Sesuai yang disetujui oleh Dewan Eksekutif RSPO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sesuai yang disetujui oleh Dewan Eksekutif RSPO"

Transkripsi

1 Dokumen Final Sesuai yang disetujui oleh Dewan Eksekutif RSPO 25 November 2011 RSPO will transform markets to make sustainable palm oil the norm

2 KONTEN 1. Pendahuluan Cakupan Cara menggunakan dokumen Definisi Persyaratan Sistem Rantai Perlindungan Umum untuk Rantai Suplai Penerapan Persyaratan Sistem Rantai Perlindungan Umum untuk Rantai Suplai Prosedur Terdokumentasi Pembelian dan barang masuk Aktivitas Outsourcing Penjualan dan barang keluar Registrasi Pelatihan Klaim Persyaratan Modul Modul A Identity Preserved Modul B Segregation Modul C Mass Balance Modul D Pabrik CPO Segregation Modul E Pabrik CPO Mass Balance Modul F Sertifikasi Multi-lokasi Lampira 1 Identity Preserved (IP) Lampiran 2 Segregation (SG) Lampiran 3 Mass Balance (MB) Lampiran 4 Pesanan dan Klaim (BC) Lampiran 5 Skema Hasil Page RSPO Technical

3 1. Pendahuluan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) adalah inisiatif multi-pemangku kepentingan global terhadap produk minyak sawit berkelanjutan. Anggota RSPO dan peserta aktivitasnya berasal dari beragam latar belakang, termasuk perusahaan perkebunan, produsen, dan pengecer produk minyak sawit, LSM lingkungan dan sosial serta banyak negara yang memproduksi atau menggunakan produk minyak sawit. Tujuan utama RSPO adalah "untuk mempromosikan pertumbuhan dan penggunaan minyak sawit berkelanjutan melalui kerja sama di dalam rantai suplai dan dialog terbuka antara para pemangku kepentingannya". Metode yang digunakan RSPO untuk mencapai tujuannya termasuk: Pengembangan standar untuk sertifikasi produksi minyak sawit berkelanjutan dan mekanisme yang berhubungan untuk verifikasi produksi minyak sawit yang berkelanjutan. Standar RSPO untuk Produksi Minyak Sawit Berkelanjutan yang disetujui pada Oktober 2007 dipresentasikan sebagai serangkaian Dasar, Kriteria, Indikator dan Pedoman, dan dirancang hanya untuk digunakan oleh produsen minyak sawit untuk menerapkan praktik produksi berkelanjutan, dan oleh badan sertifikasi untuk verifikasi lapangan. Pengembangan Standar Sertifikasi Rantai Suplai RSPO, dokumen ini, yang menjelaskan persyaratan yang berhubungan dengan pengendalian produk minyak sawit bersertifikasi RSPO sepanjang rantai suplai, termasuk aliran bahan dan klaim yang berhubungan. Standar Rantai Suplai RSPO ini dipresentasikan sebagai serangkaian persyaratan yang dapat diaudit dan dirancang untuk digunakan oleh organisasi dalam rantai nilai sawit untuk mendemontrasikan sistem yang diterapkan untuk pengontrolan produk minyak sawit bersertifikasi RSPO. Pemroses atau pengguna hilir produk minyak sawit berkelanjutan bersertifikasi RSPO dapat mengklaim penggunaan (atau dukungan) produk minyak sawit bersertifikasi RSPO ketika mematuhi persyaratan Standar Sertifikasi Rantai Suplai RSPO dan hal ini diverifikasi secara independen oleh badan sertifikasi yang disetujui dan diakreditasi oleh RSPO (lihat dokumen Sistem Sertifikasi Rantai Suplai RSPO). Dokumen ini akan ditinjau kembali satu tahun setelah tanggal implementasi dan setelah itu dengan interval yang tidak lebih dari lima tahun sekali. Page RSPO Technical

4 2. Cakupan Produk minyak sawit dapat melalui banyak tahap produksi dan logistik antara petani dan produk. Batch sawit dan minyak biji sawit mana pun dapat diperdagangkan melalui empat mekanisme rantai suplai yang disetujui oleh RSPO: Identity Preserved (Lampiran 1) Segregated (Lampiran 2) Mass balance (Lampiran 3) Pesanan dan Klaim (Lampiran 4) Untuk tiga yang pertama, kontrol rantai suplai dari perkebunan hingga produk akhir bersertifikasi. Dokumen ini menetapkan persyaratan minimal suatu organisasi yang mengontrol produk minyak sawit bersertifikasi RPSO untuk pilihan rantai suplai Identity Preserved, Segregation, dan Mass Balance RSPO. Para pengguna sistem Pesanan dan Klaim RSPO (GreenPalm), yang bukan produsen, harus menunjukkan: Kepatuhan terhadap peraturan penggunaan sistem Pesanan dan Klaim RSPO (Saat ini Perautan Keanggotaan Program GreenPalm: Klaim dilakukan sesuai dengan Peraturan RSPO tentang Komunikasi & Klaim 3. Cara menggunakan dokumen Dokumen ini merupakan standar dan komponen-komponen sebagai berikut: Persyaratan Sistem Rantai Perlindungan Umum untuk Rantai Suplai, yang berlaku pada semua unit sertifikasi sepanjang rantai suplai, dengan pengecualian pabrik CPO. Pabrik CPO harus mematuhi Modul D atau E. Persyaratan standar untuk setiap opsi rantai suplai, terdiri dari persyaratan yang berbeda-beda berlaku bagi setiap opsi rantai suplai yang berlaku bagi organisasi di dalam rantai suplai. Untuk pabrik CPO, modul D atau E harus diterapkan. Untuk semua organisasi lainnya, modul A, B atau C harus diterapkan. Satu atau beberapa modul dapat diterapkan secara bersamaan. Penilaian sertifikasi rantai suplai hanya mencakup modul yang harus diterapkan organisasi. Modul yang telah dicakup oleh penilaian akan ditunjukkan dalam cakupan sertifikat rantai suplai. Modul harus diterapkan selain Persyaratan Sistem Rantai Perlindungan Umum untuk Rantai Suplai. Modul-modul spesifik tersebut adalah: Page RSPO Technical

5 Modul A Identity Preserved Modul B - Segregation Modul C Mass Balance Modul D Pabrik CPO Segregation Modul E Pabrik CPO Mass Balance Modul F Sertifikasi Multi-lokasi Page RSPO Technical

6 4. Definisi Badan Akreditasi Pemohon Audit Surat Muatan Pesanan dan Klaim (BC) Tempat Penyimpanan Pembeli Badan Sertifikasi (CB) Klien Kode Etik Prosedur Keluhan Perkebunan Konvensional Organisasi yang bertanggung jawab untuk menilai dan mengakreditasi badan sertifikasi RSPO sesuai Pedoman ISO/IED 17021:2006 dan 53 dan yang merupakan anggota International Accreditation Forum (IAF) atau anggota penuh International Social and Environmental Accreditation and Labelling Alliance (ISEAL). Operasi yang mengajukan sertifikasi maupun yang sudah memiliki sertifikasi Penilaian independen oleh badan sertifikasi yang disetujui oleh RSPO sebagai bagian proses sertifikasi Dokumen pengiriman legal yang memberikan hak legal untuk barang yang dikirim. Lihat Lampiran 5: Model Rantai Suplai Pesanan dan Klaim (BC) Standar Sertifikasi Rantai Suplai Fasilitas penyimpanan interim untuk kelapa sawit. Entitas komersial berikutnya dalam rantai suplai - penyuplai (atau penjual) adalah entitas komersial sebelumnya dalam rantai suplai. Badan independen yang disetujui oleh RSPO untuk melakukan penilaian sertifikasi sesuai dengan maksud dan persyaratan Sistem Sertifikasi Rantai Suplai RSPO. Lihat bagian 2 untuk informasi lebih lanjut mengenai proses persetujuan badan sertifikasi. Lihat Pemohon. Kode Etik RSPO adalah serangkaian persyaratan yang diharapkan dipatuhi oleh para anggota RSPO. Kode ini dapat ditemukan di situs web RSPO: Lihat situs web RSPO ( Pabrik dan basis suplainya yang belum disertifikasi oleh badan sertifikasi yang disetujui oleh RSPO. Page RSPO Technical

7 Minyak Sawit Mentah (atau CPO) Pelaksanaan (kontrak) Produsen Produk Akhir Fasilitas FOSFA (Federation of Oils, Seeds and Fats Associations) Tahap pertama minyak sawit yang dihasilkan dari tandan buah segar (TSB) di pabrik. Pelaksanaan fisik kontrak sesuai ketentuan, waktu, dan harga oleh pemasok bagi pelanggannya. Produsen/pemroses yang menggunakan produk berbasis minyak sawit untuk produk manufaktur yang dirancang dan dimaksudkan untuk konsumsi atau penggunaan akhir dengan cara apa pun misal: pengecer ketika memproduksi produk label sendiri, - di tempat, produsen barang konsumen, produsen biofuel, produsen produk pakan. Pengecer dan distributor produk jadi di mana tidak ada modifikasi lanjutan tidak membutuhkan Sertifikasi Rantai Suplai. Unit fungsional tunggal sebuah organisasi atau kombinasi unit yang berlokasi di satu lokasi yang secara geografis berbeda dari unit lainnya. Badan penulis kontrak global untuk perdagangan internasional lemak dan minyak. Lihat Tandan Buah Segar (TBS) Minyak Sawit Identity Preserverd (IP) Prosedur Persetujuan Interim Pemilik legal Mass Balance (MB) Tanda buah kelapa sawit yang dipanen dari pohon di perkebunan kelapa sawit. Lihat Lampiran 1: Model Rantai Suplai Identity Preserved (IP) dari dokumen Standar Sertifikasi Sertifikasi Rantai Suplai Prosedur sedang pragmatis untuk membangun kepatuhan sesuai maksud dan persyaratan Sistem Sertifikasi Rantai Suplai RSPO. Lihat Bab 5 untuk rincian lebih lanjut. Badan hukum yang memiliki klaim berlaku atau hak atas properti, dan diakui olehhukum. Lihat Lampiran 3: Model Rantai Suplai Mass Balance (MB) dari dokumen Standar Sertifikasi Sertifikasi Rantai Suplai Page RSPO Technical

8 Sertifikasi Multi-lokasi Produk Minyak Sawit Audit di tempat Asal Istilah yang digunakan oleh sekelompok perkebunan, pabrik, atau kilang, dsb yang disatukan di bawah satu Kantor Pusat dan dikelola dengan menggunakan Sistem Kontrol Internal. Produk yang dihasilkan dari buah dan biji kelapa sawit. Tergantung konteks frasa, 'produk minyak sawit' di dokumen ini bisa mengacu pada produk seperti batok, biji kelapa, minyak biji kelapa (PKO), bungkil sawit atau produk turunan daripadanya, olein, tearin palm fatty acids distillate (PFAD) yang berasal dari fraksinasi CPO. Kunjungan fisik ke fasilitas permanen oleh (tim) perwakilan dari badan sertifikasi yang disetujui oleh RSPO. Istilah yang digunakan dalam perdagangan komoditas untuk menandai lokasi/area geografis di mana komoditas (dalam hal ini CPO) diproduksi. Pemilik Orang atau badan hukum yang memegang kepemilikan fisik barang/pabrik/bangunan, dsb. contohnya termasuk CPO, olein, stearin, fasilitas pemrosesan, dsb. Kilang The Roundtable on Sustainable Palm Oil (atau RSPO) Minyak Sawit Berkelanjutan Bersertifikasi RSPO (atau RSPO-CSPO) Pedoman RSPO tentang Komunikasi & Klaim Kilang adalah fasilitas produksi yang memproses minyak sawit mentah ke dalam produk dengan nilai yang lebih tinggi seperti minyak sawit murni. Lembaga/assosiasi non-profit yang teregistrasi di Swiss yang bekerja untuk meningkatkan penggunaan minyak sawit keberlanjutan secara global Minyak sawit yang dihasilkan oleh pabrik dan basis suplainya yang telah berhasil diaudit berdasarkan Dasar-Dasar dan Kriteria RSPO oleh badan sertifikasi yang disetujui oleh RSPO dan dianggap patuh terhadap dengan kriteria yang ditentukan dalam dokumen Sistem Sertifikasi RSPO. Aturan untuk penggunaan komunikasi dan klaim yang berhubungan dengan penggunaan dan bantuan minyak sawit bersertifikasi RSPO Page RSPO Technical

9 Sistem TI RSPO Segregation (SG) Sistem berbasis web untuk melacak minyak sawit bersertifikat RSPO di sepanjang rantai suplai dari pabrik ke kilang, di bawah model rantai suplai Mass Balance, Segregation dan/atau Identity Preserved Lihat Lampiran 2: Model Rantai Suplai Segregation (SG) dari dokumen Standar Sertifikasi Sertifikasi Rantai Suplai Penjual Lokasi: String Pemasok (atau penjual): Rantai Suplai Sistem Sertifikasi Rantai Suplai Pedagang Lihat Pemasok. Unit fungsional tunggal sebuah organisasi atau kombinasi unit yang berlokasi di satu lokasi yang secara geografis berbeda dari unit lainnya. Situasi di mana beberapa pihak terlibat dalam perdagangan produk dan mengambil kepemilikan legal produk fisik, tetapi tidak menerima produk fisik tersebut. Dalam kasus ini, dokumen RSPO terkait akan langsung diberikan dari pihak pertama dalam string [seringkali pengirim] ke pembeli akhir. Walaupun pembayaran produk mengikuti string sepenuhnya. Pembeli akhir akan mendapatkan dokumen dari pihak pertama sebelum kedatangan kapal di pelabuhan tujuan. Dia lalu menjadi pemilik fisik barang dan dokumen. Badan hukum komersial sebelumnya dalam rantai suplai - pembeli, atau pelanggan adalah badan hukum komersial berikutnya dalam rantai suplai. Serangkaian proses/tahap yang dilalui bahan baku perkebunan dari produsen utama hingga produsen produk akhir (yakni penanaman minyak sawit, penggilingan, penyimpanan, pengiriman, pemurnian, pembuatan, produk akhir, dsb). Pemroses atau pengguna hilir produk minyak sawit bersertifikasi RSPO dapat mengklaim penggunaan (atau dukungan) produk minyak sawit bersertifikasi RSPO ketika mematuhi Standar Rantai Suplai RSPO dan hal ini diverifikasi secara independen oleh badan sertifikasi yang disetujui oleh RSPO. Partisipan dalam rantai suplai RSPO-CSPO yang membeli dan menjual minyak sawit atau turunannya dan/atau lanjutannya. Page RSPO Technical

10 Unit Sertifikasi Semua operator yang mengambil kepemilikan legal dan secara fisik menangani (termasuk penerimaan di dalam tangki penyimpanan) produk-produk minyak sawit Berkelanjutan Bersertifikasi RSPO harus bersertifikasi rantai suplai RSPO. Persyaratan ini berlaku hingga dan termasuk produsen produk akhir. Page RSPO Technical

11 5. Persyaratan Sistem Rantai Perlindungan Umum untuk Rantai Suplai 5.1. Penerapan Persyaratan Sistem Rantai Perlindungan Umum untuk Rantai Suplai Persyaratan Sistem Rantai Perlindungan Umum Standar Rantai Suplai RSPO berlaku bagi organisasi mana pun di sepanjang rantai suplai yang memiliki kepemilikan legal dan menangani secara fisik (termasuk penerimaan ke dalam tangki penyimpanan) produk-produk minyak sawit Berkelanjutan Bersertifikasi RSPO. Persyaratan ini berlaku hingga dan termasuk produsen produk akhir Baik operator pada tingkat fasilitas maupun perusahaan induknya yang menginginkan sertifikasi harus merupakan anggota RSPO Prosedur Terdokumentasi Fasilitas harus memiliki prosedur dan/atau petunjuk kerja tertulis untuk memastikan penerapan semua elemen yang disebutkan.syarat minimum adalah hal-hal berikut: Prosedur lengkap dan mutakhir yang mencakup penerapan semua elemen dalam persyaratan ini Catatan dan laporan lengkap dan mutakhir yang menunjukkan kepatuhan terhadap persyaratan tersebut Nama orang yang memiliki tanggung jawab dan otoritas keseluruhan atas penerapan persyaratan tersebut dan kepatuhan terhadap semua persyaratan yang berlaku. Orang tersebut harus menunjukkan kesadaran prosedur fasilitas untuk penerapan standar ini Pembelian dan barang masuk Fasilitas harus memastikan bahwa pembelian minyak sawit dan produk minyak sawit bersertifikasi mematuhi hal-hal berikut: Fasilitas harus memiliki dokumentasi yang menunjukkan bahwa pembelian dilakukan sesuai kategori bahan yang disetujui dengan pemasok (IP, SG, MB) (misal: disebutkan dalam pemesanan pembelian, kontrak, spesifikasi bahan). Fasilitas yang mendapatkan produk minyak sawit bersertifikasi harus memastikan bahwa produk diverifikasi sebagai bersertifikasi RSPO. Untuk fasilitas yang disyaratkan untuk mengumumkan dan mengonfirmasi perdagangan dalam Sistem TI RSPO (semua fasilitas hingga kilang final), harus termasuk membuat Pengumuman Pengiriman dan 1 Anggota sistem Pesanan dan Klaim RSPO (GreenPalm) juga harus merupakan anggota RSPO GreenPalm. Page RSPO Technical

12 Konfirmas Pengiriman dalam Sistem TI RSPO pada tingkat setiap pengiriman. Pengecekan validitas Sertifikasi Rantai Suplai pemasok diperlukan untuk semua fasilitas yang bersertifikasi SCCS. Hal ini akan diperiksa via daftar fasilitas Bersertifikasi Rantai Suplai RSPO pada situs web RSPO atau Sistem TI RSPO dalam jangka waktu yang wajar Fasilitas harus memiliki mekanisme yang tersedia untuk menangani bahan/dokumen yang tidak sesuai. Mekanisme juga harus digunakan untuk mengambil langkah yang tepat ketika sertifikasi Rantai Suplai pemasok ditemukan tidak valid Aktivitas Outsourcing Dalam kasus di mana operasi yang menginginkan atau memiliki sertifikasi mengoutsourcekan aktivitas ke pihak ketiga independen (misal: subkontraktor untuk penyimpanan, transportasi atau aktivitas yang dioutrsoucekan lainnya), operasi yang menginginkan atau memiliki sertifikasi harus memastikan bahwa pihak ketiga independen mematuhi maksud dan persyaratan Standar Rantai Suplai RSPO Fasilitas yang ingin memasukkan outsource dalam cakupan sertifikasi Rantai Suplai RSPOnya harus memastikan hal-hal berikut: a) Fasilitas memiliki kepemilikan legal semua bahan input untuk dimasukkan dalam proses yang di-outsourcekan; b) Fasilitas tidak melepaskan kepemilikan legal bahan pada saat pemrosesan yang dioutsourcekan; c) Fasilitas memiliki perjanjian atau kontrak yang mencakup proses yang di-outsourcekan dengan setiap kontraktor baik melalui perjanjian yang ditandatangani maupun dapat dilaksanakan dengan subkontraktror. Tanggung jawab berada pada fasilitas untuk memastikan badan sertifikasi memiliki akses ke kontraktor atau operasi yang outsource jika audit dianggap diperlukan. d) Fasilitas memiliki sistem kontrol terdokumentasi dengan prosedur eksplisit untuk proses yang di-outsourcekan yang dibagikan dengan kontraktor terkait. e) Fasilitas yang menginginkan dan memiliki sertifikasi harus lebih lanjut memastikan (misal: melalui pengaturan kontraktual) bahwa pihak ketiga independen yang terlibat, menyediakan akses tak terbatas bagi operasi, sistem mereka dan semua informasi kepada 2 Persyaratan ini tidak berlaku untuk fasilitas penyimpanan outsource di mana manajemen mass balance dan instruksi untuk pergerakan tangki dikontrol oleh organisasi (bukan manajer tank perkebunan). Page RSPO Technical

13 badan sertifikasi yang disetujui oleh RSPO ketika diumumkan sebelumnya Fasilitas harus mencatat rincian nama dan kontak semua kontraktor yang digunakan untuk memproses atau produksi bahan bersertifikasi RSPO Fasilitas harus menginformasikan badan sertifikasi mengenai rincian nama dan kontak kontraktor baru mana pun yang digunakan untuk memroses atau produksi bahan bersertifikasi RSPO Penjualan dan barang keluar Fasilitas harus memastikan semua faktur penjualan atau dokumen terkait, misal: catatan pengiriman, dokumen pengiriman, dan dokumentasi spesifikasi, yang diterbitkan untuk produk minyak sawit berseritifikasi RSPO yang dikirim, mencakup informasi memadai, mungkin termasuk hal-hal berikut: Nama dan alamat pembeli; Nama dan alamat penjual; Tanggal pemuatan atau pengiriman; Tanggal dokumen diterbitkan; Penjelasan produk, termasuk model rantai suplai yang berlaku (Identity Preserved, Segregated atau Mass Balance) Jumlah produk yang dikirim; Dokumentasi transportasi terkait mana pun Nomor referensi sertifikasi rantai suplai Page RSPO Technical

14 5.6. Registrasi Pelaku rantai suplai yang memiliki kepemilikan legal dan menangani secara fisik produk minyak sawit Berkelanjutan Bersertifikasi RSPO dan merupakan bagian rantai suplai produk minyak sawit Berkelanjutan Bersertifikasi sebelum dan hingga kilang (akhir) harus mendaftarkan transaksinya dalam Sistem TI RSOP pada saat pengiriman fisik. 3 Pelaku yang mendaftar termasuk: Pabrik minyak sawit yang memproduksi minyak sawit dan minyak inti sawit bersertifikasi RSPO Kilang (kilang akhir - kilang yang tidak lagi mengirim ke kilang lainnya baik langsung atau tidak langsung melalui pedagang - hanya harus mengonfirmasi penerimaan pengiriman; kilang tersebut tidak harus melakukan pengumuman penjualan) Pelaku yang TIDAK harus mendaftar termasuk: Pedagang yang merupakan bagian string, dan dengan demikian merupakan pemilik legal, tetapi tidak secara fisik menangani bahan (angka Keterlacakan akan menemani dokumen pengiriman) Semua operator setelah kilang terakhir, misal: produsen produk akhir dan pengecer Untuk definisi pemilik legal, kilang, produsen produk akhir dan string, lihat definisi di bagian 4. Untuk rincian lebih lanjut mengenai registrasi, lihat Pedoman tentang Sistem TI RSPO Pelatihan Fasilitas harus memiliki rencana pelatihan yang jelas, yang akan ditinjau berkelanjutan dan didukung oleh catatan pelatihan Fasilitas harus menyediakan pelatihan untuk semua staf sesuai yang diharuskan untuk menerapkan persyaratan Sistem Sertifikasi Rantai Suplai Fasilitas harus menyimpan catatan pelatihan yang disediakan kepada staf berhubungan dengan penerapan persyaratan tersebut. 3 Saat ini, belum mungkin untuk memasukkan transaksi produk sawit ke dalam Sistem TI RSPO. Dengan demikian, hingga pemberitahuan selanjutnya, pelaporan perdagangan ke dalam basis data pusat tidak diperlukan. Perdagangan akan dipantau oleh badan sertifikasi berakreditasi RSPO sebagai bagian audit sertifikasi rantai suplai yang juga mencakup rantai suplai produk inti sawit. Page RSPO Technical

15 5.8. Klaim Fasilitas hanya harus melakukan klaim mengenai penggunaan atau bantuan produk minyak sawit bersertifikasi RSPO yang patuh terhadap Peraturan RSPO tentang Komunikasi dan Klaim. 6. Persyaratan Modul Bagian berikut dari standar termasuk modul Sistem Rantai Suplai RSPO. Sebuah organisasi harus menerapkan paling tidak satu modul selain Persyaratan Rantai Perlindungan Umum untuk Rantai Suplai di bawah. Beberapa modul dapat diterapkan secara bersama. Modul-modul berikut tersedia saat ini: Modul A Identity Preserved Modul B Segregation Modul C Mass Balance Modul D Pabrik CPO Segregation Modul E Pabrik CPO Mass Balance Modul F Sertifikasi Multi-lokasi Page RSPO Technical

16 Modul A Identity Preserved A.1 Pemrosesan A.1.1 A.1.2 A.1.3 Fasilitas dapat menggunakan model rantai yang sama seperti pemasoknya atau menggunakan sistem yang lebih longgar. Deklasifikasi/penurunan tingkat hanya dapat dilakukan dengan urutan berikut: Identity Preserved -> Segregated -> Mass Balance -> Produk minyak sawit non-sertifikasi RSP. Fasilitas harus memastikan bahwa semua produk sawit bersertifikasi secara unik dapat diidentifikasi ke pabrik tertentu serta basis suplainya dan disimpan terisolasi secara fisik dari sumber minyak sawit lainnya di fasilitasnya. Sistem harus menjamin standar minimum 95% bahan fisik terpisah. Fasilitas harus memastikan dan memverifikasi melalui prosedur dan penyimpanan catatan jelas produk minyak sawit bersertifikasi RSPO disimpan terpisah dari bahan non-sertifikasi pada saat transportasi dan penyimpanan dan dapat menunjukkan bahwa fasilitas telah melakukan semua langkah bertanggung jawab untuk memastikan kontaminasi dihindari. Targetnya adalah 100% bahan terpisah tercapai. Sistem harus menjamin standar minimal 95% bahan fisik terpisah 4 ; hingga 5 % kontaminasi diperbolehkan A.2 Penyimpanan catatan A.2.1 A.2.2 A.2.4 A.2.5 Fasilitas harus menyimpan catatan akurat, lengkap, mutakhir, dan mudah diakses serta laporan yang mencakup semua aspek persyaratan tersebut. Waktu retensi semua catatan dan laporan harus paling tidak lima (5) tahun. Nama perdagangan berikut harus digunakan dan dijelaskan dalam dokumen terkait, misal: kontrak pembelian dan penjualan, misal: *nama produk*/ip atau Identity Preserved. Model rantai suplai harus ditunjukkan dengan jelas. Fasilitas harus menyediakan bukti terdokumentasi bahwa produk minyak sawit bersertifikasi RSPO dapat dilacak kembali seluruhnya ke pabrik minyak sawit. 4 Latar belakang penjaminan standar minimum 95% bahan fisik terpisah adalah karena campuran dua aliran produk (bersertifikasi dan minyak konvensional) dalam pemrosesan, yang secara teknis tidak dapat dihindari. Page RSPO Technical

17 Modul B Segregation B.1 Pemrosesan B.1.1 Fasilitas dapat menggunakan model rantai yang sama seperti pemasoknya atau menggunakan sistem yang lebih longgar. Deklasifikasi/penurunan tingkat hanya dapat dilakukan dengan urutan berikut: Identity Preserved -> Segregated -> Mass Balance -> Produk Minyak Sawit Non-sertifikasi RSPO. B.1.2 Fasilitas harus memastikan dan memverifikasi melalui prosedur dan penyimpanan catatan jelas produk sawit bersertifikasi RSPO disimpan terpisah dari bahan non-sertifikasi pada saat transportasi dan penyimpanan dan dapat menunjukkan bahwa fasilitas telah melakukan semua langkah bertanggung jawab untuk memastikan kontaminasi dihindari. Targetnya adalah 100% bahan terpisah tercapai. Sistem harus menjamin standar minimal 95% bahan fisik terpisah 5 ; hingga 5 % kontaminasi diperbolehkan B.2 Penyimpanan catatan B.2.1 Fasilitas harus menyimpan catatan akurat, lengkap, mutakhir, dan mudah diakses serta laporan yang mencakup semua aspek persyaratan tersebut. B.2.2 Waktu retensi semua catatan dan laporan harus paling tidak lima (5) tahun. B.2.4 Nama perdagangan berikut harus digunakan dan dijelaskan dalam dokumen terkait, misal: kontrak pembelian dan penjualan, misal: *nama produk*/sg atau Segregated. Model rantai suplai harus ditunjukkan dengan jelas. B.2.5 Fasilitas harus menyediakan bukti terdokumentasi bahwa produk minyak sawit bersertifikasi RSPO dapat dilacak kembali ke bahan segregated bersertifikasi saja. 5 Latar belakang penjaminan standar minimum 95% bahan fisik terpisah adalah karena campuran dua aliran produk (bersertifikasi dan minyak konvensional) dalam pemrosesan, yang secara teknis tidak dapat dihindari. Page RSPO Technical

18 Modul C Mass Balance C.1 Pemrosesan C.1.1 Fasilitas dapat menggunakan model rantai yang sama seperti pemasoknya atau menggunakan sistem yang lebih longgar. Deklasifikasi/penurunan tingkat hanya dapat dilakukan dengan urutan berikut: Identity Preserved -> Segregated -> Mass Balance 6 -> Produk Minyak Sawit Non-Sertifikasi RSPO. C.2 Penyimpanan catatan C.2.1 Fasilitas harus menyimpan catatan akurat, lengkap, mutakhir, dan mudah diakses serta laporan yang mencakup semua aspek persyaratan tersebut. C.2.2 Waktu retensi semua catatan dan laporan harus paling tidak lima (5) tahun. C.2.4 Nama perdagangan berikut harus digunakan dan dijelaskan dalam dokumen terkait, misal: kontrak pembelian dan penjualan, misal: *nama produk*/mb atau Mass Balance. Model rantai suplai harus ditunjukkan dengan jelas. C.3 Sistem penyeimbangan massa C.3.1 Fasilitas harus memastikan bahwa jumlah input dan output bahan mass balance RSPO fisik (volume atau berat) di lokasi fisik di pantau berdasarkan real-time. C.3.2 Fasilitas harus memastikan sistem akunting internal mematuhi hal-hal berikut: fasilitas hanya dapat mengirim penjualan Mass Balance dari stok positif. fasilitas dapat menjual lebih rendah 7 C.3.3 Data RSPO valid dari tanggal pertama dicatat dalam sistem akunting. Data RSPO harus selalu valid hingga data telah dialokasikan ke output. Fasilitas mengalokasikan klaim mass balance ke produk keluar, memastikan bahwa input sesuai dengan output, sesuai yang ditentukan dalam Lampiran 3. 6 Sistem mass balance: sistem di mana data keberlanjutan yang masuk dapat dipindahkan ke kiriman keluar. Sistem mass balance memungkinkan pencampuran minyak sawit bersertifikasi RSPO dan non-rspo pada tahap mana pun dalam rantai suplai asal keseluruhan jumlah perusahaan dikontrol. Model mass balance dibangun sedemikian rupa sehingga jumlah volume produk bersertifikasi RSPO yang dikirim tidak akan melebihi volume yang diterima oleh pengguna akhir. 7 Produk dapat dijual sebelum masuk stok. Page RSPO Technical

19 C.3.4 Semua volume bagian dan turunan minyak sawit yang dikirim dikurangi dari sistem akunting bahan sesuai rasio konversi yang disebutkan oleh RSPO, dengan pengecualian pilihan yang dijelaskan di C.3.5 di bawah. PFAD kehilangan kilang lainnya dibiarkan untuk kesederhanaa dalam sistem MASS Balance 8. C.3.5 Fasilitas dapat membeli volume tertentu produk minyak sawit dan inti sawit berkelanjutan segregated dan menggunakannya untuk disesuaikan dengan volumen yang sama turunan produk sawit yang lalu memiliki klaim Mass Balance tanpa harus ada hubungan fisik atau kimia antara produk segregated yang didapatkan dan turunan yang dijual dengan status mass balance. Catatan: Produk minyak sawit segregated tidak dapat digunakan untuk mengimbangi klaim mass balance produk inti sawit dan sebaliknya. Modul D Pabrik CPO Segregation Sertifikasi pabrik CPO diperlukan untuk memverifikasi volume TBS berseritifkasi dan tidak yang masuk ke pabrik, penerapan kontrol pemrosesan apa pun (misal, apabila segregasi digunakan), dan volume penjualan produsen berserifikasi RSPO. Pabrik mungkin menerima kiriman TBS dari petani tidak bersertifikasi, selain dari basis lahan bersertifikasinya sendiri. Apabila pabrik memroses TBS bersertifikasi dan tidak bersertifikasi tanpa memisahkan bahan tersebut, hanya Modul E berlaku. Estimasi tonase produk CPO dan PK yang dapat dihasilkan oleh pabrik bersertifikasi harus dicatat oleh badan sertifikasi dalam rangkuman laporan sertifikasi. Angka mewakili volume total produk minyak sawit bersertifikasi (CPO dan PK) uang pabrik bersertifikasi. Tonase sebenarnya yang dihasilkan harus dicatat pada laporan pengawasan tahunan. Pabrik juga harus memenuhi semua persyaratan registrasi dan laporan untuk rantai suplai yang benar sesuai organisasi yang mengelola rantai suplai RSPO yang disetujui (Sistem TI RSPO atau Greenpalm). D.1 Prosedur Terdokumentasi D.1.1 Fasilitas harus memiliki prosedur dan/atau petunjuk kerja tertulis untuk memastikan penerapan 8 CATATAN untuk pemasok palm fatty acid distillate (PFAD) berkelanjutan: Perubahan peraturan memiliki beberapa efek pada perusahaan yang menjual PFAD berkelanjutan Mass Balance. Tidak lagi mungkin untuk menjual PFAD berkelanjutan Mass Balance yang berasal dari minyak sawit mentah Mass Balance. Perusahaan masih dapat menjual PFAD berkelanjutan MB dengan mengambil keuntungan dari pilihan terkait dalam peraturan Mass Balance ketika produk minyak sawit Berkelanjutan Segregated dapat digunakan untuk disesuaikan dengan penjualan volume yang sama bagian produk minyak sawit berkelanjutan Mass Balance. Page RSPO Technical

20 semua elemen yang disebutkan dalam persyaratan ini Ini minimum termasuk hal-hal berikut: a) Prosedur lengkap dan mutakhir yang mencakup penerapan semua elemen dalam persyaratan ini b) Nama orang yang memiliki tanggung jawab dan otoritas keseluruhan atas penerapan persyaratan tersebut dan kepatuhan terhadap semua persyaratan yang berlaku. Orang ini harus menunjukkan kesadaran prosedur fasilitas untuk penerapan standar ini. D.1.2 Fasilitas harus memiliki prosedur terdokumentasi penerimaan dan pemrosesan TBS bersertifikasi dan non-sertifikasi. D.2 Pembelian dan barang masuk D.2.1 Fasilitas harus memverifikasi dan medokumentasikan volume TBS bersertifikasi dan non-sertifikasi yang diterima. D.2.2 Fasilitas harus menginformasikan CB langsung apabila ada produksi berlebihan yang diproyeksikan. D.2 Penyimpanan catatan D.3.1 Fasilitas harus menyimpan catatan akurat, lengkap, mutakhir, dan mudah diakses serta laporan yang mencakup semua aspek persyaratan tersebut. D.3.2 Waktu retensi semua catatan dan laporan harus paling tidak lima (5) tahun. D.3.3 Fasilitas harus mencatat dan menyeimbangkan semua penerimaan TBS bersertifikasi RSPO dan kiriman CPO, KPO, dan inti sawit bersertifikasi RSPO dengan basis tiga bulanan. D.3.4 Nama perdagangan berikut harus digunakan dan dijelaskan dalam dokumen terkait, misal: kontrak pembelian dan penjualan, misal: *nama produk*/sg atau Segregated. Model rantai suplai harus ditunjukkan dengan jelas. Page RSPO Technical

21 D.4 Penjualan dan barang keluar D.4.1 Fasilitas harus memastikan semua faktur yang diterbitkan untuk produk bersertifikasi RSPO mencakup informasi berikut: a) Nama dan alamat pembeli; b) Tanggal faktur diterbitkan; c) Penjelasan produk, termasuk model rantai suplai yang berlaku (Segregated) d) Jumlah produk yang dikirim; e) Referensi terhadap dokumentasi transportasi terkait. D.5 Pemrosesan D.5.1 Fasilitas harus memastikan dan memverifikasi prosedur dan penyimpanan catatan jelas minyak sawit bersertifikasi RSPO disimpan terpisah dari bahan non-sertifikasi pada saat transportasi dan penyimpanan dan dapat menunjukkan bahwa fasilitas telah melakukan semua langkah bertanggung jawab untuk memastikan kontaminasi dihindari. Targetnya adalah 100% bahan terpisah tercapai. Sistem harus menjamin standar minimal 95% bahan fisik terpisah 9 ; hingga 5 % kontaminasi diperbolehkan. D.5.2 Fasilitas harus menyediakan bukti terdokumentasi bahwa minyak sawit bersertifikasi RSPO dapat dilacak kembali ke bahan segregated bersertifikasi saja. D.5.3 Dalam kasus di mana pabrik meng-outsource aktivitas ke penghancur inti sawit independen, penghancur masih tanggung jawab pabrik dan tidak harus disertifikasi secara terpisah. Pabrik harus memastikan bahwa: Operator penghancur mematuhi persyaratan pemisahan Operator penghancur tercakup melalui perjanjian yang ditandatangani dan dapat dilaksanakan 9 Latar belakang penjaminan standar minimum 95% bahan fisik terpisah adalah karena campuran dua aliran produk (bersertifikasi dan minyak konvensional) dalam pemrosesan, yang secara teknis tidak dapat dihindari. Page RSPO Technical

22 D.6 Pelatihan D.6.1 Fasilitas harus menyediakan pelatihan untuk semua staf sesuai yang diharuskan untuk menerapkan persyaratan Sistem Sertifikasi Rantai Suplai. D.7 Klaim D.7.1 Fasilitas hanya harus melakukan klaim mengenai penggunaan atau bantuan minyak sawit bersertifikasi RSPO yang patuh terhadap Peraturan RSPO tentang Komunikasi dan Klaim. Modul E Pabrik CPO Mass Balance Sertifikasi pabrik CPO diperlukan untuk memverifikasi volume TBS bersertifkasi dan tidak yang masuk ke pabrik dan volume penjualan produsen bersertifikasi RSPO. Pabrik mungkin menerima kiriman TBS dari petani yang tidak bersertifikasi, selain dari lahan bersertifikasinya sendiri. Dengan skenario itu, pabrik hanya dapat mengklaim produk minyak sawit yang diproduksi dari pemrosesan TBS bersertifikasi sebagai MB. Estimasi tonase produk CPO dan PK yang dapat dihasilkan oleh pabrik bersertifikasi harus dicatat oleh badan sertifikasi dalam rangkuman publik laporan sertifikasi. Angka mewakili volume total produk minyak sawit bersertifikasi (CPO dan PK) uang pabrik bersertifikasi dapat kirim dalam satu tahun. Tonase sebenarnya yang dihasilkan harus dicatat pada laporan pengawasan tahunan. Pabrik juga harus memenuhi semua persyaratan registrasi dan laporan untuk rantai suplai yang benar sesuai organisasi yang mengelola rantai suplai RSPO yang disetujui (Sistem TI RSPO atau GreenPalm). E.1 Prosedur Terdokumentasi E.1.1 Fasilitas harus memiliki prosedur dan/atau petunjuk kerja tertulis untuk memastikan penerapan semua elemen yang disebutkan dalam persyaratan minimum termasuk hal-hal sebagai berikut: a) Prosedur lengkap dan mutakhir yang mencakup penerapan semua elemen dalam persyaratan ini b) Nama orang yang memiliki tanggung jawab dan otoritas keseluruhan atas penerapan persyaratan tersebut dan kepatuhan terhadap semua persyaratan yang berlaku. Orang ini harus menunjukkan kesadaran prosedur fasilitas untuk penerapan standar ini. E.1.2 Fasilitas harus memiliki prosedur terdokumentasi penerimaan dan pemrosesan TBS bersertifikasi dan non-sertifikasi. Page RSPO Technical

23 E2 Pembelian dan barang masuk E.2.1 Fasilitas harus memverifikasi dan medokumentasikan volume TBS bersertifikasi dan non-sertifikasi yang diterima. E.2.2 Fasilitas harus menginformasikan CB langsung apabila ada produksi berlebihan yang diproyeksikan. E.2 Penyimpanan catatan E.3.1 Fasilitas harus menyimpan catatan akurat, lengkap, mutakhir, dan mudah diakses serta laporan yang mencakup semua aspek persyaratan tersebut. E.3.2 Waktu retensi semua catatan dan laporan harus paling tidak lima (5) tahun. E.3.3 a) Fasilitas harus mencatat dan menyeimbangkan semua penerimaan TBS bersertifikasi RSPO dan kiriman CPO, KPO, dan inti sawit bersertifikasi RSPO dengan basis tiga bulanan. b) Semua volume minyak sawit dan minyak inti sawit yang dikirim dikurangi dari sistem akunting bahan sesuai dengan rasio konversi yang disebutkan oleh RSPO. c) Fasilitas hanya dapat mengirim penjualan Mass Balance dari stok positif. fasilitas dapat menjual lebih rendah E.3.4 Nama perdagangan berikut harus digunakan dan dijelaskan dalam dokumen terkait, misal: kontrak pembelian dan penjualan, misal: *nama produk*/mb atau Mass Balance. Model rantai suplai harus ditunjukkan dengan jelas. E.3.3 Dalam kasus di mana pabrik meng-outsource aktivitas ke penghancur inti sawit independen, penghancur tersebut masih tanggung jawab pabrik dan tidak harus disertifikasi secara terpisah. Pabrik harus memastikan penghancur dicakup melalui perjanjian yang ditandatangi dan dapat dilaksanakan, E.4 Penjualan dan barang keluar E.4.1 Fasilitas harus memastikan semua faktur yang diterbitkan untuk produk bersertifikasi RSPO mencakup informasi berikut: a) Nama dan alamat pembeli; b) Tanggal faktur diterbitkan; Page RSPO Technical

24 c) Penjelasan produk, termasuk model rantai suplai yang berlaku (Segregated atau Mass Balance) d) Jumlah produk yang dikirim; e) Referensi terhadap dokumentasi transportasi terkait. E.5 Pelatihan E.5.1 Fasilitas harus menyediakan pelatihan untuk semua staf sesuai yang diharuskan untuk menerapkan persyaratan Sistem Sertifikasi Rantai Suplai. E.6 Klaim E.6.1 Fasilitas hanya harus melakukan klaim mengenai penggunaan atau bantuan produk minyak sawit bersertifikasi RSPO yang patuh terhadap Peraturan RSPO tentang Komunikasi dan Klaim. Modul F Sertifikasi Multi-lokasi F.1 Cakupan F.1.1 Perusahaan harus mendefinisikan area geografis, jumlah dan identitas fasilitas, model rantai suplai dan jenis operasi yang dicakup oleh cakupan sistem rantai perlindungan multi-lokasi. Akunting mass balance hanya dapat dilakukan pada tingkat fasilitas. F.2 Tanggung jawab F.2.1 Unit operasional harus menunjukkan bahwa unit merupakan bagian dari Kantor Pusat yang sama. F.2.2 Kantor Pusat harus membenarkan pengelompokan unit operasional ke dalam set. F.2.3 Kantor Pusat harus dijalankan secara terpusat dan mendokumentasikan Sistem Kontrol Internal (ICS) untuk manajemen dan penerapan persyaratan rantai perlindungan RSPO. F.2.4 Kantor Pusat harus menunjuk satu perwakilan manajemen dengan tanggung jawab keseluruhan untuk memastikan bahwa semua unit operasional mematuhi persyaratan rantai perlindungan Page RSPO Technical

25 RSPO. F.2.5 Kantor Pusat memiliki prosedur untuk mengangkat tindakan perbaikan ketika ditemukan bahwa unit operasi tidak mematuhi SCCS RSPO. F.2.6 Kantor Pusat memiliki otoritas untuk mengeluarkan lokasi berpartisipasi dari cakupan sistem multilokasi apabila persyaratan partisipasi, atau tindakan perbaikan apa pun yang diterbitkan oleh badan sertifikasi atau perusahaan sendiri, tidak dipatuhi oleh lokasi berpartisipasi. F.3 Pelatihan F.3.1 Sebagai bagian ICS, Kantor Pusat harus membangun dan menerapkan pelatihan pada lokasi berpartisipasi untuk mencakup semua persyaratan berlaku rantai perlindungan multi-lokasi RSPO. F.4 Penyimpanan catatan F.4.1 Kantor Pusat harus menyimpan catatan akurat, lengkap, mutakhir, mudah diakses dan terpusat untuk semua lokasi berpartisipasi dan harus bertanggung jawab menyimpan laporan yang mencakup semua aspek persyaratan multi-lokasi RSPO. F.4.2 ICS harus menentukan dan menyiapkan dokumen manajemen umum mana yang berlaku untuk semua unit operasional. F.4.3 ICS harus menentukan dokumen khusus lokasi mana yang diperlukan untuk setiap unit operasional. F.4.4 ICS harus menyimpan semua dokumen dan catatan selama minimal 5 tahun. F.5 Audit internal F.5.1 Kantor Pusat harus melakukan paling sedikit audit internal tahunan setiap lokasi berpartisipasi untuk memastikan kepatuhan terhadap persyaratan rantai perlindungan multi-lokasi. F.5.2 Ketidaksesuaian yang ditemukan sebagai bagian audit internal harus diterbitkan sebagai permintaan tindakan perbaikan. F.5.3 Hasil dari audit internal dan semua tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki ketidakpatuhan akan tersedia bagi badan sertifikasi ketika diminta. Page RSPO Technical

26 F.5.4 Hasil dari program audit internal akan ditinjau oleh manajemen paling sedikit setiap tahun F.6 Klaim F.6.1 ICS bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua penggunaan logo RSPO dan klaim RSPO tentang produk akhir sesuai dengan persyaratan RSPO melalui titik kontrol pusatnya. Page RSPO Technical

27 Lampiran 1 Identity Preserved (IP) Definisi Model rantai suplai Identity Preserved (IP) memastikan bahwa produk minyak sawit bersertifikasi RSPO yang dikirimkan ke pengguna akhir dapat diidentifikasi ke satu pabrik dan basis suplainya dan disimpan terpisah dari sumber minyak sawit lainnya sepanjang rantai suplai (termasuk sumber RSPO-CSPO terpisah lainnya). Penjelasan Model rantai suplai IP mengharuskan petani, kilang, dan rantai suplai menjaga pemisahan penuh dan keterlacakan penuh sepanjang hingga titik pengiriman di pengguna akhir. Pengguna akhir akan diyakinkan bahwa semua minyak sawit fisik yang diterima berasal dari satu pabrik bersertifikasi RSPO yang dapat diidentifikasi basis suplainya dan memenuhi semua elemen program sertifikasi yang diharuskan. PERKEBUNAN BERSERTIFIKASI RSPO 100 ton 100 ton PENGGILING PENGANGKUT KILANG PRODUSEN PRODUK AKHIR Bersertifikasi Bersertifikasi 100 ton 100 ton Persyaratan Rantai Suplai Basis persyaratan rantai suplai untuk IP membutuhkan bukti pemisahan dimana CPSO RSPO dan turunannya dapat dilacak sepanjang rantai suplai yang berasal dari pabrik dan berakhir di pengguna akhir minyak. Fasilitas harus memastikan bahwa CSPO RSPO disimpan secara fisik terpisah dari sumber minyak sawit lainnya dan dapat diidentifikasi dari pabrik dan basis suplainya. Klaim Pasar: Lihat Peraturan RSPO terakhir tentang Komunikasi dan Klaim Page RSPO Technical

28 Lampiran 2 Segregation (SG) Definisi: Model rantai suplai Segregation memastikan bahwa produk minyak sawit bersertifikasi RSPO yang dikirim ke pengguna akhir berasal hanya dari sumber bersertifikasi RSPO. Model ini mengizinkan pencampuran minyak sawit bersertifikasi RSPO dari beragam sumber. Penjelasan: Model rantai suplai Segregation memastikan bahwa semua produk fisik berasal dari perkebunan bersertifikasi RSPO. Namun, minyak fisik dapat diidentifikasi ke perkebunan tertentu seperti Idendity Preserved. PERKEBUNAN BERSERTIFIKASI RSPO 100 ton PENGGILING PERKEBUNAN BERSERTIFIKASI RSPO 100 ton 200 ton 200 ton 200 ton PENGANGKUT KILANG PRODUSEN PRODUK AKHIR Bersertifikasi Bersertifikasi PENGGILING Persyaratan Rantai Suplai: Pendekatan Segregation menyaratkan minyak sawit bersertifikasi dari perkebunan disimpan terpisah dari bahan dari perkebunan yang tidak bersertifikasi RSPO pada setiap tahan produksi, pemrosesan, kilangan, dan produksi sepanjang rantai suplai. Model ini memperbolehkan pencampuran minyak sawit bersertifiaksi RSPO dan turunannya dari beragam sumber. Dengan demikian, minyak fisik yang dikirim ke pengguna akhir tidak akan terlacak sepenuhnya ke pabrik spesifik dan basis suplainya. Klaim Pasar: Lihat Peraturan RSPO terakhir tentang Komunikasi dan Klaim Page RSPO Technical

29 Lampiran 3 Mass Balance (MB) Definisi: Model rantai suplai mass balance memantau secara administratif perdagangan produk minyak sawit bersertifikasi RSPO sepanjang keseluruhan rantai suplai, sebagai pendorong perdagangan arus utama minyak sawit berkelanjutan. Penjelasan: Model rantai suplai mass balance memperbolehkan siapa pun dalam rantai suplai untuk menunjukkan komitmen terhadap produksi minyak sawit berkelanjutan dan untuk secara aktif memperdagangkan minyak sawit bersertifikasi RSPO. Hal ini menstimulasi perdagangan produk bersertifikasi dan akan mendorong industri untuk membuat rantai suplai tersegregasi dan mencapai tingkat arus utama perdagangan minyak sawit berkelanjutan. Sistem mass balance memungkinkan pencampuran minyak sawit bersertifikasi RSPO dan non-rspo pada tahap mana pun dalam rantai suplai asal keseluruhan jumlah perusahaan dikontrol. Fasilitas sekarang dapat membeli volume tertentu produk minyak sawit dan inti sawit berkelanjutan segregated dan menggunakannya untuk disesuaikan dengan volume yang sama turunan produk sawit yang lalu memiliki klaim Mass Balance tanpa harus ada hubungan fisik atau kimia antara produk segregated yang didapatkan dan turunan yang dijual dengan status mass balance. Catatan: Produk minyak sawit segregated tidak dapat digunakan untuk mengimbangi klaim mass balance produk inti sawit dan PERKEBUNAN BERSERTIFIKASI RSPO 100 ton PENGGILING PERKEBUNAN KONVENSIONAL PENGANGKUT KILANG Bersertifikasi PRODUSEN PRODUK AKHIR Bersertifikasi PRODUSEN PRODUK AKHIR PENGGILING sebaliknya. Catatan: Hal ini bukan praktik yang diterima biofuel EU. Page RSPO Technical

30 Persyaratan Rantai Suplai: Basis persyaratan rantai suplai untuk mass balance terdiri dari rekonsiliasi antara kuantitas bahan RSPO yang dibeli dan yang dijual. Ini termasuk kontrol pembelian dan penjualan minyak sawit bersertifiaksi RSPO dan turunannya yang akan diverifikasi secara independen. Tidak akan ada persyaratan untuk penyimpanan atau kontrol terpisah dalam proses produksi. Klaim Pasar: Lihat Peraturan RSPO terakhir tentang Komunikasi dan Klaim Page RSPO Technical

31 Lampiran 4 Pesanan dan Klaim (BC) Definisi Model rantai suplai pesanan dan klaim menyediakan sertifikat yang dapat diperdagagkan untuk minyak sawit bersertifikasi RSPO kepada basis suplai minyak sawit. Basis suplai lalu dapat menawarkan sertifikasi melalui sistem transaksi berbasis web kepada pengguna akhir yang memilih mendukung volume tertenut minyak sawit bersertifikasi RPSO dan turunannya. Penjelasan: Sistem pesanan dan klaim memungkinkan transfer kredit volume minyak sawit bersertifikasi RSPO ke pabrik dan basis suplainya ke pengguna akhir secara terpisah dari rantai suplai fisik. Pengguna akhir membeli jumlah ekuivalen kredit volume minyak yang dibeli dari rantai suplai fisik yang ada. Pabrik bersertifikasi menjual volume ekuivalen Minyak Sawit Mentah, sesuai kredit volume yang didapatkan, ke rantai suplai yang ada sebagai CPO konvensional. PERKEBUNAN BERSERTIFIKASI RSPO 100 ton PENGGILING RANTAI SUPLAI GLOBAL PERKEBUNAN KONVENSIONAL 100 ton PENGGILING PENGANGKUT KILANG PRODUSEN PRODUK AKHIR PRODUSER BIOFUEL OR PENGECER OR Persyaratan Rantai Suplai: Kredit volume dapat diperkenalkan ke dalam sistem oleh pabrik bersertifikasi RSPO dan basis suplainya Page RSPO Technical

32 hingga output tahunan unit sertifikasi. Kredit volume diperdagangkan secara elektronik langsung ke pengguna akhir sehingga hanya ada persyaratan keterlacakan untuk produsen produk akhir. Persyaratan tersebut dirancang untuk memastikan bahwa semua minyak sawit dan turunannya yang diklaim sebagai berkelanjutan di bawah model rantai suplai ini memang benar-benar tercakup dalam sertifikat berkelanjutan. Klaim Pasar: Lihat Peraturan RSPO terakhir tentang Komunikasi dan Klaim Page RSPO Technical

33 Lampiran 5 Skema Hasil Skema Hasil Model Rantai Suplai Skema Hasil Nilai-nilai yang ditampilkan pada Model Rantai Suplai Mass Balance di bawah adalah tetap dan tidak bisa dimodifikasi. Model Rantai Suplai Mass Balance RSPO, termasuk peraturan tambahan mt CPO MB mt sawit murni MB mt CPO / Produk sawit Terpisah 800 mt Oleine MB (80%) 520 mt Oleine Bagian Ganda MB(65%) 280 mt Bagian Mid Sawit MB(35%) 200 mt Stearine MB (20%) 130 mt Bagian Cair Stearin MB (65%) 70 mt Bagian Padat Stearin MB (35%) mt produk sawit murni MB. (Multi, Oleine, Stearine, Produk Beberapa Bagian) Page RSPO Technical

34 Skema Hasil Model Rantai Suplai Segregated Persentase dalam Model Rantai Suplai Segregated di bawah adalah acuan dan operator dapat menyesuaikan nilai dengan rentang + dan - 2%. CPO 100% 1000mt Sawit Murni 94% 940mt PFAD 5% 50mt Kehilangan pemurnian 1% 10mt Olein 80% 752mt Stearin 20% 188mt Olein Bagian Ganda IV63(Super olein) 65% 489mt Bagian Mid Sawit 35% 263 mt Stearin Mid Sawit (PM 46) 35% 263 mt 65% 122 mt Bagian Ganda Stearin IV15 35% 66mt (nilai yang disetujui oleh Kelompok Kerja Perdagangan & Keterlacakan RSPO) Skema Hasil Mass Balance Inti Sawit Perusahaan yang membeli produk inti sawit berkelanjutan Mass Balace harus menggunakan skema hasil selaras berikut untuk menghitung berapa banyak produk berkelanjutan Mass Balance yang dapat dijual atau diklaim: 100 mt intisawit > 45 mt minyak inti sawit > 15.8 mt PKO stearin mt PKO olein. Perusahaan yang membeli produk inti sawit berkelanjutan segregated dapat memilih salah satu pilihan untuk menghitung berapa banyak inti sawit yang dapat dibeli atau diklaim: Page RSPO Technical

35 1. Terapkan klaim Segregated untuk semua turunan berikutnya; 2. Gunakan pembelian produk inti sawit segregated untuk mengimbangi penjual dengan volume yang sama akan turunan inti sawit Mass Balance (tidak harus berasal dari produk segregated). Page RSPO Technical

Dokumen Final. Disetujui oleh Dewan Eksekutif RSPO. 25 November RSPO will transform markets to make sustainable palm oil the norm

Dokumen Final. Disetujui oleh Dewan Eksekutif RSPO. 25 November RSPO will transform markets to make sustainable palm oil the norm Dokumen Final Disetujui oleh Dewan Eksekutif RSPO 25 November 2011 RSPO will transform markets to make sustainable palm oil the norm Sejarah Dokumen Sistem Sertifikasi Rantai Suplai RSPO (SCCS) ini berdasarkan

Lebih terperinci

Final - disetujui pada Juli 2010

Final - disetujui pada Juli 2010 Final - disetujui pada Juli 2010 Disusun oleh: BIOCert Indonesia dan ProForest RSPO will transform markets to make sustainable palm oil the norm KONTEN: Istilah dan Definisi... 3 PENDAHULUAN... 7 Cakupan

Lebih terperinci

Dokumen ini menggantikan "Peraturan RSPO tentang Komunikasi & Klaim" yang diadopsi oleh Dewan Eksekutif pada 31 Maret, 2011

Dokumen ini menggantikan Peraturan RSPO tentang Komunikasi & Klaim yang diadopsi oleh Dewan Eksekutif pada 31 Maret, 2011 Diadopsi oleh Dewan Eksekutif RSPO pada 30 November, 2011. Dokumen ini menggantikan "Peraturan RSPO tentang Komunikasi & Klaim" yang diadopsi oleh Dewan Eksekutif pada 31 Maret, 2011 RSPO will transform

Lebih terperinci

Disusun oleh: BIOCert Indonesia dan ProForest. RSPO will transform markets to make sustainable palm oil the norm

Disusun oleh: BIOCert Indonesia dan ProForest. RSPO will transform markets to make sustainable palm oil the norm Disusun oleh: BIOCert Indonesia dan ProForest RSPO will transform markets to make sustainable palm oil the norm KONTEN: Istilah dan Definisi... 5 PENDAHULUAN... 11 Lingkup dokumen ini... 11 Dokumen Acuan...

Lebih terperinci

Persyaratan RSPO-RED yang disesuaikan dengan Persyaratan Undang-Undang Tentang Energi Terbarukan Uni Eropa (UE)

Persyaratan RSPO-RED yang disesuaikan dengan Persyaratan Undang-Undang Tentang Energi Terbarukan Uni Eropa (UE) Persyaratan RSPO-RED yang disesuaikan dengan Persyaratan Undang-Undang Tentang Energi Terbarukan Uni Eropa (UE) Versi 4-10 Februari 2012 (versi akhir) 1 1.Pendahuluan Persyaratan RSPO-RED yang disesuaikan

Lebih terperinci

Dokumen final disetujui oleh Dewan Eksekutif RSPO

Dokumen final disetujui oleh Dewan Eksekutif RSPO Dokumen final disetujui oleh Dewan Eksekutif RSPO 26 Juni 2007 Disetujui oleh Dewan Eksekutif Pada 30 Agustus,2011 pada Revisi Prosedur untuk Pengesahan Kriteria Generik Internasional sebagai Interpretasi

Lebih terperinci

Penggunaan Merek Dagang dan Panduan RSPO

Penggunaan Merek Dagang dan Panduan RSPO Penggunaan Merek Dagang dan Panduan RSPO Table ronde sur l huile de RSPO will transform markets to make sustainable palm oil the norm Penggunaan Merek Dagang dan Panduan RSPO Pada 1 Juni 2011, RSPO telah

Lebih terperinci

RSPO will transform markets to make sustainable palm oil the norm

RSPO will transform markets to make sustainable palm oil the norm RSPO will transform markets to make sustainable palm oil the norm 1. Penilaian Dampak Aktivitas Langkah Tindakan Rinci Catatan Melakukan penilaian dampak sosial dan lingkungan independen yang komprehensif

Lebih terperinci

DRAF: Persyaratan Sistem Pengelolaan RSPO dan Panduan untuk Sertifikasi Kelompok Produksi TBS. Versi 1.5; Oktober 2014

DRAF: Persyaratan Sistem Pengelolaan RSPO dan Panduan untuk Sertifikasi Kelompok Produksi TBS. Versi 1.5; Oktober 2014 DRAF: Persyaratan Sistem Pengelolaan RSPO dan Panduan untuk Sertifikasi Kelompok Produksi TBS Versi 1.5; Oktober 2014 Penting: Dokumen DRAF ini disusun oleh Global Sustainability Associated di bawah arahan

Lebih terperinci

Pertanyaan Umum (FAQ):

Pertanyaan Umum (FAQ): Pertanyaan Umum (FAQ): Persyaratan dan Panduan Sistem Manajemen RSPO untuk Kelompok Produksi TBS (Versi AKHIR, Maret 2016) Untuk diperhatikan: dokumen FAQ ini akan diperbaharui secara berkala setelah menerima

Lebih terperinci

Marine Stewardship Council. Standar MSC Chain of Custody: Versi Default

Marine Stewardship Council. Standar MSC Chain of Custody: Versi Default Marine Stewardship Council Standar MSC Chain of Custody: Versi Default Versi 4.0, 20 Februari 2015 Tentang Marine Stewardship Council Marine Stewardship Council (MSC) merupakan sebuah organisasi global

Lebih terperinci

Catatan Pengarahan FLEGT

Catatan Pengarahan FLEGT FLEGT PENEGAKAN HUKUM, TATA KELOLA DAN PERDAGANGAN SEKTOR KEHUTANAN Jaminan legalitas berbasis peserta pasar dan pemberian izin FLEGT Latar belakang Rencana Tindakan mengenai Penegakan Hukum, Tata Kelola

Lebih terperinci

Konsultasi Publik Prosedur Remediasi & Kompensasi RSPO

Konsultasi Publik Prosedur Remediasi & Kompensasi RSPO Konsultasi Publik Prosedur Remediasi & Kompensasi RSPO 14 th Sept 2015 Sari Pan Pacific Hotel, Jakarta PREPARED BY: kompensasi Task Force Prosedur Remediasi and Kompensasi RSPO terkait Pembukaan Lahan

Lebih terperinci

Catatan informasi klien

Catatan informasi klien Catatan informasi klien Ikhtisar Untuk semua asesmen yang dilakukan oleh LRQA, tujuan audit ini adalah: penentuan ketaatan sistem manajemen klien, atau bagian darinya, dengan kriteria audit; penentuan

Lebih terperinci

ISCC 201 DASAR SISTEM UNTUK PETANI SWADAYA. Versi 3.0

ISCC 201 DASAR SISTEM UNTUK PETANI SWADAYA. Versi 3.0 ISCC 201 DASAR SISTEM UNTUK PETANI SWADAYA Versi 3.0 II Pemberitahuan Hak Cipta 2017 ISCC System GmbH Dokumen ISCC ini dilindungi oleh hak cipta. Dokumen ini tersedia secara gratis di situs web ISCC atau

Lebih terperinci

Pedoman Multilokasi Sertifikasi Produk dan Legalitas Kayu

Pedoman Multilokasi Sertifikasi Produk dan Legalitas Kayu DPLS 19 rev.0 Pedoman Multilokasi Sertifikasi Produk dan Legalitas Kayu Issue Number : 000 Desember 2013 Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia Gedung Manggala Wanabakti, Blok

Lebih terperinci

Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel

Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel Pedoman KAN 801-2004 Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel Komite Akreditasi Nasional Kata Pengantar Pedoman ini diperuntukkan bagi lembaga yang ingin mendapat akreditasi sebagai Lembaga Sertifikasi

Lebih terperinci

Layanan Pengoptimalan Cepat Dell Compellent Keterangan

Layanan Pengoptimalan Cepat Dell Compellent Keterangan Layanan Pengoptimalan Cepat Dell Compellent Keterangan Ikhtisar Layanan Keterangan Layanan ini ("Keterangan Layanan") ditujukan untuk Anda, yakni pelanggan ("Anda" atau "Pelanggan") dan pihak Dell yang

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri minyak kelapa sawit (crude palm oil CPO) di Indonesia dan Malaysia telah mampu merubah peta perminyakan nabati dunia dalam waktu singkat. Pada tahun

Lebih terperinci

CODES OF PRACTICE. 1. Pendahuluan

CODES OF PRACTICE. 1. Pendahuluan 1. Pendahuluan Codes of Practice ini telah ditulis sesuai dengan persyaratan badan akreditasi nasional dan dengan persetujuan PT AJA Sertifikasi Indonesia yang saat ini beroperasi. PT. AJA Sertifikasi

Lebih terperinci

Kebijakan Privasi. Cakupan. Jenis Data dan Metode Pengumpulan

Kebijakan Privasi. Cakupan. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Kebijakan Privasi Dalam Kebijakan Privasi ( Kebijakan ) ini, kami, Qualcomm Incorporated dan anak perusahaan kami (secara bersama-sama disebut kami, kami, atau milik kami ), memberikan informasi mengenai

Lebih terperinci

CODES OF PRACTICE. Dokumen: Codes of Practice Edisi / Rev: 1 / 2 Tanggal: 03 April 2017 Hal : Hal 1 dari 7

CODES OF PRACTICE. Dokumen: Codes of Practice Edisi / Rev: 1 / 2 Tanggal: 03 April 2017 Hal : Hal 1 dari 7 1. Pendahuluan Codes of Practice ini telah ditulis sesuai dengan persyaratan badan akreditasi nasional dan dengan persetujuan PT AJA Sertifikasi Indonesia yang saat ini beroperasi. PT. AJA Sertifikasi

Lebih terperinci

Sustainability Policy

Sustainability Policy Sustainability Policy Progress Report 4 Dec 2014-31 Mar 2015 Komitmen Kelestarian Kebijakan Kelestarian Musim Mas Membawa manfaat bagi masyarakat sekitar. Laporan Triwulan terhadap Perkembangan Kebijakan

Lebih terperinci

2. Bagaimana Kami Menggunakan Informasi Anda

2. Bagaimana Kami Menggunakan Informasi Anda KEBIJAKAN PRIVASI Penidago.com dimiliki dan dioperasikan oleh Grup Perusahaan Penidago ("Penidago" atau "Kami"). Kebijakan Privasi ini menjelaskan bagaimana kami mengumpulkan, menggunakan, menyingkapkan,

Lebih terperinci

Lampiran untuk Layanan Peralatan

Lampiran untuk Layanan Peralatan Perjanjian Keuntungan Paspor Internasional Bagian 1 Syarat-syarat Umum Lampiran untuk Layanan Peralatan Syarat-syarat Lampiran untuk Layanan Peralatan ( Lampiran ) ini merupakan tambahan untuk syarat-syarat

Lebih terperinci

Inisiatif Accountability Framework

Inisiatif Accountability Framework Inisiatif Accountability Framework Menyampaikan komitmen rantai pasokan yang etis Pengantar untuk periode konsultasi publik 10 Oktober 11 Desember, 2017 Selamat Datang! Terimakasih untuk perhatian anda

Lebih terperinci

Persyaratan dan Panduan Sistem Manajemen RSPO untuk Sertifikasi Kelompok dalam Produksi TBS

Persyaratan dan Panduan Sistem Manajemen RSPO untuk Sertifikasi Kelompok dalam Produksi TBS Persyaratan dan Panduan Sistem Manajemen RSPO untuk Sertifikasi Kelompok dalam Produksi TBS Disahkan oleh Dewan Gubernur tanggal 7 Maret 2016 Maret 2016 RSPO-GUI-T06-008 V1.0 IND Halaman 1 dari 64 Daftar

Lebih terperinci

KEBIJAKAN ANTI PENCUCIAN UANG FXPRIMUS

KEBIJAKAN ANTI PENCUCIAN UANG FXPRIMUS KEBIJAKAN ANTI PENCUCIAN UANG FXPRIMUS PERNYATAAN DAN PRINSIP KEBIJAKAN Sesuai dengan Undang-undang Intelijen Keuangan dan Anti Pencucian Uang 2002 (FIAMLA 2002), Undang-undang Pencegahan Korupsi 2002

Lebih terperinci

Syarat-syarat Penggunaan IBM Syarat-syarat Tawaran Spesifik SaaS. IBM Watson Knowledge Studio

Syarat-syarat Penggunaan IBM Syarat-syarat Tawaran Spesifik SaaS. IBM Watson Knowledge Studio Syarat-syarat Penggunaan IBM Syarat-syarat Tawaran Spesifik SaaS IBM Watson Knowledge Studio Syarat-syarat Penggunaan ("ToU") terdiri atas Syarat-syarat Penggunaan IBM Syarat-syarat Tawaran Spesifik SaaS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Organisasi minyak kelapa sawit di tingkat global atau Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) menyoroti peran Indonesia yang dinilai penting

Lebih terperinci

Siklus Pendapatan: Penjualan dan Penagihan Kas. Pertemuan 11

Siklus Pendapatan: Penjualan dan Penagihan Kas. Pertemuan 11 Siklus Pendapatan: Penjualan dan Penagihan Kas Pertemuan 11 Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang

Lebih terperinci

SCHOTT Igar Glass Syarat dan Ketentuan Pembelian Barang (versi Bahasa Indonesia)

SCHOTT Igar Glass Syarat dan Ketentuan Pembelian Barang (versi Bahasa Indonesia) SCHOTT Igar Glass Syarat dan Ketentuan Pembelian Barang (versi Bahasa Indonesia) Syarat dan ketentuan pembelian barang ini akan mencakup semua barang dan jasa yang disediakan oleh PT. SCHOTT IGAR GLASS

Lebih terperinci

Paparan Publik PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (PT SMART Tbk) 2 Juni 2016

Paparan Publik PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (PT SMART Tbk) 2 Juni 2016 Paparan Publik PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (PT SMART Tbk) 2 Juni 2016 Gambaran Umum Terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 1992 Produsen produk berbasis kelapa sawit yang terintegrasi

Lebih terperinci

Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut APS

Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut APS Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut APS Versi 1.0.0 Versi 1.0.0 Fair Trade USA A. Pengantar Standar Produksi Pertanian (Agricultural Production Standard/APS) Fair Trade USA merupakan serangkaian

Lebih terperinci

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya 4.1q1 Bagaimana organisasi menentukan masalah eksternal dan internal yang relevan dengan tujuan dan arah strategis?

Lebih terperinci

Metodologi Pemeringkatan Perusahaan Kelapa Sawit

Metodologi Pemeringkatan Perusahaan Kelapa Sawit Fitur Pemeringkatan ICRA Indonesia April 2015 Metodologi Pemeringkatan Perusahaan Kelapa Sawit Pendahuluan Sektor perkebunan terutama kelapa sawit memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia karena

Lebih terperinci

Respon Pemantauan IFC ke. Audit CAO mengenai investasi IFC di

Respon Pemantauan IFC ke. Audit CAO mengenai investasi IFC di AUDIT PEMANTAUAN DAN LAPORAN PENUTUPAN CAO Audit IFC Kepatuhan CAO C-I-R6-Y08-F096 27 Maret 2013 Respon Pemantauan IFC ke Audit CAO mengenai investasi IFC di Wilmar Trading (IFC No. 20348) Delta Wilmar

Lebih terperinci

IBM Omni-Channel Merchandising for Manufacturers

IBM Omni-Channel Merchandising for Manufacturers Uraian Layanan IBM Omni-Channel Merchandising for Manufacturers Uraian Layanan ini menguraikan Layanan Cloud yang disediakan oleh IBM kepada Klien. Klien adalah perusahaan dan pengguna atau penerimanya

Lebih terperinci

Persyaratan-Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut Standar Perikanan Tangkap

Persyaratan-Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut Standar Perikanan Tangkap Persyaratan-Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Standar Perikanan Tangkap Fair Trade USA A. Pengantar Standar Perikanan Tangkap (CFS) Fair Trade USA mencakup berbagai kelompok nelayan dan fasilitasfasilitas

Lebih terperinci

STANDAR RANTAI PENELUSURAN + LAMPIRAN RANTAI PENGAWASAN KAKAO. Versi 1.1 Desember 2015

STANDAR RANTAI PENELUSURAN + LAMPIRAN RANTAI PENGAWASAN KAKAO. Versi 1.1 Desember 2015 STANDAR RANTAI PENELUSURAN + LAMPIRAN RANTAI PENGAWASAN KAKAO Versi 1.1 Desember 2015 Salinan dan terjemahan dokumen ini tersedia dalam format elektronik di Situs web UTZ: https://www.utz.org Atau lewat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 7 1.3 Tujuan

Lebih terperinci

PROTOKOL SERTIFIKASI. Versi 4.1 Januari 2016

PROTOKOL SERTIFIKASI. Versi 4.1 Januari 2016 PROTOKOL SERTIFIKASI Versi 4.1 Januari 2016 1 Salinan dan terjemahan dokumen ini tersedia dalam format elektronik di Situs web UTZ: www.utz.org Silakan kirimkan komentar atau saran Anda ke: coffeecertification@utz.org

Lebih terperinci

LAMP03-PM12 Ketentuan & Syarat Sertifikasi rev dari 5

LAMP03-PM12 Ketentuan & Syarat Sertifikasi rev dari 5 1. Pengantar Skema Aturan ini telah ditulis sesuai dengan persyaratan dari Anggota Badan Akreditasi Nasional IAF di bawah Skema Sertifikasi Terakreditasi. PT. Global Certification Indonesia, selanjutnya

Lebih terperinci

STANDAR RANTAI PENELUSURAN + LAMPIRAN RANTAI PENGAWASAN KOPI. Versi 1.1 Desember 2015

STANDAR RANTAI PENELUSURAN + LAMPIRAN RANTAI PENGAWASAN KOPI. Versi 1.1 Desember 2015 STANDAR RANTAI PENELUSURAN + LAMPIRAN RANTAI PENGAWASAN KOPI Versi 1.1 Desember 2015 Salinan dan terjemahan dokumen ini tersedia dalam format elektronik di Situs web UTZ: https://www.utz.org Atau lewat

Lebih terperinci

IBM Cloud Event Management

IBM Cloud Event Management Uraian Layanan IBM Cloud Event Management Uraian Layanan ini menguraikan Layanan Cloud yang disediakan oleh IBM untuk Klien. Klien adalah pihak yang melakukan perjanjian serta pengguna dan penerimanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Sejarah Perusahaan PT. Batara Elok Semesta Terpadu merupakan salah satu perusahaan di Gresik yang bergerak di bidang pengolahan dan pemasaran minyak goreng kelapa sawit. Perusahaan

Lebih terperinci

Standar Audit SA 402. Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

Standar Audit SA 402. Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa SA 0 Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa SA Paket 00.indb //0 0::0 AM STANDAR AUDIT 0 PERTIMBANGAN AUDIT TERKAIT DENGAN ENTITAS YANG MENGGUNAKAN SUATU ORGANISASI

Lebih terperinci

KAJIAN PENGEMBANGAN KONTRAK BERJANGKA CPO

KAJIAN PENGEMBANGAN KONTRAK BERJANGKA CPO KAJIAN PENGEMBANGAN KONTRAK BERJANGKA CPO Widiastuti *) Kepala Bagian Pengembangan Pasar, BAPPEBTI Pengantar redaksi: Tahun 2010, lalu, Biro Analisa Pasar, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditanam di hampir seluruh wilayah Indonesia. Bagian utama dari kelapa sawit yang diolah adalah

BAB I PENDAHULUAN. ditanam di hampir seluruh wilayah Indonesia. Bagian utama dari kelapa sawit yang diolah adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertanian dan perkebunan merupakan sektor utama yang membuat perekonomian di Indonesia semakin tumbuh pesat. Salah satu sektor agro industri yang cenderung

Lebih terperinci

Prosedur dan Daftar Periksa Evaluasi Laporan Penilaian Nilai Konservasi Tinggi

Prosedur dan Daftar Periksa Evaluasi Laporan Penilaian Nilai Konservasi Tinggi ID Dokumen BAHASA INDONESIA Prosedur dan Daftar Periksa Evaluasi Laporan Penilaian Nilai Konservasi Tinggi HCV Resource Network (HCVRN), Skema Lisensi Penilai, Panel Mutu 1 Prosedur dan daftar periksa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini menguraikan beberapa hal mengenai penelitian yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, batasan masalah dan asumsi, serta sistematika

Lebih terperinci

Pemberitahuan Privasi Johnson Controls

Pemberitahuan Privasi Johnson Controls Pemberitahuan Privasi Johnson Controls Johnson Controls, Inc. dan perusahaan afiliasinya (secara kolektif disebut Johnson Controls, kami atau kita) peduli terhadap privasi Anda dan berkomitmen untuk melindungi

Lebih terperinci

PERSYARATAN SERTIFIKASI F-LSSM

PERSYARATAN SERTIFIKASI F-LSSM PERSYARATAN SERTIFIKASI LEMBAGA SERTIFIKASI SISTIM MUTU () KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN R.I BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI PALEMBANG JL. PERINDUSTRIAN II

Lebih terperinci

PEDOMAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN INDONESIA (INDONESIAN SUSTAINABLE PALM OIL/ISPO)

PEDOMAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN INDONESIA (INDONESIAN SUSTAINABLE PALM OIL/ISPO) LAMPIRAN 1 : PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 19/Permentan/OT.140/3/2011 TANGGAL : 29 Maret 2011 PEDOMAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN INDONESIA (INDONESIAN SUSTAINABLE PALM OIL/ISPO) I. PENGERTIAN

Lebih terperinci

Prinsip Kerahasiaan dan Keamanan Data Layanan Cloud IBM

Prinsip Kerahasiaan dan Keamanan Data Layanan Cloud IBM Prinsip Kerahasiaan dan Keamanan Data Layanan Cloud IBM 2 Prinsip Kerahasiaan dan Keamanan Data: Layanan Cloud IBM Isi 2 Ikhtisar 2 Tata Kelola 3 Kebijakan Keamanan 3 Akses, Intervensi, Transfer, dan Kontrol

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah penelitian, dan sistematika penulisan laporan dari penelitian yang dilakukan. 1. 1

Lebih terperinci

Pemberitahuan Privasi Adient

Pemberitahuan Privasi Adient Pemberitahuan Privasi Adient Adient plc (terdaftar di Ireland, 25-28 North Wall Quay, IFSC, Dublin, 1), dan perusahaan afiliasinya (secara kolektif disebut Adient, kami, atau kita) menghormati privasi

Lebih terperinci

Komite Akreditasi Nasional

Komite Akreditasi Nasional PEDOMAN 501-2003 Penilaian Kesesuaian Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Personel Adopsi dari ISO/IEC 17024 : 2003 Komite Akreditasi Nasional 1 dari 14 Penilaian Kesesuaian - Persyaratan Umum Lembaga

Lebih terperinci

SYARAT DAN ATURAN SERTIFIKASI PRODUK LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK PALEMBANG LSPRO BIPA

SYARAT DAN ATURAN SERTIFIKASI PRODUK LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK PALEMBANG LSPRO BIPA F-BIPA 07.01.00.04 SYARAT DAN ATURAN SERTIFIKASI PRODUK LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK PALEMBANG LSPRO BIPA LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK BARISTAND INDUSTRI PALEMBANG Jl. Perindustrian II No. 12 Kec. Sukarami

Lebih terperinci

Pernyataan Privasi Daring

Pernyataan Privasi Daring Pernyataan Privasi Daring Pengontrol Data Western Union International Bank GmbH, UK Branch Custom House Financial (UK) Limited Western Union Business Solutions (WUBS) adalah divisi The Western Union Company.

Lebih terperinci

Audit sertifikasi pertama akan dimulai pada tanggal 11 September 2017 hingga 15 September 2017.

Audit sertifikasi pertama akan dimulai pada tanggal 11 September 2017 hingga 15 September 2017. From l Control Union (Malaysia) Sdn. Bhd. Subject Pengumuman publik atas sertifikasi pertama di Pt. Guntung Idamannusa GIN 2 POM l Date l 08-08-17 Dear Sir/Madam, PT Guntung Idamannusa merupakan perusahaan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. untuk bisa menghasilkan kontribusi yang optimal. Indonesia, khususnya pengembangan agroindustri.

PENDAHULUAN. untuk bisa menghasilkan kontribusi yang optimal. Indonesia, khususnya pengembangan agroindustri. PENDAHULUAN Latar Belakang Untuk memacu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi nasional Indonesia dalam jangka panjang, tentunya harus mengoptimalkan semua sektor ekonomi yang dapat memberikan kontribusinya

Lebih terperinci

BAB VII SIKLUS PENDAPATAN: PENJUALAN DAN PENAGIHAN KAS

BAB VII SIKLUS PENDAPATAN: PENJUALAN DAN PENAGIHAN KAS BAB VII SIKLUS PENDAPATAN: PENJUALAN DAN PENAGIHAN KAS A. Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang

Lebih terperinci

BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT HERFINTA FARM AND PLANTATION MEDAN. A. Pengertian Persediaan dan Jenis Persediaan

BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT HERFINTA FARM AND PLANTATION MEDAN. A. Pengertian Persediaan dan Jenis Persediaan BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT HERFINTA FARM AND PLANTATION MEDAN A. Pengertian Persediaan dan Jenis Persediaan Berikut beberapa defenisi persediaan menurut beberapa ahli : Persediaan

Lebih terperinci

Penerapan skema sertifikasi produk

Penerapan skema sertifikasi produk LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK CHEMPACK BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI E-mail : lspro_chempack@yahoo.com LSPr-021-IDN Penerapan skema sertifikasi produk Sub kategori

Lebih terperinci

No Kode DAR2/Profesional/582/010/2018 PENDALAMAN MATERI FARMASI MODUL 010: CARA DISTRIBUSI OBAT YANG BAIK. Dr. NURKHASANAH, M.Si., Apt.

No Kode DAR2/Profesional/582/010/2018 PENDALAMAN MATERI FARMASI MODUL 010: CARA DISTRIBUSI OBAT YANG BAIK. Dr. NURKHASANAH, M.Si., Apt. No Kode DAR2/Profesional/582/010/2018 PENDALAMAN MATERI FARMASI MODUL 010: CARA DISTRIBUSI OBAT YANG BAIK Dr. NURKHASANAH, M.Si., Apt. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Riset, Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tandan buah segar (TBS) sampai dihasilkan crude palm oil (CPO). dari beberapa family Arecacea (dahulu disebut Palmae).

BAB I PENDAHULUAN. tandan buah segar (TBS) sampai dihasilkan crude palm oil (CPO). dari beberapa family Arecacea (dahulu disebut Palmae). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman kelapa sawit merupakan sumber minyak nabati yang pada saat ini telah menjadi komoditas pertanian unggulan di negara Indonesia. Tanaman kelapa sawit dewasa ini

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Semua persyaratan pada klausul 5.1 dari ISO terpenuhi. 5.d Lembaga Sertifikasi harus mempunyai dokumen legalitas hukum

Semua persyaratan pada klausul 5.1 dari ISO terpenuhi. 5.d Lembaga Sertifikasi harus mempunyai dokumen legalitas hukum Lampiran 1. Gap analisis standar Pedoman BSN 1001:1999 terhadap ISO 17021:2006 dan ISO 22003:2007. ISO/IEC 17021 : 2006 ISO/IEC 22003:2007 Pedoman BSN 1001-1999 5 Persyaratan Umum 5 Persyaratan Umum 5.1

Lebih terperinci

PENDEKATAN SERTIFIKASI YURISDIKSI UNTUK MENDORONG PRODUKSI MINYAK SAWIT BERKELANJUTAN

PENDEKATAN SERTIFIKASI YURISDIKSI UNTUK MENDORONG PRODUKSI MINYAK SAWIT BERKELANJUTAN PENDEKATAN SERTIFIKASI YURISDIKSI UNTUK MENDORONG PRODUKSI MINYAK SAWIT BERKELANJUTAN Di sela-sela pertemuan tahunan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) yang ke-13 di Kuala Lumpur baru-baru ini,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut Adi (2006:6) adalah suatu analisis, perencana, pelaksanaan serta kontrol program-program yang telah direncanakan

Lebih terperinci

ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI USAHA PARIWISATA

ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI USAHA PARIWISATA ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI USAHA PARIWISATA 1. DEFINISI 1.1. MUTU CERTIFICATION INTERNATIONAL (PT. MUTUAGUNG LESTARI) Adalah perusahaan jasa sertifikasi, beralamat di Jalan Raya Bogor Km. 33.5 Nomor

Lebih terperinci

Golden Agri Resources Memprakarsai Keterlibatan Industri untuk Konservasi Hutan

Golden Agri Resources Memprakarsai Keterlibatan Industri untuk Konservasi Hutan Untuk diterbitkan segera Siaran Pers Golden Agri Resources Memprakarsai Keterlibatan Industri untuk Konservasi Hutan Jakarta, Singapura, 9 Februari 2011 Golden Agri Resources Limited (GAR) dan anakanak

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.893, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Badan Layanan Umum. Pengelola Dana Kelapa Sawit. Tarif. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 114/PMK.05/2015 TENTANG TARIF LAYANAN

Lebih terperinci

kami. Apabila pekerjaan cetak tidak bersponsor, maka anda harus membayar biaya cetak langsung ke toko percetakan. KETENTUAN PENGGUNAAN

kami. Apabila pekerjaan cetak tidak bersponsor, maka anda harus membayar biaya cetak langsung ke toko percetakan. KETENTUAN PENGGUNAAN KETENTUAN PENGGUNAAN Selamat Datang di REVOPRINT! Terima kasih telah menggunakan layanan yang disediakan oleh diri kami sendiri, PT Revo Kreatif Indonesia (REVOPRINT), dengan alamat terdaftar kami di Kemang

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN

SYARAT DAN KETENTUAN SYARAT DAN KETENTUAN Mohon baca halaman ini dengan seksama. Di halaman ini terdapat Syarat dan Ketentuan yang mengatur akses anda ke dan dalam penggunaan Perangkat Lunak Cex Kirim, Layanan Cex Kirim, dan

Lebih terperinci

2. Layanan-layanan LS ICSM Indonesia akan memberikan layanan-layanan sebagai berikut:

2. Layanan-layanan LS ICSM Indonesia akan memberikan layanan-layanan sebagai berikut: 1. Perjanjian Perjanjian ini dibuat pada tanggal ditandatangani, antara pihak (1) LS ICSM Indonesia sebagai lembaga sertifikasi, beralamat di Jalan Raya Lenteng Agung No. 11B, Jakarta Selatan 12610 dan

Lebih terperinci

Syarat-syarat Penggunaan IBM Syarat-syarat Tawaran Spesifik SaaS. IBM Watson for Drug Discovery

Syarat-syarat Penggunaan IBM Syarat-syarat Tawaran Spesifik SaaS. IBM Watson for Drug Discovery Syarat-syarat Penggunaan IBM Syarat-syarat Tawaran Spesifik SaaS IBM Watson for Drug Discovery Syarat-syarat Penggunaan ("ToU") terdiri atas Syarat-syarat Penggunaan IBM Syarat-syarat Tawaran Spesifik

Lebih terperinci

PERNYATAAN PRIVASI INREACH

PERNYATAAN PRIVASI INREACH PERNYATAAN PRIVASI INREACH Terakhir Diperbarui: 1 September 2016 (v 2016.2) Privasi Anda penting bagi InReach, Inc. ("inreach"). Kami mengembangkan Pernyataan Privasi ini agar Anda mengetahui cara kami

Lebih terperinci

Pertanyaan yang Sering Diajukan PalmGHG Calculator

Pertanyaan yang Sering Diajukan PalmGHG Calculator Pertanyaan yang Sering Diajukan PalmGHG Calculator Versi 3.0.1 19 Mei 2017 RSPO-REF-T04-008 V1.0 IND Judul Dokumen: Kode Dokumen: Ruang linkup: Jenis Dokumen: FAQ tentang PalmGHG Calculator RSPO-REF-T04-008

Lebih terperinci

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Halaman : 1 dari 7 1.0 Tujuan Sebagai petunjuk pelaksanaan proses Sertifikasi Produk. 2.0 Ruang Lingkup Mencakup tata cara proses sertifikasi produk secara rinci, surveilen, resertifikasi dan perubahan

Lebih terperinci

2015, No Radioaktif (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4370); 4. Perat

2015, No Radioaktif (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4370); 4. Perat BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1923, 2015 BAPETEN. Labotarium. Dosimetri Eksterna. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG LABORATORIUM DOSIMETRI EKSTERNA

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN NASIONAL SERTIFIKASI

Lebih terperinci

1.3. Ketentuan mengikat masing-masing Pelanggan PERUSAHAAN dari awal Pelanggan menerima ketentuan Perjanjian Pelanggan dengan PERUSAHAAN.

1.3. Ketentuan mengikat masing-masing Pelanggan PERUSAHAAN dari awal Pelanggan menerima ketentuan Perjanjian Pelanggan dengan PERUSAHAAN. PERJANJIAN PENGENAL FXPRIMUS Sesuai implementasi Arahan Pasar dalam Instrumen Keuangan (MiFID) di Uni Eropa dan sesuai dengan Undang-Undang Jasa dan Aktivitas Investasi serta Pasar Teregulasi tahun 2007

Lebih terperinci

IBM Intelligent Operations Center on Cloud

IBM Intelligent Operations Center on Cloud Syarat-syarat Penggunaan IBM Syarat-syarat Tawaran Spesifik SaaS IBM Intelligent Operations Center on Cloud Syarat-syarat Penggunaan ("ToU") terdiri dari Syarat-syarat Penggunaan IBM Syarat-syarat Tawaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Prospek industri kelapa sawit Indonesia semakin cerah di pasar minyak

BAB I PENDAHULUAN. Prospek industri kelapa sawit Indonesia semakin cerah di pasar minyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prospek industri kelapa sawit Indonesia semakin cerah di pasar minyak nabati dunia. Prestasi yang membanggakan sebagai negara perintis budidaya kelapa sawit, Indonesia

Lebih terperinci

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI Kebijakan Kepatuhan Global Maret 2017 Freeport-McMoRan Inc. PENDAHULUAN Tujuan Tujuan dari Kebijakan Antikorupsi ini ("Kebijakan") adalah untuk membantu memastikan kepatuhan oleh Freeport-McMoRan Inc ("FCX")

Lebih terperinci

Penerapan skema sertifikasi produk

Penerapan skema sertifikasi produk LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK CHEMPACK BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI E-mail : lspro_chempack@yahoo.com LSPr-021-IDN Penerapan skema sertifikasi produk Sub kategori

Lebih terperinci

Kode Etik. .1 "Yang Harus Dilakukan"

Kode Etik. .1 Yang Harus Dilakukan Kode Etik Kode Etik Dokumen ini berisi "Kode Etik" yang harus dipatuhi oleh para Direktur, Auditor, Manajer, karyawan Pirelli Group, serta secara umum siapa saja yang bekerja di Italia dan di luar negeri

Lebih terperinci

Etika dan integritas. Kepatuhan: Pedoman bagi pihak ketiga

Etika dan integritas. Kepatuhan: Pedoman bagi pihak ketiga Etika dan integritas Kepatuhan: Pedoman bagi pihak ketiga i Pihak ketiga berarti orang atau perusahaan yang memasok barang atau jasa kepada Syngenta atau atas nama kami. ii pejabat publik dapat mencakup,

Lebih terperinci

Skema sertifikasi produk

Skema sertifikasi produk LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK CHEMPACK BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI E-mail : lspro_chempack@yahoo.com LSPr-021-IDN Skema sertifikasi produk Kategori produk tangki

Lebih terperinci

KAN-G-XXX Nomor terbit: 1 Mei 2013

KAN-G-XXX Nomor terbit: 1 Mei 2013 PANDUAN LEMBAGA INSPEKSI DALAM RANGKA MELAKUKAN KAJIAN KESESUAIAN (GAP ANALYSIS) DOKUMENTASI SISTEM MUTU OPERASIONAL INSPEKSI TERHADAP STANDAR ISO/IEC 17020:2012 1. PENDAHULUAN 1) Panduan Kajian Kesesuaian

Lebih terperinci

PIDATO UTAMA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA

PIDATO UTAMA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA PIDATO UTAMA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA The Business and Investment Forum for Downstream Palm Oil Industry Rotterdam, Belanda, 4 September 2015 Bismillahirrohmanirrahim 1. Yang Terhormat

Lebih terperinci

IBM Spectrum Control Storage Insights

IBM Spectrum Control Storage Insights Syarat-syarat Penggunaan IBM Syarat-syarat Tawaran Spesifik SaaS IBM Spectrum Control Storage Insights Syarat-syarat Penggunaan ("ToU") terdiri dari Syarat-syarat Penggunaan IBM Syarat-syarat Tawaran Spesifik

Lebih terperinci

Terbitan Nomor : 4 Desember 2012

Terbitan Nomor : 4 Desember 2012 KAN 02 SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI PENYELENGGARA UJI PROFISIENSI (PUP) Terbitan Nomor : 4 Desember 2012 Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia Gedung Manggala W anabakti,

Lebih terperinci

Boks 1. Dampak Pembangunan Industri Hilir Kelapa Sawit di Provinsi Riau : Preliminary Study IRIO Model

Boks 1. Dampak Pembangunan Industri Hilir Kelapa Sawit di Provinsi Riau : Preliminary Study IRIO Model Boks 1 Dampak Pembangunan Industri Hilir Kelapa Sawit di Provinsi Riau : Preliminary Study IRIO Model I. Latar Belakang Perkembangan ekonomi Riau selama beberapa kurun waktu terakhir telah mengalami transformasi.

Lebih terperinci

IBM Tealeaf Customer Experience on Cloud

IBM Tealeaf Customer Experience on Cloud Syarat-syarat Penggunaan IBM Syarat-syarat Tawaran Spesifik SaaS IBM Tealeaf Customer Experience on Cloud Syarat-syarat Penggunaan ("ToU") terdiri dari Syarat-syarat Penggunaan IBM Syarat-syarat Tawaran

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. nabati yang bermanfaat dan memiliki keunggulan dibanding minyak nabati

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. nabati yang bermanfaat dan memiliki keunggulan dibanding minyak nabati II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Minyak goreng kelapa sawit berasal dari kelapa sawit yaitu sejenis tanaman keras yang digunakan sebagai salah satu sumber penghasil

Lebih terperinci

Materi 7 Mencapai Keunggulan Operasional dan Kedekatan dengan Pelanggan: Aplikasi Perusahaan

Materi 7 Mencapai Keunggulan Operasional dan Kedekatan dengan Pelanggan: Aplikasi Perusahaan Materi Pembelajarann Materi 7 Mencapai Keunggulan Operasional dan Kedekatan dengan Pelanggan: Aplikasi Perusahaan 7.1 Sistem Perusahaan 7.2 Sistem Manajemen Rantai Pasokan 7.3 Sistem Manajemen Hubungan

Lebih terperinci

Sistem Manajemen Lingkungan Menurut ISO 14001

Sistem Manajemen Lingkungan Menurut ISO 14001 Materi yang terdapat dalam halaman ini adalah materi yang disampaikan dalam Pelatihan Audit Lingkungan yang diadakan atas kerja sama antara Departemen Biologi FMIPA IPB bekerja sama dengan Bagian PKSDM

Lebih terperinci