Tugas Mata Kuliah. SON101 Pengantar Ilmu Administrasi Negara

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Tugas Mata Kuliah. SON101 Pengantar Ilmu Administrasi Negara"

Transkripsi

1 Tugas Mata Kuliah SON101 Pengantar Ilmu Administrasi Negara Review Jurnal No. 14 Public Administration Research in Hong Kong and Macau: A Review of Journal Articles Published From 1999 to 2009 American Review of Public Administration 2014, Vol 44(2) Muh. Muqorrobin Ist. NIM: Dosen Pengajar: Dr. Bintoro Wardiyanto, Drs., M.Si. Departemen Administrasi Negara Semester Genap 2015/2016 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga

2 Review Jurnal No. 14 Public Administration Research in Hong Kong and Macau: A Review of Journal Articles Published From 1999 to 2009 American Review of Public Administration 2014, Vol 44(2) Latar Belakang Teori dan Tujuan Penelitian 1.1 Obyektif dari penelitian Jurnal ini merupakan tipe jurnal review, artinya penulis jurnal ini tidak melakukan studi langsung terhadap permasalahan yang ada, melainkan dengan menelaah dan melakukan analisis terhadap publikasi-publikasi jurnal yang berkaitan dengan studi administrasi publik, khususnya yang telah dilakukan oleh para peneliti (scholar) terhadap perkembangan administrasi publik pada dua kota, yakni Hong Kong dan Macau. Melihat dari obyektifitas yang ada, penulis jurnal ingin memperlihatkan, mengukur bagaimana administrasi publik dikembangkan pada dua kota tersebut (city-states, atau dalam hal ini, Hong Kong dan Macau adalah kota yang mempunyai otonomi administratif, dari adanya politik satu negara dua pemerintahan dari Republik Tiongkok, sejak tahun 1990-an). Dalam arti lain, review yang dilakukan oleh penulis jutnal ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan administrasi publik di dua kota tersebut, setelah adanya hand-over, atau penyerahan otonomi, dimana pengaruh dari adanya hal itu mempengarhui perkembangan studi administrasi publik secara luas, dan khsusnya pada dua jurisdiksi. Penemuan dari jurnal ini, diharapkan untuk mengungkap perbedaan perkembangan administrasi publik yang ada di dua kota tersebut. Oleh karena itu, studi dari jurnal ini secara umum dapat digambarkan dengan tipikal untuk melakukan tes sekaligus pembangunan teori baru, menggunakan metode yang teliti, yakni adanya pemandangan komparatif, dan melihat hasil penelitian mengenai riset-praktis, atau lapangan yang telah dilakukan atau yang ada dalam jurnal-jurnal

3 yang menjadi bahan review dalam penelitian ini. Adanya pengungkapan adalah secara umum bersifat deskriptif, dan tujuan akhirnya adalah untuk menjawab menegnai bagaimana ke depannya, studi administrasi publik dari lingkungan Asia, khususnya di Asia Timur dan di kota-kota otonomi yang serupa dengan kajian penelitian, yakni Hong Kong dan Macau. 1.2 Latar belakang peneliti memilih fokus pada Hong Kong dan Macau Alasan utama penulis melakukan studi kajian pada jurnal-jurnal yang meyangkut perkembangan administrasi publik di Hong Kong dan Macau adalah sebagai berikut: 1. Studi mengenai hasil-hasil riset, khususnya dalam hal ini mengenai perkembangan administrasi publik di kedua kota tersebut, selama ini masih jarang dilakukan. 2. Riset administrasi publik di Hong Kong dan Macau dalam sudut pandang komparatif adalah tepat dilakukan, karena memiliki model administrasi yang sama, keduanya merupakan bekas jajahan Inggris yang menjadi regional administrasi khusus dari Tiongkok pada akhir 1990-an yang mana membolehkan kedua kota tersebut untuk tetap mengembangkan sistem kapitalisnya setelah bersatu secara negara dengan Republik Tiongkok. 3. Adanya perbedaan perkembangan yang terjadi pada kedua kota tersebut, walaupun berangkat dari sejarah yang sama dengan pemebrian otonomi khsusus. 4. Berdirinya Hong Kong Public Administration Association (HKPAA) pada 1990, yang anggotanya berasal dari kelompok cendekiawan, akademisi, profesional di bidang privat dan publik yang khususnya bergerak di bidang pelayanan publik. 5. Sistem pendidikan tinggi di Hong Kong sejak tahun 1990-an mengalami percepatan ekspansi, menjadi mengikuti tren global manajemen universitas yang bertumpu pada marketization and managerialism, yang mana hal ini juga menjadikan concern atau perhatian publik di Hong Kong pada saat itu

4 terpengaruh dengan adanya hal ini, sehingga terjadi semacam penerapan NPM secara nyata di Hong Kong. 6. Sementara di Macau, perkembangan studi administrasi publik tidak dimulai dari pendidikan tinggi, karena tidak adanya institusi pendidikan tinggi, hingga tahun 1980-an. Oleh karena itu, peran komunitas sosial/masyarakat lah yang berperan penting dalam perkembangan pemerintahan di Macau. Peneliti yang menulis jurnal-jurnal yang terkait administrasi publik di Macau memiliki fokus tidak hanya pada perkembangan akademis saja, melainkan lebih pada jawaban praktis atas permasalahan sosial yang menjadi fokus penelitian, dengan adanya bantuan pembiayaan dana oleh pemerintah, serta keterlibatan komunitas sosial/masyarakat (civil associations). 7. Persamaan dan perbedaan inilah yang menjadikan kajian jurnal terkait administrasi publik di Hong Kong dan Macau, menjadi menarik menurut penulis Jurnal, sehingga perlu dilakukan sebuah review terhadap hal tersebut. 1.3 Originalitas penelitian Mengenai jurnal ini, tidak disebutkan adalah studi terhadulu yang serupa, atau yang telah dilakukan oleh scholar lainnya. Oleh karena itu, seperti yang telah disbutkan oleh penulis di awal pembahasan jurnal, bahwa studi mengenai hal ini adalah langka dilakukan, dan maka dari itu, jurnal review daripada jurnal-jurnal yang dipublikasikan dari tahun mengenai perkembangan administrasi publik di Hong Kong dan Macau menjadi suatu bahasan baru, dengan kata lain jurnal ini merupakan studi dengan pendekatan baru, walaupun terdapat beberapa kekurangan yang ada di dalamnya. 1.4 Permasalahan yang ingin di jawab Berdasarkan analisis pada awal jurnal ini, maka di dapat beberapa permasalahn inti yang ingin dijelaskan, serta dicari solusinya dengan melakukan kajian-kajian jurnal yang berkaitan dengan administrasi publik di Hong Kong dan Macau, yakni sebagai berikut: a. Bagaimana perkembangan riset administrasi publik di Hong Kong dan Macau pada tahun ?

