ANALYSIS OF THE AGGREGATE PLANNING TO MINIMIZE THE PRODUCTION COST AT PT.ANELA
|
|
- Liani Farida Hermawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALYSIS OF THE AGGREGATE PLANNING TO MINIMIZE THE PRODUCTION COST AT PT.ANELA Hasbi Nuradli Abstract The rapid growth of seafood industry has lead to fierce competition. PT. Anela is one of major players in it industry. The company needs to develop a good strategy to be able to meet the high and fluctuate demand coming from consumers. Meanwhile PT. Anela have limited in production capacity. The objective of this study are to calculate the forecast demand and develop aggregate production planning for PT. Anela to meet demand with the lowest cost. The demand data from past in 3 years is used to forecast demand using linear regression with seasonal index. All of data is analyzied and used to design aggregate planning by using 3 strategies which are chase, level and mixed strategy calculated by POM for windows. The results of this study show that the mixed strategy is the optimal strategy to meet demand with the lowest cost by Rp ,00. Key words: Aggregate Planning, Forecast Demand, Optimalize Strategy ANALISA PERENCANAAN AGREGAT UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA PRODUKSI PADA PT. ANELA Hasbi Nuradli Abstrak Pertumbuhan yang cepat pada industri olahan makanan berbahan baku ikan laut menjadi pemicu persaingan yang semakin ketat, PT. Anela merupakan salah satu pemain di industri tersebut. Perusahaan perlu mengembangkan strategi yang tepat untuk dapat memenuhi permintaan yang tinggi dan berfluktuasi yang datang dari konsumen. Sementara PT. Anela memiliki keterbatasan dalam kapasitas produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peramalan permintaan di masa depan dan mengembangkan perencanaan produksi agregat kepada PT. Anela untuk memenuhi permintaan dengan biaya terendah. Data permintaan perusahaan selama 3 tahun terakhir digunakan untuk melakukan peramalan permintaan dengan menggunakan regresi linear dengan indeks musim. Seluruh data digunakan untuk dianalisa dan digunakan untuk merancang perencanaan agregat dengan
2 menggunakan 3 strategi yaitu chase, level dan mixed strategy yang dihitung dengan menggunakan POM for Windows. Hasil dari penelitian ini menunjukan mixed strategy merupakan strategi yang optimal untuk memenuhi permintaan dengan biaya paling rendah.sebesar Rp ,00 Kata kunci: Perencanaan Agregat, Peramalan Permintaan, Strategi Optimalisasi PENDAULUAN Industri makanan dan minuman memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menperin menyatakan pada triwulan I tahun 2015, pertumbuhan industri makanan dan minuman nasional mencapai 8,16%, nilai tersebut telah melebihi nilai yang ditargetkan Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) untuk akhir tahun 2014 yaitu 8%. Menperin juga menyatakan kontribusi besar dari industri makanan dan minuman nasional juga terlihat dari sumbangan nilai ekspor yang terus naik mencapai USD 456,6 juta pada Januari 2015, dibandingkan dengan nilai ekspor pada Januari 2014 sebesar USD 411,5 juta. Pertumbuhan industri yang positif membuat PT. Anela dihadapkan dengan permintaan yang semakin tinggi setiap tahunnya. Menurut Bapak Arifin Sulhan Direktur Utama PT. Anela, menjelaskan bahwa terkadang perusahaan tidak dapat menyelesaikan permintaan tepat waktu dikarenakan dalam tiga tahun terakhir ini permintaan akan Fishball meningkat pesat dan dapat dibuktikan pada grafik berikut: 800, , , , , permintaan 686, , ,900 maksimum produksi 738, , ,048 Gambar 1.1 Tingkat Permintaan dan Produksi Sumber: PT. Anela (2015)
3 Dari gambar diatas, terlihat bahwa terjadi peningkatan permintaan pelanggan dalam satuan bungkus dengan isi 10 kg perbungkusnya dari tahun 2012 sampai tahun 2014, namun masalah yang dihadapi adalah seperti pada tahun 2014 permintaan mencapai bungkus sedangkan perusahaan memiliki keterbatasan kapasitas produksi yaitu sebesar bungkus. Sehingga terkadang perusahaan mengalami keterlambatan dalam pemenuhan pesanan tersebut. Saat ini kebijakan perusahaan dalam menyikapi hal tersebut adalah dengan alternatif memberikan lembur dan melakukan subkontrak untuk menutupi kekurangan produksi. Formulasi Masalah Melihat dari latar belakang permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka formulasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana perhitungan peramalan permintaan pada PT. Anela untuk periode Mei 2015 April 2016? 2. Bagaimana perthitungan perencanaan agregat yang dapat diterapkan oleh PT. Anela untuk memenuhi permintaan pasar? Tujuan Penelitian Dari formulasi masalah dan ruang lingkup penelitian yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menghitung prakiraan peramalan permintaan pada PT. Anela pada periode Mei 2015 April Untuk memberikan perhitungan perencanaan agregat yang dapat diterapkan oleh PT. Anela dalam memenuhi permintaan pasar. LANDASAN TEORI Peramalan (Forecasting) Menurut Heizer dan Render (2015:113) peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu pengetahuan dalam memprediksi peristiwa pada masa mendatang. Peramalan melibatkan pengambilan data historis (seperti penjualan tahun lalu) dan memproyeksikan ke masa yang akan datang dengan model matematika.
