IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV. HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 38 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Singkat Perusahaan Surat kabar Jurnal Bogor merupakan surat kabar lokal di Bogor dan merupakan hasil dari pengembangan Jurnal Nasional. Menurut pimpinan perusahaan Jurnal Bogor, Alfian Mujani, surat kabar ini didirikan berangkat dari pengalaman orang-orang yang berada di dalamnya yang telah lama bergelut di dunia jurnalistik. Hanya saja terdapat perbedaan yaitu surat kabar ini menganut jurnalisme positif yang berarti tidak mengangkat berita negatif yang bersifat konfrontatif untuk menjual dan mendongkrak popularitas berita. Nilai berita yang positif diharapkan menjadi pencerahan, solusi bagi berbagai masalah dan mampu memberikan harapan bagi pembacanya. Awal Oktober 2007, setelah dua tahun bekerja sebagai senior manajer marketing, Alfian Mujani mendapat tantangan untuk mengembangkan Jurnal Nasional ke daerah. Tantangan itu pun dijawab Alfian dengan membuat diskusi perencanaan surat kabar baru dengan owner Jurnal Nasional. Awal November 2007, Alfian kembali dipanggil dan ditanya kapan akan mendirikan surat kabar tersebut. Pada bulan November itu juga, Alfian menjawab tantangan yang diberikan padanya dan mengambil eksperimen daerah di Bogor. Alfian segera mengajak bicara para agen koran dan orangorang yang dulu pernah bekerja dengannya karena beliau sudah lama mengenal Bogor. Pada awal berdirinya, Jurnal Bogor tidak langsung membangun gedung yang megah walaupun owner Jurnal Nasional menawarkan modal padanya untuk membangun gedung megah. Alfian pun memilih sebuah mall, Pangrango Plaza (PP), karena mall ini selalu kosong. Lalu Alfian pun mengadakan barter iklan dengan

2 39 manajemen PP dan berhasil mendapatkan dua buah ruangan. Berawal dari dua belas sumber daya manusia (SDM) pada 26 November 2007, Alfian pun menerbitkan Jurnal Bogor. Pertama kali terbit, Jurnal Bogor hanya ada delapan halaman dengan sisipan Jurnal Nasional, Jurnal Sembilan dan Top Soccer. Jika ditotal maka koran yang terbit dengan tebal 42 halaman. Setelah tiga bulan beredar di Bogor, respon pasar positif dan permintaan akan koran pun semakin banyak. Manajemen Jurnal Bogor melihat hal positif tersebut dan memindahkan kantor Jurnal Bogor ke tempat yang lebih luas. Tepat malam tahun baru 2008, Jurnal Bogor pindah ke Jl. Halimun No. 8 Bogor dan saat ini kantor baru Jurnal Bogor berlokasi di Ruko Bangbarung Grande Blok B 7, Jl. H. Achmad Adnawijaya No. 27 Bogor Struktur Organisasi PT. Suwardana Media Cita Struktur organisasi yang diterapkan pada surat kabar Jurnal Bogor bersifat fungsional, yaitu berdasarkan pada fungsi-fungsi yang ada dalam suatu organiasi/divisi/sub divisi yang disusun secara terpisah dengan harapan untuk mencapai tujuan perusahaan. Berikut adalah struktur organisasi pada PT. Suwardana Media Cita yang tersaji pada Gambar 4. Gambar 4. Struktur organisasi PT. Suwardana Media Cita

3 Visi dan Misi Perusahaan Visi Perusahaan Jurnal Bogor merupakan sebuah media cetak yang berbasis pada penyajian informasi secara edukatif dan tepat. PT. Suwardana Media Cita selaku penerbit surat kabar Jurnal Bogor mempunyai visi dan misi yang telah ditetapkan dalam penyusunan perencanaan perusahaan untuk melaksanakan kegiatan operasional yang merupakan tujuan jangka panjang perusahaan. Visi PT. Suwardana Media Cita adalah Jurnal Bogor sebagai surat kabar berbasis jurnalisme terdepan di Bogor Misi Perusahaan Misi PT. Suwardana Media Cita adalah: 1. Mewartakan fakta dan peristiwa secara objektif dan tanpa prasangka. 2. Menegakkan cover both side dalam seluruh aspek pemberitaannya. 3. Menyajikan aspek informasi edukatif dan mengembangkan optimisme kepada pembacanya dalam menjalani kehidupan sehari-hari. 4. Mengembangkan wawasan pembacanya sebagai bagian dari proses perubahan dan pembaruan bangsa. 5. Menegakkan demokrasi berbudaya secara kreatif berdasarkan etika. Tugas Pokok dan Fungsi (tupoksi) dari masing-masing divisi pada PT. Suwardana Media Cita adalah sebagai berikut: 1. Bagian Sirkulasi Manajer bagian sirkulasi bertugas membantu pemimipin perusahaan dalam menyelenggarakan kegiatan pemasaran atau distribusi hasil produksi.

4 41 Bagian sirkulasi melaksanakan fungsi: a) Mendistribusikan koran ke agen, pelanggan, eceran. b) Melakukan kerjasama dengan instansi-instansi perusahaan serta perusahaan komersil untuk berlangganan. c) Melakukan interaksi langsung dengan pengecer dan pelanggan. d) Mengatur penjualan koran diantaranya, mengatur jumlah koran yang terjual danretur, serta mengatur wilayah-wilayah pendistribusian (mapping). e) Bertanggung jawab pada masing-masing wilayah yang telah didistribusikan. f) Penyampaian laporan setiap waktu yang telah ditentukan terkait dengan hasil penjualan koran. g) Pembinaan dan bimbingan kepada bawahan agar berdisiplin dan melaksanakan tugas dengan baik. h) Koordinasi dengan semua pihak baik internal maupun eksternal dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas. 2. Bagian Marketing/Iklan Manajer bagian marketing bertugas membantu pemimipin perusahaan dalam menjalin kerjasama dengan instansi ataupun perusahaan berupa pemasangan iklan yang dapat memberikan pemasukan/keuntungan bagi perusahaan. Bagian marketing melaksanakan fungsi: a) Mencari perusahaan yang akan melakukan pemasangan iklan di surat kabar Jurnal Bogor. b) Menjalin kerjasama dengan instansi/perusahaan berupa promosi, profit sharing, dan barter. c) Memenuhi target pemasangan iklan yang harus dicapai pada setiap waktu yang telah ditentukan perusahaan. d) Menjaga hubungan baik dengan semua perusahaan maupun instansi yang terkait. e) Memberikan pelayanan tambahan kepda konsumen berupa liputan atau ulasanterkait pemasangan iklan.

5 42 f) Penyampaian laporan setiap waktu yang telah ditentukan terkait dengan hasil pemasangan iklan. g) Pembinaan dan bimbingan kepada bawahan agar berdisiplin dan melaksanakan tugas dengan baik. h) Koordinasi dengan semua pihak baik internal maupun eksternal dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas. 3. Bagian Event dan Promosi Manajer bagian event dan promosi bertugas membantu pemimipin perusahaan dalam menjalin kerjasama dengan instansi ataupun perusahaan berupa kerjasama dalam bentuk pembuatan event yang bertujuan mempromosikan sesuatu tentang perusahaan tersebut. Bagian event dan promosi melaksanakan fungsi: a) Mengatur pembuatan acara untuk mempromosikan Jurnal Bogor kepada khalayak luas. b) Menjalin kerjasama dengan instansi atau perusahaan berupa pembuatan acaraatau event dengan tujuan promosi perusahaan tersebut kepada khalayak luas. c) Menjaga hubungan baik kepada klienatau pelanggan. d) Membuat acara yang bersifat sosial maupun mendidik untuk masyarakat sekitar. e) Penyampaian laporan setiap waktu yang telah ditentukan terkait dengan hasildari event yang telah dilakasanakan. f) Pembinaan dan bimbingan kepada bawahan agar berdisiplin dan melaksanakantugas dengan baik. g) Koordinasi dengan semua pihak baik internal maupun eksternal dalam rangkakelancaran pelaksanaan tugas. 4. Bagian Administrasi Manajer bagian administrasi bertugas membantu pemimipin perusahaan dalam melakukan kegiatan administrasi perusahaan.

6 43 Bagian administrasi melaksanakan fungsi: a) Mencatat transaksi keuangan maupun non keuangan. b) Melakukan verifikasi dokumen tagihan dan pembayaran. c) Menjalankan proses tutup buku. d) Membuat laporan keuangan PT/ unit. e) Mempersiapkan laporan pajak. f) Melakukan rekonsiliasi pajak dengan GL. g) Merapikan dan menyimpan dokumen transaksi dan pajak secara baik dan benar. Bagian administrasi terdiri dari tiga sub bagian, yaitu sub bagian treasury, sub bagian administrasi sirkulasi, sub bagian administrasi iklan dan kolektor. 1) Sub Bagian Treasury Sub bagian treasury bertugas diantaranya, mengatur dan mengelola dana kas kecil dan Bank Perusahaan, melakukan pembayaran kepada pihak internal maupun eksternal, membuat laporan bukti penerimaan dan pengeluaran dana perusahaan. 2) Sub Bagian Administrasi Sub bagian administrasi bertugas diantaranya, merapikan dan memelihara data sirkulasi dan distribusi, membuat bukti penagihan sirkulasi, mencatat dan memberikan laporan collection sirkulasi. 3) Sub Bagian Administrasi Iklan Sub bagian administrasi iklan bertugas diantaranya, membuat jadwal penayangan iklan, mengontrol penayangan iklan, membuat bukti-bukti penagihan iklan dan melakukan penagihan iklan, serta mencatat laporan iklan. 4) Kolektor Kolektor bertugas diantaranya, berkoordinasi dengan admisitrasi iklan dalam membuat jadwal penagihan iklan serta membantu membuat laporan kegiatan penagihan iklan.