5 b. Siapakah yang telah melakukan riset-lapangan terkait dengan administrasi publik di kedua kota tersebut? c. Apa saja topik-topik yang berkembang, menjadi ketertarikan berbagai peneliti tersebut? d. Apa manfaat akademis dan praktis yang dapat direfleksikan dari adalah studistudi yang telah dilakukan ini? e. Bagaimana metodologi penelitian yang digunakan? Dan apa tujuan sebenarnya yang mereka lakukan terhadap riset tersebut? f. Apa yang perlu ditambahkan, atau dilakukan perubahan, sehingga studi ke depannya dalam ranah ini dapat lebih baik? Dalam hal ini, mereview jurnal yang di dalamnya merupakan hasil review dari jurnal-jurnal merupakan hal yang sulit dilakukan, karena di dalamnya, penulis jurnal ini mengungkapkan berbagai permasalahan yang berkembang, dengan menyimpulkan, dari hasil analisis-analisis terhadap jurnal-jurnal terkait, sehingga menyimpulkan apa maksud yang tekrandung dalam jurnal ini, khususnya dalam menjawab berbagai permasalahan yang telah diajukan oleh penulis jurnal di atas menjadi lebih sulit untuk dilakukan, karena mau tidak mau, harus mempertimbangkan pemikiran dari penulis jurnal ini, yakni apa yang menjadi metode penelitiannya, maksudnya, bagaimana penulis ini melakukan seleksi terhadap jurnal yang ada, kredibilitasnya, sehingga mewakilkan perkembangan studi secara keseluruhan dan komprehensif. Oleh karena itu, pembahsan bagaimana metodologi dalam jurnal ini menjadi penting dilakukan, mengingat adanya sampel daripada jurnal yang direview adalah banyak dan dalam hal ini, mereview daripada metode yang ada memberikan gambaran bagaimana penulis jurnal ini dapat menyimpulkan hasil jurnal dan kelebihan serta ketrbatasan metode dalam jurnal.

6 2. Metode dan Hasil 2.1 Penggunaan metode penelitian Dalam proses mereview jurnal, digunakan beberapa sumber data atau data sources yang menjadi sampel daripada jurnal-jurnal terpilih yang akan direview. Pemilihan sumber data ini dilatar belakangi oleh berbagai hal, terutama menyangkut perbedaan utama sistem pendidikan tinggi di Hong Kong dan Macau, dimana hal ini menimbulkan banyak jurnal yang terkait di Hongkong sebagian besar berbahasa Inggris, sementara di Macau menggunakan bahasa China. Penggunaan metode pemilihan jurnal digunakan secara kuantitatif, yakni dengan menetapkan terlebih dahulu sumber jurnal yang kredibel, sebagai berikut: a. Hong Kong: terdapat total 168 jurnal yang disurvei dan sebanyak 109 yang direview dalam studi ini, diantaranya berasal dari: - Social Science Citation Index (SSCI) Menjadi sumber yang kredibel, karena SSCI menjadi publikasi besar dari mereka yang bekerja atau berafiliasi dengan the Hong Kong Social Science Academy. Dari hasil pencarian kata kunci Hong Kong dengan terlebih dahulu menyempitkan batasan pencarian pada topik relevan, di dapat sebanyak hasil dari SSCI sejak tahun Dengan mengambil kata kunci public administration secara lebih spesifik, maka di dapat 54 hasil yang dijadikan review. - The Hong Kong Journal of Public Administration yang berubah menjadi the Asian Journal of Public Administration sejak tahun Dari jurnal ini, di dapat hasil sebanyak 131 artikel relevan, dengan lebih spesifik sebanyak 25 yang direview. - The Public Administration and Policy: An Asia-Pacific Journal. Dengan hasil sebanyak 76 artikel relevan, lebih spefisik dipilh 30 yang direview. b. Macau: data diperoleh dari dua jurnal lokal, karena adanya sifat representasi dari sebagian besar jurnal yang terkait dengan administrasi publik di Macau.

7 Dari hasil survei ini, diperoleh sebanyak 223 dari sumber pertama, dan 277 dari sumber kedua, sehingga total yang disurvei adalah 500 jurnal. - The Journal of Public Administration in Macau (Aomen gonggong xingzheng zazhi). Yang dipublikasi oleh Civil Sevice Bureau of Macau. - Macau Studies (Aomen yanjiu),yakni yang dipublikasikan oleh Macau Foundation and the Center for Macau Studies of the University of Macau. Sementara dalam melakukan analisis, digunakan coding, yakni dengan tujuan (1) menangkap karakteristik umum dari jurnal dan penulisnya, dengan juga mempertibangkan topik yang dikaji, jumlah, serta afilisai dari penulis, pendana jurnal atau penelitian, serta faktor-faktor lain yang serupa. (2) untuk mengukur seberapa besar pengaruh daripada perkembangan jurnal tersebut, terhadap perkembangan administrasi publik di Hong Kong dan Macau, dengan menggunakan tinajuan perkembangan secara teoritik dan juga keseluruhan penegtahuan dari disiplin administrasi publik. Variabel coding di antaranya meliputi: i. Tujuan umum jurnal Secara umum, tujuan daripada jurnal-jurnal yang direview baik di Hong Kong maupun di Macau adalah untuk memberikan jawaban atas permasalahan sosial di publik. Namun, secara lebih detail, dapat melihat tabel di bawah:

8 Dari hasil tabel di atas, dapat diketahui bahwa di Hong Kong, topik yang paling banyak diteliti adalah mengenai demokrasi dan pembangungna politik, sementara di Macau adalah permasalahan hukum/ legal affairs. Dari hal ini menarik, karena apabila dilhat secara ke depan (sekarang) dapat diketahui bahwa permasalahan di kedua kota tersebut sesuai dengan apa yang diteliti oleh jurnal-jurnal pada tahun Hong Kong saat ini tengah mengalami pergolakan tuntutan demokrasi, serta adanya tindakan ingin melepasakan diri dari Republik Tiongkok, sedangkan di Macau, perkembangan terkini lebih mengarah pada penegasan peraturan perdagangan dan jasa, meningat di Macau investasi dari pihak luar semakin tinggi, sementara pada masyarakat Macau meningingkan adanya hukum yang transparan, adil, dan lebih memihak pada masyarakat.

9 ii. Gaya penelitian dan Metodologi yang digunakan Secara umum, dominasi gaya penelitian yang ada, baik di Hong Kong maupaun di Macau adalah menggunakan tipe studi deskriptif, dengan menjabarkan berbagai pertanyaan Apa, Dimana, Kapan, dan Bagaimana. Dari review 168 jurnal di Hong Kong, ditemukan sebesar 56% adalah penelitian deskriptif, 24,4% eksploratif, 19,6% eksplanatif. Sedangkan dari 500 jurnal yang direview di Macau, ditemukan setidaknya 61,4% adalah deksriptif, 32,6% eksplorasi, dan 6% adalah eksplanatif. Sedangkan metodologi penelitian yang dilakukan, secara rinci dijabarkan pada tabel berikut: Melihat dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa perkembanagn metode jurnal yang ada di kedua kota, adalah sama, yakni sebagian besar di Hongkong (56,5%) dan di Macau (51%) adalah melakukan kajian review atas sumber data sekunder. Jadi penggunaan penelitian dengan menggunakan kadiah penelitian lapangan tidak terlalu berlaku di kedua kota tersebut. Para peneliti lebih memilih untuk percaya pada data-data sekunder dari hasil publikasi pemerintah, media dan sumber sekunder lainnya. Hal ini menarik apabila menghubungkan pada dampak yang terjadi selama kurun pada kedua kota tersebut.

