INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (ILPPD) KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (ILPPD) KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2013"

Transkripsi

1 INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (ILPPD) KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2013 Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT dan atas karunianya kami dapat menyampaikan informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Cianjur Tahun Laporan ini kami susun dalam rangka memenuhi ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat. Dalam penyusunan informasi laporan memuat penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Cianjur sesuai dengan urusan yang menjadi kewenangan daerah berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 3 tahun Data capaian kinerja yang disampaikan dalam penyusunan LPPD sesuai dengan surat edaran Kementerian Dalam Negeri bersumber dari data yang berasal dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Cianjur, sebagai pelaksana penyelenggaraan pemerintahan umum, desentralisasi dan tugas pembantuan. Kami menyadari bahwa informasi laporan ini masih banyak kekurangan, tetapi mudah-mudahan tidak mengurangi hasil dari pelaksanaan tugas yang telah kami laksanakan secara keseluruhan. Berikut Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Cianjur Tahun 2013: A. Dasar Hukum BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan asas desentralisasi kewenangan dalam konsep sebagai daerah otonom, merupakan salah satu kebijakan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur, sebagaimana tujuan negara yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD sesuai dengan azas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas luasnya dalam system dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia. 1

2 Sebagai daerah otonom, Pemerintah Kabupaten Cianjur mempunyai hak dan kewajiban untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah. Penyelenggaraan urusan-urusan yang menjadi kewenangan daerah Kabupaten Cianjur meliputi kebijakan dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan dalam pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah. Pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Cianjur merupakan kewajiban yang harus disampaikan dalam bentuk LPPD tahunan yang disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur Jawa Barat. Hal ini sesuai dengan ketentuan dalam pasal 9 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat. Materi dalam Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah tahun 2013, adalah laporan penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan daerah, dengan ruang lingkup urusan desentralisasi, tugas pembantuan dan tugas umum pemerintahan, dalam upaya mewujudkan visi Pemerintah Kabupaten Cianjur. Visi Kabupaten Cianjur sesuai dengan RPJMD , yaitu Cianjur lebih Sejahtera dan Berakhlaqul Karimah, yang dituangkan dalam kebijakan rencana operasional tahunan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2013, beserta Kebijakan Umum Anggaran (KUA) APBD Kabupaten Cianjur Tahun Adapun dasar hukum penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kabupaten Cianjur Tahun 2013 adalah: 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Barat. 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang. 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. 4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelengara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat. 6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. 7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. 8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. 2

3 9. Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 3 tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah. 10. Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 07 Tahun 2008 tentang Organisasi Pemerintahan Daerah dan Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Cianjur sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 07 Tahun 2008 tentang Organisasi Pemerintahan Daerah dan Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Cianjur. 11. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor /7303/Otda tanggal 26 Desember 2012 perihal Pedoman Penyusunan LPPD tahun B. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah a. Batas Administrasi Kabupaten Cianjur secara geografis terletak di tengah Provinsi Jawa Barat, berjarak sekitar 65 km dari ibukota Provinsi Jawa Barat (Bandung) dan 120 km dari ibukota Negara (Jakarta). Secara astronomis Kabupaten Cianjur terletak di antara Lintang Selatan dan Bujur Timur. Wilayah Kabupaten Cianjur memiliki batas wilayah administrasi yaitu : Sebelah utara dengan wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Purwakarta, Sebelah barat dengan wilayah Kabupaten Sukabumi Sebelah selatan dengan Samudra Indonesia Sebelah timur dengan wilayah Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Garut b. Luas Wilayah Luas wilayah Kabupaten Cianjur adalah ± Ha. Secara administrative Kabupaten Cianjur dibagi kedalam 32 Kecamatan, 6 Kelurahan dan 354 Desa. Terdapat Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT). Berikut adalah jumlah RT dan RW perkecamatan sebagaimana dapat dilihat pada tabel

4 Tabel 1.1. Pembagian Wilayah Administrasi Kecamatan 1 No. Kecamatan Desa Kel RW RT Agrabinta Bojongpicung Cianjur Cibeber Cilaku Ciranjang Cugenang Cikalongkulon Campaka Cibinong Cidaun Campakamulya Cikadu Cijati Cipanas Gekbrong Haurwangi Karangtengah Kadupandak Leles Mande Naringgul Pacet Pagelaran Pasirkuda Sukaluyu Sukaresmi Sukanagara Sindangbarang Takokak Tanggeung Warungkondang JUMLAH Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa 4

5 c. Jumlah Bangunan Rumah Tempat Tinggal Terdapat unit rumah yang menjadi tempat huni untuk kepala keluarga (KK). Dengan demikian rasio rumah terhadap jumlah KK adalah 0,81. Berikut adalah jumlah rumah perkecamatan sebagaimana dalam tabel 1.2 Tabel 1.2 Jumlah Bangunan Tempat Tinggal Menurut Kecamatan Tahun NO KECAMATAN JUMLAH RUMAH (TEMPAT HUNIAN) 1 Agrabinta 13,110 2 Bojongpicung 20,284 3 Cianjur 36,371 4 Cibeber 35,510 5 Ciranjang 29,181 6 Cugenang 20,347 7 Cikalongkulon 27,438 8 Campaka 25,305 9 Campaka 20, Cibinong 17, Cidaun 19, Campakamulya 8, Cikadu 11, Cijati 10, Cipanas 28, Gekbrong 13, Haurwangi 15, Karangtengah 98, Kadupandak 14, Leles 14, Mande 22, Naringgul 13, Pacet 24, Pagelaran 23, Pasirkuda 10, Sukaluyu 18, Sukaresmi 21, Sukanagara 99, Sindangbarang 18, Takokak 16, Tanggeung 14, Warungkondang 20,337 JUMLAH 784,199 2 Sumber : Dinas Tata Ruang dan Permukiman 5

6 d. Topografis Wilayah Kabupaten Cianjur secara geografis terbagi ke dalam 3 (tiga) bagian, yaitu Cianjur Bagian Utara, Tengah dan Selatan. Cianjur Bagian Utara merupakan dataran tinggi terletak di kaki Gunung Gede dengan ketinggian sekitar m di atas permukaan laut. Wilayahnya meliputi daerah Puncak dengan ketinggian sekitar m, Kota Cipanas (Kecamatan Cipanas dan Kecamatan Pacet) dengan ketinggian sekitar m, serta Kota Cianjur dengan ketinggian sekitar 450 m diatas permukaan laut. Sebagian wilayah ini merupakan dataran tinggi pegunungan dan sebagian lagi perkebunan dan persawahan. Di bagian barat dekat zona Bogor terdapat Gunung Salak dengan ketinggian M yang merupakan Gunung Api termuda yang sebagian besar permukaannya ditutupi bahan vulkanik. Cianjur Bagian Tengah merupakan daerah perbukitan, tetapi juga terdapat dataran rendah persawahan, perkebunan yang dikelilingi oleh bukit-bukit kecil yang tersebar dengan keadaan struktur tanahnya yang labil. Cianjur Bagian Selatan merupakan daerah dataran rendah yang terdiri dari bukit-bukit kecil dan diselingi oleh pegunungan-pegunungan yang melebar ke Samudra Indonesia, diantara bukit-bukit dan pegunungan tersebut terdapat pula pesawahan dan ladang huma. Dataran terendah di selatan Cianjur mempunyai ketinggian sekitar 7 m diatas permukaan laut. Secara tofografi wilayah Kabupaten Cianjur mempunyai karakteristik daratan dan perbukitan. Berikut adalah tofografi wilayah Kabupaten Cianjur: 1. Daratan Merupakan daerah dengan kemiringan lereng yang berkisar antara 0-8% yang menempati daerah pantai, daerah alluvial sungai dan dataran lahar. Daerah yang termasuk satuan morfologi ini mempunyai tingkat erosi yang rendah yang meliputi daerah Sukaresmi, Cikalongkulon, Cianjur, Ciranjang, Bojongpicung, sebelah utara Cibeber, Pagelaran, Tanggeung, Kadupandak, dan sepanjang Pantai Selatan Mulai dari Agrabinta sampai dengan Cidaun. 2. Perbukitan Berelief halus Satuan morfologi ini mempunyai bentuk permukaan bergelombang halus dengan kemiringan lereng 8 o 15 o yang tedapat di daerah utara Pacet, Warungkondang, Takokak sebelah barat, Cidaun dan sebelah Timur Sindangbarang. 3. Perbukitan berelief Sedang Satuan morfologi ini mempunyai bentuk permukaan bergelombang sedang dengan kemiringan lereng 15 o 25 o yang tedapat di daerah utara Mande, Selatan Kadupandak dan Sebelah selatan Cibeber. 4. Perbukitan berelief agak kasar Satuan morfologi ini mempunyai bentuk permukaan bergelombang agak kasar dengan kemiringan lereng 24 o 40 o yang tedapat di daerah utara Takokak, bagian Utara dan Selatan Kadupandak, Bagian Utara Pagelaran dan sebelah barat Tanggeung. 6

7 5. Perbukitan berelief kasar Bentuk permukaan pada bagian ini adalah permukaan gelombang kasar dengan kemiringan lereng lebih dari 40 o yang tersebar di daerah Selatan Sukaresmi, sebelah selatan Bojongpicung, Sukanagara, Gunung Buleud, sebelah Timur Takokak dan Gunung Sambul, sebelah Timr Pagelaran, Bagaian Utara dan Selatan Kadupandak serta Karangtengah. Daerah lain yang mempunyai kontruk seperti ini adalah daerah Gunung Pangrango, Pasir Beser, Pasir Taman sampai Pasir Gambir, Pasir Negrog, Pasir Pondokcabang, Pasir Berenuk, dan Pasir Gook. 2. Gambaran Umum Demografis Jumlah penduduk Kabupaten Cianjur Tahun 2013 adalah 2,768,134 jiwa terdiri dari 1,507,780 laki-laki dan 1,260,354 perempuan. Berikut adalah gambaran struktur penduduk Kabupaten Cianjur berdasarkan Struktur Usia. Tabel 1.3. Struktur Penduduk Kabupaten Cianjur 3 Struktur Usia Laki-Laki Perempuan Jumlah >75 30,657 21,885 52, ,486 18,697 44, ,238 24,239 55, ,005 36,657 92, ,320 46, , ,330 64, , ,882 75, , ,398 91, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,458 80, ,763 TOTAL 1,507,780 1,260,354 2,768,134 Berikut adalah penduduk berdasarkan usia sekolah sebagaimana dapat dilihat pada tabel Sumber Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 7

8 Tabel 1.4. Penduduk berdasarkan usia sekolah tahun Usia Sekolah Laki-laki Perempuan Jumlah ,886 66, , , , , ,197 74, , ,856 66, ,304 Jumlah 373, , ,723 Berdasarkan table yang tersaji diatas, terdapat usia prasekolah dan usia sekolah antara usia 4-18 tahun sebanyak 720,723 jiwa atau sebanyak % dari penduduk Cianjur. Adapun sebaran penduduk Kabupaten Cianjur tahun 2013 dapat dilihat dalam table Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 8

9 Tabel 1.5. Jumlah Penduduk Berdasarkan sebaran Perkecamatan Tahun NO KECAMATAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH 1 Agrabinta 27,751 21,779 49,530 2 Bojongpicung 49,747 44,748 94,495 3 Campaka 39,794 33,241 73,035 4 Campaka Mulya 14,269 9,354 23,623 5 Cianjur 113, , ,511 6 Cibeber 84,106 71, ,360 7 Cibinong 37,715 32,105 69,820 8 Cidaun 50,300 35,593 85,893 9 Cilaku 71,333 62, , Cikalongkulon 63,839 54, , Cijati 21,203 18,363 39, Cikadu 25,664 17,386 43, Ciranjang 49,500 44,564 94, Cipanas 76,878 58, , Cugenang 67,152 57, , Gekbrong 32,686 23,867 56, Haurwangi 38,293 28,873 67, Karangtengah 86,536 78, , Kadupandak 30,399 26,204 56, Leles 19,581 14,382 33, Mande 48,519 42,184 90, Naringgul 26,538 18,578 45, Pacet 73,988 61, , Pasirkuda 21,152 14,175 35, Pagelaran 45,060 37,989 83, Sukaluyu 49,683 42,899 92, Sukanegara 29,978 27,446 57, Sukaresmi 61,411 49, , Takokak 29,626 25,828 55, Tanggeung 28,812 25,046 53, Sindangbarang 35,788 30,466 66, Warungkondang 56,818 47, ,671 JUMLAH 1,507,780 1,260,354 2,768,134 5 Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 9

10 Table 1.6. Jumlah Kepala Keluarga Menurut Kecamatan Kabupaten Cianjur Tahun NO KECAMATAN JUMLAH 1 Agrabinta 20,741 2 Bojongpicung 32,155 3 Campaka 26,682 4 Campaka Mulya 10,835 5 Cianjur 68,101 6 Cibeber 55,279 7 Cibinong 25,901 8 Cidaun 34,967 9 Cijati 14, Cikadu 18, Cikalong Kulon 39, Cilaku 43, Cipanas 45, Ciranjang 30, Cugenang 40, Gekbrong 20, Haurwangi 24, Leles 14, Kadupandak 20, Karangtengah 49, Mande 30, Naringgul 17, Pacet 44, Pagelaran 31, Pasirkuda 15, Sindang Barang 25, Sukaluyu 30, Sukanagara 18, Sukaresmi 38, Takokak 20, Tanggeung 19, Warungkondang 36,993 JUMLAH 965,610 6 Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 10

11 3. Kondisi Ekonomi a. Potensi Unggulan Daerah 1) Pertanian Sektor Pertanian merupakan sektor yang dominan terhadap kontribusi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Cianjur. Besarnya kontribusi dari sector ini sebesar 37,06%. Sekalipun pada perkembangannya terdapat fluktuatif produksi pertanian yang disebabkan karena pola tanam yang dilakukan, sehingga produksi pertanian masih tergantung pada kondisi alam dan cuaca. Produk unggulan pertanian masih terfokus kepada produk tanaman pangan. Untuk produksi pertanian tanaman pangan tahun 2013, dapat dilihat dalam table 1.7. Tabel 1.7 Jumlah Produksi dan produktivitas Padi Palawija Di Kabupaten Cianjur Tahun No. Komoditi Luas Tanam (Ha) Luas Panen (Ha) Produktivitas (Ku/Ha) Jumlah Produksi (Ton) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) I. P A D I 1 Padi Sawah ,12 61, Padi Ladang ,55 33, Jumlah ,35 58, II. PALAWIJA 1 Jagung ,54 65, Kedele ,87 16, Kacang Tanah ,94 14, Kacang Hijau ,39 8, Ubi Kayu ,17 185, Ubi Jalar ,62 125, Jumlah ,96 56, Sepertiga lebih dari luas wilayah Kabupaten Cianjur adalah kawasan Hutan yang terdiri dari kawasan hutan perhutani, dan hutan konservasi. Berdasarkan pembagian kawasan hutan di Kabupaten Cianjur, dibagi menjadi dua wilayah yaitu Cianjur bagian utara dan Cianjur bagian selatan. Berikut luas kawasan hutan menurut fungsi dan statusnya sebagaimana dapat dilihat pada table 1.8 di bawah ini. 7 Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura 11

12 Tabel 1.8 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi dan Statusnya tahun NO FUNGSI LUAS (HA) PENGELOLA Kawasan Konservasi Cagar Alam 15, BKSDA 3. Suaka Margasatwa Taman Wisata BKSDA 5. Taman Buru Taman Nasional/Hutan Konservasi 5, TNGP 7. Taman Hutan Raya Hutan lindung 24, PERUM PERHUTANI 9. Hutan Produksi 23, PERUM PERHUTANI 10. Hutan Produksi Terbatas 21, PERUM PERHUTANI 11. Hutan Kota DISHUTBUN 12. Hutan Rakyat 46, DISHUTBUN Jumlah 136, Untuk rincian produksi hasil hutan kayu dan produksi perkebunan dapat dilihat dalam tabel 1.9 dibawah. 8 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan 12

13 Tabel 1.9. Produksi Hasil Perkebunan Tahun No Komoditas Produksi ( Ton ) PR PBS PTP TOTAL 1 Karet 1, , , , The 7, , , , Kelapa 4, , Kelapa Hibrida Cengkeh Kopi Robusta Kopi Arabika Aren 4, , Pala Kapok Kakao Panili Tembakau Kayumanis Kina Lada Jambu Mete Kemiri Nilam Kelapa Sawit Sumber Dinas Kehutanan dan Perkebunan 13

14 Tabel 1.10 Produksi Hasil Hutan Kayu Tahun NO Jenis Produksi Kayu Bulat (M3) Tahun 2012 Tahun Jati , Mahoni , Albizia Karet Kelapa Maesopsis Bayur Rasamala - 11,774 9 Gmelina Suren Buah-Buahan Pinus , Rimba Campur Puspa Acacia Mangium Johar Jumlah 34, , ) Perdagangan Sektor lain yang memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Cianjur adalah dari sektor perdagangan, hotel dan pariwisata. Berdasarkan data hasil analisis, bahwa sektor ini memberikan kontribusi sebesar 20,37 % berdasarkan atas dasar harga berlaku. Sarana dan prasarana perdagangan merupakan faktor penunjang dalam peningkatan pertumbuhan perekonomian, dapat dilihat dalam tabel Sumber Dinas Kehutanan dan Perkebunan 14

