BAB I PENGANTAR. transportasi pada tahun 1878 di Laut Kaspia. Berdasarkan data dari Review of
|
|
- Suparman Iskandar
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Perdagangan minyak dan gas bumi dunia yang pada distribusinya sebagian besar ditransportasikan melalui laut memberi peluang yang besar pada kegiatan angkutan laut dunia yang berdampak langsung pada permintaan dan penawaran kapal tanker di dunia. Kapasitas armada tanker di dunia telah tumbuh secara substansial semenjak kapal tanker minyak pertama kali beroperasi melakukan transportasi pada tahun 1878 di Laut Kaspia. Berdasarkan data dari Review of Maritime Transport tahun 2013, yang diterbitkan United Nation Conference on Trade and Development (UNCTAD) pertumbuhan perdagangan laut internasional pada sektor minyak dan gas bergerak naik semenjak tahun Tabel 1.1 Perdagangan Laut Internasinoal (dalam jutaan Ton) Year Oil and Gas Main Bulks Other Dry Cargo Total ,00 448,00 717, , ,00 608, , , ,00 988, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,00 Sumber: Clarkson Research Services, 2013 dan UNCTAD (diolah) 1
2 Kapal tanker sebagai salah satu alat transportasi laut dalam manfaatnya sebagai kendaraan angkut yang berfungsi memindahkan barang khususnya cair dan gas, akan sangat bergantung kepada industri lain yaitu industri yang memproduksinya berupa industri galangan kapal (shipbuilder). Apabila ditinjau secara manfaat ekonomis, maka kapal tanker akan sangat tergantung pada industri pelayaran, khususnya cair dan gas. Industri pelayaran merupakan salah satu industri padat modal (capital intensive), dikarenakan tingginya biaya modal yang dibutuhkan untuk membeli kapal (Luo dan Fan, 2010). Pengembalian dari investasi terhadap kapal bergantung pada volume perdagangan melalui laut (seaborne trade volume) (Stopford, 2009). Untuk memperoleh unit kapal, pengusaha jasa angkutan kapal dapat memesan unit kapal baru pada perusahaan galangan kapal atau dengan alternatif lain, pengusaha dapat mencari kapal sesuai spesifikasi yang diinginan di pasar sekunder. Pasar kapal bekas di dunia umum dikenal dengan sebutan sales and purchase market yang banyak dikelola oleh perusahaan perdagangan kapal bekas/perantara jual beli kapal di dunia. Pasar sekunder ini memberi alternatif pilihan kepada pengusaha jasa angkutan kapal apabila menginginkan menambah armada angkutannya secara cepat tanpa harus memesan kapal baru pada perusahaan galangan kapal, yang pada umumnya membutuhkan waktu relatif lama dan biaya yang lebih besar untuk proses produksi kapal baru. Luo dan Fan (2010) menyatakan bahwa pertimbangan investor untuk memilih kapal bekas dibandingkan dengan kapal baru adalah faktor waktu, di mana kapal 2
3 bekas akan lebih cepat untuk dapat dioperasikan, sehingga lebih cepat menghasilkan pendapatan apabila dibandingkan dengan berinvestasi pada kapal baru. Harga kapal bekas akan meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan armada pengangkutan laut dan akan turun apabila kebutuhan pengangkutan laut berkurang (Lun dan Quaddus, 2009). Dengan adanya pasar sekunder/pasar kapal bekas ini para pengusaha kapal mendapat tempat untuk melakukan restrukturisasi armada angkutannya (dengan melakukan jual beli kapal) dalam usahanya menanggapi perubahan permintaan (Strandenes, 2002). Dalam dunia penilaian, kapal merupakan salah satu objek penilaian yang cukup sering dilakukan penilaian baik oleh penilai dalam negeri maupun penilai penilai di luar negeri. Irawan (2012) mengungkapkan bahwa dalam hubungannya dengan dunia penilaian, kapal merupakan moda angkutan barang dan orang yang sering menjadi objek penilaian untuk berbagai macam kepentingan seperti jaminan kredit, jual beli, asuransi, dan sebagainya. Sejalan dengan uraian tersebut, tujuan-tujuan dalam dilakukannya penilaian untuk kapal, yang mana diperlukan untuk berbagai macam kepentingan, antara lain ( 1. penilaian untuk jaminan kredit baru pada bank (security for a proposed mortgage); 2. penilaian ulang untuk kredit yang telah ada (security for an existing mortgage); 3. penilaian untuk kepentingan lelang; 4. penilaian untuk kepentingan asuransi; 5. penilaian untuk kepentingan prospektus investasi; 3
4 6. penilaian untuk kepentingan pelaporan keuangan; 7. penilaian untuk kepentingan perselisihan/kasus hukum; 8. penilaian untuk kepentingan peraturan pemerintah. Dari berbagai kepentingan penilaian untuk kapal seperti yang telah disajikan diatas pada umumnya penilai mengungkapkan opini nilai pasar/estimasi nilai pasar wajar dari kapal tersebut dan dapat juga nilai lainnya disesuaikan dengan kepentingan dari tujuan penilaiannya. En-lin Li (2013) dalam penelitannya menyebutkan bahwa harga kapal bekas berfluktuasi dan membentuk sebuah siklus (cyclical fluctuations). Penelitian ini memprediksi bahwa faktor yang menggerakkan siklus fluktuasi tersebut adalah faktor ekonomi, kebijaksanaan, psikologi dan emergensi. Kurva penawaran pada industri pelayaran adalah inelastis, karena mahalnya biaya menyimpan kapal pada saat industri pelayaran pada kondisi over supply, begitu juga apabila apabila ingin menambah supply dengan memesan kapal baru, akan membutuhkan waktu yang relatif lama. Kurva permintaan pada industri ini juga hampir inelastis karena hampir tidak terdapat substitusi pilihan angkutan yang tersedia. Kombinasi ini membuat tarif pengiriman sangat fluktuatif (Xun Yao Chen, 2013). Hal ini dapat dilihat pada Gambar 1.2, dapat dilihat bahwa tarif sewa kapal tanker sangat berfluktuasi, dapat dibandingkan dengan tarif sewa kapal kargo pada Gambar 1.4. Harga kapal tanker bekas dan kapal kargo bekas masing masing dapat dilihat pada Gambar 1.1 dan Gambar
