Monthly Market Update
|
|
- Ridwan Tanuwidjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Monthly Market Update RESEARCH TEAM
2 Ringkasan Ekonomi Indonesia tumbuh 4,92 persen yoy dikuartal pertama 2016 (-0,34% qoq), atau lebih tinggi dari Q sebesar 4,73 persen yoy dan melambat dibandingkan Q sebesar 5,04 persen yoy. Kinerja sejumlah sektor menjadi penyumbang terbesar PDB. Dari sisi sektoral, sektor manufaktur menjadi penyumbang PDB terbesar sebesar 4,59% yoy, sementara dari sisi pengeluaran adalah komponen konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,94% yoy. Prospek: Perekonomian Indonesia diproyeksikan akan tumbuh semakin pesat. Dengan laju inflasi yang terjaga dan indeks kepercayaan konsumen yang relatif tinggi akan menjaga daya beli masyarakat tetap baik, sehingga konsumsi rumah tangga akan tetap tumbuh baik pula. Pada terjadi inflasi sebesar 0,66 persen MoM dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 124,29, setelah dibulan sebelumnya terjadi inflasi sebesar 0,24 persen MoM. Secara tahunan, laju inflasi mencapai 3,45 persen (YoY). Inflasi di bulan Juni terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan BBM, kelompok sandang, kelompok kesehatan; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga; dan kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan. Faktor musiman (Ramadhan dan jelang libur Idul Fitri) memicu naiknya permintaan barang dan jasa (bahan pangan, makanan jadi, sandang, transportasi) yang mendorong kenaikan harga. Meskipun demikian, angka inflasi di bulan Juni tersebut cukup terkendali, bahkan terendah sejak tahun 2010 di periode yang sama. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25bps menjadi sebesar 6,50%, dengan suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility masing-masing menjadi sebesar 4,50% dan 7,00%. Penurunan tersebut diikuti oleh penurunan 7-days Reverse Repo Rate dari 5,50% menjadi 5,25% yang merupakan reformulasi suku bunga kebijakan. Rupiah tercatat terapresiasi sebesar 3,29% dari level Rp13.648/US$ pada akhir bulan Mei 2016 ke level Rp13.210/US$ pada akhir bulan. Dari faktor global, penguatan rupiah dipengaruhi oleh menurunnya tekanan Brexit. Sementara dari sisi domestik, pemberlakuan UU Tax Amnesty serta rilis kinerja keuangan emiten kuartal kedua 2016, diharapkan mampu memicu naiknya volume perdagangan dan arus masuk portofolio, yang selanjutnya akan mendorong penguatan rupiah dalam beberapa bulan mendatang. Pergerakan yield SUN selama bulan diwarnai fase bullish, ditandai dengan penurunan tipis yield rata-rata sebesar 0,01% dibandingkan bulan lalu. Sentimen positif pasar obligasi dipicu oleh ekspektasi penundaan kenaikan Fed Rate yang didukung oleh rilisnya data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang menunjukkan lebih rendah dari angka harapan. Meskipun demikian, faktor global pada bulan Juni yang sempat melemahkan pasar obligasi adalah adanya sentimen Brexit. Namun, menjelang akhir bulan tekanan Brexit mereda sehingga kinerja pasar kembali positif. Kondisi positif dalam negeri seperti menurunnya BI rate menjadi sebesar 6,5% dan surplusnya neraca perdagangan juga turut menguatkan pasar obligasi. 1
3 Pada, rata-rata suku bunga dasar (SBDK) KPR dari 10 besar Bank Penyalur KPR di Indonesia mencapai 10,71%, tidak mengalami perubahan dari SBDK bulan lalu. SBDK KPR tertinggi yang ditawarkan sebesar 11,57% yakni Bank Panin, sedangkan SBDK KPR terendah sebesar 9,75% yaitu Maybank. Data statistik perbankan Indonesia mencatatkan outstanding KPR per bulan April 2016 sebesar Rp333,479 triliun, mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya sebesar 0,58% (mom) atau sebesar 8,23% dibandingkan periode yang sama tahun 2015 (yoy). Sedangkan total outstanding KPR dan KPA per bulan April 2016 sebesar Rp346,101 triliun. Bank Indonesia mencatat persentase NPL KPR pada April 2016 mengalami kenaikan menjadi 2,70% dibandingkan periode Maret 2016 yakni sebesar 2,59%. (Sumber: Statistik Perbankan Indonesia). Outstanding KPR Syariah per bulan April 2016 sebesar Rp45,259 triliun, mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya sebesar 1,24% (mom) atau sebesar 11,53% dibandingkan periode yang sama tahun 2015 (yoy). Total outstanding KPR dan KPA Syariah per bulan April 2016 sebesar Rp46,560 triliun. Persentase NPL KPR Syariah pada April 2016 mengalami kenaikan menjadi 2,80% dibandingkan periode Maret 2016 yakni sebesar 2,79%. (Sumber: Statistik Perbankan Syariah). Harga properti residensial pada triwulan I-2016 meningkat dari triwulan sebelumnya. Indeks Harga Properti Residensial pada triwulan I-2016 berada pada level 191,90 atau tumbuh 0,99% (qtq). Kenaikan harga bangunan (31,97%) dan upah pekerja (23,58%) merupakan faktor utama penyebab kenaikan harga properti residensial. Secara triwulanan (qtq), peningkatan harga tertinggi terjadi pada rumah tipe kecil. Berdasarkan wilayah, peningkatan harga tertinggi terjadi pada kota Batam sebesar 3,56%(qtq). Secara tahunan, harga properti residensial tumbuh melambat. Pertumbuhan harga properti residensial tercatat 4,15% (yoy), melambat dibandingkan 4,62% (yoy) pada triwulan IV (Sumber: Survey Harga Properti Residensial) Data Survey Harga Properti Residensial BI menyebutkan bahwa pada triwulan I-2016, fasilitas KPR masih menjadi pilihan utama dalam melakukan transaksi pembelian properti. Sebagian besar konsumen (77,82%) memilih fasilitas KPR dalam transaksi pembelian properti, kemudian berturut-turut adalah tunai bertahap (15,01%) dan tunai (7,17%). Dari total KPR yang dikucurkan oleh bank sejak Januari sampai Maret 2016 sebanyak 2,02% masyarakat berpenghasilan rendah memanfaatkan FLPP dengan pencairan FLPP sebesar Rp0,37 triliun. (Sumber: Survey Harga Properti Residensial) 2
