BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
|
|
- Widyawati Wibowo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Permintaan pasar akan produk gas di Indonesia memang terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Menurut observasi pada harian vivanews.com dijelaskan bahwa permintaan masyarakat akan produk gas di Indonesia terus meningkat, bahkan dikarenakan tingginya produksi gas tersebut, membuat harga gas di beberapa daerah pun terus melonjak. Terbukti dari meningkatnya harga gas 12 kg yang sekarang mencapai titik Rp89.000,00 hingga Rp ,00. Dari uraian tersebut dapat dipastikan bahwa memang permintaan akan produk gas di Indonesia terus mengalami peningkatan. ( harga-gas-melon-di-bantul-melonjak-hingga-rp per-tabung) Tingginya permintaan pasar akan produk gas membuat perusahaanperusahaan yang saat ini bergerak dalam industri pemenuhan kebutuhan gas harus mampu menghasilkan produk yang baik secara kuantitas maupun kualitas.namun selain itu, perusahaan juga dituntut untuk dapat memenuhi permintaan pasar secara tepat waktu, dikarenakan apabila perusahaan tidak dapat memenuhi keinginan pasar baik dari segi kualitas, kuantitas dan waktu, maka besar kemungkinan pasar akan kecewa dengan perusahaan tersebut dan mencari alternatif perusahaan lain yang dapat memenuhi keinginan pasar. Untuk dapat menghindarikekecewaan dari pasar yang dapat terjadi, maka perusahaan perlu memaksimalkan kinerja operasional, terutama untuk memproduksi barang secara tepat waktu. Namun, pada dasarnya, perusahaan juga harus memperhatikan biaya operasional yang dikeluarkan sehingga pengeluaranpengeluaran yang terjadi pada proses produksi tetap berada pada posisi yang menguntungkan perusahaan. Biaya operasional itu sendiri menurut Nafarin (2000:76) adalah: Biaya operasional adalah biaya usaha pokok perusahaan selain harga pokok penjualan. Biaya usaha terdiri dari biaya penjualan, biaya administrasi dan umum.dari pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya operasional adalah seluruh biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi barang dan pastinya biaya operasional ini harus lebih kecil dari harga jual kepada konsumen. 1
2 2 Melihat dari fluktuasi permintaan pasar atas produk karet dan keterikatan antara kegiatan operasional sebuah perusahaan dengan pasar dimana kegiatan operasional yang baik akan menarik minat pasar untuk menggunakan jasa atau produk sebuah perusahaan, maka dalam memenuhi permintaan pasar tersebut,dibutuhkanlahsebuah penghitungan peramalan-peramalanpermintaan yang akan terjadi pada masa datang sehingga perusahaan dapat mempersiapkan kapasitas produksi yang berguna untuk menghindari keterlambatan produksi atas jumlah permintaan diluar jam kerja reguler. Dari beberapa uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa seluruh perusahaan membutuhkan perencanaan dalam kegiatan operasionalnya, terutama perusahaan-perusahaan yang secara rutin memproduksi barang dalam jumlah yang tidak sedikit, salah satunya adalah perusahaan yang bergerak padaindustri pemenuhan kebutuhan gas, salah satunya adalahpt Gasindo Pirantinusa. PT Gasindo Pirantinusa adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Elpiji (SPPBE). Selain itu, PT Grasindo Pirantinusa juga bergerak dalam penjualan gas dengan merek GASKU Beralamat di Pondok Pinang Center, Blok BR-14, Ciputat, Jakarta Selatan 12310, dan sudah berdiri sejak tahun Permasalahan yang dihadapi perusahaan saat ini adalah meningkatnya komplain dari konsumen yang disebabkan oleh keterlambatan produksi.menurut wawancara yang dilakukan kepada bapak Deddy Nugraha selaku petinggi pada PT Gasindo Pirantinusa dijelaskan bahwa tingkat komplain konsumen atas perusahaan pada beberapa bulan terus mengalami peningkatan diakibatkan keterlambatan produksi karena permintaan dari konsumen yang meningkat drastis, di sisi lain, perusahaan tidak mengetahui bagaimana langkah-langkah untuk meramalkan penjualan pada periode-periode kedepan dan saat ini masih menggunakan peramalan dengan dasar asumsi. Selain itu, tingginya permintaan akan produk GASKU membuat perusahaan secara tidak langsung harus mengeluarkan biaya modal lebih untuk memproduksi produk GASKU. Hal itu dikarenakan perusahaan memaksakan jam kerja reguler untuk memenuhi permintaan yang berlebih tersebut. J.B. Guerard, Jr (2013:19-25), menjelaskan peramalan merupakan sebuah kegiatan yang penting dalam perusahaan untuk menentukan nilai pada masa datang. Sebuah ramalan hanyalah sebuah prediksi tentang nilai-nilai data di masa depan. Namun, untuk pendekatan paling akurat untuk perkiraan model ini adalah dengan
3 3 menggunakan nilai pada masa lalu. Melihat dari keadaan perusahaan saat ini, maka dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui permintaan pada periode selanjutnya, metode peramalan adalah metode yang paling tepat. Tabel 1.1. Production CostGASKU (Dalam kisaran) Bulan Biaya Produksi November 2013 Rp Desember 2013 Rp Januari 2014 Rp Febuari 2014 Rp Sumber: Data Sekunder PT Gasindo Pirantinusa Dari tabel di atas, ditemukan fakta bahwa biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan pada 4 bulan terakhir memang terus mengalami peningkatan dari bulan November 2013 sebesar hingga Febuari 2014 sudah mencapai sedangkan pada dasarnya, bapak Deddy Nugraha menjelaskan bahwa biaya produksi ini tidak sesuai dengan harapan perusahaan. Hal ini terjadi karena besarnya permintaan, namun menurut bapak Deddy Nugraha, pengeluaran ini tidak signifikan dengan keuntungan yang seharusnya bisa dicapai. Selain itu, bukti lain juga mendukung permasalahan perusahaan dimana komplain dari konsumen pada 4 bulan terakhir juga terus meningkat dimana komplain tersebut mayoritas terjadi karena lambatnya produksi yang dilakukan oleh PT Gasindo Pirantinusa diakibatkan perusahaan masih menggunakan jam produksi reguler. Tabel 1.2. Komplain Konsumen GASKU Bulan Jumlah Komplain November Desember Januari Febuari Sumber: Data Sekunder, PTGasindo Pirantinusa
4 4 Dari tabel di atas terlihat bahwa tingkat complain konsumen terhadap PT Gasindo Pirantinusa terus mengalami peningkatan dari 11 komplain mencapai 19 komplain pada Febuari Hal ini memperkuat bukti bahwa perusahaan memang tidak dapat memenuhi kebutuhan pasar secara tepat waktu. Hingga saat ini, PT Gasindo Pirantinusabelum mengetahui alternatif apa saja yang dapat diterapkan oleh perusahaan untuk memenuhi permintaan produksi diluar batas kemampuan reguler perusahaan sehingga membuat perusahaan mengalami pemborosan biaya dan kerap kali mendapatkan komplain karena pemesanan tidak dapat dipenuhi secara efektif. Menurut penelitian yang dijalankan oleh A. A. Elimam (2011) dijelaskan bahwa pada dasarnya untuk menyelesaikan permasalahan mengenai biaya dan alternatif produksi untuk pemenuhan permintaan yang berlebih, terdapat dua alternatif yaitu sub-contract dan overtime, dimana dalam pengolahan dan penghitungannya, dapat menggunakan metode perencanaan agregat. Dari uraian latar belakang di atas, maka penelitian ini akan dilanjutkan guna memberikan perhitungan peramalan pada PT Gasindo Pirantinusa dan menerapkan perencanaan agregat pada PT Gasindo Pirantinusa agar dapat memenuhi kebutuhan yang berlebih dengan waktu dan biaya seefektif dan seefisien mungkin. Penelitian ini akan diberi judul Perencanaan Agregat Untuk Meminimalisasi Biaya Produksi pada PT Gasindo Pirantinusa 1.2. Formulasi Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka formulasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana peramalan permintaan atas produk karet PT Gasindo Pirantinusa pada periode 2014? 2. Bagaimanakah perhitungan perencanaan agregat yang dapat diterapkan oleh PT Gasindo Pirantinusadalam memenuhi permintaan pasar? 3. Rekomendasi apa yang dapat diterapkan oleh PT Gasindo Pirantinusauntuk dapat memenuhi permintaan pasar dilihat dari hasil perhitungan agregat? 1.3. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian Melihat dari formulasi masalah di atas, maka penelitain ini terlingkup hanya untuk menghitung peramalan permintaan pada PT Gasindo Pirantinusa dan memberikan perhitungan perencanaan agregat yang tepat untuk meminimalisasi
5 5 biaya dan memaksimalkan waktu produksi serta penelitian ini tidak membahas mengenai hasil implementasi dari perhitungan yang telah dilakukan Tujuan Penelitian Selanjutnya, dari formulasi masalah serta ruang lingkup dan batasan penelitian di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk memberikan perhitungan peramalan permintaan atas produk karet PT Gasindo Pirantinusa Indonesia pada periode Untuk memberikan perhitungan perencanaan agregat yang dapat diterapkan oleh PT Gasindo Pirantinusadalam memenuhi permintaan pasar. 3. Untuk memberikan rekomendasi yang dapat diterapkan oleh PT Gasindo Pirantinusa untuk dapat memenuhi permintaan pasar dilihat dari hasil perhitungan agregat 1.5. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini dapat dibagi menjadi dua yaitu manfaat praktis dan manfaat akademis. Berikut penjelasan manfaat praktis dan akademis dari penelitian ini: 1. Manfaat Praktis Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai referensi kepada PT Gasindo Pirantinusa dalam memproduksi gas sesuai dengan permintaan dilihat dari waktu produksi serta biaya produksi. 2. Manfaat Akademis Manfaat akademis dari penelitian ini adalah sebagai bahan pembelajaran dan konsep dasar untuk penelitian selanjutnya untuk pembaca yang ingin melakukan penelitian yang memiliki konsep menyerupai penelitian ini.
6 State of the Arts Penelitian terdahulu yang menjadi konsep dasar penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut: Tabel 1.3. Penelitian Terdahulu Jurnal Judul Kesimpulan Radwan, A. dan Majid Aarabi (2010) Modeling of Information Systems for Manufacturing Penerapan Chase Strategy berhasil memaksimalkan efektifitas waktu produksi Enterprises Aggregate Planning Using ARIS Framework Geoff Buxey (2005) Aggregate Planning for Seasonal Demand: Reconciling Theory with Practice Untuk mengurangi biayabiaya produksi, maka penerapan level strategy dan chase strategy adalah strategi yang tepat dan penerapannya dikembalikan kepada kebijakan perusahaan. Flávia M. Takey dan Marco A. Mesquita (2006) Aggregate Planning for a Large Food Manufacturer with High Seasonal Demand Untuk memaksimalkan kesuksesan produksi yang periodik dan berkala, dapat menggunakan 2 alternatif yaitu chase strategy dan level strategy.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Industri otomotif di Indonesia telah menjadi salah satu industri yang sangat potensial. Pemerintah menargetkan pada tahun 2014 industri otomotif akan tumbuh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Industri makanan dan minuman memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menperin menyatakan pada triwulan I tahun 2015, pertumbuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini industri lampu listrik di Indonesia semakin meningkat. Lampu memiliki peran yang penting dalam mendukung kegiatan sehari-hari, baik siang hari maupun malam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia industri semakin berkembang dan kompetitor saling berkompetisi untuk menjadi yang terbaik dalam pemberian kualitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Menurut hasil survei tahun 2010 oleh Jabodetabek Urban Transportation Policy Integration, pengguna kendaraan bermotor khususnya sepeda motor naik dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Industri furniture di Indonesia memang telah menjadi salah satu industri yang sangat potensial. Selain dikarenakan adanya dukungan dari Asosiasi Mebel
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman industri semakin maju dan berkembang serta diiringi dengan tingkat persaingan yang semakin ketat saat berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015 menurut
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis perencanaan agregat yang tepat pada PT Winkarya Bersaudara adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam masa era globalisasi seperti saat sekarang ini, dunia bisnis global semakin berkembang. Berdasarkan data Bank dunia, sekitar seperempat barang dan jasa yang
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis perencanaan agregat yang tepat pada PT Veneer Products Indonesia adalah sebagai berikut : 1.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri manufaktur Indonesia saat ini semakin mengalami perkembangan yang sangat pesat dan persaingan yang ketat di industrinya untuk dapat mencapai loyalitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Beberapa waktu ini merupakan saat yang sulit bagi banyak negara,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Beberapa waktu ini merupakan saat yang sulit bagi banyak negara, terutama negara-negara yang sedang berkembang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang
Lebih terperinciPERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT BLOK REM KERETA API: STUDI PADA KOPERASI BATUR JAYA, KABUPATEN KLATEN, PROVINSI JAWA TENGAH
PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT BLOK REM KERETA API: STUDI PADA KOPERASI BATUR JAYA, KABUPATEN KLATEN, PROVINSI JAWA TENGAH Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi (S1) Pada Program
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. School of Business Management Skripsi Sarjana Ekonomi Semester Genap 2014/2015
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA School of Business Management Skripsi Sarjana Ekonomi Semester Genap 2014/2015 USULAN PENERAPAN AGGREGATE PLANNING PADA PT. EKAMANT INDONESIA KEVIN RIZKI HENDRIAN - 1501172254
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Setiap industri belomba-lomba memberikan produk terbaiknya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era zaman globalisasi seperti ini persaingan dalam industri pangan semakin ketat. Setiap industri belomba-lomba memberikan produk terbaiknya untuk konsumen. Berbagai
Lebih terperinciBAB 1 LATAR BELAKANG
BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri elektronik di Indonesia terus mengalami perkembangan. Menurut riset Growth from Knowledge (2010), pasar elektronik di Indonesia pada tahun2014
Lebih terperinciAbstract. Keywords : fluctuating demand, aggregate planning, strategy. Universitas Kristen Maranatha
Abstract Setia Bakery Company is a private company engaged in the field of home industry. The type of products manufactured and sales are fresh bread. Increasing number of companies engaged in the food
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan bertambahnya jumlah perusahaan yang menghasilkan dodol di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan bertambahnya jumlah perusahaan yang menghasilkan dodol di Kabupaten Garut akan membawa dampak persaingan pada industri dodol di Kabupaten Garut, baik
Lebih terperinciANALYSIS OF THE AGGREGATE PLANNING TO MINIMIZE THE PRODUCTION COST AT PT.ANELA
ANALYSIS OF THE AGGREGATE PLANNING TO MINIMIZE THE PRODUCTION COST AT PT.ANELA Hasbi Nuradli 1501176076 Abstract The rapid growth of seafood industry has lead to fierce competition. PT. Anela is one of
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini suatu perusahaan dituntut untuk bisa menjalankan bisnisnya dengan terus lebih baik. Apalagi permintaan konsumen yang semakin tinggi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Sepatu merupakan salah satu fashion penting yang digunakan di berbagai bidang pekerjaan, dan merupakan salah satu cerminan dari strata atau kelas seseorang, sepatu biasanya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri manufaktur Indonesia saat ini semakin mengalami perkembangan yang sangat pesat dan persaingan yang ketat di industrinya untuk dapat mencapai loyalitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan Sektor Restoran Dari Tahun Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Tahun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kuliner di Indonesia saat ini sedang berkembang dengan cepat. Salah satu industri kuliner yang berkembang adalah Restoran. Hal ini dikarenakan perubahan tren
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi dan kreatifitas dengan mengandalkan ide dan stock of knowlage dari Sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era ekonomi kreatif masa kini, bisnis semakin berkembang dan kreatif, kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya dunia bisnis dari waktu ke waktu mengakibatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berkembangnya dunia bisnis dari waktu ke waktu mengakibatkan persaingan yang makin ketat di antara perusahaan-perusahaan yang ada di pasar. Setiap perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelaksanaannya dapat mengurangi biaya seminimal mungkin. Di dalam. memiliki perencanaan dan pengandalian produksi yang baik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses produksi merupakan proses yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Sebelum melakukan proses produksi perlu diperhatikan beberapa hal oleh perusahaan antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian dewasa ini semakin menuju pasar global, hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian dewasa ini semakin menuju pasar global, hal ini mendorong perusahaan untuk semakin mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bagian manajemen operasional khususnya dalam pengelolaan persediaaan barang,
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang semakin berkembang dewasa ini memaksa setiap perusahaan harus mampu mengelola perusahaannya dengan baik, baik dari segi pemasaran, keuangan, sumber
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. LG Electronics Indonesia adalah perusahaan elektronik asal Korea Selatan yang menjadi salah satu bagian dari LG Group yang didirikan di Korea pada tahun
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis perencanaan agregat yang tepat pada PT. LG Electronics adalah sebagai berikut : 1. Peramalan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Agar tahapan penelitian yang dilakukan lebih terarah dan sistematis,maka perlu dibuat tahapan-tahapan dari penelitian itu sendiri. Adapun tahapan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kompetisi telah memaksa industri consumer products untuk menyediakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Isu Konseptual Kompetisi telah memaksa industri consumer products untuk menyediakan layanan purna jual dalam rangka meningkatkan penjualan. Nilai dan kepuasan
Lebih terperinciABSTRACT. Key words: production, aggregate planning, cost efficiency. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT P.T Senayan Sandang Makmur is a company engaged in the manufacturing industry. In the course of its operations, the company is always striving to achieve its objectives, namely to meet consumer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis semakin lama semakin tinggi dan sulit. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompetitif dengan mengutamakan harga murah, kualitas baik, dan kesanggupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berkembangnya bisnis industri di Indonesia sekarang ini mengakibatkan banyak sekali permintaan dari konsumen. Lingkungan bisnis ini pun menjadi sangat kompetitif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakangPenelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakangPenelitian Pertumbuhan industry Generator Set atau sering disebut genset memang sedang menunjukkan trend yang positif. Hal ini terbukti dari hasil observasi pada www.dieselserviceandsupply.com
Lebih terperinciABSTRAK Universitas Kristen Maranatha
iii ABSTRAK Dalam menghadapi era globalisasi yang semakin pesat, persaingan antar perusahaan juga semakin ketat. Keadaan seperti ini membuat perusahaan terus melakukan perbaikan terutama dalam mengefisienkan
Lebih terperinciABSTRACT. viii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Aggregate production planning is planning and organizing earlier regarding the people, materials, machines, and other equipment as well as capital goods which is necessary to produce the goods
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengkoordinasi penggunaan sumber daya yang berupa sumber daya manusia,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Manajemen operasi adalah kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasi penggunaan sumber daya yang berupa sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya
Lebih terperinciABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Bisnis semakin berkembang dengan cepat membuat kompetisi di antara perusahaan semakin ketat. Hal ini membuat perusahaan mencari cara yang terbaik untuk mengatasi masalah persaingan, dimana untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan ekonomi dewasa ini dimana dunia usaha tumbuh dengan pesat di indonesia, Pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien dalam menghadapi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diajukan. Sugiyono (2014:2) mengatakan bahwa: secara umum metode. adalah penelitian secara deskriptif dan komparatif.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang digunakan Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen operasional merupakan salah satu aspek yang sangat penting di dalam sebuah perusahaan, terutama sebagai salah satu aspek yang menentukan proses pembuatan,
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan. Pada saat ini perekonomian Indonesia memburuk dilihat dari kurs dolar yang merosot terus.
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini perekonomian Indonesia memburuk dilihat dari kurs dolar yang merosot terus. Sebagai akibat kondisi tersebut, yang paling dikhawatirkan adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keadaan geografis di Indonesia yang mayoritas merupakan kepulauan membuat banyak hambatan dalam pergerakan logistik antar daerah di Indonesia. Dari informasi yang
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Kehidupan modern kini menuntut segala sesuatunya serba instan dan cepat. Baik dalam aktivitas pekerjaan, kehidupan rumah tangga dan makanan sehari-hari. Hal tersebut menimbulkan kecenderungan terjadinya
Lebih terperinciABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT PT. X is a private company engaged in the food production. PT. X produces 3 types of raw crackers such as onion crackers, yellow crackers and tongue crackers. Increase in number of food production
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. biaya simpan, serta mampu mengirimkan produk pada waktu yang disepakati.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan bisnis dan industri sejalan dengan semakin ketatnya persaingan antar perusahaan dalam menarik dan memuaskan konsumen untuk mempertahankan eksistensi perusahaan.