5 Sumber: RS Platou Economic Research a.s 2014 Gambar 1.2 Harga Kapal Tanker Bekas Usia s.d. 5 tahun, Sumber: RS Platou Economic Research a.s 2014 Gambar 1.3 Tarif Sewa per Tahun Kapal Tanker,
6 Sumber: RS Platou Economic Research a.s 2014 Gambar 1.4 Harga Kapal Kargo Bekas Usia s.d 5 tahun, Sumber: RS Platou Economic Research a.s 2014 Gambar 1.5 Tarif Sewa per Tahun Kapal Kargo,
7 Dari uraian sebelumnya terlihat bahwa kapal tanker sebagai alat transportasi memiliki peran ekonomis yang sangat penting dalam industri transportasi laut minyak dan gas. Sejalan dengan hal tersebut dalam dunia penilaian, kapal tanker sebagai moda angkutan minyak dan gas yang seringkali menjadi objek penilaian untuk berbagai macam kepentingan. Digambarkan pula tarif sewa kapal tanker bekas sangat fluktuatif begitu juga harga kapal tanker bekas, seiring dengan faktor permintaan dan penawarannya. 1.2 Keaslian Penelitian Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi harga transaksi kapal tanker telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya dan menjadi rujukan dalam penelitian ini, antara lain sebagai berikut. 1. Koutroumpousis (2006) melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi harga kapal tanker bekas. Penelitian dilakukan terhadap jenis kapal tanker dan meneliti kaitan hubungan antara harga kapal tanker bekas dengan struktur lambung kapal (hull) dengan alat analisis regresi berganda. Peneliti membuat model ekonometri yang dapat digunakan untuk melakukan peramalan harga kapal tanker. Variabel yang digunakan adalah bobot mati kapal (Dead Weight Tonnage), umur kapal dan variabel boneka (dummy variable) yang digunakan adalah kapal tanker dengan struktur lambung tunggal (single hull) dan kapal tanker dengan struktur lambung ganda (doble hull). Kesimpulan dari penelitian ini adalah nilai kapal tanker dengan struktur lambung ganda (double hull) lebih tinggi sekitar 18 persen dibandingkan kapal tanker dengan struktur lambung tunggal (single hull). 7
8 2. Tsolakis, dkk. (2003), membahas mengenai analisa ekonometrik harga kapal bekas. Pada penelitian ini menggunakan alat analisis regresi berganda dengan menggunakan dua metode ekonometrik yaitu Structural Equation model dan Vector Autoregression model, hasil dari analisanya mengilustrasikan siklus perkiraan harga kapal bekas. Data kapal yang digunakan dalam penelitian adalah data tahunan pasar tahun meliputi jenis kapal kargo dan kapal tanker. Hasil yang disampaikan pada makalah ini adalah biaya pembuatan baru kapal (newbuilding orderbook) dan tarif sewa kapal (timecharter rate) memiliki efek positif pada harga kapal bekas. 3. Furset dan Hordnes (2013), meneliti pengaruh kecepatan kapal pada armada kapal tanker dengan klasifikasi ukuran kapal tanker Very Large Crude Carier (VLCC), dengan data penelitian selama dua dekade terakhir. Fokus penelitan yang dilakukan adalah pada pengaruh optimalisasi kecepatan kapal terhadap pendapatan dan berkesimpulan bahwa kecepatan servis kapal tidak akan ditambah hanya karena semata mata tarif angkutan yang menguntungkan. Akan tetapi kecepatan servis kapal akan ditambah apabila pendapatan marjinal yang diperoleh dari penambahan kecepatan kapal melebihi dari biaya marjinal yang telah dikeluarkan. 4. Adland (2000) melakukan kajian teoritis mengenai model penilaian kapal kargo. Peneliti fokus pada kemungkinan untuk perbaikan dan kalibrasi lebih lanjut pada model yang bersumber pada data pasar, yang hasilnya diharapakan dapat melengkapi metode penilaian yang telah berkembang sebelumnya pada penilaian kapal, khususnya untuk kapal-kapal yang 8
9 melakukan transportasi pengiriman barang curah (bulk shipping). Latar belakang penulis melakukan penelitian adalah dugaan terdapat indikasi penyimpangan pada penilaian kapal pada masa masa lalu jika dibandingkan dengan nilai fundamentalnya. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Penelitian ini mengindikasikan bahwa penyusutan garis lurus (straight-line depreciation) dengan umur ekonomis kapal lebih besar dari tahun adalah pendekatan yang baik dalam melakukan penyusutan kondisi kapal. Dalam penelitian ini juga mengindikasikan bahwa nilai sekrap dan volatilitas tarif sewa adalah parameter yang penting dalam penilaian kapal 1.3 Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang seperti yang telah dijelaskan pada uraian subbab 1.1, bahwa dalam perkembangannya tarif sewa kapal tanker sangat fluktuatif. Pergerakan tarif sewa kapal tanker yang fluktuatif ini selalu diikuti dengan harga kapal tanker bekas di dunia yang juga mengikuti berfluktuasi. 1.4 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan rumusan permasalahan yang ada maka timbul pertanyaan penelitian yang dibatasi sebagai berikut. 1. Apakah kaitan antara harga transaksi kapal tanker dengan faktor fisik kapal tanker dalam hal ini berupa kapasitas kapal (Dead Weight Tonnage) dan umur kapal? 2. Apakah kaitan antara harga transaksi kapal tanker dengan faktor non fisik 9
