SIMPULAN DAFTAR PUSTAKA
|
|
- Yanti Susanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa total biaya rata-rata pada industri tahu bakso di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang dalam satu bulan adalah sebesar Rp ,45. Penerimaan industri tahu bakso di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang rata-rata per bulan yang diperoleh sebesar Rp ,00. Keuntungan rata-rata yang diperoleh industri tahu bakso sebesar Rp ,55 per bulan. B/C rasio usaha industri tahu bakso di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang adalah sebesar 9,98, sehingga usaha industri tahu bakso menguntungkan dan layak untuk dijalankan. Faktor-faktor (variabel) yang secara bersama-sama berpengaruh terhadap keuntungan industri tahu bakso di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang adalah harga jual, biaya produksi, biaya promosi, jumlah produksi dan volume penjualan. Faktor yang secara individu berpengaruh nyata terhadap keuntungan industri tahu bakso di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang adalah harga jual, biaya produksi, jumlah produksi dan volume penjualan. Sedangkan faktor-faktor yang tidak berpengaruh adalah biaya promosi. Saran yang dapat diberikan yaitu sebaiknya pengusaha industri tahu bakso dapat lebih mengoptimalkan lagi penggunaan biaya Sebaiknya pengusaha industri tahu bakso dapat lebih menekan lagi penggunaan biaya produksi untuk menghasilkan tahu bakso dengan harga jual yang lebih menguntungkan dengan disertai peningkatan kualitas. Contohnya dengan memberi penambahan isi daging bakso maupun dengan pemilihan bahan baku tahu yang baik. Para pengusaha industri tahu bakso di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang dapat memanfaatkan pengaruh sisa penjualan dari volume penjualan dengan cara melakukan pengolahan lebih lanjut pada sisa penjualan tahu bakso, seperti pembuatan keripik tahu bakso. Sehingga masih dapat menghasilkan penerimaan dan menambah keuntungan. DAFTAR PUSTAKA Arifin, J Cara Cerdas Menilai Kinerja Perusahaan Berbasis Komputer. Gramedia. Jakarta. Boone, L dan David L. Kurtz, PengantarBisnis, Edisi 1, TerjemahanFadrinsyah Anwar, Emil Salim, Kusnedi, Jilid 2. Erlangga. Jakarta. Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian Perdagangan Kabupaten Semarang Data Industridan UMKM Kabupaten Semarang. DinasKoperasi, UMKM, dan Perindustrian Perdagangan. Kabupaten Semarang. Juang, BM Analisis Usaha Industri Tahu Skala Rumah Tangga dan Industri Kecil di Kabupaten Klaten. Skripsi S1 Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Saputro, B. Agus Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Keuntungan Pengusaha Tahu Tempe Studi Kasus Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah). Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. Surakarta Sudarsono Pengantar Ekonomi Mikro. LP3ES. Jakarta.
2 besar perusahaan mengejar sejumlah sasaran profitabilitas dalam strategi penetapan harganya.para pemasar mengerti bahwa laba diperoleh dari selisih pendapatan dan beban. Selain itu berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Juang (2004) diketahui bahwa harga jual produk dapat mempengaruhi variabel keuntungan. Variabel biaya produksi tahu bakso menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,020 dengan demikian maka nilai probanilitas signifikansi lebih kecil dari α = 5% (0,05) yang berarti H 0 ditolak dan H i diterima, artinya variabel biaya produksi tahu bakso secara individu berpengaruh nyata terhadap keuntungan industri tahu bakso di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang. Nilai koefisiensi biaya produksi industri tahu baksoadalah negatif sebesar 0,396 yang berarti setiap adanya peningkatan biaya produksi 1% akan menurunkan keuntungan sebesar 0,39%. Hal ini sesuai dengan pendapat Arifin (2007) yang mengatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi keuntungan adalah biaya produksi. Variabel biaya promosi tahu bakso menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,590 dengan demikian maka nilai probabilitas signifikansi lebih besar dari α = 5% (0,05) yang berarti H 0 diterima dan H i ditolak, artinya variabel biaya promosi bakso secara individu tidak berpengaruh nyata terhadap keuntungan industri tahu bakso di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang. Promosi yang dilakukan oleh para pengusaha industri tahu bakso hanya berupa pemasangan baliho depan tempat berjualan. Berdasarkan hasil analisis uji t, variabel jumlah produksi industri tahu bakso menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,033 dengan demikian maka nilai probabilitas signifikansi lebih besar dari α = 5% (0,05) yang berarti H 0 ditolak dan H i diterima, artinya variabel jarak ke sumber bahan baku industri tahu bakso secara individu berpengaruh nyata terhadap keuntungan industri tahu bakso di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang. Variabel volume penjualan industri tahu bakso menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,012 dengan demikian maka nilai probabilitas signifikansi lebih kecil dari α = 5% (0,05) yang berarti H 0 ditolak dan H i diterima, artinya variabel volume penjualan industri tahu bakso secara individu berpengaruh nyata terhadap keuntungan industri tahu bakso di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang. Nilai koefisien industri tahu bakso adalah positif sebesar 6,370 yang berarti setiap penambahan outlet 1% akan meningkatkan keuntungan industri tahu bakso sebesar 6,37%. Kepemilikan outlet dapat menunjang penjualan tahu bakso sehingga apabila semakin banyak tahu bakso yang terjual maka keuntungan yang diperoleh juga semakin besar.