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Persaingan yang makin ketat dalam dunia usaha di Indonesia membuat banyak perusahaan harus mengatur kembali dalam upaya untuk mempertahankan atau memperluas pangsa pasar yang semakin sempit. Setiap
Lebih terperinciBAB IV JADWAL INDUK PRODUKSI
BAB IV JADWAL INDUK PRODUKSI 4.1 Landasan Teori Jadwal induk produksi (master production schedule, MPS) merupakan gambaran atas periode perencanaan dari suatu permintaan, termasuk peramalan, backlog, rencana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Seiring dengan masuknya Indonesia dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 mendatang, maka pelaku usaha kecil dan menengah atau UKM memang dituntut untuk melengkapi
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Kemajuan suatu perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan tersebut untuk memenuhi kebutuhan permintaan konsumen dan juga kemampuan untuk dapat bersaing dengan perusahaan sejenis. Oleh karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah manfaat penelitian serta lingkup penelitian. terhadap permintaan, namun juga dapat mengurangi keuntungan perusahaan
BAB I PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari enam sub bab pembahasan. Pembahasan pertama yaitu tentang latar belakang penelitian yang diikuti dengan rumusan masalah. Pembahasan ketiga tentang pertanyaan penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan dunia industri dan teknologi yang semakin maju,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dunia industri dan teknologi yang semakin maju, salah satu hal terutama yang harus dicermati adalah persaingan usaha di antara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan produk kimia di Indonesia yang terus meningkat memang telah menjadi fenomena yang menarik untuk dibahas. Dari hasil observasi pada website KEMENPRIN ditemukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar perusahaan merupakan suatu kompetisi yang tidak ada habis-habisnya, untuk menciptakan perusahaan yang tidak kalah baik dengan perusahaan lain maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Bisnis ini bergerak di bidang manufaktur maupun jasa. Didorong
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perkembangan ekonomi dewasa ini di mana perusahaan tumbuh dengan pesat. Bisnis ini bergerak di bidang manufaktur maupun jasa. Didorong oleh pertumbuhan, maka
Lebih terperinciPERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113
PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113 Pertemuan 5 Outline: Aggregate Planning Referensi: Smith, Spencer B., Computer-Based Production and Inventory Control, Prentice-Hall, 1989. Tersine, Richard
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dengan meningkatnya persaingan antar perusahaan, pelanggan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, tingkat persaingan antar perusahaan manufaktur semakin ketat. Dengan meningkatnya persaingan antar perusahaan, pelanggan semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara lebih baik, karena dalam era perdagangan tanpa batas tersebut mengakibatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan harus mampu mempersiapkan diri secara lebih baik, karena dalam era perdagangan tanpa batas tersebut mengakibatkan
Lebih terperinciABSTRACT. i Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT With current commercial competition, companies need to use the right strategy so as to meet any demand from consumers. Therefore, companies need to analyze and predict every request so that the
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Manajemen Operasi Kegiatan operasi merupakan kegiatan menciptakan barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen, beikut adalah beberapa pengertian Manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki semester kedua pertumbuhan perekonomian Indonesia. diprediksi akan mengalami kenaikan antara 4,3%-4,6%, seiring dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki semester kedua pertumbuhan perekonomian Indonesia diprediksi akan mengalami kenaikan antara 4,3%-4,6%, seiring dengan melonjaknya konsumsi masyarakat.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. salah satu yang menunjang adalah strategi perencanaan agregat (aggregate planning)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba secara berkesinambungan, dan untuk mencapai tujuan tersebut di perlukan sarana dan aktivitasaktivitas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan perkembangan dunia industri yang semakin pesat, seluruh perusahaan yang bergerak dalam sektor industri manufaktur atau jasa dituntut untuk melakukan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan teknik analisis wawancara dan observasi. Unit analisis
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Studi Pendahuluan Dalam memulai penelitian ini, mula-mula dilakukan studi pendahuluan yang terdiri dari studi lapangan dan studi kepustakaan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
64 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PT. Surya Toto Indonesia bergerak di bidang ceramic sanitary wares and plumbing hardware., salah satu produknya yaitu kloset tipe
