BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Karakteristik Pembudidaya dan Keragaan Kegiatan Budidaya Ikan di KJA Jatiluhur

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Karakteristik Pembudidaya dan Keragaan Kegiatan Budidaya Ikan di KJA Jatiluhur"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Pembudidaya dan Keragaan Kegiatan Budidaya Ikan di KJA Jatiluhur Karakteristik pembudidaya ikan KJA di Jatiluhur dilihat dari umur, pengalaman dan pendidikan. Umur kisaran petani KJA di Jatiluhur berkisar antara tahun dan masih tergolong dalam kategori umur angkatan kerja. Hal ini sesuai dengan pernyataan Soerjani (1987) bahwa usia produktif untuk bekerja berkisar antara umur tahun (Tabel 4). Tabel 4. Data Kisaran Umur Responden Umur Responden Jumlah Persentase (Tahun) (Orang) (%) < > Jumlah Sumber : Data Olahan 2013 Pendidikan para pembudidaya di KJA Jatiluhur ini adalah lulusan Sekolah Dasar (SD), namun mayoritas pendidikan pembudidaya KJA di Jatiluhur ini adalah lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Para pembudidaya tersebut tidak mampu meneruskan kejenjang yang lebih tinggi karena mereka kesulitan biaya dan mereka memiliki tanggung jawab sebagai tulang punggung keluarga. Pembudidaya KJA Jatiluhur ada juga yang berlatar pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan lulusan S1, namun ini hanya kelompok minoritas di KJA Jatiluhur. 37

2 38 Tabel 5. Data Pendidikan Responden Pendidikan Jumlah Persentase (Orang) (%) SD SMP SMA 7 14 S1 2 4 Jumlah Sumber : Data Olahan 2013 Sebagian besar pembudidaya adalah penduduk asli daerah Jatiluhur yang bekerja di KJA. Kebanyakan pemilik KJA merupakan orang yang berasal dari Jakarta, Bandung dan Purwakarta, sementara penduduk asli daerah hanya dipekerjakan sebagai buruh atau penjaga KJA. Tabel 6. Data Pengalaman Usaha Budidaya Pengalaman (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%) > Jumlah Sumber : Data Olahan 2013 Pengalaman pembudidaya dalam usaha budidaya ikan di KJA Jatiluhur ini terbilang masih relatif baru, ini dilihat dari lamanya pengalaman yang dimiliki oleh para pembudidaya KJA di Jatiluhur. Pengalaman petani ikan berkisar antara 1-10 tahun bahkan ada yang lebih dari sepuluh tahun. Para pembudidaya ikan yang mempunyai pengalaman lebih lama biasanya lebih mengetahui cara menghadapi masalah yang dihadapinya (Rusli 1988). 4.2 Kegiatan Budidaya Ikan di KJA Jatiluhur Kegiatan budidaya di KJA Jatiluhur, pertama-tama dengan mempersiapkan lahan, persiapan ini dimulai dengan membuat kontruksi karamba (Tabel 9). Satu unit KJA terdiri dari empat petak yang digunakan untuk memelihara ikan. Satu

3 39 unit yang terdiri dari 4 petak masing-masing petak berukuran 7 x 7 meter persegi. Dengan padat tebar ekor, atau dapat menampung antara 80 kg 100 kg bibit ikan mas. Harga bibit atau benih ikan mas berkisar Rp perkilogram. Harga jual ikan mas sekitar Rp hingga Rp perkilogram. Pendapatan lainnya diperoleh dari penjualan ikan nila. Ikan nila dibudidayakan sebagai tabungan di samping budidaya utama yaitu ikan mas, dua kali panen ikan mas, satu kali panen ikan nila. Dikarenakan budidaya ikan nila tidak memerlukan pakan khusus, maka hasilnya sangat menguntungkan (biaya kecil). Ikan nila dipelihara di jaring kolor terletak di kolor dua, di bawah jaring ikan mas, sehingga pakan sisa dari ikan mas akan termanfaatkan menjadi makanan ikan nila. Harga bibit ikan nila berkisar antara Rp sampai Rp per kilogram, dengan harga jual Rp sampai Rp per kilogram. Tabel 7. Kebutuhan Petak Keramba Jaring Apung Jenis Satuan 1 Petak 1 Unit (4 Petak) Biaya Satuan (Rp) Biaya Total (Rp) Besi panjang Meter 4 x 2 = 8 12 x 2 = Besi pendek Meter 4 x 5 = x 5 = Jaring Unit Pemberat sudut Unit 4 x 1 = 4 9 x 1 = Pemberat bandul Unit 4 x 2 = 8 12 x 2 = Tong Unit pengambang Bambu gembong Unit 4 x 5 = x 5 = Bambu atas Unit 4 x 8 = x 8 = Tambang Meter Ongkos jahit Paket jaring Ongkos Paket kontruksi Total Sumber : Data Olahan 2013

4 Permodalan Kredit Usaha Pembudidaya KJA di Jatiluhur Penguatan Modal Usaha Pada tahun 2010, pinjaman kredit dengan bunga lunak untuk pelaku usaha perikanan diperoleh dari program Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E) yang bersumber dari Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui bank pelaksana yaitu Bank Jabar Banten Kabupaten Purwakarta dengan subsidi bunga dari pemerintah sebesar 8 % dari bunga normal 14 %, sehingga beban bunga yang ditanggung oleh pembudidaya KJA sebesar 6 % per tahun, dengan jangka waktu pengembalian 24 bulan Penyaluran Bantuan Penguatan Modal Usaha Bantuan penguatan modal usaha diperuntukan untuk kelompok/perorangan atau usaha yang telah berbadan hukum yang bergerak di bidang usaha perikanan. Pada usaha budidaya KJA di Jatiluhur menggunakan sistem plasma atau kelompok, sehingga dana yang didapat dari bantuan kredit perbankan diserahkan kepada ketua kelompok lalu ketua kelompok akan membagikan kepada anggotanya dan dana tersebut dibagikan sesuai kebijakan kelompok, ada yang dibagi rata dan ada pula yang sesuai dengan kebutuhan sesuai dengan kebijakan kelompok masing-masing, dari pinjaman tersebut akan diterbitkan keputusan, perjanjian kredit dan rekening tabungan maupun pinjaman atas nama masingmasing anggota. Rata-rata untuk usaha budidaya KJA skala kecil dan menengah pembiayaan yang diperoleh oleh masing-masing anggota atau masing-masing pembudidaya berkisar antara Rp sampai Rp dengan jangka waktu 24 bulan. Pembiayaan kredit ini digunakan untuk modal investasi dan untuk menambah modal usaha. 4.4 Mekanisme Pengajuan Kredit Perbankan Proses Pengajuan Kredit Proses pengajuan kredit perbankan terhadap petani pembudidaya ikan Keramba Jaring Apung di waduk Jatiluhur Purwakarta. Menggunakan bentuk

5 41 skema sistem plasma atau kelompok, dimana satu orang bapak plasma atau ketua kelompok bersama-sama dengan petani binaannya mengajukan pinjaman kepada bank yang sudah bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta. Setiap kelompok plasma harus mendapat rekomendasi dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta dan merupakan kelompok binaan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta. 4.5 Keragaan Biaya Manfaat dan Analisis Usaha KJA Analisis Biaya Investasi dan Penyusutan Biaya investasi secara umum pada usaha budidaya di KJA adalah investasi untuk kontruksi atau bangunan karamba. Bangunan untuk karamba terdiri dari besi panjang, besi pendek, jaring, pemberat sudut, pemberat bandul, tong pengambang, bambu gembong, bambu atas dan tambang. Untuk pembuatan satu unit KJA di perlukan 48 meter besi panjang, 60 meter besi pendek, 4 buah jaring, 9 buah pemberat sudut, 24 buah pemberat bandul, 33 buah tong pengambang, 60 buah bamboo gembong, 72 bambu atas, 200 meter tambang, dan 1 buah rumah jaga (Tabel 8). Tabel 8. Biaya Investasi dan Biaya Penyusutan No 1. Besi Panjang 2. Besi Pendek 3. Jaring 4. Pemberat Sudut 5. Pemberat Bandul 6. Tong Pengambang 7. Bambu Gembong 8. Bambu Atas 9. Tambang 10. Rumah Jaga Volume (1 Unit) Harga Satuan (Rp) Biaya Investasi (Rp) Umur Teknis (Tahun) Penyusutan (Rp) Nilai Sisa Proyek (Rp) Total Sumber : Data Olahan 2013

6 42 Berdasarkan tabel diatas biaya investasi untuk pembuatan satu unit KJA dengan ukuran tiap kolam sebesar rata-rata 7 x 7 m 2 atau dengan luas total 15,8 x 15,8 m 2 yaitu sebesar Rp dan biaya penyusutan yang dikeluarkan pembudidaya KJA adalah sebesar Rp Biaya ini mencakup biaya kontruksi yang terdiri dari besi panjang, besi pendek, jaring, pemberat sudut, pemberat bandul, tong pengambang, bambu gembong, bambu atas, tambang dan rumah jaga. Jumlah ini adalah jumlah rata-rata yang dikeluarkan pembudidaya setiap tahunnya dan nilai sisa proyek dari biaya kontruksi pembuatan KJA adalah sebesar Rp Analisis Biaya Operasional Biaya operasional atau biaya produksi adalah modal yang harus dikeluarkan untuk memproduksi ikan. Biaya operasional ini terdiri dari biaya tetap dan biaya variable. Biaya tetap adalah biaya yang bersifat tidak dipengaruhi oleh jumlah output yang dihasilkan, sedangkan biaya variabel adalah biaya yang besarnya dipengaruhi oleh jumlah output yang dihasilkan (Wicaksanti 2011). Perhitungan diasumsikan sebagai biaya yang dikeluarkan satu musim tanam (tiga bulan sekali) untuk satu unit KJA (Tabel 9). Tabel 9. Komponen Biaya Operasional Usaha Budidaya di KJA No Komponen Biaya Operasional Satuan Kebutuhan (1Unit) Harga Satuan Total Biaya/Unit/masa tanam 1 Benih Ikan Mas 2 Benih Ikan Nila Total biaya/unit/ Tahun Kg/Rp Kg/Rp Pakan Kg/Rp Gaji Pekerja Rp Dana Retribusi KJA Rp Iuran Keamanan Rp Jumlah Sumber : Data Olahan 2013

7 43 Biaya operasional yang dikeluarkan oleh pembudidaya adalah biaya yang digunakan untuk memenuhi produksi satu musim tanam. Biaya yang dikeluarkan meliputi biaya benih, pakan, gaji pekerja, dana retribusi KJA dan iuran keamanan. Pengeluaran biaya benih dan pakan yang memiliki nilai yang lebih tinggi dalam usaha budidaya ini. Biaya operasional yang dikeluarkan oleh pembudidaya untuk satu unit KJA dalam satu siklus atau satu musim tanam sebesar Rp dan biaya operasional yang dikeluarkan oleh pembudidaya untuk satu unit KJA dalam satu tahun sebesar Rp Penerimaan Penerimaan yang diperoleh dalam usaha budidaya KJA di waduk Jatiluhur dengan bantuan kredit perbankan berasal dari nilai pendapatan penjualan ikan mas dan ikan nila sebelum dan sesudah proyek dengan jumlah sampel atau responden sebanyak tiga puluh lima responden (Lampiran 1 dan Lampiran 2). Penerimaan (inflow) pada pembudidaya KJA di Jatiluhur dengan bantuan kredit perbankan yang berasal dari nilai pendapatan penjualan ikan mas dan ikan nila sebelum mendapatkan pembiayaan atau sebelum mendapatkan proyek, penerimaan terkecil didapatkan adalah sebesar Rp setiap 3 bulan atau sekali musim tanam dan penerimaan terbesar didapat sebesar Rp setiap 3 bulan atau sekali musim tanam. Nilai penerimaan atau pendapatan penjualan ikan mas dan ikan nila meningkat dengan adanya penambahan modal kerja setelah mendapatkan pembiayaan (bantuan kredit). Penerimaan terkecil didapatkan adalah sebesar Rp setiap 3 bulannya atau sekali musim tanam dan penerimaan terbesar didapat sebesar Rp setiap 3 bulannya atau sekali musim tanam. Semakin besar lahan, banyaknya benih yang ditebar maka semakin besar pula penerimaan yang didapat. Sementara itu, penerimaaan atau pendapatan yang diperoleh pembudidaya ikan KJA yang memakai modal sendiri atau non perbankan, sebanyak 15 responden (Lampiran 3). Untuk penerimaan (inflow) pembudidaya KJA di Jatiluhur yang memakai modal pribadi (non perbankan) dari nilai penerimaan penjualan ikan mas dan ikan nila, penerimaan terkecil didapatkan adalah sebesar

8 44 Rp setiap 3 bulannya atau satu kali musim tanam dan penerimaan terbesar didapat sebesar Rp setiap 3 bulannya atau satu kali musim tanam. Secara deskriptif kualitatif terhadap penerimaan usaha pembudidaya KJA di Jatiluhur, antara kinerja usaha pembudidaya yang memakai kredit perbankan dan non perbankan berbeda jika yang memakai bantuan kredit perbankan adanya penambahan modal kredit, penambahan modal kredit ini untuk modal investasi dan penambahan modal usaha. Karena penerimaan pembudidaya KJA di Jatiluhur tergantung dari luasan lahan dan benih yang ditebar apabila luas lahan semakin besar dan benih yang ditebar semakin banyak, maka semakin besar pula pendapatan atau penerimaan pembudidaya KJA di Jatiluhur. 1. Profitabilitas Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan laba (keuntungan) dalam suatu periode tertentu. Menurut Husnan (2001), bahwa profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan profit (keuntungan) pada tingkat penjualan, aset dan modal dalam saham tertentu (Lampiran 4 dan Lampiran 5). Pada pembudidaya KJA yang memakai bantuan kredit perbankan sebelum mendapatkan kredit atau sebelum proyek bahwa keuntungan usaha yang dihasilkan dari kegiatan budidaya ikan mas di KJA selama pemeliharaan tiga bulan untuk ikan mas dan enam bulan untuk ikan nila (sekali musim tanam) memiliki keuntungan dengan rata-rata Rp Sedangkan setelah mendapatkan kredit atau setelah proyek pembudidaya di KJA mendapatkan keuntungan rata-rata sebesar Rp setelah mendapatkan kredit. Keuntungan usaha menjadi salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam menjalankan sebuah usaha, apakah usaha itu menghasilkan hasil yang baik dan layak dikembangkan atau tidak. Sementara itu profitabilitas pada pembudidaya KJA yang memakai modal pribadi (Lampiran 6). Pada pembudidaya KJA yang memakai modal pribadi atau non perbankan, keuntungan usaha yang dihasilkan dari budidaya ikan mas dan

9 45 ikan nila yang berjumlah lima belas responden selama satu musim tanam memiliki keuntungan dengan rata-rata Rp Perbedaan pembudidaya yang memakai bantuan perbankan dan non perbankan hanya berbeda di masalah permodalan, tetapi hasil produksi yang memakai bantuan perbankan atau non perbankan rata-rata hampir sama produksinya tergantung luas lahan dan jumlah benih yang ditebar Analisis Usaha Pembudidaya di KJA Pendapatan usaha merupakan selisih antara penerimaan total dan biaya total. Penerimaan total diperoleh dari nilai penjualan komoditas yang diproduksi. Sedangkan biaya total ditentukan dari biaya produksi yang dikeluarkan. Untuk mengetahui seberapa besar keuntungan usaha KJA terhadap biaya yang dikeluarkan maka dilakukan dengan Revenue Cost Ratio (RCR). Keuntungan usaha di KJA dihasilkan dari budidaya ikan mas dan ikan nila yang merupakan komoditas utama dari KJA Jatiluhur. Dalam perhitungan, diasumsikan bahwa kontruksi KJA hanya dapat bertahan selama ± 5 tahun selama melakukan kegiatan budidaya, lebih dari 5 tahun kontruksi memerlukan perbaikan kontruksi. Tabel 10. Keragaan Biaya dan Manfaat Budidaya Ikan Mas dan Ikan Nila (per Musim Tanam) yang Memakai Bantuan Perbankan (Sebelum Proyek) No. Komponen biaya Satuan Nilai 1. Biaya Penyusutan Rp Biaya Tetap (TFC) Rp Biaya Variabel (TVC) Rp Total Biaya Rp Penerimaan (Produksi x Harga Jual) Rp Keuntungan (π) Penerimaan-Total Biaya (TR-TC) Rp R/C (Penerimaan/Total Biaya) 1.3 Sumber : Data Olahan 2013

10 46 Tabel 11. Keragaan Biaya dan Manfaat Budidaya Ikan Mas dan Ikan Nila (per Musim Tanam) yang Memakai Bantuan Perbankan (Setelah Proyek) No. Komponen biaya Satuan Nilai 1. Biaya Penyusutan Rp Biaya Tetap (TFC) Rp Biaya Variabel (TVC) Rp Pengembalian Kredit Rp Total Biaya Rp Penerimaan (Produksi x Harga Jual) Rp Keuntungan (π) Penerimaan-Total Biaya (TR-TC) Rp R/C (Penerimaan/Total Biaya) 1.3 Sumber : Data Olahan 2013 Berdasarkan Tabel 10 dan Tabel 11. Keragaan biaya dan manfaat budidaya ikan mas dan ikan nila (per musim tanam) yang memakai bantuan perbankan (sebelum proyek) per satuan luas. Nilai rata-rata biaya penyusutannya yaitu Rp , nilai rata-rata biaya tetap Rp , nilai rata-rata biaya variabel Rp dan rata-rata total biaya dari biaya penyusutan, biaya tetap dan biaya variabel yaitu biaya totalnya sebesar Rp Penerimaan ratarata dari pembudidaya KJA sebelum proyek per musim tanam atau persiklus sebesar Rp Sehingga keuntungan yang didapat permusim tanam sebesar Rp Nilai rata-rata RCR pada usaha budidaya ikan mas dan ikan nila yang memakai bantuan kredit perbankan di KJA Jatiluhur dalam kurun waktu 3 bulan (per siklus tanam) yaitu 1.3 pada saat tanpa proyek. Nilai ini menunjukan bahwa untuk setiap Rp. 1 biaya yang dikeluarkan pembudidaya dengan bantuan kredit perbankan akan memperoleh penerimaan sebesar 1.3 sebelum mendapatkan kredit. Sedangkan keragaan biaya dan manfaat budidaya ikan mas dan ikan nila (per musim tanam) yang memakai bantuan perbankan (setelah proyek) per satuan luas. Nilai rata-rata biaya penyusutannya yaitu Rp , nilai ratarata biaya tetap Rp , nilai rata-rata biaya variabel Rp , nilai rata-rata biaya pengembalian kredit yaitu Rp dan rata-rata total biaya dari biaya penyusutan, biaya tetap dan biaya variabel yaitu biaya totalnya sebesar Rp Penerimaan rata-rata dari pembudidaya KJA setelah proyek per

11 47 musim tanam atau persiklus sebesar Rp Sehingga keuntungan yang didapat permusim tanam sebesar Rp Dan nilai rata-rata RCR pada pembudidaya KJA setelah proyek yaitu 1.3 pada saat dengan proyek. Dari keuntungan pembudidaya KJA yang memakai kredit perbankan di Jatiluhur, nilai keuntungan setelah proyek atau setelah mendapatkan kredit naik sebesar Rp Nilai RCR menunjukan bahwa untuk setiap Rp. 1 biaya yang dikeluarkan pembudidaya dengan bantuan kredit perbankan akan memperoleh penerimaan sebesar 1.3 setelah mendapatkan kredit. Nilai RCR jika dibandingkan tanpa proyek atau sebelum mendapatkan kredit analisis usaha dengan proyek atau setelah mendapatkan kredit perbankan nilai RCR nya sama. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai RCR. Berdasarkan nilai RCR yang diperoleh pada usaha tersebut, maka disimpulkan usaha budidaya ikan di KJA Jatiluhur yang memakai bantuan kredit perbankan mendapatkan keuntungan dan layak dikembangkan berdasarkan kriteria kelayakan usaha yaitu R/C 1 (Lampiran 7 dan Lampiran 8). Tabel 12. Keragaan Biaya dan Manfaat Budidaya Ikan Mas dan Ikan Nila (per Tahun) yang Memakai Bantuan Perbankan (Sebelum Proyek) No. Komponen biaya Satuan Nilai 1. Biaya Penyusutan Rp Biaya Tetap (TFC) Rp Biaya Variabel (TVC) Rp Total Biaya Rp Penerimaan (Produksi x Harga Jual) Rp Keuntungan (π) Penerimaan-Total Biaya (TR-TC) Rp R/C (Penerimaan/Total Biaya) 1.3 Sumber : Data Olahan 2013

12 48 Tabel 13. Keragaan Biaya dan Manfaat Budidaya Ikan Mas dan Ikan Nila (per Tahun) yang Memakai Bantuan Perbankan (Setelah Proyek) No. Komponen biaya Satuan Nilai 1. Biaya Penyusutan Rp Biaya Tetap (TFC) Rp Biaya Variabel (TVC) Rp Pengembalian Kredit Rp Total Biaya Rp Penerimaan (Produksi x Harga Jual) Rp Keuntungan (π) Penerimaan-Total Biaya (TR-TC) Rp R/C (Penerimaan/Total Biaya) 1.3 Sumber : Data Primer (diolah) 2013 Berdasarkan Tabel 12 dan Tabel 13. Keragaan biaya dan manfaat budidaya ikan mas dan ikan nila (per tahun) yang memakai bantuan perbankan (sebelum proyek) per satuan luas. Nilai rata-rata biaya penyusutannya yaitu Rp , nilai rata-rata biaya tetap Rp , nilai rata-rata biaya variabel Rp dan rata-rata total biaya dari biaya penyusutan, biaya tetap dan biaya variabel yaitu biaya totalnya sebesar Rp Penerimaan ratarata dari pembudidaya KJA sebelum proyek per tahun sebesar Rp Sehingga keuntungan yang didapat per tahun sebesar Rp Nilai ratarata RCR pada usaha budidaya ikan mas dan ikan nila yang memakai bantuan kredit perbankan di KJA Jatiluhur dalam kurun waktu 12 bulan (per tahun) yaitu 1.3 pada saat tanpa proyek. Nilai ini menunjukan bahwa untuk setiap Rp. 1 biaya yang dikeluarkan pembudidaya dengan bantuan kredit perbankan akan memperoleh penerimaan sebesar 1.3 dan sebelum mendapatkan kredit, karena adanya penambahan intensifikasi dan ekstensifikasi. Sedangkan keragaan biaya dan manfaat budidaya ikan mas dan ikan nila (per tahun) yang memakai bantuan perbankan (setelah proyek) per satuan luas. Nilai rata-rata biaya penyusutannya yaitu Rp , nilai rata-rata biaya tetap Rp , nilai rata-rata biaya variabel Rp , nilai rata-rata biaya pengembalian kredit yaitu Rp dan rata-rata total biaya dari biaya penyusutan, biaya tetap dan biaya variabel yaitu biaya totalnya sebesar Rp Penerimaan rata-rata dari pembudidaya KJA setelah proyek per

13 49 tahun sebesar Rp Sehingga keuntungan rata-rata pembudidaya yang didapat per tahun sebesar Rp Dan nilai rata-rata RCR pada pembudidaya KJA setelah proyek yaitu 1.3 pada saat dengan proyek. Dari keuntungan pembudidaya KJA yang memakai kredit perbankan di Jatiluhur, nilai keuntungan setelah proyek atau setelah mendapatkan kredit naik sebesar Rp Nilai RCR menunjukan bahwa untuk setiap Rp. 1 biaya yang dikeluarkan pembudidaya dengan bantuan kredit perbankan akan memperoleh penerimaan sebesar 1.3 setelah mendapatkan kredit. Nilai RCR jika dibandingkan tanpa proyek atau sebelum mendapatkan kredit analisis usaha dengan proyek atau setelah mendapatkan kredit perbankan nilai RCR nya sama. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai RCR. Berdasarkan nilai RCR yang diperoleh pada usaha tersebut, maka disimpulkan usaha budidaya ikan di KJA Jatiluhur yang memakai bantuan kredit perbankan mendapatkan keuntungan dan layak dikembangkan berdasarkan kriteria kelayakan usaha yaitu R/C 1 (Lampiran 9 dan Lampiran 10). Sementara itu, untuk mengetahui besar keuntungan yang diperoleh oleh pembudidaya ikan dalam KJA yang memakai modal sendiri atau non perbankan dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. Tabel 14. Keragaan Biaya dan Manfaat Budidaya Ikan Mas dan Ikan Nila (per Musim Tanam) di KJA Jatiluhur yang Memakai Modal Pribadi No. Komponen biaya Satuan Nilai 1. Biaya Penyusutan Rp Biaya Tetap (TFC) Rp Biaya Variabel (TVC) Rp Total Biaya Rp Penerimaan (Produksi x Harga Jual) Rp Keuntungan (π) Penerimaan-Total Biaya (TR-TC) Rp R/C (Penerimaan/Total Biaya) 1.3 Sumber : Data Olahan 2013 Berdasarkan Tabel 14. Keragaan biaya dan manfaat budidaya ikan mas dan ikan nila (per musim tanam) yang memakai modal pribadi (non perbankan) per satuan luas. Nilai rata-rata biaya penyusutannya yaitu Rp , nilai rata-rata biaya tetap Rp , nilai rata-rata biaya variabel Rp dan ratarata total biaya dari biaya penyusutan, biaya tetap dan biaya variabel yaitu biaya

14 50 totalnya sebesar Rp Penerimaan rata-rata dari pembudidaya KJA yang memakai modal pribadi per musim tanam sebesar Rp Sehingga keuntunga yang didapat per musim tanam sebesar Rp Nilai RCR pada usaha budidaya ikan mas dan ikan nila yang memakai modal pribadi atau non perbankan di KJA Jatiluhur dalam kurun waktu 3 bulan (per musim tanam) adalah sebesar 1,3 yang berarti setiap Rp. 1 yang dikeluarkan pembudidaya akan menghasilkan Rp. 1,3. Artinya usaha budidaya ikan di KJA Jatiluhur ini yang memakai modal pribadi mendapatkan keuntungan dan layak dikembangkan berdasarkan kriteria kelayakan usaha yaitu R/C 1. nilai RCR ini sama dengan nilai RCR pembudidaya yang memakai bantuan kredit perbankan hanya bedanya dikeuntungan nilai atau total keuntungan yang modal pribadi lebih besar keuntungannya dibandingkan yang memakai kredit, karena yang memakai kredit perbankan ada pembiayaan tambahan yaitu membayar pokok pengembalian pembiayaan (Lampiran 11). Tabel 15. Keragaan Biaya dan Manfaat Budidaya Ikan Mas dan Ikan Nila (per Tahun) di KJA Jatiluhur yang Memakai Modal Pribadi No. Komponen biaya Satuan Nilai 1. Biaya Penyusutan Rp Biaya Tetap (TFC) Rp Biaya Variabel (TVC) Rp Total Biaya Rp Penerimaan (Produksi x Harga Jual) Rp Keuntungan (π) Penerimaan-Total Biaya (TR-TC) Rp R/C (Penerimaan/Total Biaya) 1.3 Sumber : Data Olahan 2013 Berdasarkan Tabel 15. Keragaan biaya dan manfaat budidaya ikan mas dan ikan nila (per tahun) yang memakai modal pribadi (non perbankan) per satuan luas. Nilai rata-rata biaya penyusutannya yaitu Rp , nilai rata-rata biaya tetap Rp , nilai rata-rata biaya variabel Rp dan rata-rata total biaya dari biaya penyusutan, biaya tetap dan biaya variabel yaitu biaya totalnya sebesar Rp Penerimaan rata-rata dari pembudidaya KJA yang memakai modal pribadi per tahun sebesar Rp Sehingga keuntunga yang didapat per tahun sebesar Rp Nilai RCR pada usaha

15 51 pembudidaya ikan mas dan ikan nila yang memakai modal pribadi atau non perbankan di KJA Jatiluhur dalam kurun waktu 1 tahun adalah sebesar 1,3 yang berarti setiap Rp. 1 yang dikeluarkan pembudidaya akan menghasilkan Rp. 1,3. Artinya usaha budidaya ikan di KJA dengan menggunakan modal pribadi atau non perbankan di KJA Jatiluhur mendapatkan keutungan dan layak untuk dikembangkan berdasarkan kriteria kelayakan usaha yaitu R/C 1 (Lampiran 12) Analisis Regresi Linier Berganda dengan Dummy Kredit untuk Melihat Faktor yang Berpengaruh pada Variabel Lain dan Dummy Kredit Terhadap Produksi Pembudidaya Keramba Jaring Apung (KJA) di Jatiluhur Untuk mengetahui besarnya pengaruh umur, pendidikan, pengalaman, luas lahan, jumlah tenaga kerja dan jumlah benih, jumlah pakan dan pembiayaan kredit dan non kredit terhadap produksi pembudidaya KJA di Jatiluhur, digunakan model regresi dan untuk melihat kebermaknaan dari koefisien regresi dalam persamaan regresi, dilakukan pengujian koefisien regresi baik secara bersama-sama (over all) maupun secara parsial (individual). Pengujian Koefisien Regresi Secara Bersama-Sama (Over All) Pengujian akan menolak Ho jika p-value (sig) < taraf signifikan (α=5%). Dari tabel Anova (analisis varians) (Lampiran 14), diperoleh nilai Fhitung sebesar dengan p-value (sig.) 0,00. Jika dibandingkan p-value (0,000) < taraf signifikan (α=5%) maka H 0 ditolak, dengan demikian terdapat pengaruh dari satu atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam hal ini, dapat dijelaskan secara lebih spesifik bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari umur, pendidikan, pengalaman, luas lahan, jumlah tenaga kerja, jumlah benih (Kg), jumlah pakan (Kg) dan pembiayaan kredit atau nonkredit terhadap produksi pembudidaya KJA di Jatiluhur terhadap produksi pembudidaya KJA di Jatiluhur.

16 52 Koefisien determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar kontribusi dari variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Koefisien determinasi (R 2 ) umur, pendidikan, pengalaman, luas lahan dan jumlah tenaga kerja terhadap produksi pembudidaya berada pada nilai 1,00 atau 100% (Lampiran 14). Ini menunjukkan bahwa antara umur, pendidikan, pengalaman, luas lahan dan jumlah tenaga kerja, jumlah benih, dan jumlah pakan memiliki kontribusi 100% pengaruhnya pada terhadap produksi pembudidaya KJA di Jatiluhur. Pengujian Asumsi Model 1. Uji Normalitas Gambar 6. Normalitas Residu dengan Variabel Dependen Produksi Residu berdistribusi normal apabila sebaran standardized residual menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Dari Normal P-P plot di atas dapat diketahui bahwa sebaran standardized residual mengikuti dan menyebar jauh disekitar garis diagonal, maka dapat disimpulkan residu model persamaan regresi tidak berdistribusi normal.

17 53 2. Uji Multikolinieritas Hipotesis diuji dengan taraf signifikan 5%. Jika nilai t hitung > t tabel maka disimpulkan bahwa hipotesis ditolak atau jika p-value (sig) < taraf signifikan (α=5%). Tabel 16. Uji t Regresi Linier Multiple Produksi No Variabel Produksi Koefisien p-value VIF 1 (Constant) ,6 0,000 2 Umur (tahun) -0,4 0,203 1,79 3 Pendidikan 0,2 0,812 1,44 4 Pengalaman 0,1 0,869 3,58 5 Luas lahan 25,5 0,000* 270,96 6 TK.upah 2,9 0,627 2,54 7 Benih (Rp) 0,0 0, ,72 8 Pakan (Rp) 0,2 0,000* 752,24 9 Kredit/Tidak -4,3 0,237 1,11 Berdasarkan output (Tabel 16), dapat dilihat bahwa nilai t hitung untuk umur, pendidikan, pengalaman, jumlah tenaga kerja lebih besar dari 0,05 sehingga Ho diterima. Dengan demikian, disimpulkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari umur, pendidikan, pengalaman, jumlah tenaga kerja, jumlah benih terhadap produksi pembudidaya KJA di Jatiluhur. Untuk luas lahan dan jumlah pakan, dengan p-value sebesar 0,00. Jika dibanding dengan taraf signifikan 5% maka p-value (sig) dari varibel tersebut bernilai lebih kecil sehingga Ho ditolak. Dengan demikian, disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan dari luas lahan dan jumlah pakan pada produksi pembudidaya di Jatiluhur. Dengan demikian, dari 8 variabel independen, hanya luas dan jumlah pakan yang berpengaruh pada produksi pembudidaya di Jatiluhur. Dari tabel juga dapat dilihat persamaan regresi linier taksiran di atas menjadi: Y = ,6-0,4 X 1 + 0,2 X 2 + 0,1 X 3+ 25,5 X 4 + 2,9 X 5 + 0,0 X 6-0,2 X 7 + 4,3D 1

18 54 Dari persamaan di atas, konstanta sebesar ,6 menunjukkan rata-rata produksi pembudidaya ikan adalah ,6 kg tanpa adanya pengaruh umur, pendidikan, luas lahan, dan pengalaman serta jumlah tenaga kerja, jumlah benih dan jumlah pakan serta jenis pembiayaan (kredit dan non kredit). Koefisien regresi untuk umur sebesar -0,4 menunjukkan setiap penambahan umur sebesar 1 tahun maka akan mengurangi produksi sebesar 0,4 kg. Untuk jumlah pendidikan, koefisien regresi untuk pendidikan memiliki nilai koefisien 0,2 yang menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendikan pembudidaya sebesar 1 tahun maka semakin besar pula produksi yang didapat, yaitu bertambah sebesar 0,2 kg. Koefisien regresi untuk pengalaman sebesar 0,1 menunjukkan setiap penambahan pengalaman sebesar 1 tahun maka akan menambah produksi sebesar 0,1 kg. Untuk luas lahan dengan koefisien regresi sebesar 25,5 menunjukkan setiap penambahan pengalaman sebesar 1 m 2 maka akan menambah produksi sebesar 25,5 kg.untuk jumlah tenaga kerja dengan koefisien regresi sebesar 2,9 menunjukkan setiap penambahan jumlah tenaga kerja sebanyak 1 orang maka akan menambah produksi sebesar 2,9 kg. Untuk jumlah benih dengan koefisien regresi sebesar 0,0 menunjukkan tidak ada pengaruh sama sekali. Untuk jumlah pakan dengan koefisien regresi sebesar 0,2 menunjukkan setiap penambahan pengeluaran untuk jumlah pakan sebanyak Kg 1 maka akan mengurangi produksi sebesar 0,2 kg. Untuk pembiayaan kredit, koefisien regresi sebesar -4,3 menunjukkan jika pembudidaya menggunakan kredit maka produksi nya akan berkurang 4,3 kg. Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai VIF berkisar antara ,72. Terdapat 3 nilai ini jauh dari batas ambang VIF yaitu 10, yaitu variabel luas lahan, jumlah benih dan jumlah pakan. Sementara untuk variabel umur, tingkat pendidikan, pengalaman dan jumlah tenaga kerja memiliki nilai VIF di bawah 10. Dengan demikian disimpulkan bahwa 3 variabel independen memiliki korelasi yang kuat antar satu sama lain, yaitu luas lahan, variabel jumlah benih dan jumlah pakan.

19 55 3. Heterokesdatisitas Pada Gambar 7 dapat diketahui bahwa data tidak menyebar secara acak baik di atas maupun di bawah sumbu X (Y=0), hal ini berarti terdapat gejala heterokedastisitas pada model regresi tersebut. Gambar 7 Uji Heteroskedastisitas Produksi 4. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji statistik Durbin Watson, yaitu dengan membandingkan angka Durbin-Watson hitung (DW) dengan nilai kritisnya (dl dan du). Pada ukuran sample n =50, = 0,05 dan banyaknya variabel independen k = 8, didapat nilai kritis dl = 1,20 dan du = 1,93 (Tabel 17).

20 56 Tabel 17. Hasil Uji Durbin Watson Produksi Durbin Watson dl du 4-dU 4-dL Kesimpulan 2,31 1,20 1,93 2,07 2,80 Tidak dapat disimpulkan Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai Durbin-Watson sebesar 2,31. Karena nilai statistik Durbin Watson (2,31) berada pada du < DW < 4 du, uji Durbin Watson menghasilkan kesimpulan tidak terdapat kesimpulan Analisis Regresi Linier Berganda dengan Dummy Kredit untuk Melihat Faktor yang Berpengaruh pada Variabel Lain dan Dummy Kredit Terhadap Pendapatan Pembudidaya Keramba Jaring Apung (KJA) di Jatiluhur Untuk mengetahui besarnya pengaruh umur, pendidikan, pengalaman, luas lahan, jumlah tenaga kerja dan jumlah benih, jumlah pakan dan pembiayaan kredit dan non kredit terhadap pendapatan pembudidaya KJA di Jatiluhur, digunakan model regresi dan untuk melihat kebermaknaan dari koefisien regresi dalam persamaan regresi, dilakukan pengujian koefisien regresi baik secara bersamasama (over all) maupun secara parsial (individual). Pengujian Koefisien Regresi Secara Bersama-Sama (Over All) Pengujian akan menolak Ho jika p-value (sig) < taraf signifikan (α=5%). Dari tabel Anova (analisis varians) (Lampiran 15), diperoleh nilai Fhitung sebesar 399,858 dengan p-value (sig.) 0,00. Jika dibandingkan p-value (0,000) < taraf signifikan (α=5%) maka H0 ditolak, dengan demikian terdapat pengaruh dari satu atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam hal ini, dapat dijelaskan secara lebih spesifik bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari umur, pendidikan, pengalaman, luas lahan, jumlah tenaga kerja, jumlah benih (Rp), jumlah pakan (Rp) dan pembiayaan kredit atau nonkredit terhadap pendapatan pembudidaya KJA di Jatiluhur terhadap pendapatan pembudidaya KJA di Jatiluhur.

21 57 Koefisien determinasi Koefisien determinasi (R 2 ) umur, pendidikan, pengalaman, luas lahan dan jumlah tenaga kerja terhadap pendapatan pembudidaya berada pada nilai 0,987 atau 98,7% (Lampiran 15). Ini menunjukkan bahwa antara umur, pendidikan, pengalaman, luas lahan dan jumlah tenaga kerja, jumlah benih, dan jumlah pakan memiliki kontribusi 98,7% pengaruhnya pada terhadap pendapatan pembudidaya, sedangkan sisanya sebesar 1,3% dijelaskan oleh variabel bebas lain yang tidak terdapat dalam model regresi berganda ini. Pengujian Asumsi Model 1. Uji Normalitas Gambar 8. Normalitas Residu dengan Variabel Dependen Pendapatan Residu berdistribusi normal apabila sebaran standardized residual menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Dari Normal P-P plot di atas dapat diketahui bahwa sebaran standardized residual mengikuti dan menyebar disekitar garis diagonal, maka dapat disimpulkan residu model persamaan regresi berdistribusi normal atau memenuhi asumsi normalitas.

22 58 2. Uji Multikolinieritas Hipotesis diuji dengan taraf signifikan 5%. Jika nilai t hitung > t tabel maka disimpulkan bahwa hipotesis ditolak atau jika p-value (sig) < taraf signifikan (α=5%). Tabel 18. Uji t Regresi Linier Multiple Pendapatan No Variabel Pendapatan Koefisien p-value VIF 1 (Constant) ,6 0,014 2 Umur (tahun) ,9 0,206 1,82 3 Pendidikan ,6 0,348 1,45 4 Pengalaman ,3 0,189 3,60 5 Luas lahan ,9 0,000* 173,33 6 TK.upah 10,7 0,050* 2,61 7 Benih (Rp) -1,0 0, ,15 8 Pakan (Rp) -0,5 0, ,93 9 Kredit./Tidak ,8 0,466 1,10 Berdasarkan output (Tabel 18), dapat dilihat bahwa nilai t hitung untuk umur, pendidikan, pengalaman, jumlah tenaga kerja lebih besar dari 0,05 sehingga Ho diterima. Dengan demikian, disimpulkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari umur, pendidikan, pengalaman, jumlah benih, dan jumlah pakan serta pembiayaan kredit/nonkredit terhadap pendapatan pembudidaya KJA di Jatiluhur. Untuk luas lahan, dengan p-value sebesar 0,00. Jika dibanding dengan taraf signifikan 5% maka p-value (sig) dari varibel tersebut bernilai lebih kecil sehingga Ho ditolak. Dengan demikian, disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan dari luas lahan dan jumlah tenaga kerja pada pendapatan pembudidaya di Jatiluhur. Dengan demikian, dari 8 variabel independen, hanya luas yang berpengaruh pada pendapatan pembudidaya di Jatiluhur. Dari tabel juga dapat dilihat persamaan regresi linier taksiran di atas menjadi:

23 59 Y = , ,9 X ,6 X ,3 X ,9 X4 + 10,7 X5-1,0 X6-0,5 X ,8 D1 Dari persamaan di atas, konstanta sebesar ,6 menunjukkan rata-rata pendapatan pembudidaya ikan adalah - Rp ,6 tanpa adanya pengaruh umur, pendidikan, luas lahan, pengalaman, jumlah tenaga kerja, jumlah benih dan jumlah pakan serta jenis pembiayaan (kredit dan non kredit). Koefisien regresi untuk umur sebesar ,9 menunjukkan setiap penambahan umur sebesar 1 tahun maka akan mengurangi pendapatan sebesar Rp ,9. Untuk jumlah pendidikan, koefisien regresi untuk pendidikan memiliki nilai koefisien ,6, yang menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendikan pembudidaya maka semakin besar pula pendapatan yang didapat, yaitu bertambah sebesar Rp ,6. Koefisien regresi untuk pengalaman sebesar ,3 menunjukkan setiap penambahan pengalaman sebesar 1 tahun maka akan menambah pendapatan sebesar Rp ,3. Untuk luas lahan dengan koefisien regresi sebesar ,9 menunjukkan setiap penambahan pengalaman sebesar 1 m 2 maka akan menambah pendapatan sebesar Rp ,9. Untuk jumlah tenaga kerja dengan koefisien regresi sebesar 10,7 menunjukkan setiap penambahan jumlah tenaga kerja sebanyak 1 orang maka akan menambah pendapatan sebesar Rp 10,7. Untuk jumlah benih dengan koefisien regresi sebesar -1,0 menunjukkan setiap penambahan jumlah benih sebanyak Rp maka akan mengurangi pendapatan sebesar Rp 1,0. Untuk jumlah pakan dengan koefisien regresi sebesar -0,5 menunjukkan setiap penambahan pengeluaran untuk jumlah pakan sebanyak Rp 1 maka akan mengurangi pendapatan sebesar Rp 0,5. Untuk pembiayaan kredit, koefisien regresi sebesar ,8 menunjukkan jika pembudidaya menggunakan kredit maka pendapatan nya akan bertambah Rp ,8 dibandingkan sebelum menggunakan kredit. Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai VIF berkisar antara ,15. Terdapat 3 nilai ini jauh dari batas ambang VIF yaitu 10, yaitu variabel luas lahan, jumlah benih dan jumlah pakan. Sementara untuk variabel umur,

24 60 tingkat pendidikan, pengalaman dan jumlah tenaga kerja memiliki nilai VIF di bawah 10. Dengan demikian disimpulkan bahwa 3 variabel independen memiliki korelasi yang kuat antar satu sama lain, yaitu luas lahan, variabel jumlah benih dan jumlah pakan. 3. Heterokesdatisitas Pada Gambar 9 dapat diketahui bahwa data menyebar secara acak baik di atas maupun di bawah sumbu X (Y=0), hal ini berarti tidak terdapat gejala heterokedastisitas pada model regresi tersebut. Gambar 9. Uji Heteroskedastisitas Pendapatan 4. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji statistik Durbin Watson, yaitu dengan membandingkan angka Durbin-Watson hitung (DW) dengan nilai kritisnya (dl dan du). Pada ukuran sample n =50, = 0,05 dan banyaknya variabel independen k = 8, didapat nilai kritis dl = 1,20 dan du =1,93. Tabel 19. Hasil Uji Durbin Watson Pendapatan Durbin Watson dl du 4-dU 4-dL Kesimpulan 2,11 1,20 1,93 2,07 2,80 Tidak dapat disimpulkan

25 61 Berdasarkan Tabel 19, diperoleh nilai Durbin-Watson sebesar 2,11. Karena nilai statistik Durbin Watson (2,11) berada pada du < DW < 4 du, uji Durbin Watson menghasilkan kesimpulan tidak terdapat kesimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta Jawa Barat, dengan waktu pelaksanaan pengumpulan data pada bulan Juni sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2013 sampai dengan Juni 2013 di Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu (Lampiran 1), Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskripsi Data 1. Analisis Dana Pihak Ketiga Bank BCA Syariah Dana Pihak Ketiga adalah komponen dana yang paling penting, besarnya keuntungan (profit) yang akan dihasilkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil analisis deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang eksis di Jakarta Islamic Index (JII) dari tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang eksis di Jakarta Islamic Index (JII) dari tahun 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh perusahan yang eksis di Jakarta Islamic Index (JII) dari tahun 2003-2007.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perdagangan, Jasa Dan Investasi Di Daftar Efek Syariah

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan topik penulisan dalam rangka penyusunan laporan dari suatu penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskripsi menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun independen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL yang diukur dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kerja sama usaha ternak ayam broiler

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kerja sama usaha ternak ayam broiler 18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pemikiran Kerja sama usaha ternak ayam broiler Perternak sebagai plasma Perusahaan sebagai inti Kecamatan Gunung Pati Menyediakan: Lahan, kandang, tenaga kerja,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel sehingga lebih mudah dipahami dan diinterprestasikan. Statistik deskriptif memberikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum, 44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif, maka pada Tabel 4.1 berikut ini akan ditampilkan karakteristik sample yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel independent

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari semua variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAR, FDR,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi objek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Annual Report (2008-2012) maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

VII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN AGRIBISNIS PADA KOPERASI BAYTUL IKHTIAR

VII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN AGRIBISNIS PADA KOPERASI BAYTUL IKHTIAR VII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN AGRIBISNIS PADA KOPERASI BAYTUL IKHTIAR 7.1. Karakteristik Umum Responden Responden penelitian ini adalah anggota Koperasi Baytul Ikhtiar yang sedang memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standar

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian

METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian 10 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Data laporan keuangan perusahaan konsolidasi digunakan sebagai dasar dari analisis manajemen piutang PT PLN (Persero). PT PLN (Persero) membutuhkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR) BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Rasio Likuiditas BCA Syariah Rasio likuiditas ini mengukur kemampuan perusahaan atau bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan pada bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Sampel dan Data Penelitian ini menggunakan 30 data, sampel yang diamati selama 15 tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2015. Data yang diambil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut merupakan Statistik Deskriptif variabel dependen dan variabel. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut merupakan Statistik Deskriptif variabel dependen dan variabel. Tabel 4.1 46 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berikut merupakan Statistik Deskriptif variabel dependen dan variabel independen. Tabel 4.1 Sumber : output SPSS Dari tabel diatas dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini yang menjadi penelitian adalah seluruh perusahaan LQ 45 yang listing di BEI pada tahun 2010-2014, dimana perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Jenis data yang dipakai adalah data sekunder, berupa data-data laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Analisis Statistik Deskriptif Tabel 4.1 Deskripsi Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation CR 36.027 4.742

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Statistik Tabel di bawah ini memperlihatkan deskripsi statistik (jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata dan standar deviasi) dari sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini adalah penelitian dengan menggunakan metode survei untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan peternak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Peneliti mengambil sampel sesuai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dalam penelitian ini akan memberikan informasi mengenai variabel-variabel yang digunakan, seperti Profitabilitas, Kepemilikan Manajerial,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. gambaran suatu data yang dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. gambaran suatu data yang dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pengaruh variabel CSR, Current Ratio, dan Debt to Equity Ratio terhadap Return On Asset, terlebih dahulu akan ditinjau mengenai deskripsi variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dalam penelitian ini akan memberikan informasi mengenai variabel-variabel yang digunakan, seperti Profitabilitas, Debt to EquityRatio

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua bank yang termasuk dalam bank umum syariah, yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.1 Bank Syariah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Persentase BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia Profitabilitas merupakan kemampuan bank dalam mencari keuntungan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Analisis dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel sehingga lebih mudah dipahami dan diinterprestasikan. Statistik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

sebuah penelitian tentang: pengaruh laba akuntansi, arus kas opera- sional, ukuran perusahaan, tingkat pertum- buhan perusahaan terhadap harga saham

sebuah penelitian tentang: pengaruh laba akuntansi, arus kas opera- sional, ukuran perusahaan, tingkat pertum- buhan perusahaan terhadap harga saham contoh sebuah penelitian tentang: pengaruh laba akuntansi, arus kas operasional, ukuran perusahaan, tingkat pertumbuhan perusahaan terhadap harga saham kerangka pikir yang diajukan sbb. laba akuntansi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Responden Pada bab ini akan membahas semua data yang dikumpulkan dari responden dalam penelitian, sehingga dapat diketahui bagaimana

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Analisa Statistik Deskriptif Statistik deskriftif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti minimum, maksimum, mean, dan standar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data (N) yang digunakan dalam penelitian ini serta dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2011-2013. Teknik yang digunakan dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang yang digunakan adalah jenis data sekunder, dimana data sekunder adalah data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan dipublikasikan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data Dalam bab ini, penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang akan dilakukan penulis terhadap data sekunder yaitu berupa komponen-komponen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun 2010 sampai tahun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka

BAB V PEMBAHASAN. variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka 108 BAB V PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Non-Multikolonieritas Tujuan dari Uji non-multikolonieritas adalah untuk menguji apakah pada model regresi terdapat adanya hubungan atau korelasi antar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data pada variabel-variabel penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik dekriptif menggambarkan tentang ringkasan datadata penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata rata dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Pembuatan statistik deskriptif untuk sampel tersebut dibantu dengan menggunakan program komputer Statisical Package for Sosial Science atau

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang BAB 4 ANALISIS DATA 4.1 Statistika Deskriptif Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang digunakan untuk mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan, penyajian data, dan penarikan

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA Rosalina Berliani, Dyah Mardiningsih, Siwi Gayatri Program Studi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan hal yang berhubungan dengan analisis data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan data yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

Muhammad Syukri Hamdi

Muhammad Syukri Hamdi ANALISIS PENGARUH RASIO AKTIVITAS, LEVERAGE KEUANGAN, UKURAN, DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Muhammad Syukri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel Penelitian Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan penggunaan Bank Syariah Mandiri sebagai sampel penelitian ini antara lain: 1) Bank Syariah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 PendekatanPenelitian Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Metode kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada positivisme,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. BRI Syariah, dan Syariah Mandiri) di Indonesia periode

BAB III METODE PENELITIAN. BRI Syariah, dan Syariah Mandiri) di Indonesia periode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Bank Umum Syariah BUMN (BNI Syariah, BRI Syariah, dan Syariah Mandiri) di Indonesia periode 2010-2013. 3.2 Jenis dan Sumber

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 1. Data Hasil Penelitian A. Data Receivable Financing (Pembiayaan Piutang) Receivable Financing (Pembiayaan Piutang ) merupakan bentuk pinjaman yang digunakan untuk berbagai keperluan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini bersifat studi kasus dengan cara mengumpulkan, mempelajari, menganalisis dan mengintegrasi variabel-variabel dari hasil publikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek BAB IV HASIL PENGUJIAN Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh size, financial leverage

Lebih terperinci

VII. ANALISIS ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS ASPEK FINANSIAL Analisis aspek finansial digunakan untuk menganalisis kelayakan suatu proyek atau usaha dari segi keuangan. Analisis aspek finansial dapat memberikan perhitungan secara kuantatif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah perusahaan yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Teknik yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ukuran perusahaan, dan good corporate governance terhadap kebijakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ukuran perusahaan, dan good corporate governance terhadap kebijakan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, dan good corporate governance terhadap kebijakan dividen perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan auditan yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data. Tabel 4.1. Hasil Perolehan Data Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2011

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data. Tabel 4.1. Hasil Perolehan Data Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2011 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Analisa Perkembangan Derivatif Analisa perkembangan derivatif di Indonesia dengan mengunakan 49 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. perdagangan, jasa, dan investasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, baik perusahaan

BAB III DESAIN PENELITIAN. perdagangan, jasa, dan investasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, baik perusahaan BAB III DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang diteliti berupa perusahaan yang bergerak dalam industri perdagangan, jasa, dan investasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, baik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga

Lebih terperinci

minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel.

minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum Industri perbankan merupakan salah satu industri yang berperan penting dalam perkembangan perekonomian. Berikut ini adalah profil 10 Bank terbesar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan pada Bank Syariah Mandiri dari periode Maret 2006 Juni 2014.Setelah seluruh data yang diperlukan dikumpulkan, selanjutnya dilakukan analisis data

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Bagian ini menjelaskan mengenai jenis dan sumber data, penentuan jumlah sampel serta alasan menggunakan sampel tersebut, metode pengumpulan data yang dilakukan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Untuk penelitian skripsi ini, penulis melakukan penelitian ini pada perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam kurun

Lebih terperinci

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan masalah yang diteliti dalam suatu penelitian.

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan masalah yang diteliti dalam suatu penelitian. BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Objek penelitian merupakan masalah yang diteliti dalam suatu penelitian. Sugiyono (2008:38) mengartikan objek penelitian suatu atribut atau sifat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin 45 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari semua variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan di Depok, dimulai dari pengumpulan landasan teori dan sumber-sumber data pada awal april 2013. Kemudian dilanjutkan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Objek penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode waktu yang dipilih

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif Data a. Profil Lembaga Keuangan Syariah ASRI Tulungagung Lembaga Keuangan Syariah Amanah Syariah Islam merupakan lembaga keuangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-korelasional (kausal) yang menjelaskan adakah hubungan dan seberapa besar pengaruh tiap-tiap variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek penelitian Bagian ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data BAB IV ANALISIS DATA Analisis data merupakan hasil kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lainnya terkumpul. Hal ini memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat kebenaran hipotesis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan disajikan hasil penelitian yang dilakukan terhadap data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV.1 Deskripsi Objek Penelitian Objek yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri atas variabel-variabel yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity

Lebih terperinci

Nama : Ismi Dwi Djuanasari NPM : Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing : Ekaning Setyarini SE., MM

Nama : Ismi Dwi Djuanasari NPM : Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing : Ekaning Setyarini SE., MM Analisis Pengaruh Kurs Rupiah, Harga Emas Dunia, Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate), Dan Inflasi Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Pada Bursa Efek Indonesia Periode Juli 2011-Juni

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. deskriptif yaitu : N merupakan jumlah data yang akan diolah dalam penelitian

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. deskriptif yaitu : N merupakan jumlah data yang akan diolah dalam penelitian BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif berkenaan dengan pengumpulan data yang dapat digambarkan atau disimpulkan untuk mendapatkan gambaran mengenai data tersebut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data yang menggambarkan karakteristik sampel yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Prosedur penarikan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Prosedur penarikan sampel BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Variabel Penelitian No. Pada bab ini akan dibahas tahap-tahap dan pengolahan data yang kemudian akan dianalisis tentang pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Obyek Penelitian Pada dasarnya obyek merupakan apa yang hendak diselidiki di dalam sebuah penelitian. Ada beberapa persoalan yang perlu untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskripsi Data 1. Analisis Return On Equity (ROE) Return On Equity (ROE) merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba bersih. Semakin tinggi rasio ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci