BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
|
|
- Glenna Sudjarwadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri manufaktur Indonesia saat ini semakin mengalami perkembangan yang sangat pesat dan persaingan yang ketat di industrinya untuk dapat mencapai loyalitas konsumen yang lebih unggul dari industri kompetitornya. Bagi setiap industri manufaktur, pemenuhan permintaan, loyalitas, dan kepuasan konsumen merupakan aspek penting untuk industri dapat bersaing di pasar. Sehingga, untuk dapat mencapai aspek penting itulah setiap industri terus berupaya untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi pada proses produksinya. Peningkatan produktivitas di industri manufaktur ini lebih mengarah pada optimalisasi proses produksinya, terutama pada rencana produksi yang direncanakannya untuk dapat memenuhi permintaan konsumen dan dapat menghasilkan output produksi yang optimal. Selain itu, efisiensi yang diterapkan lebih mengarah pada meminimalkan biaya pada setiap proses produksi yang berlangsung untuk dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal. Salah satu industri manufaktur saat ini yang bersaing secara kompetitif di pasar lebih berfokus pada sektor makanan dan minuman. Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI) memperkirakan bahwa nilai penjualan produk makanan dan minuman pada 2014 tumbuh 6% menjadi Rp 797 Trilliun, relatif sama dengan tahun sebelumnya (Bank Mandiri, 2014). Untuk potensi pasar minuman ringan sendiri di Indonesia menurut data Asosiasi Industri Minuman Ringan masih terbuka lebar, mengingat tingkat konsumsi minuman ringan di Indonesia masih tergolong rendah bila dibandingkan dengan negara lainnya. Namun demikian, pasar minuman ringan diprediksikan akan tumbuh sebesar persen di tahun 2013 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sejalan dengan prediksi yang disampaikan oleh Asosiasi Industri Minuman Ringan (ASRIM) (Warta Kota, 2013), untuk industri minuman ringan di pasar global tumbuh rata-rata 12% per tahun dengan nilai pasar sebesar USD juta pada tahun 2013 (Bank Mandiri, 2014). 1
2 2 Persentase pertumbuhan pasar minuman ringan akan terus meningkat seiring dengan perkembangan jumlah penduduk Indonesia yang besar dan terus bertambah, peningkatan daya beli masyarakat melalui pertumbuhan ekonomi, dan meningkatnya populasi masyarakat middle class income serta pertumbuhan jumlah gerai modern menjadi faktor utama pada pertumbuhan permintaan di industri minuman. Selain itu, menurut laporan Euromonitor (2013) yang dikutip pada industry update vol. 3 Bank Mandiri 2014 pertumbuhan yang lebih tinggi diperkirakan terjadi untuk Ready To Drink coffee (tumbuh 18.8%, USD 614 Juta), fruit/vegetable juice (15.6%, USD 159 Juta), sport & energy drink (14.8%, USD 614 Juta), dan RTD tea (13.7%, USD Juta). Secara volume, pasar minuman ringan di Indonesia masih didominasi oleh Air Minum Dalam Kemasan sebesar 80%. Dari beberapa industri minuman ringan yang menyediakan produk Ready to drink pada produk teh dalam kemasan, salah satunya adalah PT. Sinar Sosro. PT. Sinar Sosro merupakan perusahaan yang memproduksi teh dalam kemasan pertama di Indonesia. Keunggulan PT. Sinar Sosro di industrinya ini dibuktikan dengan mencapainya persentase sebesar 51% lebih unggul dibandingkan dengan kompetitor lainnya. Hal ini dapat terbukti dari dikenalnya berbagai produk yang di tawarkan oleh PT. Sinar Sosro di pasar. Produk-produk tersebut antara lain Teh Botol Sosro, Fruit Tea Sosro, Sosro Joy Green Tea, Teh Celup Sosro, Happy Jus, Country Choice, Tebs, S-Tee, dan Prim-A. Berikut ini daftar perusahaan yang menampilkan presentase pada market share produknya di industri minuman ringan teh dalam kemasan. Tabel 1.1 Presentase Persaingan Industri Minuman Ringan Teh Perusahaan Merek Presentase PT. Sinar Sosro Teh Botol Sosro 51.0 % PT. Coca Cola Bottling Freshtea 11.3 % PT. Ultra Jaya Ultra Teh Kotak 8.1 % ABC President ABC Teh Kotak 7.5 %
3 3 Perusahaan Merek Presentase PT. Mayora Indah Teh Pucuk Harum 5.1 % PT. Sinar Sosro Fruit tea 5.1 % PT. Indofood Tekita 3.8 % Sumber: Top Brand Award 2014 Dalam mencapai keunggulan bersaing pada PT. Sinar Sosro, tentunya tidak terlepas dari peran efektif dan efisiennya dalam mendistribusikan produk hingga sampai ke konsumen akhir dengan tepat. Adapun jalur distribusi yang digunakan oleh PT. Sinar Sosro yaitu melalui distributor Kantor Penjualan Wilayah dan distributor NKA yang mendistribusikan produk-produknya secara langsung ke outlet-outlet restaurant ataupun ke outlet modern market yang tersebar di beberapa wilayah. Sehingga, dengan ini PT. Sinar Sosro dapat semakin meningkatkan jumlah permintaan produk dari adanya jalur distribusi tersebut. PT. Sinar Sosro juga membagi beberapa lini produksinya ke beberapa cabang pabrik untuk dapat mencapai produktivitas yang baik dalam proses produksinya. Salah satu cabang pabrik yang menjadi fokus penelitian ini adalah Kantor Pabrik PT. Sinar Sosro Cibitung. Dalam mendukung rencana yang mengarah pada produktivitas dan efisiensi pada proses produksi agar dapat bersaing secara kompetitif di pasar, PT. Sinar Sosro