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan persediaan di Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketidakpastian pasokan dan permintaan darah menjadi problematika serius dalam pengelolaan persediaan di Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) Kota Yogyakarta.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber: (2015) Gambar 1.1 Grafik Produksi Logam tahun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Diera globalisasi sekarang ini banyak munculnya wirausaha-wirausaha baru di Indonesia, sehingga perusahaan-perusahaan baru semakin menjamur khususnya di Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. angka orang yang beralih masuk ke dalam Islam. itulah maka permintaan akan kebutuhan kerudung dan jilbab pun mengalami
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Populasi umat muslim di dunia memiliki jumlah yang mendominasi dibandingkan dengan umat beragama lainnya. Penduduk dunia yang beragama islam memiliki presentasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian belum stabil seiring dengan semakin kompleksnya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian belum stabil seiring dengan semakin kompleksnya kegiatan perekonomian dimana persaingan semakin ketat dan kompetitif, serta sumber daya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Jenis-Jenis Anggaran 1. Pengertian Anggaran Pengertian anggaran terus berkembang dari masa ke masa. Dulu anggaran hanya merupakan suatu alat untuk menyeimbangkan
Lebih terperinciPROSES PERENCANAAN PRODUKSI #1
PROSES PERENCANAAN PRODUKSI #1 Materi #6 Perencanaan Produksi 2 Perencana produksi adalah karyawan yang berinteraksi dengan sistem persediaan dan sales forecast untuk menentukan berapa banyak yang akan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir seluruh masyarakat di Indonesia memiliki sepatu. Sepatu biasa digunakan sebagai fashion dalam berbagai pekerjaan, seperti sepatu resmi, sepatu dansa, sepatu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri kontraktor pada beberapa tahun terakhir ini memang menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Menurut observasi yang dilakukan oleh BUMN,
Lebih terperinciMODUL 5 PERENCANAAN PRODUKSI[AGREGAT DAN KAPASITAS]
MODUL 5 PERENCANAAN PRODUKSI[AGREGAT DAN KAPASITAS] 1. Deskripsi Perencanaan Agregat adalah perencanaan jangka menengah yang digunakan untuk mengalokasikan sejumlah sumber daya untuk memenuhi permintaan
Lebih terperinciAbstract. Keyword: Forecasting, Overstock, Shortage, Aggregate Planning, Mixed Strategy, Abstrak
ANALISA PERMINTAAN UNTUK PERAMALAN DAN PERENCANAAN PRODUKSI YANG OPTIMAL (STUDI KASUS: PRODUK TEH BOTOL KOTAK 200 ML DAN 250 ML PADA KANTOR PABRIK PT. SINAR SOSRO CIBITUNG Sarry Arintika Restu Putri Jurusan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasi Menurut Stevenson dan Chuong (2014:4), dijelaskan bahwa manajemen operasi merupakan manajemen dari bagian operasi yang bertanggung jawab untuk menghasilkan barang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dari penelitian ini ada di PT. Citra Cahaya Gasindo yaitu sebagai agen resmi tabung gas LPG 3 Kg yang berada di Jl. Raya Pematang Reba Pekan Heran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dikatakan memiliki tujuan yang bermacam-macam. Ada yang mengatakan bahwa perusahaan berfokus pada pencapaian keuntungan atau laba maksimal atau laba yang
Lebih terperinciPengelolaan permintaan dan perencanaan produksi
Pengelolaan permintaan dan perencanaan produksi Perlunya mengelola permintaan Permintaan thdp barang atau jasa adalah awal dari semua kegiatan SC Pada hampir semua situasi riil, besar dan waktu permintaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. Perkembangan bisnis dan industri sejalan dengan persaingan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan bisnis dan industri sejalan dengan persaingan yang semakin ketat antar perusahaan dalam memberikan inovasi dan memuaskan konsumen agar mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diproduksi oleh PT Pertamina (Persero). Pada awalnya produk LPG ini hanya dikemas
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang LPG (Liquid Petrolium Gas) adalah salah satu komoditas sektor migas yang diproduksi oleh PT Pertamina (Persero). Pada awalnya produk LPG ini hanya dikemas dalam bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia dalam melakukan aktifitasnya sehari-hari. Peralatan rumah tangga maupun industri hampir semuanya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam memecahkan permasalahan penelitian ini. Tahapan tersebut terdiri dari kajian pendahuluan, identifikasi dan merumuskan masalah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bisnis semakin berkembang dan dihadapkan pada persaingan antar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bisnis semakin berkembang dan dihadapkan pada persaingan antar perusahaan semakin ketat, membuat para perusahaan memikirkan cara untuk tetap bertahan. Kebanyakan
Lebih terperinciPerencanaan Produksi Kotak Karton Tipe PB/GL pada PT.Guru Indonesia Ciracas, Jakarta Timur dengan Metode Transportasi.