4 DAFTAR ISI RINGKASAN... 1 DAFTAR ISI... 4 MAKRO EKONOMI... 5 Produk Domestik Bruto... 5 Inflasi... 6 BI Rate... 7 Nilai Tukar USD-IDR... 8 PASAR SURAT UTANG... 9 INFORMASI PENYALUR KPR Outstanding KPR Non Performing Loan (NPL) KPR Outstanding KPR Syariah...12 Loan to Funding Ratio Perbankan...13 Suku Bunga Dasar KPR...14 INDEKS HARGA PROPERTI RESIDENTIAL
5 MAKROEKONOMI Produk Domestik Bruto Market Comment Ekonomi Indonesia tumbuh 4,92 persen yoy dikuartal pertama 2016 (-0,34% qoq), atau lebih tinggi dari Q sebesar 4,73 persen yoy dan melambat dibandingkan Q sebesar 5,04 persen yoy Mar-09 Jul-09 Nov-09 Mar-10 Jul-10 Nov-10 Indonesia GDP Growth (%) Mar-11 Jul-11 Nov-11 Mar-12 Jul-12 Nov-12 Mar-13 Jul-13 Nov-13 Mar-14 Jul-14 Nov-14 Mar-15 Jul-15 Nov Mar-16 Dari sisi sektoral, kinerja sejumlah sektor yang menjadi penyumbang terbesar PDB adalah sebegai berikut. Sektor manufaktur mampu tumbuh sebesar 4,59% yoy, diikuti sektor pertanian, kehutanan, perikanan (+1,85% yoy), sektor perdagangan besar & eceran (+4,04% yoy), sektor konstruksi (+7,87% yoy), dan sektor pertambangan dan penggalian (-0,66% yoy). GDP Growth (%) Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Agriculture, Forestry and Fisheries Mining & Quarrying (1.3) (5.2) (5.7) (7.9) (0.7) 6.8 Manufacturing Industry Electricity & Gas Supply Water Supply, Sewerage, Waste & Recycling Mgt Construction Wholesales and Retail Trade, Repairs Transportation & Storage Accommodation & Food Beverages Activity Information & Communication Financial & Insurance Activity Real Estate Business Services Public Adm, Defense & Compulsory Social Security Education Services Human Health & Social Work Activity Other Services Gross Domestic Product Consumption Priv't Consumption Gov't Consumption Gross fixed capital formation Export of goods and sevices (0.6) (0.0) (0.6) (6.4) (3.9) 18.8 Import of goods and sevices (2.2) (7.0) (5.9) (8.1) (4.2) 18.8 Ekonomi Indonesia tumbuh 4,92 persen di Q Share (%) Sementara dari sisi pengeluaran, kinerja penyumbang PDB terbesar adalah sebagai berikut. Komponen konsumsi rumah tangga tumbuh 4,94% yoy, diikuti komponen PMTB (+5,57% yoy), ekspor (-3,88% yoy), konsumsi pemerintah (+2,93% yoy), dan konsumsi LNPRT (+6,38% yoy). Prospek: Perekonomian Indonesia diproyeksikan akan tumbuh semakin pesat. Dengan laju inflasi yang terjaga dan indeks kepercayaan konsumen yang relatif tinggi akan menjaga daya beli masyarakat tetap baik, sehingga konsumsi rumah tangga akan tetap tumbuh baik pula. Disamping itu penurunan suku bunga juga akan mendorong peningkatan konsumsi dan investasi. Kemudian belanja pemerintah diproyeksikan juga akan lebih optimal mengingat tender-tender proyek sudah dilakukan sejak akhir tahun lalu, dan hambatan belanja APBN seperti tahun 2015 sudah dapat diatasi. Sementara itu sumbangan ekspor tampaknya masih sulit diharapkan. 4
6 Inflasi : (0,66% MoM, 3,45% YoY) Inflasi ,30% Inflasi ,08% Inflasi ,36% Inflasi ,35% Pada terjadi inflasi sebesar 0,66 persen MoM dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 124,29, setelah dibulan sebelumnya terjadi inflasi sebesar 0,24 persen MoM. Secara tahunan, laju inflasi mencapai 3,45 persen (YoY). Semua harga kelompok pengeluaran mengalami kenaikan, antara lain sebagai berikut: kelompok bahan makanan naik 1,62 persen mom, diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (+0,58 persen mom); kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar (+0,15 persen mom); kelompok sandang (+0,70 persen mom); kelompok kesehatan (+0,34 persen mom); kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga (+0,03 persen mom); dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan (+0,63 persen mom). Faktor musiman (Ramadhan dan jelang libur Idul Fitri) memicu naiknya permintaan barang dan jasa(bahan pangan, makanan jadi, sandang, transportasi) yang mendorong kenaikan harga. Prospek: Pada bulan Juli tekanan inflasi diprediksi cukup tinggi, meskipun kenaikan bulanannya tidak sebesar periode Ramadhan. Hal ini dipicu oleh kenaikan harga bahan makanan, makanan jadi, pakaian dan transportasi pada perayaan Idul Fitri. Kenaikan tekanan inflasi juga berasal dari sektor pendidikan sejalan dengan dimulainya tahun ajaran baru untuk tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi dari bulan Juli sampai dengan September Namun karena sifatnya musiman dan relatif terjaga dibandingkan dengan tahun lalu, maka laju inflasi tahunan akan tetap terjaga dalam kisaran 3.5% - 4.0% hingga akhir tahun 2016 ini. 5
7 BI Rate Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25bps menjadi sebesar 6,50%, dengan suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility masing-masing menjadi sebesar 4,50% dan 7,00%. Penurunan tersebut diikuti oleh penurunan 7-days Reverse Repo Rate dari 5,50% menjadi 5,25% yang merupakan reformulasi suku bunga kebijakan. BI Rate di level 6,50% Prospek: Dengan prospek inflasi yang meningkat jelang lebaran, serta adanya kenaikan bunga acuan FFR yang diperkirakan baru akan kembali terjadi pada semester kedua 2016, cenderung mendorong BI mempertahankan suku bunga acuannya dilevel saat ini. 6