4 Menurut Heizer dan Render (2015:117) terdapat dua pendekatan umum untuk peramalan sebagaimana ada dua cara untuk mengatasi semua model keputusan. Pendekatan yang satu adalah analisis kuantitatif dan pendekatan lain adalah analisis kualitiatif. Metode Peramalan Time Series Analisis Time Series Iriawan dan Astuti(2006:341), merupakan metode peramalan kuantitatif untuk menentukan pola data masa lampau yang dikumpulkan berdasarkan urutan waktu, yang disebut data time series. Pada penelitian ini metode Time Series (deret waktu) yang digunakan adalah Linear Regression. Menurut Heizer dan Render (2015:143), Regresi linier adalah sebuah model matematis garis lurus untuk menggambarkan hubungan fungsional antara variabel dependen dan independen. Untuk peramalan time series, formula regresi linier cocok digunakan bila pola data adalah trend. Dalam melakukan peramalan menggunakan regresi linier dapat ditentukan dengan persamaan: Dimana: y = nilai dari variabel dependen a = perpotongan sumbu y b = kemiringan garis regresi x = variabel independen Untuk menentukan dan dapat ditemukan dengan persamaan: Dimana: b = kemiringan dari garis regresi = tanda jumlah x = nilai dari variabel independen yang diketahui y = nilai dari variabel dependen yang diketahui
5 n = jumlah poin data = rata-rata dari nilai x = rata-rata dari nilai y Menurut Heizer dan Render (2015:148) perencanaan agregat adalah sebuah pendekatan untuk menentukan kuantitas dan waktu produksi pada jangka menengah (biasanya) 3 hingga 18 bulan kedepan. Permasalahan perencanaan agregat dapat diselesaikan dengan mempertimbangkan berbagai keputusan pilihan yang tersedia.berikut 8 strategi perencanaan agregat menurut Heizer dan Render (2015:608) secara lebih terperinci.lima pilihan pertama disebut pilihan kapasitas sebab pilihan ini tidak berusaha mengubah permintaan, tetapi untuk menyerap fluktuasi dalam permintaan.tiga pilihan terahir adalah pilihan permintaaan dimana perusahaan berusaha mengurangi perubahan pola permintaan selama periode perencanaan. Pilihan Kapasitas (Capacity Option) Pilihan kapasitas disebut juga pure strategy merupakan pilihan yang berusaha untuk tidak mengubah permintaan tetapi untuk menyerap fluktuasi dalam permintaan dengan mengubah kapasitas yang tersedia. Pilihan kapasitas terdiri dari 5 pilihan, yaitu: Mengubah tingkat persediaan. Manajer biasa meningkatkan persediaan selama periode permintaan rendah untuk memenuhi permintaan yang tinggi pada masa mendatang. Mengubah jumlah tenaga kerja dengan merekrut atau memberhentikan Salah satu cara untuk memenuhi permintaan adalah dengan merekrut atau memberhentikan tenaga kerja produksi untuk menyesuaikan tingkat produksi. Mengubah-ubah tingkat produksi melalui waktu lembur atau waktu kosong Tenaga kerja dapat dijaga tetap konstan dengan mengubah-ubah jam kerja. Subkontrak. Sebuah perusahaan dapat memperoleh kapasitas sementara dengan melakukan subkontrak selama periode permintaan tinggi.
