BAB 1 PENDA HUL UA N. Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDA HUL UA N. Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDA HUL UA N 1.1 Latar Belakang Penyusunan Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2015 mengacu kepada Intruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Adapun pedoman penyusunan penetapan kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah berdasarkan Peraturan Menteri Penertiban Aparatur Negara Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan KInerja dan Tata Cara Reviu Atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang diemban setiap instansi pemerintah. Dalam penyusunan laporan kinerja diperlukan pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Laporan kinerja dipergunakan sebagai : 1. Sarana/instrumen penting untuk melaksanakan reformasi dalam penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat; 2. Cara dan sarana yang efektif untuk mendorong seluruh aparatur pemerintah dalam menerapkan prinsip-prinsip Good Governance dan fungsi-fungsi manajemen kinerja secara taat asas (konsisten); 3. Cara dan sarana yang efektif untuk meningkatkan kinerja instansi pemerintah/unit kerja berdasarkan rencana kerja yang jelas dan sistematis dengan sasaran kinerja yang terukur secara berkelanjutan; 4. Alat untuk mengetahui dan mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan dari setiap pimpinan instansi/unit kerja dalam menjalankan misi, tugas/ Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

2 jabatan, sehingga dapat dijadikan faktor utama dalam evaluasi kebijakan, program kerja, struktur organisasi, dan penetapan alokasi anggaran setiap tahun bagi setiap instansi/unit kerja; dan 5. Cara dan sarana untuk mendorong usaha penyempurnaan struktur organisasi, kebijakan publik, ketatalaksanaan, mekanisme pelaporan, metode kerja, dan prosedur pelayanan masyarakat berdasarkan permasalahan nyata yang dihadapi dalam pelaksanaan manajemen pemerintahan secara berkelanjutan Dasar Hukum Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2015 ini disusun berdasarkan : a. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah; b. Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003, tentang Ketenagakerjaan; c. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; e. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; f. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 18 Tahun 2002, tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan; g. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kota Bandung; h. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 Pembentukan tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung; i. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandung Tahun ; Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

3 j. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014 tentang tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun ; k. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. 1.3 Isu Strategis Isu strategis adalah permasalahan utama yang disepakati untuk dijadikan prioritas penanganan selama kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang, Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun menetapkan 9 (sembilan) isu strategis Kota Bandung, sebagai berikut : 1. Lingkungan Hidup; 2. Infrastruktur; 3. Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi; 4. Pemberdayaan Masyarakat dan Ketahanan Keluarga; 5. Penanggulangan Kemiskinan, Permasalahan Sosial dan Pengangguran; 6. Pendidikan dan Kebudayaan; 7. Kesehatan; 8. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola; dan 9. Iklim Usaha, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Isu strategis yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja adalah isu strategis ke-5 (kelima) yaitu Penanggulangan Kemiskinan, Permasalahan Sosial dan Pengangguran. Walaupun capaian kinerja sasaran meningkatnya kesempatan kerja pada tahun ini melebihi target, namun tidak dapat disangkal bahwa jumlah penganggur masih banyak. Tahun 2014 tingkat pengangguran Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

4 di Kota Bandung mencapai 8,05%. Nilai ini jauh lebih besar bila dibandingkan dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) Nasional Agustus 2014, menurut Kepala BPS Suryamin adalah sebesar 5,94%. Jika dibandingkan dengan Agustus 2013, tingkat pengangguran terbuka mengalami penurunan dari 6,17% menjadi 5,94%. (BPS Pusat), sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka Kota Bandung Tahun 2013 sebesar 10,98%. Permasalahan utama (strategic issued) di bidang ketenagakerjaan adalah masih tingginya angka pengangguran di Kota Bandung, hal ini disebabkan antara lain meningkatnya warga luar yang datang ke Bandung tanpa memiliki keterampilan khusus, tingkat persaingan kerja tinggi, dan terbatasnya ketersediaan lapangan kerja baru juga memberikan kontribusi pada lambatnya penyerapan tenaga kerja. Penanganan permasalahan tersebut pada prinsipnya merupakan tanggungjawab bersama, melibatkan beberapa stake holder termasuk hampir seluruh SKPD, baik dari bidang ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan kesehatan. Dari permasalahan tersebut di atas hasil evaluasi dan pemantaun secara mendalam Isu Strategis Urusan Ketenagakerjaan adalah : 1. Ketidaksesuaian antara kualifikasi jabatan lowongan kerja dengan bakat, minat, dan kemampuan pencari kerja; 2. Terbatasnya kesempatan kerja yang tersedia; 3. Tingginya pelanggaran norma ketenagakerjaan, dan meningkatnya kasus perselisihan hubungan industrial; 4. Kurangnya minat masyarakat untuk bertransmigrasi; 5. Masih kurang maksimalnya pelayanan publik Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung. Strategi Urusan Ketenagakerjaan yang disusun untuk mencapai misi 4 RPJMD Kota Bandung difokuskan pada 4 (empat) aspek utama adalah : 1. Pemberian kesempatan memperoleh pelatihan, peningkatan kompetensi kerja dan produktivitas tenaga kerja; Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

5 2. Mengupayakan hubungan industrial harmonis, dinamis dan berkeadilan, kelangsungan usaha serta peningkatan kesejahteraan pekerja dalam mewujudkan kesadaran dan kepatuhan pengusaha dan pekerja dalam melaksanakan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan mengupayakan penciptaan lapangan pekerjaan baru; 3. Peningkatan minat masyarakat untuk bertransmigrasi; 4. Meningkatkan efektifitas dan kualitas kinerja SKPD. 1.4 Teknik Pengumpulan Data serta Teknik Monitoring dan Evaluasi Teknik pengumpulan data serta teknik monitoring dan evaluasi dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015 ini sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengumpulan Data Dinas. Berikut ini uraian prosedur pengumpulan data dinas: 1. Memberi arahan/disposisi kepada Sekretaris untuk melaksanakan pengumpulan data dinas 2. Memberi arahan kepada Ka Sub Bag Keuangan dan Program untuk menyiapkan bahan/nota dinas untuk pengumpulan data Dinas sesuai kebutuhan 3. Menerima, menelaah dan selanjutnya bersama Jabatan Fungsional Umum (JFU) mempersiapkan bahan pengumpulan data Dinas. 4. Kepala bidang menyampaikan bahan kebutuhan data dinas. 5. Menerima, menginventarisasi data dinas dari semua bidang kemudian diserahkan kepada Ka Sub Bag Keuangan dan Program. 6. Menerima hasil inventarisasi data dari seluruh bidang 7. Menerima dan menelaah rekapitulasi data dari bidang sesuai kebutuhan kemudian disampaikan kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja 8. Menerima, dan mengoreksi data dinas 9. Menggandakan dan mengarsipkan data dinas 10. Jika dibutuhkan oleh Instansi terkait dapat menyampaikan / mengirimkan data ke Instansi terkait sesuai permintaan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

6 BAB 2 P E R E NCA NA A N K INE R J A P enyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah Rencana Strategis dan Target Tahun 2015 Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dari Tahun ditetapkan dengan Surat Keputusan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Nomor 800/482/SK/DISNAKER/2014 tentang Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun Renstra Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung disusun selaras dengan Renstra Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat sebagai suatu sistem perencanaan pembangunan nasional, secara simultan sesuai proses tahapan penyusunan RPJMD Kota Bandung Tahun yang diawali pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD, dan Forum SKPD. Renstra Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung merupakan hasil kesepakatan bersama antara Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dan stakeholder yang berkaitan dengan urusan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

7 Visi Visi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang oleh pimpinan dan seluruh staf Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung. Visi tersebut mengandung makna bahwa Kota Bandung dengan potensi, keragaman dan kompleksitas masalah yang tinggi, harus mampu dibangun menuju Bandung sebagai Kota Jasa yang Bermartabat. Visi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun adalah: Terwujudnya Penyelenggara Ketenagakerjaan Terbaik Misi Dalam upaya mewujudkan Visi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun tersebut diatas dilaksanakan misi sebagai berikut : 1. Meningkatkan kompetensi dan produktifitas tenaga kerja dalam upaya peningkatan kesempatan kerja; 2. Meningkatkan Perlindungan Ketenagakerjaan; 3. Meningkatkan minat bertransmigrasi; 4. Meningkatkan Kualitas Kinerja dengan Prinsip Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik (good governance) Target Indikator Kinerja Utama (IKU) Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Mengacu pada Keputusan Walikota Bandung tentang Indikator Kinerja Utama Kota Bandung Tahun , Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

8 setelah melakukan reviu atas Rencana Strategis Tahun diterbitkan Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Nomor 800/2147-DISNAKER tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Perubahan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun Reviu memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Adapun penetapan target Indikator Kinerja Utama Urusan Ketenagakerjaan Kota Bandung Tahun 2015 yang ditetapkan dengan Keputusan Walikota adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Target Indikator Kinerja Utama (IKU) Kota Bandung Urusan Ketenagakerjaan Tahun 2015 No. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Triwulan 1 Target Triwulan 2 Target Triwulan 3 Target Triwulan 4 1. Tingkat Pengangguran Terbuka Persen ,55% 2. Penciptaan Lapangan Pekerjaan Loker Baru 3. Penciptaan Wirausaha Baru WUB Sumber Data : RPJMD Kota Bandung Tahun Indikator Kinerja Utama RENSTRA Tahun Pada tanggal 20 Pebruari 2015 sampai dengan 19 Maret 2015 Bagian ORPAD&RB (Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur Daerah dan Reformasi Birokrasi) Sekretariat Kota Bandung melaksanakan Reviu IKU RENSTRA SKPD, asistensi dilakukan Tim Reviu Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. Hasilnya atau rekomendasi Tim Menpan sebagai berikut : Tabel 2.2 Rincian Target Indikator Kinerja Utama Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Hasil Reviu Tahun 2014 INDIKATOR KINERJA SATUAN KONDISI AWAL RENSTRA TARGET KINERJA PADA TAHUN HASIL REVIU TAHUN KONDISI AKHIR RENSTRA (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. Tingkat Pengangguran Terbuka % 10,98 10,78 10,55 10,36 10,17 10,00 10,00 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

9 2. Prosentase Tenaga Kerja Yang Kompeten 3. Jumlah Calon Wirausaha Baru % -- 81,23 68,02 68,06 68,08 68,10 68,10 0rang umlah Lowongan Pekerjaan Baru rosentase Pencari Kerja terdaftar yang ditempatkan rosentase Perusahaan yang berkasus tentang ketenagakerjaan rosentase Kasus yangdiselesaikan melalui Perjanjian Bersama (PB) Loker % 14,05 14,22 42,44 43,16 44,43 44,88 44,88 % -- 5,51 4,76 4,53 4,31 4,09 4,09 % 61,32 55,00 57,00 58,00 58,00 58,00 56,00 8. Prosentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek % 27,67 72,33 73,70 76,90 79,19 82,97 82,97 9. Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Peraturan Ketenagakerjaan 10. Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusaha an Perusaha an Jumlah Calon Transmigran Terseleksi Jiwa Sumber Data : Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014 Indikator kinerja hasil REVIU tersebut di atas tetap konsisten mengacu dan masih selaras dengan Target RPJMD Kota Bandung Target Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Penetapan Kinerja yang dituangkan dan ditandatangani dalam Perjanjian Kinerja antara Kepala SKPD dengan Walikota Bandung merupakan wahana proses yang akan memberikan perspektif mengenai apa yang ingin dihasilkan. Penyusunan Perjanjian Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2015 mengacu pada dokumen Renstra Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun , dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015 dokumen Rencana Kerja (Renja) Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

10 Tahun 2015, dan dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun Perjanjian Kinerja Tahun 2015 sebagai berikut : Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2015 NO. SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET (1) (2) (3) (4) (5) 1. Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka 2. Meningkatnya Kompetensi Tenaga Kerja 1. Tingkat Pengangguran Terbuka % 10,55 2. Prosentase Tenaga Kerja Yang Kompeten % 68,02 3. Jumlah Calon Wirausaha Baru 0rang Meningkatnya Penempatan Tenaga Kerja 4. Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan 5. Meningkatnya Minat Bertransmigrasi 6. Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi 7. Terwujudan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 4. Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru Loker Prosentase Pencari Kerja terdaftar yang ditempatkan 6. Prosentase Perusahaan yang berkasus tentang ketenagakerjaan 7. Prosentase Kasus yang diselesaikan melalui Perjanjian Bersama (PB) rosentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek umlah Perusahaan Yang Melaksanakan Peraturan Ketenagakerjaan umlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan umlah Calon Transmigran Terseleksi ilai Evaluasi AKIP rosentase Temuan BPK /Inspektorat yang ditindaklanjuti KM % 42,44 % 4,76 % 56,00 % 73,70 Perusahaan 28 Perusahaan 28 Jiwa 88 Nilai 65,00 % 100 Nilai 62,51 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

11 Tabel 2.4 Perjanjian Kinerja Triwulanan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2015 NO. SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TAHUN 2015 TARGET TRIWULAN I TARGET TRIWULAN II TARGET TRIWULAN III TARGET TRIWULAN IV (1) (2) (3) (4) (5) (6) (6) (6) (6) 1. Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka 2. Meningkatnya Kompetensi Tenaga Kerja 3. Meningkatnya Penempatan Tenaga Kerja 4. Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan 5. Meningkatnya Minat Bertransmigrasi 6. Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi 7. Terwujudan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 1. Tingkat Pengangguran Terbuka % 10, ,55 2. Prosentase Tenaga Kerja Yang Kompeten % 68,02 64,72 65,44 67,89 68,02 3. Jumlah Calon Wirausaha Baru 0rang Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru Loker Prosentase Pencari Kerja terdaftar yang ditempatkan 6. Prosentase Perusahaan yang berkasus tentang ketenagakerjaan 7. Prosentase Kasus yang diselesaikan melalui Perjanjian Bersama (PB) rosentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek umlah Perusahaan Yang Melaksanakan Peraturan Ketenagakerjaan umlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan umlah Calon Transmigran Terseleksi ilai Evaluasi AKIP rosentase Temuan BPK /Inspektorat yang ditindaklanjuti KM % 42,44 37,57 46,55 28,10 42,44 % 4,76 3,48 4,45 4,51 4,76 % 56,00 14,00 28,00 42,00 56,00 % 73,70 67,42 67,42 69,15 73,70 Perusahaan Perusahaan Jiwa Nilai 65, ,00 65,00 % Nilai 78, ,90 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