8 Nilai Tukar USD-IDR Rupiah tercatat terapresiasi sebesar 3,29% dari level Rp13.648/US$ pada akhir bulan Mei 2016 ke level Rp13.210/US$ pada akhir bulan. Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap US Dollar Periode (Sumber: Bloomberg) Pemicu positif dari domestik datang dari disetujuinya UU Tax Amnesty yang dipercaya mendorong repatriasi modal dan menopang penerimaan pajak negara. Disisi lain, sejumlah perkembangan positif ekonomi AS terutama serapan tenaga kerja non pertanian menciptakan sentimen positif yang membuat arus modal masuk, serta bursa global bergerak menguat, termasuk IHSG. Prospek: Dalam jangka pendek, nilai tukar Rupiah diperkirakan bergerak stabil. Tekanan inflasi diprediksi meningkat pada hari raya Idul Fitri, namun laju inflasi tahunan masih relatif terkendali. Selanjutnya, pemberlakuan UU Tax Amnesty serta rilis kinerja keuangan emiten kuartal kedua 2016, diharapkan mampu memicu naiknya volume perdagangan dan arus masuk portofolio, yang selanjutnya akan mendorong penguatan Rupiah dalam beberapa bulan mendatang. 7
9 PASAR SURAT UTANG Pergerakan yield SUN bulan diwarnai fase bullish dengan kenaikan rata-rata sebesar 0,01% dibanding bulan sebelumnya. Rata-rata 1 bulan Tenor SUN Premium Pasar CB AAA CB AA+ 1 6, , , , , , *CB : Corporate Bonds (Obligasi Korporasi) Pergerakan yield SUN selama bulan diwarnai fase bullish, ditandai dengan penurunan tipis yield rata-rata sebesar 0,01% dibandingkan bulan lalu. Sentimen positif pasar obligasi dipicu oleh ekspektasi penundaan kenaikan Fed Rate yang didukung oleh rilisnya data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang menunjukkan lebih rendah dari angka harapan. Meskipun demikian, kinerja pasar obligasi pada bulan Juni sempat negatif karena adanya sentimen Brexit. Namun, menjelang akhir bulan, tekanan Brexit mereda sehingga kinerja pasar kembali positif. Sentimen positif dalam negeri seperti menurunnya BI rate menjadi sebesar 6,5%, surplusnya neraca perdagangan, dan pemberlakuan UU Tax Amnesty yang dipercaya mendorong repatriasi modal dan menopang penerimaan pajak negara juga turut menguatkan kinerja pasar obligasi. Rata rata Yield SUN pada mengalami penurunan sebesar 0,01% 8
10 Credit Spread Obligasi rating AAA & rating AA+ rata-rata mengalami kenaikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya Sumber: IBPA, diolah 9
11 INFORMASI PENYALUR KPR Outstanding KPR Outstanding KPR mengalami kenaikan Volume outstanding KPR mengalami kenaikan tipis pada April 2016 Data statistik perbankan Indonesia mencatatkan outstanding KPR per bulan April 2016 sebesar Rp333,479 triliun, mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya sebesar 0,58% (mom) atau sebesar 8,22% dibandingkan periode yang sama tahun 2015 (yoy). Sedangkan total outstanding KPR dan KPA per bulan April 2016 sebesar Rp346,101 triliun. Bank Indonesia mencatat persentase NPL KPR pada April 2016 mengalami kenaikan menjadi 2,70% dibandingkan periode Februari 2016 yakni sebesar 2,59%. (Sumber: Statistik Perbankan Indonesia). Pertumbuhan outstanding KPR sampai dengan April
12 Non Performing Loan (NPL) KPR Bank Indonesia mencatat persentase NPL KPR pada April 2016 mengalami kenaikan menjadi 2,70% dibanding bulan lalu sebesar 2,59%. Secara volume, NPL KPR April 2016 naik sebesar Rp401 miliar. (Sumber: Statistik Perbankan Indonesia) Persentase NPL KPR naik dibandingkan dengan bulan sebelumnya 11
13 Outstanding KPR Syariah Outstanding KPR Syariah mengalami kenaikan Outstanding KPR Syariah per bulan April 2016 sebesar Rp45,259 triliun, mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya sebesar 1,24% (mom) atau sebesar 11,53% dibandingkan periode yang sama tahun 2015 (yoy). Total outstanding KPR dan KPA Syariah per bulan April 2016 sebesar Rp46,560 triliun. Persentase NPL KPR Syariah pada April 2016 mengalami kenaikan menjadi 2,80% dibandingkan periode Maret 2016 yakni sebesar 2,79%. (Sumber: Statistik Perbankan Syariah) Volume outstanding KPR Syariah mengalami kenaikan pada April 2016 Pertumbuhan KPR Syariah mengalami kenaikan dibanding bulan sebelumnya Persentase NPL KPR Syariah meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya 12
14 Loan to Funding Ratio Perbankan Tabel Loan to Funding Ratio Penyalur KPR LFR Bank BTN 100,59% Bank Danamon 91,09% Bank CIMB Niaga 93,68% Bank Permata 89,28% Bank BRI 86,80% Bank Panin 92,96% Bank Maybank 84,88% Bank BNI 86,34% Bank Mandiri 87,03% Bank BCA 78,92% Average 89,16% Posisi LFR (Loan to Funding Ratio) per Maret 2016 menunjukkan rata-rata posisi di bawah LFR yang ditetapkan Bank Indonesia Posisi rata-rata LFR 10 (sepuluh) bank penyalur KPR per Maret 2016 adalah sebesar 89,16%. Dilihat dari Tabel menunjukan bahwa Bank BTN (100,59%), Bank CIMB Niaga (93,68%), dan Bank Panin (92,96%) memiliki LFR yang melewati batas atas dari LFR yang ditetapkan BI, yaitu 92%. Sumber: Laporan Triwulan (Q1) 2016 masing-masing bank, diolah 13
15 Suku Bunga Dasar KPR Tabel Suku bunga dasar KPR Penyalur KPR SBDK (KPR) Bank BRI 10,25% Bank BCA 10,25% Bank CIMB Niaga 11,00% Bank Mandiri 10,75% Bank BNI 10,50% Bank Maybank 9,75% Bank Panin 11,57% Bank BTN 10,50% Bank Danamon 11,00% Bank Permata 11,50% Average 10,71% Sumber: Website masing-masing bank Pada, dari 10 besar Bank Penyalur KPR di Indonesia rata-rata SBDK untuk KPR sebesar 10,71%, tidak mengalami perubahan rata-rata SBDK bulan lalu. Suku bunga dasar KPR tertinggi yang ditawarkan saat ini adalah sebesar 11,57% yaitu Bank Panin. Sedangkan suku bunga dasar KPR terendah yang ditawarkan saat ini adalah sebesar 9,75% yaitu Maybank. Dengan penurunan BI Rate sebesar 25 basis poin pada bulan Juni menjadi 6,50% diharapkan menjadi sentimen positif turunnya suku bunga kredit yang berdampak pada penurunan suku bunga KPR, sehingga kepemilikan rumah yang terjangkau dapat ditingkatkan. Tingkat Suku Bunga Dasar KPR dari 10 bank mengalami penurunan dari bulan sebelumnya menjadi sebesar 10,71%. Pada rata-rata suku bunga dasar KPR 10 bank penyalur KPR tidak mengalami perubahan dari bulan sebelumnya 14