memulainya dengan menciptakan aliran informasi yang terintegrasi antara distributor dengan bagian PPIC produksi. Input aliran informasi ini dikenal dengan istilah OMAN (Order Management). Informasi dalam sistem OMAN merupakan informasi order dari setiap KPW dan NKA yang diberikan ke Kantor Pabrik PT. Sinar Sosro Cibitung. Dalam realitanya, Kantor Pabrik PT. Sinar Sosro Cibitung dihadapkan dengan permasalahan pada tidak optimalnya perencanaan produksi yang dibuatnya untuk dapat menghasilkan kuantitas produk yang akurat dengan mendekati jumlah realisasi dari setiap distributornya. Karena, berdasarkan data realisasi yang di amati di Kantor Pabrik PT. Sinar Sosro Cibitung terjadi gap (Lampiran 2) sebesar 39% di tahun 2011, 85% di tahun 2012, dan 18% di tahun 2013 order management TBK 200 ml. Sedangkan, sebesar 46% di tahun 2011, 59% di tahun 2012, dan 17
4 4 % di tahun 2013 untuk order management TBK 250 ml yang ditargetkan lebih kecil dari realisasinya (Lampiran 3). Selain itu, terjadi selisih yang mengakibatkan terjadinya persediaan produk yang menumpuk di gudang PB&PI Kantor Pabrik PT. Sinar Sosro Cibitung. Terjadinya penumpukkan produk di gudang PB&PI ini akan berdampak besar pada terjadinya kerusakan pada produk tersebut, dalam hal ini akan terjadinya kerusakan pada kemasan karton produk apabila terjadinya penumpukkan yang melebihi kapasitas penyimpanannya. Hal ini dikarenakan dalam realisasi secara aktualnya distributor tidak melakukan pengambilan produk yang sesuai dengan permintaan yang di input dalam Order Management tersebut. Sehingga, dapat terlihat bahwa terdapat selisih yang cukup besar antara data yang di input dalam order management dengan realisasi aktualnya untuk produk Teh Botol Kotak dengan kemasan 200 ml dan 250 ml yang diambil dari setiap distributor. Besarnya selisih yang terjadi antara OMAN dan realisasinya ini dapat dikarenakan setiap distributor tidak akurat dalam memberikan informasi permintaannya untuk pengambilan produk yang sesuai dengan informasi OMAN tersebut. Masalah ini dapat disebabkan karena distributor tidak memperoleh informasi untuk pemenuhan permintaannya secara akurat di setiap retail untuk periode berikutnya, tidak adanya pengawasan stok produk yang dilakukan oleh kantor pabrik untuk melihat stok produk yang masih tersedia disetiap kantor penjualan wilayah, adanya pengaruh dari produk subtitusi yang dapat mempengaruhi menurunnya permintaan konsumen sehingga distributor melakukan pengambilan produk dengan kuantitas yang lebih kecil dan tidak sesuai dengan OMAN yang di input tersebut. Selain itu, adanya realisasi yang cukup besar dapat dipengaruhi oleh faktor seasonal di periode tertentu sehingga pembelian produk cukup meningkat dan adanya strategi promosi yang dilakukan oleh Kantor Pabrik PT. Sinar Sosro Cibitung dalam meningkatkan kuantitas penjualan produknya. Berdampak dari tidak akuratnya informasi order management dengan realisasi aktualnya, tentunya akan mempengaruhi ketidakoptimalan Kantor Pabrik PT. Sinar Sosro Cibitung dalam membuat perencanaan produksinya. Sehingga berakibat terjadinya over production ataupun under production, selain itu akan menyebabkan timbulnya pemborosan pada total biaya produksi. Adapun biaya yang
5 5 dapat ditimbulkan dari adanya perencanaan produksi yang tidak optimal adalah biaya dari opportunity loss apabila tidak dapat memenuhi permintaan konsumen dan terjadinya pemborosan pada biaya inventory saat terjadinya penumpukkan stok produk. Selain biaya-biaya yang terkait tersebut, tentunya Kantor Pabrik PT. Sinar Sosro Cibitung juga akan dihadapkan pada menurunnya tingkat produktivitas dalam proses produksinya, karena dapat menyebabkan hasil produksi yang tidak sesuai dengan perencanaannya. Mengacu pada latar belakang penelitian ini, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dalam proses produksi pada Kantor Pabrik PT. Sinar Sosro Cibitung. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada optimasi proses produksi berdasarkan pada penentuan jumlah permintaan yang diramalkan diperiode yang akan datang melalui pengukuran peramalan yang lebih akurat. Keakuratan pada hasil peramalan ini dapat diukur dengan error terkecil dari metode MSE dan MAD. Adapun fokus penelitian yang akan diteliti adalah untuk produk Teh Botol Kotak kemasan 200 ml dan 250 ml. Alasan peneliti menganalisa untuk proses produksi yang terkait pada produk tersebut, dikarenakan untuk proses produksi Teh Botol Kotak kemasan 250 ml dan 200 ml lebih membutuhkan produktivitas dan efisiensi biaya. Di mana efisiensi ini dilakukan bertujuan untuk dapat menyediakan biaya yang optimal pada biaya sewa dan maintenance mesin Tetra Brik Aseptic yang disewa dari PT. Tetra Pack. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini dengan judul penelitian Analisa Permintaan Untuk Peramalan dan Perencanaan Produksi Yang Optimal. Studi Kasus Produk Teh Botol Kotak Kemasan 200 ml dan 250 ml Pada Kantor Pabrik PT. Sinar Sosro Cibitung. Adapun metode yang digunakan terkait penelitian pada Kantor Pabrik PT. Sinar Sosro Cibitung adalah menggunakan metode forecasting untuk meramalkan jumlah permintaan yang akan di order dari setiap distributor. Dengan menggunakan metode forecasting inilah dapat mengetahui tingkat error terkecil dalam menentukan beberapa metode forecasting yang digunakan dan menggunakan faktor seasonal index dalam melakukan peramalan permintaan di periode yang akan datang. Dari hasil perhitungan forecasting yang digunakan untuk mengetahui jumlah permintaan yang akan di order diperiode akan datang, peneliti melakukan perencanaan produksinya dengan menerapkan strategi metode Aggregate Planning