10 iii. Waktu penelitian Secara rinci, jangkauan waktu penelitian di kedua kota adalah sebagai berikut: iv. Sekali lagi, kedua kota mempunyai hasil yang sama, yakni sebagian besar waktu penelitian adalah tidak adanya pernyataan yang jelas mengenai batasn waktu penelitian yang dilakukan. Oleh karena itu, dalam hal ini perlu dilakukan penelitian mengenai faktor lain, yakni pada pendana penelitian. Pendana penelitian Dalam hal ini, terjadi perbedaan dana peenlitian yang digunakan antara peneliti di Hong Kong dan Macau. Lebih detail dapat melihat tabel berikut: Darimana dana penelitian sebagian besar berasal, dari hal itu dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan kualitas penelitian. Pendanaan dari pemerintah di Hong Kong lebih besar dari Macau, yakni 53,8% berbanding 25%. Hal ini kontras dengan perkembangan gaya pendidikan tinggi di Hong Kong yang menganut filosofi pasar dan manajerial menurut NPM. Sedangkan hal selaras terjadi di Macau, yakni adanya pengaruh besar daripada organisasi

11 sosial dalam pembangunana studi adaministrasi publik di kota ini, konsekuen dengan pendana terbesar di Macau, yakni 50% berasal dari organisasi sosial. Namun, selian apa yang tertera dalam tabel di atas, transparansi akan asal pendana juga turut mempengaruhi kredibiltas hasil penelitian. Di Hong Kong, transparansi dari siapa penelitian di danai lebih baik dibandingkan Macau, yakni 23,2% berbanding 1,6%. Perbedaan yang jauh ini, sekali lagi memang terkait erat dengan topik besar yang sering dilakukan oleh peneliti di masing-masing kota tersebut (lihat tabel sebelumnya). Dari hasil review mengenai metode dan hasil jurnal ini, dapat digunakan sebagai kesimpulan review jurnal ini, yang lebih detial nya dibahas di bawah ini. 3. Kesimpulan Review 3.1 Kelebihan dan kelemahan penelitian Dalam jurnal ini, sebagaimana telah dijelaskaan pada pembahasan awal, bahwa jurnal ini menggunakan metode perbandingan, yakni bagaimana perkembangan administrasi publik di Hong Kong dan Macau, pada kurun waktu tahun Kelebihan daripada metode perbandingan yang ada, menyangkut beberapa aspek, sejarah kolonilalisme daripada kedua kota tersebut, adanya pengembangan sistem kapitalis yang sama, serta penyatuan ke Republik Tiongkok, tetap memberikan keduanya otonomi khusus dalam administrasi pemereintahannya. Selain itu, dari sumber data yang digunakan, analisis dari kepentingan pihak di dalamnya, pendanaan, ketertarikan peneliti, topik yang dibahas, gaya penelitian yang digunakan, merupakan upaya untuk menghasilkan perbandingan yang komprehensif bagi perkembangan administrasi publik di keduai kota ini. Namun, dalam jurnal ini, terdapat beberapa kekurangan yang sebagian juga telah disinggung oleh penulis dalam kesimpulannya. Beberapa diantaranya adalah: a. Terjadi perbedaan fokus pembangunan administrasi, yang mengakibatkan gaya penelitian dan keterbukaan serta kredibilitas beberapa penelitian berbeda, dari

12 Hong Kong dan Macau. Hong Kong lebih fokus pada riset yang menyelaraskan kepentingan akademis dan eksekutif di dalamnya, sehingga pendanaan terbesar pun berasal dari pemerintah. Sedangkan Macau, lebih kepada pengembangan modelmodel administrasi yang efektif, dengan melibatkan berbagai organisasi sosial yang ada sehingga perkembangan administrasi publik mendapat pengaruh yang besar dari organisasi sosial tersebut. b. Adanya perbandingan dilakukan berdasarkan sumber data yang berbeda. Hal ini menyebabkan terjadi perbandingan yang tidak benar-benar akurat. Perbedaan kualitas jurnal yang diteliti sebagai sumber juga membuat penyimpulan hasil yang sulit dilakukan, misalnya SSCI-Indexed Journals bisa saja mempunyai standar yang berbeda dengan jurnal lokal di Macau, sehingga berbagai jurnal yang direview tidak bisa secara penuh dianalisis seluruh variabel yang telah ditetapkan penulis jurnal. c. Jurnal ini hanya memuat hasil perbandingan dari publikasi jurnal saja, sehingga tidak dapat merepresentasikan riset administrasi publik secara keseluruhan baik di Hong Kong maupun Macau. Perbandingan yang komprehensif, tetap memerlukan perbandingan dalam bentuk studi lapangan, apalagi melihat dari banyak studi jurnal yang ada di kedua kota tersebut, pun menggunakan metode sumber data sekunder, sehingga tingkat validitas data menjadi lebih sulit untuk dibuktikan kebenarannya. Sehingga, untuk ke depannya, penelitian mengenai buku-buku, tesis dan disertasi, serta simposium mengenai administrasi publik di kedua kota tersebut, dengan adanya perbandingan secara lapangan perlu dilakukan. d. Oleh karena karakteristik Hong Kong dan Macau adalah wilayah yang sebagian besar adalah urban, maka studi mengenai lingkungan perkotaan sebagai pertimbangan juga perlu dilakukan, sehingga menangkap gambaran dari sudut perspektif yang berbeda dapat menjadi nilai tambah bagi hasil perbandingan ini.

13 3.2 Letak kontribusi penelitian Dalam jurnal, telah disebutkan bahwa penelitian mengenai perbandingan, khususnya pada Hong Kong dan Macau jarang dilakukan. Selain itu, penelitian ini merupakan studi dalam konteks perkembangan administrasi publik di wilayah perkotaan yang menganut asas otonomi, yang mana sekarang ini banyak berkembang sistem perkotaan demikian di seluruh dunia, sehingga hasil jurnal ini dapat menambah pemahaman lebih baik mengenai apa yang telah dicapai, bagaimana pola, serta perkembangan yang berbeda dapat dialami oleh dua kota yang mempunyai sejarah mirip dengan karakteristik otonomi yang sama. Lebih lanjut, jurnal ini berguna bagi perkembangan teori administrasi publik dan prakteknya, khususnya pada wilayah Asia Timur dan dapat diambil sebagai pembelajaran pada kota-kota lain. Daftar Pustaka Gao, Jie (2014) Public Administration Research in Hong Kong and Macau: A Review of Journal Articles Published From 1999 to 2009 American Review of Public Administration, 2014, Vol.44(2)

