BAB IV PENDEKATAN NUMERIK UNTUK LOOKBACK OPTIONS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PENDEKATAN NUMERIK UNTUK LOOKBACK OPTIONS"

Transkripsi

1 37 BAB IV PEDEKATA UMERIK UTUK LOOKBACK OPTIOS Pada bab ini akan dibahas cara pendekatan numerik untuk penentuan harga lookback options. Metode yang dipakai adalah metode binomial yang sudah dijelaskan sebelumnya pada subbab 2.3. Pembahasan akan dibagi menjadi dua subbab, yakni floating lookback dan fixed lookback. Tiap-tiap subbab akan mencakup tipe European dan tipe American yang masing-masing terdiri dari call dan put. Subbab 4.3 merupakan aplikasi program pada data riil. Selain keempat program tersebut, akan dibuat pula program penghitungan nilai eksak dari European lookback options dengan menggunakan formula yang telah diturunkan pada bab III. Program untuk menghitung nilai eksak ini dibuat dengan tujuan sebagai pembanding dengan hasil yang diperoleh dengan menggunakan metode binomial. Tentunya kita menyadari bahwa metode binomial yang kita gunakan hanyalah salah satu metode untuk menaksir harga lookback options sehingga nilai yang kita peroleh nantinya tidak akan sama persis dengan nilai eksaknya namun diharapkan bisa menghampiri nilai eksaknya. Yohanna (33)

2 Pada bab ini, pemakaian indeks untuk pohon binomial berbeda dengan landasan teori. Perbedaan ini disebabkan agar lebih mudah dalam memahami algoritma program. (,) Sd t = (2,) (,) (2,2) (,2) (2,3) t = t =2 Su 2 ( i, j ) merepresentasikan letak si titik pada pohon binomial. Indeks i menyatakan posisi si titik pada selang waktu ke i dan indeks j menyatakan urutan si titik dihitung dari atas. Contoh: 2 Su pada pohon binomial harga saham mempunyai indeks (2,). Sekarang kita akan mulai membahas program untuk tipe lookback options yang pertama, yakni floating lookback. 4. Program Floating Lookback Pembahasan akan dibagi menjadi dua kasus yakni floating call dan floating put. Masing-masing kasus sudah mencakup tipe European dan American. Adapun pembagian dilakukan karena adanya kesamaan langkah kerja pada program tipe European call (put) dengan tipe American call (put). Secara umum, variabel yang digunakan dalam keempat program ini adalah harga saham saat ini, harga ekstremum (harga maksimum atau minimum), selang waktu (lookback period), jumlah subselang, suku bunga, dan standar deviasi harga saham (sigma). Keempat program ini menggunakan langkah kerja Yohanna (33) 38

3 yang sama namun berbeda dalam hal penggunaan variabel. Untuk kedua kasus ini akan digunakan suatu variabel baru, yakni Y( t ) yang merupakan perbandingan nilai ekstremum harga saham sampai dengan saat t dengan harga saham saat t. Pertama-tama, misalkan S( t ) adalah harga saham saat t dan G() t adalah harga ekstremum saham sampai dengan waktu t. Definisikan () Y t ( ) (). G t = S t Langkah kerja selanjutnya adalah membuat pohon binomial untuk harga saham dengan data-data masukan yang kita miliki. Setelah itu, buatlah suatu pohon binomial untuk Y() t berdasarkan pohon binomial harga saham. Setelah dibuat pohon binomialnya, hitung payoff di tiap titik dan lakukan proses mundur. ( i, j ) pada ujung selang waktu Untuk floating call, data yang kita perlukan adalah harga saham saat ini, harga saham minimum, selang waktu, jumlah subselang, suku bunga, dan standar deviasi harga saham. Definisikan variabel ( ) C saham saat t dan G() t Y t dengan S t adalah harga adalah harga saham minimum sampai dengan waktu t () adalah Pada saat Y C () t ( ) (). G t = S t t = (waktu saat ini) maka Y = karena G = S. Jika terjadi C kenaikan harga saham senilai u maka nilai G tetap dan Y = / u =d. Sebaliknya, jika harga saham turun sebesar d maka C G = S dan Y =. Dari kedua implikasi tersebut maka kita dapat membuat suatu pohon binomial untuk YC () t sampai dengan langkah ke- seperti yang terlihat pada Gambar 3. C Yohanna (33) 39

4 t = t = t =2 t =3 t =4 t = q p d d d d d 2 d 2 d 2 (+) titik d 3 d 3 d 4 Gambar 3 Pohon binomial untuk floating call Payoff dari floating call adalah T ( S m, ) atau T T dapat juga kita tuliskan dengan S SY C. Untuk kemudahan, kita akan gunakan payoff-nya adalah dan sebagai akibatnya harga opsi call yang diperoleh nantinya harus dikalikan dengan harga saham saat ini. YC Setelah mendapatkan pohon binomial untuk ( t) Y dan menghitung payoff untuk tiap-tiap kemungkinan nilai opsi, langkah selanjutnya adalah proses mundur. Dengan mengamati pohon binomial untuk C C ( t) Y tersebut maka dapat kita simpulkan rumus untuk menghitung nilai opsi floating call di tiap titik adalah ( ) Ci, j = exp rδ t pci+, j+ u+ qci+, j d, j dan ( ) C = exp rδ t pc u+ qc d * S,,2, dengan S adalah harga saham saat ini. Yohanna (33) 4

5 Untuk tipe American, kita menghitungnya bersamaan dengan proses perhitungan tipe European. Perbedaannya adalah pada tipe American terdapat pengevaluasian di tiap titik sepanjang proses mundur sehingga rumusannya menjadi { } ( ), = Δ +, + + +, ( ) Ci j maks exp r t i j i j pc u qc d, YC i, j, j dan ( ) C, = exp rδ t pc,2u qc,d + * S. Meskipun rumusan untuk tipe European dan American berbeda namun hasil yang didapatkan dengan kedua rumusan tersebut selalu sama. Ini membuktikan bahwa suatu opsi American floating call hendaknya tidak di-exercise sebelum maturity date-nya. Berikut ini (Tabel ) adalah hasil perhitungan floating call dengan menggunakan program yang telah dibahas sebelumnya untuk beberapa nilai yang berbeda. S =, r =., σ =.3, T = ilai eksaknya adalah Banyaknya selang Harga Floating Call C = C Tabel Harga taksiran floating lookback call untuk beberapa nilai yang berbeda Yohanna (33) 4

6 Terlihat dari Tabel bahwa nilai floating call selalu sama baik untuk tipe European maupun tipe American. Kejadian ini dapat dijelaskan dengan mudah. Misalkan seseorang memiliki American floating call dan di-exercise pada saat t ( T < t < T ) maka payoff yang diperolehnya adalah S t min dan pada saat T < ξ < t rτ maturity time T besar keuntungannya menjadi e ( St min Sξ T < ξ < t ) S ξ. Sekarang kita kembali lagi saat t namun kali ini American floating call tidak di-exercise melainkan dilakukan short selling. Dari short selling kita memperoleh pendapatan sebesar S t dan pada saat maturity time T pendapatan kita menjadi r e τ S t. Karena kita melakukan short selling maka kita harus mengembalikan saham yang tadinya kita pinjam. Adapun harga saham pada saat maturity time akan mempunyai dua kemungkinan, yakni:. S T > min yang menyebabkan opsi akan di-exercise sehingga T S ξ ξ t < < keuntungan yang kita dapatkan akan bernilai rτ e St min S. T ξ t < < ξ 2. S T < min yang menyebabkan opsi tidak akan di-exercise sehingga T < ξ < t S ξ keuntungan yang kita dapatkan akan bernilai rτ e St Kedua kemungkinan di atas memberikan keuntungan yang lebih besar dibandingkan jika American floating call di-exercise sebelum waktunya. Dengan demikian, tidak akan ada untungnya untuk meng-exercise American floating call sebelum maturity time sedemikian sehingga payoff dari tipe American akan sama dengan tipe European yang menjelaskan kenapa keluaran dari program bernilai sama untuk kedua tipe ini. S T. Yohanna (33) 42

7 Algoritma Floating Call Masukan : r, σ, S, T, Hitung : Δ t = T /, u, d, p j Y ( i, j) = d, i =,2,...,, j =,2,..., i+ C Keluaran :,, j ( ) C, j= C = YC i, j for < i < for j = 2,3,..., i + Ci, j= exp( rδ t) pci+, j+ u+ qci, j d + Ci, j= maks exp rδ t pci+, j+ u qci+, j d +, YC i, j Ci, = exp( rδ t) pci+,2u+ qci+,d C i, = exp ( rδ t) maks{ pci+,2u + qci+,d, YC( i,) } C, = exp ( rδ t) pc,2u+ qc,d * S C ( ), = exp rδ t pc,2u qc,d + * S C hampiran harga untuk European floating call { } ( ) ( ) C, hampiran harga untuk American floating call Yohanna (33) 43