6 Penggunaan karyawan paruh waktu. Terutaman dalam sektor jasa, tenaga kerja paruh waktu paruh waktu dapat mengisi kebutuhan tenaga kerja tidak terampil. Praktik ini umum dilakukan di restoran, toko ritel dan toko serba ada. Pilihan Permintaan (Demand Option) Berikut pilihan permintaan yang mendasar. Mempengaruhi permintaan. Ketika permintaan rendah, perusahaan dapat meningkatkan permintaan melalui iklan, promosi, penjualan pribadi dan potongan harga. Tunggakan pesanan selama periode permintaan tinggi. Tunggakan pesanan adalah pesanan barang atau jasa yang diterima perusahaan tetapi tidak mampu (secara sengaja atau kebetulan) untuk dipenuhi pada saat itu. Bauran produk dan jasa yang melawan tren musiman Suatu teknik permulusan aktif yang secara luas digunakan oleh produsen adalah mengembangkan bauran produk dari barang-barang yang melawan kecenderungan musiman. Strategi Perencanaan Agregat Menurut Heizer dan Render (2015:611) perencanaan agregat dapat dilakukan dengan melakukan pilihan atas 2 strategi, yaitu strategi Chase dan strategi Penjadwalan Bertingkat (Level Scheduling Strategy). Berikut penjelasan dari masing-masing strategi. 1. Chase Strategy Chase Strategy merupakan strategi perencanaan yang menetapkan produksi sama dengan prediksi permintaan (produksinya disesuaikan dengan permintaan). Strategi ini mencoba untuk mencapai tingkat output untuk setiap periode yang memenuhi prediksi permintaan untuk periode tersebut. 2. Level Scheduling Strategy Strategi penjadwalan tingkat (level scheduling strategy) adalah rencana agregat di mana tingkat produksi tetap sama dari periode ke periode (produksinya
7 konstan). Penjadwalan tingkat mempertahankan tingkat output, tingkat produksi, atau tingkat tenaga kerja yang konstan pada horizon perencanaan. 3. Mixed Strategy Strategi ini melibatkan pengubahan lebih dari satu variabel yang dapat di kontrol (controllable decision variable).beberapa kombinasi dari pengubahan variabel yang dapat dikontrol dapat menghasilkan suatu strategi perencanaan agregat yang terbaik. Menurut Simamora dan Natalia (2014,356), mixed strategy merupakan pencampuran antara chase dan level strategy, dengan memperhtungkan kelebihan dan kekurangan chase dan level strategy dengan tujuan untuk mengurangi dampak negatif dari alternatif pure strategy. Input Perencanaan Agregat Menurut Sukendar dan Kristomi (2008:108) Informasi yang diperlukan untuk membuat perencanaan agregat yang efektif adalah: 1. Sumber daya yang tersedia sepanjang periode rencana produksi harus diketahui. 2. Data permintaan yang berasal dari peramalan dan pesanan yang kemudian diterjemahkan kedalam tingkat produksi. 3. Memasukkan kebijakan perusahaan yang berkenaan dengan perencanaan agregat, misalnya perubahan tingkat tenaga kerja, dan penentuan kebutuhan sumber daya. Output Perencanaan Agregat Menurut Sukendar dan Kristomi (2008,C-108) Output dari proses perencanaan agregat biasanya berupa jadwal produksi untuk pengelompokkan produk berdasarkan famili. Misalnya untuk produsen mobil, output memberikan informasi mengenai berapa mobil yang harus diproduksi, tetapi bukan pada berapa mobil yang bermerk A, berseri B maupun berseri C. Jadi berupa jumlah keseluruhan output yang dihasilkan tiap periode tertentu bukan berdasarkan tipe. Metode Perencanaan Agregat Menurut Heizer dan Render (2015:611), terdapat beberapa teknik yang manajer operasional dapat dunakan untuk mengembangkan perencanaan agregat.
8 Metode Grafik Teknik-teknik grafik (graphical techniques) sangat populer karena mudah dipahami dan digunakan.pada dasarnya rencana ini menggunakan beberapa variabel secara bersamaan sehingga perencana dapar membandingkan proyeksi permintaan dengan kapasitas yang ada.pendekatan ini merupakan pendekatan uji coba yang tidak menjamin sebuah rencana produksi yang optimal, tetapi hanya memerlukan perhitungan yang terbatas. Berikut lima tahap dalam metode grafik. 1. Menentukan permintaan pada setiap periode 2. Menentukan kapasitas untuk waktu biasa, lembur, subkontrak pada setiap periode. 3. Menghitung biaya tenaga kerja, biaya merekrut dan memberhentikan tenaga kerja, serta biaya penyimpanan persediaan. 4. Mempertimbangkan kebijakan perusahaan yang dapat diterapkan pada tenaga kerja atau tingkat persediaan. 5. Mengembangkan rencana alternatif dan menelaah total biaya. Pendekatan Matematis Metode transportasi pemrogaman linier (transportation method of linear programming) merupakan salah satu dari pendekatan matematis yang menghasilkan rencana optimal untuk meminimalisasi biaya. Metode transportasi juga fleksibel karena dapat memerinci produksi reguler dan lembur di setiap periode waktu, jumlah unit yang akan disubkontrakan, giliran kerja tambahan serta persediaan yang dibawa dari satu periode ke periode METODE PENELITIAN Untuk menganalisis permasalahan yang terjadi pada PT. Anela dengan menggunakan metode, antara lain regresi linier dengan indeks musim untuk peramalan permintaan serta dengan ketiga alternatif strategi (chase,level dan mixed) untuk perencanaan agregat. 1. Regresi Linier (Linear Regression) Analisis regresi linier merupakan model matematika garis lurus untuk menggambarkan hubungan fungsional antara variabel-variabel yang bebas maupun variabel