10 dalam hal ini berupa biaya pembuatan baru kapal (newbuilding cost) dan tarif sewa kapal tanker (time charter rates)? 3. Apakah kaitan antara harga transaksi kapal tanker dengan faktor makro ekonomi dalam hal ini berupa suku bunga pinjaman antarbank London Interbank Offered Rate (LIBOR) dan harga minyak mentah dunia. 4. Apakah kaitan antara harga transaksi kapal tanker dengan struktur lambung kapal (hull)? 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mengidentifikasi keterkaitan antara harga transaksi kapal tanker terhadap faktor fisik kapal yaitu kapasitas kapal (Dead Weight Tonnage) dan umur kapal. 2. Mengidentifikasi keterkaitan antara harga transaksi kapal tanker terhadap faktor non fisik kapal yaitu jumlah order pembuatan baru kapal (newbuilding orderbook) dan tarif sewa kapal tanker (time charter rates). 3. Mengidentifikasi keterkaitan antara harga transaksi kapal tanker terhadap pengaruh ekonomi makro dalam hal ini berupa suku bunga pinjaman antarbank London Interbank Offered Rate (LIBOR) dan harga minyak mentah dunia. 4. Mengidentifikasi keterkaitan antara harga transaksi kapal tanker dengan struktur lambung kapal (hull), dalam hal ini berupa struktur lambung kapal ganda (double hull) dan struktur lambung kapal tunggal (single hull). 10
11 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagi pelaku bisnis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dalam memperkirakan harga jual-beli kapal tanker. 2. Bagi penilai aset, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah cakrawala dalam penilaian aset khususnya kapal tanker untuk berbagai kepentingan. 3. Sebagai bahan acuan bagi kegiatan penelitian selanjutnya. 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini disusun sebagai berikut. Bab I Pendahuluan, yang menguraikan tentang latar belakang, keaslian penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Landasan teori dan Tinjauan Pustaka yang menguraikan tentang landasan teori yang digunakan, tinjauan pustaka yang mendasari penelitian, formulasi hipotesis, serta model penelitian. Bab III Metode Penelitian menguraikan bagaimana metoda dan proses selama penelitian ini dijalankan. Bab IV Analisis berisi pembahasan akan setiap analisis data yang telah didapatkan Bab V Simpulan dan Saran berisikan ringkasan singkat (simpulan) mengenai hasil analisis yang diperoleh, saran-saran yang diberikan kepada, serta keterbatasan penelitian. 11
BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. dunia. Berdasarkan survei oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010,
1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Saat ini Indonesia termasuk negara dengan populasi penduduk terbesar di dunia. Berdasarkan survei oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010, Indonesia memiliki
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya bagi para pelaku ekonomi. Dewasa ini pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Industri pelayaran merupakan salah satu industri padat modal (capital
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Industri pelayaran merupakan salah satu industri padat modal (capital intensive), dikarenakan tingginya biaya modal yang dibutuhkan untuk membeli suatu kapal (Luo dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Seiring dengan kemajuan zaman sekarang ini, persaingan dunia usaha semakin berkembang dengan pesat. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan termotivasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor keuangan memegang peranan yang sangat signifikan dalam memacu pertumbuhan ekonomi suatu negara. Sektor keuangan menjadi lokomotif pertumbuhan sektor riil melalui
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH KRI SI S KEUANGAN GLOBAL TERHADAP PEMESANAN KAPAL BARU
PROPOSAL THESIS STUDI PENGARUH KRI SI S KEUANGAN GLOBAL TERHADAP PEMESANAN KAPAL BARU OLEH: YUDI SATRIA NRP: 4107 203 713 PROGAM PASCASARJANA TEKNOLOGI KELAUTAN PROGAM STUDI TEHNIK PRODUKSI DAN MATERIAL
Lebih terperinciMetodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Pelayaran*
Fitur Pemeringkatan ICRA Indonesia Oktober 2014 Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Pelayaran* Pendahuluan Perairan Indonesia termasuk salah satu yang tersibuk di dunia. Dengan lebih dari 17.000
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki potensi sumber daya yang melimpah, baik berupa sumber daya alam, sumber daya manusia, iklim yang bersahabat, dan potensi lahan yang besar. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara. Menurut Ekonom Senior The Royal Bank of Scotland (RBS),