7 44 5. Bagian Redaksi Bagian redaksi terdiri dari tiga sub bagian, yaitu reporter, layouter dan fotografer. 1) Reporter Reporter bertugas diantaranya, mencari berita di luar, melakukan peliputan, serta menjaga hubungan baik sesama reporter dari perusahaan lainnya. 2) Layouter Layouter bertugas diantaranya, mengatur tampilan koran, memperhatikan estetika koran dan membuat desain grafis. 3) Fotografer Fotografer bertugas diantaranya mencari foto di setiap peristiwa, event dan kejadian-kejadian terbaru serta hangat untuk ditampilkan ke dalam koran Analisis Lingkungan Internal PT. Suwardana Media Cita Lingkungan internal merupakan aspek-aspek yang berada di dalam perusahaan. Kondisi lingkungan internal ini akan dianalisis dan hasilnya akan digunakan sebagai rumusan penyusunan strategi pemasaran pada PT. Suwardana Media Cita. Hasil analisis lingkungan internal perusahaan adalah kekuatan dan kelemahan internal yang dimiliki perusahaan. Faktor-faktor yang terkait dengan lingkungan internal perusahaan meliputi segmentation, targeting, positioning dan marketing mix STP 1. Segmentation a. Pada segmentasi geografis dengan mengacu pada wilayah, surat kabar Jurnal Bogor membagi segmen pasar sasarannya ke dalam beberapa wilayah yang meliputi Bogor, Depok, Sukabumi dan Cianjur. Segmen pasar sasaran ini bisa terus berkembang menjadi beberapa wilayah lainnya seperti Tangerang (Banten), Karawang, Bekasi dan Lebak (Banten) barat.

8 45 b. Pada segmen demografis surat kabar Jurnal Bogor bersifat umum karena berita yang disampaikan cenderung mencakup semua segmen masyarakat, artinya semua elemen masyarakat bisa membaca konten surat kabar Jurnal Bogor baik anak-anak, remaja dan dewasa. c. Pada segmen psikografis, surat kabar Jurnal membagi berita kedalam rubrik-rubrik yang disesuaikan dengan kebutuhan pembacanya, misalkan penggemar sepakbola bisa membaca rubrik soccer+, kalangan menengah ke atas yang lebih dominan terhadap kegiatan bisnis bisa membaca rubrik trend bisnis. Hal ini disesuaikan dengan minat para pembacanya. d. Pada segmen perilaku, para pembaca atau pihak yang ingin mengiklankan sebuah produk bisa melakukannya dengan menyesuaikan dengan rubrik yang tersedia. Jadi, rubrik, konten dan iklan akan terlihat sinergis antara satu dan lainnya. 2. Targeting Target surat kabar Jurnal Bogor adalah konsumen yang membutuhkan informasi mengenai kondisi di wilayah Bogor dan sekitarnya. Pasar sasaran Jurnal Bogor termasuk kategori massal yang meliputi masyarakat pada umumnya dan mereka yang berkecimpung di institusi pemerintahan, para pengusaha, kaum intelek, politikus, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan para birokrat yang membutuhkan informasi yang tepat dalam mengambil keputusan. 3. Positioning Surat kabar Jurnal Bogor hadir menjadi pilihan informasi baru bagi warga Bogor dan sekitar dengan mencerminkan berita lokalitas namun tidak lupa dengan berita nasional dengan konsep berita lokal. Surat kabar Jurnal Bogor memposisikan diri sebagai media lokal yang kuat, terpercaya serta berwatak kebangsaan dengan menyajikan informasi yang substansinya menjembatani kepentingan publik secara harmonis, cerdas, segar, dan bijak

9 46 dengan isi yang tepat, akurat dan bermanfaat. Saat ini posisi surat kabar Jurnal Bogor berada pada jalur on the track, dimana posisi perusahaan dikategorikan berada satu level dengan pesaing lokal sejenis seperti Radar Bogor. Dengan market penjualan yang baik, perusahaan berharap untuk terus berkembang dan menjadi surat kabar lokal terbaik di wilayah Bogor Marketing Mix Marketing Mix (bauran pemasaran) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkannya dalam pasar sasaran. Beberapa alat pemasaran atau variabel ini dapat dikendalikan dan dikontrol oleh perusahaan dalam menjalankan strateginya untuk menguasai pasar. 1. Product Kehadiran surat kabar Jurnal Bogor merupakan sebuah alternatif baru bagi mereka yang membutuhkan informasi lokal di wilayah Bogor, serta cakupan berita nasional dan internasional dengan porsi 60%-40%. Keberadaan Jurnal Bogor sebagai surat kabar lokal terbilang sangat baik, hal ini bisa dilihat dari jumlah produksi saat ini sebesar eksemplar dengan retur sekitar 10-15% setiap harinya. Perusahaan melakukan proses produksi melalui sistem cetak jarak jauh, file yang sudah diolah menjadi berita siap edar dikirim melalui internet ke tempat proses produksi dan perusahaan percetakan sudah mempersiapkan semua bahan produksinya. Sedangkan jumlah pembaca setia surat kabar Jurnal Bogor terus mengalami peningkatan sejak awal didirikan pada tahun 2007, yaitu berkisar orang setiap harinya, kemudian tahun 2008 meningkat menjadi sekitar orang setiap harinya dan tahun 2009 terus meningkat menjadi pembaca setia setiap harinya.hingga sampai sekarang ini pembaca setia surat kabar Jurnal Bogor berada pada kisaran hingga pembaca setiap harinya.

10 47 2. Price Harga jual surat kabar Jurnal Bogor kepada konsumen saat ini adalah Rp dan kepada agen sebesar Rp Pada saat awal hadirnya produk di pasar, harga yang ditawarkan cukup menarik, hanya Rp Namun seiring berjalannya waktu, dengan pertimbangan perkembangan perusahaan ke arah lebih baik, keadaan ekonomi, daya beli masyarakat yang tinggi, agen dan pengecer, maka perusahaan menaikkan harga produk secara bertahap menjadi Rp hingga Rp Kenaikan ini dianggap efektif, karena dengan tidak mengurangi jumlah produksi dan masyarakat pada umumnya percaya akan kulitas berita surat kabar Jurnal Bogor. Proses penetapan harga di surat kabar Jurnal Bogor lebih mengacu pada bagaimana kondisi pasar dan para kompetitor dalam menetapkan harga produk. Iklan yang ada pada surat kabar Jurnal Bogor terdiri dari tiga jenis iklan, yaitu iklan komersil yang berasal dari kerjasama dengan perusahaan, iklan layanan masyarakat yang berasal dari kerjasama dengan instansi-instansi perusahaan swasta maupun pemerintah dan iklan berupa informasi contohnya yaitu berita duka cita. Target pemasukan dari iklan pada surat kabar Jurnal Bogor sebesar 300 juta setiap bulannya pada tahun 2008 dan sebesar 500 juta setiap bulannya pada tahun 2009 dan kisaran 1 Milyar pada tahun Promotion Pada awal berdirinya surat kabar Jurnal Bogor, perusahaan banyak melakukan kegiatan promosi seperti mengadakan event dengan mengundang band music, mendirikan spanduk di sudut kota Bogor dan promosi melalui radio. Kegiatan ini mendapat sambutan positif masyarakat Bogor, yang didukung dengan memberikan surprise kepada pelanggan berupa televisi, DVD, sepeda, sepeda motor hingga mobil. Saat ini, kegiatan promosi dilakukan secara individu maupun dalam bentuk kerjasama

11 48 dengan perusahaan komersil serta pemerintah setempat. Kegiatan ini diharapkan mampu mempererat hubungan antara PT. Suwardana Media Cita dengan perusahaan (Client) maupun distibutor dan pembaca. PT. Suwardana Media Cita juga mengharapkan keuntungan materiil maupun non materill melalui kegiatan ini yang diperoleh melalui profit sharing dengan perusahaan komersil tersebut. 4. Distribution Pendistribusian surat kabar Jurnal Bogor dilakukan oleh bagian sirkulasi melalui beberapa agen, pengasong dan turun langsung ke pelanggan. Proses distribusi berawal dari percetakan yang kemudian ke para agen dan dilanjutkan ke sub agen, hingga terakhir ke pengecer. Beberapa kendala yang bisa terjadi dan menghambat proses distribusi seperti kerusakan mesin produksi dan koneksi internet yang buruk sehingga pengiriman file menjadi terlambat. Jumlah agen surat kabar Jurnal Bogor saat ini adalah 40 agen yang meliputi wilayah edar Bogor, Depok, Sukabumi dan Cianjur dengan masing-masing persentase di kota Bogor sebesar 80%, Depok 10%, Sukabumi 5%, Cianjur 5% Analisis Lingkungan Eksternal PT. Suwardana Media Cita Lingkungan eksternal merupakan aspek-aspek yang berada di luar perusahaan. Hasil analisis pada lingkungan eksternal adalah peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Faktor-faktor yang terkait dengan lingkungan eksternal perusahaan meliputi lingkungan jauh dan lingkungan industri Lingkungan Jauh Lingkungan jauh adalah faktor-faktor yang berada di luar kendali dan terlepas dari perusahaan. Lingkungan jauh memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk maju dan juga dapat menjadi hambatan untuk maju dan berkembang. Faktor-faktor utama dalam

