II. URAIAN PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "II. URAIAN PENELITIAN"

Transkripsi

1 1 Studi Implementasi Risk Based Inspection (RBI) Untuk Estimasi Harga Kapal Bekas Septian Aji D., Ir. Triwilaswandio W.P.,M.Sc. dan Sri Rejeki Wahyu Pribadi.,ST.MT. Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya Indonesia Abstrak -- Tujuan utama dari tugas akhir ini adalah melakukan studi tentang implementasi Risk based inspection (RBI) untuk estimasi harga kapal bekas. Pertama, pendekatan estimasi harga yang saat ini dilakukan dikaji ulang. Saat ini, estimasi harga kapal bekas masih dilakukan dengan menggunakan market value sebagai dasar dan umumnya hanya mempertimbangkan kondisi umum kapal. Pendekatan ini perlu ditingkatkan karena penilaian yang dilakukan cenderung kurang rinci dan akurat ketika digunakan untuk negosiasi harga antara pihak yang berkepentingan. Kedua, framework untuk pelaksanaan RBI pada estimasi harga kapal yang digunakan diidentifikasi dan diformulasikan. Risk Based Inspection (RBI) diimplementasikan dengan menggunakan Fault Tree Analysis (FTA) dan daftar pemeriksaan khusus. Ketiga, studi kasus dilakukan untuk membandingkan pendekatan yang saat ini dilakukan dengan pendekatan berbasis RBI pada estimasi harga. Faktanya pendekatan RBI yang diusulkan mengakibatkan pengurangan harga kapal karena tambahan pertimbangan dalam memprediksi risiko kerusakan dan ketidaklengkapan dokumen kapal. Implementasi Risk Based Inspection (RBI) diharapkan dapat meningkatkan akurasi estimasi harga kapal bekas. Kata Kunci Kapal bekas, Estimasi Harga, RBI, Risk Based Inspection I. PENDAHULUAN Dalam industri perkapalan, jual beli kapal adalah salah satu kegiatan yang sering terjadi. Hal ini melibatkan banyak proses dan memerlukan pengetahuan profesi seperti pengetahuan tentang jenis dan fungsi dari kapal tertentu, pengetahuan hukum dan pengetahuan menawar. Untuk mengurangi perselisihan dan memperlancar prosedur jual beli, biasanya pemilik kapal (penjual) dan pembeli akan menunjuk broker menjadi perantara untuk menangani transaksi. Ada tiga tahap utama untuk penjualan dan pembelian kapal yang meliputi negosiasi dan kontrak tahap, tahap pemeriksaan dan penyelesaian. Dari tahapan yang berbeda, itu termasuk isu-isu penting yang berbeda dan peraturan. Pada tahapan penjualan kapal bekas tentu ada tahap inspeksi, inspeksi sendiri terbagi menjadi 2 meliputi inspeksi dokumen dan inspeksi fisik yaitu inspeksi kapal itu sendiri. Untuk proses pembelian kapal bekas, tahap inspeksi kapal merupakan tahap yang penting karena disini akan diketahui sejarah maupun keadaan nyata kapal sebelum dibeli. Pada inspeksi dokumen, pembeli akan memeriksa ship class record s (catatan klasifikasi kapal). Catatancatatan inspeksi sebelumnya akan menunjukkan sejarah perbaikan kapal tersebut dan pemenuhan akan persyaratanpersyaratan klasifikasi. Sementara untuk inspeksi fisik bisa berupa inspeksi pada permukaan lambung dan konstruksinya. Risk based inspection (RBI) adalah sistem yang digunakan untuk memperkirakan risiko yang ada dengan inspeksi sebagai aspek pentingnya, dalam tugas akhir ini memperkirakan risiko yang dapat mempengaruhi harga kapal bekas, sehingga keluar depresiasi harga kapal itu sendiri. Dengan menggunakan pendekatan risk based inspection proses pembelian kapal bekas dapat dijadikan acuan untuk menentukan risiko-risiko yang ada pada kapal bekas dengan melakukan inspeksi terlebih dahulu pada kapal yang akan dibeli. Metode ini digunakan untuk memetakan risiko pada bagian-bagian kapal dengan melakukan identifikasi risiko terlebih dahulu pada bagianbagian tersebut. Bagian-bagian yang memiliki kemungkinan risiko besar mengalami kerusakan itulah yang mempengaruhi harga kapal. II. URAIAN PENELITIAN A. Tahap Telaah Hal pertama yang dilakukan pada tahap ini adalah menentukan poin-poin permasalahan yang akan dibahas lebih dalam dalam penelitian ini dan menentukan batasan pembahasan masalah. Studi literatur adalah hal selanjutnya yang dilakukan untuk menemukan dasar teori. Dasar teori inilah yang digunakan untuk mendukung pembahasan yang akan dilakukan. Selanjutnya dilakukan konsolidasi data sebagai gambaran penilaian kapal bekas dan implementasi risk based inspection. Data-data yang dikumpulkan adalah data utama kapal dan data sekunder kapal. Data Utama yang dikumpulkan merupakan data-data utama kapal seperti kapasitas kapal,jenis kapal,ukuran utama kapal,mesin dll. Data-data utama kapal ini dibutuhkan untuk mencari data selanjutnya berupa data sekunder kapal. Data sekunder kapal ini berupa data bagianbagian kapal yang akan dilakukan inspeksi,status survey kapal sebagai acuan untuk identifikasi risiko bagian-bagian kapal,kelengkapan surat-surat kapal,data survey/docking terakhir kapal, dan data-data kapal sejenis untuk menemukan harga pasar dari kapal yang dinilai. B. Tahap Analisis Tahap analisis dilakukan sesuai dengan rumusan masalah yang sudah ditetapkan untuk mengetahui apakah metode risk based inspection (RBI) dapat diimplementasikan dalam penilaian kapal bekas dan risikorisiko yang ada dalam kapal bekas yang akan ditanggung pihak pembeli. Selanjutnya (RBI) ini dilakukan dalam bentuk identifikasi risiko pada setiap bagian kapal yang

2 2 merupakan aset dalam kapal bekas. Pada tahap ini akan menghasilkan framework penilaian kapal bekas menggunakan metode RBI, risiko pada bagian-bagian kapal dan biaya yang dikeluarkan sebagai mitigasi risiko pada bagian-bagian kapal yang menyebabkan pengurangan pada estimasi harga kapal bekas. masing-masing bertindak atas dasar pemahaman yang dimilikinya, kehati-hatian dan tanpa paksaan.(spi). III. PENILAIAN KAPAL BEKAS A. Gambaran Umum Kapal yang merupakan moda angkutan barang dan orang, sering menjadi obyek penilaian untuk berbagai keperluan, seperti jaminan, jual beli, asuransi, dan sebagainya. Kapal dalam bentuk scrap juga sering menjadi obyek penialaian untuk proses pelelangan. Dalam kegiatan pelelangan. Dalam kegiatan penilaian, kapal juga properti personal dan sangat beragam ukuran, tipe kelas, Negara pembuat, tahun dan perlengkapan serta kapasitasnya. Karena itu tidaklah mudah untuk melakukan penilaian. Salah satu faktornya adalah faktor fisik. Faktor fisik disini berkaitan dengan teknis dan ukuran pokok, seperti Gross Register Ton (GRT), Net Register Ton (NRT), Dead Weight Ton (DWT)/bobot mati, Light Weight Ton (LWT), peralatan dek, navigasi, keselamatan, mesin dan system propulsi, pompa-pompa dan lainnya. Kapal dengan kapasitas yang sama dibangun atau dibuat oleh satu Negara dan Negara yang lain akan memiliki perbedaan harga yang signifikan. Setiap kapal juga mempunyai kondisi teknis yang berbeda-beda sekalipun ukuran DWT, GRT, NRT dan tahun pembuatannya sama. Tongkang minyak dengan DWT yang sama akan memiliki berat kasko, bentuk fisik dan usia ekonomis yang berbeda jauh. Hal tersebut dikarenakan pada tongkang minyak banyak menggunakan pelat-pelat penyangga tangki dan kompartemen. Setiap komponen yang ada di kapal, seperti mesin, pompa, peralatan dek, alat tambat, alat navigasi, dan lainnya mempunyai economic life time yang berbeda-beda. Maka sangat penting bagi penilai untuk memperhatikan komponen-komponen tersebut. (Deden Irawan S, 2012) Bahan baja yang dipakai untuk membuat kapal biasanya merupakan baja pilihan yang kuat, namun memiliki kelenturan dan ketebalan pelat disesuaikan dengan konstruksi dan di bagian mana pelat akan diletakkan. Sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh lembaga klasifikasi kapal, system perawatan berupa docking, overhaul mesin, dan peralatan kapal diatur oleh badan klasifikasi secara periodic, baik regular maupun insidentil sesuai hasil inspeksi dan rekomendasi dari tim klasifikasi maupun tingkat kerusakan yang dialami oleh kapal. Dengan demikian, keamanan kapal dapat senantiasa terjaga dan kelas kapal dapat dipertahankan. Pasar kapal memiliki keterbatasan dan belum tentu memiliki pasar internasional yang luas. Karena itu nilai pasar dalam hal ini cukup berpengaruh pada harga kapal. Nilai Pasar didefinisikan sebagai estimasi sejumlah uang pada tanggal penilaian, yang dapat diperoleh dari transaksi jual beli atau hasil penukaran suatu properti, antara pembeli yang berminat membeli dengan penjual yang berminat menjual, dalam suatu transaksi bebas ikatan, yang pemasarannya dilakukan secara layak, di mana kedua pihak Gambar 1. Kurva pasar permintaan dan penawaran. Kurva diatas merupakan kurva suplai dan demand yang ada pada pasar. (Haralambides, 2005) - Kurva suplai memberikan gambaran mengenai seberapa banyak produser akan jual untuk setiap harga yang mereka terima di pasar, - Kurva demand memberikan gambaran mengenai seberapa banyak konsumen akan beli untuk setiap harga yang mereka harus bayarkan di pasar. B. Metode penilaian Metodologi ship valuation secara umum: Ship condition survey Dengan baseline aturan statutory maupun regulatory yang berlaku Ship performance survey Dengan baseline performance yang tertera pada brosur/performance pada initial condition Ship valuation Tergantung kepada pendekatan value yang dipilih Approach ship valuation berdasarkan definisi nilai sesuai dengan Standar Penilaian Indonesia (SPI) tahun 2002, yang dimaksud dengan : I. Nilai Pasar (Market Value) (SPI ) II. Biaya Pengganti Terdepresiasi (Depreciated Replacement cost) (SPI ) III. Biaya Pembangunan/Penggantian baru (Reproduction/Replacement Cost New) (SPI ) IV. Nilai Jual Paksa (Nilai Likuidasi) (SPI ) Metode-metode diatas dapat dipakai untuk proses penilaian kapal, tepi metode-metode tersebut dapat disimpulkan memiliki arti berikut ini: a. Pendekatan Harga pasar (market value) - Pendekatan dengan melihat harga jual kapal-kapal dengan dimensi utama kapal, tahun pembuatan dan teknologi (kapasitas mesin induk, permesinan bantu, sistem navigasi, dll) yang setara - Untuk kapal standar (handysize, handymax, dsb) harga referensi dapat mempergunakan figure fixture yang diterbitkan oleh perusahaan terkemuka seperti Baltic Exchange, Lloyd Register dsb