15 Tabel 1.11 Data Perkembangan sarana prasarana perdagangan tahun No. Sarana Perdagangan Tahun 2012 Tahun 2013 Jumlah Satuan Jumlah Satuan 1 Pasar Tradisional 15 Buah 15 Buah Los 3034 Buah 3034 Buah Kios 6768 Buah 6768 Buah Toko 125 Buah 125 Buah Ruko 55 Buah 55 Buah 2 Jumlah Pedagang Pelataran Pasar 1635 Orang 2156 Orang 3 Jumlah Pedagang Pasar 9982 Buah 9982 Buah 4 Minimarket 54 Buah 64 Buah 5 Supermarket 7 Buah 7 Buah 6 Hypermarket 1 Buah 1 Buah 3) Pariwisata Dari sektor pariwisata dan jasa perhotelan juga mempunyai kontribusi terhadap perkembangan perekonomian. Kontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian dapat dilihat dari jumlah kunjungan wisata terhadap obyek-obyek wisata yang ada di Kabupaten Cianjur. Obyek wisata yang banyak dikunjungi merupakan objek wisata yang didukung oleh sarana dan prasarana wisata yang memadai. Berikut adalah jumlah kunjungan wisata yang datang ke Kabupaten Cianjur, berdasarkan data yang diperoleh oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2013, dapat dilihat dalam table Tabel Jumlah Kunjungan Wisata tahun No ODTW Jumlah Kunjungan 1. Cibodas Cikundul Cirata Jayanti Gunung Padang Taman Bunga The Jhon s TOTAL Jumlah kunjungan wisata tersebut merupakan data yang dari sejumlah kawasan wisata yang sebagian besar dikelola oleh pemerintah daerah, hanya sebagian kecil jumlah kunjungan wisata yang dikelola oleh pihak swasta dan/pengusaha. Berikut adalah jumlah usaha sarana wisata dapat dilihat dari tabel Sumber Dinas Perindustrian dan Perdagangan 12 Sumber Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 15

16 Tabel 1.13 Jumlah sarana wisata di Kabupaten Cianjur tahun No Sarana Akomodasi Jumlah 1. Hotel Bintang Hotel Bintang Hotel Bintang Hotel Bintang 1-5. Hotel Melati Villa Wisma 9 8. Pondok Wisata, pondok pemuda dan pondok remaja Mesin Ketangkasan Night Club, Pub, Discotiq, Karaoke dan panti pijat Rumah Billyard Kolam Renang Rumah Makan Warung Nasi Warung Tenda Café 19 Sektor pariwisata mempunyai peranan yang kuat dalam mendukung perkembangan dan pertumbuhan wilayah. Berdasarkan Rencana Induk Pariwisata Daerah (RIPDA) Kabupaten Cianjur, kawasan wisata dapat dibagi kedalam 3 (tiga) Satuan Kawasan Pengembangan Pariwisata (SKPP) yaitu SKPP I Cianjur Utara, SKPP II Cianjur tengah dan SKPP III Cianjur Selatan. Adapun sumberdaya pariwisata dari sisi ketersediaan produk wisata khususnya daya tarik wisata di Kabupaten Cianjur, dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) jenis yaitu daya tarik wisata alam, daya tarik wisata budaya, dan daya tarik wisata buatan. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah. 13 Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 16

17 Tabel 1.14 Obyek Daya Tarik Wisata Kabupaten Cianjur Berdasarkan Sumber Daya Alam 14 NO ODTW Alam Daya Tarik Wisata Lokasi 1 Taman Nasional Gede Pangrango (TNGP) 2 Bumi Perkemahan Mandalawangi 3 Bumi Perkemahan Mandala Kitri Puncak Gunung Gede Puncak Gunung Pangrango Kawah Ratu Kawah Wadon Kawah Lanang Bunga Edelweis Air Terjun Cibeureum Puncang Gunung Mandala Wangi Puncak Gunung Sukaratu Puncak Gunung Gumuruh Cagar Alam Gunung Gede Alun-Alun Suryakancana Areal Perkemahan Pemandangan Alam Pegunungan dan Hutan Areal Perkemahan Pemandangan Alam Pegunungan 4 Kebun Raya Cibodas Koleksi Vetasi (berbagai Jenis) Rumah Kaca Air Terjun Cibodas Lansekap Kebun dengan Kolam Air Mancur 5 Perkebunan Teh Gede (PTPN VIII) Perkebunan Teh Pemandangan Alam Iklim Sejuk 6 Perkebunan Teh Maleber Perkebunan Teh Pemandangan Alam Iklim Sejuk Pekebunan Teh Perkebunan Teh Panyairan (PTPN VIII) Pemandangan Alam Iklim Sejuk 8 Perkebunan Teh Nusamba (PTPN VIII) 9 Danau Waduk Cirata Calingcing 10 Danau Waduk Cirata Jangari Perkebunan Teh Pemandangan Alam Iklim Sejuk Danau/Waduk Pemandangan Alam Perikanan Danau/Waduk Pemandangan Alam Perikanan Rawa Air Terjun Kecamatan Cipanas Kecamatan Cipanas Kecamatan Cipanas Kecamatan Cipanas Kecamatan Cugenang Kecamatan Pacet Kecamatan Campaka Kecamatan Sukanagara Kecamatan Ciranjang Kecamatan Mande 11 Curug Citambur dan Rawa Leuwi Soro Kecamatan Pagelaran 12 Rawa Beber Rawa Kecamatan Pemandangan Alam Pagelaran 13 Rawa Gede Rawa Kecamatan Pemandangan Alam Pegelaran 14 Kawasan Wisata Agro Perkebunan Tanaman Pangan Kecamatan Pacet 14 Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 17

18 Politan Pemandangan Alam Pegunungan Air Terjun 15 Pantai Batu Kukumbung Pantai Kecamatan Cidaun 16 Pantai Batu Ciwidig Pantai Kecamatan Cidaun 17 Pantai Batu Jayanti Pantai Kecamatan Cidaun 18 Pantai Batu Sereg Pantai Kecamatan Sindangbarang 19 Pantai Batu Apra Pantai Kecamatan Sindangbarang 20 Pantai Batu Karangpotong Pantai Kecamatan Sindangbarang 21 Pantai Batu Sinar Laut Pantai Kecamatan Agrabinta 22 Sumber Air Panas Sukasirna Sumber Air panas Kecamatan Agrabinta 23 Goa Cimenga Goa Kecamatan Sindangbarang 24 Hutan Cagar Alam Jayanti-Bojonglarang Hutan Cagar Alam Kecamatan Cidaun 25 Perkebunan Teh Saronggo Perkebunan teh Kecamatan Pacet 26 Perkebunan Teh Ciseureuh Perkebunan Teh Kecamatan Pacet 27 Perkebunan Teh PT. Linggasari Ciharum dan Pasir Nangka Perkebunan Teh Kecamatan Sukanagara 28 TWA Jembar Taman Wisata Alam Kecamatan Cipanas 29 Kegiatan Wisata Pajajaran, Kegiatan Wisata Ngala Himpun setiap Tanggal 25 Julhijah Setiap tanggal 25 Jul Hijah terdapat kegiatan menangkap Ikan Impun Pantai Selatan Cianjur Tabel Obyek Daya Tarik Wisata Berdasarkan Sumberdaya Buatan 15 NO ODTW Alam Daya Tarik Wisata Lokasi 1 Taman Bunga Nusantara Variasi Jenis Tanaman dengan Bunga- Bunga Yang Berasal dari Manca Negara Alam Imajinasi Lokasi Piknik Mini Teater 2 Kota Bunga Taman Bermain Fantasi Taman Rekreasi Venezia Kolam Renang dan Sport Contre Lingkungan Perumahan Villa dengan tema nama negara Kecamatan Sukaresmi Kecamatan Pacet 15 Sumber RIPDA Kab Cianjur 18

19 Tabel 1.16 Obyek Daya Tarik Wisata Berdasarkan Sumber Daya Budaya 16 NO ODTW Alam Daya Tarik Wisata Lokasi 1 Makam Daleum Cikundul Makam Bersejarah Kecamatan Cikalongkulon Situs Megalitik Punden Kecamatan Campaka 2 Situs Gunung Padang Berundak Sejarah Situs 3 Istana Cipanas Bangunan Bersejarah Berupa Kecamatan Cipanas Istana 4 Kesenian Mamaos Seni Menyanyi dengan Alat Kecamatan Cianjur Tembang Cianjuran Suling dan Kecapi 5 Kesenian Helaran Upacara Adat Perayaan Kecamatan Cianjur 6 Kesenian Pencak Silat Seni Bela Diri Kecamatan Cianjur 7 Proses Pembuatan Sangkar Kecamatan Cianjur Kerajinan Sangkar Burung Burung Proses Pembuatan Cindera Kecamatan Cianjur 8 Kerajinan Bambu Mata, Peralatan, Perkakas, Furniture Bambu 9 Kerajinan Lampu Gentur Proses pembuatan lampu gentur Kecamatan Warungkondang 10 Makanan Tauco Cianjur Proses pembuatan tauco Kecamatan Cianjur 11 Makanan Manisan Cianjur Variasi jenis manisan Proses Pembuatan Manisan Kecamatan Cianjur 12 Pepes Ikan Mas Proses pembuatan pepes Kecamatan Cianjur 13 Ayam Pelung Postur Ayam Bertubuh Tinggi Suara Kokok Ayam Pelung Kecamatan Warungkondang b. Pertumbuhan Ekonomi/PDRB Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Cianjur tahun 2012, pada dasarnya banyak dipengaruhi oleh faktor musiman. Dalam hal ini sektor yang mempunyai kontribusi terbesar terhadap PDRB adalah sektor pertanian sebesar 37,06 %. Sedang sektor kedua terbesar yang menyumbang terhadap PDRB adalah dari sektor perdagangan,hotel dan restoran. Kontribusi dari sektor ini sebesar 27,41 %. Kedua sektor yang mempunyai kontribusi terbesar terhadap PDRB tersebut masih dipengaruhi oleh faktor keadaan yang bersifat musiman atau kondisional. Untuk sektor pertanian, produksi hasil pertanian masih tergantung terhadap pola tanam dan keadaan iklim. Sehingga produksi pada saat setiap panen hasilnya tidak stabil. Begitu juga untuk sektor perdagangan, hotel dan jasa restoran juga bersifat musiman. Sektor ini dalam memberikan kontribusi terhadap PDRB masih dipengaruhi oleh kondisi situasional. Untuk perdagangan dimana kebutuhan masyarakat akan barang 16 Sumber RIPDA Kab Cianjur 19

20 meningkat, masih terkait dengan perayaan hari besar keagamaan. Kebutuhan akan konsumsi barang meningkat, misalnya pada saat Idul Fitri, Natal. Begitupula untuk hotel dan restoran, masih dipengaruhi oleh keadaan situasional seperti pada saat hari libur panjang anak sekolah maupun cuti bersama saat perayaan hari besar keagamaan. Untuk lebih jelasnya pertumbuhan PDRB Kabupaten Cianjur dapat dilihat pada tabel 1.17 yang merupakan data hasil analisis. Tabel 1.17 Perkembangan PDRB Kabupaten Cianjur berdasarkan Harga Berlaku Per Sektor Tahun (dalam juta rupiah) 17 No Sektor * 2012** 1. Pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan 7,031, ,690, ,252, Pertambangan dan penggalian 22, , , Industri pengolahan 669, , , Listrik, gas dan air bersih 204, , , Konstruksi 639, , , Perdagangan, hotel dan restoran 4,805, ,568, ,103, Pengangkutan dan komunikasi 1,811, ,991, ,132, Keuangan, real estate dan jasa perusahaan 763, , , Jasa-jasa 2,487, ,756, ,955, PDRB 18,453, ,573, ,267, * Angka perbaikan ** Angka sementara 17 Sumber : Bappeda 20

21 Tabel 1.18 Perkembangan PDRB Kabupaten Cianjur berdasarkan Harga Konstan Per Sektor Tahun (dalam juta rupiah) 18 No Sektor * 2012** 1. Pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan 3,611, ,665, ,832, Pertambangan dan penggalian 9, , , Industri pengolahan 234, , , Listrik, gas dan air bersih 68, , Konstruksi 269, , Perdagangan, hotel dan restoran 2,237, ,409, ,550, Pengangkutan dan komunikasi 612, , , Keuangan, real estate dan jasa perusahaan 432, , , Jasa-jasa 824, , , PDRB 8,299, ,693, ,134, * Angka Perbaikan ** Angka sementara Tabel 1.19 Pertumbuhan PDRB Kabupaten Cianjur Tahun 2011, dan Tahun PDRB Perkapita (Juta Rp) Pertumbuhan (%) Harga Berlaku Harga Konstan Harga Berlaku Harga Konstan 2012** 22,267, ,134, * 20,573, ,693, ,453, ,299, ** Angka sementara * Angka perbaikan 18 Sumber : Bappeda 19 Sumber : Bappeda diolah Tim LPPD 21

22 BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi, Misi Kabupaten Cianjur Tahun Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah , Pemerintah Kabupaten Cianjur mempunyai Visi : Cianjur Lebih Sejahtera dan Berakhlaqul Karimah Dari rumusan visi tersebut terkandung makna yang diharapkan pada akhir perencanaan pembangunan tahun 2016 sebagai berikut: Sejahtera : adalah merefleksikan suatu keadaan kehidupan masyarakat yang didalamnya meliputi peningkatan pendidikan, kesehatan, dan pendapatan, pangan dan konsumsi, memperluas pilihan-pilihan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan nyata mereka, serta meningkatkan kemampuan perekonomian daerah. Akhlakul Karimah : mengandung makna sebagai akhlak yang mulia yang merupakan suatu prilaku yang mencerminkan etika berke-tuhanan, berkehidupan sosial dan bersinergi dengan alam. Untuk mewujudkan Visi Kabupaten Cianjur Tahun 2016, akan diwujudkan melalui lima misi. Adapun misi tersebut adalah: 1. Meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan pendidikan yang bermutu. 2. Meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu. 3. Meningkatkan daya beli masyarakat. 4. Memantapkan pelaksanaan reformasi birokrasi. 5. Aktualisasi nilai-nilai akhlakul karimah dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. B. Strategi dan Arah Kebijakan Daerah 1. Strategis Strategi yang dirumuskan untuk mencapai tujuan dan sasaran dapat dengan mudah terlihat dalam matrik 2.1. Tabel 2.1. Hubungan Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi Misi Tujuan Sasaran Strategi 1. Mewujudkan layanan Meningkatkan akses Peningkatan cakupan Meningkatkan ketersediaan pendidkan yang bias masyarakat terhadap dan pemerataan dan keterjangkauan diakses oeh seluruh layanan pendidikan pelayanan pendidikan pelayanan pendidikan yang lapisan masyarakat di setiap jenjang bermutu. melalui jalur formal & non formal 2. Mewujudkan layanan 2.1.Meningkatkan angka Peningkatan 22

23 pendidikan berkualitas yang kelulusan siswa untuk seluruh jenjang pendidikan mutu/kualitas pendidikan 2.2.Terkendalinya Angka Mangulang dan Droup Out di Setiap Tingkatan dan Jenjang 2.3.Meningkatnya mutu kelulusan siswa dari setiap jenjang pendidikan 2.4.Tertanamnya nilainilai akhlakul karimah ke dalam pribadi peserta didik 2.5.Meningkatnya lulusan SMK yang terserap Dunia Kerja 2.6.Meningkatnya keadilan dan kesetaraan jender dalam layanan pendidikan 2.7.Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran siswa dalam antisipaspi dan penanggulangan bencana 23

24 Meningkatnya kualitas pendidikan tinggi lokal Fasilitasi pengembangan penyelenggaraan riset oleh perguruan tinggi lokal untuk pengembangan ekonomi daerah 2.9.Meningkatnya Optimalisasi fungsi dan partisipasi masyarakat peran stakeholder dalam pengelolaan dan bidang pendidikan pelaksanaan pendidikan 3. Meningkatkan minat dan kebiasaan membaca masyarakat Meningkatnya sarana dan prasarana perpustakaan Penumbuh kembangan minat dan budaya baca masyarakat Meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu. 1. Menyelenggarakan pembangunan kesehatan baik oleh masyarakat swasta, maupun pemerintah secara sinergis Terwujudnya masyarakat yang proaktif memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, berpartisipasi aktif menolong dirinya, serta mampu membudayakan Perilaku Hidup Sehat dan Sehat dalam keluarga dan masyarakat Peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat kesehatannya Meningkatnya kondisi da kualitas fasilitas layanan prasarana kesehatan Peningkatan aksesibilitas kualitas kesehatan dan pelayanan Meningkatnya layanan kesehatan masyarakat Peningkatan ketersediaan pembiayaan kesehatan masyarakat Terjaminnya ketersediaan dan keterjangkauan obat Penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat Peningkatan ketersediaan jaminan kesehatan masyarakat Peningkatan manajemen pengadaan dan penyediaan obat dan alat kesehatan masyarakat 24

25 Mewujudkan 2.1.Terpenuhinya Peningkatan kapasitas keberlangsungan permintaan pelayanan pelayanan Keluarga serta meningkatkan KB dan kesehatan Berencana dan kualitas aksesibilitas reproduksi yang kesehatan reproduksi pelayanan KB dan kesehatan berkualitas reproduksi serta mengendalikan angka kelahiran 2.2.Meningkatnya pengetahuan kesehatan reproduksi remaha (KRR) Peningkatan pemberdayaan remaja di bidang kesehatan dan hak-hak reproduksi Meningkatkan daya beli masyarakat. 1. Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui perluasan usaha dan peningkatan produktivitas usaha di bidang perekonomian 2.3.Meningkatkan kualitas hidup & perlindungan anak serta peran perempuan dalam berbagai bidang pembangunan 2.4.Meningkatkan kualitas tumbuh Kembang dan kelangsungan hidup anak 1. Berkembangnya agribisnis yang mampu menghasilkan produk dan industri pertanian yang berdaya saing Peningkatan peran perepuan dan kepedulian terhadap hak dan perlindungan anak, dan kelangsungan hidup anak Pengembangan sistem agribisnis dengan keterkaitan subsistemsubsistemnya (agribisnis hulu, usaha tani, agribisnis hilir, jasa penunjang) secara optimal 2.Meningkatnya produksi dan ketersediaan pangan serta berkembangnya mekanisme distribusi dan aksesibilitas pangan Peningkatan koordinasi lintas sektor, regional dan nasional dalam rangka ketahanan pangan 3.Berkembangnya pemanfaatan dan pengelolaan pesisir dan kelautan secara optimal dan berkelanjutan Peningkatan produktivitas sumberdaya pesisir dan kelautan secara berkelanjutan 25