12 BAB 3 A K UNT A BIL IT A S K INE R J A 3.1 Capaian IKU Dinas Tenaga Kerja Tahun 2015 P ada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Selanjutnya setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja Kerangka Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan Misi dan Visi Instansi Pemerintah. Pengukuran kinerja mengacu kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah Capaian indikator kinerja utama (IKU) dan capaian indikator kinerja strategis diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya masing-masing. Sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran Penilaian capaian kinerja didasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2013 tentang Perubahan Lampiran Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

13 Kinerja Instansi Pemerintah. Predikat nilai capaian kinerjanya sesuai dengan Silakip Online Kota Bandung, sebagai berikut : No. Prosentase Interpretasi n/a < 100 % = 100 % > 100 % Tidak Ada Target Tidak Tercapai Tercapai Melebihi Target Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja sasaran ditentukan oleh Silakip Kota Bandung yang dibangun oleh Bagian Organisasi Penertiban Aparatur Daerah dan Reformasi Birokrasi Sekretariat Kota Bandung, dengan kriteria n/a jika tidak ada target, dibawah 100% diinterpretasikan tidak tercapai, sama dengan 100% interpretasi tercapai, dan di atas 100% interpretasi melebihi target. Dalam laporan ini, Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Reviu Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun , dan Indikator Kinerja Utama Kota Bandung telah ditetapkan sesuai sasaran RPJMD dengan 2 (dua) indikator kinerja (outcomes) yang menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) Kota Bandung Urusan Ketenagakerjaan Tahun 2014 terdapat dalam Sasaran Misi 4 RPJMD , yaitu Tingkat Pengangguran Terbuka; dan Lapangan Pekerjaan Baru yang didasarkan pada Tujuan: Membangun Perekonomian Kota Yang Berkeadilan Sasaran: Meningkatkan Kesempatan Kerja. Hasil Pra Evaluasi yang dilaksanakan Tim Kemmenpan & RB pada tanggal 24 Juni 2015 disarankan adanya indikator kinerja tujuan yang merupakan sari atau resume dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

14 NO. indikator sasaran, dapat juga diambil dari indikator sasaran yang paling pokok, sebagai berikut : Tabel 3.1 Tujuan, Indikator Tujuan Jangka Menengah Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun (SETELAH REVIU TAHUN 2015) TUJUAN INDIKATOR TUJUAN SATU AN KONDISI AWAL RENSTRA TARGET KINERJA PADA TAHUN KONDISI AKHIR RENSTRA (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 1. Menyiapkan tenaga kerja yang kompeten, produktif sesuai dengan perkembangan pasar kerja dalam Upaya Peningkatan penempatan tenaga kerja, dan perluasan kesempatan kerja 2. Meningkatkan Perlindungan Ketenagakerjaan 3. Meningkatkan Minat Masyarakat Untuk Bertransmigrasi 4. Meningkatkan Kualitas Kinerja dengan Prinsip Good Governance di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja Tingkat Penganggura n Terbuka Perusahaan Zero Acident (Nol Kecelakaan Kerja) Calon Transmigran Siap diberangkatk an Nilai Evaluasi AKIP % 10,98 10,78 10,55 10,36 10,17 10,00 10,00 Perus ahaan KK Nilai 64,16 64,29 65,00 67,00 68,00 69,00 69,00 Untuk menunjang realisasi pencapaian target tersebut di atas, Renstra sebelum Reviu yang dituangkan pada Bab 2, Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung mempunyai 6 sasaran dan 11 indikator kinerja, setelah dilakukan reviu maka tersusun 7 sasaran dengan 13 indikator kinerja Rencana Strategis (RENSTRA) dengan rincian sebagai berikut : - Sasaran 1 terdiri dari 1 indikator - Sasaran 2 terdiri dari 2 indikator - Sasaran 3 terdiri dari 2 indikator - Sasaran 4 terdiri dari 5 indikator - Sasaran 5 terdiri dari 1 indikator - Sasaran 6 terdiri dari 2 indikator - Sasaran 7 terdiri dari 1 indikator Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

15 Sasaran dan indikator kinerja Renstra Dinas Tenaga Kerja setelah di-reviu oleh Tim Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, sebagaimana di bawah ini : Tabel 3.2 Sasaran dan Indikator Kinerja RENSTRA Setelah Reviu Tahun 2014 SASARAN INDIKATOR KINERJA (1) (2) 1. Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka 2. Meningkatnya Kompetensi Tenaga Kerja 3. Meningkatnya Penempatan Tenaga Kerja 4. Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan 5. Meningkatnya Minat Bertransmigrasi 6. Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi 7. Terwujudan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 1. Tingkat Pengangguran Terbuka 2. Prosentase Tenaga Kerja Yang Kompeten 3. Jumlah Calon Wirausaha Baru 4. Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru 5. Prosentase Pencari Kerja terdaftar yang ditempatkan 6. Prosentase Perusahaan yang berkasus tentang ketenagakerjaan 7. Prosentase Kasus yang diselesaikan melalui Perjanjian Bersama (PB) 8. Prosentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek 9. Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Peraturan Ketenagakerjaan 10. Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan 11. Jumlah Calon Transmigran Terseleksi 12. Nilai Evaluasi AKIP 13. Prosentase Temuan BPK/Inspektorat Yang Ditindaklanjuti 14. IKM dalam sasaran dan indikator RENSTRA tersebut ditentukan 5 Sasaran dan 10 Indikator yang menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu sasaran 1 sampai dengan sasaran Capaian Indikator Kinerja NO A. Capaian Indikator Kinerja Tujuan TUJUAN Tabel 3.3 Capaian Indikator Kinerja Tujuan RENSTRA Tahun 2015 INDIKATOR TUJUAN SATUAN KONDISI TAHUN 2013 TARGET 2015 REALISASI CAPAIAN (1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) 1. Menyiapkan tenaga Tingkat % 10,98 10,55% 9,02% 116,96% Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

16 kerja yang kompeten, produktif sesuai dengan perkembangan pasar kerja dalam Upaya Peningkatan penempatan tenaga kerja, dan perluasan kesempatan kerja; Pengangguran Terbuka 2. Meningkatkan Perlindungan Ketenagakerjaan; Perusahaan Zero Acident (Nol Kecelakaan Kerja) Perusaha an ,75% 3. Meningkatkan Minat Masyarakat Untuk Bertransmigrasi; 4. Meningkatkan Kualitas Kinerja dengan Prinsip Good Governance di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja. Jumlah Calon Transmigran Siap Diberangkat kan Nilai Evaluasi AKIP KK 5 -- n/a Nilai 65, % % B. Capaian Indikator Kinerja Utama Pemerintah Daerah Kota Bandung Indikator Kinerja Utama Tingkat Pengangguran Terbuka Lapangan Pekerjaan Baru Wira Usaha Baru Setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah. Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Bandung yang berkaitan dengan urusan ketenagakerjaan capaiannya sebagaimana tabel di bawah ini : Tabel 3.4 Capaian Indikator Kinerja Utama Kota Bandung Urusan Ketenagakerjaan Berdasarkan RPJMD Tahun 2015 Target Tahun 2015 Target Triwulan 1 Realisasi Triwulan 1 Target Triwulan 2 Realisasi Triwulan 2 Target Triwulan 3 Realisasi Triwulan 3 Target Triwulan 4 Realisasi Triwulan 4 Capaian Kinerja 10,55% n/a n/a n/a n/a n/a n/a 10,55% 9,02% 116,96% Tercapai melebihi target Loker Orang loker 180 orang loker 220 orang loker 600 orang loker 860 orang loker orang loker orang loker orang ,72% Tercapai melebihi target ,00% Tercapai sesuai target Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

17 Jika digambarkan dalam grafik maka akan terlihat realisasi yang sudah dicapai dari triwulan 1 sampai triwulan 4 untuk setiap indikator pada tahun Seperti pada grafik dibawah ini : Grafik 3.1 Realisasi Indikator Kinerja Utama Urusan Ketenagakerjaan Dalam RPJMD Kota Bandung Tahun Indikator Tingkat Pengangguran Terbuka dan Lapangan Pekerjaan Baru masuk di Misi Keempat Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan, sasaran : Meningkatkan kesempatan kerja. Capaian kinerja(1) Tingkat Pengangguran capaian kinerja sebesar 9,02% target tercapai melebihi target dari target 10,55%; Kemudian indikator (2) Lapangan Pekerjaan Baru, didukung oleh target kinerja Dinas Tenaga Kerja dengan indikator Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru tercapai 101,72% target tercapai melebihi target yaitu membandingkan target tahun 2015 sebanyak Lowongan Kerja Baru, dengan realisasi Lowongan Kerja Baru. Indikator (3) Wirausaha Baru dari target tahun 2015 sebanyak orang calon wirausaha tercapai seluruhnya yaitu orang atau 100,00% target tercapai. Peningkatan penempatan tenaga kerja akan terjadi apabila kompetensi tenaga kerja meningkat. Kebijakan Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat harus menjadi satu kesatuan yang terintegrasi dalam upaya perluasan kesempatan kerja atau penciptaan lapangan pekerjaan baru. Pemerintah Daerah mempunyai target penciptaan wira usaha baru melalui program pelatihanpelatihan orientasi penempatan tenaga kerja atau penciptaan wira usaha baru mandiri. Semua unsur dan potensi diberdayakan dalam membangun kepekaan dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

18 kepedulian aparatur daerah dan masyarakat untuk mengatasi masalah pengangguran. Penyusunan kebijakan dan strategi program kegiatan harus terarah. Salah satu tolak ukur keberhasilan kebijakan nasional dan regional adalah mampu meningkatkan perluasan kesempatan kerja dalam upaya menurunkan tingkat pengangguran. (penjelasan selanjutnya dibahas di analisa capaian kinerja Sasaran 1 RENSTRA Disnaker pada Indikator yang sama). 3.2 Capaian Kinerja Tahun 2015 Indikator Kinerja Utama Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung setelah dilakukan reviu oleh Tim Asistensi Menpan yang difasilitasi Bagian ORPAD&RB Sekretariat Kota Bandung. tetap mengacu pada Dokumen RPJMD Kota Bandung, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi menjadi perhatian pula dalam penyusunan reviu target kinerja. IKU adalah target utama yang merupakan indikator kelompok program Urusan Pemerintahan yaitu indikator inti atau core bussinesnya tugas pokok dan fungsi pemerintah di bidang Ketenagakerjaan, dan Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja nomor 800/2147-DISNAKER tentang Penetapan IKU Perubahan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun Realisasi pencapaian target sebagaimana di bawah ini : Tabel 3.5 Capaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2015 dibanding Tahun sebelumnya, dan Tahun 2018 No Indikator Kinerja Sasaran Renstra 1. Tingkat Pengangguran Terbuka 2. Prosentase Tenaga Kerja Yang Kompeten 3. Jumlah Calon Wira Usaha Baru 4. Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru 5. Prosentase Pencari Kerja Terdaftar Yang Ditempatkan 6. Prosentase Perusahaan yang berkasus tentang ketenagakerjaan Satuan Tahun 2014 Realisasi Target Realisasi Tahun 2015 Capaian Kinerja Persen 8,05 10,55% 9,02% 116,96% Melebihi target Persen 81,23 68,02 84,69 124,51% Melebihi target Orang ,00% Tercapai sesuai target Jumlah Loker ,72% Melabihi Target Orang 41,92 42,44 51,96 122,43% Melebihi target Persen 5,51 4,76 4,81 98,96% Target tidak tercapai Target Akhir ,00 68, ,88 4,09 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

19 7. Prosentase Kasus Yang Diselesaikan Melalui Perjanjian Bersama (PB) 8. Prosentase Pekerja/Buruh Yang Menjadi Peserta Program JAMSOSTEK 9. Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Peraturan Ketenagakerjaan 10. Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib lapor Ketenagakerjaan 11. Jumlah Calon Transmigrasi Yang Terseleksi Persen 55 56,00 57,27 102,27% Melebihi target Persen 72,33 73,70 86,54 117,42% Melebihi target Perusahaan ,43% Melebihi target Perusahaan ,76% Melebihi target Jiwa ,64% Melebihi target 58,00 82, Tahun 2015 merupakan tahun kedua dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kota Bandung dan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun , secara umum pencapaian sasaran melalui indikator - indikator sasaran menunjukan keberhasilan untuk mewujudkan misi dan tujuan sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun , dan Keputusan Walikota Bandung Nomor 640/Kep.2108 Bag.ORPAD tentang Perubahan Indikator Kinerja Utama (IKU) Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kota Bandung Hasil Reviu. Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Tenaga Kerja yang masuk dalam IKU Kota Bandung sebanyak 3 indikator dengan rincian capaian : 2 Indikator atau 66,67% melebihi target dengan kategori sangat baik 1 Indikator atau 33,33% sesuai target dengan kategori sangat baik. Hasil pengukuran terhadap indikator kinerja utama sebagai berikut : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

20 Grafik 3.2 Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2015 Berdasarkan dokumen Perjanjian Kinerja Perubahan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung. Tahun 2015 ditetapkan 7 sasaran dengan 14 indikator sasaran, hasil pengukuran terhadap Indikator kinerja sasaran sebagai berikut: Grafik 3.3 Capaian Indikator Kinerja Sasaran RENSTRA Tahun Indikator atau 81,82% melebihi target dengan kategori sangat baik - 3 Indikator atau 9,09% sesuai target dengan kategori sangat baik - 2 Indikator atau 9,09% tidak mencapai target dengan kategori baik. Pengukuran kinerja yang telah di-reviu, analisis pencapaian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan adalah sebagai berikut : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

