BAB III METODE PENCIPTAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENCIPTAAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoririk 1. Tematik Suatu ide penciptaan karya seni dapat ditemukan dimana dan kapan saja, itu semua tergantung pada seniman itu sendiri. Salah satu penemuan itu dapat berasal dari pengalaman pribadi seseorang. Kenangan masa lalu yang sangat membekas, terbawa hingga ke dalam alam bawah sadar sehingga secara tidak langsung kenangan tersebut tetap diingat, seperti teori yang diungkapkan oleh ahli psikoanalisis yaitu Sigmund Freud tentang obsesi dimana ambisi terhadap suatu ide maupun aktivitas menunjukkan adanya keinginan terepresi. Represi sendiri adalah ketika keinginan, pemikiran atau perasaan yang menyebabkan konflik diingkari dari kesadaran manusia, sehingga keinginan tersebut tertekan terus dan mendesak pengungkapannya. Keinginan bermain biola menjadikan sebuah obsesi terhadap biola itu sendiri, sehingga perasaan yang tak dapat tersalurkan ini, ingin penulis salurkan melalui sebuah karya seni rupa yaitu seni grafis, Melalui pengalaman tersebut dan didukung oleh pengamatan-pengamatan baik secara langsung maupun tidak langsung ini akan terbentuk sebuah gagasan dan gagasan tersebut yang dijadikan landasan seorang seniman dalam menciptakan suatu karya seni. Mengacu pada teori di atas ide dalam penciptaan karya Tugas Akhir ini bersumber pada pengalaman pribadi mengenai kekaguman dan cita-cita masa kecil untuk dapat bermain biola. Berdasarkan pengalaman pribadi tersebut 21

2 22 serta didukung dengan pengamatan langsung, yaitu melihat bentuk visual alat musik biola secara langsung dan pengamatan tidak langsung yaitu melalui kajian-kajian beberapa buku maupun jurnal dapat ditemukan bahwa biola merupakan alat musik yang banyak diminati orang-orang, terlihat dari penyebaran alat musik ini yang semakin dikenal masyarakat bahkan sudah banyak masyarakat yang dapat memainkan alat musik ini. Suaranya yang tipis dan tinggi dinilai banyak orang sebagai suara yang dapat langsung menyentuh hati pendengarnya. Terdapat pada salah satu teori yang menyebutkan bahwa nada yang dihasilkan biola lembut, mendayu dan memiliki nada yang tinggi dan panjang sehingga membuat para pendengarnya terhanyut dan ikut terlarut oleh lantunan nada yang dihasilkan. Bisa dikatakan bahwa setiap orang dapat tersentuh hatinya melalui susunan-susunan nada yang lembut. Bentuk fisik biola sering pula dijadikan sebagai objek seniman dalam membuat karya seni, beberapa seniman tersebut Pablo Picasso dan Marc Chagall. Bentuk visual alat musik ini yang sangat menarik sering diibaratkan sebagai tubuh wanita, yang dalam hal ini penulis mengartikan bahwa biola identik dengan sebuah alat musik yang cantik, indah dan memiliki suara yang lembut layaknya seorang wanita yang memiliki sifat yang lembut. Biola dalam suatu kesatuan orkestra merupakan salah satu anggota terpenting yang ada didalamnya, suatu orkestra tidak dapat disebut sebagai orkestra bila tidak terdapat keluarga biola di dalamnya. Dalam teori tersebut unsur keindahan nada yang dihasilkan biola merupakan salah satu hal terpenting. Biola itu sendiri terdiri dari badan biola dan penggesek biola dimana keduanya saling bekerja sama untuk menghasilkan nada indah dari

3 23 hasil gesekan senar-senar tersebut. Dalam teori ini biola diibaratkan sebagai sebuah keluarga yang tiap anggotanya juga memiliki peran-peran penting yang setiap anggotanya saling bekerja sama satu sama lain. 2. Konsepsi Melalui pengalaman pribadi dan pengamatan baik secara langsung maupun tidak langsung tersebut, dihasilkan sebuah konsep Tugas Akhir tentang keindahan bentuk visual biola, tiap bagian-bagian biola yang saling mendukung satu sama lain merupakan sebuah kesatuan dan kelembutan nada yang dihasilkan biola sehingga dapat menyentuh hati seseorang. Dalam penciptaan karya ini mengacu pada eksplorasi bentuk visual biola baik badan biola maupun kepala biola. Konsep keindahan bentuk visual biola ditampilkan dalam penciptaan karya ini akan menampilkan pengulangan bentuk biola, bentuk biola yang mengalami perubahan atau mengambil sebagian bentuk atau bagian biola yang akan ditampilkan. Bentuk-bentuk ini akan digabungkan dengan bentuk tangga nada kosong, yang diibaratkan sebagai tangga nada yang tidak terdapat nadanya, yang memiliki makna penulis yang mengagumi biola namun tidak dapat memainkannya. Bentuk-bentuk ini melambangkan sebuah keindahan biola, tetapi juga melambangkan bahwa setiap bagian biola yang mewakili suatu karya, memiliki peran yang penting, seperti sebuah keluarga yang tiaptiap anggotanya memiliki peran penting dalam menalankan tugasnya. Sedangkan konsep tentang kelembutan nada yang ditimbulkan dari alat musik biola ini akan penulis visualisasikan melalui warna-warni yang akan

4 24 digunakan dalam karya ini warna-warna yang ditampilkan berupa warna-warna yang cerah dan lembut dengan gradasi-gradasi warna. Berdasarkan konsep di atas maka teori unsur-unsur bentuk yang akan ditampilkan sebagai berikut : a. Garis Garis merupakan komponen terpenting dalam terciptanya suatau karya. Penulis menggunakan garis-garis halus yang dihasilkan dari goresab-goresan pensil warna selain itu terdapat garis-garis outline pada beberapa bagian gambar. Garis juga tercipta karena adanya dua objek yang berbeda warna sehingga memberikan kesan garis pada karya ini. b. Bentuk Terdapat beberapa jenis bentuk dalam unsur seni rupa, khususnya dalam karya Tugas akhir ini, penulis mengambil unsur bentuk organis. Bentuk organis merupakan salah satu jenis bentuk jadian. Bentuk organis ini merupakan bentuk yang mengolah bentuk-bentuk alam. Dalam kaitannya dengan Tugas Akhir bentuk ini akan ditampilkan pada bentuk biola, bagian-bagian biola maupun bentuk tangga nada kosong. c. Warna Unsur warna yang akan ditampilkan merupakan warna-warna cerah, lembut namun juga menampilkan warna gelap yang akan memberikan kesan gelap dan terang pada gambar dan memberikan kesan kecerian dan ketenangan karena warna kuning, jingga, merah, merah muda, biru muda, dan hijau juga mendominasi karya ini. Warna-warna yang digunakan juga meliputi warna yang tidak terbatas pada beberapa warna saja, namun

5 25 menggunakan unsur-unsur warna primer, sekunder dan atau percampuran keduanya. Gradasi warna juga ditampilkan dalam karya untuk memberikan kesan volume dan gelap terang pada gambar. d. Tekstur Terdapat dua jenis tekstur yaitu tekstur nyata dan tekstur semu. Pada penciptaan ini akan digunakan tekstur semu, dimana bila meraba pada bagian depan karya tidak akan terlalu terasa bidang kasar yang menimbulkan tekstur nyata. Tektur semu ditimbulkan oleh kesan pada gambar yang seolah-olah jika diraba akan terasa kasar. e. Komposisi Berkaitan dengan komposisi, komposisi itu sendiri merupakankomposisi merupakan salah satu unsur penting untuk mendapatkan suatu karya seni yang pas atau nyaman dilihat seseorang. Penulis menggunakan komposisi terbuka yang merupakan objek yang menyebar. dipilihnya komposisi ini untuk menimbulkan perasaan tak terbatas, menyebar dari objek utama sehingga memberi kesan menerus tidak terkekang. f. Irama Prinsip unsur irama yang terdapat pada karya Tugas Akhir ini adalah beberapa unsur pengulangan pada bentuk biola, bagian biola maupun pengulangan bentuk-bentuk tangga nada.

6 26 Selain itu konsep prinsip dasar seni rupa yang digunakan dalam penciptaan karya ini meliputi : a. Kesatuan Kesatuan yang ditimbulan dalam karya TA ini merupakan kesatuan dari tiap unsur yang terdapat pada karya tersebut yaitu bentuk, warna, bidang, komposisi, garis yang saling mendukung satu sama lain. b. Keseimbangan Keseimbangan yang ditekankan merupakan keseimbangan informal, yang merupakan keseimbangan antara dua atau lebih unsur yang tidak sama atau kontras pada sebuah komposisi. Keseimbangan ini terlihat melalui warna objek utama yang kontras dengan warna background, serta kesimbangan antara ukuran biola dengan ukuran tangga nada di sekelilingnya. c. Proporsi Proporsi berkaitan dengan perbandingan ukuran antara objek yang satu dengan yang lain, selain itu warna juga dapat mempengaruhi proporsi suatu objek dengan objek di sekitarnya. Pada karya ini akan proporsi biola akan lebih menonjol dibandingkan dengan objek di sekitarnya, biola juga diberikan warna-warna cerah dan terang agar lebih memberikan kesan fokus pada biola. d. Penekanan Prinsip penekanan atau dominasi diterapkan melalui bentuk-bentuk biola. Gambar biola akan menjadi gambar utama yang ditampilkan dan menjadi penekanan pada karya.

7 27 e. Pertentangan Prinsip pertentangan atau kontras diterapkan pada warna objek utama yang lebih cerah dan terang dibandingkan dengan warna background di sekelilingnya. Warna background akan lditampilkan dengan lebih lembut atau lebih gelap dibandingkan dengan objek uama.

8 28 B. Implementasi Rupa Pada perancangan perwujudan karya seni diperlukan beberapa tahap yang perlu dikerjakan. Tahapan-tahapan ini dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan karya seni yang diinginkan. Diperlukan beberapa pertimbangan pada tahapan proses dan persiapan-persiapan yang dibutuhkan, maka dari itu dibuat sebuah bagan untuk mempermudah membaca alur tahapan yang akan dikerjakan. Berikut tabel tahapan-tahapan yang akan dikerjakan dalam penciptaan karya Tugas Akhir ini: TAHAP PERSIAPAN : a. Tahap penemuan ide dan konsep karya. b. Tahap pemilihan teknik. c. Tahap pemilihan media dan bahan. KONSULTASI DOSEN PEMBIMBING I DAN DOSEN PEMBIMBING II TAHAP PROSES TEKNIS: a. Pembuatan sketsa b. Pewarnaan sketsa. c. Pengolahan sketsa melalui komputer. d. Proses afdruk. e. Pencetakan karya. f. Penyajian. KARYA TUGAS AKHIR Gambar 7 Bagan Proses Penciptaan Karya Sumber : Ilustrasi Penulis

9 29 1. Tahap Persiapan a. Tahap Penemuan Ide dan Konsep Proses penemuan ide penciptaan karya seni, mengangkat alat musik biola sebagai sumber ide karya cetak seni grafis yang didasari oleh pengalaman pribadi tentang kekaguman pada biola. Ingatan jangka panjang tentang biola yang membekas pada diri penulis, membuat alat musik ini dipilih menjadi konsep. Selain dari pengalaman pribadi konsep ini juga bersumber pada pengamatan baik langsung melihat biola secara langsung dan pengamatan tidak langsung yaitu melalui buku atau kajian-kajian. b. Tahap Pemilihan teknik Banyak orang mempunyai pemikiran bahwa teknik diartikan sejenis keterampilan, sehingga dinyatakan bahwa setiap seniman harus memiliki spesialisasi keterampilan atau keahlian yang disebut teknik (Mulyadi, 1999: 19). Yang membedakan seorang pengrajin dengan seniman yaitu, pengrajin hanya menggunakan keterampilan yang sudah dilatih yaitu teknik, sedangkan seniman memiliki bakat yang ada dalam dirinya dan menggunakan keterampilan yang dimilikinya sehingga terlahir karya memiliki kebaharuan. Kekuatan artistik yang besar melahirkan suatu karya yang bagus sekalipun dibidang teknis kurang baik, sedangkan yang hanya mengandalkan teknik yang baik, belum tentu atau tidak bisa menghasilkan karya yang bagus (Mulyadi, 1999:19). Berdasarkan teori di atas penulis memaknai teknik sebagai cara seorang seniman dalam memvisualisasikan

