BAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN
|
|
- Ratna Setiawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II : MEKANISME KOROSI dan MICHAELIS MENTEN 4 BAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN Di alam bebas, kebanyakan logam ditemukan dalam keadaan tergabung secara kimia dan disebut bijih. Oleh karena keberadaan bijih di kerak bumi sudah ada sejak bumi terbentuk, maka kita boleh beranggapan bahwa kondisi kimia dari bijih ditentukan oleh kehendak alam dan mengatakan bahwa bijih berada dalam tingkat energi paling rendah. Dengan kata lain bahwa logam yang belum bergabung dengan bahan lain memiliki tingkat energi tinggi. Sehingga karena energi bebas senyawa kimia logam lebih rendah dari energi bebas logam, maka menurut hukum kedua termodinamika kebanyakan logam cenderung turun ke tingkat energi yang lebih rendah dengan bereaksi dengan bahan lain membentuk senyawa logam. Peristiwa turunnya tingkat energi inilah yang kita sebut korosi atau dalam bahasa sehari-hari disebut perkaratan. Mudah tidaknya logam berkarat berkaitan dengan keaktifan logam itu. Makin aktif suatu logam (makin negatif harga potensial elektroda atau energi bebasnya), maka makin mudah pula ia berkarat. Ada logam yang tidak mengalami korosi yaitu seng, alumunium, dan yang termasuk ke dalam kelas logam mulia. Seng dan alumunium yang energi bebasnya lebih negatif daripada besi sebenarnya mengalami korosi, namun karat logam hasil korosi tersebut ternyata melekat kuat pada permukaannya sehingga melindungi logam dari korosi lebih lanjut. Sedangkan untuk logam mulia misalnya emas dan platina, tidak mengalami korosi karena energi bebas keduanya
2 BAB II : MEKANISME KOROSI dan MICHAELIS MENTEN 5 yang bernilai positif yang artinya kedua logam ini tidak terkorosi secara alami di udara yang basah atau lembab. Jika pun terkorosi, laju dari reaksi sangat lambat yang diakibatkan oleh energi bebas aktivasi yang mungkin terlalu besar. Seperti halnya logam mulia, besi yang berabad-abad terendam di dasar kubangan lumpur pun bisa tidak mengalami korosi di alam bebas dikarenakan keterasingannya terhadap oksigen. 2.1 Pengertian Korosi Terdapat banyak definisi dari korosi. Keberagaman akan definisi tersebut disebabkan oleh perbedaan sudut pandang mengenai korosi. Ada yang melihat dari segi prosesnya, ada juga yang melihat dari segi hasil dari proses itu. Berikut beberapa definisi korosi: (1) Korosi adalah reaksi permukaan satu arah (irreversible) dari suatu materi (logam, keramik, polimer) dengan lingkungan yang menghasilkan berkurangnya materi tersebut. [IUPAC] (2) Sebuah proses hilangnya logam oleh reaksi kimia. Jika logamnya besi, maka prosesnya disebut perkaratan. [chemed.chem.purdue.edu/genchem/glossary/c.html] Gambar 2.1 Karat pada logam (3) Serangan kimia atau elektrokimia tahap demi tahap terhadap logam oleh atmosfer, uap, dan lain-lain. [ (4) Aksi kimia yang menyebabkan kehancuran dari permukaan material oleh oksidasi atau kombinasi kimia. [
3 BAB II : MEKANISME KOROSI dan MICHAELIS MENTEN 6 (5) Pelarutan logam yang disebabkan oleh reaksi kimia, biasanya antara air dan pipa logam atau antara dua buah logam yang berbeda. Dalam sistem perairan, korosi dapat menyebabkan kegagalan struktur, kebocoran, dan penurunan kualitas air. [mauiwater.org/glossary.html] Meskipun ada bermacam-macam definisi dari korosi, namun intinya sama, yaitu penurunan mutu logam akibat reaksi elektrokimia dengan lingkungannya dan menyebabkan beberapa kerugian. 2.2 Mekanisme Korosi Semua interaksi antara unsur-unsur dan senyawa-senyawa ditentukan oleh perubahan-perubahan energi bebas yang ada. Perubahan yang terjadi tersebut bisa berlangsung secara spontan dan tidak spontan. Energi bebas merupakan satu-satunya faktor penentu apakah suatu reaksi berlangsung secara spontan atau tidak. Jika suatu zat A ingin berubah menjadi zat B sedangkan energi bebas yang dimilikinya lebih tinggi daripada B, maka perubahan energi yang terjadi adalah secara spontan. Di pihak lain, jika energi bebas A lebih kecil daripada B maka zat A membutuhkan tambahan energi untuk berubah menjadi B. Kebutuhan akan energi tambahan inilah yang menyebabkan perubahan energi berlangsung secara tidak spontan. Korosi merupakan gejala yang timbul akibat adanya perubahan energi, maka korosi bisa terjadi secara spontan maupun tidak spontan. Lebih lanjut, korosi dapat terjadi dalam medium kering dan juga medium basah. Contoh korosi yang berlangsung dalam medium kering adalah penyerangan logam besi oleh gas oksigen (O 2 ) atau gas belerang dioksida (SO 2 ). Dikarenakan sebagian logam di dunia ini memiliki tingkat energi bebas yang lebih tinggi daripada senyawa kimianya, maka dalam tugas akhir
