I. METODE PENELITIAN. A. Metode Dasar Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "I. METODE PENELITIAN. A. Metode Dasar Penelitian"

Transkripsi

1 A. Metode Dasar Penelitian I. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Metode deskriptif analitis merupakan metode yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu obyek penelitian yang diteliti melalui sampel atau data yang telah terkumpul dan membuat kesimpulan yang berlaku secara umum. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan objek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Nawawi Haidar dan Mimi Martini, 1996). B. Metode Pengambilan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian Penentuan daerah sampel pada penelitian ini dilakukan secara purposive yaitu pengambilan data berdasarkan kesengajaan (Soekartawi, 1995). Penentuan ini berdasarkan pada pertimbangan bahwa Kabupaten Sukoharjo merupakan kabupaten yang memiliki berbagai jenis hasil olahan produk pertanian seperti tempe, tahu, kerupuk, emping mlinjo, marneng jagung, dan salah satunya adalah jenang. Berikut ini merupakan jumlah usaha industri jenang di Kabupaten Sukoharjo: Tabel 3. Jumlah Usaha Industri Jenang di Kecamatan Sukoharjo dan Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo pada Tahun 2014 No. Kecamatan Jumlah Usaha Jumlah Tenaga (unit) Kerja (orang) 1. Sukoharjo Tawangsari Jumlah Total Sumber : Disperindagkop dan PM Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014 Dari 12 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo terdapat 2 sentra industri jenang yaitu di Kecamatan Sukoharjo dan di Kecamatan Tawangsari. Sentra industri jenang di Kecamatan Tawangsari terletak di Desa Tangkisan dan di Kecamatan Sukoharjo terletak di Desa Kenep. 29

2 30 Jumlah unit usaha masing-masing di Kecamatan Sukoharjo berjumlah 31 unit dan di Kecamatan Tawangsari berjumlah 30 unit. Desa Kenep dan Desa Tangkisan adalah daerah sampel yang diambil dalam penelitian ini karena merupakan sentra industri jenang krasikan di Kabupaten Sukoharjo. Selain itu kedua lokasi tersebut terletak berdekatan sehingga hampir memiliki kesamaan dari segi kegiatan usahanya. 2. Metode Penentuan Populasi Penentuan daerah sampel pada penelitian ini juga dilakukan secara purposive. Dalam purposive, maka pemilihan kelompok subjek didasarkan atas ciri atau sifat tertentu yang dipandang mempunyai hubungan yang erat dengan ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Soekartawi, 1995). Populasi dalam penelitian ini adalah produsen jenang yang memproduksi jenang krasikan dan berada di Desa Tangkisan Kecamatan Tawangsari dan Desa Kenep Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo. Hal ini karena sebagian besar pengusaha jenang di Desa Tangkisan dan Desa Kenep memproduksi jenang krasikan. 3. Metode Pengambilan Sampel Metode yang digunakan dalam dalam penentuan responden menggunakan metode sensus, yaitu dengan mendata seluruh anggota populasi. Caranya adalah dengan melakukan pendataan identitas seluruh pengusaha jenang yang memproduksi jenang krasikan di Desa Tangkisan Kecamatan Tawangsari dan Desa Kenep Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo. Produsen yang dijadikan responden merupakan produsen yang memproduksi jenang krasikan. Responden yang diambil berdasarkan hasil survey di lapang yang sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan. Industri pembuatan jenang krasikan merupakan usaha yang memproduksi jenang menggunakan bahan baku utama gula jawa yang berasal dari nira kelapa. Produsen Jenang Krasikan yang ada pada saat penelitian adalah responden yang diambil dalam penelitian ini. Dimana responden yang diperoleh dalam penelitian