12 49 lingkungan jauh terdiri dari: (1) Faktor Politik, (2) Faktor Ekonomi, (3) Faktor Sosial dan (4) Faktor Teknologi. 1. Faktor Politik Pers merupakan lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik yang meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik dan segala jenis saluran yang tersedia. Keberadaan pers dan kebebasannya dalam mendapatkan berita serta menyalurkannya kepada khalayak ramai dilindungi oleh Undang- Undang Pers No. 40 tahun 1999 (Lampiran 6). Keberadaan undang-undang inilah yang ikut mendorong dan melindungi tumbuh kembangnya berbagai perusahaan di bidang informasi dan media cetak seperti PT. Suwardana Media Cita. 2. Faktor Ekonomi Pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun beradapada kisaran 5-6%. Kestabilan ekonomi nasional tentu berdampak baik terhadap kehidupan masyarakat Indonesia, warga Bogor pada khususnya. Taraf hidup warga Bogor yang semakin meningkat ikut membangkitkan gairah akan kebutuhan informasi bagi masyarakat, keadaan ini diharapkan terus bertahan bahkan berkembang ke arah yang lebih baik. Keadaan ini tentunya akan berdampak baik terhadap perkembangan surat kabar di Kota Bogor. Akan tetapi, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) akan berakibat pada naiknya harga barang-barang pokok danberdampak luas serta menimbulkan keresahan bagi masyarakat pada umumnya. Dalam kondisi seperti ini, permintaan terhadap surat kabar juga akan mengalamipenurunan, pengurangan jumlah produksi dan margin profit perusahaan yang semakin kecil.

13 50 3. Faktor Sosial Dalam kehidupan sosial, masyarakat Kota Bogor terklasifikasi ke dalam masyarakat pedesaan yang merupakan penduduk asli Kota Bogor, dan masyarakat perkotaan yang merupakan penduduk pedatang Kota Bogor. Penduduk asli Bogor biasanya lebih memanfaatkan ladang atau tanah dari sisi pertanian untuk bekerja dan menghasilkan uang, sedangkan para pendatang lebih mengkonsentrasikan pekerjaannya di institusi pemerintahan dan swasta. Namun seiring perkembangan zaman, kedua jenis masyarakat ini semakin berkomunikasi secara intens dikarenakan kebutuhan yang saling ketergantungan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal seperti, desa merupakan tulang punggung perekonomian kota, komersialisasi hasil-hasil pertanian bertumpu pada kota, masyarakat desa banyak yang bermigrasi ke kota, terjadi mobilitas sosial yang cukup tinggi, dan tersedianya sarana komunikasi dan transportasi yang memadai (Muhsin, 1994) 2. Keadaan ini semakin mendorong masyarakat untuk memperoleh informasi secara lebih cerdas, bijak dan mampu menyalurkan kepentingan publik. Oleh karena itulah surat kabar Jurnal Bogor hadir dengan menampilkan berita lokal yang akurat dan mampu memenuhi kebutuhan berita masyarakat sekitar. Perusahaan melihat daya beli masyarakat Bogor terbilang paling tinggi dibandingkan wilayah Depok, Sukabumi dan Cianjur. Potensi pasar yang besar adalah minat baca masyarakat Bogor yang tergolong tinggi, komunikasi yang lancar dengan para agen, ramah dan cooperative juga ikut memudahkan persuahaan dalam bekerja. 4. Faktor Teknologi Penggunaan teknologi yang semakin maju dan mutkahir tentunya akan semakin mempermudah sebuah perusahaan dalam melakukan segala aktivitasnya. Seperti halnya PT. Suwardana Media Cita yang melakukan sistem cetak jarak jauh dengan 2 [28 Mei 2012]

14 51 menggunakan media internet sebagai sarana pengiriman file, kecepatan pengiriman file menggunakan internet merupakan sebuah kelebihan apabila dibandingkan dengan jalur darat yang pasti memakan banyak waktu. Sisi lain dari kemajuan teknologi juga dirasakan oleh karyawan di bidang layout, karena dengan menggunakan spesifikasi komputer yang lebih baik tentunya akan sangat memudahkan proses kerja Lingkungan Industri Umar (2008), mengatakan bahwa aspek lingkungan industri lebih mengarah pada aspek persaingan dimana bisnis perusahaan berada. Akibatnya, faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi persaingan, seperti ancaman-ancaman dan kekuatan-kekuatan yang dimiliki perusahaan termasuk kondisi persaingan itu sendiri perlu untuk dianalisis. 1. Ancaman Masuknya Pendatang Baru Kebebasan setiap orang untuk menyampaikan pendapat, membuat berita dan menyampaikan informasi di Indonesia semakin mudah dan fleksibel, dukungan dari pemerintah melalui Undang-Undang No. 40 tahun 1999 menjadi landasan utama. Undang-undang ini bisa menjadi acuan bagi orang-orang yang berkompeten untuk membangun sebuah surat kabar baru yang bisa saja menyaingi surat kabar yang sudah ada ataupun surat kabar ternama sekalipun. Tentunya ini merupakan sebuah ancaman nyata yang bisa datang setiap saat. Oleh karenanya, setiap perusahaan harus senantiasa waspada dan tetap menunjukkan persaingan yang kompetitif dan terus melakukan evaluasi untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar dan mengembangkan perusahaan ke arah yang lebih baik. 2. Persaingan Sesama Perusahaan di dalam Industri Seiring semakin berkembangnya informasi, maka kebutuhan akan informasi tersebut juga akan semakin besar. Setiap perusahaan surat kabar di wilayah Bogor dituntut untuk bekerja secara

15 52 maksimal dalam mempertahankan posisinya di pangsa pasar yang terus menggeliat. surat kabar Jurnal Bogor yang masih dalam kategori pesaing baru (beroperasi minimal 5 tahun) dalam bisnis surat kabar lokal terus menunjukkan kemajuan yang signifikan, hal ini bisa dilihat dari jumlah produksi yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Kompetitor terdahulu dengan nama dan kekhasan yang dimiliki merupakan pesaing yang potensial, beberapa surat kabar lokal yang muncul terlebih dahulu dan merupakan pesaing utama adalah Radar Bogor. Berikut adalah beberapa surat kabar lokal di Kota Bogor pada tahun 2012 dan market share-nya. Tabel 6. Market share surat kabar lokal di Bogor No. Nama Surat Kabar Market Share (%) 1. Radar Bogor 50% 2. Jurnal Bogor 30% 3. Lingkar Bogor 5% 4. Trans Bogor 5% 5. Bogor Plus 5% 6. Pakuan Raya 5% Jumlah 100% Sumber: PT. Suwardana Media Cita 3. Ancaman dari Produk Pengganti Ancaman bisa muncul dan terjadi kapan saja, seperti halnya ancaman dari produk pengganti (subtitusi) dari surat kabar secara umum. Berkembangnya teknologi informasi mengharuskan sebuah perusahaan turut ikut andil dalam penggunaan teknologi di dalamnya, seperti halnya penyampaian berita melalui radio, televisi dan internet. Melalui tiga jenis media tersebut, berita yang baru saja terjadi bisa langsung disampaikan secara real time, artinya masyarakat yang mempunyai media akses tersebut bisa menikmati berita terkini secara langsung, keadaan seperti ini yang merupakan titik lemah dari surat kabar dimana masyarakat penikmat berita melalui surat kabar harus menunggu hingga esok

16 53 hari karena surat kabar harus melalui proses produksi terlebih dahulu. Namun surat kabar Jurnal Bogor telah menyesuaikan diri dengan adanya media online melaui situs resmi Jurnal Bogor yang beralamat di Keberadaan website ini diharapkan menjadi alternatif baru bagi penikmat berita lokal Bogor dan merupakan bentuk adaptasi PT. Suwardana Media Cita terhadap kemajuan teknologi informasi. 4. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Buyers) Pembeli merupakan salah satu elemen pertama yang mendapatkan prioritas kepentingan besar bagi keberlangsungan surat kabar Jurnal Bogor. Kekuatan tawar menawar pembeli menjadi salah satu acuan penetapan harga produk, oleh karenanya surat kabar Jurnal Bogor merupakan salah satu surat kabar lokal dengan harga bersaing dibandingkan produk sejenis lainnya. Harga yang lebih menarik dan kualitas berita yang mumpuni tentunya menjadi perhatian khusus bagi pembeli di wilayah Bogor. 5. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok (Suppliers) Pemasok merupakan salah satu pihak yang menjadi alur distribusi produk hingga bisa sampai ke tangan konsumen. Kekuatan tawar menawar pemasok dari agen di Kota Bogor bukan merupakan kendala serius, mengingat para agen sangat ramah, cooperative dan tidak suka berhutang. Namun, banyak hal diluar kemampuan perusahaan yang menjadi penyebab naiknya harga suatu barang, misalnya kenaikan harga bahan baku kertas dan tinta yang secara langsung juga meningkatkan harga jual produk di pasar. Akibatnya pembeli yang merasa tidak nyaman dengan kenaikan harga produk akan beralih ke produk lain yang relatif lebih murah tentunya. 6. Pengaruh Kekuatan Stakeholder lainnya Stakeholder merupakan pihak yang memberikan andil tersendiri bagi perkembangan PT. Suwardana Media Cita. Jurnal Bogor sendiri merupakan pengembangan dari surat kabar Jurnal