3 Tabel 10. B/C RasioIndustri Tahu Bakso di Kecamatan Ungaran Barat dan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang No Uraian Rata-rata Per Pengusaha (Rp) 1 Keuntungan ,55 2 Total Biaya ,45 B/C Rasio 9,98 Sumber :Analisis Data Primer, 2014 Tabel menunjukkan bahwa profitabilitas atau tingkat keuntungan dari usaha industri tahu bakso di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang dalam satu bulan Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Keuntungan Industri Tahu Bakso di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang Berdasarkan hasil analisis menggunakan regresi linear diperoleh persamaan : Y=-5, ,177X 1 0,396X 2 + 4,883X 3 +5,554X 5 +6,370X 6... (5) Y adalah keuntungan industri tahu bakso (rupiah/bulan), X 1 adalah harga jual produk (Rp/biji), X 2 adalah biaya produksi (Rp/bulan), X 3 adalah biaya promosi (Rp/bulan), X 5 adalah jumlah produksi (biji/bulan), X 6 adalah volume penjualan produksi (biji/bulan). Hasil dari analisis regresi yang dilakukan menunjukan bahwa nilai Adjusted R 2 yaitu 73,7% dan hanya ada 1 variabel bebas individual yang tidak signifikan. Nilai VIF seluruh variabel bebas berada kurang dari 10, sehingga hal ini menunjukan bahwa dalam model yang digunakan tidak terjadi multikolinearitas. Pengujian ada atau tidaknya korelasi, dilakukan dengan menggunakan Durbin Watson. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui nilai Durbin Watson yaitu sebesar 2,15 sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model yang digunakan tidak terjadi autokorelasi karena nilai tersebut berada diantara 1,48 < d < 2,52. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa titik-titik yang ada dalam diagram menyebar diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk pola tertentu, hal ini berarti model yang digunakan tidak terdapatheterokedastisitas. adalah sebesar 9,98. Usaha ini termasuk dalam kriteria menguntungkan, karena memiliki nilai B/C rasio lebih dari (>) 1 dan layak untuk dijalankan. Berdasarkan hasil uji F diperoleh nilai signifikansi/probabilitas lebih kecil dari pada α pada tingkat kepercayaan 95%. Hal ini menunjukan bahwa semua variabel yang diamati yaitu variabel harga jual, sisa penjualan, biaya produksi, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja produksi, biaya tenaga kerja produksi, jumlah tenaga kerja, jarak ke sumber bahan baku dan variabel dummy keberadaan outlet secara bersamasama berpengaruh nyata terhadap keuntungan industri tahu bakso di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang. Berdasarkan hasil analisis uji t, variabel harga jual tahu bakso menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,001 dengan demikian maka nilai probabilitas signifikansi lebih kecil dari α = 1% (0,01) yang berarti H 0 ditolak dan H i diterima, artinya variabel harga jual tahu bakso secara individu berpengaruh nyata terhadap keuntungan industri tahu bakso di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang. Nilai koefisien regresi harga jual tahu bakso positif sebesar 17,177 sehingga apabila terjadi peningkatan harga jual sebesar 1% maka keuntungan akan bertambah 17,17%. Harga jual tahu bakso di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang memiliki harga tertinggi sebesar Rp ,00 dan harga terendah sebesar Rp ,00. Keberadaan variabel harga jual yang berpengaruh terhadap keuntungan industri tahu bakso di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang sesuai dengan teori Boone dan Kurtz (2002) dimana sebagian
4 Tabel 8. Rata-rata Penjualan per Bulan, Harga/Biji dan Penerimaan per Bulan Industri Tahu Bakso di Kecamatan Ungaran Barat dan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang No. Uraian Per Responden 1. Rata-rata Penjualan (biji) Rata-rata Harga/Biji (Rp) Rata-rata penerimaan (Rp) Sumber : Analisis Data Primer, 2014 Berdasarkan tabel dapat diketahui untuk harga jual paling rendah adalah bahwa rata-rata penjualan tahu bakso seharga Rp 1.500,00 per biji. selama satu bulan sebesar biji dengan harga rata-rata per biji sebesar Rp Keuntungan Keuntungan yang diperoleh dari usaha 1.860,00 sehingga penerimaan yang industri tahu bakso merupakan diperoleh dari usaha industri tahu bakso di selisihantara penerimaan dengan biaya Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang rata-rata sebesar Rp ,00. Harga jual tahu bakso per biji di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang yang paling total. Untuk mengetahui besarnya rata-rata keuntungan usaha industri tahu bakso di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang dapat dilihat dari tabel di bawah ini. tinggi adalah sebesar Rp 2.700,00 dan Tabel 9. Rata-rata Keuntungan per Bulan Industri Tahu Bakso di Kecamatan Ungaran Barat dan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang No Uraian Rata-rata Per Industri (Rp) 1 Penerimaan ,00 2 Total Biaya ,45 Keuntungan ,55 Sumber :Analisis Data Primer, 2014 Tabel menunjukkan bahwa penerimaan rata-rata per bulan industri tahu bakso di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang adalah sebesar Rp ,00 dengan total biaya yang dikeluarkan rata-rata sebesar Rp ,45. Sehingga rata-rata keuntungan yang diperoleh setiap industri tahu bakso adalah sebesar Rp ,55. Keuntungan yang diterima oleh industri tahu bakso di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang antara lain dipengaruhi oleh perbedaan jumlah produk yang dijual, harga, dan biaya yang dikeluarkan. Semakin banyak produk yang dihasilkan dengan biaya yang rendah dan semakin tinggi harga produk maka keuntungan yang diperoleh akan semakin besar. B/C Rasio B/C Rasio merupakan hasil bagi antara keuntungan usaha dengan total biaya yang dinyatakan dalam persen. Untuk mengetahui besarnya profitabilitas dari usaha indusri tahu bakso di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang dapat dilihat pada tabel 10.