6 6 sebagai strategi yang dapat dilakukan untuk dapat meningkatkan efisiensi produksi sebaik mungkin dan mengoptimalkan pemenuhan permintaan dengan cara menggunakan waktu kapasitas regular atau waktu kapasitas lembur dalam proses produksinya Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat terindentifikasi permasalahan yang terjadi di lantai produksi maupun di dalam manajemen operasional pada Kantor Pabrik PT. Sinar Sosro Cibitung yang dapat disajikan pada Diagram Keterkaitan Masalah (Lampiran 6). Berikut ini beberapa poin identifikasi masalah yang terjadi, antara lain: 1. Terjadinya masalah kurangnya ketersediaan produk TBK 200 ml dan TBK 250 ml pada Kantor Pabrik PT. Sinar Sosro Cibitung dari tidak akurasinya target yang dibuat dari setiap distributor dalam memprediksi order setiap distributor di periode yang akan datang. 2. Terjadinya gap antara perencanaan produksi yang dibuat oleh PPIC produksi dengan hasil produksi yang dapat mengakibatkan terjadinya over production ataupun under production. 3. Timbulnya ketidakefisienan biaya produksi dari adanya perencanaan produksi yang tidak optimal. Agar dapat membantu mencari solusi dari permasalahan tersebut, maka dalam penelitian ini permasalahan yang ada dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Metode forecasting apakah yang dapat mengatasi terjadinya masalah kurangnya ketersediaan produk dari adanya ketidakakuratan informasi target permintaan untuk produk TBK 200 ml dan TBK 250 pada Kantor Pabrik PT. Sinar Sosro Cibitung di periode yang akan datang? 2. Bagaimanakah usulan metode perencanaan produksi yang diberikan guna mengatasi gap yang terjadi secara signifikan antara perencanaan dengan aktual hasil produksinya?
7 7 3. Bagaimanakah usulan perencanaan produksi yang dapat mengantisipasi terjadinya over cost production? 1.3. Ruang Lingkup Penelitian Adapun ruang lingkup yang membatasi pembahasan masalah yang ada di Kantor Pabrik PT. Sinar Sosro Cibitung adalah sebagai berikut: 1. Penelitian dilakukan di Kantor Pabrik PT. Sinar Sosro Cibitung. 2. Objek penelitian akan dibatasi pada produk Teh Botol Sosro kemasan Kotak 250 ml dan 200 ml. 3. Melakukan analisa sekunder dari dokumentasi-dokumentasi data order management, realisasi, perencanaan produksi, hasil produksi, dan stok akhir dari persediaan bahan baku dan produk jadi untuk produk Teh Botol Sosro kemasan Kotak (TBK) kemasan 200 ml dan 250 ml. 4. Analisa proses di Kantor Pabrik PT. Sinar Sosro Cibitung terkait dengan perencanaan produksi, proses pemesanan bahan baku, dan pengendalian proses produksi. 5. Penelitian akan dibatasi pada peramalan permintaan dan perencanaan produksi yang optimal dengan menggunakan strategi perencanaan agregat. 6. Analisa data biaya untuk per unit produksi pada produk Teh Botol Sosro kemasan Kotak 250 ml dan 200 ml. 7. Biaya yang dihitung hanya dari segi biaya reguler, biaya lembur, biaya inventory dan total cost dari produksi Tujuan dan Manfaat Tujuan Dalam menulis penelitian ini, tentunya memiliki tujuan-tujuan serta manfaat yang akan dihasilkan dari penulisan tersebut. Adapun tujuan dari penulisan ini sebagai berikut:
8 8 1. Mendapatkan metode peramalan yang lebih baik dan akurat untuk memprediksi permintaan di tahun Meminimalisasi gap yang terjadi antara perencanaan produksi dan hasil produksi untuk dapat memenuhi permintaan. 3. Mendapatkan usulan perencanaan produksi yang optimal dalam memenuhi permintaan dan total cost produksi yang minimal Manfaat Melalui penelitian ini diharapkan mampu membantu menyelesaikan permasalahan dalam peramalan permintaan, perencanaan produksi, dan pengendalian persediaan yang tidak optimal pada Kantor Pabrik PT. Sinar Sosro Cibitung. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan mampu memberikan manfaat untuk berbagai pihak, antara lain: Manfaat penelitian bagi perusahaan: 1. Dapat menentukan peramalan permintaan di periode mendatang yang lebih akurat untuk dapat dijadikan sebagai acuan dalam menentukan jumlah produk yang akan diproduksi. 2. Dapat membuat suatu perencanaan produksi yang mendekati jumlah dari realisasi permintaan dan hasil produksinya. 3. Dapat mengoptimasi proses produksi melalui perencanaan produksi yang optimal dalam mencapai produktivitas dan efisiensinya. 4. Dapat memenuhi permintaan untuk produk TBK 250 ml dan 200 ml dengan optimal dan dapat meminimalisasi biaya dalam proses produksi. Manfaat penelitian bagi penulis: 1. Dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman dalam mengatasi permasalahan mengenai peramalan penjualan dan optimasi perencanaan produksi di industri manufaktur.
