BAB II KAJIAN PUSTAKA. Asam askorbat atau vitamin C memiliki nama sistematis IUPAC (5R)-

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA. Asam askorbat atau vitamin C memiliki nama sistematis IUPAC (5R)-"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Asam Askorbat Asam askorbat atau vitamin C memiliki nama sistematis IUPAC (5R)- [(1S)-1,2-dihidroksetil]-3,dihidroksifuran-2(5)-on. Rumus kimia vitamin C adalah C dengan berat molekul 176 gram/mol. Zat ini berwujud kristal putih kekuningan dengan kelarutan yang tinggi dalam air. Nama askorbat berasal dari kata a - yang berarti tanpa dan scorbotus yang merupakan suatu penyakit akibat devisiensi vitamin C (Kumar, et al. 2011). Elusidasi struktur asam askorbat pertama kali dilakukan oleh Walter aworth pada Pada saat penemuannya senyawa ini dikenal dengan nama asam heksuronat oleh beberapa peneliti. Struktur molekul vitamin C adalah seperti Gambar 2.1. Gambar 2.1 Struktur molekul asam askorbat Vitamin C berperan cukup penting dalam tubuh organisme. Senyawa ini memiliki dua stereoisomer yaitu D-Asam askorbat dan L-Asam askorbat. L- Asam askorbat bertindak sebagai donor elektron untuk 11 (sebelas) jenis enzim pada berbagai organisme. Askorbat juga dapat bertindak sebagai kofaktor dalam reaksi yang dikatalisis oleh sejumlah enzim oksigenase. Enzim-enzim tersebut diantaranya adalah α peptidil glisin monooksigenase dan amidasi 8

2 9 monooksigenase. Ini berarti vitamin C berperan sebagai agen pereduksi atau sebagai antioksidan (Linster dan Schaftingen, 2006). Asam askorbat adalah vitamin yang unik jika ditinjau dari struktur molekulnya. Vitamin ini merupakan senyawa dengan gugus hidroksil yang bersifat sangat asam dengan pka 1 sebesar 4,17 dan pka 2 11,5. al ini disebabkan askorbat memiliki ikatan rangkap terkonjugasi, dan bentuk resonansinya sebagai anion terdeprotonasi yang sangat stabil. Resonansi struktur molekul askorbat digambarkan seperti di bawah ini. C 2 C 2 Gambar 2.2 Resonansi struktur asam askorbat (Linster dan Schaftingen, 2006) Analisis asam askorbat dimungkinkan karena sifat elektroaktifnya. Dalam hal ini asam askorbat bertindak sebagai pendonor elektron sehingga dapat dioksidasi menjadi dehidro asam askorbat (DA). Reaksi oksidasi asam askorbat menjadi DA pada elektroda pasta karbon seperti pada Gambar 2.3 berikut: e AA DA Gambar 2.3 ksidasi AA pada elektroda pasta karbon (rozco et al, 2012)

3 10 Puncak anodik asam askorbat hampir sama dengan puncak anodik dopamin dan asam urat. Reaksi oksidasi dopamin dan asam urat pada elektroda pasta karbon seperti pada Gambar 2.4 dan 2.5 berikut: N N + 2e + 2 Gambar 2.4 ksidasi dopamin pada elektroda pasta karbon (rozco et al, 2012) N N N N N N N N 2 + C e - Gambar 2.5 ksidasi asam urat pada elektroda pasta karbon (rozco et al, 2012) 2.2. Voltametri Voltametri merupakan metode elektroanalisis dalam skala mikro dengan menggunakan elektroda kerja mikro, disebut juga teknik arus voltase. Voltametri sama halnya dengan potensiometri yaitu mempunyai elektroda kerja dan elektroda pembanding, tetapi pada voltametri ditambah dengan sebuah elektroda yaitu elektroda bantu (auxiliary electrode) sehingga voltameter mempunyai 3 buah elektroda (arvey, 2000). Voltametri mempelajari hubungan potensial-arus selama elektrolisis dilakukan dalam suatu sel. Suatu elektroda mempunyai luas permukaan yang relatif besar (elektroda pembanding), dipasangkan dengan elektroda kerja yang mempunyai luas permukaan lebih kecil. Elektroda kerja biasanya dibuat dari

4 11 bahan tak reaktif yang menghantar listrik seperti emas, platinum, karbon, dan dalam beberapa kasus sering digunakan suatu elektroda tetes raksa atau drop mercury electrode (DME). Teknik ini disebut sebagai polarografi (Ewing, 1985). Potensial dari elektroda kerja divariasikan dan arus yang dihasilkan merupakan fungsi dari potensial. Plot antara arus dan potensial disebut voltamogram. Dalam voltametri, potensial divariasikan secara sistematis menggunakan potensiostat sehingga zat kimia mengalami oksidasi atau reduksi di permukaan elektroda. Salah satu elektroda pada sel elektrolisis mengalami polarisasi. Metode ini umum digunakan untuk menentukan komposisi dan analisis kuantitatif larutan. asil voltamogram identik dengan hasil polarogram, tetapi voltametri tidak menggunakan elektroda tetes merkuri. leh karena voltametri tidak dibatasi untuk elektroda g, teknik ini bermanfaat untuk analisis reduksi atau oksidasi pada potensial yang lebih positif (Wang, 2000) Arus Dalam Voltametri (arvey, 2000) Ketika analit dioksidasi pada elektroda kerja, arah pergerakan elektron melalui sirkuit listrik eksternal menuju elektroda bantu, yaitu tempat terjadinya reduksi pelarut atau komponen matriks larutan. Reduksi analit pada elektroda kerja memerlukan sumber elektron, menghasilkan arus yang mengalir dari elektroda bantu ke katoda. Arus yang muncul dari elektroda kerja dan elektroda bantu disebut arus Faraday. Tanda arus ditetapkan berdasarkan reaksi yang terjadi pada elektroda kerja. Arus yang terjadi dari reduksi analit disebut arus katodik dan diberi tanda positif. Arus anodik muncul dari oksidasi dan diberi tanda negatif.

5 12 Suatu reaksi redoks yang sesuai dengan persamaan Nersnt E = E 0 0,05916 log [ ] [ ] (II. 1) dengan x = 0 mengindikasikan konsentrasi zat di permukaan elektroda. Konsentrasi permukaan yang digunakan berupa konsentrasi badan larutan dengan posisi dalam kesetimbangan redoks. Misalkan Fe(CN) 6 direduksi menjadi Fe(CN) 6, hubungan antara konsentrasi Fe(CN) 6, Fe(CN) 6, dan potensial elektroda kerja adalah : E = + 0,356 0,05916 log [Fe(CN) 6 ]/[Fe(CN) 6 ] (II. 2) dengan + 0,356 adalah potensial reduksi standar Fe(CN) 6 / Fe(CN) 6 Konsentrasi permukaan digunakan berupa konsentrasi larutan dalam kesetimbangan redoks Fe(CN) 6 + e - Fe(CN) 6 (II.3) hanya dapat berlaku di permukaan. Dengan asumsi pada kondisi awal hanya ada Fe(CN) 6 dengan konsentrasi 1.0 mm dan tidak ada Fe(CN) 6, diagram Ladder untuk reaksi kesetimbangan redoks diatas dapat digambarkan seperti Gambar 2.6. Fe(CN) 6 E E 0 = + 0,356 V Fe(CN) 6 Gambar 2.6 Diagram Ladder untuk reduksi Fe(CN) 6 menjadi Fe(CN) 6 (arvey, 2000)