9 terikat. Variabel terikat yang ingin diramalkan akan tetap sama, yaitu ŷ dan variabel bebas adalah x dengan persamaan sebagai berikut: ŷ = a + bx 2. Alternatif Solusi Dalam menganalisis masalah kapasitas yang terjadi pada PT. Anela, peneliti mengoptimalkan semua sumber daya perusahaan tersebut untuk meminimalisir semua biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi permintaan pelanggan dengan menggunakan software POM for windows. Berikut adalah alternatif dalam perencanaan agregat untuk memecahkan masalah di PT. Anela. 1. Chase Strategy Perusahaan menghasilkan jumlah output yang sesuai dengan permintaan pada masa itu. Strategi ini dapat dicapai dengan menambah jam kerja (overtime) atau dengan melakukan subkontrak (sub-contract) pada perusahaan lain selama peridode permintaan tinggi. 2. Level Strategy Perusahaan menghasilkan jumlah produk yang sama setiap bulan dalam satu tahun, cara untuk menentukan jumah produksi adalah dengan membagi total kebutuhan dalam satu tahun dengan 12 (jumlah bulan dalam setahun). 3. Mixed Strategy Penggabungan dari chase dan level strategy, dengan memperhitungkan keuntungan dan kerugian dari dua strategi tersebut. Tujuannya adalah untuk menghasilkan output sesuai dengan kapasitas produksi waktu reguler, subkontrak dan lembur dengan optimal sehingga dapat memenuhi kebutuhan setiap bulan. Tabel 3.2 Pengembangan Alternatif Solusi No. Strategi Pertimbangan Biaya Metode 1. Chase Strategy Biaya produksi reguler Biaya produksi lembur Biaya subkontrak Biaya kekurangan Chase current demand POM for Windows
10 persediaan 2. Level Strategy Biaya produksi reguler Biaya produksi lembur Biaya subkontrak Biaya penanganan persediaan Biaya kekurangan persediaan 3. Mixed Strategy Biaya produksi reguler Biaya produksi lembur Biaya subkontrak Biaya penanganan persediaan Average gross demand POM for Windows The transportation method of linear programming POM for Windows HASIL DAN PEMBAHASAN Peramalan Permintaan Bulan Rata-rata Peramalan Indeks Permintaan Permintaan Musim (Bungkus) (Bungkus) Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari
11 Februari Maret April Tabel 4.8 Perbandingan Ketiga Strategi Strategi Chase Strategy Level Strategy Mixed Strategy Produksi Produksi Subkontrak Reguler Lembur Shortage Inventory Ketepatan Total Biaya Produksi (Rp) Tidak tepat waktu Tidak tepat waktu Tepat waktu Berikut adalah perbandingan ketiga strategi: Chase strategy menggunakan produksi reguler, produksi lembur dan subkontrak untuk memenuhi permintaan, tapi dari hasil yang diperoleh terdapat tingkat kekurangan persediaan yang tinggi dikarenakan strategi ini belum dapat memenuhi permintaan tepat waktu. Chase strategy memproduksi produk sesuai dengan permintaan saat itu sehingga tidak menggunaan penanganan persediaan. Level strategy menggunakan produksi reguler, produksi lembur dan subkontrak untuk memenuhi permintaan, namun juga masih terdapat kekurangan persediaan dalam memenuhi permintaan dan pada level strategy terdapat penanganan persediaan memenuhi permintaan di bulan selanjutnya. Mixed strategy mengkombinasikan kedua strategi tersebut, Mixed strategy menggunakan produksi reguler, produksi lembur dan subkontrak. Dalam strategi ini tidak terdapat kekurangan persediaan sehingga jumlah permintaan pada periode perencanaan dapat terpenuhi dan terdapat biaya penanganan
12 persediaan. Dan dengan menggunakan mixed strategy perusahaan mampu memenuhi permintaan tepat waktu dengan biaya terendah. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan analisa yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari hasil peramalan permintaan Fishball pada periode perencanaan Mei 2015 April 2016 yang telah diolah dengan menggunakan regresi linier dengan indeks musim selama tiga tahun kebelakang, dapat dilihat data tersebut menunjukan suatu trend yang semakin naik setiap tahunnya. Total permintaan pada periode tersebut mencapai bungkus. 2. Terdapat tiga strategi yang dipertimbangkan sebagai alternatif dalam penelitian ini, yaitu chase strategy, level strategy dan mixed strategy. Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan ketiga strategi tersebut dapat disimpulkan mixed strategi merupakan alteratif yang paling baik bagi perusahaan baik dari segi biaya yang paling rendah dan ketepatan waktu dalam memenuhi permintaan pelanggan dengan biaya sebesar Rp , Saran Saran yang dapat diberikan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Peneliti menyarankan kepada PT. Anela untuk kedepannya agar melakukan peramalan secara terus menerus dikarenakan permintaan yang berfluktuatif dan cenderung semakin meningkat. Dengan peramalan permintaan yang baik, bertujuan untuk mempermudah perusahaan untuk mengatur strategi perencanaan produksi kedepannya. 2. Untuk periode perencanaan yaitu Mei 2015 April 2016, solusi terbaik untuk diterapkan pada PT. Anela adalah mixed strategy yang dihitung dengan menggunakan The transportation method of linear programming.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Industri makanan dan minuman memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menperin menyatakan pada triwulan I tahun 2015, pertumbuhan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Manajemen Operasi Kegiatan operasi merupakan kegiatan menciptakan barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen, beikut adalah beberapa pengertian Manajemen
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2012:36) manajemen mengacu pada proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis perencanaan agregat yang tepat pada PT Winkarya Bersaudara adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis perencanaan agregat yang tepat pada PT. LG Electronics adalah sebagai berikut : 1. Peramalan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis perencanaan agregat yang tepat pada PT Veneer Products Indonesia adalah sebagai berikut : 1.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia industri semakin berkembang dan kompetitor saling berkompetisi untuk menjadi yang terbaik dalam pemberian kualitas