16 INDEKS HARGA PROPERTI RESIDENSIAL Pertumbuhan Harga Properti Residensial Pertumbuhan indeks harga properti residensial pada triwulan I-2016 meningkatan dari triwulanan sebelumnya Harga properti residensial pada triwulan I-2016 meningkat dari triwulan sebelumnya. Indeks Harga Properti Residensial pada triwulan I-2016 berada pada level 191,90 atau tumbuh 0,99% (qtq). Kenaikan harga bangunan (31,97%) dan upah pekerja (23,58%) merupakan faktor utama penyebab kenaikan harga properti residensial. Secara triwulanan (qtq), peningkatan harga tertinggi terjadi pada rumah tipe kecil. Berdasarkan wilayah, peningkatan harga tertinggi terjadi pada kota Batam sebesar 3,56%(qtq), sedangkan kenaikan harga rumah terendah terjadi di Manado (0,10%, qtq). Secara tahunan, harga properti residensial tumbuh melambat. Pertumbuhan harga properti residensial tercatat 4,15% (yoy), melambat dibandingkan 4,62% (yoy) pada triwulan IV Data Survey Harga Properti Residensial BI menyebutkan bahwa pada triwulan I-2016, fasilitas KPR masih menjadi pilihan utama dalam melakukan transaksi pembelian properti. Sebagian besar konsumen (77,82%) memilih fasilitas KPR dalam transaksi pembelian properti, kemudian berturut-turut adalah tunai bertahap (15,01%) dan tunai (7,17%). Dari total KPR yang dikucurkan oleh bank sejak Januari sampai Maret 2016 sebanyak 2,02% masyarakat berpenghasilan rendah memanfaatkan FLPP dengan pencairan FLPP sebesar Rp0,37 triliun. (Sumber: Survey Harga Properti Residensial) Sumber: Bank Indonesia Disclaimer: The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. However, none of any PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) and/or their respective employees and/or agents make any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a result of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report. For further information please contact our number
Monthly Market Update
Monthly Market Update RESEARCH TEAM Ringkasan Ekonomi Indonesia tumbuh 5,18 persen yoy dikuartal kedua 2016, atau lebih tinggi dari Q2 2015 sebesar 4,66 persen yoy dan Q1 2016 sebesar 4,92 persen yoy.
Lebih terperinciDesember 2016 RESEARCH TEAM
RESEARCH TEAM Ringkasan Ekonomi Indonesia tumbuh 5,02% yoy pada kuartal ketiga 2016, lebih tinggi dari Q3 2015 sebesar 4,74% yoy atau lebih rendah dari Q2 2016 sebesar 5,18% yoy. PDB kuartal ketiga 2016
Lebih terperinciMonthly Market Update
Monthly Market Update RESEARCH TEAM Ringkasan Ekonomi Indonesia tumbuh 5,18 persen yoy dikuartal kedua 2016, atau lebih tinggi dari Q2 2015 sebesar 4,66 persen yoy dan Q1 2016 sebesar 4,92 persen yoy.
Lebih terperinciJuni 2017 RESEARCH TEAM
RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia kuartal pertama 2017 tumbuh 5,01% yoy. Angka ini lebih tinggi dibandingkan PDB pada kuartal keempat 2016 sebesar 4,94%(yoy) dan kuartal ketiga 2016 sebesar 4,92%
Lebih terperinciMonthly Market Update
Monthly Market Update RESEARCH TEAM Ringkasan Ekonomi Indonesia tumbuh 5,18% yoy dikuartal kedua 2016, atau lebih tinggi dari Q2 2015 sebesar 4,66% yoy dan Q1 2016 sebesar 4,92% yoy. Membaiknya pertumbuhan
Lebih terperinciMonthly Market Update
Monthly Market Update RESEARCH TEAM Ringkasan Ekonomi Indonesia tumbuh 4,92 persen yoy dikuartal pertama 2016 (-0,34% qoq), atau lebih tinggi dari Q1 2015 sebesar 4,73 persen yoy dan melambat dibandingkan
Lebih terperinciMonthly Market Update
Monthly Market Update RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia tumbuh 4,94% yoy pada kuartal keempat 2016. Angka ini lebih rendah dibandingkan PDB pada kuartal sebelumnya yaitu sebesar 5,02% (yoy). Pada
Lebih terperinciMonthly Market Update
RESEARCH TEAM Ringkasan Pada terjadi inflasi sebesar 0,19 persen MoM dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 123,75, setelah dibulan sebelumnya terjadi deflasi sebesar 0,09 persen MoM. Secara tahunan,
Lebih terperinciFebruari 2017 RESEARCH TEAM
RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia tumbuh 4,94% yoy pada kuartal keempat 2016. Angka ini lebih rendah dibandingkan PDB pada kuartal sebelumnya yaitu sebesar 5,02% (yoy). Pada kuartal terakhir ini,
Lebih terperinciMonthly Market Update
Monthly Market Update RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia tumbuh 5,02% yoy pada kuartal ketiga 2016, lebih tinggi dari 2015 sebesar 4,74% yoyatau lebih rendah dari 2016 sebesar 5,18% yoy. PDB kuartal
Lebih terperinciSMF Highlight AWAL TAHUN 2017, PASAR PEMBIAYAAN PERUMAHAN MELAMBAT. Maret 2017 Highlight 3/2017
SMF Highlight Maret 2017 Highlight 3/2017 AWAL TAHUN 2017, PASAR PEMBIAYAAN PERUMAHAN MELAMBAT Awal tahun 2017, kondisi pasar pembiayaan perumahan masih flat dengan kecenderungan melambat. Harga properti
Lebih terperinciSMF Highlight PASAR PEMBIAYAAN PERUMAHAN 2016 : MELAMBAT. Februari 2017 Highlight 2/2017
SMF Highlight Februari 2017 Highlight 2/2017 PASAR PEMBIAYAAN PERUMAHAN 2016 : MELAMBAT Kondisi pasar pembiayaan perumahan masih mengalami perlambatan. Hingga akhir tahun 2016, beberapa indikator pembiayaan
Lebih terperinciNovember 2016 Highlight 5/2016. Pertumbuhan Harga Properti Residential Masih Lambat
SMF Highlight November 2016 Highlight 5/2016 PASAR PEMBIAYAAN PERUMAHAN: STAGNAN Kondisi pasar perumahan belum menunjukkan perbaikan signifikan. Pertumbuhan ekonomi yang masih lemah ditambah dengan tingkat
Lebih terperinciInformasi Pembiayaan Perumahan
Informasi Pembiayaan Perumahan Juni 2016 LATEST UPDATE Sampai dengan triwulan pertama 2016, pertumbuhan harga properti masih terus melambat menjadi 4,2% yoy. Angka ini lebih rendah dari triwulan sebelumnya
Lebih terperinciMei 2017 RESEARCH TEAM
RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia kuartal pertama 2017 tumbuh 5,01% yoy. Angka ini lebih tinggi dibandingkan PDB pada kuartal keempat 2016 sebesar 4,94%(yoy) dan kuartal ketiga 2016 sebesar 4,92%
Lebih terperinciPerkembangan dan Prospek Perekonomian Global dan Domestik
Perkembangan dan Prospek Perekonomian Global dan Domestik Desember 2016 PERKEMBANGAN DAN PROSPEK PEREKONOMIAN GLOBAL Data terkini dari beberapa negara maju mengindikasikan bahwa perekonomian dunia saat
Lebih terperinciPerkembangan dan Prospek Perekonomian Global dan Domestik
Perkembangan dan Prospek Perekonomian Global dan Domestik Agustus 2016 PERKEMBANGAN DAN PROSPEK PEREKONOMIAN GLOBAL AMERIKA SERIKAT Perkembangan ekonomi AS masih belum meningkat signifikan. Hal ini terlihat
Lebih terperinciKinerja CARLISYA PRO MIXED
29-Jan-16 NAV: 1,707.101 Total Dana Kelolaan 12,072,920,562.29 - Pasar Uang 0-90% - Deposito Syariah - Efek Pendapatan Tetap 10-90% - Syariah - Efek Ekuitas 10-90% - Ekuitas Syariah 12.37% 48.71% 38.92%
Lebih terperinciMACROECONOMIC REPORT JUNI, 2014
INFLASI BULAN MEI TERCATAT 0,1% Pada bulan Mei 2014, laju inflasi tercatat sebesar 0,1%. Faktor pendukung inflasi karena harga makanan jadi dan minuman yang meningkat. Inflasi tahun kalender sebesar 1,56%,
Lebih terperinciKinerja CENTURY PRO FIXED
29-Jan-16 NAV: Total Dana Kelolaan 3,058,893,148.56 - Keuangan - Infrastruktur 0-80% AAA A - 66.33% 15.52% 18.15% - Inflasi (Jan 2016) - Inflasi (YoY) - BI Rate 0.51% 4.14% 7.25% Kinerja Sejak pe- Deskripsi
Lebih terperinciPerkembangan dan Prospek Perekonomian Global dan Domestik
Perkembangan dan Prospek Perekonomian Global dan Domestik September 2016 PERKEMBANGAN DAN PROSPEK PEREKONOMIAN GLOBAL AMERIKA SERIKAT Perkembangan ekonomi AS yang cenderung stagnan dan lembih lambat dari
Lebih terperinciMACROECONOMIC REPORT JULI, 2014
INFLASI BULAN JUNI TERCATAT 0,43% Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, inflasi pada bulan Juni 2014 mencapai 0,43%. Inflasi Juni lebih tinggi dari Mei 2014 yang sebesar 0,16%. Inflasi secara berurutan
Lebih terperinciKinerja CARLISYA PRO FIXED
29-Jan-16 NAV: Total Dana Kelolaan 1,728,431,985.66 Pasar Uang 0-80% Deposito Syariah 6.12% 93.88% Infrastruktur 87.50% Disetahunkaluncuran Sejak pe- Deskripsi Jan-16 YoY Keuangan 12.50% Yield 0.64% 7.66%
Lebih terperinciR i Danareksa Research Institute
MARKET SCREEN, 9 JUNI 2015 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Sideways melemah Prediksi periode intraday: Sideways menguat Level support-resistance: 4,954.3-5,119.3 Saham
Lebih terperinciR i Danareksa Research Institute
MARKET SCREEN, 2 JULI 2015 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Melemah Prediksi periode intraday: Sideways menguat Level support-resistance: 4,885.1-4,941.9 Saham yang layak
Lebih terperinciI.9 POSISI PINJAMAN MODAL KERJA RUPIAH YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp)
I.9 POSISI PINJAMAN MODAL KERJA RUPIAH YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp) KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec 2016 1 1. Bank Persero
Lebih terperinciKinerja CARLISYA PRO SAFE
29-Jan-16 NAV: (netto) vs per December 2015 () 5.15% 6.92% Total Dana Kelolaan 395,930,218.07 10 0-100% Kinerja - Inflasi (Jan 2016) 0.51% Deskripsi Jan-16 YoY - Inflasi (YoY) 4.14% - BI Rate 7.25% Yield
Lebih terperinciRingkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012
Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Asesmen Ekonomi Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada triwulan II 2012 tercatat sebesar 7,25%, mengalami perlambatan dibandingkan
Lebih terperinciMACROECONOMIC REPORT AGUSTUS, 2014
INFLASI BULAN JULI TERCATAT 0,93 % Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ada beberapa andil penyebab inflasi bulan Juli yang mencapai 0,93%. BPS menyatakan angka tersebut lebih tinggi jika dibandingakan
Lebih terperinciR i Danareksa Research Institute
MARKET SCREEN, 16 JUNI 2015 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Melemah Prediksi periode intraday: Sideways melemah Level support-resistance: 4,778.6-4,956.1 Saham yang
Lebih terperinciANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III
ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 127 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 Tim Penulis
Lebih terperinciLevel psikologis IHSG terletak di angka Resistance 3 4,947 Resistance 2 4,936 Resistance 1 4,931. Pivot Point 4,925
IHSG Netral 4.900 Saham Pilihan 16 Juni 24 Juni 2014 CTRA EXCL TBIG Topik pilihan Bursa saham Jepang bergerak melemah pada sesi pertama perdagangan Senin (16/6) terkait dengan kecemasan pasar terhadap
Lebih terperinciCENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran
29-Jan-16 NAV: 1,949.507 Total Dana Kelolaan 3,914,904,953.34 Pasar Uang 0-90% Ekuitas 77.38% Efek Pendapatan Tetap 10-90% Obligasi 12.93% Efek Ekuitas 10-90% Pasar Uang 8.82% 0.87% Keuangan A Deskripsi
Lebih terperinciSinyal Negatif. Technical Analysis Stock Shoot 3 Juni Infrastructure. Target Juni 13 Juni Analisa teknis.
