Monthly Market Update
|
|
- Glenna Gunardi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Monthly Market Update RESEARCH TEAM
2 Ringkasan Ekonomi Indonesia tumbuh 5,18% yoy dikuartal kedua 2016, atau lebih tinggi dari Q sebesar 4,66% yoy dan Q sebesar 4,92% yoy. Membaiknya pertumbuhan ekonomi pada Q antara lain dipicu oleh meningkatnya konsumsi masyarakat sejalan dengan laju inflasi yang terkendali, indeks kepercayaan konsumen yang masih tinggi, serta tren suku bunga yang mulai menurun. Belanja pemerintah juga tumbuh lebih baik dibandingkan dengan Q1, serta ekspor yang mulai membukukan pertumbuhan qoq yang positif setelah tiga triwulan sebelumnya selalu mengalami pertumbuhan qoq yang negatif. Dari sisi sektoral, sektor manufaktur tetap menjadi penyumbang terbesar terhadap perekonomian Indonesia dengan share 20,5%. Sedangkan sektor yang memiliki pertumbuhan tertinggi pada Q2 adalah sektor jasa keuangan dan asuransi yang bertumbuh 13,5% yoy. Pada terjadi inflasi sebesar 0,22% mom dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 125,41, setelah dibulan sebelumnya terjadi deflasi sebesar 0,02% mom. Secara tahunan, laju inflasi mencapai 3,07% yoy. Penyumbang inflasi tertinggi di bulan September adalah kelompok pendidikan dan rekreasi sebesar 0,52%. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada memutuskan untuk menurunkan BI 7-days Repo Rate sebesar 25bps ke level 5,00%, dengan suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility masing-masing menjadi sebesar 4,25% dan 5,75%. Rupiah tercatat terapresiasi sebesar 1,72% dari level Rp13.720/US$ pada akhir bulan Agustus 2016 ke level Rp13.042/US$ pada akhir bulan. Menguatnya rupiah dipengaruhi oleh meningkatnya aliran masuk modal asing akibat meredanya sentimen negatif terkait kenaikan FFR pada dan berlanjutnya implementasi UU Pengampunan Pajak. Pergerakan yield SUN selama bulan diwarnai fase bearish, ditandai dengan kenaikan yield rata-rata sebesar 0,77bps dibandingkan bulan lalu. Melemahnya kinerja pasar obligasi selama bulan September lebih dipengaruhi oleh spekluasi kenaikan Fed Fund Rate (FFR). Meskipun pada pekan kedua, spekulasi kenaikan FFR tersebut mereda sehingga mampu menjadi katalis positif dan penopang kinerja pasar obligasi domestik akhir September. Pada, rata-rata suku bunga dasar (SBDK) KPR dari 10 besar Bank Penyalur KPR di Indonesia mencapai 10,56%, tidak mengalami perubahan dari rata-rata SBDK bulan lalu. SBDK KPR tertinggi yang ditawarkan sebesar 11,62% yakni Bank Panin, sedangkan SBDK KPR terendah sebesar 9,75% yaitu Maybank. Data statistik perbankan Indonesia mencatatkan outstanding KPR per bulan Juli 2016 sebesar Rp338,95 triliun, mengalami penurunan dari bulan sebelumnya sebesar 0,26% (mom). Outstanding KPR tersebut meningkat sebesar 7,75% dibandingkan periode yang sama tahun 2015 (yoy). Sedangkan total outstanding KPR dan KPA per bulan Juli 2016 sebesar Rp351,764 triliun. Bank Indonesia mencatat persentase NPL KPR pada Juli 2016 mengalami kenaikan menjadi 2,83% dibandingkan periode Juni 2016 yakni sebesar 2,61%. (Sumber: Statistik Perbankan Indonesia). 1
3 Outstanding KPR dan KPA diproyeksikan tumbuh dikisaran 8,0%-9,0% yoy di tahun 2016 dengan nilai proyeksi Rp361,891 triliun dan Rp367,753 triliun di triwulan III dan IV tahun Outstanding KPR Syariah per bulan Juli 2016 sebesar Rp46,865 triliun, mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya sebesar 0,66% (mom) atau sebesar 11,71% dibandingkan periode yang sama tahun 2015 (yoy). Total outstanding KPR dan KPA Syariah per bulan Juli 2016 sebesar Rp48,283 triliun. Persentase NPL KPR Syariah pada Juli 2016 mengalami kenaikan menjadi 2,57% dibandingkan periode Juni 2016 yakni sebesar 2,42%. (Sumber: Statistik Perbankan Syariah). SMF Building Permit Index (SMF-BPI) mulai menunjukkan sinyal kenaikan, meski pertumbuhannya masih melambat. Pada bulan Agustus 2016, SMF-BPI meningkat 4,30% mom (-13,70% yoy) ke level 107,8. Pada bulan sebelumnya pertumbuhan SMF-BPI sebesar -8,8% mom (3,9% yoy) atau di level 103,4. Harga properti residensial pada triwulan II-2016 meningkat dari triwulan sebelumnya. Indeks Harga Properti Residensial pada triwulan II-2016 berada pada level 193,13 atau tumbuh 0,64% (qtq). Namun, pertumbuhan IHPR pada triwulan II-2016 tersebut melambat dibandingkan pertumbuhan IHPR pada triwulan I-2016 yang tercatat 0,99% (qtq). Secara triwulanan (qtq), perlambatan kenaikan harga tertinggi terjadi pada rumah tipe besar. Berdasarkan wilayah, peningkatan harga tertinggi terjadi pada kota Manado sebesar 7,52% (qtq). Secara tahunan, harga properti residensial tumbuh melambat. Pertumbuhan harga properti residensial tercatat 3,39% (yoy), melambat dibandingkan 4,15% (yoy) pada triwulan I (Sumber: Survey Harga Properti Residensial) Data Survey Harga Properti Residensial BI menyebutkan bahwa pada triwulan II-2016, fasilitas KPR masih menjadi pilihan utama dalam melakukan transaksi pembelian properti. Sebagian besar konsumen (75,68%) memilih fasilitas KPR dalam transaksi pembelian properti, kemudian berturut-turut adalah tunai bertahap (16,44%) dan tunai (7,88%). (Sumber: Survey Harga Properti Residensial) 2
4 DAFTAR ISI RINGKASAN... 1 DAFTAR ISI... 3 MAKRO EKONOMI... 4 Produk Domestik Bruto... 4 Inflasi... 5 BI 7-days Reverse Repo Rate... 6 Nilai Tukar USD-IDR... 7 PASAR SURAT UTANG... 8 INFORMASI PENYALUR KPR Outstanding KPR Non Performing Loan (NPL) KPR...11 Proyeksi Outstanding KPR&KPA...12 Outstanding KPR Syariah...13 Loan to Funding Ratio Perbankan...14 Suku Bunga Dasar KPR...15 SMF BUILDING PERMIT INDEX...16 INDEKS HARGA PROPERTI RESIDENTIAL
5 MAKROEKONOMI Produk Domestik Bruto Market Comment Ekonomi Indonesia tumbuh 5,18% yoy dikuartal kedua 2016, atau lebih tinggi dari Q sebesar 4,66% yoy dan Q sebesar 4,92% yoy. Dari sisi sektoral, kinerja sejumlah sektor yang menjadi penyumbang terbesar PDB adalah sebagai berikut: sektor manufaktur mampu tumbuh sebesar 4,74% yoy, diikuti sektor pertanian, kehutanan, perikanan (+3,23% yoy), sektor perdagangan besar & eceran (+4,07% yoy), sektor konstruksi (+6,21% yoy), dan sektor pertambangan dan penggalian (-0,72% yoy). Sumber : BPS Sementara dari sisi pengeluaran, kinerja penyumbang PDB terbesar adalah sebagai berikut: komponen konsumsi rumah tangga tumbuh 5,04% yoy, diikuti komponen pembentukan modal tetap bruto/pmtb (+5,06% yoy), ekspor (-2,73% yoy), konsumsi pemerintah (+6,28% yoy), dan konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga/lnprt (+6,72% yoy). Ekonomi Indonesia tumbuh 5,18% di Q Prospek: Perekonomian Indonesia diproyeksikan akan tumbuh semakin pesat. Dengan laju inflasi yang terjaga dan indeks kepercayaan konsumen yang relatif tinggi akan menjaga daya beli masyarakat tetap baik, sehingga konsumsi rumah tangga akan tetap tumbuh baik pula. Peningkatan konsumsi dan investasi, belanja pemerintah diproyeksikan juga akan lebih optimal mengingat tender-tender proyek sudah dilakukan sejak akhir tahun lalu, dan hambatan belanja APBN seperti tahun 2015 sudah dapat diatasi. 4
6 Inflasi : (0,22% mom, 3,07% yoy) Inflasi ,30% Inflasi ,08% Inflasi2014 8,36% Inflasi ,35% Sumber : BPS Pada terjadi inflasi sebesar 0,22% mom dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 125,41, setelah dibulan sebelumnya terjadi deflasi sebesar 0,02% mom. Secara tahunan, laju inflasi mencapai 3,07% yoy. Inflasi di bulan September terjadi karena adanya kenaikan harga kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, tembakau; kelompok perumahan, air, listrik, gas; kelompok sandang; kelompok kesehatan; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga; dan kelompok transport, komunikasi, jasa keuangan. Penyumbang inflasi tertinggi adalah kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,52%. Prospek: Untuk bulan Oktober tekanan inflasi bulanan diperkirakan akan relatif stabil dengan kecenderungan sedikit menurun dibandingkan dengan bulan September. Panen padi dan produk hortikultura lainnya (cabe, bawang, sayur-sayuran, dan lain-lain) di beberapa daerah yang biasanya berlangsung menjelang musim tanam akhir tahun, diperkirakan akan mampu menekan kenaikan harga kebutuhan pokok. Namun karena inflasi bulanan pada bulan Oktober 2015 sangat rendah (deflasi -0,08% MoM), maka laju inflasi tahunan pada bulan Oktober 2016 akan lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi tahunan bulan. 5
7 BI 7-days Reverse Repo Rate Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada memutuskan untuk menurunkan BI 7-days repo rate sebesar 25bps dari level 5,25% ke level 5,00%, diikuti dengan penurunan suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility masing-masing menjadi sebesar 4,25% dan 5,75%. 7-days reverse repo rate merupakan reformulasi suku bunga kebijakan. Dengan digunakannya 7-days reverse repo rate yang tenornya lebih pendek dan lebih mencerminkan bunga pasar uang antar bank, maka akan lebih cepat mempengaruhi suku bunga perbankan. Prospek: Ke depan dengan prospek inflasi yang terkendali sekitar 3,0%, nilai tukar rupiah yang relatif stabil (bahkan cenderung menguat) serta defisit neraca transaksi berjalan yang diproyeksikan akan tetap terjaga dibawah 3,0% dari PDB, maka peluang penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia masih terbuka lebar, paling tidak satu kali lagi sampai dengan akhir tahun Penurunan tersebut tampaknya akan dilakukan pada bulan Oktober atau Desember Peluang penurunan suku bunga acuan pada bulan November relatif kecil mengingat tren inflasi tahunan diperkirakan sedikit meningkat pada bulan Oktober yang datanya dirilis pada bulan November. Sedangkan pada bulan November dan Desember tren inflasi tahunan diperkirakan akan kembali menurun, dimana datanya akan dirilis masing-masing pada bulan Desember dan Januari. Dengan demikian suku bunga acuan 7- day (reverse) repo rate diproyeksikan akan turun menjadi 4,75% sampai dengan akhir tahun 2016 ini. 6
8 Nilai Tukar USD-IDR Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap US Dollar Periode (Sumber: Bloomberg) Rupiah tercatat terapresiasi sebesar 1,72% dari level Rp13.270/US$ pada akhir bulan Agustus 2016 ke level Rp13.042/US$ pada akhir bulan. Menguatnya rupiah dipengaruhi oleh sisi eksternal maupun domestik. Dari sisi eksternal dipengaruhi oleh meningkatnya aliran masuk modal asing akibat meredanya sentimen negatif terkait kenaikan Fed Funds Rate (FFR) pada. Sementara dari sisi domestik dipengaruhi oleh berlanjutnya implementasi UU Pengampunan Pajak serta persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian Indonesia sejalan dengan perbaikan fundamental ekonomi domestik. Prospek: Nilai tukar rupiah diproyeksikan akan relatif stabil dengan kecenderungan menguat. Dari sisi domestik perbaikan fundamental ekonomi seperti laju inflasi yang tetap terkendali, ekspektasi peningkatan pertumbuhan ekonomi serta surplus neraca perdagangan sehingga defisit transaksi berjalan tetap terjaga akan menjadi faktor yang memberikan sentimen positif terhadap nilai tukar rupiah. Dari sisi global, perlambatan pemulihan ekonomi di beberapa negara besar dunia seperti Amerika Serikat, Eropa, Jepang, China dan lainlain direspon oleh otoritas moneter-nya dengan kebijakan moneter yang longgar (berupa suku bunga yang sangat rendah dan quantitative easing) serta kebijakan fiskal yang ekspansif untuk mempercepat peningkatan pertumbuhan ekonominya. Kebijakan yang seperti ini akan menyebabkan peningkatan aliran modal dari negara maju ke negara berkembang (termasuk Indonesia) sehingga akan berdampak positif terhadap nilai tukar rupiah maupun pasar modal. 7