4 BAB II : MEKANISME KOROSI dan MICHAELIS MENTEN 7 ini akan dibahas mengenai korosi yang terjadi pada logam, yang berlangsung secara spontan dan terjadi pada medium basah Teori Keadaan Peralihan Misalkan dua zat A dan B berinteraksi sedemikian rupa untuk membentuk zat baru C dan D. A+B C+D Agar dapat menghasilkan zat-zat baru tersebut, A dan B bukan hanya harus saling sentuh tapi juga harus berpadu secara fisik untuk membentuk suatu zat peralihan AB. Secara teori, keadaan peralihan harus mempunyai energi bebas lebih tinggi dibanding jumlah energi bebas A dan B. Kemudian karena yang dibahas adalah reaksi spontan, maka energi-energi hasil reaksi harus lebih rendah dari energi bebas reaktan. Setelah terbentuk, zat pada keadaan peralihan dapat berubah kembali menjadi reaktan atau terus berubah menjadi hasil reaksi. Gambar 2.2 Diagram Tingkat Energi
5 BAB II : MEKANISME KOROSI dan MICHAELIS MENTEN 8 Proses kebalikan yaitu dari zat C dan D kembali menjadi A dan B dapat terjadi. Namun karena reaksinya bukan reaksi spontan, maka dalam prosesnya harus mendapat pasokan energi bebas. Sehingga meskipun proses kebalikan mungkin terjadi, prosesnya akan berlangsung dengan laju yang lebih rendah daripada laju maju (laju terbentuknya hasil reaksi) Laju Reaksi Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi dalam setiap satuan waktu. Dapat juga didefinisikan sebagai kecepatan berkurangnya konsentrasi pereaksi atau bertambahnya konsentrasi produk tiap satuan waktu. Ada beberapa faktor yang mempengaru uhi laju reaksi, yaitu konsentrasi, luas permukaan, temperatur dan katalis. Dari penjelasan di atas, dapat ditarik suatu garis besar mengenai kinerja korosi pada logam. Adanya perbedaan energi bebas antara logam dengan lingkungan dalam hal ini larutan elektrolit, menyebabkan terjadinya reaksi kimia antara logam dengan lingkungannya. Reaksi kimia yang terjadi adalah reaksi redoks. Senyawa logam terbentuk terlebih dahulu sebelum mengalami reaksi redoks dan berubah menjadi ion-ion logam. Pada reaksi redoks ini, di logam Fe 2+ atau yang teradsorpsi disekitar permukaan anoda Fe 3+ terjadi reaksi oksidasi, yaitu pelepasan elektron. Sementara elektron yang dilepaskan pada reaksi anoda digunakan oleh katoda untuk berlangsungnya reaksi reduksi. 1. Reaksi anoda Kemudian yang disebut sebagai reaksi anoda adalah Dimana ion M z+ yang terbentuk mungkin tetap tinggal dalam larutan dan bereaksi membentuk hasil korosi yang tidak larut. Akibatnya hal tersebut
6 BAB II : MEKANISME KOROSI dan MICHAELIS MENTEN 9 menghalangi pelarutan logam lebih lanjut sehingga korosi terhenti. Bila demikian, permukaan logam disebut mengalami pemasifan. 2. Reaksi katoda Sementara reaksi katoda yang terjadi dapat dibagii menjadi dua kondisi, yakni: 1. Jika PH larutan < 7 : 2. Jika PH larutan 7 : Reaksi redoks inilah yang kemudian menyebabkan korosi. Ion-ion menjadi ion-ion logam yang terbentuk dan teradsorpsi di permukaan logam berubah yang lebih kecil yang kemudian terlepas dari permukaan logam, sehingga sedikit demi sedikit permukaan logam tersebut terkorosi. Reaksi redoks ini akan terus berlangsung selama logam masih ada. Gambar 2.3 Ion teradsorpsi dipermukaan logam Elektron yang terlibat dalam reaksi kimia akan bergerak bolak balik dari anoda ke katoda. Hal ini dimungkinkann karena elektron adalah partikel bermuatan, yaitu bermuatan negatif maka pengangkutannya atau perpindahannya menimbulkan arus listrik. Arus listrik yang terjadi dapat diukur dengan menggunakan voltalab dan dari pengukuran tersebut, kita dapat mengetahui besar kecilnya laju korosi yang terjadi. Besarnya arus listrik yang dihasilkan, menunjukkan n bahwa laju reaksi redoks yang berlangsung tergolong cepat dan mengakibatkan korosi semakin cepat terjadi. Demikian
7 BAB II : MEKANISME KOROSI dan MICHAELIS MENTEN 10 sebaliknya, jika arus yang dihasilkan terbilang kecil, maka laju reaksi lambat dan korosi dengan lambat terjadi. 2.3 Penghentian Korosi Secara teori, penghilangan salah satu dari empat komponen penyebab korosi yaitu anoda, katoda, eletrolit, dan hubungan listrik dapat menghambat bahkan menghentikan reaksi korosi. Namun pada kenyataannya, suatu logam yang berada di alam bebas akan menemukan sendiri jalannya untuk terkorosi. Baik karena anoda dan katoda berada dalam logam yang sama, maupun karena bereaksi dengan oksigen sebagai elektrolitnya (Hukum II Termodinamika). Berikut beberapa cara penghentian korosi yang pernah dilakukan di lapangan. Dari contoh-contoh tersebut, diharapkan kita dapat melihat kelebihan dan kekurangan metode yang digunakan Mecegah kontak antara logam dengan oksigen atau air. Korosi dapat dicegah dengan melapisi besi dengan cat. Akan tetapi cat hanya melindungi besi selama lapisan itu utuh. Jika sudah retak atau pecah, maka korosi akan tetap berlangsung Besi sebagai Anoda Melapisi besi dengan logam yang kurang aktif atau yang memiliki harga potensial lebih positif merupakan cara lain untuk mencegah korosi. Sama halnya dengan metode 2.3.1, cara ini pun hanya melindungi besi jika lapisannya utuh. Bahkan logam pelapis justru akan mempercepat terjadinya korosi saat lapisannya rusak. Disini besi akan menjadi anoda sehingga logam pelapis akan mendorong oksidasi besi. Prinsip atau metode ini digunakan pada pembuatan kaleng yang mana menggunakan timah sebagai pelapis besi. Timah akan mempercepat korosi pada kaleng-kaleng bekas sehingga lebih cepat hancur.
