DAFTAR ISI... HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR...

Transkripsi

1 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFDC... INTI SARI... i ii iii iv v vi vin x xii xiv xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Identifikasi Masalah... 2 C. Pembatasan Masalah... 3 D. Perumusan Masalah... 3 E. Tujuan Penelitian... 6 F. Kegunaan Penelitian... 6

2 BAB n LAND AS AN TEORI A. Tinjuan Bah an Baku... 7 B. Tinjauan Proses Persiapan C. Mesin Tenun Air Jet Picanol PAT A D. Kecepatan Mesin... E. Hubungan Tekanan Udara dengan Kecepatan Putar Mesin Tenun terhadap Twist dan Kekuatan Benang F. Hipotesa BAB m METODE PENELITIAN A Metode Penelitian B. Rencana Penelitian C. Persiapan Penelitian D. Realisasi Penelitian E. Rancangan Pengolahan Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian B. Pembahasan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vi

3 DAFTAR TABEL Halaman n. 1. Banyaknya lilitan yang sesuai dengan panjang benang pakan H.2. Kecepatan motor prewinder n.3. Jumlah Sub Nozzle dengan lebar tenunan maksimum H.4. Jumlah roda gigj pada bevel gear II. 5. Set-Up penggulungan n.6. Pemilihan pulley H.7. Pemilihan shim HI. 8. Pola kombinasi perlakuan variabel A dan B HI. 9. Rancangan data El. 10. Haiga Probalitas IE. 11. Skema data sampel untuk Desain Eksperimen Faktoral a x b HI. 12. Anava Desain Eksperimen Faktoral a x b desain acak sempuma m. 13. ERJK untuk eksperimen faktoral a x b HI. 14. Analisa least significant different (LSD) HI. 15. Analisa variasi LSD IV. 16. Hasil analisa data jumlah twist per inchi benang pakan setelah ditenun variasi Aj (Bb B2, B3) IV. 17. Hasil analisa data jumlah twist per inchi benang pakan setelah ditenun variasi A2 (Bi, B2, B3)... 97

4 IV. 18. Hasil analisa data jumlah twist per inchi benang pakan setelah ditenun variasi A3 (B1} B2, B3) IV.19. Hasil variasi percobaan dua faktor dengan n pengamatan IV.20. Hasil analisa data kekuatan sobek kain ke arah lusi dari variasi Ai (Bi, B2, B3) IV.21. Hasil analisa data kekuatan sobek kain ke arah lusi dari variasi A2 ( B ^ B, )... I l l IV.22. Hasil analisa data kekuatan sobek kain ke arah lusi dari variasi A3 (Bi, B2, B3) IV.23. Hasil analisa data jumlah twist per inchi benang pakan setelah ditenun variasi A3 (B1}B2, B3) IV.24. Data Hasil analisa data jumlah twist per inchi benang pakan setelah ditenun dengan tekanan udara dan kecepatan putar mesin tenun dari kombinasi keseluruhan IV.25. Data Hasil pengujian kekuatan sobek kain ke arah lusi dengan tekanan udara dan kecepatan putar mesin tenun dari kombinasi keseluruhan viii

5 DAFTAR GAMBAR Flow proses persiapan pertenunan... Skakelar dan tombol pada control box... Tombol-tombol pada key profile... Skema jalannya benang lusi pada mesin tenun... Keadaan simetri benang lusi pada air chanel... Posisi benang lusi yang ideal... Motor prewinder... Peralatan utama prewinder... Posisi support jari-jari... Skakelar kecepatan motor prewinder... Benda yang diletakkan dalam aliran udara... Pelebaran semburan udara... Pengaturan tekanan udara (regulator)... Tangki penyimpan udara untuk mensuplai sub nozzle Air chanel... Diagram valve centre... Peralatan leno selvedge... Prinsip keija peralatan leno selvedge... Menyetel praximity switches... Bevel gear ix

6 Roda gigi take-up H.22. Tipe pulley D.23. Motor HI. 24. Pola contoh uji ffl.25. Alat uji sobek Elmendorf untuk tekstil dengan peningkatan beban El. 26. Skema perlakuan pada mesin air jet loom m.27. Skema pengujian sampel IV.28. Daerah tolakan untuk tekanan udara IV.29. Daerah tolakan untuk kecepatan putar mesin tenun IV.30. Daerah tolakan untuk interaksi tekanan udara dan kecepatan putar mesin tenun IV.31. Daerah tolakan untuk tekanan udara IV.32. Daerah tolakan untuk kecepatan putar mesin tenun IV.33. Daerah tolakan untuk interaksi tekanan udara dan kecepatan putar mesin tenun x

7 DAFTAR GRAFIK 1. Hubungan antara temperatur larutan kanji dengan viscositas Prosentase kanji dengan tekanan rol pemeras Hubungan kecepatan tiupan udara dengan jarak dari mulut suatu lubang penyembur Nilai let-off antara kecepatan mesin dengan tetal pakan Hubungan twist dan kekuatan benang Jumlah twist per inchi benang pakan setelah ditenun dengan tekanan udara (NIP 4 Kg/Cm2, SP 4,5 Kg/cm2) terhadap kecepatan putar mesin tenun 500, 550, 600 (RPM) Jumlah twist per inchi benang pakan setelah ditenun dengan tekanan udara (MP 4,5 Kg/Cm2, SP 5 Kg/cm2) terhadap kecepatan putar mesin tenun 500, 550, 600 (RPM) Jumlah twist per inchi benang pakan setelah ditenun dengan tekanan udara (MP 5 Kg/Cm2, SP 5,5 Kg/cm2) terhadap kecepatan putar mesin tenun 500, 550, 600 (RPM) Jumlah twist per inchi benang pakan setelah ditenun dengan tekanan * udara dan kecepatan putar mesin tenun dari kombinasi keseluruhan Kekuatan sobek kain ke arah lusi dengan tekanan udara (MP 4 Kg'Cm2, SP 4,5 Kg/cm2) terhadap kecepatan putar mesin tenun Halaman xi

8 500, 550, 600 (RPM) Kekuatan sobek kain ke arah lusi dengan tekanan udara (MP 4,5 Kg/Cm2, SP 5 Kg/cm") terhadap kecepatan putar mesin tenun 500, 550, 600 (RPM) Kekuatan sobek kain ke arah lusi dengan tekanan udara (MP 5 Kg/Cm2, SP 5,5 Kg/cm2) terhadap kecepatan putar mesin tenun 500, 550, 600 (RPM) Kekuatan sobek kain ke arah lusi dengan tekanan udara dan kecepatan putar mesin tenun dari kombinasi keseluruhan xii