ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN PEDAGANG PERANTARA SALAK PONDOH DI KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN PEDAGANG PERANTARA SALAK PONDOH DI KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN"

Transkripsi

1 ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN PEDAGANG PERANTARA SALAK PONDOH DI KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN Sri Rejeki, Suprapti Supardi, Sugiharti Mulya Handayani, Program Studi Agribisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta JalanIr. Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta Telp./ Fax.(271) jki15@rocketmail.com. Telp Abstract : This research aimed at assessing factors that affect the level of income, the amount of charge, the reception and income brokers salak pondoh in sub-district turi district sleman. A method of basic research is descriptive with engineering research survey. Research is done in sub-district turi district sleman. The determination of the location of samples conducted in a deliberately with consideration the production of fruit salak pondoh largest in the county of sleman. A method of snowball adoption of respondents had to use sampling with as many as 3 the number of respondents. The results showed the average cost incurred by merchant middlemen salak pondoh in one day amounting to Rp (63%). The average revenue earned intermediary traders salak pondoh is Rp (1%) and the average income of intermediary traders salak pondoh is Rp (37%). The value significance factor of salak sold of.. While the number of factors to calculate t value salak sold amounted to 6,32, meaning that this value is higher than the t table (1%) = 2,797. Test results showed that the F value of. significance, so that the independent variable (age, level of education, trade, the number of dependents experince in the household, number of salak sold) together affect the dependent variable (income level). So the number of salak which sold the real level of income against the influential intermediary traders salak pondoh. Keywords : income level, intermediary traders, salak pondoh Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji besarnya biaya, penerimaan, pendapatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan pedagang perantara salak pondoh di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman. Metode dasar penelitian adalah deskriptif dengan teknik penelitian survei. Metode pengambilan responden menggunakan snowball sampling dengan jumlah sebanyak 3 responden. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis faktor-faktor pendapatan, biaya, penerimaan dan pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan biaya rata-rata yang dikeluarkan oleh pedagang perantara salak pondoh sebesar Rp (63%). Penerimaan rata-rata pedagang perantara salak pondoh sebesar Rp (1%) dan pendapatan ratarata pedagang perantara salak pondoh sebesar Rp (37%). Nilai signifikansi faktor jumlah salak yang terjual sebesar,. Sedangkan nilai t hitung faktor jumlah salak yang terjual sebesar 6,32, yang artinya nilai ini lebih tinggi dari t tabel (1%) = 2,797. Hasil uji F menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar,, sehingga variabel independen (umur, tingkat pendidikan, pengalam berdagang, jumlah tanggungan dalam rumah tangga, jumlah salak terjual) secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen (tingkat pendapatan). Sehingga jumlah salak yang terjual berpengaruh nyata terhadap tingkat pendapatan pedagang perantara salak pondoh. Kata Kunci :Tingkat Pendapatan, Pedagang Perantara, Salak Pondoh

2 PENDAHULUAN Sektor pertanian memegang peranan penting dalam pembangunan perekonomian di Indonesia. Hal ini dikarenakan sebagian besar masyarakat Indonesia menggantungkan hidupnya pada sektor ini. Sektor pertanian terdiri dari subsektor tanaman bahan pangan, subsektor perikanan, subsektor perkebunan, subsektor peternakan, dan subsektor kehutanan. Hortikultura merupakan salah satu subsektor tanaman bahan pangan yang memiliki prospek cukup cerah. Holtikultura terdiri dari komoditas buah-buahan, sayuran, tanaman hias, dan tanaman obat-obatan. Tanaman salak merupakan tanaman khas Indonesia dan tersebar di beberapa daerah di Indonesia dengan nama sebutan yang berbedabeda menurut nama daerah di mana salak itu tumbuh. Varietas salak yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut : salak Bali, salak pondoh, salak condet, salak Padang Sidepuan, salak manonjaya, salak Madura, salah Ambarawa, salak kersikan, dan lain-lain. Diantara berbagai jenis salak tersebut, yang mempunyai prospek dan nilai komersial tinggi adalah salak pondoh (Nazzaruddin dan Regina, 1992 : 24). Sentral produksi salak pondoh terbesar di Jogjakarta terletak di Kabupaten Sleman. Kabupaten Sleman merupakan daerah yang METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Penelitian memiliki potensi besar dalam budidaya salak pondoh. Kecamatan Turi merupakan salah satu sentral produksi salak pondoh di Kabupaten Sleman dikarenakan daerah ini merupakan daerah yang sangat ideal bagi pertumbuhan tanaman salak pondoh (Anarsis, 1999:36) Pedagang perantara salak pondoh yang berada di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman merupakan pedagang yang membeli lansung dari petani salak pondoh, dimana pedagang perantara ini dapat dikatakan sebagai pedagang perantara pertama yaitu mendapatkan salak pondoh dengan membeli langsung kepada petani salak pondoh. Pedagang perantara pertama menjual salak pondoh tersebut kepada konsumen. Konsumen yang dimaksud adalah pedagang luar kota yang memasarkan salak pondohnya di luar Kabupaten Sleman. Petani salak biasanya berada atau bertempat tinggal di dekat pedagang perantara. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengetahui besarnya pendapatan yang diterima oleh pedagang perantara salak pondoh di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman (2) Mengetahui pengaruh umur, tingkat pendidikan, pengalaman berdagang, jumlah tanggungan dalam rumah tangga dan jumlah salak yang terjual terhadap besarnya pendapatan pedagang perantara salak pondoh di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman. dilaksanakan di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman. Kecamatan Turi merupakan salah satu penghasil salak pondoh terbesar di Kabupaten Sleman, dengan pertimbangan produksi buah salak pondoh terbesar di Kabupaten Sleman yaitu sebesar