26 Meningkatnya Pengembangan kinerja Pariwisata Daera pariwisata alam dan berbasis alam dan budaya daerah berbasis budaya yang mampu kompetensi wilayah dan bersaing memenuhi warisan kearifan lokal kebutuhan wisatawan dengan tetap berprinsip pada pembangunan berkelanjutan 5.Meningkatnya Meningkatkan kapasitas aksesibilitas KUMKM kelembagaan KUMKM terhadap modal, melalui pengembangan teknologi, dan pasar kemitraan antara pemerintah, swasta, dan masyarakat 6.Terwujudnya pengelolaan industri dan perdagangan yang berdaya saing didukung oleh SDA, SDM, sarana dan prasarana serta teknologi tepat guna 7.Meningkatkan Promosi dan kerja sama investasi 8. Terwujudnya iklim investasi yang sehat 9.Berkembangnya pemanfaatan dan pengelolaan potensi pesisir dan kelautan secara optimal dan berkelanjutan 10.Meningkatnya pariwisata daerah berbasis alam dan budaya yang mampu bersaing dan memenuhi kebutuhan wisatawan dengan tetap berprinsip pada pembangunan berkelanjutan Peningkatan kinerja industry dan perdagangan daerah secara efisien dan efektif Peningkatan kelembagaan yang mengatur/melayani investasi dan insentif kemudahan investasi Optimalisasidan pengamanan sumberdaya kelautan dan pesisir Pembangunan dan pengembangan kawasan wisata yang berstandarisasi dan berwawasan lingkungan 26

27 Menguatnya implementasi rencana tata ruang daerah dalam pemanfaatan ruang untuk pengembangan wilayah Kabupaten Cianjur Peningkatan kapasitas perencanaan tata ruang daerah, pemanfaatan ruang, serta pengendalian pemanfaatan ruang daerah 12.Terwujudnya pemanfaatan ruang yang berhasil guna dan berdaya guna serta mampu mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan Peningkatan produktivitas lahan dan aktivitas budi daya yang dibarengi dengan upaya mempertahankan dan menjaga kelestarian kawasan lindung 13.Berkembangnya wilayah dengan didukung oleh ketersediaan dan pembangunan infrastruktur yang handal Peningkatan ketersediaan dan kualitas pelayanan prasarana dan fasilitas pendukung kegiatan perkotaan dan perdesaan pada setiap wilayah pengembangan 14.Terwujudnya keseimbangan fungsi lahan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup Peningkatan kualitas kawasan lindung di dalam dan luar kawasan hutan serta mengembalikan fungsi kawasan lindung yang telah berubah fungsi secara bertahap Memantapkan pelaksanaan reformasi birokrasi. 1.Mentrasformasi budaya birokasi yang berorientasi kepada pelayanan publik ke seluruh unit kerja Pemerintah Kabupaten 1.Terwujudnya dan terimplementasikannya perangkat transpormasi budaya birokasi yang mampu menciptakan sumberdaya aparatur yang berbudi luhur, tangguh dan cerdas, terampil, mandiri, memiliki rasa kesetiakawanan, bekerja keras, produktif, inovatif, disiplin, berorientasi pada pembangunan dan masa depan, serta berakhlak mulia Perwujudan perangkat transpormasi budaya birokrasi 27

28 Terwujudnya Peningkatan kinerja penyelenggaraan penyelenggaraan pemerintah daerah yang pemerintahan daerah berorientasi pada peningkatan pemanfaatan anggaran secara efektif dan efisien, pemberian pelayanan prima pada masyarakat penyelenggaraan fungsi pemerintahan secara optimal dan perwujudan SDM aparatur yang handal Aktualisasi nilai-nilai akhlakul karimah dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 1. Mewujudkan nilainilai akhlakul karimah sebagai karakter pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara 3.Meningkatnya profesionalisme birokasi dan penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat 4.Terwujudnya penegakan hukum, kepastian hukum dan budaya hukum dalam rangka supermai hukum serta pembinaan kerukunan hidup dalam masyarakat guna pelaksanaan penyelenggaraan ketentraman, ketertiban dan keamanan yang kondusif 5.Terwujudnya sinergi antar kelembagaan berkaitan dengan sumberdaya serta jaringan teknologi informatika dan komunikasi 1.Terwujudnya pemahanan yang meluas dan mendalam pada aparat dan masyarakat Kabupaen Cianjur pada nilai-nilai akhlakul karimah Peningkatan kesadaran dan penumbuhkembangan kemampuan dan kemauan masyarakat untuk memperbaiki masalah sosial yang ada di lingkungannya Peningkatan kapasitas pemerintah dalam pemanfaatan teknoliogi informatika dan komunikasi Pengembangan kooordinasi internalisasi nilai-nilai akhlakul karimah sebagai pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara 28

29 Pelembagaan penerapan kebijakan aktualisasi nilai-nilai akhlakul karimah pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Perwujudan aparat yang amanah 3.Terwujudnya upaya prevetif dan kuratif dalam menghadapi permasalahan sosial Perwujudan masyarakat marhamah (penuh kasih sayang) dan keluarga sakinah 2. Arah Kebijakan Daerah Arah dan Kebijakan Pembangunan Daerah Tahun 2013 bahwa pembangunan diarahkan dan difocuskan pada hal-hal yang sama dengan tahun 2012, dengan beberapa tambahan focus lainnya. Hal ini dipertimbangkan mengingat bahwa dengan berbagai keterbatasan sumberdaya, hasil pembangunan yang dicapai tahun 2012 yang belum memadai. Aspek penting yang menjadi tema pembangunan dalam periode ini adalah memperkuat keterkaitan antara simpul pembangunan sektoral dan simpul pembangunan kewilayahan. Adapun arah kebijakan dimaksud adalah: Meningkatkan keberdayaan masyarakat yang menjadi prasyarat pembangunan pendidikan dasar dan menengah yang bermutu serta memperluas kesempatan pendidikan bagi masyarakat miskin; Memantapkan tumbuh kembangnya kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk berperan secara aktif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat sendiri; Meningkatkan keberdayaan kelompok masyarakat dalam pembangunan kesehatan; Memantapkan kapasitas penataan ruang dan kebijakan investasi yang dapat mendukung perkembangan perekonomian daerah secara berkelanjutan; Meningkatkan pelayanan prasarana dan fasilitas pendukung pengembangan wilayah dan menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan di setiap wilayah; Mengembangkan aktivitas budi daya bahan,bersamaan dengan upaya mempertahankan dan menjaga kelestariaan kawasan lindung; Menetapkan focus perubahan untuk menuntun arah reformasi birokrasi yang harus di lakukan menuju perwujudan good governance & clean government ; Menerapkan manajemen organisasi yang mendorong tumbuhnya motivasi untuk mengaktualisasikan nilai-nilai akhlakul kharimah dalam penyelenggaraan tugas sehari-hari sebagai aparat pemerintah. a. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Kebijakan pembangunan ekonomi Kabupaten Cianjur tahun 2013 tidak terlepas dari arah kebijakan ekonomi yang telah ditetapkan oleh nasional maupun provinsi dan perlu di sinergikan satu sama lainnya. Selain itu, arah kebijakan ekonomi di tetapkan berdasarkan kepada kondisi perekonomian sebelumnya dan perkiraan tahun Dalam RPJMD Kabupaten Cianjur Tahun strategi yang ditetapkan untuk aspek perekonomian adalah dengan Meningkatkan Daya Beli Masyarakat, dengan kebijakan yang diambil adalah: 29