3 3 - Kesulitan pada metode pendekatan ini adalah terjadinya generalisasi, tidak memperhatikan kekhususan pada kapal b. Biaya penggantian terdepresiasi (Depreciated Replacement Cost ) - Pendekatan dengan melihat harga penggantian komponen-komponen/keseluruhan kapal dan mengkoreksinya berdasarkan pada hasil condition survey dan performance survey - Lebih dapat mengakomodasi kekhususan yang ada pada kapal - Kesulitan pada metode pendekatan ini adalah pada pengumpulan biaya penggantian komponen, dan tidak setiap komponen lama tidak selalu ada dg spesifikasi yg sama - Potensi bias untuk mengkoreksi baru (penggantian) dengan kondisi kapal sebenarnya. c. Biaya Pembangunan / Pengganti Baru (Reproduction / Replacement Cost New) - Pendekatan dengan melihat harga penggantian komponen-komponen/keseluruhan kapal - Lebih dapat mengakomodasi kekhususan yang ada pada kapal - Kesulitan pada metode pendekatan ini adalah pada pengumpulan biaya penggantian komponen C. Proses Penilaian seperti yang sudah dijelaskan diatas pada ship valuation approach tergantung pada metode yang digunakan. Pada contoh metode penilaian kapal berikut ini merupakan metode Depreciated Replacement Cost. 1. Pendekatan harga pasar (market value) Metode pendekatan pasar atau Market Value adalah metode yang menggunakan harga pasar sebagai acuannya. Harga pasar disini adalah Harga pasar disini adalah membandingkan nilai/harga KM dengan kapal dengan spesifikasi sejenis dengan Kapal yang dinilai Daftar harga pasar diperoleh dari harga penawaran yang dilakukan oleh international ship broker yaitu maritimesales, international ship brokering, shiplink dengan memperhatikan ukuran kapal dan perlengkapan kapal serta tahun pembangunan kapal. Data kapal diperoleh dari international ship brokering, data bersifat publik dan dapat diakses pada Data yang berjumlah ratusan penawaran jual kemudian dipilih yang mempunyai DWT mendekati DWT kapal yang dinilai, karena dengan DWT yang relatif sama, maka ukuran kapal dan dimensi kapal relatif sama,dan yang terpenting adalah daya angkut kapal relatif hampir sama. Dokumen Kapal Gross Akte Sertifikat Kelayakan Kapal Sertifikat Lambung Surat Ukur Internasional Sertifikat Keselamatan Kapal Barang Sertifikat Radio Komunikasi Sertifikat Bebas polusi Sertifikat Bebas Tikus PENILAIAN KAPAL Status Survey Docking Schedule Kondisi Kapal Lambung Permesinan dan Outfitting Perlengkapan Gambar 2. Pembagian pemeriksaan bagian-bagian kapal IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Penilaian Kapal Penilaian teknis kapal dilakukan setelah membuat peringkat-peringkat kejadian,keparahan maupun deteksi. Penilaian ini dengan didasarkan identifikasi dan peringkat risiko yang telah dibuat maka dibuat alur penilaian kapal bekas dengan metode risk based inspection didalamnya. Untuk data kapal pada penilaian ini mengacu pada penilaian yang telah dilakukan sebelumnya dengan menggunakan data kapal dan kondisi kapal yang sama tetapi dalam hal ini dimasukkan segi risiko dari bagian penilaian tersebut. hal yang dilakukan adalah melihat survey kapal yang telah dilakukan kemudian mempertimbangkan model risiko yang telah dibuat seperti ditunjukkan pada gambar berikut ini. 2. Pendekatan harga penggantian (Depreciated Replacement Cost. Depreciated Replacement Cost adalah pendekatan yang melihat harga pergantian komponenkomponen/keseluruhan kapal dan mengoreksinya pada hasil condition survey dan performance survey. Maka dalam penilaian kapal dengan menggunakan metode ini diperlukan data-data yang diperlukan dan dicatat pada saat inspeksi maupun untuk kebutuhan pelaporan. Gambar 3. Flowchart penilaian kapal bekas