5 Tabel 6. Rata-rata Biaya Variabel per Bulan Industri Tahu Bakso di Kecamatan Ungaran Barat dan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang No Jenis Biaya Variabel Rata-rata (Rp/bulan) Prosentase (%) 1. Bahan Baku ,19 2. Bahan Pelengkap ,03 3. Bahan Bakar ,35 4. Pengemasan ,95 5. Transportasi ,48 Jumlah ,00 Sumber : Analisis Data Primer, 2014 Rata-rata biaya variabel yang dikeluarkan oleh pengusaha industri tahu bakso sebesar Rp ,00.Rata-rata biaya untuk bahan baku yang dikeluarkan oleh pengusaha industri tahu bakso dalam sebulan adalah Rp ,00 (76,19%).Rata-rata biaya bahan pelengkap yang dikeluarkan oleh pengusaha tahu bakso selama satu bulan sebesarrp ,00 (12,03% ). Untuk biaya bahan bakar per bulan rata-rata para pengusaha industri tahu bakso mengeluarkan Rp ,00 yaitu untuk penggunaan bahan bakar kompor gas. Biaya pengemasan rata-rata yang dikeluarkan per bulan untuk proses produksi tahu bakso sebesar Rp ,00. Biaya transportasi ratarata yang dikeluarkan selama satu bulan adalah sebesar Rp ,00 merupakan biaya yang paling kecil prosentasenya dari biaya variabel yaitu sebesar 0,48%. Total Biaya Biaya total (TC) meru pakan keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan, yaitu merupakan penjumlahan dari biaya tetap dan biaya variabel (Sudarsono, 1986). Industri tahu bakso memiliki biaya total adalah hasil dari penjumlahan seluruh biaya tetap dan biaya variabel yang dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 7. Rata-rata Total Biaya per Bulan Industri Tahu Bakso di Kecamatan Ungaran Barat dan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang No. Jenis Biaya Total Rata-rata Biaya Total Prosentase (%) (Rp/bulan) 1. Biaya tetap ,45 1,16 2. Biaya variabel ,00 98,84 Jumlah ,45 100,00 Sumber :Analisis Data Primer, 2014 Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa total biaya rata-rata yang dikeluarkan oleh industri tahu bakso di Kecamatan Ungaran selama satu bulan adalah sebesar Rp ,45. Biaya terbesar yang dikeluarkan dalam usaha industri tahu bakso berasal dari biaya variabel yaitu sebesar Rp ,00 (88,86%). Hal ini disebabkan penggunaan biaya variabel lebih rutin daripada biaya tetap yaitu berupa tahu dan daging sapi giling yang setiap harinya digunakan untuk produksi industri tahu bakso. Penerimaan Penerimaan industri tahu bakso merupakan perkalian antara total produk yang terjual dengan harga per satuan produk yaitu biji dalam kurun waktu satu bulan pada saat penelitian. Penerimaan dari usaha industri tahu bakso dapat dilihat pada tabel berikut:
6 Tabel 4. Sumber Modal Industri Tahu Bakso di Kecamatan Ungaran Barat dan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang No. Uraian Jumlah (Responden) Prosentase (%) Modal sendiri Pinjaman Bank ,00 0 Jumlah ,00 Sumber : Analisis Data Primer, 2014 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa keseluruhan pengusaha industri tahu bakso di Kecamatan Ungaran memilih modal sendiri yaitu sebanyak 20 orang dengan alasan karena para pengusaha lebih suka menjalankan usahanya dengan mengumpulakan modal terlebih dahulu dari penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan sebelumnya baru kemudian dijadikan sumber modal usaha. Biaya Tetap Biaya tetap terdiri dari biaya penyusutan dan biaya bunga modal investasi. Biaya penyusutan peralatan dan biaya bunga investasi sebenarnya tidak benar-benar dikeluarkan oleh produsen, tetapi karena dalam penelitian ini menggunakan konsep keuntungan, maka biaya ini harus diperhitungkan. Rata-rata biaya tetap dapat dilihat pada tabel 5berikut ini. Tabel 5. Rata-rata Biaya Tetap per Bulan Industri Tahu Bakso dikecamatan Ungaran Barat dan Kecamatan Ungaran TimurKabupaten Semarang No. Jenis Biaya Tetap Rata-rata (Rp/Bulan) Prosentase (%) 1. Penyusutan peralatan ,68 4, Bunga modal investasi Sewa tempat Tenaga kerja Listrik dan air , , , ,00 5,57 2,67 82,42 4,47 Jumlah ,45 100,00 Sumber : Analisis Data Primer, 2014 Tabel menunjukkan bahwa sumber biaya tetap usaha industri tahu bakso terbesar berasal dari biaya tenaga kerja sebesar Rp ,80, kemudian bunga modal investasi yaitu sebesar Rp ,77 (5,57%). Para pengusaha industri tahu bakso tidak melakukan peminjaman modal, namun dalam perhitungan bunga modal investasi digunakan suku bunga Bank Jateng (Jawa Tengah) bulan Maret 2014 sebesar 7,27% per tahun. Biaya penyusutan rata-rata yang dikeluarkan oleh para pengusaha industri tahu bakso di Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang yaitu sebesar Rp ,68 (4,86 %). Biaya listrik dan air yang dikeluarkan Rp ,00 (4,47%) dan biaya tetap yang palin kecil adalah biaya untuk sewa tempat yaitu berupa outlet sebesar Rp ,00 (2,67%). Biaya Variabel Biaya variabel adalah biaya yang digunakan dalam industri tahu bakso yang besarnya berubah-ubah secara proporsional terhadap kuantitas output yang dihasilkan. Rata-rata biaya variabel usaha pembuatan tahu bakso di Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini.
7 rata-rata lama pendidikan formal yang telah ditempuh oleh pengusaha industri tahu bakso di Kecamatan Ungaran adalah 12 tahun atau setara dengan tingkat SMA (Sekolah Menengah Atas). Jumlah rata-rata anggota keluarga pengusaha industri tahu bakso di Kecamatan Ungaran sebanyak lima orang. Jumlah anggota keluarga yang ikut aktif dalam usaha industri tahu bakso rata-rata hanya dua orang. Industri tahu bakso di Kecamatan Ungaran mulai berkembang pesat beberapa tahun terakhir, hal ini terbukti dari lamanya pengalaman usaha yang dimiliki oleh para pengusaha yaitu rata-rata berkisar 7 tahun. Sedangkan alasan responden dalam menjalankan usaha industri tahu bakso dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini. Tabel 2.Alasan Mengusahakan Industri Tahu Bakso di Kecamatan UngaranBarat dan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang No Alasan Usaha Jumlah (Responden) Prosentase (%) Tidak mempunyai pekerjaan lain Lebih menguntungkan dari usaha lain Usaha warisan ,00 65,00 0 Total ,00 Sumber: Analisis Data Primer, 2014 Tabeldi atas menunjukkan bahwa usaha pembuatan tahu bakso di Kecamatan Ungaran banyak dipilih oleh para responden sebagai usaha yang lebih menguntungkan dari usaha lain. Hal ini terlihat dari prosentase alasan mengusahakan sebesar 65% dimana selain karena proses pembuatannya yang mudah responden merasa dapat menerima untung lebih besar dari usaha lain. Responden yang mengusahakan usaha tahu bakso karena tidak ada pekerjaan lain sebanyak 7 orang (35%). Karena tidak mempunyai pekerjaan, maka mereka mencoba mengembangkan usaha industri ini untuk mendapatkan penghasilan. Tabel 3. Status Usaha Industri Tahu Bakso di Kecamatan Ungaran Barat dan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang No. Status Usaha Jumlah (Responden) Prosentase (%) Utama Sampingan ,00 25,00 Jumlah ,00 Sumber: Analisis Data Primer, 2014 Tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu sebesar 15 responden (75%) menjadikan usaha industri tahu bakso ini sebagai usaha utama karena mampu untuk menopang kebutuhan hidup sehari-hari. Sedangkan sebanyak lima responden (25%), usaha industri tahu bakso hanya sebagai pekerjaan sampingan yang dapat memberikan tambahan penghasilan. Selain itu, usaha industri tahu bakso menjadi usaha sampingan karena responden sudah memiliki pekerjaan tetap yaitu sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) ataupun pegawai swasta. Modal Usaha Pembuatan Tahu Bakso Usaha industri tahu bakso membutuhkan modal yang jumlahnya tidak terlalu banyak. Pada dasaranyasumber modal tersebut dapat berasal dari modal sendiri atau modal pinjaman dari bank.
8 industri atau berarti seluruh populasi dijadikan sampel penelitian. Metode Analisis Data Untuk menghitung nilai total biaya pada usaha pengolahan industri tahu bakso adalah penjumlahan dari nilai total biaya tetap (TFC) dan nilai biaya variabel (TVC) yang digunakan dalam kegiatan produksi. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut : TC = TFC + TVC...(1) TC adalah biaya total usaha tahu bakso (Rp/bulan), TFC adalah total biaya tetap usaha tahu bakso (Rp/bulan), dan TVC adalah total biaya variabel usaha tahu bakso (Rp/bulan). Untuk menghitung penerimaan diperoleh dengan mengalikan jumlah kemasan yang dihasilkan (terjual) dengan harga tahu bakso tersebut. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut : TR = Q x P...(2) TR adalah penerimaan total usaha (Rp/bulan), Q adalah jumlah tahu bakso yang dihasilkan ( biji), dan P adalah harga tahu bakso per biji (Rupiah). Keuntungan usaha adalah selisih antara penerimaan dengan biaya yang secara matematis dirumuskan sebagai berikut: π = TR-TC...(3) π adalah keuntungan industri tahu bakso (Rp/bulan), TR adalah penerimaan total industri tahu bakso (Rp/bulan), dan TC adalah biaya total industri tahu bakso (Rp/bulan). Untuk menganalisis beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keuntungan industri tahu bakso di Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang digunakan persamaan regresi linear yaitu : Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + β 6 X 6...(4) Y adalah keuntungan industri tahu bakso (rupiah/bulan), X 1 adalah harga jual produk (Rp/biji), X 2 adalah biaya produksi, X 3 adalah biaya promosi, X 4 adalah biaya distribusi, X 5 adalah jumlah produksi dan X 6 adalah volume penjualan.αadalah konstanta, dan β 1 -β 12 adalah koefisien regresi masing-masing variabel. Adapun pengujian model yang dilakukan meliputi Uji Koefisien Determinasi (R 2 ), Uji F dan Uji t. Selain itu juga dilakukan uji terhadap asumsi klasik yang meliputi uji multikolinieritas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. HASIL DAN PEMBAHASAN Identitas Responden Industri Tahu Bakso Karakteristik dari responden meliputi umur responden, lama pendidikan, lama usaha, jumlah anggota keluarga, jumlah anggota keluarga yang terlibat dalam produksi, jumlah keberadaan outlet, jarak ke sumber bahan baku, status usaha dan alasan usaha yang dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1. Identitas Responden Industri Tahu Bakso di Kecamatan UngaranBarat dan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang No. Uraian Rata-rata per Responden 1. Umur responden (th) Lama pendidikan (th) Lama usaha (th) 7 4. Jumlah anggota keluarga (orang) 5 5. Jumlah anggota keluarga yang terlibat dalam produksi (orang) 2 6. Jumlah keberadaan outlet 1 7. Jarak ke sumber bahan baku (km) 2 Sumber : Analisis Data Primer, 2014 Tabel 1 menunjukan bahwa umur rata-rata pengusaha industri tahu bakso di KecamatanUngaran adalah 42 tahun yang berarti termasuk dalam usia produktif. Setiap pengusaha memiliki tingkat pendidikan yang berbeda-beda sehingga
9 PENDAHULUAN Kegiatan usaha yang umumnya banyak dilakukan oleh masyarakat dengan memanfaatkan potensi daerah adalah usaha pengolahan makanan. Usaha ini cocok untuk dilakukan oleh berbagai lapisan masyarakat yang ingin merintis usaha mandiri karena umumnya modal yang diperlukan relatif terjangkau. Selain itu, target pasar untuk hasil olahan makanan juga sangat luas, sehingga mudah untuk membidik konsumen sesuai dengan produk yang dihasilkan. Produk olahan tahu pada industri pangan dari Kabupaten Semarang salah satunya adalah tahu bakso. Kecamatan Ungaran sebagai ibukota Kabupaten Semarang merupakan daerah yang dikenal sebagai sentra produksi industri tahu bakso. Walaupun mayoritas industri tahu bakso tersebut dijalankan oleh industri rumah tangga ataupun industri kecil menengah, para pengusaha tahu bakso di Kecamatan Ungaran sangat memperhatikan keamanan produksi tahubakso untuk dikonsumsi. Salah satunya dengan menghindari penggunaan boraxyang berbahaya bagi tubuh. Tahu bakso yang diproduksi dalam kemasan siap masak dapat bertahan maksimal 5 hari dengan perlakuan suhu rendah. Pengusaha industri tahu bakso di Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang memasarkan produknya masih dalam lingkup Kabupaten Semarang. Semakin banyaknya pesaing dari daerah yang sama mengharuskan pengusaha indutri tahu bakso di Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang untuk memperhatikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keuntungan dari usahanya. Menurut Arifin (2007) suatu industri atau perusahaan secara umum memiliki tujuan untuk mendapatkan laba atau keuntungan yang merupakan salah satu ukuran kesuksesan dalam mengelola perusahaan yang bersangkutan. Keuntungan atau laba dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti biaya, harga jual, dan volume penjualan produk. Keberadaan faktor tersebut perlu diperhatikan dalam menjalankan usaha industri karena akan mempengaruhi pengelolaan usaha secara berkelanjutan. Oleh sebab itu, penelitian tentang hubungan antara beberapa faktor yang mempengaruhi keuntunganpada industri tahu bakso di Ungaran Barat dan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang perlu dilakukan. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis, sedangkan teknik pelaksanaannya menggunakan teknik survey. Jenis dan Sumber Data Data primer yang digunakan dalam penelitian ini meliputi identitas responden, penerimaan, serta data-data lain yang menunjang tujuan penelitian mengenai beberapa faktor yang diduga mempengaruhi keuntungan industri rumah tangga tahu bakso di Ungaran Kabupaten Semarang.Data sekunder diperoleh daridinas Koperasi, UMKM, Perindustriandan Perdagangan Kabupaten Semarang dan Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Semarang. Penentuan Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dipilih secara purposiveberada di Kecamatan Ungaran Barat dan Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang dengan pertimbangan kedua kecamatan tersebut memiliki jumlah unit usaha industri pembuatan tahu bakso terbanyak 9 Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindag Kabupaten Semarang, 2012). Kecamatan Ungaran Barat dan Kecamatan Ungaran Timur memiliki jumlahprodusen industri tahu bakso terbanyak yaitu sebanyak 13 unit dan 7 unit sehingga total keseluruhan 20 unit di Kecamatan Ungaran. Pengambilan Responden Berdasarkan jumlah populasi industri tahu bakso yang ada di Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang, maka penelitian ini mengambil sampel sebanyak 20 unit
10 ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN INDUSTRI TAHU BAKSO DI KECAMATAN UNGARAN KABUPATEN SEMARANG Alfitri Dian Pangastuti, Minar Ferichani, Emi Widiyanti Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta Jl. Ir. Sutami No.36 A Kentingan Surakarta Telp./Fax (0271) a.pangastuti@gmail.com. Telp Abstract : The study aims to determine the amount of cost, revenue and profit of the tahu bakso industry, as well as the influence of several factors on profit tahu bakso industry. The basic method is descriptive analysis and implementation using survey techniques. The study was conducted in District Ungaran, Semarang regency. Determination of the location of the sample area to considerations made these districts have the highest number of tahu bakso industry in Semarang Regency. The selection of the sample using census technique, which has 20 tahu bakso industry. Methods of data analysis using the calculation cost, revenue, profit and regression analysis on several factors that affect profits. The analysis showed that the average total cost of tahu bakso industry is Rp 125,926, per month, average revenue received Rp 138,495, per month so average tahu bakso industry profit out in District Ungaran Semarang Regency is Rp 12,568, per month. B/C ratio of the tahu bakso industry are at 9,98 and thus it is said to run a profitable and viable. Factors (variables) that together had same effect on industry profits out meatballs in District Ungaran Semarang Regency is the selling price factor, production cost, cost of promotion, production quantit and selling quantity. Individual factors that significantly affect tahu bakso industry profits out in District Ungaran Semarang Regency is the selling price factor, production cost, cost of promotion, production quantit and selling quantity. Factor that was not significantly affect tahu bakso industry profits was cost of promotion. Keyword : Influence, Profit of Industry, Tahu Bakso Abstrak : Penelitian bertujuan mengetahui besarnya biaya, penerimaan dan keuntungan dari industri tahu bakso, serta besarnya pengaruh beberapa faktor terhadap keuntungan industri tahu bakso. Metode dasar penelitian ini adalah deskriptif analisis dan pelaksanaannya menggunakan teknik survey. Penelitian dilakukan di Kecamatan Ungaran Barat dan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang. Penentuan lokasi yang dijadikan daerah sampel dengan pertimbangan kecamatan tersebut memiliki jumlah industri tahu bakso terbanyak di Kabupaten Semarang. Pemilihan sampel menggunakan teknik sensus yang berjumlah 20 industri tahu bakso. Metode analisis data menggunakan perhitungan biaya, penerimaan, keuntungan dan analisis regresi pada beberapa faktor yang mempengaruhi keuntungan. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata - rata total biaya industri tahu bakso adalah Rp ,45 per bulan, rata - rata penerimaan yang diperoleh sebesar Rp ,00 per bulan sehingga rata rata keuntungan industri tahu bakso di Kecamatan Ungaran Barat dan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang adalah Rp ,55 per bulan. B/C rasio industri tahu bakso adalah sebesar 9,98 sehingga usaha tersebut dikatakan menguntungkan dan layak dijalankan. Faktor faktor (variabel) yang secara bersama sama berpengaruh terhadap keuntungan industri tahu bakso di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang adalah faktor harga jual produk, biaya produksi, biaya pomosi, jumlah produksi, dan volume penjualan. Faktor yang secara individu berpengaruh secara nyata terhadap keuntungan industri tahu bakso di Kecamatan Ungaran Barat dan Kecamatan Ungaran Timur adalah harga jual produk, biaya produksi, jumlah produksi dan volume penjualan mempengaruhi keuntungan industri tahu bakso. Faktor yang tidak berpengaruh nyata terhadap kentungan industri tahu bakso adalah faktor biaya promosi. Kata Kunci : Pengaruh, Keuntungan Industri, Tahu Bakso
ANALISIS USAHA PADA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO
ANALISIS USAHA PADA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO Suryanto, Mohd. Harisudin, R. R. Aulia Qonita Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta
Lebih terperinciKONSUMSI RUMAH TANGGA PADA KELUARGA SEJAHTERA DAN PRA SEJAHTERA DI KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR
KONSUMSI RUMAH TANGGA PADA KELUARGA SEJAHTERA DAN PRA SEJAHTERA DI KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR Nurul Annisa Prias Kusuma Wardani, Suprapti Supardi, Wiwit Rahayu Program Studi Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciANALISIS USAHA PEMBESARAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) PADA KARAMBA JARING APUNG DI KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI
ANALISIS USAHA PEMBESARAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) PADA KARAMBA JARING APUNG DI KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI Hesty Suryanti, Minar Ferichani, dan Suprapto Program Studi Agribisnis Universitas
Lebih terperinciI. METODE PENELITIAN. A. Metode Dasar Penelitian
A. Metode Dasar Penelitian I. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Metode deskriptif analitis merupakan metode yang bertujuan untuk mendeskripsikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Karakteristik Pembudidaya dan Keragaan Kegiatan Budidaya Ikan di KJA Jatiluhur
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Pembudidaya dan Keragaan Kegiatan Budidaya Ikan di KJA Jatiluhur Karakteristik pembudidaya ikan KJA di Jatiluhur dilihat dari umur, pengalaman dan pendidikan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Penelitian Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu di Desa Wonoanti. Pengambilan sampel Desa dilakukan dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu sistem kondisi, suatu
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Mohamad Nazir (2005:54) metode deskriptif adalah suatu metode dalam
Lebih terperinciSTUDI KOMPARATIF USAHA SALE PISANG GORENG DAN KERIPIK PISANG DI KABUPATEN GROBOGAN
STUDI KOMPARATIF USAHA SALE PISANG GORENG DAN KERIPIK PISANG DI KABUPATEN GROBOGAN Denok Setia Pratiwi, Sugiharti Mulya Handayani, Emi Widiyanti Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TAHU DI KOTA PEKANBARU
ANALISIS EFISIENSI DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TAHU DI KOTA PEKANBARU Arif Budiman, Jum atri Yusri, Ermi Tety Agriculture faculty of Universitas Riau arifbudiman_agb08@yahoo.com (085278306914) ABSTRACT
Lebih terperinciPengaruh Jumlah Kredit dan Suku Bunga Terhadap Pendapatan Usaha Mikro di BRI Unit Kabila
Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah Vol. 1. 3, Januari-Maret 2014 ISSN: 2338-4603 Pengaruh Jumlah Kredit dan Suku Bunga Terhadap Pendapatan Usaha Mikro di BRI Unit Kabila Amir Halid, Ria
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI AGROINDUSTRI TAHU BAKSO DI KECAMATAN UNGARAN, KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI
ANALISIS EFISIENSI AGROINDUSTRI TAHU BAKSO DI KECAMATAN UNGARAN, KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI Oleh: Alifian Adi Fathoni H0812012 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 i ANALISIS EFISIENSI
Lebih terperinciAGUS PRANOTO
ANALISIS USAHA PENGGILINGAN PADI DI DESA RAMBAH BARU KECAMATAN RAMBAH SAMO KABUPATEN ROKAN HULU ARTIKEL ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2013 sampai dengan Juni 2013 di Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu (Lampiran 1), Pemilihan lokasi penelitian
Lebih terperinciANALISIS NILAI TAMBAH PADA INDUSTRI ABON DAN DENDENG SAPI DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA
ANALISIS NILAI TAMBAH PADA INDUSTRI ABON DAN DENDENG SAPI DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA Arista Heny Untari, Eny Lestari, Erlyna Wida Riptanti Program Studi Agribisnis Universitas Sebelas Maret E-mail:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Dalam penelitian ini penentuan tempat penelitian secara purpose
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penentuan tempat penelitian secara purpose (sengaja) yaitu Kabupaten Ngawi, dengan pertimbangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta Jawa Barat, dengan waktu pelaksanaan pengumpulan data pada bulan Juni sampai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Usahatani tembakau sendiri merupakan salah satu usahatani yang memiliki
22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Tembakau merupakan salah satu tanaman yang memberikan kontribusi besar kepada negara Indonesia yaitu sebagai salah satu penghasil devisa negara. Usahatani
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI INDUSTRI KECIL DI KABUPATEN KERINCI Oleh : Hadi Ismanto, Efrizal Syofyan, Yulhendri ABSTRACT
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI INDUSTRI KECIL DI KABUPATEN KERINCI Oleh : Hadi Ismanto, Efrizal Syofyan, Yulhendri ABSTRACT This study aims to analyze and determine the effect of: (1) working
Lebih terperinciHasil rata-rata (Rp/PT) , , ,04
Tabel 4. Rata-rata Penerimaan, Biaya, dan Pendapatan Usahatani Jamur Kuping per Periode Tanam di Kabupaten Sukoharjo No. 1. 2. 3. Uraian Penerimaan usahatani Biaya usahatani Pendapatan usahatani Hasil
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan dengan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat enam variabel
37 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang digunakan untuk pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan untuk menjelaskan sifat dari hubungan tertentu,
Lebih terperinciANALISIS NILAI TAMBAH PADA INDUSTRI ABON AMPEL DI KABUPATEN BOYOLALI. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Program Studi Agrobisnis
ANALISIS NILAI TAMBAH PADA INDUSTRI ABON AMPEL DI KABUPATEN BOYOLALI Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Program Studi Agrobisnis Oleh : Triana Yuliastuti H0305041 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT PENDAPATAN PEDAGANG PERANTARA SALAK PONDOH DI KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN
ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN PEDAGANG PERANTARA SALAK PONDOH DI KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN Sri Rejeki, Suprapti Supardi, Sugiharti Mulya Handayani, Program Studi Agribisnis Universitas Sebelas Maret
Lebih terperinciANALISIS PROFITABILITAS USAHATANI PADI SAWAH BERDASARKAN LUAS PENGUASAAN LAHAN DI KECAMATAN BANYUURIP KABUPATEN PURWOREJO JURNAL PENELITIAN
ANALISIS PROFITABILITAS USAHATANI PADI SAWAH BERDASARKAN LUAS PENGUASAAN LAHAN DI KECAMATAN BANYUURIP KABUPATEN PURWOREJO JURNAL PENELITIAN Oleh : ALMIRA YUMNA DESTINANDA NIM : 23040113190056 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciANALISIS CURAHAN WAKTU DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA INDUSTRI KERIPIK SALAK DI KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN
ANALISIS CURAHAN WAKTU DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA INDUSTRI KERIPIK SALAK DI KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN Dian Rahmawati, Sri Marwanti, Aulia Qonita Program Studi Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciPERFORMANSI NILAI TAMBAH KEDELAI MENJADI TAHU DI KABUPATEN SAMBAS
99 Buana Sains Vol 12 No 1: 99-103, 2012 PERFORMANSI NILAI TAMBAH KEDELAI MENJADI TAHU DI KABUPATEN SAMBAS Muhsina, S. Masduki dan A A. Sa diyah PS. Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Tribhuwana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan cara metode survey. Metode penelitian kuantitatif
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan cara metode survey. Metode penelitian kuantitatif adalah
Lebih terperinciFAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS LAHAN DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI BERDASARKAN KELEMBAGAAN LAHAN DI DUKUH SRIBIT LOR DESA SRIBIT KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN Skripsi Untuk memenuhi
Lebih terperinciBPS Klaten Klaten dalam Angka BPS Klaten : Klaten Klaten dalam Angka BPS Klaten : Klaten
BPS Klaten. 2001. Klaten dalam Angka 2001. BPS Klaten : Klaten. 2006. Klaten dalam Angka 2006. BPS Klaten : Klaten. 2011. Klaten dalam Angka 2010. BPS Klaten : Klaten. 2012. Klaten dalam Angka 2011. BPS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni penelitian yang menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil analisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. belum mampu memenuhi kebutuhan hidup sebagian besar petani di Indonesia. Hal
18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Indonesia merupakan negara agraris yang mana sebagian besar dari penduduknya bekerja disektor pertanian. Namun, sektor pertanian ini dinilai belum mampu
Lebih terperinciNo. Uraian Rata-rata/Produsen 1. Nilai Tambah Bruto (Rp) ,56 2. Jumlah Bahan Baku (Kg) 6.900,00 Nilai Tambah per Bahan Baku (Rp/Kg) 493,56
No. Uraian Rata-rata/Produsen 1. Nilai Tambah Bruto (Rp) 3.405.545,56 2. Jumlah Bahan Baku (Kg) 6.900,00 Nilai Tambah per Bahan Baku (Rp/Kg) 493,56 Tabel 11. Rata-rata Nilai Tambah per Tenaga Kerja Industri
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN INDUSTRI MEBEL DI KOTA SURAKARTA
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN INDUSTRI MEBEL DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL PETERNAK SAPI PESERTA KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI (KKPE) DAN MANDIRI DI KABUPATEN MAGELANG
ANALISIS FINANSIAL PETERNAK SAPI PESERTA KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI (KKPE) DAN MANDIRI DI KABUPATEN MAGELANG Financial analysis from participants cattle ranchers of credit security food and energy
Lebih terperinciUSAHA PENGOLAHAN IKAN TAWES PRESTO DI PESISIR WADUK GAJAH MUNGKUR KABUPATEN WONOGIRI
117 Buana Sains Vol 8 No 2: 117-122, 2008 USAHA PENGOLAHAN IKAN TAWES PRESTO DI PESISIR WADUK GAJAH MUNGKUR KABUPATEN WONOGIRI Eri Yusnita Arvianti 1,2) dan Pandoyo 2,3) 1) PS Agribisnis, Fak. Pertanian,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pulahenti, Kecamatan Sumalata, Kabupaten Gorontalo Utara. Waktu penelitian dilaksanakan selama tiga bulan yaitu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan kejadian-kejadian atau
A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan kejadian-kejadian atau gejala-gejala
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik yaitu metode yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang
Lebih terperinciANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu
J. Agroland 22 (2) : 169-174, April 2015 ISSN : 0854 641X E-ISSN : 2407 7607 ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises
Lebih terperinciANALISIS KEUNTUNGAN PENGRAJIN TAHU (Studi Kasus Industri Rumah Tangga di Kecamatan Telaga)
ANALISIS KEUNTUNGAN PENGRAJIN TAHU (Studi Kasus Industri Rumah Tangga di Kecamatan Telaga) Kasmin R. Lasena 1), Dr Amir Halid. SE, M.Si 2), Amelia Murtisari SP. M.Sc 3) JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciANALISIS PROFITABILITAS USAHA TAHU PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KOTA PALU
e-j. Agrotekbis 5 (2) : 238-242, April 2017 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PROFITABILITAS USAHA TAHU PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KOTA PALU Profitability Analysis of Tofu Business in Tofu Afifah Industry Palu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. probiotik maupun non probiotik oleh peternak, dimulai dari pembesaran bibit
47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Usaha ternak ayam adalah usaha yang membudidayakan ayam ras pedaging probiotik maupun non probiotik oleh peternak, dimulai dari pembesaran
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan
BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan topik penulisan dalam rangka penyusunan laporan dari suatu penelitian.
Lebih terperinciPENGARUH TINGKAT PERPUTARAN KAS, KOMPOSISI PENDANAAN, UMUR OPERASIONAL, DAN TINGKAT PERTUMBUHAN JUMLAH
PENGARUH TINGKAT PERPUTARAN KAS, KOMPOSISI PENDANAAN, UMUR OPERASIONAL, DAN TINGKAT PERTUMBUHAN JUMLAH NASABAH PADA PROFITABILITAS BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KABUPATEN BADUNG Ni Luh Oka Wahyuni 1 I Wayan
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS TENAGA KERJA, BANTUAN MODAL USAHA DAN TEKNOLOGI TERADAP PRODUKTIVITAS KERJA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI JIMBARAN
E-Jurnal EP Unud, 2 [2] : 102-107 ISSN: 2303-0178 PENGARUH KUALITAS TENAGA KERJA, BANTUAN MODAL USAHA DAN TEKNOLOGI TERADAP PRODUKTIVITAS KERJA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI JIMBARAN Ni Wayan
Lebih terperinciANALISIS USAHA KARAK (STUDI KASUS DESA GADINGAN KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO) SKRIPSI. Oleh: Nurul Khotimah H
ANALISIS USAHA KARAK (STUDI KASUS DESA GADINGAN KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO) SKRIPSI Oleh: Nurul Khotimah H 0813137 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2017 i ANALISIS USAHA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Permintaan Beras di Kabupaten Kudus. Faktor-Faktor Permintaan Beras. Analisis Permintaan Beras
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Permintaan Beras di Kabupaten Kudus Faktor-Faktor Permintaan Beras Harga barang itu sendiri Harga barang lain Jumlah penduduk Pendapatan penduduk Selera
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. B. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi. manufaktur. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, ada
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan sektor manufaktur yang sudah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta mempublikasikan laporan
Lebih terperinciPengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Nokia di Kota Denpasar
845 Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Nokia di Kota Denpasar I Putu Agus Purnama Adi Putra 1 I Wayan Santika 2 1 Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan terhadap pedagang bakso mangkal dan pedagang bakso keliling di Kota Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan dengan alasan
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PANGSA PENGELUARAN PANGAN RUMAH TANGGA PETANI DI KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PANGSA PENGELUARAN PANGAN RUMAH TANGGA PETANI DI KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI Oleh MALINDA APTIKA RACHMAH PROGRAM STUDI S1 AGRIBISNIS FAKULTAS PETERNAKAN
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. dilapangan serta menggali fakta-fakta yang berkaitan dengan analisis nilai tambah
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif yaitu dengan mendiskripsikan, memaparkan dan menganalisis kondisi objektif dilapangan serta menggali
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA Rosalina Berliani, Dyah Mardiningsih, Siwi Gayatri Program Studi
Lebih terperinciInfluence The Amount Of Credit And The Interest Rate On The Income Of Micro Customers In BRI Units Kabila
Influence The Amount Of Credit And The Interest Rate On The Income Of Micro Customers In BRI Units Kabila Delvi Suleman, Amir Halid, Ria Indriani Majoring in Agribusiness, Agricultural, State Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Petanahan dan Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen.
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini berada di dua kecamatan, yaitu di Kecamatan Petanahan dan Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen. Metode yang digunakan dalam
Lebih terperinciPARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI DALAM PROGRAM PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN (P2KP) DI KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO
PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI DALAM PROGRAM PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN (PKP) DI KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO Riska Yulianti, Agung Wibowo, Arip Wijianto Program Studi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung saat ini atau
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode dasar yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yang merupakan suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena
Lebih terperinciANALISIS PROFITABILITAS USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER DENGAN POLA KEMITRAAN DI KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL
1 ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER DENGAN POLA KEMITRAAN DI KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL Profitability Analysis of Livestock Broiler Business with Partnership Pattern in the
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kerja sama usaha ternak ayam broiler
18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pemikiran Kerja sama usaha ternak ayam broiler Perternak sebagai plasma Perusahaan sebagai inti Kecamatan Gunung Pati Menyediakan: Lahan, kandang, tenaga kerja,
Lebih terperinciPENDAPATAN USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH RAKYAT DI KECAMATAN NGANCAR KABUPATEN KEDIRI
PENDAPATAN USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH RAKYAT DI KECAMATAN NGANCAR KABUPATEN KEDIRI Sapta Andaruisworo Email : saptaandaruisworo@gmail.com Nur Solikin Email : gatotkoco.80@gmail.com Abstrak : Tujuan penelitian
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari: 1. Data laporan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN USAHATANI TERNAK AYAM PEDAGING DI KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULON PROGO
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN USAHATANI TERNAK AYAM PEDAGING DI KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULON PROGO Titis Krismadita, Sutarto, Arip Wijianto Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR JIMBARAN, KELURAHAN JIMBARAN
E-Jurnal EP Unud, 2 [6] : 277-283 ISSN: 2303-0178 ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR JIMBARAN, KELURAHAN JIMBARAN Wuri Ajeng Chintya Ida Bagus Darsana Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis dengan mnggunakan metode survei, yaitu pengambilan sampel dalam waktu yang sama dengan menggunakan
Lebih terperinciANALISIS PROFITABILITAS USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA RASA DI KOTA PALU
e-j. Agrotekbis 4 (3) : 356-360, Juni 2016 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PROFITABILITAS USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA RASA DI KOTA PALU Analysis of Profitability Kacang Goyang in Prima Rasa Industry
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dalam penelitian ini akan memberikan informasi mengenai variabel-variabel yang digunakan, seperti Profitabilitas, Debt to EquityRatio
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif Data a. Profil Lembaga Keuangan Syariah ASRI Tulungagung Lembaga Keuangan Syariah Amanah Syariah Islam merupakan lembaga keuangan
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TAPE SINGKONG DI KOTA PEKANBARU
1 ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TAPE SINGKONG DI KOTA PEKANBARU ANALYSIS OF INCOME AND VALUE ADDED OF CASSAVA TAPAI AGROINDUSTRY IN PEKANBARU CITY Ari Nurhayati Praptiwi 1, Ermi Tety
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1. Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014. Pemilihan perusahaan manufaktur sebagai
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN
BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1. Analisis Perhitungan pada Variabel Independen 4.1.1. Analisis Price to Book Value (PBV) Price to Book Value berfokus pada nilai ekuitas perusahaan. Price to Book
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan indeks Kompas 100 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dipilihnya Bursa Efek Indonesia sebagai tempat
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: DIKA WAHYUNINGTYAS B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BANK SYARIAH DAN SUKU BUNGA DEPOSITO BANK UMUM TERHADAP JUMLAH SIMPANAN DEPOSITO MUDHARABAH (Studi Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2013) NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Febuari 2016,
11 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Febuari 2016, Penelitian dilaksanakan di kandang perusahaan Bapak Suyatno Farm di
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk
28 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasiona Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut merupakan Statistik Deskriptif variabel dependen dan variabel. Tabel 4.1
46 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berikut merupakan Statistik Deskriptif variabel dependen dan variabel independen. Tabel 4.1 Sumber : output SPSS Dari tabel diatas dapat
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Perputaran Modal Kerja, Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang, Leverage, Profitabilitas. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Banyak faktor-faktor yang dapat mempengaruhi profitabilitas, beberapa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data pada variabel-variabel penelitian yang digunakan
Lebih terperinci: Baglog, Productivity, Multiple linear regression analysis
ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA WANITA PADA USAHA PEMBUATAN BAGLOG JAMUR KUPING DI KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO Siska Wahyu Wijayanti, Sapja
Lebih terperinciNasrul Hidayat et al., Determinasi Analisis Pengaruh Tenaga Kerja Modal dan Wilayah Pemasran Terhadap... ABSTRAK
Analisis Pengaruh Tenaga Kerja, Modal dan Wilayah Pemasaran Terhadap Keuntungan Pedagang Komoditas Pertanian di Kecamatan Randuagung Kabupaten Lumajang (Analysis Of The Influence of Labor Capital and Marketing
Lebih terperinciELASTISITAS PERMINTAAN BERAS ORGANIK DI KOTA MEDAN
ELASTISITAS PERMINTAAN BERAS ORGANIK DI KOTA MEDAN Cut Risty T.B 1), Iskandarini 2), dan Rahmanta Ginting 3) 1) Alumni Fakultas Pertanian USU 2) dan 3) Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Lebih terperinciDAMPAK KENAIKAN HARGA DAGING SAPI TERHADAP KONSUMSI DAGING SAPI DI KOTA MEDAN
DAMPAK KENAIKAN HARGA DAGING SAPI TERHADAP KONSUMSI DAGING SAPI DI KOTA MEDAN Irma Yusnita Hasibuan* ), Salmiah** ), Sinar Indra Kesuma** ) * ) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciANALISIS PROFITABILITAS USAHA PENGOLAHAN KEDELAI PADA IRT TASIK GARUT DI KABUPATEN LEBONG
ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PENGOLAHAN KEDELAI PADA IRT TASIK GARUT DI KABUPATEN LEBONG (PROFITABILITY ANALISYS OF SOYBEANS PROSSESING IN HOUSEHOLD INDUSTRY OF TASIK GARUT IN LEBONG DISTRICT) Reswita
Lebih terperinciANALISIS PERBEDAAN BIAYA, PENDAPATAN DAN RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE ANTARA PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DENGAN MODAL PINJAMAN
ANALISIS PERBEDAAN BIAYA, PENDAPATAN DAN RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE ANTARA PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DENGAN MODAL PINJAMAN (Studi Kasus di Kecamatan Banjar Kota Banjar) Oleh: Ani Sulistiani 1,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kudus. Dipilihnya Koperasi karyawan tersebut sebagai obyek penelitian karena
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Sebagaimana diketahui bahwa koperasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Koperasi karyawan PT. Nojorono Tobacco International Tbk di Kudus. Dipilihnya
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM BOILER DI KECAMATAN MOYUDAN SLEMAN
Agros Vol.17 No.2, Juli 2015: 214-221 ISSN 1411-0172 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM BOILER DI KECAMATAN MOYUDAN SLEMAN ANALYSIS OF LIVESTOCK REVENUE AND FEASIBILITY BROILER CHICKENS
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Pengambilan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) di
III. METODE PENELITIAN A. Teknik Pengambilan Sampel 1. Lokasi Penelitian Pengambilan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) di desa Bolorejo kecamatan Kauman kabupaten Tulungagung, sebab
Lebih terperinciKata kunci: Pengaruh Biaya Promosi, Biaya Bina Produksi dan Saluran Distribusi Biaya Dari Penjualan.
ANALISIS PENGARUH BIAYA PROMOSI, BIAYA PENGEMBANGAN PRODUKSI, BIAYA SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP PENJUALAN PADA PT POLIPLAS MAKMUR SANTOSA UNGARAN Siti Rochmah Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu
Lebih terperinciPenelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis. melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive),
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive),
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Perumnas Simalingkar Medan, Telp/Fax (061)
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi, Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang gunakan dalam penelitian ini menggunakan desain asosiatif kausal, yaitu penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa
BAB III METODE PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Jenis data yang dipakai adalah data sekunder, berupa data-data laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH SIMPANAN WAJIB ANGGOTA DAN PINJAMAN ANGGOTA TERHADAP SISA HASIL USAHA ANGGOTA
ANALISIS PENGARUH SIMPANAN WAJIB ANGGOTA DAN PINJAMAN ANGGOTA TERHADAP SISA HASIL USAHA ANGGOTA (Studi Kasus : Koperasi Perempuan Nuansa Mandiri Kota Semarang Tutup Buku Rapat Anggota Tahun 2016) SKRIPSI
Lebih terperinciVII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN AGRIBISNIS PADA KOPERASI BAYTUL IKHTIAR
VII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN AGRIBISNIS PADA KOPERASI BAYTUL IKHTIAR 7.1. Karakteristik Umum Responden Responden penelitian ini adalah anggota Koperasi Baytul Ikhtiar yang sedang memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian berupa perusahaan ritel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011-2015. Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com dan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NAIK TURUNNYA HARGA CABAI MERAH MENURUT PENDAPAT PETANI DI KABUPATEN SITUBONDO
FAKTORFAKTOR YANG MEMPENGARUHI NAIK TURUNNYA HARGA CABAI MERAH MENURUT PENDAPAT PETANI DI KABUPATEN SITUBONDO (Studi Kasus di Desa Arjasa, Kec. Arjasa, Kab. Situbondo) Oleh : Yoki Hendra Sugiarto*), Yohanes
Lebih terperinciSTRUKTUR PASAR DAN ANALISIS USAHA INDUSTRI TEMPE SKALA RUMAH TANGGA DI KABUPATEN PURWOREJO
STRUKTUR PASAR DAN ANALISIS USAHA INDUSTRI TEMPE SKALA RUMAH TANGGA DI KABUPATEN PURWOREJO Siti Muslimatun, Dyah Panuntun Utami, dan Uswatun Hasanah Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Perusahaan yang
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI PADA KELOMPOK TANI PATEMON II DI DESA PATEMON KECAMATAN TLOGOSARI KABUPATEN BONDOWOSO
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI PADA KELOMPOK TANI PATEMON II DI DESA PATEMON KECAMATAN TLOGOSARI KABUPATEN BONDOWOSO Kiki Diantoro 1, M. Sunarsih 2, Djoko Soejono 3 1) Alumni Mahasiswa Jurusan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan auditan yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskripsi Data 1. Analisis Return On Equity (ROE) Return On Equity (ROE) merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba bersih. Semakin tinggi rasio ini
Lebih terperinci