BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV KONSEP PERANCANGAN"

Transkripsi

1 BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Ide / Gagasan Perancangan 1. Ide Perancangan Berdasarkan hasil observasi yang sudah dilakukan dalam pemilihan studi, ditemukan beberapa hal yang menarik, bahwa dalam perkembangan fisik anak usia PAUD, membutuhkan pelatihan untuk motorik halus anak, dengan tujuan agar otot tangan mereka dapat memegang pensil dengan kuat dan benar. Salah satunya adalah pelatihan dasar menggunting. Pola pelatihannya belum ditemukan dipasaran, dan tenaga pendidik harus membuatnya secara manual. Dalam pelatihan menggunting ditemukan beberapa tahap pelatihannya, sedangkan para orang tua tidak memperbolehkan anaknya bermain gunting, dengan alasan gunting adalah alat yang berbahaya untuk anak. Terbentuknya sebuah ide merancang sebuah buku yang dapat langsung ditemukan di pasaran dapat serta dapat langsung dipakai. Buku ini dilengkapi dengan pola latihan dasar menggunting yang disesuaikan dengan tahap pelatihannya, serta dilengkapi dengan tips dan trick untuk orang tua atau tenaga pendidik tentang cara dan keamanan menggunting. Sedangkan hasilnya dapat dijadikan sesuatu yang dapat dibanggakan oleh anak. 2. Inovasi Desain Dalam perancangan karya desain ini, maka dibuatlah sebuah buku dengan inovasi desain yang menarik, yang dapat langsung digunakan oleh anak. Dengan tips dan trick yang diberikan, maka orang tua tidak perlu merasa kuatir ketika anaknya memegang gunting. Sedangkan untuk para tenaga pendidik tidak perlu membuat secara manual pola pelatihan dasar menggunting, karena sudah dapat langsung mengunakan buku ini. 42

2 3. Konsep Dasar Perancangan Karya desain buku ini dibuat dengan warna-warna yang menarik untuk anak, serta diberikan drawing yang menarik, sehingga anak tertarik dalam pelatihan dasar menggunting. Media pembelajaran ini disertakan informasi bagian-bagian gunting, cara memegang gunting, cara mengoper gunting, dan cara menggunting. Sesuai dengan pemakai buku ini, maka drawing yang menarik untuk anak adalah benda yang dihidupkan. Untuk lembar informasi digunakan Bahasa Indonesia sederhana, agar dimengerti untuk anak yang baru belajar membaca, dan juga disertai dengan drawing, agar anak-anak yang masih belum fasih dalam membaca, dapat melihat langsung pada gambar. Dalam pembuatan buku yang harus dilakukan pelatihan secara berulang, maka dibutuhkan sesuatu yang menarik, agar buku ini tidak membosankan. Pengguna langsung buku yang akan dirancang, adalah anak-anak. yang belum dapat mengontrol kekuatan tangannya, maka dibutuhkan materi yang aman dan nyaman untuk anak. Buku ini dapat diproduksi secara massal atau dapat dibuat berulang kali, dipakai dengan bahan yang mudah didapat, bukan bahan yang mahal, sehingga biaya produksi dapat ditekan. B. Sasaran Desain Target Audience atau target sasaran dari perancangan desain adalah: 1. Dalam segi usia adalah anak-anak berusia 2 tahun 5 tahun, dan orang dewasa sebagai pendamping, berusia 22 tahun 40 tahun. 2. Dalam segi jenis kelamin adalah anak-anak laki-laki dan perempuan. Mayoritas orang dewasa sebagai pendamping adalah wanita, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk pria. 3. Dalam segi geografis adalah daerah perkotaan, yang selalu dihadapi kesibukan pekerjaan dan hiruk pikuk perkotaan. Sedangkan dalam segi pekerjaan, mayoritas pekerjaan orang dewasa adalah perkantoran, dan anak-anak juga disibukkan dengan kursus-kursus 43

3 selain menghabiskan waktunya di sekolah. Sehingga membutuhkan sesuatu yang praktis. 4. Dalam segi budaya adalah budaya Timur terutama Indonesia yang dikombinasikan dengan Barat. Budaya Timur yang althuris membuat manusia menjaga harmoni dengan alam. Sedangkan budaya Barat yang eksploratif juga dapat menjadi generator ide untuk manusia. 5. Dalam segi status dan sosial ekonomi adalah mereka yang golongan menengah ke atas yang mampu menyekolahkan anakanaknya di sekolah swasta, atau nasional plus. 6. Dalam segi pendidikan adalah mereka yang berpendidikan minimal S1 (Strata 1), terutama orang dewasa sebagai pendamping, sehingga bisa membimbing anak-anak. C. Pendekatan Estetis Desain 1. Moodboard Gambar 27 Moodboard (Sumber: ) Moodboard diambil dari beberapa referensi dari lingkungan yang dilihat oleh anak-anak, seperti cover buku cerita anak, baju yang mereka pakai, dekorasi ruang tidur atau ruang bermain anak, serta hasil karya lukisan anak. 44

4 2. Konsep Buku Dalam perancangan buku ini, dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian lembar panduan yang disertakan dengan tips dan trick, dan lembar kerja. Untuk lembar kerja yang terdiri dari 6 macam latihan dengan beberapa lembar latihan tiap macamnya, agar anak-anak mahir menggunting pada setiap latihannya. Gambar 28 Sketsa pola 6 tahap latihan menggunting (Sumber: Chenny Oendijanto, 2013) Kemudian semuanya dijadikan satu menjadi sebuah buku. Dan buku diberi judul, pemilihan judul, terdapat pada sketsa di bawah ini: Gambar 29 Alternatif pemilihan judul (Sumber: Chenny Oendijanto, 2013) Judul yang dipilih adalah Menggunting, yuk!, menggunakan Bahasa Indonesia sederhana, menggunakan kata ajak, memberi kesan sederhana dan bersahabat. 3. Studi Tipografi Tulisan pada keterangan dibuat dengan Bahasa Indonesia yang sederhana. Tipografi yang akan digunakan memiliki karakter atau bentuk yang polos, bersahabat, akrab, gembira, lucu, sederhana, dan manis. Ukuran huruf cukup besar, sehingga anak-anak yang belum fasih membaca dapat mengenali hurufnya satu per satu, ukurannya sekitar 12 45

5 sampai 14 point, huruf besar dan huruf kecil dapat dibedakan dengan jelas, dengan weight yang tebal. Huruf yang dipilih adalah Comic Sans. Gambar 30 Font Comic Sans (Sumber: ) Setelah menentukan huruf yang dipilih, maka dilakukan uji kecenderungan yang dilakukan terhadap 15 orang yang terdiri dari 10 anak, 3 guru dan 2 orangtua. sesuai dengan target audience. Berikut ini adalah hasil uji kecenderungan tipografi: Tgl Materi yang diuji Anak Guru Orangtua TOTAL 20/09/

6 20/09/ /09/ /09/ Tabel 2 Data Uji Kecenderungan Tipografi (Sumber: Chenny Oendijanto 2013) Uji kecenderungan tipografi dilakukan dua kali, temuan tentang tipografi dengan perbandingan huruf ujung yang kotak dengan huruf dengan ujung bulat, ditemukan huruf yang ujung bulat yang terpilih. Kemudian diadakan uji kembali dengan perbandingan huruf ujung bulat tebal dengan huruf ujung bulat tipis, ditemukan paling banyak yang memilih huruf dengan ujung bulat tebal. Dari uji kecenderungan tipografi, diambil kesimpulan bahwa tipografi untuk anak-anak dengan bentuk huruf ujung bulat dan tebal, yaitu bentuk Comic Sans, bentuk huruf yang bersahabat, akrab, gembira, lucu, sederhana, dan manis yang sesuai dengan karakter anak-anak. 47