4 4 1) Data Kapal Data pertama yang di peroleh adalah data utama kapal yang akan dinilai. Data Kapal Nama : Mentaya River No IMO : Year of built : 1981 Jenis Kapal : ContainerShip Bendera : Indonesia Klasifikasi : BKI LOA (m) : 101,3 m LPP (m) : 92,6 m B (m) : 17 m H (m) : 9 m T (m) : 5,35 m DWT (Ton) : 4380 ton Sistem / peralatan utama Mesin induk - Merek : MAK - Pabrik pembuat : MAK MASCHINENBAU - Model : 9 M 453 AK - Seri : BHP : 3670 HP - RPM : 600 putaran per menit - Jumlah mesin : 1 Mesin bantu - Merek : MAN - Pabrik pembuat : MAN DIESEL ENGINE CO., LTD. - Model : D 2542 MTE - BHP : Jumlah mesin : 3 Data kapal diatas didapat dari data kapal yang tertera pada data dari Biro Klasifikasi Indonesia yang merupakan kelas dari kapal tersebut. Berdasarkan data dari kelas kapal Biro Klasifikasi Indonesia maka dapat diketahui posisi atau status survey kapal seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini. status survey Pada kondisi kapal sendiri juga diperhitungkan juga jadwal docking kapal. Sesuai data sekunder kapal diketahui kapal terakhir dilakukan survey adalah pada annual survey ke-1 setelah survey pembaharuan kelas pada tahun lalu, jadi diperkirakan pada tahun depan kapal akan dilakukan survey antara atau juga dock survey. Karena itu pada kondisi ini risikonya juga diperhitungkan biaya yang akan keluar pada docking selanjutnya, seperti biaya docking ataupun biaya potensi kerusakan pada bagian-bagian kapal yang akan direparasi. Setelah diketahui kondisi atau status survey kapal maka dapat diperkirakan pergantian atau jadwal docking kapal yang berhubungan dengan pergantian dari kondisi kapal. dan status dari dokumen-dokumen kapal yang berhubungan dengan jadwal pembaharuan sertifikatsertifikat pada kapal. 2) Kondisi Lambung Pada kondisi badan bagian yang diketahui pada saat survey adalah bagian kulit luar kapal. Pada bagian ini diperhitungkan ketebalan pelat kapal pada saat terakhir dilakukan ultrasonic test. Diketahui bahwa corrosion rate atau laju korosi yang mengakibatkan penipisan pelat kapal adalah 0.1 mm / year, dan sesuai aturan BKI penipisan tebal pelat kapal yaitu maksimal 20% dengan ketebalan pelat 12mm dan 14mm untuk keel plate. Maka menghasilkan risiko dan mitigasinya seperti tabel dibawah. Tabel 4. Risiko kondisi lambung pelat sisi atas pelat sisi bawah pelat keel pelat bottom kulit luar ketebalan pelat (mm) kondisi risiko low medium medium low mitigasi risiko tidak repair repair tidak ketebalan pelat (mm) kondisi risiko medium medium medium low mitigasi risiko repair repair repair tidak ketebalan pelat (mm) kondisi risiko low low low low mitigasi risiko tidak tidak tidak tidak ketebalan pelat (mm) kondisi risiko low medium low low mitigasi risiko tidak repair tidak tidak pada kondisi lambung diatas terdapat bagian-bagian yang berpotensi mengalami kerusakan atau melewati batas minimum pelat pada kondisi docking selanjutnya, dan risikoharga atas kekurangan fisik tersebut adalah medium yang disebabkan karena depresiasi harga atas kekurangan fisik lambung tersebut. 3) Kondisi Permesinan & Outfitting Pada kondisi permesinan & outfitting dilakukan survey dan analisis dari data docking terakhir. Jadi diperhitungkan pada kondisi permesinan & outfitting bagian yang sudah mengalami reparasi. Setelah itu dibuat risiko harga atas kondisi permesinan yang berpengaruh pada depresiasi harga kapal. berikut dibawah ini kondisi permesinan & outfitting beserta mitigasi risikonya. Tabel 5. Risiko kondisi permesinan & outfitting sistem permesinan & outfitting sistem struktur kondisi risiko mitigasi mesin utama mesin bantu telah dilakukan overhaul engine total pada survey pembaharuan kelas telah dilakukan overhaul engine total pada survey pembaharuan kelas medium medium perawatan perawatan poros dan daun kemudi setiap dock survey dilakukan reparasi medium perawatan poros dan baling baling propeler setiap dock survey dilakukan reparasi medium perawatan pipa di kamar mesin kondisi masih baik tanpa ada kebocoran low tidak pipa di ballast kondisi masih baik tanpa ada kebocoran low tidak pompa air bersih telah dilakukan perawatan pada docking terakhir medium perawatan pompa pemadam telah dilakukan perawatan pada docking terakhir medium perawatan pompa bilga telah dilakukan perawatan pada docking terakhir medium perawatan pompa air ballast telah dilakukan perawatan pada docking terakhir medium perawatan pompa BBM telah dilakukan perawatan pada docking terakhir medium perawatan pompa minyak pelumas telah dilakukan perawatan pada docking terakhir medium perawatan pompa pendingin telah dilakukan perawatan pada docking terakhir medium perawatan perm esinan pipa pom pa 4) Kondisi Peralatan Pada kondisi perlengkapan dilakukan survey dan analisis dari data docking terakhir. Diperhitungkan juga dari surat-surat kapal yang berlaku pada kondisi peralatan kapal seperti pada peralatan keselamatan maupun peralatan navigasi kapal. Setelah itu dibuat risiko harga atas kondisi permesinan yang berpengaruh pada depresiasi harga kapal.

5 5 Tabel 6. Kondisi Peralatan C. Analisis Perbandingan Terhadap Metode Risk Based Inspection Dari data rekapitulasi hasil dari beberapa pergantian atau reparasi pada kapal didapatkan perbedaan total biaya antara penilaian dengan metode yang eksis dengan biaya yang menggunakan metode risk based inspection. Rekapitulasi biaya diatas menjelaskan dengan metode risk based inspection pengurangan atau depresiasi harga kapal bekas dapat diuraikan secara rinci daripada metode yang konvensional. depresiasi harga ini yang nantinya dapat sebagai pertimbangan negosiasi tentang harga kapal bekas. Pada metode yang konvensional harga kapal berdasarkan harga pasar dan inspeksi dilakukan untuk mengetahui kondisi kapal apakah masih dapat dioperasikan dengan baik dengan dilihat secara garis besarnya. Sedangkan pada metode risk based inspection terdapat depresiasi harga sebesar 85 % dikarenakan kondisi kekurangan kapal yang memiliki risiko untuk mengurangi nilai harga kapal bekas. Hal ini terjadi dikarenakan depresiasi harga kapal tidak hanya berdasarkan kondisi visual kapal yang terlihat. tetapi metode risk based inspection merupakan metode yang mengoptimalkan pemeriksaan berdasarkan kekritisan atas kekurangan fisik kapal. Maka dari itu bagian struktur kapal yang berpotensi mengalami kerusakan pada waktu dekat atau pada docking berikutnya juga dipertimbangkan sebagai pengurangan atau depresiasi harga kapal bekas. Jika dianalisis dari biaya yang dikeluarkan pada metode risk based inspection, terdapat perbedaan biaya yang merupakan bagian yang memiliki risiko tinggi mengalami kerusakan sehingga menambah biaya pada biaya penggantian atau reparasi. Penambahan biaya tersebut terdapat pada bagian kulit luar dan equal profile, dan sistem permesinan kapal. Karena pertimbangan dalam menilai kapal ini berdasarkan model risiko yang telah dibuat berdasarkan tingkatan risiko masing-masing bagian kapal. pada bagian yang memiliki risiko tinggi dan berpotensi mengalami kerusakan walaupun belum melanggar aturan atau batas minimal dari kelas, hal ini dapat dipertimbangkan untuk dilakukan mitigasi risiko berupa penggantian biaya ataupun reparasi. seperti contoh pada kulit luar dibawah garis air. pada data survey diketahui bahwa ketebalan pelat minimum masih 9.7 mm atau diatas batas minimal kelas. Tetapi karena risiko kegagalan struktur pada bagian itu tinggi maka perlu dilakukan penggantian atau reparasi pada docking berikutnya ataupun immediate docking. Dengan begitu yang mempengaruhi harga kapal pada metode risk based inspection merupakan bagian yang memiliki risiko kerusakan pada bagian kapal, serta risiko pengaruh kekurangan fisik tersebut terhadap harga kapal. karena itu jika penilaian pada bagian kapal yang memiliki risiko yang sudah dijabarkan identifikasi risiko, hal ini dapat dijadikan pertimbangan dalam menentukan pengurangan atau depresiasi harga kapal bekas. V. KESIMPULAN 1. Penilaian kapal bekas yang saat ini dilakukan dengan menggunakan metode Pendekatan harga pasar (market value), yang menggunakan harga pasar kapal bekas dan dengan melihat kondisi luar beserta kemampuan operasi kapal. Pendekatan ini memiliki kekurangan cenderung terjadi generalisasi, penilaian yang kurang akurat dan kurang memperhatikan kekurangan masing-masing komponen kapal. 2. Pada pendekatan harga pasar, yang dilakukan pendekatan regresi pada beberapa kapal sejenis didapatkan harga pasar pada kapal yang dinilai sebesar rupiah. 3. Kondisi penilaian kapal bekas yang ada saat ini perlu ditinjau untuk dilakukan implementasi risiko. Hal ini dilakukan untuk mengetahui risiko pada bagian-bagian kapal yang akan dijual atau dibeli apakah memiliki potensi untuk terjadinya kerusakan sehingga merugikan pihak pembeli. Maka dari itu dengan implementasi Risk Based Inspection dapat diketahui nilai risiko yang berpotensi tidak memenuhi batas minimum class sehingga perkiraan estimasi harga kapal bekaspun semakin akurat. 4. Identifikasi Risiko pada kapal yang akan dijual menunjukkan bagian lambung kapal dan bagian permesinan kapal memiliki risiko medium yang mempengaruhi depresiasi terhadap harga kapal. 5. Pada metode risk based inspection didapatkan depresiasi harga sebesar 85% terhadap harga pasar didasarkan oleh kekurangan fisik kondisi kapal yang menghasilkan harga kapal bekas sebesar rupiah. 6. Perbedaan metode yang konvensional dan metode risk based inspection terdapat pada depresiasi harga kapal karena identifikasi risiko yang dilakukan yang menghasilkan risiko kekurangan fisik kapal yang mempengaruhi harga kapal. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih penulis S.A.D. ucapkan kepada kedua orang tua yang telah memberikan kesempatan penulis untuk melanjutkan studi di bangku kuliah. DAFTAR PUSTAKA [1] Beenstock, M. (1985). A Theory of Ship Prices. In M. Beenstock, Maritime Policy and Management (Vol. 12, pp ). [2] Biro Klasifikasi Indonesia. (2006). Rule BKI Volume I - Rules For Classification and Survey. Jakarta: Biro Klasifikasi Indonesia. [3] Deden Irawan S, M. M. (2012). Menilai kapal,butuh kejelian. Majalah Penilai, [4] Ir. Surjo W. Adji, M. (2004). Idustri Perkapalan Indonesia : Menyongsong Masa Depan. WORKSHOP BANK INDONESIA, (p. 19). Jakarta. [5] rick peterson, P. Risk Based Inspection as part on overall Inspection Management Program. edmonton,canada: metegrity inc. [6] spinxhero. (2009, april 8). Contoh Aplikasi Metode Penilaian Kapal. Retrieved april 15, 2013, from Scribd: [7] Willcox, P. (n.d.). The Science of Ship Valuation. Retrieved february 10, 2012, from C.W. Kellock and Co. Ltd: [8] Wintle, U. B. (2010, june). Risk based optimisation of inspection planning in ships. Retrieved april 4, 2013, from twi:

Studi Implementasi Risk Based Inspection (RBI) untuk Estimasi Harga Kapal Bekas

Studi Implementasi Risk Based Inspection (RBI) untuk Estimasi Harga Kapal Bekas Studi Implementasi Risk Based Inspection (RBI) untuk Estimasi Harga Kapal Bekas Oleh : Septian Aji Dewangkara 4108 100 087 Dosen Pembimbing : Ir. Triwilaswandio WP, M.SC Sri Rejeki Wahyu Pribadi, ST, MT

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. DEFINISI NILAI Sesuai dengan Standard Penilaian Indonesia tahun (SPI) 2002, yang dimaksud dengan :

PENDAHULUAN. DEFINISI NILAI Sesuai dengan Standard Penilaian Indonesia tahun (SPI) 2002, yang dimaksud dengan : PENDAHULUAN TUJUAN PENILAIAN Untuk menentukan Nilai Pasar dari aktiva tetap berupa Kapal General Cargo " xxxxxxxx " yang pada saat penilaian berada di pelabuhan kota xxxxxxxx, sebagai dasar pertimbangan

Lebih terperinci

STUDI IMPLEMENTASI RISK BASED INSPECTION (RBI) UNTUK PERENCANAAN BIAYA REPARASI KAPAL

STUDI IMPLEMENTASI RISK BASED INSPECTION (RBI) UNTUK PERENCANAAN BIAYA REPARASI KAPAL 1 STUDI IMPLEMENTASI RISK BASED INSPECTION (RBI) UNTUK PERENCANAAN BIAYA REPARASI KAPAL Laksyardo Wisnu Baroto, Ir. Triwilaswandio W.P., MSc Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kapal sebagai sebuah wahana teknis terdiri dari beberapa sistem permesinan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kapal sebagai sebuah wahana teknis terdiri dari beberapa sistem permesinan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kapal sebagai sebuah wahana teknis terdiri dari beberapa sistem permesinan yang bekerja sesuai fungsinya masing-masing. Pada setiap sistem dibangun oleh berbagai komponen

Lebih terperinci

Perancangan Aplikasi Komputer Berbasis Android untuk Estimasi Biaya Reparasi Kapal Interaktif

Perancangan Aplikasi Komputer Berbasis Android untuk Estimasi Biaya Reparasi Kapal Interaktif G47 Perancangan Aplikasi Komputer Berbasis Android untuk Estimasi Biaya Reparasi Kapal Interaktif Dave Hansel dan Triwilaswandio Wuruk Pribadi Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 23373539 (23019271 Print) 1 Analisa Teknis Dan Ekonomis Pembangunan Fasilitas Terpadu untuk Meningkatkan Produktivitas Kapal Di Galangan Tepian Mahakam

Lebih terperinci

DESAIN KAPAL TANKER 3500 DWT

DESAIN KAPAL TANKER 3500 DWT DESAIN KAPAL TANKER 3500 DWT Marcel Winfred Yonatan 1 Pembimbing: Prof.Dr.Ir. Ricky Lukman Tawekal 2 Program Studi Sarjana Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Perhitungan Teknis Dan Ekonomis Kapal Kayu Pelayaran Rakyat Menggunakan Regulasi BKI Dan Tradisional

Analisis Perbandingan Perhitungan Teknis Dan Ekonomis Kapal Kayu Pelayaran Rakyat Menggunakan Regulasi BKI Dan Tradisional JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337 3539 (2301 9271 Print) 1 Analisis Perbandingan Perhitungan Teknis Dan Ekonomis Kapal Kayu Pelayaran Rakyat Menggunakan Regulasi BKI Dan Tradisional

Lebih terperinci

Resizing Bangunan Atas Kapal Double Skin Bulk Carrier (DSBC) DWT untuk Mengurangi Biaya Produksi

Resizing Bangunan Atas Kapal Double Skin Bulk Carrier (DSBC) DWT untuk Mengurangi Biaya Produksi JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 G-378 Resizing Bangunan Atas Kapal Double Skin Bulk Carrier (DSBC) 50.000 DWT untuk Mengurangi Biaya Produksi Nurul Hidayah, Triwilaswandio W.P Jurusan

Lebih terperinci

Studi Kehilangan Air Komersial (Studi Kasus: PDAM Kota Kendari Cabang Pohara)

Studi Kehilangan Air Komersial (Studi Kasus: PDAM Kota Kendari Cabang Pohara) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-355 Studi Komersial (Studi Kasus: PDAM Kota Kendari Cabang Pohara) Iis Puspitasari dan Alfan Purnomo Departemen Teknik Lingkungan,

Lebih terperinci

MODIFIKASI BENTUK BURITAN KAPAL DAN SISTEM PROPULSI KT ANGGADA XVI AKIBAT RENCANA REPOWERING. A.K.Kirom Ramdani ABSTRAK

MODIFIKASI BENTUK BURITAN KAPAL DAN SISTEM PROPULSI KT ANGGADA XVI AKIBAT RENCANA REPOWERING. A.K.Kirom Ramdani ABSTRAK MODIFIKASI BENTUK BURITAN KAPAL DAN SISTEM PROPULSI KT ANGGADA XVI AKIBAT RENCANA REPOWERING A.K.Kirom Ramdani 4205100037 ABSTRAK KT Anggada XVI adalah kapal tunda yang beroperasi di pelabuhan Balikpapan.

Lebih terperinci

ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU

ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU Zulkifli A. Yusuf Dosen Program Studi Teknik Sistem

Lebih terperinci

Istilah istilah yang ada di teori bangunan kapal Istilah istilah yang ada pada konstruksi bangunan kapal Jenis-jenis kapal

Istilah istilah yang ada di teori bangunan kapal Istilah istilah yang ada pada konstruksi bangunan kapal Jenis-jenis kapal Istilah istilah yang ada di teori bangunan kapal Istilah istilah yang ada pada konstruksi bangunan kapal Jenis-jenis kapal Ukuran utama ( Principal Dimension) * Panjang seluruh (Length Over All), adalah

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Cooling Rate pada Material ASTM A36 Akibat Kebakaran Kapal Terhadap Nilai Kekuatan, Kekerasan dan Struktur Mikronya

Analisis Pengaruh Cooling Rate pada Material ASTM A36 Akibat Kebakaran Kapal Terhadap Nilai Kekuatan, Kekerasan dan Struktur Mikronya JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-42 Analisis Pengaruh Cooling Rate pada Material ASTM A36 Akibat Kebakaran Kapal Terhadap Nilai Kekuatan, Kekerasan dan Struktur

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS KONVERSI KAPAL TANKER SINGLE HULL MENJADI DOUBLE HULL

ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS KONVERSI KAPAL TANKER SINGLE HULL MENJADI DOUBLE HULL PRESENTASI TUGAS AKHIR ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS KONVERSI KAPAL TANKER SINGLE HULL MENJADI DOUBLE HULL Dipresentasikan Oleh : MUHAMMAD KHARIS - 4109 100 094 Dosen Pembimbing : Ir. Triwilaswandio W.P.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan PT.TAMBANGAN RAYA PERMAI berdiri pada tahun. 1995, bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan kapal.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan PT.TAMBANGAN RAYA PERMAI berdiri pada tahun. 1995, bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan kapal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan PT.TAMBANGAN RAYA PERMAI berdiri pada tahun 1995, bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan kapal. Seiring dengan perkembangan zaman pada tahun

Lebih terperinci

Tugas Akhir (MO )

Tugas Akhir (MO ) Company Logo Tugas Akhir (MO 091336) Aplikasi Metode Pipeline Integrity Management System pada Pipa Bawah Laut Maxi Yoel Renda 4306.100.019 Dosen Pembimbing : 1. Prof. Ir. Daniel M. Rosyid, Ph.D. 2. Ir.