21 a. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 1 Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka Pengangguran terjadi bila pekerja berkeinginan bekerja pada upah yang berlaku tetapi tidak mendapatkan lowongan pekerjaan. Oleh karena itu yang paling pokok adalah perlu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dengan adanya pertumbuhan ekonomi akan memberikan peluang kesempatan kerja baru atau dengan kata lain memberikan kesempatan industri untuk meningkatkan output, peningkatan output tentunya akan meningkatkan penggunaan faktor produksi. Dan Tenaga Kerja adalah salah satu faktor produksi, peningkatan kebutuhan faktor produksi tenaga kerja berdampak pada berkurangnya jumlah pengangguran. Tabel 3.6 Analisis Pencapaian Sasaran 1 Antara Target dan Realisasi Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka Tahun 2015 No Indikator Kinerja 1. Tingkat Pengangguran Terbuka Existing Tahun 2014 Tahun 2015 Target Realisasi Persentase Capaian Kinerja Target Akhir RENSTRA ,05% 10,55% 9,02% 116,96% 10,00 Pada Tahun 2015 capaian kinerja Tingkat Pengangguran Terbuka adalah sebesar 116,96% atau kategori melebihi target karena dari target sebesar 10,55% terealisasi sebesar 9,02%. Realisasi dan Pencapaian Kinerja Indikator Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Tahun Menyimak perkembangan target dan realisasi sebagaimana diuraikan diatas maka pengukuran kinerja Pemerintah Daerah perlu dibandingkan dengan pencapaian kinerja tahun-tahun sebelumnya sebagai progress report kinerja Pemerintah Daerah, sebagai perbandingan capaian kinerja dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 sebagai berikut : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

22 Tabel 3.7 Realisasi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Bandung Tahun Uraian TPT (%/Tahun) Realisasi 13,75 10,34 9,17 10,98 8,05 9,02 Meningkat ,81-0,97 Menurun 0,08 3,41 1,17-2,93 - Sebagaimana pada tabel tersebut tingkat pengangguran terbuka di Kota Bandung mengalami kenaikan yang cukup signifikan, banyak faktor yang menyebabkan jumlah pengangguran menjadi bertambah dibandingkan tahun Salah satu faktor naiknya angka pengangguran disebabkan tingkat kesempatan kerja di Kota Bandung juga mengalami penurunan dari nilai 91,95% pada tahun 2014 menjadi 90,98% pada tahun Selain itu faktor adanya tenaga kerja yang dirumahkan (PHK), hal tersebut dapat dilihat pada grafik sebagai berikut: Grafik 3.4 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka di Kota Bandung Tahun Untuk lebih jelasnya jumlah penganggur, jumlah bekerja, dan jumlah angkatan kerja dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 sebagai berikut : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

23 Tabel 3.8 Data Jumlah Penganggur, Jumlah Bekerja dan Angkatan Kerja Kota Bandung Tahun No Uraian 1. Jumlah Penganggur 2. Jumlah Bekerja 3. Jumlah Angkatan Kerja Tahun ,000,140 1,012,946 1,064,167 1,047,235 1,096, Sumber data : BPS Kota Bandung Dari data perkembangan tersebut, untuk memperjelas bahan evaluasi dapat dilihat pada grafik perbandingan sebagai berikut: Grafik 3.5 Perkembangan Jumlah Penganggur, Bekerja, dan Angkatan Kerja di Kota Bandung Tahun Keberhasilan capaian kinerja Pemerintah Kota Bandung perlu dibandingkan pula dengan pencapaian kinerja Kota lainnya, namun pada kesempatan ini hanya bisa diperbandingan dengan capaian kinerja Pemerintah Propinsi Jawa Barat. Indikator kinerja yang dapat diperbandingkan dan dianalisa ketercapaiannya antara Propinsi Jawa Barat dengan Kota Bandung pada indikator Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dapat dilihat pada tabel berikut ini: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

24 Tabel 3.9 Perbandingan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Propinsi Jawa Barat dan Kota Bandung Tahun Tingkat Pengangguran Terbuka (Tahun/%) No. Uraian Satuan 2013 N/T 2014 N/T 2015 N/T 1. Propinsi Jawa Barat % 9,16 N 0,16 8,45 T 0,71 8,72 N 0,27 2. Kota Bandung % 10,98 N 1,81 8,05 T 2,93 9,02 N 0,97 Sumber Data : Sakernas 2013 s.d BPS Jabar. Perbandingan tingkat pengangguran terbuka Jawa Barat dari tahun 2012 naik sebesar 0,16 persen menjadi 9,16 persen di tahun 2013, kemudian pada tahun 2014 menurun 0,71persen menjadi 8,45 persen dan pada tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 0,27 persen menjadi 8,72 persen. Sedangkan tingkat pengangguran terbuka Kota Bandung pada tahun 2012 meningkat 1,81 persen pada tahun 2013 menjadi 10,98 persen, pada tahun 2014 secara signifikan turun sebesar 2,93 persen menjadi 8,05 persen sedangkan pada tahun 2015 naik sebesar 0,97 persen menjadi 9,02 persen. Untuk lebih jelasnya dilihat dalam grafik di bawah ini : Grafik 3.6 Perbandingan TPT Propinsi Jawa Barat dan Kota Bandung Tahun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

25 Menyimak perkembangan realisasi target dan perbandingan tersebut, maka peningkatan kesejahteraan masyarakat salah satunya dapat diciptakan dengan adanya lapangan kerja yang memadai, karena peningkatan pertumbuhan ekonomi korelasinya dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja, aktivitas ekonomi meningkat maka kebutuhan faktor produksi terutama pekerja juga akan mengalami kenaikan, secara simultan akan mengurangi tingkat pengangguran. b. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 2 Meningkatkan Kompetensi dan Produktivitas Tenaga Kerja dalam upaya Peningkatan Kesempatan Kerja Meningkatkan Kompetensi dan Produktivitas Tenaga Kerja dalam upaya Peningkatan Kesempatan Kerja mempunyai 2 (dua) indikator kinerja sebagaimana tabel di bawah ini : Tabel 3.10 Analisis Pencapaian Sasaran 2 Meningkatkan Kompetensi dan Produktivitas Tenaga Kerja dalam upaya Peningkatan Kesempatan Kerja Tahun 2015 No. Indikator Kinerja 1. Prosentase Tenaga Kerja yang Kompeten Satuan Existing 2014 % 81,23 (7655/ 9424) Tahun 2015 Target Realisasi Prosentase Capaian Kinerja Target Akhir Renstra (Tahun 2018) 68, ,51% 68,10 2. Jumlah Calon Wirausaha Baru Orang ,00% Indikator Prosentase Tenaga Kerja yang Kompeten Indikator Prosentase Tenaga Kerja yang Kompeten adalah cerminan kinerja bidang Pelatihan Keterampilan dan Produktivitas Kerja, dan Bidang Penempatan Tenaga Kerja, rumusan yang terkandung dalam target tersebut adalah Jumlah Pencari Kerja Terdaftar lulusan SMK sampai dengan Sarjana (produk kinerja Bidang Penempatan Tenaga Kerja), ditambah dengan hasil pelaksanaan Uji Kompetensi Tenaga Kerja yang lulus dan mendapatkan sertifikat (produk kinerja Bidang Pelatihan dan Produktivitas). Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

26 Rumusan ini didapat dari pengertian Kompetensi Kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan / keahlian dan sikap kerja yang sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan. Tingkat capaian kinerja 124,51% realisasi melebihi target yang ditetapkan. Capaian indikator ini melebihi target merupakan data real capaian pada tahun 2015 untuk mengukur seberapa persen pencari kerja yang terdaftar, dan peserta pelatihan yang mempunyai kompetensi kerja; target ini adalah target kinerja baru hasil Reviu Tim Menpan, merevisi target Rasio Tenaga Kerja Terampil dan Produktif, alasan revisi adalah target Rasio tersebut hanya mengukur seberapa banyak/persen usulan musrenbang yang diakomodir untuk dilatih oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, target ini tidak mencerminkan outcome, hanya mengukur output saja. Perbandingan Tenaga Kerja yang Kompeten Disnaker Kota Bandung dengan Disnakertrans Provinsi Jawa Barat Analisa Prosentase Tenaga Kerja yang Kompeten, hanya membandingkan kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan, karena indikator ini baru ditetapkan setelah Reviu- Renstra. Untuk membandingkan kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya dan dengan kinerja instansi Kabupaten/Kota sekitar data tidak tersedia. Sebagai upaya menyajikan laporan kinerja yang lebih berkualitas Disnaker Kota Bandung melakukan koordinasi dengan Disnakertrans Propinsi Jawa Barat. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

27 Pada tahun 2015 prosentase tenaga kerja kompeten di Propinsi Jawa Barat sebesar 77,76% hasil dari pengukuran antara jumlah pencari kerja terdaftar lulusan SMK s.d sarjana sebanyak orang ditambah 660 orang yang mengikuti UJK dibagi dengan jumlah pencari kerja seluruh jawa barat sebanyak orang. Dari 77.76% tenaga kerja kompeten di seluruh jawa barat sebanyak 84,69% merupakan hasil capaian pengukuran tenaga kerja kompeten yang dihasilkan oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung. Berikut ini grafik perbandingan prosentase tenaga kerja yang kompeten antara Disnaker Kota Bandung dengan Disnakertrans Provinsi Jawa Barat : Grafik 3.7 Perbandingan Capaian Tenaga Kerja Kompeten Tahun Upaya yang telah dilakukan dalam meningkatkan kompetensi tenaga kerja agar Pencari Kerja diterima Dunia Kerja, adalah : 1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Lembaga Pelatihan Kerja melalui pembinaan sertifikasi LPK 2. Mendorong majunya pendidikan formal, karena merupakan salah satu persyaratan untuk bekerja dalam suatu perusahaan, serta melalui pendidikan non formal, berupa keterampilan khusus, kemampuan berkomunikasi serta diarahkan untuk menjadi lulusan sekolah yang mampu menciptakan suatu lapangan pekerjaan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

28 3. Meningkatkan kegiatan pelatihan kerja Pengangguran kebanyakan disebabkan oleh masalah tenaga kerja yang tidak terampil dan ahli. Perusahaan lebih menyukai calon pegawai yang sudah memiliki keterampilan atau keahlian tertentu. Relevansinya adalah kenyataannya sejumlah besar penganggur adalah orang yang belum memiliki keterampilan atau keahlian tertentu. 2. Indikator Jumlah Calon Wirausaha Baru Selanjutnya indikator kedua adalah turunan dari target RPJMD Kota Bandung Tahun : Penciptaan Wira Usaha Baru yang terdapat di Misi 4 Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan; sasaran 13 meningkatkan Kesempatan Kerja; Strategi 2 Menciptakan Wira Usaha Baru, SKPD leading sektornya adalah Dinas KUKM, Perindustrian dan Perdagangan. Sebagai gambaran target SKPD terkait sebagai berikut : Tabel 3.11 Target Penciptaan Wira Usaha Baru sesuai RPJMD Kota Bandung Tahun No SKPD Target Akhir Renstra (Tahun 2018) 1. Dinas KUKM, Perindustrian dan Perdagangan 2. Dinas Pendidikan Dinas Tenaga Kerja Dinas Pemuda dan Olahraga Dinas Pertanian Tenaga Kerja hasil pelatihan yang sudah mengikuti Uji Kompetensi untuk mendapatkan sertifikasi dibidangnya agar diterima di dunia kerja (dapat bekerja di sektor formal), jika tidak berhasil diarahkan untuk menjadi Calon Wira Usaha Baru Target Dinas Tenaga Kerja di Kota Bandung pada akhir Tahun 2018 dapat melatih sebanyak orang Calon Wira Usaha Baru. Untuk mencapai target tersebut pada umumnya yang dilakukan SKPD adalah melakukan pelatihan sesuai tupoksi bidangnya. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

29 Realisasi dari indikator untuk sasaran tersebut di atas, target pada tahun 2015 sebanyak orang tercapai sebanyak orang. Pencapaian target tersebut di Dinas Tenaga Kerja dilakukan oleh 3 (tiga) unit kerja, yaitu oleh Bidang Lattas (840 orang), Bidang Penta dan Transmigrasi (180 orang), dan UPT BLK (320 orang). Berikut ini dijelaskan tabel perkembangan jumlah wirausaha baru yang sudah dilaksanakan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dari Tahun : Tabel 3.12 Perkembangan Wirausaha Baru Berbasis Masyarakat, Kompetensi, Dan Berbasis Kewirausahaan Tahun No. Uraian Pelatihan Berbasis Masyarakat 2. Pelatihan Kompetensi Pelatihan Kewirausahaan2 Lebih rinci dengan grafik perkembangan jumlah wirausaha baru, berikut ini : Pelatihan Berbasis Masyarakat Pelatihan Kompetensi Pelatihan Kewirausahaan Grafik 3.8 Perkembangan Wirausaha Baru Tahun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

30 Perkembangan penciptaan wirausaha baru yang dilaksanakan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dari Tahun mengalami fluktuatif bergantung pada permintaan/kebutuhan dari masyarakat melalui Musrenbang dan juga adanya ketersediaan anggaran. Penciptaan wirausaha baru dikategorikan kedalam 3 kategori, yaitu : Pelatihan berbasis kompetensi, berbasis masyarakat dan berbasis kewirausahaan, dari ketiga pelatihan tersebut pelatihan yang paling banyak dilaksanakan adalah pelatihan berbasis kewirausahaan sebanyak orang karena mengakomodir semua permintaan dari masyarakat melalui Musrenbang, sedangkan untuk pelatihan berbasis kompetensi targetnya adalah lulusan SLTA sebanyak 320 orang, dan pelatihan berbasis masyarakat paling sedikit pelaksanaannya karena fokusnya pada permintaan dari kelompok masyarakat yaitu sebanyak 180 orang. Dinas Tenaga Kerja melalui Bidang Pelatihan dan Produktivitas melaksanakan pemagangan di perusahaan bagi Calon Wira Usaha Baru yang sudah dilatih harapannya tenaga kerja siap pakai dan diterima di dunia kerja atau menjadi wira usaha baru, sedangkan yang dilaksanakan oleh Bidang Penempatan dan Transmigrasi melakukan pelatihan teknis bagi penciptaan Wira Usaha Baru arahnya murni menyiapkan tenaga kerja calon wira usaha baru, karena materi 100% semua praktek mengolah suatu produksi/industri sejenis, pelatihan dilaksanakan ditempat Wirausahawan yang sudah berhasil. Permasalahan, jika Calon WUB hanya diberikan pelatihan kewirausahaan, pemagangan serta fasilitasi akses permodalan melalui intermediasi, dikhawatirkan akan mengakibatkan kurang berhasil dalam menciptakan WUB, karena untuk menciptakan satu orang Wira Usaha Baru dari 100 orang yang dilatih hasil seleksi rekruitment Calon WUB paling yang berhasil menjadi WUB sukses hanya 2 orang saja. Sudah tentu untuk penciptaan WUB perlu penanganan yang sinergi antara para pihak. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

