A. Gambaran Singkat Organisasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "A. Gambaran Singkat Organisasi"

Transkripsi

1 Nomor : LAP-43/PW/4//0 Tanggal : 9 Januari 0

2

3

4

5 A. Gambaran Singkat Organisasi erwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan Keppres Nomor : 6 Tahun 00 dan Keputusan Kepala BPKP Nomor : KEP /K/00 tanggal 30 Mei 00 merupakan unit pelaksana BPKP Pusat di daerah yang bertanggungjawab langsung kepada Kepala BPKP. Wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan mencakup provinsi yaitu Provinsi Sulawesi Selatan yang terdiri dari 5 pemerintah daerah dan Provinsi Sulawesi Barat yang terdiri atas 6 pemerintah daerah.. Tugas Pokok dan Fungsi Tugas pokok dan fungsi Perwakilan BPKP berdasarkan Surat Keputusan Kepala BPKP Nomor : KEP /K/00 tanggal 30 Mei 00 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP adalah melaksanakan pengawasan keuangan dan pembangunan serta penyelenggaraan akuntabilitas di daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut Perwakilan BPKP mempunyai fungsi yaitu : ) Penyiapan rencana dan program kerja pengawasan. ) Pengawasan terhadap pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan pengurusan Barang Milik/Kekayaan Negara. 3) Pengawasan terhadap pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan pengurusan Barang Milik/Kekayaan Daerah.

6 4) Pengawasan terhadap penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat strategis dan/atau lintas Departemen/Lembaga/Wilayah. 5) Pemberian asistensi Sistem Akuntabilitas Kinerja dan Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah. 6) Evaluasi atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah. 7) Audit terhadap Badan Usaha Milik Negara, Pertamina, Cabang Usaha Pertamina, Kontraktor Bagi Hasil dan Kontraktor Kerjasama, badan-badan lain yang didalamnya terdapat kepentingan pemerintah, pinjaman bantuan luar negeri yang diterima Pemerintah Pusat, dan Badan Usaha Milik Daerah atas permintaaan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 8) Investigasi terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan negara pada instansi pemerintah, Badan Usaha Milik Negara dan badanbadan lain yang didalamnya terdapat kepentingan pemerintah, audit terhadap hambatan kelancaran pembangunan, dan pemberian bantuan audit pada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya. 9) Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta pengendalian mutu pengawasan. 0) Pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP. Disamping itu sebagai auditor yang bertanggungjawab kepada Presiden seperti dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 008 tentang Sistim Pengendalian Intern Pemerintah, BPKP berperan mendukung akuntabilitas Presiden dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan negara melalui fungsi : ). Pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan tertentu yang meliputi (Pasal 49) : Kegiatan yang bersifat lintas sektoral, yaitu kegiatan yang dalam pelaksanaannya melibatkan dua atau lebih kementerian

7 negara/lembaga atau pemerintah daerah yang tidak dapat dilakukan pengawasan Pemerintah oleh kementerian Aparat Pengawasan negara/lembaga, Intern provinsi, atau kabupaten/kota karena keterbatasan kewenangan, Kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penerapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN). Khusus dalam rangka pelaksanaan pengawasan intern atas kegiatan kebendaharaan umum Negara, Menteri Keuangan melakukan koordinasi kegiatan yang terkait dengan instansi pemerintah lainnya, Kegiatan lain berdasarkan penugasan Presiden. ). Pembinaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah (Pasal 59), 3). Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat sebelum disampaikan Menteri Keuangan kepada Presiden (Pasal 57 ayat 4), 4). Penyampaian ikhtisar laporan hasil pengawasan yang bersifat nasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3.. Struktur Organisasi Perwakilan berdasarkan BPKP Provinsi Keputusan Sulawesi Kepala Selatan BPKP memiliki Nomor: struktur KEP /K/00 tanggal 30 Mei 00 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP sebagaimana telah diubah terakhir dengan SK Kepala BPKP Nomor KEP-73/K/SU/00, dengan struktur yang terdiri dari Kepala Perwakilan yang membawahi (satu) Kepala Bagian Tata Usaha, 4 (empat) Kepala Bidang dan (satu) Kelompok Jabatan Fungsional. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP dapat dilihat pada diagram berikut : 3

8 Perwakilan BPKP Bagian Tata Usaha Sub. Bag. Program & Pelaporan Sub.Bag. Keuangan Sub. Bag. Kepegawaian Sub.Bag. Umum BIDWAS Instansi Pemerintah Pusat Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah Bidang Investigasi Bidang Akuntan Negara Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Masing-masing Bagian/bidang/kelompok mempunyai tugas sebagai berikut : ). Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program pengawasan, urusan kepegawaian, keuangan, persuratan, urusan dalam, perlengkapan, rumah tangga, pengelolaan perpustakaan, dan pelaporan hasil pengawasan. ). Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program, pelaksanaan pengawasan instansi pemerintah pusat, dan pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintah pusat serta pengawasan penyelenggaraan akuntabilitas instansi pemerintah pusat dan evaluasi hasil pengawasan. 4

9 3). Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program, dan pengawasan instansi pemerintah pelaksanaan daerah atas permintaan pengawasan penyelenggaraan daerah serta akuntabilitas, dan evaluasi hasil pengawasan. 4). Bidang Akuntan Negara mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program, dan pelaksanaan pemeriksaan serta evaluasi pelaksanaan good corporate governance dan laporan akuntabilitas kinerja badan usaha milik negara, Pertamina, cabang usaha Pertamina, kontraktor bagi hasil, dan kontrak kerjasama, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah atas permintaan daerah, serta evaluasi hasil pengawasan. 5). Bidang Investigasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program, dan pelaksanaan pemeriksaan terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan negara, badan usaha milik negara, dan badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, pemeriksaan terhadap hambatan kelancaran pembangunan, dan pemberian bantuan pemeriksaan pada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya. 6). Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. B. Lingkungan Strategis Yang Berpengaruh Dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi (tupoksi), Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan tidak lepas dari pengaruh lingkungan sebagai berikut : 5

10 . Tuntutan untuk Membangun Kepemerintahan yang Baik. Reformasi yang digulirkan sejak tahun 998 membawa amanah kepada pemerintah untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik yang ditopang oleh tiga pilar yaitu transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas. Penerapan ketiga prinsip ini dipercaya dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan negara dan dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Hal tersebut merupakan spirit bagi Perwakilan BPKP Provinsi Sulsel sebagai Auditor Presiden untuk turut aktif dalam rangka mendorong terwujudnya tata pemerintahan yang baik dan bersih sesuai tuntutan reformasi, baik di lingkungan instansi pemerintah pusat dan daerah maupun BUMN/D melalui sosialisasi dan asistensi tentang good government dan good corporate governance.. Tuntutan Masyarakat untuk Terbentuknya Aparatur Yang Bersih dan Bebas dari Praktik-Praktik KKN Kesadaran masyarakat akan pentingnya pemberantasan praktik-praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) semakin meningkat. Hal ini terlihat dari banyaknya tuntutan atas pengungkapan dan penyelesaian kasus hukum tindak pidana korupsi. Tuntutan masyarakat tersebut mempengaruhi tugas dan fungsi Perwakilan BPKP sebagai institusi pengawasan dalam memerangi KKN. BPKP secara aktif dengan cara preventif, represif dan edukatif turut berkontribusi dalam pencegahan dan penanganan tindak pidana korupsi. Hal ini direspons dengan melakukan audit investigasif dan perhitungan kerugian keuangan negara/daerah terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan negara/daerah, audit terhadap hambatan kelancaran pembangunan, perhitungan klaim/ eskalasi; dan pemberian keterangan ahli pada instansi penyidik dan pengadilan. Selain itu juga dilakukan sosialisasi anti korupsi sebagai langkah edukatif dalam mencegah korupsi. 6

11 3. Tuntutan Pelaksanaan Otonomi Daerah. Diberlakukannya UU No. 3 Tahun 004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 33 Tahun 004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah memberikan kewenangan yang lebih besar pada pemerintah daerah untuk mengelola sumberdaya yang dimilikinya. Perubahan kewenangan dari sentralisasi ke desentralisasi membawa konsekuensi pada pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan publik yang maksimal guna meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan daya saing daerah. Perubahan kewenangan ini turut membawa pengaruh kepada peran BPKP di daerah berkaitan dengan tuntutan akuntabilitas dan transparansi dalam perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban keuangan dan sumber daya daerah. Peran tersebut diwujudkan dengan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan melalui kerjasama pengawasan dan asistensi pengelolaan keuangan daerah serta pengembangan sumber daya manusia di pemda. 4. Tuntutan Penerapan dan Pengembangan SPIP. Pemerintah dalam mengelola dan mempertanggunggugatan (akuntabiltas) pengelolaan keuangan negara membutuhkan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Sistem pengendalian intern ini dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja, transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. Menjadi kewajiban bagi instansi Pemerintah sesuai amanat UU No Undang-undang Nomor tahun 004 tentang Perbendaharaan Negara dan PP No 60 tahun 008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintahan (SPIP) untuk menyelenggarakan sistem pengendalian intern. Tuntutan tersebut direspons lingkungan dengan BPKP membangun sendiri agar sistem dapat pengendalian menjadi intern model di bagi pengembangan Sistem Pengendalian Intern Pemerintahan di instansi 7

12 lain dan melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP untuk intansi pemerintah. C. Sumber Daya. Sumber Daya Manusia Jumlah sumber daya manusia yang dimiliki Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan untuk melaksanakan tugas dan fungsi per 3 Desember 00 sebanyak 79 orang terdiri atas : Uraian No Struktural PFA 3 Fungsional Lainnya 4 Staf TU Jumlah Jumlah 79 Dalam tahun 00 terdapat penambahan jumlah pegawai sebanyak 36 orang dan terjadi pengurangan pegawai sebanyak 4 orang karena adanya SK Mutasi Kepala BPKP Kep-000/K/00 dan Kep- 008/K/00 tanggal 9 Oktober 00, meninggal dan pensiun. Jumlah SDM yang dimiliki belum cukup memadai dari segi kuantitas untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Perwakilan BPKP yang kegiatannya semakin meningkat dan beragam untuk memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan. Salah seorang pejabat struktural (Kepala Bidang IPP) per November 00 telah memasuki masa pensiun dan sampai dengan tanggal 3 Desember 00 belum ditetapkan pejabat penggantinya. Jumlah pegawai tersebut menurut jenjang pendidikan dapat terlihat pada grafik di bawah ini : 8

13 . Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan tugas Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan meliputi; tanah, bangunan, inventaris/ peralatan kantor, kendaraan dinas dan perlengkapan lainnya. Luas tanah, bangunan dan kendaraan terlihat pada tabel di bawah ini : No Uraian Tanah 3 Jumlah Satuan 4.9 m Bangunan 68 unit Kendaraan Dinas 5 Buah Tanah dan Bangunan yang dimiliki termasuk tanah dan bangunan Kantor Penghubung Perwakilan BPKP Sulsel di Provinsi Sulawesi Barat. Sarana dan prasarana tersebut di atas telah cukup memadai guna mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi. Tanah dan bangunan diperuntukkan sebagai bangunan kantor Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dan kantor penghubung yang berada di Provinsi Sulawesi Barat serta rumah dinas. Selain ruang untuk bekerja, 9

14 bangunan kantor yang ada telah dilengkapi dengan sarana olah raga, ruang untuk poliklinik, perpustakaan, arsip, aula, koperasi, sarana ibadah dan kantin. 3. Keuangan Dana yang tersedia untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebesar Rp ,00 bersumber dari DIPA tahun 00, droping dana dari pusat dan pemerintah daerah/bumd/bumn. Rincian jumlah anggaran tahun 00 sebagai berikut: No Sumber Dana. DIPA Perwakilan. Dropping Pusat 3. Pemerintah Daerah/BUMD/BUMN Jumlah Anggaran (Rp,00)

15 A. PERNYATAAN VISI Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis, termasuk terbitnya mandat baru sesuai PP Nomor 60 Tahun 008, BPKP menegaskan jati dirinya sebagai Auditor Presiden. Konsekuensinya, BPKP dituntut untuk dapat memberikan informasi yang berharga bagi Presiden dari hasil pengawasan yang dilakukan dan mampu memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi pemerintahan. Kontribusi BPKP tersebut dimaksudkan untuk membantu pemerintah mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai BPKP yang merepresentasikan manfaat yang dapat diberikan BPKP kepada shareholder. Perubahan lingkungan strategis tersebut, berpengaruh terhadap harapan dan arahan organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan. Oleh karena itu, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan berkomitmen untuk mengakomodasi dan mengantisipasi hal-hal yang terjadi dan akan terjadi akibat dari perubahan tersebut. Komitmen tersebut selanjutnya dituangkan dalam pernyataan visi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan, sebagai berikut: AUDITOR PRESIDEN YANG RESPONSIF, INTERAKTIF DAN TERPERCAYA UNTUK MEWUJUDKAN AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA YANG BERKUALITAS DI PROVINSI SULAWESI SELATAN DAN PROVINSI SULAWESI BARAT

16 B. PERNYATAAN MISI Misi yang ditetapkan untuk mencapai visi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan tahun adalah sebagai berikut:.. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN.. Membina secara efektif penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah. 3. Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten. 4. Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi presiden/pemerintah Misi Pertama berkaitan dengan aktualisasi peran Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan sebagai Auditor Presiden dalam melaksanakan pengawasan intern atas akuntabilitas keuangan negara di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Selain itu, misi ini menegaskan peran BPKP untuk membantu Presiden selaku shareholder BPKP dalam mendorong terwujudnya tata kepemerintahan yang baik dan upaya pencegahan KKN. Misi ini terkait dengan kegiatan pengawasan intern pemerintah yang pada hakekatnya bertujuan memberikan nilai tambah (value added) melalui dua peran utama yaitu aktivitas assurance dan consulting. Dengan peran tersebut, fungsi utama Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan adalah memberikan masukan kepada Presiden/ Pemerintah untuk memastikan tercapainya efektifitas kinerja pemerintah dan pengelolaan keuangan negara di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Fungsi lain yang sejalan dengan peran BPKP adalah memberikan rekomendasi perbaikan penerapan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan membantu pemerintah dalam mencapai tujuannya.