9 PASAR SURAT UTANG Pergerakan yield SUN bulan diwarnai fase bearish dengan kenaikan rata-rata sebesar 0,77bps mom dibanding bulan sebelumnya. Rata-rata 1 bulan Tenor SUN Premium Pasar CB AAA CB AA+ 1 6, , , , , , *CB : Corporate Bonds (Obligasi Korporasi) Sumber : IBPA, diolah Pergerakan yield SUN selama bulan September 2016 diwarnai fase bearish, ditandai dengan kenaikan yield rata-rata sebesar 0,77bps mom. Melemahnya kinerja pasar obligasi pada bulan September dipicu oleh spekulasi kenaikan Fed Fund Rate (FFR). Selain itu, tren negatif harga minyak dunia akibat melimpahnya produksi minyak mentah dunia juga menjadi kekhawatiran investor yang menyebabkan tekanan di pasar obligasi. Meskipun pada pertengahan bulan September, keputusan The Fed untuk mempertahankan FFR di kisaran 0,25%-0,50% menjadi katalis positif dan penopang kinerja pasar obligasi domestik akhir September. Rata rata Yield SUN pada Septmber 2016 mengalami kenaikan sebesar 0,77bps mom 8
10 Credit Spread Obligasi rating AAA & rating AA+ mengalami pergerakan terbatas dibandingkan dengan bulan sebelumnya Sumber: IBPA, diolah 9
11 INFORMASI PEMBIAYAAN PERUMAHAN Outstanding KPR Outstanding KPR mengalami kenaikan Data statistik perbankan Indonesia mencatatkan outstanding KPR per bulan Juli 2016 sebesar Rp338,95 triliun, mengalami penurunan dari bulan sebelumnya sebesar 0,26% (mom). Outstanding KPR Juli 2016 mengalami pertumbuhan sebesar 7,75% dibandingkan periode yang sama tahun 2015 (yoy). Sedangkan total outstanding KPR dan KPA per bulan Juli 2016 sebesar Rp351,764 triliun. Bank Indonesia mencatat persentase NPL KPR pada Juli 2016 mengalami kenaikan menjadi 2,83% dibandingkan periode Juni 2016 yakni sebesar 2,61%. (Sumber: Statistik Perbankan Indonesia). Volume outstanding KPR mengalami penurunan pada Juli 2016 Outstanding KPR Juli 2016 mengalami penurunan dari periode sebelumnya 10
12 Non Performing Loan (NPL) KPR Bank Indonesia mencatat persentase NPL KPR pada Juli 2016 mengalami kenaikan menjadi 2,83% dibandingkan periode Juni 2016 yakni sebesar 2,61%. Secara volume, NPL KPR Juli 2016 naik sebesar Rp723 miliar. (Sumber: Statistik Perbankan Indonesia) Persentase NPL KPR naik dibandingkan dengan bulan sebelumnya 11
13 Proyeksi Outstanding KPR dan KPA Proyeksi Outstanding KPR & KPA 2016 Dengan asumsi pertumbuhan PDB berkisar antara 5,1% di tahun 2016, BI rate di level 6,50%, dan pertumbuhan harga properti residensial di rentang 2,88%-4,15% yoy, maka KPR dan KPA diproyeksikan tumbuh dikisaran 8,0%-9,0% yoy di tahun Periode Proyeksi KPR & KPA (Rp Miliar) Q Q
14 Outstanding KPR Syariah Outstanding KPR Syariah mengalami kenaikan Outstanding KPR Syariah per bulan Juli 2016 sebesar Rp46,865 triliun, mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya sebesar 0,66% (mom) atau sebesar 11,71% dibandingkan periode yang sama tahun 2015 (yoy). Total outstanding KPR dan KPA Syariah per bulan Juli 2016 sebesar Rp48,283 triliun. Persentase NPL KPR Syariah pada Juli 2016 mengalami kenaikan menjadi 2,57% dibandingkan periode Juni 2016 yakni sebesar 2,42%. (Sumber: Statistik Perbankan Syariah). Volume outstanding KPR Syariah mengalami kenaikan pada Juli 2016 Persentase NPL KPR Syariah meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya 13
15 Loan to Funding Ratio Perbankan Tabel Loan to Funding Ratio Penyalur KPR LFR Bank BTN 102,63% Bank Danamon 90,95% Bank CIMB Niaga 92,51% Bank Permata 85,51% Bank BRI 86,80% Bank Panin 93,38% Bank Maybank 86,57% Bank BNI 89,80% Bank Mandiri 87,49% Bank BCA 77,88% Average 89,35% Posisi LFR (Loan to Funding Ratio) per Juni 2016 menunjukkan rata-rata posisi di bawah LFR yang ditetapkan Bank Indonesia Posisi rata-rata LFR 10 (sepuluh) bank penyalur KPR per Juni 2016 adalah sebesar 89,35%. Dilihat dari tabel menunjukan bahwa Bank BTN (102,63%), Bank CIMB Niaga (92,51%), dan Bank Panin (93,38%) memiliki LFR yang melewati batas atas dari LFR yang ditetapkan BI, yaitu 92%. Sumber: Laporan Triwulan (Q2) 2016 masing-masing bank, diolah 14
16 Suku Bunga Dasar KPR Tabel Suku bunga dasar KPR Penyalur KPR SBDK (KPR) Bank BRI 10,25% Bank BCA 10,00% Bank CIMB Niaga 10,50% Bank Mandiri 10,25% Bank BNI 10,50% Bank Maybank 9,75% Bank Panin 11,62% Bank BTN 10,50% Bank Danamon 11,00% Bank Permata 11,25% Average 10,56% Sumber: Website masing-masing bank Pada, dari 10 besar Bank Penyalur KPR di Indonesia rata-rata SBDK untuk KPR sebesar 10,56%, tidak mengalami perubahan dari rata-rata SBDK periode sebelumnya. Suku bunga dasar KPR tertinggi yang ditawarkan saat ini adalah sebesar 11,62% yaitu Bank Panin. Sedangkan suku bunga dasar KPR terendah yang ditawarkan saat ini adalah sebesar 9,75% yaitu Maybank. Dengan perubahan suku bunga acuan menjadi 7-days repo rate yang setara dengan suku bunga operasi moneter 7 hari, transmisi kebijakan dari Bank Indonesia ke pasar uang dan bank akan lebih efektif. 15
17 SMF BUILDING PERMIT INDEX (SMF-BPI) SMF Building Permit Index SMF Building Permit Index (SMF-BPI) menunjukkan sinyal kenaikan, meskipun pertumbuhannya secara tahunan masih melambat. Pada bulan Agustus 2016, SMF-BPI meningkat 4,30% mom (-13,70% yoy) ke level 107,8. Pada bulan sebelumnya pertumbuhan SMF-BPI sebesar -8,8% mom (3,9% yoy) atau di level 103,4. Source: PTSP Kota & Kanupaten, diolah SMF Building Permit Index (SMF-BPI) dibangun berdasarkan data IMB dari 12 wilayah kota/kabupaten di Indonesia, dan diolah secara statistik. SMF-BPI merupakan salah satu leading indicator penting yang bermanfaat untuk memonitor arah perkembangan ekonomi Indonesia, termasuk sektor perumahan. Cepatnya pertumbuhan IMB nasional, menjadi salah satu indikasi akselerasi permintaan domestik dan ekonomi dalam 6-12 bulan mendatang. 16
18 INDEKS HARGA PROPERTI RESIDENSIAL Pertumbuhan Harga Properti Residensial Pertumbuhan indeks harga properti residensial pada triwulan II-2016 mengalami perlambatan dari triwulanan sebelumnya Harga properti residensial pada triwulan II-2016 meningkat dari triwulan sebelumnya. Indeks Harga Properti Residensial pada triwulan II-2016 berada pada level 193,13 atau tumbuh 0,64% (qtq). Namun, pertumbuhaan IHPR pada triwulan II-2016 tersebut melambat dibandingkan pertumbuhan IHPR pada triwulan I-2016 yang tercatat 0,99% (qtq). Secara triwulanan (qtq), perlambatan kenaikan harga tertinggi terjadi pada rumah tipe besar. Berdasarkan wilayah, peningkatan harga tertinggi terjadi pada kota Manado sebesar 7,52% (qtq). Secara tahunan, harga properti residensial tumbuh melambat. Pertumbuhan harga properti residensial tercatat 3,39% (yoy), melambat dibandingkan 4,15% (yoy) pada triwulan I Data Survey Harga Properti Residensial BI menyebutkan bahwa pada triwulan II-2016, fasilitas KPR masih menjadi pilihan utama dalam melakukan transaksi pembelian properti. Sebagian besar konsumen (75,68%) memilih fasilitas KPR dalam transaksi pembelian properti, kemudian berturutturut adalah tunai bertahap (16,44%) dan tunai (7,88%). (Sumber: Survey Harga Properti Residensial) Disclaimer: The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. However, none of any PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) and/or their respective employees and/or agents make any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a result of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report. For further information please contact our number
Monthly Market Update
Monthly Market Update RESEARCH TEAM Ringkasan Ekonomi Indonesia tumbuh 5,18 persen yoy dikuartal kedua 2016, atau lebih tinggi dari Q2 2015 sebesar 4,66 persen yoy dan Q1 2016 sebesar 4,92 persen yoy.
Lebih terperinciDesember 2016 RESEARCH TEAM
RESEARCH TEAM Ringkasan Ekonomi Indonesia tumbuh 5,02% yoy pada kuartal ketiga 2016, lebih tinggi dari Q3 2015 sebesar 4,74% yoy atau lebih rendah dari Q2 2016 sebesar 5,18% yoy. PDB kuartal ketiga 2016
Lebih terperinciMonthly Market Update
Monthly Market Update RESEARCH TEAM Ringkasan Ekonomi Indonesia tumbuh 5,18 persen yoy dikuartal kedua 2016, atau lebih tinggi dari Q2 2015 sebesar 4,66 persen yoy dan Q1 2016 sebesar 4,92 persen yoy.
Lebih terperinciMonthly Market Update
Monthly Market Update RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia tumbuh 4,94% yoy pada kuartal keempat 2016. Angka ini lebih rendah dibandingkan PDB pada kuartal sebelumnya yaitu sebesar 5,02% (yoy). Pada
Lebih terperinciJuni 2017 RESEARCH TEAM
RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia kuartal pertama 2017 tumbuh 5,01% yoy. Angka ini lebih tinggi dibandingkan PDB pada kuartal keempat 2016 sebesar 4,94%(yoy) dan kuartal ketiga 2016 sebesar 4,92%
Lebih terperinciSMF Highlight PASAR PEMBIAYAAN PERUMAHAN 2016 : MELAMBAT. Februari 2017 Highlight 2/2017
SMF Highlight Februari 2017 Highlight 2/2017 PASAR PEMBIAYAAN PERUMAHAN 2016 : MELAMBAT Kondisi pasar pembiayaan perumahan masih mengalami perlambatan. Hingga akhir tahun 2016, beberapa indikator pembiayaan
Lebih terperinciSMF Highlight AWAL TAHUN 2017, PASAR PEMBIAYAAN PERUMAHAN MELAMBAT. Maret 2017 Highlight 3/2017
SMF Highlight Maret 2017 Highlight 3/2017 AWAL TAHUN 2017, PASAR PEMBIAYAAN PERUMAHAN MELAMBAT Awal tahun 2017, kondisi pasar pembiayaan perumahan masih flat dengan kecenderungan melambat. Harga properti
Lebih terperinciNovember 2016 Highlight 5/2016. Pertumbuhan Harga Properti Residential Masih Lambat
SMF Highlight November 2016 Highlight 5/2016 PASAR PEMBIAYAAN PERUMAHAN: STAGNAN Kondisi pasar perumahan belum menunjukkan perbaikan signifikan. Pertumbuhan ekonomi yang masih lemah ditambah dengan tingkat
Lebih terperinciMonthly Market Update
Monthly Market Update RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia tumbuh 5,02% yoy pada kuartal ketiga 2016, lebih tinggi dari 2015 sebesar 4,74% yoyatau lebih rendah dari 2016 sebesar 5,18% yoy. PDB kuartal
Lebih terperinciInformasi Pembiayaan Perumahan
Informasi Pembiayaan Perumahan Juni 2016 LATEST UPDATE Sampai dengan triwulan pertama 2016, pertumbuhan harga properti masih terus melambat menjadi 4,2% yoy. Angka ini lebih rendah dari triwulan sebelumnya
Lebih terperinciFebruari 2017 RESEARCH TEAM
RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia tumbuh 4,94% yoy pada kuartal keempat 2016. Angka ini lebih rendah dibandingkan PDB pada kuartal sebelumnya yaitu sebesar 5,02% (yoy). Pada kuartal terakhir ini,
Lebih terperinciMei 2017 RESEARCH TEAM
RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia kuartal pertama 2017 tumbuh 5,01% yoy. Angka ini lebih tinggi dibandingkan PDB pada kuartal keempat 2016 sebesar 4,94%(yoy) dan kuartal ketiga 2016 sebesar 4,92%
Lebih terperinciMonthly Market Update
Monthly Market Update RESEARCH TEAM Ringkasan Ekonomi Indonesia tumbuh 4,92 persen yoy dikuartal pertama 2016 (-0,34% qoq), atau lebih tinggi dari Q1 2015 sebesar 4,73 persen yoy dan melambat dibandingkan
Lebih terperinciPerkembangan dan Prospek Perekonomian Global dan Domestik
Perkembangan dan Prospek Perekonomian Global dan Domestik Desember 2016 PERKEMBANGAN DAN PROSPEK PEREKONOMIAN GLOBAL Data terkini dari beberapa negara maju mengindikasikan bahwa perekonomian dunia saat
Lebih terperinciMonthly Market Update
Monthly Market Update RESEARCH TEAM Ringkasan Ekonomi Indonesia tumbuh 4,92 persen yoy dikuartal pertama 2016 (-0,34% qoq), atau lebih tinggi dari Q1 2015 sebesar 4,73 persen yoy dan melambat dibandingkan
Lebih terperinciMonthly Market Update
RESEARCH TEAM Ringkasan Pada terjadi inflasi sebesar 0,19 persen MoM dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 123,75, setelah dibulan sebelumnya terjadi deflasi sebesar 0,09 persen MoM. Secara tahunan,
Lebih terperinciPerkembangan dan Prospek Perekonomian Global dan Domestik
Perkembangan dan Prospek Perekonomian Global dan Domestik Agustus 2016 PERKEMBANGAN DAN PROSPEK PEREKONOMIAN GLOBAL AMERIKA SERIKAT Perkembangan ekonomi AS masih belum meningkat signifikan. Hal ini terlihat
Lebih terperinciPerkembangan dan Prospek Perekonomian Global dan Domestik
Perkembangan dan Prospek Perekonomian Global dan Domestik September 2016 PERKEMBANGAN DAN PROSPEK PEREKONOMIAN GLOBAL AMERIKA SERIKAT Perkembangan ekonomi AS yang cenderung stagnan dan lembih lambat dari
Lebih terperinciKinerja CENTURY PRO FIXED
29-Jan-16 NAV: Total Dana Kelolaan 3,058,893,148.56 - Keuangan - Infrastruktur 0-80% AAA A - 66.33% 15.52% 18.15% - Inflasi (Jan 2016) - Inflasi (YoY) - BI Rate 0.51% 4.14% 7.25% Kinerja Sejak pe- Deskripsi
Lebih terperinciKinerja CARLISYA PRO SAFE
29-Jan-16 NAV: (netto) vs per December 2015 () 5.15% 6.92% Total Dana Kelolaan 395,930,218.07 10 0-100% Kinerja - Inflasi (Jan 2016) 0.51% Deskripsi Jan-16 YoY - Inflasi (YoY) 4.14% - BI Rate 7.25% Yield
Lebih terperinciMACROECONOMIC REPORT JUNI, 2014
INFLASI BULAN MEI TERCATAT 0,1% Pada bulan Mei 2014, laju inflasi tercatat sebesar 0,1%. Faktor pendukung inflasi karena harga makanan jadi dan minuman yang meningkat. Inflasi tahun kalender sebesar 1,56%,
Lebih terperinciKinerja CARLISYA PRO FIXED
29-Jan-16 NAV: Total Dana Kelolaan 1,728,431,985.66 Pasar Uang 0-80% Deposito Syariah 6.12% 93.88% Infrastruktur 87.50% Disetahunkaluncuran Sejak pe- Deskripsi Jan-16 YoY Keuangan 12.50% Yield 0.64% 7.66%
Lebih terperinciANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV
ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 263 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 Tim Penulis
Lebih terperinciKinerja CARLISYA PRO MIXED
29-Jan-16 NAV: 1,707.101 Total Dana Kelolaan 12,072,920,562.29 - Pasar Uang 0-90% - Deposito Syariah - Efek Pendapatan Tetap 10-90% - Syariah - Efek Ekuitas 10-90% - Ekuitas Syariah 12.37% 48.71% 38.92%
Lebih terperinciANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III
ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 127 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 Tim Penulis
Lebih terperinciKinerja CARLISYA PRO SAFE
29-Jan-16 NAV: Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan Dana Investasinya pada portfolio investasi Syariah yang disediakan pihak perusahaan. (netto) vs per December 2015 () 5.15% 6.92% Total
Lebih terperinciMACROECONOMIC REPORT JULI, 2014
INFLASI BULAN JUNI TERCATAT 0,43% Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, inflasi pada bulan Juni 2014 mencapai 0,43%. Inflasi Juni lebih tinggi dari Mei 2014 yang sebesar 0,16%. Inflasi secara berurutan
Lebih terperinciCENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran
29-Jan-16 NAV: 1,949.507 Total Dana Kelolaan 3,914,904,953.34 Pasar Uang 0-90% Ekuitas 77.38% Efek Pendapatan Tetap 10-90% Obligasi 12.93% Efek Ekuitas 10-90% Pasar Uang 8.82% 0.87% Keuangan A Deskripsi
Lebih terperinciJuni Danareksa Investment Management PEREKONOMIAN GLOBAL. Perekonomian Amerika ( AS )
PEREKONOMIAN GLOBAL Perekonomian Amerika ( AS ) Selama kuartal pertama 2012, ekonomi AS tumbuh 2,1% tahunan ( yoy ) lebih baik dibandingkan kuartal keempat 2011 yang hanya 1,6% yoy. Konsumsi domestik mencatat
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKONOMI, KETENAGAKERJAAN, DAN KEMISKINAN
PERKEMBANGAN EKONOMI, KETENAGAKERJAAN, DAN KEMISKINAN PERKEMBANGAN EKONOMI, KETENAGAKERJAAN DAN KEMISKINAN Kinerja perekonomian Indonesia masih terus menunjukkan tren peningkatan dalam beberapa triwulan
Lebih terperinciANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV
ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 245 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 Tim Penulis
Lebih terperinciR i Danareksa Research Institute
MARKET SCREEN, 9 JUNI 2015 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Sideways melemah Prediksi periode intraday: Sideways menguat Level support-resistance: 4,954.3-5,119.3 Saham
Lebih terperinciCARLISYA PRO FIXED Dana Investasi Syariah Pendapatan Tetap
CARLISYA PRO FIXED Dana Investasi Syariah Pendapatan Tetap 31-Jan-17 NAV: 1,494.165 CARLISYA PRO Adalah gabungan dari Dana Tabarru dan Dana Investasi dimana Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan
Lebih terperinciR i Danareksa Research Institute
MARKET SCREEN, 2 JULI 2015 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Melemah Prediksi periode intraday: Sideways menguat Level support-resistance: 4,885.1-4,941.9 Saham yang layak
Lebih terperinciSinyal Negatif. Technical Analysis Stock Shoot 3 Juni Infrastructure. Target Juni 13 Juni Analisa teknis.
Infrastructure 1050 Saham Pilihan 3 Juni 1 ADHI WIKA JSMR Topik pilihan Investasi Asing di Sektor Infrastruktur Harus Dibatasi, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menilai, Indonesia membutuhkan bantuan dana
Lebih terperinciR i Danareksa Research Institute
MARKET SCREEN, 16 JUNI 2015 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Melemah Prediksi periode intraday: Sideways melemah Level support-resistance: 4,778.6-4,956.1 Saham yang
Lebih terperinciCENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap
CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap 31-Jan-17 NAV: 2,098.321 CENTURY PRO Adalah gabungan dari produk asuransi seumur hidup (whole life) dan investasi dimana Pemegang Polis mempunyai kebebasan
Lebih terperinciLevel psikologis IHSG terletak di angka Resistance 3 4,947 Resistance 2 4,936 Resistance 1 4,931. Pivot Point 4,925
IHSG Netral 4.900 Saham Pilihan 16 Juni 24 Juni 2014 CTRA EXCL TBIG Topik pilihan Bursa saham Jepang bergerak melemah pada sesi pertama perdagangan Senin (16/6) terkait dengan kecemasan pasar terhadap
Lebih terperinciCARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang
CARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang 31-Jan-17 NAV: 1,355.077 CARLISYA PRO Adalah gabungan dari Dana Tabarru dan Dana Investasi dimana Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan
Lebih terperinciMACROECONOMIC REPORT AGUSTUS, 2014
INFLASI BULAN JULI TERCATAT 0,93 % Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ada beberapa andil penyebab inflasi bulan Juli yang mencapai 0,93%. BPS menyatakan angka tersebut lebih tinggi jika dibandingakan
Lebih terperinci1. Tinjauan Umum
1. Tinjauan Umum Perekonomian Indonesia dalam triwulan III-2005 menunjukkan kinerja yang tidak sebaik perkiraan semula, dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan lebih rendah sementara tekanan terhadap
Lebih terperinciCARLINK PRO SAFE Dana Investasi Pasar Uang
SAFE 29-Jan-16 NAV: 11.00% Tabel Kinerja CARLink SAFE Total Dana Kelolaan 1,286,637,672.00 Memberikan hasil investasi yang kompetitif dengan mengutamakan keamanan dan tingkat likuiditas yang tinggi. Pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pencerminan tingkat inflasi merupakan persentasi kecepatan naiknya harga-harga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian suatu negara dapat ditinjau dari variabelvariabel makroekonomi yang mampu melihat perekonomian dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Variabelvariabel
Lebih terperinciCARLINK PRO MIXED Dana Investasi Campuran 31-Jan-17 NAV: 2,
31-Jan-17 NAV: 2,801.484 Total Dana Kelolaan 623,277,205,179.56 Pasar Uang 10-90% Ekuitas 38.59% Mata Uang Rupiah Efek Pendapatan Tetap 10-90% Obligasi 36.54% Bank Kustodian PT BANK CIMB NIAGA Efek Ekuitas
Lebih terperinciBAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN I. Ekonomi Dunia Pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari perkembangan ekonomi dunia. Sejak tahun 2004, ekonomi dunia tumbuh tinggi
Lebih terperinciPerkembangan Hari Ini
R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN 21 JUNI 2016 Periode Minor (1-5 hari) : Sideways menguat Periode Intraday : Sideways menguat Support-Resistance : 4,816.9-4,886.8 Saham yang layak dicermati
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,
BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 Perkembangan Laju Inflasi di Indonesia Tingkat inflasi merupakan salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara selain faktor-faktor lainnya seperti
Lebih terperinciCENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran
29-Jan-16 NAV: 1,949.507 Total Dana Kelolaan 3,914,904,953.34 Pasar Uang 0-90% Ekuitas 77.38% Efek Pendapatan Tetap 10-90% Obligasi 12.93% Efek Ekuitas 10-90% Pasar Uang 8.82% 0.87% Keuangan A Deskripsi
Lebih terperinciR i Danareksa Research Institute
MARKET SCREEN, 22 MEI 2015 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Sideways menguat Prediksi periode intraday: Sideways melemah Level support-resistance: 5,248.8-5,367.7 Saham
Lebih terperinciR i Danareksa Research Institute
MARKET SCREEN, 3 JUNI 2015 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Sideways melemah Prediksi periode intraday: Sideways melemah Level support-resistance: 5,172.0-5,236.5 Saham
Lebih terperinciCARLISYA PRO FIXED Dana Investasi Syariah Pendapatan Tetap
CARLISYA PRO FIXED Dana Investasi Syariah Pendapatan Tetap 31-Jan-17 NAV: 1,494.165 CARLISYA PRO Adalah gabungan dari Dana Tabarru dan Dana Investasi dimana Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan
Lebih terperinciCENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap
CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap 31-Jan-17 NAV: 2,098.321 CENTURY PRO Adalah gabungan dari produk asuransi seumur hidup (whole life) dan investasi dimana Pemegang Polis mempunyai kebebasan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Perkembangan Inflasi di Indonesia Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang, dimana adanya perubahan tingkat inflasi sangat berpengaruh terhadap stabilitas
Lebih terperinciRingkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia
Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Perlambatan pertumbuhan Indonesia terus berlanjut, sementara ketidakpastian lingkungan eksternal semakin membatasi ruang bagi stimulus fiskal dan moneter
Lebih terperinciPENGHARGAAN DI TAHUN 2008
PENGHARGAAN DI TAHUN 2008 Investor Award 2008 Pada bulan Mei 2008 SG memperoleh penghargaan Investor Awards, The Best Listed Companies 2008 khusus di sektor Industri Dasar dan Primer. Indonesia Property
Lebih terperinciKondisi Perekonomian Indonesia
KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA Kondisi Perekonomian Indonesia Tim Ekonomi Kadin Indonesia 1. Kondisi perekonomian dunia dikhawatirkan akan benar-benar menuju jurang resesi jika tidak segera dilakukan
Lebih terperinciANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III
ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran,Triwulan III - 2005 135 ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2005 Tim Penulis
Lebih terperinciINDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER
PANDANGAN GUBERNUR BANK INDONESIA PADA RAPAT KERJA PANITIA ANGGARAN DPR RI MENGENAI LAPORAN SEMESTER I DAN PROGNOSIS SEMESTER II APBN TA 2006 2006 Anggota Dewan yang terhormat, 1. Pertama-tama perkenankanlah
Lebih terperinciexpenditure) naik 0,4 persen dibulan Mei. Pertumbuhan keduanya tercatat melambat
MARKET SCREEN 30 JUNI 2016 Periode Minor (1-5 hari) : Sideways menguat Periode Intraday : Sideways menguat Support-Resistance : 4,881.3-5,029.5 Saham yang layak dicermati ASII, AUTO, GGRM, HMSP, AISA,
Lebih terperinciCARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang
CARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang 31-Jan-17 NAV: 1,355.077 CARLISYA PRO Adalah gabungan dari Dana Tabarru dan Dana Investasi dimana Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan
Lebih terperinciTINJAUAN EKONOMI Januari 2010
TINJAUAN EKONOMI Januari 2 Cadangan Devisa Sumber : Bank Indonesia dan Data Olahan Erdikha Awal Tahun 2, BI rate inline dengan konsensusnya Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan
Lebih terperinciCARLISYA PRO MIXED Dana Investasi Syariah Campuran
31-Jan-17 NAV: 1,956.984 Total Dana Kelolaan 13,549,697,865.75 - Pasar Uang 0-90% - Deposito 6.49% Mata Uang Rupiah - Efek Pendapatan Tetap 10-90% - Obligasi 42.46% Bank Kustodian PT BANK CIMB NIAGA -
Lebih terperinciPerkembangan Hari Ini
R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN 29 JUNI 2016 Periode Minor (1-5 hari) : Sideways melemah Periode Intraday : Sideways menguat Support-Resistance : 4,814.2-4,924.6 Saham yang layak dicermati
Lebih terperinciLAPORAN EKONOMI MAKRO KUARTAL III-2014
LAPORAN EKONOMI MAKRO KUARTAL III-2014 Proses perbaikan ekonomi negara maju terhambat tingkat inflasi yang rendah. Kinerja ekonomi Indonesia melambat antara lain karena perlambatan ekspor dan kebijakan
Lebih terperinciGLOBAL OUTLOOK 2 OKTOBER 2017
GLOBAL OUTLOOK 2 OKTOBER 2017 Pasar Menembus Level Tertinggi Sepanjang Sejarah Konfirmasi Bullish Terbatas Jenuh Beli PENURUNAN BI RATE MENJADI KATALIS IHSG Ekonomi Amerika Serikat (AS) pada periode Q2
Lebih terperinciCARLINK PRO SAFE Dana Investasi Pasar Uang 31-Jan-17 NAV: 2,
CARLINK PRO SAFE Dana Investasi Pasar Uang 31-Jan-17 NAV: 2,330.705 CARLINK PRO Adalah gabungan dari produk asuransi berjangka (term insurance) dan investasi dimana Pemegang Polis mempunyai kebebasan untuk
Lebih terperinciKinerja CARLISYA PRO MIXED
29-Jan-16 Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan Dana Investasinya pada portfolio investasi Syariah yang disediakan pihak perusahaan. NAV: 1,707.101 Total Dana Kelolaan 12,072,920,562.29
Lebih terperinciSinyal Netral. Technical Analysis Stock Shoot 2 Juni Jakarta Composite Index. Target Potensi bulanan Terendah Tertinggi 5.
Jakarta Composite Index Netral 4.850 Terendah 3.837 Tertinggi 5.251 Support 4.859 Resistance 5.032 Saham Pilihan 2 Juni 7 Juni 2014 ASII BBRI ADRO Lucky Bayu Purnomo Technical Analysis ( 62-21) 2955 577
Lebih terperinciPrediksi Tingkat Suku Bunga SPN 3 Bulan 6,3%
1 Prediksi Tingkat Suku Bunga SPN 3 Bulan 6,3% Prediksi tingkat suku bunga SPN 3 Bulan tahun 2016 adalah sebesar 6,3% dengan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi internal maupun eksternal. Data yang digunakan
Lebih terperinciMARKET CORNER. Technical Approach October 8 th, 2014 SIKLUS YANG BERULANG DI IHSG?
Technical Approach October 8 th, 2014 SIKLUS YANG BERULANG DI IHSG? In the middle of difficulty lies opportunity Albert Einstein Melihat pergerakan bursa efek Indonesia di sepanjang tahun 2014, secara
Lebih terperinciTrend Analysis 3 April 2014
Jakarta Composite Index Daily Laju pergerakan IHSG menjelang Tanggal 9 April cenderung menguji level resistance di angka 4.920, di dukung dengan suasana minggu tenang yang memberikan efek mimin sentuimen
Lebih terperinciPerkembangan Hari Ini
R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN 23 JUNI 2016 Periode Minor (1-5 hari) : Sideways menguat Periode Intraday : Sideways menguat Support-Resistance : 4,868.6-4,913.3 Saham yang layak dicermati
Lebih terperinciRingkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012
Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Asesmen Ekonomi Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada triwulan II 2012 tercatat sebesar 7,25%, mengalami perlambatan dibandingkan
Lebih terperinciBAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Sejak pertengahan tahun 2006, kondisi ekonomi membaik dari ketidakstabilan ekonomi tahun 2005 dan penyesuaian kebijakan fiskal dan moneter yang
Lebih terperinciRealisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBNP 2015
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des Asumsi Dasar Ekonomi Makro 2015 Asumsi Dasar Ekonomi Makro Tahun 2015 Indikator a. Pertumbuhan ekonomi (%, yoy) 5,7 4,7 *) b. Inflasi (%, yoy) 5,0 3,35
Lebih terperinciPolicy Brief Outlook Penurunan BI Rate & Ekspektasi Dunia Usaha No. 01/01/2016
Policy Brief Outlook Penurunan BI Rate & Ekspektasi Dunia Usaha No. 01/01/2016 Overview Beberapa waktu lalu Bank Indonesia (BI) dalam RDG 13-14 Januari 2016 telah memutuskan untuk memangkas suku bunga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada tahun 2007, keadaan ekonomi di Indonesia dapat dikatakan baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada tahun 2007, keadaan ekonomi di Indonesia dapat dikatakan baik dan stabil. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator yang memberikan nilai-nilai yang
Lebih terperinciInflasi mtm sedikit meningkat, BI Rate Akan Kembali Diturunkan
Inflasi mtm sedikit meningkat, BI Rate Akan Kembali Diturunkan Inflasi Akhir semester I 2009 Inflasi sebesar 0,11% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,10 terjadi pada penghujung Jun. Inflasi
Lebih terperinciCARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang
29-Jan-16 NAV: 1,145.077 Adalah gabungan dari produk asuransi berjangka (term insurance) dan investasi dimana Pemegang Polis mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan Dana Investasi yang disediakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rakyat (Yunan, 2009:2). Pertumbuhan ekonomi juga berhubungan dengan proses
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai salah satu negara berkembang berusaha dengan giat melaksanakan pembangunan secara berencana dan bertahap, tanpa mengabaikan usaha pemerataan dan
Lebih terperinciPerkembangan Terkini Perekonomian Global dan Nasional serta Tantangan, dan Prospek Ekonomi ke Depan. Kantor Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Timur
1 Perkembangan Terkini Perekonomian Global dan Nasional serta Tantangan, dan Prospek Ekonomi ke Depan Kantor Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Timur ALUR PIKIR 2 PEREKONOMIAN GLOBAL PEREKONOMIAN DOMESTIK
Lebih terperinciTinjauan Ekonomi Desember 2009
Tinjauan Ekonomi Desember 2009 Akhir Tahun 2009, BI rate tetap 6,50% Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia akhirnya menetapkan untuk mempertahankan BI rate sebesar 6,50%, menurut Dewan Gubernur Bank Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis dampak..., Wawan Setiawan..., FE UI, 2010.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan ekonomi dunia dewasa ini berimplikasi pada eratnya hubungan satu negara dengan negara yang lain. Arus globalisasi ekonomi ditandai dengan
Lebih terperinciPT Adaro Energi Tbk. On track to build a bigger and better ADRO. Company Profile. ADRO Key Takeaway Investor Day 2010
On track to build a bigger and better ADRO Company Profile Perseroan lewat anak perusahaannya Adaro Indonesia merupakan perusahaan produsen batubara tunggal terbesar di Indonesia dengan cadangan (reserve)
Lebih terperinciGLOBAL OUTLOOK 1 NOVEMBER 2017
GLOBAL OUTLOOK 1 NOVEMBER 2017 Pasar Menembus Level Tertinggi Sepanjang Sejarah Konfirmasi Bullish Terbatas Jenuh Beli Data Pertumbuhan Ekonomi (GDP) Kuartal III-2017 Menjadi Pendorong Kenaikan IHSG Lebih
Lebih terperinciSURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I Triwulan I Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1%
Triwulan I - 2015 SURVEI PERBANKAN Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1% Secara keseluruhan tahun 2015, optimisme responden terhadap pertumbuhan kredit semakin meningkat. Pada Triwulan
Lebih terperinciCARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang
SAFE 31-Jan-18 NAV: Total Dana Kelolaan 447,102,198.67 Bank Kustodian PT BANK CIMB NIAGA Kas dan Deposito Syariah 10 Memberikan hasil investasi yang kompetitif dengan (netto) vs per Januari 2018(Disetahunkan)
Lebih terperinciEconomic Update. Exhibit 1. Kontribusi Lapangan Usaha Terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Exhibit 2. Kontribusi Penggunaan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Highlights PDB Indonesia Triwulan I 2010 Tumbuh +5,7% YoY Laju Inflasi April 2010 Meningkat Pertumbuhan Impor Lebih Cepat Dari Ekspor Maret 2010 BI Rate Tetap Pada Level 6,5% Ratna Lim Ratna@megaci.com
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Perkembangan Inflasi di Indonesia 14 INFLASI 12 10 8 6 4 2 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Sumber: Hasil Olahan Data Oleh Penulis (2016) GAMBAR 4.1. Perkembangan
Lebih terperinciBAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Perkembangan ekonomi makro bulan Oktober 2004 hingga bulan Juli 2008 dapat diringkas sebagai berikut. Pertama, stabilitas ekonomi tetap terjaga
Lebih terperinciPola Indikator Teknikal
MARKET SCREEN 24 JUNI 2016 Periode Minor (1-5 hari) : Sideways menguat Periode Intraday : Sideways menguat Support-Resistance : 4,833.2-4,920.1 Saham yang layak dicermati ASII, AUTO, TSPC, ULTJ, SMCB,
Lebih terperinciWeekly Technical View
Weekly Technical View More to downside than the upside Technical Report Feb 16, 2015 Market Recap Pada minggu lalu indeks bergerak mixed dengan kecenderungan naik, yang ditutup dilevel penutupan tertinggi.
Lebih terperinciGLOBAL OUTLOOK 2 OKTOBER 2017
GLOBAL OUTLOOK 2 OKTOBER 2017 Pasar Menembus Level Tertinggi Sepanjang Sejarah Konfirmasi Bullish Terbatas Jenuh Beli PENURUNAN BI RATE MENJADI KATALIS IHSG Ekonomi Amerika Serikat (AS) pada periode Q2
Lebih terperinciCENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran
Total Dana Kelolaan 4,856,084,724.02 - Efek Pendapatan Tetap 77.35% 10.42% 10.54% 1.69% Keuangan 5.41% Perkebunan 7.10% Infrastruktur 15.55% Properti 0.19% Konsumen 38.53% Konstruksi 5.76% Industri Dasar
Lebih terperinciCENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap
FIXED FIXED 31- NAV: Total Dana Kelolaan 3,807,531,838.20 0-80% 79.82% 17.31% 2.87% Inflasi (Jan 2018) Inflasi (Yoy) BI Rate 0.62% 3.25% 6.50% 33.32% A 10 2.87% Pasar Uang, 17.31% 79.82% 0.73% 9.10% 8.73%
Lebih terperinciCARLISYA PRO MIXED Dana Investasi Syariah Campuran
31-Jan-18 NAV: 1.57% Total Dana Kelolaan 14,856,625,829.18 43.49% 54.94% Memperoleh hasil investasi yang optimal dalam jangka panjang - Konsumen 49.17% - Perkebunan 0.69% dengan tetap menjaga tingkat resiko
Lebih terperinciKajian. Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah
Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Triwulan III 2015 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-nya (KEKR) Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan III
Lebih terperinciAnalisis Perkembangan Industri
APRIL 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi April 2017 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan I 2017 Pada triwulan 1 2017 perekonomian Indonesia, tumbuh sebesar 5,01% (yoy). Pertumbuhan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA April 2015 Tim Riset SPMD Overview The Fed siap menaikan suku bunga acuan kapan saja yang berpotensi menarik dana tiba-tiba (sudden reversal) dari emerging market termasuk
Lebih terperinciWeekly Technical View
Weekly Technical View Time to Take Profit Technical Report Feb 23, 2015 Market Recap Pada minggu lalu indeks pergerakan indeks cukup volatile, namun sentiment penurunan BI rate berhasil mendorong indeks
Lebih terperinci