BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Business Plan 1. Mengenal Bisnis Anda

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Business Plan 1. Mengenal Bisnis Anda"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Business Plan Business Plan Menurut Hisrich dan Peters mempunyai pengertian sebagai berikut : The business plan is a written document prepared by the entrepeneur that describe all the relevant external and internal elements involved in starting a new venture. (Hisrich,Peter, 1995:113) Kesimpulannya business plan merupakan penelitian mengenai kegiatan organisasi sekarang dan yang akan datang dan menyusun kegiatan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan yang dituangkan dalam suatu dokumen perencanaan. Dengan membuat business plan terhadap suatu usaha penemu atau pendiri usaha tersebut berharap perencanaan bisnis yang telah ia buat dengan kenyataan saat menjalanin bisnis tersebut memiliki perbedaan yang tidak terlalu besar. Maka dari itu business plan dapat digunakan sebagai dasar atau pedoman dalam membuat suatu usaha, sebelum usaha tersebut dijalankan Startup Menurut Paul Graham : Startup is a company designed to grow fast (Paul Graham, 2012), namun startup memiliki pengertian lain menurut Eric Ries, yaitu : Startup is a human institution design that create something new under condition extreme and serenity. It doesn t say about what size of the compny or what sector of industry, it just says we re trying to do institution building when we don t know what we don t know (Eric Ries, 2012). Jadi startup adalah suatu business plan yang sudah atau akan di implementasi, dimana segala sesuatu yang telah direncanakan atau ditulis dalam suatu business plan akan di realisasikan. Berikut adalah langkah langkah membuat Business Startup yang baik : 1. Mengenal Bisnis Anda Dalam menyiapkan sebuah startup, anda harus tahu luar dalam industry apa yang anda akan masuki. Artinya adalah 5

2 6 melakukan penelitian sebanyak banyaknya. penelitian dapat dilakukan dalam dua bentuk yaitu : a. Membaca segala sesuatu yang bersangkutan tentang bisnis anda b. Berbicara dengan mereka yang sudah lebih dulu berjuang di dalam bisnis serupa. 2. Tentukan Visi Anda Sebuah rencana bisnis berfungsi untuk mengkristalkan visi bisnis anda dan membimbing anda dalam memenuhi visi tersebut. jika pembiayaan bisnis anda berasal dari investor, maka anda harus merancang visi yang mampu menarik investor. Akan tetapi ketika pembiayaan datangnya dari kantong anda sendiri, anda bebas memasukkan idealism anda kedalam visi anda. 3. Tentukan Audiens Anda Jika audiens dari business plan anda adalah investor, atau anda berencana untuk merekrut investor bermodalkan business plan, maka anda perlu membangun sebuah business plan yang sesuai dengan mereka. Anda mungkin juga harus menyesuaikan bahasa yang anda gunakan di dalam rencana bisnis anda sesuai dengan audiens. Pada hal ini, Investor yang kurang modern mungkin akan terintimidasi oleh jargon jargon industri, sedangkan Profesional justru akan menantikan hal tersebut. 4. Membuat Business Plan Anda Pertama, kembangkan garis besar rencana bisnis anda, kemdian susun sebuah rencana bisnis berdasarkan daftar berikut : a. Pernyataan Misi Deskripsi satu sampai tiga paragraph singkat berisi tujuan bisnis anda, dan prinsip yang dianut bisnis

3 7 anda. Pada bagian ini, anda harus menyatakan Unique Selling point bisnis anda, yang membedakan antara perusahaan anda dari perusahaan lain dalam industry yang sama. b. Executive Summary Ringkasan satu sampai dua halaman dari bisnis Anda. Para Investor akan membaca halaman ini untuk memutuskan apakah mereka ingin melihat sisa dari paket rencana bisnis Anda. c. Penawaran Produk atau Jasa Bagian yang menjelaskan seputar produk atau jasa yang anda tawarkan secara detail, serta harga yang akan anda terapkan d. Target Pasar Halaman berisi siapa saja target pasar primer dan sekunder yang dituju oleh bisnis anda, bersama dengan penelitian yang menunjukkan bagaimana target pasar anda akan membeli apa yang anda tawarkan e. Marketing Plan Mempresentasikan rencana pemasaran yang menunjukkan secara rinci bagaimana anda akan mencapai target pasar anda, mencakup iklan dan strategi promosi lainnya. f. Analisis Industri dan Kompetisi Berisi analisis yang lengkap dan menyeluruh terhadap industri dan kompetisi yang mencakup semua stakeholder dalam bisnis anda. g. Laporan keuangan Membuat laporan atau proyeksi laporan keuangan yang realistis didasarkan pada penelitian pada industru menyeluruh dikombinasikan dengan strategi bagaimana anda akan bersaing.

4 8 h. Resume of Company Principal Menyertakan biografi dan latar belakang profesional dari semua karyawan yang signifikan dalam bisnis yang akan dibuat. Pada resume ini, anda harus menekankan bagaimana mereka siap untuk menjalankan startup yang anda akan buat i. Penawaran Anda Berisi paket paket investasi yang sedang anda tawarkan, dan untuk tujuan Apa anda akan menggunakan dana tersebut. 5. Presentasikan Business Plan Anda Setelah anda telah mengumpulkan semua informasi penting ini bersama sama, pastikan untuk mempresentasikan rencana anda secara profesional Pengertian Pendidikan Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Menurut John Dewey (1902), pendidikan tidak lain adalah hidup itu sendiri, dan hidup ini tidak hanya menyangkut kehidupan personal namun juga menyangkut kehidupan bermasyarakat. Karena itu pendidikan berlangsung secara alami dan berlangsung dalam masyarakat itu sendiri. Menurut Horton dan Hunt, pendidikan mempunyai fungi sebagai berikut : 1. Mempersiapkan Masyarakat untuk mempunyai kemampuan mencari Nafkah 2. Mengembangkan bakat individu untuk kepuasan pribadi dan kepentingan masyarakat 3. Melestarikan kebudayaan 4. Menanamkan keterampilan untuk kepentingan demokrasi

5 Sistem Pendidikan Di Indonesia Pendidikan di Indonesia adalah seluruh pendidikan yang diselenggarakan di Indonesia, baik itu secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Pendidikan di Indonesia atau Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 (Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional pasal 1 ayat 2). Pendidikan di Indonesia terbagi menjadi 3 jenis yaitu : 1. Formal Pendidikan formal adalah pendidikan yang diperoleh secara teratur, sistematis, bertingkat, dan dengan mengikuti syarat syarat yang jelas. Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah yang lahir dan berkembang secara efektif dan efisien dari dan oleh serta untuk masyarakat. Contoh penyelenggara pendidikan formal adalah : a) Sekolah Dasar b) Sekolah Menengah Pertama c) Sekolah Menengah Atas 2. Non Formal Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Hasil pendidikan non formal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah atau pemerintah daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan. Contoh penyelenggara pendidikan non formal adalah :

6 10 a) Kursus b) Bimbingan Belajar c) Lembaga Pelatihan 3. Informal Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri, hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal dan non formal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan. Contoh penyelenggara pendidikan Informal adalah : a) Keluarga b) Homeschooling c) Otodidak Pendidikan di Indonesia dibagi menjadi beberapa tingkat yaitu : 1. Pra-sekolah Pendidikan ini tidak termasuk dalam pendidikan formal Indonesia dan tidak bersifat wajib.mulai dari usia 3 hingga 5 tahun siswa akan mendapatkan pendidikan melalui Taman Kanak Kanak. 2. Sekolah Dasar Tingkat pendidikan ini termasuk dalam pendidikan formal di Indonesia dan bersifat wajib. Mulai dari usia 6 hingga 12 tahun siswa akan mendapatkan pendidikan melalui Sekolah Dasar, namun ada beberapa sekolah yang memberikan program pembelajaran yang dipercepat sehingga siswa dapat menuntaskan sekolah dasar hanya selama 5 tahun saja. 3. Sekolah Menengah Pertama Tingkat pendidikan ini termasuk dalam pendidikan formal di Indonesia dan bersifat wajib. Mulai dari usia 13 hingga 15 tahun siswa akan mendapatkan pendidikan melalui sekolah menengah pertama selama 3 tahun. Beberapa sekolah memberikan program pembelajaran yang dipercepat sehingga siswa dapat menuntaskan sekolah menengah pertama hanya

7 11 selama 2 tahun saja. 4. Sekolah Menengah Atas Tingkat pendidikan ini termasuk dalam pendidikan formal di Indonesia, meskipun tingkat ini tidak termasuk dalam program pemerintah yaitu wajib belajar 9 tahun. Mulai dari usia 16 hingga 18 tahun siswa akan mendapatkan pendidikan melalui sekolah menengah atas selama 3 tahun. Beberapa sekolah memberikan program pembelajaran yang dipercepat sehingga siswa dapat menuntaskan sekolah menengah atas hanya selama 2 tahun saja. 5. Pendidikan Tinggi Setelah tamat dari sekolah menengah atas, siswa dapat menjalani pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh Instansi Pendidikan seperti Perguruan Tinggi, Sekolah Tinggi, Universitas dan lainnya Pengertian Mengenai Lembaga Pendidikan Non Formal Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal ( ex: sekolah ) yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Hasil pendidikan non formal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah atau pemerintah daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan. Pendidikan non formal menurut Philip H. Choombs adalah pendidikan luar sekolah yang dilembagakan. Istilah ini digunakan pada Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional pasal 10 ayat 1, yaitu Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui 2 (dua) jalur yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah

8 12 Pendidikan luar sekolah yang dilembagakan ( non formal ) adalah semua bentuk pendidikan yang diselenggarakan oleh suatu lembaga tertentu diluar lembaga pendidikan formal. Pada lembaga pendidikan non formal, tenaga pengajar, fasilitas, metode pembelajaran dan lainnya akan disesuaikan dengan keadaan peserta, agar mendapat hasil yang maksimal. Berikut adalah contoh dari lembaga pendidikan non formal : 1. Kursus 2. Bimbingan Belajar 3. Lembaga Pelatihan ( Training Center ) 4. Pusat Kegiatan belajar Masyarakat 2.5. Kerangka Berpikir Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penjelasan dari Kerangka Berpikir kami : Bimbingan Belajar / Kursus / Agensi Pendidikan mendaftarkan Produk yang mereka jual pada

9 13 EduCenter, lalu EduCenter akan menyajikan Informasi Bimbingan Belajar / Kursus / Agensi Pendidikan pada Customer dalam bentuk website. Penilaian pada website EduCenter akan dilakukan oleh Customer dalam bentuk Respon Customer terhadap Bimbingan Belajar / Kursus / Agensi Pendidikan, Customer akan Melakukan pendaftaran, Memberi Rekomendasi dan memberi Positive Feedback pada Bimbingan Belajar / Kursus / Agensi Pendidikan. Setelah Customer memberikan respon, Bimbingan Belajar / Kursus / Agensi Pendidikan lainnya akan mendaftar pada EduCenter karena dengan menggunakan EduCenter, mereka dapat menambah Customer yang mendaftar pada jasa pendidikan yang mereka sediakan Business Model Canvas Model bisnis menjelaskan tentang bagaimana sebuah organisasi menciptakan, menyampaikan dan menangkap nilai. Menurut Alexander Osterwalder & Yves Pigneur, Wiley, 2010, model bisnis dapat digambarkan paling bagus menggunakan ninebasic building blocks mencakup empat wilayah utama bisnis: pelanggan, penawaran, infrastruktur dan kelayakan keuangan. Gambar 2.2 Business Model Canvas

10 14 Model bisnis dirancang dan dilaksanakan pada lingkungan yang spesifik.memahami lingkungan organisasi dapat membantu memperkuat dan membangun model bisnis yang lebih kompetitif Nine Building Blocks of Business Model Sebuah model bisnis dapat digambarkan dengan baik melalui nine block of business model yang menunjukkan logika bagaimana keinginan perusahaan untuk membuat uang. Model bisnis tersebut seperti blueprint untuk strategi yang akan dilaksanakan melalui struktur, proses dan sistem organisasi. 1.Customer Segments Segmen Pelanggan menunjukkan berbagai kelompok entitas yang perusahaan ingin jangkau dan layani.setiap jenis segmen pelanggan dapat memiliki kebutuhan yang berbeda untuk dipenuhi, perusahaan dapat mengelompokkan mereka ke dalam segmen yang berbeda dengan kebutuhan umum, perilaku umum, atau atribut lainnya.. Suatu organisasi harus membuat keputusan sadar tentang segmen mana yang ingin dilayani, setelah keputusan ini dibuat, sebuah model bisnis dapat dirancang dengan hati-hati disertai dengan pemahaman yang kuat tentang kebutuhan pelanggan yang spesifik. 2.Value Propositions Value Proposition menciptakan nilai bagi segmen pelanggan tertentu melalui campuran yang berbeda dari unsur-unsur yang melayani kebutuhan segmen pelanggan tersebut. Beberapa proposisi nilai adalah sesuatu yang baru, kinerja, modifikasi, menyelesaikan pekerjaan, desain, merek, harga, pengurangan biaya, pengurangan risiko, aksesibilitas, kenyamanan, kegunaan.(alexander Osterwalder & Yves Pigneur, Wiley, 2010, hal.23) 3.Channels Channel menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan

11 15 berkomunikasi dan mencapai pelanggan untuk memberikan Value Proposition. Distribusi,komunikasi,, danchannel penjualan terdiri dari hubungan perusahaan dengan pelanggan. Channel adalah titik sentuh pelanggan yang mempunyai peranan penting dalam mempengaruhi pengalaman pelanggan. (Alexander Osterwalder & Yves Pigneur, Wiley, 2010, hal.27) Channel mempunyai beberapa fungsi, antara lain: Meningkatkan kesadaran pelanggan terhadap produk dan jasa perusahaan. Membantu karyawan dalam mengevaluasi Value Proposition perusahaan. Memungkinkan pelanggan untuk membeli produk dan jasa yang spesifik. Menyampaikan Value Proposition kepada pelanggan. Menyediakan support untuk pelanggan setelah terjadi pembelian. 4.Customer Relationships Customer relationship adalah jenis hubungan yang perusahaan tetapkan dengan segmen pelanggan tertentu.hubungan pelanggan mungkin didorong oleh motivasi dari akuisisi pelanggan, retensi pelanggan dan untuk meningkatkan penjualan.beberapa kategori hubungan pelanggan adalah: bantuan pribadi, bantuan pribadi yang berdedikasi, layanan mandiri, layanan otomatis, komunitas.. (Alexander Osterwalder & Yves Pigneur, Wiley, 2010, hal.29) 5.Revenue Stream Revenue Stream menggambarkan perusahaan menghasilkan uang melalui segmen pelanggan. Ada beberapa cara untuk menghasilkan uang dari pelanggan, antara lain : penjualan aset, biaya pemakaian, biaya berlangganan, peminjaman, biaya dari lisensi, biaya broker dan iklan. (Alexander Osterwalder & Yves Pigneur, Wiley, 2010, hal.31)

12 16 6.Key resources Key resources memungkinkan perusahaan untuk menciptakan dan menawarkan valueproposition, menjangkau pasar, menjaga hubungan dengan pelanggan, dan memperoleh pendapatan.sumber daya utama dapat berupa fisik, keuangan, intelektual, atau manusia.sumber daya utama dapat dimiliki atau disewa oleh perusahaan atau diperoleh dari mitra.(alexander Osterwalder& Yves Pigneur, Wiley, 2010, hal.34) 7.Key activities Key Activities adalah hal yang paling penting yang perusahaan harus lakukan untuk membuat model bisnis yang sudah dirancang dapat bekerja.kegiatan utama dapat dikategorikan sebagai produksi, pemecahan masalah, dan koneksi/kenalan.(alexander Osterwalder& Yves Pigneur, Wiley, 2010, hal.36) 8.Key partnership Key partnerships adalah jenis hubungan/koneksi dengan pemasok dan mitra pemasok yang perlu dibangun untuk membuat model bisnis yang dirancang dapat berjalan Ada empat jenis kemitraan :(Alexander Osterwalder& Yves Pigneur, Wiley, 2010, hal.39) 1. Kerjasama strategis dengan mitra yang bukan pesaing 2. Kerjasama strategis dengan pesaing 3. Kerjasama untuk membangun bisnis baru 4. Kerjasama pembeli dan pemasok 9.Cost structure Cost Structure menjelaskan semua biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan modelbisnis yang sudah dirancang.cost Structure menjelaskan biaya paling besar yang terjadi ketika beroperasi mengikuti model bisnis tertentu.(alexander Osterwalder& Yves Pigneur, Wiley, 2010, hal.41)

13 S.W.O.T Analysis Analisis S.W.O.T adalah salah satu bentuk analisis di dalam manajemen perusahaan yang merumuskan strategi perusahaan. Analisis S.W.O.T dapat membantu dalam penyusunan rencana baik jangka pendek maupun jangka panjang Menurut Rangkuti ( 2004 ) Analisis S.W.O.T (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) adalah identitas berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities) namun secara bersamaan dapat meminimalkan kekurangan (weakness) dan ancaman (threats). Analisis SWOT membandingkan antara faktor internal dan faktor external perusahaan S.W.O.T menurut Sutojo dan F. Kleinsteuber (2002 : 8) digunakan untuk menentukan tujuan usaha yang realistis, sesuai dengan kondisi perusahaan agar tujuan lebih mudah tercapai. S.W.O.T adalah kependekan dari kata kata Strength ( Kekuatan ), Weaknesses ( Kelemahan ), Opportunities ( Peluang ) dan Threats ( Ancaman ). Sedangkan Kotler (2008 : 88) mengemukakan bahwa analisis SWOT adalah evaluasi terhadap seluruh kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada pada suatu perusahaan. Teknik Analisis S.W.O.T terbagi menjadi 2 yaitu 1. Analisis Internal Analisis Internal S.W.O.T bertujuan untuk menemukan keunggulan dan kelemahan yang ada dalam perusahaan tersebut. Analisis Internal terbagi menjadi 2 yaitu : a) Analisis Strength Analisa ini dilakukan oleh perusahaan untuk menilai kekuatannya dibandingkan para pesaingnya. Penilaian tersebut dapat didasarkan pada faktor-faktor seperti teknologi, keadaan finansial, kemampuan kemanufakturan, kekuatan pemasaran, dan lainnya. Strength (kekuatan) adalah keahlian dan kelebihan yang dimiliki oleh perusahaan pesaing. b) Analisis Weaknesses

14 18 Analisa ini dilakukan oleh perusahaan untuk menilai kekurangannya dibandingkan para pesaingnya. Penilaian tersebut dapat didasarkan pada faktor-faktor seperti teknologi, keadaan finansial, kemampuan kemanufakturan, kekuatan pemasaran, dan lainnya. Weaknesses (kelemahan) adalah suatu factor internal yang dapat menghambat kemajuan perusahaan. 2. Analisis Eksternal Analisis Eksternal S.W.O.T bertujuan untuk Mencari Peluang dan mengatasi Ancaman yang dating dari luar perusahaan. Analisis Eksternal terbagi menjadi 2 yaitu : a) Analisis Opportunities Analisa ini dilakukan oleh perusahaan untuk mencari peluang peluang yang ada dalam lingkungan bisnis, agar perusahaan dapat mendapatkan keuntungan. b) Analisis Threats Analisa ini dilakukan oleh perusahaan untuk mencari ancaman yang datang dari luar perusahaan. Analisa ini juga dilakukan untuk mengatasi ketika ancaman tersebut datang mengancam perusahaan Tahapan S.W.O.T Analysis Analisis S.W.O.T sebagai tools untuk membuat strategi tidak dapat dipisahkan dari proses perencanaan strategik secara keseluruhan. Secara umum penyusunan rencana strategic melalui tiga tahapan yaitu 1. Tahap pengumpulan data Pada tahap pengumpulan data, data yang diperoleh dapat dibedakan menjadi data Internal dan data Eksternal. Data internal diperoleh dalam perusahaan itu sendiri, sedangkan data eksternal diperoleh dari lingkungan di luar organisasi.

15 19 Model yang digunakan dalam mendapatkan data yang diinginkan adalah Matriks IFAS ( Internal Factor Analysis Summary ) dan EFAS ( External Factor Analysis Summary ) 2. Tahap analisis Setelah mendapatkan Informasi strategis, tahap berikutnya adalah memasukkan informasi tersebut pada Matriks S.W.O.T Berikut adalah contoh dari Matriks S.W.O.T Gambar 2.3 Matriks S.W.O.T (Rangkuti, 2013) Setelah factor factor yang sudah di analisa di kelompokkan dalam Matriks S.W.O.T, akan muncul empat strategi yang dapat digunakan berdasarkan hasil Analisa IFAS dan EFAS perusahaan tersebut sebelumnya, yaitu : a) Strategi S-O ( Strength Opportunities ) Strategi ini mengandung berbagai alternative strategi yang bersifat memanfaatkan peluang dengan menggunakan kekuatan yang kita miliki Strategi ini bisa dipilih jika nilai IFAS dan EFAS lebih besar dari 2,00 b) Strategi W-O ( Weaknesses Opportunities )

16 20 Strategi ini adalah menggunakan peluang yang datang dari luar perusahaan, untuk mengatasi kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan Strategi ini dapat dipilih jika nilai IFAS lebih kecil atau sama dengan 2,00 dan EFAS lebih besar dari 2,00 c) Strategi S-T ( Strength Threat ) Strategi ini memanfaatkan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan untuk mengatasi ancaman yang datang dari luar perusahaan Strategi ini dapat dipilih jika nilai IFAS lebih besar dari 2,00 dan EFAS lebih kecil atau sama dengan 2,00 d) Strategi W-T ( Weaknesses Threat ) Strategi ini adalah strategi yang digunakan untuk menghindari ancaman untuk mengatasi kelemahan Strategi ini dapat dipilih jika nilai IFAS dan EFAS lebih kecil atau sama dengan 2,00 3. Tahap pengambilan keputusan Pada tahap ini, perusahaan dapat mengambil keputusan atas strategi yang akan digunakan, berdasarkan hasil Analisis S.W.O.T yang telah dilakukan oleh perusahaan sebelumnya.

17 Blue Ocean Strategy Blue Ocean Strategy merupakan sebuah strategi untuk melepaskan diri dari sebuah kondisi yang dinamakan Red Ocean. Pada Red Ocean, persaingan sangatlah ketat, dan perusahaan sulit untuk mendapatkan pasar karena banyaknya jumlah kompetitor untuk suatu produk yang dijual. Pada Blue Ocean kondisi persaingan sangatlah berbeda, persaingan hampir tidak ada sama sekali, karena dari awal produk yang dijual sudah berbeda dengan kompetitor sebelumnya, sehingga akan terciptalah pasar baru yang tertarik dengan produk yang berbeda dengan kompetitor sebelumnya ( Kim and Mauborgne. Blue Ocean Strategy. Harvard Business School Press ) Dalam menerapkan Blue Ocean Strategy, terdapat 4 buah tindakan yang dikenal sebagai : a) Eliminate Eliminasi atau hapuskan, yaitu menghapuskan unsur unsur yang tidak bernilai dari produk yang sudah ada. b) Reduce Kurangi, yaitu mengurangi unsur unsur yang kurang bernilai pada suatu produk tapi masih diperlukan pada produk tersebut c) Raise Tingkatkan, yaitu meningkatkan unsur unsur yang akan dijadikan keunggulan dari produk hingga diatas standar industri yang ada d) Create Menciptakan, yaitu menciptakan hal hal baru yang belum pernah ada pada industri tersebut

18 Canvas Strategy Canvas Strategy adalah pusat diagnostik dan framework untuk membangun Blue Ocean Strategy. Berikut adalah contoh dari Canvas Strategy : Gambar 2.4 Canvas Strategy Sumber : Garis horizontal menunjukkan faktor faktor apa yang mempengaruhi persaingan antar industri. Sedangkan garis vertical menunjukkan seberapa besar penawaran yang ditawarkan oleh suatu industri terhadap faktor faktor yang menjadi perbandingan.

19 Use Case Diagram Use Case Diagram adalah sebuah diagram yang menunjukkan berbagai macam kegiatan yang dilakukan oleh User. Use case diagram adalah cara terbaik untuk mendokumentasikan kegiatan yang dilakukan oleh system (Satzinger, Jackson, & Burd, 2010,hal 213). Berikut adalah contoh dari Use Case Diagram Gambar 2.5 Use Case Diagram

20 Entity Relationship Diagram Entity Relationship Diagram adalah diagram yang menunjukkan hubungan antar entitas. Menurut (Whitten, Bentley, & Dittman, 2004), ERD adalah model data yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam hubungan antara entity dan relationship yang digambarkan oleh data tersebut. Berikut adalah contoh dari ERD. Gambar 2.6 Entity Relationship Diagram Sumber :

21 Data Dictionary Data Dictionary atau kamus data adalah suatu penjelasan tertulis yang berada di dalam suatu database, pada Data Dictionary terdapat Informasi mengenai Attribute, Type, Validation, dan Key untuk sebuah Entitas. Berikut adalah contoh Data Dictionary Gambar 2.7 Data Dictionary Sumber :

22 26 (halaman ini sengaja dikosongkan)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Value Chain Value chain menurut Porter adalah alat bantu yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi cara menciptakan customer value lebih bagi pelanggan. Dijelaskan bahwa setiap

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. i HALAMAN PENGESAHAN ii HALAMAN PERNYATAAN iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR.. xiii INTISARI xv ABSTRACT xvi BAB I PENDAHULUAN.. 1 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republika.co.id, Jakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Republika.co.id, Jakarta) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis semakin ketat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya bisnis serupa didirikan yang menawarkan produk barang dan/

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 BUSINESS MODEL CANVAS Bisnis model menjelaskan mengenai dasar pemikiran bagaimana sebuah bisnis diciptakan, diberikan, dan ditangkap nilainya (Osterwalder & Pigneur, 2010, hal

Lebih terperinci

BUSINESS MODEL CANVAS

BUSINESS MODEL CANVAS BUSINESS MODEL CANVAS Coach Ferdy D. Savio Surabaya, 11 Mei 2016 Apa Faktor yang paling Penting dari sebuah Bisnis? Business Model Generation Alexander Osterwalder & Yves Pigneur Apakah Anda memiliki SEMANGAT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan terus meningkatnya pertumbuhan dalam dunia bisnis, tentu wajar saja semakin banyak perusahaan yang juga meningkatkan persyaratan kerjanya demi menjamin kualitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BISNIS MODEL UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING INDUSTRI BATIK SUMENEP MADURA

PENGEMBANGAN BISNIS MODEL UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING INDUSTRI BATIK SUMENEP MADURA C.19 PENGEMBANGAN BISNIS MODEL UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING INDUSTRI BATIK SUMENEP MADURA Narto * Program Studi Magister Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 152 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir ini dilaksanakan di Pengolahan Ikan Asap UKM Petikan Cita Halus yang berada di Jl. Akar Wangi

Lebih terperinci

Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2)

Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2) Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2) Oleh Sapri Pamulu, Ph.D. Manager SMO PT Wiratman Menurut Kaplan & Norton (2012) dalam dunia bisnis sekarang yang keberhasilannya sangat ditentukan oleh sumber

Lebih terperinci

SUATU DOKUMEN YG MENYATAKAN KEYAKINAN ATAU KEMAMPUAN SEBUAH BISNIS UNTUK MENJUAL BARANG ATAU JASA DG MENGHASILKAN KEUNTUNGAN YNG MENARIK.

SUATU DOKUMEN YG MENYATAKAN KEYAKINAN ATAU KEMAMPUAN SEBUAH BISNIS UNTUK MENJUAL BARANG ATAU JASA DG MENGHASILKAN KEUNTUNGAN YNG MENARIK. BUSINESS PLAN SUATU DOKUMEN YG MENYATAKAN KEYAKINAN ATAU KEMAMPUAN SEBUAH BISNIS UNTUK MENJUAL BARANG ATAU JASA DG MENGHASILKAN KEUNTUNGAN YNG MENARIK. SEBUAH SELLING DOKUMEN YANG BERISI DAYA TARIK DAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 RUMAH Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok manusia selain sandang dan pangan. Rumah biasanya digunakan manusia sebagai tempat berlindung dari panas matahari dan hujan. Selain

Lebih terperinci

Bussiness Plan. Alat bantu dalam mensistemasikan logika bisnis

Bussiness Plan. Alat bantu dalam mensistemasikan logika bisnis 10 Bussiness Plan Alat bantu dalam mensistemasikan logika bisnis Rencana Bisnis vs Perencanaan Bisnis DIMENSI Waktu Kompleksitas Struktur Jangka Waktu RENCANA BISNIS (BUSINESS PLAN) Pembentukkan organisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Lima Kekuatan Porter Analisis kompetitif dengan menggunakan model lima kekuatan porter adalah pendekatan yang dipakai untuk mengembangkan strategi dibanyak perusahaan (David, 2011,

Lebih terperinci

MENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP

MENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP MENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP PEPEN AANDRIAN SYAH pepenaan@gmail.com Abstrak Business Model Canvas atau yang biasa disingkat dengan BMC mulai mendapatkan ketenaran di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Umum dan Khusus 2.1.1 Pengertian tentang Strategy Menurut Dave Chaffey dan PR Smith (2008:40) strategy adalah pengaruh dari oleh kedua prioritas tujuan (menjual, melayani,

Lebih terperinci

Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan

Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan Nyoman Ayu Nila Dewi STMIK STIKOM BALI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Produk Produk adalah segala sesuatu yang yang ditawarkan kepada pasar untuk diambil alih, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan pasar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL CREATION

BAB III BUSINESS MODEL CREATION 43 BAB III BUSINESS MODEL CREATION 3.1. COMPETITORS 9 BUILDING BLOCKS Kompetitor dari bisnis ini adalah kompetitor tidak langsung karena belum ada brand atau kompetitor yang menjual produk yang sama persis.

Lebih terperinci

a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 Review BMC Pertemuan - 1

a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 Review BMC Pertemuan - 1 a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 SKS : 3 SKS Review BMC Pertemuan - 1 a home base to excellence Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa dapat

Lebih terperinci

Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas

Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BUSINESS MODEL CANVAS Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas Apa itu business model canvas [BMC]??? BMC adalah model bisnis yang memaparkan 9 elemen bisnis secara singkat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Business Model Canvas Sebuah bisnis model menggambarkan pemikiran tentang bagaimana sebuah perusahaan menciptakan, mengirim, dan menangkap value. Menurut Osterwalder dan Pigneur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melakukan penelitian terhadap permasalahan di SMK Muhammadiyah 1 Samarinda penulis melakukan Analisa Internal dan Analisa Eksternal sebagai pengumpulan datanya, dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Business Plan Kerangka pikir penulis untuk model bisnis ini terdiri dari delapan langkah yaitu diantaranya berupa : 1. Identifikasi business model saat ini : dimana

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS BAB III BUSINESS MODEL CANVAS Gambar 3.1: Business Model Canvas dari Lalita 58 59 3.1 SEGMENTASI PELANGGAN (CUSTOMER SEGMENTS) Blok bangunan segmen pelanggan menggambarkan sekelompok orang atau organisasi

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lokasi unit usaha pembenihan ikan nila Kelompok Tani Gemah Parahiyangan yang terletak di Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Jawa

Lebih terperinci

BAB II BUSINESS CANVAS

BAB II BUSINESS CANVAS BAB II BUSINESS CANVAS Osterwalder & Pigneur (2010) menjabarkan dalam bukunya Business Model Generation mengenai bagaimana suatu bisnis dapat berjalan dengan baik dan mampu memberikan value kepada konsumen.

Lebih terperinci

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL 3.1. Customer Segments KULTUR&CO menggunakan pendekatan niche market sebagai jenis konsumen dalam perancangan 9 building blocks yang mempunyai segmentasi dan spesialisasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Bab I Pendahuluan. Bab II Landasan Teori...

DAFTAR ISI Bab I Pendahuluan. Bab II Landasan Teori... DAFTAR ISI Halaman Judul.. i Halaman Pengesahan ii Halaman Pernyataan. iii Kata Pengantar.. iv Daftar Isi... vi Daftar Tabel.. ix Daftar Gambar.. xi Daftar Lampiran... xiii Intisari.. xiv Abstract xv Bab

Lebih terperinci

: Budi Utami, SE., MM

: Budi Utami, SE., MM STRATEGI PEMASARAN PADA TOKO PAKAIAN OLAHRAGA ZOMBIE SOCCER NAMA NPM/KELAS PEMBIMBING : ARIF ASMAWI : 111109/EA : Budi Utami, SE., MM Latar Belakang Seiring berjalannya perkembangan ekonomi sehingga membuat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Salon Istilah salon diadaptasi dari bahasa Inggris yang bermakna ruangan atau ruang besar. Terdapat pula pengertian lain berdasar kamus saku Oxford Learner's Pocket Dictionary,

Lebih terperinci

BUSINESS MODEL CANVAS PADA UD SVASTIKA JAYA

BUSINESS MODEL CANVAS PADA UD SVASTIKA JAYA BUSINESS MODEL CANVAS PADA UD SVASTIKA JAYA Andreas Dwi Rahardjo Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail: lenzcrew7@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

Penyusunan Rencana dan Strategi Pemasaran DOSEN : DIANA MA RIFAH

Penyusunan Rencana dan Strategi Pemasaran DOSEN : DIANA MA RIFAH Penyusunan Rencana dan Strategi Pemasaran DOSEN : DIANA MA RIFAH Pemasaran dan Nilai Pelanggan Inti dari pemasaran adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen Sasaran dari setiap bisnis adalah menghantarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Stanton dalam Tambajong (2013:1293), pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT e-j. Agrotekbis 1 (3) : 282-287, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Business

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang III. METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat Provinsi Lampung, dengan pertimbangan

Lebih terperinci

Analisis Model Enterprise Architecture Pada Sebuah Stasiun Televisi

Analisis Model Enterprise Architecture Pada Sebuah Stasiun Televisi Analisis Model Enterprise Architecture Pada Sebuah Stasiun Televisi Alexander Setiawan 1, Adi Wibowo 2, Betrice Felita Florensia 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri -

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Manajemen Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENJUALAN BERBASIS WEB PADA PT ANUGERAH PANGAN

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Dasar Enterprise Arsitektur 3.1.1. Enterprise Architecture Enterprise Architecture atau dikenal dengan arsitektur enterprise adalah deskripsi yang didalamnya termasuk

Lebih terperinci

VI. STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PDAM KABUPATEN SUKABUMI. Dari hasil penelitian pada PDAM Kabupaten Sukabumi yang didukung

VI. STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PDAM KABUPATEN SUKABUMI. Dari hasil penelitian pada PDAM Kabupaten Sukabumi yang didukung VI. STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PDAM KABUPATEN SUKABUMI Dari hasil penelitian pada PDAM Kabupaten Sukabumi yang didukung oleh wawancara terhadap para responden dan informasi-informasi yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan menjadi kunci penting dalam kehidupan ini, kesehatan juga merupakan kebutuhan setiap manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan menjadi kunci penting dalam kehidupan ini, kesehatan juga merupakan kebutuhan setiap manusia. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan menjadi kunci penting dalam kehidupan ini, kesehatan juga merupakan kebutuhan setiap manusia. Angka harapan hidup seseorang adalah suatu tingkat umur rata-rata

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Analisis SWOT, Perencanaan Pemasaran Strategis. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Analisis SWOT, Perencanaan Pemasaran Strategis. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep pemasaran strategis yang akan diterapkan oleh CV. Gunung Batujajar. Latarbelakang penelitian dilakukan karena peranan divisi pemasaran dan tenaga

Lebih terperinci

Kayu bawang, faktor-faktor yang mempengaruhi, strategi pengembangan.

Kayu bawang, faktor-faktor yang mempengaruhi, strategi pengembangan. Program : Penelitian dan Pengembangan Produktivitas Hutan Judul RPI : Agroforestry Koordinator : Ir. Budiman Achmad, M.For.Sc. Judul Kegiatan : Paket Analisis Sosial, Ekonomi, Finansial, dan Kebijakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Informasi 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Perencanaan adalah proses untuk mengkaji apa yang hendak dikerjakan di masa yang akan datang (Sukarno,

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG Vol. X Jilid 2 No.7 Desember 2016 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG Siska Lusia Putri dan Beby Purnama Sari *) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

Refining Key Resources and Partnerships week 12 (11 Mei 2016):

Refining Key Resources and Partnerships week 12 (11 Mei 2016): Refining Key Resources and Partnerships week 12 (11 Mei 2016): Learning Outcomes week 12 dan 12a Team mampu mengembangkan desain blok key partnership dan key resources BMC dengan menggunakan feedback and

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi dewasa ini semakin meningkat serta dampak era globalisasi telah mengubah perilaku konsumen dan pelaku usaha. Perusahaan tidak saja

Lebih terperinci

ANALISIS PENGEMBANGAN BISNIS PADA PT.BONLI CIPTA SEJAHTERA DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS

ANALISIS PENGEMBANGAN BISNIS PADA PT.BONLI CIPTA SEJAHTERA DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS ANALISIS PENGEMBANGAN BISNIS PADA PT.BONLI CIPTA SEJAHTERA DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS BUSINESS DEVELOPMENT ANALYSIS IN PT. BONLI CIPTA SEJAHTERA USING BUSINESS MODEL CANVAS APPROACH Abu Hafs

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tesis, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan tesis serta sistematika

BAB I PENDAHULUAN. tesis, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan tesis serta sistematika BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan secara garis besar tentang latar belakang pembuatan tesis, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan tesis serta sistematika penulisan tesis ini dilakukan.

Lebih terperinci

MODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS

MODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS MODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS 18 Devyana Chandra Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail:

Lebih terperinci

BAB III DESAIN AKHIR

BAB III DESAIN AKHIR 62 BAB III DESAIN AKHIR 3.1. Kanvas Model Bisnis Gambar 3.1.1 Business Model Clip On 62 63 3.2. Nine Building Blocks 3.2.1. Customer Segments Sumber: McKinsey Consumer and Shopper Insights Indonesia Study,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi, khususnya di era globalisasi saat ini tidak dapat dielakkan lagi. Untuk dapat berkembang dan bertahan di dunia bisnis, suatu perusahaan harus

Lebih terperinci

Strategi Pengembangan Bisnis Dengan Metode Business Model Canvas

Strategi Pengembangan Bisnis Dengan Metode Business Model Canvas https://doi.org/10.22219/jtiumm.vol18.no2.113-120 Strategi Pengembangan Bisnis Dengan Metode Business Model Canvas Hartatik *, Teguh Baroto Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang

Lebih terperinci

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI Titien S. Sukamto Pengantar Dalam proses mencapai keselarasan dan dampaknya, diperlukan adanya pemahaman akan lingkungan bisnis dan teknologi,

Lebih terperinci

Modul Latihan Penyusunan Model Bisnis

Modul Latihan Penyusunan Model Bisnis + Modul Latihan Penyusunan Model Bisnis Jurusan Manajemen FEB UB Modul Penunjang Laboratorium Kewirausahaan Sri Palupi Prabandari SE., MM Radityo Putro Handrito SE., MM + Business Model dalam Laboratorium

Lebih terperinci

PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA. Komang Anom Budi Utama, SKom

PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA. Komang Anom Budi Utama, SKom PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA Komang Anom Budi Utama, SKom komang_anom@staff.gunadarma.ac.id Business Model Canvas Alexander Osterwalder dalam bukunya Business Model Generation menciptakan sebuah framework

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dikoordinasikan untuk mencapai sebuah tujuan organisasi/perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI. dikoordinasikan untuk mencapai sebuah tujuan organisasi/perusahaan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategis SI/TI Menurut Cassidy (2006), perencanaan adalah suatu harapan dalam penetapan tujuan organisasi/perusahaan dan membuat sebuah rumusan sistem perencanaan

Lebih terperinci

cenderung terbuka dan menganut proses pembelajaran. Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan sangat bagus

cenderung terbuka dan menganut proses pembelajaran. Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan sangat bagus 24 cenderung terbuka dan menganut proses pembelajaran. 2.7 Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan sangat bagus apabila digunakan untuk membantu

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 E-Commerce E-Commerce lebih dari sekedar menjual dan membeli produk secara online. E-commerce meliputi seluruh proses dari pengembangan, pemasaran, penjualan, pengiriman, pelayanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Kelompok Tani Kelompok tani diartikan sebagai kumpulan orang-orang tani atau petani yang terdiri atas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN 4.1 Faktor Strategi Eksternal 4.1.1 Identifikasi Faktor Lingkungan Eksternal Penentuan faktor strategi eksternal bertujuan untuk mengetahui berbagai peluang serta ancaman

Lebih terperinci

BAB III Landasan Teori

BAB III Landasan Teori BAB III Landasan Teori 3.1 Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Wawancara Wawancara dilakukan baik terhadap pihak internal dan pihak eksternal. Berikut adalah profil informan yang diwawancarai. a. Profil informan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Investasi Investasi merupakan suatu tindakan pembelanjaan atau penggunaan dana pada saat sekarang dengan harapan untuk dapat menghasilkan dana di masa datang yang

Lebih terperinci

Analisis Swot Digital Library STIKOM Bali

Analisis Swot Digital Library STIKOM Bali Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Analisis Swot Digital Library STIKOM Bali Ratna Kartika Wiyati STIKOM Bali Jalan Raya Puputan No. 86 Renon Denpasar, (0361)244445

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Sebuah perusahaan tidak terlepas dari berbagai macam perubahan yang bersumber dari lingkungan eksternal maupun lingkungan internal. Perubahan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini ada 3 tahap yang dilewati yaitu: (1) tahap awal, (2) tahap pengembangan, dan (3) tahap akhir. Pada tahap awal dilakukan pengumpulan data yang diperlukan untuk

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori 2.1 Services Marketing Marketing (pemasaran) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Manajemen pemasaran (marketing management) sebagai seni dan ilmu memilih

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang dari dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang dari dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran Perusahaan tidak bisa terlepas dari hambatan-hambatan dalam memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan Ibu kota negara Republik Indonesia. Jakarta sering disebut sebagai kota

BAB I PENDAHULUAN. merupakan Ibu kota negara Republik Indonesia. Jakarta sering disebut sebagai kota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Khusus Ibukota Jakarta atau biasa disebut dengan nama DKI Jakarta, merupakan Ibu kota negara Republik Indonesia. Jakarta sering disebut sebagai kota metropolitan

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN. 27 Juni 2014 (RENCANA BISNIS)

BUSINESS PLAN. 27 Juni 2014 (RENCANA BISNIS) BUSINESS PLAN 27 Juni 2014 (RENCANA BISNIS) DAPAT PINJAMAN APA YANG HARUS SAYA LAKUKAN? Langkah Awal Berani bermimpi Cari bisnis yang Anda sukai Pilih rekan Pilih modal Rencanakan Lakukan Baca, Pahami,

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA UD. BONTOT JAYA FURNITURE, KLENDER, JAKARTA TIMUR NPM :

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA UD. BONTOT JAYA FURNITURE, KLENDER, JAKARTA TIMUR NPM : ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA UD. BONTOT JAYA FURNITURE, KLENDER, JAKARTA TIMUR Nama : Novia Endah Lestari NPM : 15212396 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing : Ir. Titiek i kirewati, MM ANALISIS STRATEGI

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Real Estate Real Estate didefinisikan sebagai lahan dan semua peningkatan alami dan yang dibuat oleh manusia yang secara permanen terikat kepadanya (Sirota, 2006, p1). Perubahan-perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Perencanaan Strategik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Pemasaran Menurut Paul D. Converse, Harvey W. Huegy dan Robert V. Mitchell, dalam bukunya Elements of Marketing menyatakan bahwa marketing didefinisikan sebagai kegiatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pada sub bab ini, penulis akan membahas tentang teori-teori dasar yang berkaitan dengan topik tugas akhir, seperti teori mengenai perencanaan strategi sistem informasi

Lebih terperinci

Nofianty ABSTRAK

Nofianty ABSTRAK Nofianty - 0600670101 ABSTRAK PT. Surya Toto adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang saniter atau alat perlengkapan mandi. Tujuan penulisan dari skripsi ini adalah mengidentifikasikan masalah

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Langkah-langkah penelitian 3.1.1 Observasi di PT Pertamina Gas Pada tahap ini, dilakukan pengamatan langsung ke Departemen Sumber daya manusia PT Pertamina Gas yang

Lebih terperinci

Kotler Keller. Marketing Management. Donald Picauly, S.E., M.M.

Kotler Keller. Marketing Management. Donald Picauly, S.E., M.M. Phillip Kevin Lane Kotler Keller Marketing Management Donald Picauly, S.E., M.M. donald_pic4uly@yahoo.com Mengembangkan Strategi dan Rencana Pemasaran Pertanyaan pada bab ini 1. Bagaimana pemasaran mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pengembangan Pariwisata Sekitar Pantai Siung Berdasarkan Analisis SWOT Strategi pengembangan pariwisata sekitar Pantai Siung diarahkan pada analisis SWOT.

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT SEBAGAI PENENTU STRATEGI BERSAING PERUSAHAAN (Studi Pada Salon Carissa di Kota Mataram)

ANALISIS SWOT SEBAGAI PENENTU STRATEGI BERSAING PERUSAHAAN (Studi Pada Salon Carissa di Kota Mataram) ANALISIS SWOT SEBAGAI PENENTU STRATEGI BERSAING PERUSAHAAN (Studi Pada Salon Carissa di Kota Mataram) Hengki Samudra 1), Hj. Indah Ariffianti ), Ria Rosmalasari Sapitri ) 1,) Jurusan Manajemen STIE AMM

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Hotel Menurut Sulastiyono (2011:5), hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman, dan fasilitas

Lebih terperinci

CO-BRANDING : SALAH SATU ALTERNATIF STRATEGI RUMAH SAKIT DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN

CO-BRANDING : SALAH SATU ALTERNATIF STRATEGI RUMAH SAKIT DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN CO-BRANDING : SALAH SATU ALTERNATIF STRATEGI RUMAH SAKIT DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN Nerys Lourensius L. T Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IEU Yogyakarta ABSTRAK Setiap perusahaan harus memahami siapa pesaingnya,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Pelayanan akademik dalam pekerjaan teknis administrasi, Menurut (Kotler

BAB III LANDASAN TEORI. Pelayanan akademik dalam pekerjaan teknis administrasi, Menurut (Kotler BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pelayanan Akademik Pelayanan akademik dalam pekerjaan teknis administrasi, Menurut (Kotler & Lee, 2008) setiap kegiatan yang ditawarkan dan dilakukan baik secara fisik maupun

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BISNIS BABAL AKI DENGAN SISTEM INFORMASI DAN PERLUASAN JARINGAN TUGAS AKHIR DESYANA

PENGEMBANGAN BISNIS BABAL AKI DENGAN SISTEM INFORMASI DAN PERLUASAN JARINGAN TUGAS AKHIR DESYANA PENGEMBANGAN BISNIS BABAL AKI DENGAN SISTEM INFORMASI DAN PERLUASAN JARINGAN TUGAS AKHIR DESYANA 1121001047 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS BAKRIE JAKARTA 2016 HALAMAN

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion 40 BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Market Assessment SWOT Porter s Five Forces Marketing Strategy Business Plan Conclusion Gambar 3.1 Kerangka Pikir 41 3.2. Penjelasan Kerangka Pikir Pertama-tama,

Lebih terperinci