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan ekonomi merupakan suatu yang ingin dicapai oleh setiap negara. Menurut Ekonom Senior The Royal Bank of Scotland (RBS), Indonesia akan memiliki potensi pertumbuhan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. nasional sangatlah diperlukan untuk mengejar ketertinggalan di bidang ekonomi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang masih memiliki tingkat kesejahteraan penduduk yang relatif rendah. Oleh karena itu kebutuhan akan pembangunan nasional sangatlah diperlukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia. Pada satu sisi Indonesia terlalu cepat melakukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. telah memanfaatkan pinjaman luar negeri dalam pembangunannya. Pinjaman luar
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu dari banyak negara berkembang yang telah memanfaatkan pinjaman luar negeri dalam pembangunannya. Pinjaman luar negeri baik dalam bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meminimalisasi risiko sesuai dengan hasil dari perdagangan yang telah dilakukan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang, dimana perdagangan instrumen keuangan dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun, setiap individu maupun kelompok dapat bertransaksi dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan bisnis. Pertumbuhan ekonomi menjadi indikator kondisi
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara masih menjadi acuan dalam pengambilan keputusan bisnis. Pertumbuhan ekonomi menjadi indikator kondisi perekonomian negara dimana pertumbuhan
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. X merupakan perusahaan pelayaran swasta nasional yang telah berdiri semenjak tahun 1981 di Indonesia, dengan akta pendirian pada tanggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak sedikit jumlahnya di dalam pembangunan nasional. Dalam konteks pembangunan nasional maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalokasikan dana dari pihak yang mengalami surplus dana kepada pihak yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stabilitas sistem keuangan memegang peran penting dalam perekonomian. Sebagai bagian dari sistem perekonomian, sistem keuangan berfungsi mengalokasikan dana dari pihak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Nominal perbandingan antara mata uang asing dengan mata uang dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nominal perbandingan antara mata uang asing dengan mata uang dalam negeri biasa sering dikenal sebagai kurs atau nilai tukar. Menurut Bergen, nilai tukar mata uang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayaran swasta yang bergerak di bidang jasa pengiriman barang di jalur
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan PT. Perusahaan Pelayaran Nusa Tenggara merupakan perusahaan pelayaran swasta yang bergerak di bidang jasa pengiriman barang di jalur pelayaran Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang paling popular di mata sebagian besar manajer investasi global. Trading
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Emas merupakan logam mulia yang paling dicari dan digemari. Produk ini dapat digunakan sebagai sarana investasi dan lindung nilai harta dari pengaruh inflasi. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah wahana untuk mempertemukan pihak-pihak yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pasar modal adalah wahana untuk mempertemukan pihak-pihak yang memerlukan dana jangka panjang dengan pihak yang memiliki dana tersebut yang diwujudkan dalam bentuk-bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dunia telah dikagetkan dengan sebuah fenomena baru pada kurun waktu
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Masyarakat dunia telah dikagetkan dengan sebuah fenomena baru pada kurun waktu yang sangat singkat dalam setahun terakhir ini yaitu pergerakan harga minyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan tersebut muncul dari faktor internal maupun faktor eksternal. Namun saat ini, permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor ekonomi pada sebuah negara. Hal tersebut di dukung oleh peranan pasar modal yang sangat strategis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. inflasi yang rendah dan stabil. Sesuai dengan UU No. 3 Tahun 2004 Pasal 7,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fokus utama dari kebijakan moneter adalah mencapai dan memelihara laju inflasi yang rendah dan stabil. Sesuai dengan UU No. 3 Tahun 2004 Pasal 7, tujuan Bank Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis yang sudah memasuki era globalisasi ini mengakibatkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia bisnis yang sudah memasuki era globalisasi ini mengakibatkan persaingan semakin meningkat. Umumnya manajemen tidak hanya dituntut untuk menghasilkan laba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang didukung oleh sektor pertanian. Salah satu sektor pertanian tersebut adalah perkebunan. Perkebunan memiliki peranan yang besar
