ANALISIS USAHA PEMBESARAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) PADA KARAMBA JARING APUNG DI KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI
|
|
- Inge Glenna Lesmono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS USAHA PEMBESARAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) PADA KARAMBA JARING APUNG DI KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI Hesty Suryanti, Minar Ferichani, dan Suprapto Program Studi Agribisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta Jalan Ir. Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta Telp./ Fax.(0271) bekcret@gmail.com. Telp Abstract : This study aims to determine the cost, revenue, income, profits, efficiency, profitability, and business risk level magnification of red tilapia in floating net in District Winton Winton district. The basic method of research is the description of the method of analysis. Determination of sample areas done (purposive) the District as District Winton Winton Winton district became one of the centers of production of red tilapia (Oreochromis sp.) In Wonogiri. Results of this study showed that the average total cost incurred by the farmers in the district of red tilapia in Winton Winton district for one year the period of late 2012 to mid-year 2013 amounted to Rp 183,406, Average revenues obtained by Rp 272,545,133.33, the average income of Rp. 112,481,850.00, profit on average by Rp , 98, and profitability by 0.48%. R/C ratio is more than one that is equal to The value of the coefficient of variation of 5.39 and a lower bound -390,888, advantage. T test of average efficiency at 95% confidence level (α = 0.050) of Contribution income from fish rearing red tilapia in floating net on household income by 80.22%. Keywords : Business Analysis, Red Tilapia Fish, Karamba Floating Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan, pendapatan, keuntungan, efisiensi, profitabilitas, dan tingkat resiko pada karamba jaring apung di Wonogiri. Metode dasar penelitian adalah metode deskripsi analisis. Penentuan daerah sampel dilakukan secara (purposive) yaitu Wonogiri karena Kecamatan Wonogiri menjadi salah satu sentra produksi ikan nila merah (Oreochromis sp.) di Kabupaten Wonogiri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata biaya total yang dikeluarkan oleh petani ikan nila merah di Kecamatan Wonogiri di Kabupaten Wonogiri selama satu tahun yaitu periode akhir tahun 2012 sampai pertengahan tahun 2013 sebesar Rp ,36. Penerimaan rata-rata yang diperoleh sebesar Rp ,33, pendapatan rata-rata sebesar Rp ,00, keuntungan rata-rata sebesar Rp ,98, dan profitabilitas sebesar 0,48%. R/C rasio lebih dari satu yaitu sebesar 1,48. Besarnya nilai koefisien variasi 5,39 dan nilai batas bawah keuntungan ,86. Uji t rata-rata efisiensi pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,050) sebesar 0,000. Kontribusi pendapatan dari pada karamba jaring apung terhadap pendapatan rumah tangga sebesar 80,22 %. Kata Kunci: Analisis Usaha, Ikan Nila Merah, Karamba Jaring Apung
2 PENDAHULUAN Sektor pertanian mencakup lima sub sektor yaitu sub sektor tanaman pangan, sub sektor perkebunan, sub sektor peternakan, sub sektor perikanan dan sub sektor kehutanan. Sub sektor perikanan merupakan salah satu sub sektor pertanian yang potensial yang berperan dalam pembangunan nasional. Salah satu hasil produksi dari sub sektor perikanan adalah ikan nila merah (Oreochromis sp.). Budidaya ikan nila merah mempunyai keunggulan antara lain ikan nila merah respon terhadap pakan buatan, pertumbuhan cepat, dapat hidup dalam kondisi kepadatan tinggi, nilai perbandingan antara konsumsi pakan dan daging yang dihasilkan lebih rendah, tahan terhadap penyakit dan lingkungan perairan yang tidak memadai, dan rasa dagingnya enak, tebal dan banyak digemari masyarakat. Budidaya ikan pada Karamba Jaring Apung (KJA) merupakan salah satu teknologi budidaya yang handal dalam rangka optimasi pemanfaatan perairan danau dan waduk. Usaha pembesaran ikan nila merah pada Karamba Jaring Apung di Wonogiri telah diusahakan dalam jangka waktu yang lama dan mampu bertahan dalam menghadapi hambatan dan tantangan yang muncul, sehingga mendorong peneliti untuk mengetahui lebih lanjut mengenai usaha pembesaran ikan nila merah (Oreochromis sp.) pada Karamba Jaring Apung di Wonogiri. Berdasarkan uraian tersebut, tujuan penelitian adalah mengetahui besarnya biaya, penerimaan dan keuntungan dari usaha, tingkat efisiensi usaha, serta tingkat resiko usaha pembesaran nila merah (Oreochromis sp.) pada Karamba Jaring Apung di Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri. METODOLOGI PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analisis dengan teknik penelitian survei. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Wonogiri. Pemilihan kecamatan sampel dilakukan dengan tehnik purposive sampling. Pemilihan kecamatan berdasarkan pertimbangan jumlah produksi ikan nila merah terbesar yaitu Kecamatan Wonogiri. Metode analisis data yang digunakan mengetahui penerimaan dirumuskan sebagai berikut : TR = Q x P...(1) dimana, TR = Penerimaan usaha (Rupiah); Q = Hasil produksi ikan nila merah (kg); P = Harga jual ikan nila merah per kg (rupiah). Analisis biaya dihitung dengan rumus: TC =EC + IC...(2) dimana, TC = biaya total usaha (Rupiah); EC = biaya eksplisit, biaya tenaga kerja luar, biaya sewa karamba, biaya pengisian aki, dan biaya transportasi (Rupiah); IC = total biaya implisit usaha pembesaran
3 ikan nila merah, meliputi biaya tenaga kerja keluarga dan biaya penyusutan alat, dan biaya bunga modal sendiri (Rupiah). Pendapatan dihitung dengan rumus: Y =TR EC...(3) dimana, Y = Pendapatan bersih (Rupiah); TR = Penerimaan total (Rupiah); EC = Biaya eksplisit (Rupiah). Analisis keuntungan usaha dihitung dengan rumus: π =TR TC...(4) π =(Q x P) (EC + IC)...(5) dimana, π = Keuntungan usaha (Rupiah); TR = Penerimaan total (Rupiah); TC = Biaya total usaha (Rupiah); Q = Hasil produksi ikan nila merah (kg); P = Harga ikan nila merah (Rupiah/kg); EC = Biaya eksplisit (Rupiah); IC = Total biaya implisit (Rupiah). Profitabilitas dihitung dengan rumus: x100% ɛ = TC...(6) dimana = Keuntungan usaha (Rp); TC = Total biaya dari usaha (Rp). Kriteria yang digunakan dalam perhitungan profitabilitas adalah profitabilitas > 0 berarti usaha menguntungkan, profitabilitas = 0 berarti usaha pembesaran ikan nila merah mengalami BEP (impas), serta profitabilitas < 0 berarti usaha yang diusahakan rugi. Efisiensi usaha dihitung dengan rumus: µ = R/C...(7) dimana, R = Penerimaan total usaha (Rupiah); C = Biaya total usaha (Rupiah). Pada saat R/C > 1 berarti sudah efisien, R/C = 1 berarti efisien/baru mencapai kondisi impas, dan R/C < 1 berarti usaha tidak efisien. Risiko usaha dihitung dengan rumus: CV = V/E... (8) dimana, CV = koefisien variasi V = simpangan baku usaha pembesaran ikan nila merah (Rp); E = keuntungan rata-rata usaha (Rp). Sebelum mengukur koefisien variasi harus mencari keuntungan rata-rata usaha pembesaran ikan nila merah simpangan bakunya, yang dirumuskan sebagai berikut : n E i i 1 E = n...(9) dimana, E = keuntungan rata-rata usaha pembesaran ikan nila z merah (Rp); E i = keuntungan usaha (Rp); n = jumlah usaha pembesaran ikan nila merah (orang). Setelah mengetahui keuntungan rata-rata usaha pembesaran ikan nila merah selanjutnya mencari simpangan baku dengan
4 menggunakan metode analisis ragam, karena simpangan baku merupakan akar dari ragam, yaitu : 2 V = V...(10) Adapun dalam perhitungan analisis ragam dirumuskan sebagai berikut: n 2 ( E1 E) V 2 i 1 =...(11) ( n 1) dimana, V 2 = ragam; N = jumlah ; E= keuntungan rata-rata usaha (Rp); E i = keuntungan usaha pembesaran ikan nila merah (Rp) Untuk mengetahui batas bawah keuntungan usaha pembesaran ikan nila merah digunakan rumus : L = E 2V...(12) dimana, L= batas bawah keuntungan (Rp); E = keuntungan rata-rata usaha pembesaran ikan nila (Rp), V = simpangan baku usaha pembesaran ikan nila merah (Rp). Semakin besar nilai CV menunjukkan bahwa risiko yang harus ditanggung pengusaha semakin besar. Kriteria yang digunakan adalah apabila nilai CV 0,5 dan L 0 menyatakan bahwa selalu terhindar dari kerugian. Apabila nilai CV > 0,5 dan L < 0 berarti ada peluang kerugian yang akan diderita dariusaha pembesaran ikan nila merah. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Usaha Pembesaran Ikan Nila Merah pada Karamba Jaring Apung di Wonogiri Tabel 1. Karakteristik Responden No. Uraian Rata-rata 1. Usia (tahun) 42 tahun 2. Tingkat pendidikan terakhir SLTA (12 tahun) 3. Jumlah anggota keluarga yang terlibat (orang) 1 orang 4. Jumlah karamba (petak) 11 petak 5. Lama mengusahakan (tahun) 6 tahun Rata-rata umur petani ikan nila merah adalah 42 tahun dimana usia tersebut termasuk kedalam usia produktif. Rata-rata pendidikan terakhir yang ditempuh oleh responden petani ikan nila merah di Kabupaten Wonogiri adalah atau tingkat SLTA. Semakin tinggi pendidikan yang dimiliki oleh petani ikan nila merah maka pola pikir yang dimilikinya akan semakin rasional dalam menetapkan keputusan dan strategi usahatani yang akan diambil terkait pengelolaan usaha nila merah.
5 Tabel 2. Alasan Menjalankan Usaha No. Alasan Usaha Jumlah (orang) Presesntase (%) 1. Hasil produksi lebih tinggi 8 26,67 2. Biaya lebih murah 0 0,00 3. Menguntungkan 20 66,67 4. Mudah dibudidayakan 2 6,66 Total ,00 Alasan pertama sebanyak 8 orang atau sebesar 26,67% petani ikan nila merah menjalankan usaha pembesaran ikan nila karena hasil produksi tinggi. Ikan nila merah mempunyai kemampuan hidup yang tinggi serta pertumbuhan ikan nila merah relatif cepat yaitu antara 3,5 bulan sampai 4 bulan. Alasan kedua yaitu sebanyak 20 petani ikan nila merah atau sebesar 66,67% dari keseluruhan jumlah petani ikan nila merah yang menjalankan usaha pada karamba jaring apung karena menguntungkan. Alasan ketiga sebanyak 6 orang atau sebesar 6,66% petani ikan nila merah menjalankan karena mudah dibudidayakan. Sebanyak 28 petani ikan nila merah atau sebesar 93,33% sebagian besar yang menjalankan usaha pada karamba jaring apung sebagai usaha sampingan karena petani ikan nila merah sudah bekerja di sektor lain. Petani ikan nila merah menjalankan pada karamba jaring apung sebagai usaha utama sebanyak 2 orang atau sebesar 6,67% karena petani ikan nila merah tidak mempunyai pekerjaan lain. Tabel 4. Sumber Modal No. Sumber Modal Jumlah (orang) Presentase (%) 1. Sendiri ,00 2. Pinjaman 0 0,00 3. Campuran 0 0,00 Total ,00 Semua petani ikan nila merah menjalankan usaha pembesaran ikan nila merah pada karamba jaring apung di Kecamatan Wonogiri di Kabupaten Wonogiri memulai menjalankan usahanya dengan menggunakan modal sendiri. Pada awal usaha pembesaran ikan nila merah pada karamba jaring apung dengan skala keci, kemudian hasil dari produksi sebelumnya digunakan untuk menambah modal produksi Tabel 3. Status Usaha No. Status Usaha Jumlah (orang) Presentase (%) 1. Utama 2 6,67 2. Sampingan 28 93,33 Total ,00 yang akab datang. Sarana Produksi Usaha Pembesaran Ikan Nila Merah pada Karamba Jaring Apung di Wonogiri
6 Tabel 5. Penggunaan Sarana Produksi No. Saprodi Jumlah (kg) 1. Bibit a. Pakan pelet (-3) b. Pakan pelet (-5) Obat-obatan - Jumlah benih yang digunakan sebanyak kg. Bibit yang digunakan dalam usaha pembesaran apung berusia antara 1-2 bulan. Jumlah pakan -3 yang digunakan yaitu kg. Pelet -5 yang digunakan yaitu kg. Petani ikan nila merah menggobati penyakit yang menyerang ikan nila merah dengan sistem bero. Penggunaan Tenaga Kerja pada Pembesaran Ikan Nila Merah pada Karamba Jaring Apung di Wonogiri Tabel 6. Penggunaan Tenaga Kerja No. Kegiatan Penggunaan tenaga kerja keluarga sebanyak 1 orang. Rata-rata jumlah tenaga kerja luar keluarga yang digunakan dalam usaha pembesaran apung sebanyak 1-3 orang dengan rata-rata hari kerja per orang sebanyak 1 hari. Analisis Usaha Pembesaran Ikan Nila Merah pada Karamba Jaring Apung di Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri Penerimaan rata-rata paling besar yaitu pada pertengahan tahun 2013 yaitu sebesar Rp ,33 dengan harga ikan nila merah per kg Rata-rata Jumlah T.K. Keluarga Rata-rata Jumlah T.K. Luar Rata-rata Hari Kerja Orang 1. Persiapan karamba 1 orang 1-2 orang 1 hari 2. Pembersihan karamba 1 orang 1 orang 1 hari 3. Penebaran benih 1 orang 1 orang 1 hari 4. Perawatan 1 orang 1 orang 1 hari 5. Pemanenan 1 orang 1-2 orang 1 hari 6. Pengangkutan 1 orang 1-3 orang 1 hari Tabel 7. Rata-Rata Produksi dan Penerimaan No. Uraian Rata-rata per UT Rata-rata per Karamba 1. Produksi (kg) 16037, ,91 a. Akhir ,97 491,08 b. Awal ,03 480,55 c. Pertengahan ,03 486,28 2. Harga (Rp/kg) a. Akhir , ,00 b. Awal , ,00 c. Pertengahan , ,00 3. Penerimaan total (Rp) , ,36 a. Akhir , ,06 b. Awal , ,48 c. Pertengahan , ,76 Sumber: Analisi Data Primer (2013)
7 sebesar Rp ,00 hal ini disebabkan pada pertengahan tahun 2013 harga jual ikan nila merah mengalami kenaikan serta keadaan karamba yang lebih baik dibandingkan pada periode sebelumnya sehingga produksi ikan nila merah meningkat sehingga penerimaan juga meningkat. Tingkat kematian pada usaha pembesaran apung di Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri kurang lebih sebesar 8 %. Biaya pakan menempati urutan pertama, sebesar Rp ,33 atau sebesar 83,98%. Biaya pakan paling besar karena harga pakan relatif mahal. Biaya bibit menempati urutan kedua dalam usaha pada karamba jaring apung, biaya rata-rata bibit yang dikeluarkan sebesar Rp ,33 dengan harga Rp ,00 Rp ,00/kg. Biaya tenaga kerja luar menempati urutan ketiga yaitu sebesar Rp ,00 atau sebesar 3,60%. Biaya transportasi menempati urutan keempat, sebesar Rp ,00 atau sebesar 0,44%. Biaya pengisian Tabel 9. Rata-rata Biaya Implisit No. Jenis Biaya Implisit Rata-rata (Rp/tahun) Presentase (%) 1. Biaya T.K. Keluarga ,00 8,76 2. Biaya Penyusutan ,89 6,21 3. Biaya bunga Modal Sendiri ,13 85,03 Jumlah , aki menempati urutan kelima, sebesar Rp ,00 atau sebesar 0,20%. Biaya sewa karamba menempati urutan keenam sebesar Rp ,67 atau 0,11%. Rata-rata biaya implisit sebesar Rp ,02. Biaya bunga Tabel 8. Rata-rata Biaya Eksplisit No. Jenis Biaya Eksplisit Rata-rata (Rp/tahun) Presentase (%) 1. Biaya bibit ,33 11,67 2. Biaya pakan ,33 83,98 3. Biaya T.K. luar ,00 3,60 4. Biaya sewa karamba ,67 0,11 5. Biaya pengisian aki ,00 0,20 6. Biaya transportasi ,00 0,44 Jumlah , modal sendiri menempati urutan pertama dalam sebesar Rp ,13. Biaya tenaga kerja keluarga menempati urutan kedua sebesar Rp ,00. Biaya penyusutan menempati urutan ketiga dalam, rata-rata biaya penyusutan sebesar Rp ,89. Tabel 10. Pendapatan Rata-Rata No. Uraian Rata-rata per UT Rata-rata per karamba 1. Biaya eksplisit (Rp) , ,58 2. Penerimaan (Rp) , ,30 3. Pendapatan (Rp) , ,72 Pendapatan rata-rata usaha
8 diperoleh dari pengurangan penerimaan rata-rata sebesar Tabel 13. Efisiensi Usaha Keuntungan rata-rata usaha sebesar Rp ,98 per usahatani atau sebesar Rp per karamba. Berdasarkan hal tersebut usaha pada karamba jaring apung memberikan keuntungan bagi petani ikan nila merah sehingga layak untuk dijalankan. Profitabilitas usaha pembesaran ikan nila merah sebesar 0,48. Usaha ini termasuk dalam kriteria menguntungkan karena memiliki nilai profitabilitas lebih dari nol. No. Uraian Efisiensi rata-rata Usaha Efisiensi rata-rata Usaha per per UT Karamba 1. Penerimaan total (Rp) , ,78 2. Biaya total (Rp) , ,65 R/C 1,48 1,48 Rp ,33 dengan rata-rata Efisiensi usaha pembesaran ikan biaya eksplisit sebesar nila merah 1,48, R/C rasio lebih dari Rp ,33. Pendapatan 1. Semakin besar. R/C rasio maka ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga petani serta digunakan sebagai tabungan atau akan semakin besar pula penerimaan yang akan diperoleh petani ikan nila merah. Nilai tingkat signifikansi efisiensi modal untuk melakukan usaha rata-rata usaha pembesaran ikan nila merah pada tingkat kepercayaan 95% selanjutnya. (α = 0,050) sebesar 0,000. Karena Tabel 11. Keuntungan Rata-Rata No. Uraian Rata-rata per UT Rata-rata per Karamba 1. Penerimaan (Rp) , ,78 2. Biaya total (Rp) , ,64 a. Biaya eksplisit , ,78 b. Biaya implisit , ,87 Keuntungan (Rp) , tingkat signifikansi 0,000 < 0,05, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa efisiensi rata-rata pembesaran ikan nila merah berbeda nyata atau signifikan. Usaha pembesaran ikan nila merah pada karamba jaring apung di Wonogiri dipengaruhi beberapa Tabel 12. Profitabilitas Usaha No. Uraian Rata-rata per UT Rata-rata per Karamba 1. Keuntungan (Rp) , ,13 2. Biaya total (Rp) , ,64 Profitabilitas (%) 0,48 0,48 resiko, antara lain: resiko produksi dalam usaha pembesaran ikan nila merah disebabkan oleh keadaan cuaca dan suhu yang tidak menentu,
9 Tabel 15. Rata-rata Resiko Usaha No. Uraian Jumlah 1. Keuntungan ,33 2. Biaya total ,36 3. Koefisien variasi (CV) 5,39 4. Batas bawah keuntungan (L) ,86 sehingga membuat nafsu makan ikan menurun, resiko harga yang disebabkan karena petani ikan nila merah membeli sarana produksi dari luar daerah, resiko manajemen yang dihadapi petani ikan nila merah pada karamba jaring apung di Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri yaitu belum semua petani ikan nila merah mampu menerapkan manajemen profesional terkait dengan bagaimana mengelola modal yang efektif dan efisien yaitu menekan penggua\naan biaya produksi dalam usaha, dan resiko penjualan yang dihadapi petani ikan nila merah yaitu jika permintaan belum ada pada saat ikan nila merah sudah siap untuk dipanen. Koefisien variasi sebesar 5,3. Usaha pembesaran ikan nila merah pada karamba jaring apung merupakan usaha padat modal yang memiliki tingkat resiko tinggi yang memerlukan modal cukup besar, pengalaman, ketekunan, dan keuletan dalam menjalankan usaha ini sehingga tidak semua investor tertarik dalam usaha pembesaran apung meskipun prospek usaha dan keuntungan yang ditawarkan tinggi. Meskipun pendapatan dari usaha pada karamba jaring apung lebih besar tetapi bagi sebagian besar petani ikan nila merah dijadikan sebagai pekerjaan sampingan, karena petani ikan nila merah menjadikan usaha pada karamba jaring apung sebagai investasi di masa yang akan datang. Kendala yang dihadapi dalam Usaha Pembesaran Ikan Nila Merah pada Karamba Jaring Apung di Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri Keadaan cuaca merupakan kendala utama dalam usaha pada karamba jaring apung di Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri karena tidak bisa dikendalikan oleh petani ikan nila merah. Usaha juga dihadapkan pada harga sarana produksi seperti pakan dan bibit ikan nila merah relatif mahal. Persediaan bibit ikan nila merah merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh petani ikan nila merah dimana persediaan bibit ikan nila merah, pemerintah Kabupaten Wonogiri sampai saat ini belum dapat memenuhi permintaan bibit dari petani ikan nila merah. Peran Pemerintah dalam Usaha Pembesaran Ikan Nila Merah pada Karamba Jaring Apung di Wonogiri Pemerintah Kabupaten Wonogiri memiliki peran terhadap perkembangan usaha pembesaran ikan nila merah di Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri. Dinas Peternakan dan Perikanan melalui Sub Dinas Perikanan
10 mengadakan penyuluhan tentang pada karamba jaring apung seperti penyuluhan penyakit ikan nila merah dan memberikan informasi tentang teknologi baru yang berguna untuk yang dilakukan secara rutin setiap 1 tahun sekali. Prospek Usaha Pembesaran Ikan Nila Merah pada Karamba Jaring Apung di Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri Usaha pembesaran ikan nila merah pada karamba jaring apung di Wonogiri memiliki prospek yang cukup menjanjikan dimana ikan nila merah ini memiliki peminat yang cukup banyak khususnya di daerah Wonogiri yang terkenal dengan kuliner ikan nila. Selain itu ikan nila merah memiliki tingkat pertumbuhan yang cepat sehingga mudah untuk dibudidayakan. Usaha pembesaran ikan nila merah ini mengalami peningkatan produksi. Hal ini disebabkan semakin meningkatnya permintaan ikan nila merah dari dalam dan luar daerah Wonogiri. Pemasaran Ikan Nila Merah Pemasaran ikan nila merah tidak hanya dalam daerah Wonogiri saja tetapi juga kedaerah di luar Wonogiri seperti Klaten, Yogyakarta dan Solo. Pemasaran di daerah Kabupaten Wonogiri biasanya memasok berbagai rumah makan yang ada di Kabupaten Wonogiri, terutama rumah makan yang berada di sekitar Waduk Gajah Mungkur. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Besarnya biaya usaha pembesaran apung di Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri adalah Rp ,36 per UT, penerimaan sebesar Rp ,33 per UT, pendapatan sebesar Rp ,00 per UT. Keuntungan sebesar Rp ,98 per UT, nilai profitabilitas 0,48 %. Tingkat efisiensi 1,48, yang berarti usaha pada karamba jaring apung di Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri sudah efisien. Besar risiko yang ditanggung dengan CV (koefisien variasi) dan L (batas bawah keuntungan), menurut analisis keuntungan nilai CV = 5,39, dan nilai L = ,86. Saran Bagi pemerintah daerah Kabupaten Wonogiri diharapkan lebih memperhatikan dalam pengembangan usaha pembesaran apung di Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri. Bagi petani ikan nila merah diharapkan dapat menerapkan cara budidaya yang baik dan benar, sehingga dapat meminimalisir risiko yang ditanggung. DAFTAR PUSTAKA BPS Wonogiri Dalam Angka BPS. Wonogiri. Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Data Produksi Perikanan Dan Kelautan Kabupaten Wonogiri Tahun Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Kabupaten Wonogiri.
11 Ghufron, M. Kordi Budidaya Ikan Laut: Di Karamba Jaring Apung. Rineka Cipta. Jakarta. Kelana. S Teori Ekonomi Mikro. PT. Grafindo Persada. Jakarta. Singarimbun, M dan Sofian E Metode Penelitian Survei Edisi Revisi.. LP3ES. Jakarta. Surakhmad, W Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar : Metode dan Teknik. Tarsito. Bandung.
ANALISIS USAHA PEMBESARAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis sp) DI KOLAM AIR DERAS DI KABUPATEN KLATEN
1 NASKAH PUBLIKASI ANALISIS USAHA PEMBESARAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis sp) DI KOLAM AIR DERAS DI KABUPATEN KLATEN JURUSAN/ PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PERTANIAN / AGROBISNIS Oleh : Ratih Ayu Dwi Ratnawati
Lebih terperinciANALISIS USAHA PEMBESARAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis sp. ) PADA KARAMBA JARING APUNG DI KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI
ANALISIS USAHA PEMBESARAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis sp. ) PADA KARAMBA JARING APUNG DI KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh gelar sarjana
Lebih terperinci22 Siti Masithoh et al Pemanfaatan lahan pekarangan
22 Siti Masithoh et al Pemanfaatan lahan pekarangan KERAGAAN USAHA BUDIDAYA IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) DALAM PEMANFATAAN LAHAN PEKARANGAN DI DESA JANTI KECAMATAN POLANHARJO KABUPATEN KLATEN PROVINSI
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI DAN TITIK IMPAS USAHATANI JAMUR TIRAM DI KABUPATEN KARANGANYAR
ANALISIS EFISIENSI DAN TITIK IMPAS USAHATANI JAMUR TIRAM DI KABUPATEN KARANGANYAR Fatahu Rohmat, Erlyna Wida Riptanti, Suprapto Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jl.
Lebih terperinciHasil rata-rata (Rp/PT) , , ,04
Tabel 4. Rata-rata Penerimaan, Biaya, dan Pendapatan Usahatani Jamur Kuping per Periode Tanam di Kabupaten Sukoharjo No. 1. 2. 3. Uraian Penerimaan usahatani Biaya usahatani Pendapatan usahatani Hasil
Lebih terperinciNo. Uraian Rata-rata/Produsen 1. Nilai Tambah Bruto (Rp) ,56 2. Jumlah Bahan Baku (Kg) 6.900,00 Nilai Tambah per Bahan Baku (Rp/Kg) 493,56
No. Uraian Rata-rata/Produsen 1. Nilai Tambah Bruto (Rp) 3.405.545,56 2. Jumlah Bahan Baku (Kg) 6.900,00 Nilai Tambah per Bahan Baku (Rp/Kg) 493,56 Tabel 11. Rata-rata Nilai Tambah per Tenaga Kerja Industri
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI RUMPUT LAUT DI KECAMATAN NAGAWUTUNG KABUPATEN LEMBATA
39 Buana Sains Vol 12 No 2: 39-44, 2012 ANALISIS USAHATANI RUMPUT LAUT DI KECAMATAN NAGAWUTUNG KABUPATEN LEMBATA Asnah 1) dan L. Latu 2) 1)Fakultas Pertanian, Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Malang
Lebih terperinciANALISIS BREAK EVEN POINT DAN RISIKO PENDAPATAN USAHA KERUPUK IKAN GABUS DI KECAMATAN SERUYAN HILIR KABUPATEN SERUYAN KALIMANTAN TENGAH
224 ANALISIS BREAK EVEN POINT DAN RISIKO PENDAPATAN USAHA KERUPUK IKAN GABUS DI KECAMATAN SERUYAN HILIR KABUPATEN SERUYAN KALIMANTAN TENGAH (Analyze Break Even Point (BEP) And The Risk Of Snakehead Fish
Lebih terperinciAGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal ISSN ANALISIS PEMASARAN SEMANGKA DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO
AGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal. 310 320 ISSN 2302-1713 ANALISIS PEMASARAN SEMANGKA DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO Hedita Ashilina, Setyowati, Bekti Wahyu Utami Program Studi Agribisnis
Lebih terperinciSURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September KELAYAKAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L) DI LAHAN PASIR KECAMATAN MIRIT KABUPATEN KEBUMEN
KELAYAKAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L) DI LAHAN PASIR KECAMATAN MIRIT KABUPATEN KEBUMEN Tri Santoso, Uswatun Hasanah, dan Dyah Panuntun Utami Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN USAHATANI TANAMAN PADI DI KECAMATAN SEBANGKI KABUPATEN LANDAK JURNAL PENELITIAN
ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI TANAMAN PADI DI KECAMATAN SEBANGKI KABUPATEN LANDAK JURNAL PENELITIAN OLEH: GUNARDI DWI SULISTYANTO DR. NOVIRA KUSRINI, SP, M.SI MASWADI, SP, M.SC SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
Lebih terperinciANALISIS USAHA PADA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO
ANALISIS USAHA PADA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO Suryanto, Mohd. Harisudin, R. R. Aulia Qonita Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif karena dalam penelitian ini berupa angka-angka dan analisis. Dalam pembahasannyan
Lebih terperinciI. METODE PENELITIAN. A. Metode Dasar Penelitian
A. Metode Dasar Penelitian I. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Metode deskriptif analitis merupakan metode yang bertujuan untuk mendeskripsikan
Lebih terperinciEFISIENSI USAHA PEMBIBITAN ITIK MODERN DAN TRADISIONAL PADA SKALA RUMAH TANGGA DI KABUPATEN LEBONG
ISSN: 4-8837 EFISIENSI USAHA PEMBIBITAN ITIK MODERN DAN TRADISIONAL PADA SKALA RUMAH TANGGA DI KABUPATEN LEBONG Efficiency Efforts of Modern and Traditional Ducks Breeding on A Household Scale in Lebong
Lebih terperinci22 ZIRAA AH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman ISSN
22 ANALISIS FINANSIAL USAHATANI PADI CIHERANG PADA SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO DI KECAMATAN SUNGAI TABUKAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA PROPINSI KALIMANTAN SELATAN (Financial Analysis Of Ciherang Rice Farming
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Penelitian Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu di Desa Wonoanti. Pengambilan sampel Desa dilakukan dengan
Lebih terperinciPENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN
PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN David Hismanta Depari *), Salmiah **) dan Sinar Indra Kesuma **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciSURYA AGRITAMA Volume I Nomor 2 September 2012 ABSTRAK
ANALISIS USAHA PEMBENIHAN GURAMI (Oshpronemus gouramy Lacepede.) DI DESA KALIURIP KECAMATAN BENER KABUPATEN PURWOREJO Praasto Bayu Irawan, Zulfanita dan Istiko Agus Wicaksono Program Studi Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai Analisis Pendapatan Usahatani Ubi Jalar ini dilakukan di Desa Gunung Malang yang berada di Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor,
Lebih terperinciANALISIS PROFITABILITAS USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER DENGAN POLA KEMITRAAN DI KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL
1 ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER DENGAN POLA KEMITRAAN DI KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL Profitability Analysis of Livestock Broiler Business with Partnership Pattern in the
Lebih terperinciANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN PETANI JAGUNG DI SEKITAR WADUK KEDUNG OMBO KECAMATAN SUMBERLAWANG KABUPATEN SRAGEN
ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN PETANI JAGUNG DI SEKITAR WADUK KEDUNG OMBO KECAMATAN SUMBERLAWANG KABUPATEN SRAGEN Fitri Dian Purnamasari, Sutarto, Agung Wibowo Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Lebih terperinciANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TEBU UNTUK PEMBUATAN GULA PASIR DAN GULA TUMBU DI KECAMATAN DAWE KABUPATEN KUDUS
0 ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TEBU UNTUK PEMBUATAN GULA PASIR DAN GULA TUMBU DI KECAMATAN DAWE KABUPATEN KUDUS Diah Apriliani, Suwarto, RR. Aulia Qonita Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian kelayak usahatani dengan
III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian kelayak usahatani dengan sistem jajar legowo di Kabupaten Bantul menggunakan metode dekriptif analisis. Metode deskriptif bertujuan untuk
Lebih terperinciEFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR
SEPA : Vol. 13 No.1 September 2016 : 48 52 ISSN : 1829-9946 EFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR Arya Senna Putra, Nuning Setyowati, Susi Wuri Ani Program Studi Agribisnis, Fakultas
Lebih terperinciANALISIS KOMPARATIF USAHATANI KETELA RAMBAT KUNING DAN KETELA RAMBAT PUTIH DI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR
1 ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI KETELA RAMBAT KUNING DAN KETELA RAMBAT PUTIH DI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR Fika Ayu Widayanti, Suprapti Supardi, Mei Tri Sundari Program Studi Agribisnis
Lebih terperinciANALISIS RESIKO USAHATANI IKAN BANDENG DI DESA SUNGAI UNDANG KECAMATAN SERUYAN HILIR KABUPATEN SERUYAN KALIMANTAN TENGAH
100 ANALISIS RESIKO USAHATANI IKAN BANDENG DI DESA SUNGAI UNDANG KECAMATAN SERUYAN HILIR KABUPATEN SERUYAN KALIMANTAN TENGAH (Risks Analyze Milkfish in Sungai Undang Village Seruyan Hilir Sub District
Lebih terperinciPENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI DESA TAGAWITI KECAMATAN ILE APE KABUPATEN LEMBATA
25 Buana Sains Vol 9 No 1: 25-30, 2009 PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI DESA TAGAWITI KECAMATAN ILE APE KABUPATEN LEMBATA Asnah 1) dan Virgilius Natal 2) 1) PS Agribisnis Universitas Tribhuwana Tunggadewi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian,
44 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar Konsep dasar merupakan pengertian mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian, mencakup: Usahatani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat mendukung untuk pengembangan usaha perikanan baik perikanan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan suatu Negara yang memiliki kawasan perairan yang hampir 1/3 dari seluruh kawasannya, baik perairan laut maupun perairan tawar yang sangat
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah 1. Persiapan kolam Di Desa Sendangtirto, seluruh petani pembudidaya ikan menggunakan kolam tanah biasa. Jenis kolam ini memiliki
Lebih terperinciII. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
II. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik. Metode deskriptif analitik yaitu metode penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data yang tidak hanya
Lebih terperinciAnalisis Risiko Usahatani Kedelai Di Kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas. Abstract
Analisis Risiko Usahatani Kedelai Di Kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas Abstract This research aimed to determine the risk of production and income in a group of farmers who use local seeds and farmers
Lebih terperinciAGUS PRANOTO
ANALISIS USAHA PENGGILINGAN PADI DI DESA RAMBAH BARU KECAMATAN RAMBAH SAMO KABUPATEN ROKAN HULU ARTIKEL ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas
Lebih terperinciSURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013 ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHA AYAM RAS PETELUR DI KABUPATEN WONOSOBO ABSTRAK
ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHA AYAM RAS PETELUR DI KABUPATEN WONOSOBO Tugiyanto, Priyono, dan Roisu Eni Mudawaroch Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purworejo
Lebih terperinciSURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013
KONTRIBUSI PENDAPATAN AGROINDUSTRI DAWET IRENG TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA PENGRAJIN DI KECAMATAN BUTUH KABUPATEN PURWOREJO Dian Setiawati 1), Eni Istiyanti 2) dan Uswatun Hasanah 1) 1) Program Studi
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AYAM KAMPUNG DI DISTRIK SEMANGGA KABUPATEN MERAUKE. Ineke Nursih Widyantari 1) ABSTRACT
Agricola, Vol 5 (1), Maret 2015, 4754 pissn : 2088 1673., eissn 23547731 ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AYAM KAMPUNG DI DISTRIK SEMANGGA KABUPATEN MERAUKE Ineke Nursih Widyantari 1) Surel: inekeenwe@gmail.com
Lebih terperinciFaidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) (Studi Kasus Pada Gapoktan Nusa Bhakti Desa Adinuso Kecamatan Reban Kabupaten Batang) Umi Faidah, Endah Subekti, Shofia
Lebih terperinciAGRITECH : Vol. XVII No. 2 Desember 2015 : ISSN :
AGRITECH : Vol. XVII No. 2 Desember 2015 : 106 112 ISSN : 1411-1063 ANALISIS EFISIENSI EKONOMI USAHATANI LEBAH MADU DI DESA KALISARI, KECAMATAN CILONGOK, KABUPATEN BANYUMAS Purwanto Badan Pelaksana Penyuluhan
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDI DAYA IKAN NILA
ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDI DAYA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) SISTEM KARAMBA JARING TANCAP DI DESA PASLATEN KECAMATAN REMBOKEN KABUPATEN MINAHASA Injilly V. Wowor 1 ; Jeannette F. Pangemanna 2 ;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peternakan merupakan subsektor dari pertanian yang berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani. Kebutuhan masyarakat akan hasil ternak seperti daging,
Lebih terperinciCURAHAN WAKTU KERJA DAN ANALISIS USAHA INDUSTRI KARAK SKALA RUMAH TANGGA DI KABUPATEN SUKOHARJO
CURAHAN WAKTU KERJA DAN ANALISIS USAHA INDUSTRI KARAK SKALA RUMAH TANGGA DI KABUPATEN SUKOHARJO Umi Barokah Jurusan Agrobisnis/Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian UNS e-mail : har_umi10@yahoo.com
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI POLA DIVERSIFIKASI DENGAN MONOKULTUR PADA LAHAN SEMPIT
ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI POLA DIVERSIFIKASI DENGAN MONOKULTUR PADA LAHAN SEMPIT (Kasus : Desa Sei Mencirim, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang) COMPARISON ANALYSIS OF THE
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI A. Penelitian Terdahulu
II. LANDASAN TEORI A. Penelitian Terdahulu Penelitian Gaol (2011) yang berjudul Analisis Luas Lahan Minimum untuk Peningkatan Kesejahteraan Petani Padi Sawah di Desa Cinta Damai, Kecamatan Percut Sei Tuan,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. untuk menjawab tujuan penelitian berdasarkan data yang diperoleh dan dianalisis.
26 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan cakupan makna yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian berdasarkan data yang diperoleh
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Karakteristik Pembudidaya dan Keragaan Kegiatan Budidaya Ikan di KJA Jatiluhur
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Pembudidaya dan Keragaan Kegiatan Budidaya Ikan di KJA Jatiluhur Karakteristik pembudidaya ikan KJA di Jatiluhur dilihat dari umur, pengalaman dan pendidikan.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk
28 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasiona Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT ABSTRAK
ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT Karina Shafira*), Lily Fauzia **), Iskandarini ***) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI KERIPIK NENAS DAN KERIPIK NANGKA DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR
ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI KERIPIK NENAS DAN KERIPIK NANGKA DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR INCOME ANALYSIS OF PINEAPPLE CHIPS AND JACKFRUIT CHIPS AGROINDUSTRY IN KUALU NENAS
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan kejadian-kejadian atau
A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan kejadian-kejadian atau gejala-gejala
Lebih terperinciBIAYA PRODUKSI IKAN PATIN (Pangasius pangasius) (Kasus :Desa Kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau)
BIAYA PRODUKSI IKAN PATIN (Pangasius pangasius) (Kasus :Desa Kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau) Boyon Stefanus Simbolon*), Salmiah**), Yusak Maryunianta **) *) Alumni Program Studi
Lebih terperinciANALISIS KEUNTUNGAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK (Studi Kasus di Koperasi Agung Jaya Kec. Pandaan, Kab. Pasuruan)
AGRISE Volume XI No. 3 Bulan Agustus 2011 ISSN: 1412-1425 ANALISIS KEUNTUNGAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK (Studi Kasus di Koperasi Agung Jaya Kec. Pandaan, Kab. Pasuruan) (BENEFIT ANALYSIS OF MAKING ORGANIC
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif/statistik (Arikunto, 2010). Pada penelitian ini, data yang
III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan biasanya digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu yang representatif. Pengumpulan data
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian
III. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Desa Kebonagung Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul dengan menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Petani cabai merah lahan pasir pantai di Desa Karangsewu berusia antara
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Petani 1. Umur Petani Petani cabai merah lahan pasir pantai di Desa Karangsewu berusia antara 30 sampai lebih dari 60 tahun. Umur petani berpengaruh langsung terhadap
Lebih terperinciUSAHA PENGOLAHAN IKAN TAWES PRESTO DI PESISIR WADUK GAJAH MUNGKUR KABUPATEN WONOGIRI
117 Buana Sains Vol 8 No 2: 117-122, 2008 USAHA PENGOLAHAN IKAN TAWES PRESTO DI PESISIR WADUK GAJAH MUNGKUR KABUPATEN WONOGIRI Eri Yusnita Arvianti 1,2) dan Pandoyo 2,3) 1) PS Agribisnis, Fak. Pertanian,
Lebih terperinciOleh : DEDI DJULIANSAH DOSEN PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SILIWANGI
KELAYAKAN USAHATANI CABAI MERAH DENGAN SISTEM PANEN HIJAU DAN SISTEM PANEN MERAH (Kasus Pada Petani Cabai di Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya) Oleh : DEDI DJULIANSAH DOSEN PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan ribuan pulau yang mempunyai potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di Indonesia telah memberikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pulahenti, Kecamatan Sumalata, Kabupaten Gorontalo Utara. Waktu penelitian dilaksanakan selama tiga bulan yaitu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai dari bulan April Juni di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai dari bulan April Juni 2013 di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. B. Metode Penelitian Metode
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI USAHA DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN PETERNAK KELINCI DI KABUPATEN BANYUMAS
ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN PETERNAK KELINCI DI KABUPATEN BANYUMAS (ANALYSIS OF BUSINESS EFFICIENCY AND INCOME CONTRIBUTION OF RABBITS FARMS IN BANYUMAS DISTRICT) Denny Wibowo, Krismiwati
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI BIAYA USAHATANI TEMBAKAU MAESAN 2 DI KABUPATEN BONDOWOSO
ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI BIAYA USAHATANI TEMBAKAU MAESAN 2 DI KABUPATEN BONDOWOSO 1 Erryka Aprilia Putri, 2 Anik Suwandari & 2 Julian Adam Ridjal 1 Mahasiswa,Program Studi Agribisnis, Fakultas
Lebih terperinciANALISIS PROFITABILITAS DAN EFISIENSI BUDIDAYA KOPI DI PTP NUSANTARA IX (PERSERO) KEBUN GETAS SALATIGA
ANALISIS PROFITABILITAS DAN EFISIENSI BUDIDAYA KOPI DI PTP NUSANTARA IX (PERSERO) KEBUN GETAS SALATIGA 1 Endang Siti Rahayu dan 2 Catur Rini Sulistyaningsih 1 Staf Pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciKAJIAN LAPANG BUDIDAYA KERAMBA JARING APUNG IKAN NILA MANDIRI DI WADUK CIRATA DAN JATILUHUR
KAJIAN LAPANG BUDIDAYA KERAMBA JARING APUNG IKAN NILA MANDIRI DI WADUK CIRATA DAN JATILUHUR Estu Nugroho Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar Jl. Sempur No. 1, Bogor 16154 E-mail: engroho@yahoo.com
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN RESIKO USAHA BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR DI KABUPATEN BENGKULU SELATAN
ANALISIS PENDAPATAN DAN RESIKO USAHA BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR DI KABUPATEN BENGKULU SELATAN Income and Risk Analysis of Fresh Water Fish Culture in Bengkulu Selatan Apri Andani, M. Zulkarnain Yuliarso,
Lebih terperinciOleh :KetutSiswaMitra Program StudiManajemenSumberDayaPerairan JurusanPerikanan Dan IlmuKelautan FakultasPertanian UniversitasWarmadewa Denpasar
ANALISIS USAHA PEMBESARAN IKAN GURAMI (Osphronemus goramy Lac.) (STUDI KASUS PADA KELOMPOK BUDIDAYA IKAN MINA MEKAR DESA ANGKAH, KECAMATAN SELEMADEG BARAT, KABUPATEN TABANAN) Oleh :KetutSiswaMitra Program
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI KEPITING (Scilla serrata) ABSTRAK
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI KEPITING (Scilla serrata) Studi Kasus : Desa Pantai Cermin Kiri, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai Tohar M Nainggolan*), HM. Mozart B darus**), Thomson
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KOTA BANGUN KECAMATAN KOTA BANGUN
72 ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KOTA BANGUN KECAMATAN KOTA BANGUN (Analysis of Income and Efficiency of the Lowland Rice Farm In the Kota Bangun I Village, Kota Bangun
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI MERAH
ANALISIS PERBANDINGAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI MERAH (Capsiccum Annum L.) DENGAN CABAI RAWIT (Capsiccum Frutescens L.) (Studi Kasus : Desa Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun) Agri Mandasari
Lebih terperinciPENGARUH MODAL, LUAS KOLAM, DAN PENGALAMAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI IKAN AIR TAWAR DI NAGARI TARUANG- TARUANG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN JURNAL
PENGARUH MODAL, LUAS KOLAM, DAN PENGALAMAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI IKAN AIR TAWAR DI NAGARI TARUANG- TARUANG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN JURNAL Oleh : SISKA JULISA NPM. 11090056 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur
47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan
Lebih terperinciKELAYAKAN USAHATANI BAWANG DAUN (Allium fistulosum) DI DESA PINANG HABANG KECAMATAN WANARAYA KABUPATEN BARITO KUALA KALIMANTAN SELATAN
183 KELAYAKAN USAHATANI BAWANG DAUN (Allium fistulosum) DI DESA PINANG HABANG KECAMATAN WANARAYA KABUPATEN BARITO KUALA KALIMANTAN SELATAN (Feasibility Farm Onion Leaves (Allium Fistulosum) In Pinang Habang
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI
e-j. Agrotekbis 2 (3) : 332-336, Juni 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI Analysis of income and feasibility farming
Lebih terperinciNurida Arafah 1, T. Fauzi 1, Elvira Iskandar 1* 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala
ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH (ALLIUM CEPA) DI DESA LAM MANYANG KECAMATAN PEUKAN BADA KABUPATEN ACEH BESAR (Marketing Analysis Of Onion (Allium Cepa) In The Village Lam Manyang Peukan Bada District District
Lebih terperinciANALISIS USAHA KARAK (STUDI KASUS DESA GADINGAN KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO) SKRIPSI. Oleh: Nurul Khotimah H
ANALISIS USAHA KARAK (STUDI KASUS DESA GADINGAN KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO) SKRIPSI Oleh: Nurul Khotimah H 0813137 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2017 i ANALISIS USAHA
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI PEPAYA DI KABUPATEN MUARO JAMBI. Refa ul Khairiyakh. Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi
ANALISIS USAHATANI PEPAYA DI KABUPATEN MUARO JAMBI Refa ul Khairiyakh Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi ABSTRACT This research aimed to determine farm income and feasibility of papaya
Lebih terperinciANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK BERBAHAN BAKU IKAN DAN UDANG (Studi Kasus Di Perusahaan Sri Tanjung Kabupaten Indramayu)
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. VIII No. 2 /Desember 2017 (118-125) ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK BERBAHAN BAKU IKAN DAN UDANG (Studi Kasus Di Perusahaan Sri Tanjung Kabupaten Indramayu)
Lebih terperinciANALISIS NILAI TAMBAH SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE) SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUK OLAHAN SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE) DI KABUPATEN SLEMAN Meta
ANALISIS NILAI TAMBAH SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE) SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUK OLAHAN SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE) DI KABUPATEN SLEMAN Meta Harmawati, Kusnandar, Nuning Setyowati Program Studi
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG
e-j. Agrotekbis 2 (3) : 337-342, Juni 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG Feasibility Analysis Of Milkfish Farms
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik, metode ini mempunyai ciri-ciri memusatkan diri pada pemecahan masalah yang
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer)
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer) Dimas Kharisma Ramadhani, Endang Siti Rahayu, Setyowati Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Lebih terperinciANALISIS KOMPARATIF USAHATANI BERAS MERAH ORGANIK (ORYZA NIVARA) DAN BERAS PUTIH ORGANIK (ORYZA SATIVA)
ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI BERAS MERAH ORGANIK (ORYZA NIVARA) DAN BERAS PUTIH ORGANIK (ORYZA SATIVA) (Studi Kasus di Desa Sukorejo Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen) Susi Naluri, Erlyna Wida Riptanti,
Lebih terperinciUSAHATANI PADI ORGANIK DI KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR
USAHATANI PADI ORGANIK DI KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR Joseph Nugroho, Agustono, Umi Barokah Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Penelitian ini menggunakan metode dasar deskriptif analisis yaitu suatu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. penerimaan yang diperoleh petani kedelai, pendapatan dan keuntungan yang
III. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat kuantitatif, dalam pembahasannya lebih ditekankan pada biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi, input yang digunakan, penerimaan yang diperoleh
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI BAYAM CABUT (AMARANTHUS TRICOLOR) SECARA MONOKULTUR DI LAHAN PEKARANGAN
ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI BAYAM CABUT (AMARANTHUS TRICOLOR) SECARA MONOKULTUR DI LAHAN PEKARANGAN Dyah Panuntun Utami 1), Arif Pramudibyo 2) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Lebih terperinciHUBUNGAN SALURAN TATANIAGA DENGAN EFISIENSI TATANIAGA CABAI MERAH
HUBUNGAN SALURAN TATANIAGA DENGAN EFISIENSI TATANIAGA CABAI MERAH (Capsicum annuum SP.) (Kasus : Desa Beganding, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo) Masyuliana*), Kelin Tarigan **) dan Salmiah **)
Lebih terperinciANALISIS NILAI TAMBAH INDUSTRI KERIPIK TEMPE SKALA RUMAH TANGGA (Studi Kasus Desa Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang)
ANALISIS NILAI TAMBAH INDUSTRI KERIPIK TEMPE SKALA RUMAH TANGGA (Studi Kasus Desa Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang) Ulil Mar atissholikhah* Darsono** Eka Dewi Nurjayanti*** *Program Studi
Lebih terperinciANALISIS BIAYA, PENERIMAAN, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis)
ANALISIS BIAYA, PENERIMAAN, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis) Oleh: 1 Septiawan, 2 Dini Rochdiani, 3 Muhamad Nurdin Yusuf
Lebih terperinciAGRIPLUS, Volume 22 Nomor : 01Januari 2012, ISSN
60 ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) USAHA PEMASARAN KACANG METE DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA Oleh: Wa Ode Farida S. Djarudju 1 ABSTRACT The research aims to identify and analyze the volume and price of
Lebih terperinciKELAYAKAN USAHA PETERNAKANN AYAM RAS PEDAGING POLA KEMITRAAN INTI-PLASMA
KELAYAKAN USAHA PETERNAKANN AYAM RAS PEDAGING POLA KEMITRAAN INTI-PLASMA Muhammad Sujudi 1) Dhyvhy29@gmail.com Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Enok Sumarsih 2) sumarsihenok@gmail.com
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi
III. METODE PENELITIAN Penelitian tentang pengembangan usahatani mina padi dengan sistem jajar legowo ini dilakukan di Desa Mrgodadi, Kecamatan sayegan, Kabupaten Sleman. Penelitian ini menggunakan metode
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C rasio).
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis penelitian ini meliputi konsep usahatani, biaya usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C
Lebih terperinciSEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO
SEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : 1829-9946 ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO UMI BAROKAH Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas
Lebih terperinciAnalisis Pendapatan dan Risiko Pembudidaya Ikan Lele dan Ikan Mas di Kecamatan Pagelaran
Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Politeknik Negeri Lampung 29 April 2015 ISBN 978-602-70530-2-1 halaman 610-618 Analisis Pendapatan dan Risiko Pembudidaya Ikan Lele dan Ikan Mas di Kecamatan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka dibuat definisi operasional
III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk memperjelas dan menghindari kesalahpamaham mengenai pengertian tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka dibuat definisi operasional sebagai
Lebih terperinciSURYA AGRITAMA Volume I Nomor 1 Maret 2012 KERAGAAN USAHATANI PADI SAWAH PETANI GUREM DI DESA MLARAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO
KERAGAAN USAHATANI PADI SAWAH PETANI GUREM DI DESA MLARAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO Purwanto 1) dan Dyah Panuntun Utami 2) 1)Alumnus Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian 2) Dosen Program
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. Pola kemitraan ayam broiler adalah sebagai suatu kerjasama yang
PENDAHULUAN Latar Belakang Pola kemitraan ayam broiler adalah sebagai suatu kerjasama yang sering diterapkan di pedesaan terutama di daerah yang memiliki potensi memelihara ayam broiler. Pola kemitraan
Lebih terperinciKELAYAKAN USAHA PEMBESARAN IKAN NILA (Oreochromis sp) SISTEM KERAMBA JARING APUNG
KELAYAKAN USAHA PEMBESARAN IKAN NILA (Oreochromis sp) SISTEM KERAMBA JARING APUNG Reza Nurul Mugni 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi rezamugni@gmail.com Tenten Tedjaningsih
Lebih terperinciANALISIS PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN DEMAK
ANALISIS PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN DEMAK Khusnul Khatimah, Suprapti Supardi, Wiwit Rahayu Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta
Lebih terperinci