7 Pada proses perancangan dilakukan beberapa eksplorasi, sampai terpilih bentuk huruf yang terpilih, berikut ini adalah metamorfosis tipografi: Gambar 32 Metamorfosis Tipografi (Sumber: Chenny Oend janto 2013) Contoh di atas diambil dari pembuatan tipografi pada judul buku. Huruf dengan warna diberi efek timbul, memberikan kesan lebih menonjol, kemudian dipertebal dengan tambahan outline hitam dan putih agar terlihat jelas, dan pada proses terakhir huruf diberi bayangan, agar lebih terlihat lebih jelas dan memberi kesan bertekstur. Selain itu juga terdapat perubahan penempatan tulisan, pada awal perancangan penempatan tulisan dibuat menumpuk dan tanda baca dibuat lebih besar. Dengan mempertimbangkan keterbacaan anak-anak, maka penempatan tulisan dibuat rata dan agar terlihat jelas, mengingat target audience anak-anak baru belajar membaca. 4. Studi Warna Warna yang dipilih adalah warna-warna yang lembut dan nyaman pada mata anak-anak. Warna-warna ceria, sesuai dengan kepribadian anak-anak yang senang bermain, senang menemukan sesuatu yang baru. Pilihan warna ditarik dari warna-warna yang terdapat pada moodboard. 48

8 Gambar 33 Warna-warna yang didapat dari Moodboard (Sumber: Chenny Oendijanto, 2013) Setelah menentukan warna yang dipilih, maka dilakukan uji kecenderungan yang dilakukan terhadap 15 orang yang terdiri dari 10 anak, 3 guru dan 2 orangtua. sesuai dengan target audience. Berikut ini adalah hasil uji kecenderungan warna: Tgl Materi yang diuji Anak Guru Orangtu TOTAL 27/09/ /09/ /10/ /10/ Tabel 3 Data Uji Kecenderungan Warna (Sumber: Chenny Oendijanto 2013) Uji kecenderungan warna dilakukan dua kali, temuan tentang warna dengan perbandingan warna terang dan lembut, awalnya ditemukan warna yang terang yang paling disukai. Kemudian diadakan uji kembali, dengan memakai panduan warna yang terdapat pada moodboard dengan perbandingan warna terang dan warna lembut, ditemukan paling banyak yang memilih warna terang, sebagian warna lembut. Dari uji kecenderungan warna, diambil kesimpulan bahwa warna untuk anak-anak harus jelas, Sedangkan warna lembut tetap dipakai untuk menandakan perbedaan pada lembar kerja anak-anak. 49

9 Nama Warna Data Warna Data CMYK Biru Muda C: 27 M: 1 Y: 0 K: 0 Biru Sedang C: 64 M: 34 Y: 2 K: 0 Kuning Muda C: 3 M: 0 Y: 49 K: 0 Hijau Muda C: 32 M: 11 Y: 62 K: 0 Hijau Tua C: 86 M: 23 Y: 81 K: 8 Merah Muda C: 5 M: 77 Y: 16 K: 0 Ungu C: 44 M: 55 Y: 17 K: 1 Jingga C: 0 M: 58 Y: 100 K: 0 Merah C: 0 M: 97 Y: 96 K: 0 50

10 Cokelat Muda C: 21 M: 59 Y: 78 K: 5 Cokelat Tua C: 33 M: 76 Y: 100 K: 34 Putih C: 0 M: 0 Y: 0 K: 0 Hitam C: 75 M: 68 Y: 67 K: 90 Tabel 4 Tabel Data Warna (Sumber: Chenny Oendijanto 2013) Warna-warna di atas dipakai untuk dasar dari drawing, pembuatan background, dan warna pada tipografi. Serta warna hitam dan putih sebagai warna netral, warna yang sederhana dan dapat diterima oleh mata. Gabungan warna-warna ini adalah mewakili dengan sifat anak yang ceria, juga sesuai dengan kepribadian anak-anak yang senang bermain, dan senang menemukan sesuatu yang baru. Kombinasi warna-warna yang dihasilkan, dapat diartikan keceriaan dan manisnya anak-anak yang bermain di alam terbuka secara aktif, yang selalu didampingi oleh guru atau orangtua yang bijaksana dan menuntun anak-anak. Untuk lembar kerja, terdapat 6 macam latihan, sehingga warna yang dipilih adalah merah muda, jingga, kuning muda, hijau tua, biru sedang dan ungu. Warna diambil menyerupai pelangi, sehingga anak-anak mudah mengenalnya. 51

11 Gambar 34 Warna-warna yang dipakai untuk lembar kerja (Sumber: Chenny Oendijanto, 2013) Dikarenakan dalam setiap pelatihan membutuhkan banyak lembar kerja untuk dipraktikkan. Jika hanya diberi satu macam warna saja, maka akan terlihat membosankan dan tidak menarik untuk anak-anak. Maka pada setiap lembar kerja berbeda satu dengan lainnya, yang berbeda hanya tone-nya saja, jadi terlihat seperti gradasi. Sehingga anak-anak dapat melihat perkembangan pelatihan mereka. 5. Studi Visual Bentuk visual yang dipilih adalah bentuk drawing karena anak-anak lebih menyukai gambar dalam bentuk drawing, agar dapat memancing imajinasi. Bentuk yang dipilih adalah benda yang dihidupkan dengan diberikan mata, alis dan mulut, dengan tampilan ceria, bersahabat, sehingga anakanak mau belajar melatih dasar menggunting. Gambar 35 Drawing tangan yang dihidupkan (Sumber: ) 52

12 Berdasarkan inspirasi di atas maka dibuatlah sketsa awal jari tangan, dengan berbagai bentuk. Gambar 36 Sketsa bentuk tangan dengan lima jari, ibu jari teracung, dan empat jari teracung (Sumber: Chenny Oendijanto 2013) Sketsa di atas, adalah bentuk tangan dengan lima jari, yang melambangkan pelatihan motorik halus, dengan melatih kelima jari. Bentuk tangan dibuat bulat-bulat, dikarenakan anak-anak menyukai halhal yang lucu, menyenangkan, terkadang yang berlebihan. Sedangkan bentuk tangan dengan ibu jari teracung, yang melambangkan tanda baik atau bagus, selain itu pula ibu jari melambangkan ibu atau ibu guru yang bertugas mendidik dan menuntun anak-anak. Bentuk tangan dengan empat jari teracung, yang melambangkan anak-anak atau murid yang memiliki rasa ingin tahu, dan memiliki citacita dan harapan. Setelah pembuatan sketsa, maka diadakan uji kecenderungan yang diawali dengan uji kecenderungan garis. Uji kecenderungan dilakukan terhadap 15 orang yang terdiri dari 10 anak, 3 guru dan 2 orangtua. Uji kecenderungan ini dilakukan untuk mengetahui apa yang disukai oleh pengguna buku, sesuai dengan target audience. 53

13 Tgl Materi yang diuji Anak Guru Orangtua TOTAL 20/09/ /09/ /09/ /09/ /10/ /10/ Tabel 5 Data Uji Kecenderungan Garis (Sumber: Chenny Oend janto 2013) 54

14 Uji kecenderungan garis dilakukan tiga kali, temuan tentang garis dengan perbandingan garis dengan bentuk vector dan dengan bentuk crayon. Ditemukan bahwa garis bentuk vector yang terpilih, ada pendapat dari orangtua, bahwa garisnya lebih jelas. Sedangkan pendapat dari guru, bahwa bentuk crayon terlihat belum selesai, sedangkan bentuk vector terlihat lebih jelas. Dari uji kecenderungan garis, diambil kesimpulan bahwa garis dan bentuk gambar harus jelas terlihat dan jelas bentuknya. Pada awal perancangan setelah dilakukan sketsa secara manual, kemudian dipindahkan dalam bentuk digital, dan setelah diadakan uji kecenderungan, mengalami beberapa perubahan. Berikut ini adalah beberapa metamorfosis garis Gambar 37 Metamorfosis Garis (Sumber: Chenny Oendijanto 2013) Setelah diadakan uji kecenderungan garis, setelah itu dilanjutkan dengan uji kecenderungan visual, dalam hal ini yang diuji adalah bentuk gunting, dan bentuk tangan yang disukai. Uji kecenderungan dilakukan terhadap 15 orang yang terdiri dari 10 anak, 3 guru dan 2 orangtua. Uji kecenderungan ini dilakukan untuk mengetahui apa yang disukai oleh pengguna buku, sesuai dengan target audience. 55

15 Tgl Materi yang diuji Anak Guru Orangtua TOTAL 20/09/ /09/ /09/ /09/ Tabel 6 Data Uji Kecenderungan Visual Bentuk Gunting dan Tangan (Sumber: Chenny Oend janto 2013) Uji kecenderungan visual dilakukan dua kali, temuan tentang karakter gunting dengan perbandingan gunting yang tajam ujungnya dengan yang bulat ujungnya, ditemukan bahwa gunting bentuk bulat ujungnya yang terpilih. Ada pendapat dari guru, bahwa bentuk gambar yang tajam akan dapat mempengaruhi psikologi atau emosi anak. Sedangkan untuk gambar tangan dengan perbandingan tangan yang ramping dan lurus, dengan gambar tangan yang bulat-bulat atau gemuk, ditemukan bahwa bentuk tangan yang bulat yang terpilih. Tanggapan anak-anak tentang gambar yang bulat-bulat dan gemuk, terlihat lucu. Dari uji kecenderungan visual, diambil kesimpulan bahwa karakter dibuat bulat-bulat, memberikan kesan lucu, menggemaskan seperti anakanak. 56

16 Studi visual dilanjutkan dengan pembuatan karakter dengan digital, kemudian diujikan kembali dengan bentuk visual yang sudah diberi warna. Tgl Materi yang diuji Anak Guru Orangtua TOTAL 04/10/ /10/ /10/ /10/ Tabel 7 Data Uji Kecenderungan Visual Bentuk Gunting dan Tangan yang Diwarnai (Sumber: Chenny Oendijanto 2013) Dari hasil uji kecenderungan bentuk visual yang diwarnai, maka diambil kesimpulan bahwa bentuk vector yang dipilih, karena terlihat jelas, ini juga berkesinambungan dengan pilihan garis pada uji kecenderungan sebelumnya, pilihan target audience lebih menyukai garis dalam bentuk vector, yang mengutamakan kejelasan gambar. Perancangan visual yang terpilih adalah bentuk vector yang jelas dan sederhana. 57

17 Pada awal perancangan setelah dilakukan sketsa secara manual, kemudian dipindahkan dalam bentuk digital, dan setelah diadakan uji kecenderungan, mengalami beberapa perubahan. Berikut ini adalah beberapa metamorfosis visual gunting dan bentuk tangan dengan 5 jari, yang sudah diberi warna Gambar 38 Metamorfosis Karakter Gunting (Sumber: Chenny Oend janto 2013) Bentuk gunting terdapat perubahan pada awal rancangan terlihat tajam, kurus, dan panjang. Kemudian terjadi perubahan perancangan bentuk gunting menjadi lebih bulat ujungnya dan lebih gemuk bentuknya, yang memberi kesan lucu dan bersahabat. Pada awal rancangan digital bentuk visual gunting dibuat seperti bentuk lukisan, berdasarkan dari hasil uji kecenderungan garis dan bentuk gambar, maka bentuk vector yang terpilih, kemudian dikembangkan dengan dirancang dengan beberapa warna, yang disesuaikan dengan lembar kerja, yang terdiri dari 6 warna. Keterangan pemilihan warna sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya pada bab ini. Sedangkan bentuk tangan dengan 5 jari, pada awal perancangan setelah dilakukan sketsa secara manual, kemudian dipindahkan dalam bentuk digital, dan setelah diadakan uji kecenderungan, mengalami beberapa perubahan. Berikut ini adalah beberapa metamorfosis visual gunting dan bentuk tangan dengan 5 jari, yang sudah diberi warna. 58

18 Gambar 39 Metamorfosis Karakter Tangan dengan 5 jari (Sumber: Chenny Oendijanto 2013) Bentuk tangan terdapat perubahan pada awal rancangan terlihat kurus, dan panjang. Kemudian terjadi perubahan perancangan bentuk tangan menjadi lebih bulat dan lebih gemuk bentuknya, yang memberi kesan lucu dan bersahabat. Perancangan digital bentuk visual tangan dibuat seperti bentuk lukisan, berdasarkan dari hasil uji kecenderungan garis dan bentuk gambar, maka bentuk vector yang terpilih. Kemudian dikembangkan dengan dirancang dengan 2 macam bentuk tangan, yaitu dengan ibu jari teracung dan 4 jari teracung Gambar 40 Metamorfosis Karakter Tangan dengan Ibu Jari dan 4 jari (Sumber: Chenny Oendijanto 2013) 59

19 Karakter tangan yang dihidupkan, maka diperlukan beberapa ekspresi dan bentuk rambut, berikut ini terdapat beberapa referensi bentuk ekspresi dan rambut. Gambar 41 Foto Ekspresi dan Rambut dari Beberapa Guru (Sumber: Chenny Oend janto 2013) Gambar 42 Contoh Ekspresi dan Rambut dalam Bentuk Vector (Sumber: ) Pembuatan ekspresi diawali dengan sketsa, lalu dilanjutkan dengan pembuatan secara digital. Perancangan ekspresi dan rambut, juga mengalami perubahan, sesuai dengan bentuk visual yang disukai target audience, yaitu dalam bentuk vector. 60

20 Gambar 43 Metamorfosis Ekspresi (Sumber: Chenny Oendijanto 2013) Ekspresi dan rambut ditaruh pada karakter tangan, agar terlihat hidup dan terlihat bersahabat. Untuk ekspresi dan rambut untuk guru adalah dengan mata dengan bulu mata lentik, alis, rambut pendek yang dinamis dan garis mulut tersenyum, melambangkan muka guru yang lembut, cantik, dan bersahabat. Sedangkan mata bulat dan garis mulut tersenyum lainnya, yang disertakan dengan aneka bentuk rambut, melambangkan ekspresi muka anak yang selalu ceria dalam kesehariannya, serta senang belajar. Berikut ini adalah karakter tangan yang sudah dihidupkan, dengan diberi ekspresi dan rambut Gambar 44 Metamorfosis Tangan dengan Ekspresi (Sumber: Chenny Oendijanto 2013) 61

21 6. Studi Layout Layout yang harus diperhatikan adalah sequence (urutan perhatian), emphasis (memberikan penekanan tertentu), balance (keseimbangan), dan unity (kesatuan secara keseluruhan). Sequence yang dipilih adalah sequence Z, karena seperti urutan membaca dari kiri ke kanan dari atas ke bawah. Emphasis adalah kontras atau menarik perhatian, yang diutamakan adalah gambar, karena mengingat anak-anak sangat menyukai gambar daripada lukisan. Balance simetris dipilih adalah simetris, karena dengan kepribadian anak-anak yang masih harus diberi tuntunan orang dewasa, dan mereka akan mudah menyerap apapun yang diajarkan. Bila mereka belajar 1 mereka akan menjawab 1, bukan 2. Unity adalah kesatuan secara keseluruhan, sehingga anak-anak mudah mengerti setelah melihat gambar dan tulisan. Komposisi gambar pada lembar kerja dan sampul sekitar 60%, sedangkan untuk instruksi dalam bentuk tulisan sekitar 40%. Gambar 45 Sketsa layout lembar panduan menerangkan bagian gunting (Sumber: Chenny Oendijanto, 2013) Setelah sketsa layout dibuat, maka dilanjutkan dengan proses digital. terdapat perubahan sesuai dengan karakter, warna, dan layout yang dipilih pada uji kecenderungan. 62

22 1 2 3 Gambar 46 Metamorfosis Layout Lembar Panduan, dengan komposisi gambar 60% dan tulisan 40% (Sumber: Chenny Oendijanto, 2013) Layout mengalami perubahan, pada proses perancangan pertama dibuat dengan bentuk karakter yang berbeda dengan bentuk drawing, kemudian berubah menjadi bentuk vector. Demikian pula dengan garis putus-putus dan panah, awalnya dibuat dengan garis crayon, kemudian berubah menjadi bentuk vector. Pilihan warna terutama pada background, pada awalnya terpilih warna yang lembut, kemudian berubah menjadi warna yang lebih terang dan jelas. Dan pada proses perancangan perubahan terakhir terdapat penambahan nomor halaman. 7. Studi Material Material yang dipakai dalam perancangan buku dibutuhkan bahan yang cukup aman bagian ujung kertas tidak terlalu tajam sehingga tidak melukai anak-anak. Secara ergonomi, bentuk buku mudah dipegang oleh anak, dan anak-anak juga mudah membukanya atau merobeknya. Ketahanan material juga diperhatikan, material harus kuat dan tidak mudah rusak bila dibuka berulang-ulang oleh anak-anak. Bentuk buku diinspirasikan oleh buku yang dijilid dengan ring, kemudian diberi sampul yang berupa hard cover. Sedangkan lembar kerja diinspirasikan dari post it. 63

23 Gambar 47 Bentuk Buku dengan Ring, Hard Cover dan Post it (Sumber: ) Bentuk buku dijilid dengan ring, memudahkan anak-anak untuk membukanya. Sedangkan isi buku dikemas pada board yang dilem dan dilapisi dengan art paper menjadi hard cover, hal ini dapat membungkus isi buku agar lebih tahan lama dan kuat ketika dibuka berulang-ulang. Sedangkan isi lembar kerja dibuat seperti post it, ini memudahkan anakanak untuk merobeknya, dengan susunan berdampingan, dengan urutan bagian ganjil dibagian bawah dan bagian genap di bagian atas. Gambar 48 Sketsa bentuk buku (Sumber: Chenny Oendijanto, 2013) a. Pembuatan Karya Dumie Pada awal pembuatan dumie buku, lembar instruksi dengan ukuran 20cm x 20cm, ukuran ini tidak terlalu besar, sehingga mudah dipegang oleh anak-anak. memakai bahan material art cartoon 260gr, dicetak satu sisi, kemudian ditempel, agar memberi kesan lebih kuat dan tebal, sebanyak 40 lembar. Sedangkan lembar kerja memakai bahan material BW 250gr, dengan ukuran 18,5 cm x 9 cm, dari 6 latihan masing-masing 30 lembar, total menjadi 180 lembar. Masing-masing latihan, lembar kerja nomor yang ganjil ditempel menjadi satu, begitu pula dengan 64

24 nomor yang genap. Kemudian isi lembar kerja di tempel pada halaman masing-masing latihan sesuai dengan urutannya. Isi buku kemudian dijilid ring putih ukuran 2:1 1+1/4" 31,8 mm. Pada pembuatan dumie buku ini masih belum dibungkus dengan hard cover. Koreksi karya dumie buku ini, material lembar instruksi terlalu tebal, karena terdiri dari 2 lembar yang ditempel, kemudian untuk lembar kerja material yang dipakai terlalu tebal, dan jumlahnya terlampau banyak. Hal tersebut di atas dipertimbangkan untuk biaya produksi dan ketebalan buku. b. Pembuatan Karya Uji Desain Setelah mengkaji ulang dari hasil karya dumie, maka diadakan perbaikan dalam segi material, juga terdapat penambahan halaman isi buku, seluruh isi buku diberi sampul berupa hard cover. Perubahan material yang dipakai pada lembar instruksi adalah memakai bahan material art cartoon 360 gr, dicetak bolak balik dan diberi laminasi doff, bahan ini tidak terlalu tebal tetapi masih kuat untuk dipegang oleh anak-anak. Kemudian untuk lembar kerja memakai bahan HVS 100 gr dibuat jumlahnya lebih sedikit, dari 6 latihan masing-masing 20 lembar, total menjadi 120 lembar.pembuatan post it, diubah menjadi lem punggung, untuk memudahkan produksi. Isi buku dijilid ring putih ukuran 2:1 1" 25,4 mm. Kemudian dibungkus dengan hard cover, yaitu board yang dibungkus dengan art paper 150 gr bagian depan berukuran 51,5 cm x 21 cm dan bagian dalam berukuran 30 cm x 20 cm. Koreksi karya uji desain ini adalah pada pembuatan hard cover, karena bentuk punggung buku dibuat membulat, sehingga tidak terlampau kuat bila dipegang oleh anak-anak. Kemudian pada jilid ring, dijadikan satu dengan lapisan dalam hard cover, sehingga akan mudah robek jika sering dibuka. 65

25 c. Pembuatan Karya Akhir Gambar 49 Foto Buku pada Karya Uji Desain (Sumber: Chenny Oendijanto, 2013) Setelah mengkaji ulang dari hasil karya uji desain, maka diadakan perbaikan pada bentuk hard cover. Punggung buku tidak dibuat membulat, tetapi dengan bentuk rata sehingga terlihat kokoh, dan jilid ring hanya dengan menempel bagian akhir isi buku pada hard cover, sehingga anak-anak mudah membukanya. Foto tampilan buku akan dibahas pada bab selanjutnya. D. Proses Perancangan 1. Strategi Desain Gambar 50 Strategi Desain (Sumber: Chenny Oend janto, 2013) 66

26 2. Rincian Proses Perancangan Merupakan penjelasan spesifik dari setiap tahap desain berdasarkan diagram alir proses perancangan yang dibuat. Adapun rincian penjelasannya sebagai berikut : a. Desain Brief Merupakan latar belakang masalah perancangan yang diambil, yaitu seputar pelatihan motorik halus anak yang terkait dengan pelatihan menggunting. Adapun caranya adalah pengumpulan datadata mengenai hal tersebut, termasuk dari buku, observasi, dan wawancara. Data-data ini dijadikan sebagai bahan informasi dalam membantu proses perancangan. Lalu bahan-bahan data tersebut dianalisis berdasarkan metode yang telah ditetapkan agar dapat ditetapkan sebuah solusi desain. b. Solusi Desain Dalam tahapan ini ditentukan sebuah judul perancangan yaitu Perancangan Buku Menggunting Sebagai Pelatihan Motorik Halus Pada PAUD. Lalu dijabarkan 3 hal mengenai solusi desain antara lain tujuan perancangan, sasaran dan target perancangan serta konsep perancangan. c. Konsep Perancangan Pada konsep perancangan ditentukan konsep perancangan secara detail dan standard karya desain yang akan dibuat. Pada konsep perancangan dijabarkan keperluan untuk membuat konsep serta tema yang berhubungan dengan permasalahan perancangan. Moodboard dijadikan sebagai acuan gambaran yang akan dibuat seperti penetapan bentuk buku yang sesuai dengan ergonomi anak, karakter, warna, layout, elemen desain, tipografi dan yang lainnya. d. Proses Kreatif Membuat beberapa alternatif sketsa awal secara manual yang nantinya dapat dipertimbangkan dengan dosen pembimbing dengan asistensi revisi penambahan atau pengurangan desain yang dibuat agar desain yang dibuat hasilnya menjadi maksimal. Sketsa yang dibuat seperti layout, ilustrasi karakter yang menarik untuk anak. Selain itu dibuat juga draft isi buku yang akan dibuat dalam media pembelajaran ini. 67

27 e. Proses Produksi Pada tahap ini dimulai dengan pembuatan ilustrasi karakter secara digital yang dibuat sesuai dengan sketsa desain yang telah dibuat. Proses Digital meliputi pembuatan ilustrasi karakter, layout, materi pembelajaran, hingga proses pemilihan warna serta pewarnaannya yang telah ditentukan. Setelah desain konten layout dibuat dengan proses digital melalui adobe photoshop. f. Hasil Akhir Kemudian dicetak sesuai dengan bahan yang ditentukan, kemudian dijilid. 68

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Karya Perancangan 1. Sampul Buku Gambar 51 Rancangan Hard Cover buku bagian luar (Sumber: Chenny Oend janto, 2013) Rancangan hard cover buku bagian luar terdiri dari bagian

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan Pada perancangan buku cerita anak ini memiliki konsep yang Beragam yaitu adanya bermacam jenis bentuk, pola, warna, teks mencakup cara penggambaran karakter

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi 16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi

Lebih terperinci

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Data verbal dan visual disusun dengan gaya desain Fun Fullcolour. Proses pembelajaran bentuk dan warna disajikan dengan singkat dan jelas dengan didukung

Lebih terperinci

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Media Utama 1. Judul Buku Judul buku ini adalah Baco : Serba Tau Tentang Bakso buku ini membahas tentang Bakso mengenalkan tentang apa itu bakso, sejarah bakso dan resep

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL 3.1 Tujuan Komunikasi Dalam perancangan media berupa kartu edukasi atau flashcard origami seri hewan ini, penulis mencoba menjabarkan tujuan dari perancangan kartu edukasi

Lebih terperinci

BAB VI ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB VI ULASAN KARYA PERANCANGAN BAB VI ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Karya Perancangan 1. Cover Buku Gambar 65 Rancangan Bagian Luar Cover Rancangan soft cover buku bagian luar terdiri dari bagian depan buku dan bagian belakang buku. Ukuran

Lebih terperinci

KONSEP PERANCANGAN. A. Tataran Lingkungan / Komunitas

KONSEP PERANCANGAN. A. Tataran Lingkungan / Komunitas IV. KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan / Komunitas Dari hasil rancangan booklet sebagai media informasi Bahaya Gadget Bagi Anak yang betemakan Creative Fun Hour ini di harapkan dapat berpengaruh

Lebih terperinci

BAB IV Konsep Perancangan

BAB IV Konsep Perancangan BAB IV Konsep Perancangan A. Ide / Gagasan Perancangan 1. Ide Desain Pada Tugas Akhir saya, saya ingin membuat buku tutorial fotografi produk. Buku ini merupakan sebuah buku yang memuat berbagai info teknik

Lebih terperinci

Gambar 6. Proses Permainan Interaktif Saat di Buka Sumber : Ferdiansyah Choirull Zein

Gambar 6. Proses Permainan Interaktif Saat di Buka Sumber : Ferdiansyah Choirull Zein BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Tampilan Permainan Interaktif 1. Format Ukuran Papan Permainan Format ukuran yang digunakan penulis adalah 43cm x 43cm dengan ketebalan papan adalah 3mm. Dengan ukuran

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Analisis SWOT Strength : Minimnya Komik Edukatif yang bersifat Nasionalis untuk kalangan Remaja Weakness : Rendahnya minat belajar para Remaja Oportunities : Komik berfungsi

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN Struggle of the ants adalah sebuah permainan kartu yang dimana permainan ini di jadikan sebagai media interaksi sosial untuk anakanak maupun dewasa. Sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negeri yang memiliki kekayaan alam berupa tumbuh-tumbuhan yang berlimpah ruah, karena tanah di Indonesia yang subur sehingga banyak tanaman

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA. 1 Merencanakan Konsep Design. diwujudkan ke dalam buku yang kemudian dari situlah menjadi. 2 Membuat Sketsa Layout

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA. 1 Merencanakan Konsep Design. diwujudkan ke dalam buku yang kemudian dari situlah menjadi. 2 Membuat Sketsa Layout 51 BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 4.1. Proses Perancangan Buku 1 Merencanakan Konsep Design Proses perancangan buku ini berawal dari pengembangan konsep desain yang mencakup informasi apa saja yang akan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. dengan buku panduan ini, sebagai salah satu dari media komunikasi visual buku

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. dengan buku panduan ini, sebagai salah satu dari media komunikasi visual buku BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Tujuan Komunikasi Berbagai cara dapat dilakukan untuk membuat suatu informasi atau pesan bisa dengan mudah disampaikan tentunya secara efektif dan menarik.

Lebih terperinci

BAB IV VISUALISASI KARYA. A. Visualisasi Rancangan Buku Pop-Up

BAB IV VISUALISASI KARYA. A. Visualisasi Rancangan Buku Pop-Up digilib.uns.ac.id BAB IV VISUALISASI KARYA A. Visualisasi Rancangan Buku Pop-Up 1. Thumbnail Thumbnail adalah cara me-layout gambar yang sudah disketsa kasar secara manual dengan menggunakan pensil kayu

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Umumnya buku dijadikan sebagai media baca dan bahan ajar di lingkungan belajar salah satunya sekolah. Namun buku tidak hanya terdapat di lingkungan

Lebih terperinci

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Karya Perancangan 1. Sampul buku Gambar 45 Rancangan sampul buku bagian luar Rancangan hard cover buku bagian luar terdiri dari bagian depan buku, punggung buku dan bagian

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN VISUAL. A. Bokel (Tokoh Utama Pemandu Buku Panduan)

BAB IV PERANCANGAN VISUAL. A. Bokel (Tokoh Utama Pemandu Buku Panduan) 116 BAB IV PERANCANGAN VISUAL 4.1.Visualisasi Karakter A. Bokel (Tokoh Utama Pemandu Buku Panduan) Gambar IV.1 Karakter tokoh utama tampak depan, samping dan belakang 116 117 Gambar IV.2 Karakter tokoh

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA 73 BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA 4.1 Teknis Perancangan Dalam proses sketsa rancangan ulang pada logo Yayasan AP Foundation ini, untuk sketsa rancangan yang telah dibuat akan dibuat kedalam format

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA 4.1 Teknis Perancangan Dalam proses sketsa rancangan ulang pada logo Tabloid Wanita Indonesia ini, untuk sketsa rancangan yang telah dibuat akan dibuat kedalam format

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Dewasa ini komik merupakan salah satu media komunikasi yang sedang populer. Selain karena mudah dipahami, komik juga media yang menarik untuk

Lebih terperinci

BAB III GAGASAN BERKARYA

BAB III GAGASAN BERKARYA BAB III GAGASAN BERKARYA 3.1 Tafsiran Tema Karya untuk Tugas Akhir ini mempunyai tema besar Ibu, Kamu dan Jarak. Sebuah karya yang sangat personal dan dilatar belakangi dari pengalaman personal saya. Tema

Lebih terperinci

BAB III Strategi Perancangan dan Konsep Visual

BAB III Strategi Perancangan dan Konsep Visual BAB III Strategi Perancangan dan Konsep Visual 3.1 Strategi Perancangan 3.1.1 Strategi Komunikasi Strategi komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah melalui media gambar. Karena

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 1.1 Teknis Media Teknik perancangan media utama dan media pendukung menggunakan ilustrasi yang sederhana dengan warna-warna cerah dan memiliki kesan ceria. Media utama berupa

Lebih terperinci

III. DATA PERANCANGAN A. Kelompok Data berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Media cetak adalah sebuah media yang memiliki fungsi sebagai penyampaian informasi yang memiliki manfaat dan terkait

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN 43 BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Tujuan Komunikasi Tujuan komunikasi perancangan buku bergambar sebagai media kampanye pelestarian dan stop eksploitasi lumba-lumba ini adalah untuk mengkomunikasikan suatu

Lebih terperinci

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Deskripsi Karya V. ULASAN KARYA PERANCANGAN Gb.11. Buku Interaktif Pendidikan Karakter (Dokumentasi Pribadi) Gambar diatas adalah Cover Buku Interaktif Junior untuk anak usia 6-8 tahun. Buku ini mencangkup

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Ide/Gagasan Desain 1. Ide Desain Seorang teman penulis memiliki usaha membuat dan menjual cupcake yang masih sangat sederhana. Karena masih berupa usaha rumahan,untuk pemasaran

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Format Teknis Buku 5.1.1 Jenis Cover Jenis cover yang digunakan adalah hardcover, sehingga buku lebih kuat dan tidak cepat rusak. Buku dilengkapi dengan slipcase yang

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI KREATIF

BAB IV STRATEGI KREATIF BAB IV STRATEGI KREATIF IV.1 Konsep Visual IV.1.1 Tone and Maner Menarik, Lucu dan Edukatif IV.1.2 Strategi Visual Strategi visual dalam perancangan ingin menampilkan kesan yang menarik, dan kreatif sehingga

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Pada perancangan desain peta dan buku wisata diperlukan keterkaitan antara rancangan produk dengan lingkungan disekitarnya. Hasil rancangan produk

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN. 3.1 Strategi Promosi

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN. 3.1 Strategi Promosi BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN 3.1 Strategi Promosi Pada perancangan promosi wisata edukasi Saung Angklung Udjo ini menggunakan strategi pendekatan pada konsumen yaitu dengan suatu pendekatan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A.. KONSEP PERANCANGAN 1. Latar Belakang Perencanaan Konsep perancangan adalah segala sesuatu yang melatar belakangi dalam perancangan karya, yaitu pembuatan identitas visual

Lebih terperinci

II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas (State Of The Art) Jenis karya seperti buku ilustrasi bergambar khusus anak sudah ada sebelumnya, bahkan sudah banyak yang memproduksinya. Banyak juga rupa, bentuk

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 38 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Name Plate Buku Gambar 5.1. Name plate buku Menamakan judul buku dengan nama seperti di atas menjelaskan bahwa kata "True" di ambil dari makna nama saya yaitu benar

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 4.1 Konsep Media Konsep media pada perancangan kartu edukasi atau flashcard origami seri hewan yang berukuran 17,6cm x 25cm x 0,2 cm yaitu dengan membuat layout yang menarik

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Penulis akan merancang sebuah metode multimedia interaktif untuk dijadikan

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Penulis akan merancang sebuah metode multimedia interaktif untuk dijadikan BAB V KONSEP PERANCANGAN A. Ide dan Gagasan Perancangan Penulis akan merancang sebuah metode multimedia interaktif untuk dijadikan media promosi, sebuah format multimedia dapat dikemas dalam sebuah CD

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. A. Ide / gagasan perancangan 1. Ide desain a. Pembuatan media publikasi cetak berupa katalog buku popup

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. A. Ide / gagasan perancangan 1. Ide desain a. Pembuatan media publikasi cetak berupa katalog buku popup BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Ide / gagasan perancangan 1. Ide desain a. Pembuatan media publikasi cetak berupa katalog buku popup b. Perancangan media promosi yang lebih meyakinkan konsumen. a. Pembuatan

Lebih terperinci

BAB 4. Konsep Desain

BAB 4. Konsep Desain 35 BAB 4 Konsep Desain 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Komunikasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunikasi berarti pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga

Lebih terperinci

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancangan Poster pembelajaran ini mengangkat tema bencana gunung api dengan elemen-elemen visual gunung api yang terdapat dalam poster tersebut. Mulai dari

Lebih terperinci

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Ulasan Umum BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN Spesifikasi o Bentuk : Bulat, diameter 12 cm o Jenis Kertas : Art Carton 260 gr o Ukuran keseluruhan : 56 x 23 cm o Halaman : 14 halaman (termasuk cover) o

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Ide/Gagasan Perancangan 4.1.1 Ide Desain Ide atau gagasan awal penulis dalam perancangan ini dikarenakan rasa keprihatinan yang penulis rasakan terhadap perkembangan moral

Lebih terperinci

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN ( Gambar 5.1 : media utama leaflet) A. Konsep Dasar Perancangan Disini saya akan membuat leaflet yang mana leaflet yang penulis ingin buat akan di tujuakan untuk pelajar

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA A. Implementasi Teoritis Mengamati anak-anak baik dalam kehidupan dirumah ataupun diluar rumah, memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa kecil

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL. Tujuan komunikasi untuk merancang media promosi event BIG MEET

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL. Tujuan komunikasi untuk merancang media promosi event BIG MEET 48 BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL 3.1 Tujuan Komunikasi Tujuan komunikasi untuk merancang media promosi event BIG MEET UP Fingerboard Contest sangatlah penting, sebagai pembenahan dari rancangan media

Lebih terperinci

kemudian untuk isi buku menggunakan Artpaper 150 gram.

kemudian untuk isi buku menggunakan Artpaper 150 gram. BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 4.1 Media Utama Media utamanya adalah sebuah buku berupa fotografi kebaya Sunda hasil rancangan Tinong, dimana konsep perancangannya berupa penjelasan tentang sejarah dan pengertian

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Dari hasil rancangan Kampanye Hemat Kertas Demi Hutan Indonesia di harapkan dapat berpengaruh besar bagi target audience yaitu seluruh pihak

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI. A. Kerangka Berfikir Studi. Gambar 6. Kerangka berfikir studi. (Sumber: Hafaz Hudan Algojali, 2014)

BAB II METODOLOGI. A. Kerangka Berfikir Studi. Gambar 6. Kerangka berfikir studi. (Sumber: Hafaz Hudan Algojali, 2014) BAB II METODOLOGI A. Kerangka Berfikir Studi Gambar 6. Kerangka berfikir studi. (Sumber: Hafaz Hudan Algojali, 2014) 15 B. Tema Desain Komputer telah membuat hidup kita jauh lebih mudah. Namun bukan berarti

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL 3.1. Strategi Perancangan 3.1.1 Strategi Komunikasi Tujuan dari perancangan ini adalah memberikan pengetahuan kepada anak-anak mengenai pahlawan kemerdekaan

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN BAB IV TEKNIS PERANCANGAN 4.1 Jenis Komik Berdasarkan data perancangan yang telah terkumpul, baik data yang berupa data primer maupun data sekunder maka penulis menyimpulkan bahwa penyampaian informasi

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 22 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Media Utama 5.1.1 Jenis Cover Gambar 5.1 Cover Buku Cover buku Bread Chronicle ini akan menggunakan jenis hard cover dengan tujuan agar buku ini tidak mudah rusak dan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN. Dalam perancangan ini strategi komunikasi akan lebih mengutamakan

BAB III STRATEGI PERANCANGAN. Dalam perancangan ini strategi komunikasi akan lebih mengutamakan BAB III STRATEGI PERANCANGAN 3.1 Strategi Komunikasi Dalam perancangan ini strategi komunikasi akan lebih mengutamakan bagaimana cara menyampaikan sebuah informasi yang menarik perhatian dan dapat menimbulkan

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUKU JIWA BUNGSU

DESKRIPSI BUKU JIWA BUNGSU DESKRIPSI BUKU JIWA BUNGSU 207 Cover Bahan: Karton Asturo ungu nomor 2 (merk/terdapat cap Asturo) Bagian dalam bungkus produk (makanan ringan, kopi, dsb.) berwarna silver. Kardus Cover majalah. Ring kawat

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Brand Name Seri Mari Mengenal Tarian Bali ini, dibagi menjadi 3 seri buku yang masing-masing diberi nama: 1. 10 hal tentang Legong 2. 10 hal tentang Kecak 3. 10 hal

Lebih terperinci

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis A. Pemilihan Ide Pengkaryaan BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Lingkungan Pribadi Ide Lingkungan Sekitar Kontemplasi Stimulasi Sketsa Karya Proses Berkarya Apresiasi karya Karya Seni Bagan 3.1 Proses

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Dalam pemilihan material yang akan digunakan untuk membuat sebuah rak, perlu memperhatikan juga unsur kelestarian bagi lingkungan. Penggunaan kayu

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 33 BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Tujuan Komunikasi Tujuan dibuatnya buku cerita bergambar ini sebagai media untuk menarik perhatian anak agar mereka menjadi minat untuk membaca, khususnya

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Desain 5.1.1 Visual Menggunakan pemaparan fotografi portrait dalam menunjukan kehidupan seorang penyandang tunanetra, serta memberikan pengalaman bagi para

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Tujuan Perancangan Beberapa tujuan hasil perancangan dari sign system ini, yaitu memudahkan pengunjung untuk mendapatkan informasi yang diberikan di

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1. Format Teknis Buku 5.1.1. Struktur Buku Spesifikasi dari buku yaitu: Ukuran : 21,5 cm x 21,5 cm Tebal Buku : 2,2 cm Jenis cover Material : Hardcover : Kertas Art

Lebih terperinci

II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Karya kampanye anti narkoba sudah ada sebelumnya, bahkan sudah banyak yang memproduksinya. Beberapa karya kampanye anti narkoba bisa dilihat melalui situs website

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual. Menurut Jessica Helfand dalam situs

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual. Menurut Jessica Helfand dalam situs BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Menurut Jessica Helfand dalam situs http://www.aiga.org, Desain Komunikasi Visual merupakan kombinasi kompleks rata-rata dan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Penulis akan merancang buku dongeng interaktif dengan mengangkat cerita-cerita dongeng yang ada di Indonesia, seperti Kera dan Ayam, Si Kancil, Timun

Lebih terperinci

BAB V STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB V STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB V STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL A. Strategi Perancangan 1.Strategi Komunikasi Strategi komunikasi menentukan perancangan atau rencana agar mencapai suatu tujuan, maka strategi komunikasi yang

Lebih terperinci

Bab 5 Hasil dan Pembahasan Desain. 5.1 Namestyle. Gambar 1.1

Bab 5 Hasil dan Pembahasan Desain. 5.1 Namestyle. Gambar 1.1 Bab 5 Hasil dan Pembahasan Desain 5.1 Namestyle Gambar 1.1 Judul buku panduan memasak adalah Aku Bisa Masak yang menandakan bahwa anak-anak bisa memasak sendiri dan dari judul ini akan memberikan kesan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Jenis Kover Buku Kover buku yang digunakan di buku ini adalah memakai hardcover yang difinishing dengan laminating doff dan diberi Box Protector.

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Target audiens dalam publikasi buku ini difokuskan untuk ibu yang mempunyai anak usia 3-8 tahun. Mengapa ditargetkan untuk ibu yang mempunyai anak usia 3-8 tahun?

Lebih terperinci

Bab IV KONSEP DESAIN

Bab IV KONSEP DESAIN 1 Bab IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Berdasarkan E-Book yang akan ditujuan bagi anak usia sekolah dasar agar mereka dapat menumbuhkan minat baca, maka dalam proses pembuatanya akan menggunakan teori

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 1 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Format teknis buku 5.1.1 Jenis cover Jenis cover yang digunakan untuk adalah hardcover, menimbang targetnya akan berinteraksi secara taktual, sehingga buku ini harus

Lebih terperinci

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM Penyandang buta warna tentu memiliki sesuatu hal yang mempengaruhinya dalam proses pembuatan karya visualnya. Adler (seperti dikutip Damajanti,

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN Dapat memberikan identitas bagi komunitas atau untuk unit tertentu terhadap orang yang memakai kaos tersebut. Seperti, kominutas sepeda dengan nama BIKE

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Visual Berdasarkan hasil penelitian dari penulis, keyword konsep dan image dari keseluruhan produk adalah smart, youthful dan comforting. Dimana

Lebih terperinci

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

BAB IV PEMECAHAN MASALAH BAB IV PEMECAHAN MASALAH IV.1 Konsep Umum Secara keseluruhan, Buku Kumpulan Permainan Tradisional Sunda merupakan suatu bentuk pengenalan kepada masyarakat terutama anak-anak kota akan berbagai permainan

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN Metodologi perancangan yang di gunakan selama kerja praktek di CV. Rombongku adalah : 3.1 Metodologi Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada

Lebih terperinci

a. Katun Combed Nama cotton combed (katun combed) diambil dari nama mesin pemintalnya, yaitu mesin combing. Mesin combing sendiri berfungsi untuk memb

a. Katun Combed Nama cotton combed (katun combed) diambil dari nama mesin pemintalnya, yaitu mesin combing. Mesin combing sendiri berfungsi untuk memb BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Buku merupakan salah satu media yang bisa digunakan dalam hal penyampaian informasi. Diantara faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. 5.1 Media Utama Buku

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. 5.1 Media Utama Buku 20 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Media Utama 5.1.1 Buku Terdiri dari 3 seri buku Mari Bermain Piano. Buku I : Mengenal Nama Notasi (24 halaman) Bernuansa kuning yang menjelaskan pengenalan nama

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat adalah mengenai tentang media informasi yang berhubungan dengan masalah yang dibahas sebelumnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Metode Perencanaan Karya 1. Ide Gagasan Ide awal penciptaan karya bermula ketika penulis melihat perkembangan cerita bergambar ciptaan luar negeri yang semakin menarik. Mengisahkan

Lebih terperinci

IV. KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Buku lazim disimpan sebagai koleksi bacaan keluarga atau perpustakan, sehingga umur sebuah buku relatif lebih lama daripada media lainnya. Secara

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Judul Penulis memilih font Cheeseburger yang berkarakter tebal dan besar untuk melambangkan besarnya kekuatan karakter monster. Bertekstur dan menggunakan outline

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. Visual yang ditampilkan dalam buku ini bersifat kaku dan tegas agar terkesan heroik, maskulin dan gagah.

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. Visual yang ditampilkan dalam buku ini bersifat kaku dan tegas agar terkesan heroik, maskulin dan gagah. BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Buku 5.1.1 Konsep Visual Visual yang ditampilkan dalam buku ini bersifat kaku dan tegas agar terkesan heroik, maskulin dan gagah. Ukuran : 20 cm x 28 cm (portrait)

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL 1.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan sangat di butuhkan termasuk dalam mempromosikan dan menyebarkan informasi, begitu pula dengan sebuah komunitas agar dapat

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. Buku Yoga untuk Kesehatan ini menggunakan dua jenis huruf untuk

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. Buku Yoga untuk Kesehatan ini menggunakan dua jenis huruf untuk BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Tipografi Buku Yoga untuk Kesehatan ini menggunakan dua jenis huruf untuk menghilangkan kesan monoton. Huruf-huruf yang digunakan yaitu : 1. Berlin Sans FB Berlin

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. informasi terhadap individu satu dengan lainnya. Penyampaian pesan

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. informasi terhadap individu satu dengan lainnya. Penyampaian pesan BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Strategi Komunikasi Komunikasi merupakan media penyampaian pesan atau informasi terhadap individu satu dengan lainnya. Penyampaian pesan dapat melalui

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN Ukuran Buku Buku ini berukuran 21 cm x 14.8 cm dengan tebal kurang lebih 1 cm.

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN Ukuran Buku Buku ini berukuran 21 cm x 14.8 cm dengan tebal kurang lebih 1 cm. BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Format Teknis Buku 5.1.1 Ukuran Buku Buku ini berukuran 21 cm x 14.8 cm dengan tebal kurang lebih 1 cm. 5.1.2 Material Buku Kertas yang digunakkan untuk halaman isi

Lebih terperinci

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi adalah siasat yang direncanakan dengan sebaik mungkin sehingga dalam sebuah pembuatan sesuatu akan berjalan dengan baik

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Indonesia untuk anak sekolah dasar. Selanjutnya proses metode dan proses

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Indonesia untuk anak sekolah dasar. Selanjutnya proses metode dan proses BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Seperti yang telah dijelaskan pada Bab I bagian rumusan masalah, bahwa Tugas Akhir ini akan membuat sebuah CD pembelajaran pengenalan budaya Indonesia untuk anak sekolah dasar.

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI. A. Kerangka Berfikir Studi. Fenomena

BAB II METODOLOGI. A. Kerangka Berfikir Studi. Fenomena BAB II METODOLOGI A. Kerangka Berfikir Studi Fenomena Anak-anak senang ketika banjir datang. Peringatan dari orang lain atau orang tua yang di acuhkan. Anak-anak suka bermain secara berkelompok maupun

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori Landasan teori berfungsi sebagai arah & batasan dalam konsep berfikir sehingga proses perancangan media interaktif ini berada pada arah dan ruang lingkup yang jelas dan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Psikologi Anak. Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Psikologi Anak. Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu 14 BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Psikologi Anak Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu pada buku yang berjudul Perkembangan Anak karangan Elizabeth B. Hurlock menjelaskan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. 4.1 Pengumpulan Data

BAB IV ANALISA DATA. 4.1 Pengumpulan Data BAB IV ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data yang penyusun kumpulkan terdiri dari metode pengumpulan data gabungan, data gabungan yaitu dengan metode kuesioner serta wawancara dengan ketua serikat don

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain 25 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain komunikasi visual yang tepat, ada beberapa teori yang digunakan sebagai bahan pertimbangan.

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB III TEORI PENUNJANG BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 Desain Grafis Grafis dalam bahas inggris disebut graphic diartikan sebagai goresan yg berupa titik-titik atau garis yang berhubungan dengan kegiatan mencetak, desain diartikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. 4.1 Papertoys. 4.2 Sketchbook. 4.3 Teknik Penggambaran

BAB IV ANALISA DATA. 4.1 Papertoys. 4.2 Sketchbook. 4.3 Teknik Penggambaran BAB IV ANALISA DATA 4.1 Papertoys Berdasarkan data sebelumnya, papertoys merupakan salah satu media yang digunakan untuk cara mengingat kembali tentang superhero - superhero indonesia sekaligus untuk melestarikan

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 4.1 Proses Perancangan a. Dalam pembuatan katalog Rvinsjeans ini mengangkat tema Elegan dan Simpel b. Isi dari katalog menginformasikan berbagai produk yang dibuat oleh Rvinsjeans

Lebih terperinci

Ukuran Isi : 21cm x 28cm, dengan punggung 0.5cm. Jenis Bahan : Kertas Art Paper 210 grm, 230 grm. Buku setelah di hard cover

Ukuran Isi : 21cm x 28cm, dengan punggung 0.5cm. Jenis Bahan : Kertas Art Paper 210 grm, 230 grm. Buku setelah di hard cover BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA IV.1. Cerita bergambar Dinosaurus IV.1.1. Bentuk Media Utama Media utama adalah buku ilustrasi berupa cerita bergambar dinosaurus yang berisi tentang informasi dinosaurus.

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 4.1 Teknik Media Teknik perancangan media utama dan media pendukung menggunakan ilustrasi dengan warna-warna yang cerah. Dimana target audiencenya merupakan anak tingkat Sekolah

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Brief Pekerjaan Berdasarkan data dan informasi, Lawang Agung membutuhkan sebuah media yaitu brosur sebagai penunjang promosi Lawang Agung. Sebelum membuat desain media promosi

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan

Bab 3 Metode dan Perancangan Bab 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Penelitian Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode linear strategy. Gambar 3.1 linear strategy (Sarwono, 2007). Pada Gambar

Lebih terperinci