6 13 Jika potensial yang diberikan pada elektroda kerja lebih kecil dari potensial reduksi standar (E 0 ), konsentrasi Fe(CN) 6 dan Fe(CN) 6 pada permukaan elektroda tidak terpengaruh. Pada potensial + 0,356 V konsentrasi Fe(CN) 6 sama dengan Fe(CN) 6 sebesar 0,50 mm. al ini karena setengah dari Fe(CN) 6 mengalami reduksi menjadi Fe(CN) 6. Reaksi akan menghasilkan arus Faraday yang dengan cepat kembali ke posisi nol. Meskipun konsentrasi Fe(CN) 6 pada permukaan elektroda sebesar 0,50 mm, konsentrasinya pada larutan adalah nol. Akibatnya terjadi gradien konsentrasi di permukaan elektroda dengan larutan. Gradien konsentrasi ini menimbulkan gaya gerak yang memindahkan Fe(CN) 6 menjauhi permukaan elektroda seperti ditunjukan pada Gambar 2.7. Berkurangnya Fe(CN) 6 di permukaan elektroda memungkinkan reduksi Fe(CN) 6 berlanjut, sehingga terjadi perpindahan dari larutan ke permukaan elektroda. Jadi arus Faraday mengalir terus sampai tidak ada lagi perbedaan konsentrasi antara Fe(CN) 6 dengan Fe(CN) 6 baik di permukaan elektroda maupun pada larutan. Fe(CN) 6 e - - Fe(CN) 6 Gambar 2.7 Skema pergerakan Fe(CN) 6 menuju elektroda dan Fe(CN) 6 menjauhi elekroda (arvey, 2000)

7 14 Arus Faraday yang mengalir tergantung pada potensial yang diberikan pada elektroda kerja, akan tetapi besarnya arus ditentukan oleh kecepatan reaksi redoks di permukaan elektroda. Dua faktor yang berkontribusi terhadap laju reaksi elektrokimia yaitu : laju reaktan menuju elektroda dan laju produk menuju larutan, dan laju elektron bergerak di antara elektroda, reaktan dan produk dalam larutan. Ada tiga jenis transpor massa (produk dan reaktan) dari dan menuju permukaan elektroda yaitu difusi, migrasi dan konveksi. Difusi dari daerah konsentrasi tinggi ke daerah konsentrasi rendah terjadi jika konsentrasi ion atau molekul pada permukaan elektroda berbeda dengan badan larutan. Volume larutan di tempat terjadinya gradien konsentrasi dinamakan lapisan difusi. Ketebalan lapisan difusi ditunjukkan pada Gambar 2.8. Tanpa adanya transpor massa yang lain, ketebalan lapisan difusi (δ) meningkat setiap saat karena terjadinya penurunan konsentrasi reaktan di permukaan elektroda. Lapisan difusi Badan larutan [Analit] konveksi δ Jarak dari elektroda Gambar 2.8 Ketebalan lapisan difusi (δ) (arvey, 2000)

8 15 Konveksi terjadi ketika alat mekanik digunakan untuk membawa reaktan menuju elektroda dan memindahkan produk reaksi dari elektroda. Alat yang paling umum adalah pengaduk magnetik. Metode lainnya dengan merotasi elektroda dan menyertakan elektroda pada sel yang mengalir. Transpor massa yang lain adalah migrasi, terjadi ketika partikel bermuatan dalam larutan berinteraksi dengan elektroda yang juga bermuatan. Jika elektroda bermuatan positif, partikel bermuatan negatif akan mendekati elektroda dan partikel bermuatan positif akan menuju larutan. Tidak seperti difusi dan konveksi, migrasi hanya berpengaruh pada transpor massa untuk partikel bermuatan. Fluks materi menuju dan dari permukaan elektroda adalah fungsi kompleks dari ketiga jenis transpor massa. Dengan membatasi bahwa hanya difusi saja sebagai transpor massa yang signifikan terhadap perpindahan reaktan dan produk, arus (i) dalam sel voltametri dapat dirumuskan dalam Persamaan II.4 berikut : = ( ) (II.4) dengan : n = jumlah elektron yang ditransfer dalam reaksi redoks F = Tetapan Faraday (96500 Cmol -1 ) A = luas permukaan elektroda (cm 2 ) D = koefisien difusi reaktan atau produk (cm 2 dt -1 ) δ = ketebalan lapisan difusi (cm) C bulk = konsentrasi larutan (M) C x=0 = konsentrasi larutan di permukaan elektroda (M) Persamaan ini valid jika konveksi dan migrasi tidak mengganggu lapisan difusi antara elektroda dan larutan. Migrasi dihilangkan dengan menambahkan larutan pendukung inert (elektrolit) konsentrasi tinggi ke dalam larutan analit. Ion

9 16 dengan muatan yang sama berinteraksi sama kuatnya dengan permukaan elektroda. Dengan demikian ion-ion memiliki peluang sama besar untuk bermigrasi. Keberadaan ion inert dalam jumlah besar akan memperkecil jumlah ion produk atau reaktan berpindah dengan cara migrasi. Meskipun konveksi dapat dengan mudah dieliminasi dengan tidak mengaduk larutan, tetapi dalam kondisi tertentu sering diperlukan pengadukan untuk mendorong larutan melewati suatu sel elektrokimia yang mengalir. Dinamika fluida yang melewati elektroda menghasilkan lapisan difusi kecil (0,001-0,01 cm), dan kecepatan transpor massa oleh konveksi turun menjadi nol. Kecepatan transpor massa adalah salah satu faktor yang mempengaruhi arus dalam voltametri. Mudahnya elektron ditransfer dari elektroda ke reaktan dalam larutan juga mempengaruhi arus. Ketika transfer elektron cepat, reaksi redoks ada pada kesetimbangan, dan konsentrasi reaktan dan produk pada elektroda akan sesuai dengan persamaan Nernst. Sistem seperti ini dianggap sel elektrokimia yang reversibel. Dalam sistem lain ketika transfer elektron lambat, konsentrasi reaktan dan produk pada permukaan elektroda dan arus berbeda dari prediksi Nernst. Sistem ini disebut sistem elektrokimia ireversibel. Dalam voltametri dengan eletroda tetes merkuri yaitu polarografi normal, potensial dipindai secara linier terhadap waktu seperti Gambar 2.9 (a) dan akan menghasilkan kurva arus-potensial seperti Gambar 2.9 (b). Perubahan potensial yang linier terhadap waktu terjadi pada elektroda kerja. Limit arus atau sering juga disebut sebagai arus difusi dapat diukur dari arus rata-rata (I avg ) atau arus

10 17 maximum (I max ). ubungan antara arus difusi dengan konsentrasi analit C A dinyatakan dalam persamaan Ilkovic. = 607 (II.5) = 706 (II.6) Dengan n adalah jumlah elektron yang terlibat dalam reaksi redoks. D adalah koefisien difusi analit, m adalah laju alir merkuri dan t adalah waktu tetes. i max i avg Potensial Arus E 1/2 (a) waktu (b) Potensial Gambar 2.9 Kurva potensial-arus-waktu dalam voltametri (arvey, 2000) Voltametri Siklik Voltametri siklik merupakan modifikasi dari teknik pindai cepat (Ewing, 1985). Dalam voltametri siklik arus diukur selama penyapuan potensial dari potensial awal ke potensial akhir dan kembali lagi ke potensial awal. Pemindaian (scanning) dapat dibalik kembali setelah reduksi berlangsung seperti digambarkan pada Gambar 2.10 a. Dengan demikian arus katodik maupun anodik dapat terukur. Arus katodik adalah arus yang digunakan pada saat penyapuan dari arus yang paling besar menuju arus yang paling kecil dan arus anodik adalah sebaliknya, seperti Gambar 2.10 b (Bard dan Faulkner, 2000).

11 18 Voltametri siklik telah menjadi teknik yang cukup populer dalam studi awal elektrokimia dari suatu sistem yang baru. Teknik ini memberikan informasi yang penting mengenai reaksi kimia yang rumit pada elektroda. Karakter elektroda yang dapat ditentukan dengan voltametri siklik diantaranya adalah kinetika elektroda dan stabilitas spesi (Ewing, 1985). t E balik E(-) E (-) E balik (a) Gambar 2.10 a. Pengaturan potensial setiap saat, b. Kurva arus-potensial dalam voltamogram siklik (Bard dan Faulkner, 2000) Untuk proses reversibel, potensial setengah gelombang (E 1/2 ) setara dengan potensial formal (E 0 ) dan berhubungan dengan potensial standar dengan persamaan 0 Waktu Balik, t (b) A.- - e A = = + (II.7) dengan R adalah konstanta gas (8,314 J K -1 mol -1 ), T adalah suhu mutlak dalam Kelvin (K), F adalah tetapan Faraday (96500 C mol -1 ), ɑ adalah aktivitas spesi dalam bentuk teroksidasi, dan ɑ R adalah aktivitas spesi dalam bentuk tereduksi. Potensial redoks formal E 0 dapat dihitung dengan persamaan : = (II.8) Epa adalah potensial pada puncak anodik sedangkan Epc adalah potensial pada puncak katodik.

12 19 Jumlah elektron yang terlibat dalam reaksi elektrokimia (n) dapat dihitung dengan persamaan : = = Pada suhu 25 0 C, =, (II.9) (II. 10) ubungan antara arus dengan berbagai variabel pada kurva voltamogram dinyatakan dengan persamaan : = ( ) χ(σt) (II.11) Pada titik tertentu sebesar χ(σt) dalam voltamogram, arus secara spesifik proporsional terhadap C * dan (πdoσ) 1/2. Arus puncak (Ip) pada voltamogram pada suhu 25 0 C berlaku persamaan Randles-Sevcik = (2,69 10 ) (II.12) dengan i p dalam Ampere, A dalam cm 2, v dalam V/s dan D * dalam cm 2 dt -1 (Bard dan Faulkner, 2000) Voltametri Pulsa Diferensial Voltametri pulsa diferensial atau Differential Pulse Voltammetry (DPV) adalah metode yang telah digunakan secara luas untuk analisis senyawa elektroaktif. Dalam metode ini, serangkaian pulsa listrik berdurasi singkat diberikan ke dalam sel voltametri. Waktu dan besarnya pulsa yang diberikan setiap umur pulsa bervariasi (Ewing, 1985). Potensial dasar (E) pada setiap pulsa tidak tetap. Potensial dasar ini selalu mengalami peningkatan yang kecil setiap pemberian pulsa berikutnya. Tinggi pulsa ( E) berkisar antara mv dijaga

13 20 agar tetap konstan terhadap potensial dasar (Bard dan Faulkner, 2000). Plot pulsa potensial terhadap waktu dapat digambarkan seperti pada Gambar E mdt Pulsa jatuh mV 0,5-4 dt Gambar Plot antara pulsa potensial terhadap waktu (Bard dan Faulkner, 2000) Dalam Gambar 2.12, pada awal eksperimen yaitu ketika t = 0 sampai sesaat sebelum pemberian pulsa t = τ potensial dipertahankan sebesar E, kemudian dalam durasi waktu τ sampai dengan τ, potensial berubah menjadi E + E. Arus dalam DPV diukur sebanyak dua kali untuk setiap umur pulsa. Arus pertama diukur pada saat τ, sesaat sebelum pulsa potensial naik. Arus kedua diukur pada waktu τ, yaitu sesaat sebelum pulsa potensial kembali ke potensial dasar (Ewing, 1985). t E Pengukuran arus kedua Pengukuran arus pertama 0 Waktu tunggu t Gambar Pengukuran arus setiap satu umur pulsa (Bard dan Faulkner, 2000) τ' τ

14 21 Voltamogram pada DPV merupakan plot antara arus diferensial δi = i(τ) i(τ ) terhadap potensial E. Bentuk voltamogram dalam DPV seperti pada Gambar δi E Gambar 2.13 Voltamogram DPV (Bard dan Faulkner, 2000) 2.3. Elektroda Dalam Voltametri Pada sistem dua elektroda, elektron akan mengalir lewat elektroda pembanding, sehingga pada sistem ini sulit digunakan untuk mempertahankan potensial konstan dalam elektroda, karena elektroda pembanding mempunyai kemungkinan ikut bereaksi (mengalami perubahan). Kekurangan ini diperbaiki pada sistem tiga elektroda. Dengan memberikan impedansi yang besar pada elektroda pembanding, elektron disuplai dari elekroda ketiga yaitu elektroda bantu/counter (Bard dan Faulkner, 2000). Ketiga elektroda tersebut dipasang dalam larutan analit dan dihubungkan dengan potensiostat seperti pada Gambar 2.14.

15 22 A V Gambar 2.14 Skema tiga elektroda dalam voltametri, (1) elektroda kerja, (2) elektroda bantu, (3) elektroda pembanding (Adekunle, 2010). Elektroda pembanding merupakan elektroda setengah sel yang nilai potensialnya tertentu. Di dalam beberapa penggunaan analisis elektrokimia, diperlukan suatu elektrode pembanding (reference electrode) yang memiliki harga potensial setengah sel yang diketahui, konstan, dan sama sekali tidak peka terhadap komposisi larutan yang sedang dianalisis. Potensial terukur pada sel merupakan beda potensial antara elektroda kerja dengan elektroda pembanding. Syarat utama dari elektroda pembanding, potensialnya harus diketahui pasti dan tidak berubah selama digunakan. Contoh elektroda pembanding yang telah dikenal luas adalah Elektroda idrogen Standar (ES), Elektroda Kalomel Jenuh (EKJ), dan Elektroda Ag/AgCl. Elektroda kalomel jenuh dapat bertindak sebagai elektroda pembanding, namun elektroda ini memiliki beberapa kelemahan diantaranya menggunakan merkuri dan sensitif terhadap suhu. Perubahan suhu dapat mengubah harga potensial yang berarti nilainya tidak konstan (Wang, 2000). Elektroda pembanding yang banyak digunakan adalah elektroda Ag/AgCl. Elektroda Ag/AgCl merupakan elektroda yang terdiri dari logam perak yang

16 23 dilapisi dengan perak klorida, larutan KCl, dan membran. Reaksi antara AgCl dan Ag adalah : AgCl (s) + e Ag (s) +Cl - (aq) E 0 = + 0,222 V (II.14) Elektroda ini dapat dibuat dengan elektrolisis kawat perak (Ag) dalam larutan KCl (Lower, 2004). Elektroda pembanding Ag/AgCl ini telah digunakan secara luas dalam analisis voltametri untuk berbagai senyawa elektroaktif. Ardakani (2008) menggunakan elektroda pembanding Ag/AgCl yang dipasangkan dengan elektroda pasta karbon yang dimodifikasi dengan carbon nanotube (CNT) untuk menganalisis dopamin dan asam urat dengan metode voltametri. al serupa juga dilakukan oleh Shams, et al (2009) yang memasangkannya dengan elektroda pasta karbon yang dimodifikasi dengan zirkonium posfat. Pasangan elektroda pembanding adalah elektrode kerja (working electrode) yang potensialnya bergantung pada konsentrasi zat yang sedang diselidiki. Elektroda kerja merupakan tempat terjadinya reaksi oksidasi atau reduksi, yang menunjukkan respon terhadap analit yang dianalisis. Elektroda kerja pada voltametri merespon semua senyawa elektroaktif yang ada dalam sampel. Pemilihan elektroda bergantung pada besarnya kisaran potensial yang diinginkan untuk menguji sampel (Ewing, 1985). Analisis dengan teknik voltametri biasanya menggunakan elektroda kerja tetes merkuri. Kelebihan elektroda ini adalah mampu mengukur logam di bawah potensial reduksinya sendiri, dan umumnya logam-logam larut dalam merkuri (Wang, 2000). Selain mempunyai kelebihan elektroda ini mempunyai kekurangan karena sifat merkuri sendiri sangat berbahaya bagi lingkungan dan bagi pekerja yang melakukan analisis. Elektroda

17 24 kerja lain yang sering digunakan adalah elektroda platina, glassi karbon dan emas. Selain mahal elektroda ini jarang digunakan untuk analisis rutin karena permukaan elektroda mudah terkontaminasi oleh endapan analit yang menempel saat dilakukan reduksi pada permukaan elektroda. al ini terjadi karena ada sebagian analit sulit untuk dioksidasi kembali setelah mengalami reduksi (Bard dan Faulkner, 2000). Pasta karbon merupakan elektroda murah, permukaannya dapat diperbaharui, berpori dan dapat dibuat dalam bentuk yang kecil, sehingga modifikasi elektroda pasta karbon banyak dipilih sebagai elektroda pengganti raksa (Raoof et al, 2005). Elektroda pasta karbon pada dasarnya dapat dimodifikasi secara kimia untuk meningkatkan kinerjanya mendeteksi sampel dalam kadar yang sangat kecil. Salah satu cara untuk memodifikasi elektroda pasta karbon adalah dengan mencampurkan modifier sebagai bahan elektroda (bulk modified) (Svancara et al, 2008). asil dari modifikasi pasta karbon ini dapat meningkatkan kinerja dalam analisis senyawa elektroaktif, menurunkan limit deteksi dan memperbaiki rentang konsentrasi linier Modifikasi Elektroda Pasta Karbon Dengan Besi (III) ksida (Fe 2 3 ) Modifikasi elektroda berbasis karbon dengan senyawa logam transisi untuk elektrokatalitik asam askorbat diantaranya dengan menggunakan ferosen yang menghasilkan pergeseran puncak oksidasi 248 mv (Raoof, et al, 2001). Modifikasi elektroda glasi karbon dengan senyawa kompleks Ni (II) tetraazanulen menghasilkan pergeseran puncak anodik sebesar 250 mv. Dengan demikian modifikasi menggunakan senyawa logam transisi berfungsi sebagai media transfer

18 25 elektron dalam reaksi oksidasi asam askorbat sehingga dapat terjadi pada potensial yang lebih rendah (Motlagh dan Noroozifar, 2003). Dalam hal ini transfer elektron tidak terjadi secara langsung antara karbon dengan analit, tetapi melalui perantara modifier (Wang, 2000). ematit atau besi (III) oksida merupakan senyawa hasil sintesis dari reaksi antara FeCl 3 dengan Na. Produk dari reaksi ini adalah besi (III) hidroksida yang berupa koloid menurut reaksi: FeCl Na Fe() 3 + 3NaCl (II.15) Dekomposisi besi (III) hidroksida pada suhu C 2 Fe() 3 Fe (II.16) Meng, et al. (2010) melaporkan telah mensintesis heterostruktural koaksial dari karbon nanotube (CNT)-Fe 2 3 melalui deposisi lapisan atomik (DLA). Prekusor yang digunakan dalam percobaan ini adalah ferrosen dan oksigen. Karakterisasi terhadap zat ini menunjukkan bentuk yang seragam dari DLA Fe 2 3 pada fase kristalin tunggal yaitu α-hematit. Uji kapasitas spesifik lapisan rangkap terhadap Fe 2 3 /karbon, Fe 2 3 -Sn 2 /karbon dan Fe 2 3 -Zn/karbon telah dilaporkan oleh Jayalaksmi dan Balasubrahmanian (2009). Dalam penelitian ini diketahui bahwa modifikasi dengan kapasitas spesifik terbaik dengan metode pengukuran voltametri siklik adalah Fe 2 3 /karbon. asil yang kurang baik pada oksida campuran diakibatkan oleh ketidakhomogenan dalam keadaan elektronik dari oksida campuran tersebut pada matriks padatnya. ematit sangat stabil jika dibandingkan dengan senyawa oksidahidroksida besi yang lain dengan tingkat oksidasi sama seperti ferrihidrat

19 26 (Fe ), lepidokrosit (φ-fe) dan geotit (α-fe). Kestabilan ini diinvestigasi dengan metode perubahan isotop 55 Fe yang dilabel pada semua oksida-hidroksida besi tersebut. Reduksi oksida-hidroksida ini dalam larutan berair yang diinduksi dengan ion Fe 2+ dan asam askorbat menghasilkan pelepasan isotop 55 Fe yang cukup cepat dari feriihidrat, lepidokrosit dan geotit, sedangkan hematit tidak melepaskan isotop 55 Fe. Laju pelepasan ini ditentukan oleh karakteristik kimia dari tiap-tiap oksida-hidroksida logam (Pedersen, 2006). Kestabilan hematit ini memberikan peluang penggunaannya sebagai modifier pada elektroda pasta karbon untuk analisis asam askorbat dengan tingkat keberulangan pengukuran yang tinggi. Aplikasi Fe 2 3 sebagai modifier elektroda pasta karbon untuk keperluan analisis senyawa elektroaktif telah dilaporkan oleh Adekunle (2010). Elektrodeposisi Fe 2 3 nanopartikel terhadap karbon nanopartikel lapisan tunggal atau single wall carbon nanotubes (SWCNT) telah meningkatkan respons elektrokatalitik dalam deteksi dopamin bila dibandingkan dengan metode serupa dengan elektroda lain. Aplikasi elektroda modifikasi ini dengan teknik voltametri gelombang persegi juga dilaporkan berhasil memisahkan puncak voltamogram dopamin dengan asam askorbat. Ini memberikan peluang aplikasi yang sangat luas untuk fotokatalisis, sensor gas, medan magnet dan peralatan skala nano (Dawy et al, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi tubuh (Campbell et al, 2000). Pada saat ini. kosmetik (Motlagh dan Noroozifar, 2003). Oleh karena itu metode analisis

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi tubuh (Campbell et al, 2000). Pada saat ini. kosmetik (Motlagh dan Noroozifar, 2003). Oleh karena itu metode analisis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Asam askorbat atau lebih dikenal dengan nama vitamin C merupakan nutrisi yang penting bagi tubuh (Campbell et al, 2000). Pada saat ini penggunaannya sangat luas terutama

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Voltametri

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Voltametri 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Voltametri Voltametri merupakan salah satu teknik elektroanalitik dengan prinsip dasar elektrolisis. Elektroanalisis merupakan suatu teknik yang berfokus pada hubungan antara besaran

Lebih terperinci

BAB III DASAR TEORI. mengalami pengkristalan dan dapat menimbulkan gout. Asam urat mempunyai peran

BAB III DASAR TEORI. mengalami pengkristalan dan dapat menimbulkan gout. Asam urat mempunyai peran 9 BAB III DASAR TEORI 3.1 Asam Urat Asam urat (uric acid) adalah senyawa turunan purina dengan rumus kimia C5H4N4O3 dan rasio plasma antara 3,6 mg/dl (~214 µmol/l) dan 8,3 mg/dl (~494 µmol/l) (1 mg/dl

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Karakterisasi Elektroda Pembanding Ag/AgCl

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Karakterisasi Elektroda Pembanding Ag/AgCl BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakterisasi Elektroda Pembanding Ag/AgCl Elektroda pembanding Ag/AgCl yang telah dibuat ditampilkan seperti pada Gambar 5.1. Gambar 5.1 Elektroda pembanding Ag/AgCl Voltamogram

Lebih terperinci

2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Teknik Voltametri dan Modifikasi Elektroda

2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Teknik Voltametri dan Modifikasi Elektroda 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Teknik Voltametri dan Modifikasi Elektroda Teknik elektrometri telah dikenal luas sebagai salah satu jenis teknik analisis. Jenis teknik elektrometri yang sering digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teknik Voltametri Teknik voltametri digunakan untuk menganalisis analit berdasarkan pengukuran arus sebagai fungsi potensial. Hubungan antara arus terhadap potensial divisualisasikan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan mengukur potensial campuran elektrolit K 3 Fe(CN) 6 dan K 4 Fe(CN) 6

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan mengukur potensial campuran elektrolit K 3 Fe(CN) 6 dan K 4 Fe(CN) 6 45 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakterisasi Elektroda Ag/AgCl Karakterisasi elektroda Ag/AgCl dilakukan untuk mengetahui apakah elektroda yang akan digunakan layak untuk pengukuran. Pengukuran dilakukan

Lebih terperinci

2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Teknik Voltametri

2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Teknik Voltametri 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Teknik Voltametri Teknik voltametri adalah salah satu teknik analisis yang sering digunakan di bidang kimia analitik. Pada teknik ini, arus dari elektroda kerja diukur sebagai fungsi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. karakterisasi elektroda pembanding Ag/AgCl. 2) Pembuatan EPK tanpa

BAB IV METODE PENELITIAN. karakterisasi elektroda pembanding Ag/AgCl. 2) Pembuatan EPK tanpa BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dibagi empat tahap yang meliputi: 1) Pembuatan dan karakterisasi elektroda pembanding Ag/AgCl. 2) Pembuatan EPK tanpa modifikasi dan optimasi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. uap yang rendah bersifat racun dengan rumus (C 6 H 5 ) 3 SnCl. Senyawa ini mudah

TINJAUAN PUSTAKA. uap yang rendah bersifat racun dengan rumus (C 6 H 5 ) 3 SnCl. Senyawa ini mudah II. TINJAUAN PUSTAKA A. Trifeniltimah(IV) Klorida Trifeniltimah(IV) klorida merupakan senyawa padatan berwarna dengan tekanan uap yang rendah bersifat racun dengan rumus (C 6 H 5 ) 3 SnCl. Senyawa ini

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakterisasi Elektroda di Larutan Elektrolit Pendukung Elektroda pasta karbon lapis tipis bismut yang dimodifikasi dengan silika dikarakterisasi di larutan elektrolit pendukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam memainkan peranan sebagai neurotransmiter yang dapat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. dalam memainkan peranan sebagai neurotransmiter yang dapat mempengaruhi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dopamin adalah salah satu senyawa katekolamin yang paling signifikan dalam memainkan peranan sebagai neurotransmiter yang dapat mempengaruhi fungsi otak (Deng, 2011).

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 2 Skema Pembuatan elektrode pasta karbon.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 2 Skema Pembuatan elektrode pasta karbon. 3 Pasta dimasukkan ke ujung tabung hingga penuh dan padat. Permukaan elektrode dihaluskan menggunakan ampelas halus dan kertas minyak hingga licin dan berkilau (Gambar 2). Gambar 2 Skema Pembuatan elektrode

Lebih terperinci

VOLTAMETRI. Disampaikan pada Kuliah Metode Pemisahan dan Analisis Kimia Pertemuan Ke 7.

VOLTAMETRI. Disampaikan pada Kuliah Metode Pemisahan dan Analisis Kimia Pertemuan Ke 7. VOLTAMETRI Disampaikan pada Kuliah Metode Pemisahan dan Analisis Kimia Pertemuan Ke 7 siti_marwati@uny.ac.id Definisi Pengembangan metode Polarografi Pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran arus sebagai

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penelitian Program Studi

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penelitian Program Studi 34 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.1.1 Lokasi Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penelitian Program Studi Magister Kimia Terapan Universitas Udayana. 4.1.2 Waktu Penelitian

Lebih terperinci

4 Hasil dan Pembahasan

4 Hasil dan Pembahasan 4 Hasil dan Pembahasan Hasil dan pembahasan dari penelitian ini terdiri dari tiga bagian, yaitu karakterisasi elektroda, tahap pengukuran, dan uji keakuratan analisis. Karakterisasi elektroda terdiri dari

Lebih terperinci

POLAROGRAFI. Pertemuan Ke 5 & 6 Kuliah Metode Pemisahan dan Analisis Kimia.

POLAROGRAFI. Pertemuan Ke 5 & 6 Kuliah Metode Pemisahan dan Analisis Kimia. POLAROGRAFI Pertemuan Ke 5 & 6 Kuliah Metode Pemisahan dan Analisis Kimia siti_marwati@uny.ac.id Definisi Polarografi Polarografi adalah metode analisis yang didasarkan pada kurva arus tegangan yang diperoleh

Lebih terperinci

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

Elektrokimia. Tim Kimia FTP Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis ini merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Voltametri Voltametri merupakan salah satu teknik analisis yang didasarkan pada pengukuran arus sebagai fungsi dari potensial. Timbulnya arus disebabkan oleh adanya reaksi oksidasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Voltametri adalah metode elektrokimia dimana arus diamati pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Voltametri adalah metode elektrokimia dimana arus diamati pada BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Voltametri 2.1.1 Analisis Voltametri Voltametri adalah metode elektrokimia dimana arus diamati pada pemberian potensial tertentu. Voltametri berasal dari kata volt ampero metry.

Lebih terperinci

Elektrokimia. Sel Volta

Elektrokimia. Sel Volta TI222 Kimia lanjut 09 / 01 47 Sel Volta Elektrokimia Sel Volta adalah sel elektrokimia yang menghasilkan arus listrik sebagai akibat terjadinya reaksi pada kedua elektroda secara spontan Misalnya : sebatang

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 ISBN : Surabaya, 25 Pebruari PEMBUATAN ELEKTRODA PEMBANDING Ag/AgCl

Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 ISBN : Surabaya, 25 Pebruari PEMBUATAN ELEKTRODA PEMBANDING Ag/AgCl PEMBUATAN ELEKTRODA PEMBANDING Ag/AgCl Pirim Setiarso Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya ABSTRAK Telah dibuat elektroda pembanding Ag/AgCl dari kawat Ag diameter 0.4 mm dan panjang 4 cm. Elektrodeposisi

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis

Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis 1 Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis Capaian Pembelajaran Menguasai teori aplikasi materipelajaran yang diampu secara mendalam pada sel elektrolisis Subcapaian pembelajaran: 1. Mengamati reaksi yang

Lebih terperinci

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab IV asil Penelitian dan Pembahasan IV.1 Pelapisan Elektrode dengan Polipirol Dalam penelitian ini dibuat elektrode kawat emas terlapis polipirol dengan tiga jenis ionofor untuk penentuan surfaktan ads,

Lebih terperinci

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif TUGAS 1 ELEKTROKIMIA Di kelas X, anda telah mempelajari bilangan oksidasi dan reaksi redoks. Reaksi redoks adalah reaksi reduksi dan oksidasi. Reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elektron atau reaksi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Korosi Baja Karbon dalam Lingkungan Elektrolit Jenuh Udara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Korosi Baja Karbon dalam Lingkungan Elektrolit Jenuh Udara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Korosi Baja Karbon dalam Lingkungan Elektrolit Jenuh Udara Untuk mengetahui laju korosi baja karbon dalam lingkungan elektrolit jenuh udara, maka dilakukan uji korosi dengan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Deskripsi Topik Penelitian dan Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Deskripsi Topik Penelitian dan Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Deskripsi Topik Penelitian dan Latar Belakang Setiap tahun produksi dan penggunaan surfaktan di dunia mencapai beberapa juta ton, 70% di antaranya adalah surfaktan anionik yang digunakan

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk modifikasi elektroda pasta karbon menggunakan zeolit, serbuk kayu, serta mediator tertentu. Modifikasi tersebut diharapkan mampu menunjukkan sifat

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian III.1. Tahapan Penelitian Penelitian ini dibagi menjadi 3 tahapan. Pertama adalah pembuatan elektroda pasta karbon termodifikasi diikuti dengan karakterisasi elektroda yang

Lebih terperinci

Sulistyani, M.Si.

Sulistyani, M.Si. Sulistyani, M.Si. sulistyani@uny.ac.id Reaksi oksidasi: perubahan kimia suatu spesies (atom, unsur, molekul) melepaskan elektron. Cu Cu 2+ + 2e Reaksi reduksi: perubahan kimia suatu spesies (atom, unsur,

Lebih terperinci

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Secara garis besar, penelitian ini terdiri dari tiga tahapan. Tahap yang pertama adalah pembuatan elektroda dan karakterisasi elektroda. Karakterisasi elektroda ini meliputi penentuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil pengujian dari elektroda Ag/AgCl yang telah dibuat dengan memvariasikan konsentrasi larutan dan waktu pembuatan.

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Metode Pemisahan dan Analisis Kimia (2 sks) Kode Mata Kuliah : SKM 205 Waktu Pertemuan : 2 50 menit Pertemuan ke : 1 A. Kompetensi Dasar : Memahami berbagai metode

Lebih terperinci

KIMIA ELEKTROLISIS

KIMIA ELEKTROLISIS KIMIA ELEKTROLISIS A. Tujuan Pembelajaran Mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada reaksi elektrolisis larutan garam tembaga sulfat dan kalium iodida. Menuliskan reaksi reduksi yang terjadi di

Lebih terperinci

TITRASI POTENSIOMETRI

TITRASI POTENSIOMETRI TITRASI PTENSIMETRI TITRASI PTENSIMETRI I. TUJUAN PERCBAAN Menentukan titik ekivalen secara potensiometri. II. DASAR TERI Suatu eksperimen dapat diukur dengan menggunakan dua metode yaitu, pertama (potensiometri

Lebih terperinci

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan IV.1 Pengaruh Arus Listrik Terhadap Hasil Elektrolisis Elektrolisis merupakan reaksi yang tidak spontan. Untuk dapat berlangsungnya reaksi elektrolisis digunakan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. memiliki sifat antikanker karena efek sitotoksiknya terhadap sel kanker. Zat

II. TINJAUAN PUSTAKA. memiliki sifat antikanker karena efek sitotoksiknya terhadap sel kanker. Zat II. TINJAUAN PUSTAKA A. Senyawa Klorambusil Klorambusil merupakan salah satu zat pengalkil, yaitu kelompok senyawa yang memiliki sifat antikanker karena efek sitotoksiknya terhadap sel kanker. Zat pengalkil

Lebih terperinci

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis

Lebih terperinci

Hand Out HUKUM FARADAY. PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna. Oleh: LAURENSIUS E. SERAN.

Hand Out HUKUM FARADAY. PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna. Oleh: LAURENSIUS E. SERAN. Hand Out HUKUM FARADAY Disusun untuk memenuhi tugas work shop PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna Oleh: LAURENSIUS E. SERAN 607332411998 Emel.seran@yahoo.com UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Voltametri adalah salah satu metode elektroanalitik dimana informasi mengenai analit diperoleh dari pengukuran arus sebagai fungsi dari potensial yang diterapkan.

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC) 39 HASIL DAN PEMBAHASAN Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC) Hasil karakterisasi dengan Difraksi Sinar-X (XRD) dilakukan untuk mengetahui jenis material yang dihasilkan disamping menentukan

Lebih terperinci

Nama Kelompok : Adik kurniyawati putri Annisa halimatus syadi ah Alfie putri rachmasari Aprita silka harmi Arief isnanto.

Nama Kelompok : Adik kurniyawati putri Annisa halimatus syadi ah Alfie putri rachmasari Aprita silka harmi Arief isnanto. Nama Kelompok : Adik kurniyawati putri Annisa halimatus syadi ah Alfie putri rachmasari Aprita silka harmi Arief isnanto III Non Reguler JURUSAN ANALISA FARMASI DAN MAKANAN POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II

Lebih terperinci

ELEKTROKIMIA Dr. Ivandini Tribidasari A.

ELEKTROKIMIA Dr. Ivandini Tribidasari A. kimiapararel2009@gmail.com ELEKTROKIMIA Dr. Ivandini Tribidasari A. Bab Minggu ke- Judul 1 1 Pendahuluan dan Overview of Electrode Process 2 2 Potential dan Termodinamika Sel 3 3 Kinetika Reaksi Elektroda

Lebih terperinci

BAB 8. ELEKTROKIMIA 8.1 REAKSI REDUKSI OKSIDASI 8.2 SEL ELEKTROKIMIA 8.3 POTENSIAL SEL, ENERGI BEBAS, DAN KESETIMBANGAN 8.4 PERSAMAAN NERNST 8

BAB 8. ELEKTROKIMIA 8.1 REAKSI REDUKSI OKSIDASI 8.2 SEL ELEKTROKIMIA 8.3 POTENSIAL SEL, ENERGI BEBAS, DAN KESETIMBANGAN 8.4 PERSAMAAN NERNST 8 BAB 8 BAB 8. ELEKTROKIMIA 8.1 REAKSI REDUKSI OKSIDASI 8.2 SEL ELEKTROKIMIA 8.3 POTENSIAL SEL, ENERGI BEBAS, DAN KESETIMBANGAN 8.4 PERSAMAAN NERNST 8.5 SEL ACCU DAN BAHAN BAKAR 8.6 KOROSI DAN PENCEGAHANNYA

Lebih terperinci

Handout. Bahan Ajar Korosi

Handout. Bahan Ajar Korosi Handout Bahan Ajar Korosi PENDAHULUAN Aplikasi lain dari prinsip elektrokimia adalah pemahaman terhadap gejala korosi pada logam dan pengendaliannya. Berdasarkan data potensial reduksi standar, diketahui

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian studi voltametri siklik asam urat dengan menggunakan elektroda nikel sebagai elektroda kerja ini bertujuan untuk mengetahui berbagai pengaruh dari parameter yang ada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perairan seperti sedimen. Pada umumnya logam berat yang terakumulasi di dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perairan seperti sedimen. Pada umumnya logam berat yang terakumulasi di dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pencemaran Logam Berat dalam Perairan Logam berat dalam perairan dapat terakumulasi pada padatan di dalam perairan seperti sedimen. Pada umumnya logam berat yang terakumulasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakterisasi Elektroda di Larutan Elektrolit Pendukung Elektroda pasta karbon yang dimodifikasi dengan silika dan lapis tipis raksa dikarakterisasi di larutan elektrolit

Lebih terperinci

PEMBUATAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT UNTUK ANALISIS LOGAM

PEMBUATAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT UNTUK ANALISIS LOGAM PEMBUATAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT UNTUK ANALISIS LOGAM Fe(II) DENGAN ION PENGGANGGU Zn(II) DAN Cd(II) SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY MANUFACTURE OF ZEOLITE MODIFIED CARBON PASTE

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan teori tentang analisis elektrokimia, sel elektrokimia, larutan elektrolit, jenis jenis elektroda, potensiometri, voltammetri, potentiostatic

Lebih terperinci

4 Hasil dan Pembahasan

4 Hasil dan Pembahasan 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Karakterisasi Elektroda Berdasarkan penelitian sebelumnya, komposisi optimum untuk elektroda pasta karbon yaitu grafit:parafin adalah 7:3 dan komposisi ini juga yang digunakan

Lebih terperinci

Tinjauan Pustaka. II.1 Praktikum Skala-Kecil

Tinjauan Pustaka. II.1 Praktikum Skala-Kecil Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Praktikum Skala-Kecil Ilmu kimia adalah ilmu yang berlandaskan eksperimen sehingga sebagian besar pokok bahasan dalam pelajaran kimia dilakukan dengan metode praktikum. Praktikum

Lebih terperinci

Sel Volta (Bagian I) dan elektroda Cu yang dicelupkan ke dalam larutan CuSO 4

Sel Volta (Bagian I) dan elektroda Cu yang dicelupkan ke dalam larutan CuSO 4 KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 04 Sesi NGAN Sel Volta (Bagian I) Pada sesi 3 sebelumnya, kita telah mempelajari reaksi redoks. Kita telah memahami bahwa reaksi redoks adalah gabungan dari reaksi

Lebih terperinci

1. Bilangan Oksidasi (b.o)

1. Bilangan Oksidasi (b.o) Reaksi Redoks dan Elektrokimia 1. Bilangan Oksidasi (b.o) 1.1 Pengertian Secara sederhana, bilangan oksidasi sering disebut sebagai tingkat muatan suatu atom dalam molekul atau ion. Bilangan oksidasi bukanlah

Lebih terperinci

KISI KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016

KISI KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KISI KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 205/206 MATA PELAJARAN KELAS : KIMIA : XII IPA No Stansar Materi Jumlah Bentuk No Kompetensi Dasar Inikator Silabus Indikator

Lebih terperinci

Sudaryatno Sudirham ing Utari. Mengenal. Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1)

Sudaryatno Sudirham ing Utari. Mengenal. Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1) Sudaryatno Sudirham ing Utari Mengenal Sifat-Sifat Material (1) 16-2 Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1) BAB 16 Oksidasi dan Korosi Dalam reaksi kimia di mana oksigen tertambahkan

Lebih terperinci

ELEKTROKIMIA Konsep Dasar Reaksi Elektrokimia

ELEKTROKIMIA Konsep Dasar Reaksi Elektrokimia Departemen Kimia - FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) ELEKTROKIMIA Konsep Dasar Reaksi Elektrokimia Drs. Iqmal Tahir, M.Si. Laboratorium Kimia Fisika, Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Vivi Andriani NIM Dosen Pembimbing Utama : Drs. SISWOYO, M.Sc., PhD. Dosen Pembimbing Anggota : Drs. ZULFIKAR, PhD.

SKRIPSI. Oleh : Vivi Andriani NIM Dosen Pembimbing Utama : Drs. SISWOYO, M.Sc., PhD. Dosen Pembimbing Anggota : Drs. ZULFIKAR, PhD. SKRIPSI PENGEMBANGAN SENSOR VOLTAMETRI N 2 O DENGAN Vivi Andriani NIM 031810301047 Dosen Pembimbing Utama : Drs. SISWOYO, M.Sc., PhD. Dosen Pembimbing Anggota : Drs. ZULFIKAR, PhD. PENGEMBANGAN SENSOR

Lebih terperinci

MODUL SEL ELEKTROLISIS

MODUL SEL ELEKTROLISIS MODUL SEL ELEKTROLISIS Standar Kompetensi : 2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari. Kompetensi dasar : 2.2. Menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi

Lebih terperinci

ANALISIS LOGAM Fe(II) DALAM SAMPEL AIR SUNGAI X DENGAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY STANDAR ADISI

ANALISIS LOGAM Fe(II) DALAM SAMPEL AIR SUNGAI X DENGAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY STANDAR ADISI ANALISIS LOGAM Fe(II) DALAM SAMPEL AIR SUNGAI X DENGAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY STANDAR ADISI ANALYSIS OF Fe(II) IN THE RIVER WATER SAMPLES X WITH

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Metode Pemisahan dan Analisis Kimia (2 sks) Kode Mata Kuliah : SKM 205 Waktu Pertemuan : 2 50 menit Pertemuan ke : 2 A. Kompetensi Dasar : Menerapkan metode pemisahan

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI ph DAN ASAM ASETAT TERHADAP KARAKTERISTIK KOROSI CO 2 BAJA BS 970

PENGARUH VARIASI ph DAN ASAM ASETAT TERHADAP KARAKTERISTIK KOROSI CO 2 BAJA BS 970 TUGAS AKHIR MM091381 PENGARUH VARIASI ph DAN ASAM ASETAT TERHADAP KARAKTERISTIK KOROSI CO 2 BAJA BS 970 Dosen Pembimbing : Budi Agung Kurniawan, ST., M.Sc Oleh : Inti Sari Puspita Dewi (2707 100 052) Latar

Lebih terperinci

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq) 3. ELEKTROKIMIA 1. Elektrolisis Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit oleh arus listrik searah dengan menggunakan dua macam elektroda. Elektroda tersebut adalah katoda (elektroda yang dihubungkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Titanium dioksida (TiO 2 ) sejak beberapa tahun terakhir banyak digunakan dalam berbagai bidang anatas anatara lain sebagai pigmen, bakterisida, pasta gigi,

Lebih terperinci

Sel Volta KIM 2 A. PENDAHULUAN B. SEL VOLTA ELEKTROKIMIA. materi78.co.nr

Sel Volta KIM 2 A. PENDAHULUAN B. SEL VOLTA ELEKTROKIMIA. materi78.co.nr Sel Volta A. PENDAHULUAN Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari aspek elektronik dari reaksi kimia. Sel elektrokimia adalah suatu sel yang disusun untuk mengubah energi kimia menjadi energi

Lebih terperinci

berat yang terkandung dalam larutan secara elektrokimia atau elektrolisis; (2). membekali mahasiswa dalam hal mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan

berat yang terkandung dalam larutan secara elektrokimia atau elektrolisis; (2). membekali mahasiswa dalam hal mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan BAB 1. PENDAHULUAN Kegiatan pelapisan logam akan menghasilkan limbah yang berbahaya dan dapat menjadi permasalahan yang kompleks bagi lingkungan sekitarnya. Limbah industri pelapisan logam yang tidak dikelola

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. NaOH dalam metanol dengan waktu refluks 1 jam pada suhu 60 C, diperoleh

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. NaOH dalam metanol dengan waktu refluks 1 jam pada suhu 60 C, diperoleh 37 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sintesis Senyawa Difeniltimah(IV) oksida Hasil sintesis senyawa difeniltimah(iv) oksida [(C 6 H 5 ) 2 SnO] menggunakan senyawa awal difeniltimah(iv) diklorida [(C 6 H 5 )

Lebih terperinci

Persamaan Redoks. Cu(s) + 2Ag + (aq) -> Cu 2+ (aq) + 2Ag(s)

Persamaan Redoks. Cu(s) + 2Ag + (aq) -> Cu 2+ (aq) + 2Ag(s) Persamaan Redoks Dalam reaksi redoks, satu zat akan teroksidasi dan yang lainnya tereduksi. Proses ini terkadang mudah untuk dilihat; untuk contoh ketika balok logam tembaga ditempatkan dalam larutan perak

Lebih terperinci

STUDI VOLTAMETRI SIKLIK SODIUM DEDOCYL BENZEN SULFONAT DALAM BERBAGAI ELEKTRODA DAN ELEKTROLIT PENDUKUNG

STUDI VOLTAMETRI SIKLIK SODIUM DEDOCYL BENZEN SULFONAT DALAM BERBAGAI ELEKTRODA DAN ELEKTROLIT PENDUKUNG Jurnal Teknologi Pengelolaan Limbah (Journal of Waste Management Technology), ISSN 1410-9565 Volume 15 Nomor 1, Juli 2012 (Volume 15, Number 1, July, 2012) Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (Radioactive

Lebih terperinci

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan - Siswa mampu membuktikan penurunan titik beku larutan akibat penambahan zat terlarut. - Siswa mampu membedakan titik beku larutan elektrolit

Lebih terperinci

BAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN

BAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN BAB II : MEKANISME KOROSI dan MICHAELIS MENTEN 4 BAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN Di alam bebas, kebanyakan logam ditemukan dalam keadaan tergabung secara kimia dan disebut bijih. Oleh karena keberadaan

Lebih terperinci

PERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph)

PERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph) PERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph) I. Tujuan. Membuat kurva hubungan ph - volume pentiter 2. Menentukan titik akhir titrasi 3. Menghitung kadar zat II. Prinsip Prinsip potensiometri didasarkan pada

Lebih terperinci

4 Hasil dan Pembahasan

4 Hasil dan Pembahasan 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Sintesis Padatan TiO 2 Amorf Proses sintesis padatan TiO 2 amorf ini dimulai dengan melarutkan titanium isopropoksida (TTIP) ke dalam pelarut etanol. Pelarut etanol yang digunakan

Lebih terperinci

ELEKTROKIMIA Reaksi Reduksi - Oksidasi

ELEKTROKIMIA Reaksi Reduksi - Oksidasi Jurusan Kimia - FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) ELEKTROKIMIA Reaksi Reduksi - Oksidasi Drs. Iqmal Tahir, M.Si. Laboratorium Kimia Fisika,, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penyamakan kulit dengan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS Mini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penyamakan kulit dengan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS Mini 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Proses elektrokoagulasi terhadap sampel air limbah penyamakan kulit dilakukan dengan bertahap, yaitu pengukuran treatment pada sampel air limbah penyamakan kulit dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN. II.1. Electrorefining

BAB II PEMBAHASAN. II.1. Electrorefining BAB II PEMBAHASAN II.1. Electrorefining Electrorefining adalah proses pemurnian secara elektrolisis dimana logam yangingin ditingkatkan kadarnya (logam yang masih cukup banyak mengandung pengotor)digunakan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Voltammogram Siklik Senyawa Klorambusil

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Voltammogram Siklik Senyawa Klorambusil 24 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Voltammogram Siklik Senyawa Klorambusil 1. Pembuatan voltammogram siklik senyawa klorambusil menggunakan perangkat lunak Polar 4.2 Voltammogram siklik senyawa klorambusil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI 39 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 PENDAHULUAN Hasil eksperimen akan ditampilkan pada bab ini. Hasil eksperimen akan didiskusikan untuk mengetahui keoptimalan arang aktif tempurung kelapa lokal pada

Lebih terperinci

PELAPISAN BAJA DENGAN SILIKA SECARA ELEKTROFORESIS UNTUK MENCEGAH KOROSI

PELAPISAN BAJA DENGAN SILIKA SECARA ELEKTROFORESIS UNTUK MENCEGAH KOROSI HASIL SKRIPSI : PELAPISAN BAJA DENGAN SILIKA SECARA ELEKTROFORESIS UNTUK MENCEGAH KOROSI Penyusun : NI MADE INTAN PUTRI SUARI (2307.100.020) ANCE LINASARI ORLINTA S.M. (2307.100.030) Laboratorium Elektrokimia