10 30 ide dan konsepnya. Penulis memilih teknik cetak saring jenis cetak separasi. Sablon merupakan seni mencetak dengan menggunakan alat bantu screen (Sandjaja, 2006:15). Penulis memilih screen sebagai media mencetak dan kertas sebagai media cetaknya. Proses cetak saring separasi adalah proses mencetak gambar dengan menggunakan empat proses warna yaitu cyan, magenta, yellow dan black. Penulis memilih teknik ini karena teknik ini dapat mewakili ide dan konsep penulis yang menggunakan banyak warna dalam karyanya. Selain itu teknik ini tidak membutuhkan terlalu banyak screen. dengan beberapa screen saja dapat menghasilkan banyak warna. Penulis menggunakan LPI (Lines Per-Inch) dengan ukuran 10 serta menggunakan angel cyan 15 0, magenta 75 0, yellow 0 0 dan black Cetakan yang dihasilkan akan memperlihatkan dot dot besar yang terlihat jelas, dan akan terlihat titik-titik dari tumpukan warna yang dihasilkan. Pemilihan dot besar memiliki arti seperti bagian-bagian potongan kecil impian terhadap biola sewaktu kecil yang tersusun menjadi sebuah gambar utuh yaitu melambangkan kekaguman pada biola. c. Tahap pemilihan media dan bahan Bahan dan material merupakan hal terpenting yang diperlukan dalam proses pemindahan ide ke dalam bentuk visualisasi gambar. Pemilihan bahan dan material yang tepat akan membuat karya yang diinginkan menjadi terlihat lebih menarik. Penulis memilih screen sebagai media mencetak dan kertas ivory sebagai bahan untuk mencetak. Berikut media dan bahan secara terperinci diawali dari proses sketsa hingga proses mencetak.

11 31 Bagian pertama tahap sketsa meliputi : 1) Pensil warna Pensil warna merupakan salah satu alat mewarnai yang dapat digunakan untuk mewarnai baik bidang luas maupun hal-hal detail. Pensil warna digunakan untuk mewarnai sketsa yang kemudian dilakukan proses scan dan dapat diolah lebih lanjut melalui digital. 2) Adobe Photoshop Aplikasi ini digunakan untuk mengolah sketsa sebelumnya dan untuk pengolahan pembagian sketsa CMYK yaitu sketsa cyan, sketsa magenta, sketsa yellow dan sketsa black. Bagian kedua tahap afdruk meliputi : 1) Screen Screen merupakan media yang digunakan untuk mencetak gambar yang diinginkan. Dalam karya ini penulis menggunakan screen dengan ukuran T90 yang merupakan screen normal yang dapat digunakan pada media kain maupun kertas. Pemilihan screen ini juga didaasari pada lubang yang tidak begitu rapat dan tidak begitu renggang sehingga cukup aman untuk digunakan pada teknik sablon jenis separasi. 2) Obat afdruk Obat afdruk merupakan cairan atau bahan yang digunakan untuk memindahkan atau mentransfer gambar pada film C, M, Y dan K ke dalam screen.

12 32 3) Hairdryer Alat pengering rambut ini dapat dimanfaatkan untuk mengeringkan screen basah atau mengeringkan obat afdruk pada screen agar lebih cepat kering. 4) Semprotan air/water spray 5) Pencahayaan Terdapat dua jenis pencahayaan yaitu dengan menggunakan sinar matahari dan yang kedua dengan menggunakan lampu neon. Pencahayaan ini berfungsi dalam proses pemfilman. 6) Air Air sangat penting dalam proses menyablon yaitu untuk membersihkan screen dan juga dapat digunakan sebagai pengencer pada cat. 7) Binder Binder merupakan obat pengikat warna yang dicampurkan pada medium dan pigment agar warna yang tercetak lebih tegas. Bagian ketiga tahap pencetakan meliputi : 1) Screen yang sudah jadi Screen yang sudah terdapat film C, M, Y dan K. 2) Rakel Alat ini digunakan untuk menggesut cat pada screen sehingga cat menjadi tercetak dan merata. 3) Medium pasta Penulis menggunakan cat khusus cetak saring yang berbasis air, namun dikarenakan teknik cetak saring yang digunakan adalah teknik cetak

13 33 saring jenis separasi, maka penulis menggunakan tinta yang berjenis transparan yang dicampur dengan pigment. Medium pasta merupakan salah satu tinta cetak saring transparan yang dapat digunakan dalam cetak separasi. 4) Pigment CMYK Pigment merupakan cat yang digunakan sebagai campuran medium pasta agar medium pasta berwarna. 5) Gelas plastik bekas/wadah Wadah dipergunakan untuk mecampurkan cat yaitu medium pasta dan pigment. 6) Sendok Sendok dimaanfaatkan untuk mencampur cat secara merata. 7) Kertas ivory Media yang digunakan adalah kertas, pemilihan media ini didasari karena kertas memiliki tingkat serat yang lebih rapat dibandingkan dengan kain sehingga mudah menyerap.. Kertas yang dipilih adalah kertas jenis ivory yang memiliki tekstur yang rapat dan tebal dan memiliki warna putih. 8) Bingkai Bingkai berkaca merupakan tempat yang digunakan untuk penyajian akhir karya. Bingkai yang dipilih adalah bingkai minimalis dengan kaca berjenis doff.

14 34 2. Tahap Proses Teknis Proses teknis meliputi beberapa tahapan yang dirangkum dalam penjelasan di bawah berikut : a. Pembuatan sketsa Pada proses awal ini dilakukan pembuatan sketsa ada kertas gambar, diperlukan ide-ide pada pembuatan sketsa awal ini. b. Pewarnaan sketsa Proses pewarnaan sketsa dilakukan dengan menggunakan pensil warna. Pensil warna dipilih agar mendapatkan tekstur dari pensil warna serta untuk mendapatkan warna-warna gradasi yang dapat disesuaikan dengan mudah melalui teknik mewarnai manual. Penggunaan pensil warna juga memiliki keuntungan dalam pewarnaan bidang-bidang kecil. c. Pengolahan sketsa melalui komputer Proses pengolahan sketsa pada computer diawali dengan pemindahan sketsa yang sudah diwarnai ke dalam bentuk digital melalui proses scanning. Setelah didapatka gambar digital kemudian diolah lebih lanjut dengan menggunakan program Adobe Photoshop. Hal-hal yang diolah pada program ini meliputi pengolahan dan pengeditan kecerahan kontras gambar. Kemudian dilakukan pembagian sketsa berdasarkan warna dasarnya yaitu film cyan, magenta, yellow dan black. Dilakukan pengolahan frekuensi dan angle ditiap-tiap filmnya. Terakhir dilakuakan proses printing pada keempat kertas tersebut (film C, M, Y, K). d. Proses afdruk