8 Untuk floating put, data yang kita perlukan adalah harga saham saat ini, harga saham maksimum, selang waktu, jumlah subselang, suku bunga, dan standar deviasi harga saham. Definisikan variabel ( ) P saham saat t dan () G t Y t dengan S t adalah harga adalah harga saham maksimum sampai dengan waktu t () adalah (Hull, 997) Y P () t = G ( t) S() t. Pada saat t = (waktu saat ini) maka Y = karena P G = S. Jika terjadi kenaikan harga saham senilai u maka G = S dan Y =. Sebaliknya, jika harga P saham turun sebesar d maka nilai G tetap dan Y = / d = u. Dari kedua implikasi tersebut maka kita dapat membuat suatu pohon binomial untuk Y ( t) sampai dengan langkah ke- seperti yang terlihat pada Gambar 4. P P u 4 u 3 u 3 u 2 u 2 u 2 (+) titik q u u u u p t = t = t =2 t =3 t =4 t = Gambar 4 Pohon binomial untuk floating put Yohanna (33) 44

9 Payoff dari floating put adalah ( M T T S,) T atau dapat juga kita tuliskan dengan SYP S. Untuk kemudahan, kita akan gunakan payoff-nya adalah Y dan sebagai akibatnya harga opsi put yang diperoleh nantinya harus dikalikan dengan harga saham saat ini. P Setelah mendapatkan pohon binomial untuk Y ( ) P t dan menghitung payoff untuk tiap-tiap kemungkinan nilai opsi, langkah selanjutnya adalah proses mundur. Dengan mengamati pohon binomial untuk Y ( ) kita rumuskan nilai opsi floating put di tiap titik ( i, j ) adalah ( ) Pi, j = exp rδ t qpi+, j+ d + ppi+, j u, j ( ) dan P = exp rδ t qp d + pp u * S,,,2 P t tersebut maka dapat dengan S adalah harga saham saat ini. Untuk tipe American, kita dapat menghitungnya bersamaan dengan proses perhitungan tipe European. Perbedaannya adalah pada tipe American terdapat pengevaluasian di tiap titik sepanjang proses mundur sehingga rumusannya menjadi { } ( ), +, + +, ( ) Pi j = maks exp rδ t i j i j qp d + pp u, YP i, j, j dan ( ) P, = exp rδ t qp,d pp,2u + * S. Yohanna (33) 45

10 Berikut ini (Tabel 2) adalah tabel hasil perhitungan floating put dengan menggunakan program yang telah dibahas sebelumnya untuk beberapa nilai. Banyaknya selang S =, r =., σ =.3, T = ilai eksaknya adalah 2.67 Harga European Floating Put P P Harga American Floating Put Tabel 2 Harga taksiran floating lookback put untuk beberapa nilai yang berbeda Yohanna (33) 46

11 Algoritma 2 Floating put Masukan : r, σ, S, T, Hitung : Δ t = T /, u, d, p i+ j Y ( i, j) = u, i=,2,...,, j =,2,..., i+ P Keluaran :,, j ( ) P, j= P = YP i, j for < i < for j =,2,..., i Pi, j = exp( rδ t) qpi+, j+ d + ppi, j u + P i, j= maks exp ( Δ r t) qp i+, j+ d ppi+, j u +, YP ( i, j) Pii, + = exp( rδ t) qpi+, id + ppi, j u + + P ( ) ii, + = exp rδ t maks{ qpi+, id ppi+, j+ u +, YP ( i, i+ ) } P, = exp ( rδ t) qp,d + pp,2 u * S P ( ), = exp rδ t qp,d pp,2u + * S P hampiran harga untuk European floating put P, hampiran harga untuk American floating put { } Yohanna (33) 47

12 4.2 Program Fixed Lookback Sama seperti pada floating lookback, jumlah program yang dibuat untuk tipe fixed lookback berjumlah empat dan dibagi menjadi dua kasus, yakni fixed call dan fixed put. Kedua kasus memakai pendekatan yang serupa namun berbeda dalam hal penggunaan nilai ekstremumnya. Pada tipe ini akan dibuat suatu fungsi yang bergantung terhadap lintasan, sebut F ( St, ) yang nilainya berbedabeda untuk setiap selang waktu dan harga saham yang berbeda. Perhatikan bahwa M = m = S karena kita menghitung harga opsi pada saat awal t T t T lookback period-nya ( t = T ). Kita akan gunakan pohon binomial harga saham dan mencatat nilai ekstremum (maksimum atau minimum) di tiap titik (, i j) sepanjang perjalanan harga saham hingga maturity time. Setelah sampai di ujung pohon binomial maka kita akan mempunyai ( + ) titik dengan masing-masing titik mempunyai sejumlah nilai ekstremum tersendiri. Untuk menaksir pola penyebaran jumlah nilai ekstremum per titik maka kita ambil waktu dari awal hingga beberapa saat awal. Dari beberapa langkah inilah dapat kita tentukan polanya. Pada kasus fixed call, nilai ekstremum yang digunakan adalah nilai maksimum T karena payoff-nya adalah maks ( MT X,) dengan X adalah nilai strike price-nya. Berangkat dari titik awal dan mengikuti pohon binomial harga saham maka kita akan mempunyai pohon binomial yang tampak seperti Gambar 5. Yohanna (33) 48

13 S u 4 u 4 S u 3 S u 2 u 3 S u 2 S u u 2 S u u 3 u 2 u S u 2 u (+) titik S S u S d u 2 u S d S d 2 u S d 2 u S d 3 S d 4 t = t = t =2 t =3 t =4 t = Gambar 5 Pohon binomial harga saham disertai dengan informasi nilai maksimum harga saham di tiap titik (, i j) Selanjutnya, catat jumlah nilai maksimum di tiap titik (, i j),yang disusun dari pangkat u yang tertinggi, dimulai dari titik awal dan bergerak ke kanan seiring dengan bertambahnya selang waktu. Catatan yang kita buat akan berbentuk: Yohanna (33) 49

14 dst i = i = i = 2 i = 3 i = 4 i = 5 i = 6 i = 7 Tabel 3 Catatan jumlah nilai maksimum di tiap titik ( i, j) Dari Tabel 3 kita dapat menemukan suatu pola, yakni baris pertama diawali oleh angka dan sisanya adalah angka. Baris kedua dimulai dari kolom kedua dan diisi oleh angka dan 2 dan sisanya adalah angka 2. Baris ketiga dimulai dari kolom ketiga dan angka, 2, dan 3 muncul berurutan dan sisanya adalah angka 3. Hal ini terus berulang hingga baris ke 8 namun perhatikan jumlah kolom yang tersedia harus disesuaikan dengan suku sisa. Dengan kata lain, pertama-tama kita tuliskan angka berurutan sebanyak jumlah baris jika memungkinkan dan bila masih ada kolom yang kosong maka kolom tersebut diisi dengan angka terbesar yang telah kita tulis sebelumnya. Untuk menentukan pola, ambil sebagian dari pohon binomial yang telah kita punyai. Misalkan kita mempunyai pohon binomial untuk tujuh langkah beserta dengan nilai-nilai maksimumnya untuk setiap titik. Tulis fungsi i j, k F( S, t) dengan F dengan k menunjukkan lokasi nilai maksimumnya berada. Dan buat suatu catatan mengenai pergerakan nilai maksimum terhadap harga saham yang naik atau turun sebagai suatu koordinat [, ] k k dengan menyatakan lokasinya u d k u setelah harga saham naik dan k d menyatakan lokasinya setelah harga saham turun. Sebagai contoh, kita ambil i = 6 dan i = 5. Catat setiap pergerakan nilai saham untuk tiap titiknya sehingga diperoleh: Yohanna (33) 5