17 Misi Kedua terkait dengan tugas pembinaan penyelenggaraan SPIP terhadap seluruh instansi pemerintah yang diamanatkan kepada BPKP sesuai dengan pasal 50 PP Nomor 60 Tahun 008. Peran BPKP dalam pembinaan SPIP tidak terlepas dari posisi strategis BPKP yang langsung berada di bawah Presiden dan membantu Presiden untuk memastikan tercapainya akuntabilitas kinerja Presiden yang merupakan suatu kesatuan akumulatif-integratif dari kinerja berbagai Kementerian/Lembaga dan juga Pemerintah Daerah. Untuk itu perlu dipastikan efektifitas penyelenggaraan SPIP pada seluruh instansi pemerintah baik di pusat maupun daerah. Misi Ketiga ditetapkan dalam rangka perwujudan pengawasan yang terpadu, terarah, dan memberi nilai tambah yang dapat mendukung perwujudan kepemerintahan yang baik, bersih dan kredibel, dan berorientasikan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kinerja APIP yang maksimal dapat diperoleh jika pemberdayaan APIP dijalankan dalam semangat profesionalitas dan kesetaraan antar APIP. Namun, efektifitas sinergi akan menjadi lebih besar jika pihak-pihak yang bersinergi memiliki kemampuan yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya masingmasing. Oleh karena itu, misi ketiga diperlukan sebagai dasar dalam menetapkan strategi pemberdayaan, pembelajaran, dan pertumbuhan kapasitas Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan sendiri maupun kapasitas APIP secara umum di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Misi Keempat merupakan aktualisasi peran Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan sebagai Auditor Presiden di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat dalam rangka membangun sistem dukungan pengambilan keputusan Presiden/Pemerintah yang efektif melalui suatu Sistem Akuntabilitas Presiden (President Accountability Systems) atau yang dikenal sebagai PASs. PASs adalah alat kendali (control) bagi Presiden terhadap implementasi akuntabilitas Presiden dalam pengelolaan 3

18 keuangan negara di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, yang berbasis web, on-line, dengan data yang sedapat mungkin real-time, yang menampilkan informasi secara utuh (integrated) tentang implementasi akuntabilitas Presiden. Dengan sistem seperti ini Presiden akan memperoleh informasi mengenai capaian kinerjanya yang mendekati realtime sehingga dapat melakukan tindakan korektif yang cepat jika terdapat perbedaan antara realisasi dengan rencana pada saat tertentu. C. TUJUAN STRATEGIS Tujuan strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan merupakan perwujudan visi dan misi yang telah ditetapkan yang berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi tersebut yang akan dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu sampai lima tahun mendatang. Tujuan strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan Renstra Perwakilan BPKP Sulsel adalah sebagai berikut: T J U A N TUJUAN. Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara. Meningkatnya tata pemerintahan yang baik 3. Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara 4. Tercapainya efektifitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah 5. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten 6. Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah D. SASARAN STRATEGIS Sasaran strategis merupakan ukuran pencapaian dari tujuan dan mencerminkan berfungsinya outcome dari semua program yang telah ditetapkan. Sasaran Strategis yang telah dtetapkan dalam Renstra 0004 sebagai berikut: 4

19 Sasaran Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan TUJUAN TARGET SASARAN STRATEGIS Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara Meningkatnya tata pemerintahan yang baik Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan Negara Tercapainya efekfivitas penyelenggaraan SPIP 5. Meningkatnya kapasitas APIP yang profesional & kompeten 6. Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden /pemerintah Persentase IPP/IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP dari BPK RI Persentase instansi pemerintah dan BUMN/ BUMD yang menerapkan good governance Indeks persepsi korupsi Persentase K/L dan Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 008 Persentase SDM pengawasan (APIP) yang profesional dan kompeten Tersedianya informasi yang komprehensif dalam mendukung pengambilan keputusan Presiden 65% 95% 50% 80%,8 5 0% 70% 55% 80% 4 4 Sistem Sistem E. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI BPKP Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan menyusun strategi yang selaras dengan strategi BPKP yaitu menyeimbangkan pemenuhan kepentingan pihak luar dan pembenahan ke dalam. BPKP mengadopsi konsep Balanced Scorecard (BSC) dengan beberapa modifikasi disesuaikan dengan karakteristik organisasi publik. Empat perspektif yang digunakan untuk menetapkan strategi meliputi: Manfaat bagi Stakeholder, Manfaat bagi Auditan/Pengguna Jasa, Proses Internal, dan Pertumbuhan dan Pembelajaran. Perspektif Manfaat bagi Stakeholder dicapai melalui keberhasilan BPKP memenuhi ekspektasi auditan maupun pengguna jasa yang diwujudkan dengan efektifitas rekomendasi hasil kerja BPKP, kepuasan auditan/pengguna jasa, dan meningkatnya permintaan jasa. Perspektif manfaat bagi stakeholder dan bagi auditan/pengguna jasa dapat tercapai jika didukung proses internal yang berkualitas yang diindikasikan dengan: tercapainya efektifitas penelitian dan pengembangan pengawasan; terlaksananya pemberian jasa yang berkecukupan, berkualitas, tepat waktu 5

20 dengan biaya yang efisien; dan terwujudnya efektifitas komunikasi publik. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran terdiri dari tiga modal utama yaitu modal organisasi (organization capital), modal sumber daya manusia (human capital), dan modal sistem informasi dan prosedur (information capital). Dengan menggunakan keempat perspektif tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan menetapkan arah kebijakan dan strategi tahun Arah kebijakan dan strategi tersebut ditetapkan untuk menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi BPKP dalam lima tahun mendatang. F. PROGRAM DAN KEGIATAN Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan melaksanakan program dan kegiatan berdasarkan tugas dan fungsi yang diberikan oleh BPKP sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Program dan kegiatan dalam lima tahun mendatang didasarkan pada mandat yang diperoleh dari Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 008, dan peraturan perundangan lain seperti Undang-Undang Nomor 30 Tahun 00 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Program dan kegiatan yang dilakukan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan menggambarkan domain BPKP dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara yang meliputi 4 C yaitu Capacity Building (expertise), Current Issues, Clearing House, dan Check and Balance. Rincian lebih lanjut program dan kegiatan yang dilaksanakan di tahun 00 dapat dilihat di Lampiran I Rencana Stratejik tahun G. TARGET KINERJA TAHUN 00 Untuk dapat mengetahui keberhasilan implementasi Rencana Kinerja tahun 00, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan telah menetapkan 6

21 target untuk masing-masing sasaran yang harus dicapai yang didasarkan Dokumen Penetapan Kinerja Perwakilan BPKP Propinsi Sulawesi Selatan yang telah ditetapkan Kepala BPKP. Target Kinerja tahun 00 ditetapkan untuk setiap program yang didukung oleh penetapan kinerja yang ada pada tingkat kegiatan. Ikhtisar rencana kinerja di tingkat program dan kegiatan beserta indikatornya untuk tahun 00 dapat dilihat pada Lampiran II Penetapan Kinerja Tahun 00. 7

22 Keberhasilan program dan kegiatan dilakukan melalui pengukuran keberhasilan setiap indikator dengan membandingkan antara target dan realisasi. Dalam pengukuran kinerja untuk mengurangi bias capaian angka yang sangat tinggi seperti mencapai lebih dari 00%, maka capaian indikator tersebut dibatasi maksimum sebesar 00 %. Keberhasilan pencapaian program digolongkan sesuai dengan dalam tabel sebagai berikut: Urutan Rentang Capaian Kategori Capaian I Capaian > 85% Sangat Baik II 70% < Capaian < 85% Baik III 55% < Capaian < 70% Cukup IV Capaian < 55% Kurang Dalam tahun 00 terdapat 3 program kerja yang dilaksanakan. Untuk pengukuran keberhasilan program dilakukan pembobotan dalam penilaian atas program sebagai berikut : No 3 Program Bobot Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP 80 % Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP 0 % Jumlah 0 % 00 % 8

23 A. CAPAIAN KINERJA 00 Sesuai dengan Target Kinerja Tahun 00, Perencanaan Kinerja Tahun 009 mencakup pelaksanaan 8 kegiatan dalam 3 Program. Berdasarkan pengukuran kinerja yang ditetapkan belum semua program yang ditetapkan dapat dicapai dengan optimal, capaian dari 3 Program tersebut sebagai berikut ; Jumlah Program 3 Urutan Rentang Capaian Kategori Capaian I Capaian > 85% Sangat Baik II 70% < Capaian < 85% Baik - III 55% < Capaian < 70% Cukup - IV Capaian < 55% Kurang - Jumlah 3 Hasil penilaian atas pelaksana Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan tahun 00 menunjukkan bahwa rata-rata capaian kinerja dari 3 program yang telah ditetapkan adalah sebesar 9,50 atau tergolong Sangat Baik yang terinci sebagai berikut: No Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP Rata -Rata 3 % Capaian 89,37 80% % Capaian Tertimbang 7, % 0, % 0,00 Bobot 9,50 B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 00 Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya dari 3 (tiga) program yang ditetapkan didalam rencana kinerja tahun 00, 3 program tercapai dengan kategori capaian sangat baik. 9

24 Secara rinci capaian kinerja untuk masing-masing program tersebut dapat dijelaskan pada bagian berikut ini.. Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah memiliki sasaran yaitu : ). Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP pada Kementerian/ lembaga, pemerintah daerah serta penyelenggaran SPI pada BUMN/D. ). Meningkatnya Kementerian/ lembaga dan pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai ketentuan yang berlaku. Keberhasilan Program dan sasaran didukung oleh 6 kegiatan dengan capaian rata-rata 89,37. Ringkasan capaian kegiatan sebagai berikut : Output No Indikator Laporan Capaian Target Real. 3 % 90,9 Target 00,00 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Perekonomian 34 83,33 00,00 3 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Perekonomian 3 50,00 00,00 4 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Perekonomian Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN ,56 00, ,94 00,00 Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian 5 6 Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Polsoskam ,05 46,05 7 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Polsoskam ,00 00,00 8 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara bidang Polsoskam 5 0,00 0,00 0

25 Output No Indikator Laporan Capaian Target Real. 5 % 750,00 Target 00,00 9 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Polsoskam 0 Laporan hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah 4 6 0,53 00,00 Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Keuangan Daerah Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD 00,00 00, ,06 00,00 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Keuangan Daerah Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik bidang Keuangan Daerah ,7 85, ,00 00,00 5 Laporan dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Keuangan Daerah 6 33,33 00,00 6 Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat ,7 00,00 7 Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD ,00 00,00 8 Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Akuntan Negara Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi 00,00 00,00 00,00 00,00 0 Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP 3 33,33 33,33 Laporan hasil kajian pengawasan ,46 38,46 Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim 7 34,9 00,00 3 Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik ,5 00,00 4 Laporan hasil audit investigasi atas permintaan Instansi lainnya 600,00 00,00 5 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah 00,00 00,00 6 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah Jumlah 00,00 00, ,37

26 Capaian untuk masing-masing kegiatan baik output dan OH yang digunakan dapat dilihat pada lampiran III. Penjelasan atas pelaksanaan kegiatan sebagai berikut : ). Laporan Hasil Pengawasan Lintas Sektor Bidang Perekonomian. Kegiatan yang mendukung capaian dilakukan melalui audit kinerja Program Peningkatan Ketahanan Pangan yang dilakukan pada 5 Kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Barat yaitu Kabupaten Pangkep, Barru, Tana Toraja, Enrekang, Bantaeng, Jeneponto, Bone, Sinjai, Luwu, Luwu Utara, Sidrap, Pinrang, Maros, Takalar dan Mamuju. Selain itu terdapat kegiatan non PKPT yaitu Audit atas Kegiatan Revitalisasi Kakao (Rehabilitasi Sambung Samping) pada Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten : Wajo, Luwu Timur, dan Bone yang mendukung capaian kegiatan ini. Jumlah output laporan hasil audit sebanyak 3 laporan atau 9% dari target sebayak laporan. Jumlah realisasi hari penugasan sebanyak 834 OH atau 43% dari target sebanyak 583 OH. Hasil audit terhadap pelaksanaan pengawasan Program Peningkatan Ketahanan Pangan dapat diuraikan sebagai berikut : Audit kinerja Program Peningkatan Ketahanan Pangan mencakup kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air, kegiatan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian dan kegiatan Ketahanan Pangan. Hasil pengukuran kinerja terhadap capaian Indikator Utama Kinerja (KPI) yang ditetapkan untuk kegiatan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PHP) mencapai 86,54%, kegiatan Ketahanan Pangan 8,93% dan kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air mencapai 83,36%. Capaian tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan Program Peningkatan Ketahanan Pangan Ditjen Pengolahan dan Pemasaran

27 Hasil Pertanian Tahun 009 di Provinsi Sulawesi Selatan berhasil meningkatkan ketersediaan pangan melalui peningkatan produksi dalam negeri. ). Laporan Hasil Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan LKKL Bidang Perekonomian. Kegiatan yang dilakukan untuk mendukung capaian indikator ini melalui kegiatan: a. Inventarisasi asset Barang Milik Negara (BMN) pada Kementerian Kelautan dan Perikanan pada Dinas Perikanan dan Kelautan pada 9 Kabupaten dan Povinsi yaitu Kabupaten Pangkep, Maros, Selayar, Takalar, Polman, Mamuju dan Majene, Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Barat. b. Inventarisasi asset Barang Milik Negara (BMN) pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian di Kabupaten Tana Toraja, Barru, Pangkep, Sidrap, Enrekang, Bulukumba, Sinjai, Bone dan Provinsi Sulawesi Barat. c. Pendampingan penusunan laporan keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Kementerian Pekerjaan Umum Kota Palopo, Bone, Parepare, Polewali Mandar, Majene, dan Provinsi Sulawesi Selatan. Jumlah output laporan hasil pelaksanaan kegiatan beserta kompilasinya sebanyak 34 laporan atau 83% dari target sebesar laporan. Jumlah realisasi hari penugasan sebanyak 878 OH atau 366% dari jumlah hari yang direncanakan sebanyak 40 OH. 3). Laporan Hasil Pengawasan atas Penerimaan Negara Bidang Perekonomian. Kegiatan yang dilakukan untuk mencapai indikator kinerja tersebut adalah melakukan audit operasional pengelolaan penerimaan 3

28 negara di lingkungan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, yaitu pada Kantor Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Makassar, Balai Besar Keselamatan dan Kesehatan Kerja Makassar dan Kantor Balai Pelayanan Penempatan Perlindungan Tenaga Kerja Indosesia (BP3TKI) Makassar. Jumlah output laporan terbit dari kegiatan audit tersebut adalah sebanyak 3 laporan atau 50% dari target sebanyak laporan. Jumlah realisasi hari penugasan sebanyak 05 OH atau 3% dari jumlah hari yang direncanakan sebanyak 80 OH. 4). Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan Stakeholder Bidang Perekonomian. Kegiatan yang dilakukan untuk mendukung capaian kinerja tersebut melalui audit kinerja atas Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan pada Dinas Pekerjaan Umum 0 Kabupaten/ Kota di Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Barat yaitu Kabupaten Bone, Bulukumba, Tana Toraja, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Mamuju, Polewali Mandar, Mamasa dan Kota Makassar. Jumlah output laporan terbit sebanyak 4 laporan atau mencapai 56% dari target sebanyak 9 laporan. Jumlah realisasi hari penugasan sebanyak 388 OH atau 8% dari jumlah hari yang direncanakan sebanyak 477 OH. 5). Laporan Hasil Pengawasan atas Proyek PHLN Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung capaian indikator tersebut adalah melakukan audit terhadap Program Pembangunan yang dibiayai dari dana PHLN yang bersumber dari Loan IBRD, Loan JBIC, Loan AusAID dan Loan ADB. Jumlah realisasi output kinerja adalah sebanyak 57 laporan atau 39% dari target sebanyak 3 laporan. Jumlah realisasi hari 4

29 penugasan sebanyak 5.50 OH atau 06% dari jumlah OH yang direncanakan sebanyak OH. Kegiatan audit PHLN antara lain meliputi : Audit PNPM IBRD 7505 pada kabupaten dan provinsi yaitu Kabupaten Bone, Bantaeng, Tana Toraja, Pangkep, Luwu, Bulukumba, Polewali Mandar, Mamasa, Majene, Mamuju, Provinsi Sulawesi Selatan, dan Provinsi Sulawesi Barat. Audit PNPM Mandiri Perkotaan IBRD 7504/IDA 4384 pada Kabupaten Gowa dan Kota Palopo. Audit PNPM PISEW pada Kabupaten Jeneponto, Sinjai, Mamuju, Mamuju Utara, Bone, dan Provinsi Sulawesi Barat. Audit PNPM LPM pada Kabupaten Mamasa dan Tana Toraja. Audit IBRD 647 IND FEATI pada Kabupaten Sinjai, Gowa, Maros dan Provinsi Sulawesi Selatan. Audit LMPD IBRD 473 pada BPN Kabupaten Maros, Takalar, Gowa, dan Provinsi Sulawesi Selatan. Audit USRDP IBRD 4786 pada Kabupaten Sidrap dan Kota Parepare. Audit IBRD 4740 Second Coral Reef and Management pada Kabupaten Selayar, Pangkep, dan Provinsi Sulawesi Selatan. Nilai penyelamatan uang negara sebesar Rp ,6 dari 93 kejadian dari temuan hasil audit atas proyek PHLN. 6). Laporan Hasil Pengawasan Lintas Sektor Bidang Polsoskam Kegiatan yang dilakukan untuk mendukung capaian tersebut adalah audit Dana Dekonsentrasi, Audit Kinerja Manajemen Pendidikan, Evaluasi Bidang Pendidikan, Audit Kinerja Pelayanan Kesehatan, dan Audit Kinerja Bidang Pendidikan. Target dan realisasi masing-masing kegiatan tresebut adalah sebagai berikut : 5

30 No Uraian Target Realisasi % Audit Dana Dekonsentrasi Audit Kinerja Manajemen Pendidikan Evaluasi Bidang Pendidikan Evaluasi Program Utama K/L Audit Kinerja Pelayanan Kesehatan Audit Kinerja Bidang Pendidikan Jumlah ,67 00, ,00 00, ,6 46, (). Audit Dana Dekonsentrasi Kegiatan yang mendukung kinerja melalui audit dana dekonsentrasi. Audit Dana Dekonsentrasi dilakukukan pada Perpustakaan Nasional pada Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Barat serta Audit pada Program Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial di Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan dan Barat. Jumlah Laporan terbit atas kegiatan ini sebanyak 4 laporan dari target sebanyak 7 laporan atau mencapai 66,67%. Target tidak tercapai karena adanya pembatalan oleh unit rendal pada saat penyesuaian PKPT bulan Juni 00. (). Audit Kinerja Manajemen Pendidikan Kegiatan yang dilakukan untuk mendukung kinerja adalah melalui Evaluasi atas Program Pendidikan Tinggi Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan pada STAIN Pare Pare dan Bone serta UIN Makassar. Jumlah laporan yang terbit beserta kompilasinya sebanyak 4 laporan dari target 4 laporan atau mencapai 00%. 6

31 (3). Evaluasi Bidang Pendidikan Kegiatan yang dilakukan untuk mendukung capaian kinerja adalah : Audit Kinerja Program Manajemen Pelayanan Pendidikan pada Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Audit Operasional Atas Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov.Sulsel dan Sulawesi Barat. Audit Operasional atas Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat. Jumlah laporan terbit sebanyak 6 laporan dari target laporan atau tercapai 50%. Target laporan tidak tercapai karena sebanyak 8 PP (termasuk PP non PKPT) kegiatan Evaluasi atas Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun pada Departemen Agama batal dilaksanakan yaitu 5 PP telah dibatalkan unit Rendalwas dan 3 PP batal berdasar usulan pembatalan Perwakilan dan telah mendapat persetujuan pembatalan dari Rendalwas pada saat penyesuaian PKPT bulan Juni 00. (4). Evaluasi Program Utama K/L Kegiatan yang direncanakan adalah melalui evaluasi Program Keluarga Berencana pada BKKBN. Kegiatan ini tidak terealisasi karena pembatalan oleh unit Rendal pada saat penyesuaian PKPT bulan Juni 00. (5). Audit Kinerja Pelayanan Kesehatan. Kegiatan yang dilakukan untuk mencapai indikator tersebut adalah melakukan audit terhadap Program Jaminan Kesehatan 7

32 Masyarakat (Jamkesmas) pada 4 (empat) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yaitu, RSUD Kabupaten Maros, RSUD Kabupaten Pangkep, RSUD Kabupaten Polewali Mandar, RSUD Kota Palopo dan (dua) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, yaitu Dinas Kesehatan Kota Palopo, Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar. Jumlah output dari kegiatan tersebut adalah sebanyak 6 laporan atau 00% dari target sebanyak 3 laporan. (6). Audit Kinerja Bidang Pendidikan Kegiatan yang dilakukan untuk mencapai indikator adalah melakukan audit terpadu atas Program Wajib Belajar 9 Tahun Kegiatan Dana Alokasi Khusus pada Dinas Pendidikan Kabupaten di 5 (lima) kabupaten, Kegiatan Peningkatan Mutu, relevansi dan daya saing di 5 (lima) kabupaten, Audit Kinerja atas Program BOS KITA pada Dinas Pendidikan Kabupaten di 3 (tiga) kabupaten. Jumlah laporan terbit sebanyak 5 laporan atau sebesar 30,6% dari target sebanyak 49 laporan. Target tidak tercapai karena sebanyak 38 PP (termasuk 4 PP non PKPT) yang tidak terealisasi yaitu: Audit Operasional atas Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun sebanyak 9 PP. Audit Operasional atas Program Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya Saing Wajib Belajar 9 Tahun sebanyak PP. Audit Operasional atas Program Peningkatan Mutu SD sebanyak 7 PP. Audit Operasional atas ketiga program tersebut dirancang dalam bentuk Joint Audit dengan segala pembiayaan dan 8

33 alokasi pembagian PP merupakan kewenangan Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan Nasional, sehingga PP audit operasional tersebut pelaksanaannya menjadi uncontrolable. 7). Laporan Hasil Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan LKKL Bidang Polsoskam. Kegiatan yang dilakukan untuk mencapai indikator tersebut berupa pendampingan penyusunan laporan keuangan Kementerian dan Lembaga pada Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPA-W) pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham Provinsi Sulawesi Selatan, Kejaksaan Tinggi Provinsi Sulawesi Selatan, Satuan Kerja Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan Kementerian Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dan Provinsi Sulawesi Selatan, Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, KPUD Provinsi Sulawesi Selatan, Satuan Kerja Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan Kementerian Sosial Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Barat, Satuan Kerja Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan Kementerian Pendidikan Nasional Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Barat. Jumlah output laporan hasil pendampingan penyusunan laporan keuangan Kementerian dan lembaga sebanyak 8 laporan atau 80% dari target sebesar 0 laporan. Jumlah realisasi hari penugasan sebanyak 546 OH atau 7% dari jumlah OH yang direncanakan sebanyak 466 OH. Hasil dari kegiatan tersebut yang dapat dicapai adalah Satuan Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran tingkat wilayah sebanyak 0 UAPPA-W dapat menyusun Laporan Keuangan Kementerian dan Lembaga melalui aplikasi (SAKPA dan SIMAK-BMN). 9

34 8). Laporan Hasil Pengawasan Atas Penerimaan Negara Bidang Polsoskam Kegiatan yang dilakukan untuk mendukung capaian indikator kinerja tersebut adalah melakukan audit terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak atas pemanfaatan asset pada Embarkasi Haji Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 009 dan semester I Tahun 00. Output dari kegiatan tersebut adalah (satu) laporan atau 0% dari target sebanyak 5 (lima) laporan dengan jumlah realisasi penugasan sebanyak 5 OH atau 7% dari jumlah OH yang direncanakan sebanyak 303 OH. Target Tidak tercapai karena adanya pembatalan audit PNBP Kepolisian Negara Republik Indonesia oleh unit Rendal karena belum ada MOU antara BPKP dengan POLRI di tingkat pusat sebagai dasar pelaksanaan penugasan Hasil yang dicapai dari pelaksanaan audit tersebut adalah sebagai berikut; a. Target penerimaan PNBP atas pemanfaatan asset pada Embarkasi Haji Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 009 dan semester I Tahun 00 telah dicapai. Penerimaan PNBP tersebut sebahagian langsung digunakan untuk membiayai kegiatan operasional BPIH Embarkasi Haji Makassar dan penerimaan yang tidak digunakan langsung belum disetorkan ke kas rekening Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI, dengan rincian sebagai berikut : No Periode Tahun Anggaran 009 Semester I Tahun Anggaran 009 Jumlah Jumlah (Rp) Penggunaan Penerimaan Langsung Sisa (Belum Setor)

35 b. Potensi Penerimaan Negara Bukan Pajak yang perlu dioptimalkan pada BPIH Embarkasi Haji Makassar adalah ; Stiker pas masuk bebas area parker BPAH bagi Jemaah Haji Kota Makassar sebanyak jumlah jamaah haji Kota Makassar Jasa catering kegiatan pada BPAH Embarkasi Makassar diluar musim haji. 9). Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan Stakeholder Bidang Polsoskam. Kegiatan yang mendukung kinerja melalui evaluasi pelayanan Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Evaluasi Pelayanan Publik atas pembuatan paspor khusus TKI dilakukan pada Kantor Imigrasi Makassar dan Pare-pare. Jumlah Laporan terbit atas kegiatan ini sebanyak laporan dari target sebanyak laporan atau mencapai 00%. Jumlah OH terpakai 04 OH dengan target 40 OH. Selain itu terdapat kegiatan lain yang mendukung capaian kinerja yaitu audit Pengadaan Perumahan dan Pemukiman dengan dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan melalui KPRS/KPRS Mikro pada 8 BMT, Audit Operasional pada PT BPR Gerbang Masa Depan Kabupaten Takalar, Survey Pemahaman dan Penggunaan LPG pada Kabupaten/Kota. di Wilayah Kota Makassar, Melakukan Monitoring Penyelesaian Proyek Pembangunan Lapas Parepare dan Rutan Sengkang yang dibiayai APBN-P Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Sul Sel T.A 00, dan Evaluasi Dokumen Pengadaan Alat Penelitian Kedokteran pada Universitas Hasanuddin dan Pengukuran Volume Penimbunan dan Pematangan Tanah pada Kampus Baru PIP Makassar. Jumlah Laporan terbit kegiatan tersebut sebanyak 3 laporan dan dengan realisasi sebanyak 35 OH. Jumlah laporan hasil 3

36 pengawasan atas permintaan stakeholder yang terbit 5 laporan atau mencapai 750% dari target laporan. Jumlah hari penugasan yang digunakan 49 OH atau sebesar 74,58% dari target 40 OH. 0). Laporan hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah Kegiatan yang dilakukan untuk mendukung capaian indikator ini adalah melalui monitoring pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Transfer Lainnya pada 0 Kabupaten dan Provinsi yaitu Kabupaten Gowa, Takalar, Maros, Jeneponto, Pangkep, Toraja Utara, Polewali Mandar dan Soppeng serta Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Monitoring dana DAK dan Dana transfer lainnya mencakup 3 bidang meliputi Bidang Infrastruktur Air Minum dan Sanitasi, Infrastruktur Jalan, Lingkungan Hidup, Pertanian, Perdagangan, Sarana Prasarana Pedesaan, Kesehatan, Irigasi, Perikanan dan Kelautan, Keluarga Berencana, Sarana Pemerintahan, Kehutanan, dan Pendidikan. Jumlah Laporan hasil pengawasan yang terbit sebanyak 6 laporan dari target laporan 4 laporan atau dengan capaian output kegiatan sebesar 0,5%. Jumlah OH yang terpakai dalam kegiatan ini sebanyak.5 OH melebihi target sebesar.48 OH atau mencapai 5,95%. Hasil dari monitoring Dana Alokasi Khusus dan Dana Transfer Lainya antara lain sebagai berikut: Pemda tidak melaporkan penyerapan dana DAK/ Dana Transfer lainnya kepada Menteri Keuangan sesuai ketentuan yang berlaku. Hasil Kegiatan belum dapat dimanfaatkan secara optimal Terdapat alokasi dana DAK digunakan untuk membiayai kegiatan non DAK. Pekerjaaan tidak sesuai dengan realisasi fisik 3

37 Pemda tidak menyediakan dana pendamping sesuai dengan ketentuan. ). Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan Presiden Bidang Keuangan Daerah Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung capaian indikator adalah melalui penyusunan profil Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Barat. Laporan hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang dihasilkan sebanyak buah dan terealisasi sebanyak laporan sehingga capaian kinerjanya mencapai sebesar 00%. Jumlah OH yang terpakai dalam kegiatan ini sebanyak 30 OH atau dibawah target sebesar 60 OH atau mencapai 50%. Hasil dari Penyusunan Profil Pemda dapat dipergunakan untuk melihat kondisi capaian pelaksanaan urusan wajib dan pilihan dalam pelaksanaan otonomi daerah, antara lain Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Tingkat Kesehatan dan Pendidikan, Jumlah nilai investasi dan dokumen perencanaan yang dimiliki. ). Laporan Hasil Bimtek/ Asistensi Penyusunan LKPD Kegiatan yang telah dilakukan dalam pencapaian kinerja ini melalui Bimtek/pendampingan/asistensi dan sosialisasi antara lain mengenai : Penerapan Sistem Informasi Keuangan Daerah (SAKD), Sistem Informasi Barang Milik Daerah (SIM BMD), Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIMDA). Penyusunan Sistem dan Prosedur Akuntansi. Reviu Laporan Keuangan Pemda, Sosialisasi Pengelolaan Keuangan Daerah dan Inventarisasi Barang Milik Daerah. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain adalah : 33

38 Pendampingan reviu Laporan Keuangan Daerah pada Kabupaten Takalar, Soppeng, Tana Toraja, Luwu Timur, Jeneponto, dan Luwu Utara. Asistensi/ Bimtek implementasi SIMDA Gaji pada Kabupaten Bulukumba, Pangkajene dan Kepulauan dan Wajo Asistensi/ Bimtek implementasi SIMDA Keuangan pada Kabupaten Tana Toraja, Luwu Utara, Toraja Utara, Pangkajene dan Kepulauan dan Provinsi Sulawesi Barat. Asistensi/Bimtek penyusunan LAKIP pada Kabupaten Tana Toraja Utara, Enrekang, Tana Toraja, Luwu Utara, Bulukumba, Bantaeng, Gowa, Pinrang, Soppeng, Luwu Timur, Kota Parepare dan Palopo Asistensi /Pendampingan inventarisasi barang milik daerah pada Kabupaten Gowa, Tana Toraja, Kota Makassar dan Provinsi Sulawesi Barat. Asistensi/Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Palopo. Asistensi Penyusunan LKPJ LPPD ILPPD tahun 009 pada Kabupaten Soppeng Sosialisasi Pengelolaan Keuangan Daerah Di Provinsi Sulawesi Barat, Kota Palopo dan Kabupaten Toraja Utara. Laporan hasil Bimtek/ Asistensi Penyusunan LKPD yang dihasilkan terealisasi sebanyak 5 laporan dari target sebanyak 7 laporan sehingga capaian kinerjanya mencapai sebesar 47%. Jumlah OH yang terpakai dalam kegiatan ini sebanyak.6 OH atau di atas target sebesar 755 OH atau mencapai 6%. Hasil dari kegiatan tersebut yang dapat dicapai adalah : Sebanyak Pemda yaitu Kabupaten Takalar, Soppeng, Tana Toraja, Luwu Timur, Bulukumba, Pangkep, Wajo, Toraja Utara, Makassar, Gowa dan Provinsi Sulawesi Barat dapat menyusun 34

39 Laporan Keuangan sesuai dengan SAP dengan Opini hasil Audit dari BPK minimal Wajar Dengan Pengecualian. Sebanyak Pemda yang diasistensi memperoleh penilaian dengan kategori cukup berdasarkan evaluasi hasil LAKIP yaitu Kabupaten Enrekang dan Luwu Utara. Sebanyak 7 Pemda dapat menyusun APBD tepat waktu yaitu Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Wajo, Luwu Utara, Toraja Utara, Kota Makassar, Kota Palopo, dan Kota Parepare. 3). Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan Stakeholder Bidang Keuangan Daerah Kegiatan yang mendukung capaian laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Keuangan Daerah adalah Analisis Kinerja Keuangan Pemda, Evaluasi Penyusunan APBD, Evaluasi AKIP, Kajian Current Issues dan Kajian Pengawasan Pengadaan Barang dan Jasa oleh APIP Jumlah Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Keuangan Daerah terbit sebanyak 4 laporan dari target sebanyak 8 atau mencapai 85,7%. Jumlah OH yang terpakai dalam kegiatan ini sebanyak 669 OH atau di bawah target sebesar.5 OH atau mencapai 54%. Target dan realisasi dari indikator ini adalah sebagai berikut: No Keterangan Analisis Kinerja Keuangan Pemda Target Reali. % 50,00 Evaluasi Penyusunan APBD 8 9,50 3 Evaluasi AKIP 4 0 7,43 4 Kajian Current Issues 00,00 5 Kajian Pengawasan Pengadaan Barang dan Jasa oleh APIP Monitoring PAD 00, ,7 6 Jumlah 35

40 Penjelasan target dan realisasi masing-masing kegiatan sebagai berikut: () Analisis Kinerja Keuangan Pemda Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan penyusunan analisis terhadap laporan keuangan Pemerintah Kabupaten/ Kota di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Jumlah Laporan hasil analisis kinerja Keuangan Pemda yang terbit sebanyak laporan dari target laporan laporan atau dengan capaian output kegiatan sebesar 50 %. Jumlah OH yang terpakai dalam kegiatan ini sebanyak.5 OH melebihi target sebesar.48 OH atau mencapai 5,95%. Target output kegiatan tidak tercapai karena data laporan keuangan pemda di wilayah Provinsi Sulawesi Barat tidak diperoleh sehingga tidak dapat dilakukan analisis laporan keuangan. Hasil analisis terhadap laporan keuangan Pemda, sebagai berikut: Rasio Ketergantungan pendapatan transfer dari pemerintah pusat terhadap total pendapatan dalam APBD untuk pemda se-sulawesi Selatan rata-rata sebesar 90%. Derajat kemandirian Pemda di Provinsi Sulawesi Selatan yang merupakan rasio jumlah PAD terhadap pendapatan transfer dari pemerintah pusat dan provinsi serta pinjaman daerah masih rendah berkisar 3,35 % sampai dengan 5,7%. () Evaluasi Penyusunan APBD Evaluasi penyusunan APBD dilakukan untuk menganalis tahapan-tahapan dalam penyusunan APBD dilakukan pada 9 Kabupaten dan Provinsi yaitu Kabupaten Takalar, Mamuju, Soppeng, Tana Toraja, Jeneponto, Enrekang, Bulukumba, Sinjai dan Provinsi Sulawesi Selatan. Jumlah Laporan terbit 36

41 pada kegiatan ini sebanyak 9 laporan dengan target sebanyak 8 laporan atau tercapai sebesar,5%. Penyebab keterlambatan penyusunan APBD, antara lain : Keterlambatan penetapan RKPD, KUA dan PPAS. Pergantian pejabat bupati dan atau pejabat eselon II, III, IV Keterlambatan musrenbang Keterlambatan penyerahan renja SKPD ke Bappeda Pelantikan anggota DPRD yang baru (3) Evaluasi AKIP Kegiatan Evaluasi AKIP dilaksanakan berdasarkan permintaan Menteri Pendayagunaan Apartur Negara dan Reformasi Birokrasi, dalam tahun 00 dilakukan evaluasi terhadap 0 Pemda yaitu Kabupaten Barru, Bone, Takalar, Sidrap, Luwu, Majene, Enrekang, Luwu Utara, Polewali Mandar dan Kota Parepare. Jumlah laporan terbit pada kegiatan ini sebanyak 0 laporan dari target sebanyak 4 atau mencapai 7,43%. Target laporan hasil evaluasi LAKIP tidak tercapai karena kebijakan memperkecil sampling evaluasi yakni +/- 5% dari jumlah kabupaten/kota yang ada serta beberapa wilayah langsung dievaluasi Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi. Hasil evaluasi, implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) atas 0 pemda yang dievaluasi dapat dikategorikan sebagai berikut: No. 3 4 Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Jumlah Pemda

42 (4) Kajian Current Issues Kajian current dilaksanakan issues untuk memetakan mengenai hasil dan pelaksanaan dari kebijakan yang ada di daerah. Kajian Curent Issues yang dilakukan adalah kajian tentang pengaruh Program Pendidikan Gratis terhadap kinerja bidang Pendidikan pada Kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan dan kajian atas implementasi SAKIP dan keterkaitannya dengan SPIP di Provinsi Sulawesi Selatan. Jumlah Laporan yang terbit atas kegiatan ini sebanyak laporan dan dengan target sebanyak laporan maka capaian ouput kegiatan ini mencapai 50%. (5) Kajian Pengawasan Pengadaan Barang dan Jasa oleh APIP Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahun 00 untuk mendukung capaian laporan Kajian Pengawasan Pengadaan Barang dan Jasa oleh APIP adalah melaksanakan kajian pelaksanaan pengadaan di Sekolah Polisi Negara Batua dan kajian pengadaan barang dan jasa pada Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar. Jumlah laporan terbit atas kegiatan ini sebanyak laporan atau mencapai 00 % dari targetnya sebanyak laporan. (6) Monitoring PAD Kegiatan monitoring PAD bertujuan untuk memetakan potensipotensi PAD mengurangi yang dapat ketergantungan ditingkatkan sehingga sumber pembiayaan dapat dari pemerintah pusat. Kegiatan monitoring PAD pada pemerintah daerah tidak terlaksana karena belum ada petunjuk teknis pelaksanaan 38

43 kegiatan. Sehingga dengan target laporan capaian kegiatan adalah sebesar 0%. 4). Laporan Hasil Pengawasan Atas Kinerja Pelayanan Publik Bidang Keuangan Daerah Kegiatan yang mendukung capaian Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik bidang keuangan daerah adalah evaluasi keselarasan RKPD dan RKP serta RPJMD dan RPJMN, evaluasi Laporan Penyelenggaran Pemerintah Daerah dan Audit Kinerja Pelayanan Pemda. Jumlah laporan yang terbit sebayak 45 laporan dari target 36 laporan atau mencapai 5%. Jumlah OH yang terserap dalam kegiatan ini sebanyak.3 OH atau di bawah target sebesar.40 OH atau mencapai 79%. Target dan realisasi indikator ini, sebagai berikut : No Keterangan Evaluasi Keselarasan RKPD dan RKP serta RPJMD dan RPJMN Evaluasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Audit Kinerja Pelayanan Pemda 3 Target Jumlah Real. % , ,40 600, ,00 Penjelasan atas capaian masing-masing kegiatan tersebut sebagai berikut: () Evaluasi Keselarasan RKPD dan RKP serta RPJMD dan RPJMN Kegiatan evaluasi Keselarasan RKPD dan RKP serta RPJMD dan RPJMN dilaksanakan dengan melakukan analisis atas dukungan Pemerintah Daerah terhadap Prioritas Pembangunan yang ditetapkan Pemerintah Pusat dilakukan pada 6 Kabupaten dan Provinsi yaitu Kota Palopo, Kabupaten 39

44 Luwu Utara, Polewali Mandar, Mamuju serta Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Barat. Jumlah laporan yang terbit pada kegiatan ini sebanyak 6 laporan dengan target sebanyak 6 laporan atau tercapai 00%. Hasil dari kegiatan antara lain : RPJMD Pemda belum sepenuhnya mengacu pada prioritas pembangunan sebagaimana ditetapkan dalam RPJMN Perumusan sasaran/program pembangunan yang dinyatakan dalam dokumen perencanaan tahunan belum selaras dengan yang dinyatakan dalam dokumen jangka menengahnya. Sasaran/program/kegiatan dokumen perencanaan dengan target dan yang belum ditetapkan seluruhnya dalam dilengkapi indikator kinerja, baik yang bersifat jangka menengah, maupun tahunan. () Evaluasi Laporan Penyelenggaran Pemerintah Daerah (LPPD) Kegiatan evaluasi LPPD dilakukan pada 7 Kabupaten dan Kota di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Hasil evaluasi LPPD, sebagai berikut : No Kategori Pemda Sulawesi Barat 3, ,89 Jumlah % Sulawesi Selatan Sangat Tinggi Tinggi 3 Sedang Rendah Jumlah ,00 Jumlah laporan yang terbit sebanyak 7 laporan dari target 8 laporan atau mencapai 96,4%. Target tidak tercapai karena 40

45 Kabupaten Toraja Utara sebagai darah otonom baru tidak dilakukan evaluasi LPPD tetapi evaluasi daerah otonom baru (EKDOB). (3) Audit Kinerja Pelayanan Pemda Kegiatan yang dilakukan untuk mendukung capaian kegiatan ini adalah melaksanakan audit kinerja pelayanan pada kabupaten dan Kota yaitu Kabupaten Pinrang dan Kota Makassar. Audit kinerja pelayanan mencakup 6 bidang pelayanan yaitu kesehatan, pendidikan, pekerjaan umum, koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Ketenagakerjaan, dan Kependudukan dan Catatan Sipil. Jumlah laporan terbit pada kegiatan ini sebanyak laporan dengan target laporan sebanyak laporan maka capaian ouput kegiatan sebesar 600%. Hasil dari kegiatan antara lain: Renstra belum memuat indikator kinerja dan targetnya Target-target SPM belum ditetapkan dalam dokumen perencanaan Belum adanya sistem pengumpulan data kinerja Belum dibuatnya mekanisme pengaduan atas pelayanan yang menyimpang. Belum ditetapkannya kompensasi terhadap penerima layanan apabila pelayanan yang diberikan menyimpang dari standar Kurangnya transparansi atas standar pelayanan yang diberikan yang mencakup prosedur, persyaratan, waktu dan biaya pelayanan. 4

46 5). Laporan Dukungan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah Kegiatan yang mendukung capaian laporan dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Keuangan Daerah melalui sosialisasi dan Bimtek SPIP. Sosialisasi dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada penyelenggara pemerintahan tentang sistem pengendalian intern dan pentingnya membangun sistem pengendalian intern. Pada tahun 00 telah dilakukan Sosialisasi SPIP pada Kabupaten dan Provinsi yaitu Kabupaten Enrekang, Soppeng, Barru, Bone, Pinrang, Takalar, Bantaeng, Bulukumba, Kota Palopo dan Parepare serta Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Bimtek SPIP dilaksanakan untuk membantu instansi pemerintah dalam membangun dan menerapkan SPIP di lingkungan instansinya dan telah dilaksanakan pada Kabupaten melalui diagnostic assessment di Kabupaten Sinjai dan Kota Palopo serta Bimtek Penyusunan Perkada SPIP pada Provinsi Sulawesi Selatan dan Barat. Jumlah laporan yang terbit dari kegiatan ini sebanyak 6 laporan dari target sebanyak laporan atau mencapai 33%. Hasil dari sosialisasi dan Bimtek SPIP yang telah dilaksanakan, yaitu : Sebanyak 5 Kabupaten dan Provinsi telah menerbitkan Peraturan Kepala Daerah tentang SPIP yaitu Kabupaten Sinjai, Bulukumba, Pinrang, Bone, Gowa, Tana Toraja, Soppeng, Jeneponto, Luwu Utara, Mamuju dan Kota Makassar, Palopo dan Parepare serta Provinsi Sulawesi Selatan dan Barat. Sebanyak 3 Pemda telah membentuk Satgas penyelenggaraan SPIP yaitu Kabupaten Sinjai, Bone dan Kota Palopo. 4

47 6). Jumlah Laporan Bimtek/Asistensi GCG/KPI Sektor Korporat. Dalam tahun 00, realisasi laporan bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat sebanyak 8 laporan atau 64,7 % dari target sebanyak 7 laporan. Jumlah OH yang terserap dalam kegiatan ini sebanyak.355 OH atau melebihi target sebesar 765 OH atau mencapai 77%. Rincian realisasi dan target terlihat sebagai berikut: No Indikator Hasil Target Reali. % Bimtek MR Evaluasi GCG Evaluasi KPI Sosialisasi BLUD Sosialisasi Manajemen Aset Sosialisasi SKAI pada BUMD Bimtek Corporate Plan Bimtek Penetapan Kinerja Bimtek Sistem Informasi Akuntansi Jumlah ,00 00,00 300,00 50,00 33,33 00,00 00,00 00,00 00,00 64,7 Capaian Indikator keluaran ini dicapai melalui kegiatan : a. Evaluasi GCG pada PT Pelindo IV (Persero). b. Evaluasi KPI pada PT Pelindo IV (Persero) dengan bentuk kegiatan Survey Kepuasan Pelanggan, Pegawai, dan Vendor dalam rangka Evaluasi Capaian KPI pada PT Pelindo IV (Persero) Tahun 009 sebanyak 3 laporan. c. Sosialisasi BLUD pada RSUD Andi Makassau Parepare, RSUD Lamadukelleng Kabupaten Wajo, dan RSUD Kabupaten Luwu Timur sebanyak 3 laporan. d. Sosialisasi / Manajemen Aset BUMD berupa: Sosialisasi dan workshop manajemen aset pada PDAM Kota Palopo sejumlah laporan. Sosialiasi manajemen aset dalam rangka persiapan RSUD menjadi Badan Layanan Umum Daerah masing-masing 43

48 laporan pada RSUD di lingkungan Kota Makasar, RSUD Daya Kota Makasar, RSUD Kabupaten Bulukumba, RSUD Kabupaten Bantaeng sebanyak 4 laporan. Manajemen aset dalam rangka audit clearance aset pada PT Angkasa Pura II (Persero) di Cabang Makasar, MATSC, dan Warehousing, sebanyak 3 laporan. Manajemen aset dalam rangka audit clearance aset pada PT Pelindo IV (Persero) di Kantor Pusat, Cabang Makasar, Cabang Unit Terminal Peti Kemas kota Makasar, dan Cabang Parepare, sebanyak 4 laporan. Sosialisasi SKAI/SPI pada BUMD berupa sosialisasi sistem pengendalian intern RSUD dalam rangka persiapan menjadi Badan Layanan Umum Daerah pada RSUD Kabupaten Sinjai sebanyak laporan. e. Bimbingan Teknis Corporate Plan/Business Plan pada RSUD Pertiwi Makasar dalam rangka persiapan menjadi Badan Layanan Umum Daerah sebanyak laporan. f. Bimbingan Teknis Penetapan Kinerja yaitu Bimbingan Teknis Penyusunan Persyaratan Administratif PPK-BLUD RS pada RSUD Daya Kota Makasar dan RSUD Lamadukelleng Kabupaten Wajo sebanyak laporan. g. Bimbingan Teknis Sistem Informasi Akuntansi yaitu pada PDAM Kabupaten Gowa dan Divisi Regional X PT Pos Indonesia (Persero) sebanyak laporan. Target Bimtek Management Risiko tidak terealisasi karena adanya permintaan penundaan penugasan dari PT Semen Tonasa sesuai surat Nomor : 690/ST/HK.00./.3/03-00 tanggal 9 Maret 00. Berdasar hasil evaluasi BUMN/D/BUL/BLU/BLUD/ BHMN yang GCG dan KPI mendapat skor baik yang mendorong pencapaian target dan prioritas pembangunan nasional dalam tahun

49 yaitu Pelindo IV (Persero) dengan jenis kegiatan utama asistensi penyusunan laporan GCG dan survey kepuasan pelanggan, pegawai, dan vendor dalam rangka evaluasi capaian KPI. 7). Laporan Hasil Pengawasan Atas Kinerja BUMD Dalam tahun 00, pencapaian realisasi laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD sebanyak 4 laporan atau mencapai hasil sebesar 64,00% dari target sebesar 5 laporan sebagai berikut: No Indikator Hasil Audit Kinerja BUMD Audit Keuangan BUMD Target Real. 8 0, 7 300, ,00 Jumlah (%) Jumlah OH yang terserap dalam kegiatan ini sebanyak.637 OH atau melebihi target sebesar.446 OH atau mencapai 3%. Capaian Indikator keluaran program ini dicapai melalui kegiatan : Audit Kinerja BUMD yang dilakukan pada 6 PDAM di Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Barat, PT Bank Sulsel dan PT BPR Handayani Cipta Sejahtera Kabupaten Wajo sebanyak 0 laporan. Audit Keuangan BUMD, dilakukan pada 6 PDAM di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat dan pada PT Bank Sulsel sebanyak laporan. Kinerja BUMD berdasarkan hasil audit kinerja dapat dikategorikan sebagai berikut: No Predikat Jumlah Baik 4 Cukup 3 Kurang 5 Jumah 0 45

50 BUMD yang mendapatkan predikat baik yaitu PDAM Kabupaten Majene, PDAM Kota Palopo, PDAM Kabupaten Bantaeng dan PT Bank Sulsel. Opini atas laporan keuangan berdasarkan hasil audit keuangan adalah sebagai berikut: No Opini Jumlah Wajar Tanpa Pengecualian 0 Wajar Dengan Pengecualian 0 3 Tidak Memberikan Pendapat Jumlah BUMD yang mendapatkan opini minimal Wajar Tanpa Pengecualian yaitu pada 8 PDAM di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat dan PT Bank Sulsel untuk laporan keuangan tahun buku 009 dan (satu) PDAM untuk tahun buku 008. Sementara BUMD yang mendapatkan opini minimal Wajar Dengan Pengecualian yaitu pada 7 PDAM di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat untuk laporan keuangan tahun buku 009 serta 3 PDAM untuk laporan keuangan tahun buku 008. Sedangkan Opini Tidak Memberikan Pendapat pada PDAM Kabupaten Bulukumba tahun buku ). Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan Presiden Bidang Akuntan Negara Dalam tahun 00, pencapaian target laporan hasil pengawasan atas permintaan Presiden Bidang Akuntan Negara sebanyak laporan atau 00% dari target dengan bentuk kegiatan updating profil RSU/D, BUMN/D dan Badan Usaha Daerah lainnya Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat tahun 008 dan 009. Hasil pemetaan diketahui bahwa jumlah PDAM di Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 3 PDAM dan di Provinsi Sulawesi Barat 46

51 Sebanyak 5 PDAM, cakupan layanan air bersih rata-rata baru mencapai 43, % di wilayah perkotaan. Pada umumnya PDAM masih merugi karena harga jual air rata-rata masih lebih rendah dibandingkan dengan harga pokoknya, serta tingkat kehilangan air masih di atas batas normal kewajaran utamanya karena jaringan pipa yang sudah tua atau rusak. Sebanyak 30 RSUD di Provinsi Sulawesi Selatan bari satu RSUD yaitu RSUD Kota Parepare yang telah menerapkan pola pengelolaan BLUD. Selain itu beberapa RSUD dan perusahaan daerah lainnya berupaya menjadi PPK BLUD pada tahun 0. 9). Laporan Hasil Sosialisasi Program Anti Korupsi. Sosialisasi Program Anti Korupsi bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang korupsi, penanganan korupsi, penyebab dan dampaknya bagi masyarakat. Sosialisasi program anti korupsi dalam tahun 00 dilaksanakan di Kota Parepare ditujukan pada 3 (tiga) fokus grup yaitu tokoh agama, pendidik (guru) dan pengelola imbal swadaya bidang pendidikan. Jumlah peserta yang hadir sebanyak 56 orang dari target sebanyak 50 orang. Pada setiap akhir sesi sosialisasi telah disampaikan lembar kuesioner kepada setiap peserta sosialisasi untuk mengetahui tingkat pemahaman dan kepedulian terhadap program anti korupsi. Hasil kuesioner tersebut langsung dikirim ke Deputi Investigasi untuk diolah dan ditabulasi secara nasional. 0). Laporan Hasil Bimbingan Teknis / Asistensi Implementasi FCP. Target laporan kegiatan Bimbingan teknisi/ asistensi implementasi FCP sebanyak 3 laporan melalui kegiatan diagnostic, implementasi dan sosialisasi Fraud Controll Plan (FCP). Realisasi dari kegiatan 47

52 ini adalah sebanyak laporan atau tercapai sebesar 33,33% dari target sebanyak 3 laporan. Kegatan yang tereliasasi adalah sosialisasi FCP sebagai langkah awal sebelum pelaksanaan implementasinya yang dihadiri 43 orang staf Pemerintah Provinsi dan Kabupaten di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Kegiatan yang tidak terealisasi yaitu diagnostik dan implementasi FCP disebabkan rendahnya komitmen dari pimpinan instansi. ). Laporan Hasil Kajian Pengawasan Kegiatan yang mendukung capaian output kinerja adalah melalui kegiatan penyamaan persepsi sebanyak laporan dan kajian pengawasan sebanyak laporan. Kegiatan penyamaan persepsi dilakukan melalui kegiatan komunikasi dan koordinasi bidang Investigasi yang dilaksanakan setiap bulan dan jumlah laporan yang terbit sebanyak 4 laporan berupa laporan triwulanan atas pelaksanaan forum komunikasi kerjasama dalam berindikasi korupsi. penanganan Dalam kasus tahun 00 penyimpangan telah yang dilaksanakan penyamaan persepsi atas 38 kasus berindindikasi TPK yang terdiri dari 3 kasus yang ditangani Kejaksaan dan 5 kasus yang ditangani Kepolisian. Kajian Pengawasan yang dilakukan dalam tahun 00 adalah penelaahan atas peraturan yang berindikasi KKN pada Program Gerhan Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat tahun anggaran 009. Jumlah laporan terbit 5 laporan dari target sebanyak 3 laporan atau mencapai sebesar 38,46%. Target tidak tercapai karena kegiatan penyamaan persepsi pada masing-masing unit Rendalwas di Deputi Investigasi dibatalkan berdasarkan penyesuaian PKPT Juni 00. Selanjutnya kegiatan 48

53 koordinasi pengawasan digabungkan hanya pada unit Rendalwas di Deputi Investigasi. ). Laporan Hasil Audit HKP, Klaim dan Eskalasi Jumlah kasus Hambatan Kelancaran Pembangunan (HKP), Klaim dan eskalasi yang ditangani dalam tahun 00 dengan realisasi penyelesaian kasus. Jika dibandingkan dengan target sebesar 7 laporan, maka capaian kinerja indikator ini mencapai 34%. Jumlah OH yang terserap dalam kegiatan ini sebanyak 739 OH atau melebihi target sebesar 364 OH atau mencapai 03%. Dalam tahun tahun 00 terdapat peningkatan nilai koreksi penyesuaian harga dan klaim yang signifikan jika dibandingkan dengan koreksi atas penyesuaian harga dan klaim tahun 009. Nilai koreksi penyesuaian harga dan klaim pada tahun 00 sebesar Rp ,5 atau Rp ,5 atau 385,70 % meningkat sebesar jika dibandingkan dengan nilai koreksi penyesuaian harga pada tahun 009 sebesar Rp ,00. Sedangkan jumlah laporan yang diterbitkan tahun 00 adalah laporan meningkat 6 laporan bila dibandingkan dengan tahun 009 sebanyak 6 laporan atau meningkat 66,67%. 3). Laporan Hasil Audit Investigatif, Perhitungan Kerugian Keuangan Negara (PPKN) dan Pemberian Keterangan Ahli (PKA) atas Permintaan Instansi Penyidik Jumlah laporan terbit pada kegiatan ini sebanyak 07 laporan. Jumlah tersebut bila dibandingkan target sebanyak 54 laporan mencapai sebesar 98,5%. Jumlah OH yang terserap dalam kegiatan ini sebanyak.897 OH atau kurang dari target sebesar.354 OH atau mencapai 80% Rincian realisasi dan target kegiatan sebagai berikut: 49

54 No Kegiatan Target Realisasi % Capaian AI 3 9,3 PKKN 00,0 3 PKA ,0 Jumlah ,5 Berdasarkan instansi peminta bantuan laporan kegiatan dan audit investigasi dan perhitungan kerugian keuangan negara yang terbit dapat dirinci sebagai berikut : Kepolisian Kejaksaan AI 7 5 Instansi Penyidik Lain - PPKN No Keterangan Jumlah Jumlah Jumlah kerugian keuangan negara dari hasil Audit Investigatif dan Perhitungan Kerugian Keuangan Negara masing-masing adalah sebesar Rp ,73 dan Rp ,44 atau seluruhnya sebesar Rp ,7. Berdasarkan instansi peminta bantuan, nilai kerugian keuangan negara dapat dirinci sebagai berikut : No Keterangan Kepolisian Kejaksaan AI , ,58 PPKN , ,8 Jumlah , ,86 Instansi Lain Jumlah , , ,7 4). Laporan Hasil Audit Investigatif atas Permintaan Instansi Lainnya. Jumlah Laporan Hasil Audit Investigatif atas permintaan instansi lainnya sebanyak laporan terdiri dari 3 laporan audit investigasi 50

55 atas penyaluran subsidi minyak goreng dan 5 laporan evaluasi ACAP (Anti Corruption Action Plan) dan 5 laporan AI Program Peningkatan Mutu, Relevansi, Daya Saing Wajar 9 Tahun TA 008. Apabila dibandingkan dengan target tahun 00 sebanyak laporan maka realisasi tahun 00 mencapai 600% dari target. Jumlah OH yang terserap dalam kegiatan ini sebanyak 37 OH atau melebihi target sebesar 58 OH atau mencapai 0%. 5). Sosialisasi dan Bimtek Penerapan JFA APIP Daerah Kegiatan yang telah dilaksanakan dalam tahun 00 sebanyak (dua) kali yaitu sosialisasi Peraturan Kepala BPKP Nomor Per 706/K/JF/009 Tentang Pengangkatan kedalam JFA melalui Perlakuan Khusus dan Peraturan Kepala BPKP Nomor Per707/K/JF/009 tentang Organisasi dan tata kerja penilaian Angka Kredit Auditor untuk PFA Inspektorat Provinsi Sulawesi Barat dan Kabupaten Mamuju di Mamuju dan Sosialisasi Peraturan Kepala BPKP Nomor Per-/K/JF/00 tentang Penyesuaian Angka Kredit Auditor. Sosialisasi ditujukan untuk Pejabat Fungsional Auditor pada Inspektorat Provinsi Sulawesi Selatan di Makassar. 6). Sosialisasi dan Bimtek Penerapan Tatakelola APIP Daerah. Realisasi kegiatan ini sebanyak kali sehingga dibandingkan target sebanyak laporan capaian kegiatan sebesar 00%. Kegiatan yang dilakukan untuk mendukung capaian adalah melaksanakan pemetaan kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di Provinsi Sulawesi Selatan. Hasil pemetaan dipergunakan sebagai dasar penyusunan konsep pengembangan dan peningkatan peran APIP di masa yang akan datang. Hasil pemetaan menunjukkan 8 unit APIP yang dievaluasi ratarata berada pada level ( initial) dan Level ( Infrastructure) atau 5

56 memiliki tingkat kapabilitas manajemen yang belum dikelola secara berkesinambungan, lebih banyak tergantung pada usaha-usaha individu dalam organisasi, belum mengintegrasikan informasi dari berbagai organisasi dan melakukan perbaikan berkelanjutan dari dalam dan luar organisasi. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP Kegiatan yang mendukung capaian ini adalah melalui monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Program Kerja Pengawasan dan Pembinaan Tahunan (PKPT) dan hasil pengawasan melalui SIM Monev RKT dan SIM HP. Sesuai Program Kerja Pengawasan dan Pembinaan Tahunan (PKPT) 00, target penugasan pengawasan (PP) sebanyak 58 PP dan terealisasi sebanyak 770 PP atau mencapai 33,45% terdiri dari 54 PP PKPT dan 5 PP Non PKPT. Temuan hasil pengawasan dalam tahun 00 sebanyak 806 kejadian dengan nilai Rp ,66 dan telah ditindaklanjuti sebanyak kejadian (7,54%) dengan nilai Rp ,84 (55,86%) sehingga saldo temuan yang belum ditindaklanjuti sebanyak 584 kejadian (7,46%) dengan nilai Rp ,8 (44,4%). Rincian temuan, tindak lanjut dan saldo temuan tahun 00 sebagai berikut: INSTANSI KEMENTERIAN/ LPNK KEJ TEMUAN NILAI (Rp) KEJ TINDAK LANJUT NILAI (Rp) KEJ SALDO NILAI (Rp) , , ,33 PEMDA , , ,4 BUMN , , BUMD , , , , , ,8 Total 5

57 Saldo temuan yang belum ditindaklanjuti sampai dengan 3 Desember 00 sebanyak.3 kejadian dengan nilai Rp ,05 dengan rincian sebagai berikut: INSTANSI KEMENTERIAN/ TEMUAN NILAI (Rp) KEJ KEJ TINDAK LANJUT NILAI (Rp) KEJ SALDO NILAI (Rp) , , , , , ,4 BUMN , , ,04 BUMD , , , , , ,05 LPNK PEMDA Total Rincian saldo temuan per tahun pelaporan adalah sebagai berikut: TAHUN Saldo Kej Nilai (Rp) s.d , , , , , , ,05 Total Persentase tindaklanjut hasil pengawasan dalam tahun 00 adalah sebesar 30,99% untuk tindak lanjut jumlah kejadian dan sebesar 39,5% untuk tindak lanjut nilai rupiah. Terdapat faktor internal dan eksternal BPKP yang masih merupakan hambatan untuk mencapai kinerja yang lebih baik dalam penyelesaian tindaklanjut hasil pengawasan, yaitu : Faktor Internal Perubahan peran dan fungsi BPKP, yaitu kewenangan dalam melakukan kegiatan audit, semakin berkurang yang berpengaruh terhadap upaya penyelesaian tindaklanjut hasil pemeriksaan. 53

58 Faktor Eksternal, antara lain : Adanya perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal/auditan baik kelembagaan, penanggungjawab maupun personilnya. Kegiatan pemutakhiran temuan pemeriksaan belum terjadwal. Upaya yang ditempuh untuk mengurangi hambatan tersebut dilakukan dengan mendorong auditan untuk melakukan tindaklanjut yaitu melalui: Gelar pengawasan, Pemutakhiran data tindaklanjut dengan auditan, Pengiriman Surat Peringatan ke- dan ke-3 (SP/SP3) kepada auditan, Mendorong koordinator tindaklanjut untuk melakukan fasilitasi pertemuan bilateral antara unit-unit pemeriksa BPKP dan auditan. 3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung capaian program adalah melalui pengadaan alat komunikasi dan studio berupa handycam dan rehabilitasi kantor. Target kegiatan sebanyak unit dan telah terealisasi sebanyak unit atau tercapai 00%. Hasil kegitan mendukung pelaksanaan tugas pokok telah dipergunakan dalam dan memberikan dukungan dalam kenyamana bekerja. C. AKUNTABILITAS KEUANGAN Dana yang tersedia untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00 atau sebesar 96,73 %. Rincian dari anggaran dan realisasi dana sebagai berikut: 54

59 (Rp 000) No.. 3. Sumber Dana DIPA Perwakilan Dropping Pusat Pemda/BUMD Jumlah Anggaran Realisasi % 96,70 95,38 00,00 96,73 Rincian dari anggaran dan realisasi dana masing-masing sebesar Rp ,00 dan Rp ,00 untuk membiayai kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan yang berasal dari DIPA Perwakilan BPKP dapat dilihat pada lampiran IV. Dana yang berasal dari Droping BPKP Pusat sebesar Rp ,00 dengan realisasi sebesar Rp ,00 atau sebesar 95,38% antara lain untuk pembiayaan kegiatan audit PNPM Mandiri, PNPM Perkotaaan, Program BosS Kita, Sertifikasi Guru dan Program Jamkesmas. Sementara dana yang berasal dari Pemerintah Daerah/BUMN/D sebesar Rp ,00 merupakan dana yang terealisasi untuk pembiayaan bimbingan teknis dan pendampingan dalam pengelolaan keuangan daerah atas dasar permintaan pemerinatah daerah sebesar Rp ,00 dan sebesar Rp ,00 berasal dari BUMN/D untuk pembiayaan bimbingan teknis dan audit pada BUMN/D. 55

60 Evaluasi atas pelaksanaan program dan kegiatan bermanfaat untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan dalam mendukung tujuan organisasi serta memberikan masukan dalam perbaikan perencanaan serta pelaksanaan program dan kegitaan di masa mendatang. Berdasarkan hasil evaluasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dapat mencapai program yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahun 00 Sulawesi Selatan dengan baik. Capaian rata-rata pelaksanaan 3 program dan mencakup 8 kegiatan yang ditetapkan adalah sebesar 9,50 % tergolong dalam kriteria sangat baik. Capaian di atas menunjukkan bahwa Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan turut berkontribusi dalam melaksanakan pengawasan yang akuntabel, transparan dan independen sebagaimana visi BPKP. Namun demikian, dalam tahun 00 masih terdapat kegiatan yang capaiannya masih perlu ditingkatkan, sehingga perlu mendapat perhatian lebih lanjut untuk diperbaiki dalam tahun 0 yaitu sebagai berikut: Audit Dana Dekonsentrasi Audit Penerimaan Bidang Polsoskam Evaluasi LAKIP Evaluasi Laporan Penyelenggaran Pemerintahan Daerah Bimtek dan Penerapan FCP Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan Presiden Bidang Keuangan Daerah. Target program-program di atas belum dapat dicapai diantaranya disebabkan oleh hambatan diluar kendali organisasi yaitu ketergantungan atas permintaan dari pihak lain. 56

Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut :

Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut : RENCANA STRATEGIS 2010-2014 PERWAKILAN BPKP SULUT Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun 2010-2014 dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pernyataan Visi Sejalan dengan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012 LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA / DAERAH PADA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 Nomor: LAP- 20/PW26/1/2012 Tanggal: 18 Januari 2012 LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

Lebih terperinci

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta Rencana Strategis 2010-2014 Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi DIY tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut: Visi : Auditor Presiden yang responsif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN TUGAS DAN FUNGSI BAB I PENDAHULUAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013, disusun dalam rangka mewujudkan dukungan terhadap sistem administrasi di

Lebih terperinci

Suplemen Rencana Strategis

Suplemen Rencana Strategis Suplemen Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat 2010-2014 Lampiran Keputusan Nomor KEP-2220/PW14/1/2012 Tanggal 28 Desember 2012 SASARAN STRATEGIS PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN

Lebih terperinci

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat PERJANJIAN KINERJA P enetapan indikator kinerja pada tingkat program dan kegiatan merupakan prasyarat bagi pengukuran kinerja. Kriteria pengukuran yang dipakai adalah target kinerja yang ditetapkan. Target

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Nomor : LKIN-991/PW/17/1/2013 Tanggal : 31 DESEMBER 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Unit Eselon II : Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan Tahun Anggaran : 2014 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA OUTPUT

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2011 merupakan pertanggungjawaban atas kinerja yang telah ditetapkan dalam

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TRIWULAN IV TA 2013

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TRIWULAN IV TA 2013 FORMULIR A Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tanggal 29 November 2006 DIISI OLEH PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TRIWULAN IV TA 2013 I. DATA UMUM 1. Nomor

Lebih terperinci

8 April Nomor : LKIN-1044/PW21/1/2014 Lampiran : Satu Berkas H a l : Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2014

8 April Nomor : LKIN-1044/PW21/1/2014 Lampiran : Satu Berkas H a l : Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2014 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jl. Bumi Tamalanrea Raya No. 3 (BTP) Kotak Pos 176 Telp. (0411) 590591, 590592; E-mail: sulsel@bpkp.go.id Fax (0411) 590595

Lebih terperinci

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sulawesi Utara telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran,

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah NOMOR: LAKIP - 023 /PW18/1/2014 TANGGAL 21 JANUARI 2014 Ringkasan

Lebih terperinci

Pencapaian Target Kinerja Triwulan III Tahun 2014 Dalam Rangka Pencapaian Tujuan

Pencapaian Target Kinerja Triwulan III Tahun 2014 Dalam Rangka Pencapaian Tujuan BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jl. Bumi Tamalanrea Raya No. 3 (BTP) Kotak Pos 176 Telp. (0411) 590591, 590592; E-mail: sulsel@bpkp.go.id Fax (0411) 590595

Lebih terperinci

L a p o r a n R e a l i s a s i R K T B u l a n D e s e m b e r Halaman 1

L a p o r a n R e a l i s a s i R K T B u l a n D e s e m b e r Halaman 1 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jalan Tamalanrea Raya No. 3 Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Makassar Kotak Pos :176 Telepon 0411-590591; 590592, Fax :0411-590595

Lebih terperinci

REALISASI PENUGASANN BULAN INI

REALISASI PENUGASANN BULAN INI BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jalan Tamalanrea Raya No. 3 Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Makassar Kotak Pos :176 Telepon 0411-590591; 590592, Fax :0411-590595

Lebih terperinci

VISI, MISI DAN TUJUAN VISI

VISI, MISI DAN TUJUAN VISI VISI, MISI DAN TUJUAN VISI Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis, termasuk terbitnya mandat baru sesuai PP No. 60 Tahun 2008, BPKP menegaskan jati dirinya sebagai Auditor Presiden. Konsekuensinya,

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BAB I PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan merupakan unit perwakilan dari BPKP. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) dengan

Lebih terperinci

REALISASI PENUGASANN BULAN INI

REALISASI PENUGASANN BULAN INI BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jalan Tamalanrea Raya No. 3 Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Makassar Kotak Pos :176 Telepon 0411-590591; 590592, Fax :0411-590595

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Unit Eselon II : Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran : 2.1 1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP 1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014 NOMOR : LEK-4./PW09/1/2014 TANGGAL : 08 Januari 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja

Lebih terperinci

Untuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan didukung dengan

Untuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan didukung dengan IKHTISAR EKSEKUTIF Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan yang baik, merupakan pertanggungjawaban atas mandat yang melekat pada suatu lembaga. Berangkat dari pemikiran tersebut, Perwakilan

Lebih terperinci

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Papua Barat yang sebelumnya wilayah kerjanya berada/merupakan bagian dari Perwakilan BPKP Provinsi Papua telah menyusun

Lebih terperinci

REALISAS. 15 Agustus /2013 Satu Berkas. Nomor. Lampiran : Yth. Sekretaris di Jakarta. tanggal. RKT Bulan Juli 2013

REALISAS. 15 Agustus /2013 Satu Berkas. Nomor. Lampiran : Yth. Sekretaris di Jakarta. tanggal. RKT Bulan Juli 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jln Tamalanreaa Raya No. 3 Bumi Tamalanreaa Permai ( BTP ) MakassarKotak Pos :176 Telepon 0411-590591; 590592, Fax :0411-590595

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun Kata Pengantar

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun Kata Pengantar Kata Pengantar Setiap Instansi Pemerintah yang telah menerima anggaran dari pemerintah wajib menggunakannya untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan secara efisien, efektif,

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Memuaskan

Ringkasan Eksekutif Memuaskan Ringkasan Eksekutif Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2012 telah menyajikan capaian kinerja selama tahun 2012 dikaitkan dengan perencanaan kinerja untuk tahun

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Jalan Jenderal Ahmad Yani kilometer 32,5 Banjarbaru 70711 Telp: (0511) 4781116 Faksimili : (0511) 4774501 email : kalsel@bpkp.go.id,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN 63 BAB III OBJEK PENELITIAN A. Sejarah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 31 tahun 1983 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Untuk

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 NOMOR : LAKIP -1000/PW17/1/2013 TANGGAL : 31 DESEMBER 2013 Kata

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 Nomor: LAKIP-024/PW18/1/2015 Tanggal 21 JANUARI 2015 BADAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis Ringkasan Eksekutif Terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), mengantar BPKP memasuki babak baru yang menegaskan peran BPKP sebagai Auditor

Lebih terperinci

Nomor. 6 Januari Satu Berkas. Lampiran : Yth. Sekretaris di Jakarta. tanggal RKT REALISAS 1. dari rencana sebesar 55 LHP PKPT.

Nomor. 6 Januari Satu Berkas. Lampiran : Yth. Sekretaris di Jakarta. tanggal RKT REALISAS 1. dari rencana sebesar 55 LHP PKPT. BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jln Tamalanreaa Raya No. 3 Bumi Tamalanreaa Permai ( BTP ) MakassarKotak Pos :176 Telepon 0411-590591; 590592, Fax :0411-590595

Lebih terperinci

No Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi. Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan

No Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi. Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan L aporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah (LAKIP) disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dalam mencapai sasaran strategis

Lebih terperinci

Sasaran 7 dari Tujuan 5 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 100,00% Sasaran 4 dari Tujuan 3 : Dari 1 IKU dominan tercapai 100,00%

Sasaran 7 dari Tujuan 5 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 100,00% Sasaran 4 dari Tujuan 3 : Dari 1 IKU dominan tercapai 100,00% IKHTISAR EKSEKUTIF Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan yang baik, merupakan pertanggungjawaban atas mandat yang melekat pada suatu lembaga. Berangkat dari pemikiran tersebut, Perwakilan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia LAPORAN KINERJA 2014 BPKP untuk Indonesia Nomor: LKIN- 502/K.SU/01/2015 Tanggal: 26 Februari 2015 Ringkasan Eksekutif B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis

Lebih terperinci

Oleh Kepala BPKP. A. Pendahuluan

Oleh Kepala BPKP. A. Pendahuluan Program Strategis Kementerian PAN dan RB, ANRI, BKN, BPKP dan LAN Dalam Rangka Percepatan Pencapaian Target Prioritas I Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola dalam RPJMN tahun 2010-2014 A. Pendahuluan Oleh

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. LAKIP sebagai media pertanggungjawaban, berisikan informasi tentang Rencana Strategis (Renstra) dan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013.

KATA PENGANTAR. LAKIP sebagai media pertanggungjawaban, berisikan informasi tentang Rencana Strategis (Renstra) dan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013. PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kerja Intansi Pemerintah mengamanatkan kepada setiap unit eselon II instansi pemerintah untuk menyusun

Lebih terperinci

Lampiran Keputusan Nomor KEP-5987/PW20/1/2012

Lampiran Keputusan Nomor KEP-5987/PW20/1/2012 28 Desember 2012 Lampiran Keputusan Nomor KEP-5987/PW20/1/2012 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009 www.bpkp.go.id KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009 KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, Menimbang

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan

Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Kinerja Tahun 206 Provinsi Kalimantan Selatan KATA PENGANTAR Tahun 206 merupakan tahun kedua Renstra Provinsi Kalimantan Selatan yang telah disusun sebagai bagian dari Renstra BPKP. Tahun 206 juga

Lebih terperinci

Nomor. 6 September Satu Berkas. Lampiran : Yth. Sekretaris di Jakarta. tanggal RKT REALISAS 1 PKP2T HP dari pusat.

Nomor. 6 September Satu Berkas. Lampiran : Yth. Sekretaris di Jakarta. tanggal RKT REALISAS 1 PKP2T HP dari pusat. BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jln Tamalanreaa Raya No. 3 Bumi Tamalanreaa Permai ( BTP ) MakassarKotak Pos :176 Telepon 0411-590591; 590592, Fax :0411-590595

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA (LAKIP) TAHUN 2012 Nomor : LAP-132/PW21/1/2013 Tanggal : 16 Januari 2013 KATA PENGANTAR Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/ kekayaan negara;

BAB I PENDAHULUAN. 2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/ kekayaan negara; BAB i PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN S aat ini setiap organisasi publik dituntut untuk lebih terbuka dan dapat memberikan transparansi dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. Untuk itu, organisasi publik

Lebih terperinci

LAKIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

LAKIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG i Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TAHUN 2014 NOMOR : LAP- 28/PW29/1/2015 TANGGAL : 27 JANUARI 2015 Ikhtisar Eksekutif

Lebih terperinci

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011 RENCANA RENCANA 1. PROGRAM - Meningkatnya kualitas pengawasan lintas sektor yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders 80% 80% 90% 90% 155,8 313,5 377,4 410,5 PENGAWASAN INTERN AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja INFORMASI KINERJA Laporan Kinerja (Lkj) Instansi Pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayai kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggarannya.

Lebih terperinci

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan indikator kinerja dan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR Nomor : LAP-1/PW13/2013 Tanggal : 02 Januari 2013 LAKIP 2012 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur KATA PENGANTAR aporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA/DAERAH DI WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014

LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA/DAERAH DI WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA/DAERAH DI WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014 NOMOR : LAP-22/PW02/4/2015 TANGGAL :

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 i KATA PENGANTAR LAKIP merupakan media akuntabilitas yang dapat digunakan sebaga pertanggungjawaban atas capaian kinerja instansi pemerintah setingkat

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN LAPORAN BULANAN REALISASI PELAKSANAAN RKT BULAN MARET 2011 Nomor : LAP - 668/PW21/1/2011 Tanggal : 06 APRIL 2011 BADAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

SUPLEMEN RENSTRA TAHUN

SUPLEMEN RENSTRA TAHUN SUPLEMEN RENSTRA TAHUN 2010-2014 NOMOR : KEP-1/PW18/1/2013 TANGGAL : 3 JANUARI 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-nya, penyusunan Rencana Kinerja (Renja) Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun

Lebih terperinci

REALISAS Juni Nomor : Lampiran : Satu Berkas. Yth. Sekretaris di Jakarta. RKT Bulan Mei PKP2T dan dari rencana sebesar 48 LHP

REALISAS Juni Nomor : Lampiran : Satu Berkas. Yth. Sekretaris di Jakarta. RKT Bulan Mei PKP2T dan dari rencana sebesar 48 LHP BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jln Tamalanreaa Raya No. 3 Bumi Tamalanreaa Permai ( BTP ) MakassarKotak Pos :176 Telepon 0411-590591; 590592, Fax :0411-590595

Lebih terperinci

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. - 2 - Mengingat : 1. Peraturan Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi (Lembaran Negara Republik Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

Lebih terperinci

Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun Maret 2013

Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun Maret 2013 Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2013-2014 27 Maret 2013 Lampiran Keputusan Nomor KEP- 16/PW27/1/2013 BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Provinsi Kalimatan Tengah merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja selama tahun 2015 yang memuat realisasi kinerja dan capaian kinerja

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016 Nomor: LKIN-007/PW03/6/2017 Tanggal: 10 Januari 2017 DAFTAR ISI Ikhtisar Kinerja Bab III Akuntabilitas Kinerja Kata Pengantar... Daftar

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015 PERWAKILAN KANTOR GUBERNUR BPKP PROVINSI MALUKU MALUKU UTARA UTARA NOMOR : S-14/PW33/1/2015 TANGGAL 25 Januari 2015 LAKIP

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Riau

Perwakilan BPKP Provinsi Riau RINGKASAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2010 A. Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja adalah kegiatan membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan menggunakan indikator

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar

DAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar DAFTAR ISI Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 Halaman Kata Pengantar i Ringkasan Eksekutif ii BAB I Pendahuluan 1 A. Latar Belakang 1 B. Tugas dan Fungsi 1 C. Aspek Strategis 2 D. Kegiatan dan Layanan

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun

Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun 11 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun berdasarkan Inpres Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan peraturan Menteri Negara

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Perwakilan, Sudiro NIP LAKIP 2013 Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu

KATA PENGANTAR. Kepala Perwakilan, Sudiro NIP LAKIP 2013 Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu NOMOR: LAP-0005/PW06/1/2014 TANGGAL 6 JANUARI 2014 KATA PENGANTAR D alam rangka memenuhi ekspektasi publik atas transparansi dan akuntabilias penerapan tata kepemerintahan yang baik (good governance) dan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... BAB I Halaman PENDAHULUAN A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi... B. Aspek Strategis Organisasi... 4 C. Kegiatan dan Layanan Produk

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN 2010-2014 KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) pada dasarnya merupakan dokumen yang bersifat taktis strategis yang menjabarkan strategis

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF R encana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang telah disusun oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta dipergunakan sebagai acuan dalam penyusunan Penetapan Kinerja (Tapkin)

Lebih terperinci

Katalog dan Kalender Konsultansi 2017/2018

Katalog dan Kalender Konsultansi 2017/2018 Katalog dan Kalender Konsultansi 2017/2018 Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sulawesi Tenggara 2017 Sekapur Sirih Untuk mewujudkan Pemerintah Daerah yang transparan dan akuntabel,

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jambi DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

Perwakilan BPKP Provinsi Jambi DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... I Ii iv BAB I PENDAHULUAN... A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi... B. Aspek Strategis Organisasi... C. Kegiatan dan Layanan

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

Lampiran 1a: 1/1. Rencana LHP Setahun : 459 Anggaran Dana Setahun : 4,588,596. Rencana Realisasi Rencana Realisasi

Lampiran 1a: 1/1. Rencana LHP Setahun : 459 Anggaran Dana Setahun : 4,588,596. Rencana Realisasi Rencana Realisasi REKAPITULASI RENCANA/REALISASI PENUGASAN KESELURUHAN Rencana PP Setahun : 459 Rencana HP Setahun : 19,807 Rencana LHP Setahun : 459 Anggaran Dana Setahun : 4,588,596 Lampiran 1a: 1/1 Rencana Realisasi

Lebih terperinci

PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR

PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah mengamanatkan kepada setiap unit eselon II instansi pemerintah untuk menyusun

Lebih terperinci

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (SAKIP) dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 46 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH Kata Pengantar Sebagai Unit Kerja Mandiri, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah memiliki kontrak kinerja dengan BPKP Pusat yang

Lebih terperinci

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina 11 T erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP), menegaskan BPKP bertugas melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

Lebih terperinci

aporan Kinerja Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

aporan Kinerja Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem KATA PENGANTAR L aporan Kinerja Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar Kata Pengantar KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah Subhaanahu wa Ta ala atas berkah dan rahmat yang telah diberikan sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP

Lebih terperinci

BPKP. Rencana strategis. Perubahan

BPKP. Rencana strategis. Perubahan No. 1059, 2014 BPKP. Rencana strategis. Perubahan PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) Nomor. : LAP- 34 /PW09/1/2015 Tanggal : 19 Januari 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 2013 SUPLEMEN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2010-2014 LAMPIRAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BPKP

Lebih terperinci

BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI NTT

BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI NTT BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI NTT 2010-2014 2.5 SASARAN STRATEGIS Delapan sasaran strategis yaitu kondisi yang diharapakan di akhir periode Renstra tahun 2010-2014, yaitu: 1. Meningkatnya

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP Perwakilan BPKP DKI Jakarta I

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP Perwakilan BPKP DKI Jakarta I LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2010 Perwakilan BPKP DKI Jakarta I Nomor: Lap-1106/PW09/1/2011 Tanggal: 14 Februari 2011 NILAI LUHUR PROFESIONAL Profesional birokrat, kompetensi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PRAKATA KEPALA PERWAKILAN SEJARAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU STRUKTUR ORGANISASI VISI, MISI, DAN NILAI TUGAS POKOK DAN FUNGSI PRODUK

DAFTAR ISI PRAKATA KEPALA PERWAKILAN SEJARAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU STRUKTUR ORGANISASI VISI, MISI, DAN NILAI TUGAS POKOK DAN FUNGSI PRODUK DAFTAR ISI PRAKATA KEPALA PERWAKILAN SEJARAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU STRUKTUR ORGANISASI VISI, MISI, DAN NILAI TUGAS POKOK DAN FUNGSI PRODUK SUMBER DAYA MANUSIA PENCAPAIAN UPAYA MITIGASI RISIKO

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT Nomor : LAP-011/PW03/1/2016 Tanggal : 20 Januari 2016 Kata Pengantar Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Ringkasan Eksekutif

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Ringkasan Eksekutif Daftar Isi DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Ringkasan Eksekutif Halaman ii iv v BAB I PENDAHULUAN 1 A. Gambaran Singkat Organisasi 1 B. Faktor-faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Kinerja 7 C. Sistematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/ kekayaan negara;

BAB I PENDAHULUAN. 2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/ kekayaan negara; BAB i PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN D alam era informasi dan transparansi sekarang ini setiap organisasi publik dituntut untuk lebih terbuka dan dapat memberikan transparansi dalam pelaksanaan tugas dan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) Nomor. : LAP- 21 /PW09/1/2014 Tanggal : 20 Januari 2014 BADAN

Lebih terperinci

BOX UMKM : PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN KOMODITAS 'GERBANG EMAS' OLEH PERBANKAN SULAWESI SELATAN

BOX UMKM : PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN KOMODITAS 'GERBANG EMAS' OLEH PERBANKAN SULAWESI SELATAN BOX UMKM : PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN KOMODITAS 'GERBANG EMAS' OLEH PERBANKAN SULAWESI SELATAN PENDAHULUAN Dalam mendorong ekonomi kerakyatan, Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan mengembangkan Gerakan Pembangunan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DKI JAKARTA KATA PENGANTAR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DKI JAKARTA KATA PENGANTAR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DKI JAKARTA KATA PENGANTAR Sebagai wujud penerapan tata kepemerintahan yang baik ( good governance) dan akuntabel serta untuk memenuhi kewajiban

Lebih terperinci

LAKIP INSPEKTORAT 2012 BAB I PENDAHULUAN. manajemen, antara lain fungsi-fungsi planning, organizing,

LAKIP INSPEKTORAT 2012 BAB I PENDAHULUAN. manajemen, antara lain fungsi-fungsi planning, organizing, BAB I PENDAHULUAN Pemahaman kegiatan pengawasan harus berangkat dari suatu pemahaman manajemen, antara lain fungsi-fungsi planning, organizing, actuating dan controlling. Controlling adalah salah satu

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT RENCANA KINERJA (RENJA)

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT RENCANA KINERJA (RENJA) PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT RENCANA KINERJA (RENJA) PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2016 LAP-20/PW14/1/16 2 FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR... ii BAB

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR alam rangka melaksanakan tata pemerintahan yang baik (good governance) adalah tersusunnya laporan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan tahun berjalan untuk mewujudkan komitmen organisasi penyelenggara

Lebih terperinci