Lebih terperinci

Tugas Akhir : Studi Perencanaan Bisnis Waralaba (Franchise) Dalam Bidang Reparasi Kapal

Tugas Akhir : Studi Perencanaan Bisnis Waralaba (Franchise) Dalam Bidang Reparasi Kapal Tugas Akhir : Studi Perencanaan Bisnis Waralaba (Franchise) Dalam Bidang Reparasi Kapal Oleh : Angky Rahadiansyah (4109100054) Dosen Pembimbing : 1. Ir. Triwilaswandio W.P, M.Sc 2. Sri Rejeki Wahyu Pribadi,

Lebih terperinci

Dhani Priatmoko REDUCTION GEAR AND PROPULSION SYSTEM VIBRATION ANALYSIS ON MV.KUMALA

Dhani Priatmoko REDUCTION GEAR AND PROPULSION SYSTEM VIBRATION ANALYSIS ON MV.KUMALA Dhani Priatmoko 4207 100 002 REDUCTION GEAR AND PROPULSION SYSTEM VIBRATION ANALYSIS ON MV.KUMALA Pendahuluan KM Kumala diinformasikan mengalami getaran yang berlebih dan peningkatan temperatur gas buang

Lebih terperinci

FINAL KNKT KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI REPUBLIK INDONESIA

FINAL KNKT KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI REPUBLIK INDONESIA REPUBLIK INDONESIA FINAL KNKT.17.03.05.03 Laporan Investigasi Kecelakaan Pelayaran Tenggelamnya KM. Sweet Istanbul (IMO No. 9015993) Area Labuh Jangkar Pelabuhan Tanjung Priok, DKI Jakarta Republik Indonesia

Lebih terperinci

Desain Kapal Pembangkit Listrik 30 Megawatt untuk Perairan di Indonesia

Desain Kapal Pembangkit Listrik 30 Megawatt untuk Perairan di Indonesia JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-261 Desain Kapal Pembangkit Listrik 30 Megawatt untuk Perairan di Indonesia Deny Ari Setiawan Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas

Lebih terperinci

Analisa Peningkatan Kualitas Layanan Jasa Reparasi Kapal Di Galangan Kapal Jawa Timur

Analisa Peningkatan Kualitas Layanan Jasa Reparasi Kapal Di Galangan Kapal Jawa Timur G41 Analisa Peningkatan Kualitas Layanan Jasa Reparasi Kapal Di Galangan Kapal Jawa Timur Rani Nurwanti, dan Ir. Triwilaswandio Wuruk Pribadi, M.Sc. Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan,

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Analisis Teknis dan Ekonomis Pemakaian Material Baja Karbon dengan Coating dan Material Duplex Tanpa Coating untuk Pembangunan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN PRESENTASI TUGAS AKHIR 2

PENDAHULUAN PRESENTASI TUGAS AKHIR 2 SIDANG TUGAS AKHIR ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PRODUKSI KAPAL PENAMPUNG IKAN DI DAERAH SULAWESI UTARA Oleh: M. MARTHEN OKTOUFAN N. N.R.P. 4106 100 074 Dosen Pembimbing: Sri Rejeki Wahyu Pribadi, ST, MT

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL HALAMAN SURAT TUGAS

HALAMAN JUDUL HALAMAN SURAT TUGAS DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN SURAT TUGAS HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI HALAMAN PENGESAHAN KETUA PROGRAM STUDI HALAMAN MOTTO HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

Lebih terperinci

Analisa Nilai Agunan Rumah Tinggal Jl. Gebang Lor No.62 Surabaya

Analisa Nilai Agunan Rumah Tinggal Jl. Gebang Lor No.62 Surabaya 1 Analisa Agunan Rumah Tinggal Jl. Gebang Lor No.62 Surabaya Mochammad Zainuri dan Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI AGUNAN RUMAH TINGGAL JL. SEMOLOWARU SELATAN XII SURABAYA

ANALISIS NILAI AGUNAN RUMAH TINGGAL JL. SEMOLOWARU SELATAN XII SURABAYA JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-1 1 ANALISIS NILAI AGUNAN RUMAH TINGGAL JL. SEMOLOWARU SELATAN XII SURABAYA I Made Dwiyanta Putra, I Putu Artama Wiguna Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja Terampil untuk Mendukung Peningkatan Produksi Pembangunan Kapal Baru di Galangan- Galangan Kapal di Surabaya

Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja Terampil untuk Mendukung Peningkatan Produksi Pembangunan Kapal Baru di Galangan- Galangan Kapal di Surabaya JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 G-331 Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja Terampil untuk Mendukung Peningkatan Produksi Pembangunan Kapal Baru di Galangan- Galangan Kapal di Surabaya

Lebih terperinci

ANALISA NILAI PASAR SPBU PT. SUMBER KURNIA MANDIRI JALAN BALAS KLUMPRIK SURABAYA

ANALISA NILAI PASAR SPBU PT. SUMBER KURNIA MANDIRI JALAN BALAS KLUMPRIK SURABAYA ANALISA NILAI PASAR 54.601.114 PT. SUMBER KURNIA MANDIRI JALAN BALAS KLUMPRIK SURABAYA Nama : Hilda Mienar SL Nrp : 3109 106 055 Jurusan : Teknik Sipil FTSP ITS Dosen Pembimbing : Christiono Utomo. ST,

Lebih terperinci

PENENTUAN INVESTASI SARANA TAMBATDI PELABUHAN X DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI DISKRIT DAN ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

PENENTUAN INVESTASI SARANA TAMBATDI PELABUHAN X DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI DISKRIT DAN ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENENTUAN INVESTASI SARANA TAMBATDI PELABUHAN X DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI DISKRIT DAN ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI Risa Rininta 1), Nurhadi Siswanto 2), dan Bobby O. P. Soepangkat 3) 1) Program

Lebih terperinci

AKTIFITAS UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KEGIATAN PERAWATAN

AKTIFITAS UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KEGIATAN PERAWATAN AKTIFITAS UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KEGIATAN PERAWATAN Menekan Input 1.03-Planning & Budgeting-R0 1/18 MAINTENANCE PLANNING Maintenance Plan diperlukan untuk melakukan penyesuaian dengan Production

Lebih terperinci

STUDI MODERNISASI INDUSTRI KAPAL RAKYAT DI JAWA TIMUR

STUDI MODERNISASI INDUSTRI KAPAL RAKYAT DI JAWA TIMUR STUDI MODERNISASI INDUSTRI KAPAL RAKYAT DI JAWA TIMUR Disusun Oleh: Sa adatul Munawaroh NRP: 4109100701 Dosen pembimbing: Sri Rejeki Wahyu Pribadi,ST.MT Ir. Soejitno Jurusan teknik perkapalan Fakultas

Lebih terperinci

Analisa Nilai Agunan Rumah Tinggal di Medokan Asri Utara XII Surabaya

Analisa Nilai Agunan Rumah Tinggal di Medokan Asri Utara XII Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-67 Analisa Nilai Agunan Rumah Tinggal di Medokan Asri Utara XII Surabaya Shahara Nur Laila dan Christiono Utomo Jurusan Teknik

Lebih terperinci

SIDANG P3 TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK KELAUTAN 28 JANUARI 2010

SIDANG P3 TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK KELAUTAN 28 JANUARI 2010 SIDANG P3 TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK KELAUTAN 28 JANUARI 2010 Analisa Resiko pada Reducer Pipeline Akibat Internal Corrosion dengan Metode RBI (Risk Based Inspection) Oleh: Zulfikar A. H. Lubis 4305 100

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS TATA LETAK SEA CHEST TERHADAP PENDINGINAN MOTOR INDUK KAPAL

EFEKTIVITAS TATA LETAK SEA CHEST TERHADAP PENDINGINAN MOTOR INDUK KAPAL EFEKTIVITAS TATA LETAK SEA CHEST TERHADAP PENDINGINAN MOTOR INDUK KAPAL Dian Retno Dina Rita, Bimo Darmadi, Arif Winarno Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah

Lebih terperinci

Pengaruh Pemasangan Vivace Terhadap Intact Stability Kapal Swath sebagai Fleksibel Struktur Hydropower Plan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut

Pengaruh Pemasangan Vivace Terhadap Intact Stability Kapal Swath sebagai Fleksibel Struktur Hydropower Plan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut Pengaruh Pemasangan Vivace Terhadap Intact Stability Kapal Swath sebagai Fleksibel Struktur Hydropower Plan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut L/O/G/O Contents PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA METODOLOGI

Lebih terperinci

ANALISA TEKNO EKONOMI PENEMPATAN MAIN ENGINE DI PRODUCTION SUPPORT VESSEL 48 M

ANALISA TEKNO EKONOMI PENEMPATAN MAIN ENGINE DI PRODUCTION SUPPORT VESSEL 48 M ANALISA TEKNO EKONOMI PENEMPATAN MAIN ENGINE DI PRODUCTION SUPPORT VESSEL 48 M Haidir, Ir.Surjo W. Adji, M.Sc,Ceng,FIMarEST dan Ir.Amiadji, M.Sc. Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan,