15 35 Pada proses ini dibagi ke dalam beberapa tahapan : 1) Pertama-tama mempersiapkan beberapa alat dan bahan yang dipelukan. Dan mempersiapkan screen yang sudah dalam kondisi bersih. 2) Diawali dengan proses pengolesan obat afdruk ke seluruh bagian screen secara merata dengan menggunakan rakel atau memanfaatkan penggaris mika. Proses ini harus dilakukan di dalam kondisi ruangan yang gelap, dikarenakan obat afdruk sangat sensitif terhadap cahaya. 3) Setelah rata dilakukan proses pengeringan dengan menggunakan alat bantu yaitu hairdryer agar proses pengeringan obat lebih cepat. 4) Mempesiapkan film yang telah diprint, kemudian letakan kertas tersebut pada bidang depan screen dan beri minyak goreng secara merata di atas kertas tersebut agar dapat menempet dengan mudah dan sempurna di atas screen. 5) Selanjutnya tahap pencahayaan yang dapat dilakukan dengan dua alternatif yaitu menggunakan sinar matahari dan yang kedua menggunakan lampu neon. Sinar matahari : Letakkan screen di bawah sinar matahari terik selama beberapa detik antara 10 hingga 15 detik sampai sketsa tercetak pada kain screen. Setelah itu seprotkan air secara perlahan kearah screen hingga bagian film terlihat. Lampu neon :

16 36 Letakkan screen, kemudian arahkan lampu neon pada screen dan sinari screen secara merata mulai dari bagian atas hingga bagian bawah. Proses ini lebih lama dibandingkan dengan sinar matahari karena harus mengarahkan lampu ke seluruh area screen secara merata, namun keuntungan teknik ini dimana tidak perlu menunggu adanya sinar matahari. Proses ini juga dapat dikerjakan pada saat malam hari. Setelah sketsa tertransfer seprotkan air secara perlahan kearah screen hingga bagian film terlihat. 6) Tahap terakhir bersihkan air pada screen dengan lap atau menggunakan hairdryer kembali. e. Proses pencetakan karya Proses pencetakan karya dilakukan dengan meletakkan kertas atau media di atas bidang datar seperti meja, kemudian letakan screen di atas kertas dan berikan cat pada salah satu sisi screen. Cat ini merupakan campuran antara medium pasta dan pigment. Kemudian gesut dengan menggunakan rakel dengan cara menggesut satu arah yaitu dari atas ke bawah. Lakukan proses ini secara berulang dengan diawali menggesut screen dengan film cyan, kemudian magenta, yellow dan terakhir black. f. Penyajian Penyajian merupakan tahap terakhir pada proses pembuatan karya. Penyajian ini disajikan dengan mengunakan pas parto kurang lebih berjarak 5 cm sampai 10 cm dari keempat sisi karya yaitu kanan, kiri, atas dan bawah. Bingkai yang digunakan adalah bingkai minimalis, penggunaan bingkai putih minimalis dengan alasan agar ketika orang-

17 37 orang melihatnya terfokus langsung pada karya yang dituju karena karya yang dihasilkkan berwana lembut. Menggunakan kaca doff agar tidak memantulkan cahaya sehingga mengurangi kejelasan pandangan saat melihat karya.

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tematik Penciptaan ide pada karya seni diperoleh dari hasil pengalaman dan pengamatan disekitar. Melalui proses perenungan ditemukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik. yang berasal dari hasil pengalaman dan pengamatan lingkungan kemudian

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik. yang berasal dari hasil pengalaman dan pengamatan lingkungan kemudian BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Dalam menciptakan karya seni, seorang pencipta memperoleh ide berasal dari hasil pengalaman dan pengamatan lingkungan kemudian melalui proses

Lebih terperinci

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran. Proses Sumber Persiapan gagasan Sketsa Pengalaman Ide atau Gagasan Karya Pewarnaan Konsultasi BAB I I I Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN Media Teknik massa Pencetakan A. Implementasi Teoritik

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tema Karya yang di Angkat Penulis mengangkat bentuk visualisasi gaya renang indah ke dalam karya seni grafis karena berenang merupakan salah satu bagian

Lebih terperinci

- Rakel dengan lebar sesuai kebutuhan. - Penggaris pendek atau busur mika untuk meratakan emulsi afdruk;

- Rakel dengan lebar sesuai kebutuhan. - Penggaris pendek atau busur mika untuk meratakan emulsi afdruk; CARA SABLON MANUAL ALAT DAN BAHAN CETAK SABLON Alat: - Meja sablon, selain digunakan untuk menyablon meja ini digunakan pada saat afdruk screen. Bagian utama meja adalah kaca (tebal 5 mm), lampu neon 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Berawal dari ketertarikan penulis terhadap para pemain dari film animasi Legend Of The Guardian yang tidak lain adalah burung hantu. Meskipun film ini berjenis

Lebih terperinci

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teori Penulis menjadikan burung hantu sebagai sumber tema dalam penciptaan karya seni karena burung hantu memiliki beragam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN 39 A. Skema proses Berkarya BAB III METODE PENCIPTAAN PRA - IDE EKSTERNAL MELIHAT, MENGAMATI IDE (GAGASAN) INTERNAL : MEMORI KENANGAN PENGALAMAN STUDI PUSTAKA: BUKU, KORAN, INTERNET KONTEMPLASI (PERENUNGAN)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis Alasan penulis mengangkat momen keluarga sebagai sumber ide dalam penciptaan seni grafis, sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan YME yang telah memberi

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tematik Kisah dongeng tentang Raja Arthur memiliki sesuatu yang membuat penulis memiliki sebuah pandangan tertentu yang membawa penulis untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PROSES PENCIPTAAN. Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapan-tahapan untuk

BAB III METODOLOGI DAN PROSES PENCIPTAAN. Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapan-tahapan untuk BAB III METODOLOGI DAN PROSES PENCIPTAAN A. Kerangka Kerja Penciptaan Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapan-tahapan untuk mewujudkan kreativitas, tahapan-tahapan proses penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Gitar merupakan salah satu alat musik yang terkenal di dunia dan membawa keindahan kepada hidup manusia melalui nada-nada indah yang dihasilkannya. Dalam buku

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENCIPTAAN. Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapantahapan

BAB III METODOLOGI PENCIPTAAN. Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapantahapan 48 BAB III METODOLOGI PENCIPTAAN A. Kerangka Kerja Penciptaan Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapantahapan untuk mewujudkan kreativitas, tahapan-tahapan proses penulis dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Tema kekerasan terhadap anak (child abuse) akan diwujudkan dalam suatu bentuk karya seni rupa. Perwujudan tema tersebut didukung dengan adanya

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN 1. Tematik A. Implementasi Teoritis Kehidupan dunia anak-anak yang diangkat oleh penulis ke dalam karya Tugas Akhir seni lukis ini merupakan suatu ketertarikaan penulis terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Tikus termasuk dalam mamalia kecil, memiliki setidaknya 28 famili. Tikus dimasukkan dalam Ordo Rodentia yang artinya Hewan Pengerat. Ada sekitar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Pada dasarnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dan pada umumnya ada tiga elemen dalam berkomunikasi yaitu pembicara, pendengar dan sebuah

Lebih terperinci

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis A. Pemilihan Ide Pengkaryaan BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Lingkungan Pribadi Ide Lingkungan Sekitar Kontemplasi Stimulasi Sketsa Karya Proses Berkarya Apresiasi karya Karya Seni Bagan 3.1 Proses

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN 28 BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN A. Pemilihan Ide Pengkaryaan Bagan 3.1. Proses berkarya penulis 29 Seni adalah manifestasi atau perwujudan keindahan manusia yang diungkapkan melalui penciptaan

Lebih terperinci

Sablon MUDAH. Mendesain membuat. Kain Kertas Besi lastik. Kain Kertas Besi Plastik. Kain Kertas Besi Plastik. Kain Kertas Besi Plastik

Sablon MUDAH. Mendesain membuat. Kain Kertas Besi lastik. Kain Kertas Besi Plastik. Kain Kertas Besi Plastik. Kain Kertas Besi Plastik lastik MUDAH & Mendesain membuat Sablon Desa Sambirejo, Kec. Bringin, Kab. Semarang www.kampungbudaya.co.cc L angkah menya BLON 1. Menyiapkan bahan dan peralatan 2. Membuat Film Negatif (Gambar di kertas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Ide dalam proses penciptaan karya seni dapat diperoleh dari hasil pengalaman pribadi maupun pengamatan lingkungan. Kemudian, melalui proses

Lebih terperinci

TUGAS PRAKARYA: SABLON

TUGAS PRAKARYA: SABLON TUGAS PRAKARYA: SABLON Pengertian Sablon Kata sablon berasal dari bahasa Belanda yaitu schablon yang merupakan suatu teknik cetak-mencetak suatu desain grafis dengan menggunakan kain gasa atau biasa disebut

Lebih terperinci

I. Produk Sablon Kertas

I. Produk Sablon Kertas {jcomments on}sablon kertas adalah salah satu jenis ketrampilan cetak sablon, yang termasuk kedalam kelompok Cetak Sablon Basis Minyak, dengan memahami cetak sablon kertas maka akan sangat mudah untuk

Lebih terperinci

BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teoritis Penulis mengangkat karya yang bertemakan masa kanak-kanak dalam penciptaan karya seni grafis, karena masa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN Manusia membuat suatu karya seni dengan maksud dan tujuan yang berbeda beda, perkembangan karya seni dan penggunaannya sendiri tidak lepas dari perkembangan manusia. Karya seni

Lebih terperinci

BAB III. A. Implementasi Teoritis

BAB III. A. Implementasi Teoritis BAB III A. Implementasi Teoritis Penciptaan karya seni merupakan usaha untuk merealisasikan suatu keinginan, pikiran, perasaan dan sebuah harapan tertentu yang ada dalam batin seniman yang diwujudkan melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Penemuan ide berkarya diawali ketika penulis teringat sewaktu masih kecil yang pernah diceritakan oleh ibu, tentang kisah sosok Puteri yang cantik dari negeri

Lebih terperinci

A. Implementasi Teoritik

A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Lebah Madu adalah serangga kaya manfaat, dalam klasifikasi dunia binatang, lebah dimasukan dalam Ordo Hymenoptera yang artinya sayap bening.

Lebih terperinci

OBSESI BIOLA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

OBSESI BIOLA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS OBSESI BIOLA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR MINAT UTAMA STUDIO GRAFIS Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Seni Prodi

Lebih terperinci

BAB III ANGSA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS TEKNIK CETAK SARING. A. Implementasi Teoritis

BAB III ANGSA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS TEKNIK CETAK SARING. A. Implementasi Teoritis BAB III ANGSA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS TEKNIK CETAK SARING A. Implementasi Teoritis Penulis mengangkat karya ini karena ketertarikan penulis terhadap kebiasaankebiasaan dalam

Lebih terperinci

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM Penyandang buta warna tentu memiliki sesuatu hal yang mempengaruhinya dalam proses pembuatan karya visualnya. Adler (seperti dikutip Damajanti,

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Waktu merupakan hal yang tidak bisa dilepaskan dari rutinitas kehidupan manusia, tanpa waktu manusia akan sulit menjalankan kewajibannya. Waktu adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Kuda adalah hewan yang sangat berguna dalam keseharian sebagian besar manusia, baik itu tenaga, daging bahkan susunya, sejak dahulu memang kuda sudah diandalkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Riset Ide Kemunafikan merupakan salah satu fenomena dalam masyarakat, oleh karena itu riset idenya merupakan forming dari beberapa kasus yang terjadi di masyarakat berdasarkan

Lebih terperinci

Gambar: 5. 5a. Pasar Bali

Gambar: 5. 5a. Pasar Bali Kelompok lukisan yang secara utuh mengalami pembaharuan pada bidang tema, proporsi, anatomi plastis, pewarnaan, dan sinar bayangan dalam lukis Pita Maha Oleh: Drs. I Dewa Made Pastika a. Judul lukisan

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix DAFTAR GAMBAR... x BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Berikut adalah hasil karya Tugas Akhir Jessy Jasmine Fitria Program Studi Sarjana Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB dengan judul EKSPLORASI TEKNIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi.