17 54 Nasional yang lebih dulu ada. Keberadaan Jurnal Nasional sebagai salah satu stakeholder ikut memberikan andil tersendiri bagi Jurnal Bogor, dengan brand image Jurnal Nasional yang sudah dibentuk hingga dikenal masyarakat luas, diharapkan akan memperkuat citra Jurnal Bogor, sehingga terbentuk kepercayaan yang sama dari masyarakat akan kualitas dari Jurnal Bogor sendiri Identifkasi Faktor Lingkungan PT. Suwardana Media Cita Identifikasi terhadap faktor lingkungan perusahaan secara internal dan eksternal dilakukan untuk mendapatkan berbagai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan serta berbagai peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan seperti berikut ini: Kekuatan 1. Konsep dan kualitas berita surat kabar Jurnal Bogor Sebagai salah satu surat kabar lokal dengan kategori pesaing baru (beroperasi minimal 5 tahun) di wilayah Bogor, surat kabar Jurnal Bogor telah menunjukkan perkembangan yang signifikan dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan bahwa konsep dan kualitas pemberitaan lokal yang kuat, terpercaya serta bewatak kebangsaan dengan menjembatani kepentingan publik telah diterima oleh masyarakat Bogor. 2. Penetapan harga yang bersaing dibandingkan kompetitor Harga merupakan salah satu elemen yang paling penting bagi sebuah produk, penetapan harga yang tidak sesuai tentu akan mempengaruhi penjualan produk di pasar. Surat kabar Jurnal Bogor telah menyesuaikan diri dengan kondisi persaingan dan menetapkan harga yang cukup bersaing. 3. Area distribusi produk yang luas Melihat perkembangan informasi yang terus berkembang dan keberadaan teknologi sebagai penunjang, maka setiap bagian masyarakat akan semakin menjadikan berita sebagai bagian dari

18 55 kebutuhannya. Area distribusi surat kabar Jurnal Bogor hingga saat ini sudah meliputi wilayah Bogor dan sekitarnya, Depok, Sukabumi dan Cianjur. 4. Kegiatan promosi yang terus dilakukan Promosi yang dilakukan oleh PT. Suwardana Media Cita adalah secara individu maupun dalam bentuk kerjasama dengan perusahaan komersil dan institusi pemerintahan. Bentuk kerjasama dan promosi ini menuai hasil positif. Berbagai perusahaan dan institusi pemerintah setempat cukup mengapresiasi bentuk kegiatan promosi ini, hingga sampai sekarang masyarakat sudah mulai mengenal dan menerima surat kabar yang merupakan anak perusahaan dari Jurnal Nasional ini. 5. Fasilitas kerja yang mumpuni kepada karyawan Setiap karyawan di perusahaan Jurnal Bogor mendapatkan fasilitas kerja yang sesuai dengan kebutuhan mereka, perusahaan yakin bahwa sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan didukung oleh fasilitas kerja yang mumpuni akan menghasilkan output yang baik pula. 6. Pelayanan yang optimal kepada konsumen Pelanggan adalah segalanya dan menjadi prioritas perusahaan. Pelanggan yang puas terhadap layanan yang diberikan akan memberikan feedback berupa kesetiaan kepada produk yang digunakan. Dengan semakin baiknya layanan maka secara tidak langsung brand image perusahaan dengan produknya juga akan semakin kuat di mata pelanggan. 7. Tingkat loyalitas karyawan yang tinggi kepada perusahaan PT. Suwardana Media Cita mempekerjakan keryawan dengan berbagai macam tingkat pendidikan, mulai dari lulusan SMA, D3 dan S1. Tingkat loyalitas karyawan terlihat pada tingkat keluar masuknya karyawan yang rendah di perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa keryawan merasa puas dan memiliki tingkat loyalitas yang tinggi bagi perusahaan.

19 56 8. Pertumbuhan penjualan yang terus meningkat Tingkat penjualan surat kabar Jurnal Bogor terus mengalami peningkatan. Hal ini bisa dilihat dari meningkatkanya jumlah pembaca dari tahun ke tahun. Sejak tahun 2007, jumlah pembaca Jurnal Bogor berada pada kisaran orang setiap harinya, kemudian meningkat pada tahun 2008 menjadi pembaca dan pada tahun 2009 menjadi pembaca setiap harinya. Hingga pertengahan tahun 2012 ini, jumlah pembaca Jurnal Bogor berada pada kisaran pembaca setiap harinya. Pertumbuhan penjualan ini berdampak pada margin profit perusahaan yang juga mengalami hal serupa. Target penjualan yang tercapai dan pendapatan dari iklan yang semakin membaik membawa perusahaan untuk terus bersaing di pasar sasaran Kelemahan 1. Belum memiliki mesin produksi sendiri Surat kabar Junal Bogor melakukan proses produksi berupa sistem cetak jarak jauh. Berita yang sudah disusun sesuai dengan formatnya dikirim ke pusat percetakan untuk dilakukan proses produksi, kemudian produk dikirim kembali ke wilayah Bogor dan sekitar untuk disalurkan. Tidak adanya mesin produksi sendiri menjadi hambatan karena biaya yang dikeluarkan untuk satu kali proses produksi sangat mahal, akan tetapi semua biaya tersebut tertutupi oleh pendapatan melalui iklan. Perusahaan juga sudah merencanakan pembelian mesin produksi atau mesin cetak terbaru dengan kemampuan proses cetak warna, sehingga dengan adanya mesin produksi sendiri akan sangat mengurangi biaya cetak yang tinggi dan meningkatkan profit perusahaan. 2. Brand image yang belum kuat di wilayah Bogor Sebagai salah satu surat kabar lokal muncul dalam kurun waktu lima tahun terakhir, surat kabar Jurnal Bogor harus bersaing dengan berbagai surat kabar lokal sejenis dan nasional lainnya.

20 57 Perusahaan dengan kategori pendatang baru ini harus bersaing secara ketat untuk menempatkan produknya di pasar, keberadaan pesaing lama yang lebih dahulu menguasai pasar dan memiliki brand image yang kuat menjadi kelemahan surat kabar Jurnal Bogor dan juga merupakan tantangan yang harus dihadapi. 3. Daya saing yang masih lemah terhadap surat kabar lainnya Surat kabar Jurnal Bogor belum memiliki daya saing yang begitu tinggi untuk menghadapi surat kabar lain yang lebih menguasai pasar dan memiliki pelanggan tetap yang cukup banyak. Daya saing yang masih lemah menjadi elemen yang harus dievaluasi agar perusahaan mampu bertahan, berkembang dan terus maju Peluang 1. Kebutuhan informasi yang semakin besar Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat maka kebutuhan informasi semakin besar pula. Dengan informasi orang akan menjadi tahu keadaan sekitar maupun di belahan dunia manapun, kebutuhan informasi yang semain besar tentunya memberikan keuntungan besar bagi berbagai surat kabar lokal maupun nasional. 2. Potensi pasar yang masih bisa terus digali Mencari dan mengembangkan potensi pasar dalam bidang ini bisa dilakukan melalui variasi berita, inovasi produk dan lainnya. Kesempatan ini merupakan peluang yang masih bisa terus digali dan dikembangkan serta mendapat dukungan dari sumber daya manusia yang kreatif dan mempunyai visi yang baik dalam bekerja. 3. Mesin produksi yang makin canggih Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan di bidang produksi, maka penggunaan mesin produksi dengan teknologi canggih bukanlah hal baru. Dengan berbagai kemudahan yang diberikan tentunya akan semakin menunjang proses produksi surat kabar.

21 58 4. Daya beli masyarakat yang terus meningkat Membaiknya kondisi ekonomi secara nasional dan kesejahteraan masyarakat wilayah Bogor yang meningkat memberikan peluang bagi PT. Suwardana Media Cita. Dengan daya beli yang semakin tinggi maka pembeli akan semakin loyal dalam membelanjakan uangnya. 5. Adanya kebijakan dari pemerintah pusat Dukungan dari pemerintah dengan adanya Undang-Undang mengenai kebebasan pers tentu memberikan peluang bagi surat kabar Jurnal Bogor dan berbagai surat kabar lainnya di Indonesia. Pemerintah menjamin dan melindungi pers secara sah di mata hukum Ancaman 1. Brand image surat kabar pesaing yang besar dan kuat Banyak surat kabar lokal dan nasional yang sudah memiliki citra sebagai surat kabar dengan penjualan harian yang fantastis dan kualitas berita yang berbobot. Hal ini biasanya didukung oleh perusahaan besar (surat kabar ternama) yang berada dibelakangnya, sokongan dana yang besar dan kulitas SDM yang kompeten ikut mendukung brand dari produk yang dipasarkan. Konsumen yang sudah memiliki trust yang tinggi terhadap produk yang diperoleh biasanya akan sangat sulit untuk beralih ke produk sejenis lainnya. 2. Semakin banyaknya para pesaing lokal Undang-Undang No. 40 tahun 1999 memang memberikan kebebasan pers dan sangat menguntungkan bagi perusahaan. Akan tetapi dilain sisi juga merupakan sebuah ancaman, karena dengan undang-undang tersebut setiap orang yang berkompeten dan mampu bisa dengan mudah mendirikan surat kabar baru.