Lebih terperinci

2017, No Republik Indonesia Nomor 5070) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peratur

2017, No Republik Indonesia Nomor 5070) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peratur No.101, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHUB. Angkutan Laut Perintis. Komponen Penghasilan. Biaya Yang Diperhitungkan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 2 TAHUN 2017 TENTANG

Lebih terperinci

BAB IV PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

BAB IV PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN BAB IV PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN 4.1 Data Utama Kapal Tabel 4.1 Prinsiple Dimension No Principle Dimension 1 Nama Proyek Kapal KAL 28 M 3 Owner TNI AL 4 Class BKI 5 Designer PT. TESCO INDOMARITIM 6 Produksi

Lebih terperinci

Muhammad

Muhammad Oleh: Muhammad 707 100 058 Jurusan Teknik Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Pembimbing: Ir. Muchtar Karokaro M.Sc Sutarsis ST, M.Sc Tinjauan Pustaka

Lebih terperinci

Studi Implementasi Risk Based Inspection (RBI) Untuk Perencanaan Biaya Reparasi Kapal

Studi Implementasi Risk Based Inspection (RBI) Untuk Perencanaan Biaya Reparasi Kapal Studi Implementasi Risk Based Inspection (RBI) Untuk Perencanaan Biaya Reparasi Kapal Oleh : Laksyardo Wisnu Baroto 4108100043 Dosen Pembimbing : Ir. Triwilaswandio W.P.,M.Sc. Pendahulan Latar Belakang

Lebih terperinci

P3 TESIS ME HYBRID (BATERAI DIESEL ELEKTRIK) MERAK-BAKAUHENI

P3 TESIS ME HYBRID (BATERAI DIESEL ELEKTRIK) MERAK-BAKAUHENI P3 TESIS ME 092350 PENGEMBANGAN SISTEM PROPULSI HYBRID (BATERAI DIESEL ELEKTRIK) UNTUK LINER FERRY MERAK-BAKAUHENI DOSEN PEMBIMBING SUTOPO PURWONO FITRI, ST, M.Eng, PhD. Dr. Ir. A.A. MASROERI, M.Eng. AGUS

Lebih terperinci

BUKU RANCANGAN PENGAJARAN

BUKU RANCANGAN PENGAJARAN BUKU RANCANGAN PENGAJARAN Mata Ajaran Pengantar Teknik Peran Disusun oleh : Gerry Liston Putra Sunaryo Program Studi Teknik Peran Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia 2016 PENGANTAR

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN PENERBITAN DAN PENGUKUHAN DOKUMEN PENYESUAIAN MANAJEMEN KESELAMATAN (DOCUMENT OF COMPLIANCE/DOC) : SOP-PMKK-0 Tgl Berlaku : 0-0-0 kepada evaluasi kepada Auditor ISM Code Untuk penerbitan DOC pertama. Permohonan.

Lebih terperinci

BAB II CARA KERJA MESIN 2 TAK DAN 4 TAK

BAB II CARA KERJA MESIN 2 TAK DAN 4 TAK BAB II CARA KERJA MESIN 2 TAK DAN 4 TAK A. PEMBAGIAN MOTOR DIESEL 1. Menurut cara kerja Mesin diesesl menurut cara kerja nya dapat diklarisfikasikan menjadi 2 cara kerja,untuk dapat menghasilkan usaha

Lebih terperinci

Analisis Nilai Pasar Tanah Perumahan Kawasan Industri Tuban (KIT) dengan Metode Pengembangan Lahan

Analisis Nilai Pasar Tanah Perumahan Kawasan Industri Tuban (KIT) dengan Metode Pengembangan Lahan JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-98 Analisis Nilai Pasar Tanah Perumahan Kawasan Industri Tuban (KIT) dengan Metode Pengembangan Lahan Devi Santi Maharani dan

Lebih terperinci

Keputusan Menteri Perhubungan No. 86 Tahun 1990 Tentang : Pencegahan Pencemaran Oleh Minyak Dari Kapal-Kapal

Keputusan Menteri Perhubungan No. 86 Tahun 1990 Tentang : Pencegahan Pencemaran Oleh Minyak Dari Kapal-Kapal Keputusan Menteri Perhubungan No. 86 Tahun 1990 Tentang : Pencegahan Pencemaran Oleh Minyak Dari Kapal-Kapal MENTERI PERHUBUNGAN Menimbang : a. bahwa dalam rangka melindungi kelestarian lingkungan laut

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PERPIPAAN KM. NUSANTARA ( PIPING SYSTEM )

PERANCANGAN SISTEM PERPIPAAN KM. NUSANTARA ( PIPING SYSTEM ) PERANCANGAN SISTEM PERPIPAAN KM. NUSANTARA ( PIPING SYSTEM ) Aulia Windyandari 1, Jati Iffa Janah 2 Program D3 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro indrie_ane@yahoo.co.id Abstrak Sistem

Lebih terperinci

(Badan Geologi Kementrian ESDM, 2010)

(Badan Geologi Kementrian ESDM, 2010) Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) adalah sebuah power generator yang menggunakan panas bumi (geothermal) sebagai sumber energi penggeraknya. Indonesia dikaruniai

Lebih terperinci

PROSES REPLATING PELAT BAJA PADA BAGIAN LAMBUNG KAPAL TUNDA ANGGADA X MILIK PT. PELINDO III (PERSERO) SURABAYA

PROSES REPLATING PELAT BAJA PADA BAGIAN LAMBUNG KAPAL TUNDA ANGGADA X MILIK PT. PELINDO III (PERSERO) SURABAYA PROSES REPLATING PELAT BAJA PADA BAGIAN LAMBUNG KAPAL TUNDA ANGGADA X MILIK PT. PELINDO III (PERSERO) SURABAYA RIZKY SYAHIRUL ALIM NRP. 6108030051 PROGRAM STUDI TEKNIK BANGUNAN KAPAL JURUSAN TEKNIK BANGUNAN

Lebih terperinci

Analisis Kekuatan Konstruksi Sekat Melintang Kapal Tanker dengan Metode Elemen Hingga

Analisis Kekuatan Konstruksi Sekat Melintang Kapal Tanker dengan Metode Elemen Hingga JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-183 Analisis Kekuatan Konstruksi Sekat Melintang Kapal Tanker dengan Metode Elemen Hingga Ardianus, Septia Hardy Sujiatanti,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR (ME ) STUDI TEKNIS EKONOMIS ANTARA MAIN RING SISTEM DENGAN INDEPENDENT SISTEM BALLAST PADA KAPAL TANKER MT YAN GT

TUGAS AKHIR (ME ) STUDI TEKNIS EKONOMIS ANTARA MAIN RING SISTEM DENGAN INDEPENDENT SISTEM BALLAST PADA KAPAL TANKER MT YAN GT STUDI TEKNIS EKONOMIS ANTARA MAIN RING SISTEM DENGAN INDEPENDENT SISTEM BALLAST PADA KAPAL TANKER MT YAN 1 1000GT RISKY HARI PRASETYO 4207 100 101 JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN

Lebih terperinci

BAB V SHELL EXPANSION

BAB V SHELL EXPANSION BAB V SHELL EXPANSION A. PERHITUNGAN BEBAN A.1. Beban Geladak Cuaca (Load and Weather Deck) Yang dianggap sebagai geladak cuaca adalah semua geladak yang bebas kecuali geladak yang tidak efektif yang terletak

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN & ANALISA

BAB IV PERHITUNGAN & ANALISA BAB IV PERHITUNGAN & ANALISA 4.1 Data Utama Kapal Tabel 4.1 Prinsiple Dimention NO. PRINCIPLE DIMENTION 1 Nama Proyek Kapal 20.7 CATAMARAN CB. KUMAWA JADE 2 Owner PT. PELAYARAN TANJUNG KUMAWA 3 Class BV

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Model Perancangan Konseptual Armada untuk Mendukung Operasi Rig dan Offshore Platform (Studi Kasus : Wilayah Lepas Pantai Utara Jawa Timur) Achmad Farid,

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja Terampil untuk Mendukung Peningkatan Produksi Pembangunan Kapal Baru di Galangan-galangan Kapal di Surabaya Dicky Hari Traymansah,

Lebih terperinci

Perancangan Fire Control and Safety Plan pada Kapal Konversi LCT menjadi Kapal Small Tanker

Perancangan Fire Control and Safety Plan pada Kapal Konversi LCT menjadi Kapal Small Tanker Perancangan Fire Control and Safety Plan pada Kapal Konversi LCT menjadi Kapal Small Tanker Tri Octa Kharisma Firdausi 1*, Arief Subekti 2, dan Rona Riantini 3 1 Program Studi Teknik Keselamatan dan Kesehatan