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Proses Layanan Bisnis. B. Transportasi
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Proses Layanan Bisnis Pada umumnya proses layanan bisnis yang digunakan setiap perusahaan jasa penyewaan kapal untuk mendistribusikan barang adalah perusahaan tersebut mengikuti
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian, baik di dalam negeri maupun di tingkat dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan memperoleh dana dari dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajer memerlukan dana untuk mengembangkan dan menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan memperoleh dana dari dalam perusahaan atau dari luar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketersediaan minyak mentah yang merupakan salah satu input penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu negara dewasa ini seringkali dikaitkan dengan keberadaan atau ketersediaan minyak mentah yang merupakan salah satu input penting dalam proses produksi. Ketersediaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditahan, modal saham, dan lain-lain yang berasal dari sumber internal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dana memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan. Perusahaaan dapat menggunakan dana tersebut sebagai alat investasi melalui
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Globalisasi yang berkembang dengan cepat membuat kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan, transportasi, sistem informasi hingga perekonomian sehingga kegiatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kestabilan suatu negara sangat bergantung pada kestabilan mata uang negara tersebut. Kehidupan politik, ekonomi, pertahanan dan keamanan, serta bidang-bidang lainnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seberapa besar kontribusi perdagangan internasional yang telah dilakukan bangsa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian global yang terjadi saat ini sebenarnya merupakan perkembangan dari proses perdagangan internasional. Indonesia yang ikut serta dalam Perdagangan internasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai roda kehidupan bagi perekonomian di seluruh negara-negara dunia. Sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem perekonomian dunia saat ini tidak lepas dari peran serta bank dalam mengelola dan menghimpun dana masyarakat. Oleh sebab itu, kini bank dianggap sebagai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah sebuah indikator yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah sebuah indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks ini mencakup pergerakan seluruh
Lebih terperinciPENGENALAN ANALISIS OPERASI & EVALUASI SISTEM TRANSPORTASI SO324 - REKAYASA TRANSPORTASI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2006
PENGENALAN ANALISIS OPERASI & EVALUASI SISTEM TRANSPORTASI SO324 - REKAYASA TRANSPORTASI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2006 PENGENALAN DASAR-DASAR ANALISIS OPERASI TRANSPORTASI Penentuan Rute Sistem Pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kali lelang SBI tidak lagi diinterpretasikan oleh stakeholders sebagai sinyal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Respon (stance) kebijakan moneter ditetapkan untuk menjamin agar pergerakan inflasi dan ekonomi ke depan tetap berada pada jalur pencapaian sasaran inflasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. hubungan dan pengaruh antara variabel makro yaitu tingkat inflasi, tingkat suku
BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan dan pengaruh antara variabel makro yaitu tingkat inflasi, tingkat suku bunga, nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat dijadikan penyelamatan untuk kelancaran usaha bank.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank dan Lembaga Keuangan (LK) memegang peranan penting dalam penyediaan dana untuk proyek dalam bentuk pinjaman. Agunan merupakan hal yang paling diutamakan untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi dunia kini menjadi salah satu isu utama dalam perkembangan dunia memasuki abad ke-21. Krisis ekonomi yang kembali melanda negara-negara di dunia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keadaan geografis di Indonesia yang mayoritas merupakan kepulauan membuat banyak hambatan dalam pergerakan logistik antar daerah di Indonesia. Dari informasi yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.4 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.4 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan jaman yang diikuti dengan berkembangnya teknologi informasi ditandai oleh bertambahnya sumber daya manusia yang sangat pesat karena
Lebih terperinciririkyunita@yahoo.co.id Konsumsi Kebutuhan Inflasi Apa sih alasan berinvestasi Peningkatan Nilai Kekayaan Keinginan Ketidakpastian masa depan Penanaman uang dengan harapan : 1. Mendapat hasil, dan 2.