Lebih terperinci

D. 4,50 x 10-8 E. 1,35 x 10-8

D. 4,50 x 10-8 E. 1,35 x 10-8 1. Pada suatu suhu tertentu, kelarutan PbI 2 dalam air adalah 1,5 x 10-3 mol/liter. Berdasarkan itu maka Kp PbI 2 adalah... A. 4,50 x 10-9 B. 3,37 x 10-9 C. 6,75 x 10-8 S : PbI 2 = 1,5. 10-3 mol/liter

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil preparasi bahan baku larutan MgO, larutan NH 4 H 2 PO 4, dan larutan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil preparasi bahan baku larutan MgO, larutan NH 4 H 2 PO 4, dan larutan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Preparasi 4.1.1 Sol Hasil preparasi bahan baku larutan MgO, larutan NH 4 H 2 PO 4, dan larutan ZrOCl 2. 8H 2 O dengan perbandingan mol 1:4:6 (Ikeda, et al. 1986) dicampurkan

Lebih terperinci

PEMBUATAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI KITOSAN UNTUK ANALISIS Cr(VI) SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY

PEMBUATAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI KITOSAN UNTUK ANALISIS Cr(VI) SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY PEMBUATAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI KITOSAN UNTUK ANALISIS Cr(VI) SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY MANUFACTURE OF CHITOSAN MODIFIED CARBON PASTE ELECTRODE FOR THE ANALYSIS OF Cr(VI) IN CYCLIC

Lebih terperinci

ELEKTROKIMIA DAN APLIKASINYA

ELEKTROKIMIA DAN APLIKASINYA ELEKTROKIMIA DAN APLIKASINYA Penulis: : Riyanto, Ph.D. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian

Lebih terperinci

Soal ini terdiri dari 10 soal Essay (153 poin)

Soal ini terdiri dari 10 soal Essay (153 poin) Bidang Studi Kode Berkas : Kimia : KI-L01 (soal) Soal ini terdiri dari 10 soal Essay (153 poin) Tetapan Avogadro N A = 6,022 10 23 partikel.mol 1 Tetapan Gas Universal R = 8,3145 J.mol -1.K -1 = 0,08206

Lebih terperinci

Reaksi Oksidasi-Reduksi

Reaksi Oksidasi-Reduksi Reaksi ksidasireduksi Reaksi yang melibatkan transfer Elektron disebut ksidasireduksi atau Reaksi Redoks ksidasi adalah hilangnya Elektron suatu reaktan Reduksi adalah penangkapan Elektron oleh reaktan

Lebih terperinci

TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI-112)

TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI-112) TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI112) NAMA : Tanda Tangan N I M : JURUSAN :... BERBAGAI DATA. Tetapan gas R = 0,082 L atm mol 1 K 1 = 1,987 kal mol 1 K 1 = 8,314 J mol 1 K 1 Tetapan Avogadro = 6,023 x 10

Lebih terperinci

REDOKS DAN SEL ELEKTROKIMIA. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

REDOKS DAN SEL ELEKTROKIMIA. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd REDOKS DAN SEL ELEKTROKIMIA Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id PENYETARAN REAKSI REDOKS Dalam menyetarakan reaksi redoks JUMLAH ATOM dan MUATAN harus sama Metode ½ Reaksi Langkah-langkah:

Lebih terperinci

Elektroda tempat terjadi reaksi reduksi disebut katoda sedangkan tempat

Elektroda tempat terjadi reaksi reduksi disebut katoda sedangkan tempat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Elektrolisis Apabila dalam suatu larutan elektrolit ditempatkan dua elektroda dan dialiri arus listrik searah, maka terjadi peristiwa elektrolisis yaitu gejala dekomposisi elektrolit,

Lebih terperinci

9/30/2015 ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA. Elektrokimia? Elektrokimia?

9/30/2015 ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA. Elektrokimia? Elektrokimia? Elektrokimia? Elektrokimia? Hukum Faraday : The amount of a substance produced or consumed in an electrolysis reaction is directly proportional to the quantity of electricity that flows through the circuit.

Lebih terperinci

Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK

Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi Satriananda *) ABSTRAK Air yang mengandung Besi (Fe) dapat mengganggu kesehatan, sehingga ion-ion Fe berlebihan dalam air harus disisihkan.

Lebih terperinci

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Bab IV Hasil dan Pembahasan 32 Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Data Eksperimen dan Perhitungan Eksperimen dilakukan di laboratorium penelitian Kimia Analitik, Program Studi Kimia, ITB. Eksperimen dilakukan dalam rentang waktu antara

Lebih terperinci

REDOKS dan ELEKTROKIMIA

REDOKS dan ELEKTROKIMIA REDOKS dan ELEKTROKIMIA Overview Konsep termodinamika tidak hanya berhubungan dengan mesin uap, atau transfer energi berupa kalor dan kerja Dalam konteks kehidupan sehari-hari aplikasinya sangat luas mulai

Lebih terperinci

Tinjauan Pustaka. Sel elektrokimia adalah tempat terjadinya reaksi reduksi-oksidasi. Sel elektrokimia terdiri dari (Achmad, 2001):

Tinjauan Pustaka. Sel elektrokimia adalah tempat terjadinya reaksi reduksi-oksidasi. Sel elektrokimia terdiri dari (Achmad, 2001): Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Elektrokimia Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara energi listrik dengan reaksi kimia. Proses elektrokimia adalah proses yang mengubah reaksi

Lebih terperinci

Soal-soal Redoks dan elektrokimia

Soal-soal Redoks dan elektrokimia 1. Reaksi redoks : MnO 4 (aq) + C 2 O 4 2- (aq) Mn 2+ (aq) + CO 2 (g), berlangsung dalam suasana asam. Setiap mol MnO 4 memerlukan H + sebanyak A. 4 mol B. 6 mol D. 10 mol C. 8 mol E. 12 mol 2. Reaksi

Lebih terperinci

PENENTUAN KADAR Cd(II) PADA LIMBAH PABRIK MENGGUNAKAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMETRY

PENENTUAN KADAR Cd(II) PADA LIMBAH PABRIK MENGGUNAKAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMETRY PENENTUAN KADAR Cd(II) PADA LIMBAH PABRIK MENGGUNAKAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMETRY DETERMINATION OF Cd(II) AT WASTE OF FACTORY USING CARBON ELECTRODE PASTA

Lebih terperinci

Pemisahan dengan Pengendapan

Pemisahan dengan Pengendapan Pemisahan dengan Pengendapan Reaksi Pengendapan Pemisahan dengan teknik pengendapan membutuhkan perbedaan kelarutan yang besar antara analit dan material pengganggunya. Pemisahan dengan pengendapan bisa

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 21 HASIL DAN PEMBAHASAN Pengamatan Umum Hasil pemeriksaan SSA sampel (limbah fixer) memiliki kadar Ag sebesar 6000.365 ppm. Kadar Ag tersebut apabila dikonversi setara dengan 0.6% (Khunprasert et al. 2004).

Lebih terperinci

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Bab IV Hasil dan Pembahasan Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Praktikum Skala-Kecil Seperti kita ketahui bahwa tidak mungkin mengukur potensial elektroda mutlak tanpa membandingkannya terhadap elektroda pembanding. Idealnya elektroda

Lebih terperinci

REDOKS DAN ELEKTROKIMIA

REDOKS DAN ELEKTROKIMIA REDOKS DAN ELEKTROKIMIA 1. Bilangan oksidasi dari unsur Mn pada senyawa KMnO4 adalah... A. +7 B. +6 C. +3 D. +2 E. +1 Jumlah bilangan oksidasi senyawa adalah nol, Kalium (K) mempunyai biloks +1 karena

Lebih terperinci

PENENTUAN KADAR FENOL PADA AIR SUNGAI SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT

PENENTUAN KADAR FENOL PADA AIR SUNGAI SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT PENENTUAN KADAR FENOL PADA AIR SUNGAI SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT DETERMINATION OF PHENOL ON THE RIVER WATER BY CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY

Lebih terperinci