22 59 3. Adanya media elektronik dengan kecepatan penyampaian berita yang lebih tinggi Adanya jenis media elektronik seperti radio, televisi dan perangkat mobile seperti handphone dan tablet akan semakin mengancam keberadaan media cetak dan mengubah selera masyarakat dalam mendapatkan informasi. Perbedaan paling signifikan diantara kedua media tersebut adalah dari segi penyampaian berita. Media cetak membutuhkan waktu satu hari hingga produk berupa berita bisa sampai ke tangan konsumen, sedangkan media eletronik bisa langsung menyampaikan berita (kejadian) secara real time pada waktu yang bersamaan. 4. Harga bahan baku produksi yang meningkat Kenaikan harga bahan baku produksi seperti kertas dan tinta akan mengakibatkan naiknya harga produk secara langsung. Kenaikan harga produk akan berdampak buruk terhadap tingkat penjualan produk di pasar. Konsumen yang sensitif terhadap kenaikan harga tentunya akan beralih ke produk lain dengan harga yang lebih murah Analisis Matriks IFE dan EFE Matriks IFE Matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan perusahaan yang dianggap penting. Matriks IFE disusun berdasarkan hasil identifikasi dari lingkungan internal PT. Suwardana Media Cita dalam memasarkan surat kabar Jurnal Bogor. Pada matriks IFE, didapatkan total rata-rata tertimbang adalah sebesar 3,173. Total skor ini mengindikasikan bahwa keadaan internal perusahaan berada dalam kondisi kuat (>2,5), karena perusahaan mampu menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi berbagai kelemahan. Kekuatan utama yang dimiliki perusahaan adalah konsep dan kualitas surat kabar Jurnal Bogor

23 60 dengan skor 0,458. Pada urutan kedua adalah penetapan harga produk yang bersaing dibandingkan kompetitor dan pertumbuhan penjualan yang terus meningkat dengan skor 0,418. Area distribusi produk yang luas dan kegiatan promosi yang terus dilakukan menjadi kekuatan ketiga perusahaan dengan skor 0,380. Kemudian diikuti oleh fasilitas kerja yang mumpuni kepada karyawan dan tingkat loyalitas karyawan yang tinggi terhadap perusahaan dengan skor 0,313. Kekuatan akhir yang dimiliki perusahaan adalah pelayanan yang optimal kepada pelanggan dengan skor 0,282. Sedangkan beberapa faktor yang menjadi kelemahan perusahaan adalah daya saing yang masih lemah terhadap surat kabar lainnya dengan skor 0,084. Diikuti oleh brand image yang belum kuat di wilayah Bogor dengan skor 0,071. Kemudian kelemahan terakhir yang dimiliki perusahaan adalah belum memiliki mesin produksi sendiri dengan skor 0,056. Penjelasan lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 7 di bawah ini. Tabel 7. Matriks IFE PT. Suwardana Media Cita No. Faktor Srategis Internal Kekuatan 1. Konsep dan kualitas berita surat kabar Jurnal Bogor 2. Penetapan harga produk yang besaing dibandingkan kompetior 3. Area distribusi produk yang luas 4. Kegiatan promosi yang terus dilakukan 5. Fasilitas kerja yang mumpuni kepada karyawan 6. Pelayanan yang optimal kepada konsumen 7. Tingkat loyalitas karyawan yang tinggi terhadap perusahaan Bobot (a) Rating (b) Skor Terbobot (axb) 0,125 3,667 0,458 0,114 3,667 0,418 0,114 3,333 0,380 0,104 3,333 0,380 0, ,313 0, ,282 0,094 3,333 0,313

24 61 Lanjutan Tabel 7 No. Faktor Srategis Internal 8. Pertumbuhan penjualan yang terus meningkat Kelemahan 1. Belum memiliki mesin produksi sendiri 2. Brand image yang belum kuat di wilayah Bogor 3. Daya saing yang masih lemah terhadap surat kabar lainnya Matriks EFE Bobot (a) Rating (b) Skor Terbobot (axb) 0,114 3,667 0,418 0,042 1,333 0,056 0,053 1,333 0,071 0, ,084 Total 1,000 3,173 Matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal perusahaan yang meliputi peluang dan ancaman. Matriks EFE disusun berdasarkan hasil identifikasi dari lingkungan eksternal PT. Suwardana Media Cita dalam memasarkan surat kabar Jurnal Bogor. Pada matriks EFE PT. Suwardana Media Cita, didapatkan total rata-rata tertimbang sebesar 3,255 (>2,5). Total angka ini juga mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki respon yang tinggi dalam menghadapi berbagai peluang dan ancaman yang muncul. Peluang pertama yang dimiliki perusahaan adalah kebutuhan informasi yang semakin besar dengan skor 0,491. Pada posisi kedua adalah potensi pasar yang masih bisa terus digali dengan skor 0,33. Selanjutnya daya beli masyarakat yang meningkat pada posisi tiga dengan skor 0,294. Peluang ke empat adalah adanya mesin produksi yang semakin canggih dengan skor 0,198. Peluang terakhir yang dimiliki perusahaan adalah dengan adanya kebijakan pemerintah pusat dengan skor 0,102.

25 62 Sedangkan ancaman yang dihadapi PT. Suwardana Media Cita adalah harga bahan baku produksi yang meningkat dengan bobot tertinggi, yaitu sebesar 0,536. Pada posisi kedua terdapat brand image surat kabar pesaing yang besar dan kuat dengan bobot 0,491. Adanya media elektronik dengan kecepatan penyampaian berita yang lebih tinggi menjadi ancaman ketiga dengan skor 0,447. Ancaman terakhir bagi perusahaan adalah semakin banyaknya para pesaing lokal dengan bobot 0,366. Penjelasan lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 8 berikut ini: Tabel 8. Matriks EFE PT. Suwardana Media Cita No. Faktor Strategis Eksternal Peluang 1. Kebutuhan informasi yang semakin besar 2. Potensi pasar yang masih bisa terus digali 3. Mesin produksi yang makin canggih 4. Daya beli masyarakat yang terus meningkat 5. Adanya kebijakan pemerintah pusat Ancaman 1. Brand image surat kabar pesaing yang besar dan kuat 2. Semakin banyaknya para pesaing lokal 3. Adanya media elektronik dengan kecepatan penyampaian berita yang lebih tinggi 4. Harga bahan baku produksi yang meningkat Bobot (a) Rating (b) Skor Terbobot (axb) 0,134 3,667 0,491 0, ,33 0,085 2,333 0,198 0, ,294 0,061 1,667 0,102 0,134 3,667 0,491 0, ,366 0,122 3,667 0,447 0, ,536 Total 1,000 3,255

26 Analisis Matriks SWOT Penyusunan strategi dilakukan berdasarkan pada hasil analisis dan identifikasi atas kondisi internal dan eksternal perusahaan yang telah diperoleh, sehingga disusun matriks SWOT yang merupakan kombinasi strategi dari faktor internal dan eksternal perusahaan yang dianalisis secara sistematis dan terstruktur. Kombinasi strategi yang terbentuk adalah strategi SO, ST, WO dan WT yang dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Analisis matriks SWOT strategi pemasaran surat kabar Jurnal Bogor EFAS IFAS Opportunities (O) 1. Kebutuhan informasi yang semakin besar 2. Potensi pasar yang masih bisa terus digali 3. Mesin produksi yang makin canggih 4. Daya beli masyarakat yang terus meningkat 5. Adanya kebijakan pemerintah pusat Strengths (S) 1. Konsep dan kualitas berita surat kabar Jurnal Bogor 2. Penetapan harga produk yang relatif bersaing dibandingkan kompetitor 3. Area distribusi produk yang luas 4. Kegiatan promosi yang terus dilakukan 5. Fasilitas kerja yang mumpuni kepada karyawan 6. Pelayanan yang optimal kepada pelanggan 7. Tingkat loyalitas karyawan yang tinggi terhadap perusahaan 8. Pertumbuhan penjualan yang terus meningkat SO 1. Memperluas area distribusi produk mengingat potensi pasar yang masih luas 2. Melakukan inovasi dengan berbagai konsep penyampaian berita yang menarik 3. Memanfaatkan daya beli masyarakat yang tinggi untuk terus meningkatkan pertumbuhan penjualan Weakness (W) 1. Belum memiliki mesin produksi sendiri 2. Brand image yang belum kuat di wilayah Bogor 3. Daya saing yang masih lemah terhadap surat kabar lainnya WO 1. Memiliki mesin produksi sendiri guna menghindari biaya produksi yang tinggi sehingga mendatangkan lebih banyak keuntungan

