BAB I PENDAHULUAN. berasal dari pajak dan penerimaan Negara lainnya, dimana kegiatannya banyak

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah penelitian yang menjelaskan fenomena, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, kontribusi penelitian dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Masalah Istilah sektor publik pertama kali digunakan pada tahun Sektor publik dapat diartikan secara sederhana sebagai sektor pelayanan yang menyediakan barang/jasa bagi masyarakat umum dengan sumber dana yang berasal dari pajak dan penerimaan Negara lainnya, dimana kegiatannya banyak diatur dengan ketentuan atau peraturan (Rai, 2008). Pada tahun 1970an sektor publik mendapat kritikan dari pendukung teori pembangunan yang mempertanyakan kembali peran sektor publik dalam penyelenggaraan kegiatan Negara. Kritikan ini terjadi karena sektor publik dianggap sebagai penyebab kerugian Negara (Mardiasmo, 2005). Menjawab kritikan tersebut maka pada tahun 1980an dimulailah reformasi manajemen sektor publik pada negara-negara Industri yang bertujuan untuk memperbaiki kinerja sektor publik, memanfaatkan dan mengelola sumber daya secara ekonomis, efisien dan efektif. Reformasi 1

2 2 manajemen sektor publik dilakukan dengan cara mengadopsi teknik manajemen yang diterapkan di sektor swasta ke sektor publik (Mardiasmo, 2005). Reformasi manajemen sektor publik di Indonesia dimulai sejak krisis ekonomi pada tahun 1998, krisis tersebut menyebabkan Pemerintah Indonesia dituntut untuk melakukan reformasi manajemen sektor publik dari administrasi publik menjadi New Public Management (NPM). Tujuan penerapan NPM adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas, meningkatkan daya respon, mengurangi pengeluaran dan memperbaiki akuntabilitas manajerial (Mardiasmo, 2005). NPM merupakan konsep sistem manajemen yang dinilai sesuai dengan sistem pemerintahan di Indonesia yang bersifat desentralisasi. NPM mengubah peran pemerintah menjadi lebih demokratis dalam hubungannya dengan masyarakat. Dalam penerapannya selama lebih dari satu dekade, NPM belum berhasil diterapkan di Indonesia karena terkendala masalah-masalah akuntabilitas. Salah satu permasalahan utama akuntabilitas yang dihadapi oleh Pemerintah Indonesia adalah heterogenitas institusi pemerintah (ukuran, aset, populasi, sumber daya manusia, kemampuan keuangan dan kemampuan managerial) yang menyebabkan instansi pemerintah tidak dapat menghasilkan dan menerapkan akuntabilitas pada tingkatan yang sama (Akbar, Pilcher dan Perrin, 2012). Akuntabilitas berkaitan erat dengan organisasi sektor publik. Sinclair (1995) dalam penelitiannya menemukan 5 tipe akuntabilitas yaitu akuntabilitas

3 3 politik, akuntabilitas manajerial, akuntabilitas publik, akuntabilitas professional dan akuntabilitas personal. Tipe akuntabilitas yang relevan dengan penelitian ini adalah akuntabilitas manajerial atau di Indonesia dikenal dengan akuntabilitas keuangan. Akuntabilitas keuangan menjadi salah satu isu kebijakan yang strategis di Indonesia, sebab salah satu cara untuk mencapai tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) adalah dengan meningkatkan akuntabilitas dan transparansi. Harun (2013) dalam penelitiannya menyatakan bahwa untuk dapat meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan efisiensi setiap pejabat pemerintah harus bertanggung jawab memastikan bahwa pengelolaan keuangan sektor publik dilakukan berdasarkan pada prinsip-prinsip efisiensi, efektivitas, transparansi, akuntabilitas publik, keadilan dan didukung oleh kualitas sumber daya manusia atau pegawai yang memiliki kemampuan dan pemahaman yang memadai dalam membuat laporan keuangan. Dari hasil audit BPK RI ditemukan bahwa penerapan akuntabilitas keuangan pada sektor publik di Provinsi Maluku masih tergolong rendah. Rendahnya penerapan akuntabilitas ini dikarenakan temuan-temuan seperti: tidak membuat buku panjar, memiliki saldo kas negatif, mengeluarkan anggaran tidak sesuai dengan undang-undang, terdapat pengeluaran fiktif, tidak dapat bertanggung jawab atas pengeluaran ( Temuan-temuan ini menyebabkan Provinsi Maluku selama 8 tahun memperoleh opini tidak memberikan pendapat (TMP).

4 4 Berdasarkan fenomena-fenomena inilah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Implementasi Sistem Akuntabilitas Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (Studi Pada Pemerintah Provinsi Maluku). 1.2 Rumusan Masalah Penerapan akuntabilitas keuangan pada sektor publik di Provinsi Maluku dinilai buruk oleh BPK. Penilaian ini menyebabkan Provinsi Maluku mendapatkan opini TMP selama 8 tahun berturut-turut. Contoh masalah-masalah penerapan akuntabilitas keuangan yang terjadi di Provinsi Maluku adalah sektor publik tidak membuat buku panjar, sektor publik tidak melakukan pemeriksaan rutin terhadap kas dan sektor publik tidak mampu mempertanggungjawabkan pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan. Jika dilihat masalah-masalah akuntabilitas yang terjadi di Provinsi Maluku disebabkan oleh aparatur atau sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu dalam penelitian ini, peneliti ingin mengevaluasi penerapan akuntabilitas keuangan pada sektor publik di Provinsi Maluku dengan melihat dari segi aparatur atau SDM.

5 5 1.3 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas maka yang menjadi pertanyaan penelitian adalah : 1. Bagaimana penerapan akuntabilitas keuangan pada sektor publik di Provinsi Maluku? 2. Apa saja kendala penerapan akuntabilitas keuangan pada sektor publik di Provinsi Maluku yang dialami oleh SDM atau aparatur? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan pertanyaan penelitian diatas maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk: 1. Menggambarkan penerapan akuntabilitas keuangan pada sektor publik di Provinsi Maluku. 2. Menjelaskan kendala-kendala penerapan akuntabilitas keuangan pada sektor publik di Provinsi Maluku yang dialami oleh SDM atau aparatur. 1.5 Motivasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan kontribusi dalam penelitian mengenai penerapan akuntabilitas keuangan pada sektor publik di Provinsi Maluku dan memberikan referensi bagi mahasiswa yang tertarik untuk

6 6 meneliti tentang penerapan akuntabilitas keuangan di lingkungan pemerintah daerah. 1.6 Kontribusi Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai berikut: 1. Pemerintah Daerah Provinsi Maluku, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang penerapan akuntabilitas keuangan pada sektor publik di Provinsi Maluku. 2. Bagi auditor eksternal dan internal pemerintah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada auditor sektor publik tentang bagaimana penerapan akuntabilitas keuangan pada sektor publik di Provinsi Maluku dan apa saja yang menjadi fokus untuk diperbaiki agar dapat meningkatkan penerapan akuntabilitas keuangan. 3. Bagi Organisasi Sektor Publik di Provinsi Maluku, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan untuk meningkatkan penerapan akuntabilitas keuangan di sektor publik. 4. Bagi akademisi, diharapkan dapat memberikan penambahan pengetahuan di bidang akuntabilitas keuangan sektor publik dan memberikan kontribusi untuk penelitian penelitian yang akan datang.

7 7 1.7 Sistematika Penulisan Penelitian ini disusun secara sistematis agar diperoleh suatu bentuk pembahasan yang terstruktur. Sistematika penulisan disusun sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, kontribusi penelitian dan sistematika penulisan. Bab II : Tinjauan Literatur Bab ini berisi konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian yaitu NPM, tata kelola pemerintahan yang baik dan akuntabilitas serta berisi tentang penelitian-penelitian terdahulu yang relevan dengan topik penelitian ini. Bab III : Metodologi Penelitian Bab ini berisi rasionalitas objek penelitian, pendekatan penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, validitas dan reabilitas serta teknik analisis data. Bab IV : Latar Belakang Kontekstual Objek Penelitian Bab ini berisi uraian tentang gambaran umum Provinsi Maluku dan program-program yang berkaitan dengan penerapan akuntabilitas di Provinsi Maluku.

8 8 Bab V : Pemaparan Temuan dan Analisis Hasil Bab ini menjelaskan tentang data yang telah dikumpulkan, hasil dari analisis data dan pembahasan yang mendalam mengenai hasil analisis data. Bab VI : Simpulan dan Rekomendasi Bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian, keterbatasan penelitian dan saran-saran bagi pihak terkait.