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. LG Electronics Indonesia adalah perusahaan elektronik asal Korea Selatan yang menjadi salah satu bagian dari LG Group yang didirikan di Korea pada tahun
Lebih terperinciManajemen Operasi. Modul Final Semester MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
MODUL PERKULIAHAN Manajemen Operasi Modul Final Semester Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Manajemen 09 MK, ST, MBA Abstract Mampu mengidentifikasi masalah dan memberikan
Lebih terperinciAbstract. Keywords : fluctuating demand, aggregate planning, strategy. Universitas Kristen Maranatha
Abstract Setia Bakery Company is a private company engaged in the field of home industry. The type of products manufactured and sales are fresh bread. Increasing number of companies engaged in the food
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Menurut hasil survei tahun 2010 oleh Jabodetabek Urban Transportation Policy Integration, pengguna kendaraan bermotor khususnya sepeda motor naik dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian dewasa ini semakin menuju pasar global, hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian dewasa ini semakin menuju pasar global, hal ini mendorong perusahaan untuk semakin mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya dunia industri dewasa ini, perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan semakin berkembangnya dunia industri dewasa ini, perusahaan manufaktur semakin ketat bersaing dalam memproduksi produk-produk yang bermutu dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Industri otomotif di Indonesia telah menjadi salah satu industri yang sangat potensial. Pemerintah menargetkan pada tahun 2014 industri otomotif akan tumbuh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu Untuk membantu penelitian ini maka diperlukan acuan atau perbandingan dalam perencanaan agregat maka diperlukan penelitian terdahulu. Dapat dijelaskan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini industri lampu listrik di Indonesia semakin meningkat. Lampu memiliki peran yang penting dalam mendukung kegiatan sehari-hari, baik siang hari maupun malam
Lebih terperinciABSTRACT. Key words: production, aggregate planning, cost efficiency. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT P.T Senayan Sandang Makmur is a company engaged in the manufacturing industry. In the course of its operations, the company is always striving to achieve its objectives, namely to meet consumer
Lebih terperinciPerencanaan Agregat (Aggregate Planning) YULIATI,SE,MM
Perencanaan Agregat (Aggregate Planning) YULIATI,SE,MM AGGREGATE PLANNING Agregat berarti penjadwalan dilakukan secara keseluruhan dari semua produk yang menggunakan sumber daya. Perencanaan agregat (aggregate
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diajukan. Sugiyono (2014:2) mengatakan bahwa: secara umum metode. adalah penelitian secara deskriptif dan komparatif.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang digunakan Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Kemajuan suatu perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan tersebut untuk memenuhi kebutuhan permintaan konsumen dan juga kemampuan untuk dapat bersaing dengan perusahaan sejenis. Oleh karena
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
32 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Perencanaan Produksi Perencanaan produksi diperlukan karena didalam setiap unit produksi ada manusia, mesin, dan material yang dimanfaatkan sebaik baiknya,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasi Robbins dan Coulter (2012:36) manajemen menjelaskan suatu proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan seluruh kegiatan kerja agar dapat selesai secara efektif
Lebih terperinciPerencanaan Agregat. Dosen : Somadi, SE., MM., MT
Perencanaan Agregat Dosen : Somadi, SE., MM., MT Definisi dan Fungsi Perencanaan agregat atau penjadwalan agregat adalah sebuah pendekatan untuk menentukan kuantitas dan waktu pada jangka menengah (biasanya
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi semakin sulit untuk diperkirakan. Selama ini, manajer PT. Focus
Lebih terperinciABSTRACT. i Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT With current commercial competition, companies need to use the right strategy so as to meet any demand from consumers. Therefore, companies need to analyze and predict every request so that the
Lebih terperinciABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT PT. X is a private company engaged in the food production. PT. X produces 3 types of raw crackers such as onion crackers, yellow crackers and tongue crackers. Increase in number of food production
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasi Menurut Stevenson dan Chuong (2014:4), dijelaskan bahwa manajemen operasi merupakan manajemen dari bagian operasi yang bertanggung jawab untuk menghasilkan barang