27 64 Lanjutan Tabel 9. Threats (T) 1. Brand image surat kabar pesaing yang besar dan kuat 2. Semakin banyaknya para pesaing lokal 3. Selera konsumen yang terus berubah 4. Adanya media elektronik dengan kecepatan penyampaian berita yang lebih tinggi 5. Harga bahan baku produksi yang meningkat ST 1. Melakukan promosi secara berkala untuk meningkatkan brand image dan penjualan surat kabar Jurnal Bogor 2. Meningkatkan mutu dan kualitas berita agar konsumen tidak berpindah ke produk sejenis lainnya 3. Mengoptimalkan layanan kepada konsumen melalui sajian berita serupa yang dapat diakses menggunakan media internet 4. Memanfaatkan fasilitas kerja yang mumpuni dan tingkat loyalitas karyawan yang tinggi serta kesinergisan antar divisi untuk bersaing dengan para kompetitor WT 1. Meningkatkan citra perusahaan sebagai surat kabar yang kompetitif dalam bersaing dan inovatif dalam menyesuaikan konten berita 1. Strategi SO (Strengths-Opportunities) Strategi SO adalah jenis strategi dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan berbagai peluang yang ada. Potensi pasar yang masih bisa terus digali merupakan peluang yang dimiliki perusahaan untuk memperluas area distribusi ke beberapa daerah yang belum dijangkau oleh Jurnal Bogor seperti: Tangerang (Banten), Karawang, Bekasi dan Lebak (Banten) barat. Dengan kebutuhan informasi yang semakin besar, maka perusahaan bisa untuk terus melakukan inovasi dalam konsep penyampaian berita agar tersaji secara lebih menarik. Selanjutnya, memanfaatkan daya beli masyarakat yang tergolong tinggi untuk terus meningkatkan pertumbuhan penjualan. 2. Strategi ST (Strengths-Threats) Strategi ST adalah jenis strategi dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk menghindari berbagai ancaman yang muncul. Brand image surat kabar pesaing yang besar dan kuat merupakan

28 65 ancaman yang bisa diatasi perusahaan dengan cara menajalin hubungan yang lebih baik dengan berbagai institusi pemerintah dan swasta untuk terus melakukan promosi secara berkala. Peningkatan kualitas dan mutu berita surat kabar Jurnal Bogor harus terus dilakukan agar konsumen tidak berpindah ke produk sejenis lainnya seiiring semakin banyaknya para pesaing lokal. Mengoptimalkan layanan kepada konsumen melalui sajian berita serupa yang dapat diakses menggunakan media internet. Memanfaatkan fasilitas kerja yang mumpuni dan tingkat loyalitas karyawan yang tinggi serta kesinergisan antar divisi untuk bersaing dengan para kompetitor. 3. Strategi WO (Weakness-Opportunities) Strategi WO adalah jenis strategi dengan memanfaatkan berbagai peluang yang ada untuk mengatasi atau meminimalkan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Keberadaan mesin produksi sendiri merupakan hal esensial yang memberikan pengaruh besar bagi perusahaan. Biaya cetak jarak jauh atau dengan menyewa mesin produksi pihak ketiga memakan biaya yang cukup mahal untuk satu kali proses cetak. Oleh karenanya, memiliki mesin produksi sendiri akan sangat menghemat biaya produksi dan mendatangkan lebih banyak keuntungan. 4. Strategi WT (Weakness-Threats) Strategi WT adalah jenis strategi bertahan dengan meminimalkan kekurangan internal guna menghindari berbagai ancaman yang muncul. Kebijakan pemerintah yang mendukung kebebasan pers meyebabkan semakin banyaknya surat kabar lokal sejenis yang bermunculan, strategi yang bisa dilakukan adalah dengan cara peningkatan citra perusahaan sebagai surat kabar lokal yang kompetitif dalam bersaing, baik dengan para kompetitor lama maupun baru, serta inovatif dalam menyesuaikan konten berita Metode AHP Pada tahap ini merupakan tahap akhir untuk mendapatkan alternatif strategi terbaik. Pengolahan dilakukan dengan cara mengurai setiap elemenelemen yang berpengaruh pada matriks SWOT, yang kemudian disusun

29 66 untuk mendapatkan struktur hierarki strategi pemasaran surat kabar Jurnal Bogor, seperti yang tersaji pada Gambar 5. Fokus Strategi Pemasaran Surat Kabar Jurnal Bogor Faktor Kualitas Berita Harga Surat Kabar Area Distribusi Produk Potensi Pasar Kompetitor Aktor Pemimpin Perusahaan Manajer Sirkulasi Manajer Marketing Tujuan Meningkatkan Penjualan Meningkatkan Daya Saing Memperluas Pangsa Pasar Strategi S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 Keterangan: a) Fokus: Gambar 5. Struktur hierarki strategi pemasaran surat kabar Jurnal Bogor Strategi Pemasaran Surat Kabar Jurnal Bogor (Fokus) b) Faktor: 1. Kualitas Berita (F1) 2. Harga Surat Kabar (F2) 3. Area Distribusi Produk (F3) 4. Potensi Pasar (F4) 5. Kompetitor (F5) c) Aktor: 1. Pemimpin Perusahaan (A1) 2. Manajer Sirkulasi (A2) 3. Manajer Marketing (A3)

30 67 d) Tujuan: 1. Meningkatkan Penjualan (T1) 2. Meningkatkan Daya Saing (T2) 3. Memperluas Pangsa Pasar (T3) e) Strategi: 1. Memperluas Area Distribusi Produk (S1) 2. Melakukan Inovasi dalam Konsep Penyampaian Berita (S2) 3. Memanfaatkan Daya Beli Masyarakat yang Tinggi (S3) 4. Melakukan Promosi Secara Berkala (S4) 5. Meningkatkan Mutu dan Kualitas Berita (S5) 6. Menyajikan Berita yang Dapat di Akses Melalui Media Internet (S6) 7. Meningkatkan Kesinergisan antar Divisi (S7) 8. Memiliki Mesin Produksi Sendiri (S8) 9. Meningkatkan Citra Surat Kabar (S9) Pengolahan Data Secara Horizontal Pengolahan data secara horizontal merupakan penentuan nilai bobot pada masing-masing elemen pada tingkat hierarki yang berbeda. Dalam penyusunan strategi pemasaran surat kabar Jurnal Bogor, pengolahan secara horizontal dibagi ke dalam lima tingkatan yang berbeda, lima tingkatan tersebut yaitu: 1. Tingkat satu (1), yang menjadi fokus adalah strategi pemasaran surat kabar Jurnal Bogor. 2. Tingkat dua (2), yang menganalisis nilai bobot dari masingmasing elemen faktor yang berpengaruh dalam perumusan strategi pemasaran surat kabar Jurnal Bogor. 3. Tingkat tiga (3), yang menganalisis nilai bobot dari masingmasing elemen aktor terhadap elemen faktor dalam mendukung perumusan strategi pemasaran surat kabar Jurnal Bogor. 4. Tingkat empat (4), yang menganalisis nilai bobot dari masingmasing elemen tujuan terhadap elemen aktor dalam mendukung strategi pemasaran surat kabar Jurnal Bogor.

31 68 5. Tingkat lima (5), yang menganalisis nilai bobot dari masingmasing elemen alternatif strategi terhadap elemen tujuan dalam mendukung strategi pemasaran surat kabar Jurnal Bogor. Penjelasan dari setiap elemen dengan penilaian secara horizontal pada tingkatan hierarki yang berbeda dalam penyusunan strategi pemasaran surat kabar Jurnal Bogor dijelaskan sebagai berikut: A. Fokus (Tingkat Satu) Fokus pada hierarki ini adalah strategi pemasaran surat kabar Jurnal Bogor. B. Faktor (Tingkat Dua) Tabel 10 membandingkan antara masing-masing elemen faktor terhadap fokus. Pada Tabel 10 dapat dilihat bahwa kualitas berita merupakan elemen faktor paling penting dengan bobot (0,467), hal ini menjelaskan bahwa pemilihan berita yang bermutu dan tepat akan sangat mempengaruhi keberadaan produk di pasar. Kemudian disusul oleh elemen faktor harga surat kabar dengan bobot (0,192), penetapan harga menjadi sensitif kerena melibatkan banyak komponen seperti harga bahan baku produk itu sendiri, keberadaan kompetitor sejenis serta daya beli masyarakat. Elemen faktor berikutnya adalah potensi pasar dengan bobot (0,119), area distribusi produk (0,117) dan kompetitor (0,106). Tabel 10. Hasil pengolahan horizontal elemen faktor terhadap fokus (tingkat dua) Elemen Faktor Fokus Bobot Prioritas F1 Kualitas Berita 0,467 1 F2 Harga Surat Kabar 0,192 2 F3 Area Distribusi 0,117 4 Produk F4 Potensi Pasar 0,119 3 F5 Kompetitor 0,106 5 Consistency Ratio (CR) 0,032

32 69 C. Aktor (Tingkat Tiga) Tabel 11 membandingkan antara masing-masing elemen aktor terhadap faktor. Elemen aktor yang paling berpengaruh terhadap kualitas berita adalah pemimpin perusahaan dengan bobot (0,617), diikuti oleh manajer sirkulasi dengan bobot (0,295), dan yang terakhir adalah manajer marketing dengan bobot (0,088). Elemen aktor yang paling berpengaruh terhadap harga surat kabar dipegang peranannya oleh pemimpin perusahaan dengan bobot (0,599), kemudian manajer sirkulasi dengan bobot (0,275), serta manajer marketing dengan bobot (0,126). Elemen aktor berikutnya yang berpengaruh terhadap area distribusi produk masih dipegang peranannya oleh pemimpin perusahaan dengan bobot (0,753), diikuti manajer sirkulasi (0,173), dan manajer marketing (0,074). Elemen aktor yang bepengaruh terhadap potensi pasar juga dipegang oleh pemimpin perusahaan dengan bobot (0,605), kemudian manajer sirkulasi pada posisi berikutnya dengan bobot (0,293), dan manajer marketing dengan bobot (0,101). Elemen aktor terakhir yang berpengaruh terhadap faktor kompetitor juga masih berada pada tanggung jawab pemimpin perusahaan dengan bobot (0,705), berikutnya adalah manajer sirkulasi dengan bobot (0,202), dan yang terakhir adalah manajer marketing dengan bobot (0,093). Tabel 11. Hasil pengolahan horizontal elemen aktor terhadap faktor (tingkat tiga) Faktor Aktor F1 F2 F3 F4 F5 A1 0,617 0,599 0,753 0,605 0,705 A2 0,295 0,275 0,173 0,293 0,202 A3 0,088 0,126 0,074 0,101 0,093 CR 0,045 0,002 0,053 0,049 0,031

IV. PROFIL PERUSAHAAN

IV. PROFIL PERUSAHAAN IV. PROFIL PERUSAHAAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Koran Harian Jurnal Bogor merupakan koran lokal di Bogor dan merupakan hasil dari pengembangan Jurnal Nasional. Menurut pimpinan perusahaan Jurnal Bogor,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA LAMPIRAN 86 87 Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA Berikut adalah daftar pertanyaan wawancara mengenai analisis lingkungan internal dan eksternal di surat kabar Jurnal Bogor:

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CAFÉ LAMPIRI DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CAFÉ LAMPIRI DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CAFÉ LAMPIRI DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN Nama : Galih Damar Kusumo NPM : 12210915 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM LATAR BELAKANG Pada masa sekarang

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan 144 BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1 Analisis Matriks EFE dan IFE Tahapan penyusunan strategi dimulai dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta kekuatan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 28 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Obyek penelitian ini adalah Evan s Bakery yang berlokasi di Jalan Kaligarang, Semarang. Evan s Bakery berdiri sejak tahun 2005 sebagai

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Seperti halnya dengan dunia industri komunikasi massa yang terus

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Seperti halnya dengan dunia industri komunikasi massa yang terus 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Majunya perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh terhadap perkembangan dunia informasi dan komunikasi saat ini. Seperti halnya

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN

KEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN KEWIRAUSAHAAN - 2 Modul ke: STRATEGI PEMASARAN Fakultas Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak Program Studi www.mercubuana.ac.id 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu mengirinkan barang dalam skala besar. Sejarah serta perkembangannya

Lebih terperinci

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1. Identifikasi Faktor Internal Berdasarkan aspek-aspek yang ditinjau untuk mengidentifikasi faktor kekuatan dan kelemahan internal perusahaan antara lain: faktor

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM :

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM : Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT Nama : Dewi Ratnasari NPM : 11210912 Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen Latar Belakang Penelitian ini dilatarbelakangi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

Bab 5 Analisis 5.1. Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) 5.2. Analisa Matriks ekternal Factor Evaluation (EFE)

Bab 5 Analisis 5.1. Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) 5.2. Analisa Matriks ekternal Factor Evaluation (EFE) Bab 5 Analisis Dari hasil pengolahan data pada bab IV, selanjutnya dilakukan analisis dan pembahasan yang berkaitan dengan upaya menentukan strategi pemasaran perusahaan, yang meliputi langkah-langkah

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13

PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13 PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi atas ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan yang diberikan pada penelitian ini merupakan jawaban dari perumusan masalah yang terdapat pada Bab 1. 1. Persepsi Konsumen Terhadap Produk DONATELLO

Lebih terperinci

IV. PEMBAHASAN. Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk. perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah.

IV. PEMBAHASAN. Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk. perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah. 27 IV. PEMBAHASAN 4.1 gambaran Umum perusahaan 4.1.1 Sejarah singkat Perusahaan Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum) dimana keseluruhan sahamnya dimiliki

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan CV Mokolay Mitra Utama sendiri merupakan salah satu unit usaha yang bergerak di bidang perkebunan manggis dan durian di Desa Samongari Kabupaten,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan industri otomotif di Indonesia dalam beberapa tahun ini berkembang dengan sangat pesat dan diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN HARIAN PAKUAN RAYA, BOGOR. Oleh SHIERA RELITA HANDOKO H

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN HARIAN PAKUAN RAYA, BOGOR. Oleh SHIERA RELITA HANDOKO H ANALISIS STRATEGI PEMASARAN HARIAN PAKUAN RAYA, BOGOR Oleh SHIERA RELITA HANDOKO H24103904 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 ABSTRAK Shiera Relita Handoko.

Lebih terperinci

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Jurnal : MATRIK Teknik Industri Universitas Muhammdiyah Gresik, Volume: XII, Nomor : 2, Bulan : Maret 2012, ISSN: 1693-5128 ANALISA SWOT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Stanton dalam Tambajong (2013:1293), pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pemasaran dipandang sebagai fungsi bisnis yang bertugas untuk mengenali kebutuhan dan keinginan pelanggan, menentukan pasar sasaran mana yang akan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO A. Penentuan Strategi Pemasaran sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing di CV. Global Warna Sidoarjo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minat untuk mengunjungi suatu tempat didasari dari rencana konsumen untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen untuk berkunjung ke

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi melalui internet. Namun Koran

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi melalui internet. Namun Koran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media cetak semakin tergerus dan bersaing dengan media digital, dengan semakin meluasnya pasar tablet dan koneksi internet yang semakin banyak, tentu memudahkan masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Koran dalam bentuk media cetak merupakan salah satu bentuk media massa yang sudah ada sejak beratus tahun lalu, dan menjadi bagian dari masyarakat. Koran berfungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam sekarang ini, membuat perusahaan harus dapat menciptakan produk yang kreatif serta inovatif

Lebih terperinci

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Jurnal : MATRIK Teknik Industri Universitas Muhammdiyah Gresik, Volume: XII, Nomor : 2, Bulan : Maret 2012, ISSN: 1693-5128 ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Suhartini Teknik

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 152 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir ini dilaksanakan di Pengolahan Ikan Asap UKM Petikan Cita Halus yang berada di Jl. Akar Wangi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dapat diketahui faktor eksternal PT. Gema Shafa Marwa adalah: a. Faktor

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 58 BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Faktor Internal-Eksternal Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk dalam kegiatannya memiliki beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal yang dapat

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. 1. Dapat diketahui faktor eksternal dan internal Hotel

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA

LAMPIRAN I. WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA L1 LAMPIRAN I WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA Kuesioner ini merupakan model kuesioner terbuka karena

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK 1 STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK Oleh RetnoPutri Nanda (e-mail : retnotujuhbelas@gmail.com) Pembimbing : TitinEkowati, S.E.,M.Sc (e-mail

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN 4.1 Faktor Strategi Eksternal 4.1.1 Identifikasi Faktor Lingkungan Eksternal Penentuan faktor strategi eksternal bertujuan untuk mengetahui berbagai peluang serta ancaman

Lebih terperinci

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY 7.1. Tahapan Masukan Tahapan masukan terdiri dari matriks EFE (External Factors Evaluation) dan IFE (Internal

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP iii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN vii 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 4 Manfaat Penelitian 4 Ruang Lingkup Penelitian 4 2 TINJAUAN PUSTAKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman yang sangat maju dengan cepat mengakibatkan adanya peningkatan globalisasi di bidang teknologi informasi, dimana informasi dapat diketahui secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk 36 BAB IV HASIL ANALISIS DATA 4.. Gambaran Umum Perusahaan Bisnis Air Isi Ulang BERKAH merupakan salah satu UKM yang bergerak di bidang air minum isi ulang dan didirikan pada tanggal Mei 204 dengan pemilik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Honda PT Ekajaya Karunia Abadi Surabaya berusaha melakukan kebijakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Honda PT Ekajaya Karunia Abadi Surabaya berusaha melakukan kebijakan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi persaingan dunia usaha semakin kompetitif yang berakibat setiap perusahaan berusaha untuk menjadi yang paling utama dalam memasarkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah Penulis melakukan analisis terhadap lingkungan industri yang dihadapi oleh Dewi Sambi Tenun dan Perancangan saluran distribusi multi channel Marketing,

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. BMT Berkah dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented

BAB V PEMBAHASAN. BMT Berkah dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented 91 BAB V PEMBAHASAN A. Strategi Bersaing Bisnis Dengan Menggunakan Analisa SWOT Pada BMT Berkah Trenggalek BMT Berkah Trenggalek pada penilaian peneliti berada pada posisi kuadran I yaitu dengan menerapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Ciapus Bromel yang terletak di Ciapus Jl. Tamansari Rt 03/04, Desa Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh masyarakat, dengan sistem perkeretaapian di Indonesia. ini terlihat dari pengembangan-pengembangan yang terus

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh masyarakat, dengan sistem perkeretaapian di Indonesia. ini terlihat dari pengembangan-pengembangan yang terus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kereta api merupakan salah satu alat transportasi darat antar kota yang diminati oleh seluruh masyarakat, dengan sistem perkeretaapian di Indonesia semakin maju hal

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH AL MIHRAB DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT Dalam upaya pengembangan dakwah melalui jurnalistik yang telah dilakukan oleh pengelola majalah "Al-Mihrab",

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, bahkan kita tidak akan pernah terlepas dari media. Seiring dengan perkembangan peradaban

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN E-MARKETING

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN E-MARKETING BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN E-MARKETING 3.1 Latar Belakang dan Permasalahan Perusahaan 3.1.1 Latar Belakang dan Sejarah Perusahaan Optik Wahyu adalah outlet optic yang mengutamakan pelayanan kunjungan ke