Lebih terperinci30/06/2010 MARKETABLE SECURITIES STOCKS BONDS NERACA SHORT-TERM INVESTMENTS STOCKS BONDS OTHER SECURITIES LONG-TERM INVESTMENTS
INVESTASI & AKTIVA TETAP PERTEMUAN 4 INSTRUKTUR : HENDRO SASONGKO ARIEF TRI HARYANTO INVESTASI ( INVESTMENT ) DEFINISI Harta (aset) yang dimiliki oleh suatu perusahaan dengan tujuan untuk menambah kekayaan
Lebih terperincimodal sebagai salah satu tonggak perekonomian suatu negara. Baik buruknya investasi saham yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki modal melalui
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam dunia perekonomian modern perhatian dunia tertuju pada pasar modal sebagai salah satu tonggak perekonomian suatu negara. Baik buruknya kinerja pasar modal suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tugas dari seorang manajer adalah mengambil keputusan secara tepat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tugas dari seorang manajer adalah mengambil keputusan secara tepat untuk perusahaan. Bagi seorang manajer keuangan, salah satu tugasnya adalah mengambil keputusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Sedangkan bagi investor atau pemegang saham baik itu individu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting dalam kemajuan perekonomian suatu negara, karena pasar modal merupakan salah satu sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan
Lebih terperinciMODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERENCANAAN SANDARAN KAPAL INTEGRASI DENGAN LAYANAN KERETA API BARANG. (STUDI KASUS: PT.TERMINAL TELUK LAMONG SURABAYA)
MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERENCANAAN SANDARAN KAPAL INTEGRASI DENGAN LAYANAN KERETA API BARANG. (STUDI KASUS: PT.TERMINAL TELUK LAMONG SURABAYA) Ivan Akhmad 1) dan Ahmad Rusdiansyah 2) 1) Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak yang berkelebihan
Lebih terperinciPenentuan Umur Ekonomis Truk Trailer Berdasarkan Biaya Tahunan Rata-rata di PT Richie Persada Logistindo
Penentuan Umur Ekonomis Truk Trailer Berdasarkan Biaya Tahunan Rata-rata di PT Richie Persada Logistindo Syafrianita Program Studi Manajemen Transportasi Sekolah Tinggi Manajemen Logistik Indonesia Jl.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan investasi yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan investasi yang dapat menghasilkan tingkat keuntungan optimal bagi investor. Investasi dapat diartikan sebagai suatu
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Profil Perusahaan PT. ALS adalah perusahaan jasa transfortasi darat yang kegiatan utamanya adalah mengantar penumpang sampai tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Penelitian. perekonomian dunia saat ini telah berkembang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penelitian Pertumbuhan perekonomian dunia saat ini telah berkembang dengan pesat, baik perekonomian di dalam maupun di luar negeri. Seiring dengan perkembangan industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada investor dalam melakukan analisis sesuai kebutuhannya. Alternatif
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi memberikan dampak positif terhadap perkembangan ekonomi di Indonesia, diantaranya mampu melakukan perhitungan yang berkaitan dengan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Daftar Isi... vi Daftar Tabel... ix Daftar Gambar... x Daftar Lampiran... xi Intisari... xii Abstract... xiii
DAFTAR ISI Lembar Judul... i Lembar Pengesahan... ii Lembar Pernyataan... iii Kata Pengantar... iv Daftar Isi... vi Daftar Tabel... ix Daftar Gambar... x Daftar Lampiran... xi Intisari... xii Abstract...