Infrastructure 1050 Saham Pilihan 3 Juni 1 ADHI WIKA JSMR Topik pilihan Investasi Asing di Sektor Infrastruktur Harus Dibatasi, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menilai, Indonesia membutuhkan bantuan dana
Lebih terperinciEconomic Update. Exhibit 1. Kontribusi Lapangan Usaha Terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Exhibit 2. Kontribusi Penggunaan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Highlights PDB Indonesia Triwulan I 2010 Tumbuh +5,7% YoY Laju Inflasi April 2010 Meningkat Pertumbuhan Impor Lebih Cepat Dari Ekspor Maret 2010 BI Rate Tetap Pada Level 6,5% Ratna Lim Ratna@megaci.com
Lebih terperinci1. Tinjauan Umum
1. Tinjauan Umum Perekonomian Indonesia dalam triwulan III-2005 menunjukkan kinerja yang tidak sebaik perkiraan semula, dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan lebih rendah sementara tekanan terhadap
Lebih terperinciI.4. POSISI PINJAMAN RUPIAH & VALAS YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp)
I.4. POSISI PINJAMAN RUPIAH & VALAS YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp) KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec 2016 Jan 1 1. Bank Persero
Lebih terperinciJuni Danareksa Investment Management PEREKONOMIAN GLOBAL. Perekonomian Amerika ( AS )
PEREKONOMIAN GLOBAL Perekonomian Amerika ( AS ) Selama kuartal pertama 2012, ekonomi AS tumbuh 2,1% tahunan ( yoy ) lebih baik dibandingkan kuartal keempat 2011 yang hanya 1,6% yoy. Konsumsi domestik mencatat
Lebih terperinciR i Danareksa Research Institute
MARKET SCREEN, 3 JUNI 2015 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Sideways melemah Prediksi periode intraday: Sideways melemah Level support-resistance: 5,172.0-5,236.5 Saham
Lebih terperinciPerkembangan Hari Ini
R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN 29 JUNI 2016 Periode Minor (1-5 hari) : Sideways melemah Periode Intraday : Sideways menguat Support-Resistance : 4,814.2-4,924.6 Saham yang layak dicermati
Lebih terperinciI.9 POSISI PINJAMAN MODAL KERJA RUPIAH YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp)
I.9 POSISI PINJAMAN MODAL KERJA RUPIAH YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp) KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar 2016 1
Lebih terperinciKAJIAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA: Dampak Kenaikan BBM. A.PRASETYANTOKO Kantor Chief Economist
KAJIAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA: Dampak Kenaikan BBM A.PRASETYANTOKO Kantor Chief Economist Isi Presentasi Mengapa perlu kenaikan harga BBM? Beban Anggaran Kemiskinan dan BLSM Benarkah keputusan
Lebih terperinciPerkembangan Hari Ini
R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN 21 JUNI 2016 Periode Minor (1-5 hari) : Sideways menguat Periode Intraday : Sideways menguat Support-Resistance : 4,816.9-4,886.8 Saham yang layak dicermati
Lebih terperinciI.8 POSISI PINJAMAN MODAL KERJA RUPIAH & VALAS YANG DIBERIKAN BANK UMUM (Miliar Rp)
I.8 POSISI PINJAMAN MODAL KERJA RUPIAH & VALAS YANG DIBERIKAN BANK UMUM (Miliar Rp) KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr 1 1. Bank Persero 700,602 703,293 727,086 728,595
Lebih terperinciInflasi mtm sedikit meningkat, BI Rate Akan Kembali Diturunkan
Inflasi mtm sedikit meningkat, BI Rate Akan Kembali Diturunkan Inflasi Akhir semester I 2009 Inflasi sebesar 0,11% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,10 terjadi pada penghujung Jun. Inflasi
Lebih terperinciI.6 POSISI PINJAMAN INVESTASI RUPIAH & VALAS YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK DAN LAPANGAN USAHA (Miliar Rp)
I.6 POSISI PINJAMAN INVESTASI RUPIAH & VALAS YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK DAN LAPANGAN USAHA (Miliar Rp) KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr
Lebih terperinciI.6 POSISI PINJAMAN INVESTASI RUPIAH & VALAS YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp)
I.6 POSISI PINJAMAN INVESTASI RUPIAH & VALAS YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp) KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec 2016 Jan 1 1.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKONOMI, KETENAGAKERJAAN, DAN KEMISKINAN
PERKEMBANGAN EKONOMI, KETENAGAKERJAAN, DAN KEMISKINAN PERKEMBANGAN EKONOMI, KETENAGAKERJAAN DAN KEMISKINAN Kinerja perekonomian Indonesia masih terus menunjukkan tren peningkatan dalam beberapa triwulan
Lebih terperinciexpenditure) naik 0,4 persen dibulan Mei. Pertumbuhan keduanya tercatat melambat
MARKET SCREEN 30 JUNI 2016 Periode Minor (1-5 hari) : Sideways menguat Periode Intraday : Sideways menguat Support-Resistance : 4,881.3-5,029.5 Saham yang layak dicermati ASII, AUTO, GGRM, HMSP, AISA,
Lebih terperinciKondisi Perekonomian Indonesia
KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA Kondisi Perekonomian Indonesia Tim Ekonomi Kadin Indonesia 1. Kondisi perekonomian dunia dikhawatirkan akan benar-benar menuju jurang resesi jika tidak segera dilakukan
Lebih terperinciRingkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012
Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan -2012 Asesmen Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2012 tercatat 8,21% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2011 yang tercatat
Lebih terperinciR i Danareksa Research Institute
MARKET SCREEN, 22 MEI 2015 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Sideways menguat Prediksi periode intraday: Sideways melemah Level support-resistance: 5,248.8-5,367.7 Saham
Lebih terperinciPENGHARGAAN DI TAHUN 2008
PENGHARGAAN DI TAHUN 2008 Investor Award 2008 Pada bulan Mei 2008 SG memperoleh penghargaan Investor Awards, The Best Listed Companies 2008 khusus di sektor Industri Dasar dan Primer. Indonesia Property
Lebih terperinciPertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau. *)angka sementara **)angka sangat sementara
RINGKASAN EKSEKUTIF Asesmen Ekonomi Laju perekonomian provinsi Kepulauan Riau di triwulan III-2008 mengalami koreksi yang cukup signifikan dibanding triwulan II-2008. Pertumbuhan ekonomi tercatat berkontraksi
Lebih terperinciANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV
ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 263 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 Tim Penulis
Lebih terperinciCARLISYA PRO FIXED Dana Investasi Syariah Pendapatan Tetap
CARLISYA PRO FIXED Dana Investasi Syariah Pendapatan Tetap 31-Jan-17 NAV: 1,494.165 CARLISYA PRO Adalah gabungan dari Dana Tabarru dan Dana Investasi dimana Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan
Lebih terperinciPerkembangan Hari Ini
R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN 23 JUNI 2016 Periode Minor (1-5 hari) : Sideways menguat Periode Intraday : Sideways menguat Support-Resistance : 4,868.6-4,913.3 Saham yang layak dicermati
Lebih terperinciKajian. Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah
Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Triwulan III 2015 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-nya (KEKR) Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan III
Lebih terperinciTrend Analysis 3 April 2014
Jakarta Composite Index Daily Laju pergerakan IHSG menjelang Tanggal 9 April cenderung menguji level resistance di angka 4.920, di dukung dengan suasana minggu tenang yang memberikan efek mimin sentuimen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rakyat (Yunan, 2009:2). Pertumbuhan ekonomi juga berhubungan dengan proses
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai salah satu negara berkembang berusaha dengan giat melaksanakan pembangunan secara berencana dan bertahap, tanpa mengabaikan usaha pemerataan dan
Lebih terperinciOPTIMISME KINERJA PEREKONOMIAN INDONESIA PASCA BREXIT. Oleh: Irfani Fithria dan Fithra Faisal Hastiadi Vol. 2. Pendahuluan. Pertumbuhan Ekonomi
OPTIMISME KINERJA PEREKONOMIAN 2016 Vol. 2 INDONESIA PASCA BREXIT Oleh: Irfani Fithria dan Fithra Faisal Hastiadi Pendahuluan T ahun 2016 disambut dengan penuh optimisme dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi
Lebih terperinciKinerja CARLISYA PRO SAFE
29-Jan-16 NAV: Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan Dana Investasinya pada portfolio investasi Syariah yang disediakan pihak perusahaan. (netto) vs per December 2015 () 5.15% 6.92% Total
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA April 2015 Tim Riset SPMD Overview The Fed siap menaikan suku bunga acuan kapan saja yang berpotensi menarik dana tiba-tiba (sudden reversal) dari emerging market termasuk
Lebih terperinciMARKET CORNER. Technical Approach October 8 th, 2014 SIKLUS YANG BERULANG DI IHSG?
Technical Approach October 8 th, 2014 SIKLUS YANG BERULANG DI IHSG? In the middle of difficulty lies opportunity Albert Einstein Melihat pergerakan bursa efek Indonesia di sepanjang tahun 2014, secara
Lebih terperinciCARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang
SAFE 31-Jan-18 NAV: Total Dana Kelolaan 447,102,198.67 Bank Kustodian PT BANK CIMB NIAGA Kas dan Deposito Syariah 10 Memberikan hasil investasi yang kompetitif dengan (netto) vs per Januari 2018(Disetahunkan)
Lebih terperinciCARLISYA PRO FIXED Dana Investasi Syariah Pendapatan Tetap
CARLISYA PRO FIXED Dana Investasi Syariah Pendapatan Tetap 31-Jan-17 NAV: 1,494.165 CARLISYA PRO Adalah gabungan dari Dana Tabarru dan Dana Investasi dimana Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan
Lebih terperinciBAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Perkembangan ekonomi makro bulan Oktober 2004 hingga bulan Juli 2008 dapat diringkas sebagai berikut. Pertama, stabilitas ekonomi tetap terjaga
Lebih terperinciSinyal Netral. Technical Analysis Stock Shoot 2 Juni Jakarta Composite Index. Target Potensi bulanan Terendah Tertinggi 5.
Jakarta Composite Index Netral 4.850 Terendah 3.837 Tertinggi 5.251 Support 4.859 Resistance 5.032 Saham Pilihan 2 Juni 7 Juni 2014 ASII BBRI ADRO Lucky Bayu Purnomo Technical Analysis ( 62-21) 2955 577
Lebih terperinciCENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap
FIXED FIXED 31- NAV: Total Dana Kelolaan 3,807,531,838.20 0-80% 79.82% 17.31% 2.87% Inflasi (Jan 2018) Inflasi (Yoy) BI Rate 0.62% 3.25% 6.50% 33.32% A 10 2.87% Pasar Uang, 17.31% 79.82% 0.73% 9.10% 8.73%
Lebih terperinciTINJAUAN EKONOMI Januari 2010
TINJAUAN EKONOMI Januari 2 Cadangan Devisa Sumber : Bank Indonesia dan Data Olahan Erdikha Awal Tahun 2, BI rate inline dengan konsensusnya Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan
Lebih terperinciCARLINK PRO MIXED Dana Investasi Campuran 31-Jan-17 NAV: 2,
31-Jan-17 NAV: 2,801.484 Total Dana Kelolaan 623,277,205,179.56 Pasar Uang 10-90% Ekuitas 38.59% Mata Uang Rupiah Efek Pendapatan Tetap 10-90% Obligasi 36.54% Bank Kustodian PT BANK CIMB NIAGA Efek Ekuitas
Lebih terperinciCENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap
CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap 31-Jan-17 NAV: 2,098.321 CENTURY PRO Adalah gabungan dari produk asuransi seumur hidup (whole life) dan investasi dimana Pemegang Polis mempunyai kebebasan
Lebih terperinciI.5 POSISI PINJAMAN/KREDIT RUPIAH YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp)
I.5 POSISI PINJAMAN/KREDIT RUPIAH YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp) KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA 2016 Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May 1 1. Bank Persero
Lebih terperinciTinjauan Ekonomi Desember 2009
Tinjauan Ekonomi Desember 2009 Akhir Tahun 2009, BI rate tetap 6,50% Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia akhirnya menetapkan untuk mempertahankan BI rate sebesar 6,50%, menurut Dewan Gubernur Bank Indonesia
Lebih terperinciCENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap
CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap 31-Jan-17 NAV: 2,098.321 CENTURY PRO Adalah gabungan dari produk asuransi seumur hidup (whole life) dan investasi dimana Pemegang Polis mempunyai kebebasan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO
PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO PEREKONOMIAN GLOBAL PEREKONOMIAN DOMESTIK PROSPEK DAN RISIKO KEBIJAKAN BANK INDONESIA 2 2 PERTUMBUHAN EKONOMI DUNIA TERUS MEMBAIK SESUAI PERKIRAAN... OUTLOOK
Lebih terperinciCENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran
29-Jan-16 NAV: 1,949.507 Total Dana Kelolaan 3,914,904,953.34 Pasar Uang 0-90% Ekuitas 77.38% Efek Pendapatan Tetap 10-90% Obligasi 12.93% Efek Ekuitas 10-90% Pasar Uang 8.82% 0.87% Keuangan A Deskripsi
Lebih terperinciANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III
ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran,Triwulan III - 2005 135 ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2005 Tim Penulis
Lebih terperinciCARLISYA PRO MIXED Dana Investasi Syariah Campuran
31-Jan-18 NAV: 1.57% Total Dana Kelolaan 14,856,625,829.18 43.49% 54.94% Memperoleh hasil investasi yang optimal dalam jangka panjang - Konsumen 49.17% - Perkebunan 0.69% dengan tetap menjaga tingkat resiko
Lebih terperinciANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV
ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 245 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 Tim Penulis
Lebih terperinciCARLISYA PRO MIXED Dana Investasi Syariah Campuran
31-Jan-17 NAV: 1,956.984 Total Dana Kelolaan 13,549,697,865.75 - Pasar Uang 0-90% - Deposito 6.49% Mata Uang Rupiah - Efek Pendapatan Tetap 10-90% - Obligasi 42.46% Bank Kustodian PT BANK CIMB NIAGA -
Lebih terperinciPola Indikator Teknikal
MARKET SCREEN 24 JUNI 2016 Periode Minor (1-5 hari) : Sideways menguat Periode Intraday : Sideways menguat Support-Resistance : 4,833.2-4,920.1 Saham yang layak dicermati ASII, AUTO, TSPC, ULTJ, SMCB,
Lebih terperinciCARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang
CARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang 31-Jan-17 NAV: 1,355.077 CARLISYA PRO Adalah gabungan dari Dana Tabarru dan Dana Investasi dimana Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Perkembangan Inflasi di Indonesia Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang, dimana adanya perubahan tingkat inflasi sangat berpengaruh terhadap stabilitas
Lebih terperinciBAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Sejak pertengahan tahun 2006, kondisi ekonomi membaik dari ketidakstabilan ekonomi tahun 2005 dan penyesuaian kebijakan fiskal dan moneter yang
Lebih terperinciCENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran
Total Dana Kelolaan 4,856,084,724.02 - Efek Pendapatan Tetap 77.35% 10.42% 10.54% 1.69% Keuangan 5.41% Perkebunan 7.10% Infrastruktur 15.55% Properti 0.19% Konsumen 38.53% Konstruksi 5.76% Industri Dasar
Lebih terperinciCARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang
CARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang 31-Jan-17 NAV: 1,355.077 CARLISYA PRO Adalah gabungan dari Dana Tabarru dan Dana Investasi dimana Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan
Lebih terperinciKajian Ekonomi Regional Banten
Kajian Ekonomi Regional Banten Triwulan I - 2009 i Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan segala rahmat-nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional
Lebih terperinciCARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang
Tanggal Peluncuran 11 April 2011 0-20% Total Dana Kelolaan 60,826,022,840.66 - Efek Ekuitas 80-100% 31-Jan-18 NAV: 1,571.313 Inflasi (Jan 2018) Inflasi (Yoy) 0.62% 3.25% 4.92% 95.08% 4 2-2 - Pertambangan
Lebih terperinciRingkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012
Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Asesmen Ekonomi Pada triwulan I 2012 pertumbuhan Kepulauan Riau mengalami akselerasi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 6,34% (yoy)
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO
PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO Triwulan II-29 Perekonomian Indonesia secara tahunan (yoy) pada triwulan II- 29 tumbuh 4,%, lebih rendah dari pertumbuhan triwulan sebelumnya (4,4%). Sementara itu, perekonomian
Lebih terperinciKinerja CARLISYA PRO MIXED
29-Jan-16 Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan Dana Investasinya pada portfolio investasi Syariah yang disediakan pihak perusahaan. NAV: 1,707.101 Total Dana Kelolaan 12,072,920,562.29
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelian rumah bisa dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelian rumah bisa dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit. Seseorang dapat membeli rumah secara tunai apabila orang tersebut memiliki uang yang nilainya sama
Lebih terperinciCARLINK PRO SAFE Dana Investasi Pasar Uang 31-Jan-17 NAV: 2,
CARLINK PRO SAFE Dana Investasi Pasar Uang 31-Jan-17 NAV: 2,330.705 CARLINK PRO Adalah gabungan dari produk asuransi berjangka (term insurance) dan investasi dimana Pemegang Polis mempunyai kebebasan untuk
Lebih terperinciCARLINK PRO SAFE Dana Investasi Pasar Uang
SAFE 29-Jan-16 NAV: 11.00% Tabel Kinerja CARLink SAFE Total Dana Kelolaan 1,286,637,672.00 Memberikan hasil investasi yang kompetitif dengan mengutamakan keamanan dan tingkat likuiditas yang tinggi. Pasar
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA
KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA AGUSTUS 2017 Vol. 3 No. 2 Triwulanan April - Jun 2017 (terbit Agustus 2017) Triwulan II 2017 ISSN 2460-490257 e-issn 2460-598212 KATA PENGANTAR RINGKASAN
Lebih terperinciINDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER
PANDANGAN GUBERNUR BANK INDONESIA PADA RAPAT KERJA PANITIA ANGGARAN DPR RI MENGENAI LAPORAN SEMESTER I DAN PROGNOSIS SEMESTER II APBN TA 2006 2006 Anggota Dewan yang terhormat, 1. Pertama-tama perkenankanlah
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK KOTA BONTANG
BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BONTANG No. 04/6474/Th. VI, 28 Desember 2016 KINERJA EKONOMI KOTA BONTANG TAHUN 2016 Ekonomi suatu wilayah disebut Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Bontang dalam tahun
Lebih terperinciRealisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBNP 2015
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des Asumsi Dasar Ekonomi Makro 2015 Asumsi Dasar Ekonomi Makro Tahun 2015 Indikator a. Pertumbuhan ekonomi (%, yoy) 5,7 4,7 *) b. Inflasi (%, yoy) 5,0 3,35
Lebih terperinciGLOBAL OUTLOOK 2 OKTOBER 2017
GLOBAL OUTLOOK 2 OKTOBER 2017 Pasar Menembus Level Tertinggi Sepanjang Sejarah Konfirmasi Bullish Terbatas Jenuh Beli PENURUNAN BI RATE MENJADI KATALIS IHSG Ekonomi Amerika Serikat (AS) pada periode Q2
Lebih terperinci