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH R. POPPY YANIAWATI UNIVERSITAS PASUNDAN, BANDUNG Disajikan pada Bimtek Penulisan Karya Ilmiah bagi Dosen PTS di Lingkungan Kopertis Wilayah IV, 20-22 Pebruari 2018, Jati Nangor,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1 Sitiran Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang dimaksud dengan sitiran adalah suatu catatan yang merujuk pada suatu karya yang dikutip atau

Lebih terperinci

A. Simpulan Peran public relations dalam organisasi semakin signifikan dalam kurun beberapa tahun terakhir. Divisi public relations yang mulanya hanya

A. Simpulan Peran public relations dalam organisasi semakin signifikan dalam kurun beberapa tahun terakhir. Divisi public relations yang mulanya hanya BAB V PENUTUP Kehadiran social media sebagai media komunikasi telah memberikan warna baru dalam dinamika praktik komunikasi korporat. Proses komunikasi yang bersifat egaliter, langsung, dan dialogis mendorong

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Poerwandari (2005) menyebutkan bahwa pendekatan kualitatif digunakan jika

Lebih terperinci

E-DOCUMENT MANAGEMENT BASED ON WEB SERVICES AND XML

E-DOCUMENT MANAGEMENT BASED ON WEB SERVICES AND XML Diringkas oleh : Kelompok 255 Anggota Kelompok : Ikhsan Putra Kurniawan - 1204000432 Mata Kuliah : Kelas Seminar (IKI140991) Semester : Genap 2007/2008 Ringkasan Jurnal : E-Document Mangement berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN BAB. II PANDUAN CRITICAL BOOK REVIEW / REPORT

BAB I. PENDAHULUAN BAB. II PANDUAN CRITICAL BOOK REVIEW / REPORT BAB I. PENDAHULUAN Dalam setiap perkuliahan, membaca buku yang menjadi bacaan wajib atau buku yang menjadi bahan rujukan yang direkomendasikan oleh dosen merupakan hal yang penting bagi setiap mahasiswa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya negara dalam mewujudkan tujuan dan cita-cita negara serta menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya negara dalam mewujudkan tujuan dan cita-cita negara serta menciptakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelolaan keuangan negara merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi kehidupan perekonomian suatu negara, karena berkaitan erat dengan mampu dan tidaknya negara

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PENELITIAN

STANDAR PENILAIAN PENELITIAN STANDAR PENILAIAN PENELITIAN BADAN PENJAMINAN MUTU (BAJAMTU) UNIVERSITAS GUNADARMA 2017 STANDAR MUTU PENELITIAN Penelitian yang merupakan dharma kedua dari Tri Dharma Perguruan Tinggi memegang peranan

Lebih terperinci

POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK

POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK A. PENDAHULUAN Salah satu agenda pembangunan nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan

Lebih terperinci

TAHAP-TAHAP PENELITIAN

TAHAP-TAHAP PENELITIAN TAHAP-TAHAP PENELITIAN Tiga tahap utama penelitian yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap penulisan laporan. A. TAHAP PERENCANAAN 1. Pemilihan masalah, dengan kriteria: Merupakan tajuk penting,

Lebih terperinci

Good Governance. Etika Bisnis

Good Governance. Etika Bisnis Good Governance Etika Bisnis Good Governance Good Governance Memiliki pengertian pengaturan yang baik, hal ini sebenarnya sangat erat kaitannya dengan pelaksanaaan etika yang baik dari perusahaan Konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui Otonomi Daerah. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.22 tahun

BAB I PENDAHULUAN. melalui Otonomi Daerah. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.22 tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia menganut asas desentralisasi yang memberikan kebebasan dan keleluasaan kepada Pemerintah Daerah dalam menyelenggarakan pemerintah melalui Otonomi

Lebih terperinci

LEARNING OUTCOME PROGRAM PASCASARJANA ILMU EKONOMI

LEARNING OUTCOME PROGRAM PASCASARJANA ILMU EKONOMI LEARNING OUTCOME PROGRAM PASCASARJANA ILMU EKONOMI DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Learning Outcomes: Pernyataan Kompetensi : Lulusan program strata 2 (S2)

Lebih terperinci

Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada. metode, sistematika dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari

Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada. metode, sistematika dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari BAB III METODE PENELITIAN Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa ilmuwan dan orang awam dulu menganggap bahwa global warming hanya merupakan sebuah mitos yang dampaknya tidak akan berpengaruh pada kehidupan manusia. Namun,

Lebih terperinci

POVERTY ALLEVIATION THROUGH RURAL-URBAN LINKAGES: POLICY IMPLICATIONS

POVERTY ALLEVIATION THROUGH RURAL-URBAN LINKAGES: POLICY IMPLICATIONS POVERTY ALLEVIATION THROUGH RURAL-URBAN PL6121 - Pembangunan Perdesaan Institut Teknologi Bandung LINKAGES: POLICY IMPLICATIONS (YAP KIOE SHENG) CRITICAL REVIEW LA ODE ATRI SARJANI MUNANTA 254 14 008 PERENCANAAN

Lebih terperinci

Pertemuan Ketiga Proses Penelitian. Metode Riset. Dr. Muhamad Yunanto, MM. Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

Pertemuan Ketiga Proses Penelitian. Metode Riset. Dr. Muhamad Yunanto, MM. Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma Pertemuan Ketiga Proses Penelitian Metode Riset Dr. Muhamad Yunanto, MM. Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma Topik Bahasan 1. Proses Riset 2. Masalah (secara Umum) 3. Pengumpulan Data 4. Informasi Penting

Lebih terperinci

Identifikasi Isu-Isu Administrasi Publik. Sri Yuliani Ilmu Administrasi Negara FISIP UNS

Identifikasi Isu-Isu Administrasi Publik. Sri Yuliani Ilmu Administrasi Negara FISIP UNS Identifikasi Isu-Isu Administrasi Publik Sri Yuliani Ilmu Administrasi Negara FISIP UNS Isu adalah... Masalah yang dikedepankan (untuk ditanggapi,dsb) Kabar yg tidak jelas asal usulnya (desas desus /gosip)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kedudukan negara Indonesia yang terdiri dari banyak pulau dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kedudukan negara Indonesia yang terdiri dari banyak pulau dan Daerah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedudukan negara Indonesia yang terdiri dari banyak pulau dan Daerah mengharuskan untuk diterapkannya kebijakan otonomi daerah. Meskipun dalam UUD 1945 disebutkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperbaiki kondisi yang ada, maka pajak adalah salah satu potensi penerimaan

BAB I PENDAHULUAN. memperbaiki kondisi yang ada, maka pajak adalah salah satu potensi penerimaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia saat ini sedang mengalami berbagai permasalahan di berbagai sektor khususnya sektor ekonomi dan untuk tetap dapat bertahan dan memperbaiki kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menganut asas desentralisasi yang memberikan kebebasan dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menganut asas desentralisasi yang memberikan kebebasan dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia menganut asas desentralisasi yang memberikan kebebasan dan keleluasaan kepada Pemerintah Daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan melalui Otonomi Daerah.

