LAMP03-PM12 Ketentuan & Syarat Sertifikasi rev dari 5

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAMP03-PM12 Ketentuan & Syarat Sertifikasi rev dari 5"

Transkripsi

1 1. Pengantar Skema Aturan ini telah ditulis sesuai dengan persyaratan dari Anggota Badan Akreditasi Nasional IAF di bawah Skema Sertifikasi Terakreditasi. PT. Global Certification Indonesia, selanjutnya dikenal sebagai "Lembaga Sertifikasi GCI", juga sesuai dengan segala kondisi. Skema Peraturan ini merupakan bagian dari kontrak dengan setiap klien sebagaimana tercantum pada Kutipan aplikasi 2. Ruang Lingkup Lembaga Sertifikasi GCI memberikan penilaian pihak ketiga yang independen dan layanan registrasi bagi perusahaan yang telah menerapkan sistem manajemen terhadap standar / kode praktek berikut: Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001) 3. Kerahasiaan a) Lembaga Sertifikasi GCI setuju untuk tidak mengungkapkan informasi apapun yang berkaitan dengan bisnis klien atau urusan lain kecuali informasi, yang dalam kepemilikan mereka sebelum tanggal penerimaan kutipan / kontrak dari Lembaga Sertifikasi GCI. b) Dimana informasi yang dibutuhkan harus diungkapkan kepada pihak ketiga baik oleh pihak yang berwajib atau sebagaimana diharuskan pada pemeliharaan sertifikasi oleh Badan Akreditasi, klien harus diberi informasi yang diperlukan oleh pihak yang berwajib c) Untuk keperluan verifikasi pendaftaran, informasi yang terkandung di semua sertifikat yang dikeluarkan dapat diverifikasi menggunakan nomor pendaftaran yang ditampilkan pada sertifikat dari cek sertifikasi pada web site yang beralamat di URL 4. Kondisi Umum Beberapa hal dasar yang disyaratkan Lembaga Sertifikasi GCI untuk semua pemohon dalam mendapatkan dan mempertahankan registrasi adalah sebagai berikut: a) Semua informasi yang dianggap perlu oleh Lembaga Sertifikasi GCI dalam rangka untuk menyelesaikan proses pendaftaran harus tersedia dari perusahaan pemohon. b) Jika Lembaga Sertifikasi GCI tidak puas bahwa semua persyaratan untuk pendaftaran telah terpenuhi maka harus memberitahu pemohon secara tertulis dengan menyatakan persyaratan. c) Ketika pemohon dapat menunjukkan bahwa tindakan korektif yang efektif telah diambil dalam batas waktu yang ditentukan, maka Lembaga Sertifikasi GCI akan mengatur hanya untuk mengulang bagian-bagian yang diperlukan yang tidak dapat diverifikasi oleh pengajuan bukti yang terdokumentasi. d) Jika pemohon gagal untuk mengambil tindakan korektif yang efektif dalam batas waktu maka Lembaga Sertifikasi GCI dapat mengulangi audit secara penuh dengan biaya tambahan. e) Identifikasi kesesuaian hanya berlaku untuk site yang diaudit dan dalam lingkup pendaftaran seperti yang ditunjukkan pada pendaftaran sertifikat Lembaga Sertifikasi GCI. f) Semua biaya harus dibayar seperti yang ditunjukkan pada individual quotation. Tidak ada sertifikat yang dikeluarkan untuk penilaian awal atau penilaian ulang sampai biaya telah dibayar penuh. Pendaftaran dapat ditangguhkan jika biaya tahunan tidak dibayar secara penuh dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam individual quotation. g) Agar perusahaan dapat menunjukkan tinjauan manajemen yang efektif maka kegiatan audit internal dilakukan pada frekuensi tidak lebih besar dari sekali per tahun. h) Kegagalan untuk mengembalikan semua sertifikat pendaftaran akan mengakibatkan tindakan hukum yang diambil terhadap perusahaan untuk penggunaan yang tidak sah atau tanda pendaftaran dan akreditasi dan pada klaim. i) Pemohon harus memperbolehkan Lembaga Sertifikasi GCI untuk melakukan kunjungan surveilans pada waktu yang disebutkan dalam individual quotation. j) Kantor Lembaga Sertifikasi GCI yang memegang akreditasi nasional secara langsung dengan badan akreditasi nasional, atau memegang " critical location " status bertanggung jawab untuk, mempertahankan kewenangan, keputusan yang berkaitan dengan sertifikasi terakreditasi, termasuk pemberian, pemeliharaan, perpanjangan, memperluas, mengurangi, penundaan dan pencabutan sertifikasi. k) Wakil manajemen harus dibuat dan diketahui Lembaga Sertifikasi GCI, jika ada perubahan wakil manajemen kemudian Lembaga Sertifikasi GCI harus diberitahukan secara tertulis. 5. Aplikasi untuk Penilaian Pada penerimaan Aplikasi lengkap untuk Formulir Quotation, Lembaga Sertifikasi GCI akan melakukan review pra-kontrak sistem dan quotation harus disiapkan dan dikirim ke calon klien, bersama dengan Aturan Skema. 6. Penerimaan Kontrak Sebelum aturan yang dibuat untuk penilaian, quotation yang diperlukan harus ditandatangani oleh Klien. Tanda tangan di kutip / kontrak menunjukkan penerimaan formal dari Aturan Skema sebagaimana dinyatakan dalam kutipan / kontrak. LAMP03-PM12 Ketentuan & Syarat Sertifikasi rev dari 5

2 7. Initial Assessment Penilaian awal dilakukan dalam dua tahap, yang ditentukan di bawah ini: a) Kunjungan Stage 1 Audit yang dilakukan di tempat klien. Tujuan dari kunjungan ini adalah sebagai berikut: i. untuk mengaudit sistem manajemen dokumentasi. i untuk mengevaluasi kondisi lokasi site, spesifikasi dan untuk melakukan diskusi dengan personil. untuk mengumpulkan informasi yang terkait dengan ruang lingkup aplikasi dan persyaratan perundangundangan dan peraturan terkait. untuk mengevaluasi manajemen review dan audit internal yang sedang direncanakan dan dilakukan untuk menentukan kesiapan audit stage 2. v. untuk menghasilkan rencana proses audit stage 2. Jika telah ditentukan audit tahap 2, maka harus disepakati tanggal untuk kunjungan tersebut. b) Kunjungan Stage 2 Audit yang dilakukan di tempat klien untuk mengevaluasi efektivitas pelaksanaan yang meliputi: i. informasi dan bukti obyektif tentang standar. i pemantauan kinerja, pengukuran, pelaporan dan mengkaji tujuan dan target kinerja utama. sistem manajemen kinerja mengenai kepatuhan hukum. pengendalian operasional proses manajemen sistem. v. internal audit dan tinjauan manajemen. vi. tanggung jawab manajemen untuk kebijakan. v hubungan antara kebijakan dan persyaratan hukum, kompetensi personil, operasional, prosedur dan data. Semua audit didasarkan pada pengambilan sampel dan karena itu tidak menjamin 100% sesuai dengan standar. Oleh karena itu penting bahwa audit internal yang efektif dilakukan secara terusmenerus oleh perusahaan pemohon. 8. Sertifikasi a) Setelah menyelesaikan penilaian di tempat laporan auditor mengarah kembali ke Lembaga Sertifikasi GCI. Manajer skema/sertifikasi Lembaga Sertifikasi GCI harus mengkaji laporan dan dukungan informasi, termasuk rekomendasi yang dibuat oleh lead auditor dan memutuskan apakah akan memberikan sertifikasi. akar penyebab dan mengirim rincian koreksi, tindakan korektif dan tindakan preventif untuk Lembaga Sertifikasi GCI dalam waktu 30 hari dari hari terakhir kunjungan penilaian. Informasi ini harus ditinjau oleh lead auditor dan klien harus diberitahu hasil melalui dan / atau media lain yang memiliki akses melalui portal klien Lembaga Sertifikasi GCI. c) Setelah diterima tindakan yang diusulkan, manajer skema harus mengkaji laporan lengkap dan membuat keputusan sertifikasi atas nama komite independent. Jika manajer tidak menerima skema laporan komite imparsialitas harus diberitahu untuk tujuan memegang banding internal. d) Sertifikasi hanya akan tetap berlaku atas dasar kesesuaian yang berkelanjutan dengan klien terdaftar. Untuk setiap ketidaksesuaian atau situasi lain yang dapat menyebabkan suspensi,lead auditor akan melaporkan kepada Lembaga Sertifikasi GCI dan proses suspensi berlaku sebagaimana ditetapkan dalam peraturan tersebut. 9. Surveillance a) Setelah masalah pendaftaran sertifikasi, kunjungan surveilans harus dilakukan di tempat klien. Jika daerah cukup luas diidentifikasi maka kunjungan tambahan mungkin dijadwalkan atas kebijaksanaan manajer. Klien setuju untuk memenuhi biaya ekstra yang berkaitan dengan pengawasan tambahan. Jika surveilans tidak terjadi, maka pendaftaran akan dihapus dan diterbitkan dalam domain publik. Surveillance audit harus dilakukan setidaknya setahun sekali. Tanggal sertifikasi audit pengawasan pertama awal berikut tidak boleh lebih dari 12 bulan dari hari terakhir audit stage 2. akar penyebab dan mengirim rincian koreksi, tindakan korektif dan tindakan preventif untuk Lembaga Sertifikasi GCI dalam waktu 30 hari dari akhir kunjungan pengawasan. c) Pemegang sertifikat wajib memungkinkan Lembaga Sertifikasi GCI hak akses untuk tujuan pemeliharaan sertifikasi. 10. Re-Certification a) Sebuah audit sertifikasi ulang harus direncanakan dan dilakukan di tempat klien untuk mengevaluasi pemenuhan lanjutan dari semua persyaratan standar sistem manajemen yang relevan. akar penyebab dan mengirim rincian koreksi, tindakan korektif dan tindakan preventif untuk Lembaga Sertifikasi GCI dalam waktu 30 hari dari akhir kunjungan ulang sertifikasi. c) Sebelum peninjauan yang dilakukan oleh manajer, rincian skema yang dikirim oleh klien harus ditinjau oleh lead auditor berkualitas. Klien harus diberitahu tentang hasil dari tinjauan ini melalui dan / atau portal Lembaga Sertifikasi GCI klien. d) Manajer skema kemudian harus meninjau secara penuh dan memutuskan apakah akan menerima rekomendasi auditor. Jika pengelola skema menerima tindakan yang disediakan dan laporan, maka sertifikasi harus diberikan. Dimana manajer tidak menerima laporan ini, maka komite independen memberikan informasi untuk tujuan sidang banding. e) Semua Kunjungan-kunjungan re-sertifikasi harus dilakukan sebelum tanggal berakhirnya sertifikat. Setiap ketidaksesuaian pada kunjungan ulang sertifikasi harus diselesaikan sebelum sertifikat baru yang dikeluarkan. LAMP03-PM12 Ketentuan & Syarat Sertifikasi rev dari 5

3 f) Keputusan apakah akan memberikan sertifikasi ulang harus didasarkan pada hasil audit selama periode sertifikasi ditambah keluhan dari pengguna. 11. Penggunaan & Larangan penggunaan Sertifikat, Logo & Sertifikasi Setelah Sertifikat telah dikeluarkan, maka klien memiliki hak untuk menerbitkan fakta dan untuk menerapkan logo pada alat tulis maupun bahan promosi. Tanda hanya dapat digunakan sebagaimana ditentukan dengan pasal 23 Peraturan Skema. Kondisi lain yang terkait dengan sertifikasi adalah sbb: a) Bahwa tidak ada pernyataan yang menyesatkan yang tersirat atau dibuat tentang sertifikasi. b) Bahwa tidak ada dokumen sertifikasi yang akan menyesatkan klien atau perusahaan yang terdaftar atau masyarakat pada umumnya. c) Setelah suspensi, penarikan atau pembatalan maka secara langsung pemberhentian penggunaan tanda untuk iklan, seperti brosur, kop surat, kartu bisnis, situs web, dll, dan sertifikat tersebut dikembalikan ke Lembaga Sertifikasi GCI. d) Jika terdapat lingkup pendaftaran dikurangi atau diubah dan telah diterbitkan. Maka dengan semua pengurangan atau peningkatan ruang lingkup tersebut, sertifikat asli harus dikembalikan ke Lembaga Sertifikasi GCI, sebelum ada sertifikat yang diperbarui dan dikeluarkan. e) Bahwa tidak ada yang tersirat atau kesan yang diberikan bahwa kegiatan sertifikasi berada di luar ruang lingkup sertifikasi. f) Tidak menggunakan sertifikasi dengan cara apapun untuk membawa ke dalam kehinaan kredibilitas Lembaga Sertifikasi GCI atau Sertifikasi Terakreditasi yang dapat mempengaruhi kurangnya kepercayaan dan keyakinan publik. 12. Suspensi, Lingkup Ekstensi, Ruang Lingkup Pengurangan & Penarikan Setelah penilaian sukses dan Sertifikasi berikutnya dari Sistem Client untuk Standar Sistem Manajemen yang relevan. beberapa kegiatan mungkin berlaku adalah sebagai berikut: a) Suspensi i. sebagai akibat dari penggunakan sertifikat atau logo yang salah. kegagalan untuk melaksanakan tindakan korektif dalam skala waktu tertentu sebagai hasil dari identifikasi pada kunjungan Penilaian tahap 1 & 2, Pengawasan atau Re-Assessment. i pelanggaran lain dari kutipan Lembaga Sertifikasi GCI dan / atau Aturan Pendaftaran. ketika NC major yang muncul selama kunjungan audit, setelah penilaian tahap 1 & 2. v. bawah suspensi tidak diizinkan untuk menggunakan logo pada setiap materi iklan sampai suspensi tersebut telah dicabut. vi. Manajer Skema Lembaga Sertifikasi GCI akan menulis ke klien terdaftar dengan menguraikan kondisi suspensi dan bagaimana suspensi dapat dicabut. b) Extensi Lingkup Untuk semua ekstensi lingku, klien tredaftar harus membuat permintaan untuk Lembaga Sertifikasi GCI secara tertulis. Permintaan harus ditinjau dan kutipan baru dikirimkan. Setelah diterima Lembaga Sertifikasi GCI akan memutuskan tindakan yang diperlukan untuk memverifikasi dan memvalidasi ekstensi lingkup. c) Pengurangan Lingkup Pengurangan untuk lingkup bisa menjadi hasil dari penilaian awal, yang akan dikonfirmasikan dalam laporan penilaian. Jika pengurangan dalam lingkup direkomendasikan oleh Lead Auditor Lembaga Sertifikasi GCI pada pengawasan atau re-asessment kunjungan ini harus dicatat dalam laporan dan informasi Skema Manajer. d) Penarikan Penarikan tersebut dapat sebagai akibat dari: i. kegagalan untuk menanggapi permintaan / skala waktu yang dibuat oleh Lembaga Sertifikasi GCI setelah suspensi Sertifikasi. kegagalan untuk menyelesaikan akun klien dengan Lembaga Sertifikasi GCI dalam waktu 1 bulan i pemberitahuan formal kegagalan untuk menyelesaikan account. penarikan sukarela, sedemikian Lembaga Sertifikasi GCI kasus membutuhkan ini secara tertulis. v. sertifikat pendaftaran akan dikembalikan ke Lembaga Sertifikasi GCI ketika Lembaga Sertifikasi GCI telah menginformasikan klien bahwa penarikan telah lengkap. Tidak ada salinan sertifikat harus digunakan atau logo ditampilkan setelah penarikan telah terjadi 13. Banding Jika klien tidak setuju dengan rekomendasi Lead Auditor setelah suatu Pengawasan, Penilaian atau Re-Assessment maka mereka bebas untuk mengajukan banding dengan Manajer Kualitas Lembaga Sertifikasi GCI. Semua banding akan didengar oleh sebuah Komite Sub-Komite Imparsialitas Lembaga Sertifikasi GCI. Sub-Komite dapat mendengar bukti dari perwakilan klien dan Lead Auditor. Keputusan dari Sub- Komite adalah final dan mengikat pada kedua Klien dan Lembaga Sertifikasi GCI. Tidak ada tuntutan balik akan diizinkan oleh salah satu pihak. Tidak ada biaya, untuk alasan apa pun diizinkan sebagai hasil dari banding. 14. Komplain a) Persyaratan Umum semua klien dipersyaratkan untuk memelihara catatan semua komplain dari pelanggan. Catatan ini harus tersedia untuk ditinjau selama kunjungan untuk assessment dan surveillance, Catatan ini juga harus tersedia untuk staf Lembaga Sertifikasi GCI apabila diperlukan. b) Komplain dari klien mengenai auditor apabila klien komplain mengenai perilaku dari setiap auditor dari Lembaga Sertifikasi GCI maka harus disampaikan secara tertulis kepada Quality Manager dari Lembaga Sertifikasi GCI. Apabila komplain tersebut termasuk kualitas atau skema Sceme Manager maka komplain tersebut harus ditujukan kepada Ketua Komite Imparsialitas dari Lembaga Sertifikasi GCI. LAMP03-PM12 Ketentuan & Syarat Sertifikasi rev dari 5

4 c) Komplain dari pengguna produk atau jasa klien Untuk komplain yang diterima dari pengguna produk dan/atau jasa klien, maka komplain tersebut dicatat dan diinformasikan kepada pihak yang mengirimkan komplain. Kemudian harus diambil tindak lanjut dengan perusahaan yang bersangkutan. 15. Kunjungan sebagai saksi Sebagai bagian dari on-going surveillance dari Lembaga Sertifikasi GCI, klien setuju untuk mengijinkan perwakilan dari badan akreditasi nasional untuk menyaksikan Lembaga Sertifikasi GCI melakukan tugas audit. Meskipun perwakilan badan akreditasi menghadiri audit tetapi tidak akan berpengaruh terhadap audit tersebut. Juga, dari waktu ke waktu Lembaga Sertifikasi GCI mungkin harus memiliki auditor magang atau audit internal pada tim penilaian 16. Pemberitahuan singkat audit Untuk klien yang telah ditangguhkan atau di mana Lembaga Sertifikasi GCI telah menerima keluhan maka audit pemberitahuan singkat mungkin diperlukan untuk tindak lanjut dan verifikasi / validasi pelaksanaan tindakan korektif dan preventif. Dalam kasus seperti ini klien setuju untuk bekerja sama dengan anggota tim audit Lembaga Sertifikasi GCI dan mengijinkan akses yang diperlukan. 17. Ketentuan Pembayaran Pembayaran dilakukan sesuai dangan invoice dan quotation/kontrak dokumen. 18. Ganti Rugi Sehubungan dengan kewajiban terhadap segala bentuk klaim, kehilangan, kerusakan atau biaya yang timbul, maka tanggung jawab Lembaga Sertifikasi GCI kepada klien, dalam keadaan apapun tidak melebihi jumlah biaya yang dibayar oleh klien kepada Lembaga Sertifikasi GCI. Dalam kondisi apapun Lembaga Sertifikasi GCI harus bertanggung jawab atas segala kerugian yang timbul. 19. Ketidakberpihakan Lembaga Sertifikasi GCI atau wakil dari Lembaga Sertifikasi GCI TIDAK SEHARUSNYA: a) memberikan konsultasi manajemen sistem yang mencakup: persiapan atau pembuatan manual atau prosedur, atau memberikan saran yang spesifik, petunjuk atau solusi terhadap struktur, pengembangan dan implementasi sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan dan sistem manajemen keselamatan makanan. b) sertifikasi sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan, sistem manajemen keselamatan makanan, dimana juga menyediakan konsultasi c) menawarkan sertifikasi ketika hubungan yang mengancam ketidakberpihakan tidak dapat dihilangkan atau diminimalkan. d) Mensertifikasi badan sertifikasi lain untuk sistem manajemen. e) Mensertifikasi klien yang berhubungan dengan konsultasi sistem manajemen merupakan ancaman untuk ketidakberpihakan. f) Menyediakan internal audit untuk klien yang sudah tersertifikasi. g) Audit outsourcing apapun untuk sebuah perusahaan konsultan manajemen yang terlibat dalam sistem manajemen seperti yang dijelaskan dengan ruang lingkup aturan-aturan skema. h) Mempunyai marketing material yang berhubungan dengan konsultasi sistem manajemen. Untuk setiap ancaman terhadap ketidakberpihakan yang ditemukan atau dilaporkan, maka komite imparsialitas harus diberitahu dan tanggapan harus dibuat dan dikomunikasikan. 20. Intelektual Properti Kepemilikan dari semua laporan audit yang dikeluarkan terbatas menjadi milik Sertifikasi global. 21. Perubahan organisasi dan sistem manajemen Apabila terdapat perubahan yang significant terhadap organisasi dari klien, seperti misalnya perubahan alamat, kepemilikan, ruang lingkup atau wakil manajemen, maka harus segera diinformasikan kepada Lembaga Sertifikasi GCI pada saat perubahan tersebut dijalankan. Perubahan akan ditinjau dan apabila diperlukan akan ditindaklanjuti pada jadwal surveillance berikutnya. 22. Perubahan terhadap aturan skema a) Komite Ketidakberpihakan dari Lembaga Sertifikasi GCI berhak untuk mengubah Aturan Skema ini tanpa pemberitahuan sebelumnya. ataukah aturan Skema yang sudah diperbaharui dengan versi terbaru akan diletakkan pada situs web dan semua klien diinformasikan. b) Klien sebaiknya mencatat Klien perlu mencatat Aturan Skema sebagai "dokumen eksternal" dalam sistem manajemen mereka sebagai kontrol dokumen. 23. Penggunaan symbol sertifikasi Hanya klien Lembaga Sertifikasi GCI yang sudah tersertifikasi yang berwenang menggunakan symbol sertifikasi, pada saat registrasi masih aktif, dengan kondisi sebagai berikut: a) Pemegang sertifikat yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi GCI dapat menggunakan logo yang tepat sesuai dengan persyaratan dari aturan-aturan skema pada materi pubilkasi, dan alat tulis atau barang lain yang relevan dengan sertifikat pendaftaran. b) Nomor sertifikat ditampilkan di bawah kotak di tengah. Semua tanda dibuat dalam warna hitam & putih. c) Versi Embossed, relief, atau die-stamped dapat digunakan. Penggunaan Water marks juga bisa asalkan kejelasan dipertahankan. Reproduksi symbol menggungakan Elektronik diperbolehkan asalkan nomor sertifikat organisasi ditampilkan untuk penelusuran dan keperluan verifikasi dan bahwa logo hanya berkaitan dengan informasi tentang sertifikat terdaftar d) Versi gambar terbalik dari tanda akreditasi diperbolehkan. Ketika tanda yang tercetak pada iklan atau alat tulis tidak boleh kurang dari 20mm tinggi, namun, terlepas dari pembatasan ketinggian minimum semua logo harus dapat dibaca. e) Tanda harus selalu ditampilkan di samping logo Lembaga Sertifikasi GCI. Logo badan akreditasi tidak diizinkan untuk LAMP03-PM12 Ketentuan & Syarat Sertifikasi rev dari 5

5 ditampilkan sendiri tanpa logo Lembaga Sertifikasi GCI pada kedua sisi kotak persegi panjang. f) Logo tidak diijinkan untuk digunakan pada produk apapun karena hal ini dapat menyesatkan dan memberikan kesan bahwa produk tersebut telah disetujui dalam skema sertifikasi produk. g) Tanda akreditasi nasional tidak boleh digunakan pada kendaraan dan bendera. h) Tidak ada sertifikat Lembaga Sertifikasi GCI yang discan dan / atau dimasukkan pada setiap situs web untuk alasan brand integrity management. Jika memerlukan sertifikat tambahan maka client harus mengajukan permintaan secara tertulis dari Lembaga Sertifikasi GCI. i) Jika sertifikat ditangguhkan atau dibatalkan maka sertifikat yang asli harus dikembalikan ke Lembaga Sertifikasi GCI. Dari tanggal pembatalan tidak ada situs web dapat menampilkan logo atau alat tulis dikeluarkan menampilkan logo yang dapat menyesatkan klien dan klien potensial tentang status pendaftaran. Dalam kasus pengurangan ruang lingkup atau meningkatkan sertifikat harus dikembalikan ke Lembaga Sertifikasi GCI untuk penerbitan ulang. j) Semua sertifikat menjadi property dari Lembaga Sertifikasi GCI dan bisa ditarik sewaktu-waktu. k) Simbol sertifikasi tidak boleh digunakan pada laporan uji laboratorium, sertifikat kalibrasi dan laporan inspeksi. LAMP03-PM12 Ketentuan & Syarat Sertifikasi rev dari 5

i) Pemohon harus memperbolehkan Lembaga Sertifikasi GCI untuk melakukan kunjungan surveilans pada waktu yang disebutkan dalam individual quotation.

i) Pemohon harus memperbolehkan Lembaga Sertifikasi GCI untuk melakukan kunjungan surveilans pada waktu yang disebutkan dalam individual quotation. 1. Pengantar Skema Aturan ini telah ditulis sesuai dengan persyaratan dari Anggota Badan Akreditasi Nasional IAF di bawah Skema Sertifikasi Terakreditasi. PT. Global Certification Indonesia, selanjutnya

Lebih terperinci

2. Layanan-layanan LS ICSM Indonesia akan memberikan layanan-layanan sebagai berikut:

2. Layanan-layanan LS ICSM Indonesia akan memberikan layanan-layanan sebagai berikut: 1. Perjanjian Perjanjian ini dibuat pada tanggal ditandatangani, antara pihak (1) LS ICSM Indonesia sebagai lembaga sertifikasi, beralamat di Jalan Raya Lenteng Agung No. 11B, Jakarta Selatan 12610 dan

Lebih terperinci

CODES OF PRACTICE. 1. Pendahuluan

CODES OF PRACTICE. 1. Pendahuluan 1. Pendahuluan Codes of Practice ini telah ditulis sesuai dengan persyaratan badan akreditasi nasional dan dengan persetujuan PT AJA Sertifikasi Indonesia yang saat ini beroperasi. PT. AJA Sertifikasi

Lebih terperinci

CODES OF PRACTICE. Dokumen: Codes of Practice Edisi / Rev: 1 / 2 Tanggal: 03 April 2017 Hal : Hal 1 dari 7

CODES OF PRACTICE. Dokumen: Codes of Practice Edisi / Rev: 1 / 2 Tanggal: 03 April 2017 Hal : Hal 1 dari 7 1. Pendahuluan Codes of Practice ini telah ditulis sesuai dengan persyaratan badan akreditasi nasional dan dengan persetujuan PT AJA Sertifikasi Indonesia yang saat ini beroperasi. PT. AJA Sertifikasi

Lebih terperinci

SYARAT DAN ATURAN SERTIFIKASI B4T - QSC

SYARAT DAN ATURAN SERTIFIKASI B4T - QSC A. JASA SERTIFIKASI B4T QSC LINGKUP SERTIFIKASI B4T QSC Lingkup sertifikasi B4T QSC meliputi sertifikasi : 1. Sertifikasi sistem manajemen mutu ( ISO 9001:2008 ) 2. Sertifikasi sistem manajemen lingkungan

Lebih terperinci

INFORMASI SERTIFIKASI ISO 9001

INFORMASI SERTIFIKASI ISO 9001 Nomor : 8/1 Edisi-Revisi : E-2 Tanggal : 01 Juni 2016 Hal : 1 dari 9 LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) adalah lembaga sertifikasi sistem manajemen mutu yang telah diakreditasi (diakui) oleh Komite Akreditasi

Lebih terperinci

PERSYARATAN SERTIFIKASI F-LSSM

PERSYARATAN SERTIFIKASI F-LSSM PERSYARATAN SERTIFIKASI LEMBAGA SERTIFIKASI SISTIM MUTU () KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN R.I BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI PALEMBANG JL. PERINDUSTRIAN II

Lebih terperinci

INFORMASI SERTIFIKASI ISO 9001

INFORMASI SERTIFIKASI ISO 9001 LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) adalah lembaga sertifikasi sistem manajemen mutu yang telah diakreditasi (diakui) oleh Komite Akreditasi Nasional - Badan Standardisasi Nasional (KAN-BSN) dalam memberikan

Lebih terperinci

Pedoman: PD Rev. 02

Pedoman: PD Rev. 02 Pedoman: PD-07-01.Rev. 02 PERSYARATAN DAN ATURAN SERTIFIKASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2008 / SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001 : 2004. INDAH KARYA REGISTER CERTIFICATION SERVICES I. UMUM 1.1

Lebih terperinci

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Halaman : 1 dari 8 1.0 Tujuan Sebagai petunjuk pelaksanaan proses Sertifikasi Produk. 2.0 Ruang Lingkup Mencakup tata cara proses sertifikasi produk secara rinci, surveilan, resertifikasi dan perubahan

Lebih terperinci

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK PT. ANUGERAH GLOBAL SUPERINTENDING DOKUMEN PENDUKUNG KETENTUAN DAN TATA CARA SERTIFIKASI PRODUK Depok, 22 Juni 2016 Disahkan oleh, Nurhayati Syarief General Manager Edisi : A No. Revisi : 0 Halaman : 1

Lebih terperinci

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Halaman : 1 dari 7 1.0 Tujuan Sebagai petunjuk pelaksanaan proses Sertifikasi Produk. 2.0 Ruang Lingkup Mencakup tata cara proses sertifikasi produk secara rinci, surveilen, resertifikasi dan perubahan

Lebih terperinci

PROSES SERTIFIKASI 20/6/2012

PROSES SERTIFIKASI 20/6/2012 Disahkan oleh: Manajer Pelaksana Hal. 1 dari 7 1. RUANG LINGKUP Prosedur ini merinci tahapan proses sertifikasi Sistem Manajemen Klien mencakup pemberian, pemeliharaan, perluasan, pengurangan, penagguhan,

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERJANJIAN SERTIFIKASI PERATURAN SERTIFIKASI

LAMPIRAN PERJANJIAN SERTIFIKASI PERATURAN SERTIFIKASI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEKNIK Jl. Sangkuriang No. 14 Bandung 40135 JAWA BARAT INDONESIA Telp. 022 2504088, 2510682, 2504828 Fax. 022 2502027 Website : www.b4t.go.id

Lebih terperinci

Komite Akreditasi Nasional

Komite Akreditasi Nasional PEDOMAN 501-2003 Penilaian Kesesuaian Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Personel Adopsi dari ISO/IEC 17024 : 2003 Komite Akreditasi Nasional 1 dari 14 Penilaian Kesesuaian - Persyaratan Umum Lembaga

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG 1 PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG AKREDITASI LEMBAGA PENILAIAN KESESUAIAN PENYEDIA JASA DI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN

Lebih terperinci

ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI USAHA PARIWISATA

ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI USAHA PARIWISATA ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI USAHA PARIWISATA 1. DEFINISI 1.1. MUTU CERTIFICATION INTERNATIONAL (PT. MUTUAGUNG LESTARI) Adalah perusahaan jasa sertifikasi, beralamat di Jalan Raya Bogor Km. 33.5 Nomor

Lebih terperinci

ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI DAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI DAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI DAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU 1.0 PENDAHULUAN PT. Ayamaru Sertifikasi menyusun Aturan Pelaksanaan ini untuk digunakan

Lebih terperinci

Meliputi penerimaan survailen, resertifikasi & perluasan lingkup audit.

Meliputi penerimaan survailen, resertifikasi & perluasan lingkup audit. 1. Tujuan Prosedur ini digunakan sebagai acuan untuk mengatur aktivitas yang berkaitan dengan Survailen, Resertifikasi & Perluasan Lingkup PT Sertifikasi Mutu Indonesia. 2. Ruang lingkup Meliputi penerimaan

Lebih terperinci

Uncontrolled When Download

Uncontrolled When Download 1. DEFINISI 1.1. MUTU CERTIFICATION INTERNATIONAL PT Mutuagung Lestari, beralamat di Jalan Raya Bogor Km. 33.5 Nomor 19, Cimanggis, Depok, Jawa Barat (nomor telepon 021-8740202, nomor fax 021-87740745/87740746,

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN NASIONAL SERTIFIKASI

Lebih terperinci

ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI DAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI DAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI DAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU 1.0 PENDAHULUAN PT. Ayamaru Sertifikasi menyusun Aturan Pelaksanaan ini untuk digunakan

Lebih terperinci

PROSES SERTIFIKASI Hal. 1 dari 8

PROSES SERTIFIKASI Hal. 1 dari 8 PROSES SERTIFIKASI Hal. 1 dari 8 1. RUANG LINGKUP Prosedur ini merinci tahapan proses sertifikasi Sistem Manajemen Klien mencakup pemberian, pemeliharaan, perluasan, pengurangan, penagguhan, pencabutan

Lebih terperinci

Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel

Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel Pedoman KAN 801-2004 Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel Komite Akreditasi Nasional Kata Pengantar Pedoman ini diperuntukkan bagi lembaga yang ingin mendapat akreditasi sebagai Lembaga Sertifikasi

Lebih terperinci

HAK DAN KEWAJIBAN KLIEN DAN PENGGUNAAN TANDA SERTIFIKASI

HAK DAN KEWAJIBAN KLIEN DAN PENGGUNAAN TANDA SERTIFIKASI Hal. 1 dari 5 1. RUANG LINGKUP Prosedur ini menjelaskan hak dan kewajiban Klien yang telah memperoleh sertifikat kesesuaian sistem manajemen dari LSS-BBIA dan ketentuan yang berhubungan dengan penggunaan

Lebih terperinci

Catatan informasi klien

Catatan informasi klien Catatan informasi klien Ikhtisar Untuk semua asesmen yang dilakukan oleh LRQA, tujuan audit ini adalah: penentuan ketaatan sistem manajemen klien, atau bagian darinya, dengan kriteria audit; penentuan

Lebih terperinci

Pedoman Penggunaan Logo Sertifikasi Sistem Manajemen

Pedoman Penggunaan Logo Sertifikasi Sistem Manajemen Sertifikasi Sistem Manajemen Logo sertifikasi Mutu Certification International (selanjutnya disebut Logo Sertifikasi) hanya dapat digunakan oleh organisasi yang telah mendapatkan sertifikat dan dapat terus

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN, PERLUASAN, PENGURANGAN, PENANGGUHAN/PEMBEKUAN, DAN / ATAU PENCABUTAN/ PEMBATALAN SERTIFIKAT (SISTEM SMKP/ISO 22000)

PEMELIHARAAN, PERLUASAN, PENGURANGAN, PENANGGUHAN/PEMBEKUAN, DAN / ATAU PENCABUTAN/ PEMBATALAN SERTIFIKAT (SISTEM SMKP/ISO 22000) PEMELIHARAAN, PERLUASAN, PENGURANGAN, PENANGGUHAN/PEMBEKUAN, DAN / ATAU PENCABUTAN/ PEMBATALAN SERTIFIKAT (SISTEM SMKP/ISO 22000) 6.1 Pemeliharaan Sertifikat 6.1.1 Pemeliharaan Sertifikat meliputi kegiatan

Lebih terperinci

PT MUTUAGUNG LESTARI

PT MUTUAGUNG LESTARI 1. PENDAHULUAN LS PRO PT Mutuagung Lestari telah ditunjuk oleh Komite Akreditasi untuk melaksanakan audit sistem sertifikasi produk 2. RUANG LINGKUP Ruang lingkup pelaksanaan sistem sertifikasi produk

Lebih terperinci

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM DP.01.07 SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia Gedung Manggala Wanabakti, Blok IV, Lt. 4 Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta

Lebih terperinci

ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI HOTEL..

ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI HOTEL.. ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI HOTEL.. 1. PENDAHULUAN 1.1. LSUP PT. ENHAII MANDIRI 186 mendapatkan akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan nomor akreditasi LSUP-015-IDN; 1.2. LSUP PT. ENHAII

Lebih terperinci

Terbitan Nomor : 4 Desember 2012

Terbitan Nomor : 4 Desember 2012 KAN 02 SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI PENYELENGGARA UJI PROFISIENSI (PUP) Terbitan Nomor : 4 Desember 2012 Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia Gedung Manggala W anabakti,

Lebih terperinci

Semua persyaratan pada klausul 5.1 dari ISO terpenuhi. 5.d Lembaga Sertifikasi harus mempunyai dokumen legalitas hukum

Semua persyaratan pada klausul 5.1 dari ISO terpenuhi. 5.d Lembaga Sertifikasi harus mempunyai dokumen legalitas hukum Lampiran 1. Gap analisis standar Pedoman BSN 1001:1999 terhadap ISO 17021:2006 dan ISO 22003:2007. ISO/IEC 17021 : 2006 ISO/IEC 22003:2007 Pedoman BSN 1001-1999 5 Persyaratan Umum 5 Persyaratan Umum 5.1

Lebih terperinci

UCONTROLLED WHEN PRINTED

UCONTROLLED WHEN PRINTED NO TERBIT : 2 TANGGAL TERBIT : 9 Maret 2015 REVISI : 0 1. PENDAHULUAN Aturan ini mempunyai struktur sesuai dengan persyaratan dari International Federation of Organic Agriculture Movement (IFOAM), Accreditation

Lebih terperinci

LSSM BBLM PEDOMAN MUTU ATURAN SERTIFIKASI SISTEM MANAJEMEN MUTU

LSSM BBLM PEDOMAN MUTU ATURAN SERTIFIKASI SISTEM MANAJEMEN MUTU 1. Audit Tahap I, terkait dengan Tinjauan Manual Tindakan koreksi hasil Audit Tahap I, harus segera dilakukan oleh pemohon dalam batas waktu 2 (dua) bulan. Jika dalam batas waktu tersebut, pemohon belum

Lebih terperinci

4.12 SYARAT DAN KONDISI YANG MENGATUR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

4.12 SYARAT DAN KONDISI YANG MENGATUR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU 4.12 SRAT DAN KONDISI NG MENGATUR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU 1. Syarat dan Kondisi ini mengatur Skema Verifikasi Legalitas Kayu (selanjutnya disebut sebagai Skema ) yang diselenggarakan oleh TROPICAL RAINFOREST

Lebih terperinci

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI KAN 01 SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI Terbitan Nomor: 4 Februari 2012 Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia Gedung Manggala Wanabakti, Blok

Lebih terperinci

Uncontrolled when download

Uncontrolled when download 1. PENDAHULUAN LSIH PT Mutuagung Lestari telah ditunjuk oleh KOLSIH untuk melaksanakan audit sistem sertifikasi industri hijau. 2. RUANG LINGKUP Ruang lingkup pelaksanaan sistem sertifikasi industri hijau

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI TEKNISI PEMBESARAN UDANG

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI TEKNISI PEMBESARAN UDANG KOMPETENSI Disusun atas dasar permintaan otoritas kompeten bidang budidaya perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI dan Lembaga Sertifikasi Profesi Akuakultur Indonesia untuk membangun, memelihara

Lebih terperinci

PT MUTUAGUNG LESTARI

PT MUTUAGUNG LESTARI 1. PENDAHULUAN LSPro PT Mutuagung Lestari telah ditunjuk oleh CARB sebagai TPC untuk melaksanakan audit sistem sertifikasi emisi formaldehida dari produk kayu komposit yang akan dijual, dan digunakan di

Lebih terperinci

PT INTEGRITA GLOBAL SERTIFIKAT PANDUAN SERTIFIKASI PRODUK LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

PT INTEGRITA GLOBAL SERTIFIKAT PANDUAN SERTIFIKASI PRODUK LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK PT INTEGRITA GLOBAL SERTIFIKAT PANDUAN SERTIFIKASI PRODUK LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK PT INTEGRITA GLOBAL SERTIFIKAT Kompleks Ruko Taman Tekno Boulevard, Blok A 20 Jl. Taman Tekno Widya, Serpong, Tangerang

Lebih terperinci

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI KAN 01 Rev. 5 SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia Gedung I BPPT, Lt. 14 Jl. MH Thamrin No. 8, Kebon Sirih,

Lebih terperinci

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI MANADO (LSPro BARISTAND INDUSTRI MANADO)

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI MANADO (LSPro BARISTAND INDUSTRI MANADO) LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI MANADO (LSPro BARISTAND INDUSTRI MANADO) {xtypo_dropcap}l{/xtypo_dropcap}spro Baristand Industri Manado adalah Lembaga Sertifikasi yang

Lebih terperinci

Pedoman Multilokasi Sertifikasi Produk dan Legalitas Kayu

Pedoman Multilokasi Sertifikasi Produk dan Legalitas Kayu DPLS 19 rev.0 Pedoman Multilokasi Sertifikasi Produk dan Legalitas Kayu Issue Number : 000 Desember 2013 Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia Gedung Manggala Wanabakti, Blok

Lebih terperinci

Uncontrolled When Download

Uncontrolled When Download NOMOR : 2 TANGGAL TERBIT : 21 Juli 2014 Revisi : 0 1. DEFINISI 1.1 MUTU CERTIFICATION 2. AKREDITASI MUTU CERTIFICATION MUTU CERTIFICATION mendapatkan akreditasi dari KOMITE AKREDITASI NASIONAL (KAN) dengan

Lebih terperinci

LSP Teknologi Informasi Indonesia

LSP Teknologi Informasi Indonesia 2017 LSP Teknologi Informasi Indonesia SKEMA SERTIFIKASI Analis Bisnis Teknologi Informasi (IT Business Analyst) Skema sertifikasi Analis Bisnis Teknologi Informasi (IT Business Analyst) merupakan skema

Lebih terperinci

ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI

ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI 1. PENDAHULUAN 1.1. LSUP PT. ENHAII MANDIRI 186 mendapatkan akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan nomor akreditasi LSUP-015-IDN; 1.2. LSUP PT. ENHAII MANDIRI

Lebih terperinci

PT MUTUAGUNG LESTARI

PT MUTUAGUNG LESTARI NO TERBIT : 1 TANGGAL TERBIT : 2 April 2014 REVISI : 0 1. PENDAHULUAN Aturan ini mempunyai struktur sesuai dengan persyaratan dari Komite Akreditasi Nasional Indonesia, yang menjadi pegangan Lembaga Sertifikasi

Lebih terperinci

ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU

ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU 1. PENDAHULUAN LSIH PT Mutuagung Lestari telah ditunjuk oleh KOLSIH untuk melaksanakan audit sistem sertifikasi industri hijau. 2. RUANG LINGKUP Ruang lingkup pelaksanaan sistem sertifikasi industri hijau

Lebih terperinci

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar Kata Pengantar Pertama-tama, kami mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang atas izinnya revisi Pedoman Komisi Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan (KNAPPP), yaitu Pedoman KNAPPP

Lebih terperinci

PT MUTUAGUNG LESTARI ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI USAHA HOTEL NOMOR : 1 TANGGAL TERBIIT : 15/09/2014 REVISI : 1 TANGGAL REVISI : 27/07/2016

PT MUTUAGUNG LESTARI ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI USAHA HOTEL NOMOR : 1 TANGGAL TERBIIT : 15/09/2014 REVISI : 1 TANGGAL REVISI : 27/07/2016 ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI USAHA HOTEL NOMOR : 1 TANGGAL TERBIIT : 15/09/2014 REVISI : 1 TANGGAL REVISI : 27/07/2016 1. PENDAHULUAN 1.1 MUTU CERTIFICATION mendapatkan akreditasi dari KOMITE AKREDITASI

Lebih terperinci

SYARAT DAN ATURAN SERTIFIKASI PRODUK LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK PALEMBANG LSPRO BIPA

SYARAT DAN ATURAN SERTIFIKASI PRODUK LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK PALEMBANG LSPRO BIPA F-BIPA 07.01.00.04 SYARAT DAN ATURAN SERTIFIKASI PRODUK LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK PALEMBANG LSPRO BIPA LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK BARISTAND INDUSTRI PALEMBANG Jl. Perindustrian II No. 12 Kec. Sukarami

Lebih terperinci

LSP Teknologi Informasi Indonesia

LSP Teknologi Informasi Indonesia 2017 LSP Teknologi Informasi Indonesia SKEMA SERTIFIKASI CHIEF INFORMATION OFFICER Skema sertifikasi Chief Information Officer merupakan skema okupasi yang telah dikembangkan oleh Komite Skema sertifikasi

Lebih terperinci

PROSEDUR MUTU LSPro-BBIA

PROSEDUR MUTU LSPro-BBIA Halaman : 1 dari 5 1. RUANG LINGKUP Prosedur ini menguraikan tanggung jawab dan metode yang digunakan sehubungan dengan: Hak dan kewajiban pelanggan yang telah memperoleh Sertifikat Produk Penggunaan Tanda

Lebih terperinci

LEMBAGA SERTIFIKASI SISTEM MUTU BENIH TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA (LSSMBTPH)

LEMBAGA SERTIFIKASI SISTEM MUTU BENIH TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA (LSSMBTPH) LEMBAGA SERTIFIKASI SISTEM MUTU BENIH TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA (LSSMBTPH) DASAR HUKUM PEMBENTUKAN : Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 1100.1/Kpts/KP.150/ 10/1999 Tahun 1999 jo Nomor : 361/Kpts/

Lebih terperinci

Penilaian kesesuaian - Pedoman penggunaan sistem manajemen mutu organisasi dalam sertifikasi produk

Penilaian kesesuaian - Pedoman penggunaan sistem manajemen mutu organisasi dalam sertifikasi produk PSN 305-2006 Pedoman Standardisasi Nasional Penilaian kesesuaian - Pedoman penggunaan sistem manajemen mutu organisasi dalam sertifikasi produk Badan Standardisasi Nasional Daftar Isi Daftar Isi... i

Lebih terperinci

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya 4.1q1 Bagaimana organisasi menentukan masalah eksternal dan internal yang relevan dengan tujuan dan arah strategis?

Lebih terperinci

PROSEDUR MUTU ABI-Pro

PROSEDUR MUTU ABI-Pro : 1 dari 5 1. RUANG LINGKUP Prosedur ini menguraikan tanggung jawab dan metode yang digunakan oleh dalam melakukan pengawasan berkala minimal sekali setahun untuk memonitor pemeliharaan kesesuaian sistem

Lebih terperinci

PROSEDUR MUTU ABI-Pro

PROSEDUR MUTU ABI-Pro 1. RUANG LINGKUP Prosedur ini menguraikan tanggung jawab dan metode yang digunakan sehubungan dengan : Hak dan kewajiban pelanggan yang telah memperoleh Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI (SPPT SNI)

Lebih terperinci

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan

Lebih terperinci

PEDOMAN VERIFIKASI TUK OLEH TUK

PEDOMAN VERIFIKASI TUK OLEH TUK Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 12/BNSP.214/XII/2013 Tentang PEDOMAN VERIFIKASI TUK OLEH TUK Versi 0 Desember 2013 Lampiran :

Lebih terperinci

Kebijakan NEPCon untuk Penyelesaian Sengketa

Kebijakan NEPCon untuk Penyelesaian Sengketa Kebijakan NEPCon untuk Penyelesaian Sengketa NEPCon Policies 1 December 2014 2011 Kebijakan NEPCon untuk Penyelesaian Sengketa 2 Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk memaparkan dan mengatur cara NEPCon

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

SCHOTT Igar Glass Syarat dan Ketentuan Pembelian Barang (versi Bahasa Indonesia)

SCHOTT Igar Glass Syarat dan Ketentuan Pembelian Barang (versi Bahasa Indonesia) SCHOTT Igar Glass Syarat dan Ketentuan Pembelian Barang (versi Bahasa Indonesia) Syarat dan ketentuan pembelian barang ini akan mencakup semua barang dan jasa yang disediakan oleh PT. SCHOTT IGAR GLASS

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI USAHA PARIWISATA BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI USAHA PARIWISATA BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL SUB BIDANG SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS JENJANG KOMPETENSI OPERATOR 2018

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL SUB BIDANG SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS JENJANG KOMPETENSI OPERATOR 2018 X SKEMA SERTIFIKASI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL SUB BIDANG SISTEM INFORASI GEOGRAFIS OPERATOR 1. Latar Belakang 1.1. Undang-undang Nomor 4 tahun 2011 tentang Informasi Geospasial mengamanatkan bahwa informasi

Lebih terperinci

Pedoman Umum Akreditasi dan Sertifikasi Ekolabel

Pedoman Umum Akreditasi dan Sertifikasi Ekolabel Pedoman KAN 800-2004 Pedoman Umum Akreditasi dan Sertifikasi Ekolabel Komite Akreditasi Nasional KATA PENGANTAR Pedoman ini diperuntukkan bagi semua pihak yang berkepentingan dengan penerapan Skema Sertifikasi

Lebih terperinci

Penerapan skema sertifikasi produk

Penerapan skema sertifikasi produk LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK CHEMPACK BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI E-mail : lspro_chempack@yahoo.com LSPr-021-IDN Penerapan skema sertifikasi produk Sub kategori

Lebih terperinci

AGRO-BASED INDUSTRY CERTIFICATION SERVICES

AGRO-BASED INDUSTRY CERTIFICATION SERVICES PANDUAN PROSES SERTIFIKASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008, SERTIFIKASI SISTEM HACCP, DAN SERTIFIKASI SISTEM MANAJEMEN KEAMANAN PANGAN ISO 22000:2005 AGRO-BASED INDUSTRY CERTIFICATION SERVICES BALAI

Lebih terperinci

KAN-G-XXX Nomor terbit: 1 Mei 2013

KAN-G-XXX Nomor terbit: 1 Mei 2013 PANDUAN LEMBAGA INSPEKSI DALAM RANGKA MELAKUKAN KAJIAN KESESUAIAN (GAP ANALYSIS) DOKUMENTASI SISTEM MUTU OPERASIONAL INSPEKSI TERHADAP STANDAR ISO/IEC 17020:2012 1. PENDAHULUAN 1) Panduan Kajian Kesesuaian

Lebih terperinci

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU -1- LAMPIRAN VII PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU 1. Lingkup Sistem Manajemen

Lebih terperinci

DP INFORMASI KAN MENGENAI PROSEDUR AKREDITASI JANUARI 2004

DP INFORMASI KAN MENGENAI PROSEDUR AKREDITASI JANUARI 2004 DP.01.02 INFORMASI KAN MENGENAI PROSEDUR AKREDITASI JANUARI 2004 Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia Gedung Manggala Wanabakti, Blok IV, Lt. 4 Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan,

Lebih terperinci

TERM AND CONDITION JOGJAMICE.COM

TERM AND CONDITION JOGJAMICE.COM TERM AND CONDITION JOGJAMICE.COM Persyaratan dan Ketentuan penggunaan Sistem Jogjamice.com wajib dibaca baik bagi partner ( mitra ) maupun user ( pengguna ) dan setiap pengguna tunduk dan menerima setiap

Lebih terperinci

SOP-6 PENELAAHAN MUTU. Halaman 1 dari 12

SOP-6 PENELAAHAN MUTU. Halaman 1 dari 12 SOP-6 PENELAAHAN MUTU Halaman 1 dari 12 Histori Tanggal Versi Pengkinian Oleh Catatan 00 Halaman 2 dari 12 KETENTUAN 1.1 Penelaahan Mutu dilakukan untuk memastikan pelaksanaan kerja oleh Penilai telah

Lebih terperinci

Pedoman KAN KLASIFIKASI KETIDAKSESUAIAN

Pedoman KAN KLASIFIKASI KETIDAKSESUAIAN Pedoman KAN KLASIFIKASI KETIDAKSESUAIAN 1. Pendahuluan Untuk mengharmonisasikan hasil asesmen laboratorium yang dilaksanakan oleh KAN, diperlukan Pedoman tentang Klasifikasi Ketidaksesuaian. Pedoman KAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA PEMILIK HUTAN HAK

PEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA PEMILIK HUTAN HAK Lampiran 3.3. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.5/VI-BPPHH/2014 Tanggal : 14 Juli 2014 Tentang : Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) TIPE PENERANGAN JALAN UMUM (PJU)

SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) TIPE PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) 2016 LSP ENERGI TERBARUKAN SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) TIPE Skema Sertifikasi Teknisi Pemasangan PLTS Tipe PJU dikembangkan oleh Komite Skema Sertifikasi

Lebih terperinci

PROSEDUR MUTU LSPro-BBIA

PROSEDUR MUTU LSPro-BBIA Halaman : 1 dari 7 1. RUANG LINGKUP Prosedur ini merinci proses Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda SNI (SPPT SNI). 2. DEFINISI Tidak ada. 3. TANGGUNG JAWAB Manajer Operasi bertanggung jawab terhadap keseluruhan

Lebih terperinci

PERLUASAN DAN PENGURANGAN RUANG LINGKUP SERTIFIKAT

PERLUASAN DAN PENGURANGAN RUANG LINGKUP SERTIFIKAT 1. RUANG LINGKUP Prosedur ini menguraikan tanggung jawab dan metode yang digunakan ABICS dalam mengendalikan proses perluasan dan pengurangan ruang lingkup Sertifikat yang dimohon oleh Klien. 2. DEFINISI

Lebih terperinci

Sistem manajemen mutu Persyaratan

Sistem manajemen mutu Persyaratan SNI ISO 9001-2008 Standar Nasional Indonesia Sistem manajemen mutu Persyaratan ICS 03.120.10 Badan Standardisasi Nasional SNI ISO 9001-2008 Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iv Pendahuluan... vi 0.1

Lebih terperinci

Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi. SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi AUDITOR Energi

Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi. SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi AUDITOR Energi Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi AUDITOR Energi Skema sertifikasi Kompetensi Auditor Energi merupakan skema sertifikasi yang dikembangkan

Lebih terperinci

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK, PROSES, JASA. Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK, PROSES, JASA. Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia DPLS 04 rev.3 SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK, PROSES, JASA Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia Gedung Menara Thamrin Lt. 11 Jl. MH Thamrin Kav.3,

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pelaksanaan Audit Internal

Manual Prosedur Pelaksanaan Audit Internal Manual Prosedur Pelaksanaan Audit Internal Laboratorium Biosains Universitas Brawijaya Malang 2012 Manual Prosedur Audit Internal Laboratorium Biosains Universitas Brawijaya Kode Dokumen : 000xx 05004

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK (P2TL)

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK (P2TL) SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK (P2TL) 1. Latar Belakang 1.1 Tenaga teknik yang bekerja di bidang ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI USAHA PARIWISATA BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI USAHA PARIWISATA BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI USAHA PARIWISATA PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI USAHA PARIWISATA

Lebih terperinci

Menetapkan : PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KESESUAIAN - PERSYARATAN UMUM LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

Menetapkan : PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KESESUAIAN - PERSYARATAN UMUM LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 1 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KESESUAIAN - PERSYARATAN UMUM LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN

Lebih terperinci

Sistem manajemen mutu Persyaratan

Sistem manajemen mutu Persyaratan Standar Nasional Indonesia Sistem manajemen mutu Persyaratan ICS 03.120.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iv Pendahuluan... vi 0.1 Umum... vi 0.2 Pendekatan proses...

Lebih terperinci

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan

Lebih terperinci

Pedoman KAN 403-2011 Penilaian Kesesuaian Ketentuan umum penggunaan tanda kesesuaian berbasis SNI dan/atau regulasi teknis

Pedoman KAN 403-2011 Penilaian Kesesuaian Ketentuan umum penggunaan tanda kesesuaian berbasis SNI dan/atau regulasi teknis Pedoman KAN 403-2011. Penilaian Kesesuaian Ketentuan umum penggunaan tanda kesesuaian berbasis SNI dan/atau regulasi teknis Komite Akreditasi Nasional Pedoman KAN 403-2011 Daftar isi Kata pengantar...ii

Lebih terperinci

PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Pedoman ini diterbitkan oleh Sekretariat KNAPPP Alamat:

Lebih terperinci

Penerapan skema sertifikasi produk

Penerapan skema sertifikasi produk LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK CHEMPACK BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI E-mail : lspro_chempack@yahoo.com LSPr-021-IDN Penerapan skema sertifikasi produk Sub kategori

Lebih terperinci

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI ORGANIK. Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI ORGANIK. Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia DPLS 20 SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI ORGANIK Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia Gedung 1 Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Lt. 14 Jl.

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN INSTALASI BIOGAS KONSTRUKSI SERAT KACA UNTUK PEMBAKARAN SKALA RUMAH TANGGA

SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN INSTALASI BIOGAS KONSTRUKSI SERAT KACA UNTUK PEMBAKARAN SKALA RUMAH TANGGA 2016 LSP ENERGI TERBARUKAN SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN INSTALASI BIOGAS KONSTRUKSI SERAT KACA UNTUK PEMBAKARAN SKALA RUMAH TANGGA Skema Sertifikasi Teknisi Pemasangan Instalasi Biogas Konstruksi

Lebih terperinci

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Halaman : 1 dari 5 1.0 Tujuan Sebagai petunjuk pelaksanaan proses penambahan, pengurangan, penangguhan dan pembatalan ruang lingkup sertifikat. 2.0 Ruang Lingkup Mencakup tanggung jawab dan metode yang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DAA 4.1 ahap Persiapan Pada tahap persiapan ini, perusahaan telah membentuk tim ISO dan mengadakan pelatihan-pelatihan yang bersifat umum untuk memahami konsep dasar sistem

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 42/Permentan/SM.200/8/2016 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA SEKTOR PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

kami. Apabila pekerjaan cetak tidak bersponsor, maka anda harus membayar biaya cetak langsung ke toko percetakan. KETENTUAN PENGGUNAAN

kami. Apabila pekerjaan cetak tidak bersponsor, maka anda harus membayar biaya cetak langsung ke toko percetakan. KETENTUAN PENGGUNAAN KETENTUAN PENGGUNAAN Selamat Datang di REVOPRINT! Terima kasih telah menggunakan layanan yang disediakan oleh diri kami sendiri, PT Revo Kreatif Indonesia (REVOPRINT), dengan alamat terdaftar kami di Kemang

Lebih terperinci

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008 Checklist Audit Mutu ISO 9001:2000 Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008 :2008 4. 4.1 4.1 4.1 Sistem Manajemen Mutu Persyaratan Umum Apakah organisasi menetapkan dan mendokumentasikan sistem manajemen mutu

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Audit Internal Audit ini meliputi semua departemen. Coordinator audit/ketua tim audit ditentukan oleh Manajemen Representative dan kemudian ketua tim audit menunjuk tim

Lebih terperinci

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK PT QUALIS INDONESIA

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK PT QUALIS INDONESIA SURAT PERJANJIAN TENTANG SERTIFIKAT PRODUK... NO.:.../ SNI -... Pada hari ini...tanggal...bulan... tahun...kami yang bertanda tangan dibawah ini : 1... : bertindak untuk dan atas nama Lembaga Sertifikasi

Lebih terperinci