PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI DALAM PROGRAM PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN (P2KP) DI KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO
|
|
- Suharto Budiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI DALAM PROGRAM PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN (PKP) DI KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO Riska Yulianti, Agung Wibowo, Arip Wijianto Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta Jl. Ir. Sutami No.6 A Kentingan Surakarta 576 Telp./Fax (7) riskay59@gmail.com HP : Abstract : This research aims to examine the factors that influence the participation of women farmers, examine the participation of women farmers, and analyze the relationship between the factors that affect participation with the participation of women farmers in the program PKP in District Nguter Sukoharjo. The basic method of research is quantitative research with survey techniques. The method of determining the location was purposively in District Nguter. The sampling method with proportional random sampling. Data taken in this research is primary data and secondary data by interviewing, observation, and documentation. Data analysis using Spearman rank correlation analysis (r s ).The results showed that the factors that affect the participation of the majority are in the category of very high that non-formal education, the majority are in the high category, age, income, social and economic environment as well as in a category is that membership status and formal education. The participation of women farmers in the program PKP majority are included in the category very high. There is a very significant between membership status, nonformal education, and social environment with the level of participation of members of women farmers in PKP program. There is a significant relationship between income and the level of participation of members of women farmers in PKP program. There was no significant relationship between age, formal education, and economic environment with the level of participation of members of women farmers in PKP program. Keyword : Participation, PKP Program, Women Farmer s Group Member s Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi wanita tani, mengkaji partisipasi wanita tani, dan menganalisis hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi dengan partisipasi wanita tani dalam program PKP di Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini dirancang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik survei. Metode penentuan lokasi dilakukan secara purposive di Kecamatan Nguter. Metode pengambilan sampel dengan proportional random sampling. Data yang diambil dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis korelasi rank spearman (r s ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi mayoritas berada dalam kategori sangat tinggi yaitu pendidikan non formal, mayoritas berada dalam kategori tinggi yaitu umur,pendapatan, lingkungan sosial dan lingkungan ekonomi serta berada dalam kategori sedang yaitu status keanggotaan dan pendidikan formal. Partisipasi wanita tani dalam program PKP mayoritas termasuk dalam kategori sangat tinggi. Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara status keanggotaan, pendidikan non formal,dan lingkungan sosial dengan tingkat partisipasi anggota kelompok wanita tani dalam program PKP. Terdapat hubungan yang signifikan antara pendapatan dan tingkat partisipasi anggota kelompok wanita tani dalam program PKP. Terdapat hubungan yang tidak signifikan antara umur, pendidikan formal,dan lingkungan ekonomi dengan tingkat partisipasi anggota kelompok wanita tani dalam program PKP. Kata Kunci: Anggota Kelompok Wanita Tani, Partisipasi, Program PKP.
2 PENDAHULUAN Di era globalisasi, isu yang selalu berkembang adalah tentang pangan. Menurut data FAO dalam Darmawan () yang menyebutkan bahwa lebih dari 8 juta orang di dunia, terutama di negara berkembang, tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan dan gizi pokok. Meskipun produksi pangan meningkat, kendala pada akses pangan dan pendapatan yang tidak memadai untuk membeli pangan sehingga mengancam ketahanan pangan. Menurut UU No. 8 tahun tentang pangan menjelaskan bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia yang dijamin dalam UUD RI 95. Munculah konsep ketahanan pangan yang menjadi trend pembangunan pertanian masa kini. Sejalan dengan ketahanan pangan Menteri Pertanian mengeluarkan Permentan No. Tahun 9 tentang gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (PKP) Berbasis Sumber Daya Lokal. Kegiatan ini diwujudkan melalui kegiatan: optimalisasi pemanfaatan pekarangan, model pengembangan pangan pokok lokal, sosialisasi dan promosi. Adanya Program PKP disambut baik oleh pemerintah Kabupaten Sukoharjo. Dibuktikan dengan melaksanakan beberapa kegiatan yang terkait dengan program PKP salah satunya di Kecamatan Nguter yang sasaran - nya ialah Kelompok Wanita Tani (KWT). Program PKP tidak lepas dari peran Kelompok Wanita Tani, hal ini karena wanita memiliki peran lebih dalam menjamin terpenuhinya pangan dan gizi di tingkat keluarga. Partisipasi wanita tani dalam program PKP sangat diperlukan, karena mereka merupakan pelaksana utama dari program tersebut. Program dapat terlaksana karena adanya partisipasi dari wanita tani. Berdasarkan penjelasan tersebut maka peneliti meneliti tentang Partisipasi Anggota Kelompok Wanita Tani dalam Program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan di Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo. Tujuan dilakukannya penelitian ini ialah : () Mengkaji faktor faktor yang mempengaruhi partisipasi wanita tani dalam program PKP di Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo. () Mengkaji tingkat partisipasi wanita tani dalam program PKP di Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo. () Menganalisis hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi wanita tani dengan tingkat partisipasi wanita tani dalam program PKP di Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode dasar kuantitatif yang dilaksanakan dengan teknik survei. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive di Kecamatan Nguter yang terdiri dari desa, yaitu Desa Serut, Desa Celep, Desa Jangglengan. Pengambilan sampel sebanyak
3 responden dari 5 unit anggota populasi anggota kelompok PKP ditentukan dengan menggunakan metode proportional random sampling. Data primer dan data sekunder diambil dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Untuk mengukur faktor yang mempengaruhi partisipasi wanita tani dan tingkat partisipasi dalam Program PKP digunakan rumus lebar interval. Untuk menganalisis hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi wanita tani dengan tingkat partisipasi wanita tani dalam Program PKP digunakan uji Korelasi Rank Spearman (r s ) (Siegel, 99) dengan rumus sebagai berikut : rs =...() Dimana rs: koefisien Korelasi Rank Spearman, di: selisih rangking dari variabel X dan Y, N : jumlah anggota sampel HASIL DAN PEMBAHASAN Faktor Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi yang dikaji dalam penelitian ini meliputi umur, status keanggotaan, pendidikan non formal, pendidikan formal, pendapatan, lingkungan sosial dan lingkungan ekonomi. Tabel. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Faktor yang mempengaruhi Partisipasi. Umur - Sangat tinggi Status Keanggotaan Pengurus utama Sangat tinggi Pengurus tambahan Anggota Aktif Anggota Pasif. Pendidikan Non Formal Mengikuti - kali Sangat tinggi Mengikuti 7-9 kali Mengikuti - 6 kali Mengikuti - kali. Pendidikan Formal Tamat Perguruan Sangat tinggi Tamat SLTA/SMA/SMK Tamat SMP Tamat SD 5. Pendapatan Mencukupi dan bisa menabung Sangat tinggi Mencukupi Kurang mencukupi Tidak mencukupi 6. Lingkungan Sosial Sangat tinggi 7. Lingkungan Ekonomi Sangat tinggi Sumber : Analisis Data Primer 5 Kategori Skor Jumlah (orang) 6,8,5 6,7 8,76,5 5 8,75 6,8,5 6,7 8,76,5 5 8, Persentase (%), 7,5,,5,5, 6,5 5, 65,, 5, 7,5 7,5 6, 5,,5 5, 7,5, 65, 5, 5, 6,5,5