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. B. Belanja Negara (triliun Rupiah)
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang fokus terhadap pembangunan nasional. Menurut data Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Potensi industri pariwisata di Indonesia memiliki jenis yang bervariatif,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Potensi industri pariwisata di Indonesia memiliki jenis yang bervariatif, berbagai macam bentuk potensi wisata seperti wisata alam, sejarah, budaya dan religi dimiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fiskal maupun moneter. Pada skala mikro, rumah tangga/masyarakat misalnya,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara umum angka inflasi yang menggambarkan kecenderungan umum tentang perkembangan harga dan perubahan nilai dapat dipakai sebagai informasi dasar dalam pengambilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandar udara memiliki peran yang penting terhadap kegiatan transportasi. Seiring dengan peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap transportasi udara diseluruh wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memerlukan dana untuk membiayai berbagai proyeknya. Dalam hal ini, pasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan sarana untuk menghubungkan investor (pemodal) dengan perusahaan atau institusi pemerintah. Investor merupakan pihak yang mempunyai kelebihan dana,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan bagian dari harta kekayaan perusahaan yang memiliki manfaat ekonomi lebih dari satu periode akuntansi. Manfaat menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari penelitian yang akan dilakukan yang berhubungan dengan pengaruh. manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini akan dibahas mengenai latar belakang dari penelitian yang akan dilakukan yang berhubungan dengan pengaruh faktor makro ekonomi terhadap harga saham properti.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi likuiditas global telah diakui memiliki kontribusi yang besar terhadap lonjakan arus masuk modal di negara-negara pasar berkembang atau emerging markets. Pada
Lebih terperinciNPM : ANALISIS REVALUASI AKTIVA TETAP UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PT BHAKTI TRANS CARGO. Nama : Sri Mulyani
ANALISIS REVALUASI AKTIVA TETAP UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PT BHAKTI TRANS CARGO Nama : Sri Mulyani NPM : 26210667 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Sri Sapto Darmawati, SE., MMSI Pendahuluan Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasar modal karena memiliki peranan strategis bagi penguatan ketahanan ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, hampir semua negara menaruh perhatian besar terhadap pasar modal karena memiliki peranan strategis bagi penguatan ketahanan ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain mengorbankan sesuatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang memiliki kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana. Fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah tempat bagi perusahaan untuk mengumpulkan modal dengan cara menawarkan sahamnya kepada masyarakat maupun publik. Keterlibatan masyarakat
Lebih terperinciANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS KONVERSI KAPAL TANKER SINGLE HULL MENJADI DOUBLE HULL
PRESENTASI TUGAS AKHIR ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS KONVERSI KAPAL TANKER SINGLE HULL MENJADI DOUBLE HULL Dipresentasikan Oleh : MUHAMMAD KHARIS - 4109 100 094 Dosen Pembimbing : Ir. Triwilaswandio W.P.,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Di era globalisasi ini, perkembangan perusahaan go public semakin pesat. Saham-saham diperdagangkan untuk menarik para investor menanamkan modal pada
Lebih terperinciPENDAHULUAN PRESENTASI TUGAS AKHIR 2
SIDANG TUGAS AKHIR ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PRODUKSI KAPAL PENAMPUNG IKAN DI DAERAH SULAWESI UTARA Oleh: M. MARTHEN OKTOUFAN N. N.R.P. 4106 100 074 Dosen Pembimbing: Sri Rejeki Wahyu Pribadi, ST, MT
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Salah satu alternatif dalam berinvestasi yang mungkin dilakukan adalah
1 Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu alternatif dalam berinvestasi yang mungkin dilakukan adalah investasi dalam bentuk saham. Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Salah satu instrumen investasi berjangka yang masih cukup diminati masyarakat Indonesia saat ini adalah deposito. Deposito adalah simpanan yang penarikannya
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Produk Domestik Regional Bruto
18 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Produk Domestik Regional Bruto Dalam menghitung pendapatan regional, dipakai konsep domestik. Berarti seluruh nilai tambah yang ditimbulkan oleh berbagai sektor atau lapangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menghadapi masa krisis keuangan global, asuransi adalah solusi yang dapat menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penelitian Menghadapi masa krisis keuangan global, asuransi adalah solusi yang dapat menjadi payung untuk mengantisipasi krisis keuangan, karena dana asuransi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cenderung mengakibatkan gejolak ekonomi moneter karena inflasi akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu indikator ekonomi makro guna melihat stabilitas perekonomian adalah inflasi. Inflasi merupakan fenomena moneter dimana naik turunnya inflasi cenderung mengakibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat signifikan, yaitu perkembangan dunia bisnis. Perkembangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah satu dari negara muslim terbesar di dunia, merupakan pasar yang besar untuk mengembangkan industri keuangan syariah. Perkembangan ekonomi islam di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. interest dan pendapatan non bunga atau fee based income. Pendapatan bunga diperoleh dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin terbukanya ekonomi regional dan global yang ditandai dengan semakin tingginya tingkat persaingan di seluruh sektor bidang usaha, baik dalam maupun luar negeri,