31 Penyelesaian permasalahan Penciptaan WUB pelaksanaannya harus terkoordinasikan dengan baik dengan SKPD dan Instansi serta Lembaga terkait lain sesuai tupoksinya, seperti Perguruan Tinggi, Perbankan, KADIN, dan instansi/lembaga yang berkaitan dengan pengembangan kewirausahaan, sehingga harapan akhir Tahun 2018 dapat menciptakan Wira Usaha Baru akan berhasil, karena program ini merupakan program unggulan Bapak Walikota dan Wakil Walikota Bandung terpilih periode harapan terjadi multiplayer effect satu orang wira usaha baru berhasil akan mampu menciptakan lapangan kerja yang baru. Upaya selanjutnya yang telah dilakukan dalam meningkatkan penciptaan wira usaha baru yaitu mendorong sikap kewirausahaan para pencari kerja. Perbandingan Jumlah Wirausaha Baru Disnaker Kota Bandung dengan Disnakertrans Provinsi Jawa Barat Jumlah calon wirausaha baru yang telah dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dari Tahun mengalami kenaikan ini sebagai bukti keseriusan Disnaker untuk mencapai target janji Walikota Bandung dalam menciptakan Wirausahan baru. Berikut ini dijelaskan data perkembangan penciptaan calon wirausaha baru Disnaker Kota Bandung dengan Disnakertrans Propinsi Jawa Barat pada tahun : tabel 3.13 Perkembangan Penciptaan Calon Wirausaha Baru Pada Disnaker Kota Bandung Dan Disnakertrans Propinsi Jawa Barat Tahun Tahun Tahun No. Uraian Disnaker Kota Bandung orang orang 2. Disnakertrans Jabar orang orang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

32 Berikut ini grafik perkembangan penciptaan calon wirausaha baru pada Disnaker Kota Bandung dan Disnakertrans Jabar Tahun : Grafik 3.9 Perkembangan Penciptaan Calon Wirausaha Baru Pada Disnaker Kota Bandung Dan Disnakertrans Propinsi Jabar Tahun c. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 3 Meningkatnya Penempatan Tenaga Kerja Pada dasarnya untuk mengatasi pengangguran musiman, perlu adanya pemberian informasi yang cepat. Salah satu penyebab munculnya masalah pengangguran karena pencari kerja tidak tahu perusahaan apa saja yang membuka lowongan kerja, atau perusahaan seperti apa yang cocok dengan keterampilan yang dimiliki. Berkat kinerja Bidang Penempatan Tenaga Kerja yang didukung para Pejabat fungsional Pengantar Kerja, target kinerja terlampaui. Proses Penyediaan Informasi Lowongan Pekerjaan yang dilakukan adalah melalui Job Fair/Pameran Kerja yang dilaksanakan 2 kali Pameran/Bursa Kerja, melalui Bursa Kerja On-line. (BKOL) memberi kemudahan kepada Pengusaha melakukan entry secara on-line lowongan yang tersedia di perusahaan. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan, perusahaan mempunyai Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

33 kewajiban melaporkan perkembangan perusahaannya kepada Pemerintah melalui SKPD yang membidangi ketenagakerjaan. Tahun 2014 Disnaker termasuk sebagai Smart SKPD, inovasi yang dilakukan dalam upaya meningkatkan pelayanan publik adalah menyusun aplikasi Sistem Informasi Ketenagakerjaan yang diberi nama BIMMA (Bandung Integrated Manpower Management Aplications), sub sistem yang sudah berjalan di bidang Pengawasan yaitu Wajib Lapor On-line. dengan sistem ini, memberi kemudahan terhadap perusahaan untuk menyampaikan laporan perusahaannya melalui website Wajib Lapor On-line (paperless), diantara contentnya perusahaan wajib mengisi format lowongan kerja yang tersedia di perusahaannya, harapan kedepan adalah jumlah lowongan kerja yang tersedia di Kota Bandung meningkat dengan diketahuinya dan dilaksanakannya Wajib Lapor Ketenagakerjaan oleh Perusahaan melalui Website tersebut. Target lowongan kerja pada tahun 2015 sebanyak loker, dapat direalisasikan sebanyak lowongan kerja, berarti tercapai melebihi target. Tabel 3.14 Analisis Pencapaian Sasaran 3 Meningkatnya Penempatan Tenaga Kerja Tahun 2015 No Indikator Kinerja Satuan Existing Tahun 2014 Tahun 2015 Target Realisasi Prosentase Capaian Kinerja Target Akhir Renstra (Tahun 2018) 1. Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru 2. Prosentase Pencari Kerja terdaftar yang ditempatkan Loker ,72% % 41,92 42,44 51,96 122,43% 44,88 1. Indikator Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru Indikator Menciptakan Lapangan Pekerjaan Baru adalah janji politik Walikota dan Wakil Walikota Bandung Terpilih yang dituangkan dalam Dokumen RPJMD Kota Bandung Tahun , untuk mencapai target tersebut Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

34 Dinas Tenaga Kerja menetapkan target pada akhir Tahun 2018 Lowongan Pekerjaan Baru sebanyak lowongan kerja, dan Tahun 2015 dari target Lowongan Kerja Baru, terealisasi pada tahun 2015 sebanyak Lowongan Kerja Baru; Dipersentase mencapai 101,72%, kategori target tercapai melebihi target. Berikut ini tabel perkembangan jumlah lowongan kerja dari tahun , sebagaimana dibawah ini : Tabel 3.15 Perkembangan Lowongan Pekerjaan Tahun No. Uraian Tahun Lowongan Kerja Lebih rincinya dijelaskan pula dalam grafik perkembangan jumlah lowongan kerja dari tahun dibawah ini : Grafik 3.10 Perkembangan Lowongan Pekerjaan Pada tahun jumlah lowongan kerja sangat tinggi yaitu loker dan loker, ini disebabkan pada tahun tersebut ada penerimaan CPNS di lingkungan Pemerintah Kota Bandung maupun yang lainnya, sehingga pencatatan lowongan kerja pada tahun tersebut sangat tinggi, sementara tahun berikutnya di tahun jumlah lowongan kerja Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

35 menurun tajam, jumlah ini murni jumlah lowongan kerja yang di data para fungsional kerja Dinas Tenaga Kerja, baru pada tahun 2015 jumlah lowongan kerja tinggi lagi yaitu sebesar Perbandingan Jumlah Lowongan Pekerjaan antara Disnaker Kota Bandung dengan Disnakertrans Provinsi Jawa Barat Jika lowongan kerja yang terdaftar pada Disnaker Kota Bandung dibandingkan dengan lowongan kerja yang ada pada Disnakertrans Provinsi Jawa Barat, maka Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung berkontribusi pada penyediaan lowongan kerja sebesar loker pada tahun 2014 dan loker pada tahun Dibawah ini dijelaskan tabel perbandingan capaian lowongan kerja Disnaker Kota Bandung dengan Disnakertrans Propinsi Jawa Barat : No. Tabel 3.16 Perbandingan Lowongan kerja Disnaker Kota Bandung dan Disnakertrans Propinsi Jawa Barat Tahun Uraian 1. Lowongan Kerja terdaftar pada Disnaker Kota Bandung 2. Lowongan Kerja terdaftar pada Disnakertrans Jabar Tahun 2014 Tahun loker loker loker loker Disnaker Kota Bandung Disnakertrans Jabar Grafik 3.11 Perbandingan Lowongan kerja Disnaker Kota Bandung dan Disnakertrans Propinsi Jawa Barat Tahun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

36 2. Indikator Prosentase Pencari Kerja terdaftar yang ditempatkan No. Indikator Kinerja Utama Target Kedua Prosentase Pencari Kerja terdaftar yang ditempatkan akhir Tahun 2018 ditentukan target sebesar 44,88 persen, Tahun 2015 telah ditetapkan target sebesar 42,44 dan direalisasikan sebesar 51,96 persen kategori melebihi target. Realisasi data pendukung pencapaian sasaran 3 apabila dibuat tabel Tahun adalah sebagai berikut : Tabel 3.17 Pencapaian Indikator Sasaran 3 Tahun Satuan Tahun Lowongan Kerja Baru Loker Pendaftaran Pencari Kerja 3. Penempatan Tenaga Kerja Orang Orang Lebih jelasnya dapat dilihat dari grafik dibawah ini: Grafik 3.12 Perbandingan loker, pencari kerja dan penempatan tenaga kerja Tahun Perkembangan pencari kerja, lowongan kerja dan penempatan tenaga kerja dari tahun mengalami naik turun. Jumlah pencari kerja tertinggi terjadi pada tahun 2010 dan 2013, terjadi karena adanya penerimaan tes CPNS, sementara pada tahun 2011, 2012, 2014 dan 2015 jumlah pencari kerja relatif stabil. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

37 Untuk lowongan kerja dan penempatan tenaga kerja yang terdaftar di Dinas Tenaga Kerja dari tahun relatif stabil, hal ini disebabkan karena banyak perusahaan yang tidak melaporkan adanya lowongan kerja maupun penempatan tenaga kerja kepada Dinas Tenaga Kerja. Perbandingan Jumlah penempatan tenaga kerja antara Disnaker Kota Bandung dengan Disnakertrans Provinsi Jawa Barat Jika dibandingkan jumlah penempatan tenaga kerja yang terdaftar pada Disnaker Kota Bandung capaiannya sebesar 0,98% dari jumlah penempatan tenaga kerja di Disnakertrans Jabar sebesar orang pada tahun 2015, sedangkan pada tahun 2014 capaiannya sebesar 0,81% dari jumlah penempatan tenaga kerja Disnakertrans Jabar sebesar orang. Realisasi perkembangannya dijelaskan dalam tabel dan grafik berikut ini : Tabel 3.18 Perkembangan penempatan tenaga kerja Disnaker Kota Bandung dan Disnakertrans Jawa Barat Tahun No. Uraian Tahun 2014 Tahun Penempatan Tenaga Kerja terdaftar pada Disnaker Kota Bandung orang orang 2. Penempatan Tenaga Kerja terdaftar pada Disnakertrans Jabar orang orang Grafik perbandingan penempatan tenaga kerja : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

38 Grafik 3.13 Perbandingan penempatan tenaga kerja tahun Disnaker Kota Bandung dan Disnakertrans Jabar Pada tahun 2015 jika membandingkan jumlah lowongan kerja yang tersedia sebagaimana tabel di atas terjadi kesenjangan antara penempatan tenaga kerja orang, dan lowongan kerja yang tersedia formasi, berarti hanya 39,79 persen terjadi penyerapan tenaga kerja. Permasalahannya adalah Pencari Kerja yang ingin memperoleh pekerjaan dari pemberi kerja untuk pengisian lowongan kerja yang tersedia tidak sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya, serta tidak sesuai dengan kualifikasi pekerjaan yang tersedia atau dalam istilah ketenagakerjaan disebut antara Lowongan Kerja Tersedia dengan Pencari Kerja tidak Link and Match. Penyelesaian masalah di atas adalah dengan pelatihan kerja untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan, kemudian dilakukan uji kompetensi kerja adalah pengukuran kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan/keahlian dan sikap kerja yang sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan. Selain itu beberapa upaya lain yang bisa dilakukan adalah melalui : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

39 1. Penyediaan Informasi tentang Kebutuhan Tenaga Kerja/Lowongan kerja melalui Job Fair/Pameran Kerja dan Bursa Kerja On-line. Untuk mengatasi pengangguran musiman, perlu adanya pemberian informasi yang cepat mengenai tempat-tempat mana yang sedang memerlukan tenaga kerja. Masalah pengangguran dapat muncul karena orang tidak tahu perusahaan apa saja yang membuka lowongan kerja, atau perusahaan seperti apa yang cocok dengan keterampilan yang dimiliki. Masalah tersebut adalah persoalan informasi. 2. Adanya dorongan-dorongan (penyuluhan) untuk giat bekerja melalui bimbingan teknis memperbaiki kejiwaan, mental dan moralitas para pengangguran untuk melakukan hal yang berguna dan berdampak positif. Seperti; pembinaan mental, taat beragama, memperbaiki karakter, memiliki kepribadian yang baik, memperbaiki kapasitas dan kualitas yang menjadikan diri diterima di lapangan pekerjaan, karena diindikasikan penduduk Kota Bandung bila upah kerja rendah maka orang lebih suka menganggur. 3. Bisnis online Apabila dijalankan dengan serius, sebenarnya cara ini cukup berhasil dalam mengurangi pengangguran bahkan mengatasi kemiskinan di suatu negara. Dalam menjalankan bisnis online sangatlah mudah dapat dijalankan semua orang, karena tidak diperlukan modal yang besar d. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 4 Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan Pencapaian sasaran 4 Misi disusun 5 indikator yaitu: (1) Prosentase Perusahaan yang berkasus tentang ketenagakerjaan, (2) Prosentase Kasus yang diselesaikan melalui Perjanjian Bersama (PB), (3) Prosentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek, (4) Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Peraturan Ketenagakerjaan dan (5) Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan. Misi ini menjadi target kinerja Bidang Perselisihan Hubungan Industrial dan Jamsostek, dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