9 9 2. Dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang telah dipelajari selama perkuliahan dengan menganalisis permasalahan dalam sistem persediaan yang optimal. Manfaat penelitian bagi pembaca: 1. Dapat memberikan informasi secara tertulis mengenai cara mengatasi permasalahan yang ada dalam industri manufaktur terkait dengan peramalan penjualan dan perencanaan produksi yang optimal dengan menggunakan strategi aggregate. 2. Menjadi referensi bagi pembaca untuk penelitian berikutnya Sistematika Penulisan Berikut ini penjabaran dari sistematika penulisan yang disajikan dalam penelitian ini: BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini menguraikan latar belakang dari penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB 2 : LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan teori-teori yang relevan untuk digunakan dalam mengatasi permasalahan yang terkait dalam penelitian dan untuk mencapai tujuan dalam analisis penelitian ini. BAB 3 : METODOLOGI PENELITIAN Menjelaskan tentang tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian secara ringkas mulai dari awal penelitian hingga akhir penelitian dan divisualkannya dalam bentuk diagram alir BAB 4 : ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini berisikan gambaran perusahaan, pengumpulan data, pengolahan data, dan pembahasan untuk mendapatkan output berupa usulan peramalan
10 10 permintaan yang optimal dan dapat memberikan perencanaan produksi yang efektif dan efisien yang dapat dicapai perusahaan. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan kesimpulan-kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisis pembahasan di bab sebelumnya dan juga berisikan saran-saran yang dirasakan cukup relevan dari masalah yang diangkat dalam penelitian ini. 1.6 State of The Art 1. Jurnal 1: Int. J. Production Economics 103 p , Models for production planning under uncertainty: A Review. J. Mula, R. Poler, J.P. Garcia-Sabater, F.C. Lario (2006). Hasil Penelitian Jurnal 1: Dalam proses produksi dipengaruhi oleh katidakpastian pada lingkungan dan sistem. Pada ketidakpastian lingkungan ini meliputi ketidakpastian dalam permintaan dan pasokan yang melampaui proses produksinya. Dan ketidakpastian dalam sistem ini terkait dengan hasil output, ketidakpastian lead time produksi, kualitas, kegagalan sistem produksi dan perubahan struktur produk. Model yang tepat digunakan untuk mengatasi ketidakpastian dalam proses produksi diklasifikasikan berdasarkan dua aspek: area perencanaan produksi meliputi Aggregate Planning, hierarchical production planning, MPS, MRP, Capacity Planning, Manufacturing Resources Planning, inventory management, dan supply chain planning. 2. Jurnal 2: Croatian Operational Research Review (CRORR), Vol. 4. An Interactive Procedure for Aggregate Production Planning. Maciej Nowak (2013). Hasil Penelitian Jurnal 2: Untuk meminimalisasi biaya produksi yang over pada periode perencanaan merupakan tujuan yang sering digunakan dalam metode Aggregate Planning. Aggregate Planning dapat menjadi kunci komunikasi untuk top management dalam mengkoordinasikan beberapa aktivitas perencanaan di perusahaan. Dari perspektif industri manufaktur, metode ini menjadi dasar fokus pada sumber daya di dalam produksi untuk dapat
11 11 mencapai tujuan strategis perusahaan dalam meminimumkan biaya pada perencanaan. Kriteria meminimalkan biaya juga meliputi minimisasi fluktuasi yang terjadi dalam proses produksi atau meminimalisasi volume produksi yang di outsource ke subcontractors. Sebagai hasilnya, aggregate planning ini dapat dianggap sebagai solusi dalam mengatasi beberapa masalah tersebut. 3. Jurnal 3: Brazilian Journal of Operation and Production Management, Volume 3, Number 1, pp 05-20, Aggregate Planning for a Large Food Manufacturing with High Seasonal Demand. Flavia M. Takey, Marco A. Mesquita (2006). Hasil Penelitian Jurnal 3: Dalam mengatasi masalah inventory management pada produsen makanan dengan permintaan yang bersifat seasonal dapat dilakukan dengan memperhitungkan dua tingkat kapasitas, yaitu overtime dan subcontracting.. Metode ini tepat untuk digunakan apabila perusahaan dalam prakteknya dihadapkan dengan permasalahan perencanaan produksi yang setiap minggunya dibuat mengikuti permintaan seasonal yang berfluktuasi. Karena kondisi ini dapat menyebabkan decopling antara materials management dan production scheduling, sehingga berdampak pada buruknya materials management serta tidak efisiennya operasional di dalam perusahaan tersebut. Untuk itu, dalam jurnal ini membahas bahwa untuk meningkatkan proses supply chain di perusahaan, diusulkan untuk melakukan revisi dari data penjualan dan perencanaan operasi perusahaan, dengan menekankan pada perlunya data aggregate dan model linear programming untuk mengatasi masalah tersebut.
