modern

Lebih terperinci

MODEL PENYUSUTAN MAJEMUK JUMLAH PESERTA ASURANSI PADA ASURANSI JIWA

MODEL PENYUSUTAN MAJEMUK JUMLAH PESERTA ASURANSI PADA ASURANSI JIWA Jurnal Matematika UNAND Vol. 2 No. 2 Hal. 99 17 ISSN : 233 291 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND MODEL PENYUSUTAN MAJEMUK JUMLAH PESERTA ASURANSI PADA ASURANSI JIWA WILLIAM HUDA, DODI DEVIANTO, YUDIANTRI

Lebih terperinci

CADANGAN PREMI TAHUNAN ASURANSI KESEHATAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI BURR. Hendri Arriko 1, Hasriati 2 ABSTRACT

CADANGAN PREMI TAHUNAN ASURANSI KESEHATAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI BURR. Hendri Arriko 1, Hasriati 2 ABSTRACT CADANGAN PREMI TAHUNAN ASURANSI KESEHATAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI BURR Hendri Arriko 1, Hasriati 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

PERHITUNGAN NILAI-NILAI AKTUARIA DENGAN ASUMSI TINGKAT SUKU BUNGA BERUBAH SECARA STOKASTIK

PERHITUNGAN NILAI-NILAI AKTUARIA DENGAN ASUMSI TINGKAT SUKU BUNGA BERUBAH SECARA STOKASTIK PERHITUNGAN NILAI-NILAI AKTUARIA DENGAN ASUMSI TINGKAT SUKU BUNGA BERUBAH SECARA STOKASTIK Kumala Dewi S.; Ferry Jaya Permana; Farah Kristiani Jurusan Matematika, Fakultas Teknologi dan Ilmu Sains, Universitas

Lebih terperinci

EKONOMI TEKNIK Bentuk Nilai Modal - Nilai Sekarang dan yang akan datang SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA TEKNIK PENGAIRAN

EKONOMI TEKNIK Bentuk Nilai Modal - Nilai Sekarang dan yang akan datang SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA TEKNIK PENGAIRAN EKONOMI TEKNIK Bentuk Nilai Modal - Nilai Sekarang dan yang akan datang SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA TEKNIK PENGAIRAN Definisi Nilai waktu terhadap uang Nilai waktu terhadap uang adalah nilai uang dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan beberapa teori dasar yang digunakan untuk menetapkan harga premi pada polis partisipasi asuransi jiwa endowmen yang terdapat opsi surrender dalam kontraknya,

Lebih terperinci

PERSATUAN AKTUARIS INDONESIA

PERSATUAN AKTUARIS INDONESIA PERSATUAN AKTUARIS INDONESIA Komisi Penguji PERSATUAN AKTUARIS INDONESIA UJIAN PROFESI AKTUARIS MATA UJIAN : A60 Matematika Aktuaria TANGGAL : 25 Juni 204 JAM : 09.00-2.00 WIB LAMA UJIAN : 80 Menit SIFAT

Lebih terperinci

BAB III PENETAPAN HARGA PREMI PADA KONTRAK PARTISIPASI ASURANSI JIWA ENDOWMEN DENGAN OPSI SURRENDER

BAB III PENETAPAN HARGA PREMI PADA KONTRAK PARTISIPASI ASURANSI JIWA ENDOWMEN DENGAN OPSI SURRENDER BAB III PENETAPAN HARGA PREMI PADA KONTRAK PARTISIPASI ASURANSI JIWA ENDOWMEN DENGAN OPSI SURRENDER Pada bab ini akan ditentukan harga premi pada polis partisipasi yang terdapat opsi surrender pada kontraknya.

Lebih terperinci

PREMI ASURANSI JIWA LAST SURVIVOR DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN ASUMSI CONSTANT FORCE

PREMI ASURANSI JIWA LAST SURVIVOR DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN ASUMSI CONSTANT FORCE PREMI ASURANSI JIWA LAST SURVIVOR DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN ASUMSI CONSTANT FORCE Dian Fauzia Rahmi 1, Hasriati 2, Aziskhan 2 1 Mahasiswa Program S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang bertujuan untuk mendapatkan dana pensiun. Menurut Undang-undang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang bertujuan untuk mendapatkan dana pensiun. Menurut Undang-undang BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tabungan dan Asuransi Pensiun Tabungan dan asuransi pensiun merupakan tabungan jangka panjang yang bertujuan untuk mendapatkan dana pensiun. Menurut Undang-undang Nomor 11 Tahun