Perencanaan Produksi Kotak Karton Tipe PB/GL pada PT.Guru Indonesia Ciracas, Jakarta Timur dengan Metode Transportasi. Ariyanto Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Gunadarma
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Veneer Products Indonesia merupakan perusahaan furniture yang menyediakan furniture dari beberapa jenis kayu asli indonesia diantaranya kayu
Lebih terperinciPERAMALAN PERMINTAAN BAN MOBIL PENUMPANG PT GOODYEAR INDONESIA TBK. Oleh RUDI AWALUDIN A
PERAMALAN PERMINTAAN BAN MOBIL PENUMPANG PT GOODYEAR INDONESIA TBK Oleh RUDI AWALUDIN A 14102569 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 PERAMALAN
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan teknik analisa berupa wawancara, analisa dokumentasi dan observasi langsung.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu negara yang sedang berkembang, Indonesia tidak luput
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai salah satu negara yang sedang berkembang, Indonesia tidak luput dari persaingan perekonomian global yang sedang terjadi di dunia saat ini. Persaingan perekonomian
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PERAMALAN PENJUALAN LAPTOP DAN AKSESORIS PADA CV ION STORE PALEMBANG MENGGUNAKAN TREND MOMENT
SISTEM INFORMASI PERAMALAN PENJUALAN LAPTOP DAN AKSESORIS PADA CV ION STORE PALEMBANG MENGGUNAKAN TREND MOMENT Dasti SasmitaSari 1, M. Akbar 2,Kiky Risky Nova Wardani 3 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas
Lebih terperinciBab 5-6. Perencanaan Kapasitas
Bab 5-6 Perencanaan Kapasitas Capacity Planning Menetapkan tingkat keseluruhan sumber daya produktif Mempengaruhi respon lead time, biaya & daya saing Menentukan kapan dan berapa banyak untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. para pengguna jasa angkutan umum dan juga pejalan kaki beralih menggunakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Carut marut transportasi umum dan fasilitas jalan raya di Indonesia memaksa para pengguna jasa angkutan umum dan juga pejalan kaki beralih menggunakan kendaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mulai dari kegiatan pemasokan bahan baku sampai dengan melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Supply chain mempunyai peranan penting dalam aktivitas perusahaan mulai dari kegiatan pemasokan bahan baku sampai dengan melakukan pengiriman hasil produksi kepada konsumen.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Sebuah perusahaan dagang tidak terlepas dari permasalahan berkaitan dengan asset perusahaan terutama dalam persediaan. Permasalahan tidak hanya terjadi karena
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SHOJINKA PADA PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT DENGAN PENGATURAN TENAGA KERJA DAN PEMBAGIAN KERJA FLEKSIBEL
Hal I - 173 IMPLEMENTASI SHOJINKA PADA PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT DENGAN PENGATURAN TENAGA KERJA DAN PEMBAGIAN KERJA FLEKSIBEL Arif Rahman Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Lebih terperinciABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PD.X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan kulit pangsit dan mie mentah, selama ini perencanaan produksi yang diterapkan di dalam perusahaan hanya berdasarkan aturan pemilik perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan agar memperoleh keuntungan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia industri dalam kurun waktu terakhir ini semakin ketat dikarenakan banyaknya bermunculan perusahaan baru di dunia industri yang sejenis.
Lebih terperinci