15 (,) (,) (2,) (2,2) (2,) (2,2) (2,) (3,2) (3,3) (2,) (3,2) (3,3) (2,) (3,2) (4,3) (2,) (3,2) (4,3) (4,4) (2,) (3,2) (2,) (3,2) (4,3) (2,) (2,) (3,2) (2,) i = 5 i = 6 Tabel 4 Koordinat pergerakan nilai maksimum [, ] i = 5 dan i = 6 k k untuk tiap titik pada u d Jika dilihat sekilas tentunya koordinat-koordinat seperti yang tertera pada Tabel 4 tidak akan begitu berarti. Perhatikan posisi nilai maksimum ketika harga saham turun ( t = i+ ) akan selalu sama dengan posisinya sebelum harga saham turun (t = i). Sekarang, fokus terpusat pada angka-angka yang diwarnai merah dan cocokkan dengan Tabel 3 sehingga kita peroleh: i = 5 i = 6 Tabel 5 Skema pergerakan nilai maksimum akibat kenaikan harga saham ( k u ) yang dicocokkan dengan Tabel 3 Sebut kolom yang tiap elemennya diberi warna hitam dengan indeks. Indeks menyatakan banyaknya nilai maksimum per baris. Perhatikan angka yang diberi warna merah per barisnya. Kita dapat melihat adanya suatu urutan angka dimulai dari angka 2 dengan syarat indeks di barisan tersebut lebih kecil atau sama dengan indeks barisan sebelumnya. Jika masih tersisa kolom kosong maka akan diisi dengan nilai terbesar yang terakhir kita tuliskan. Jika nilai indeksnya Yohanna (33) 5

16 lebih besar dibanding baris sebelumnya maka urutan angka akan dilakukan sebanyak indeks baris sebelumnya. Baris pertama selalu memiliki koordinat yang sama, yakni (,) sehingga rumusan untuk mencari nilai i C, dinyatakan secara tersendiri. Berdasarkan Tabel 3 maka kita dapat turunkan rumusan untuk fixed call pada proses mundurnya adalah i+ i+ ( ) i Cjk, = exp rδ t pcjk, + qc, u j+, k i =, 2,...,, j = 2,3,..., i+, ( ) C, = exp rδ t pc, + qc 2,. Untuk mengevaluasi tipe American fixed call maka diperlukan suatu tambahan kondisi, yakni pada setiap perhitungan nilai opsi di tiap titik (, i j) pada saat t = i dilakukan perbandingan dengan nilai opsi di titik itu. Dengan demikian, rumusan untuk American fixed call adalah + + i ( u ) ( ) i i i jk, = Δ jk, + j, k jk, C maks exp r t pc qc, F X, i=, 2,...,, j = 2,3,..., i+, C ( ), = exp rδ t pc, qc 2, +. Terlihat bahwa nilai fixed lookback call sama untuk tipe American dan tipe European. Hal ini disebabkan karena tipe American akan menguntungkan jika nilai maksimum pada saat t opsi di-exercise ( T < t < T ) adalah nilai maksimum pada lookback period-nya. Jika demikian maka payoff dari tipe European akan sama dengan tipe American sehingga harga European dan American untuk kasus fixed lookback call adalah sama. Yohanna (33) 52

17 Berikut adalah beberapa contoh perhitungan harga opsi fixed call menggunakan nilai yang berbeda-beda. S =, X = 8, r =., σ =.3, T = ilai eksaknya adalah Banyaknya selang Harga Fixed Call C = C t M > X untuk beberapa nilai Tabel 6 Harga taksiran fixed lookback call ( T ) yang berbeda S =, X = 2, r =., σ =.3, T = ilai eksaknya adalah.5785 Banyaknya selang Harga Fixed Call C = C t M X untuk beberapa nilai Tabel 7 Harga taksiran fixed lookback call ( T ) yang berbeda Yohanna (33) 53

18 Masukan : r, σ, S, X, T, Hitung : Δ t = T /, u, d, p k maks F jk, max jk, Algoritma 3 Fixed Call Cj, k = C = Fj, k X, k =,..., kmaks for < i < for j = 2,3,..., i + i i+ i+ Cjk, = exp( rδ t) pcjk, + qc u j+, k i i+ i+ ( ) i C jk, = maks exp rδ t pc jk, qc,, u j k + Fjk, X i i+ i+ C, = exp( rδ t) pc, + qc 2, i i+ i+ ( ) i C, = exp rδ t pc, qc2,, F, X + C, = exp( rδ t) pc, + qc 2, ( ) C ( ), = exp rδ t pc, + qc 2, Keluaran : C hampiran harga untuk European fixed call, C, hampiran harga untuk American fixed call Yohanna (33) 54

19 Untuk kasus fixed put, kita akan gunakan langkah yang sama seperti pada fixed call hanya saja nilai yang digunakan adalah nilai minimum harga saham. Usahakan agar nilai minimum diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar agar memiliki suatu pola (pangkat d tertinggi) sehingga pohon binomial yang kita miliki untuk fixed put berbentuk seperti Gambar 6. S u 4 S u 3 S u 2 S u 2 S u S u d S d (+) titik S S d S d d 2 d S d d S d 2 d 2 d 2 d S d 2 d 3 d 2 S d 3 d 3 S d 4 d 4 t = t = t =2 t =3 t =4 t = Gambar 6 Pohon binomial harga saham disertai dengan informasi nilai minimum harga saham di tiap titik (, i j) Yohanna (33) 55

20 Adapun jumlah nilai minimum di tiap titik (, i j) sepanjang perjalanan harga saham akan sama dengan jumlah nilai maksimum di tiap titiknya sehingga kita dapat gunakan Tabel 3 sebagai informasi jumlah nilai minimum di tiap titik. Selanjutnya, lakukan pengamatan pola penyebaran nilai minimum [ k, k ] berdasarkan Gambar 6. Sekali lagi, amati nilai-nilai minimum pada titik-titik di i = 5 dan i = 6. Hasil pengamatan kita akan berbentuk: (,2) (,2) (,2) (2,3) (,2) (2,3) (,2) (2,3) (3,4) (,2) (2,3) (3,4) (,2) (2,3) (3,3) (,2) (2,3) (3,4) (4,4) (,2) (2,2) (,2) (2,3) (3,3) (,) (,2) (2,2) (,) i = 5 i = 6 Tabel 8 Koordinat pergerakan nilai minimum [, ] i = 5 dan i = 6 k k untuk tiap titik pada u d u d Jika kita memfokuskan pada angka-angka yang diberi warna biru dan mencocokkan dengan Tabel maka kita akan peroleh: i = 5 i = 6 Tabel 9 Skema pergerakan nilai minimum akibat penurunan harga saham ( k d ) yang dicocokkan dengan Tabel 3 Yohanna (33) 56

21 Dapat kita lihat dengan mudah bahwa koordinat nilai minimum akibat kenaikan harga saham ( ) pada fixed put tidak berubah. Pergerakan nilai minimum memiliki pola yang sama dengan pergerakan nilai maksimum hanya saja pengurutan dimulai dari baris terbawah. Pada fixed put, baris terbawahlah yang selalu memiliki pola (,) sehingga rumusan untuk mencari nilai opsi di titik tersebut i P i +, k u dinyatakan secara terpisah. Dengan demikian rumusan harga opsi fixed put pada proses mundurnya adalah i+ i+ ( ) i Pjk, = exp rδ t ppjk, + qp j+, k, d i =, 2,...,, j = i, i,...,, ( ) P, = exp rδ t pp, + qp 2,. Untuk tipe American fixed put, tambahkan satu kondisi pada rumusan di atas sehingga menjadi + + i ( + d ) ( ) i i i jk, = Δ jk, + j, k jk, P maks exp r t p P q P, X F, i =, 2,...,, j = i, i,...,, P ( ), = exp rδ t pp, qp 2, +. Yohanna (33) 57

22 Berikut adalah beberapa contoh perhitungan harga opsi fixed put menggunakan nilai yang berbeda-beda. S =, X = 2, r =., σ =.3, T = ilai eksaknya adalah Banyaknya selang Harga Fixed Put P= P t X m T untuk beberapa nilai yang berbeda Tabel Harga taksiran fixed lookback put ( ) S =, X = 8, r =., σ =.3, T = ilai eksaknya adalah.454 Banyaknya selang Harga Fixed Put P= P t m < X untuk beberapa Tabel Harga taksiran untuk fixed lookback put ( T ) nilai yang berbeda Yohanna (33) 58

23 Terlihat bahwa nilai fixed lookback put sama untuk tipe American dan tipe European. Hal ini disebabkan karena tipe American akan menguntungkan jika nilai minimum pada saat t opsi di-exercise ( T < t < T ) adalah nilai minimum pada lookback period-nya. Jika demikian maka payoff dari tipe European akan sama dengan tipe American sehingga harga European dan American untuk kasus fixed lookback put adalah sama. Yohanna (33) 59

24 Algoritma 4 Fixed put Masukan : r, σ, S, X, T, Hitung : Δ t = T /, u, d, p k maks F jk, max jk, Pj, k = P = X Fj, k, k =,..., kmaks for < i < for j =,2,..., i i i+ i+ Pjk, = exp( rδ t) ppjk, + qp j+, kd i i+ i+ P = maks exp ( rδ t) pp qp + d +, X F i i+ i+ Pi+, = exp( rδ t) ppi+, + qp i+ 2, i i+ i+ ( ) i Pi+, = exp rδ t ppi+, + qpi+ 2,, X F i+, ( ) P = exp rδ t pp + qp,, 2, i ( ) jk, jk, j, k j, k P ( ), = exp rδ t pp, + qp 2, Keluaran : P hampiran harga untuk European fixed put, P, hampiran harga untuk American fixed put Yohanna (33) 6

25 4.3 Aplikasi Program pada Data Riil Pada subbab ini ingin ditunjukkan penggunaan program dengan data riil. Data yang digunakan adalah data saham Telkom selama tahun (data disertakan pada lampiran). Yang pertama kali harus dilakukan adalah mengecek bentuk distribusi dari harga saham tersebut karena program kita menggunakan asumsi bahwa harga saham berdistribusi lognormal. Dengan data yang kita miliki maka buat suatu rasio harga saham untuk data tersebut. Setelah diperoleh rasionya maka buat pula logaritma dari rasio tersebut kemudian plot logaritma rasio tersebut sehingga diperoleh: ormal P- plots 2,23,23,23 -,797 -,797-2,797 -,74 -,874 -,674 -,474 -,274 -,74,26,326,526 ln(s(t)/s(t-)) Gambar 7 Hasil plot dari logaritma rasio harga saham Telkom Dari Gambar 7, dapat kita simpulkan bahwa harga saham yang kita miliki memenuhi persyaratan yang kita inginkan (berdistribusi lognormal). Untuk perhitungan selanjutnya, kita butuhkan nilai σ yang bisa langsung dihitung pada Excel, yaitu σ =.3865 dan besarnya suku bunga r yang bisa kita lihat Yohanna (33) 6

26 dari situs Bank Indonesia, yaitu sebesar 8.25%. Di samping kedua data tersebut, data yang lainnya, yakni harga saham awal, maturity time, strike price, dan jumlah iterasi dapat kita pilih sesuai dengan yang kita kehendaki. Pada Tabel 2 dan Tabel 3 berikut akan ditampilkan hasil perhitungan lookback options dengan saham Telkom sebagai underlying asset-nya menggunakan program metode binomial (iterasi=) yang telah dijelaskan pada subbab 4. dan subbab 4.2. Hasil perhitungan ditampilkan secara bersusun, yaitu European terletak di bagian atas dan American mengikuti di bawahnya. Untuk kemudahan, disertakan pula huruf E dan A pada bagian sebelah kiri dengan E = European dan A = American. Yohanna (33) 62

27 HARGA OPSI (dalam Rp.) MATURITY TIME bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan 5 bulan 6 bulan E Rp..7 A HARGA SAHAM AWAL E Rp..9 A E Rp.. A E Rp..3 A E Rp..5 A E Rp..7 A FLOATIG CALL HARGA OPSI (dalam Rp.) MATURITY TIME bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan 5 bulan 6 bulan E Rp..7 A HARGA SAHAM AWAL E Rp..9 A E Rp.. A E Rp..3 A E Rp..5 A E Rp..7 A FLOATIG PUT Tabel 2 Harga taksiran floating lookback options saham Telkom dengan nilai dan T yang berbeda S Yohanna (33) 63

28 HARGA OPSI (dalam Rp.) MATURITY TIME bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan 5 bulan 6 bulan E Rp. 9.5 A E STRIKE PRICE Rp.. A E Rp..5 A E Rp.. A E Rp..5 A E Rp. 2. A FIXED CALL HARGA OPSI (dalam Rp.) MATURITY TIME bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan 5 bulan 6 bulan E Rp. 9.5 A E STRIKE PRICE Rp.. A E Rp..5 A E Rp.. A E Rp..5 A E Rp. 2. A FIXED PUT Tabel 3 Harga taksiran fixed lookback options saham Telkom dengan untuk nilai X dan T yang berbeda S = 7 Yohanna (33) 64

PENENTUAN NILAI OPSI LOOKBACK DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRINOMIAL Intan Pelangi Astridnindya 1 dan J. Dharma Lesmono 2 1 Mahasiswa Jurusan Matematika Universitas Katolik Parahyangan Bandung e-mail: intan_pelangi4@yahoo.com

Lebih terperinci

ABSTRAK SIMULASI MONTE CARLO DALAM PENENTUAN HARGA OPSI BARRIER

ABSTRAK SIMULASI MONTE CARLO DALAM PENENTUAN HARGA OPSI BARRIER ABSTRAK SIMULASI MONTE CARLO DALAM PENENTUAN HARGA OPSI BARRIER Djaffar Lessy, Dosen Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, IAIN Ambon 081343357498, E-mail: Djefles79@yahoo.com Opsi yang

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA LOOKBACK OPTIONS SECARA ANALITIK DAN NUMERIK

PENENTUAN HARGA LOOKBACK OPTIONS SECARA ANALITIK DAN NUMERIK PENENTUAN HARGA LOOKBACK OPTIONS SECARA ANALITIK DAN NUMERIK TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Sidang Sarjana Program Studi Matematika ITB Oleh: Yohanna 10103030 Pembimbing: Dr. Kuntjoro

Lebih terperinci

PEMANFAATAN SIMULASI MONTE CARLO PADA OPSI KEUANGAN

PEMANFAATAN SIMULASI MONTE CARLO PADA OPSI KEUANGAN BAB IV PEMANFAATAN SIMULASI MONTE CARLO PADA OPSI KEUANGAN. Program GUI Simulasi Monte Carlo untuk Menilai Opsi Keuangan. Berikut adalah tampilan dari program GUI Simulasi Monte Carlo untuk Menilai Opsi

Lebih terperinci

Program Matlab 7.0 Mencari Hampiran Harga Lookback Options

Program Matlab 7.0 Mencari Hampiran Harga Lookback Options DAFTAR PUSTAKA Hull, John C. Options, Futures, and other Derivatives. 1997. New Jersey : Prentice Hall Kwok, Yue-Kuen. Mathematical Model of Financial Derivatives. 1998. Singapore : Springer-Verlag. Ross,

Lebih terperinci

ABSTRAK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA DENGAN MODEL BINOMIAL

ABSTRAK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA DENGAN MODEL BINOMIAL ABSTRAK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA DENGAN MODEL BINOMIAL Djaffar Lessy, Dosen Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, IAIN Ambon 081343357498, E-mail: Djefles79@yahoo.om Banyak model telah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Opsi adalah suatu hak (bukan kewajiban) untuk pembeli opsi untuk membeli

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Opsi adalah suatu hak (bukan kewajiban) untuk pembeli opsi untuk membeli BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Opsi Opsi adalah suatu hak (bukan kewajiban) untuk pembeli opsi untuk membeli atau menjual aset kepada penjual opsi pada harga tertentu dan dalam jangka waktu yang telah ditentukan

Lebih terperinci

Bab 8. Minggu 14 Model Binomial untuk Opsi

Bab 8. Minggu 14 Model Binomial untuk Opsi Bab 8. Minggu 14 Model Binomial untuk Opsi Tujuan Pembelajaran Setelah menyelesaikan perkuliahan minggu ini, mahasiswa bisa : Menjelaskan model binomial dalam pergerakan harga saham Menjelaskan model binomial

Lebih terperinci

BAB III METODE MONTE CARLO

BAB III METODE MONTE CARLO BAB III ETODE ONTE CARLO 3.1 etode onte Carlo etode onte Carlo pertama kali ditemukan oleh Enrico Fermi pada tahun 1930-an. etode ini diawali dengan adanya penelitian mengenai pemeriksaan radiasi dan jarak

Lebih terperinci

BAB III METODE UNTUK MENAKSIR VOLATILITAS. harga saham, waktu jatuh tempo, waktu sekarang, suku bunga,

BAB III METODE UNTUK MENAKSIR VOLATILITAS. harga saham, waktu jatuh tempo, waktu sekarang, suku bunga, BAB III METODE UNTUK MENAKSIR VOLATILITAS 3.1. Pendahuluan Dalam menentukan harga opsi call dan opsi put dibutuhkan parameter harga saham, waktu jatuh tempo, waktu sekarang, suku bunga, strike price, dan

Lebih terperinci

1. Pengertian Option

1. Pengertian Option Opsi 1 OPTION 1. Pengertian Option O p t i o n a d a l a h k o n t r a k y a n g memberikan hak kepada pemegangnya utk membeli atau menjual sejumlah saham suatu perusahaan tertentu dengan harga tertentu

Lebih terperinci

BAB III MODEL TRINOMIAL. Model binomial merupakan pemodelan dinamika pergerakan harga saham

BAB III MODEL TRINOMIAL. Model binomial merupakan pemodelan dinamika pergerakan harga saham 8 BAB III MODEL TRINOMIAL 3.1 Model Trinomial Model binomial merupakan pemodelan dinamika pergerakan harga saham yang hanya mempunyai dua kemungkinan pergerakan harga saham, yaitu harga saham naik atau

Lebih terperinci

FIKA DARA NURINA FIRDAUS,

FIKA DARA NURINA FIRDAUS, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pasar modal, terdapat berbagai aset pokok yang dapat diperjualbelikan, diantaranya adalah mata uang, sepaket saham, dan komoditas. Seiring dengan berkembangnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Apa Itu Derivatif? Sekuritas derivatif adalah suatu instrumen keuangan yang nilainya tergantung kepada nilai suatu aset yang mendasarinya (Hull, 2002, hal 460). Derivatif sendiri

Lebih terperinci

BAB III PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA

BAB III PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA BAB III PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA Pada bab ini akan disajikan rumusan mengenai penilaian opsi put Amerika. Pada bagian pertama diberikan beberapa asumsi untuk penilaian opsi Amerika. Bentuk nilai intrinsik

Lebih terperinci

M.Andryzal fajar OPSI

M.Andryzal fajar OPSI M.Andryzal fajar Andryzal_fajar@uny.ac.id OPSI OPSI Adalah suatu tipe kontrak antara dua pihak yang satu memberikan hak kepada yang lain untuk membeli atau menjual suatu aktiva pada harga yang tertentu

Lebih terperinci

Praktikum Manajemen Investasi Menghitung keuntungan memegang opsi jual atau beli Penilaian opsi dengan pendekatan blackscholes

Praktikum Manajemen Investasi Menghitung keuntungan memegang opsi jual atau beli Penilaian opsi dengan pendekatan blackscholes Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Praktikum Manajemen Investasi Menghitung keuntungan memegang opsi jual atau beli Penilaian opsi dengan pendekatan blackscholes Agus Herta Sumarto, S.P., M.Si. Program

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN METODE BINOMIAL

PENENTUAN HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN METODE BINOMIAL Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 07, No. 2 (2018), hal 127 134. PENENTUAN HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN METODE BINOMIAL Syarifah Nadia, Evy Sulistianingsih, Nurfitri Imro ah INTISARI

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI PUT AMERIKA MENGGUNAKAN ALGORITMA MONTE CARLO. Rina Ayuhana

PENENTUAN HARGA OPSI PUT AMERIKA MENGGUNAKAN ALGORITMA MONTE CARLO. Rina Ayuhana PENENTUAN HARGA OPSI PUT AMERIKA MENGGUNAKAN ALGORITMA MONTE CARLO Rina Ayuhana Program Studi Ilmu Komputasi Universitas Telkom, Bandung rina.21.kids@gmail.com Abstrak Opsi adalah suatu kontrak yang memberikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Salah satu instrumen derivatif yang mempunyai potensi untuk dikembangkan adalah opsi. Opsi adalah suatu kontrak antara dua pihak, salah satu pihak (sebagai pembeli) mempunyai hak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hanya ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah modal yang diinvestasikan ataupun

BAB I PENDAHULUAN. hanya ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah modal yang diinvestasikan ataupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia investasi tampaknya tengah mengalami perkembangan, hal ini tidak hanya ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah modal yang diinvestasikan ataupun semakin bertambahnya

Lebih terperinci

III. PEMBAHASAN. Payoff Opsi Put ( p) Payoff Opsi Call ( c)

III. PEMBAHASAN. Payoff Opsi Put ( p) Payoff Opsi Call ( c) 5 K S. Untuk kondisi ini opsi tidak mempunyai nilai pada saat jatuh tempo. Jadi nilai opsi call pada saat jatuh tempo dapat dituliskan sebagai suatu payoff atau penerimaan bagi pemegang kontrak sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi dinilai baik apabila memiliki tingkat pengembalian yang baik pada tingkat

BAB I PENDAHULUAN. investasi dinilai baik apabila memiliki tingkat pengembalian yang baik pada tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Risiko dan Pengembalian (Return) dari sebuah investasi adalah 2 indikator yang paling umum digunakan dalam mengukur kinerja dari sebuah investasi. Sebuah investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Noviandhini Puji Gumati, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Noviandhini Puji Gumati, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bursa saham merupakan suatu hal yang sangat penting di era globalisasi saat ini. Perdagangan yang mulai merambah pada segala bidang memicu banyak pihak untuk menginvestasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Opsi merupakan suatu kontrak/perjanjian antara writer dan holder yang

BAB I PENDAHULUAN. Opsi merupakan suatu kontrak/perjanjian antara writer dan holder yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Opsi merupakan suatu kontrak/perjanjian antara writer dan holder yang memberikan hak, bukan kewajiban, kepada holder untuk membeli atau menjual suatu aset

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti; saham, obligasi, mata uang dan lain-lain. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. seperti; saham, obligasi, mata uang dan lain-lain. Seiring dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia pasar modal, terdapat berbagai macam aset yang diperjualbelikan seperti; saham, obligasi, mata uang dan lain-lain. Seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI BELI TIPE ASIA DENGAN METODE MONTE CARLO-CONTROL VARIATE

PENENTUAN HARGA OPSI BELI TIPE ASIA DENGAN METODE MONTE CARLO-CONTROL VARIATE E-Jurnal Matematika Vol. 6 (1), Januari 2017, pp. 29-36 ISSN: 2303-1751 PENENTUAN HARGA OPSI BELI TIPE ASIA DENGAN METODE MONTE CARLO-CONTROL VARIATE Ni Nyoman Ayu Artanadi 1, Komang Dharmawan 2, Ketut

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS, ALGORITMA, DAN CONTOH PENERAPAN

BAB III ANALISIS, ALGORITMA, DAN CONTOH PENERAPAN BAB III ANALISIS, ALGORITMA, DAN CONTOH PENERAPAN 3.1 Analisis Berdasarkan cara menghitung besaran-besaran yang telah disebutkan pada Bab II, diperoleh perumusan untuk besaran-besaran tersebut sebagai

Lebih terperinci

{ B t t 0, yang II LANDASAN TEORI = tn

{ B t t 0, yang II LANDASAN TEORI = tn II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan definisi-definisi yang akan digunakan di dalam pembahasan. 2.1 Ruang Contoh, Peubah Acak, dan Proses Stokastik Definisi 2.1 (Ruang Contoh) Ruang contoh adalah

Lebih terperinci

BAB III APLIKASI MODEL

BAB III APLIKASI MODEL BAB III APLIKASI MODEL 3.1 Data Data yang akan digunakan untuk membangun yield curve adalah data yang diterbitkan secara mingguan oleh Danareksa Research Institute di situs Danareksa di bagian Debt Research

Lebih terperinci

Perbandingan Model Black Scholes dan Brennan Schwartz untuk Menentukan Harga American Option

Perbandingan Model Black Scholes dan Brennan Schwartz untuk Menentukan Harga American Option J. Math. and Its Appl. ISSN: 829-605X Vol. 4, No., May 2007, 47 58 Perbandingan Model Black Scholes dan Brennan Schwartz untuk Menentukan Harga American Option Endah Rokhmati MP, Lukman Hanafi, Supriati

Lebih terperinci

HASIL EMPIRIS. Tabel 4.1 Hasil Penilaian Numerik

HASIL EMPIRIS. Tabel 4.1 Hasil Penilaian Numerik 31 IV HASIL EMPIRIS 4.1 Penilaian Numerik Untuk melihat bagaimana model bekerja, dapat disimulasikan harga saham dan membandingkan beberapa hasil numerik dari beberapa model yang dibangun sebelumnya. Di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi pada bidang keuangan, khususnya saham saat ini tidak hanya diminati oleh masyarakat kalangan atas saja tetapi sudah merambah ke masyarakat kalangan menegah.

Lebih terperinci

BAB III METODE BINOMIAL

BAB III METODE BINOMIAL BAB III METODE BINOMIAL Metode Binomial ialah metode sederhana yang banyak digunakan untuk menghitung harga saham. Metode ini berdasarkan pada percabangan pohon yang menerapkan aturan binomial pada tiap-tiap

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI CALL WINDOW RESET MENGGUNAKAN METODE BINOMIAL TREE DAN TRINOMIAL TREE

PENENTUAN HARGA OPSI CALL WINDOW RESET MENGGUNAKAN METODE BINOMIAL TREE DAN TRINOMIAL TREE PENENTUAN HARGA OPSI CALL WINDOW RESET MENGGUNAKAN METODE BINOMIAL TREE DAN TRINOMIAL TREE R. MELIYANI 1, E. H. NUGRAHANI 2, D. C. LESMANA 3 Abstrak Opsi window reset merupakan salah satu jenis opsi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang sangat pesat. Banyak perusahaan maupun individu yang

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang sangat pesat. Banyak perusahaan maupun individu yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era sekarang ini keuangan merupakan salah satu bidang yang berkembang sangat pesat. Banyak perusahaan maupun individu yang menghadapi masalah ini, sehingga tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE BINOMIAL DIPERCEPAT

BAB III METODE BINOMIAL DIPERCEPAT BAB III METODE BIOMIAL DIPERCEPAT 3.1 Deskripsi Umum Metode Binomial dipercepat merupakan pengembangan dari metode Binomial CRR. Metode Binomial dipercepat dikembangkan oleh T.R Klassen yang merupakan

Lebih terperinci

Perbandingan Metode Binomial dan Metode Black-Scholes Dalam Penentuan Harga Opsi

Perbandingan Metode Binomial dan Metode Black-Scholes Dalam Penentuan Harga Opsi Jurnal Sainsmat, Maret 2016, Halaman 1-6 Vol. V, No. 1 ISSN 2086-6755 http://ojs.unm.ac.id/index.php/sainsmat Perbandingan Metode Binomial dan Metode Black-Scholes Dalam Penentuan Harga Opsi Comparison

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI TIPE EROPA MENGGUNAKAN METODE QUASI MONTE CARLO DENGAN BARISAN KUASI-ACAK HALTON

PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI TIPE EROPA MENGGUNAKAN METODE QUASI MONTE CARLO DENGAN BARISAN KUASI-ACAK HALTON E-Jurnal Matematika Vol. 3 (4), November 2014, pp. 154-159 ISSN: 2303-1751 PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI TIPE EROPA MENGGUNAKAN METODE QUASI MONTE CARLO DENGAN BARISAN KUASI-ACAK HALTON I Gusti Putu Ngurah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia keuangan, investasi bukanlah hal yang baru. Investasi merupakan suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Opsi lookback adalah opsi yang keuntungannya tergantung dari harga maksimum atau minimum aset pokok selama periode opsi. Salah satu keunikan dari opsi lookback adalah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP ( ( ) )

BAB V PENUTUP ( ( ) ) BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penentuan harga opsi Asia menggunakan rata-rata Aritmatik melalui Simulasi Monte Carlo dapat dinyatakan sebagai berikut. ( ( ) ) ( ( ) ) dimana merupakan harga opsi Call Asia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam pasar keuangan dikenal ada banyak bentuk instrument keuangan, diantaranya adalah berupa kontrak. Kontrak yang nilainya berdasarkan nilai aset pada kontrak tersebut

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Bursa Efek Jakarta Bursa Efek Jakarta adalah salah satu bursa saham yang dapat memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan Ekonomi

Lebih terperinci

2.5.1 Penentuan Nilai Return Saham Penentuan Volatilitas Saham Dasar- dasar Simulasi Monte Carlo Bilangan Acak...

2.5.1 Penentuan Nilai Return Saham Penentuan Volatilitas Saham Dasar- dasar Simulasi Monte Carlo Bilangan Acak... Judul Nama Pembimbing : Penentuan Harga Opsi Beli Tipe Asia dengan Metode Monte Carlo-Control Variate : Ni Nyoman Ayu Artanadi : 1. Ir. Komang Dharmawan, M.Math, Ph.D. 2. Drs. Ketut Jayanegara, M.Si. ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 4 Metode Crank-Nicolson Untuk European Barrier Option

BAB 4 Metode Crank-Nicolson Untuk European Barrier Option BAB 4. METODE CRANK-NICOLSON UNTUK EUROPEAN BARRIER OPTION 5 BAB 4 Metode Crank-Nicolson Untuk European Barrier Option 4. Persamaan Diferensial Parsial European Barrier Option Seperti yang telah dinyatakan

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI KOMODITAS EMAS MENGGUNAKAN METODE POHON BINOMIAL

PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI KOMODITAS EMAS MENGGUNAKAN METODE POHON BINOMIAL E-Jurnal Matematika Vol 6 (2), Mei 2017, pp 99-105 ISSN: 2303-1751 PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI KOMODITAS EMAS MENGGUNAKAN METODE POHON BINOMIAL I Gede Rendiawan Adi Bratha 1, Komang Dharmawan 2, Ni Luh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Investasi Dalam hidup, hampir selalu ada penghasilan dan pengeluaran. Terkadang pengeluaran kita tidak seimbang dengan penghasilan kita. Ketidakseimbangan tersebut

Lebih terperinci

MATEMATIKA KEUANGAN PENDAHULUAN. Julan HERNADI. Semester Genap 2012/2013. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo

MATEMATIKA KEUANGAN PENDAHULUAN. Julan HERNADI. Semester Genap 2012/2013. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo MATEMATIKA KEUANGAN PENDAHULUAN 1 Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo Semester Genap 2012/2013 SIMULASI INVESTASI Kebutuhan pokok plus mencakup: sandang, pangan,

Lebih terperinci

Indonesia Symposium On Computing 2015 ISSN:

Indonesia Symposium On Computing 2015 ISSN: IMPLEMENTASI MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA WAJAR OPSI SAHAM KARYAWAN I Wayan Ade Sugisnawan 1, Rian Febrian Umbara 2, Irma Palupi 3 Prodi S1 Ilmu Komputasi, Fakultas Informatika Universitas TelkomBandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Opsi merupakan salah satu produk finansial turunan. Opsi memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli atau menjual suatu aset acuan (underlying asset) saat jatuh

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA OPSI TIPE ARITMATIK CALL ASIA DENGAN SIMULASI MONTE CARLO

PERHITUNGAN HARGA OPSI TIPE ARITMATIK CALL ASIA DENGAN SIMULASI MONTE CARLO PERHITUNGAN HARGA OPSI TIPE ARITMATIK CALL ASIA DENGAN SIMULASI MONTE CARLO Ardhia Pringgowati 1 1 Prodi Ilmu Komputasi Telkom University, Bandung 1 ardya.p@gmail.com Abstrak Pada penelitian ini berhubungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembeli opsi untuk menjual atau membeli suatu sekuritas tertentu pada waktu dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembeli opsi untuk menjual atau membeli suatu sekuritas tertentu pada waktu dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kontrak Opsi Kontrak opsi merupakan suatu perjanjian atau kontrak antara penjual opsi dengan pembeli opsi, penjual opsi memberikan hak dan bukan kewajiban kepada pembeli opsi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KEEFISIENAN METODE NEWTON-RAPHSON, METODE SECANT, DAN METODE BISECTION DALAM MENGESTIMASI IMPLIED VOLATILITIES SAHAM

PERBANDINGAN KEEFISIENAN METODE NEWTON-RAPHSON, METODE SECANT, DAN METODE BISECTION DALAM MENGESTIMASI IMPLIED VOLATILITIES SAHAM E-Jurnal Matematika Vol. 5 (1), Januari 2016, pp. 1-6 ISSN: 2303-1751 PERBANDINGAN KEEFISIENAN METODE NEWTON-RAPHSON, METODE SECANT, DAN METODE BISECTION DALAM MENGESTIMASI IMPLIED VOLATILITIES SAHAM Ida

Lebih terperinci

BAB IV METODE BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI ASIA

BAB IV METODE BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI ASIA BAB IV : METODE BIOMIAL UTUK PEETUA HARGA OPSI ASIA 35 BAB IV METODE BIOMIAL UTUK PEETUA HARGA OPSI ASIA Pada bab ii aka dibahas sat pedekata merik tk peeta harga opsi Asia, khssya opsi Asia dega rata-rata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan infrastruktur pasar. Secara tradisional, dikenal adanya dua

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan infrastruktur pasar. Secara tradisional, dikenal adanya dua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk pasar modal selalu berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan infrastruktur pasar. Secara tradisional, dikenal adanya dua instrumen investasi utama pasar

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA

BAB V IMPLEMENTASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA BAB V IMPLEMENTASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA 5.1 Harga Saham ( ( )) Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa opsi Amerika dapat dieksekusi kapan saja saat dimulainya kontrak

Lebih terperinci

Penggunaan Algoritma Greedy untuk menyelesaikan Permainan Othello

Penggunaan Algoritma Greedy untuk menyelesaikan Permainan Othello Penggunaan Algoritma Greedy untuk menyelesaikan Permainan Othello Annisa Muzdalifa - 13515090 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

Penentuan Harga Opsi Saham Tipe Amerika dengan Model Binomial (Studi Kasus: PT Rio Tinto Plc)

Penentuan Harga Opsi Saham Tipe Amerika dengan Model Binomial (Studi Kasus: PT Rio Tinto Plc) Penentuan Harga Opsi Saham Tipe Amerika dengan Model Binomial (Studi Kasus: PT Rio Tinto Plc) Pricing Stock Options with the American Type Binomial Model (Case Study: PT Rio Tinto Plc) Muhammad Syazali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Derivatif keuangan merupakan salah satu instrumen yang diperdagangkan di

BAB I PENDAHULUAN. Derivatif keuangan merupakan salah satu instrumen yang diperdagangkan di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Derivatif keuangan merupakan salah satu instrumen yang diperdagangkan di dalam pasar keuangan yang nilainya bergantung pada variabel dasar, seperti saham pada perusahaan,

Lebih terperinci

Penentuan Harga Wajar Opsi Saham Karyawan dengan Metode Binomial (Studi Kasus BCA)

Penentuan Harga Wajar Opsi Saham Karyawan dengan Metode Binomial (Studi Kasus BCA) ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 6735 Penentuan Harga Wajar Opsi Saham Karyawan dengan Metode Binomial (Studi Kasus BCA) Determination of Employee Stock Options

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. untuk menjual atau membeli aset pada waktu tertentu dengan harga yang telah

BAB 2 LANDASAN TEORI. untuk menjual atau membeli aset pada waktu tertentu dengan harga yang telah BAB LANDASAN TEORI. Option Option merupakan sebuah kontrak yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menual atau membeli aset pada waktu tertentu dengan harga yang telah disepakati. Yang akan dibahas

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Sebelum melakukan analisis dengan penerapan simulasi Monte Carlo dan VaR,

BAB IV PEMBAHASAN. Sebelum melakukan analisis dengan penerapan simulasi Monte Carlo dan VaR, BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisa Harga Saham BBCA Sebelum melakukan analisis dengan penerapan simulasi Monte Carlo dan VaR, penulis akan menganalisa pergerakan harga saham BBCA. Data yang diperlukan dalam

Lebih terperinci

ANALISIS RETURN OPTION DENGAN MENGGUNAKAN BULL CALL SPREAD STRATEGY (STUDI PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK PERIODE )

ANALISIS RETURN OPTION DENGAN MENGGUNAKAN BULL CALL SPREAD STRATEGY (STUDI PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK PERIODE ) ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 1213 ANALISIS RETURN OPTION DENGAN MENGGUNAKAN BULL CALL SPREAD STRATEGY (STUDI PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK PERIODE 2009-2013)

Lebih terperinci

APLIKASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK MENENTUKAN NILAI OPSI ASIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTROL VARIATE PADA KOMODITAS PERTANIAN

APLIKASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK MENENTUKAN NILAI OPSI ASIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTROL VARIATE PADA KOMODITAS PERTANIAN APLIKASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK MENENTUKAN NILAI OPSI ASIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTROL VARIATE PADA KOMODITAS PERTANIAN D. P. ANGGRAINI 1, D. C. LESMANA 2, B. SETIAWATY 2 Abstrak Petani memiliki

Lebih terperinci

MATERI 9 OPSI OPSI. - Mekanisme perdagangan Opsi KARAKTERISTIK KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN

MATERI 9 OPSI OPSI. - Mekanisme perdagangan Opsi KARAKTERISTIK KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PENGERTIAN OPSI - Terminologi Opsi MATERI 9 OPSI - Mekanisme perdagangan Opsi KARAKTERISTIK KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN OPSI STRATEGI PERDAGANGAN OPSI PENILAIAN OPSI CONTOH DAN PENJELASAN QUOTATIONS OPSI 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Secara garis besar,

Lebih terperinci

BAB IV SIMULASI NUMERIK

BAB IV SIMULASI NUMERIK BAB IV SIMULASI NUMERIK Pada bab ini kita bandingkan perilaku solusi KdV yang telah dibahas dengan hasil numerik serta solusi numerik untuk persamaan fkdv. Solusi persamaan KdV yang disimulasikan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan Black dan Scholes (1973) mempublikasikan jurnal yang berjudul Pricing of Option and Corporate Liabilities yang berisi tentang perhitungan rumus harga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menghasilkan uang dengan jumlah yang terus bertambah setiap waktunya. Salah

BAB 1 PENDAHULUAN. menghasilkan uang dengan jumlah yang terus bertambah setiap waktunya. Salah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman modern ini, banyak orang selalu memikirkan cara untuk menghasilkan uang dengan jumlah yang terus bertambah setiap waktunya. Salah satu caranya adalah dengan

Lebih terperinci

Tieka Trikartika Gustyana & Andrieta Shintia Dewi ABSTRAK

Tieka Trikartika Gustyana & Andrieta Shintia Dewi ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN HARGA CALL OP- TION DENGAN MENGGUNAKAN METODE MONTE CARLO SIM- ULATION DAN METODE BLACK SCHOLES PADA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) Tieka Trikartika Gustyana & Andrieta

Lebih terperinci

BAB IV. Pada bab IV ini, akan dibahas implementasi metode Least-Square. Monte Carlo (LSM) untuk menentukan nilai opsi put Amerika dengan

BAB IV. Pada bab IV ini, akan dibahas implementasi metode Least-Square. Monte Carlo (LSM) untuk menentukan nilai opsi put Amerika dengan BAB IV IMPLEMENTASI METODE LEAST-SQUARE MONTE CARLO 4.1 Implementasi Pada bab IV ini, akan dibahas implementasi metode Least-Square Monte Carlo (LSM) untuk menentukan nilai opsi put Amerika dengan menggunakan

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI AMERIKA MELALUI MODIFIKASI MODEL BLACK- SCHOLES PRICING AMERICAN OPTION USING BLACK-SCHOLES MODIFICATION MODEL

PENENTUAN HARGA OPSI AMERIKA MELALUI MODIFIKASI MODEL BLACK- SCHOLES PRICING AMERICAN OPTION USING BLACK-SCHOLES MODIFICATION MODEL PENENTUAN HARGA OPSI AMERIKA MELALUI MODIFIKASI MODEL BLACK- SCHOLES PRICING AMERICAN OPTION USING BLACK-SCHOLES MODIFICATION MODEL Hesekiel Maranatha Gultom 1 Irma Palupi 2 Rian Febrian Umbara 3 1,2,3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut Sharpe et al. (1993), investasi adalah mengorbankan aset yang dimiliki sekarang guna mendapatkan aset pada masa mendatang agar jumlah aset menjadi

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB III METODE MONTE CARLO

BAB III METODE MONTE CARLO BAB III METODE MONTE CARLO 3.1 Metode Monte Carlo Metode Monte Carlo adalah algoritma komputasi untuk mensimulasikan berbagai perilaku sistem fisika dan matematika. Penggunaan klasik metode ini adalah

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. 2.1 Fungsi Convex

Bab 2. Landasan Teori. 2.1 Fungsi Convex Bab 2 Landasan Teori Salah satu hal yang menarik dari topik tugas akhir ini adalah penggunaan sebuah ilmu dari dunia insurance (teori comonotonic) ke dunia matematika keuangan. Oleh karena itu untuk memahaminya

Lebih terperinci

BAB III SISTEM MODEL PREDIKSI HARGA SAHAM

BAB III SISTEM MODEL PREDIKSI HARGA SAHAM BAB III SISTEM MODEL PREDIKSI HARGA SAHAM Penelitian ini telah mengembangkan suatu sistem model untuk prediksi harga saham. Pengembangan sistem model ini didasari pada pemikiran untuk menggabungkan dua

Lebih terperinci

Bab 7. Minggu 12 Formula Black Scholes untuk Opsi Call

Bab 7. Minggu 12 Formula Black Scholes untuk Opsi Call Bab 7. Minggu Formula Black Scholes untuk Opsi Call ujuan Pembelajaran Setelah menyelesaikan perkuliahan minggu ini, mahasiswa bisa : Menjelaskan valuasi opsi call tipe Eropa model Black Scholes Menurunkan

Lebih terperinci

VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON CALL TIPE EROPA PADA DATA SAHAM FACEBOOK MUHAMMAD SUNU WIDIANUGRAHA

VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON CALL TIPE EROPA PADA DATA SAHAM FACEBOOK MUHAMMAD SUNU WIDIANUGRAHA VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON CALL TIPE EROPA PADA DATA SAHAM FACEBOOK MUHAMMAD SUNU WIDIANUGRAHA 24010210130076 Skripsi Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains pada Jurusan Statistika

Lebih terperinci

VALUASI KUPON OBLIGASI PT. BPD LAMPUNG TBK. MENGGUNAKAN OPSI MAJEMUK CALL ON CALL TIPE EROPA.