40 Bidang Ketenagakerjaan. Pengawasan Realisasinya sebagaimana tabel di bawah ini : Tabel 3.19 Analisis Pencapaian Sasaran 4 Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan Tahun 2015 No Indikator Kinerja Utama Satuan 1. Prosentase Perusahaan yang berkasus tentang ketenagakerjaan 2. Prosentase Kasus yang diselesaikan melalui Perjanjian Bersama (PB) 3. Prosentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek 4. Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Peraturan Ketenagakerjaan 5. Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan Existing Tahun 2014 Tahun 2015 Target Realisasi Target Akhir 2018 Persen 5,51 4,76 4,81 4,09 Persen 55,00 56,00 57,27 58,00 Persen 72,33 73,70 86,54 82,97 Perusah aan Perusah aan Indikator Prosentase Perusahaan yang berkasus tentang ketenagakerjaan Indikator kinerja pertama direalisasikan 4,81 persen target tidak tercapai dari target 4,76, rumusannya adalah realisasi 110 kasus yang masuk dibanding dengan perusahaan yang melaksanakan wajib lapor ketenagakerjaan Tahun 2015 target ini adalah indikator kinerja baru hasil reviu Tim Menpan & RB. Meningkat dan menurunnya kasus yang masuk tergantung pada pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh kedua bidang yang menangani perlindungan ketenagakerjaan, selain faktor internal juga faktor eksternal sangat mempengaruhi tingginya kasus yang masuk, diantaranya faktor ekonomi dan politik, seperti adanya peningkatan harga BBM dan tarif Listrik akan berpengaruh pada pelaku ekonomi, yaitu menurunkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

41 kemampuan perusahaan untuk memenuhi biaya produksi, dan Tenaga Kerja adalah salah satu faktor produksi yang ikut terpengaruh akibat kebijakan Pemerintah tersebut. Target akhir RENSTRA menurunnya prosentase kasus yang masuk dari Tahun 2014 sebesar 5,51 persen menjadi 4,09 persen dari jumlah Perusahaan Wajib Lapor Ketenagakerjaan pada Tahun 2018 dapat direalisasikan dengan mengoptimalkan kinerja kedua Bidang yang menangani Perlindungan Ketenagakerjaan, melalui pembinaan SP/SB /SBSI, sosialisasi peraturan ketenagakerjaan & jamsostek, pemeriksaan dan pengawasan perusahaan karena walaupun prosentase kecil tetapi yang namanya penyelesaian perselisihan hubungan industrial bobotnya sangat berat dan memerlukan waktu untuk penyelesaiannya. Perbandingan Jumlah Kasus masuk antara Disnaker Kota Bandung dengan Disnakertrans Provinsi Jawa Barat Pada tahun 2015 jumlah kasus yang tercatat pada Disnaker Kota Bandung yaitu sebanyak 110 kasus, dengan rincian 63 kasus selesai melalui perjanjian bersama, 37 kasus anjuran dan sisanya 10 kasus masih dalam proses mediasi. Jika dibandingkan dengan jumlah kasus yang tercatat pada Disnakertrans Propinsi Jawa Barat pada tahun 2015 ada kasus, berarti sebesar 8,08% kasus yang ada di Propinsi Jawa Barat merupakan kasus yang terjadi di Kota Bandung. Sedangkan pada tahun 2014 kasus yang masuk lebih sedikit yaitu sebanyak kasus dibandingkan dengan kasus yang masuk pada Disnaker Kota Bandung sebanyak 109 kasus berarti 8,61% kasus terjadi di Kota Bandung berikut ini tabel dan grafik perbandingan kasus yang masuk pada tahun : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

42 Tabel 3.20 Perbandingan Kasus Yang Masuk dan selesai dengan Perjanjian Bersama (PB) pada Tahun 2015 Disnaker Kota Bandung dan Disnakertrans Propinsi Jawa Barat No. Uraian Kasus Masuk Selesai dengan PB 1. Jumlah kasus terdaftar pada Disnaker Kota Bandung 110 kasus 63 kasus 2. Jumlah kasus terdaftar pada Disnakertrans Jabar kasus 330 kasus Dijelaskan juga dalam grafik dibawah ini : Grafik 3.14 Perbandingan Kasus Yang Masuk dan selesai dengan Perjanjian Besama (PB) Disnaker Kota Bandung dan Disnakertrans Propinsi Jawa Barat Tahun Indikator Prosentase Kasus yang diselesaikan melalui Perjanjian Bersama (PB) Target kedua yang didasarkan pada indikator kinerja SPM Permennakertrans Nomor 2 Tahun 2014, adalah tindak lanjut penanganan target pertama yaitu 110 kasus yang masuk, realisasi 57,27 persen yaitu dengan perbandingan 63 kasus yang diselesaikan melalui Perjanjian Bersama. Target kinerja ini sama dengan target kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM). Dari 110 kasus yang masuk diselesaikan melalui Perjanjian Bersama (PB) sebanyak 63 kasus, anjuran 37 kasus, dan 10 kasus masih dalam proses mediasi. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

43 Berikut ini kami sajikan tabel perbandingan kasus yang masuk dengan kasus yang diselesaikan melalui perjanjian bersama (PB) dari tahun : Tabel 3.21 Perkembangan kasus yang masuk dan kasus selesai melalui Perjanjian Bersama Tahun No. Uraian Tahun Jumlah Kasus masuk Jumlah kasus selesai melalui perjanjian bersama (PB) Untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui grafik perbandingan antara kasus yang masuk dengan kasus yang diselesaikan melalui perjanjian bersama (PB) : Grafik 3.15 Perbandingan Kasus yang masuk dan Kasus yang selesai melalui Perjanjian Bersama Tahun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

44 Dari tahun angka kasus perselisihan hububungan industrial yang masuk pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung terus meningkat, ini disebabkan oleh kompleksitas permasalahan yang terjadi di perusahaan, mediasi yang dilaksanakan Disnaker tidak mudah untuk medapatkan kesepakan antara pihak yang berselisih, sementara jumlah mediator yang ada pada Disnaker Kota Bandung tidak sebanding dengan jumlah kasus yang masuk. Hubungan Industrial adalah suatu sistem hubungan yang terbentuk antara para pelaku dalam proses produksi barang dan/atau jasa yang terdiri dari unsur pengusaha, pekerja/buruh dan pemerintah yang didasarkan pada nilainilai Pancasila dan UUD Perselisihan Hubungan Industrial merupakan perbedaan pendapat yang mengakibatkan pertentangan antara pengusaha atau gabungan pengusaha dengan pekerja/buruh atau serikat pekerja/buruh karena adanya perselisihan mengenai hak, kepentingan, PHK atau perselisihan antar serikat pekerja/buruh dalam satu perusahaan. Suatu hal yang sangat mendukung pada kondusifitas tripartit yaitu adanya aksi Walikota Bandung yang proaktif menanggapi usulan para pengusaha dan Serikat Pekerja pada tahun 2014 Walikota Bandung langsung menghadap Kementerian Tenaga Kerja Dan Transmgirasi RI pada saat diminta Serikat Pekerja menyampaikan usulan peningkatan jumlah item yang dijadikan alat survey dalam penentuan Kebutuhan Hidup Layak/KHL, maka hubungan industrial di Kota Bandung cukup kondusif sehingga target kinerja dapat direalisasikan dengan baik. Target akhir RENSTRA di Tahun 2018, kasus yang dapat diselesaikan melalui Perjanjian Bersama meningkat menjadi 58 persen, karena trend yang terjadi berdasarkan pengalaman setiap akhir masa jabatan seorang Kepala Daerah, suhu politik meningkatkan, berkaitan dengan kondisi politik diluar kewenangan Dinas Tenaga Kerja Kota Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

45 Bandung biasanya paling mudah mempropokasi para pekerja untuk dijadikan alat politik, sehingga sering terjadi demo, akibatnya kegiatan perekonomian terganggu, bisa berdampak pada terjadinya PHK. Maka untuk target ini tidak dapat diperjanjikan pada akhir RENSTRA yang otomatis berakhirnya masa Jabatan Walikota Bandung untuk menetapkan target dibawah Tahun sebelumnya. 3. Indikator Prosentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek Indikator ketiga dari target sasaran 4 Perlindungan Ketenagakerjaan yaitu Prosentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek adalah, sama seperti indikator kedua adalah target kinerja SPM urusan ketenagakerjaan. Tahun 2015 realisasi prosentase 86,54 persen, dari pekerja/buruh yang masuk program Jamsostek, dari orang tenaga kerja berdasarkan wajib lapor ketenagakerjaan. Jaminan Sosial Tenaga Kerja Pemberian penghargaan K3 Award dari Kementerian Ketenagakerjaan RI yang selanjutnya disingkat JAMSOSTEK adalah suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santuan berupa uang penggganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua, dan meninggal dunia. Penjaminan ini sangat penting bagi para pekerja/buruh sebagai upaya preventif bagi perlindungan diri sendiri maupun keluarganya. Dari data di atas, Kota Bandung tingkat kesadaran perusahaan dan pekerjanya sangat tinggi dalam hal keikutsertaan dalam penjaminan sosial ketenagakerjaan, realisasi kepesertaan dari data pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek berdasarkan Wajib Lapor Ketenagakerjaan pada tahun 2015 sebesar 86,54 persen. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

46 Perbandingan Jumlah peserta jamsostek antara Disnaker Kota Bandung dengan Disnakertrans Provinsi Jawa Barat Pada tahun 2015 jumlah tenaga kerja Kota Bandung yang masuk program jamsostek sebesar , sedangkan peserta jamsostek yang terdaftar pada Disnakertrans Propinsi Jawa Barat sebesar orang. Berarti hanya 6,27% kontribusi yang diberikan oleh Kota Bandung dalam program Jamsostek. Dibawah ini disajikan tabel dan grafik capaian jumlah tenaga kerja yang mengikuti program jamsostek di Kota Bandung dan Jawa Barat pada tahun 2015 : Tabel 3.22 Perkembangan peserta jamsostek antara Disnaker Kota Bandung dan Disnakertrans Propinsi Jawa Barat Tahun 2015 No Uraian Disnaker Kota Bandung Disnakertrans Jawa Barat 1. Jumlah tenaga kerja yang mengikuti Jamsostek Jumlah tenaga kerja terdaftar berdasarkan wajib lapor Untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui grafik dibawah ini : Grafik 3.16 Perkembangan Peserta Jamsostek Antara Disnaker Kota Bandung Dan Disnakertrans Propinsi Jawa Barat Tahun 2015 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

47 4. Indikator Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Peraturan Ketenagakerjaan Indikator ke-empat adalah realisasi sebanyak 34 Perusahaan yang melaksanakan peraturan ketenagakerjaan, sama dengan indikator nomor 1 adalah target baru hasil Reviu Tim Menpan, Tahun 2015 Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung mempunyai data perusahaan yang melaksanakan peraturan ketenagakerjaan dari rencana perusahaan yang melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan, dapat dipilah berapa perusahaan yang melaksanakan ketentuan norma ketenagakerjaan (dari 33 norma, minimal 5 atau 10 norma dilaksanakan) dan realisasi pada Tahun 2015 ini sebanyak 34 perusahaan yang melaksanakan peraturan ketenagakerjaan. Karena makin meningkatnya jumlah perusahaan yang melaksanakan norma ketenagakerjaan adalah bukti keberhasilan kinerja Dinas Tenaga Kerja melalui Bidang Pengawasan dengan dibantu 15 orang fungsional Pengawas Ketenagakerjaan (Umum dan spesialis) dalam melaksanakan pengawasan ketenagakerjaan terhadap perusahaan. 5. Indikator Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan Indikator kelima adalah realisasi sebanyak Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan, sama dengan indikator nomor 1 adalah target baru hasil Reviu Tim Menpan. Target tahun 2015 ini sebanyak perusahaan yang melaksanakan wajib lapor ketenagakerjaan dapat terealisasi sebanyak perusahaan, realisasi melebihi target. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan perlindungan ketenagakerjaan di atas, diantaranya adalah : 1. Meningkatkan kerjasama dan harmonisasi LKS Tripartit melalui peningkatan volume rapat-rapat koordinasi dengan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

48 semua anggota Tim berdasarkan Surat Keputusan Walikota Bandung. 2. Semakin bertambahnya kasus perselisihan kepentingan yang sulit diselesaikan secara damai (PB), sudah menjadi keharusan adanya penambahan tenaga fungsional mediator PHI secara proporsional membandingkan dengan jumlah perusahaan terdaftar kumulatif pada buku induk sampai tahun 2015, sehingga mediator PHI dapat melaksanakan fungsinya yang utama yaitu melakukan pembinaan hubungan industrial terhadap perusahaan untuk pencegahan terjadinya perselisihan hubungan industrial secara prefentif. Sehubungan tenaga fungsional mediator hanya tinggal 2 (dua) orang lagi, maka selama ini hanya fungsi penyelesaian kasus yang masuk saja yang dapat dilaksanakan. Yang terjadi seorang pejabat fungsional mediator tersita waktunya hanya untuk menyelesaikan kasus saja 3. Fungsi pemeriksaan perusahaan yang dilaksanakan oleh fungsional Pengawas Ketenagakerjaan perlu dimaksimalkan, misalkan menyelesaikan kasus pelanggaran norma ketenagakerjaan secara tuntas, sehingga pada tahun berikutnya kasus yang sama di perusahaan yang sama tidak muncul kembali. e. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 5 Meningkatnya Minat Bertransmigrasi Pengangguran terutama di Pulau Jawa dapat sedikit teratasi melalui upaya mendorong minat masyarakat untuk bertransmgirasi dengan penyuluhan dan pemberian stimulan bagi yang siap diberangkatkan dengan motivasi dan penyampaian informasi positif. Masih luasnya lahan di luar Pulau Jawa lebih banyak menyediakan lapangan pekerjaan. Baik peluang berwirausaha maupun pekerjaan di perusahaan lebih terbuka lebar. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