Lebih terperinci

Analisa Risiko Proses Pengapungan Kembali pada Kapal Tenggelam di Perairan Tanjung Perak

Analisa Risiko Proses Pengapungan Kembali pada Kapal Tenggelam di Perairan Tanjung Perak JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), 2337-3520 (2301-928X Print) G 47 Analisa Proses Pengapungan Kembali pada Kapal Tenggelam di Perairan Tanjung Perak Muhammad Wildan Firdaus dan Heri Supomo Departemen

Lebih terperinci

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya ,3 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya ,3 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Analisis Harga Pokok Produksi Kapal 30 GT Pole and Line Menggunakan Metode Job Order Costing (Studi Kasus Pada Perusahaan Produksi dan Perawatan Kapal) Kartika A. N. 1, Rina Sandora 2, R.A. Norromadani

Lebih terperinci

Addendum Dokumen Pengadaan

Addendum Dokumen Pengadaan Republik Indonesia Addendum Dokumen Pengadaan Pengadaan - Metode Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi Metode Satu Sampul Sistem Gugur - (Kontrak Lump Sum) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

Lebih terperinci

Penilaian Risiko dan Penjadwalan Inspeksi pada Pressure Vessel Gas Separation Unit dengan Metode Risk Based Inspection pada CPPG

Penilaian Risiko dan Penjadwalan Inspeksi pada Pressure Vessel Gas Separation Unit dengan Metode Risk Based Inspection pada CPPG Penilaian Risiko dan Penjadwalan Inspeksi pada Pressure Vessel Gas Separation Unit dengan Metode Risk Based Inspection pada CPPG Aga Audi Permana 1*, Eko Julianto 2, Adi Wirawan Husodo 3 1 Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Separator minyak dan pipa-pipa pendukungnya memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu proses pengilangan minyak. Separator berfungsi memisahkan zat-zat termasuk

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I A. UMUM Untuk merencanakan sebuah kapal bangunan baru, ada beberapa masalah yang penting dan pokok untuk dijadikan dasar perencanaan, baik dari segi teknis, ekonomis maupun segi artistiknya.beberapa

Lebih terperinci

DESAIN ULANG KAPAL PERINTIS 200 DWT UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA KAPAL

DESAIN ULANG KAPAL PERINTIS 200 DWT UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA KAPAL Sidang Tugas Akhir (MN 091382) DESAIN ULANG KAPAL PERINTIS 200 DWT UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA KAPAL Oleh : Galih Andanniyo 4110100065 Dosen Pembimbing : Ir. Wasis Dwi Aryawan, M.Sc., Ph.D. Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Desain Kapal 3-in-1 Penumpang-Barang- Container Rute Surabaya Lombok

Desain Kapal 3-in-1 Penumpang-Barang- Container Rute Surabaya Lombok G92 Desain Kapal 3-in-1 Penumpang-Barang- Container Rute Surabaya Lombok I Gede Hadi Saputra dan Hesty Anita Kurniawati Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 ANALISIS PENGARUH PERCEPATAN INSTALASI HULL OUTFITTINGS DALAM PEMBANGUNAN MARINE DISASTER PREVENTION SHIP DENGAN PENERAPAN

Lebih terperinci

Presentasi Tugas Akhir

Presentasi Tugas Akhir Presentasi Tugas Akhir Marine Reliability, Availability, Maintenability & Safety Studi Penentuan Kinerja Pelayanan Pelabuhan Secara Real Time Dengan Menggunakan Data Automatic Identification System (AIS)

Lebih terperinci

Analisa Teknis dan Ekonomis Pengembangan Industri Pendukung Konsol Kapal (Ship Console) di Indonesia

Analisa Teknis dan Ekonomis Pengembangan Industri Pendukung Konsol Kapal (Ship Console) di Indonesia G98 Analisa Teknis dan Ekonomis Pengembangan Industri Pendukung Konsol Kapal (Ship Console) di Indonesia Anisa Prasetyo dan Triwilaswandio Wuruk Pribadi Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan,

Lebih terperinci

ANALISA WAKTU PENGOSONGAN GRAVING DOCK YANG TIDAK MAKSIMAL BERDASARKAN PERHITUNGAN DAN DATA AKTUAL DI PT. BEN SANTOSA SURABAYA

ANALISA WAKTU PENGOSONGAN GRAVING DOCK YANG TIDAK MAKSIMAL BERDASARKAN PERHITUNGAN DAN DATA AKTUAL DI PT. BEN SANTOSA SURABAYA ANALISA WAKTU PENGOSONGAN GRAVING DOCK YANG TIDAK MAKSIMAL BERDASARKAN PERHITUNGAN DAN DATA AKTUAL DI PT. BEN SANTOSA SURABAYA Disusun oleh : Nevi Febriyani 6308030035 Latar Belakang Masalah Waktu pengosongan

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. transportasi pada tahun 1878 di Laut Kaspia. Berdasarkan data dari Review of

BAB I PENGANTAR. transportasi pada tahun 1878 di Laut Kaspia. Berdasarkan data dari Review of BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Perdagangan minyak dan gas bumi dunia yang pada distribusinya sebagian besar ditransportasikan melalui laut memberi peluang yang besar pada kegiatan angkutan laut dunia

Lebih terperinci

EVALUASI PERBANDINGAN DRAFT KAPAL IKAN FIBERGLASS DAN KAYU BERDASARKAN SKENARIO LOADCASE, STUDI KASUS KAPAL IKAN 3GT

EVALUASI PERBANDINGAN DRAFT KAPAL IKAN FIBERGLASS DAN KAYU BERDASARKAN SKENARIO LOADCASE, STUDI KASUS KAPAL IKAN 3GT EVALUASI PERBANDINGAN DRAFT KAPAL IKAN FIBERGLASS DAN KAYU BERDASARKAN SKENARIO LOADCASE, STUDI KASUS KAPAL IKAN 3GT Nurhasanah Teknik Perkapalan, Politeknik Negeri Bengkalis, Indonesia Email: nurhasanah@polbeng.ac.id

Lebih terperinci

Prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Air Memanfaatkan Teknologi Sistem Pipa Kapiler

Prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Air Memanfaatkan Teknologi Sistem Pipa Kapiler JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-99 Prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Air Memanfaatkan Teknologi Sistem Pipa Kapiler Yogo Pratisto, Hari Prastowo, Soemartoyo

Lebih terperinci

Desain Konseptual Hybrid Propulsion Mesin Diesel dengan Motor Listrik pada Tugboat 70 Ton Bollard Pull Untuk Aplikasi di Pelabuhan

Desain Konseptual Hybrid Propulsion Mesin Diesel dengan Motor Listrik pada Tugboat 70 Ton Bollard Pull Untuk Aplikasi di Pelabuhan JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-130 Desain Konseptual Hybrid Propulsion Mesin Diesel dengan Motor Listrik pada Tugboat 70 Ton Bollard Pull Untuk Aplikasi di

Lebih terperinci

RANCANGAN KRITERIA DI BIDANG TRANSPORTASI LAUT PENETAPAN KRITERIA PEMERIKSA DAN PENGUJI KESELAMATAN DAN KEAMANAN KAPAL

RANCANGAN KRITERIA DI BIDANG TRANSPORTASI LAUT PENETAPAN KRITERIA PEMERIKSA DAN PENGUJI KESELAMATAN DAN KEAMANAN KAPAL PENETAPAN KRITERIA PEMERIKSA DAN PENGUJI KESELAMATAN DAN KEAMANAN KAPAL LAMPIRAN 8 i DAFTAR ISI 1. Ruang Lingkup 2. Acuan 3. Istilah dan Definisi 4. Persyaratan 4.1. Persyaratan Utama 4.2. Kompetensi Marine

Lebih terperinci

Studi Implementasi RCM untuk Peningkatan Produktivitas Dok Apung (Studi Kasus: PT.Dok dan Perkapalan Surabaya)

Studi Implementasi RCM untuk Peningkatan Produktivitas Dok Apung (Studi Kasus: PT.Dok dan Perkapalan Surabaya) Studi Implementasi RCM untuk Peningkatan Produktivitas Dok Apung (Studi Kasus: PT.Dok dan Perkapalan Surabaya) G136 Nurlaily Mufarikhah, Triwilaswandio Wuruk Pribadi, dan Soejitno Jurusan Teknik Perkapalan,

Lebih terperinci

Komparasi Bentuk Daun Kemudi terhadap Gaya Belok dengan Pendekatan CFD

Komparasi Bentuk Daun Kemudi terhadap Gaya Belok dengan Pendekatan CFD JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 G-104 Komparasi Bentuk Daun Kemudi terhadap Gaya Belok dengan Pendekatan CFD Prima Ihda Kusuma Wardana, I Ketut Aria Pria Utama Jurusan Teknik Perkapalan,

Lebih terperinci

REPLACEMENT BERHUBUNGAN DENGAN ADANYA SUATU SELEKSI DARI PERALATAN YANG BARU DENGAN YANG SELAMA INI DIGUNAKAN.

REPLACEMENT BERHUBUNGAN DENGAN ADANYA SUATU SELEKSI DARI PERALATAN YANG BARU DENGAN YANG SELAMA INI DIGUNAKAN. REPLACEMENT REPLACEMENT BERHUBUNGAN DENGAN ADANYA SUATU SELEKSI DARI PERALATAN YANG BARU DENGAN YANG SELAMA INI DIGUNAKAN. Replacement dilakukan karena berbagai alasan, antara lain: 1. Adanya keuntungan

Lebih terperinci

KURIKULUM 2014 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN FTK - ITS

KURIKULUM 2014 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN FTK - ITS KURIKULUM 2014 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN FTK - ITS Semester 1 SF141201 Fisika Dasar I 4 Basic Physics I SM141203 Kalkulus I 3 Calculus I MN141211 Menggambar Teknik dan Pengantar CAD 3 Engineering Drawing

Lebih terperinci

Analisa Teknis dan Ekonomis Pembangunan Galangan Kapal Pengangkut LNG Ukuran Kecil (Small Scale LNG Carrier) untuk Perairan Indonesia

Analisa Teknis dan Ekonomis Pembangunan Galangan Kapal Pengangkut LNG Ukuran Kecil (Small Scale LNG Carrier) untuk Perairan Indonesia JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), 2337-3520 (2301-928X Print) G 81 Analisa Teknis dan Ekonomis Pembangunan Galangan Kapal Pengangkut LNG Ukuran Kecil (Small Scale LNG Carrier) untuk Perairan Indonesia

Lebih terperinci

Perencanaan Kapal Muatan Curah Tanpa Air Ballast

Perencanaan Kapal Muatan Curah Tanpa Air Ballast TUGAS AKHIR Perencanaan Kapal Muatan Curah Tanpa Air Ballast DISUSUN OLEH : Ronggo kusuma Wardhana 4104.100.042 Pembimbing : Ir. Wasis Dwi Aryawan, M,Sc. P,Hd. JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Pengaruh Nilai Tukar Mata Uang Asing-Rupiah Pada Pembangunan Kapal Baru

Pengaruh Nilai Tukar Mata Uang Asing-Rupiah Pada Pembangunan Kapal Baru JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 G-25 Pengaruh Nilai Tukar Mata Uang Asing-Rupiah Pada Pembangunan Kapal Baru Tito Bramantyo Aji, dan Triwilaswandio W.Pribadi Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I. 1 Data Kecelakaan Kereta Api

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I. 1 Data Kecelakaan Kereta Api BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sistem Transportasi nasional memiliki peranan penting dalam mendukung pembangunan nasional. Besarnya jumlah penduduk Indonesia menjadikan kebutuhan akan sistem transportasi

Lebih terperinci

Analisa Nilai Agunan Rumah Tinggal Jl. Gebang Lor No.62 Surabaya

Analisa Nilai Agunan Rumah Tinggal Jl. Gebang Lor No.62 Surabaya D-71 Analisa Nilai Agunan Rumah Tinggal Jl. Gebang Lor No.62 Surabaya Mochammad Zainuri dan Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

DESAIN STUDI KELAYAKAN. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

DESAIN STUDI KELAYAKAN. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM DESAIN STUDI KELAYAKAN Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Tujuan: Setelah mempelajari Bab ini mahasiswa diharapkan dapat memahami: Aspek-aspek apa saja yang perlu diperhatikan dalam menyusun laporan studi kelayakan?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kondisi saat ini, ketergantungan masyarakat akan energi listrik sangatlah tinggi, sehingga dituntut ketersediaan dan keandalan yang tinggi dari pemegang kuasa

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR (MN091382)

PRESENTASI TUGAS AKHIR (MN091382) PRESENTASI TUGAS AKHIR (MN091382) Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember KONSEP DESAIN KAPAL PEMBERSIH SUNGAI : Studi Kasus Sungai Kepetingan Sidoarjo

Lebih terperinci

PENGARUH ELEMEN BANGUNAN KAPAL TERHADAP KOREKSI LAMBUNG TIMBUL MINIMUM

PENGARUH ELEMEN BANGUNAN KAPAL TERHADAP KOREKSI LAMBUNG TIMBUL MINIMUM PENGARUH ELEMEN BANGUNAN KAPAL TERHADAP KOREKSI LAMBUNG TIMBUL MINIMUM Daeng PAROKA 1 dan Ariyanto IDRUS 1 1 Jurusan Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea

Lebih terperinci

Studi Master Plan Pelabuhan Bungkutoko di Kendari KATA PENGANTAR

Studi Master Plan Pelabuhan Bungkutoko di Kendari KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Buku Laporan ini disusun oleh Konsultan PT. Kreasi Pola Utama untuk pekerjaan Studi Penyusunan Master Plan Pelabuhan Bungkutoko di Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Laporan ini adalah

Lebih terperinci

SIDANG P3 JULI 2010 ANALISA RESIKO PADA ELBOW PIPE AKIBAT INTERNAL CORROSION DENGAN METODE RBI. Arif Rahman H ( )

SIDANG P3 JULI 2010 ANALISA RESIKO PADA ELBOW PIPE AKIBAT INTERNAL CORROSION DENGAN METODE RBI. Arif Rahman H ( ) SIDANG P3 JULI 2010 ANALISA RESIKO PADA ELBOW PIPE AKIBAT INTERNAL CORROSION DENGAN METODE RBI Arif Rahman H (4305 100 064) Dosen Pembimbing : 1. Ir. Hasan Ikhwani, M.Sc 2. Ir. Daniel M. Rosyid, Ph.D Materi

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Modul ke: Studi Kelayakan & Aspek Teknis dalam Kegiatan Bisnis Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

PRESENTASI FIELD PROJECT

PRESENTASI FIELD PROJECT PRESENTASI FIELD PROJECT TEKNIK PERANCANGAN DAN KONSTRUKSI KAPAL JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2011 Presented by: Khairul Akbar

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR KM ROCKWELL CONTAINER 6700 BRT BAB VI PERHITUNGAN SISTEM PIPA (PIPING SYSTEM) seperti halnya pada perlengkapan kapal lainnya.

TUGAS AKHIR KM ROCKWELL CONTAINER 6700 BRT BAB VI PERHITUNGAN SISTEM PIPA (PIPING SYSTEM) seperti halnya pada perlengkapan kapal lainnya. BAB VI PERHITUNGAN SISTEM PIPA (PIPING SYSTEM) A. UMUM Sistem pipa merupakan bagian utama suatu sistem yang menghubungkan titik dimana fluida disimpan ke titik pengeluaran semua pipa baik untuk memindahkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah PT. Samudra Marine Indonesia yaitu perusahaan jasa pembuatan kapal, perbaikan

Lebih terperinci

2017, No diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepela

2017, No diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepela No.140, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHUB. Angkutan Barang di Laut. Komponen Penghasilan. Biaya Yang Diperhitungkan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 3 TAHUN 2017 TENTANG

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X )

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Media Informatika Vol.13 No.2 (2014) PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Hartanto Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Umum Perusahaan Kecamatan Cibinong yang termasuk dalam Kabupaten Bogor dengan luas wilayah 42,49 km 2 mencakup 12 desa dan termasuk klasifikasi desa swasembada dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dump Truck 2.1.1 Pengertian Dump Truck BAB II LANDASAN TEORI Dump truck merupakan alat berat yang berfungsi untuk mengangkut atau memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh (> 500m).

Lebih terperinci

PEMODELAN 3D KONSTRUKSI KAPAL MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK STUDI KASUS GRAND BLOCK 09 M.T. KAMOJANG

PEMODELAN 3D KONSTRUKSI KAPAL MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK STUDI KASUS GRAND BLOCK 09 M.T. KAMOJANG JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 PEMODELAN 3D KONSTRUKSI KAPAL MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK STUDI KASUS GRAND BLOCK 09 M.T. KAMOJANG Suraj Nurholi dan Djauhar

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK PERKAPALAN VI - 1 UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG BAYU AFENDI L0G

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK PERKAPALAN VI - 1 UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG BAYU AFENDI L0G BAB VI PERHITUNGAN SISTEM PIPA (PIPING SYSTEM) A. UMUM Sistem pipa merupakan bagian utama suatu sistem yang menghubungkan titik dimana fluida disimpan ke titik pengeluaran semua pipa baik untuk memindahkan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 ANALISA PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN BEKISTING METODE SEMI SISTEM BERDASARKAN STRATEGI ROTASI PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT TINGGI ( STUDI KASUS:

Lebih terperinci