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. dalam memahami materi yang ada dalam bab-bab selanjutnya. Teori-teori yang

BAB II KAJIAN TEORI. dalam memahami materi yang ada dalam bab-bab selanjutnya. Teori-teori yang BAB II KAJIAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori-teori dasar yang akan membantu pembaca dalam memahami materi yang ada dalam bab-bab selanjutnya. Teori-teori yang akan dibahas pada bab ini adalah probabilitas,

Lebih terperinci

Asuransi Jiwa

Asuransi Jiwa Bab 2: Tabel Mortalitas dan Teorema Peluang pada Asuransi Jiwa Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Tabel Mortalitas Tabel Mortalitas Tabel mortalitas merupakan tabel yang berisi peluang seseorang

Lebih terperinci

PREMI ASURANSI NAIK PADA STATUS HIDUP GABUNGAN Gita Anugrah 1*, Hasriati 2, Aziskhan 2

PREMI ASURANSI NAIK PADA STATUS HIDUP GABUNGAN Gita Anugrah 1*, Hasriati 2, Aziskhan 2 PREMI ASURANSI NAIK PADA STATUS HIDUP GABUNGAN Gita Anugrah 1*, Hasriati 2, Aziskhan 2 1 Mahasiswa Program S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univeritas

Lebih terperinci

Asuransi Jiwa

Asuransi Jiwa Bab 7: Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Pada pembahasan sebelumnya, semua asuransi dikeluarkan dengan premi tunggal. Pada kenyataannya premi tunggal jarang sekali digunakan, biasanya premi

Lebih terperinci

Asuransi Jiwa

Asuransi Jiwa Bab 3: Bunga dan Anuitas Atina Ahdika, S.Si, M.Si Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Bunga Bunga Bunga Macam-macam Bunga Bunga Bunga 1. Bunga Tunggal (Bunga Tidak Mendapat Bunga) Misalkan P menyatakan

Lebih terperinci

MODEL PERTUMBUHAN PREMI ASURANSI JIWA BERJANGKA DENGANTINGKAT SUKU BUNGA KONSTAN UNTUK KASUS KONTINU DAN DISKRIT. ( Skripsi ) Oleh.

MODEL PERTUMBUHAN PREMI ASURANSI JIWA BERJANGKA DENGANTINGKAT SUKU BUNGA KONSTAN UNTUK KASUS KONTINU DAN DISKRIT. ( Skripsi ) Oleh. MODEL PERTUMBUHAN PREMI ASURANSI JIWA BERJANGKA DENGANTINGKAT SUKU BUNGA KONSTAN UNTUK KASUS KONTINU DAN DISKRIT ( Skripsi ) Oleh Dwi Ratnasari JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

MENENTUKAN FORMULA PREMI TAHUNAN TIDAK KONSTAN PADA ASURANSI JOINT LIFE

MENENTUKAN FORMULA PREMI TAHUNAN TIDAK KONSTAN PADA ASURANSI JOINT LIFE E-Jurnal Matematika Vol. 4 (4), November 2015, pp. 152-157 ISSN: 2303-1751 MENENTUKAN FORMULA PREMI TAHUNAN TIDAK KONSTAN PADA ASURANSI JOINT LIFE I Gede Bagus Pasek Subadra 1, I Nyoman Widana 2, Desak

Lebih terperinci

Teori Bunga II. Arum H. Primandari

Teori Bunga II. Arum H. Primandari Teori Bunga II Arum H. Primandari Bunga Majemuk Nominal Bunga tunggal jarang dipakai di perbankan, kebanyakan bankbank sekarang membayar bunga dengan frekuensi bulanan atau mingguan, bahkan harian. Selanjutnya

Lebih terperinci

Model Perhitungan Premi Asuransi Jiwa Berjangka Secara Diskrit dan Kontinu

Model Perhitungan Premi Asuransi Jiwa Berjangka Secara Diskrit dan Kontinu Prosiding Matematika ISSN: 2460-6464 Model Perhitungan Premi Asuransi Jiwa Berjangka Secara Diskrit dan Kontinu 1 Nyayu Dita Khairunnisa, 2 Onoy Rohaeni, 3 Yurika Permanasari 1,2,3 Prodi Matematika, Fakultas