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Veneer Products Indonesia merupakan perusahaan furniture yang menyediakan furniture dari beberapa jenis kayu asli indonesia diantaranya kayu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan bertambahnya jumlah perusahaan yang menghasilkan dodol di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan bertambahnya jumlah perusahaan yang menghasilkan dodol di Kabupaten Garut akan membawa dampak persaingan pada industri dodol di Kabupaten Garut, baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sekarang ini sedang menghadapi persaingan di pasar bebas. Di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia sekarang ini sedang menghadapi persaingan di pasar bebas. Di dalam pasar bebas ini sudah tidak ada lagi batas-batas atau juga ketentuanketentuan
Lebih terperinciBab 5-6. Perencanaan Kapasitas
Bab 5-6 Perencanaan Kapasitas Capacity Planning Menetapkan tingkat keseluruhan sumber daya produktif Mempengaruhi respon lead time, biaya & daya saing Menentukan kapan dan berapa banyak untuk meningkatkan
Lebih terperinciABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Bisnis semakin berkembang dengan cepat membuat kompetisi di antara perusahaan semakin ketat. Hal ini membuat perusahaan mencari cara yang terbaik untuk mengatasi masalah persaingan, dimana untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.. Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai manajemen produksi dan operasi sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu pengertian dari
Lebih terperinciABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT CV Indo Karya is a semi-finished cloth manufacturing company to be treated by consumer. The company is having a difficulty with fluctuative demand that lead to unstable goods produced. This research
Lebih terperinciABSTRACT. viii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Aggregate production planning is planning and organizing earlier regarding the people, materials, machines, and other equipment as well as capital goods which is necessary to produce the goods
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya dunia bisnis dari waktu ke waktu mengakibatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berkembangnya dunia bisnis dari waktu ke waktu mengakibatkan persaingan yang makin ketat di antara perusahaan-perusahaan yang ada di pasar. Setiap perusahaan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Kehidupan modern kini menuntut segala sesuatunya serba instan dan cepat. Baik dalam aktivitas pekerjaan, kehidupan rumah tangga dan makanan sehari-hari. Hal tersebut menimbulkan kecenderungan terjadinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Manajemen operasi merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan penciptaan atau pembuatan barang, jasa, atau kombinasinya, melalui transformasi dari masukan
Lebih terperinciABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PD.X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan kulit pangsit dan mie mentah, selama ini perencanaan produksi yang diterapkan di dalam perusahaan hanya berdasarkan aturan pemilik perusahaan
Lebih terperinciPengelolaan permintaan dan perencanaan produksi
Pengelolaan permintaan dan perencanaan produksi Perlunya mengelola permintaan Permintaan thdp barang atau jasa adalah awal dari semua kegiatan SC Pada hampir semua situasi riil, besar dan waktu permintaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan zaman yang semakin hari semakin berkembang ini membuat kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi semakin banyak. Sehingga semakin banyak pula perusahaan yang
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Profil PT. Sinar Perdana Ultra PT. Sinar Perdana Ultra (SPU) yang berdiri pada tahun 1990 pada mulanya adalah Home Industry dan mulai menjadi Perseroan
Lebih terperinciBAB III PERAMALAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015
BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan merupakan suatu bentuk usaha untuk meramalkan keadaan di masa mendatang melalui pengujian keadaan di masa lalu. Esensi peramalan adalah perkiraan peristiwa-peristiwa
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Menurut James A.F. Stoner manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi 3.1.1 Analisa Kondisi Perusahaan saat ini CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri parfum. Merek parfum
Lebih terperinciMANAJEMEN OPERASIONAL LANJUTAN 2008 NANI SUTARNI 2010
MANAJEMEN OPERASIONAL LANJUTAN 2008 NANI SUTARNI 2010. 1 BAB 3 PERENCANAAN KAPASITAS DAN AGREGAT A. Pengertian Perencanaan Agregat dan Kapasitas Kapasitas (capacity) adalah hasil produksi (throughtphut),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri di Indonesia, yang sekarang ini sedang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri di Indonesia, yang sekarang ini sedang berlangsung dalam berbagai bidang baik jasa maupun manufaktur, menyebabkan semakin meningkatnya
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Operasi Manajemen operasi penting untuk dipelajari, karena alasan-alasan berikut. Alasan yang pertama adalah karena manajemen operasi merupakan salah satu dari tiga
Lebih terperinciBab 3 Metodologi Penelitian
Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Flowchart Pemecahan Masalah Flowchart pemecahan masalah merupakan tahapan-tahapan yang dilakukan pada saat melakukan penelitian. Dimulai dari tahap observasi di PT. Agronesia
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasional 2.1.1 Pengertian Manajemen Operasional Definisi dasar dari Manajemen Operasional (Stevenson, 2010) yaitu sebuah ilmu manajemen atau pengendalian dari sebuah
Lebih terperinciBAHAN AJAR : Manajemen Operasional Agribisnis
Mata Kuliah Semester PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR : Manajemen Operasional Agribisnis : IV Pertemuan Ke : 9 Pokok Bahasan Dosen : Perencanaan Produksi : Prof.