Lebih terperinciAktiva tetap yang ada di perusahaan haruslah benar-benar diperhatikan karena itu bila
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan pada umumnya menjalankan kegiatan operasionalnya selain bertujuan mencari laba juga mempertahankan pertumbuhan perusahaan itu sendiri. Agar tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Delieh Chariesmawanty, 2015
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersedian energi dapat berpengaruh terhadap pembangunan ekonomi suatu negara. Energi merupakan hal yang penting dalam proses produksi. Kebutuhan terhadap energi dapat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
38 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan memilih lokasi Kota Cirebon. Hal tersebut karena Kota Cirebon merupakan salah satu kota tujuan wisata di Jawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan sektor riil melalui akumulasi kapital dan inovasi teknologi. Lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor keuangan memegang peranan yang sangat signifikan dalam memicu pertumbuhan ekonomi suatu negara. Sektor keuangan menjadi lokomotif pertumbuhan sektor riil melalui
Lebih terperinciMODEL PENENTUAN UKURAN KAPAL OPTIMUM KORIDOR PENDULUM NUSANTARA
MODEL PENENTUAN UKURAN KAPAL OPTIMUM KORIDOR PENDULUM NUSANTARA Hasan Iqbal Nur 1) dan Tri Achmadi 2) 1) Program Studi Teknik Transportasi Kelautan Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Investasi dapat dilakukan dibanyak sektor, salah satunya adalah sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi dapat dilakukan dibanyak sektor, salah satunya adalah sektor properti. Pada umumnya banyak masyarakat yang tertarik menginvestasikan dananya di sektor properti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan menginvestasikan dananya pada tingkat pengembalian (return) sesuai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu faktor penting bagi investor dalam mendukung kelangsungan suatu industri adalah tersedianya dana. Pihak yang kelebihan dana pada umumnya akan menginvestasikan
Lebih terperinciCapital Budgeting. adalah proses pengambilan keputusan jangka panjang.
CAPITAL BUDGETING (ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI JANGKA PANJANG) Ikin Solikin Capital Budgeting adalah proses pengambilan keputusan jangka panjang. Ada 3 alasan investasi dalam aktiva tetap perlu dikelola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan investasi para pemegang dana
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Sejalan dengan visi, misi, dan program transformasi Pertamina untuk menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia, dan seiring dengan berkembangnya pasar angkutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi saat ini, kehidupan perekonomian perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi saat ini, kehidupan perekonomian perusahaan dihadapkan pada suatu persaingan yang semakin ketat baik secara domestik maupun internasional.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2010:7) Akuntansi Biaya ialah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk jasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian suatu negara sangat menentukan tingkat. kesejahteraan masyarakat suatu negara, yang berarti bahwa suatu negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi perekonomian suatu negara sangat menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara, yang berarti bahwa suatu negara menginginkan negaranya memiliki suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.2 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan. Pemegang saham merupakan pemlik sebenarnya dari
Lebih terperinciBAB V. Kesimpulan. Penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh faktor-faktor penentu seperti
BAB V Kesimpulan 5.1. Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh faktor-faktor penentu seperti profitabilitas, size, growth opportunities, tangibilitas, cost of financial distress, dan
Lebih terperinciMasalah uang adalah masalah yang tidak sederhana. Uang berkaitan erat dengan hampir
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Masalah uang adalah masalah yang tidak sederhana. Uang berkaitan erat dengan hampir seluruh aspek dalam perekonomian; itulah sebabnya proses kebijakan moneter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai nilai tambah total yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk domestik bruto (PDB) merupakan salah satu di antara beberapa variabel ekonomi makro yang paling diperhatikan oleh para ekonom. Alasannya, karena PDB merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan menerbitkan saham. Penerbitan saham ini dilakukan oleh berbagai jenis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ekonomi di semua sektor maka dibutuhkan dana yang sangat besar. Berbagai upaya dilakukan guna memenuhi kebutuhan dana yang diperlukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator yang lazim digunakan untuk
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator yang lazim digunakan untuk melihat keberhasilan pembangunan. Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perbelanjaan, hanya saja yang membedakan pasar modal adalah barang barang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal atau bursa merupakan sumber pendanaan yang cukup penting di era globalisasi saat ini. Pasar modal dapat diumpamakan sebagai tempat perbelanjaan, hanya
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. disampaikan simpulan mengenai penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Sebagai bagian akhir dari penulisan skripsi ini, maka dalam bab ini akan disampaikan simpulan mengenai penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara
Lebih terperinci