4 Umur Umur adalah lama responden hidup pada saat penelitian dilakukan. Faktor umur berada pada kategori tinggi yaitu mayoritas responden berusia - tahun. Ini berarti mayoritas responden masuk dalam usia produktif. Usia responden yang masih produktif mempunyai semangat yang lebih besar untuk mengikuti program PKP dibandingkan usia yang non produktif. Status Keanggotaan Status keanggotaan ialah posisi atau jabatan wanita tani dalam kelompok. Status keanggotaan termasuk dalam kategori sedang artinya mayoritas responden memiliki status keanggotaan sebagai anggota aktif. Hal ini berarti mayoritas responden yang merupakan anggota aktif akan lebih memahami kelompok dibandingkan anggota pasif sehingga mereka lebih terlibat dalam program PKP dibandingkan anggota pasif. Pendidikan Non Formal Pendidikan non formal ialah pendidikan yang diperoleh di luar pendidikan formal yang dilihat dari frekuensi wanita tani mengikuti penyuluhan dalam satu tahun. Pendidikan non formal responden berada pada kategori sangat tinggi. Hal ini berarti mayoritas responden mengikuti penyuluhan sebanyak - kali dalam satu tahun. Ini dapat terjadi karena setiap ada penyuluhan penyuluh selalu menanggapi keluhan wanita tani terkait program PKP dengan baik dan selalu menyemangati wanita tani untuk terus menjalankan program PKP. Pendidikan Formal Pendidikan formal yaitu pendidikan yang diperoleh responden dari bangku sekolah yang penyelenggaraannya tersusun dalam kurikulum yang terorganisir. Pendidikan formal termasuk dalam kategori sedang yaitu mayoritas responden berpendidikan tamat SMP. Hal ini berarti sebagian besar responden telah menempuh pendidikan selama 9 tahun. Kondisi ini terjadi karena responden tidak memiliki biaya yang cukup untuk meneruskan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi dan masih kurangnya kesadaran tentang pentingnya pendidikan serta sarana prasarana pendidikan yang masih terbatas. Pendapatan Pendapatan ialah tingkat kecukupan pemenuhan kebutuhan keluarga responden dari kegiatan usaha tani dan non usaha tani dalam satu bulan. Pendapatan responden termasuk dalam kategori tinggi yang artinya mayoritas responden memiliki pendapatan yang mampu untuk mencukupi kebutuhan seharihari. Pendapatan responden dapat mencukupi karena sebagian besar responden mampu menjual hasil dari kegiatan pemanfaatan pekarangan. Lingkungan sosial Lingkungan sosial yaitu keadaan sekitar kelompok wanita tani yang dapat mempengaruhi kerjasamanya dalam program PKP. Lingkungan sosial responden termasuk dalam kategori tinggi. Ini berarti penyuluh, pengurus dan anggota KWT sering memberikan saran dan ajakan terkait pelaksanaan program PKP. Kemampuan
5 5 penyuluh dalam memberikan informasi mudah diterima karena penyuluh selalu mendampingi dalam setiap kegiatan kelompok wanita tani dan selalu menyemangati anggota kelompok wanita tani untuk melaksanakan program PKP. Lingkungan Ekonomi Lingkungan ekonomi ialah kekuatan ekonomi yang ada dalam masyarakat yang secara langsung dapat menghambat atau mendorong dalam memanfaatkan jasa dari program PKP. Lingkungan ekonomi responden berada pada kategori tinggi artinya lembaga pemasaran dan sarana prasarana yang menunjang kegiatan Program PKP tersedia. Kondisi modal kelompok pun mencukupi karena setiap ada pertemuan anggota selalu menyisihkan uangnya untuk iuran kas kelompok. Anggota kelompok wanita tani sering memanfaatkan modal yang diberikan oleh program PKP untuk pembelian polybag, pupuk, bibit, obat-obatan, jaring tanaman dan sarana yang menunjang kegiatan PKP. Partisipasi Wanita Tani dalam Program PKP di Kecamatan Nguter Partisipasi wanita tani dalam program PKP di Kecamatan Nguter meliputi partisipasi dalam tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pemantauan dan evaluasi, dan tahap pemanfaatan hasil. Berikut Tabel mengenai empat tahapan partisipasi tersebut beserta partisipasi totalnya: Tabel. Partisipasi Anggota Kelompok Wanita Tani dalam Program PKP di Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo. Tahap Partisipasi Kategori Skor Jumlah (orang) Prosentase (%). Perencanaan Sangat 6,8 6,,5 6,7 9 7,5 8,76,5 5,5 5 8,75. Pelaksanaan Sangat 6 7,5 9 7,5 7 9, 6. Pemantauan dan Evaluasi Sangat ,5, 7 9,5 6.Pemanfaatan Hasil Sangat 6,8-55,,5 6,7 7,5 8,76,5,5 5 8,75 5.Partisipasi Total Sangat Sumber : Analisis Data Primer 5 Partisipasi Tahap Perencanaan Partisipasi pada tahap perencanaan yaitu keikutsertaan responden dalam menyusun perencanaan kegiatan dalam program PKP. Partisipasi pada tahap perencanaan berada pada 58,8 7 5, 58,7,6 5, 8, ,5,5, kategori tinggi. Ini berarti responden mengetahui tujuan terkait program PKP dan selalu hadir dalam rapat perencanaan kegiatan terkait dengan program PKP. Selain itu, responden juga sering mengajukan usul atau saran di dalam rapat
6 6 perencanaan. Usul atau saran yang diajukan responden juga sering diterima/digunakan sebagai hasil keputusan. Partisipasi pada tahap perencanaan yang tergolong tinggi dalam program PKP ini berdampak pada pelaksanaan program yang cukup optimal. Partisipasi Tahap Pelaksanaan Partisipasi responden pada tahap pelaksanaan yaitu keikutsertaan wanita tani dalam kegiatan-kegiatan program PKP. Partisipasi responden pada tahap ini termasuk dalam kategori tinggi. Hal itu berarti bahwa sebagian besar anggota telah mengikuti lebih dari kegiatan optimalisasi pemanfaatan pekarangan yang meliputi pengembangan pekarangan anggota, demplot kelompok, pengadaan kebun bibit serta pengembangan menu BSA dari hasil pekarangan. Kemudian kegiatan sosialisasi dan promosi program yang meliputi gerakan kampanye, lomba cipta menu pangan BSA, pameran diversifikasi pangan serta penyebaran informasi terkait program PKP. Alasan anggota mengikuti kegiatan kelompok terkait dengan program PKP ialah karena keinginan dari anggota itu sendiri karena mereka sadar bahwa adanya kegiatan tersebut sangat membantu dalam mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari khususnya dalam hal konsumsi pangan, sehingga sangat bermanfaat bagi anggota. Partisipasi responden yang tinggi pada tahap pelaksanaan akan berdampak pada tercapainya tujuan dari program PKP sehingga menunjang keberhasilan program PKP. Partisipasi Tahap Pemantauan dan Evaluasi Partisipasi responden pada tahap pemantauan dan evaluasi yaitu keikutsertaan wanita tani dalam memberikan tanggapan dan penilaian dari kegiatan kelompok wanita tani terkait program PKP. Partisipasi responden pada tahap ini tergolong sangat tinggi. Artinya mayoritas responden selalu hadir dalam rapat evaluasi kegiatan pada program PKP. Selain itu, anggota selalu memberikan masukan atau saran dalam rapat evaluasi. Mayoritas responden menilai bahwa kegiatan kelompok wanita tani terkait dengan program PKP sangat mendukung dan membantu anggota kelompok wanita tani di Kecamatan Nguter. Hal ini terbukti bahwa dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan program PKP, khususnya dalam tahap pemantauan keuangan kegiatan program PKP anggota juga dapat berpartisipasi secara aktif karena semua jenis kegiatan dalam kelompok bersifat transparan. Dampak dari partisipasi responden yang tinggi dalam kegiatan pemantauan dan evaluasi yaitu dapat segera memperbaiki apabila ada kekurangan terkait keberlangsungan program PKP sehingga tidak akan terjadi kesalahan yang fatal. Partisipasi Tahap Pemanfaatan Hasil Partisipasi pada tahap pemanfaatan hasil yaitu sejauh mana wanita tani dapat memanfaatkan hasil kegiatan kelompok wanita tani terkait program PKP. Partisipasi responden pada tahap ini.tergolong tinggi. Berarti bahwa mayoritas responden sangat merasakan manfaat dari hasil kegiatan program PKP, yaitu mayoritas responden
7 7 merasa sangat terbantu dengan adanya bantuan permodalan dan sarana prasarana untuk kegiatan optimalisasi pemanfaatan pekarangan yang hasilnya berguna untuk memenuhi sumber pangan kebutuhan keluarga sehari-hari. Partisipasi yang sangat tinggi dalam pemanfaatan hasil akan memberikan dampak bagi responden yaitu kepuasan tersendiri karena dapat menikmati hasil dari program yang dilakukan. Partisipasi dalam Program PKP Partisipasi responden secara keseluruhan dalam Program PKP tergolong sangat tinggi. Hal ini berarti mayoritas responden yang terlibat dalam program PKP berpartisipasi/melakukan seluruh kegiatan dalam program baik pada tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pemantauan dan evaluasi serta tahap pemanfaatan hasil. Hubungan Antara Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Wanita Tani dengan Partisipasi Anggota Kelompok Wanita Tani dalam Program PKP Analisis mengenai hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi dengan partisipasi anggota kelompok wanita tani dalam program PKP dapat dilihat pada Tabel berikut : Tabel. Uji Hipotesis Hubungan Antara Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi dengan Tingkat Partisipasi Wanita Tani dalam Program PKP di Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo. Faktor-faktor Yang mempengaruhi partisipasi Tingkat Partisipasi Wanita Tani dalam Program PKP Y Y Y Y Y total r s T.hit r s T.hit r s T.hit r s T.hit r s T.hit X -,7,66,67, -,8,,56,5,6,76 X,89 *,6,5 **,77,7 *,6, **,877,5 **,5 X,7 **,9,7 ** 6,9,6 ** 5,,*,69,588 **,8 X,85,55,79 *,5,7,,7,,6,56 X5,,,65 *,,8,669,55,967, *,5 X6,5 **,978,*,,87 **,7,5 **,7,5 **,68 X7,6,56,,8,5*,8,9,99,8, Sumber : Analisis Data Primer tahun 5 Keterangan : X = umur wanita tani Y = partisipasi dalam perencanaan X = status keanggotaan wanita tani Y = partisipasi dalam pelaksanaan X = pendidikan non formal Y = partisipasi dalam pemantauan/evaluasi X = pendidikan formal Y = partisipasi dalam pemanfaatan hasil X5 = pendapatan * = signifikan (α =,5) X6 = lingkungan sosial ** = sangat signifikan (α =,) X7 = lingkungan ekonomi r s = korelasi Rank Spearman Ytotal = partisipasi dalam program PKP t Tabel =, (α=,5);,7 (α=,) Hubungan antara Umur dengan Partisipasi Berdasarkan Tabel dapat dilihat bahwa hubungan antara umur dengan partisipasi anggota kelompok wanita tani dalam program PKP yaitu tidak signifikan. Artinya tua ataupun muda umur responden tidak mempengaruhi tingkat partisipasi responden dalam program PKP. Tua maupun muda responden samasama memiliki dorongan dan keinginan untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman melalui program PKP. Responden tua maupun muda berpartisipasi
8 8 pada tahap perencanaan hingga pemanfaatan hasil. Hubungan antara Status Keanggotaan dengan Partisipasi Menurut Tabel hubungan antara status keanggotaan dengan partisipasi anggota kelompok wanita tani dalam program PKP menunjukkan hasil yang sangat signifikan. Ini berarti status keanggotaan responden sangat mempengaruhi tingkat partisipasi responden dalam program PKP. Pengurus dan anggota aktif mempunyai motivasi yang lebih kuat dibandingkan dengan anggota pasif untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman mereka dengan berpartisipasi dalam program PKP. Pengurus dan anggota aktif terus menggali informasi dan manfaat dari program PKP. Hubungan antara Pendidikan Non Formal dengan Partisipasi Berdasarkan Tabel hubungan antara pendidikan non formal dengan partisipasi anggota kelompok wanita tani dalam program PKP yaitu sangat signifikan. Ini berarti pendidikan non formal responden sangat mempengaruhi tingkat partisipasi responden dalam program PKP. Responden yang sering mengikuti kegiatan penyuluhan atau pelatihan dalam kegiatan program PKP misalnya dalam demplot kelompok serta pengembangan kebun bibit kelompok maka responden akan lebih mudah menerima informasi yang diberikan. Hubungan antara Pendidikan Formal dengan Partisipasi Berdasarkan Tabel dapat dilihat bahwa hubungan antara pendidikan formal dengan partisipasi anggota kelompok wanita tani dalam program PKP yaitu tidak signifikan. Ini berarti tinggi rendahnya pendidikan formal responden tidak berpengaruh terhadap partisipasi responden dalam program PKP. Responden dengan pendidikan formal tinggi maupun rendah sama-sama berpartisipasi dalam program PKP, hanya dalam menerima informasi berbeda responden berpendidikan formal tinggi lebih mudah menerima informasi. Hubungan antara Pendapatan dengan Partisipasi Berdasarkan Tabel dapat dilihat bahwa hubungan antara pendapatan dengan partisipasi anggota kelompok wanita tani dalam program PKP yaitu signifikan. Ini berarti pendapatan responden berpengaruh terhadap tingkat partisipasi responden dalam program PKP. Responden yang berpendapatan tinggi sering mengikuti kegiatan sedangkan, responden dengan pendapatan rendah hanya mengikuti kegiatan dengan modal seadanya sehingga partisipasi totalnya berbeda. Responden dengan pendapatan tinggi partisipasinya tinggi, responden berpendidikan rendah partisipasinya juga ikut rendah. Hubungan antara Lingkungan Sosial dengan Partisipasi Berdasarkan Tabel dapat dilihat bahwa hubungan antara lingkungan sosial dengan partisipasi anggota kelompok wanita tani dalam program PKP yaitu sangat signifikan. Ini berarti bahwa lingkungan sosial responden sangat mempengaruhi tingkat partisipasi
9 9 responden dalam program PKP. Fakta lapang menunjukkan antara penyuluh, pengurus dan anggota saling bertukar informasi dan memberikan masukan terkait program PKP. Sehingga terjalin interaksi yang baik dan merangsang partisipasi yang tinggi dari responden. Keakraban tersebut membuat pelaksanaan berjalan lancar karena responden tidak takut akan tekanan kelompok di lingkungan sosial yang sudah baik. Hubungan antara Lingkungan Ekonomi dengan Partisipasi Berdasarkan Tabel dapat dilihat bahwa hubungan antara lingkungan ekonomi dengan partisipasi anggota kelompok wanita tani dalam program PKP yaitu tidak signifikan. Ini berarti lingkungan ekonomi responden tidak berpengaruh terhadap tingkat partisipasi responden dalam program PKP. lingkungan ekonomi sudah tersedia, seperti sarana prasana untuk pemanfataan pekarangan yang meliputi kebun, polybag, jaring tanaman, pupuk, dan bibit. Seandainya belum tersedia pun responden telah mempunyai inisiatif yang tinggi serta bersedia menyediakan dengan dana sendiri tanpa harus menunggu dana bantuan program turun dengan kesepakatan dana tersebut akan diganti dengan dana program. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Faktor faktor yang mempengaruhi partisipasi anggota kelompok wanita tani dalam program PKP meliputi umur, status keanggotaan, pendidikan non formal, pendidikan formal, pendapatan, lingkungan sosial dan lingkungan ekonomi. Partisipasi anggota kelompok wanita tani dalam mengikuti program PKP meliputi partisipasi dalam perencanaan, partisipasi dalam pelaksanaan, partisipasi dalam pemantauan/evaluasi, dan partisipasi dalam pemanfaatan hasil. Partisipasi anggota kelompok wanita tani di Kecamatan Nguter dalam mengikuti program PKP mayoritas tergolong sangat tinggi dengan persentase sebesar 7.5%. Hal ini karena partisipasi pada tahap perencanaan dan pelaksanaan program yang tinggi serta partisipasi pada tahap evaluasi dan pemanfaatan hasil yang sangat tinggi. Hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi dengan tingkat partisipasi anggota kelompok wanita tani ialah sebagai berikut : () Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara status keanggotaan, pendidikan non formal,dan lingkungan sosial dengan tingkat partisipasi anggota kelompok wanita tani dalam program PKP. () Terdapat hubungan yang signifikan antara pendapatan dan tingkat partisipasi anggota kelompok wanita tani dalam program PKP. () Terdapat hubungan yang tidak signifikan antara umur, pendidikan formal,dan lingkungan ekonomi dengan tingkat partisipasi anggota kelompok wanita tani dalam program PKP. Saran Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian dapat diajukan saran sebagai berikut : () Partisipasi yang sangat tinggi dari anggota kelompok wanita tani dalam program PKP
10 perlu dipertahankan dan ditularkan ke daerah lain agar program dapat sukses dan terus berkembang. Untuk itu dukungan dari pemerintah terutama dan instansi terkait perlu ditingkatkan agar semangat anggota kelompok wanita tidak menurun. Misalnya dengan bekerja sama dengan lembaga non pemerintah untuk memberi inovasi kegiatan yang mampu memberdayakan wanita tani. () Sebagai upaya pemantapan ketahanan pangan, wanita tani sebaiknya meningkatkan produksi tanaman pangan dari lahan pekarangan sekaligus mampu menjual hasil pekarangan untuk keberlangsungan usaha taninya. DAFTAR PUSTAKA Darmawan.. Pangan dan Pertanian. UI Press. Jakarta. Peraturan Menteri Pertanian No. Tahun 9 tentang Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal. Siegel, S. 99. Statistik Non Parametrik Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Gramedia. Jakarta. Singarimbun, M Metode Penelititan Survei. LPS. Jakarta Slamet, Y. 99. Pembangunan Masyarakat Berwawasan Partisipasi. Sebelas Maret University Press. Surakarta. Sugiyono. 7. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Alfabeta. Bandung.
Hubungan Karateristik Sosial Ekonomi Padi Sawah dengan...(welson Marthen Wangke)
Hubungan Karateristik Sosial Ekonomi Padi Sawah dengan...(welson Marthen Wangke) HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PETANI PADI SAWAH DENGAN KEI- KUTSERTAAN DALAM PENYULUHAN PERTANIAN DI DESA KAMANGA
Lebih terperinciPARTISIPASI PETANI DALAM PROGRAM SERIBU HEKTAR SISTEM TANAM PADI JAJAR LEGOWO DI KECAMATAN KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR
PARTISIPASI PETANI DALAM PROGRAM SERIBU HEKTAR SISTEM TANAM PADI JAJAR LEGOWO DI KECAMATAN KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR THE FARMERS PARTICIPATION IN ONETHOUSANDS HEKTAR PROGRAM OF JAJAR LEGOWO RICE
Lebih terperinciPERAN PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KELOMPOK TANI DI KABUPATEN SUKOHARJO
AGRISTA : Vol. 4 No. 3 September 2016 : Hal. 341-352 ISSN 2302-1713 PERAN PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KELOMPOK TANI DI KABUPATEN SUKOHARJO Rusita Dewi Saputri,Sapja Anantanyu,
Lebih terperinciAGRISTA : Vol. 4 No. 3 September 2016 : Hal ISSN
AGRISTA : Vol. 4 No. September 26 : Hal. 47-58 ISSN 22-7 SIKAP PETANI TERHADAP PROGRAM GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) PADI DI KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR Rudi Kurniawan,
Lebih terperinciPeranan Fasilitator Kecamatan dalam Mendinamiskan Kelompok Masyarakat pada Program GSMK Kabupaten Tulang Bawang
Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Politeknik Negeri Lampung 29 April 2015 ISBN 978-602-70530-2-1 halaman 302-308 Peranan Fasilitator Kecamatan dalam Mendinamiskan Kelompok Masyarakat pada Program
Lebih terperinciSIKAP PETANI BUAH NAGA MERAH (Hylocereus Polyrhizus) TERHADAP TEKNIK PENYULUHAN DI DESA TORIYO KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO
1 SIKAP PETANI BUAH NAGA MERAH (Hylocereus Polyrhizus) TERHADAP TEKNIK PENYULUHAN DI DESA TORIYO KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO Eliek Prasetiawan, Suwarto, Bekti Wahyu Utami Fakultas Pertanian
Lebih terperinciOleh : Choirotunnisa*, Ir. Sutarto**, Ir. Supanggyo, MP** ABSTRACT. This research aims to study the farmers social-economic
HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN TINGKAT PENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU PADI SAWAH DI DESA JOHO KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO Oleh : Choirotunnisa*, Ir. Sutarto**,
Lebih terperinciSikap Petani Padi Organik Terhadap Program OVOP (One Village One Product) Berbasis Koperasi Produk Beras Organik Di Kabupaten Karanganyar
Sikap Petani Padi Organik Terhadap Program OVOP (One Village One Product) Berbasis Koperasi Produk Beras Organik Di Kabupaten Karanganyar Sendy Christina Kusumawardhani, Bekti Wahyu Utami, Widiyanto Program
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : Puji Nurcahyanti H
HUBUNGAN DINAMIKA KELOMPOK DENGAN PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI DALAM PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) DI KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI Oleh : Puji Nurcahyanti
Lebih terperinciHUBUNGAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETERNAK SAPI PERAH DENGAN TINGKAT PARTISIPASI DALAM KEGIATAN SIMPAN PINJAM KUD MOJOSONGO KABUPATEN BOYOLALI
HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETERNAK SAPI PERAH DENGAN TINGKAT PARTISIPASI DALAM KEGIATAN SIMPAN PINJAM KUD MOJOSONGO KABUPATEN BOYOLALI Sulvana Nurma Farida, Sutarto, Agung Wibowo Program Studi Agribisnis
Lebih terperinciAGRISTA : Vol. 4 No. 3 September 2016 : Hal ISSN
AGRISTA : Vol. 4 No. 3 September 216 : Hal. 24-34 ISSN 232-1713 SIKAP PENGRAJIN GULA KELAPA TERHADAP SUB TERMINAL AGRIBISNIS (STA) (KASUS DI DESA KRENDETAN KECAMATAN BAGELENKABUPATEN PURWOREJO) Nurul Meinawati,
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR INTERNAL PETANI DALAM MENGADOPSI TEKNOLOGI
PENGARUH FAKTOR INTERNAL PETANI DALAM MENGADOPSI TEKNOLOGI Pandu Sumarna 1, Neneng Sri Mulyati 2 1 Fakultas Pertanian Universitas Wiralodra, Jl. Ir. H. Juanda Km 3 Indrmayu, sumarnapandu@gmail.com 2 Fakultas
Lebih terperinciLANDASAN TEORI METODE PENELITIAN
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEBERDAYAAN ANGGOTA GAPOKTAN DALAM PROGRAM PENGUATAN LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN MASYARAKAT (P-LDPM) DI DESA NAMBANGAN KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI
Lebih terperinciPERSEPSI PEREMPUAN TANI TERHADAP GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN (P2KP) DI KABUPATEN SUKOHARJO
PERSEPSI PEREMPUAN TANI TERHADAP GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN (P2KP) DI KABUPATEN SUKOHARJO Muhammad Sidiq P, Totok Mardikanto, Hanifah Ihsaniyati (3) Program Studi Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciEFEKTIVITAS DAN TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN PERKOTAAN (P2KP) DI KOTA BANDAR LAMPUNG
EFEKTIVITAS DAN TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN PERKOTAAN (PKP) DI KOTA BANDAR LAMPUNG (EFFECTIVENESS AND PARTICIPATION SOCIETY AGAINST THE URBAN POVERTY ERADICATION
Lebih terperinciPERSEPSI PETANI TERHADAP PROGRAM GERAKAN PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN BERBASIS KORPORASI (GP3K) DI DESA JATI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR
PERSEPSI PETANI TERHADAP PROGRAM GERAKAN PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN BERBASIS KORPORASI (GP3K) DI DESA JATI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR Eko Budi Hariyani, Totok Mardikanto, Hanifah Ihsaniyati
Lebih terperinciPeran Koperasi Unit Desa (KUD) Andini Luhur Getasan dalam Pengembangan Usaha Ternak Sapi Perah di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang
AGRISTA : Vol. 4 No. 3 September 216 : Hal. 157-169 ISSN 232-1713 Peran Koperasi Unit Desa (KUD) Andini Luhur Getasan dalam Pengembangan Usaha Ternak Sapi Perah di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang
Lebih terperinciPERSEPSI WANITA TANI TERHADAP GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN (P2KP) DI KABUPATEN KENDAL
AGRISTA : Vol. 4 No. 3 September 2016 : Hal. 353-366 ISSN 2302-1713 PERSEPSI WANITA TANI TERHADAP GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN (P2KP) DI KABUPATEN KENDAL Retno Risanti 1, Suwarto
Lebih terperinciJalan Tol Ciawi No. 1 Kotak Pos 35 Bogor 16720
PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI (KWT) DALAM PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) DI KECAMATAN BOGOR BARAT KOTA BOGOR S. Masithoh 1a, H. Miftah 1, A. Aina 1 1 Jurusan Agribisnis, Fakultas
Lebih terperinciPERSEPSI PETANI TERHADAP KEMITRAAN SAYURAN DENGAN ASOSIASI ASPAKUSA MAKMUR KABUPATEN BOYOLALI
PERSEPSI PETANI TERHADAP KEMITRAAN SAYURAN DENGAN ASOSIASI ASPAKUSA MAKMUR KABUPATEN BOYOLALI Kiki Priyo Prasetyo, Mohd. Harisudin, Emi Widiyanti Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciPERSEPSI PETANI TERHADAP PROGRAM KARTU TANI DI KECAMATAN KALIJAMBE KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI. Oleh : Koko Widyat Moko H
PERSEPSI PETANI TERHADAP PROGRAM KARTU TANI DI KECAMATAN KALIJAMBE KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI Oleh : Koko Widyat Moko H0413022 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2017 PERSEPSI PETANI
Lebih terperinciAnalisis Hubungan Fungsi Pemasaran.Rika Destriany
ANALISIS HUBUNGAN FUNGSI PEMASARAN DENGAN VOLUME PENJUALAN PEDAGANG PENGECER SUSU SEGAR DI KOPERASI PETERNAK SAPI BANDUNG UTARA (KPSBU) LEMBANG Rika Destriany*, Maman Paturochman, Achmad Firman Universitas
Lebih terperinciANALISIS SIKAP PETANI TEMBAKAU TERHADAP PROGRAM KEMITRAAN PT. MERABU DI KABUPATEN MAGELANG
ANALISIS SIKAP PETANI TEMBAKAU TERHADAP PROGRAM KEMITRAAN PT. MERABU DI KABUPATEN MAGELANG Nur Anisatussyarifah, Sapja Anantanyu, Nuning Setyowati Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciBy : Tedi Hartoyo. Key Word : The Role, Participation, Rank-Spearman Correliation
The Correlation between the Roll of UPTD Developing Intitution of Paddy Seed in Cihea with Participation of Breeding s Farmer in Supplying of Superior Paddy s Seed (Case study at The Farmer Group (Sarinah)
Lebih terperinciHUBUNGAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI (KWT) MELATI
HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI (KWT) MELATI (Studi Kasus Pada Kelompok Wanita Tani Melati di Desa Dewasari Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis)
Lebih terperinciLuas areal tanaman Luas areal serangan OPT (ha)
1 HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN TINGKAT ADOPSI TEKNOLOGI PHT PASCA SLPHT PADI DI DESA METUK, KECAMATAN MOJOSONGO, KABUPATEN BOYOLALI Paramesti Maris, Sapja Anantanyu, Suprapto
Lebih terperinciDAMPAK PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH
DAMPAK PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH (Studi Kasus : Desa Pematang Setrak, Kec Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai) Ikram Anggita Nasution
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode deskriptif dilakukan untuk melihat hubungan status sosial ekonomi petani
III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif dilakukan untuk melihat hubungan status sosial ekonomi petani karet dengan perilaku menabung
Lebih terperinciSIKAP NELAYAN TERHADAP PROGRAM UNGGULAN DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN DELI SERDANG
SIKAP NELAYAN TERHADAP PROGRAM UNGGULAN DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN DELI SERDANG (Kasus: Desa Bagan Serdang, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang) Rofiqoh Ahmad 1), Yusak Maryunianta
Lebih terperinciPARTISIPASI PETANI DALAM PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT (Kasus di Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah) AMIN FAUZI
PARTISIPASI PETANI DALAM PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT (Kasus di Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah) AMIN FAUZI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK DENGAN KENAIKAN TINGKAT PENDAPATAN PETANI KOPI
HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK DENGAN KENAIKAN TINGKAT PENDAPATAN PETANI KOPI Siti Aminah 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Siti_sarahaminah@yahoo.co.id Tedi Hartoyo 2) Fakultas
Lebih terperinciPARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI DALAM KEGIATAN OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEKARANGAN DI KOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT TESIS
PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI DALAM KEGIATAN OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEKARANGAN DI KOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program
Lebih terperinciSKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI DENGAN TINGKAT MOTIVASI PETANI DALAM ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH MENJADI KOLAM IKAN DI KECAMATAN POLANHARJO KABUPATEN KLATEN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik. Menutut Surakhmad (1994) metode deskriptif analitik mempunyai ciri-ciri
Lebih terperinciPROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016
TINGKAT ADOPSI PETANI TERHADAP PROGRAM KRPL (KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI) DAN HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PETANI (Studi Kasus : Kelurahan Jati Utomo, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai)
Lebih terperinciV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
60 V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Tingkat Partisipasi Wanita Tani Dalam Program P2KP di Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten Partisipasi menurut Mardikanto (1987) adalah keikutsertaan seseorang atau
Lebih terperinciHubungan Antara Faktor Internal dengan Faktor Eksternal... Fitriana Suciani
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN TINGKAT ADOPSI TEKNOLOGI BIOGAS PADA PETERNAK SAPI PERAH (Kasus di Kelompok Peternak Wargi Saluyu Desa Haurngombong Kecamatan Pamulihan Kabupaten
Lebih terperinciPERSEPSI PETANI TERHADAP PENGEMBANGAN SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION (SRI) DI KECAMATAN MOGA KABUPATEN PEMALANG
AGRISTA : Vol. 4 No.3 September 2016 : Hal. 476-485 ISSN 2302-1713 PERSEPSI PETANI TERHADAP PENGEMBANGAN SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION (SRI) DI KECAMATAN MOGA KABUPATEN PEMALANG Widiyastuti, Emi Widiyanti,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN A.
34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Menurut Sugiyono (2012) Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Jenis penelitian
Lebih terperinciBADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI SUMATERA BARAT TAHUN Disampaikan pada : Pertemuan Sinkronisasi Kegiatan dengan Kabupaten/Kota
BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016 Disampaikan pada : Pertemuan Sinkronisasi Kegiatan dengan Kabupaten/Kota Bukittinggi, Maret 2016 BIDANG PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN (PKP)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. variabel X yang akan diukur untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan
37 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1.Variabel (X) Berdasarkan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diuraikan beberapa batasan, dan ukuran dari variabel
Lebih terperinciPENGARUH PARTISIPASI KELOMPOK WANITA TANI TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS HIDUP ANGGOTA
PENGARUH PARTISIPASI KELOMPOK WANITA TANI TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS HIDUP ANGGOTA (Studi Pada Program Kawasan Rumah Pangan Lestari Di Kelompok Wanita Tani Sakinah) Robby Falentino, SP.,MM. * dan Denden
Lebih terperinciPERSEPSI PETANI TERHADAP PROGRAM GERAKAN PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN BERBASIS KORPORASI (GP3K) DI DESA JATI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR
PERSEPSI PETANI TERHADAP PROGRAM GERAKAN PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN BERBASIS KORPORASI (GP3K) DI DESA JATI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran dan Klasifikasi. Definisi operasional pada penelitian ini mencakup semua aspek penelitian yang
29 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional, Pengukuran dan Klasifikasi Definisi operasional pada penelitian ini mencakup semua aspek penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan di
Lebih terperinciHUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA DALAM PEMBIBITAN MANGROVE
HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA DALAM PEMBIBITAN MANGROVE Desa Pantai Gading, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat Roganda Malau ¹), Hasman Hasyim ²),
Lebih terperinciKAJIAN SOSIAL EKONOMI BUDAYA DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM PADA TAMAN NASIONAL MERU BETIRI KABUPATEN BANYUWANGI SKRIPSI
KAJIAN SOSIAL EKONOMI BUDAYA DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM PADA TAMAN NASIONAL MERU BETIRI KABUPATEN BANYUWANGI SKRIPSI Oleh: AYU PUSPITANINGSIH NIM. 071510201086 JURUSAN
Lebih terperinciABSTRAK. Diarsi Eka Yani Pepi Rospina Pertiwi Argadatta Sigit Program Studi Agribisnis, Jurusan Biologi FMIPA-UT ABSTRACT
PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI DALAM MENGANALISIS DATA KEADAAN PADA USAHATANI SAYURAN (Kelompok tani sayuran di Desa Margamekar, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung) Diarsi Eka Yani (diarsi@ut.ac.id)
Lebih terperinciHubungan antara Dinamika Kelompok dengan Keberdayaan Peternak Ade Triwahyuni
HUBUNGAN ANTARA DINAMIKA KELOMPOK DENGAN KEBERDAYAAN PETERNAK KAMBING PERAH PERANAKAN ETTAWA RELATIONSHIP BETWEEN GROUP DYNAMICS WITH EMPOWERMENT DAIRY GOAT FARMERS ( Suatu Kasus pada Kelompok Mandiri
Lebih terperinciFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU
JURNAL Motivasi Pembudidaya Dalam Usaha Pembenihan Ikan Mas (Cyprinus carpio) di Jorong Rambahan Nagari Tanjung Betung Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman Provinsi Sumatera Barat OLEH RAFIKAH NIM:
Lebih terperinciKATA KUNCI: PUAP, Dinamika Organisasi dan Karakteristik Sosial Ekonomi Pertanian
DINAMIKA ORGANISASI GAPOKTAN DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN(PUAP) Evri Ricky Rodesta Sianturi *), Meneth Ginting **), dan Rahmanta Ginting **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Departemen
Lebih terperinciTINGKAT ADOPSI INOVASI SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO DI KELOMPOK TANI SEDYO MUKTI DESA PENDOWOHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL
TINGKAT ADOPSI INOVASI SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO DI KELOMPOK TANI SEDYO MUKTI DESA PENDOWOHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL Saleh Afianto Nugroho/ 20130220124 Ir. Siti Yusi Rosimah, MS/ Dr.Ir.Indardi,
Lebih terperinciHUBUNGAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PETANI DALAM PROGRAM SEKOLAH LAPANGAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU (SLPHT) PADI
AGRISE Volume IX No. 1 Bulan Januari 009 ISSN: 141-145 HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PETANI DALAM PROGRAM SEKOLAH LAPANGAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU (SLPHT) PADI THE CORRELATION
Lebih terperinciHerman Subagio dan Conny N. Manoppo Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah ABSTRAK
HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DENGAN USAHATANI CABAI SEBAGAI DAMPAK DARI PEMBELAJARAN FMA (STUDI KASUS DI DESA SUNJU KECAMATAN MARAWOLA PROVINSI SULAWESI TENGAH) Herman Subagio dan Conny N. Manoppo Balai
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar, Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel
36 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar, Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian-pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data-data
Lebih terperinciPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 1 MARAWOLA
1 PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 1 MARAWOLA BABUL HASANAH A 351 09 037 JURNAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer)
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer) Dimas Kharisma Ramadhani, Endang Siti Rahayu, Setyowati Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI ANALYSIS EFFECT OF INPUT PRODUCTION FOR CASSAVA FARMING IN SUKASARI
Lebih terperinciAGRISTA : Vol. 4 No. 3 September 2016 : Hal ISSN SIKAP PETANI TERHADAP KEBIJAKAN SUBSIDI PUPUK DI KECAMATAN CAWAS KABUPATEN KLATEN
AGRISTA : Vol. 4 No. 3 September 2016 : Hal. 192-204 ISSN 2302-1713 SIKAP PETANI TERHADAP KEBIJAKAN SUBSIDI PUPUK DI KECAMATAN CAWAS KABUPATEN KLATEN Vilda Damayanti, Eny Lestari, Emi Widiyanti Program
Lebih terperinciPEMANFAATAN MEDIA INTERNET SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN PETANI DI DESA PONCOKUSUMO KECAMATAN PONCOKUSUMO
PEMAFAATA MEDIA ITERET SEBAGAI MEDIA IFORMASI DA KOMUIKASI DALAM PEMBERDAYAA PETAI DI DESA POCOKUSUMO KECAMATA POCOKUSUMO Use Of The Internet As A Media Information And Communication In The Empowerment
Lebih terperinciSyahirul Alim, Lilis Nurlina Fakultas Peternakan
Hubungan Antara Karakteristik dengan Persepsi Peternak Sapi Potong terhadap Inseminasi Buatan (The Relationship between Beef Cattle Farmer s Caracteristic and Its Perception toward Artificial Insemination)
Lebih terperinciHUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DENGAN PRODUKSI PADI SAWAH DI DESA RAMBAH TENGAH BARAT KECAMATAN RAMBAH KABUPATEN ROKAN HULU ARTIKEL ILMIAH
HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DENGAN PRODUKSI PADI SAWAH DI DESA RAMBAH TENGAH BARAT KECAMATAN RAMBAH KABUPATEN ROKAN HULU ARTIKEL ILMIAH Oleh : ARLIS 1126045 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciEvaluasi petani terhadap program siaran pedesaan Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai sumber informasi pertanian di kota Surakarta
Evaluasi petani terhadap program siaran pedesaan Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai sumber informasi pertanian di kota Surakarta Disusun Oleh : Eliya Saidah H0402035 III. METODE PENELITIAN A. Metode
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
51 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif menurut Suyanto dan Sutinah (2008) melibatkan lima komponen informasi ilmiah
Lebih terperinciMOTIVASI MASYARAKAT TERHADAP PENANAMAN MAHONI (Swietenia macrophylla) STUDI KASUS DI DESA SUNGAI ENAU KECAMATAN KUALA MANDOR B KABUPATEN KUBU RAYA
MOTIVASI MASYARAKAT TERHADAP PENANAMAN MAHONI (Swietenia STUDI KASUS DI DESA SUNGAI ENAU KECAMATAN KUALA MANDOR B KABUPATEN KUBU RAYA (Society Motivation on Study Case in Sungai Enau Village, Sub-District
Lebih terperinciJIIA, VOLUME 5 No. 1 FEBRUARI 2017
KINERJA DAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS DI DESA ASTOMULYO KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (Performance and Household Income of Pineapple Farmer Group Members in Astomulyo
Lebih terperinciSIKAP PETANI TERHADAP SISTEM TANAM BENIH LANGSUNG (TABELA) DI KECAMATAN TAMAN KABUPATEN PEMALANG
SIKAP PETANI TERHADAP SISTEM TANAM BENIH LANGSUNG (TABELA) DI KECAMATAN TAMAN KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh derajat gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas
Lebih terperinciOleh: Erlanda Bayu Pratama, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta
Pelaksanaan Program Usaha (Erlanda Bayu Pratama) 1 PELAKSANAAN PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH ( UKS ) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SE-KECAMATAN SENTOLO KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2017 SCHOOL HEALTH PROGRAM
Lebih terperinciSTRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI KARET RAKYAT DI KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN (Studi Kasus : Kelurahan Langgapayung, Kecamatan Sungai Kanan)
STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI KARET RAKYAT DI KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN (Studi Kasus : Kelurahan Langgapayung, Kecamatan Sungai Kanan) Fritz Mesakh Tarigan Silangit *), Tavi Supriana **),
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
24 METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pemikiran Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GN-RHL), yang telah dilaksanakan sejak tahun 2003, dalam penerapannya dijumpai berbagai kendala dan hambatan.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel
26 METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi petani terhadap kompetensi penyuluh pertanian. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut rancangan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SAYURAN DI PASAR TRADISIONAL
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SAYURAN DI PASAR TRADISIONAL (Studi Kasus : Pasar Tradisional di Kota Medan) Ester B.A Purba *), Rahmanta Ginting **), Satia Negara Lubis **)
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI
10 HUBUNGAN ANTARA KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI Oleh : Arip Wijianto*, Emi Widiyanti * ABSTRACT Extension activity at district
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PENYULUHAN DAN POS KESEHATAN HEWAN WILAYAH CISARUA KABUPATEN BOGOR
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PENYULUHAN DAN POS KESEHATAN HEWAN WILAYAH CISARUA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI ERLI YUNEKANTARI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN
Lebih terperinciFishermen's Perceptions About Business Fishing in The Kepenghuluan Parit Aman Bangko Subdistrict Rokan Hilir District Riau province ABSTRACT
Fishermen's Perceptions About Business Fishing in The Kepenghuluan Parit Aman Bangko Subdistrict Rokan Hilir District Riau province By Gita Rizanty 1) Kusai 2) and Lamun Bathara 3) ABSTRACT The research
Lebih terperinciElsa Christyn Gultom¹, Ridar Hendri², Kusai ² ABSTRACT
THE PERCEPTION OF FISH FARMER TOWARD UTILIZATION OF EX QUARRY SAND LAND FOR AQUACULTURE BUSSINESS AT UJUNGBATU VILLAGE UJUNGBATU DISTRICT ROKAN HULU REGENCY RIAU PROVINCE By Elsa Christyn Gultom¹, Ridar
Lebih terperinciPROGRAM DAN KEGIATAN BIDANG KONSUMSI DAN PENGANEKARAGAMAN PANGAN TAHUN 2017
PROGRAM DAN KEGIATAN BIDANG KONSUMSI DAN PENGANEKARAGAMAN PANGAN TAHUN 2017 DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH Ungaran, Januari 2017 ASPEK KONSUMSI PANGAN DALAM UU NO 18/2012 Pasal 60 (1) Pemerintah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang menggambarkan, mendeskripsikan dan memaparkan fakta-fakta
Lebih terperinciPERSEPSI PETANI KOPI ARABIKA TERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI ORGANIK DI KECAMATAN ATU LINTANG KABUPATEN ACEH TENGAH. Lintang of Central Aceh Regency)
PERSEPSI PETANI KOPI ARABIKA TERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI ORGANIK DI KECAMATAN ATU LINTANG KABUPATEN ACEH TENGAH (Arabica coffee farmer perceptions toward organic certification program in district Atu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian lapangan dilaksanakan Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman,
III. METODE PENELITIAN Penelitian lapangan dilaksanakan Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman, Propinsi DIY. Penelitian ini berlangsung pada bulan April sampai dengan Mei 2017. Kecamatan Sayegan berada pada
Lebih terperinciPARTISIPASI PETANI BINAAN DALAM PROGRAM PENYULUHAN ALIH TEKNOLOGI OLEH CV. PENDAWA KENCANA MULTIFARM DI KABUPATEN KULON PROGO, YOGYAKARTA SKRIPSI
PARTISIPASI PETANI BINAAN DALAM PROGRAM PENYULUHAN ALIH TEKNOLOGI OLEH CV. PENDAWA KENCANA MULTIFARM DI KABUPATEN KULON PROGO, YOGYAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh derajat
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Deskripsi Faktor-Faktor Yang berhubungan dengan Partisipasi Petani dalam Kebijakan Optimalisasi dan Pemeliharaan JITUT 5.1.1 Umur (X 1 ) Berdasarkan hasil penelitian terhadap
Lebih terperinciABSTRACT. Keyword: Perception, Tanjung Rambutan Village, Ex quarry land (Quarri)
PUBLIC PERCEPTION OF EX QUARRY LAND UTILIZATION (QUARRY) AS BUSSINESS PLACE OF FLOATING NET CAGES CULTURE (FNC) IN TANJUNG RAMBUTAN VILLAGE KAMPAR DISTRICT KAMPAR REGENCY RIAU PROVINCE By Jalisman 1) ;
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian
41 METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survei. Terdapat dua peubah yaitu peubah bebas (X) dan peubah tidak bebas (Y). Peubah bebas (independen) yaitu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. digunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis dan diuji sesuai
41 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi Definisi operasional pada penelitian ini mencakup semua aspek penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai metode yang mempelajari
III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai metode yang mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat
Lebih terperinciABSTRAK PENDAHULUAN. Akhmad Ansyor, Zikril Hidayat dan Nia Kaniasari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Bangka Belitung
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SIKAP ANGGOTA KELOMPOK AFINITAS TERHADAP PROGRAM AKSI DESA MANDIRI PANGAN DI PEKON RANTAU TIJANG KECAMATAN PARDASUKA KABUPATEN TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG Akhmad Ansyor,
Lebih terperinciAnimal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p 1-7 Online at :
Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p 1-7 Online at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU DALAM PEMANFAATAN TEKNOLOGI INSEMINASI BUATAN PADA PETERNAK
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DENGAN PEMENUHAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG
HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DENGAN PEMENUHAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG Relationship Between Participation of School Committee with Fulfillment
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI
PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI 1. Alwin Tentrem Naluri 2. Ketut Prasetyo S1 Pendidikan Geografi, Fakultas
Lebih terperinciANALISIS DINAMIKA KELOMPOKTANI KARET (Hevea brasiliensis) DI KECAMATAN XIII KOTO KAMPAR KABUPATEN KAMPAR
ANALISIS DINAMIKA KELOMPOKTANI KARET (Hevea brasiliensis) DI KECAMATAN XIII KOTO KAMPAR KABUPATEN KAMPAR AN ANALYSIS ON THE DYNAMICS OF RUBBER FARMER GROUPS (Hevea brasiliensis) IN XIII KOTO KAMPAR, KAMPAR
Lebih terperinciGUBERNUR SUMATERA BARAT
GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 08 TAHUN 2017 TENTANG PENGANEKARAGAMAN PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang
Lebih terperinciSIKAP PENGRAJIN GULA KELAPA TERHADAP SUB TERMINAL AGRIBISNIS (STA) (KASUS DI DESA KRENDETAN KECAMATAN BAGELEN KABUPATEN PURWOREJO) SKRIPSI
SIKAP PENGRAJIN GULA KELAPA TERHADAP SUB TERMINAL AGRIBISNIS (STA) (KASUS DI DESA KRENDETAN KECAMATAN BAGELEN KABUPATEN PURWOREJO) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh derajat gelar
Lebih terperinciHUBUNGAN AKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN PETERNAK SAPI POTONG
HUBUNGAN AKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN PETERNAK SAPI POTONG Kasus pada Kelompok Ternak Lembu Jaya dan Bumi Mulyo Kabupaten Banjarnegara SKRIPSI TAUFIK BUDI PRASETIYONO PROGRAM
Lebih terperinciHubungan Faktor Sosial Ekonomi Dengan Tingkat Permintaan Daging Sapi Di Pasar Boja Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
On Line at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj Hubungan Faktor Sosial Ekonomi Dengan Tingkat Permintaan Daging Sapi Di Pasar Boja Kecamatan Boja Kabupaten Kendal (The Relationship of Social
Lebih terperinciMINAT PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN JAGUNG HIBRIDA PUTIH DI KABUPATEN GROBOGAN
MINAT PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN JAGUNG HIBRIDA PUTIH DI KABUPATEN GROBOGAN Rawit Kusumo Atmojiwa, Sapja Anantanyu, Sutarto Program Studi Agribisnis Fakultas PertanianUniversitas Sebelas Maret
Lebih terperinciANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP ICE CREAM DALAM WADAH BATOK KELAPA MUDA DI KOTA MEDAN
ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP ICE CREAM DALAM WADAH BATOK KELAPA MUDA DI KOTA MEDAN ABSTRAK Risa Yanti Diannisa Siregar*), Iskandarini**), Emalisa**) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciTINGKAT ADOPSI PETANI TERHADAP TEKNOLOGI PERTANIAN TERPADU USAHATANI PADI ORGANIK
TINGKAT ADOPSI PETANI TERHADAP TEKNOLOGI PERTANIAN TERPADU USAHATANI PADI ORGANIK (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai ) Melfrianti Romauli *), Lily Fauzia **),
Lebih terperinciHubungan Karakteristik Petani dengan Jasa Pelayanan dan Efektivitas Komunikasi Klinik Agribisnis di Prima Tani Leuwi Sadeng Kabupaten Bogor
Jurnal Komunikasi Pembangunan ISSN 1693-3699 Juli 2009, Vol. 07, No. 2 Hubungan Karakteristik Petani dengan Jasa Pelayanan dan Efektivitas Komunikasi Klinik Agribisnis di Prima Tani Leuwi Sadeng Kabupaten
Lebih terperinciMOTIVASI PETANI UNTUK BERGABUNG DALAM KELOMPOK TANI DI DESA PAGARAN TAPAH KECAMATAN PAGARANTAPAH DARUSSALAM KABUPATEN ROKAN HULU
MOTIVASI PETANI UNTUK BERGABUNG DALAM KELOMPOK TANI DI DESA PAGARAN TAPAH KECAMATAN PAGARANTAPAH DARUSSALAM KABUPATEN ROKAN HULU MOTIVATION OF FARMERS TO JOINT FARMER GROUPS IN PAGARAN TAPAH VILLAGE PAGARAN
Lebih terperinciPEMAHAMAN PESERTA PADA PROGRAM MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) (Kasus pada peserta program MKRPL di Desa Singamerta)
PEMAHAMAN PESERTA PADA PROGRAM MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) (Kasus pada peserta program MKRPL di Desa Singamerta) Irfan Setiawan 1, Asih Mulyaningsih 2, Ari Tresna Sumantri 2 1 Alumni Jurusan
Lebih terperinci