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Koperasi Niaga Abadi Ridhotullah (KNAR) adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang distributor makanan dan minuman ringan (snack). Koperasi
Lebih terperinciABSTRAK Universitas Kristen Maranatha
iii ABSTRAK Dalam menghadapi era globalisasi yang semakin pesat, persaingan antar perusahaan juga semakin ketat. Keadaan seperti ini membuat perusahaan terus melakukan perbaikan terutama dalam mengefisienkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengkoordinasikan penggunaan sumber daya sumber daya yang berupa. sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya dana serta
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Manajemen operasi adalah kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber daya sumber daya yang berupa sumber daya manusia, sumber daya alam,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan agar memperoleh keuntungan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia industri dalam kurun waktu terakhir ini semakin ketat dikarenakan banyaknya bermunculan perusahaan baru di dunia industri yang sejenis.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peramalan (Forecasting) Menurut Kusuma (2004:13), peramalan (forecasting) adalah perkiraan tingkat permintaan satu atau lebih produk selama beberapa periode mendatang.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam masa era globalisasi seperti saat sekarang ini, dunia bisnis global semakin berkembang. Berdasarkan data Bank dunia, sekitar seperempat barang dan jasa yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Industri furniture di Indonesia memang telah menjadi salah satu industri yang sangat potensial. Selain dikarenakan adanya dukungan dari Asosiasi Mebel
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari bahasa kata to manage yang artinya mengatur atau mengelola. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan
Lebih terperinciRahasia besar kesuksesan adalah menjalani hidup sebagai seseorang yang tidak pernah merasa kehabisan. Topik 6 Sistem Rantai Pasok (TIA 304) 2 SKS 1
Rahasia besar kesuksesan adalah menjalani hidup sebagai seseorang yang tidak pernah merasa kehabisan Topik 6 Sistem Rantai Pasok (TIA 304) 2 SKS 1 Pengelolaan Permintaan dan Pasokan Sistem Rantai Pasok
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
Bab I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sekarang ini persaingan di dunia industri menjadi semakin ketat, dikarenakan munculnya perusahaan-perusahaan baru di dunia industri yang sejenis. Dengan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasional 2.1.1 Pengertian Manajemen Definisi dasar dari Manajemen Menurut buku Management Robbins & Coulter (2012:22), Manajemen juga meliputi koordinasi dan mengawasi
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Yang dimaksud dengan optimasi adalah suatu proses untuk mencapai hasil yang ideal atau optimal (nilai efektif yang dapat dicapai). Optimasi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Pustaka 1 Kajian Teori a. Manajemen Operasi Manajemen operasional Merupakan salah satu fungsi utama dari sebuah organisasi dan secara utuh berhubungan
Lebih terperinciBAB IV JADWAL INDUK PRODUKSI
BAB IV JADWAL INDUK PRODUKSI 4.1 Landasan Teori Jadwal induk produksi (master production schedule, MPS) merupakan gambaran atas periode perencanaan dari suatu permintaan, termasuk peramalan, backlog, rencana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia telah memasuki era globalisasi, dimana terjadi suatu proses antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasional 2.1.1 Pengertian dari Manajemen Operasional Menurut J.Heizer dan B.Render (2011:5) manajemen operasional adalah bentuk pengelolaan secara menyeluruh dan optimal
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Robbins dan Coulter (2012:36) manajemen mengacu pada proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan
Lebih terperinciAGGREGATE PLANNING (AP)
AGGREGATE PLANNING (AP) PENGANTAR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN AP Perencanaan Agregate menyangkut penentuan jumlah dan kapan produksi akan dilangsungkan dalam jangka waktu dekat, seringkali dalam 3 sampai
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada PT. Sebastian Citra Indonesia terkait dengan jumlah penjualan
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada PT Dinamika Indonusa Prima terkait dengan jumlah permintaan akan
Lebih terperinciPERENCANAAN AGREGAT. Strategi dalam Perencanaan Agregat Metode Perencanaan Agregat. Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc.
PERENCANAAN AGREGAT Strategi dalam Perencanaan Agregat Metode Perencanaan Agregat Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi PERENCANAAN AGREGAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Setiap industri belomba-lomba memberikan produk terbaiknya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era zaman globalisasi seperti ini persaingan dalam industri pangan semakin ketat. Setiap industri belomba-lomba memberikan produk terbaiknya untuk konsumen. Berbagai
Lebih terperinciPERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113
PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113 Pertemuan 5 Outline: Aggregate Planning Referensi: Smith, Spencer B., Computer-Based Production and Inventory Control, Prentice-Hall, 1989. Tersine, Richard
Lebih terperinciJURNAL PREDIKSI PRODUKSI SAMBAL PECEL MENGGUNAKAN METODE TIME SERIES FORECASTING PREDICTION OF PRODUCTION PECEL SAUCE USING TIME SERIES FORECASTING
JURNAL PREDIKSI PRODUKSI SAMBAL PECEL MENGGUNAKAN METODE TIME SERIES FORECASTING PREDICTION OF PRODUCTION PECEL SAUCE USING TIME SERIES FORECASTING Oleh: JOHAN TRIWAHYUDI 12.1.03.02.0039 Dibimbing oleh
Lebih terperinciPROSES PERENCANAAN PRODUKSI #1
PROSES PERENCANAAN PRODUKSI #1 Materi #6 Perencanaan Produksi 2 Perencana produksi adalah karyawan yang berinteraksi dengan sistem persediaan dan sales forecast untuk menentukan berapa banyak yang akan
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: forecasting, forecasting method, production planning, and the strategy of production planning. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Planning on any type of business is needed. Planning itself can be distinguished based of its duration; there are short term, medium term and long term planning. Planning is prepared for the future