30 1). Berkembangnya agribisnis yang mampu menghasilkan produk dan industry pertanian yang berdaya saing ; 2). Meningkatnya produksi dan ketersediaan pangan serta berkembangnya mekanisme distribusi dan aksebilitas pangan; 3). Meningkatnya pariwisata daerah berbasis alam dan budaya yang mampu bersaing memenuhi kebutuhan wisatawan dengan tetap berprinsip pada pembangunan bekelanjutan; 4). Meningkatnya aksesibilitas KUMKM terhadap modal,teknologi dan pasar; 5). Terwujudnya pengelolaan industry dan perdagangan yang berdaya saing di dukung oleh SDA,SDM,Sarana dan Prasarana serta teknologi tepat guna; 6). Meningkatnya Promosi dan kerjasama investasi; 7). Terwujudnya iklim investasi yang sehat; 8). Berkembangnya pemanfaatan dan pengelolaaan pesisir dan kelautan secara optimal dan berkelanjutan; 9). Menguatnya implementasi rencana tata ruang daerah dalam pemanfaatan ruang untuk pengembangan wilayah Kabupaten Cianjur; 10). Terwujudnya pemanfaatan ruang yang berhasil guna dan berdaya guna serta mampu mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan; 11). Berkembangnya wilayah didukung oleh ketersediaan dan pembangunan infrastruktur yang handal; 12). Terwujunya keseimbangan fungsi lahan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup. b. Arah Kebijakan Keuangan Daerah Kebijakan yang akan di tempuh pemerintah Kabupaten Cianjur berkaitan dengan pendapatan daerah,belanja daerah dan pembiayaan daerah. 1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah Pendapatan daerah secara garis besar tersusun atas komponen pendapatan asli daerah (PAD), dana perimbangan,dan lain-lain pendapatan yang sah. Dari komponen pendapatan daerah tersebut pertumbuhan tertinggi berasal dari lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, disusul oleh pendapatan asli daerah serta dana perimbangan. Kemudian dilihat dari proporsi pendapatan daerah pada APBD Tahun 2012, dana perimbangan masih menempati porsi terbesar yaitu sebesar 70,28%, terutama yang berasal dari Dana Alokasi Umum (81,68%), disusul oleh komponen lain-lain pendapatan yang sah 19,12%. Sedangkan komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD) memberikan kontribusi terkecil sebesar 10,60%. Proyeksi pendapatan pada tahun 2013 dapat ditentukan berdasarkan realisasi tahun-tahun sebelumnya dan APBD tahun APBD tahun 2012 dapat dijadikan acuan awal dalam memproyeksikan pendapatan tahun 2013 dengan maksud untuk mendapatkan gambaran yang paling mendekati untuk anggaran pembangunan tahun Proyeksi pendapatan pada tahun 2013 sebelum perubahan di perkirakan Rp ,00. Pendapatan ini belum mempertimbangkan anggaran dari pusat dan provinsi yang besarannya tidak diperhitungkan secara tepat walaupun di perkirakan akan mengalami penigkatan setiap tahunnya. Untuk itu untuk mendukung upaya peningkatan pendapatan dan pengunaannya, arah kebijakan pendapatan daerah di upayakan dengan meningkatkan efektivitas dan optimalisasi sumber-sumber pendapatan, melalui : 30

31 a. Meningkatkan sumber pendapatan daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi; b. Meningkatkan efisiensi pengelolaan APBD dari sisi pendapatan; c. Meningkatkan kesadaran dan ketaatan masyarakat untuk membayar pajak dan retribusi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; d. Meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan aset-aset daerah yang potensial; dan e. Meningkatkan peranan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam menunjuang peningkatan pendapatan daerah. b. Arah Kebijakan Belanja Daerah Belanja daerah tersusun atas komponen belanja tidak langsung dan belanja langsung. Belanja tidak langsung merupakan belanja daerah yang tidak di pengaruhi oleh adanya program/kegiatan pembangunan sedangkan belanja langsung merupakan belanja yang di pengaruhi oleh adanya program/kegiatan pembangunan. Porsi terbesar dari belanja daerah tahun 2012 di peruntukan bagi komponen belanja tidak langsung sebesar 65,10 % dimana bagian terbesar dari komponen belanja tidak langsung tersebut diperuntukan bagi belanja pegawai sebesar 81,07%. Sedangkan belanja langsung menempati porsi sebesar 34,90%. Besar kecilnya belanja langsung dalam struktur belanja daerah sangat mempengaruhi besarnya tingkat pencapaian kinerja pembangunan yang di realisasikan melalui program dan kegiatan pembangunan. Berdasarkan hasil pembahasan mengenai kebutuhan belanja pada tahun 2012 sebesar Rp ,88, naik dibandingkan dengan kebutuhan belanja pada tahun 2011 sehingga diperkirakan terjadi defisit pendanaan sebesar Rp ,12. Karena adanya keterbatasan kemampuan belanja daerah dan defisit pendanaan pembangunan tersebut, arah kebijakan belanja daerah harus di tujukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi belanja dalam rangka memenuhi pencapaian target kinerja pembangunan daerah yang telah di tentukan. Belanja daerah harus ditujukan kepada program prioritas pembangunan, mempertimbangkan kemampuan Daerah dan OPD dalam menyerap penganggaran. C. Prioritas Daerah Tema pembangunan tahun 2013 berdasarkan RPJMD Tahun adalah Memperkuat keterkaitan antara simpul pembangunan sektoral dan simpul pembangunan kewilayahan. Dengan arah kebijakan pembangunan diatas, berdasarkan hasil analisis, berikut adalah prioritas pembangunan beserta sasarannya pada tahun 2013 adalah: 1. Peningkatan kualitas dan layanan pendidikan; 2. Peningkatan kualitas dan layanan kesehatan; 3. Peningkatan ketahanan pangan daerah; 4. Peningkatan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya laut dan pesisir; 5. Pengembangan pariwisata daerah; 6. Pemberdayaan UMKN dan IKM; 7. Pemanfaatan dan pengendalian tata ruang; 8. Peningkatan infrastruktur wilayah; 9. Peningkatan kualitas lingkungan hidup dan Pengelolaan Bencana; 10. Peningkatan reformasi pemerintahan; dan 11. Peningkatan aktualisasi nilai-nilai akhlakul karimah. Hasil perbandingan antara prioritas pembangunan nasional, provinsi, dan kabupaten memperlihatkan adanya keselarasan antara prioritas pembangunan kabupaten 31

32 dengan prioritas pembangunan provinsi dan nasional, sehingga dapat disimpulakan bahwa prioritas pembangunan daerah dapat mendukung kebijakan pembangunan Nasional maupun Provinsi. Adapun prioritas pembangunan daerah yang berkaitan peningkatan aktualisasi nilai-nilai akhlakul karimah walaupun sepintas tidak terkait dengan prioritas pembangunan Nasional maupun Provinsi, namun pelaksanaan dari prioritas tersebut dapat mendukung keberhasilan prioritas pembangunan lainnya. A. Ringkasan Urusan Desentralisasi BAB III URUSAN DESENTRALISASI 1. Anggaran, realisasi, dan pelaksanaan Urusan Wajib Urusan wajib yang menjadi kewenangan daerah sebanyak 26 urusan. Pada tahun 2013 terdapat 1 (satu) urusan yang tidak mendapatkan alokasi anggaran, yaitu urusan pertanahan. Belanja APBD tahun 2013 untuk urusan wajib sebesar Rp 2,273,642,655, dengan realisasi anggaran Rp 2,082,854,628, atau sebesar 91,61%. Sebesar Rp 1,497,314,312, merupakan untuk belanja tidak langsung urusan wajib. Adapun rincian belanja tidak langsung urusan wajib sebagaimana dapat dilihat pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Belanja Tidak Langsung Urusan Wajib 20 No. Uraian Anggaran Realisasi % 5 BELANJA 5 1 Belanja Tidak Langsung 1,497,314,312, ,402,179,589, Belanja Pegawai (W) 1,170,871,627, ,089,739,614, Belanja Hibah 222,618,000, ,585,173, Belanja Bansos 23,449,425, ,004,853, Belanja Bagi hasil kepada provinsi/kab/kota dan 940,000, ,494, pemerintah desa Belanja Bantuan Keuangan kepada provinsi/kab/kota dan pemerintah desa 76,838,035, ,350,666, Belanja Tidak Terduga 2,597,224, ,361,786, Anggaran belanja pegawai untuk urusan wajib sebesar Rp 1,170,871,627, atau sebesar 49,90 % terhadap total belanja APBD dengan relialisasi sebesar Rp. 1,089,739,614, Sedangkan anggaran yang diperuntukan untuk belanja langsung untuk membiayai 25 urusan wajib sebesar Rp. 761,222,971, Anggaran belanja langsung inilah yang dialokasikan untuk mancapai capaian kinerja Indikator Kinerja Kunci (key performance indicator) untuk urusan wajib pemerintah daerah Kabupaten Cianjur. Atau sebesar 32,44% terhadap belanja APBD tahun Sumber: DPKAD 32

INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (ILPPD) KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2012

INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (ILPPD) KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2012 INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (ILPPD) KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2012 Assalamualaikum Wr. Wb. Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT dan atas karunianya kami dapat

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BUPATI CIANJUR

KEPUTUSAN BUPATI CIANJUR BUPATI CIANJUR KEPUTUSAN BUPATI CIANJUR NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG BESARNYA UANG PERSEDIAAN (UP) BAGI ORGANISASI PERANGKAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011 BUPATI CIANJUR, Menimbang : a. bahwa untuk kelancaran

Lebih terperinci

INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2011

INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2011 INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2011 Assalamualaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, segala puji dan syukur hanya kepada Allah, Tuhan yang Maha Pengasih

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2014 P E M E R I N T A H K A B U P A T E N C I A N J U R J l. S i t i J e n a b N o. 3 1 C i a n j u r 4 3 2 1 1 1 T e l p. 0 2

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2013 P E M E R I N T A H K A B U P A T E N C I A N J U R J l. S i t i J e n a b N o. 3 1 C i a n j u r 4 3 2 1 1 1 T e l p. 0 2

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH 4.1. Wilayah Administrasi Kabupaten Cianjur mempunyai luas wilayah daratan 3.646,72 km2, secara geografis terletak di antara garis 6.036 8-7.030 18 LS serta di antara 106.046

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diberdayakan sebagai Daerah Tujuan Wisata. Menurut World Tourism. Tabel 1.1 Data Kunjungan Wisatawan Ke Asia Pasifik

BAB I PENDAHULUAN. diberdayakan sebagai Daerah Tujuan Wisata. Menurut World Tourism. Tabel 1.1 Data Kunjungan Wisatawan Ke Asia Pasifik 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Kepulauan Nusantara dengan sebutan untaian zamrud di khatulistiwa, penuh dengan keindahan alam beserta flora dan faunanya, kaya dengan aneka ragam budaya,

Lebih terperinci

IX. KETERKAITAN ANTARA ALTERNATIF STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI DAN IDENTIFIKASI WILAYAH CIANJUR SELATAN

IX. KETERKAITAN ANTARA ALTERNATIF STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI DAN IDENTIFIKASI WILAYAH CIANJUR SELATAN 147 IX. KETERKAITAN ANTARA ALTERNATIF STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI DAN IDENTIFIKASI WILAYAH CIANJUR SELATAN Beberapa permasalahan yang terjadai dalam proses pembangunan wilayah di Kabupaten Cianjur diantaranya

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kecamatan Warung Kondang Kabupaten Cianjur

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kecamatan Warung Kondang Kabupaten Cianjur 69 BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Kecamatan Warung Kondang Kabupaten Cianjur Kecamatan Warungkondang secara administratif terletak di Kabupaten Cianjur Propinsi Jawa Barat. Secara geografis,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Demikian semoga bermanfaat. Cianjur, 24 Maret 2016 BUPATI CIANJUR. ttd H. TJETJEP MUCHTAR SOLEH. Kata Pengantar i

KATA PENGANTAR. Demikian semoga bermanfaat. Cianjur, 24 Maret 2016 BUPATI CIANJUR. ttd H. TJETJEP MUCHTAR SOLEH. Kata Pengantar i KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-nya, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Cianjur Tahun Anggaran

Lebih terperinci

Lampiran 1. Penyebaran Fasilitas Pelayanan (Skalogram) di Kabupaten Cianjur

Lampiran 1. Penyebaran Fasilitas Pelayanan (Skalogram) di Kabupaten Cianjur 64 Lampiran. Penyebaran Fasilitas Pelayanan (Skalogram) di Kabupaten Cianjur Fasilitas Pendidikan Fasilitas Kesehatan P.Keliling P.Keliling No. Nama Kecamatan Desa TK SD SLTP SMA SMK RA MI MTs MA RS Puskesmas

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR NOMOR 05 TAHUN 2012 TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN CIANJUR TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR NOMOR 05 TAHUN 2012 TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN CIANJUR TAHUN BUPATI CIANJUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR NOMOR 05 TAHUN 2012 TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2011-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIANJUR,

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Cianjur memiliki luas wilayah sebesar km 2 dengan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Cianjur memiliki luas wilayah sebesar km 2 dengan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Deskripsi Wilayah Deskripsi mengenai karakteristik Wilayah Utara Kabupaten Cianjur dikelompokkan dalam beberapa aspek, yaitu (1) keadaan geografi, (2) pertanian,

Lebih terperinci

INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (ILPPD) KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2014

INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (ILPPD) KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2014 INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (ILPPD) KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2014 Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT dan atas karunianya kami dapat menyampaikan informasi Laporan

Lebih terperinci

KABUPATEN CIANJUR NOMOR 07 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR

KABUPATEN CIANJUR NOMOR 07 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR NOMOR 07 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PEMERINTAHAN DAERAH DAN PEMBENTUKAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI CIANJUR PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2OL6 TENTANG BUPATI CIANJUR, Undang-Undang Nomor 14 Tahun Tahun 1950

BUPATI CIANJUR PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2OL6 TENTANG BUPATI CIANJUR, Undang-Undang Nomor 14 Tahun Tahun 1950 BUPATI CIANJUR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR NOMOR 8 TAHUN 2OL6 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN CIANJUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIANJUR,

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Fisik Lokasi Penelitian 4.1.1 Letak dan Luas Secara geografis Kabupaten Cianjur terletak antara 6 0 21-7 0 25 Lintang Selatan dan 106 0 42-107 0 33 Bujur

Lebih terperinci

VI. PUSAT PERTUMBUHAN DAN PENYEBARAN FASILITAS PELAYANAN WILAYAH CIANJUR SELATAN

VI. PUSAT PERTUMBUHAN DAN PENYEBARAN FASILITAS PELAYANAN WILAYAH CIANJUR SELATAN 93 VI. PUSAT PERTUMBUHAN DAN PENYEBARAN FASILITAS PELAYANAN WILAYAH CIANJUR SELATAN Wilayah yang berperan sebagai pusat pertumbuhan merupakan wilayah yang menjadi pusat pemukiman, pelayanan, industri,

Lebih terperinci

Nomor : 800/ 571 / BKPPD/2015 Cianjur, 21 Agustus 2015 Lampiran : 1 (satu) berkas Kepada Periahal : Pemberitahuan

Nomor : 800/ 571 / BKPPD/2015 Cianjur, 21 Agustus 2015 Lampiran : 1 (satu) berkas Kepada Periahal : Pemberitahuan PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH Jalan Raya Bandung KM 2 Sadewata Cianjur Telp/Fax. (0263) 265295 e-mail : bkd@cianjurkab.go.id Nomor : 800/ 571 / BKPPD/2015

Lebih terperinci

BUKU STATISTIK PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN. Pemerintah Kabupaten Cianjur 1 Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan

BUKU STATISTIK PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN. Pemerintah Kabupaten Cianjur 1 Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Pemerintah Kabupaten Cianjur 1 Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan BUKU STATISTIK PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Jl. Selamet Riyadi No. 8 Telp. (0263) 261293 Jl. Arif Rahman Hakim No. 26 Telp.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii x xi BAB I PENDAHULUAN... I - 1 A. Dasar Hukum... I - 1 B. Gambaran Umum Daerah... I - 4 1. Kondisi Geografis Daerah...

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Cianjur secara geografis terletak di antara Lintang

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Cianjur secara geografis terletak di antara Lintang IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Kondisi Umum Kabupaten Cianjur Kabupaten Cianjur secara geografis terletak di antara 6 0 21-7 0 25 Lintang Selatan dan 106 0 42 107 0 25 Bujur Timur, dengan batas-batas wilayahnya

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 58 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Administrasi Pemerintahan dan Wilayah Pelayanan Kabupaten Cianjur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat dengan ibukota Cianjur. Kabupaten Cianjur

Lebih terperinci

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai Kota Surabaya pada akhir periode kepemimpinan walikota dan wakil walikota terpilih, yaitu: V.1

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Rencana program dan kegiatan Prioritas Dearah Tahun 2013 yang dituangkan dalam Bab V, adalah merupakan formulasi dari rangkaian pembahasan substansi

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2012 merupakan periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS IIV.1 Permasalahan Pembangunan Permasalahan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Ngawi saat ini dan permasalahan yang diperkirakan terjadi lima tahun ke depan perlu mendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD merupakan amanah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Kota Tangerang Tahun 2012 Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah memberikan kewenangan kepada

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

SASARAN PROGRAM BIDANG SOSIAL

SASARAN PROGRAM BIDANG SOSIAL 1 SASARAN PROGRAM BIDANG SOSIAL a. Membangun 22 Jenis Penyandang Masalah Kesejahteraan sosial (PMKS) b. Mengoptimalkan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial ( PSKS) GOAL ( TUJUAN UMUM ) MENINGKATKAN KUALITAS

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2012 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2012 P E M E R I N T A H K A B U P A T E N C I A N J U R J l. S i t i J e n a b N o. 3 1 C i a n j u r 4 3 2 1 1 1 T e l p. 0 2

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Kebijakan pembangunan ekonomi Kabupaten Cianjur tahun 2013 tidak terlepas dari arah kebijakan ekonomi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4

Lebih terperinci

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017 PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun 2017-2022 Wates, 27 September 2017 1 PDRB PER KAPITA MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI D.I. YOGYAKARTA ATAS DASAR HARGA BERLAKU, 2012-2016 (JUTA RUPIAH) 1 PERSENTASE PENDUDUK

Lebih terperinci

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO 1 VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO V I S I Riau Yang Lebih Maju, Berdaya Saing, Berbudaya Melayu, Berintegritas dan Berwawasan Lingkungan Untuk Masyarakat yang Sejahtera serta Berkeadilan

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.