12 12
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri manufaktur Indonesia saat ini semakin mengalami perkembangan yang sangat pesat dan persaingan yang ketat di industrinya untuk dapat mencapai loyalitas
Lebih terperinciAbstract. Keyword: Forecasting, Overstock, Shortage, Aggregate Planning, Mixed Strategy, Abstrak
ANALISA PERMINTAAN UNTUK PERAMALAN DAN PERENCANAAN PRODUKSI YANG OPTIMAL (STUDI KASUS: PRODUK TEH BOTOL KOTAK 200 ML DAN 250 ML PADA KANTOR PABRIK PT. SINAR SOSRO CIBITUNG Sarry Arintika Restu Putri Jurusan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan teknik analisis wawancara dan observasi. Unit analisis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia industri saat ini semakin ketat kompetisinya. Persaingan kini muncul tidak hanya di area manufaktur namun juga pada setiap unsur rantai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya zaman, perusahaan semakin dituntut untuk melakukan berbagai macam perubahan. Dalam persaingan global seperti saat ini, persaingan terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. data Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan Dan Minuman Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Persaingan industri minuman ringan di Indonesia semakin ketat. Berdasarkan data Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan Dan Minuman Indonesia (GAPMMI) angka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini industri lampu listrik di Indonesia semakin meningkat. Lampu memiliki peran yang penting dalam mendukung kegiatan sehari-hari, baik siang hari maupun malam
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Loyalitas konsumen adalah isu yang sangat penting dan menarik bagi mereka yang berkecimpung dalam bidang pemasaran produk ataupun jasa. Loyalitas konsumen merupakan hal yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan dan lahirnya perusahaan-perusahaan, baik itu bergelut dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman sekarang ini, tidak luput juga diikuti dengan pertumbuhan dan lahirnya perusahaan-perusahaan, baik itu bergelut dalam bidang
Lebih terperinci`BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi merupakan zaman yang mengharuskan semua pelaku bisnis
`BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi merupakan zaman yang mengharuskan semua pelaku bisnis baik yang bergerak dalam bidang industri perdagangan maupun jasa untuk mampu bersaing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pilihan lainnya. Oleh karena itu konsumen sering menghadapi kebingungan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara atau yang biasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Keadaan perekonomian Indonesia saat ini semakin kompleks, seiring dengan munculnya integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara atau yang biasa disebut dengan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Perusahaan 4.1.1 Profil Perusahaan Kantor Pabrik PT. Sinar Sosro Cibitung merupakan cabang pabrik yang didirikan oleh Sosro yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol
Lebih terperincisalah satunya melalui media periklanan. Iklan memiliki dampak yang luas bagi khalayak serta dapat dikemas sedemikian rupa, sehingga produk yang ditawa
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Di era teknologi dan persaingan industri makanan dan minuman yang semakin ketat kini, perkembangan teknologi dan informasi yang mempermudah peluang untuk mengakses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Terciptanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan akan berhasil memperoleh konsumen dalam jumlah yang banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Terciptanya kepuasan konsumen dapat memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya dunia bisnis dari waktu ke waktu mengakibatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berkembangnya dunia bisnis dari waktu ke waktu mengakibatkan persaingan yang makin ketat di antara perusahaan-perusahaan yang ada di pasar. Setiap perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. fleksibilitas dalam supply chain mereka. Pada prinsipnya manajemen supply chain adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi kompetisi bisnis, diperlukan kemampuan untuk mengakomodasikan ketidakpastian internal maupun eksternal dalam mengambil keputusan. Ketidakpastian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tanggap dalam mengantisipasi keadaan di masa mendatang. Ditambah dengan krisis
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan era globalisasi, banyak perusahaan dituntut untuk dapat cepat tanggap dalam mengantisipasi keadaan di masa mendatang. Ditambah dengan krisis ekonomi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1 Pertumbuhan Industri Makanan dan Minuman Tahun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini merupakan era persaingan ketat antar perusahaan, dimana setiap perusahaan dituntut harus meningkatkan daya saingnya guna menghadapi kondisi persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. logistik sudah digunakan untuk mengatasi berbagai jenis kebutuhan manusia dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Logistik bukanlah hal yang baru di dunia industri. Sepanjang sejarah logistik sudah digunakan untuk mengatasi berbagai jenis kebutuhan manusia dan mengirimkannya ke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu kebutuhan untuk mengeksploitasi sepenuhnya aset-aset mereka demi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha menyadari suatu kebutuhan untuk mengeksploitasi sepenuhnya aset-aset mereka demi memaksimalkan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Studi Pendahuluan Dalam memulai penelitian ini, mula-mula dilakukan studi pendahuluan yang terdiri dari studi lapangan dan studi kepustakaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Teh Hijau merupakan jenis teh tertua yang dalam pembuatannya mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teh Hijau merupakan jenis teh tertua yang dalam pembuatannya mengalami proses pemanasan dan pengeringan, sehingga warna hijau daun dapat dipertahankan. Teh hijau memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Manajemen inventory merupakan suatu faktor yang penting dalam upaya untuk mencukupi ketersediaan stok suatu barang pada distribusi dan
Lebih terperinciKEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI
Modul ke: 05 KEWIRAUSAHAAN III Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III Fakultas SISTIM INFORMASI Endang Duparman Program Studi INFORMATIKA www.mercubuana.a.cid EVALUASI RENCANA PRODUKSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di bidang produksi atau pembuatan kertas rokok (cigarette paper). Produk kertas
19 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia usaha mengalami perkembangan yang sedemikian cepatnya yang menyebabkan maraknya perusahaan-perusahaan manufaktur yang saling bersaing untuk menjadi yang terbaik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat meningkatkan kinerja dan kualitas dari suatu bisnis sehingga mampu bertahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Medan merupakan salah satu anak. perusahaan dari The Coca-Cola Company yang bergerak dalam bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Medan merupakan salah satu anak perusahaan dari The Coca-Cola Company yang bergerak dalam bidang pembotolan dan pendstribusian minuman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada masa sekarang ini industri manufaktur telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada masa sekarang ini industri manufaktur telah berkembang sangat pesat. Persaingan dalam dunia industri menjadi sangat ketat. Untuk menyikapi fenomena tersebut perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Singkat Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Profil Singkat Perusahaan PT. Sinar Sosro merupakan perusahaan minuman teh dalam kemasan botol yang pertama di Indonesia. Perusahaan ini pertama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini industri di setiap negara tumbuh dan berkembang dengan cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki pasar membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diera informasi ini, perilaku konsumen akan semakin diperhatikan. Hal ini
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin berkembang diera informasi ini, perilaku konsumen akan semakin diperhatikan. Hal ini disebabkan karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisa membuat produk yang berkualitas sangat tinggi. Produk yang berkualitas saja
BabIPendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, dunia industri berubah semakin pesat, yang membawa konsekuensi pada peningkatan persaingan antar perusahaan dan tingkat harapan (ekspetasi)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman Industri di Indonesia pada saat ini berkembang cukup pesat. Bermacam macam industri banyak yang tumbuh berkembang sehingga mengakibatkan semakin banyaknya pesaing
Lebih terperinciPROSES PERENCANAAN PRODUKSI #1
PROSES PERENCANAAN PRODUKSI #1 Materi #6 Perencanaan Produksi 2 Perencana produksi adalah karyawan yang berinteraksi dengan sistem persediaan dan sales forecast untuk menentukan berapa banyak yang akan
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Koperasi Niaga Abadi Ridhotullah (KNAR) adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang distributor makanan dan minuman ringan (snack). Koperasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan konsumen. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan koordinasi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri manufaktur yang semakin pesat menyebabkan persaingan dalam dunia industri menjadi sangat ketat dan kompetitif. Perusahaan yang dapat bertahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, terutama dalam industri bisnis consumer goods. Bentangan bisnis saat ini, khususnya food and beverage company,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang PT. Sinar Sosro adalah perusahaan yang bergerak dalam industri minuman kemasan. Minuman dalam kemasan botol adalah salah satu produk dari perusahaan tersebut. PT.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin terintegrasi tanpa rintangan dan batas teritorial negara. Hal ini membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia bisnis merupakan suatu kondisi yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan. Perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Langkah-langkah dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dalam membuat sistem untuk menghasilkan suatu perencanaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di perusahaan global penghasil peralatan listrik
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Lokasi dan Jadwal Penelitian Penelitian ini dilakukan di perusahaan global penghasil peralatan listrik (Electrical Equipment) yaitu PT.. Schneider
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia yang semakin meningkat, maka kebutuhan makanan dan minuman semakin meningkat pula. Hal inilah yang mendorong
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dizaman industri semakin maju dan berkembang serta diiringi dengan tingkat persaingan yang semakin ketat saat berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015 menurut
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pangan menjadi salah satu industri terbesar di Indonesia dalam hal jumlah perusahaan dan nilai tambah. Dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, maka kebutuhan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung. alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan atau bahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk item yang diproduksi. Peramalan ini berguna sebagai dasar untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahap pertama dalam perencanaan dan pengendalian produksi bila produksi bertipe made to stock adalah menentukan suatu peramalan akurat dari permintaan untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang ilmu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang ilmu teknologi menyebabkan kebutuhan teknologi informasi merupakan suatu nilai tambah yang cukup penting
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Distribusi merupakan salah satu elemen dalam manajemen pemasaran
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Distribusi merupakan salah satu elemen dalam manajemen pemasaran yang tidak dapat dipisahkan dari elemen-elemen lainnya, yaitu dalam bauran pemasaran yang terdiri dari