Lebih terperinci

ANALISIS PEMILIHAN LOKASI USAHA PADA USAHA FRANCHISE AYAM SABANA JAKARTA TIMUR

ANALISIS PEMILIHAN LOKASI USAHA PADA USAHA FRANCHISE AYAM SABANA JAKARTA TIMUR ANALISIS PEMILIHAN LOKASI USAHA PADA USAHA FRANCHISE AYAM SABANA JAKARTA TIMUR Nama : SIGIET GALANG PHAMBUDIE NPM : 16210540 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lies Hadrijaningsih, SE, MM LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

Judul Penelitian Ilmiah :

Judul Penelitian Ilmiah : Judul Penelitian Ilmiah : ANALISIS SWOT DAN MARKETING MIX DALAM STRATEGI PEMASARAN ONLINE SHOP TACQUEEN PENULIS Nama Kelas : Dinda Permatasari : 3EA29 NPM : 12212187 Pembimbing : Dr. Teddy Oswari, MM LATAR

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT Nama : Fitria Shinta Dewi NPM : 13213551 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Eva Karla, SE,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi seperti sekarang ini teknologi berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi seperti sekarang ini teknologi berkembang dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pada zaman era globalisasi seperti sekarang ini teknologi berkembang dengan sangat pesat. Banyak pilihan media yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum PT. Cipta Master Perkasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum PT. Cipta Master Perkasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Umum PT. Cipta Master Perkasa PT. Cipta Master Perkasa merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang penjualan tekstil dan garment,

Lebih terperinci

Muhammad Cendana Aji Manajemen Ekonomi 2016 STRATEGI PEMASARAN CONVENIENCE STORE 7-ELEVEN MARGONDA DEPOK DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN.

Muhammad Cendana Aji Manajemen Ekonomi 2016 STRATEGI PEMASARAN CONVENIENCE STORE 7-ELEVEN MARGONDA DEPOK DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN. Muhammad Cendana Aji 15213856 Manajemen Ekonomi 2016 STRATEGI PEMASARAN CONVENIENCE STORE 7-ELEVEN MARGONDA DEPOK DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN. Latar Belakang Persaingan bisnis ritel (minimarket dan convenience

Lebih terperinci

Nama : Sakinah Adik Alfeta NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Neltje F Katuuk S.H, M.M

Nama : Sakinah Adik Alfeta NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Neltje F Katuuk S.H, M.M Nama : Sakinah Adik Alfeta NPM : 19214943 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Neltje F Katuuk S.H, M.M Perkembangan ekonomi pada saat ini semakin pesat, salah satunya perkembangan di dunia bisnis di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah mencatat

BAB I PENDAHULUAN. paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah mencatat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Media informasi dewasa ini berkembang amat pesat, baik media cetak, elektronik maupun media internet. Dalam hal ini peningkatan dalam penyampaian informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar nasional (domestik) maupun di pasar internasional atau global, akibatnya timbul

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KELAYAKAN USAHA 503/5619.D/ / /WPJ.11/KP.0703/ Aspek Sosial, Ekonomi, dan Budaya

BAB IV ANALISIS KELAYAKAN USAHA 503/5619.D/ / /WPJ.11/KP.0703/ Aspek Sosial, Ekonomi, dan Budaya BAB IV ANALISIS KELAYAKAN USAHA A. Analisis aspek Studi Kelayakan Bisnis pada UD Sinar Terang Wonocolo Surabaya 1. Aspek Hukum a. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) nomor : 503/5428.A/436.6.11/2010 b.

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI Kerangka pemikiran teoritis memberikan beberapa teori untuk pemecahan masalah yang akan dilakukan. Oleh karena itu pada bagian dibawah ini akan dikemukakan teori teori yang menggambarkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Strategis

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Strategis 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Strategis Strategi menurut Hamel dan Prahalad dalam Umar (2008) didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan ini dirintis oleh suami istri Ngadiman di Jakarta. Maka tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Munculnya persaingan dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif mendorong

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Munculnya persaingan dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Munculnya persaingan dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif mendorong perusahaan untuk cerdik mengambil strategi dalam memenangkan persaingan. Hal ini dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS PEMASARAN PRODUK TABUNGAN ib MUAMALAT PRIMA DI BANK MUAMALAT INDONESIA KCP MOJOKERTO

BAB IV. ANALISIS PEMASARAN PRODUK TABUNGAN ib MUAMALAT PRIMA DI BANK MUAMALAT INDONESIA KCP MOJOKERTO BAB IV ANALISIS PEMASARAN PRODUK TABUNGAN ib MUAMALAT PRIMA DI BANK MUAMALAT INDONESIA KCP MOJOKERTO A. Analisis Pemasaran Produk Tabungan ib Muamalat Prima di Bank Muamalat Indonesia KCP Mojokerto Perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era saat ini, masyarakat modern dituntut untuk mendapatkan sebuah informasi yang aktual dan akurat. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui beberapa media penyiaran.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap lingkungan eksternal dan internal melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil kesimpulan

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN MAGANG

BAB III PELAKSANAAN MAGANG BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Lingkungan Kerja Penulis memulai pelaksanaan magang di PT. Wahana Ekonomi Semesta ( WES ) merupakan perusahaan yang menerbitkan surat kabar harian Rakyat Merdeka

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian. DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN

Lampiran 1. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian. DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN LAMPIRAN 77 Lampiran. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN Judul : Kajian Strategi Pemasaran Sarana Transportasi Laut PT. PELNI di Kawasan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Hal-hal yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih toko sepatu JK

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Sebelum masuk ke perumusan, disini penulis menjelaskan kembali penggunaan beberapa analisis dalam rangka merumuskan strategi pemasaran untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik 19 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik atau pelaku usaha seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu

Lebih terperinci

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang 5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang diinginkan pelanggan, yang meliputi kegiatan yang berkaitan

Lebih terperinci

Tugas Analysis IFAS, EFAS dan Matriks SWOT dalam Studi Kasus PT. Gojek Indonesia

Tugas Analysis IFAS, EFAS dan Matriks SWOT dalam Studi Kasus PT. Gojek Indonesia Tugas Analysis IFAS, EFAS dan Matriks SWOT dalam Studi Kasus PT. Gojek Indonesia Oleh : Friesa Ergo M (01216156) UNIVERSITAS NAROTAMA JL. ARIEF RACHMAN HAKIM NO. 51 SURABAYA TELP (031) 5946404, FAX (031)

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN DITINJAU DARI FAKTOR PSIKOGRAFIS KONSUMEN MATAHARI DEPARTMENT STORE SOLO SQUARE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN DITINJAU DARI FAKTOR PSIKOGRAFIS KONSUMEN MATAHARI DEPARTMENT STORE SOLO SQUARE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN DITINJAU DARI FAKTOR PSIKOGRAFIS KONSUMEN MATAHARI DEPARTMENT STORE SOLO SQUARE SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek dan Tempat Penelitian Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh Industri Hilir Teh (IHT) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII di Cibiru,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI Nama : Sheena Anghelina Adam NPM : 18210226 Kelas : EA16 Dosen Pembimbing : Emilianshah Banowo, S.SOS., MM ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang memasuki persaingan dalam dunia bisnis mempunyai satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang memproduksi

Lebih terperinci

HASIL PENGGALIAN DATA DENGAN TEKNIK WAWANCARA

HASIL PENGGALIAN DATA DENGAN TEKNIK WAWANCARA 125 126 LAMPIRAN 1 HASIL PENGGALIAN DATA DENGAN TEKNIK WAWANCARA 127 Lampiran 1. Pertanyaan wawancara HASIL PENGGALIANDATA DENGAN TEKNIK WAWANCARA (Untuk mengetahui faktor internal dan faktor eksternal

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS 5.1. Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan strategi, dan kebijakan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Wawancara Wawancara dilakukan baik terhadap pihak internal dan pihak eksternal. Berikut adalah profil informan yang diwawancarai. a. Profil informan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis harus menghadapi tuntutan bisnis yang terus menerus mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis harus menghadapi tuntutan bisnis yang terus menerus mengalami BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis, suatu persaingan antara perusahaan sudah menjadi tradisi yang tidak dapat dihindari. Tetapi perusahaan yang ingin bertahan dalam dunia bisnis

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF FRANSISKA SISWANTARI,

RINGKASAN EKSEKUTIF FRANSISKA SISWANTARI, RINGKASAN EKSEKUTIF FRANSISKA SISWANTARI, 2003. Alternatif Strategi Bisnis Merchandising Bank A Card Center (Studi kasus pada Bank A Card Center). Di bawah bimbingan UJANG SUMARWAN dan E. GUMBIRA SAID.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN

V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN 5.1 Karakteristik Responden Karyawan Harian Jurnal Bogor yang menjadi responden pada penelitian ini berjumlah 35 orang. Dari 35 orang tersebut,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perubahan zaman yang semakin modern diiringi dengan teknologi yang semakin

I. PENDAHULUAN. Perubahan zaman yang semakin modern diiringi dengan teknologi yang semakin I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan zaman yang semakin modern diiringi dengan teknologi yang semakin canggih sangat mempengaruhi keberadaan dan persaingan media informasi. Menurut Ishadi (2010)

Lebih terperinci