BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
|
|
- Yuliani Budiaman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil pengujian dari elektroda Ag/AgCl yang telah dibuat dengan memvariasikan konsentrasi larutan dan waktu pembuatan. Hasil pengujian akan ditampilkan untuk mengetahui keadaan optimum dari elektroda Ag/AgCl dengan mengevaluasi karakteristiknya meliputi linear range/ daerah kerja, limit deteksi, grafik voltametri dan permukaan elektroda. Analisa dan kesimpulan juga ditulis untuk memperjelas hasil pengujian. 4.2 PEMBUATAN ELEKTRODA Ag/AgCl Elektroda Ag/AgCl dibuat dengan merendam elektroda Ag dalam larutan KCl dengan penentuan variasi konsentrasi dan diliri arus listrik sebesar 9 Volt. Adapun hasil yang terbentuk dapat dilihat pada gambar 4.1. Ag/AgCl Gambar 4.1 Elektroda Ag/AgCl
2 34 Elektroda Ag yang telah mengalami proses klorinasi akan terlapisi oleh lapisan AgCl yang berwarna kecoklatan atau berwarna sedikit gelap. Elektroda Ag/AgCl pada dasarnya adalah elektroda selektif ion yang menunjukkan kepekaan yang kuat terhadap ion klorida (Cranny, et al,. 211). Elektroda Ag/AgCl yang dibuat dapat memberikan perubahan harga potensial untuk setiap perubahan konsentrasi klorida yang diukur, namun konsentrasi yang memenuhi bilangan Nernst dapat diukur pada larutan dengan rentang konsentrasi,1 M, dengan bilangan Nernst 59 mv/dekade. 4.3 HASIL PENGUJIAN DAN KARAKTERISASI PEMBUATAN ELEKTRODA Ag/AgCl DENGAN VARIASI KONSENTRASI LARUTAN Pengujian elektroda Ag/AgCl menggunakan alat potentiostat dengan metode potensiometri dan voltametri siklik serta SEM (Scanning Electron Microscopy). Hasil pengujian kemudian dikarakterisasi dan dianalisa untuk mengetahui nilai optimum yang dihasilkan Hasil Pengujian Potensiometri Hasil pengujian potensiometri didapat dari hasil pengukuran beberapa sampel elektroda Ag/AgCl, setiap satu elektroda dilakukan tiga kali proses pengukuran untuk melihat hasil rata rata respon potensial yang dihasilkan. Proses pengukuran sampel menggunakan dua buah elektroda selama 3 detik. Pada tabel 4.1 merupakan hasil rata rata respon potensial dari pembuatan elektroda Ag/AgCl dengan variasi konsentrasi larutan KCl. Tabel 4.1 Hasil rata rata respon potensial KCl KCl 3 M KCL 2 M KCl 1 M KCl.5 M KCl.1 M (mv) (mv) (mv) (mv) (mv) 1 M -5,72-4,89-6,33-6,68-6,7 1-1 M -1 43,47 4,39 42,42 43,79 43, M -2 13,11 97,8 98,31 99, 98, M ,22 156,9 158,6 156,47 152, M ,91 21,45 214,38 29,7 21,86
3 M -5 25, 245,1 247,38 241,42 23, M ,11 252,51 252,73 247,49 239,2 1-7 M ,74 253,2 255,83 247,45 233, M ,9 251,86 253,82 243,89 238, KCl.1 M KCl.5 M KCl 1 M KCl 2 M KCl 3 M Gambar 4.2 Slope rata rata respon potensial Pada Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa semakin rendah konsentrasi larutan penguji maka semakin besar nilai potensial yang didapat selama proses pengukuran. Hal ini dikarenakan pada konsentrasi larutan penguji yang lebih rendah mengandung lebih sedikit ion Cl -, sehingga selama proses pengukuran berlangsung, pertukaran ion Cl - terhadap elektroda Ag/AgCl juga lebih sedikit. Hal ini yang menyebabkan nilai potensial pada konsentrasi larutan rendah mengalami kenaikan. Pada Gambar 4.2 juga dapat dilihat bahwa perbedaan konsentrasi larutan pada proses pembuatan elektroda Ag/AgCl menujukkan respon potensial yang hampir sama. Hal ini dapat disimpulkan bahwa perbedaan waktu pada proses klorinasi tidak terlalu mempengaruhi nilai potensial dari elektroda Ag/AgCl, namun untuk menentukan hasil yang lebih optimum perlu adanya karakterisasi lebih lanjut. Suatu elektroda Ag/AgCl dikatakan baik jika elektroda tersebut memiliki bilangan Nernst yang mendekati teoritis, limit deteksi yang rendah, dan memiliki rentang konsentrasi linier yang lebar. Secara teoritis, harga bilangan Nernst untuk
4 36 anion monovalen dalam pengukuran yaitu sebesar 5-6 mv/dekade (Wroblewski, 25). Bilangan Nernst merupakan nilai sensitivitas alat ukur potensiometri yang ditunjukan oleh kemiringan dari persamaan garis hubungan antara dan potensial sel pada daerah linier. Daerah linear yang didapat adalah dikisaran 1 M sampai 1-5 M dan kepekaan yang didapat hampir Nernstian, yaitu 59 mv/dekade. Adapun daerah linear yang didapat, dapat dilihat pada gambar 4.3 dan 4.4 dibawah ini y = x R² =.9927 Rata - Rata (a) y = x R² =.9944 Rata - Rata (b)
5 y = x R² =.9948 Rata -Rata (c) y = x R² =.9953 Rata - Rata (d) y = -53.2x R² =.9945 Rata - Rata (e) Gambar 4.3 variasi molar (a) KCl,1 M (b) KCl.5 M (c) KCl 1 M (d) KCl 2 M (e) KCl 3 M
6 38 Bilangan Nerstian (mv/dekade) [KCl].1 M.5 M 1 M 2 M 3 M Gambar 4.4 Bilangan Nernst terhadap variasi konsentrasi KCl Kurva hubungan antara terhadap potensial sel menunjukkan terjadinya kenaikan potensial sel pada kisaran konsentrasi 1 M sampai 1-5 M yang merupakan daerah linear dari elektroda Ag/AgCl. Sedangkan pada kisaran konsentrasi 1-6 M sampai 1-8 M menunjukkan nilai potensial yang hampir sama, sehingga daerah ini disebut sebagai daerah non-linear. Penentuan harga bilangan Nernst suatu elektroda Ag/AgCl dengan menarik garis lurus pada daerah linear yang dihasilkan. Berdasarkan rekomendasi IUPAC, batas deteksi diartikan sebagai bagian perpotongan dari dua bagian linier ekstrapolasi pada kurva kalibrasi selektif ion. Dalam prakteknya, batas deteksi kira-kira 1-5 M 1-6 M diukur untuk kebanyakan ESI (Faridbod, 28). Penentuan limit deteksi dari elektroda Ag/AgCl dalam penelitian ini diperoleh dari perpotongan antara garis lurus pada daerah linear dan garis pada nilai potensial paling tinggi pada daerah non-liniear. Titik perpotongan kedua garis tersebut ditarik ke bawah hingga diperoleh garis yang tegak lurus terhadap sumbu x, sehingga dapat diketahui konsentrasi limit deteksi dari elektroda Ag/AgCl (Iyabu & Duengo, 212). Penentuan limit deteksi ditunjukkan pada Gambar 4.5 dan hasil yang didapat ditampilkan pada Gambar 4.6.
7 Rata - rata Log [Cl - ] Gambar 4.5 Metode penentuan limit deteksi elektroda Ag/AgCl LOD (x 1-6 M) Limit Deteksi M.5 M 1 M 2 M 3 M Konsentrasi [KCl] Gambar 4.6 Limit deteksi elektroda Ag/AgCl Hasil Pengujian Voltametri Siklik Pada pengujian dengan metode voltametri siklik, proses pengukuran dilakukan dengan menggunakan 3 jenis elektroda. Potensial yang digunakan antara (-1.5 V) sampai (1.5 V) dengan scan rate 1 mv/s dan satu kali cycles. Data yang ditampilkan didapat dengan membuat kurva hubungan antara arus terhadap potensial (I vs E). Hasil pengukuran yang didapat ditampilkan pada Gambar 4.7.
8 4.1.5 I (A/cm2) Current (A) (Ag) Current (A) (.1M) -.5 Current (A) (.5 M) Current (A) (1 M) -.1 Current (A) (2 M) Current (A) (3 M) E (Volts) Gambar 4.7 Voltamogram arus vs potensial (I vs E) Pengujian voltammetri siklik didasarkan pada variasi potensial yang digunakan pada elektroda kerja (Wang, 1994). Potensiostat mengontrol potensial yang melewati elektroda kerja untuk mengubah potensial secara perlahan kembali ke potensial awal (Rieger, 1994). Berdasarkan rentang potensial, dapat dilihat bahwa puncak oksidasi dari masing masing elektroda yang dilakukan pengujian berada dalam rentang potensial (,5 V) (1,5 V) sedangkan puncak reduksi berada dalam rentang potensial (-,5 V) (-1,5 V), namun besar nilai arus oksidasi maupun reduksi mengalami perbedaan. Perbedaan besar arus yang dihasilkan dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Puncak oksidasi dan reduksi Konsentrasi Oksidasi Reduksi Arus (ma) Potensial (V) Arus (ma) Potensial (V),1 M 5,29,72-9,51 -,99,5 M 4,53,73-7,62-1,2 1M 4,53,72-7,39 -,98 2M 4,3,69-6,43 -,89 3M 4,11,68-6,15 -,89 Ag 2,67,55-6,23 -,84
9 41 Hubungan antara besarnya arus yang dihasilkan pada voltametri siklik dengan perbedaan konsentrasi larutan dalam proses pembuatan elektroda Ag/AgCl menunjukkan perbedaan, semakin tinggi konsentrasi yang digunakan maka semakin rendah arus yang dihasilkan. Secara teori, pengujian voltametri siklik pada proses oksidasi terjadi elektro-deposisi logam dari larutan elektrolit yang mengandung ion logam, sehingga terjadi pertumbuhan AgCl pada permukaan Ag. Pada Tabel 4.2 dapat dilihat pada proses oksidasi, bahwa semakin rendah konsentrasi larutan pada proses elektrolisis, maka semakin tinggi arus yang dihasilkan. Hal ini menunjukkan juga bahwa lapisan AgCl yang terbentuk juga lebih tebal, karena pada kondisi awal dari lapisan AgCl yang terbentuk masih terlalu tipis dan masih belum merata, sehingga pada saat proses oksidasi berlangsung lapisan AgCl yang terbentuk menjadi lebih tebal. Penurunan arus disebabkan oleh lapisan AgCl yang bersifat insulatif atau nonkonduktif (Peng, dkk, 29) Hasil Pengujian SEM (Scanning Electron Microscopy) Pengujian SEM dilakukan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Pada penelitian ini, pengujian SEM di fungsikan untuk melihat ketebalan lapisan AgCl yang terbentuk dari perbedaan konsentrasi pada proses pembuatan. Sebelum dilakukan pengujian SEM, elektroda Ag/AgCl dipotong terlebih dahulu untuk dapat melihat sisi samping dari elektroda, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.8. Gambar 4.8 Pemotongan elektroda Ag/AgCl
10 42 AgCl AgCl (a) (b) AgCl AgCl (c) (d) AgCl Permukan Ag Permukan Ag Permukan Ag (e) (f) Gambar 4.9 Hasil foto SEM (a) KCl 3 M (b) KCl 2 M (c) KCl 1 M (d) KCl.5 M (e) KCl.1 M (f) Elektroda Ag
11 43 Pada Gambar 4.9 merupakan hasil foto SEM yang ditampilkan dengan perbesaran 15x dengan pencahayaan 15. kv. Adapun lapisan AgCl yang terbentuk seperti yang ditunjukkan oleh tanda panah diatas. Dari gambar tersebut dapat dilihat perbedaan ketebalan lapisan AgCl yang terbentuk, nampak larutan KCl dengan konsentrasi lebih tinggi menghasilkan AgCl yang lebih tebal dibandingkan larutan dengan konsentrasi yang lebih rendah. Pada konsentrasi KCl,1 M, lapisan AgCl yang terbentuk sulit terdeteksi, hanya terlihat seperti kabut dan masih banyak lapisan Ag yang belum terlapisi. Sementara pada data konsentrasi KCl 3 M, gambar SEM yang ditampilkan dengan pencahayaan 5 kv, dimana hasil gambar terlihat sedikit buram dibandingkan Gambar 4.9 (b f). Hal ini dikarenakan lapisan AgCl yang terbetuk sudah cukup tebal. Semakin tebal lapisan AgCl, maka elektroda menjadi bersifat insulatif atau nonkonduktif (Peng, 29). Pada kondisi elektroda yang memiliki lapisan yang cukup tebal dan bersifat non-konduktif, biasanya energi akselerasi yang digunakan pada SEM adalah dibawah 15 kv. Hal ini karena elektron yang terpancar sangat sedikit ketika sampel dikenakan sinar X-Ray (Wuhrer & Moran, 216). Data hasil pengukuran ketebalan AgCl yang terbentuk ditunjukkan pada Tabel 4.3 dibawah ini. Tabel 4.3 Hasil pengukuran ketebalan AgCl Konsentrasi Tebal AgCl,1 M Tidak terdeteksi,5 M,46 µm 1 M,91 µm 2 M 1,2 µm 3 M 1,42 µm Karakterisasi dan Analisa Hasil Pengujian Data yang didapat dari hasil pengujian, kemudian dikarakterisasi untuk menentukan hasil elektroda Ag/AgCl yang optimum. Adapun hasil pengukuran potensial dan karakterisasi elektroda Ag/AgCl yang meliputi penentuan bilangan Nernst, daerah linear dan batas deteksi ditunjukkan pada Tabel 4.4 yang diperoleh dari kurva hubungan antara terhadap potensial sel yang terukur.
12 44 Tabel 4.4 Data pengujian elektroda Ag/AgCl variasi molar Konsentrasi Bilangan Nernst Limit Deteksi R 2 (mv/dekade) (x 1-6 M),1 M 48,97 1 M 1-5 M,9927 5,62,5 M 51,31 1 M 1-5 M,9944 6,97 1 M 52,71 1 M 1-5 M,9948 6,97 2 M 51,96 1 M 1-5 M,9953 6,84 3 M 53, 1 M 1-5 M,9945 6,81 Penentuan harga bilangan Nernst suatu elektroda Ag/AgCl sangat dibutuhkan untuk menentukan kelayakan elektroda yang digunakan dalam suatu analisis. Berdasarkan data yang ditampilkan pada Tabel 4.4 dapat dilihat hasil yang didapat dari perbedaan konsentrasi larutan menunjukkan nilai yang hampir sama dan mendekati persamaan Nernst. Dalam hal ini, dapat dikatakan larutan KCl dengan konsentrasi,5 M menunjukkan nilai yang lebih optimum, karena menghasilkan nilai bilangan Nernst sebesar 51,31 mv/dekade dan memiliki limit deteksi hingga 6,97 x 1-6 M. Secara teoritis, harga ini memenuhi harga bilangan Nernst untuk anion monovalen dalam pengukuran yaitu sebesar 5-6 mv/dekade (Wroblewski, 25). Dalam pertimbangan lainnya, larutan KCl,5 M dipilih karena membutuhkan lebih sedikit bahan yang harus dilarutkan. Pada data hasil pengujian voltametri siklik, hubungan antara puncak arus oksidasi dan reduksi tidak menunjukkan satu kesamaan, sehingga setelah proses pengujian berlangsung, elektroda Ag/AgCl tidak kembali seperti semula. Pada pengujian ini, hal yang paling diamati adalah pada saat proses oksidasi, karena pada proses ini dapat dilihat ketebalan AgCl melalui arus yang dihasilkan dan selanjutnya untuk dibandingkan dengan data hasil pengujian SEM. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, larutan KCl dengan konsentrasi,1 M belum menghasilkan AgCl yang merata, sehingga sehingga pada saat proses oksidasi berlangsung arus yang dihasilkan menjadi lebih tinggi. Sedangkan untuk larutan KCl dengan konsentrasi,5 3 M sudah dapat menghasilkan AgCl yang merata, sehingga diantara larutan tersebut menghasilkan arus yang hampir sama. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.14, dimana diantara larutan tersebut mempunyai persamaan korelasi yang kuat.
13 45 6 y = x R² =.7172 Arus (ma) 4 2 y = -.18x R² =.966 Arus (.1M - 3M) Arus (.5M - 3M) [KCl] (M) Gambar 4.1 Grafik puncak oksidasi Dari pengujian SEM yang telah dilakukan, hasil yang didapat ditunjukkan pada Tabel 4.3. Dari data tersebut menunjukkan larutan yang digunakan untuk proses klorinasi menunjukkan perbedaan ketebalan AgCl yang dihasilkan. Pada larutan KCl dengan konsentrasi,1 M belum terlihat adanya ketebalan AgCl yang terbentuk, sehingga dapat dikatakan larutan ini tidak sesuai untuk digunakan untuk proses klorinasi. Selanjutnya pada larutan KCl dengan konsentrasi,5 M 3 M, dapat dilihat sudah nampak AgCl yang terbentuk. Hal ini dapat dikatakan diantara larutan tersebut sudah memenuhi syarat untuk digunakan pada proses klorinasi, namun dalam penentuan larutan yang paling optimum adalah pada konsentrasi KCl,5 M dengan menghasilkan ketebalan sekitar,46 µm. Hal tersebut dipilih karena pada pengujian SEM yang dihasilkan, ketebalan AgCl yang terbentuk tidak terlalu tebal dan sudah memenuhi standar. Dalam pengujian SEM, hubungan ketebalan AgCl yang terbentuk menunjukkan persamaan korelasi yang kuat, sehingga kita dapat memperkirakan AgCl yang terbentuk dengan memasukan persamaan (y) yang dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
14 46 2. Tebal AgCl (µm) y =.359x R² =.917 Tebal AgCl (.5M - 3M) [KCl] (M) Gambar 4.11 Grafik ketebalan AgCl Berdasarkan hasil karakterisasi dan analisa dari hasil pengujian, larutan KCl dengan konsentrasi,5 M menunjukkan hasil yang lebih optimum. Hal tersebut dapat dilihat dari bilangan Nernst yang mendekati standar yaitu sebesar 51,31 mv/dekade dan memiliki limit deteksi hingga 6,97 x 1-6 M, serta mempunyai rentang konsentrasi yang cukup panjang antara 1 M 1-5 M. Hasil tersebut juga didukung oleh lapisan AgCl yang sudah terbentuk dan merata dengan mempunyai ketebalan sekitar,46 µm, sehingga dapat dikatakan hasil tersebut merupakan metode yang lebih optimum yang sesuai untuk digunakan pada saat proses klorinasi atau pembentukan AgCl. 4.4 HASIL PENGUJIAN DAN KARAKTERISASI PEMBUATAN ELEKTRODA Ag/AgCl DENGAN VARIASI WAKTU PEMBUATAN Pengujian elektroda Ag/AgCl menggunakan alat potentiostat dengan metode potensiometri dan voltametri siklik. Pada pengujian ini tidak dilakukan pengujian dengan alat SEM (Scanning Electron Microscopy), karena data hasil pengujian voltametri siklik tersebut menunjukkan hasil yang hampir sama. Hal tersebut dapat dilihat dari data pengujian dibawah ini.
15 Hasil Pengujian Potensiometri Pengujian potensiometri menggunakan metode dua elektroda selama 3 detik. Hasil rata rata respon potensial yang didapat ditunjukkan pada Tabel 4.5 dibawah ini. Tabel 4.5 Hasil pengujian variasi waktu pembuatan elektroda KCl,5 Menit (mv) 1 Menit (mv) 2 Menit (mv) 3 Menit (mv) 4 Menit (mv) 5 Menit (mv) 1 M -6,58-4,87-6,82-7,17-6,28-7,4 1-1 M -1 43,24 5,73 41,87 45,59 46,46 44, M -2 97,61 18,86 95,57 12,31 15,22 16, M ,17 164,14 154,31 163,79 166,33 17,6 1-4 M -4 21,29 216,38 29,88 22,59 223,23 227, M -5 24,88 247,33 24,8 255,29 259,2 264, M ,12 256,6 249,76 261,97 266,48 27, M -7 24,43 255,84 248,26 268,39 272,61 279, M ,96 261,38 249,57 271,74 266,9 276, Menit 1 Menit 2 Menit 3 Menit 4 Menit 5 Menit Gambar 4.12 Slope rata rata respon potensial
16 48 Pada Gambar 4.12 dapat dilihat bahwa perbedaan waktu pada proses pembuatan elektroda Ag/AgCl menujukkan sedikit perbedaan dalam respon yang dihasilkan, namun masih menunjukkan kepekaan yang didapat hampir Nernstian, yaitu 59 mv/dekade. Kurva hubungan antara terhadap potensial elektroda ditunjukkan pada gambar dibawah ini y = x R² =.994 Rata - rata (a) y = x R² = Menit (b)
17 y = x R² = Menit (c) y = x R² = Menit (d) y = x R² = Menit (e)
18 y = -56.4x R² = Menit (f) Gambar 4.13 variasi waktu (a).5 Menit (b) 1 Menit (c) 2 Menit (d) 3 Menit (e) 4 Menit (f) 5 Menit Bilangan Nernstian (mv/dekade) Waktu Pembuatan Elektroda Ag/AgCl.5 Menit 1 Menit 2 Menit 3 Menit 4 Menit 5 Menit Gambar 4.14 Grafik variasi waktu Gambar diatas merupakan daerah linear yang dihasilkan pada masing masing elektroda. Dari tabel tersebut dapat dilihat nilai bilangan Nernst yang dihasilkan, sedangkan pada daerah non-linear dapat diketahui limit deteksi yang dihasilkan. Pada Gambar 4.15 merupakan nilai limit deteksi yang mampu dihasilkan pada masing masing elektroda.
19 LOD (x 1-6 M) Limit Deteksi Menit 1 Menit 2 Menit 3 Menit 4 Menit Waktu Pembuatan Elektroda Ag/AgCl 5 Menit Gambar 4.15 Limit deteksi elektroda Ag/AgCl Hasil Pengujian Voltametri Siklik Pada pengujian voltameti siklik, parameter yang digunakan sama dengan pengujian sebelumnya dengan menggunakan 3 jenis elektroda dan potensial yang digunakan antara (-1.5 V) sampai (1.5 V) dengan scan rate 1 mv/s serta satu kali cycles. Data yang ditampilkan didapat dengan membuat kurva hubungan antara arus terhadap potensial (I vs E) yang ditampilkan pada Gambar I (A/cm2) Current (A) (.5 Menit) Current (A) (1 Menit) -.5 Current (A) (2 Menit) Current (A) (3 Menit) -.1 Current (A) (4 Menit) Current (A) (5 Menit) E (Volt) Gambar 4.16 Voltamogram arus vs potensial (I vs E)
20 52 Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat puncak oksidasi ataupun reduksi yang dihasilkan oleh masing masing elektroda tidak menunjukkan perbedaan, dimana pada puncak arus oksidasi berada pada kisaran 5,16 ma. Hal tersebut dapat dikatakan pada perbedaan waktu proses klorinasi tidak mempengaruhi arus maupun potensial yang dihasilkan, sehingga pada proses oksidasi dapat diperkirakan ketebalan AgCl yang terbentuk akan mempunyai nilai yang hampir sama. Tabel 4.6 Puncak oksidasi dan reduksi Waktu Pembuatan Oksidasi Reduksi Arus (ma) Potensial (V) Arus (ma) Potensial (V).5 Menit Menit Menit Menit Menit Menit Karakterisasi dan Analisa Hasil Pengujian Hasil pengukuran potensial dan karakterisasi elektroda Ag/AgCl yang meliputi penentuan bilangan Nernst, daerah linear dan batas deteksi ditunjukkan pada Tabel 4.8 yang diperoleh dari kurva hubungan antara terhadap potensial sel yang terukur. Tabel 4.7 Data pengujian elektroda Ag/AgCl variasi waktu Waktu Bilangan Nernst Limit Deteksi R 2 Pembuatan (mv/dekade) (x 1-6 M),5 Menit 51,34 1 M 1-5 M,994 4,79 1 Menit 51,33 1 M 1-5 M,997 4,57 2 Menit 51,45 1 M 1-5 M,9944 4,17 3 Menit 54,25 1 M 1-5 M,9952 4,79 4 Menit 54,8 1 M 1-5 M,9954 5,75 5 Menit 56,4 1 M 1-5 M,9951 5,25
21 53 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat semakin lama waktu pada proses klorinasi maka semakin mendekati kepekaan yang Nernstian yaitu 59 mv/dekade, namun secara teori diantara hasil tersebut masih memenuhi harga bilangan Nernst untuk anion monovalen dalam pengukuran yaitu sebesar 5-6 mv/dekade (Wroblewski, 25). Dalam hal ini, waktu proses klorinasi selama,5 menit menunjukkan nilai yang lebih optimum, karena untuk mempercepat proses klorinasi. Pada pengujian voltametri siklik yang telah dilakukan, puncak arus yang dihasilkan pada masing masing elektroda menunjukkan nilai yang hampir sama. Hal tersebut dapat dilihat pada proses oksidasi menghasilkan puncak arus yang sangat mirip, sehingga dapat diperkirakan ketebalan AgCl yang terbentuk tidak menunjukkan perbedaan (Peng, dkk, 29) Arus (ma) Arus (ma) 1.5 Menit 1 Menit 2 Menit 3 Menit 4 Menit 5 Menit Waktu Pembuatan Elektroda Ag/AgCl Gambar 4.17 Grafik puncak oksidasi Berdasarkan data hasil pengujian diatas, proses klorinasi selama.5 menit merupakan hasil yang lebih optimum. Hal tersebut dipilih karena sudah memenuhi harga bilangan Nernst sesuai standar dan untuk mempercepat waktu proses pembuatan (Wroblewski, 25).
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ELEKTRODA Ag/AgCl MENGGUNAKAN LARUTAN KCl
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ELEKTRODA Ag/AgCl MENGGUNAKAN LARUTAN KCl FAISAL RAHMAN NIM : 41312120083 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2017 LAPORAN TUGAS AKHIR
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian studi voltametri siklik asam urat dengan menggunakan elektroda nikel sebagai elektroda kerja ini bertujuan untuk mengetahui berbagai pengaruh dari parameter yang ada
Lebih terperinci4 Hasil dan Pembahasan
4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Karakterisasi Elektroda Berdasarkan penelitian sebelumnya, komposisi optimum untuk elektroda pasta karbon yaitu grafit:parafin adalah 7:3 dan komposisi ini juga yang digunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakterisasi Elektroda di Larutan Elektrolit Pendukung Elektroda pasta karbon yang dimodifikasi dengan silika dan lapis tipis raksa dikarakterisasi di larutan elektrolit
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penelitian Program Studi
34 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.1.1 Lokasi Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penelitian Program Studi Magister Kimia Terapan Universitas Udayana. 4.1.2 Waktu Penelitian
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakterisasi Elektroda di Larutan Elektrolit Pendukung Elektroda pasta karbon lapis tipis bismut yang dimodifikasi dengan silika dikarakterisasi di larutan elektrolit pendukung
Lebih terperinciANALISIS KINERJA ELEKTRODA KAWAT TERLAPIS POLIPIROL-ASPARTAT SEBAGAI SENSOR ASPARTAT SECARA POTENSIOMETRI ABSTRAK
ANALISIS KINERJA ELEKTRODA KAWAT TERLAPIS POLIPIROL-ASPARTAT SEBAGAI SENSOR ASPARTAT SECARA POTENSIOMETRI Abdul Karim, Abd. Wahid Wahab, Musfirah Jurusan Kimia FMIPA UNHAS, Jl.Perintis Kemerdekaan Km.10
Lebih terperinci4 Hasil dan Pembahasan
4 Hasil dan Pembahasan Hasil dan pembahasan dari penelitian ini terdiri dari tiga bagian, yaitu karakterisasi elektroda, tahap pengukuran, dan uji keakuratan analisis. Karakterisasi elektroda terdiri dari
Lebih terperinciBab III Metodologi Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian III.1 Deskripsi Cara Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai dari tahap penelusuran literatur pendukung, perumusan topik, percobaan secara laboratorium dan penyusunan disertasi.
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Deskripsi Topik Penelitian dan Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Deskripsi Topik Penelitian dan Latar Belakang Setiap tahun produksi dan penggunaan surfaktan di dunia mencapai beberapa juta ton, 70% di antaranya adalah surfaktan anionik yang digunakan
Lebih terperinciMetodologi Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian III.1. Tahapan Penelitian Penelitian ini dibagi menjadi 3 tahapan. Pertama adalah pembuatan elektroda pasta karbon termodifikasi diikuti dengan karakterisasi elektroda yang
Lebih terperinci4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4 HASIL DAN PEMBAHASAN Secara garis besar, penelitian ini terdiri dari tiga tahapan. Tahap yang pertama adalah pembuatan elektroda dan karakterisasi elektroda. Karakterisasi elektroda ini meliputi penentuan
Lebih terperinciLaboratorium Analitik, Universitas Hasanuddin Kampus UNHAS Tamalanrea, Makassar, *
KARAKTERISASI ELEKTRODA SELEKTIF ION (ESI) Pb(II) TIPE KAWAT TERLAPIS BERBASIS D 2 EHPA SERTA APLIKASINYA PADA PENENTUAN KADAR Pb DALAM AIR LAUT PAOTERE Hardianti*, Wahid Wahab, Maming Laboratorium Analitik,
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN KATA PENGANTAR... HALAMAN INTISARI... HALAMAN ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciBab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab IV asil Penelitian dan Pembahasan IV.1 Pelapisan Elektrode dengan Polipirol Dalam penelitian ini dibuat elektrode kawat emas terlapis polipirol dengan tiga jenis ionofor untuk penentuan surfaktan ads,
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan mengukur potensial campuran elektrolit K 3 Fe(CN) 6 dan K 4 Fe(CN) 6
45 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakterisasi Elektroda Ag/AgCl Karakterisasi elektroda Ag/AgCl dilakukan untuk mengetahui apakah elektroda yang akan digunakan layak untuk pengukuran. Pengukuran dilakukan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. karakterisasi elektroda pembanding Ag/AgCl. 2) Pembuatan EPK tanpa
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dibagi empat tahap yang meliputi: 1) Pembuatan dan karakterisasi elektroda pembanding Ag/AgCl. 2) Pembuatan EPK tanpa modifikasi dan optimasi
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
18 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Alat-Alat yang Digunakan 1. Kaca arloji 2. Spatula 3. Sendok sungu 4. Gelas beker 250 ml 5. Gelas beker 100 ml 6. Labu takar 250 ml 7. Labu takar 100 ml 8. Labu takar 25
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 ISBN : Surabaya, 25 Pebruari PEMBUATAN ELEKTRODA PEMBANDING Ag/AgCl
PEMBUATAN ELEKTRODA PEMBANDING Ag/AgCl Pirim Setiarso Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya ABSTRAK Telah dibuat elektroda pembanding Ag/AgCl dari kawat Ag diameter 0.4 mm dan panjang 4 cm. Elektrodeposisi
Lebih terperinciTEKNIK VOLTAMETRI PELUCUTAN ANODIK UNTUK PENENTUAN KADAR LOGAM Pb, Cd, DAN Cu PADA AIR LAUT PELABUHAN BENOA
TEKNIK VOLTAMETRI PELUCUTAN ANODIK UNTUK PENENTUAN KADAR LOGAM Pb, Cd, DAN Cu PADA AIR LAUT PELABUHAN BENOA SKRIPSI Oleh : I Wayan Hermawan NIM. 1108105010 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciDAFTAR TABEL. 2. Nilai Arus Puncak Oksidasi Senyawa Trifeniltimah(IV) Klorida menggunakan Voltammetri Siklik pada Variasi Elektroda Kerja...
DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Nilai ip dan Ep Pengukuran Blangko menggunakan Variasi Elektroda Kerja dengan Teknik Voltammetri Siklik dan Voltammetri Gelombang Persegi... 22 2. Nilai Arus Puncak Oksidasi
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Voltametri
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Voltametri Voltametri merupakan salah satu teknik elektroanalitik dengan prinsip dasar elektrolisis. Elektroanalisis merupakan suatu teknik yang berfokus pada hubungan antara besaran
Lebih terperinciDitimbang 1,3609 gram padatan KH2PO4 dengan menggunakan
59 Lampiran 1. Pembuatan Larutan 1. Larutan NaOH 1 M Ditimbang 4 gram padatan NaOH menggunakan kaca arloji, kemudian dimasukkan dalam gelas beker 1 ml dan dilarutkan dengan akuades. Kemudian dipindahkan
Lebih terperinciChOx. Cholesterol + O 2 3one. 4-cholesten- + H 2 O 2. H 2 O 2 O 2 + 2H + + 2e - Gambar 14 Mekanisme reaksi katalisis enzimtik pada kolesterol [37]
Cholesterol + O 2 3one ChOx H 2 O 2 O 2 + 2H + + 2e - + H 2 O 2 4-cholesten- Gambar 14 Mekanisme reaksi katalisis enzimtik pada kolesterol [37] Karakterisasi SEM Morfologi permukaan elektroda kerja diobservasi
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 2 Skema Pembuatan elektrode pasta karbon.
3 Pasta dimasukkan ke ujung tabung hingga penuh dan padat. Permukaan elektrode dihaluskan menggunakan ampelas halus dan kertas minyak hingga licin dan berkilau (Gambar 2). Gambar 2 Skema Pembuatan elektrode
Lebih terperinci2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Teknik Voltametri dan Modifikasi Elektroda
2 Tinjauan Pustaka 2.1 Teknik Voltametri dan Modifikasi Elektroda Teknik elektrometri telah dikenal luas sebagai salah satu jenis teknik analisis. Jenis teknik elektrometri yang sering digunakan untuk
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi peralatan gelas yang umum digunakan dalam analisis. Selain itu digunakan
Lebih terperinciPEMBUATAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT UNTUK ANALISIS LOGAM
PEMBUATAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT UNTUK ANALISIS LOGAM Fe(II) DENGAN ION PENGGANGGU Zn(II) DAN Cd(II) SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY MANUFACTURE OF ZEOLITE MODIFIED CARBON PASTE
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mulai abad 20, memberikan dampak positif dalam hal kemudahan akses disegala bidang serta dampak negatif berkaitan dengan menurunnya kualitas lingkungan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SENSOR VOLTAMMETRI OKSIGEN TERLARUT DENGAN ELEKTRODA KERJA PLATINA DAN EMAS MENGGUNAKAN LARUTAN ELEKTROLIT ASAM SULFAT SKRIPSI.
PENGEMBANGAN SENSOR VOLTAMMETRI OKSIGEN TERLARUT DENGAN ELEKTRODA KERJA PLATINA DAN EMAS MENGGUNAKAN LARUTAN ELEKTROLIT ASAM SULFAT SKRIPSI Oleh Fani Atrica Suwita NIM 101810301007 JURUSAN KIMIA FAKULTAS
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2011 sampai Maret 2012 di laboratorium
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2011 sampai Maret 2012 di laboratorium Kimia Analitik dan laboratorium Kimia Anorganik Fakultas
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC)
39 HASIL DAN PEMBAHASAN Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC) Hasil karakterisasi dengan Difraksi Sinar-X (XRD) dilakukan untuk mengetahui jenis material yang dihasilkan disamping menentukan
Lebih terperinciBAB III DASAR TEORI. mengalami pengkristalan dan dapat menimbulkan gout. Asam urat mempunyai peran
9 BAB III DASAR TEORI 3.1 Asam Urat Asam urat (uric acid) adalah senyawa turunan purina dengan rumus kimia C5H4N4O3 dan rasio plasma antara 3,6 mg/dl (~214 µmol/l) dan 8,3 mg/dl (~494 µmol/l) (1 mg/dl
Lebih terperinciBAB IV HASIL YANG DICAPAI PENELITIAN
27 BAB IV HASIL YANG DICAPAI PENELITIAN 4.1 PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas tentang analisis data penelitian dampak abu vulkanik gunung Sinabung terhadap laju korosi pada logam seng (Zn). Untuk
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2011 sampai dengan Maret 2012 di
23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2011 sampai dengan Maret 2012 di Laboratorium Kimia Analitik dan Laboratorium Kimia Anorganik Jurusan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. uap yang rendah bersifat racun dengan rumus (C 6 H 5 ) 3 SnCl. Senyawa ini mudah
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Trifeniltimah(IV) Klorida Trifeniltimah(IV) klorida merupakan senyawa padatan berwarna dengan tekanan uap yang rendah bersifat racun dengan rumus (C 6 H 5 ) 3 SnCl. Senyawa ini
Lebih terperinciOptimalisasi dan Karakterisasi Elektroda Selektif Ion Ni(II) Tipe Kawat TerlapisBerbasis D2EHPA untuk Analisis Kadar Logam Ni(II)
Optimalisasi dan Karakterisasi Elektroda Selektif Ion Ni(II) Tipe Kawat TerlapisBerbasis D2EHPA untuk Analisis Kadar Logam Ni(II) Nur Hasni 1 *, Wahid Wahab 1, Maming 2 Jurusan Kimia, Fakultas Matematika
Lebih terperinci3 Metodologi Penelitian
3 Metodologi Penelitian 3.1 Tahapan Penelitian Penelitian ini bertujuan mengembangkan metoda analisis menggunaan elektroda pasta karbon untuk penentuan p-nitofenol Secara umum penelitian ini dibagi menjadi
Lebih terperinciPEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ELEKTRODA SELEKTIF ION CdCl 3 - TIPE KAWAT TERLAPIS BERBASIS ALIQUAT 336-CdCl 3
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ELEKTRODA SELEKTIF ION CdCl 3 TIPE KAWAT TERLAPIS BERBASIS ALIQUAT 336CdCl 3 Shanti Puspitaningrum, Atikah*, Qonitah Fardiyah Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : Vivi Andriani NIM Dosen Pembimbing Utama : Drs. SISWOYO, M.Sc., PhD. Dosen Pembimbing Anggota : Drs. ZULFIKAR, PhD.
SKRIPSI PENGEMBANGAN SENSOR VOLTAMETRI N 2 O DENGAN Vivi Andriani NIM 031810301047 Dosen Pembimbing Utama : Drs. SISWOYO, M.Sc., PhD. Dosen Pembimbing Anggota : Drs. ZULFIKAR, PhD. PENGEMBANGAN SENSOR
Lebih terperinciTHE PREPARATION OF AN IODATE SELECTIVE ELECTRODE USING SILVER IODATE AS THE ACTIVE AGENT IN A CHITOSAN SUPPORT
284 Indo. J. Chem., 27, 7 (3), 284-288 THE PREPARATION OF AN IODATE SELECTIVE ELECTRODE USING SILVER IODATE AS THE ACTIVE AGENT IN A CHITOSAN SUPPORT Perancangan Elektroda Selektif Ion Iodat Menggunakan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2012 sampai Januari 2013 di
27 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2012 sampai Januari 2013 di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Lampung.
Lebih terperinciMekanisme Pembentukan Lapisan ZnO
Mekanisme Pembentukan Lapisan ZnO Grafik Chrono Amperometry pada berbagai pontensial (-0,5 V hingga -1,5V vs Ag/AgCl) Grafik Chrono Amperometry Elektrodeposisi ITO Glass pada pontensial -0,5 V hingga-1,5v
Lebih terperinciSenin, 26 Maret Anita Muji Rahayu Pembimbing : Dr. rer. nat. Fredy Kurniawan, M.Si
Senin, 26 Maret 2012 Anita Muji Rahayu 1408100073 Pembimbing : Dr. rer. nat. Fredy Kurniawan, M.Si Sistematika Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan PENDAHULUAN Kromium Pencemaran Logam
Lebih terperinciVOLTAMETRI. Disampaikan pada Kuliah Metode Pemisahan dan Analisis Kimia Pertemuan Ke 7.
VOLTAMETRI Disampaikan pada Kuliah Metode Pemisahan dan Analisis Kimia Pertemuan Ke 7 siti_marwati@uny.ac.id Definisi Pengembangan metode Polarografi Pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran arus sebagai
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2014 di
23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2014 di Laboratorium Kimia Analitik FMIPA Universitas Lampung. B. Alat dan Bahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan teori tentang analisis elektrokimia, sel elektrokimia, larutan elektrolit, jenis jenis elektroda, potensiometri, voltammetri, potentiostatic
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Karakterisasi Elektroda Pembanding Ag/AgCl
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakterisasi Elektroda Pembanding Ag/AgCl Elektroda pembanding Ag/AgCl yang telah dibuat ditampilkan seperti pada Gambar 5.1. Gambar 5.1 Elektroda pembanding Ag/AgCl Voltamogram
Lebih terperinciKata Kunci : logam berat, voltametri pelucutan anodik gelombang persegi, kangkung air
ABSTRAK Analisis logam berat Pb(II), Cu(II), dan Fe(III) dilakukan dengan metode voltametri pelucutan anodik gelombang persegi (Square Wave Anodic Stripping Voltammetry). Elektroda glassy carbon digunakan
Lebih terperinciRespon Ganda Elektrode Kawat Emas Terlapis Polipirol Terhadap Kation Dan Anion Dari Surfaktan Nads
Abdul Haris Watoni/J. Prog. Kim. Si. 2011, 1 (2): 110-119 Respon Ganda Elektrode Kawat Emas Terlapis Polipirol Terhadap Kation Dan Anion Dari Surfaktan Nads Abdul Haris Watoni 1) * 1) Jurusan Kimia, FMIPA,
Lebih terperinciStudi Awal Pemanfaatan Puncak Oksidasi dari Produk Reduksi p-nitrofenol untuk Analisis p-nitrofenol secara Voltametri. Skripsi
Studi Awal Pemanfaatan Puncak Oksidasi dari Produk Reduksi p-nitrofenol untuk Analisis p-nitrofenol secara Voltametri Skripsi ROKHMATURROKHMAN NIM : 10500013 PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN. 250 ml dan diencerkan dengan akuades hingga tanda batas. 100 ml dan diencerkan dengan akuades hingga tanda batas.
45 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Pembuatan Larutan 1. Larutan NaOH 1 M Ditimbang 4 gram padatan NaOH menggunakan kaca arloji, kemudian dimasukkan dalam gelas beker 100 ml dan dilarutkan dengan akuades. Kemudian
Lebih terperinciPEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ELEKTRODA SELEKTIF ION SULFAT TIPE KAWAT TERLAPIS BERBASIS PIROPILIT. Syafira Ayu Deviana, Qonitah Fardiyah*, Atikah
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 1, No. 1, pp. 22-28 UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received, 7 January 2013, Accepted, 10 January 2013, Published online, 1 February 2013 PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ELEKTRODA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Voltametri adalah salah satu metode elektroanalitik dimana informasi mengenai analit diperoleh dari pengukuran arus sebagai fungsi dari potensial yang diterapkan.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SENSOR OKSIGEN TERLARUT MENGGUNAKAN ELEKTRODA KERJA KARBON-PALADIUM (C-Pd) SECARA VOLTAMMETRI SIKLIK SKRIPSI
PENGEMBANGAN SENSOR OKSIGEN TERLARUT MENGGUNAKAN ELEKTRODA KERJA KARBON-PALADIUM (C-Pd) SECARA VOLTAMMETRI SIKLIK SKRIPSI Oleh Mohamad Bayu Setiawan NIM 101810301041 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN
Lebih terperinciPreparasi Lapisan Tipis ZnO Dengan Metode Elektrodeposisi Untuk Aplikasi Solar Cell
Preparasi Lapisan Tipis ZnO Dengan Metode Elektrodeposisi Untuk Aplikasi Solar Cell Oleh: Hanif Mubarok 2310100049 Yusuf Hasan Habibie 2310100137 Pembimbing : Ir. Minta Yuwana, MS. Prof. Dr. Ir. Heru Setyawan,
Lebih terperinciPEMBUATAN ESI IODAT MENGGUNAKAN MEMBRAN KITOSAN SEBAGAI PENDUKUNG BAHAN AKTIF PADA PERMUKAAN BATANG GRAFIT
112 PEMBUATAN ESI IODAT MENGGUNAKAN MEMBRAN KITOSAN SEBAGAI PENDUKUNG BAHAN AKTIF PADA PERMUKAAN BATANG GRAFIT Preparation of ISE Iodate using Chitosan Membrane as A Supporting Active Agent on Graphite
Lebih terperinciPEMANFAATAN ZEOLIT TERAKTIVASI SEBAGAI BAHAN AKTIF SENSOR POTENSIOMETRI ION SULFAT
Chem. Prog. Vol. 7, No. 2. November 2014 PEMANFAATAN ZEOLIT TERAKTIVASI SEBAGAI BAHAN AKTIF SENSOR POTENSIOMETRI ION SULFAT Qonitah Fardiyah 1, Atikah 1 dan Rivaatun Dwi N 1 1 Jurusan Kimia, Fakultas Matematika
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teknik Voltametri Teknik voltametri digunakan untuk menganalisis analit berdasarkan pengukuran arus sebagai fungsi potensial. Hubungan antara arus terhadap potensial divisualisasikan
Lebih terperinciPengaruh Penambahan KH 2 PO 4 Pada Pembuatan Elektroda Selektif Ion Fosfat sebagai Pengganti Metode Spektrofotometri Dalam Penentuan Fosfat
Iyabu dan Duengo, Pengaruh Penambahan KH 2 PO 4...543 Pengaruh Penambahan KH 2 PO 4 Pada Pembuatan Elektroda Selektif Ion Fosfat sebagai Pengganti Metode Spektrofotometri Dalam Penentuan Fosfat Hendri
Lebih terperinciLaporan Kimia Analitik KI-3121
Laporan Kimia Analitik KI-3121 PERCOBAAN 5 SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Nama : Kartika Trianita NIM : 10510007 Kelompok : 1 Tanggal Percobaan : 19 Oktober 2012 Tanggal Laporan : 2 November 2012 Asisten
Lebih terperinciKIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 2, No. 1, pp , UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 2, No. 1, pp. 313-319, UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received 27 August 2014, Accepted 27 August 2014, Published online 28 August 2014 PENGARUH KONSENTRASI CETYLTRIMETHYLAMMONIUM
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk modifikasi elektroda pasta karbon menggunakan zeolit, serbuk kayu, serta mediator tertentu. Modifikasi tersebut diharapkan mampu menunjukkan sifat
Lebih terperinciPenggunaan Elektroda Pasta Karbon Termodifikasi Kurkumin untuk Analisis Timbal (Ii) Secara Stripping Voltammetry
Termodifikasi Kurkumin untuk Analisis Timbal (Ii) Secara Stripping Voltammetry Sri Hastuti 1, Abu Masykur 2, Rini Apriliani 1 1 Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA, 2 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Sebelas
Lebih terperinci2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Teknik Voltametri
2 Tinjauan Pustaka 2.1 Teknik Voltametri Teknik voltametri adalah salah satu teknik analisis yang sering digunakan di bidang kimia analitik. Pada teknik ini, arus dari elektroda kerja diukur sebagai fungsi
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Alat-Alat yang Digunakan 1. Gelas beker 100 ml 2. Pipet ukur 10 ml 3. Pipet ukur 5 ml 4. Pipet tetes 5. Gelas arloji 6. Pengaduk kaca 7. Labu takar 100 ml 8. Labu takar 250
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 PENGAMATAN VISUAL Pengamatan visual dilakukan terhadap sampel sebelum dilakukan proses anodisasi dan setelah proses anodisasi. Untuk sampel yang telah mengalami proses anodisasi,
Lebih terperinciY. Maulidah, et al., ALCHEMY jurnal penelitian kimia, vol. 10, no. 1, hal. 1-10
BATCH INJECTION POTENTIOMETRY ASAM ASPARTAT, ASAM GLUTAMAT DAN ARGININ MENGGUNAKAN ELEKTRODA TUNGSTEN OKSIDA (BATCH INJECTION POTENTIOMETRY ASPARTIC ACID, GLUTAMIC ACID AND ARGININE USING TUNGSTEN OXIDE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam memainkan peranan sebagai neurotransmiter yang dapat mempengaruhi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dopamin adalah salah satu senyawa katekolamin yang paling signifikan dalam memainkan peranan sebagai neurotransmiter yang dapat mempengaruhi fungsi otak (Deng, 2011).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Penelitian penganalisaan korosi stainless stee 316L dilakukan di laboratorium material termaju, Teknik Mesin Universitas Mercu Buana Meruya dan di laboratorium
Lebih terperinciHasil Penelitian dan Pembahasan
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan IV.1 Pengaruh Arus Listrik Terhadap Hasil Elektrolisis Elektrolisis merupakan reaksi yang tidak spontan. Untuk dapat berlangsungnya reaksi elektrolisis digunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengujiaan 4.1.1. Pengujian Ketebalan Lapisan Dengan Coating Gauge Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui tebal lapisan yang terdapat pada spesimen dengan menggunakan
Lebih terperinci4 Hasil dan Pembahasan
4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Sintesis Padatan TiO 2 Amorf Proses sintesis padatan TiO 2 amorf ini dimulai dengan melarutkan titanium isopropoksida (TTIP) ke dalam pelarut etanol. Pelarut etanol yang digunakan
Lebih terperinciJurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya Jl. Veteran Malang 65145
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 2, No. 2, pp.560-566 - UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received, 9 September 2013, Accepted, 30 September 2013, Published online, 7 Oktober 2013. KARAKTERISASI ELEKTRODA SELEKTIF
Lebih terperinciANALISIS LOGAM Fe(II) DALAM SAMPEL AIR SUNGAI X DENGAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY STANDAR ADISI
ANALISIS LOGAM Fe(II) DALAM SAMPEL AIR SUNGAI X DENGAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY STANDAR ADISI ANALYSIS OF Fe(II) IN THE RIVER WATER SAMPLES X WITH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting bagi tubuh (Campbell et al, 2000). Pada saat ini. kosmetik (Motlagh dan Noroozifar, 2003). Oleh karena itu metode analisis
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Asam askorbat atau lebih dikenal dengan nama vitamin C merupakan nutrisi yang penting bagi tubuh (Campbell et al, 2000). Pada saat ini penggunaannya sangat luas terutama
Lebih terperinciDESAIN ELEKTRODA SELEKTIF ION (ESI)- SALISILAT UNTUK ANALISIS ASPIRIN ABSTRAK
DESAIN ELEKTRODA SELEKTIF ION (ESI)- SALISILAT UNTUK ANALISIS ASPIRIN Abd.Wahid Wahab, Ahyar, dan Maria Leri Jurusan Kimia FMIPA Universitas Hasanuddin Jl.Perintis Kemerdekaan Km-10 Makassar,90245.Fax.0411-588551
Lebih terperinciSkripsi Sarjana Kimia NUR AFRIYANTI
PENENTUAN Cu DAN Zn PADA BUAH APEL (Malus Sylvestris Mill) DAN BUAH MELON (Cucumis melo L) DENGAN METODA VOLTAMMETRI STRIPPING ADSORPTIF (AdSV) Skripsi Sarjana Kimia Oleh : NUR AFRIYANTI 0910412028 JURUSAN
Lebih terperinciSTUDI VOLTAMETRI SIKLIK SODIUM DEDOCYL BENZEN SULFONAT DALAM BERBAGAI ELEKTRODA DAN ELEKTROLIT PENDUKUNG
Jurnal Teknologi Pengelolaan Limbah (Journal of Waste Management Technology), ISSN 1410-9565 Volume 15 Nomor 1, Juli 2012 (Volume 15, Number 1, July, 2012) Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (Radioactive
Lebih terperinciPEMBUATAN DAN KARAKTERISASI SENSOR POTENSIOMETRI RHODAMIN B BERBASIS KITOSAN DENGAN PLASTICIZER DIOKTIL SEBAKAT (DOS) ABSTRAK ABSTRACT
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 1, No. 1, pp. 78-84 UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received, 7 January 2013, Accepted, 14 January 2013, Published online, 1 February 2013 PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI SENSOR POTENSIOMETRI
Lebih terperinciPengaruh Rapat Arus dan Asam Borat terhadap Kualitas dan Morfologi Hasil Elektrodeposisi Kobal pada Substrat Tembaga
Pengaruh Rapat Arus dan Asam Borat terhadap Kualitas dan Morfologi Hasil Elektrodeposisi Kobal pada Substrat Tembaga Siti Elin Huriyati, Abdul Haris, Didik Setiyo Widodo Laboratorium Kimia Analitik, Jurusan
Lebih terperinciTITRASI POTENSIOMETRI
TITRASI PTENSIMETRI TITRASI PTENSIMETRI I. TUJUAN PERCBAAN Menentukan titik ekivalen secara potensiometri. II. DASAR TERI Suatu eksperimen dapat diukur dengan menggunakan dua metode yaitu, pertama (potensiometri
Lebih terperinciPERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph)
PERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph) I. Tujuan. Membuat kurva hubungan ph - volume pentiter 2. Menentukan titik akhir titrasi 3. Menghitung kadar zat II. Prinsip Prinsip potensiometri didasarkan pada
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Metode Pemisahan dan Analisis Kimia (2 sks) Kode Mata Kuliah : SKM 205 Waktu Pertemuan : 2 50 menit Pertemuan ke : 1 A. Kompetensi Dasar : Memahami berbagai metode
Lebih terperinciKegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis
1 Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis Capaian Pembelajaran Menguasai teori aplikasi materipelajaran yang diampu secara mendalam pada sel elektrolisis Subcapaian pembelajaran: 1. Mengamati reaksi yang
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING TAHUN 1 JUDUL. Dibiayai oleh Dana DIPA Politeknik Negeri Sriwijaya Dengan Kontrak Nomor: 3001/PL6.2.
LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING TAHUN 1 JUDUL APLIKASI METODE POTENSIOMETRI DAN VOLTAMETRI UNTUK PENENTUAN KARBON ORGANIK TOTAL DAN LOGAM BERAT PADA TANAH Tahun ke-1 dari rencana 2 tahun Dibiayai oleh
Lebih terperinciPengaruh Parameter Proses Pelapisan Nikel Terhadap Ketebalan Lapisan
Pengaruh Parameter Proses Pelapisan Nikel Terhadap Ketebalan Lapisan Bambang Santosa dan Martijanti Syamsa Jurusan Teknik Mesin, Universitas Jenderal Achmad Yani, Bandung Email: martijanti@yahoo.co.id
Lebih terperinciKata Kunci: Elektroda pasta karbon termodifikasi kitosan, Cr(VI), Fe(II), Zn(II), Voltametri
UNESA Journal of Chemistry Vol. 3, No. 3, September 214 PEMBUATAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI KITOSAN UNTUK ANALISIS LOGAM Cr(VI) DENGAN ION PENGGANGGU Fe(II) DAN Zn(II) SECARA CYCLIC STRIPPING
Lebih terperinciElektrokimia. Sel Volta
TI222 Kimia lanjut 09 / 01 47 Sel Volta Elektrokimia Sel Volta adalah sel elektrokimia yang menghasilkan arus listrik sebagai akibat terjadinya reaksi pada kedua elektroda secara spontan Misalnya : sebatang
Lebih terperinciOptimalisasi Komposisi Membran Dan Karakteristik Elektroda Selektif Ion Cu(II) Tipe Kawat Terlapis Berbasis D2EHPA Untuk Analisis Logam Cu(II) ABSTRAK
Optimalisasi Komposisi Membran Dan Karakteristik Elektroda Selektif Ion Cu(II) Tipe Kawat Terlapis Berbasis D2EHPA Untuk Analisis Logam Cu(II) Lutfiana 1 *, Wahid Wahab 2, Maming 2 Jurusan Kimia, Fakultas
Lebih terperinciKIMIA ANALITIK (Kode : B-13)
MAKALAH PENDAMPING KIMIA ANALITIK (Kode : B-13) ISBN : 978-979-1533-85-0 ELEKTRODA KARBON TERMODIFIKASI POLIPIROL/EKSTRAK Brassica chinensis L. UNTUK PENENTUAN RHODAMIN B MENGGUNAKAN TEKNIK VOLTAMETRI
Lebih terperinciBAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan prosedur pengujian pada Bab III maka didapatkan hasil pengujian Imersi, Potensiodinamik dan SEM sebagai berikut : 4.1 Hasil Pengujian Immerse Dari hasil
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 12. Hubungan Tegangan Membran terhadap Variasi Suhu pada Konsentrasi 100 mm Larutan NaCl, MgCl 2 dan AlCl 3
9 HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Perlakuan Pasif untuk Tegangan Membran 1.1 Tinjauan Perlakuan Variasi Konsentrasi Gambar 11 memperlihatkan grafik tegangan membran telur terhadap variasi konsentrasi larutan
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR FENOL DALAM AIR MENGGUNAKAN SENSOR FENOL (DETERMINATION OF PHENOL IN WATER USING PHENOL SENSOR)
PENENTUAN KADAR FENOL DALAM AIR MENGGUNAKAN SENSOR FENOL (DETERMINATION OF PHENOL IN WATER USING PHENOL SENSOR) Aulia Ayuning Tyas, Zuhrotul Aini, Wulan Sekilas Wari, Rizal Nur Huda, Ani Mulyasuryani Fakultas
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN ANALISA
30 BAB 4 HASIL DAN ANALISA 4.1 Hasil Pengujian Polarisasi Potensiodinamik 4.1.1 Data Laju Korosi (Corrosion Rate) Pengujian polarisasi potensiodinamik dilakukan berdasarkan analisa tafel dan memperlihatkan
Lebih terperinciPengaruh Asam Amino Glisin dan Histidin Terhadap Nilai Koefisien Selektivitas EKT Polipirol-Glutamat Sebagai Sensor Potensiometrik
Indonesia Chimica Acta,, ISSN 2085-014X Vol. 2. No.2, Desember 2009 Pengaruh Asam Amino Glisin dan Histidin Terhadap Nilai Koefisien Selektivitas EKT Polipirol-Glutamat Sebagai Sensor Potensiometrik Abdul
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
6 lapisan (N) dengan melihat spektrum difraksinya. Persamaan yang digunakan dalam penentuan ciri fisika-kimia diatas adalah: 2d sin L L c 002 a 100 N L K / cos K / cos Ket : d = Jarak antar lapisan (nm)
Lebih terperinciPembuatan Elektroda Karbon Polipirol Termodifikasi Asam Humat untuk Penentuan Formalin
Pembuatan Elektroda Karbon Polipirol Termodifikasi Asam umat untuk Penentuan Formalin Sri Endarwati Fredy, Kurniawan* Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. memiliki sifat antikanker karena efek sitotoksiknya terhadap sel kanker. Zat
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Senyawa Klorambusil Klorambusil merupakan salah satu zat pengalkil, yaitu kelompok senyawa yang memiliki sifat antikanker karena efek sitotoksiknya terhadap sel kanker. Zat pengalkil
Lebih terperinciPEMBUATAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI KITOSAN UNTUK ANALISIS Cr(VI) SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY
PEMBUATAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI KITOSAN UNTUK ANALISIS Cr(VI) SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY MANUFACTURE OF CHITOSAN MODIFIED CARBON PASTE ELECTRODE FOR THE ANALYSIS OF Cr(VI) IN CYCLIC
Lebih terperinci