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER : PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PERSPEKTIF INTERNASIONAL

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER : PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PERSPEKTIF INTERNASIONAL Program Studi Nama Mata Kuliah KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER : PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PERSPEKTIF INTERNASIONAL

Lebih terperinci

Kabupaten Tasikmalaya 10 Mei 2011

Kabupaten Tasikmalaya 10 Mei 2011 DINAMIKA PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH HUBUNGANNYA DENGAN PENETAPAN KEBIJAKAN STRATEGIS Oleh: Prof. Dr. Deden Mulyana, SE.,M.Si. Disampaikan Pada Focus Group Discussion Kantor Litbang I. Pendahuluan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki rata-rata nilai corporate governance rendah diantara lima negara lain

BAB I PENDAHULUAN. memiliki rata-rata nilai corporate governance rendah diantara lima negara lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Corporate governance adalah salah satu faktor non keuangan perusahaan yang di Indonesia wajib dilaksanakan dan diungkapkan pelaksanaannya (Bapepam-LK, 2012). Meskipun

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian berikut Menurut Semiawan (2010:1), pengertian metodologi adalah sebagai kata metode dan metodologi sering dicampur adukkan dan disamakan. Padahal keduanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi diawal 1998 dapat dikatakan tonggak perubahan bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi diawal 1998 dapat dikatakan tonggak perubahan bangsa Indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada era Orde Baru, pemerintah daerah tidak mempunyai kemandirian untuk berkembang. Semua kebijakan pemerintah daerah dikontrol oleh pemerintah pusat. Reformasi diawal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paradigma Good Governance, dimana keterlibatan pihak-pihak selain pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. paradigma Good Governance, dimana keterlibatan pihak-pihak selain pemerintah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntabilitas (accountability) merupakan salah satu prinsip atau asas dari paradigma Good Governance, dimana keterlibatan pihak-pihak selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langsung dalam pemelihan presiden dan kepala daerah, partisipasi. regulasi dalam menjamin terselenggaranya pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. langsung dalam pemelihan presiden dan kepala daerah, partisipasi. regulasi dalam menjamin terselenggaranya pemerintahan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pembangunan politik demokratik berjalan semenjak reformasi tahun 1998. Perkembangan tersebut dapat dilihat melalui sejumlah agenda; penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pemahaman terhadap masalah-masalah yang ditulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pemahaman terhadap masalah-masalah yang ditulis BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Riset Untuk mempermudah pemahaman terhadap masalah-masalah yang ditulis dalam mengetahui fungsi dan kegiatan Media Relations sebagai sarana publikasi oleh maka

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS - 26 - II VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS A. Visi Sekretariat Wakil Dalam rangka memberikan dukungan teknis, administrasi dan analisis dalam menyelenggarakan kekuasaan negara guna menyukseskan

Lebih terperinci

Publish by. 1

Publish by.  1 PROGRAM KOMPETISI HIBAH PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYRAKAT DOSEN FAKULTAS PSIKOLOGI UIN MALIKI MALANG Improving Mental Health Base on Community Empowerment LATAR BELAKANG Badan Kesehatan dunia (WHO) telah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kualitatif. Metodologi adalah proses, prinsip, dan prosedur yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kualitatif. Metodologi adalah proses, prinsip, dan prosedur yang BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian 3.1.1 Kualitatif Adapun metodologi dalam penyusunan skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metodologi adalah proses, prinsip, dan prosedur

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. terkait dengan judul penelitian serta rumusan masalah penelitian. yang telah dibahas dalam bab-bab sebelumnya.

BAB VI PENUTUP. terkait dengan judul penelitian serta rumusan masalah penelitian. yang telah dibahas dalam bab-bab sebelumnya. BAB VI PENUTUP Bab ini mengulas tentang kesimpulan dari pembahasan terkait dengan judul penelitian serta rumusan masalah penelitian yang telah dibahas dalam bab-bab sebelumnya. Peneliti juga memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENELITIAN KORUPSI

BAB I PENELITIAN KORUPSI BAB I PENELITIAN KORUPSI Lembaga perguruan tinggi berdasarkan tuntutan Tridharma Perguruan Tinggi harusnya menempatkan posisi terdepan dalam melakukan penelitian dan pengkajian tentang korupsi di daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi tantangan dan peluang tersebut. Kapasitas institusi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi tantangan dan peluang tersebut. Kapasitas institusi tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ketika tantangan yang dihadapi datang bersamaan dengan kesempatan untuk meningkatkan daya saing dan pencapaian di tengah persaingan global, perguruan tinggi

Lebih terperinci

Effective Writing Skills DR. RIZALDI PUTRA TRAINING & CONSULTING

Effective Writing Skills DR. RIZALDI PUTRA TRAINING & CONSULTING Effective Writing Skills DR. RIZALDI PUTRA TRAINING & CONSULTING Tujuan: Meningkatkan kualitas penulisan policy brief, policy paper, telaah staff & diskusi interaktif. Materi: 1. Policy Brief (2-4 lembar/maksimum

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM. Bergesernya paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari government ke

GAMBARAN UMUM. Bergesernya paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari government ke IV. GAMBARAN UMUM A. Jurusan Ilmu Pemerintahan Bergesernya paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari government ke governance pada dekade 90-an memberi andil dalam perubahan domain Ilmu Pemerintahan.

Lebih terperinci

Penjelasan dan Petunjuk Terkait HelpDesk SINTA (hdsinta)

Penjelasan dan Petunjuk Terkait HelpDesk SINTA (hdsinta) Penjelasan dan Petunjuk Terkait HelpDesk SINTA (hdsinta) Versi 2017 06 22 Terkait tanggal 22 Juni 2017 adalah hari terakhir masuk kantor, maka HelpDesk akan memberikan respon lagi mulai 3 Juli 2017 A.