Lebih terperinci

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG Misi untuk mewujudkan sumberdaya manusia yang cerdas, sehat, beriman dan berkualitas tinggi merupakan prasyarat mutlak untuk dapat mewujudkan masyarakat yang maju dan sejahtera. Sumberdaya manusia yang

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah 3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2011 dan Perkiraan Tahun 2012 Kerangka Ekonomi Daerah dan Pembiayaan

Lebih terperinci

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaiman pemerintah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum B. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi 3. Status Pembangunan Manusia 4. Kondisi Ekonomi a. Potensi Unggulan

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

A. Gambaran Umum Daerah

A. Gambaran Umum Daerah Pemerintah Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Daerah K ota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat, terletak di antara 107º Bujur Timur dan 6,55 º

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Dalam periode Tahun 2013-2018, Visi Pembangunan adalah Terwujudnya yang Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berwawasan Lingkungan dan Berakhlak Mulia. Sehingga

Lebih terperinci

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN - 3 - LAMPIRAN: NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH KOTA SURAKARTA DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 910/3839-910/6439 TENTANG : PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA APBD KOTA

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM WILAYAH

IV. KONDISI UMUM WILAYAH 29 IV. KONDISI UMUM WILAYAH 4.1 Kondisi Geografis dan Administrasi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5 50-7 50 LS dan 104 48-104 48 BT dengan batas-batas wilayah sebelah utara berbatasan dengan

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan merupakan upaya pemerintah daerah secara keseluruhan mengenai cara untuk mencapai visi dan melaksanakan misi, melalui penetapan kebijakan dan program

Lebih terperinci

Visi Mewujudkan Kabupaten Klaten yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing. Misi ke 1 :

Visi Mewujudkan Kabupaten Klaten yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing. Misi ke 1 : Tabel 6.1 Strategi, dan Arah Kebijakan Kabupaten Klaten Tahun 016-01 Mewujudkan Sumber Daya Manusia Yang Cerdas, Sehat, dan Berbudaya 1 Mewujudkan pemenuhan kebutuhan pendidikan bagi Terwujudnya pemenuhan.1

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG P E M E R I N T A H K O T A T A N G E R A N G Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Akhir Masa Jabatan Walikota Tangerang Tahun 2013 I. Latar Belakang: Undang-Undang Nomor 32 Tahun

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2013 periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Lebih terperinci

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH Bengkulu Tengah yang Lebih Maju, Sejahtera, Demokratis, Berkeadilan, Damai dan Agamis 1. Maju, yang diukur dengan : (a) meningkatnya investasi;

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Kondisi Geografis Luas wilayah Kota Bogor tercatat 11.850 Ha atau 0,27 persen dari luas Propinsi Jawa Barat. Secara administrasi, Kota Bogor terdiri dari 6 Kecamatan, yaitu

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 26 Administrasi Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat. Secara geografis terletak diantara 6 o 57`-7 o 25` Lintang Selatan dan 106 o 49` - 107 o 00` Bujur

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1 Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Untuk Masing masing Misi Arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Lamongan tahun

Lebih terperinci

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2016-2021 Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DASAR PENYUSUNAN Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Lombok Utara tentang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013 TANJUNGPANDAN, MARET 2014 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN CIANJUR Jl. Perintis Kemerdekaan No.3 Cianjur Telp. : (0263) , Fax. : (0263) Homepage :

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN CIANJUR Jl. Perintis Kemerdekaan No.3 Cianjur Telp. : (0263) , Fax. : (0263) Homepage : BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN CIANJUR Jl. Perintis Kemerdekaan No.3 Cianjur Telp. : (0263) 264762, Fax. : (0263) 272371 Homepage : http://cianjurkab.bps.go.id E-mail : bps3203@bps.go.id KEPALA BPS KABUPATEN

Lebih terperinci

V. KETIMPANGAN ANTAR WILAYAH PEMBANGUNAN DI CIANJUR

V. KETIMPANGAN ANTAR WILAYAH PEMBANGUNAN DI CIANJUR 79 V. KETIMPANGAN ANTAR WILAYAH PEMBANGUNAN DI CIANJUR Suatu wilayah memiliki potensi dan karakteristik wilayah yang berbeda dengan wilayah lain. Hal ini sangat berpengaruh terhadap proses pembangunan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Kabupaten Kulonprogo Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di propinsi Daerah Istimewa

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR GRAFIK... xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-5

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN A. PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Berkaitan dengan manajemen keuangan pemerintah daerah, sesuai dengan amanat UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

KABUPATEN CIANJUR DALAM ANGKA 2013 ISSN : 0215-4196 Nomor Publikasi : 32.03.13.06 Katalog BPS : 1102001.3203 Ukuran Buku : 25,5 cm x 18 cm Jumlah Halaman : 356 + xi N a s k a h : Seksi IPDS BPS Kab.Cianjur

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 29 Desember 2016 Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, pada tanggal 9 Januari 2012 Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Anggaran

Lebih terperinci

Tz 1 = (28,4 0,59 x h ) o C

Tz 1 = (28,4 0,59 x h ) o C Kriteria yang digunakan dalam penentuan bulan kering, bulan lembab dan bulan basah adalah sebagai berikut: Bulan kering (BK): Bulan dengan C

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Untuk dapat mewujudkan Visi Terwujudnya Sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa Berbasis Masyarakat yang Berakhlak dan Berbudaya sangat dibutuhkan political will, baik oleh

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i vii xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-2 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4 1.3.1 Hubungan RPJMD

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (ILPPD) PROVINSI BANTEN TAHUN 2013 I. Pendahuluan Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 27 Secara rinci indikator-indikator penilaian pada penetapan sentra pengembangan komoditas unggulan dapat dijelaskan sebagai berikut: Lokasi/jarak ekonomi: Jarak yang dimaksud disini adalah jarak produksi

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : DR.

Lebih terperinci

diwujudkan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, yaitu suatu kondisi pelaksanaan pemerintahan yang

diwujudkan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, yaitu suatu kondisi pelaksanaan pemerintahan yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, yaitu suatu kondisi pelaksanaan pemerintahan yang bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme sesuai dengan arah pelaksanaan reformasi birokrasi

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi 2017 adalah : Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- ACEH TAMIANG SEJAHTERA DAN MADANI MELALUI PENINGKATAN PRASARANA DAN SARANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan usaha yang meliputi perubahan pada berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan usaha yang meliputi perubahan pada berbagai aspek BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan merupakan usaha yang meliputi perubahan pada berbagai aspek termasuk di dalamnya struktur sosial, sikap masyarakat, serta institusi nasional dan mengutamakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintahan Daerah telah diberikan kewenangan untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2016.

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kubu Raya Tahun 2009-2029, bahwa RPJMD

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM Letak Wilayah, Iklim dan Penggunaan Lahan Provinsi Sumatera Barat

IV. GAMBARAN UMUM Letak Wilayah, Iklim dan Penggunaan Lahan Provinsi Sumatera Barat 51 IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Letak Wilayah, Iklim dan Penggunaan Lahan Provinsi Sumatera Barat Sumatera Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pesisir barat Pulau Sumatera dengan ibukota

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH 6.1. STRATEGI Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif utuk mewujudkan visi dan misi. Satu strategi dapat terhubung

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 DAFTAR TABEL Taks Halaman Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 Tabel 2.2 Posisi dan Tinggi Wilayah Diatas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan di Kabupaten Mamasa... 26 Tabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Cianjur. Luas wilayah Kabupaten Cianjur hektar dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Cianjur. Luas wilayah Kabupaten Cianjur hektar dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di objek lokasi Wiasata Pantai Sereg yang terletak di Kampung Panglayungan, Desa Saganten, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur.

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Kerangka ekonomi makro daerah akan memberikan gambaran mengenai kemajuan ekonomi yang telah dicapai pada tahun 2010 dan perkiraan tahun

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Atas dukungan dari semua pihak, khususnya Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai kami sampaikan terima kasih. Sei Rampah, Desember 2006

KATA PENGANTAR. Atas dukungan dari semua pihak, khususnya Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai kami sampaikan terima kasih. Sei Rampah, Desember 2006 KATA PENGANTAR Untuk mencapai pembangunan yang lebih terarah dan terpadu guna meningkatkan pembangunan melalui pemanfaatan sumberdaya secara maksimal, efektif dan efisien perlu dilakukan perencanaan, pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 RPJMD Tahun 2008-2013 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 dapat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang II. Dasar Hukum III. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Gambaran Umum Demografis 3. Kondisi Ekonomi BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN A. Visi Mengacu kepada Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Semarang Tahun

Lebih terperinci

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 27 IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Cianjur termasuk dalam wilayah administrasi Provinsi Jawa Barat yang secara geografis terletak diantara 6 0 21 7 0 25 Lintang

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 30 Desember 2013 Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2013 tentang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor agribisnis merupakan sektor ekonomi terbesar dan terpenting dalam perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah kemampuannya dalam menyerap

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Pemerintah Kabupaten Demak Perencanaan strategik, sebagai bagian sistem akuntabilitas kinerja merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. STRATEGI Untuk mencapai tujuan daerah yang merupakan hasil akhir dari tolok ukur pembangunan lima tahun yang akan datang dalam menjalankan misi guna mendukung terwujudnya

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Kabupaten Toba Samosir Kabupaten Toba Samosir dimekarkan dari Kabupaten Tapanuli Utara sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi

DAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi DAFTAR ISI Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan RPJMD dengan

Lebih terperinci