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia masih terus berupaya untuk meningkatkan kegiatan perekonomian. Hal ini dapat berdampak bagi kemajuan ekonomi Indonesia yang dapat dilihat dari semakin berkembangnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Sinar Sosro adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang produksi minuman dengan skala besar (mass production). PT. Sinar Sosro Cabang Deli Serdang memproduksi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan telah memajukan perkembangan industri pangan. Ditambah dengan terbukanya akses pasar global membuat industri pangan di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini suatu perusahaan dituntut untuk bisa menjalankan bisnisnya dengan terus lebih baik. Apalagi permintaan konsumen yang semakin tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam memasarkan suatu produk kita dapat menggunakan pendekatan bauran
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam memasarkan suatu produk kita dapat menggunakan pendekatan bauran pemasaran. Bauran pemasaran dapat didefinisikan sebagai seperangkat alat pemasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Situasi pasar saat ini semakin kompetitif dengan persaingan yaang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Situasi pasar saat ini semakin kompetitif dengan persaingan yaang semakin meningkat pula diantara para produsen. Semakin ketatnya persaingan tersebut maka akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini, perkembangan teknologi semakin canggih serta mendorong persaingan usaha di Indonesia semakin kompetitif, sehingga menuntut perusahaan-
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Tahun. Gambar 1.1 Penjualan AMDK di Indonesia (dalam juta liter) (Sumber : Atmaja dan Mustamu, 2013)
Jumlah Penjualan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air minum merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Seiring dengan perkembangan zaman masyarakat menginginkan sesuatu yang praktis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Manajemen operasi merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan penciptaan atau pembuatan barang, jasa, atau kombinasinya, melalui transformasi dari masukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemasan karena sudah menjadi kebutuhan sehari hari. Produsen teh dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini banyak konsumen disuguhi dengan berbagai macam merek untuk berbagai produk. Hampir setiap orang saat ini mengkonsumsi teh dalam kemasan karena sudah menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Melihat perkembangan ekonomi yang terbilang pesat di Indonesia,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melihat perkembangan ekonomi yang terbilang pesat di Indonesia, khususnya pada bidang barang dan jasa diiringi dengan populasi penduduk yang pesat pula. Dengan demikian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Jaman sekarang perkembangan trend masyarakat semakin luas baik dari model pakaian, celana dan sepatu makin bermacam-macam jenis dan modelnya.hampir semua perusahaan
Lebih terperinci: Perencanaan pengadaan bahan baku bihun untuk meminimasi total biaya persediaan di PT. Tiga Pilar Sejahtera BAB I PENDAHULUAN
Nama : Bahtiar Rohmat Judul : Perencanaan pengadaan bahan baku bihun untuk meminimasi total biaya persediaan di PT. Tiga Pilar Sejahtera BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah PT. Tiga Pilar Sejahtera
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, maka kebutuhan atau
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, maka kebutuhan atau perilaku konsumen akan semakin diperhatikan. Untuk sekarang ini, selain menginginkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan manajemen untuk memberikan terobosan yang strategis untuk tetap dapat mengembangkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. oleh konsumen sehingga produk tersebut tiba sesuai dengan waktu yang telah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya jaman dan teknologi, dunia manufakturpun ikut berkembang dengan pesatnya. Persaingan menjadi hal yang sangat mempengaruhi kelangsungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan bisnis dalam dunia industri mengalami pertumbuhan dengan pesat di Indonesia. Berbagai macam industri sudah banyak menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Minum teh sudah merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia semenjak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minum teh sudah merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia semenjak jaman dahulu kala, hal itu dikarenakan Negara Indonesia merupakan salah satu penghasil teh terbaik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan dunia industri dan teknologi yang semakin maju,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dunia industri dan teknologi yang semakin maju, salah satu hal terutama yang harus dicermati adalah persaingan usaha di antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kurun waktu terakhir, persaingan dalam bidang ekonomi semakin kuat. Dipengaruhi dengan adanya perdagangan bebas, tingkat kompetisi menjadi semakin ketat. Hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian SOSRO merupakan pelopor/perusahaan pertama di Indonesia untuk produk teh siap minum dalam kemasan. Nama SOSRO diambil dari nama keluarga pendirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan berkembangnya teknologi yang semakin canggih banyak sekali perusahaan yang bergerak di bidang jasa maupun manufaktur yang menyebabkan persaingan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini terjadi perkembangan dan perubahan zaman yang cepat menyebabkan persaingan antar industri semakin kuat. Kebutuhan manusia sebagai konsumen pun harus disesuaikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Permintaan pasar akan produk gas di Indonesia memang terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Menurut observasi pada harian vivanews.com dijelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai ibu kota Negara Indonesia, Jakarta merupakan salah satu kota yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat. Hal ini menyebabkan banyaknya perusahaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teh merupakan salah satu komoditi yang telah lama di kembangkan di Indonesia. Teh pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1684, berupa biji teh dari Jepang yang dibawa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Sinar Sosro adalah perusahaan manufaktur teh kemasan siap minum sejak tahun 1974, dengan visi menjadi perusahaan minuman world class. Konteks global (world