Lebih terperinciPeramalan (Forecasting)
Peramalan (Forecasting) Peramalan (forecasting) merupakan suatu proses perkiraan keadaan pada masa yang akan datang dengan menggunakan data di masa lalu (Adam dan Ebert, 1982). Awat (1990) menjelaskan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman industri semakin maju dan berkembang serta diiringi dengan tingkat persaingan yang semakin ketat saat berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015 menurut
Lebih terperinciBAB 3 Metode Penelitian
BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan konsumen pada PT. Aneka Indofoil terkait dengan jumlah persediaan adalah sebagai berikut:
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN TERHADAP PRODUK OBAT, VITAMIN, DAN VAKSIN PADA PT. ROMINDO PRIMAVETCOM
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN TERHADAP PRODUK OBAT, VITAMIN, DAN VAKSIN PADA PT. ROMINDO PRIMAVETCOM Jonathan Nandana Pratama Binus University, Jakarta, Indonesia, jonathan_nandanapratama@yahoo.com
Lebih terperinciPERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT BLOK REM KERETA API: STUDI PADA KOPERASI BATUR JAYA, KABUPATEN KLATEN, PROVINSI JAWA TENGAH
PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT BLOK REM KERETA API: STUDI PADA KOPERASI BATUR JAYA, KABUPATEN KLATEN, PROVINSI JAWA TENGAH Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi (S1) Pada Program
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. School of Business Management Skripsi Sarjana Ekonomi Semester Genap 2014/2015
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA School of Business Management Skripsi Sarjana Ekonomi Semester Genap 2014/2015 USULAN PENERAPAN AGGREGATE PLANNING PADA PT. EKAMANT INDONESIA KEVIN RIZKI HENDRIAN - 1501172254
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasional
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasional Heizer dan Render (2009:4) mengatakan bahwa manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peramalan 2.1.1 Pengertian Peramalan Beberapa ahli telah mengemukakan definisi tentang peramalan yang kelihatannya berbeda meskipun pada intinya sama. Peramalan menurut Sumayang
Lebih terperinciPERAMALAN (FORECASTING)
PERAMALAN (FORECASTING) Apakah Peramalan itu? Peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data historis dan memproyeksikannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menurut Keputusan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan sektor usaha yang memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menurut Keputusan Presiden RI
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Proyeksi Permintaan, Optimasi, Integer Linear Programming.
ABSTRAK Saat ini terdapat banyak UMKM yang berkembang di Yogyakarta. Salah satunya adalah usaha Phia Deva yang memproduksi penganan phia dengan berbagai macam varian rasa. Phia Deva adalah industri kecil
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. estimasi data yang akan datang. Peramalan atau Forecasting merupakan bagian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Peramalan Peramalan adalah data di masa lalu yang digunakan untuk keperluan estimasi data yang akan datang. Peramalan atau Forecasting merupakan bagian
Lebih terperinciPRODUCTION SCHEDULING
PRODUCTION SCHEDULING AGGREGATE SCHEDULING Penjadwalan agregat menyangkut penentuan jumlah dan kapan produksi akan dilangsungkan dalam waktu dekat, seringkali 3 sampai 18 bulan ke depan. Manajer operasi
Lebih terperinciSI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)
SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu melakukan perencanaan untuk memastikan kelancaran operasi rantai pasok 1. Peramalan dalam organisasi 2. Pola permintaan 3. Metode peramalan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Operasi Menurut Robbins dan Coulter (2005:8), manajemen adalah proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tetap bertahan menghadapi persaingan yang semakin ketat. beli masyarakat. Sehingga harga yang ditawarkan menjadi tinggi, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keadaan perekonomian dunia saat ini sedang mengalami penurunan, termasuk negara Indonesia. Hal ini karena terjadinya krisis global yang menerpa di semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan pun merupakan hal yang sangat penting. Karena jika hal hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam situasi perekonomian yang masih dilanda krisis ekonomi seperti di Indonesia ini, maka setiap perusahaan harus dapat menentukan strategi operasi perusahaannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lainnya. Semua jenis usaha yang menghasilkan barang dan jasa membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen operasi adalah suatu disiplin ilmu yang diterapkan oleh berbagai perusahaan baik itu perusahaan manufaktur, ritel, transportasi atau perusahaan lainnya. Semua
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pemasaran Menurut Daryanto (2011;1) Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka
Lebih terperinciANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *)
ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *) Jonathan Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasi Menurut Mahadevan (2010 : 3) manajemen operasi adalah kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif bagi organisasi, apakah mereka berada di industri manufaktur
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. SANTOSA AGRINDO. Ira Mutiara 1, Moh. Mukhsin 2
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. SANTOSA AGRINDO Ira Mutiara 1, Moh. Mukhsin 2 1 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang Email: iramutiara37@hotmail.com 2 Universitas Sultan Ageng
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebuah perusahaan. Pengaruh tersebut dapat memberikan dampak positif maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis yang terus berubah memberikan pengaruh besar bagi sebuah perusahaan. Pengaruh tersebut dapat memberikan dampak positif maupun negatif bagi keberlangsungan
Lebih terperinci