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Latar belakang kami menulis makalah ini ialah untuk menjelaskan karya seni rupa dua dimensi secara lebih rinci. Penjelasan karya seni rupa dua dimensi akan meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN 23 BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Superman adalah tokoh fiksi karakter superhero yang paling terkenal dan sangat berpengaruh di dunia dari salah satu penerbit komik asal Amerika Serikat yakni

Lebih terperinci

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A. Implementasi Teoritis Istilah kata celeng berasal dari sebagian masyarakat Jawa berarti babi liar. Jika dilihat dari namanya saja, sudah nampak bahwa

Lebih terperinci

TEKNIK DASAR CETAK SABLON

TEKNIK DASAR CETAK SABLON TEKNIK DASAR CETAK SABLON Noor Fitrihana, ST & Widihastuti, M.Pd widihastuti@uny.ac.id PENDAHULUAN Sablon (Screen Printing) merupakan salah satu teknik cetak yang cukup berkembang di masyarakat. Hampir

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP. 198311292010012034 Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP. 198311292010012034

Lebih terperinci

Karya Ilmiah Peluang Bisnis

Karya Ilmiah Peluang Bisnis Karya Ilmiah Peluang Bisnis Usaha Sablon Disusun oleh : Ilyas Safitri Dewi ( 10.11.3633) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2011 A. Judul : Usaha Sablon kaos B. Abstrak Pendahuluan Latar belakang: Sehubungan

Lebih terperinci

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan yang Diperoleh dari Kerja Praktik Berdasarkan hasil kerja praktik yang dijalani selama masa kerja praktik di Sentosa Printing, berikut ini akan dikemukakan hal-hal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Gagasan atau ide merupakan hal yang harus dimiliki seorang pencipta karya seni dalam proses penciptaan karya seni. Subjektifitas dari seorang

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA. 1 Merencanakan Konsep Design. diwujudkan ke dalam buku yang kemudian dari situlah menjadi. 2 Membuat Sketsa Layout

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA. 1 Merencanakan Konsep Design. diwujudkan ke dalam buku yang kemudian dari situlah menjadi. 2 Membuat Sketsa Layout 51 BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 4.1. Proses Perancangan Buku 1 Merencanakan Konsep Design Proses perancangan buku ini berawal dari pengembangan konsep desain yang mencakup informasi apa saja yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan. yang dihasilkan merupakan hasil dari nada-nada yang berasal dari tubuh manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan. yang dihasilkan merupakan hasil dari nada-nada yang berasal dari tubuh manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Musik sudah ada dari sejak dahulu kala, pada awal kemunculannya, nada yang dihasilkan merupakan hasil dari nada-nada yang berasal dari tubuh manusia itu sendiri,

Lebih terperinci

MENGGAMBAR 1 HAND OUT DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG. DEDDY AWARD W. LAKSANA, M.Pd

MENGGAMBAR 1 HAND OUT DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG. DEDDY AWARD W. LAKSANA, M.Pd MENGGAMBAR 1 HAND OUT DEDDY AWARD W. LAKSANA, M.Pd DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG Macam Bentuk Gambar Bentuk bentuk adalah suatu proses pernyataan kembali hasil pengamatan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN Dapat memberikan identitas bagi komunitas atau untuk unit tertentu terhadap orang yang memakai kaos tersebut. Seperti, kominutas sepeda dengan nama BIKE

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/ KOMUNITAS Tingginya antuasiasme masyarakat dalam mengenakan benda atau produk (khususnya dalam bidang cetak) yang berbeda antara satu dengan lainnya. Memicu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khas musik yang dingin, gelap, melankolis, tragis, dan beratmosfir suram. Black

BAB I PENDAHULUAN. khas musik yang dingin, gelap, melankolis, tragis, dan beratmosfir suram. Black BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Black Metal dikenal sebagai salah satu aliran musik yang mempunyai ciri khas musik yang dingin, gelap, melankolis, tragis, dan beratmosfir suram. Black Metal

Lebih terperinci

WARNA PERSIAPAN GRAFIKA GRAPHIC DESIGN

WARNA PERSIAPAN GRAFIKA GRAPHIC DESIGN WARNA PERSIAPAN GRAFIKA GRAPHIC DESIGN SMK Negeri 4 Malang Jl. Tanimbar 22 Malang 65117Telp. ( 0341) 353798,Fax (0341) 353798 E-mail : surat@smkn4-mlg.info Definisi Warna Warna adalah salah satu elemen

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Penulis akan merancang sebuah metode multimedia interaktif untuk dijadikan

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Penulis akan merancang sebuah metode multimedia interaktif untuk dijadikan BAB V KONSEP PERANCANGAN A. Ide dan Gagasan Perancangan Penulis akan merancang sebuah metode multimedia interaktif untuk dijadikan media promosi, sebuah format multimedia dapat dikemas dalam sebuah CD

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas. 68 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya, hal itu diawali dengan adanya dorongan perasaan untuk menciptakan sesuatu yang baru

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Limbah spanduk MMT (Metromedia Technologi\ Riset kebutuhan dan peluang pemanfaatan limbah spanduk MMT Gagasan pemanfaatan limbah spanduk MMT untuk

Lebih terperinci

MODUL PRATIKUM MATA KULIAH METODE PRODUKSI GRAFIKA TERAPAN. Topik PROSES KERJA MENYABLON KAOS. Tim Penyusun: Rudi Hedi Marwan, S.Sn., M.

MODUL PRATIKUM MATA KULIAH METODE PRODUKSI GRAFIKA TERAPAN. Topik PROSES KERJA MENYABLON KAOS. Tim Penyusun: Rudi Hedi Marwan, S.Sn., M. MODUL PRATIKUM MATA KULIAH METODE PRODUKSI GRAFIKA TERAPAN Topik PROSES KERJA MENYABLON KAOS Tim Penyusun: Rudi Hedi Marwan, S.Sn., M.Ds Desain Komunikasi Visual Fakultas Desain dan Industri Kreatif Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN & DESAIN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN & DESAIN BAB III METODOLOGI PENELITIAN & DESAIN 3.1 Studi Eksisting Maksud dari studi eksisting ini adalah sebagai acuan atau tolak ukur bagi Proyek Akhir. Adapun pembelajaran dari wawancara pemilik usaha, kompetitor

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Perancangan pelindung sepatu Octora terhadap lingkungan sangat ramah lingkungan. Menggunakan bahan yang mudah dicari di toko bahan. Produk pelindung

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Sebuah karya seni dapat terlihat dari dorongan perasaan pribadi pelukis. Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya. Hal itu di awali

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka 1. Rujukan a. Tulisan Terdahulu Biola merupakan alat musik yang banyak diperbincangkan dikalangan masyarakat. Tak sedikit pihak yang membahas dan mengulik lebih

Lebih terperinci

Definisi, Tujuan, dan Manfaat Desain Grafis

Definisi, Tujuan, dan Manfaat Desain Grafis Definisi, Tujuan, dan Manfaat Desain Grafis 1. Definisi Desain Grafis Desain grafis dapat diartikan sebagai media penyampaian informasi kepada yang membutuhkan (masyarakat) yang disampaikan dalam bentuk

Lebih terperinci

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER PEWARNAAN Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI. KOMPONEN WARNA Warna terbentuk dari: 1. Hue (Corak) 2. Intensity (Intensitas) 3. Saturation (Kejenuhan atau Jumlah Putih pada

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA A. Implementasi Teoritis Mengamati anak-anak baik dalam kehidupan dirumah ataupun diluar rumah, memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa kecil

Lebih terperinci

BAB III BUNGA TERATAI DALAM LUKISAN

BAB III BUNGA TERATAI DALAM LUKISAN digilib.uns.ac.id BAB III BUNGA TERATAI DALAM LUKISAN A. Implementasi Teoritis Bardasarkan uraian dari bab 2, terdapat pokok-pokok temuan mengenai bunga teratai, mengenai bentuk bunga, pola hidup, serta

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Kaporit atau kalsium hipoklorit adalah suatu senyawa kimia dengan rumus Ca(ClO)2. Senyawa ini luas digunakan

Lebih terperinci

BAB. III PROSES PENCIPTAAN. kriya tekstil berupa kain panjang, dalam hal ini data data yang dijadikan acuan

BAB. III PROSES PENCIPTAAN. kriya tekstil berupa kain panjang, dalam hal ini data data yang dijadikan acuan BAB. III PROSES PENCIPTAAN A. Data Acuan Penulis menjadikan pengalaman pribadi dalam menciptakan karya seni kriya tekstil berupa kain panjang, dalam hal ini data data yang dijadikan acuan pembuatan motif

Lebih terperinci

BAB III PROSES PEMBENTUKAN

BAB III PROSES PEMBENTUKAN BAB III PROSES PEMBENTUKAN Lahirnya karya seni rupa melalui proses penciptaan selalu terkait dengan masalah teknis, bahan, dan alat yang digunakan serta tahapan pembentukannya. Selain kemampuan dan pengalaman,

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL 3.1. Strategi Perancangan 3.1.1 Strategi Komunikasi Tujuan dari perancangan ini adalah memberikan pengetahuan kepada anak-anak mengenai pahlawan kemerdekaan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Ide / Gagasan Perancangan 1. Ide Perancangan Berdasarkan hasil observasi yang sudah dilakukan dalam pemilihan studi, ditemukan beberapa hal yang menarik, bahwa dalam perkembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Proses Kreatif Umum Tinjauan Empirik: Mengambil mata kuliah ontop seni grafis. PRA IDE IDE (Gagasan) Tinjauan Faktual: Skripsi penciptaan sejenis, dan pengembangan screen printing

Lebih terperinci

Usaha Sablon Kaos, Modalnya Ringan Untungnya Besar

Usaha Sablon Kaos, Modalnya Ringan Untungnya Besar Usaha Sablon Kaos, Modalnya Ringan Untungnya Besar Menjadi seorang mahasiswa, tentunya tidak menutup peluang bagi Anda untuk bisa merintis sebuah usaha. Berbagai macam peluang bisnis sampingan bisa Anda

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Desain Keunggulan bersaing perusahaan, sesungguhnya adalah keunggulan komunikasi sehingga masalah dalam bersaing adalah masalah dalam penyampaian pesan kepada benak konsumen.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN EVALUASI. kurang lebih lima minggu yang keseluruhannya dilakukan di bagian redaksi.

BAB IV HASIL DAN EVALUASI. kurang lebih lima minggu yang keseluruhannya dilakukan di bagian redaksi. BAB IV HASIL DAN EVALUASI 4.1 Prosedur Kerja Praktek Pelaksanaan kerja praktek di Majalah Al Falah dilakukan dalam waktu kurang lebih lima minggu yang keseluruhannya dilakukan di bagian redaksi. Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Permainan tradisional anak-anak sebagai tema penciptaan karya Seni Grafis, dilatarbelakangi oleh kecenderungan penulis menyukai hal-hal yang

Lebih terperinci

Medium, Bahan, dan Teknik Berkarya Seni Rupa 2 Dimensi

Medium, Bahan, dan Teknik Berkarya Seni Rupa 2 Dimensi Medium, Bahan, dan Teknik Berkarya Seni Rupa 2 Dimensi Anggota Kelompok : 1. 2. 3. 4. Alifiannisa A.W. (03) Nurul Khairiyah (23) Ulinnuha Mastuti H. (32) Yunita Dwi A. (33) X MIA 5 SMA Negeri 1 Mejayan

Lebih terperinci

BAB III Membuat Sketsa

BAB III Membuat Sketsa BAB III Membuat Sketsa Pada dasarnya sketsa merupakan sebuah gambar sederhana dengan sentuhan goresan pensil namun tetap memperlihatkan nilai estetika pada objek yang digambar. Permasalahannya menggambar

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA RINGKASAN Sablon getah pelepah pisang adalah sablon yang cat nya terbuat dari bahan dasar getah pelepah pisang yang kemudian di cetak di kaos berwarna putih polos. Keunggulan dari Sablon getah pelepah

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA A. Implementasi Teoritis Penulis menyadari bahwa topeng merupakan sebuah bagian peninggalan prasejarah yang sekarang masih mampu

Lebih terperinci

DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: HOME SWEET HOME Karya: Dwi Retno Sri Ambarwati, MSn

DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: HOME SWEET HOME Karya: Dwi Retno Sri Ambarwati, MSn 1 DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: HOME SWEET HOME Karya: Dwi Retno Sri Ambarwati, MSn Judul : Home Sweet Home Ukuran : 100x100 cm Tahun : 2006 Media : Oil on canvas Dipamerkan pada acara Penciptaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. untuk melakukan pekerjaan antara lain, yaitu: terutama gambar logo dua dimensi.

BAB II LANDASAN TEORI. untuk melakukan pekerjaan antara lain, yaitu: terutama gambar logo dua dimensi. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Corel draw Corel draw adalah editor grafik vector yang dibuat oleh corel, Corel sendiri adalah sebuah perusahaan perangkat lunak yang bermarkas di Ottawa, Kanada. Versi

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Batik Kreasi Baru. Permasalahan : 1. Bagaimana merancang motif batik dengan sumber ide makanan

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Batik Kreasi Baru. Permasalahan : 1. Bagaimana merancang motif batik dengan sumber ide makanan BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Batik Kreasi Baru Sumber: Makanan Hidangan Istimewa Kampung Permasalahan : 1. Bagaimana merancang motif batik dengan sumber ide makanan hidangan istimewa

Lebih terperinci

BAB III METODE KERJA PRAKTEK. Nama perusahaan : PT. Krisanthium Offset Printing. : Jl. Rungkut Industri III/19 Surabaya Jawa Timur.

BAB III METODE KERJA PRAKTEK. Nama perusahaan : PT. Krisanthium Offset Printing. : Jl. Rungkut Industri III/19 Surabaya Jawa Timur. BAB III METODE KERJA PRAKTEK 3.1 Waktu dan Lokasi Kerja praktek dilaksanakan di : Nama perusahaan : PT. Krisanthium Offset Printing Divisi Tempat : Design. : Jl. Rungkut Industri III/19 Surabaya Jawa Timur.

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 1.1 Teknis Media Teknik perancangan media utama dan media pendukung menggunakan ilustrasi yang sederhana dengan warna-warna cerah dan memiliki kesan ceria. Media utama berupa

Lebih terperinci

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1 Unsur dasar senirupa Pertemuan ke 1 Titik Titik adalah unsur seni rupa dua dimensi yang paling dasar. Titik dapat dikembangkan menjadi garis dan bidang. Titik merupakan unsur penting dalam seni rupa. Sebagai

Lebih terperinci

A. Bagan Pemecahan Masalah. Cetak Saring. Desain Motif Fauna

A. Bagan Pemecahan Masalah. Cetak Saring. Desain Motif Fauna BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Cetak Saring Desain Motif Karakter Visual Ragam Hias Flora Fauna Perancangan Desain Motif Tekstil Cinderamata dengan Penerapan Ragam hias relief candi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN 53 BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide atau Gagasan Beberapa faktor dapat mempengaruhi sebagian karya dari ide yang dihasilkan seorang seniman, faktor tersebut bisa datang dari dalam maupun luar yang menjadikan

Lebih terperinci

DISKRIPSI CIPTAAN LUKISAN JALAN KE CANDI

DISKRIPSI CIPTAAN LUKISAN JALAN KE CANDI DISKRIPSI CIPTAAN LUKISAN JALAN KE CANDI DIPAMERKAN PADA PAMERAN SENIRUPA IKATAN KELUARGA ALUMNI SEKOLAH SENI RUPA INDONESIA 20-26 NOVEMBER 2011 DI TAMAN BUDAYA SURAKARTA SK DEKAN : 0614/UN.34.12/KP/2011

Lebih terperinci

BAGIAN 7 PROSES DAN PROSEDUR DALAM PEMBUATAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

BAGIAN 7 PROSES DAN PROSEDUR DALAM PEMBUATAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL BAGIAN 7 PROSES DAN PROSEDUR DALAM PEMBUATAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL Pada bagian ini akan dibahas secara lebih mendalam hal-hal yang berkaitan dengan proses dan prosedur dalam pembuatan iklan dan komunikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Desain Grafis Desain grafis terdiri dari dua buah kata yaitu desain dan grafis, desain merupakan proses atau perbuatan dengan mengatur segala sesuatu sebelum bertindak

Lebih terperinci

Cahaya sebagai media Fotografi. Syarat-syarat fotografi. Cahaya

Cahaya sebagai media Fotografi. Syarat-syarat fotografi. Cahaya Cahaya sebagai media Fotografi Pencahayaan merupakan unsur dasar dari fotografi. Tanpa pencahayaan yang optimal, suatu foto tidak dapat menjadi sebuah karya yang baik. Pengetahuan tentang cahaya mutlak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN 26 BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Proses berkesenian atau dalam hal ini adalah berkarya seni grafis tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia dan alam, karya grafis merupakan manifestasi

Lebih terperinci

By: Ahmad SYAUQI Ahsan

By: Ahmad SYAUQI Ahsan By: Ahmad SYAUQI Ahsan Warna Primer Kadang kita diajarkan bahwa warna primer adalah Merah, Kuning, dan Biru: Cukup bagus untuk mencampur cat. Namun tidak bagus untuk digunakan dalam mencampur cahaya Retina

Lebih terperinci

IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Komersil (Perusahaan) Sasaran Karya Perancangan Branding pada produk sayuran hidroponik dan organik merek AVA FARM. AVA FARM merupakan usaha penjualan sayur yang bergerak

Lebih terperinci

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 NIRMANA DUA DIMENSI Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 PENGERTIAN NIRMANA Berasal dari dua akar kata, yakni nir yang artinya

Lebih terperinci

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI 4.1 Proses Perancangan Buku Informasi Proses pembuatan buku Informasi ini dimulai dari pengembangan Konsep isi berupa storyline yang mencakup informasi apa saja yang akan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. DESAIN BENTUK DASAR Sebelum memasuki proses ini, Sebelumnya penulis berkordinasi dengan dosen pembimbing mengenai desain yang seperti apa yang nantinya akan diproduksi. Penilaian

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Dalam pemilihan material yang akan digunakan untuk membuat sebuah rak, perlu memperhatikan juga unsur kelestarian bagi lingkungan. Penggunaan kayu

Lebih terperinci

KARYA SENI JUDUL KARYA : KETIKA SENJA TIBA PENCIPTA : I WAYAN AGUS EKA CAHYADI PAMERAN

KARYA SENI JUDUL KARYA : KETIKA SENJA TIBA PENCIPTA : I WAYAN AGUS EKA CAHYADI PAMERAN KARYA SENI JUDUL KARYA : KETIKA SENJA TIBA PENCIPTA : I WAYAN AGUS EKA CAHYADI PAMERAN PAMERAN SENI RUPA Komunitas Seni Roepa Doea Pintoe Ruang Baru Di Galeri Nasional Indonesia 20-30 November 2014 FAKULTAS

Lebih terperinci

III. PROSES PENCIPTAAN

III. PROSES PENCIPTAAN III. PROSES PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Dunia virtual dalam media sosial memang amat menarik untuk dibahas, hal ini pulalah yang membuat penulis melakukan sebuah pengamatan, perenungan

Lebih terperinci

Menggambar Unsur Unsur Tata Letak / Stefanus Y. A. D / 2013

Menggambar Unsur Unsur Tata Letak / Stefanus Y. A. D / 2013 1 KATA PENGANTAR Bahan ajar ini mempelajari tentang unsur unsur tata letak yang akan menjiwai rancangan desain komunikasi visual, agar hasil rancangan dapat berkualitas dan secara visual sedap dipandang.

Lebih terperinci