Lebih terperinci

PREMI ASURANSI KESEHATAN DALAM STATUS HIDUP GABUNGAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya Indonesia

PREMI ASURANSI KESEHATAN DALAM STATUS HIDUP GABUNGAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya Indonesia PREMI ASURANSI KESEHATAN DALAM STATUS HIDUP GABUNGAN Putri Jumaniaty 1*, Hasriati 2, Musraini 2 1 Mahasiswa Program S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

PERHITUNGAN NILAI CADANGAN ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP DENGAN METODE ZILLMER DAN FACKLER (Skripsi) Oleh RETNO SAFITRI

PERHITUNGAN NILAI CADANGAN ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP DENGAN METODE ZILLMER DAN FACKLER (Skripsi) Oleh RETNO SAFITRI PERHITUNGAN NILAI CADANGAN ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP DENGAN METODE ZILLMER DAN FACKLER (Skripsi) Oleh RETNO SAFITRI JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PEGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ASURANSI LAST SURVIVOR DENGAN PENGEMBALIAN PREMI MENGGUNAKAN METODE COPULA FRANK, COPULA CLAYTON, DAN COPULA GUMBEL

PERBANDINGAN ASURANSI LAST SURVIVOR DENGAN PENGEMBALIAN PREMI MENGGUNAKAN METODE COPULA FRANK, COPULA CLAYTON, DAN COPULA GUMBEL E-Jurnal Matematika Vol. 6 (3), Agustus 2017, pp. 205-213 ISSN: 2303-1751 PERBANDINGAN ASURANSI LAST SURVIVOR DENGAN PENGEMBALIAN PREMI MENGGUNAKAN METODE COPULA FRANK, COPULA CLAYTON, DAN COPULA GUMBEL

Lebih terperinci

PREMI ASURANSI JIWA PADA AKHIR TAHUN KEMATIAN DAN PADA SAAT KEMATIAN TERJADI

PREMI ASURANSI JIWA PADA AKHIR TAHUN KEMATIAN DAN PADA SAAT KEMATIAN TERJADI Jurnal Matematika UNAND Vol. 1 No. 2 Hal. 79 84 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PREMI ASURANSI JIWA PADA AKHIR TAHUN KEMATIAN DAN PADA SAAT KEMATIAN TERJADI NOVA NOFRIDAWATI Program Studi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. hasil percobaan yang berbeda dan masing-masing mempunyai. itu menyusun kejadian, maka probabilitas kejadian

BAB II KAJIAN TEORI. hasil percobaan yang berbeda dan masing-masing mempunyai. itu menyusun kejadian, maka probabilitas kejadian BAB II KAJIAN TEORI A. Probabilitas Teorema 2.1 (Walpole, 1992) Probabilitas menunjukan suatu percobaan mempunyai hasil percobaan yang berbeda dan masing-masing mempunyai kemungkinan yang sama untuk terjadi,

Lebih terperinci

ANUITAS LAST SURVIVOR

ANUITAS LAST SURVIVOR Jurnal MIPA 39 (1) (2016): 70-77 Jurnal MIPA http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jm ANUITAS LAST SURVIVOR UNTUK KASUS TIGA ORANG TERTANGGUNG D P Sari, Jazwinarti Jurusan Matematika, Universitas Negeri

Lebih terperinci

PENENTUAN CADANGAN PREMI UNTUK ASURANSI JOINT LIFE

PENENTUAN CADANGAN PREMI UNTUK ASURANSI JOINT LIFE E-Jurnal Matematika Vol. 5 (1), Januari 2016, pp. 32-37 ISSN: 2303-1751 PENENTUAN CADANGAN PREMI UNTUK ASURANSI JOINT LIFE Ni Luh Putu Ratna Dewi 1, I Nyoman Widana 2, Desak Putu Eka Nilakusmawati 3 1

Lebih terperinci

PERHITUNGAN ASURANSI DANA PENSIUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN

PERHITUNGAN ASURANSI DANA PENSIUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 3 Hal. 24 30 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PERHITUNGAN ASURANSI DANA PENSIUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN METODE ENTRY AGE

Lebih terperinci

Judul : Perhitungan Premi Asuransi Jiwa Endowment Suku Bunga Vasicek dengan Simulasi Monte Carlo ABSTRAK