3 31 ini berjumlah 27 orang, 21 orang merupakan pengusaha dari Desa Tangkisan dan 6 orang dari Desa Kenep. C. Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer Data Primer merupakan data yang diperoleh dari responden yang cara memperolehnya dengan menggunakan beberapa cara bantu misalnya kuisioner, wawancara, serta observasi. Data yang akan diambil diantaranya adalah identitas responden, penerimaan usaha jenang krasikan, dan risiko usaha jenang krasikan serta data-data lain yang menunjang tujuan penelitian mengenai usaha jenang krasikan tingkat rumah tangga dan kecil. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari responden dan data tersebut sudah diolah. Data sekunder dapat diperoleh dengan cara mengutip data laporan, penelitian maupun dokumen serta arsip yang dimiliki oleh suatu instansi pemerintah atau lembaga-lembaga terkait. Lembaga yang terkait dengan penelitian ini diantaranya adalah Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sukoharjo, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sukoharjo, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sukoharjo, Kantor Kecamatan Tawangsari, Kantor Kecamatan Sukoharjo, Kantor Kelurahan Kenep dan Kantor Kelurahan Tangkisan. D. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara Teknik ini merupakan teknik yang paling sederhana dan murah dalam mengumpulkan data. Ketepatan data yang diperoleh tergantung dari kemampuan responden dalam mengingat informasi yang ditanyakan dan kesediaan mereka untuk menjawab jujur. Apabila suatu informasi atau peristiwa mudah terlupakan, maka sebaiknya wawancara terhadap responden dilakukan secara bertahap pada saat peristiwa itu masih segar dalam ingatan mereka (Soekartawi, et al 1986).

4 32 2. Observasi Observasi merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati secara langsung pada lokasi penelitian. Menurut Sanusi (2011) observasi merupakan cara pengumpulan data melalui proses pencatatan perilaku subjek (orang), objek (benda) atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individuindividu yang diteliti. Observasi meliputi segala hal yang menyangkut aktivitas atau kondisi perilaku maupun nonperilaku. 3. Pencatatan Metode ini dilakukan dengan cara mencatat informasi, baik yang berupa jawaban dari wawancara, maupun dokumen dan data lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. E. Metode Analisis Data Metode analisis data menggunakan rumus sebagai berikut: 1. Biaya, penerimaan, dan keuntungan dari usaha pembuatan jenang krasikan di Desa Tangkisan dan Desa Kenep, Kabupaten Sukoharjo. a. Nilai total biaya pada usaha pembuatan jenang krasikan adalah seluruh biaya yang dipergunakan dalam kegiatan usaha. Biaya yang dipergunakan dalam analisis penelitian ini adalah biaya eksplisit dan biaya implisit. Menurut Gilarso (1991) Biaya eksplisit merupakan biaya yang secara nyata dipergunakan dalam kegiatan usaha, misalnya biaya untuk sarana produksi, biaya tenaga kerja luar dan biaya lain-lain yang meliputi biaya transportasi dan biaya pemasaran. Sedangkan biaya implisit merupakan biaya yang secara ekonomis harus ikut diperhitungkan sebagai biaya produksi. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut : TC = TCE + TCI TC = Total Cost/ Total biaya usaha industri jenang krasikan (Rp)

5 33 TCE = Total Cost Explisit/ Total biaya eksplisit usaha industri jenang krasikan (Rp) TCI = Total Cost Implisit/ Total biaya implisit usaha industri jenang krasikan (Rp) b. Untuk mengetahui penerimaan dari usaha pembuatan jenang krasikan di Desa Tangkisan dan Desa Kenep, Kabupaten Sukoharjo adalah dengan mengalikan jumlah produk jenang krasikan yang di produksi dengan harga jenang krasikan per satuan produk. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut : TR = Q X P TR = Total Revenue/ Penerimaan total usaha pembuatan jenang krasikan (Rp) Q = Quantity/ Jumlah jenang krasikan (Bungkus) P = Price/ Harga jenang krasikan per bungkus (Rp) c. Menurut Soekartawi (1994), keuntungan usaha adalah selisih antara penerimaan total dengan total biaya. Metode perhitungan keuntungan usaha pembuatan jenang krasikan di Desa Tangkisan dan Desa Kenep, Kabupaten Sukoharjo secara matematis dirumuskan sebagai berikut : π = TR TC π = Keuntungan usaha pembuatan jenang krasikan (Rp) TR = Total Revenue/ Penerimaan total usaha pembuatan jenang krasikan (Rp) TC = Total Cost/ Biaya total usaha pembuatan jenang krasikan (Rp) 2. Profitabilitas Industri Jenang Krasikan merupakan industri berskala kecil dan rumah tangga. Oleh karena itu perhitungan tingkat profitabilitasnya dengan membandingkan antara keuntungan yang diperoleh dengan biaya

6 34 total yang telah dikeluarkan. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut: Profitabilitas = TC π TC = Keuntungan = Biaya total 100% Kriteria yang digunakan dalam perhitungan profitabilitas adalah : Profitabilitas > 0 berarti usaha industri jenang krasikan yang diusahakan menguntungkan Profitabilitas = 0 berarti usaha industri jenang krasikan yang diusahakan mengalami BEP (impas) Profitabilitas < 0 berarti usaha industri jenang krasikan yang diusahakan 3. Efisiensi Usaha tidak menguntungkan. Efisiensi usaha pembuatan jenang krasikan di Desa Tangkisan Kecamatan Tawangsari dan Desa Kenep Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo yang telah dijalankan tersebut dapat diketahui dengan menggunakan perhitungan R/C rasio atau dikenal dengan nisbah antara penerimaan dengan biaya. Perhitungan efisiensi industri pembuatan jenang krasikan dapat dilakukan dengan membandingkan besarnya penerimaan usaha pembuatan jenang krasikan dengan biaya yang digunakan untuk produksi. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut : TR Efisiensi = TC TR = Penerimaan total usaha pembuatan jenang krasikan (Rp) TC = Biaya total usaha pembuatan jenang krasikan (Rp)

7 35 Kriteria yang digunakan dalam penilaian efisiensi usaha pembuatan jenang krasikan di Desa Tangkisan Kecamatan Tawangsari dan Desa Kenep Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo adalah sebagai berikut : Jika R/C > 1 berarti usaha pembuatan jenang krasikan yang dijalankan sudah efisien R/C = 1 berarti usaha pembuatan jenang krasikan belum dijalankan secara efisien atau usaha mencapai titik impas R/C < 1 berarti usaha pembuatan jenang krasikan yang dijalankan tidak efisien. 4. Risiko Usaha Besarnya risiko usaha pembuatan jenang krasikan di Desa Tangkisan Kecamatan Tawangsari dan Desa Kenep Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo dapat dihitung dengan menggunakan perhitungan koefisien variasi dan batas bawah keuntungan. Menurut Hernanto (1991), koefisien variasi merupakan perbandingan antara risiko yang harus ditanggung produsen dengan jumlah keuntungan yang akan diperoleh hasil dan sejumlah modal yang ditanamkan dalam proses produksi. Semakin besar nilai koefisien variasi ini menunjukkan bahwa risiko yang harus ditanggung oleh produsen semakin besar dibandingkan dengan keuntungannya. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut : V CV = E CV = Koefisien variasi usaha pembuatan jenang krasikan V = Simpangan baku usaha pembuatan jenang krasikan (Rp) E = Keuntungan rata-rata usaha pembuatan jenang krasikan (Rp) Sebelum mengukur koefisien variasi harus mencari keuntungan ratarata usaha pembuatan jenang krasikan dan simpangan bakunya, yang dirumuskan sebagai berikut : E =

8 36 E = Keuntungan rata-rata usaha pembuatan jenang krasikan (Rp) E i N = Keuntungan usaha pembuatan jenang krasikan yang diterima produsen (Rp) = Jumlah pengusaha jenang krasikan (orang) Selanjutnya mencari simpangan baku dengan menggunakan metode analisis ragam, karena simpangan baku merupakan akar dari ragam, yaitu : V = V 2 Adapun dalam perhitungan analisis ragam dirumuskan sebagai berikut: V 2 = V 2 = Ragam n = Jumlah pengusaha jenang krasikan (orang) E = Keuntungan rata-rata usaha pembuatan jenang krasikan (Rp) E i = Keuntungan usaha pembuatan jenang krasikan yang diterima produsen (Rp) Batas bawah keuntungan (L) menunjukkan nilai nominal keuntungan terendah yang mungkin diterima oleh produsen. Untuk mengetahui batas bawah keuntungan usaha pembuatan jenang krasikan digunakan rumus : L = E 2V L = Batas bawah keuntungan usaha pembuatan jenang krasikan (Rp) E = Keuntungan rata-rata usaha pembuatan jenang krasikan (Rp) V = Simpangan baku usaha pembuatan jenang krasikan (Rp) Semakin besar nilai CV menunjukkan bahwa risiko usaha pembuatan jenang krasikan yang harus ditanggung produsen semakin besar. Kriteria yang digunakan adalah apabila nilai CV 0,5 atau L 0 menyatakan bahwa produsen usaha pembuatan jenang krasikan akan selalu

9 37 terhindar dari kerugian dan nilai CV > 0,5 atau L < 0 berarti ada peluang kerugian yang akan diderita oleh produsen usaha pembuatan jenang krasikan (Hernanto, 1991).

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Penelitian Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu di Desa Wonoanti. Pengambilan sampel Desa dilakukan dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik yaitu metode yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang

Lebih terperinci

AGRISTA : Vol. 4 No. 3 September 2016 : Hal ISSN Keywords: Business Risk, Efficiency, Jenang Krasikan, Profit, Profitability

AGRISTA : Vol. 4 No. 3 September 2016 : Hal ISSN Keywords: Business Risk, Efficiency, Jenang Krasikan, Profit, Profitability AGRISTA : Vol. 4 No. 3 September 2016 : Hal. 392-404 ISSN 2302-1713 ANALISIS USAHA INDUSTRI JENANG KRASIKAN DI KABUPATEN SUKOHARJO Muhammad Ikhsan Fathoni, Kunto Adi, Sutarto Program Studi Agribisnis Fakultas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu sistem kondisi, suatu

III. METODE PENELITIAN. meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu sistem kondisi, suatu III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Mohamad Nazir (2005:54) metode deskriptif adalah suatu metode dalam

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode

METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang menggambarkan, mendiskripsikan, dan memaparkan fakta-fakta

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. set kondisi, suatu sistem pemikiran, atau pun suatu kelas peristiwa pada masa

METODE PENELITIAN. set kondisi, suatu sistem pemikiran, atau pun suatu kelas peristiwa pada masa III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas

METODE PENELITIAN. manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas II. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Isace dan Michael ( Rahmat, 2001:22) mengatakan bahwa metode deskriptif bertujuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk 28 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasiona Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Wajak Kabupaten Malang, tepatnya di

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Wajak Kabupaten Malang, tepatnya di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Wajak Kabupaten Malang, tepatnya di Desa Wajak dan Desa Blayu. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dilapangan serta menggali fakta-fakta yang berkaitan dengan analisis nilai tambah

METODE PENELITIAN. dilapangan serta menggali fakta-fakta yang berkaitan dengan analisis nilai tambah III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif yaitu dengan mendiskripsikan, memaparkan dan menganalisis kondisi objektif dilapangan serta menggali

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cipeuyeum, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat dengan responden para petani yang menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik, metode ini mempunyai ciri-ciri memusatkan diri pada pemecahan masalah yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik yaitu metode yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu

METODE PENELITIAN. dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Deskriptif analisis adalah suatu metode yang digunakan dalam meneliti suatu kelompok manusia,

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI A.

II. LANDASAN TEORI A. II. LANDASAN TEORI A. Penelitian Terdahulu Proses produksi pada suatu usaha merupakan suatu proses dimana barang atau jasa yang disebut input diubah menjadi barang lain yang disebut output. Proses produksi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Kumpulan dan i seluruh elemen (responden) tersebut dinamakan populasi.

III. METODE PENELITIAN. Kumpulan dan i seluruh elemen (responden) tersebut dinamakan populasi. III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Kualu Nenas Keeamatan Tambang Kabupaten Kampar, Riau. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purfiosive),

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa

METODE PENELITIAN. mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analisis, yaitu penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi sekarang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian survey. Dalam penelitian ini data yang diperlukan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Metode deskriptif analisis merupakan metode yang digunakan untuk

METODE PENELITIAN. Metode deskriptif analisis merupakan metode yang digunakan untuk III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif analisis merupakan metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mengungkapkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung saat ini atau

III. METODE PENELITIAN. menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung saat ini atau III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode dasar yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yang merupakan suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. daerah penelitian ini dilakukan secara sengaja atau purposive pada agroindustri

BAB III METODE PENELITIAN. daerah penelitian ini dilakukan secara sengaja atau purposive pada agroindustri 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan termasuk penelitian deskriptif kuantitatif dikarenakan menjelaskan peristiwa dengan menginterpretasikan berdasarkan data yang

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT ABSTRAK

ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT ABSTRAK ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT Karina Shafira*), Lily Fauzia **), Iskandarini ***) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Pengambilan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) di

METODE PENELITIAN. Pengambilan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) di III. METODE PENELITIAN A. Teknik Pengambilan Sampel 1. Lokasi Penelitian Pengambilan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) di desa Bolorejo kecamatan Kauman kabupaten Tulungagung, sebab

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Kabupaten Brebes merupakan daerah sentra produksi bawang merah di Indonesia, baik dalam hal luas tanam, luas panen, produksi dan produktivitas per

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan kejadian-kejadian atau

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan kejadian-kejadian atau A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan kejadian-kejadian atau gejala-gejala

Lebih terperinci

ANALISIS KEUNTUNGAN PENGRAJIN TAHU (Studi Kasus Industri Rumah Tangga di Kecamatan Telaga)

ANALISIS KEUNTUNGAN PENGRAJIN TAHU (Studi Kasus Industri Rumah Tangga di Kecamatan Telaga) ANALISIS KEUNTUNGAN PENGRAJIN TAHU (Studi Kasus Industri Rumah Tangga di Kecamatan Telaga) Kasmin R. Lasena 1), Dr Amir Halid. SE, M.Si 2), Amelia Murtisari SP. M.Sc 3) JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu metode yang memusatkan perhatian pada pemecahan masalah-masalah yang ada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian,

III. METODE PENELITIAN. memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian, 44 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar Konsep dasar merupakan pengertian mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian, mencakup: Usahatani

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai dari bulan April Juni di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai dari bulan April Juni di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai dari bulan April Juni 2013 di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. B. Metode Penelitian Metode

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis

III. METODE PENELITIAN. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis dengan mnggunakan metode survei, yaitu pengambilan sampel dalam waktu yang sama dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pulahenti, Kecamatan Sumalata, Kabupaten Gorontalo Utara. Waktu penelitian dilaksanakan selama tiga bulan yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Desa Nambakan Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri. Waktu penelitian dilakukan mulai bulan November

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsepdasardan definisioperasionalmerupakanistilahkhususdandefinisi yang

III. METODE PENELITIAN. Konsepdasardan definisioperasionalmerupakanistilahkhususdandefinisi yang 33 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsepdasardan definisioperasionalmerupakanistilahkhususdandefinisi yang digunakanuntukmenggambarkansecarakejadian, keadaan, kelompok,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu sebuah penelitian yang bertujuan untuk memberikan atau menjabarkan

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT DAN RISIKO PENDAPATAN USAHA KERUPUK IKAN GABUS DI KECAMATAN SERUYAN HILIR KABUPATEN SERUYAN KALIMANTAN TENGAH

ANALISIS BREAK EVEN POINT DAN RISIKO PENDAPATAN USAHA KERUPUK IKAN GABUS DI KECAMATAN SERUYAN HILIR KABUPATEN SERUYAN KALIMANTAN TENGAH 224 ANALISIS BREAK EVEN POINT DAN RISIKO PENDAPATAN USAHA KERUPUK IKAN GABUS DI KECAMATAN SERUYAN HILIR KABUPATEN SERUYAN KALIMANTAN TENGAH (Analyze Break Even Point (BEP) And The Risk Of Snakehead Fish

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel

III. METODE PENELITIAN Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel 45 III. METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel Penjelasan mengenai definisi operasional dan variabel pengukuran perlu dibuat untuk menghindari kekeliruan dalam pembahasan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan

III. METODE PENELITIAN. melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Penelitian ini menggunakan metode dasar deskriptif analisis yaitu suatu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknis pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan teknik survei, yaitu cara

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Mei 2015 di agroindustri kelanting

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Mei 2015 di agroindustri kelanting III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Mei 2015 di agroindustri kelanting MT Production, Dua Saudara, Kadung Trisno, dan Mitra Lestari,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai Analisis Pendapatan Usahatani Ubi Jalar ini dilakukan di Desa Gunung Malang yang berada di Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Ubi Kayu Ubi Kayu/Singkong yang juga disebut Kaspe, dalam bahasa latin disebut Manihot Esculenta Crantz merupakan tanaman yang banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Penelitian Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive method), yaitu di Kecamatan Duduksampeyan Kabupaten Gresik. Alasan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dengan cara mengumpulkan informasi-informasi tentang keadaan nyata yang ada

III. METODE PENELITIAN. dengan cara mengumpulkan informasi-informasi tentang keadaan nyata yang ada III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif yaitu metode penelitian tentang kelayakan produksi gula kelapa dengan cara mengumpulkan informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penetuan lokasi dilakukan secara sengaja (Purposive sampling) di Desa

BAB III METODE PENELITIAN. Penetuan lokasi dilakukan secara sengaja (Purposive sampling) di Desa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penetuan lokasi dilakukan secara sengaja (Purposive sampling) di Desa Baru, Kecamatan Batang Kuis, kabupaten Deli Serdang. Lokasi ini dipilih secara

Lebih terperinci

ANALISIS USAHA PEMBESARAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) PADA KARAMBA JARING APUNG DI KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

ANALISIS USAHA PEMBESARAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) PADA KARAMBA JARING APUNG DI KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI ANALISIS USAHA PEMBESARAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) PADA KARAMBA JARING APUNG DI KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI Hesty Suryanti, Minar Ferichani, dan Suprapto Program Studi Agribisnis Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Rumah Alam Jaya (RAJ) Organik terletak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Rumah Alam Jaya (RAJ) Organik terletak BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di CV. Rumah Alam Jaya (RAJ) Organik terletak di Jalan Sudanco Supriyadi Gg 9 / 42 RT 07 RW 04 Kecamatan Sukun Kota

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi III. METODE PENELITIAN Penelitian tentang pengembangan usahatani mina padi dengan sistem jajar legowo ini dilakukan di Desa Mrgodadi, Kecamatan sayegan, Kabupaten Sleman. Penelitian ini menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Kabupaten Batubara. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Kabupaten Batubara. Pemilihan lokasi penelitian 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kabupaten Batubara. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), berdasarkan keterjangkauan pengumpulan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif.

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif. III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif/statistik (Arikunto, 2010). Pada penelitian ini, data yang

METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif/statistik (Arikunto, 2010). Pada penelitian ini, data yang III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan biasanya digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu yang representatif. Pengumpulan data

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI DAN TITIK IMPAS USAHATANI JAMUR TIRAM DI KABUPATEN KARANGANYAR

ANALISIS EFISIENSI DAN TITIK IMPAS USAHATANI JAMUR TIRAM DI KABUPATEN KARANGANYAR ANALISIS EFISIENSI DAN TITIK IMPAS USAHATANI JAMUR TIRAM DI KABUPATEN KARANGANYAR Fatahu Rohmat, Erlyna Wida Riptanti, Suprapto Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jl.

Lebih terperinci

Analisis Pendapatan Usaha Pengrajin Gula Aren Di Desa Tulo a Kecamatan Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango

Analisis Pendapatan Usaha Pengrajin Gula Aren Di Desa Tulo a Kecamatan Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah Vol. 1 No. 4, April-Juni 2014 ISSN: 2338-4603 Analisis Pendapatan Usaha Pengrajin Gula Aren Di Desa Tulo a Kecamatan Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus di Kelurahan Sindang Barang dan Kelurahan Situ Gede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Penentuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. untuk mengelola faktor-faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal yang

III. METODE PENELITIAN. untuk mengelola faktor-faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal yang 46 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan terhadap pedagang bakso mangkal dan pedagang bakso keliling di Kota Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan dengan alasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dilakukan secara purposive (sengaja) yaitu berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

CURAHAN WAKTU KERJA DAN ANALISIS USAHA INDUSTRI KARAK SKALA RUMAH TANGGA DI KABUPATEN SUKOHARJO

CURAHAN WAKTU KERJA DAN ANALISIS USAHA INDUSTRI KARAK SKALA RUMAH TANGGA DI KABUPATEN SUKOHARJO CURAHAN WAKTU KERJA DAN ANALISIS USAHA INDUSTRI KARAK SKALA RUMAH TANGGA DI KABUPATEN SUKOHARJO Umi Barokah Jurusan Agrobisnis/Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian UNS e-mail : har_umi10@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Menurut Sugiarto (2004), jenis data yang digunakan dalam penelitian ada dua berupa sumber data primer dan sumber data sekunder, yaitu: 1) Sumber data

Lebih terperinci

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI GULA SEMUT (Studi Kasus pada Perajin Gula Semut di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis)

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI GULA SEMUT (Studi Kasus pada Perajin Gula Semut di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis) ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI GULA SEMUT (Studi Kasus pada Perajin Gula Semut di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis) Oleh: 1 Idin Hadwa, 2 Soetoro, 3 Zulfikar Noormansyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu cara. dilakukan dengan dasar pertimbangan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. Metode lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu cara. dilakukan dengan dasar pertimbangan bahwa : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Penelitian Metode lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu cara pengambilan daerah penelitian dengan mempertimbangkan alasan yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu suatu penelitian yang merumuskan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar merupakan pengertian yang digunakan untuk memperoleh

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar merupakan pengertian yang digunakan untuk memperoleh 22 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar Konsep dasar merupakan pengertian yang digunakan untuk memperoleh dan menganalisis data sehubungan dengan tujuan penelitian. Agroindustri gula aren dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan diseluruh pengusaha tembakau mole iris di Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan diseluruh pengusaha tembakau mole iris di Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan diseluruh pengusaha tembakau mole iris di Kecamatan Tanjungsari yang masih aktif pada tahun 2007-2011, jumlah dari pengusaha

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan kecamatan Cigombong ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA, PENERIMAAN, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis)

ANALISIS BIAYA, PENERIMAAN, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis) ANALISIS BIAYA, PENERIMAAN, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis) Oleh: 1 Septiawan, 2 Dini Rochdiani, 3 Muhamad Nurdin Yusuf

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Kerangka pemikiran teoritis meliputi penjelasan-penjelasan mengenai halhal

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Kerangka pemikiran teoritis meliputi penjelasan-penjelasan mengenai halhal III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis meliputi penjelasan-penjelasan mengenai halhal yang berdasar pada teori yang digunakan dalam penelitian. Penelitian

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bogor Jawa Barat, tepatnya di Kecamatan Jasinga. Pemilihan lokasi ini dilakukan atas dasar pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI KERIPIK NENAS DAN KERIPIK NANGKA DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI KERIPIK NENAS DAN KERIPIK NANGKA DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI KERIPIK NENAS DAN KERIPIK NANGKA DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR INCOME ANALYSIS OF PINEAPPLE CHIPS AND JACKFRUIT CHIPS AGROINDUSTRY IN KUALU NENAS

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu 4.2 Metode Penentuan Sampel Desain Penelitian

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu 4.2 Metode Penentuan Sampel Desain Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga April 2010. Kecamatan Sedong

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Mei sampai Juni 2013 di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan. PPN Pekalongan berada dipantai utara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif karena dalam penelitian ini berupa angka-angka dan analisis. Dalam pembahasannyan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang

III. METODE PENELITIAN. Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Defenisi Operasional Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan dari perolehan data yang dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan metode penelitian survai dan menggunakan kuesioner. Kuesioner ini akan dijadikan instrumen pengambilan data primer yang berisi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatau metode penelitian dalam meneliti status sekelompok manusia,

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap) ABSTRAK

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap) ABSTRAK ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap) Oleh: Waris 1, Dedi Herdiansah S 2, Tito Hardiyanto 3 1,2,3 Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 11 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian terhadap pemasaran kayu rakyat dimulai dari identifikasi karakteristik pelaku pemasaran kayu rakyat yang terdiri dari petani, pedagang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian kelayak usahatani dengan

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian kelayak usahatani dengan III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian kelayak usahatani dengan sistem jajar legowo di Kabupaten Bantul menggunakan metode dekriptif analisis. Metode deskriptif bertujuan untuk

Lebih terperinci

ANALISIS SALURAN PEMASARAN TAHU BULAT (Studi Kasus pada Perusahaan Cahaya Dinar di Desa Muktisari Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)

ANALISIS SALURAN PEMASARAN TAHU BULAT (Studi Kasus pada Perusahaan Cahaya Dinar di Desa Muktisari Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis) ANALISIS SALURAN PEMASARAN TAHU BULAT (Studi Kasus pada Perusahaan Cahaya Dinar di Desa Muktisari Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis) Oleh : 1 Ahmad Nurussalam, 2 Yus Rusman, 3 Zulfikar Noormansyah 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif berkaitan dengan pengumpulan data untuk

A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif berkaitan dengan pengumpulan data untuk 33 III. METODOLOGI A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif berkaitan dengan pengumpulan data untuk memberikan gambaran atau penegasan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan metode survey melalui pengamatan langsung di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan metode survey melalui pengamatan langsung di 40 III. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dengan metode survey melalui pengamatan langsung di lapangan dan menggunakan kuisioner, dengan populasi petani kopi di Kabupaten Lampung Barat. Secara rinci

Lebih terperinci

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang digunakan, industri dapat dibedakan. tempe/ tahu, dan industri makanan ringan.

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang digunakan, industri dapat dibedakan. tempe/ tahu, dan industri makanan ringan. II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Industri Rumah Tangga Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi: a. Industri rumah tangga, yaitu industri yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dijelaskan dan dianalisis. Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena dalam

METODE PENELITIAN. dijelaskan dan dianalisis. Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena dalam III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif analisis merupakan suatu metode penelitian yang memusatkan pada pemecahan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 51 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif menurut Suyanto dan Sutinah (2008) melibatkan lima komponen informasi ilmiah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian survey data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dari petani

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani tembakau sendiri merupakan salah satu usahatani yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani tembakau sendiri merupakan salah satu usahatani yang memiliki 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Tembakau merupakan salah satu tanaman yang memberikan kontribusi besar kepada negara Indonesia yaitu sebagai salah satu penghasil devisa negara. Usahatani

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode deskriptif analitis. Menurut Surakhmad (2004: 139-141) metode deskriptif analitik merupakan

Lebih terperinci

A. Teknik Pengambilan Sampel

A. Teknik Pengambilan Sampel 21 III. METODE PENELITIAN Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu tentang Kontribusi Usahatani Pekarangan Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Di Desa Piyaman, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalis data sesuai dengan tujuan penelitian.

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalis data sesuai dengan tujuan penelitian. 47 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan dan menganalis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Peneilitian Penelitian ini dilakukan di Kelompok Ternak Cibinong yang bermitra dengan CV Tunas Mekar Farm (TMF) di Kecamatan Ciluar, Kabupaten Bogor, Provinsi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya

METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode penelitian yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2004). Penelitian ini menggunakan

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2004). Penelitian ini menggunakan III. METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2004). Penelitian ini menggunakan metode penelitian survai. Penelitian

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Cimanggis, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah peternak sapi perah yang berada di wilayah kerja

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah peternak sapi perah yang berada di wilayah kerja III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah peternak sapi perah yang berada di wilayah kerja Koperasi Susu Bandung Utara (KPSBU) yang menerapkan mekanisasi pemerahan.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian III. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Desa Kebonagung Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul dengan menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional dipergunakan sebagai standar dan ukuran

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional dipergunakan sebagai standar dan ukuran 21 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional dipergunakan sebagai standar dan ukuran dalam penelitian. Konsep dasar dan definisi operasional

Lebih terperinci

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu J. Agroland 22 (2) : 169-174, April 2015 ISSN : 0854 641X E-ISSN : 2407 7607 ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises

Lebih terperinci