3 ,4 dan produktivitas sebesar 9,53. Metode pengambilan respondenyang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode snowball sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 3 responden Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, meliputi identitas responden, biaya tenaga kerja, biaya penggunaan penyusutan alat, biaya transportasi, biaya pengemasan, jumlah salak yang terjual, harga jual dan harga beli, serta menggunakan data sekunder, meliputi data dari badan pusat statistik. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan untuk mengetahui Untuk mengetahui biaya usaha dagang salak pondoh menggunakan rumus TC = TFC + TVC...(1) keterangan : TC =Biaya total (Rp), TFC =Biaya HASIL DAN PEMBAHASAN tetap total (Rp), TVC= Biaya variabel total (Rp). Untuk mengetahui penerimaan usaha dagang salak pondoh menggunakan rumus TR = Y x Py...(2) keterangan : TR = Total penerimaan (Rp)Y=Jumlah (Kg), Py = Harga (Rp). Untuk mengetahui pendapatan usaha dagang salak pondoh menggunakan rumus Pd = TR TC...(3) keterangan : Pd= Pendapatan Pedagang Perantara, TR = Total Penerimaan (Rp), TC= Total Biaya (Rp). Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan adalah Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5...(4) keterangan : Y= Pendapatan (Rp), a = Konstanta, b= Koefisien Regresi, X 1 = Umur (th), X 2 = Tingkat Pendidikan (th), X 3 = Pengalaman Berdagang (th, X 4 = Jumlah Tanggungan dalam Rumah Tangga (jiwa), X 5 =Jumlah Salak yang terjual (kg). Karakteristik Responden Usaha Dagang Salak Pondoh Tabel 1. Identitas Responden Pedagang Perantara Salak Pondoh di Kabupaten Sleman 213 No. Uraian Jumlah Persentase% 1. Rata Rata usia responden (tahun) a. Usia <14 tahun b. Usia tahun c. Usia 65 tahun Pendidikan (tahun) a. SD (orang) b. SLTP (orang) c. SLTA (orang) d. Sarjana (orang) ,67 36,67 4, 6,67 3. Rata-rata jumlah tanggungan dalam 4 - rumah tangga (orang) 4. Rata-rata pengalaman berdagang (tahun) 18 - Sumber : Analisis Data Primer (213)

4 Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa pedagang perantara yang dijadikan responden berjumlah 3 orang. Ratarata umur pedagang perantara salak pondoh berada pada usia yang produktif yakni 42 tahun. sehingga produktivitas kerja pedagang perantara salak pondoh di Kabupaten Sleman masih cukup tinggi karena tergolong kategori umur produktif. Pada usia ini pedagang perantara salak pondoh dapat menerima informasi dan dapat melakukan inovasi agar dapat memajukan usaha dagang salak pondoh. Rata-rata pendidikan pedagang perantara salak pondoh adalah 1 tahun atau setara tamat SMP. Pedagang dengan tingkat pendidikan rendah tetap dapat melakukan usaha dagang salak pondoh karena memahami tentang usaha dagang salak pondoh dari pengalaman yang mereka peroleh. Rata-rata jumlah tanggungan dalam rumah tangga pedagang perantara adalah 4 orang. Pengalaman berdagang yang dimiliki pedagang perantara dalam usaha dagang salak pondoh ini berbeda, ada yang baru saja memulai mengusahakan, ada pula yang sudah lama mengusahakan. Rata-rata pengalaman berdagang pedagang perantara salak pondoh adalah 18 tahun. Status Usaha Dagang Salak Pondoh Tabel 2. Status Usaha Dagang Salak Pondoh di Kecamatan Turi No. Status Usaha Jumlah (Responden) Persentase (%) 1. Pekerjaan Utama Pekerjaan Sampingan Total 1 Sumber : Analisis Data Primer (213) Berdasarkan Tabel 2, dapat diketahui usaha dagang salak pondoh merupakan pekerjaan utama bagi seluruh responden (1%). Usaha dagang salak pondoh dilakukan karena lebih menguntungkan dibandingkan usaha yang lain. Salak pondoh tidak panen sepanjang tahun, dalam setahun terjadi 2 kali panen raya, sehingga pada saat tidak terjadi panen raya pedagang perantara tidak menjual salak pondoh melainkan menjual salak seperti salak Madukara, salak Banjarnegara dan salak Wonosobo. Modal Usaha Dagang Salak Pondoh Dalam menjalankan usaha dagang salak pondoh ini para pedagang membutuhkan modal yang tidak sedikit. Sumber modal usaha dagang salak pondoh Kecamatan Turi dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini. Tabel 3. Sumber Modal Usaha Dagang Salak Pondoh di Kecamatan Turi No Sumber Modal Jumlah (orang) Persentase(%) Modal Sendiri Modal Pinjaman Bank Bantuan Pemerintah 3 1 Jumlah 3 1 Sumber : Analisis Data Primer (213)

5 Berdasarkan Tabel 3, dapat diketahui bahwa sebanyak 3 orang responden (1,%) pedagang perantara salak pondoh menggunakan modal sendiri untuk Biaya Usaha Dagang Salak Pondoh Perhitungan biaya pada usaha dagang salak pondoh pada penelitian ini diperhitungkan dua macam biaya yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap terdiri dari biaya penyusutan alat. Sedangkan yang termasuk biaya variabel adalah biaya pengemasan, biaya tenaga kerja, biaya transpotasi dan biaya pembelian salak. Biaya tetap adalah biaya yang digunakan dalam proses usaha dagang salak pondoh yang besarnya tidak dipengaruhi oleh jumlah salak yang terjual. Biaya tetap terdiri dari biaya penyusutan alat. Rata-rata biaya tetap pada usaha dagang salak pondoh menunjukkan bahwa ratarata biaya tetap pada usaha dagang salak pondoh di Kecamatan Turi menjalankan usahanya. Hal ini dikarenakan pedagang perantara salak pondoh mampu memperoleh modal sendiri tanpa modal pinjaman bank atau bantuan pemerintah. penyusutan alat diperoleh dari harga awal dikurangi harga akhir kemudian dibagi umur ekonomis lalu dibagi 365 (1th). Hampir semua pedagang perantara salak pondoh melakukan penjualan setiap hari. Peralatan yang digunakan dalam usaha dagang salak pondoh kebanyakan memiliki umur yang panjang. Peralatan yang digunakan antara lain timbangan, jarum jahit dan ganco. Biaya variabel adalah biaya yang digunakan dalam proses usaha dagang salak pondoh yang besarnya berubah-ubah secara proporsional terhadap jumlah salak pondoh yang terjual. Biaya variabel terdiri dari biaya pengemasan, biaya transpotasi, biaya tenaga kerja dan biaya pembelian salak. Biaya variabel usaha dagang salak pondoh dalam satu hari penjualan dapat dilihat dari Tabel 4. yaitu sebesar Rp 32 perhari. Biaya Tabel 4. Rata-rata Biaya Variabel Usaha Dagang Salak Pondoh di Kecamatan Turi No. Macam Biaya Rata-rata (Rp) Persentase(%) 1. Biaya Pengemasan , 2. Biaya Transpotasi 15.,72 3. Biaya Tenaga Kerja ,92 4. Biaya Pembelian Salak ,37 Jumlah , Sumber : Analisis Data Primer, 213 (lampiran 3 dan 4) Berdasarkan Tabel 4 dapat terbesar dari usaha dagang salak diketahui bahwa jumlah rata-rata pondoh yaitu sebesar Rp biaya variabel dalam satu hari (87,36%). Biaya pembelian salak penjualan pada usaha dagang salak dikeluarkan untuk membeli salak pondoh di Kecamatan Turi pondoh dari petani. Kabupaten Sleman adalah sebesar Rp Rata-rata biaya pembelian Rata-rata biaya tenaga kerja merupakan biaya variabel terbesar salak merupakan biaya variabel kedua dari usaha dagang yaitu

6 sebesar Rp (7,92%). Biaya dagang salak pondoh pengemasan tenaga kerja dikeluarkan untuk yang menggunakan keranjang proses pengangkutan, penyortiran memerlukan rafia dan rajut untuk dan pengemasan. Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan oleh pedagang perantara dipengaruhi oleh jumlah pengemasannya. biaya variabel yang digunakan pada usaha dagang salak pondoh salak pondoh yang terjual. Semakin yaitu biaya transportasi. Biaya banyak salak pondoh yang terjual transportasi biasanya dikeluarkan semakin banyak upah yang para pedagang perantara untuk diberikan. Rata-rata biaya pengemasan membeli bahan bakar kendaraan (bensin). Kendaraan tersebut mereka merupakan biaya variabel terbesar gunakan untuk kegiatan transportasi ketiga dari usaha dagang salak dalam membeli salak pondoh. pondoh yaitu sebesar Rp (4,%). Rata-rata biaya pengemasan Besarnya rata-rata biaya transpotasi yang dikeluarkan pedagang perantara salak pondoh digunakan untuk yaitu sebesar Rp 15. (,72%). membeli kemasan yaitu keranjang, Kegiatan usaha dagang memerlukan kotak dan kardus. Krajang digunakan biaya yang kecil dalam hal pedagang perantara untuk penjualan transpotasi, dimana pelanggan datang salak pondoh pada lokasi dekat. langsung kerumah pedagang Sedangkan kotak dan kardus perantara sehingga tidak memerlukan digunakan pada penjualan salak biaya pengiriman. pondoh untuk lokasi jauh yang Biaya total adalah hasil memungkinkan kemasan tidak rusak sampai pada konsumen. Untuk setiap keranjang berkisar Rp 3. Rp 3.5, untuk setiap kotak berkisar Rp 12. Rp 13. dan untuk kardus berkisar Rp 4.. Pada usaha penjumlahan dari seluruh biaya tetap dan biaya variabel, yang dinyatakan dalam rupiah. Biaya total yang dikeluarkan oleh usaha dagang salak pondoh di Kecamatan Turi dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Rata-rata Biaya Total Usaha dagang Salak Pondoh di Kecamatan Turi No. Macam Biaya Rata-rata (Rp) Persentase(%) 1. Biaya Tetap 32,1 2. Biaya Variabel ,9 Jumlah , Sumber : Analisis Data Primer, 213 (lampiran 5) Tabel 5 menunjukkan bahwa rata-rata biaya total yang dikeluarkan biaya tetap hanya terdiri dari satu biaya yaitu biaya penyusutan alat. dalam usaha dagang salak pondoh di Penerimaan Usaha Dagang Salak Kecamatan Turi dalam satu hari Pondoh penjualan adalah sebesar Rp Penerimaan usaha dagang salak Biaya variabel lebih besar pondoh di Kecamatan Turi berasal daripada biaya tetap, hal ini dari hasil penjualan salak pondoh. dikarenakan biaya variabel lebih Berikut adalah tabel penerimaan banyak macam biayanya sedangkan usaha dagang salak pondoh di Kecamatan Turi :

7 Tabel 6. Ukuran Produk, Rata-rata salak pondoh (kg), Rata-rata harga/kg (Rp) dan Rata-rata Penerimaan (Rp) Usaha Dagang Salak Pondoh di Kecamatan Turi No. Ukuran Produk Rata-rata salak pondoh (Kg) Rata-rata Harga/kg (Rp) Rata-rata Penerimaan (Rp) 1. Kecil (D) Sedang (C) Besar (B) Jumbo (A) Rata-rata Sumber : Analisis Data Primer, 213 (lampiran 6) Berdasarkan Tabel 6 diketahui bahwa rata-rata jumlah penerimaan usaha dagang salak pondoh di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman sebesar Rp Jumlah salak pondoh ukuran kecil yang terjual dalam satu hari adalah sebesar 128 kg dengan harga rata-rata per kg adalah Rp sehingga rata-rata penerimaannya sebesar Rp Jumlah salak pondoh ukuran sedang yang terjual dalam satu hari adalah sebesar 171 kg dengan harga ratarata per kg adalah Rp 3.5 sehingga rata-rata penerimaannya sebesar Rp Jumlah salak pondoh ukuran besar yang terjual dalam satu hari sebesar 392 kg dengan harga rata-rata per kg adalah Rp sehingga rata-rata penerimaannya sebesar Rp Sedangkan untuk salak pondoh ukuran jumbo yang terjual dalam satu hari adalah sebesar 239 kg dengan harga ratarata per kg adalah Rp 7.56 sehingga rata-rata penerimaannya sebesar Rp Pedagang perantara menjual salak pondoh dalam berbagai ukuran, mulai dari ukuran kecil, sedang, besar dan jumbo. masing-masing ukuran salak dikatagorikan dalam berbagai grade A = jumbo, B = besar, C = sedang, dan D = kecil. Pedagang perantara menjual grade B, C, D kepada pedagang perantara selanjutnya, pedagang pengecer atau konsumen akhir, sedangkan untuk grade A hanya dijual kepada supermarket karena grade A memiliki kualitas yang baik sehingga menghasilkan nilai jual yang tinggi. Besarnya penerimaan dipengaruhi oleh jumlah salak pondoh yang terjual. Semakin banyak jumlah salak pondoh yang terjual, maka akan semakin besar juga penerimaannya. Selain itu, harga jual di pasaran juga mempengaruhi penerimaan, yaitu semakin tinggi harga jual salak pondoh, maka semakin tinggi pula penerimaan yang diperoleh pedagang perantara salak pondoh. Pendapatan Usaha Dagang Salak Pondoh Pendapatan yang diperoleh dari pemasaran salak pondoh merupakan selisih antara penerimaan total dengan biaya total. Untuk mengetahui pendapatan yang diperoleh dari usaha dagang salak pondoh di Kecamatan Turi dapat dilihat pada Tabel 7.

8 Tabel 7. Rata-rata Pendapatan Usaha Dagang Salak Pondoh di Kecamatan Turi No. Uraian Rata-rata per Pedagang Perantara (Rp) 1. Penerimaan Total Biaya Total Pendapatan Sumber : Analisis Data Primer, 213 (lampiran 7) Dari Tabel 7 dapat diketahui bahwa penerimaan rata-rata masingmasing pedagang perantara salak pondoh adalah sebesar Rp dengan total biaya yang dikeluarkan rata-rata Rp sehingga jika dilihat dengan konsep pendapatan maka dalam pemasaran salak pondoh, rata-rata pedagang perantara memperoleh pendapatan sebesar Rp Pendapatan yang diperoleh pedagang perantara dipengaruhi oleh perbedaan jumlah salak pondoh dengan biaya yang dikeluarkan. Semakin banyak salak pondoh yang terjual dengan biaya Y yang rendah dan semakin tinggi a harga salak pondoh, maka b pendapatan yang akan diperoleh X 1 semakin besar. Panen raya salak X 2 pondoh terjadi dua kali dalam satu X 3 tahun yaitu pada bulan Juli-Agustus X 4 dan bulan Desember-Januari. Harga jual salak pondoh pada saat panen X 5 raya mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh jumlah salak pondoh yang melimpah. Penelitian ini dilakukan pada bulan September, dimana jumlah salak pondoh tidak melimpah seperti pada saat panen raya sehingga harganya lebih tinggi dari harga saat panen raya. Pada saat ketersediaan salak pondoh terbatas (bukan musim raya) pedagang perantara menjual salak lain seperti salak madukara, salak Banjarnegara dan salak Wonosobo sehingga pedagang perantara tetap dapat menjalankan usaha dagang salak. Analisis Faktor-Faktor Pedapatan Analisis data menggunakan regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS 16 ada 5 variabel yang diteliti adalah umur, tingkat pendidikan, pengalaman berdagang, jumlah tanggungan dalam rumah tangga dan jumlah salak yang terjual dihasilkan persamaan: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 +e Y = -1, ,312X ,272X ,19X ,988X ,258X5 Keterangan : : Pendapatan (Rp) : Konstanta : Koefisien Regresi : Umur(th) : Tingkat Pendidikan (th) : Pengalaman Berdagang (th) : Jumlah Tanggungan dalam Rumah Tangga (jiwa) : Jumlah Salak yang Terjual (kg) Adjusted R Square digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase sumbangan variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Berdasarkan output diperoleh angka Adjusted R Square sebesar,739 atau 73,9%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel tingkat pendapatan pedagang perantara salak pondoh sebesar 73,9% dijelaskan oleh variabel umur, tingkat pendidikan, pengalaman berdagang, jumlah tanggungan dalam rumah tangga dan

9 jumlah salak yang terjual. Sedangkan sisanya sebesar 26,1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel tidak bebas. Dalam penelitian ini dilakukan uji F untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor umur, tingkat pendidikan, pengalaman berdagang, jumlah tanggungan dalam rumah tangga dan jumlah salak yang terjual secara bersama-sama terhadap tingkat pendapatan pedagang perantara di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Hasil Analisis Varians Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Pedagang Perantara Salak Pondoh Model Jumlah Kuadrat df Kuadrat Tengah F hitung Sig. Regression 2, ,573 17,393, a Residual 1, ,354 Total 4, Sumber : Analisis Data Primer (213) Pada penelitian ini data analisis dengan menggunakan regresi linier berganda menggunakan SPSS. Pengujian model pada tingkat kepercayaan α = 1%. Berdasarkan Tabel 24 dapat diketahui bahwa tingkat signifikansi model sebesar sebesar,. α > sig. Atau,1 >, artinya variabel independen (umur, tingkat pendidikan, pengalaman berdagang, jumlah tanggungan dalam rumah tangga dan jumlah salak yang terjual) berpengaruh bersama-sama terhadap variabel dependen (tingkat pendapatan) pada tingkat kepercayaan 99%. Uji t menunjukkan pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan uji t, tidak semua variabel independen berpengaruh nyata terhadap variabel dependen atau tingkat pendapatan. Variabel independen umur, tingkat pendidikan, pengalaman berdagang dan jumlah tanggungan rumah tangga tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen atau tingkat pendapatan. Sedangkan jumlah salak yang terjual perpengaruh nyata terhadap tingkat pendapatan. Tabel 9. Hasil Analisis Regresi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Pedagang Perantara Salak Pondoh Model Koefisien Regresi t-hit t - tabel (1%) t-tabel (5%) t tabel (1%) 1 (constant) -1,64-2,74,11 Umur (X1) 1372,312,144 2,797 2,64 1,71,887 Tingkat Pendidikan (X2) 1548,272,94 2,797 2,64 1,71,926 PengalamanBerdagang (X3) 1571,19 1,666 2,797 2,64 1,71,19 Jumlah Tanggungan Rumah tangga 2813,988,277 2,797 2,64 1,71,784 (X4) Jumlah Salak Terjual (X5) 245,258 6,32 2,797 2,64 1,71,*** Sig

10 Keterangan : *** : 1% = Berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 99% ** : 5% = Berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 95% * : 1 % = Berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 9% Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa nilai signifikansi faktor umur sebesar,887, yang artinya nilai ini lebih tinggi dari nilai α =,1 (,887>,1) maka Ho diterima dan H 1 ditolak. Sedangkan nilai t hitung faktor umur sebesar,144, yang artinya nilai ini lebih rendah dari t tabel = 2,797. Sehingga dapat diartikan umur secara individu tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat pendapatan pedagang perantara salak pondoh. Umur tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat pendapatan pedagang perantara salak pondoh dikarenakan pada berbagai tingkat usia responden tetap dapat menjalankan usahanya sebagai pedagang perantara salak pondoh. Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa nilai signifikansi faktor tingkat pendidikan sebesar,926, yang artinya nilai ini lebih tinggi dari nilai α =,1 (,926>,1) maka Ho diterima dan H 1 ditolak. Sedangkan nilai t hitung faktor tingkat pendidikan sebesar,94, yang artinya nilai ini lebih rendah dari t tabel = 2,797 Sehingga tingkat pendidikan secara individu tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat pendapatan pedagang perantara salak pondoh. Lama atau tidaknya jenjang pendidikan yang ditempuh oleh pedagang perantara salak pondoh tidak berpengaruh terhadap tingkat pendapatan, yang diperlukan hanyalah kemauan dan tekad untuk usaha dagang salak pondoh. Usaha dagang ini tidak memerlukan tingkat pendidikan yang tinggi untuk usaha dagang salak pondoh, hanya kemauan dan tekad yang kuat untuk usaha dagang salak pondoh. Berdasarkan hasil uji t menunjukan bahwa nilai signifikansi faktor pengalaman berdagang sebesar,19, yang artinya signifikansi ini lebih tinggi dari nilai α =,1 (,19>,1) maka H diterima dan H 1 ditolak. Sedangkan nilai t hitung faktor pengalaman berdagang sebesar 1,666, yang artinya nilai ini lebih rendah dari t tabel = 2,797. Sehingga pengalaman berdagang secara individu tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat pendapatan pedagang perantara salak pondoh. Pengalaman berdagang pedagang perantara salak pondoh tidak berpengaruh terhadap tingkat pendapatan salak pondoh. Lama tidaknya pengalaman sebagai pedagang perantara tidak berpengaruh terhadap tingkat pendapatan, dimana pendapatan salak diperoleh dari pelanggan melalui kemampuan responden sebagai pedagang perantara dalam menawarkan dagangannya serta kemampuan responden dalam menyerap informasi pasar. Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa nilai signifikansi faktor jumlah tanggungan dalam rumah tangga sebesar,784, yang artinya nilai ini lebih tinggi dari nilai α =,1 (,784>,1) maka Ho diterima dan H 1 ditolak. Sedangkan nilai t hitung faktor jumlah tanggungan daam rumah tangga sebesar,277, yang artinya nilai ini lebih rendah dari t

11 tabel = 2,797. Sehingga jumlah tanggungan dalam rumah tangga secara individu tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat pendapatan pedagang perantara salak pondoh. Hal ini dikarenakan meskipun banyak atau sedikit jumlah tanggungan dalam rumah tangga pedagang perantara salak pondoh, mereka tetap berusaha untuk meningkatkan pendapatan. Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa nilai signifikansi faktor jumlah salak yang terjual sebesar, yang artinya nilai ini lebih rendah dari nilai α =,1 (,<,1) maka Ho ditolak dan H 1 diterima. Sedangkan nilai t hitung faktor jumlah salak yang terjual sebesar 6,32, yang artinya nilai ini lebih tinggi dari t tabel = 2,797. Sehingga jumlah salak yang terjual secara individu berpengaruh nyata terhadap tingkat pendapatan Jumlah yang dimaksud disini adalah pedagang perantara salak pondoh dalam satu hari mampu menjual salak pondoh dalam jumlah banyak. Sehingga semakin banyak jumlah salak pondoh yang terjual dalam satu hari maka dapat meningkatkan pendapatan pedagang perantara salak pondoh. Multikolinearitas adalah keadaan dimana antara dua variabel independen atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna (Priyatno, 29 : 49). Dari hasil output Tabel Coefficients dapat diketahui bahwa nilai VIF kurang dari 5 dan nilai Tolerance lebih dari,1 untuk kelima variabel maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi masalah multikolinearitas. Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat pola sebaran titik-titik pada diagram scatterplot. Berdasarkan hasil analisis data pada diagram scatterplot dapat diketahui bahwa titik-titik menyebar secara acak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model yang dihasilkan tidak terdapat heteroskedastisitas. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis tingkat pendapatan pedagang peratara salak pondoh di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman, dapat di ambil kesimpulan bahwa : (1) Rata-rata biaya usaha dagang salak pondoh perhari adalah sebesar Rp (63%). Rata-rata penerimaan usaha dagang salak pondoh perhari adalah Rp (1%) dan rata-rata pendapatan usaha dagang salak pondoh perhari sebesar Rp (37%) (2) Hasil analisis menunjukkan faktor jumlah salak yang terjual secara individu berpengaruh nyata terhadap besarnya pendapatan pedagang perantara salak pondoh, sedangkan faktor umur, tingkat pendidikan, pengalaman berdagang dan jumlah tanggungan dalam rumah tangga secara individu tidak berpengaruh nyata terhadap besarnya pendapatan pedagang perantara salak pondoh di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman (3) Hasil analisis menunjukkan faktor independen (umur, tingkat pendidikan, pengalaman berdagang, jumlah tanggungan dalam rumah

12 tangga, jumlah salak yang terjual) secara bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat pendapatan pedagang perantara di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman. Saran Dari hasil penelitian ini, saran yang dapat diberikan penulis adalah : (1) Sebaiknya pedagang perantara salak pondoh di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman selain melakukan pemasaran di rumah juga memperluas daerah pemasarannya agar dapat meningkatkan pendapatan (2) Sebaiknya pemerintah hendaknya lebih memperhatikan dan mengembangkan usaha dagang salak pondok, dikarenakan lokasi penelitian merupakan daerah wisata sehingga mampu menarik wisatawan yang sedang berkunjung untuk membeli sebagai oleh-oleh. DAFTAR PUSTAKA Anarsis W Agribisnis Komoditas Salak. Bumi Aksara. Jakarta. Budi HS Salak Pondoh. Kanisius (anggota IKAPI). Yogyakarta. Effendi S, Singarimbun M Metode Penelitian Survei. LP3ES anggota IKAPI. Jakarta. Hasan I. 24. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Bumi Aksara. Jakarta. Narbuko C, Abu A. 26. Metodologi Penelitian. Bumi Aksara. Jakarta. Nazzaruddin, Regina K Varietas Salak. Penebar Swadaya. Jakarta. Prayitno, D. 29. Mandiri Belajar SPSS untuk Analisis Data dan Uji Statistik. Edisi Pertama Mediakom. Jakarta. Santoso, T. 22. Riset Pemasaran Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. PT. Alex Media Komputing Kelompok Gramedia. Jakarta.

commit to user METODE PENELITIAN

commit to user METODE PENELITIAN 16 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu menggambarkan keadaan kondisi suatu tempat pada saat melakukan penelitian.

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN PEDAGANG PERANTARA SALAK PONDOH DI KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN PEDAGANG PERANTARA SALAK PONDOH DI KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN PEDAGANG PERANTARA SALAK PONDOH DI KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh derajat gelar sarjana pertanian Pada Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA Rosalina Berliani, Dyah Mardiningsih, Siwi Gayatri Program Studi

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG e-j. Agrotekbis 2 (5) : 533-538, Oktober 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG Analysis of

Lebih terperinci

Hasil rata-rata (Rp/PT) , , ,04

Hasil rata-rata (Rp/PT) , , ,04 Tabel 4. Rata-rata Penerimaan, Biaya, dan Pendapatan Usahatani Jamur Kuping per Periode Tanam di Kabupaten Sukoharjo No. 1. 2. 3. Uraian Penerimaan usahatani Biaya usahatani Pendapatan usahatani Hasil

Lebih terperinci

ANALISIS USAHA PEMBESARAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) PADA KARAMBA JARING APUNG DI KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

ANALISIS USAHA PEMBESARAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) PADA KARAMBA JARING APUNG DI KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI ANALISIS USAHA PEMBESARAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) PADA KARAMBA JARING APUNG DI KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI Hesty Suryanti, Minar Ferichani, dan Suprapto Program Studi Agribisnis Universitas

Lebih terperinci

TATA NIAGA SALAK PONDOH (Salacca edulis reinw) DI KECAMATAN PAGEDONGAN BANJARNEGARA ABSTRAK

TATA NIAGA SALAK PONDOH (Salacca edulis reinw) DI KECAMATAN PAGEDONGAN BANJARNEGARA ABSTRAK 56 TATA NIAGA SALAK PONDOH (Salacca edulis reinw) DI KECAMATAN PAGEDONGAN BANJARNEGARA Agus Trias Budi, Pujiharto, dan Watemin Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh

Lebih terperinci

KONSUMSI RUMAH TANGGA PADA KELUARGA SEJAHTERA DAN PRA SEJAHTERA DI KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR

KONSUMSI RUMAH TANGGA PADA KELUARGA SEJAHTERA DAN PRA SEJAHTERA DI KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR KONSUMSI RUMAH TANGGA PADA KELUARGA SEJAHTERA DAN PRA SEJAHTERA DI KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR Nurul Annisa Prias Kusuma Wardani, Suprapti Supardi, Wiwit Rahayu Program Studi Agribisnis Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Karakteristik Pembudidaya dan Keragaan Kegiatan Budidaya Ikan di KJA Jatiluhur

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Karakteristik Pembudidaya dan Keragaan Kegiatan Budidaya Ikan di KJA Jatiluhur BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Pembudidaya dan Keragaan Kegiatan Budidaya Ikan di KJA Jatiluhur Karakteristik pembudidaya ikan KJA di Jatiluhur dilihat dari umur, pengalaman dan pendidikan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. sembako. Adapun pertanyaan yang termuat dalam kuesioner terdiri dari

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. sembako. Adapun pertanyaan yang termuat dalam kuesioner terdiri dari BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS DATA 1. Deskripsi Responden Penelitian Responden dari penelitian ini adalah pedagang pasar tradisional Balamoa Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal khususnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa penjualan, piutang usaha, dan arus kas operasional pada laporan

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pengusaha Industri Kecil Mebel Di Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pengusaha Industri Kecil Mebel Di Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso 1 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pengusaha Industri Kecil Mebel Di Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso Analysis of Factors That Effect Income of Small Furniture Industry Entrepreneur

Lebih terperinci

AGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal ISSN

AGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal ISSN ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KUBIS DI KABUPATEN MAGETAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN PLAOSAN) Lia Indriyani 1, Endang Siti Rahayu 2, Suprapto 3 Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa

Lebih terperinci

ANALISIS CURAHAN WAKTU DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA INDUSTRI KERIPIK SALAK DI KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN

ANALISIS CURAHAN WAKTU DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA INDUSTRI KERIPIK SALAK DI KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN ANALISIS CURAHAN WAKTU DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA INDUSTRI KERIPIK SALAK DI KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN Dian Rahmawati, Sri Marwanti, Aulia Qonita Program Studi Agribisnis Fakultas

Lebih terperinci

Kata Kunci: Relationship marketing, Petani, Tengkulak, Sayuran

Kata Kunci: Relationship marketing, Petani, Tengkulak, Sayuran ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RELATIONSHIP MARKETING PETANI SAYUR DAN PEDAGANG PENGEPUL DI DESA PANDANAJENG KECAMATAN TUMPANG KABUPATEN MALANG Efi Nikmatu Sholihah 1, Wisynu Ari Gutama 2, Kadhung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel statistik

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik Analisis Regresi Uji asumsi klasik analisi regresi merupakan model regresi linier berganda dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi pada regresi linier OLS

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan dengan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat enam variabel

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan dengan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat enam variabel 37 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

JURNAL. Oleh : YULISA NPM

JURNAL. Oleh : YULISA NPM PENGARUH UPAH TENAGA KERJA, HARGA JUAL, LUAS KEBUN, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERUBAHAN IKLIM TERHADAP PENDAPATAN PETANI KELAPA SAWIT DI KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL Oleh : YULISA NPM.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian adalah daerah tempat akan diadakannya penelitian yang mendukung dalam penulisan penelitian itu sendiri. Dalam hal ini yang akan dijadikan

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR JIMBARAN, KELURAHAN JIMBARAN

ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR JIMBARAN, KELURAHAN JIMBARAN E-Jurnal EP Unud, 2 [6] : 277-283 ISSN: 2303-0178 ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR JIMBARAN, KELURAHAN JIMBARAN Wuri Ajeng Chintya Ida Bagus Darsana Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pendidikan responden dan berdasarkan jenis kelamin responden. Untuk lebih

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pendidikan responden dan berdasarkan jenis kelamin responden. Untuk lebih BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Identitas Responden Analisis identitas responden dalam penelitian ini dilihat dari beberapa sisi, diantaranya adalah berdasarkan tingkat usia responden, tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang digunakan untuk pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan untuk menjelaskan sifat dari hubungan tertentu,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Pembuatan statistik deskriptif untuk sampel tersebut dibantu dengan menggunakan program komputer Statisical Package for Sosial Science atau

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

: Baglog, Productivity, Multiple linear regression analysis

: Baglog, Productivity, Multiple linear regression analysis ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA WANITA PADA USAHA PEMBUATAN BAGLOG JAMUR KUPING DI KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO Siska Wahyu Wijayanti, Sapja

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id 35 III. METODE PENELITIAN A. Metode dasar penelitian Metode dasar penelitian yang digunakan adalah penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yang tertuju pada pemecahan masalah

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAN BIAYA, PENDAPATAN DAN RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE ANTARA PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DENGAN MODAL PINJAMAN

ANALISIS PERBEDAAN BIAYA, PENDAPATAN DAN RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE ANTARA PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DENGAN MODAL PINJAMAN ANALISIS PERBEDAAN BIAYA, PENDAPATAN DAN RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE ANTARA PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DENGAN MODAL PINJAMAN (Studi Kasus di Kecamatan Banjar Kota Banjar) Oleh: Ani Sulistiani 1,

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis yang dilakukan dalam peneltian ini terdiri dari regresi berganda dan perhitungan nilai ekonomi. Uji regresi berganda bertujuan untuk mengetahui biaya perjalanan

Lebih terperinci

USAHA PENGOLAHAN IKAN TAWES PRESTO DI PESISIR WADUK GAJAH MUNGKUR KABUPATEN WONOGIRI

USAHA PENGOLAHAN IKAN TAWES PRESTO DI PESISIR WADUK GAJAH MUNGKUR KABUPATEN WONOGIRI 117 Buana Sains Vol 8 No 2: 117-122, 2008 USAHA PENGOLAHAN IKAN TAWES PRESTO DI PESISIR WADUK GAJAH MUNGKUR KABUPATEN WONOGIRI Eri Yusnita Arvianti 1,2) dan Pandoyo 2,3) 1) PS Agribisnis, Fak. Pertanian,

Lebih terperinci

Pendahuluan. Arief et al., Pedoman Penulisan Artikel Ilmiah Mahasiswa pada...

Pendahuluan. Arief et al., Pedoman Penulisan Artikel Ilmiah Mahasiswa pada... 1 Pengaruh Motivasi dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan pada Best Finance Indonesia Kabupaten Jember (The Influence of Motivation and Career Development of Emplyee Performance at Best Finance

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta Jawa Barat, dengan waktu pelaksanaan pengumpulan data pada bulan Juni sampai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian 4.1.1 Letak Geografis Tempat Penelitian Desa Candi merupakan salah satu desa yang banyak menghasilkan produksi jagung terutama jagung pipilan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS 121 STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS Siti Mutmainah, Dumasari, dan Pujiharto Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh

Lebih terperinci

3-5kg/batang sehingga menghasilkan buah yang lebih baik mutunya.

3-5kg/batang sehingga menghasilkan buah yang lebih baik mutunya. usahatani pepaya MJ9. Sedangkan faktor produksi tenaga kerja dan pupuk phonska secara individu tidak berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani pepaya MJ9 di Desa Mojosongo Kecamatan Mojosongo Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. probiotik maupun non probiotik oleh peternak, dimulai dari pembesaran bibit

III. METODE PENELITIAN. probiotik maupun non probiotik oleh peternak, dimulai dari pembesaran bibit 47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Usaha ternak ayam adalah usaha yang membudidayakan ayam ras pedaging probiotik maupun non probiotik oleh peternak, dimulai dari pembesaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini adalah penelitian dengan menggunakan metode survei untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan peternak

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian. Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang. Kuesioner dibagikan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian. Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang. Kuesioner dibagikan BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian Penelitian ini menggunakan data hasil penyebaran koesioner kepada 100 orang responden calon konsumen

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI ALPUKAT PADA KELOMPOK TANI DI KABUPATEN SEMARANG

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI ALPUKAT PADA KELOMPOK TANI DI KABUPATEN SEMARANG ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI ALPUKAT PADA KELOMPOK TANI DI KABUPATEN SEMARANG Oleh: Dytanti Ilmiansi Tamalia*, Siswanto Imam Santoso, dan Kustopo Budiraharjo Program Studi S1-Agribisnis Fakultas Peternakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data data penelitian seperti jumlah data yang diolah, nilai minimum,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN David Hismanta Depari *), Salmiah **) dan Sinar Indra Kesuma **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran nilai variabel - variabel yang menjadi sampel. Adapun hasil perhitungan statistik deskriptif

Lebih terperinci

AGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal ISSN ANALISIS PEMASARAN SEMANGKA DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

AGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal ISSN ANALISIS PEMASARAN SEMANGKA DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO AGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal. 310 320 ISSN 2302-1713 ANALISIS PEMASARAN SEMANGKA DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO Hedita Ashilina, Setyowati, Bekti Wahyu Utami Program Studi Agribisnis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Analisa Statistik Deskriptif Statistik deskriftif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti minimum, maksimum, mean, dan standar

Lebih terperinci

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Uji Statistik Deskriptif Statistika deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta. Ruang lingkup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta. Ruang lingkup BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian PT Maskapai Asuransi Raya (selanjutnya disebut PT Asuransi Raya atau Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Pengaruh Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah Terhadap Tingkat Return On Equity (ROE) pada PT BCA Syariah Periode 2012 Mei 2015 Effect of Sharing Mudaraba

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rumah tangga petani di Kecamatan Bandungan sebagian besar bergantung

BAB III METODE PENELITIAN. Rumah tangga petani di Kecamatan Bandungan sebagian besar bergantung 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Rumah tangga petani di Kecamatan Bandungan sebagian besar bergantung pada sektor pertanian sebagai sumber pendapatan mereka. Sektor pertanian yang paling

Lebih terperinci

BAB IV PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 01 PEMALANG

BAB IV PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 01 PEMALANG BAB IV PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 01 PEMALANG Pada bab keempat yang diberi judul pengaruh perhatian orang tua dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data BAB IV ANALISIS DATA Analisis data merupakan hasil kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lainnya terkumpul. Hal ini memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat kebenaran hipotesis

Lebih terperinci

Penggunaan Regresi Linear Berganda untuk Menganalisis Pendapatan Petani Kelapa Studi Kasus: Petani Kelapa Di Desa Beo, Kecamatan Beo Kabupaten Talaud

Penggunaan Regresi Linear Berganda untuk Menganalisis Pendapatan Petani Kelapa Studi Kasus: Petani Kelapa Di Desa Beo, Kecamatan Beo Kabupaten Talaud Penggunaan Regresi Linear Berganda untuk Menganalisis Pendapatan Petani Kelapa Studi Kasus: Petani Kelapa Di Desa Beo, Kecamatan Beo Kabupaten Talaud Margaretha G. Mona 1, John S. Kekenusa 2, Jantje D.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

Pengaruh Harga Jual dan Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Pedagang Pengumpul Ayam Potong

Pengaruh Harga Jual dan Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Pedagang Pengumpul Ayam Potong Pengaruh Harga Jual dan Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Pedagang Pengumpul Ayam Potong Tanrigiling Rasyid 1, Sofyan Nurdin Kasim 1, Muh. Erik Kurniawan 2 1 Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Lokasi yang digunakan dalam penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul dan sebagai obyek penelitiannya

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Faktor yang Memengaruhi Tabungan Rumah Tangga

V. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Faktor yang Memengaruhi Tabungan Rumah Tangga 53 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisis Faktor yang Memengaruhi Tabungan Rumah Tangga Analisis ini dilakukan dengan memasukkan variabel-variabel independen yang diduga memengaruhi variabel dependen (tabungan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah seluruh pengusaha konveksi di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah seluruh pengusaha konveksi di BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS DATA 1. Deskripsi Responden Penelitian Responden dari penelitian ini adalah seluruh pengusaha konveksi di Desa Tangkil Kulon Kec. Kedungwuni Kab. Pekalongan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Pengolahan data dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendapatan margin pembiayaan murabahah dan pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap NPM

Lebih terperinci

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KOPI (Coffea sp) RAKYAT DI KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL. Agus Supriyadi, Sri Wahyuningsih, Shofia Nur Awami

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KOPI (Coffea sp) RAKYAT DI KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL. Agus Supriyadi, Sri Wahyuningsih, Shofia Nur Awami Supriyadi, A. dkk., Analisis Pendapatan Usahatani... ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KOPI (Coffea sp) RAKYAT DI KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL Agus Supriyadi, Sri Wahyuningsih, Shofia Nur Awami Program

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN RUMAH TANGGA DARI TANAMAN KELAPA DI DESA REBO KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

ANALISIS PENDAPATAN RUMAH TANGGA DARI TANAMAN KELAPA DI DESA REBO KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA Enviagro, Jurnal Pertanian dan Lingkungan ISSN 1978-1644 8 ANALISIS PENDAPATAN RUMAH TANGGA DARI TANAMAN KELAPA DI DESA REBO KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA Analysis of Household Income from Coconut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Responden Penelitian Penelitian ini mengangkat permasalahan tentang pengaruh pelayanan, produk, promosi dan lokasi terhadap kepuasan nasabah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Kabupaten Tapanuli Selatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Kabupaten Tapanuli Selatan yang BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Kabupaten Tapanuli Selatan yang mempunyai jumlah peternak sapi IB dan non IB di tiga Kecamatan yaitu Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif Data a. Profil Lembaga Keuangan Syariah ASRI Tulungagung Lembaga Keuangan Syariah Amanah Syariah Islam merupakan lembaga keuangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses dan hasil serta pembahasan dari pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software SPSS versi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis

Lebih terperinci

Surat Pemberitahuan (SPT) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Deskriptif

Surat Pemberitahuan (SPT) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Deskriptif 62 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif 1. Perkembangan Penerimaan Surat Pemberitahuan Pajak Pertambahan Nilai (SPT PPN) Jumlah penerimaan SPT PPN yang terdaftar pada KPP Pratama

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan topik penulisan dalam rangka penyusunan laporan dari suatu penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Sampel dan Data Penelitian ini menggunakan 30 data, sampel yang diamati selama 15 tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2015. Data yang diambil

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN JERUK PAMELO (Citrus grandis) DI KABUPATEN PATI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN JERUK PAMELO (Citrus grandis) DI KABUPATEN PATI Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (JEPA) Volume 2, Nomor 3 (2018): 179-186 ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN JERUK PAMELO (Citrus grandis)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2013 sampai dengan Juni 2013 di Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu (Lampiran 1), Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan, BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisa Deskriptif 1. Deskriptif Statistik Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan, penjualan serta perputaran aktiva tetap pada suatu perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laba Bersih dan Arus Kas Operasi sebagai variabel independen (X) dan Dividen Kas sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan PT PLN (Persero) pada Perumahan Pondok Bahar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependent, variabel independent atau keduannya mempunyai distribusi normal atau tidak.

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DAGING AYAM (Studi Kasus: Pasar Sei Kambing, Medan)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DAGING AYAM (Studi Kasus: Pasar Sei Kambing, Medan) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DAGING AYAM (Studi Kasus: Pasar Sei Kambing, Medan) Muhammad Febri Anggian Siregar, Iskandarini, Hasman Hasyim Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian,

Lebih terperinci

Dusuki, Laily Fitriana, SP, Edi Saputra, SP 1 Mahasiswa, 2 Dosen Pembimbing

Dusuki, Laily Fitriana, SP, Edi Saputra, SP 1 Mahasiswa, 2 Dosen Pembimbing FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN KOPI BUBUK ROBUSTA (Cofea Canefora) DI PASAR TANGUN KECAMATAN BANGUN PURBA KABUPATEN ROKAN HULU 1 Dusuki, Laily Fitriana, SP, Edi Saputra, SP 1 Mahasiswa, 2 Dosen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memiliki arti dan kedudukan penting dalam pembangunan nasional.sektor pertanian

BAB III METODE PENELITIAN. memiliki arti dan kedudukan penting dalam pembangunan nasional.sektor pertanian 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Sektor pertanian merupakan salah satu sektor di bidang ekonomi yang memiliki arti dan kedudukan penting dalam pembangunan nasional.sektor pertanian

Lebih terperinci

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang... FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) (Studi Kasus Pada Gapoktan Nusa Bhakti Desa Adinuso Kecamatan Reban Kabupaten Batang) Umi Faidah, Endah Subekti, Shofia

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kontribusi Sektor Pertanian bagi PDRB di Kabupaten Simeulue Kabupaten Simeulue mempunyai sembilan sektor yang memiliki peranan besar dalam kontribusi terhadap PDRB. Indikator

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI BERAS MERAH ORGANIK (ORYZA NIVARA) DAN BERAS PUTIH ORGANIK (ORYZA SATIVA)

ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI BERAS MERAH ORGANIK (ORYZA NIVARA) DAN BERAS PUTIH ORGANIK (ORYZA SATIVA) ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI BERAS MERAH ORGANIK (ORYZA NIVARA) DAN BERAS PUTIH ORGANIK (ORYZA SATIVA) (Studi Kasus di Desa Sukorejo Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen) Susi Naluri, Erlyna Wida Riptanti,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. A. Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

ANALISIS TITIK IMPAS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PEDAGANG CABAI RAWIT DI WILAYAH KOTA GORONTALO* )

ANALISIS TITIK IMPAS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PEDAGANG CABAI RAWIT DI WILAYAH KOTA GORONTALO* ) ANALISIS TITIK IMPAS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PEDAGANG CABAI RAWIT DI WILAYAH KOTA GORONTALO* ) (BREAK-EVEN POINT ANALYSIS AS A PLANNING TOOL TRADERS INCOME CAYENNE PEPPER IN TRADITIONAL MARKETS GORONTALO

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Hipotesis dan Analisis Data 1. Uji Normalitas Data Uji normalitas data sangat diperhitungkan dalam menentukan jenis analisis yang digunakan (Basuki dan Yuliadi,2014).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Data yang akan digunakan dalam Penelitian ini adalah data Sekunder yang berupa Perputaran Piutang,Perputaran Persediaan (persediaan bahan baku,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek penelitian Bagian ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berfungsi untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Jumlah responden yang diambil sebagai sampel penelitian adalah sebanyak 98 responden. Penelitian dilakukan pada pelanggan PT. Optima

Lebih terperinci