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR Oleh : NOVA RESKI SEPTINA K A14104117 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan pasar. dalam industri makanan dan minuman adalah bisnis minuman dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan pasar dalam industri makanan dan minuman adalah bisnis minuman dalam kemasan.pasar minum teh alam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan pendahuluan dari penelitian yang diuraikan menjadi enam sub bab yaitu latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan Sektor Restoran Dari Tahun Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Tahun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kuliner di Indonesia saat ini sedang berkembang dengan cepat. Salah satu industri kuliner yang berkembang adalah Restoran. Hal ini dikarenakan perubahan tren
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permintaan konsumen pada suatu barang akan membuat perusahaan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dalam dunia industri yang semakin pesat pada tahuntahun belakangan ini sangatlah terasa. Salah satu penyebabnya adalah meningkatnya permintaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis khususnya dalam dunia industri semakin meningkat dari waktu ke waktu, baik di pasar nasional maupun internasional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri manufaktur akhir-akhir ini menunjukkan angka yang positif dimana kebutuhan orang akan produk-produk yang dihasilkan oleh industri manufaktur semakin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. makin banyaknya perusahaan yang menjalani proses produksi di Indonesia. Makin
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri pada saat ini telah mengalami kemajuan yang pesat. Terlihat dari makin banyaknya perusahaan yang menjalani proses produksi di Indonesia. Makin banyaknya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan ekonomi dewasa ini, dunia usaha tumbuh dengan semakin pesat. Sehingga menuntut perusahaan untuk bekerja dengan lebih efisien dalam menghadapi persaingan
Lebih terperinciBab I : Peramalan (Forecasting) Bab II : Manajemen Proyek. Bab III : Manajemen Inventori. Bab IV : Supply-Chain Management
MANAJEMEN OPERASI 1 POKOK BAHASAN Bab I : Peramalan (Forecasting) Bab II : Manajemen Proyek Bab III : Manajemen Inventori Bab IV : Supply-Chain Management Bab V : Penetapan Harga (Pricing) 2 BAB III MANAJEMEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam bidang industri semen, dengan kapasitas total produksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PT. Semen Gresik (Persero). Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri semen, dengan kapasitas total produksi kurang lebih 9 juta ton pertahun. Semen
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Material Requirements Planning 2.1.1 Definisi MRP MRP adalah dasar komputer mengenai perencanaan produksi dan inventory control. MRP juga dikenal sebagai tahapan waktu perencanaan
Lebih terperinciPerhitungan Waktu Siklus Perhitungan Waktu Normal Perhitungan Waktu Baku Tingkat Efisiensi...
ABSTRAK Perusahaan Biskuit X merupakan perusahaan swasta yang berdiri pada tahun 1995 dan memproduksi biskuit marie yang dipasarkan ke beberapa kota di Pulau Jawa. Permasalahan yang terjadi saat ini adalah
Lebih terperinciMANAJEMEN PRODUKSI Dalam AGRIBISNIS
MANAJEMEN PRODUKSI Dalam AGRIBISNIS INPUT OUTPUT Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi 1 DESKRIPSI MATA KULIAH Tujuan Umum Perkuliahan: Memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. biaya simpan, serta mampu mengirimkan produk pada waktu yang disepakati.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan bisnis dan industri sejalan dengan semakin ketatnya persaingan antar perusahaan dalam menarik dan memuaskan konsumen untuk mempertahankan eksistensi perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin pesat semakin mendorong perusahaan untuk tetap going
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan global yang menjelang di depan mata, didukung dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat semakin mendorong perusahaan untuk tetap going concern.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Supply chain (rantai pasok) merupakan suatu sistem yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Supply chain (rantai pasok) merupakan suatu sistem yang mengintegrasikan seluruh proses bisnis pada suatu produk mulai dari hulu hingga ke hilir dengan tujuan menyampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun pendistribusian barang dalam hal ini adalah distributor.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya era pasar bebas mengakibatkan tingkat persaingan yang ketat dalam dunia industri baik yang bergerak dalam produksi barang maupun pendistribusian barang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meskipun perekonomian dan perindustrian nasional kini dihadapkan kepada dampak krisis ekonomi global, namun bisnis ritel di Indonesia tidak terkendala bahkan masih
Lebih terperinciPERAMALAN PERMINTAAN BAN MOBIL PENUMPANG PT GOODYEAR INDONESIA TBK. Oleh RUDI AWALUDIN A
PERAMALAN PERMINTAAN BAN MOBIL PENUMPANG PT GOODYEAR INDONESIA TBK Oleh RUDI AWALUDIN A 14102569 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 PERAMALAN
Lebih terperinciSISTEM PRODUKSI MODUL PERENCANAAN PRODUKSI OLEH WAHYU PURWANTO
SISTEM PRODUKSI MODUL PERENCANAAN PRODUKSI OLEH WAHYU PURWANTO LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTAN IAN 1i4 ERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2003 PERENCANAAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia kini sedang mengalami pertumbuhan yang dratis meskipun pertumbuhan ekonomi di Negara Eropa dan AS sedang mengalami krisis. Setelah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN
BAB III METODOLOGI 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN Manajemen rantai pasok merupakan salah satu alat bersaing di industri, mulai dari pasokan bahan baku, bahan tambahan, kemasan, pasokan produk akhir ke tangan konsumen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Salah satu sumber yang dapat mendukung dan memperlancar operasi pada bidang industri manufaktur maupun perusahaan dagang yaitu dibutuhkan adanya kecukupan
Lebih terperinci