Judul : Perhitungan Premi Asuransi Jiwa Endowment Suku Bunga Vasicek dengan Simulasi Monte Carlo ABSTRAK Judul : Perhitungan Premi Asuransi Jiwa Endowment Suku Bunga Vasicek dengan Simulasi Monte Carlo Nama : Desi Kurnia Sari (NIM: 1208405054) Pembimbing : 1. Drs. I Nyoman Widana, M.Si. 2. Kartika Sari, S.Si,

Lebih terperinci

PREMI ASURANSI JIWA GABUNGAN BERJANGKA DENGAN ASUMSI GOMPERTZ

PREMI ASURANSI JIWA GABUNGAN BERJANGKA DENGAN ASUMSI GOMPERTZ PREMI ASURANSI JIWA GABUNGAN BERJANGKA DENGAN ASUMSI GOMPERTZ Danu Aditya 1, Johannes Kho 2, T. P. Nababan 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

CADANGAN ASURANSI DWIGUNA LAST SURVIVOR DENGAN METODE PREMIUM SUFFICIENCY

CADANGAN ASURANSI DWIGUNA LAST SURVIVOR DENGAN METODE PREMIUM SUFFICIENCY CADANGAN ASURANSI DWIGUNA LAST SURVIVOR DENGAN METODE PREMIUM SUFFICIENCY Margaretta Tiolina Siregar 1 *, Hasriati 2, Aziskhan 2 1 Mahasiswa Program S1 Matematika 2 Dosen JurusanMatematika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

PENDANAAN PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT DOLLAR (Studi Kasus Pada PT. Wooil Indonesia) Devni Prima Sari dan Sudianto Manullang

PENDANAAN PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT DOLLAR (Studi Kasus Pada PT. Wooil Indonesia) Devni Prima Sari dan Sudianto Manullang PENDANAAN PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT DOLLAR (Studi Kasus Pada PT. Wooil Indonesia) Devni Prima Sari dan Sudianto Manullang Abstrak Program dana pensiun merupakan salah satu faktor pendorong

Lebih terperinci

Penerapan Metode Projected Unit Credit dan Entry Age Normal pada Asuransi Dana Pensiun (Studi Kasus : PT. Inhutani I Cabang Kabupaten Berau)

Penerapan Metode Projected Unit Credit dan Entry Age Normal pada Asuransi Dana Pensiun (Studi Kasus : PT. Inhutani I Cabang Kabupaten Berau) Penerapan Metode Projected Unit Credit dan Entry Age Normal pada Asuransi Dana Pensiun (Studi Kasus : PT. Inhutani I Cabang Kabupaten Berau) Application of Projected Unit Credit Method And The Entry Age

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktuaria adalah suatu disiplin ilmu yang menerapkan matematika dan metode statistika dalam memperkirakan dan menentukan baik secara kualitatif maupun kuantitatif

Lebih terperinci

NILAI SEKARANG DARI MANFAAT PENSIUN UNTUK KASUS MULTIPLE DECREMENT DENGAN TINGKAT BUNGA RENDLEMAN BARTTER. Anggia Fitri 1, Hasriati 2 ABSTRACT

NILAI SEKARANG DARI MANFAAT PENSIUN UNTUK KASUS MULTIPLE DECREMENT DENGAN TINGKAT BUNGA RENDLEMAN BARTTER. Anggia Fitri 1, Hasriati 2 ABSTRACT NILAI SEKARANG DARI MANFAAT PENSIUN UNTUK KASUS MULTIPLE DECREMENT DENGAN TINGKAT BUNGA RENDLEMAN BARTTER Anggia Fitri, Hasriati 2,2 Program Studi S Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

: Premi Tunggal Bersih Asuransi Jiwa Seumur Hidup Unit Link. : 1. I Wayan Sumarjaya, S.Si, M.Stats. 2. Drs. I Nyoman Widana, M.

: Premi Tunggal Bersih Asuransi Jiwa Seumur Hidup Unit Link. : 1. I Wayan Sumarjaya, S.Si, M.Stats. 2. Drs. I Nyoman Widana, M. Judul : Premi Tunggal Bersih Asuransi Jiwa Seumur Hidup Unit Link dengan Garansi Minimum dan Nilai Cap Menggunakan Metode Point To Point Nama : Ni Luh Juliantari Pembimbing : 1. I Wayan Sumarjaya, S.Si,

Lebih terperinci

PERHITUNGAN NILAI CADANGAN RETROSPEKTIF PREMI TAHUNAN ASURANSI JOINT LIFE DWIGUNA. (Skripsi) Oleh. Cinkia Eagseli Ewys

PERHITUNGAN NILAI CADANGAN RETROSPEKTIF PREMI TAHUNAN ASURANSI JOINT LIFE DWIGUNA. (Skripsi) Oleh. Cinkia Eagseli Ewys PERHITUNGAN NILAI CADANGAN RETROSPEKTIF PREMI TAHUNAN ASURANSI JOINT LIFE DWIGUNA (Skripsi) Oleh Cinkia Eagseli Ewys FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Lebih terperinci

PENERAPAN HUKUM MORTALITA MAKEHAM DAN TINGKAT SUKU BUNGA STOKASTIK UNTUK PERHITUNGAN NILAI TUNAI MANFAAT

PENERAPAN HUKUM MORTALITA MAKEHAM DAN TINGKAT SUKU BUNGA STOKASTIK UNTUK PERHITUNGAN NILAI TUNAI MANFAAT PENERAPAN HUKUM MORTALITA MAKEHAM DAN TINGKAT SUKU BUNGA STOKASTIK UNTUK PERHITUNGAN NILAI TUNAI MANFAAT Valensia Huang; Farah Kristiani Jurusan Matematika, Fakultas Teknologi Informasi dan Sains, Universitas

Lebih terperinci

Asuransi Jiwa

Asuransi Jiwa Bab 3: dan Anuitas Atina Ahdika, S.Si, M.Si Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Macam-macam 1. Tunggal ( Tidak Mendapat ) Misalkan P menyatakan pokok, yaitu besarnya pinjaman atau modal pertama.

Lebih terperinci

Perhitungan Bunga dan Time Value of Money. Jurusan Sistem Informasi ITS 2010

Perhitungan Bunga dan Time Value of Money. Jurusan Sistem Informasi ITS 2010 Perhitungan Bunga dan Time Value of Money Jurusan Sistem Informasi ITS 2010 TUJUAN Setelah mempelajari Bab ini diharapkan mahasiswa dapat: Menjelaskan konsep perhitungan bunga dan nilai waktu uang. Menjelaskan

Lebih terperinci

Bab 3 Nilai Waktu Terhadap Uang

Bab 3 Nilai Waktu Terhadap Uang Dasar Manajemen Keuangan 37 Bab 3 Nilai Waktu Terhadap Uang Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan tentang konsep nilai waktu terhadap uang sebagai alat analisis keputusan di bidang keuangan.

Lebih terperinci

PREMI ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP DENGAN MODEL ARIMA PADA KASUS DOUBLE DECREMENT ABSTRACT ABSTRAK 1. PENDAHULUAN

PREMI ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP DENGAN MODEL ARIMA PADA KASUS DOUBLE DECREMENT ABSTRACT ABSTRAK 1. PENDAHULUAN PREMI ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP DENGAN MODEL ARIMA PADA KASUS DOUBLE DECREMENT Destiur Manalu 1, T. P. Nababan 2, Hasriati 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Jurusan

Lebih terperinci

METODE ACCRUED BENEFIT COST UNTUK ASURANSI DANA PENSIUN NORMAL PADA STATUS GABUNGAN ABSTRACT

METODE ACCRUED BENEFIT COST UNTUK ASURANSI DANA PENSIUN NORMAL PADA STATUS GABUNGAN ABSTRACT METODE ACCRUED BENEFIT COST UNTUK ASURANSI DANA PENSIUN NORMAL PADA STATUS GABUNGAN Agustina Siregar 1, Johannes Kho 2, Aziskhan 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Fakultas

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Penghitungan Manfaat dan Iuran Peserta Program Dana Pensiun dengan Metode Projected Unit Credit dan Individual Level Premium pada PT Taspen

Lebih terperinci

PENENTUAN CADANGAN PREMI DENGAN METODE PREMIUM SUFFICIENCY PADA ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP JOINT LIFE

PENENTUAN CADANGAN PREMI DENGAN METODE PREMIUM SUFFICIENCY PADA ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP JOINT LIFE E-Jurnal Matematika Vol. 5 3), Agustus 2016, pp. 98-102 ISSN: 2303-1751 PENENTUAN CADANGAN PREMI DENGAN METODE PREMIUM SUFFICIENCY PADA ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP JOINT LIFE Ni Putu Mirah Permatasari 1,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 15 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini diberikan tinjauan pustaka, teori penunjang dan kerangka pemikiran. Tinjauan pustaka terdiri dari penelitian-penelitian sebelumnya yang mendasari skripsi ini, teori

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada AJB Bumi Putera 1912 Rayon Madya Pandaan oleh Ariyani (2001). Bumi Putera Rayon pandaan adalah belum tepat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada AJB Bumi Putera 1912 Rayon Madya Pandaan oleh Ariyani (2001). Bumi Putera Rayon pandaan adalah belum tepat. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Peneliti Terdahulu Tinjauan penelitian terdahulu yang digunakan oleh para pengurus adalah penelitian yang berjudul Evaluasi Perhitungan Tarif Premi anuitas Asuransi

Lebih terperinci

Makalah Matematika Asuransi MODEL PARAMETRIK TAHAN HIDUP

Makalah Matematika Asuransi MODEL PARAMETRIK TAHAN HIDUP Makalah Matematika Asuransi MODEL PARAMETRIK TAHAN HIDUP Disusun Oleh : 1. Intan Wijaya M0108018. Nariswari Setya D. M01080 3. Rahmawati Oktriana M0108061 4. Sri Maria Puji L. M0108108 JURUSAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai atau karyawan adalah orang yang bekerja dengan menerima

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai atau karyawan adalah orang yang bekerja dengan menerima BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pegawai atau karyawan adalah orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. Setiap pegawai memiliki batasan waktu usia untuk bekerja sesuai

Lebih terperinci

NILAI WAKTU UANG (TIME. Modul ke: VALUE MONEY) Fakultas FEB. BUDIHARJO, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi

NILAI WAKTU UANG (TIME. Modul ke: VALUE MONEY) Fakultas FEB. BUDIHARJO, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi Modul ke: 05 ROY Fakultas FEB NILAI WAKTU UANG (TIME VALUE MONEY) BUDIHARJO, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi PENDAHULUAN Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan nilai saham perusahaannya, untuk mencapai

Lebih terperinci

PENENTUAN CADANGAN PREMI DENGAN PERHITUNGAN PROSPEKTIF UNTUK ASURANSI PENDIDIKAN

PENENTUAN CADANGAN PREMI DENGAN PERHITUNGAN PROSPEKTIF UNTUK ASURANSI PENDIDIKAN E-Jurnal Matematika Vol. 7 (2), Mei 2018, pp. 122-128 ISSN: 2303-1751 PENENTUAN CADANGAN PREMI DENGAN PERHITUNGAN PROSPEKTIF UNTUK ASURANSI PENDIDIKAN Anggie Ezra Julianda Hutapea 1, I Nyoman Widana 2,

Lebih terperinci

TIME VALUE of MONEY. Modul ini membahas tentang future value, present value. Konsep anuitas, dan implementasi nilai mata uang

TIME VALUE of MONEY. Modul ini membahas tentang future value, present value. Konsep anuitas, dan implementasi nilai mata uang Modul ke: TIME VALUE of MONEY Fakultas EKONOMI Modul ini membahas tentang future value, present value. Konsep anuitas, dan implementasi nilai mata uang Program Studi Manajemen 84008 www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Asuransi Pengertian asuransi (Undang-undang No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, pasal 1) adalah: Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai batas usia yang telah ditentukan, ada beberapa penyebab lain seorang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai batas usia yang telah ditentukan, ada beberapa penyebab lain seorang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa pensiun merupakan masa dimana seorang pegawai sudah tidak aktif lagi di pekerjaanya. Masa pensiun tidak hanya terjadi karena seorang pegawai telah mencapai batas

Lebih terperinci

Asuransi Jiwa

Asuransi Jiwa 611.23.052 Bab 6: Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia 611.23.052 Bentuk-Bentuk Usaha kerjasama atau koperasi dari sejumlah orang yang sepakat memikul kesulitan keuangan bila terjadi musibah terhadap

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bersyarat, momen bersyarat, distribusi binomial, martingale, tingkat bunga &

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bersyarat, momen bersyarat, distribusi binomial, martingale, tingkat bunga & BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada Bab II akan dijelaskan mengenai dasar teori yang akan mendukung pembentukan model suku bunga stokastik waktu diskrit dan penerapannya dalam anuitas, yaitu: peluang, peubah acak

Lebih terperinci

NILAI WAKTU UANG. Sumber : Manajemen Keuangan Bambang Riyanto Syafarudin Alwi

NILAI WAKTU UANG. Sumber : Manajemen Keuangan Bambang Riyanto Syafarudin Alwi NILAI WAKTU UANG Sumber : Manajemen Keuangan Bambang Riyanto Syafarudin Alwi 1 Nilai waktu dari uang Investasi dalam aktiva tetap bersifat jangka panjang. Bunga : sejumlah uang yang dibayarkan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini banyak masyarakat di Indonesia yang sudah menyadari pentingnya asuransi, meskipun jika dibandingkan dengan negara lain, Indonesia masih kalah jauh. Kebanyakan

Lebih terperinci

MODEL SELEKSI PREMI ASURANSI JIWA DWIGUNA UNTUK KASUS MULTIPLE DECREMENT. Mahasiswa Program S1 Matematika

MODEL SELEKSI PREMI ASURANSI JIWA DWIGUNA UNTUK KASUS MULTIPLE DECREMENT. Mahasiswa Program S1 Matematika MODEL SELEKSI PREMI ASURANSI JIWA DWIGUNA UNTUK KASUS MULTIPLE DECREMENT Devi Ramana Cita*, Rolan Pane2, Harison2 Mahasiswa Program S Matematika 2 Dosen JurusanMatematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

KALKULUS MULTIVARIABEL II

KALKULUS MULTIVARIABEL II Pada Bidang Bentuk Vektor dari KALKULUS MULTIVARIABEL II (Minggu ke-9) Andradi Jurusan Matematika FMIPA UGM Yogyakarta, Indonesia Pada Bidang Bentuk Vektor dari 1 Definisi Daerah Sederhana x 2 Pada Bidang

Lebih terperinci

MENENTUKAN PREMI TAHUNAN UNTUK TIGA ORANG PADA ASURANSI JIWA HIDUP GABUNGAN (JOINT LIFE) KOMPETENSI FINANSIAL SKRIPSI TRI YANA BHUANA

MENENTUKAN PREMI TAHUNAN UNTUK TIGA ORANG PADA ASURANSI JIWA HIDUP GABUNGAN (JOINT LIFE) KOMPETENSI FINANSIAL SKRIPSI TRI YANA BHUANA MENENTUKAN PREMI TAHUNAN UNTUK TIGA ORANG PADA ASURANSI JIWA HIDUP GABUNGAN (JOINT LIFE) KOMPETENSI FINANSIAL SKRIPSI TRI YANA BHUANA 08405047 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

Hikmah Agustin, S.P.,MM

Hikmah Agustin, S.P.,MM Hikmah Agustin, S.P.,MM Konsep Dasar Time Value of Money Konsep ini berbicara bahwa nilai uang satu juta yang Anda punya sekarang tidak sama dengan satu juta pada sepuluh tahun yang lalu atau sepuluh tahun

Lebih terperinci

Asuransi Jiwa

Asuransi Jiwa Bab 5: Asuransi Jiwa Atina Ahdika, S.Si, M.Si Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Asuransi Jiwa Asuransi Jiwa Usaha kerjasama atau koperasi dari sejumlah orang yang sepakat memikul kesulitan keuangan

Lebih terperinci

ECONOMICAL MATHEMATICS

ECONOMICAL MATHEMATICS 12 February 2018 Abdul Aziz, M.Si 1 ECONOMICAL MATHEMATICS Abdul Aziz, M.Si Mathematics Department Science and Technology Faculty State of Islamic University Maulana Malik Ibrahim Malang 2 Sillabus BAB

Lebih terperinci

PERBANDINGAN NILAI TEBUS DAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA KONTINU. Jl. Prof. Soedarto, S.H, Semarang, 50275

PERBANDINGAN NILAI TEBUS DAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA KONTINU. Jl. Prof. Soedarto, S.H, Semarang, 50275 PERBANDINGAN NILAI TEBUS DAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA KONTINU Asri Nurul Fajriani 1, Djuwandi 2, Yuciana Wilandari 3 1,2,3 Program Studi Matematika Jl. Prof. Soedarto, S.H, Semarang, 50275 ABSTRAK

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ STUDI KELAYAKAN BISNIS Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ http://adamjulian.web.unej.ac.id/ PENDAHULUAN Arti Studi Kelayakan Bisnis??? Peranan Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan Bisnis memerlukan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ASURANSI DAN TABUNGAN PENDIDIKAN

PERBANDINGAN ASURANSI DAN TABUNGAN PENDIDIKAN PERBANDINGAN ASURANSI DAN TABUNGAN PENDIDIKAN Pricilla Natalia Budiman; Farah Kristiani Jurusan Matematika, Fakultas Teknologi Informasi dan Sains, Universitas Katolik Parahyangan Jln. Ciumbuleuit 94,

Lebih terperinci

PERHITUNGAN BIAYA PENSIUN MENGGUNAKAN METODE ATTAINED AGE NORMAL PADA DANA PENSIUN

PERHITUNGAN BIAYA PENSIUN MENGGUNAKAN METODE ATTAINED AGE NORMAL PADA DANA PENSIUN PERHITUNGAN BIAYA PENSIUN MENGGUNAKAN METODE ATTAINED AGE NORMAL PADA DANA PENSIUN Chrisna Sandy 1, Sudarwanto 2, Ibnu Hadi 3 Program Studi Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor riil saja seperti pertanian, industri, dan agrobisnis,

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor riil saja seperti pertanian, industri, dan agrobisnis, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada negara yang sedang berkembang, merupakan tugas utama pemerintah untuk senantiasa meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan negara. Pemerintah

Lebih terperinci

AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria

AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan Statistika - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2015 1 Tentang AK5161 Matematika

Lebih terperinci

PREMI TUNGGAL ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP UNIT LINK DENGAN GARANSI MINIMUM DAN NILAI CAP MENGGUNAKAN METODE POINT TO POINT

PREMI TUNGGAL ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP UNIT LINK DENGAN GARANSI MINIMUM DAN NILAI CAP MENGGUNAKAN METODE POINT TO POINT PREMI TUNGGAL ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP UNIT LINK DENGAN GARANSI MINIMUM DAN NILAI CAP MENGGUNAKAN METODE POINT TO POINT Ni Luh Juliantari 1, I Wayan Sumarjaya 2, I Nyoman Widana 3 1 Jurusan Matematika,

Lebih terperinci

CADANGAN PROSPEKTIF ASURANSI JIWA DWIGUNA DENGAN ASUMSI SERAGAM

CADANGAN PROSPEKTIF ASURANSI JIWA DWIGUNA DENGAN ASUMSI SERAGAM CADANGAN PROSPEKTIF ASURANSI JIWA DWIGUNA DENGAN ASUMSI SERAGAM Rosalina Margaretta 1*, Hasriati 2, Harison 2 1 Mahasiswa Program S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

DASAR DASAR TEORI OF INTEREST & ANUITAS Jakarta, 10 Mei Oleh : Masyhar Hisyam Wisananda, S.Si, ASAI

DASAR DASAR TEORI OF INTEREST & ANUITAS Jakarta, 10 Mei Oleh : Masyhar Hisyam Wisananda, S.Si, ASAI DASAR DASAR TEORI OF INTEREST & ANUITAS Jakarta, 10 Mei 2016 Oleh : Masyhar Hisyam Wisananda, S.Si, ASAI PENGERTIAN BUNGA Bunga merupakan pertambahan nilai dalam suatu periode Biasanya disimbolkan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap orang menginginkan kehidupan layak dan menyenangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap orang menginginkan kehidupan layak dan menyenangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya setiap orang menginginkan kehidupan layak dan menyenangkan di masa tua. Semua orang selalu berusaha untuk meningkatkan penghasilan pribadi. Penghasilan

Lebih terperinci

Nilai Akumulasi Anuitas Berjangka Dengan Distribusi Makeham Pada Status Hidup Gabungan

Nilai Akumulasi Anuitas Berjangka Dengan Distribusi Makeham Pada Status Hidup Gabungan Nilai Akumulasi Anuitas Berjangka Dengan Distribusi Makeham Pada Status Hidup Gabungan Nilwan Andiraja 1, Azhar Fadli 2 1,2 Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Lebih terperinci

PERHITUNGAN NILAI PREMI DAN TUNAI MANFAAT ASURANSI DENGAN BUNGA STOKASTIK MENGGUNAKAN MODEL VASICEK DAN CIR

PERHITUNGAN NILAI PREMI DAN TUNAI MANFAAT ASURANSI DENGAN BUNGA STOKASTIK MENGGUNAKAN MODEL VASICEK DAN CIR PERHITUNGAN NILAI PREMI DAN TUNAI MANFAAT ASURANSI DENGAN BUNGA STOKASTIK MENGGUNAKAN MODEL VASICEK DAN CIR skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Program Studi

Lebih terperinci