49 Tabel 3.23 Analisis Pencapaian Sasaran 5 Meningkatnya Minat Bertransmigrasi Tahun 2015 No. Indikator Sasaran Satuan 1. Jumlah Calon Transmigran Terseleksi Jiwa Kondisi Tahun Target Tahun 2015 Realisa si Tahun 2015 Target Akhir (2018) Target Tahun 2015 sebanyak 88 Jiwa Jumlah Calon Transmigran Terseleksi dan berhasil dilaksanakan lebih dari 100 persen yaitu sebanyak 100 jiwa adalah target hasil Reviu Tim Menpan sesuai tupoksi dan kewenangan Pemerintah Daerah sebagai pengganti target penempatan transmigrasi yang tidak dapat direalisasikan, tahun 2015 sama seperti tahun 2014 adalah Nol Persen berarti tidak ada penempatan transmigrasi. Target 568 Calon Transmigran terseleksi sudah direalisasikan di Tahun 2014 sebanyak 60 orang, ditambah realisasi tahun 2015 sebanyak 100 Jiwa berarti 408 lagi sisa target di akhir Tahun 2018 dalam kurun waktu empat tahun lagi diupayakan dilaksanakan melalui sosialisasi program dan penyuluhan yang dilakukan di kewilayahan. Perkembangan Calon Transmigran Terseleksi Disnaker Kota Bandung Dan Disnakertrans Jawa Barat Tahun 2015 Pada tahun 2015 jumlah calon transmigran terseleksi pada Disnaker Kota Bandung sebanyak 100 jiwa, sedangkan calon transmigran terseleksi pada Disnakertrans Propinsi Jawa Barat sebanyak 251 jiwa. Berarti 39,84% calon transmigran terseleksi berasal dari Kota Bandung. Seperti dijelaskan dalam tabel berikut ini : Tabel 3.24 Perbandingan jumlah calon transmigran terseleksi antara Disnaker Kota Bandung dan Disnakertrans Propinsi Jawa Barat Tahun 2015 No Uraian Disnaker Kota Bandung 60 Jiwa 100 Jiwa 2. Disnakertrans Jawa Barat 108 Jiwa 251 Jiwa Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

50 Berikut ini grafik Perbandingan jumlah calon transmigran terseleksi antara Disnaker Kota Bandung dan Disnakertrans Propinsi Jawa Barat Tahun : Grafik 3.17 Calon Transmigran Terseleksi Disnaker Kota Bandung dan Disnakertrans Propinsi Jawa Barat Tahun C. Capaian Indikator Kinerja RENSTRA Pendukung Target Kinerja pokok dalam RENSTRA menjadi Indikator Kinerja Utama yaitu nomor 1 sampai nomor 11 seperti tersebut di atas dituangkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) yang ditandatangani Kepala Dinas Tenaga Kerja dengan Walikota Bandung, kemudian target kinerja nomor 12 sampai 14 adalah target kinerja RENSTRA yang mendukung atas ketercapaian 11 target IKU. Realisasi 4 target pendukung sebagaimana di bawah ini : No. Tabel 3.25 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2015 Indikator Kinerja Sasaran Renstra Satuan Target tahun 2015 Realisasi triwulan 1 Realisasi triwulan 2 Realisasi triwulan 3 Realisasi triwulan 4 Capaian Kinerja 12. Nilai Evaluasi AKIP Kategori 65,00 n/a n/a n/a 68, Persentase Temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti 14. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Persen 100 n/a n/a n/a Kategori 78,85 n/a n/a n/a 78, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

51 f. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 6 No. Indikator Sasaran Satuan Selanjutnya pencapaian sasaran 6 Meningkatnya Kapasitas Akuntabilitas Kinerja Birokrasi, sebagaimana tabel di bawah ini: Tabel 3.26 Analisis Pencapaian Sasaran 6 Meningkatnya Kapasitas Akuntabilitas Kinerja Birokrasi Tahun 2015 Kondisi Tahun 2014 Target Tahun 2015 Realisasi Tahun 2015 Capaian kinerja (%) Target Akhir Renstra Nilai Evaluasi AKIP Kategori 64,29 65,00 68,03 104,66% Melebihi targte Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi Prosentase Temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti Persen , % Tercapai sesuai target Indikator Nilai Evaluasi AKIP Indikator kinerja nilai evaluasi AKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung yang dilaksanakan oleh Inspektorat Kota Bandung pada pertengahan tahun 2015 sebesar 68,03% namun self assesment yang dilaksanakan oleh Kementerian Menpan & RB nilai AKIP Disnaker Kota Bandung sebesar 82,47 yang merupakan kontribusi Disnaker Kota Bandung dalam upaya mewujudkan SAKIP Juara Kota Bandung dan mendapatkan hasil nilai A dari Kemenpan & RB RI pada tahun Indikator Sasaran Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti Indikator kinerja Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti tercapai 100 persen. g. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 7 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Indikator kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) tercapai sebesar 78,85 persen sesuai target. Selanjutnya pencapaian sasaran 7 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik satu indikator, dapat dilihat dalam tabel dibawah ini: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

52 No. Indikator Sasaran Tabel 3.27 Analisis Pencapaian Sasaran 7 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Perbandingan Tahun 2014 dan 2015 Satuan Realisasi Tahun 2014 Target Renstra Tahun 2015 Realisasi Tahun 2015 Prosentase Capaian Kinerja (perbandingan realisasi 2014 dengan 2015) Target Akhir Renstra (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Indeks Kepuasan Nilai 70,5 78,85 70 Masyarakat (IKM) Setelah Dikonversi 78,85 8,35 Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai 2,82-3,15 0,33-1. Prosedur Nilai 2,91-3,22 0,31 - Pelayanan 2. Persyaratan Nilai 2,92-3,18 0,26 - Pelayanan 3. Kejelasan Nilai 2,88-3,22 0,34 - Petugas Pelayanan 4. Kedisiplinan Nilai 2,83-3,22 0,39 - Petugas Pelayanan 5. Tanggungjawab Nilai 2,85-3,01 0,16 - Petugas Pelayanan 6. Kemampuan Nilai 2,87-3,17 0,30 - Petugas Pelayanan 7. Kecepatan Nilai 2,65-3,19 0,54 - Pelayanan 8. Keadilan Nilai 2,89-3,16 0,27 - Mendapatkan Pelayanan 9. Kesopanan dan Nilai 2,79-2,99 0,20 - Keramahan Petugas 10. Kewajaran Biaya Nilai 2,91-3,37 0,46 - Pelayanan 11. Kepastian Biaya Nilai 2,79-3,31 0,52 - Pelayanan 12. Kepastian Nilai 2,67-3,22 0,55 - Jadwal Pelayanan 13. Kenyamanan Nilai 2,84-3,03 0,19 - Lingkungan 14. Keamanan Pelayanan Nilai 2,96-3,13 0,17 - Sumber : Subbag Keu&Program Disnaker, diolah Tahun 2015 Nilai Interval Konversi IKM dari 25 ke 43,75 mutu pelayanan D; dari 43,76 ke 62,50 mutu pelayanan C; interval 62,51 ke 81,25 mutu pelayanan B; kemudian interval 81,20 ke 100 mutu pelayanan A. Berdasarkan tabel di atas target penilaian IKM yang direncanakan dengan skor 62, dari 150 responden yang disebar dengan 14 (empat belas) variabel unsur pelayanan sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor KEP/25/M.PAN , yaitu Unsur : 1).prosedur pelayanan; 2).persyaratan pelayanan; 3).kejelasan petugas pelayanan; Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

53 4).kedisiplinan petugas pelayanan; 5) tanggungjawab petugas pelayanan; 6).kemampuan petugas pelayanan; 7).kecepatan pelayanan; 8).keadilan mendapatkan pelayanan; 9).kesopanan dan keramahan petugas; 10).kewajaran biaya pelayanan; 11).kepastian biaya pelayanan; 12).kepastian jadwal pelayanan; 13).kenyamanan lingkungan; 14).dan keamanan pelayanan. Sasaran survey adalah 27 Standar Operasional Pelayanan urusan ketenagakerjaan (terlampir) hasilnya mendapatkan skor IKM Tahun 2015 nilai indeks unit pelayanan setelah dikonversi = nilai indeks x nilai dasar (3,15 x 25) sama dengan 78,85 dan dikategorikan Baik, meningkat 8,35 persen dari Tahun 2014 sebesar 70,50, secara menyeluruh mutu kinerja pelayanan Dinas Tenaga Kerja mendapatkan kategori BAIK, capaian kinerja sesuai dengan yang ditargetkan menunjukkan 100 persen berarti tercapai sesuai rencana yang ditetapkan. Kalau dilihat dari data di atas, terdapat beberapa point/unsur yang progres peningkatannya lebih tinggi yaitu Kepastian Jadwal Pelayanan meningkat 0,55%, Kecepatan Pelayanan meningkat 0,54%, dan Kepastian Biaya Pelayanan meningkat 0,52%. Selain itu ada juga progres peningkatannya yang kurang yaitu Tanggungjawab Petugas Pelayanan hanya 0,16%, Keamanan Pelayanan sebesar 0,17%, Kenyamanan Lingkungan pun hanya meningkat 0,19%. Jika dibandingkan dengan hasil survey IKM Kota Bandung dengan nilai 75,23, kepuasan pelanggan terhadap layanan aparat Dinas Tenaga Kerja lebih tinggi. Berikut tanggapan responden terhadap pelayanan Bidang-Bidang, adalah sebagai berikut : No. Tabel 3.28 Tanggapan responden terhadap pelayanan Bidang-Bidang Tahun 2015 Bidang 1. Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja Jumlah SOP Nilai Nilai Tertinggi/Terendah 7 80,50/B Tertinggi U6 (3,14) Terendah U9 (2,57) 2. Penempatan Tenaga Kerja 9 78,22/B Tertinggi U10 (3,33) 3. Pembinaan Hubungan Industrial dan Jamsostek 4. Pengawasan Ketenagakerjaan Terendah U9 (3,04) 4 72,78/B Tertinggi U6 (3,14) Terendah U9 (2,57) 7 81,79/A Tertinggi U10 (3,49) Terendah U13 (3,00) Bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan Jamsostek di posisi terendah dengan nilai 72,78 karena bidang ini tugas pokok dan fungsinya adalah memediasi perselisihan antar pekerja/buruh dan perusahaan di Kota Bandung. Survey dilakukan terhadap perusahaan/pekerja yang sedang berselisih, dan atau yang sudah selesai dimediasi, tentunya kepuasan pekerja dan pengusaha bisa sama atau bisa berbeda, ketika Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

54 kepentingan yang berselisih tidak terpenuhi maka hasilnya tentu akan menyatakan tidak puas walaupun benar/sesuai secara norma/aturan hukum ketenagakerjaan. Kemudian di bidang yang bersangkutan sangat kekurangan SDM fungsional mediator (hanya 3 orang), sedangkan kasus perselisihan hubungan industrial yang terdaftar setiap tahun lebih dari 100 kasus, dan memerlukan waktu yang lama untuk penyelesaiannya. Bidang Pengawasan mendapatkan nilai tertinggi 81,79 kategori A, hal ini selain SDM fungsional pengawas ketenagakerjaannya terlatih dari 13 orang fungsional 5 orang fungsional pengawasan spesialis. Pekerjaan (SOP) yang di survey adalah penerbitan perijinan dan rekomendasi, pada umumnya perusahaan yang membutuhkannya karena berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja. Pengukuran Kinerja 7 (tujuh) Sasaran RENSTRA dengan 14 (empat belas) indikator kinerja dikelompokkan berdasarkan kategori dengan interpretasi, sebagai berikut : Tabel 3.29 Pencapaian Kinerja Sasaran RENSTRA Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2015 NO. SASARAN STRATEGIS CAPAIAN 1 Tidak Ada Target 0 2 Tidak Tercapai 1 3 Tercapai sesuai target 3 4 Melebihi Target 10 Jumlah 14 Adapun pencapaian kinerja sasaran dirinci sesuai Misi dan Sasaran, rata-rata capaian dari pengukuran kinerja dapat dilihat dalam tabel, sebagai berikut: No. Tabel 3.30 Capaian Kinerja sasaran Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2015 Sasaran Jumlah Indikator Rata-rata capaian Sasaran n/a < 100% = 100% >100% I Misi 1: Meningkatkan kompetensi dan produktifitas tenaga kerja dalam upaya peningkatan kesempatan kerja 1. Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka 2. Meningkatnya Kompetensi Tenaga Kerja 3. Meningkatnya Penempatan Tingkat Pengangguran Terbuka Prosentase Tenaga Kerja Yang Kompeten Jumlah Calon Wirausaha Baru Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru 116,96% ,96% 112,26% ,51% ,00% - 112,08% ,72% Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

55 II Tenaga Kerja Prosentase Pencari Kerja terdaftar yang ditempatkan Misi 2 : Meningkatkan Perlindungan Ketenagakerjaan ,43% 4. Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan III Prosentase Perusahaan yang berkasus tentang ketenagakerjaan Prosentase Kasus yang diselesaikan melalui Perjanjian Bersama (PB) Prosentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Peraturan Ketenagakerjaan Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan Misi 3: Meningkatkan Minat Masyarakat Untuk Bertransmigrasi; 5. Meningkatnya Minat Bertransmigrasi IV Jumlah Calon Transmigran Terseleksi 109,76% - 98,96% ,27% ,42% - 121,43% ,76% 113,64% ,64% Misi 4 : Meningkatkan Kualitas Kinerja dengan Prinsip Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik (good governance) 6. Meningkatnya Kapasitas Akuntabilitas Kinerja Birokrasi. 7. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Nilai Evaluasi AKIP 102,00% ,00% Prosentase Temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) % - 100% % - Jumlah Pencapaian realisasi indikator kinerja sasaran Misi terhadap target yang sudah ditetapkan dilihat dari tingkat pencapaian target, sebagai berikut: Misi Tabel 3.31 Pencapaian target Misi RENSTRA Setelah Reviu Tahun 2015 Jumlah Rata-rata Tingkat Pencapaian Target Indikator capaian Misi Sasaran Melebihi Tercapai Tidak (%) Tercapai (>100%) (=100%) (<100%) Misi ,12% Misi ,76% Misi ,64% Misi ,33% Jumlah ,46% Tidak Ada Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

56 Berikut ini grafik pencapaian target misi Renstra Tahun 2015 : Grafik 3.18 Pencapaian Target Misi Renstra Tahun 2015 Kemudian selanjutnya kinerja pencapaian dirinci menurut kategori pencapaian indikator sasaran sebagai berikut: Tabel 3.32 Kategori Pencapaian Indikator Sasaran RENSTRA Dinas Tenaga Kerja Tahun 2015 Sasaran Jumlah Indikator Sasaran Rata-rata capaian Sasaran (%) Melebihi (>100%) Tingkat Pencapaian Target Tercapai (=100%) Tidak Tercapai (<100%) Tidak Ada Sasaran , Sasaran , Sasaran , Sasaran , Sasaran , Sasaran , Sasaran , Kategori Pencapaian Indikator Sasaran RENSTRA dijelaskan dalam grafik berikut ini: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