Lebih terperinci

06/11/12. Hipotesis. Hipotesis penelitian TUJUAN, HIPOTESIS DAN LITERATUR REVIEW

06/11/12. Hipotesis. Hipotesis penelitian TUJUAN, HIPOTESIS DAN LITERATUR REVIEW TUJUAN, HIPOTESIS DAN LITERATUR REVIEW Tujuan Penelitian: Uraian yang menunjukkan usaha untuk menemukan jawaban masalah penelitian. Tujuan harus ada hubungannya dengan rumusan masalah. Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kampanye, khususnya kampanye pemasaran sosial (social marketing campaign)

BAB I PENDAHULUAN. kampanye, khususnya kampanye pemasaran sosial (social marketing campaign) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan tingkat kemajuan peradaban, semakin banyak pula isu atau fenomena yang berkembang di masyarakat. Isu atau fenomena ini umumnya tidak cukup mengandalkan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN RISET PEMASARAN. Pengesahan. Nama Dokumen : SATUAN ACARA PERKULIAHAN RISET PEMASARAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN RISET PEMASARAN. Pengesahan. Nama Dokumen : SATUAN ACARA PERKULIAHAN RISET PEMASARAN Pengesahan Nama Dokumen : No Dokumen : No ISO 91:28/IWA 2 1dari 5 Diajukan oleh Muhammad Wadud, SE., M.Si (Dosen Pengampu) Diperiksa oleh Dra. Luis Marnisah, MM (Ketua Prodi Manajemen) Disetujui oleh Drs.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Kualitatif Penelitian ini akan dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif. Mengacu pada pendapat Newman (2003:16), Pendekatan ini dipandang tepat karena

Lebih terperinci

Dokumen Kurikulum Program Studi : Arsitektur

Dokumen Kurikulum Program Studi : Arsitektur Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Arsitektur Fakultas : Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung Total Bidang Halaman Kode Akademik Dokumen dan Kemahasiswaan

Lebih terperinci

TUGAS REVIEW FILSAFAT ILMU. Ilmu pengetahuan bagaikan cahaya dan nyawa kehidupan

TUGAS REVIEW FILSAFAT ILMU. Ilmu pengetahuan bagaikan cahaya dan nyawa kehidupan TUGAS REVIEW FILSAFAT ILMU Ilmu pengetahuan bagaikan cahaya dan nyawa kehidupan ANGGOTA KELOMPOK 4A PUJI RAHAYU 071211133062 DELLA MEKAWATI S 071211132004 ANASTASYA MUSTIKA RANI 071211133043 FARIDAH FITRIYAH

Lebih terperinci

Modul Perkuliahan V. Metode Penelitian Kualitatif. Tinjauan Pustaka (Literature Review) Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm. Modul ke:

Modul Perkuliahan V. Metode Penelitian Kualitatif. Tinjauan Pustaka (Literature Review) Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm. Modul ke: Modul ke: 07 Ponco Fakultas ILMU KOMUNIKASI Modul Perkuliahan V Metode Penelitian Kualitatif Tinjauan Pustaka (Literature Review) Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm Program Studi Public Relations Judul Sub

Lebih terperinci

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang ABSTRAK Arsitektur enterprise merupakan suatu upaya memandang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah investasi Sumber Daya Manusia (SDM) jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Hampir semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang digunakan oleh berbagai pihak, baik pihak internal maupun eksternal perusahaan, untuk membuat keputusan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Singkat LabSosio PUSKA Sosiologi FISIP-UI LabSosio adalah salah satu pusat kajian sosiologi di Universitas Indonesia yang memfokuskan pada analisis

Lebih terperinci

: Public International Law: Contemporary Principles and Perspectives Penulis buku : Gideon Boas Penerbit :

: Public International Law: Contemporary Principles and Perspectives Penulis buku : Gideon Boas Penerbit : RESENSI BUKU Judul : Public International Law: Contemporary Principles and Perspectives Penulis buku : Gideon Boas Penerbit : Bahasa : Inggris Jumlah halaman : x + 478 Tahun penerbitan : 2012 Pembuat resensi

Lebih terperinci

Kemitraan Dalam. Ringkasan Laporan 2012/2013

Kemitraan Dalam. Ringkasan Laporan 2012/2013 Kemitraan Dalam Membangun Masa Depan BERSAMA di Asia Ringkasan Laporan 2012/2013 YAYASAN TEMASEK Yayasan Temasek adalah organisasi kemanusiaan Singapura yang didirikan oleh Temasek, sebuah perusahaan Asia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan salah satu jurusan di fakultas ekonomi yang banyak

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan salah satu jurusan di fakultas ekonomi yang banyak BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Akuntansi merupakan salah satu jurusan di fakultas ekonomi yang banyak diminati oleh mahasiswa saat ini. Pendidikan akuntansi harus menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam membahas efektivitas komunikasi XL Twitter, peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam membahas efektivitas komunikasi XL Twitter, peneliti 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam membahas efektivitas komunikasi XL Twitter, peneliti menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitaif. Isaac dan Michael dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Page 14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945, telah ditegaskan bahwa Negara Indonesia merupakan negara yang berdasarkan atas hukum. Itu berarti bahwa

Lebih terperinci

SOCIAL STUDIES RUBRICS 6-7 Term 4 - Year 2

SOCIAL STUDIES RUBRICS 6-7 Term 4 - Year 2 SOCIAL STUDIES RUBRICS 6-7 Term 4 - Year 2 Transferrable Concept BIG QUESTION : Dampak : Apa saja dampak dari interaksi? Topic: Ekonomi Global Outcome Mampu menganalisis alasan sebuah negara terlibat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negeri, dan himpunan masyarakat mempunyai kewajiban untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. negeri, dan himpunan masyarakat mempunyai kewajiban untuk memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Disahkannya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik membawa konsekuensi terhadap ketentuan hukum yang melindungi hak atas informasi

Lebih terperinci

PROPOSAL PENDELEGASIAN UNIVERSITAS AIRLANGGA The 6th University Leadership Symposium Hongkong August 1 7, 2015

PROPOSAL PENDELEGASIAN UNIVERSITAS AIRLANGGA The 6th University Leadership Symposium Hongkong August 1 7, 2015 August 1 7, August 1 7, PROPOSAL DELEGASI UNIVERSITAS AIRLANGGA The 6th University Scholar Leadership Symposium Hong Kong 1 7 AGUSTUS I.) Latar Belakang Universitas Airlangga adalah salah satu universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari pajak dan penerimaan Negara lainnya, dimana kegiatannya banyak

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari pajak dan penerimaan Negara lainnya, dimana kegiatannya banyak BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah penelitian yang menjelaskan fenomena, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, kontribusi penelitian dan sistematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja pemerintah merupakan salah satu isu yang terdapat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja pemerintah merupakan salah satu isu yang terdapat dalam 1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang penelitian, rumusan permasalahan, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, proses penelitian, dan

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIS MEMBUAT PROFIL

PANDUAN PRAKTIS MEMBUAT PROFIL PANDUAN PRAKTIS MEMBUAT PROFIL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2014 i DAFTAR ISI 1. Pendahuluan...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebebasan pers merupakan salah satu indikator penting dalam membangun suatu negara yang menganut sistem demokrasi seperti Indonesia. Pasca reformasi 1998 media massa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang akan mampu menilai banyak hal mengenai budaya seperti gaya hidup,

BAB I PENDAHULUAN. seseorang akan mampu menilai banyak hal mengenai budaya seperti gaya hidup, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Arsitektur merupakan produk budaya yang tidak lepas dari kehidupan manusia. Permukiman, perkotaan dan lansekap suatu daerah terbentuk sebagai hasil dari sistem kebudayaan

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN PENUGASAN CRITICAL BOOK REPORT

PANDUAN PELAKSANAAN PENUGASAN CRITICAL BOOK REPORT BAB I. PENDAHULUAN PANDUAN PENUGASAN Dalam setiap perkuliahan, membaca buku yang menjadi bacaan wajib atau buku yang menjadi bahan rujukan yang direkomendasikan oleh dosen merupakan hal yang penting bagi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KONSEP DASAR PKN

PENGEMBANGAN KONSEP DASAR PKN Handout Perkuliahan PENGEMBANGAN KONSEP DASAR PKN Program Studi PGSD Program Kelanjutan Studi Semester Gasal 2011/2012 Kelas G, H, dan I. Oleh: Samsuri E-mail: samsuri@uny.ac.id Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN REVIEW JURNAL

PANDUAN PELAKSANAAN REVIEW JURNAL BAB. I. PENDAHULUAN PANDUAN PENUGASAN Selain critical book report, laporan hasil mini riset, review jurnal atau hasil dari penelitian termasuk salah satu bentuk penugasan yang penting dalam kurikulum KKNI

Lebih terperinci

Analisis Ranking Produktivitas Publikasi Ilmiah Berbasis h-index Google Scholar

Analisis Ranking Produktivitas Publikasi Ilmiah Berbasis h-index Google Scholar Analisis Ranking Produktivitas Publikasi Ilmiah Berbasis h-index Google Scholar Wahyudin Darmalaksana, Widodo Dwi Ismail Aziz, Saepuddin Rahmatullah, Ferli S. Irwansyah, Hamdan Sugilar, Dian Sa adillah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gelombang krisis ekonomi di dunia, bahkan berhasil menjadi negara yang meningkat di

BAB I PENDAHULUAN. gelombang krisis ekonomi di dunia, bahkan berhasil menjadi negara yang meningkat di BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu dari segelintir negara yang berhasil menghadapi gelombang krisis ekonomi di dunia, bahkan berhasil menjadi negara yang meningkat

Lebih terperinci

Program Beasiswa Power, Welfare and Democracy (Semester Genap T.A. 2013/2014)

Program Beasiswa Power, Welfare and Democracy (Semester Genap T.A. 2013/2014) Program Beasiswa Power, Welfare and Democracy (Semester Genap T.A. 2013/2014) Jurusan Politik Pemerintahan, Fisipol Universitas Gadjah Mada, Indonesia I. Pengantar Power, Welfare and Democracy (PWD) merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntabilitas merupakan salah satu unsur pokok perwujudan good governance yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntabilitas merupakan salah satu unsur pokok perwujudan good governance yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Akuntabilitas merupakan salah satu unsur pokok perwujudan good governance yang saat ini sedang diupayakan di Indonesia.Pemerintah diminta

Lebih terperinci

A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister

A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister a. Profil Lulusan Profil utama lulusan Program Magister Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke-4 dijelaskan. bahwa tujuan nasional Indonesia diwujudkan melalui pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke-4 dijelaskan. bahwa tujuan nasional Indonesia diwujudkan melalui pelaksanaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke-4 dijelaskan bahwa tujuan nasional Indonesia diwujudkan melalui pelaksanaan penyelenggaraan negara yang berkedaulatan

Lebih terperinci

AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI LSM: Perspektif Pemerintah Daerah

AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI LSM: Perspektif Pemerintah Daerah AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI LSM: Perspektif Pemerintah Daerah Oleh Kamalia Purbani Sumber: BUKU KRITIK & OTOKRITIK LSM: Membongkar Kejujuran Dan Keterbukaan Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia (Hamid

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rosyadi (2006) menjelaskan bahwa kebudayaan Cina banyak memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Rosyadi (2006) menjelaskan bahwa kebudayaan Cina banyak memberikan HALAMAN JUDUL BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rosyadi (2006) menjelaskan bahwa kebudayaan Cina banyak memberikan pengaruh di kalangan penduduk di Indonesia umumnya (hlm. 213). Tradisi sebagai salah

Lebih terperinci

MAGISTER SAINS FEB UGM

MAGISTER SAINS FEB UGM MAGISTER SAINS FEB UGM Pembangunan perekonomian Indonesia telah berhasil menumbuhkan perekonomian secara signifikan yang disertai dengan perubahan struktur perekonomian. Seperti diketahui bahwa perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai badan hukum. Jika perseroan terbatas menjalankan fungsi privat dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai badan hukum. Jika perseroan terbatas menjalankan fungsi privat dalam kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Perseroan terbatas merupakan suatu badan hukum yang berbeda dengan negara sebagai badan hukum. Jika perseroan terbatas menjalankan fungsi privat dalam kegiatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini, pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Suparlan dalam buku Metode Penelitian Kualitatif : Teori dan Praktik (Gunawan,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. lain, biasanya terjadi dalam dua konteks, yaitu komunikasi yang terjadi di

PENDAHULUAN. lain, biasanya terjadi dalam dua konteks, yaitu komunikasi yang terjadi di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi dalam perusahaan khususnya dan umumnya organisasiorganisasi lain, biasanya terjadi dalam dua konteks, yaitu komunikasi yang terjadi di dalam perusahaan dan

Lebih terperinci

Panduan Akses Pangkalan Data dan Jurnal Elektronik. Nur Cahyati Wahyuni Maryatun

Panduan Akses Pangkalan Data dan Jurnal Elektronik. Nur Cahyati Wahyuni Maryatun Panduan Akses Pangkalan Data dan Jurnal Elektronik Klaster Sosio-Humaniora Nur Cahyati Wahyuni Maryatun 2016 Garis Besar Materi Pengantar Perkenalan Jurnal/Pangkalan Data Umum Perkenalan Jurnal/Pangkalan

Lebih terperinci

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN SOSIOLOGI UNIVERSITAS UDAYANA

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN SOSIOLOGI UNIVERSITAS UDAYANA SPESIFIKASI PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN SOSIOLOGI UNIVERSITAS UDAYANA 1 Perguruan Tinggi : Universitas Udayana 2 Pelaksana Proses Pembelajaran Fakultas : FISIP (Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

AKUNTANSI PEMERINTAHAN. Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, M.AB

AKUNTANSI PEMERINTAHAN. Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, M.AB AKUNTANSI PEMERINTAHAN Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, M.AB Penjelasan Akuntansi pemerintah memiliki kaitan erat dengan penerapan dan perlakuan akuntansi pada domain pemerintah yang memiliki wilayah lebih

Lebih terperinci

TANTANGAN YANG BERPENGARUH DAN KETERAMPILAN MANAJER PROYEK PADA PROYEK YANG BERUPAYA MENJADI BANGUNAN HIJAU

TANTANGAN YANG BERPENGARUH DAN KETERAMPILAN MANAJER PROYEK PADA PROYEK YANG BERUPAYA MENJADI BANGUNAN HIJAU TANTANGAN YANG BERPENGARUH DAN KETERAMPILAN MANAJER PROYEK PADA PROYEK YANG BERUPAYA MENJADI BANGUNAN HIJAU Jimantoro 1, Billie Jaya 2, Herry P. Chandra 3 ABSTRAK : Pemanasan global dan perubahan iklim

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan. dan Sawada 2003), penyedia investasi modal manusia (Raut dan Tran 2005) serta layanan

BAB 1 Pendahuluan. dan Sawada 2003), penyedia investasi modal manusia (Raut dan Tran 2005) serta layanan Daftar Gambar Gambar 2-1 Perilaku Altruism... 87 Gambar 2-2 Model Switching Motivation Transfers... 88 Gambar 3-1 Konsumsi Seumur Hidup... 143 Gambar 4-1 Fungsi Utilitas Model Social Pressure... 191 xii

Lebih terperinci

Profil Lulusan Program Studi Sosiologi FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS UDAYANA LAPORAN

Profil Lulusan Program Studi Sosiologi FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS UDAYANA LAPORAN Profil Lulusan Program Studi FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS UDAYANA LAPORAN BADAN PENJAMIN MUTU UNIVERSITAS UNIVERSITAS UDAYANA 2012 KATA PENGANTAR Atas berkah dan rahmat-nya, Tuhan

Lebih terperinci

BAB 2 METODE PENELITIAN

BAB 2 METODE PENELITIAN BAB 2 METODE PENELITIAN 2.1 Pendekatan Penelitian Industri dairy Indonesia dinilai sangat menguntungkan. Jumlah penduduk yang besar (227 juta orang) dan tingkat konsumsi susu yang masih rendah (8.4 liter/orang/tahun

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Politeknik Negeri Jember sebagai suatu perguruan tinggi merupakan institusi pelaksana kegiatan ilmiah yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli yang mampu menguasai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembelajaran. Proses Pembelajaran Evaluasi. Gambar 1.1 Hubungan ketiga komponen dalam pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembelajaran. Proses Pembelajaran Evaluasi. Gambar 1.1 Hubungan ketiga komponen dalam pembelajaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam proses pendidikan, kegiatan belajar dan mengajar merupakan dua aspek utama demi tercapainya keberhasilan tujuan pembelajaran; dimana keduanya secara

Lebih terperinci

4) Judul Penelitian. 1) Latar Belakang Masalah. 2) Indikasi Masalah. 3) Batasan Masalah

4) Judul Penelitian. 1) Latar Belakang Masalah. 2) Indikasi Masalah. 3) Batasan Masalah 4) Judul Penelitian 1) Latar Belakang Masalah 2) Indikasi Masalah 3) Batasan Masalah 1 Bertolak dari masalah Pada penelitian kuantitatif judul menunjukkan variabel yang akan diteliti terutama variabel

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan Faktor yang mempengaruhi keberhasilan inisiasi pelembagaan partisipasi perempuan dalam perencanaan dan penganggaran daerah adalah pertama munculnya kesadaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan pelanggan dengan potensi profitable dengan membangun sebuah

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan pelanggan dengan potensi profitable dengan membangun sebuah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pelanggan merupakan kunci keberhasilan bisnis. Oleh sebab itu, perusahaan melakukan berbagai cara untuk membuat pelanggan meningkat dan tetap setia, namun

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA I. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN A. Visi Visi Program Studi Pendidikan Dasar adalah menjadi lembaga pendidikan pusat

Lebih terperinci

S I L A B U S. Jurusan/Program Studi : Ilmu Administrasi Negara : Perbandingan Administrasi Negara Kode : SAN 331 SKS : Teori: 3 Praktek: -

S I L A B U S. Jurusan/Program Studi : Ilmu Administrasi Negara : Perbandingan Administrasi Negara Kode : SAN 331 SKS : Teori: 3 Praktek: - S I L A B U S Fakultas : Ilmu Sosial Jurusan/Program Studi : Ilmu Mata Kuliah : Kode : SAN 331 SKS : Teori: 3 Praktek: - Semester : V Mata Kuliah Prasyarat : - Dosen : Utami Dewi, M.PP I. Deskripsi Mata

Lebih terperinci

Informasi dan Panduan Kegiatan 2017 Pusat Penelitian dan Publikasi FEB Unair 1

Informasi dan Panduan Kegiatan 2017 Pusat Penelitian dan Publikasi FEB Unair 1 Informasi dan Panduan Kegiatan 2017 Pusat Penelitian dan Publikasi FEB Unair 1 I. AKTIVITAS UTAMA PUSAT PENELITIAN DAN PUBLIKASI 1. Hibah Penelitian Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Airlangga Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses globalisasi. Begitu pula halnya dengan pasar modal Indonesia, melalui

BAB I PENDAHULUAN. proses globalisasi. Begitu pula halnya dengan pasar modal Indonesia, melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara dimana nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menjadi kunci indikator ekonomi

Lebih terperinci

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Jelaskan mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe / Sifat Penelitian Tipe penelitian ini bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang hanya memaparkan situasi dan peristiwa, penelitian ini

Lebih terperinci

Kode Dokumen. Versi. Kemahasiswaan. Institut Teknologi. 8 April

Kode Dokumen. Versi. Kemahasiswaan. Institut Teknologi. 8 April Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi Doktor Teknik Sipil Fakultas: Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode Dokumen

Lebih terperinci

Tinjauan Mata Kuliah...

Tinjauan Mata Kuliah... iii Daftar Isi Tinjauan Mata Kuliah... xi Modul 1: KONSEP IKN - PKN... 1.1 Pengertian IKN - PKN...... 1.2 Latihan... 1.2 Rangkuman... 1.3 Tes Formatif 1... 1.4 Tujuan IKN - PKN... 1.17 Latihan... 1.17

Lebih terperinci

Publikasi Karya Ilmiah

Publikasi Karya Ilmiah Publikasi Karya Ilmiah Sosialisasi Peraturan Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat pada Perguruan Tinggi Swasta di Lingkungan Kopertis Wilayah IV, 1 Desember 2014 Dr. Ir. T.M.A. Ari Samadhi Prodi Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan Good Corporate Governance. Good Corporate Governance. yang berpartisipasi dalam pengelolaan dan kinerja perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan Good Corporate Governance. Good Corporate Governance. yang berpartisipasi dalam pengelolaan dan kinerja perusahaan. BAB I PENDAHULUAN B. Latar Belakang Dewasa ini perusahaan dituntut untuk melakukan perbaikan tata kelola guna meningkatkan kepercayaan investor baik domestik maupun asing yang disebut dengan Good Corporate

Lebih terperinci

I. RANCANGAN BELAJAR (KOMPETENSI DASAR, TOPIK, AKTIVITAS BELAJAR, HASIL BELAJAR, DAMPAK HASIL BELAJAR, dan INDIKATOR PENILAIAN

I. RANCANGAN BELAJAR (KOMPETENSI DASAR, TOPIK, AKTIVITAS BELAJAR, HASIL BELAJAR, DAMPAK HASIL BELAJAR, dan INDIKATOR PENILAIAN KONTRAK PERKULIAHAN 1. Jurusan/Program Studi : Pendidikan Ekonomi/Pendidikan Akuntansi 2. Semester : Genap Tahun Ajaran 2016/2017 3. Nama Mata Kuliah : Pemeriksaan Manajemen (Management Audit) 4. Kode

Lebih terperinci