8 BAB II : MEKANISME KOROSI dan MICHAELIS MENTEN Perlindungan Katoda (pengorbanan anoda) Logam yang lebih aktif atau yang harga potensialnya lebih negatif dijadikan pelapis besi membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katoda. Dengan demikian yang teroksidasi adalah lapisan pelindung bukan besi. Disini besi hanya berfungsi sebagai tempat terjadinya reduksi oksigen, sehingga besi terlindungi karena dijadikan katoda dan logam pelindungnya dikorbankan. Berbeda dengan 2.3.2, besi akan tetap selama logam pelapis masih ada lapisannya tidak utuh atau rusak. Kelemahan dari metode ini adalah logam pelapis yang telah terkorosi harus terus diganti agar besi tetap terjaga dari korosi. Meskipun metode perlindungan katoda kurang efektif, namun cara inilah yang masih dipakai dan efektif hingga saat ini Penggunaan Senyawa Inhibitor Secara umum, suatu inhibitor adalah suatu zat kimia yang dapat menghambat atau memperlambat reaksi kimia. Sedangkan inhibitor korosi adalah suatu zat kimia yang bila ditambahkan ke dalam suatu lingkungan dapat menurunkan laju penyerangan korosi lingkungan itu terhadap suatu logam. Sifat inhibitor berlawanan dengan katalis, yang mempercepat laju reaksi Mekanisme kerja inhibitor Mekanisme kerja inhibitor dapat dibedakan sebagai berikut: (1) Inhibitor teradsorpsi pada permukaan logam dan membentuk suatu lapisan tipis dengan ketebalan beberapa molekul inhibitor. Lapisan ini tidak dapat dilihat oleh mata biasa, namun dapat menghambat penyerangan lingkungan terhadap logamnya. (2) Melalui pengaruh lingkungan (misal ph) menyebabkan inhibitor dapat mengendap dan selanjutnya teradsorpsi pada
9 BAB II : MEKANISME KOROSI dan MICHAELIS MENTEN 12 permukaan logam serta melindunginya terhadap korosi. Endapan yang terjadi cukup banyak, sehingga lapisan yang terjadi teramati oleh mata. (3) Inhibitor terlebih dahulu mengkorosi logamnya dan menghasilkan suatu zat kimia yang kemudian melalui peristiwa adsorpsi dari produk korosi tersebut membentuk suatu lapisan pasif pada permukaan logam. (4) Inhibitor menghilangkan konstituen yang agresif dari lingkungannya. Gambar 2.4 Inhibitor Melapisi Logam Inhibitor yang Digunakan Pada percobaan yang dilakukan di laboratorium korosi kimia fisik material, Program Studi Kimia, FMIPA ITB, inhibitor yang digunakan adalah inhibitor turunan imidazol. Imidazol adalah senyawa aromatik yang termasuk dalam golongan senyawa aromatik heterosiklik berantai lima, dimana dua diantaranya adalah unsur nitrogen dan sisanya adalah karbon. Struktur imidazol: C HN C C N
10 BAB II : MEKANISME KOROSI dan MICHAELIS MENTEN 13 Jadi, cara kerja metode ini adalah dengan menambahkan senyawa inhibitor kedalam sistem, sehingga seakan-akan ada lapisan tipis yang melindungi logam dari keterhubungan langsung dengan lingkungan. Sehingga reaksi kimia yang terjadi bukanlah reaksi antara logam dengan lingkungan, tapi reaksi antara senyawa inhibitor dengan lingkungan. 2.4 Percobaan dan Data Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, baik yang tanpa inhibitor maupun yang menggunakan inhibitor, dilakukanlah percobaan dengan menggunakan sel tiga elektroda. Peralatan: 1. Voltmeter 2. Gelas piala 3. Elektroda, yang terdiri dari elektroda kerja, elaktroda bantu, dan elektroda acuan. 4. Kabel penghubung 5. Larutan elektrolit berupa Natrium Klorida. Prosedur: 1. Tuang larutan Natrium Klorida ke dalam gelas piala 2. Tempelkan kabel penghubung ke masing-masing elektroda. Hubungkan kabel yang terdapat pada elektroda kerja dengan terminal negatif voltmeter. Celupkan elektroda-elektroda yang akan digunakan ke dalam gelas piala. Jaga agar elektrodaelektroda tersebut tidak bersentuhan, juga agar kabel tidak berhubungan langsung dengan larutan. 3. Catat besar arus yang terjadi, demikian pula dengan besar laju reaksi.
11 BAB II : MEKANISME KOROSI dan MICHAELIS MENTEN 14 Ilustrasi : Gambar 2.5 Percobaan Dengann A adalah elektroda kerja, B elektroda acuan, C elektroda bantu, D eletrolit, dan V adalah voltmeter. Dari beberapa kali melakukan percobaan, didapatkanlah data-data sebagai berikut: Dimanaa Blanko adalah percobaan yang belum menggunakann senyawa inhibitor. Sementara IDETA dan D11jg adalah percobaan yang melibatkan senyawaa inhibitor dan yang membedakan keduanya adalah stuktrurr kimianya. Percobaan yang dilakukan adalah sebanyak enam kali untuk setiap metode dan angka 1, 2, dan seterusnya yang mengikuti kata Blanko,IDETA dan
12 BAB II : MEKANISME KOROSI dan MICHAELIS MENTEN 15 D11jg menunjukkan pada percobaan keberapa hasil pengukuran tersebut didapatkan. I corr menunjukkan banyaknya arus yang terjadi dalam proses terjadinya korosi dengan satuan miliampere per satuan luas (ma/cm 2 ). Corrate disini mengandung makna seberapaa besar permukaan logam yang terkorosi persatuan waktu (mm/y). Sehingga dapat dikatakan bahwa corrate disini sama artinya dengann laju korosi dengan Y menunjukkan n tahun (year). 2.5 Pengolahan Data Program SPSS digunakan untuk mengolah data-data yang ada. Hasil yang didapatkan adalah sebagai berikut: Dimana: N Range Minimum Maximum jumlah dataa yang dihitung jangkauan (data terbesar dikurang data terkecil) nilai data terkecil nilai data terbesar
13 BAB II : MEKANISME KOROSI dan MICHAELIS MENTEN 16 Mean Standar Deviasi Variansi rata-rata data yang ada (jumlah semua data dibagi banyaknya data) ukuran penyebaran dataa ukuran penyebaran dataa Dengann koefisien korelasi antara arus korosi dan laju korosi sebesar Yang berarti model hubungann antara keduanya linear, artinya semakin besar arus maka laju korosi pun semakin cepat. Demikian pula sebaliknya. 2.6 Kinetika Michaelis Menten Mempelajari pengaruh konsentrasi substrat pada laju reaksi adalah konsep dasar dari kinetika enzim yang merupakan alat penting untuk memahami mekanisme enzim. Namun ketika data dibangun dari percobaan dan hasilnya diplot menjadi suatu graf laju reaksi terhadap konsentrasi substrat, banyak enzim yang menghasilkan kurva hiperbolik seperti dibawah ini. Gambar 2.6 Hubungan konsentrasi dengan laju reaksi Leonor Michaelis dan Maud Menten mencoba menjelaskan fenomena ini dengan menurunkan suatu persamaan yang kemudian dikenal sebagai persamaan Michaelis Menten.
14 BAB II : MEKANISME KOROSI dan MICHAELIS MENTEN 17 Dalam reaksinya, enzim tidak langsung merubah suatu substrat menjadi produk. Sebelum menjadi produk, enzim mengikat substrat membentuk enzim substrat kompleks. Reaksi kimia : dengan: E S ES P k 1 k -1 k 2 enzim substrat substrat kompleks produk (hasil reaksi) tetapan laju pembentukan ES tetapan laju penguraian ES kembali menjadi S tetapan laju pembentukan hasil reaksi Laju reaksi 1 Keadaaan setimbang terjadi ketika laju penambahan sama dengan laju berkurangnya. 2 3 Substitusi persamaan (3) ke persamaan (2):
15 BAB II : MEKANISME KOROSI dan MICHAELIS MENTEN 18 4 Substitusi persamaan (4) ke persamaan (1): 5 Laju reaksi akan maksimal jika jumlah substrat terbatas. Dengan mengasumsikan [S]>>[E] yang mengakibatkan [E 0 ]=[ES], maka didapat: Sehingga persamaan (5) menjadi Persamaan inilah yang dikenal sebagai persamaan kinetika Michaelis Menten.
BAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk
BAB I PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk mendistribusikan aliran fluida dari suatu tempat ketempat yang lain. Berbagi jenis pipa saat ini sudah beredar
Lebih terperinciMODEL PENGARUH INHIBITOR TERHADAP LAJU KOROSI
MODEL PENGARUH INHIBITOR TERHADAP LAJU KOROSI Tugas Akhir Diajukan sebagai syarat mengikuti sidang Sarjana Matematika Program Studi Matematika Institut Teknologi Bandung disusun oleh: Adwitha Yusuf 10103020
Lebih terperinciELEKTROKIMIA DAN KOROSI (Continued) Ramadoni Syahputra
ELEKTROKIMIA DAN KOROSI (Continued) Ramadoni Syahputra 3.3 KOROSI Korosi dapat didefinisikan sebagai perusakan secara bertahap atau kehancuran atau memburuknya suatu logam yang disebabkan oleh reaksi kimia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga menjadi bisnis yang cukup bersaing dalam perusahaan perbajaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk mendistribusikan aliran fluida dari suatu tempat ketempat yang lain. Berbagi jenis pipa saat ini sudah beredar
Lebih terperinciHandout. Bahan Ajar Korosi
Handout Bahan Ajar Korosi PENDAHULUAN Aplikasi lain dari prinsip elektrokimia adalah pemahaman terhadap gejala korosi pada logam dan pengendaliannya. Berdasarkan data potensial reduksi standar, diketahui
Lebih terperinciElektrokimia. Sel Volta
TI222 Kimia lanjut 09 / 01 47 Sel Volta Elektrokimia Sel Volta adalah sel elektrokimia yang menghasilkan arus listrik sebagai akibat terjadinya reaksi pada kedua elektroda secara spontan Misalnya : sebatang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI
39 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 PENDAHULUAN Hasil eksperimen akan ditampilkan pada bab ini. Hasil eksperimen akan didiskusikan untuk mengetahui keoptimalan arang aktif tempurung kelapa lokal pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan metalurgi yaitu pada struktur mikro, sehingga. ketahanan terhadap laju korosi dari hasil pengelasan tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelasan merupakan proses penyambungan setempat dari logam dengan menggunakan energi panas. Akibat panas maka logam di sekitar lasan akan mengalami siklus termal
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Uji Korosi Dari pengujian yang telah dilakukan maka diperoleh hasil berupa data hasil perhitungan weight loss, laju korosi dan efisiensi inhibitor dalam Tabel
Lebih terperinciBAB III : MODEL 19 BAB III MODEL
BAB III : MODEL 19 BAB III MODEL Model yang akan diturunkan dan dibahas pada bab ini lebih menitikberatkan pada mekanisme korosi dari sudut pandang Teori Keadaan Peralihan bahwa logam terlebih dahulu berubah
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. -X52 sedangkan laju -X52. korosi tertinggi dimiliki oleh jaringan pipa 16 OD-Y 5
BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini, hasil pengolahan data untuk analisis jaringan pipa bawah laut yang terkena korosi internal akan dibahas lebih lanjut. Pengaruh operasional pipa terhadap laju korosi dari
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki lahan tambang yang cukup luas di beberapa wilayahnya.
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki lahan tambang yang cukup luas di beberapa wilayahnya. Salah satu bahan tambang yang banyak fungsinya yaitu batu bara, misalnya untuk produksi besi
Lebih terperinciSudaryatno Sudirham ing Utari. Mengenal. Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1)
Sudaryatno Sudirham ing Utari Mengenal Sifat-Sifat Material (1) 16-2 Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1) BAB 16 Oksidasi dan Korosi Dalam reaksi kimia di mana oksigen tertambahkan
Lebih terperinciAPLIKASI REAKSI REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI Oleh : Wiwik Suhartiningsih Kelas : X-4
APLIKASI REAKSI REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI Oleh : Wiwik Suhartiningsih Kelas : X-4 A. DESKRIPSI Anda tentu pernah mengalami kekecewaan, karena barang yang anda miliki rusak karena berkarat. Sepeda,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Korosi Baja Karbon dalam Lingkungan Elektrolit Jenuh Udara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Korosi Baja Karbon dalam Lingkungan Elektrolit Jenuh Udara Untuk mengetahui laju korosi baja karbon dalam lingkungan elektrolit jenuh udara, maka dilakukan uji korosi dengan
Lebih terperinci9/30/2015 ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA. Elektrokimia? Elektrokimia?
Elektrokimia? Elektrokimia? Hukum Faraday : The amount of a substance produced or consumed in an electrolysis reaction is directly proportional to the quantity of electricity that flows through the circuit.
Lebih terperinciBab II Tinjauan Pustaka
Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Pengertian Korosi Korosi berasal dari bahasa Latin corrous yang berarti menggerogoti. Korosi didefinisikan sebagai berkurangnya kualitas suatu material (biasanya berupa logam
Lebih terperinciElektrokimia. Tim Kimia FTP
Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis ini merupakan
Lebih terperinciKISI KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016
KISI KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 205/206 MATA PELAJARAN KELAS : KIMIA : XII IPA No Stansar Materi Jumlah Bentuk No Kompetensi Dasar Inikator Silabus Indikator
Lebih terperinciKIMIA ELEKTROLISIS
KIMIA ELEKTROLISIS A. Tujuan Pembelajaran Mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada reaksi elektrolisis larutan garam tembaga sulfat dan kalium iodida. Menuliskan reaksi reduksi yang terjadi di
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gas HHO Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses elektrolisis air. Elektrolisis air akan menghasilkan gas hidrogen dan gas oksigen, dengan
Lebih terperinciBAB 8. ELEKTROKIMIA 8.1 REAKSI REDUKSI OKSIDASI 8.2 SEL ELEKTROKIMIA 8.3 POTENSIAL SEL, ENERGI BEBAS, DAN KESETIMBANGAN 8.4 PERSAMAAN NERNST 8
BAB 8 BAB 8. ELEKTROKIMIA 8.1 REAKSI REDUKSI OKSIDASI 8.2 SEL ELEKTROKIMIA 8.3 POTENSIAL SEL, ENERGI BEBAS, DAN KESETIMBANGAN 8.4 PERSAMAAN NERNST 8.5 SEL ACCU DAN BAHAN BAKAR 8.6 KOROSI DAN PENCEGAHANNYA
Lebih terperinciRedoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP
Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis
Lebih terperinciMengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif
TUGAS 1 ELEKTROKIMIA Di kelas X, anda telah mempelajari bilangan oksidasi dan reaksi redoks. Reaksi redoks adalah reaksi reduksi dan oksidasi. Reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elektron atau reaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketersediaan energi yang berkelanjutan merupakan salah satu isu yang cukup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketersediaan energi yang berkelanjutan merupakan salah satu isu yang cukup penting di setiap negara, tidak terkecuali Indonesia. Hal ini tidak tidak terlepas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Baja Baja merupakan paduan yang terdiri dari unsur utama besi (Fe) dan karbon (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang tersusun dalam
Lebih terperinciPenyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK
Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi Satriananda *) ABSTRAK Air yang mengandung Besi (Fe) dapat mengganggu kesehatan, sehingga ion-ion Fe berlebihan dalam air harus disisihkan.
Lebih terperinciSel Volta KIM 2 A. PENDAHULUAN B. SEL VOLTA ELEKTROKIMIA. materi78.co.nr
Sel Volta A. PENDAHULUAN Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari aspek elektronik dari reaksi kimia. Sel elektrokimia adalah suatu sel yang disusun untuk mengubah energi kimia menjadi energi
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
Bab IV Hasil dan Pembahasan IV. 1 Analisis Hasil Pengujian Metalografi dan Spektrometri Sampel Baja Karbon Dari hasil uji material pipa pengalir hard water (Lampiran A.1), pipa tersebut terbuat dari baja
Lebih terperinciNama Kelompok : Adik kurniyawati putri Annisa halimatus syadi ah Alfie putri rachmasari Aprita silka harmi Arief isnanto.
Nama Kelompok : Adik kurniyawati putri Annisa halimatus syadi ah Alfie putri rachmasari Aprita silka harmi Arief isnanto III Non Reguler JURUSAN ANALISA FARMASI DAN MAKANAN POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata korosi berasal dari bahasa latin Corrodere yang artinya perusakan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Dasar Korosi Kata korosi berasal dari bahasa latin Corrodere yang artinya perusakan logam atau berkarat. Korosi adalah terjadinya perusakan material (khususnya logam)
Lebih terperinciSel Volta (Bagian I) dan elektroda Cu yang dicelupkan ke dalam larutan CuSO 4
KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 04 Sesi NGAN Sel Volta (Bagian I) Pada sesi 3 sebelumnya, kita telah mempelajari reaksi redoks. Kita telah memahami bahwa reaksi redoks adalah gabungan dari reaksi
Lebih terperinciHasil Penelitian dan Pembahasan
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan IV.1 Pengaruh Arus Listrik Terhadap Hasil Elektrolisis Elektrolisis merupakan reaksi yang tidak spontan. Untuk dapat berlangsungnya reaksi elektrolisis digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya akan energi panas bumi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya akan energi panas bumi. Potensi panas bumi di Indonesia mencapai 27.000 MWe yang tersebar di Sumatera bagian
Lebih terperinciFaktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi Faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah sebagai berikut. Konsentrasi Jika konsentrasi suatu larutan makin besar, larutan akan mengandung jumlah partikel
Lebih terperinciPERCOBAAN IV ANODASI ALUMINIUM
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN IV ANODASI ALUMINIUM NAMA : RACHMA SURYA M NIM : H311 12 267 KELOMPOK/REGU : III (TIGA)/VII (TUJUH) HARI/TANGGAL PERCOBAAN : RABU/23 OKTOBER 2013 ASISTEN : HASMINISARI
Lebih terperinciSulistyani, M.Si.
Sulistyani, M.Si. sulistyani@uny.ac.id Reaksi oksidasi: perubahan kimia suatu spesies (atom, unsur, molekul) melepaskan elektron. Cu Cu 2+ + 2e Reaksi reduksi: perubahan kimia suatu spesies (atom, unsur,
Lebih terperinciUJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008
UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA K I M I A PROGRAM STUDI IPA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan persiapan
Lebih terperinciSILABUS DAN PENILAIAN
SILABUS DAN PENILAIAN Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaan : Kimia 2 ( 4 SKS) Standar Kompetensi : 1. Memahami perubahan energi dalam kimia dan cara pengukurannya Kompetensi Dasar Indikator Materi
Lebih terperinciPembahasan Soal-soal Try Out Neutron, Sabtu tanggal 16 Oktober 2010
Pembahasan Soal-soal Try Out Neutron, Sabtu tanggal 16 Oktober 2010 26. Diketahui lambing unsur Fe, maka jumlah p +, e - dan n o dalam ion Fe 3+ adalah.... Jawab :, Fe 3+ + 3e - Fe [ 18 Ar] 4s 2 3d 6 [
Lebih terperinciREDUKSI-OKSIDASI PADA PROSES KOROSI DAN PENCEGAHANNYA Oleh Sumarni Setiasih, S.Si., M.PKim.
REDUKSI-OKSIDASI PADA PROSES KOROSI DAN PENCEGAHANNYA Oleh Sumarni Setiasih, S.Si., M.PKim. e-mail enni_p3gipa@yahoo.co.id Di sekitar kita terdapat berbagai proses kimia yang dapat dijelaskan dengan konsep
Lebih terperinciberat yang terkandung dalam larutan secara elektrokimia atau elektrolisis; (2). membekali mahasiswa dalam hal mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan
BAB 1. PENDAHULUAN Kegiatan pelapisan logam akan menghasilkan limbah yang berbahaya dan dapat menjadi permasalahan yang kompleks bagi lingkungan sekitarnya. Limbah industri pelapisan logam yang tidak dikelola
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN. II.1. Electrorefining
BAB II PEMBAHASAN II.1. Electrorefining Electrorefining adalah proses pemurnian secara elektrolisis dimana logam yangingin ditingkatkan kadarnya (logam yang masih cukup banyak mengandung pengotor)digunakan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SEL VOLTA SEDERHANA
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SEL VOLTA SEDERHANA 17 September 2016 1. TUJUAN Membuat baterai sederhana yang menghasilkan arus listrik 2. LANDASAN TEORI Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aspek elektronik
Lebih terperinciREDOKS dan ELEKTROKIMIA
REDOKS dan ELEKTROKIMIA Overview Konsep termodinamika tidak hanya berhubungan dengan mesin uap, atau transfer energi berupa kalor dan kerja Dalam konteks kehidupan sehari-hari aplikasinya sangat luas mulai
Lebih terperinciKISI-KISI UN KIMIA SMA/MA
KISI-KISI UN KIMIA SMA/MA 2015-2016 Siswa mampu memahami, menguasai pengetahuan/ mengaplikasikan pengetahuan/ menggunakan nalar dalam hal: Struktur Atom Sistem Periodik Unsur Ikatan Kimia (Jenis Ikatan)
Lebih terperincitanya-tanya.com Soal No.2 Apabila anda diminta untuk mengukur laju reaksi terhadap reaksi : Zn(s) + 2HCI(aq)
Soal No.1 Apa yang di maksud dengan laju reaksi dan satuan dari laju reaksi? Laju reaksi dinyatakan sebagai berkurangnya jumlah pereaksi untuk setiap satuan waktu atau bertambahnya jumlah hasil reaksi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Laju Korosi Baja Karbon Pengujian analisis dilakukan untuk mengetahui prilaku korosi dan laju korosi baja karbon dalam suatu larutan. Pengujian ini dilakukan dengan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. yang tersusun dalam prosentase yang sangat kecil. Dan unsur-unsur tersebut
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Baja Baja merupakan paduan yang terdiri dari unsur utama besi (Fe) dan karbon (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang tersusun dalam
Lebih terperinciMODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan
MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan - Siswa mampu membuktikan penurunan titik beku larutan akibat penambahan zat terlarut. - Siswa mampu membedakan titik beku larutan elektrolit
Lebih terperinciELEKTROKIMIA Konsep Dasar Reaksi Elektrokimia
Departemen Kimia - FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) ELEKTROKIMIA Konsep Dasar Reaksi Elektrokimia Drs. Iqmal Tahir, M.Si. Laboratorium Kimia Fisika, Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN PROSES PENYEPUHAN EMAS
LAPORAN PENELITIAN PROSES PENYEPUHAN EMAS Oleh : Anna Kristina Halim (02) Ardi Herdiana (04) Emma Ayu Lirani (11) Lina Widyastiti (14) Trisna Dewi (23) KELAS XII IA6 SMA NEGERI 1 SINGARAJA 2011/2012 BAB
Lebih terperinciHand Out HUKUM FARADAY. PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna. Oleh: LAURENSIUS E. SERAN.
Hand Out HUKUM FARADAY Disusun untuk memenuhi tugas work shop PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna Oleh: LAURENSIUS E. SERAN 607332411998 Emel.seran@yahoo.com UNIVERSITAS NEGERI
Lebih terperinciPembuatan Larutan CuSO 4. Widya Kusumaningrum ( ), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati.
Pembuatan Larutan CuSO 4 Widya Kusumaningrum (1112016200005), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati. Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring meningkatnya kebutuhan dunia akan energi dan munculnya kesadaran mengenai dampak lingkungan dari penggunaan sumber energi yang berasal dari bahan bakar fosil,
Lebih terperincikimia KESETIMBANGAN KIMIA 2 Tujuan Pembelajaran
KTSP & K-13 kimia K e l a s XI KESETIMBANGAN KIMIA 2 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami faktor-faktor yang memengaruhi kesetimbangan.
Lebih terperinciPENGHAMBATAN KOROSI BAJA BETON DALAM LARUTAN GARAM DAN ASAM DENGAN MENGGUNAKAN CAMPURAN SENYAWA BUTILAMINA DAN OKTILAMINA
Nama : M.Isa Ansyori Fajri NIM : 03121003003 Shift : Selasa Pagi Kelompok : 3 PENGHAMBATAN KOROSI BAJA BETON DALAM LARUTAN GARAM DAN ASAM DENGAN MENGGUNAKAN CAMPURAN SENYAWA BUTILAMINA DAN OKTILAMINA Korosi
Lebih terperinci4 Hasil dan Pembahasan
4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Sintesis Surfaktan Gemini 12-2-12 Sintesis surfaktan gemini dilakukan dengan metode konvensional, yaitu dengan metode termal. Reaksi yang terjadi adalah reaksi substitusi bimolekular
Lebih terperinciReview I. 1. Berikut ini adalah data titik didih beberapa larutan:
KIMIA KELAS XII IPA KURIKULUM GABUNGAN 06 Sesi NGAN Review I Kita telah mempelajari sifat koligatif, reaksi redoks, dan sel volta pada sesi 5. Pada sesi keenam ini, kita akan mereview kelima sesi yang
Lebih terperinciTUGAS KOROSI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU KOROSI
TUGAS KOROSI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU KOROSI Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Korosi Dosen pengampu: Drs. Drs. Ranto.H.S., MT. Disusun oleh : Deny Prabowo K2513016 PROGRAM
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapasitor Kapasitor banyak digunakan dalam sirkuit elektronik dan mengerjakan berbagai fungsi. Pada dasarnya kapasitor merupakan alat penyimpan muatan listrik yang dibentuk
Lebih terperinciOksidasi dan Reduksi
Oksidasi dan Reduksi Reaksi kimia dapat diklasifikasikan dengan beberapa cara antara lain reduksi-oksidasi (redoks) Reaksi : selalu terjadi bersama-sama. Zat yang teroksidasi = reduktor Zat yang tereduksi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PELAKSANAAN
30 BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN 3.1 PENDAHULUAN Baterai seng udara merupakan salah satu bentuk sumber energi secara elektrokimia yang memiliki peluang sangat besar untuk aplikasi sumber energi masa depan.
Lebih terperinciBAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra
BAHAN BAKAR KIMIA Ramadoni Syahputra 6.1 HIDROGEN 6.1.1 Pendahuluan Pada pembakaran hidrokarbon, maka unsur zat arang (Carbon, C) bersenyawa dengan unsur zat asam (Oksigen, O) membentuk karbondioksida
Lebih terperinciOleh Sumarni Setiasih, S.Si., M.PKim.
SE L EL EK TR O LI SI S Oleh Sumarni Setiasih, S.Si., M.PKim. Email enni_p3gipa@yahoo.co.id A. Pendahuluan 1. Pengantar Beberapa reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi reduksi-oksidasi
Lebih terperinciPETA KONSEP LAJU REAKSI. Percobaan. Waktu perubahan. Hasil reaksi. Pereaksi. Katalis. Suhu pereaksi. Konsentrasi. Luas. permukaan.
PETA KONSEP LAJU REAKSI Berkaitan dengan ditentukan melalui Waktu perubahan Dipengaruhi oleh Percobaan dari Pereaksi Hasil reaksi Konsentrasi Luas Katalis Suhu pereaksi permukaan menentukan membentuk mengadakan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Aliran Udara Kipas terhadap Penyerapan Etilen dan Oksigen Pada ruang penyerapan digunakan kipas yang dihubungkan dengan rangkaian sederhana seperti pada gambar 7.
Lebih terperinciBab II Pemodelan. Gambar 2.1: Pembuluh Darah. (Sumber:
Bab II Pemodelan Bab ini berisi tentang penyusunan model untuk menjelaskan proses penyebaran konsentrasi oksigen di jaringan. Penyusunan model ini meliputi tinjauan fisis pembuluh kapiler, pemodelan daerah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga dapat menghasilkan data yang akurat.
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Proses pengujian panas yang dihasilkan dari pembakaran gas HHO diperlukan perencanaan yang cermat dalam perhitungan dan ukuran. Teori-teori yang berhubungan dengan pengujian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Diagram konsumsi energi final per jenis (Sumber: Outlook energi Indonesia, 2013)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Hingga kini kita tidak bisa terlepas akan pentingnya energi. Energi merupakan hal yang vital bagi kelangsungan hidup manusia. Energi pertama kali dicetuskan oleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hidrogen (bahasa Latin: hidrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Hidrogen Hidrogen (bahasa Latin: hidrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes: membentuk) adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki simbol H dan nomor atom
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Korosi merupakan salah satu permasalahan penting yang harus dihadapi oleh berbagai macam sektor industri di Indonesia terutama industri perkapalan. Tidak sedikit
Lebih terperinciLaju Korosi Baja Dalam Larutan Asam Sulfat dan Dalam Larutan Natrium Klorida
Laju Korosi Baja Dalam Larutan Asam Sulfat dan Dalam Larutan Natrium Klorida Diah Riski Gusti, S.Si, M.Si, jurusan PMIPA FKIP Universitas Jambi Abstrak Telah dilakukan penelitian laju korosi baja dalam
Lebih terperinciRangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup. Seluruh proses perubahan reaksi kimia beserta perubahan energi yg menyertai perubahan reaksi kimia tsb.
Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup. Seluruh proses perubahan reaksi kimia beserta perubahan energi yg menyertai perubahan reaksi kimia tsb. Anabolisme = (biosintesis) Proses pembentukan senyawa
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penyamakan kulit dengan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS Mini
43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Proses elektrokoagulasi terhadap sampel air limbah penyamakan kulit dilakukan dengan bertahap, yaitu pengukuran treatment pada sampel air limbah penyamakan kulit dengan menggunakan
Lebih terperinci3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)
3. ELEKTROKIMIA 1. Elektrolisis Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit oleh arus listrik searah dengan menggunakan dua macam elektroda. Elektroda tersebut adalah katoda (elektroda yang dihubungkan
Lebih terperinciContoh Soal & Pembahasan Sel Volta Bag. I
Contoh Soal & Pembahasan Sel Volta Bag. I Soal No.1 Diketahui potensial elektrode perak dan tembaga sebagai berikut Ag + + e Ag E o = +0.80 V a. Tulislah diagram sel volta yang dapat disusun dari kedua
Lebih terperinci2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Teknik Voltametri
2 Tinjauan Pustaka 2.1 Teknik Voltametri Teknik voltametri adalah salah satu teknik analisis yang sering digunakan di bidang kimia analitik. Pada teknik ini, arus dari elektroda kerja diukur sebagai fungsi
Lebih terperinciPAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit
PAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah. 1. Dari beberapa unsur berikut yang mengandung : 1. 20
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencuci pakaian, untuk tempat pembuangan kotoran (tinja), sehingga badan air
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pencemaran air minum oleh virus, bakteri patogen, dan parasit lainnya, atau oleh zat kimia, dapat terjadi pada sumber air bakunya, ataupun terjadi pada saat pengaliran air olahan
Lebih terperinciBAB II ZAT DAN WUJUDNYA
BAB II ZAT DAN WUJUDNYA Zat adalah : Sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Wujud zat ada 3 macam : padat, cair, dan gas 1. MASSA JENIS ZAT ( ) Yaitu perbandingan antara massa dan volume zat
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Praktikum Skala-Kecil Seperti kita ketahui bahwa tidak mungkin mengukur potensial elektroda mutlak tanpa membandingkannya terhadap elektroda pembanding. Idealnya elektroda
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Klasifikasi Baja [7]
BAB II DASAR TEORI 2.1 BAJA Baja merupakan material yang paling banyak digunakan karena relatif murah dan mudah dibentuk. Pada penelitian ini material yang digunakan adalah baja dengan jenis baja karbon
Lebih terperinciELEKTROKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS
ELEKTROKIMIA VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS ELEKTROKIMIA Elektrokimia merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara perubahan (reaksi) kimia dengan kerja listrik, biasanya melibatkan
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NaCl DENGAN KONSENTRASI 3,5%, 4% DAN 5% TERHADAP LAJU KOROSI BAJA KARBON SEDANG
TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NaCl DENGAN KONSENTRASI 3,5%, 4% DAN 5% TERHADAP LAJU KOROSI BAJA KARBON SEDANG Disusun : RULENDRO PRASETYO NIM : D 200 040 074 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS
Lebih terperinciJURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II Elektrolisis Disusun Oleh:
JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II Elektrolisis Disusun Oleh: 1. Rahma Tia (1113016200044) 2. Diana Rafita. S (1113016200051) 3. Agus Sulistiono (1113016200052) 4. Siti Fazriah (1113016200062) Kelompok 4
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
32 Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Data Eksperimen dan Perhitungan Eksperimen dilakukan di laboratorium penelitian Kimia Analitik, Program Studi Kimia, ITB. Eksperimen dilakukan dalam rentang waktu antara
Lebih terperinciPertemuan <<22>> <<PENCEGAHAN KOROSI>>
Matakuliah Tahun : Versi : / : Pertemuan 1 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu
Lebih terperinciELEKTROKIMIA Potensial Listrik dan Reaksi Redoks
Departemen Kimia - FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) ELEKTROKIMIA Potensial Listrik dan Reaksi Redoks Drs. Iqmal Tahir, M.Si. Laboratorium Kimia Fisika,, Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciW, 2016 PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA KULIAH KOROSI DAN PELAPISAN LOGAM
LAMPIRAN 5 Lampiran Soal Pre-Test dan Post-Test Nama : NIM : Jurusan : Pre-Test Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar 1. Apa yang dimaksud dengan elektroplating. a. Pelapisan menggunakan bantuan
Lebih terperinciBAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra
BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra 6.2 SEL BAHAN BAKAR Pada dasarnya sel bahan bakar (fuel cell) adalah sebuah baterai ukuran besar. Prinsip kerja sel ini berlandaskan reaksi kimia, bahwa
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. FeO. CO Fe CO 2. Fe 3 O 4. Fe 2 O 3. Gambar 2.1. Skema arah pergerakan gas CO dan reduksi
BAB II DASAR TEORI Pengujian reduksi langsung ini didasari oleh beberapa teori yang mendukungnya. Berikut ini adalah dasar-dasar teori mengenai reduksi langsung yang mendasari penelitian ini. 2.1. ADSORPSI
Lebih terperinciLAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA BEDA POTENSIAL SEL VOLTA
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA BEDA POTENSIAL SEL VOLTA Disusun oleh : Faiz Afnan N 07 / XII IPA 4 SMA NEGERI 1 KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 I. Praktikum ke : II ( Kedua ) II. Judul Praktikum : Beda
Lebih terperinci1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia
Apakah yang dimaksud dengan reaksi kimia? Reaksi kimia adalah peristiwa perubahan kimia dari zat-zat yang bereaksi (reaktan) menjadi zat-zat hasil reaksi (produk). Pada reaksi kimia selalu dihasilkan zat-zat
Lebih terperinciSTUDI PENURUNAN KONSENTRASI NIKEL DAN TEMBAGA PADA LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI
STUDI PENURUNAN KONSENTRASI NIKEL DAN TEMBAGA PADA LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI ABSTRAK Rachmanita Nofitasari, Ganjar Samudro dan Junaidi Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas
Lebih terperinciRetno Kusumawati PENDAHULUAN. Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari.
Retno Kusumawati Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan prinsip kerja elemen dan arus listrik yang ditimbulkannya
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II SEL GALVANI
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II SEL GALVANI Tanggal : 06 April 2014 Oleh : Kelompok 3 Kloter 1 1. Mirrah Aghnia N. (1113016200055) 2. Fitria Kusuma Wardani (1113016200060) 3. Intan Muthiah Afifah (1113016200061)
Lebih terperinciDiagram Latimer (Diagram Potensial Reduksi)
Diagram Latimer (Diagram Potensial Reduksi) Ini sangat mudah untuk menginterpresikan data ketika ditampilkan dalam bentuk diagram. Potensial reduksi standar untuk set sepsis yang berhubungan dapat ditampilkan
Lebih terperinciKesetimbangan Kimia. Bab 4
Kesetimbangan Kimia Bab 4 Standar Kompetensi 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang memengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri Kompetensi
Lebih terperinciKISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN KIMIA
KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN KIMIA Kompetensi Menguasai karakteristik peserta Mengidentifikasi kesulitan belajar didik dari aspek fisik, moral, peserta didik dalam mata pelajaran spiritual,
Lebih terperinci