57 Grafik 3.19 Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Renstra Untuk mengukur keseluruhan kinerja Dinas Tenaga Kerja baik terhadap kinerja teknis, pelayanan publik dan pengukuran kinerja internal tercermin atau sudah terwakili dalam empat misi, tujuh sasaran dan empat belas indikator sebagaimana dijelaskan di atas. Misi yang disusun dalam RENSTRA Dinas Tenaga Kerja merupakan jawaban Mengapa Dinas Tenaga Kerja menjadi salah satu Organisasi Perangkat Daerah di Kota Bandung. Disnaker menangani permasalahan ketenagakerjaan dari awal (pre employment), yaitu penganggur dan pencari kerja, kemudian setelah tidak mendapatkan pekerjaan (post employment) yaitu pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan tenaga kerja kurang produktif, penanganannya diakomodir dalam Misi I Meningkatkan kompetensi dan produktifitas tenaga kerja dalam upaya peningkatan kesempatan kerja. Kemudian penanganan ketika sedang bekerja atau disebut during employment yaitu melindungi perusahaan dan pekerja ketika sedang bekerja, dicerminkan dalam Misi 2 (dua) Meningkatkan Perlindungan Ketenagakerjaan. Misi 3 (tiga) Meningkatkan Minat Masyarakat Untuk Bertransmigrasi dengan satu sasaran Meningkatnya Minat Bertransmigrasi, indikator Jumlah Calon Transmigran Terseleksi. Misi ini merupakan salah satu upaya penyelesaian permasalahan ketenagakerjaan ketika tenaga kerja yang hidup di Kota Bandung sudah tidak mempunyai kompetensi kerja/kalah bersaing dengan Pencari Kerja di Kota Bandung, maka masyarakat tersebut diberikan penyuluhan, diseleksi termasuk keluarganya untuk disiapkan menjadi calon transmigrasi, sehingga apabila mendapat kuota pemberangkatan dari Pusat para calon tersebut sudah siap untuk diberangkatkan. Untuk target ini direalisasikan lebih dari seratus persen dengan kategori melebihi target. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

58 Misi 4 (empat) Meningkatkan Kualitas Kinerja dengan Prinsip Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik (good governance), dua sasaran yaitu Meningkatnya Kapasitas Akuntabilitas Kinerja Birokrasi dengan dua indikator yaitu Nilai Evaluasi AKIP, Prosentase Temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti, dan sasaran kedua Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik indikatornya Indeks Kepuasan Masyarakat. Misi ini sebagai misi pendukung yang tetap penting untuk menilai dan mengukur kinerja pengelolaan keuangan dan pengelolaan barang serta untuk mengukur kepuasan dan harapan masyarakat terhadap kinerja Dinas Tenaga Kerja. 3.3 Rencana Aksi Atas Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Dalam mencapai target kinerja pada Tahun 2015 ini, Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung sudah menyusun Rencana Aksi atas Perjanjian Kinerja Tahun 2015 yang dijelaskan pada tabel dibawah ini: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

59 No. Sasaran Strategis 1. Menurunn ya Tingkat Penganggu ran Terbuka Indikator Kinerja Tingkat Pengangguran Terbuka Tabel 3.33 Rencana Aksi atas Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Target Tahun 2015 Program Indikator Target 10,55% 1. Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja (4 kegiatan) 2. Program peningkatan kesempatan kerja (5 kegiatan) 3. Program perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan (6 kegiatan) 4. Program pengembangan wilayah transmigrasi (2 kegiatan) 5. Program Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun Jadual Penanggung jawab Satu Tahun Ka Disnaker

60 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Tahun 2015 Program Indikator Target transmigrasi regional (1 kegiatan) Jadual Penanggung jawab 2. Meningkat nya Kompetens i Tenaga Kerja Prosentase Tenaga Kerja Yang Kompeten 68,02% Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja Program peningkatan kesempatan kerja Peningkatan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja serta kompetensi lembaga latihan kerja Pemagangan Dalam Negeri Penyusunan Informasi Bursa Tenaga Kerja Terlaksananya UJK, pelatihan kompetensi, akreditasi LPK, pelatihan cbt, pelatihan produktivitas, bimtek akreditasi, dan pelatihan publik speaking Terlaksananya pelatihan melalui pemagangan untuk pencari kerja (2 paket)dan sosialisasi magang (1 paket) Tersusunnya data informasi lowongan kerja dan data pencari kerja, tersusunnya perwal dan juklak juklis perda retribusi perpanjangan IMTA, tersosialisasinya perda retribusi IMTA dan BKOL 11 paket Pelatihan Produktivitas : Oktober 3 paket Sosialisasi magang : Oktober data lowongan kerja, 1 berkas perwal, 210 perusahaan/ instansi Pencaker, Lowongan, Penempatan : Oktober- Desember Bid Lattas Bid Lattas Bid Penta kerja Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

61 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Jumlah Calon Wirausaha Baru Target Tahun orang Program Indikator Target Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja Program peningkatan kesempatan kerja Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja Penyusunan Data Base Tenaga Kerja Daerah Pengembangan kelembagaan produktivitas dan pelatihan kewirausahaan Terselenggaranya pelatihan teknisi automotif mobil, otomotif motor, teknisi Las Listrik, teknisi Hardware komputer, pelatihan IT, teknisi handphone,dan sablon Tebentuknya Sistem Informasi Ketenagakerjaan dan Tersusunnya Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terlaksananya pelatihan menjahit (11 pkt),tata rias pengantin (7 pkt),pastry (6 pkt), industri kreatif (5 pkt), service HP (3 paket), sablon (1 pkt), desgin grafis (1 pkt), intermediasi perbankan (4 pkt), Jadual 16 paket Pengelasan (Las Listrik) : 1-24 Oktober (2 paket) Penanggung jawab UPT BLK 1 paket pengembang an sistem informasi ketenagakerj aan (BIMMA'S) 1 dokumen IKM dan Buku Profil --- Sekretariat 47 paket Menjahit : Bid Lattas Oktober, Menjahit : Oktober, Tata Rias Pengantin : Oktober, Pembuatan boneka : Oktober, Intermediasi : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

62 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Tahun 2015 Program Indikator Target sosialisasi (1 pkt) Jadual Oktober, Intermediasi : Oktober, Intermediasi : Oktober, Intermediasi : Oktober Penanggung jawab 3. Meningkat nya Penempata n Tenaga Kerja Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru Prosentase Pencari Kerja Loker Program peningkatan kesempatan kerja 42,44% Program peningkatan kesempatan kerja Pemberian fasilitasi dan mendorong sistem pendanaan pelatihan berbasis masyarakat Penyusunan Informasi Bursa Tenaga Kerja Penyebarluasan Terselenggaranya pelatihan penciptaan usaha baru berbasis masyarakat Tersusunnya data informasi lowongan kerja dan data pencari kerja, tersusunnya perwal dan juklak juklis perda retribusi perpanjangan IMTA, tersosialisasinya perda retribusi IMTA dan BKOL Terselenggaranya Pameran Bursa 7 paket -- Bid Penta kerja data lowongan kerja, 1 berkas perwal, 210 perusahaan/ instansi 2 kali, Bid Penta kerja Bursa Kerja 6-7 Oktober Bid Penta kerja Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

63 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Terdaftar Yang Ditempat kan Target Tahun 2015 Program Indikator Target Informasi Bursa Tenaga Kerja Perluasan Kesempatan Kerja Kerja yang menyediakan informasi lowongan kerja Terselenggaranya kegiatan Perluasan Kesempatan Kerja lowongan kerja 6 lokasi, 300 orang Jadual Perusahaan, 3000 lowongan Penanggung jawab ---- Bid Penta kerja 4. Meningkat nya Perlindung an Ketenagak erjaan Prosentase Perusahaan Yang Berkasus Tentang Ketenagakerja an Prosentase Kasus Yang 4,76% Program perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan 56,00% Program perlindungan dan Fasilitasi penyelesaian prosedur, penyelesaian perselisihan hubungan industrial Penyusunan dan perumusan UMK Kota Bandung Fasilitasi Terlaksananya penyelesaian perselisihan hubungan industrial, rapat LKS Tripartit, pembinaan hubungan industrial dan Work Shop Hubungan Industrial, terlaksananya pemilihan pekerja teladan Terlaksananya rapat Dewan Pengupahan Kota dan sosialisasi UMK 100 kasus PHI,10 kali rapat/rakor LKS tripartit,30 orang pemilihan calon pekerja teladan dan terbinanya 700 orang pekerja/peng usaha 1 Rekomendasi UMK, sosialisasi UMK 200 orang 22 kasus PHI : Oktober- Desember 3 kali rapat : Oktober 230 orang pekerja/peng usaha : Nopember BID. PHIJK --- BID. PHIJK BID. PHIJK Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

64 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Diselesaikan Melalui Perjanjian Bersama (PB) Target Tahun 2015 Program Indikator Target pengembangan lembaga ketenagakerjaan penyelesaian prosedur, penyelesaian perselisihan hubungan industrial Penyusunan dan perumusan UMK Kota Bandung Jadual Penanggung jawab BID. PHIJK Prosentase Pekerja/Buruh Yang Menjadi Peserta Program JAMSOSTEK Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Peraturan Ketenagakerja an 73,70% Program perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan 28 perusah aan Program perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan Sosialisasi berbagai peraturan pelaksanaan tentang ketenagakerjaan Fasilitasi penyelesaian prosedur pemberian perlindungan hukum dan jaminan sosial ketenagakerjaan Terlaksananya sosialisasi peraturan perundangundangan ketenagakerjaan 3 Kasus Pelanggaran Norma Ketenagakerjaan, Melakukan penyusunan BAP terhadap perusahaan yang melanggar dan tidak mentaati sesuai dengan peraturan perundangundangan 400 orang --- Bid Pengawasan Bid Pengawasan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

65 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Tahun 2015 Program Indikator Target Peningkatan pengawasan perlindungan dan penegakan hukum terhadap keselamatan dan kesehatan kerja Terlaksananya bimtek Petugas P3K, Bimtek pesawat angkat angkut, pencegahan dan penanggulangan kebakaran 30 orang, 30 orang, 60 orang Jadual Penanggung jawab Bid Pengawasan 5. Meningkat nya Minat Bertransm igrasi Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerja an Jumlah Calon Transmigran Yang Terseleksi perusah aan Program perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan 88 Jiwa Program pengembangan wilayah transmigrasi Peningkatan higiene dan kesehatan lingkungan kerja Sosialisasi berbagai peraturan pelaksanaan tentang ketenagakerjaan Peningkatan kerjasama Antar Wilayah, Antar Pelaku dan Antar Sektor dalam rangka Terselenggaranya sosialisasi higiene perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja 8 paket (210 orang) --- UPT HIPERKES Bid Pengawasan Terlaksananya penjajagan/koordina si ke lokasi transmigrasi 3 lokasi --- Bid Penta Kerja Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

66 No. Sasaran Strategis 6. Meningkat nya Kapasitas dan Akuntabilit as Kinerja Birokrasi Indikator Kinerja Nilai Evaluasi AKIP Prosentase Temuan BPK/Inspektor at Yang Ditindaklanjut i Target Tahun 2015 Program Indikator Target Program Transmigrasi Regional 65,00 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 100,00 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan pengembangan kawasan transmigrasi Pengerahan dan fasilitas perpindahan serta penempatan transmigrasi untuk memenuhi kebutuhan SDM Penyuluhan Transmigrasi Regional Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun Terlaksananya pemberangkatan transmigran ke lokasi transmigrasi Terlaksananya sosialisasi/penyuluh an tentang transmigrasi ke masyarakat Terlaksananya penyusunan Renja, Laptah, LAKIP, LKPJ Terlaksananya penyusunan RKA, DPA, RKAP, DPPA dan Laporan Keuangan Jadual 10 kk November 10 kk 6 kali, 180 orang Paket 5 : September Paket 6 : Oktober Penanggung jawab Bid Penta Kerja Bid Penta Kerja 4 dokumen --- Sekretariat 5 dokumen DPA Perubahan : Oktober Sekretariat

67 No. Sasaran Strategis 7. Terwujud nya Peningkata n Kualitas Pelayanan Publik Indikator Kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Target Tahun ,85 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur (1 kegiatan) Program Indikator Target Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan (2 kegiatan) Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja (4 kegiatan) Pembinaan Kinerja Aparatur Terlaksananya pembinaan kinerja aparatur Jadual Penanggung jawab 3 kegiatan --- Sekretariat Satu Tahun --- Sekretariat Satu Tahun --- Bid. Lattas, UPT BLK Program peningkatan kesempatan kerja (5 kegiatan) Program perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan (6 kegiatan) Satu Tahun --- Bid Penta kerja Satu Tahun --- Bid. PHIJK, dan Bid. Pengawasan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

68 3.4. Akuntabilitas Keuangan Selama Tahun 2015 pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi untuk mewujudkan pencapaian target kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung DPA Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung total nilai sebesar Rp ,00 realisasi anggaran mencapai Rp ,00 atau serapan dana APBD mencapai 90,32%, dengan demikian SiLPA (Sisa Lebih Pendapatan dan Anggaran) Dinas Tenaga Kerja Tahun 2015 sebesar Rp ,00. Hal ini merupakan upaya penghematan penggunaan anggaran, karena ada beberapa kegiatan penunjang yang tidak dilaksanakan, tetapi realisasi capaian fisik tetap tercapai. Adapun rincian pagu dan realisasi anggaran yang terkait dengan pencapaian target kinerja tujuan dan sasaran pada setiap Misi Renstra Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Setelah Reviu pada tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.34 Pagu dan Realisasi Anggaran Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Berdasarkan Misi RENSTRA Tahun 2015 No. Misi Pagu Anggaran (Rp.) Realisasi Anggaran (Rp.) Persen 1 Meningkatkan kompetensi dan produktifitas tenaga kerja dalam upaya Meningkatkan kesempatan kerja 2 Meningkatkan Perlindungan Ketenagakerjaan 3 Meningkatkan Minat Bertransmigrasi 4. Meningkatkan kualitas kinerja dengan prinsip tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance) , ,00 87,87% , ,00 96,96% , ,00 89,55% , ,00 89,59% Jumlah , ,00 90,32% Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

69 Dari tabel di atas diketahui realisasi anggaran Tahun 2015 sebesar 90,32 persen, sisa anggaran sebesar 9,68 persen, pemanfaatan anggaran sangat efisien karena pencapaian kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dengan 14 target kinerja tercapai melebihi 100 persen yaitu mencapai 109,46 persen, jika dibanding dengan persentase realisasi anggaran (109,46 dikurangi 90,32) selisih efisiensinya sebesar 19,14 persen. Grafik 3.20 Penyerapan Anggaran Per Misi Tahun 2015 Selanjutnya untuk mengetahui efektifitas anggaran terhadap capaian Sasaran Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, dilihat dari capaian kinerja Sasaran RENSTRA setelah reviu dan anggaran yang digunakan sebagaimana tabel dibawah ini : Tabel 3.35 Efektifitas Anggaran terhadap Capaian Sasaran RENSTRA Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2015 No Sasaran Indikator Kinerja Capaian Kinerja ( 100%) 1 Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka Penyerapan Anggaran (%) Tingkat Efisiensi (%) Tingkat Pengangguran Terbuka 116,96 90,32 26,64 2 Meningkatnya Kompetensi Tenaga Kerja 3 Meningkatnya Penempatan Tenaga Kerja 1. Prosentase Tenaga Kerja Yang Kompeten 2. Jumlah Calon Wirausaha Baru 1. Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru 2. Prosentase Pencari Kerja 112,26 87,14 25,12 112,08 90,92 21,15 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2014 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. Capaian Kinerja Organisasi Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF (Executive Summary)

RINGKASAN EKSEKUTIF (Executive Summary) RINGKASAN EKSEKUTIF (Executive Summary) Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014 merupakan laporan pertanggungjawaban kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum SKPD Peningkatan pelaksanaan pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Intruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA. mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman

BAB II PERENCANAAN KINERJA. mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman BAB II PERENCANAAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja (Renja) merupakan penjabaran dari Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja yang mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan rencana Pembangunan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum SKPD Peningkatan pelaksanaan pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Intruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tentang Petunjuk Teknis

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

User [Pick the date]

User [Pick the date] RENCANA KERJA KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG TAHUN 2016 User [Pick the date] KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Jl babakan sari no.177 Bandung telepon (022) 7271101 2015 Rencana Kerja Kecamatan Kiaracondong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja (Renja) merupakan penjabaran dari Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja yang mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan rencana Pembangunan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah- Nya kami dapat menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku

Lebih terperinci

Bab II Perencanaan Kinerja

Bab II Perencanaan Kinerja Di kantor Bab II Perencanaan Kinerja 2.1. Perencanaan 2.1.1. Rencana Strategis Tahun 2013-2018 Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan stratejik merupakan langkah awal yang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1 RENCANA STRATEGIS SEBELUM DAN SETELAH REVIU Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana Strategis disusun untuk

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai lima tahun secara

Lebih terperinci

2.1 Rencana Strategis

2.1 Rencana Strategis BAB II PERENCANAAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) BAGIAN TATA USAHA SETDA KOTA BANDUNG 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) Bagian Tata Usaha Setda Kota Bandug vi KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan

Lebih terperinci

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih sayang-nya sehingga Laporan Inspektorat Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat tersusun Laporan ini merupakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN

DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 2018 1 PENDAHULUAN Organisasi Perangkat Daerah Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Mojokerto, sebagai leading sector yang bergerak dibidang urusan ketenagakerjaan,

Lebih terperinci

KEPALA DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA

KEPALA DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KEPUTUSAN KEPALA DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA NOMOR: 188/891 /410.111/2016 TENTANG PENYEMPURNAAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA TAHUN 2015 KEPALA DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017

RENCANA KERJA TAHUN 2017 RENCANA KERJA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI (DISNAKERTRANS) JL. PELABUHAN II KM. 6 NO 703 TLP /FAX (0266) 226088 SUKABUMI 43169 EMAIL : DISNAKERTRANS_KABSMI@YAHOO.COM

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) SEKRETARIAT DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) SEKRETARIAT DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN PEMERINTAH KOTA BANDUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) SEKRETARIAT DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan

Lebih terperinci

Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR

Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga tugas penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Sekretariat Daerah Kota Bandung

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surabaya, Juni 2017 KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TIMUR

KATA PENGANTAR. Surabaya, Juni 2017 KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TIMUR KATA PENGANTAR Ucapan puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME, bahwa penyusunan Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 2019 telah

Lebih terperinci

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG INSPEKTORAT KOTA BANDUNG RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Kinerja Inspektorat Kota Bandung

Lebih terperinci

DINAS TENAGA KERJA PERATURAN KEPALA DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN JOMBANG NOMOR : 188/ /415.21/2018 TENTANG

DINAS TENAGA KERJA PERATURAN KEPALA DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN JOMBANG NOMOR : 188/ /415.21/2018 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG DINAS TENAGA KERJA Jl. KH. Wahid Hasyim No. 175 Telp (0321) 861459 J O M B A N G PERATURAN KABUPATEN JOMBANG NOMOR : 188/ /415.21/2018 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab,

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai salah satu upaya meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, dan untuk memantapkan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH

GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH 1 GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah,

Lebih terperinci

KEPALA DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA

KEPALA DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KEPUTUSAN KEPALA DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA NOMOR: 188/891 /410.111/2016 TENTANG PENYEMPURNAAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA TAHUN 2015 KEPALA DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2015 T E N T A N G

PERATURAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2015 T E N T A N G PEMERINTAH KOTA PONTIANAK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH JalanZainuddin No.5Telp(0561) 734294 733045 Fax (0561) 733045 PONTIANAK 78111 Website: www.bappeda.pontianakkota.go.id email: bappeda@pontianakkota.go.id

Lebih terperinci

RINGKASAN RENCANA KERJA (RENJA) DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA TANGERANG TAHUN Pemerintah Kota Tangerang

RINGKASAN RENCANA KERJA (RENJA) DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA TANGERANG TAHUN Pemerintah Kota Tangerang RINGKASAN RENCANA KERJA (RENJA) DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA TANGERANG TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA TANGERANG DINAS KETENAGAKERJAAN 2016 RINGKASAN RENJA DINAS KETENAGAKERJAAN 2017 Berdasarkan Peraturan Daerah

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan umum dari penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Dengan terbitnya Undang-undang

Lebih terperinci

URUSAN WAJIB KETENAGAKERJAAN

URUSAN WAJIB KETENAGAKERJAAN 4.1.14 URUSAN WAJIB KETENAGAKERJAAN 4.1.14.1 KONDISI UMUM Pembangunan ketenagakerjaan mempunyai banyak dimensi dan keterkaitan dengan berbagai pihak yaitu antara Pemerintah, pengusaha dan pekerja atau

Lebih terperinci

K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN

K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance dan clean government) telah mendorong pengembangan

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT atas ridho dan karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Kinerja Tahunan Tahun Anggaran ini tanpa kendala

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepanjen, Februari 2016 Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang

KATA PENGANTAR. Kepanjen, Februari 2016 Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-nya sehingga penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Jl. Soekarno-Hatta No. 532 Telp. 7564327,

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Jl. Soekarno-Hatta No. 532 Telp. 7564327,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1465, 2015 BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U No.1465, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 2017 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi... i... ii Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Target Realisasi Kategori Penilaian (1) (2) (3) (4) (5) (6) Indikator Kinerja. Persentase. pencari kerja

IKHTISAR EKSEKUTIF. Target Realisasi Kategori Penilaian (1) (2) (3) (4) (5) (6) Indikator Kinerja. Persentase. pencari kerja IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Kinerja merupakan wujud akuntabilitas kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat. Laporan Kinerja juga memberikan gambaran mengenai pencapaian kinerja dan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2017 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice.

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Setiap pelaksanaan urusan kepemerintahan akan selalu dikaitkan dengan pengelolaan kepemrintahan yang baik (good governance) dengan tiga pilar utama yaitu, Partisipasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya manusia. Di sejumlah negara yang sedang berkembang pendidikan telah mengambil

Lebih terperinci

DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2016 2016 1 D I N A S T E N A G A K E R J A D A N T R

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n PERENCANAAN KINERJA Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015 ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BAB II PROGRAM KERJA. Dinas Tenaga Kerja merupakan instansi teknis yang melaksanakan salah

BAB II PROGRAM KERJA. Dinas Tenaga Kerja merupakan instansi teknis yang melaksanakan salah BAB II PROGRAM KERJA 2.1 Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja merupakan instansi teknis yang melaksanakan salah satu urusan rumah tangga Daerah dibidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, dengan kewenangannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak di dalam sektor publik. Reformasi birokrasi muncul karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak di dalam sektor publik. Reformasi birokrasi muncul karena adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini fenomena reformasi birokrasi merupakan isu penting bagi pihak-pihak di dalam sektor publik. Reformasi birokrasi muncul karena adanya

Lebih terperinci

SASARAN REFORMASI BIROKRASI

SASARAN REFORMASI BIROKRASI SASARAN REFORMASI BIROKRASI pemerintahan belum bersih, kurang akuntabel dan berkinerja rendah pemerintahan belum efektif dan efisien pemerintahan yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi pemerintahan

Lebih terperinci

RINGKASAN RENCANA KERJA (RENJA) DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA TANGERANG TAHUN 2015

RINGKASAN RENCANA KERJA (RENJA) DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA TANGERANG TAHUN 2015 RINGKASAN RENCANA KERJA (RENJA) DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA TANGERANG TAHUN 2015 DINAS KETENAGAKERJAAN 2014 RINGKASAN RENJA DINAS KETENAGAKERJAAN 2015 Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 5

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 88 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 88 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN NOMOR 88 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PENETAPAN KINERJA DAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyusunan

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014 TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIS DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN BLITAR SEMESTER I TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA SEKRETARIS DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN BLITAR SEMESTER I TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA SEKRETARIS DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN BLITAR SEMESTER I TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN Pertanggungjawaban kinerja suatu unit instansi pemerintah kepada atasannya, secara prinsip merupakan

Lebih terperinci

2015 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BOGOR

2015 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya, sehingga Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bogor dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KOTA PADANG TAHUN 2014-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Penyusunan Perjanjian Kinerja merupakan salah satu tahapan dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah yang termuat dalam Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan

Lebih terperinci

Evaluasi atas data-data pendukung dan permasalahan atas setiap sasaran menunjukan beberapa tantangan dan perbaikan yang perlu menjadi perhatian bagi

Evaluasi atas data-data pendukung dan permasalahan atas setiap sasaran menunjukan beberapa tantangan dan perbaikan yang perlu menjadi perhatian bagi RINGKASAN EKSEKUTIF Pelaporan Kinerja Pemerintah melalui penyusunan Laporan Kinerja Intansi Pemerintah ( LKIP ) Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung disusun dengan tujuan memberikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN IV : PERATURAN BUPATI BULELENG NOMOR

LAMPIRAN IV : PERATURAN BUPATI BULELENG NOMOR LAMPIRAN IV : PERATURAN BUPATI BULELENG NOMOR : 54 Tahun 2015 TANGGAL : 20 OKTOBER 2015 TENTANG : TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH KABUPATEN BULELENG DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI I. TUGAS POKOK.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT KATA PENGNTAR Dengan rahmat Allah,SWT, Rencana Kerja Tahunan (RKT) Inspektorat Kabupaten Lingga Tahun 2017 ini selain berisi tentang Struktur, Tugas dan Fungsi Inspektorat, Program dan Kegiatan, Rencana

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN KINERJA INSTANSI

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDUNG 2014 KATA PENGANTAR Bidang kependudukan merupakan salah satu hal pokok dan penting

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN. pembangunannya adalah mereka kelompok masyarakat yang belum bekerja

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN. pembangunannya adalah mereka kelompok masyarakat yang belum bekerja BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja Dalam bidang ketenagakerjaan sebagai subjek dan objek pembangunannya adalah mereka kelompok masyarakat

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan 2015 BAB I PENDAHULUAN

Rencana Kerja Tahunan 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terwujudnya suatu tata pemerintah yang baik dan akuntabel merupakan harapan semua pihak. Berkenan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan ssstem pertanggungjawaban

Lebih terperinci

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG - 1 - S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN 2016 NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 852 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 82 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 82 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 82 TAHUN 2014 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PROVINSI

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2017 D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M SEKRETARIAT DAERAH KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH KOTA MATARAM NOMOR : 188.4/747/Org./X/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SEKRETARIAT DAERAH KOTA

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA. Akuntabilitas Kinerja Sekretariat DPRD Kota Bandung. merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja selama tahun

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA. Akuntabilitas Kinerja Sekretariat DPRD Kota Bandung. merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja selama tahun BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja selama tahun 2014 yang memuat realisasi kinerja yang diperjanjikan tahun 2014. Dalam bab ini juga akan disajikan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN GIANYAR

DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN GIANYAR RENCANA KINERJA TAHUN 2016 BIDANG KETENAGAKERJAAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN GIANYAR KATA PENGANTAR Puji pangastuti dipanjatkan kehadapat Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERENCANAAN TENAGA KERJA KABUPATEN KARAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERENCANAAN TENAGA KERJA KABUPATEN KARAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERENCANAAN TENAGA KERJA KABUPATEN KARAWANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, bahwa perencanaan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PEMERINTAH KOTA BANDUNG

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PEMERINTAH KOTA BANDUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PEMERINTAH KOTA BANDUNG 2015 0 1 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PEMERINTAH KOTA BANDUNG 2015 2 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Permasalahan pembangunan daerah merupakan gap expectation

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA DISNAKERTRANSDUK PROV. JAWA TIMUR Untuk mewujudkan agenda dan prioritas pembangunan di Jawa Timur berdasarkan visi, misi

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG TAHUN 2016 DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN TAHUN 2016 Jalan Sukabumi No. 17 Bandung Telp. (022) 7207113 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI BALI. LAPORAN KINERJA (LKjIP) DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

PEMERINTAH PROVINSI BALI. LAPORAN KINERJA (LKjIP) DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI BALI LAPORAN KINERJA (LKjIP) DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016 Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 i KATA PENGANTAR Puji Syukur kami

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN SERTA

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas managerial dalam lingkungan organisasi yang bertujuan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pada tiap

Lebih terperinci