VALUASI KUPON OBLIGASI PT. BPD LAMPUNG TBK. MENGGUNAKAN OPSI MAJEMUK CALL ON CALL TIPE EROPA. ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 279-287 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian VALUASI KUPON OBLIGASI PT. BPD LAMPUNG TBK. MENGGUNAKAN OPSI

Lebih terperinci

VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON PUT TIPE EROPA SKRIPSI. Disusun oleh YULIA AGNIS SUTARNO JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON PUT TIPE EROPA SKRIPSI. Disusun oleh YULIA AGNIS SUTARNO JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON PUT TIPE EROPA SKRIPSI Disusun oleh YULIA AGNIS SUTARNO 24010210110009 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014 VALUASI COMPOUND

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BINOMIAL TREE DALAM MENGESTIMASI HARGA KONTRAK OPSI TIPE AMERIKA

PENERAPAN METODE BINOMIAL TREE DALAM MENGESTIMASI HARGA KONTRAK OPSI TIPE AMERIKA E-Jurnal Matematika Vol. 5 (4), November 2016, pp. 156-163 ISSN: 2303-1751 PENERAPAN METODE BINOMIAL TREE DALAM MENGESTIMASI HARGA KONTRAK OPSI TIPE AMERIKA I Gusti Ayu Mita Ermia Sari 1, Komang Dharmawan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan.

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan. II. LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan. 2.1 Istilah Ekonomi dan Keuangan Definisi 1 (Investasi) Dalam keuangan,

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA BERMUDAN CREDIT DEFAULT SWAPTION DENGAN MENGGUNAKAN METODE MULTINOMIAL TREES DETERMINATION OF BERMUDAN CREDIT DEFAULT SWAPTION PRICE

PENENTUAN HARGA BERMUDAN CREDIT DEFAULT SWAPTION DENGAN MENGGUNAKAN METODE MULTINOMIAL TREES DETERMINATION OF BERMUDAN CREDIT DEFAULT SWAPTION PRICE PENENTUAN HARGA BERMUDAN CREDIT DEFAULT SWAPTION DENGAN MENGGUNAKAN METODE MULTINOMIAL TREES DETERMINATION OF BERMUDAN CREDIT DEFAULT SWAPTION PRICE USING MULTINOMIAL TREES Yusuf Murtadlo Universitas Padjadjaran

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

Bab V Nilai Waktu Uang (Time Value of Money)

Bab V Nilai Waktu Uang (Time Value of Money) Bab V Nilai Waktu Uang (Time Value of Money) Sesungguhnya konsep tentang nilai waktu dari uang merupakan konsep dasar atau fundamental dalam manajemen keuangan. Itulah sebabnya pemahaman nilai waktu dari

Lebih terperinci

Materi 13 FINANCIAL DERIVATIVE OPTION

Materi 13 FINANCIAL DERIVATIVE OPTION Materi 13 FINANCIAL DERIVATIVE OPTION Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OPSI PENGERTIAN OPSI - Terminologi Opsi - Mekanisme perdagangan Opsi KARAKTERISTIK KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN OPSI STRATEGI PERDAGANGAN

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA CRANK-NICHOLSON (C-N)

PENENTUAN HARGA OPSI SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA CRANK-NICHOLSON (C-N) PENENTUAN HARGA OPSI SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA CRANK-NICHOLSON (C-N) OKI TJANDRA SURYA KURNIAWAN 1 1 Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Udayana, email: tjandra07.hartoyo@gmail.com

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI OPSI INDONESIA

PENENTUAN NILAI OPSI INDONESIA III PENENTUAN NILAI OPSI INDONESIA 3.1 Spesifikasi Opsi Indonesia Opsi saham Indonesia mulai diperjualbelikan pada Bursa Saham Indonesia pada tanggal 9 September 1994. Opsi saham Indonesia dapat dipertimbangkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam pembahasan ini dikaji mengenai nilai ekspektasi saham pada jatuh tempo, persamaan nilai portofolio, penentuan model Black-Scholes harga opsi beli tipe Eropa,

Lebih terperinci

Penentuan Nilai Opsi Call Eropa Dengan Pembayaran Dividen

Penentuan Nilai Opsi Call Eropa Dengan Pembayaran Dividen Jurnal ainsmat, eptember 16, Halaman 143-1 ol., No. IN 79-686 (Online) IN 86-67 (Cetak) http://ojs.unm.ac.id/index.php/sainsmat Penentuan Nilai Opsi Call Eropa Dengan Pembayaran Dividen Determine the value

Lebih terperinci

OVERVIEW PENGERTIAN OPSI PENGERTIAN OPSI TERMINOLOGI OPSI TERMINOLOGI OPSI 10/16/2015

OVERVIEW PENGERTIAN OPSI PENGERTIAN OPSI TERMINOLOGI OPSI TERMINOLOGI OPSI 10/16/2015 1/16/215 OVERVIEW 1/65 Pengertian opsi Mekanisme perdagangan opsi. Karakteristik keuntungan dan kerugian opsi. Strategi perdagangan opsi. Penilaian opsi. PENGERTIAN OPSI 2/65 Opsi adalah suatu perjanjian/kontrak

Lebih terperinci

MATERI 12 SEKURITAS DERIVATIF: OPSI. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

MATERI 12 SEKURITAS DERIVATIF: OPSI. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. MATERI 12 SEKURITAS DERIVATIF: OPSI Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/65 Pengertian opsi Mekanisme perdagangan opsi. Karakteristik keuntungan dan kerugian opsi. Strategi perdagangan opsi.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Adapun landasan teori yang dibutuhkan dalam pembahasan tugas akhir ini di antaranya adalah definisi graf, lintasan terpendek, lintasan terpendek fuzzy, metode rangking fuzzy, algoritma

Lebih terperinci

: Mengestimasi Value at Risk (VaR) pada Opsi Beli Tipe Asia yang Dihitung Menggunakan Metode Importance Sampling

: Mengestimasi Value at Risk (VaR) pada Opsi Beli Tipe Asia yang Dihitung Menggunakan Metode Importance Sampling v Judul : Mengestimasi Value at Risk (VaR) pada Opsi Beli Tipe Asia yang Dihitung Menggunakan Metode Importance Sampling Nama : Ni Komang Ayu Artini (NIM : 1208405036) Pembimbing : 1. Ir. Komang Dharmawan,

Lebih terperinci

Opsi (Option) Arum Handini Primandari

Opsi (Option) Arum Handini Primandari Opsi (Option) Arum Handini Primandari Definisi Opsi adalah sebuah kontrak (sekuritas) yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli atau menjual suatu aset (contohnya: saham) tertentu saat jatuh

Lebih terperinci

Metode Simpleks M U H L I S T A H I R

Metode Simpleks M U H L I S T A H I R Metode Simpleks M U H L I S T A H I R PENDAHULUAN Metode Simpleks adalah metode penentuan solusi optimal menggunakan simpleks didasarkan pada teknik eliminasi Gauss Jordan. Penentuan solusi optimal dilakukan

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI CALL EROPA DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI FAST FOURIER (STUDI KASUS SAHAM FIREEYE.INC)

PENENTUAN HARGA OPSI CALL EROPA DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI FAST FOURIER (STUDI KASUS SAHAM FIREEYE.INC) ISS : 355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol., o. Agustus 05 Page 685 PEETUA HARGA OPSI CALL EROPA DEGA MEGGUAKA TRASFORMASI FAST FOURIER (STUDI KASUS SAHAM FIREEYE.IC) Andri Saputra, Rian Febrian

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci