Statistik Dasar. Angka Indeks. Materi. Mata Kuliah. Heri Sismoro, M.Kom.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Statistik Dasar. Angka Indeks. Materi. Mata Kuliah. Heri Sismoro, M.Kom."

Transkripsi

1 Mata Kuliah Statistik Dasar Materi Angka Indeks Heri Sismoro, M.Kom. 2011

2 Metode untuk mengukur nilaifluktuasi perkembangan harga dari berbagai komoditas selama 1 (satu) periode waktu tertentu dengan menggunakan perbandingan antara 2 variabel ibl MacamAngka Indeks Indeks Harga (Price Index) Indeks Kuantitas (Quantity Indeks)

3 1. Indeks HargaSederhana Kt Keterangan: Po,n Po Pn : Indeks Harga pada tahun ke n dengan tahun dasar (ke 0) : Harga pada tahun ke 0 : Harga pada tahun ke n

4 Contoh Kasus: Tentukan indeks harga tahun 2003 dari harga harga barang pada tabel berikut dengan tahun dasar 2002 dengan menggunakan metode indeks harga sederhana

5 Penyelesaian: Langkah: Jumlahkan semuahargapadatahunke n Jumlahkan semua harga pada tahun dasar Bagilah jumlah harga tahun ke n dengan jumlah harga tahun dasar Hasilnya dikali 100%

6 P 02,03 = (15.000/12250)*100% = 122,44% Artinya: Pada tahun 2003 harga barang tersebut mengalami kenaikan 22,44%

7 2. Indeks HargaHarmonik Harmonik Keterangan: Po,n N Po Pn : Indeks Harga pada tahun ke n dengan tahun dasar (ke 0) : Banyak data : Harga pada tahun ke 0 : Harga pada tahun ke n

8 Contoh Kasus: Tentukan indeks harga tahun 2003 dari harga harga barang pada tabel berikut dengan tahun dasar 2002 dengan menggunakan metode indeks harga harmonik

9 Penyelesaian: Langkah: Bagilah masing masing harga barang tahun ke n dengan harga tahun dasar Bagilah 1 dengan hasil bagi pada langkah 1 Jumlahkan semuahasil dilangkah2 Bagilah banyak data (N) dengan hasil langkah 3 Kalikan hasilnya dengan 100%

10 P 02,03 = 5/4,11*100% = 121,56% Artinya: Pada tahun 2003 harga barang tersebut mengalami kenaikan 21,56%

11 1. Indeks Kuantitas Laspeyres Kt Keterangan: Lo,n Pn Po Qo : Indeks Kuantitas pada tahun ke n dengan tahun dasar (ke 0) : Harga pada tahun ke n : Harga pada tahun dasar : Kuantitas pada tahun dasar

12 Contoh Kasus: Tentukan indeks kuantitas pada tahun ke n dengan tahun dasar 0 dari 6 komoditas (dalam ribu rupiah) pada tabel berikut dengan metode indeks kuantitas Laspeyres

13 Penyelesaian: L 0,n = (8.880/8.120)*100% = 109,35% Artinya: Pada tahun ke n komoditas meningkat sebanyak 9,35% dibanding tahun ke 0

14 2. Indeks Kuantitas Paasche Kt Keterangan: Po,n Pn Po Qn : Indeks Kuantitas pada tahun ke n dengan tahun dasar (ke 0) : Harga pada tahun ke n : Harga pada tahun dasar : Kuantitas pada tahun ke n

15 Contoh Kasus: Tentukan indeks kuantitas pada tahun ke n dengan tahun dasar 0 dari 6 komoditas (dalam ribu rupiah) pada tabel berikut dengan metode indeks kuantitas antitaspaasche

16 Penyelesaian: P 0,n = (10.295/9.390)*100% = 109,63% Artinya: Pada tahun ke n komoditas meningkat sebanyak 9,63% dibanding tahun ke 0

17 3. Indeks Kuantitas Drobisch Kt Keterangan: Do,n Lo,n Po,n : Indeks Kuantitas pada tahun ke n dengan tahun dasar (ke 0) : Indeks Kuantitas Laspeyres : Indeks Kuantitas Paasche

18 Contoh Kasus: Tentukan indeks kuantitas pada tahun ke n dengan tahun dasar 0 dari 6 komoditas (dalam ribu rupiah) pada tabel berikut dengan metode indeks kuantitas Drobisch

19 Penyelesaian: D 0,n = (Lo,n + Po,n)/2 = (109,35% + 109,63%)/2 = 109,49% Artinya: Pada tahun ke n komoditas meningkat sebanyak 9,49% dibanding tahun ke 0

20 4. Indeks Kuantitas Fischer Kt Keterangan: Fo,n Lo,n Po,n : Indeks Kuantitas pada tahun ke n dengan tahun dasar (ke 0) : Indeks Kuantitas Laspeyres : Indeks Kuantitas Paasche

21 Contoh Kasus: Tentukan indeks kuantitas pada tahun ke n dengan tahun dasar 0 dari 6 komoditas (dalam ribu rupiah) pada tabel berikut dengan metode indeks kuantitas Fischer

22 Penyelesaian: F 0,n = (Lo,n*Po,n) = (109,35%*109,63%) 09,63%) = 109,49% Artinya: Pada tahun ke n komoditas meningkat sebanyak 9,49% dibanding tahun ke 0

23 5. Indeks Kuantitas Edgewarth Kt Keterangan: Eo,n Pn Po Qo Qn : Indeks Kuantitas pada tahun ke n dengan tahun dasar (ke 0) : Harga pada tahun ke n : Harga pada tahun dasar : Kuantitas pada tahun dasar : Kuantitas padatahunke n n

24 Contoh Kasus: Tentukan indeks kuantitas pada tahun ke n dengan tahun dasar 0 dari 6 komoditas (dalam ribu rupiah) pada tabel berikut dengan metode indeks kuantitas antitasedgewarth

25 Penyelesaian: E 0,n = (19.175/17.510)*100% = 109,50% Artinya: Pada tahun ke n komoditas meningkat sebanyak 9,50% dibanding tahun ke 0

26 Data mengenai harga flash disk pada sebuah toko komputer adalah, sebagai berikut: Tentukan: 1. Besarnya angka indeks pada tahun 2008, dengan menggunakan indeks harga harmonik, tahun dasar yang digunakan adalah tahun Besarnya indeks kuantitas pada tahun 2008, dengan model Edgewarth (Qo pada tahun 2006 sebagai penimbangnya)

27

Penyajian Data. Mata Kuliah Statistik STMIK AMIKOM Yogyakarta

Penyajian Data. Mata Kuliah Statistik STMIK AMIKOM Yogyakarta Materi 2 Penyajian Data Mata Kuliah Statistik STMIK AMIKOM Yogyakarta Dosen Pengampu: Heri Sismoro, M.Kom. STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Jl. Ringroad Utara Condong Catur Yogyakarta. Telp. 0274 884201 Fax 0274

Lebih terperinci

ANGKA INDEKS SEDERHANA:

ANGKA INDEKS SEDERHANA: ANGKA INDEKS Angka indeks adalah suatu angka yang menyatakan perubahan relatif pada harga, jumlah/kuantitas, atau nilai yang diperbandingkan dengan suatu periode awal. Tujuan utama dari angka indeks dalam

Lebih terperinci

ekonomi K-13 INDEKS HARGA K e l a s A. PENGERTIAN INDEKS HARGA Tujuan Pembelajaran

ekonomi K-13 INDEKS HARGA K e l a s A. PENGERTIAN INDEKS HARGA Tujuan Pembelajaran K-13 ekonomi K e l a s XI INDEKS HARGA Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan menentukan besaran indeks harga sesuai dengan metode yang diinginkan. A. PENGERTIAN

Lebih terperinci

ANGKA INDEKS. (Konsep Angka Indeks, Indeks Harga Relatif Sederhana. Agregatif Tertimbang)

ANGKA INDEKS. (Konsep Angka Indeks, Indeks Harga Relatif Sederhana. Agregatif Tertimbang) ANGKA INDEKS (Konsep Angka Indeks, Indeks Harga Relatif Sederhana Tertimbang, dan Indeks Agregatif Tertimbang) MENGAPA ANGKA INDEKS? Indeks dapat mengexpresikan perubahan harga, kuantitas atau nilai sebagai

Lebih terperinci

ANGKA INDEKS. (Konsep Angka Indeks, Indeks Harga Relatif Sederhana Tertimbang, dan Indeks Agregatif Tertimbang)

ANGKA INDEKS. (Konsep Angka Indeks, Indeks Harga Relatif Sederhana Tertimbang, dan Indeks Agregatif Tertimbang) ANGKA INDEKS (Konsep Angka Indeks, Indeks Harga Relatif Sederhana Tertimbang, dan Indeks Agregatif Tertimbang) MENGAPA ANGKA INDEKS? Indeks dapat mengexpresikan perubahan harga, kuantitas atau nilai sebagai

Lebih terperinci

Inflasi dan Indeks Harga

Inflasi dan Indeks Harga Inflasi dan Indeks Harga Pokok Bahasan 1. Pengertian Inflasi dan Deflasi 2. Jenis Inflasi 3. Teori Inflasi 4. Sebab timbulnya Inflasi 5. Cara Mengatasi Inflasi 6. Dampak Inflasi dan Cara Menghitung Inflasi

Lebih terperinci

Angka Indeks. Oleh : Riandy Syarif

Angka Indeks. Oleh : Riandy Syarif Angka Indeks Oleh : Riandy Syarif Definisi Angka Indeks adalah sebuah angka yg menggambarkan perubahan relatif terhadap harga, kuantitas atau nilai yg dibandingkan dengan tahun dasar Angka indeks memperlihatkan

Lebih terperinci

Ir. Tito Adi Dewanto. Statistika I: Angka Indeks 1

Ir. Tito Adi Dewanto. Statistika I: Angka Indeks 1 Ir. Tito Adi Dewanto Statistika I: Angka Indeks 1 ARTI DAN KLASIFIKASI Ukuran yang menyatakan tingkat perubahan harga, kuantitas dan produktivitas pada suatu periode dibandingkan pada periode tertentu

Lebih terperinci

MODUL 5 STATISTIK BISNIS

MODUL 5 STATISTIK BISNIS Modul ke: MODUL 5 STATISTIK BISNIS 05Fakultas Desmizar,SE,MM. EKONOMI BISNIS Program Studi Manajemen dan Akuntansi Modul 5 ini bertujuan agar Mahasiswa dapat menghitung berbagai macam Angka Indeks yang

Lebih terperinci

OUTLINE. BAGIAN I Statistik Deskriptif. Pengertian Statistika. Penyajian Data. Ukuran Pemusatan. Ukuran Penyebaran. Angka Indeks

OUTLINE. BAGIAN I Statistik Deskriptif. Pengertian Statistika. Penyajian Data. Ukuran Pemusatan. Ukuran Penyebaran. Angka Indeks ANGKA INDEKS 1 OUTLINE BAGIAN I Statistik Deskriptif Pengertian Statistika Penyajian Data Ukuran Pemusatan Ukuran Penyebaran Angka Indeks Deret Berkala dan Peramalan Angka Indeks Relatif Sederhana Angka

Lebih terperinci

Angka Indeks 10 TAHUN REFORMASI: RAKYAT MASIH SULIT. Tahun IHK IUR

Angka Indeks 10 TAHUN REFORMASI: RAKYAT MASIH SULIT. Tahun IHK IUR Angka Indeks Angka Indeks memperlihatkan bagaimana perubahan terjadi. Bagaimana harga, pendapatan, produksi, dan nilai produksi berubah seiring dengan perubahan waktu, teknologi, dan sumber daya manusia.

Lebih terperinci

MODUL INFLASI DAN INDEKS HARGA

MODUL INFLASI DAN INDEKS HARGA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK RAKYAT MODUL INFLASI DAN INDEKS HARGA ROMI REXVIANA SAPUTRI A210140167 PENGANTAR DAN TUJUAN MODUL Assalamu alaikum Wr, Wb. Dengan memanjatkan puji syukur

Lebih terperinci

Ekonomi. untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1. Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Inung Oni Setiadi Irim Rismi Hastyorini. Dibuat oleh:

Ekonomi. untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1. Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Inung Oni Setiadi Irim Rismi Hastyorini. Dibuat oleh: Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1 Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial Dibuat oleh: Inung Oni Setiadi Irim Rismi Hastyorini Disclaimer Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu Bapak/Ibu

Lebih terperinci

PRAKATA. Statistika I

PRAKATA. Statistika I PRAKATA Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan kasih karunianya yang begitu melimpah, penulisan buku Statistika I ini dapat diselesaikan. Semula buku ini ditulis dalam bentuk modul, khusus

Lebih terperinci

Modul Ekonomi Kelas X SMA

Modul Ekonomi Kelas X SMA Modul Ekonomi Kelas X SMA i PENGANTAR DAN TUJUAN MODUL Assalamu alaikum Wr, Wb. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, penyusunan modul Ekonomi dengan kompetensi dasar menganalisis inflasi

Lebih terperinci

Angka Indeks. Variabel ekonomi yang biasa diindeks adalah : 2. Kuantitas (Q) 3. Nilai (P x Q)

Angka Indeks. Variabel ekonomi yang biasa diindeks adalah : 2. Kuantitas (Q) 3. Nilai (P x Q) Anga Indes. Pendahuluan Anga Indes digunaan untu menguur perubahan atau perbandingan variabel eonomi/sosial. Misalnya untu menguur perubahan tingat produtivitas, penggangguran, gaji/upah dan harga.. Komponen

Lebih terperinci

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) Tabel/Table 12 Pendapatan Regional dan Angka-Angka Perkapita Kota Solok Atas Dasar Harga Berlaku Regional Income and Per Capita Income of Solok at Current Price 01. PDRB Atas Dasar Harga Pasar (Jutaan

Lebih terperinci

STATISTIKA DESKRIPTIF Dosen:

STATISTIKA DESKRIPTIF Dosen: LEMBAR TUGAS MAHASISWA (LTM) Mata Kuliah: STATISTIKA DESKRIPTIF Dosen: Nama NIM Kelas Jurusan Akademi : : : : : AKADEMI - AKADEMI BINA SARANA INFORMATIKA J A K A R T A C.2009 1 BAB I PENDAHULUAN Pertemuan

Lebih terperinci

Data Jenis Pekerjaan 60 Ketua RT di Kelurahan Slipi Kecamatan Palmerah Jakarta Barat

Data Jenis Pekerjaan 60 Ketua RT di Kelurahan Slipi Kecamatan Palmerah Jakarta Barat Data Jenis Pekerjaan 60 Ketua RT di Kelurahan Slipi Kecamatan Palmerah Jakarta Barat Jenis Pekerjaan Frekuensi Frekuensi Relatif (f) (%) Wiraswasta 15 25 Karyawan 19 31,67 Ibu Rumah Tangga 11 18,33 Pensiunan

Lebih terperinci

STATISTIKA II (BAGIAN

STATISTIKA II (BAGIAN STATISTIKA II (BAGIAN -1) Oleh : WIJAYA email : zeamays_hibrida@yahoo.com FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 Wijaya : Statistika I 0 I. PENDAHULUAN Statistika adalah pengetahuan

Lebih terperinci

Aljabar Linear dan Matriks. Semester Pendek TA 2010/2011 S1 Teknik Informatika. Dosen Pengampu: Heri Sismoro, M.Kom.

Aljabar Linear dan Matriks. Semester Pendek TA 2010/2011 S1 Teknik Informatika. Dosen Pengampu: Heri Sismoro, M.Kom. 1. Introduction Mata Kuliah: Aljabar Linear dan Matriks Semester Pendek TA 2010/2011 S1 Teknik Informatika Dosen Pengampu: Heri Sismoro, M.Kom. Sistem Persamaan Linear Sistem Linear m kali n : suatu himpunan

Lebih terperinci

Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global Dominick Salvatore. Kurva Permintaan,

Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global Dominick Salvatore. Kurva Permintaan, Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global Dominick Salvatore Kurva Permintaan, - Demand (Permintaan) adalah kuantitas barang atau jasa yg. rela atau mampu dibeli oleh konsumen selama periode waktu tertentu

Lebih terperinci

Ujian Akhir Nasional Tahun 2004 Ekonomi

Ujian Akhir Nasional Tahun 2004 Ekonomi Ujian Akhir Nasional Tahun 2004 Ekonomi UAN-SMA-04-01 Cahaya matahari, udara, sabun cuci, gula pasir adalah contoh kebutuhan manusia... A. menurut sifatnya B. menurut intensitasnya C. berdasarkan subjeknya

Lebih terperinci

ANGGIT BIMANTARA. Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasyah Aliyah Kelas X. Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional

ANGGIT BIMANTARA. Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasyah Aliyah Kelas X. Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional ANGGIT BIMANTARA Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasyah Aliyah Kelas X Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional i KATA SAMBUTAN Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-nya,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN Laju pertumbuhan inflasi harus selalu diwaspadai dan dikendalikan, karena berdampak luas terhadap berbagai sektor kehidupan. nflasi yang tinggi mempunyai pengaruh agregatif terhadap perekonomian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada PT.X mengenai peranan anggaran penjualan sebagai alat perencanaan dan pengendalian dalam menunjang

Lebih terperinci

MODUL APLIKASI FUNGSI LINIER DAN FUNGSI KUADRAT

MODUL APLIKASI FUNGSI LINIER DAN FUNGSI KUADRAT MODUL APLIKASI FUNGSI LINIER DAN FUNGSI KUADRAT 4 Definisi Fungsi permintaan menghubungkan antara variabel harga dengan variabel jumlah/kuantitas barang/jasa yang diminta Fungsi penawaran menghubungkan

Lebih terperinci

Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 2002/2003

Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 2002/2003 OKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 2002/2003 SMU/MA Program Studi IPS Paket Utama (P2) EKONOMI (11) SELASA, 6 MEI 2003 Pukul 07.30 09.30 EPARTEMEN PENIIKAN NASIONAL 02 01-30-11-P10

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBOBOTAN NILAI KOMODITI BERDASARKAN FORMULA LASPEYRES DAN PAASCHE DALAM MENENTUKAN TINGKAT INFLASI DI KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN

PENGARUH METODE PEMBOBOTAN NILAI KOMODITI BERDASARKAN FORMULA LASPEYRES DAN PAASCHE DALAM MENENTUKAN TINGKAT INFLASI DI KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN PENGARUH METODE PEMBOBOTAN NILAI KOMODITI BERDASARKAN FORMULA LASPEYRES DAN PAASCHE DALAM MENENTUKAN TINGKAT INFLASI DI KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2009-2010 SKRIPSI MELATI SIMANJUNTAK 090823007 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Inflasi dan indes harga

Inflasi dan indes harga MODUL EKONOMI KELAS X Inflasi dan indes harga Inflasi dan indeks harga Page 1 PENGANTAR DAN TUJUAN MODUL Assalamualaikum Wr, Wb. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, penyusunan modul Akuntansi

Lebih terperinci

Riset Operasi. Program Linear. Mata Kuliah STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Heri Sismoro, M.Kom.

Riset Operasi. Program Linear. Mata Kuliah STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Heri Sismoro, M.Kom. Mata Kuliah Riset Operasi Mt Materi Program Linear Heri Sismoro, M.Kom. STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Jl. Ringroad Utara Condong Catur Yogyakarta. Telp. 0274 884201 Fax 0274 884208

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB III KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB III KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 3.1. Kajian Teori Pada bab ini akan membahas kajian teori dari masing-masing variabel. Selain pembahasan mengenai teori dari masing variabel, dibahas

Lebih terperinci

Statistik. Ukuran Nilai Letak. Materi. Mata Kuliah STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Heri Sismoro, M.Kom.

Statistik. Ukuran Nilai Letak. Materi. Mata Kuliah STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Heri Sismoro, M.Kom. Mata Kuliah Statistik Materi Ukuran Nilai Letak Heri Sismoro, M.Kom. STMIK AMIKOM YOGYAKARTA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Jl. Ringroad Utara Condong Catur Yogyakarta. Telp. 0274 884201 Fax 0274-884208 Ukuran

Lebih terperinci

A. Indeks Harga dan Inflasi

A. Indeks Harga dan Inflasi A. Indeks Harga dan Inflasi A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: b 1) Indeks harga yang harus dibayar dan diterima petani adalah indeks harga barang-barang yang dibayar oleh petani untuk biaya proses produksi.

Lebih terperinci

RENCANA PERSIAPAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PERSIAPAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PERSIAPAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMK Taruna Terpadu 2 Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas / Semester : X / 2 Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit A. STANDAR KOMPETENSI 5. Memahami Produk Domestik

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG PERHITUNGAN BIAYA AKIBAT ADANYA PERUBAHAN PEKERJAAN NO. KODE : BUKU KERJA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi 2.1.1 Pengertian Investasi Setiap orang yang melakukan kegiatan ekonomi akan dihadapkan kepada dua pilihan dalam mengkonsumsi sesuatu, apakah mengkonsumsi untuk sekarang

Lebih terperinci

Statistika Ekonomi UT ESPA 4123

Statistika Ekonomi UT ESPA 4123 Statistika Ekonomi UT ESPA 413 Angka Indeks 1. Angka indeks harga dapat digunakan untuk menghitung... A. Nilai riil suatu variabel B. Tingkat inflasi C. Nilai nominal suatu variabel D. A dan B saja yang

Lebih terperinci

THE MARKET FORCES OF SUPPLY AND DEMAND

THE MARKET FORCES OF SUPPLY AND DEMAND 1 THE MARKET FORCES OF SUPPLY AND DEMAND Kuliah I Pendahuluan 2 Supply dan Demand merupakan dua kata kunci yang menjelaskan bagaimana ekonomi bergerak (berproses) harga dan kuantitas ditentukan Supplier

Lebih terperinci

PERMINTAAN, PENAWARAN DAN ELASTISITAS PRODUK PERTANIAN

PERMINTAAN, PENAWARAN DAN ELASTISITAS PRODUK PERTANIAN PENGANTAR ILMU EKONOMI PERTANIAN PERMINTAAN, PENAWARAN DAN ELASTISITAS PRODUK PERTANIAN RUDI WIBOWO, 2017 Prodi Agribisnis Universitas Jember PERMINTAAN (DEMAND) PRODUK-PRODUK PERTANIAN Kurva demand (permintaan)

Lebih terperinci

BAB II PENDAPATAN NASIONAL

BAB II PENDAPATAN NASIONAL BAB II PENDAPATAN NASIONAL I. Pendapatan Nasional 1. Pengertian Pendapatan Nasional Dalam ilmu ekonomi pendapatan nasional merupakan konsep yang menarik untuk dipelajari. Setiap kegiatan ekonomi dalam

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER JAKARTA (STI&K)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER JAKARTA (STI&K) SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER JAKARTA (STI&K) PENULISAN PENELITIAN MENCARI ANGKA INDEKS LASPEYRES PENJUALAN MOBIL PADA PT.ASTRA INTERNATIONAL TBK-TOYOTA KEBUN JERUK DENGAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beredar dan hubungan jumlah uang beredar dengan laju inflasi. diketahui definisi uang dan fungsi uang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beredar dan hubungan jumlah uang beredar dengan laju inflasi. diketahui definisi uang dan fungsi uang. 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dibahas tentang teori yang mendasari dari pokok permasalahan yang akan diambil. Adapun pokok permasalahan yang akan dibahas terdiri dari definisi dan fungsi

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2011

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2011 No. 05/01/33/Th. VI, 2 Januari 2012 PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2011 RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis Kemiskinan) di Provinsi Jawa Tengah

Lebih terperinci

Statistik Bisnis 1. Week 6 - Index Number

Statistik Bisnis 1. Week 6 - Index Number Statistik Bisnis 1 Week 6 - Index Number 1 Agenda 15 minutes 75 minutes Attendance check Discussion and Exercise 2 Objectives At the end of this session the students will be able to Explain what an index

Lebih terperinci

PROPOSITION LOGIC LOGIKA INFORMATIKA. Properties of Sentences Inference Methods Quantifier Sentences. Heri Sismoro, M.Kom. STMIK AMIKOM Yogyakarta

PROPOSITION LOGIC LOGIKA INFORMATIKA. Properties of Sentences Inference Methods Quantifier Sentences. Heri Sismoro, M.Kom. STMIK AMIKOM Yogyakarta 1 PROPOSITION LOGIC Properties of Sentences Inference Methods Quantifier Sentences LOGIKA INFORMATIKA Heri Sismoro, M.Kom. STMIK AMIKOM Yogyakarta 2 Properties of Sentences Adalah sifat-sifat yang dimiliki

Lebih terperinci

DISTRIBUSI FREKUENSI

DISTRIBUSI FREKUENSI DISTRIBUSI FREKUENSI Ringkasan Teori Seringkali data yang telah tertumpuk tersedia dalam jumlah yang sangat besar sehingga kita mengalami kesulitan untuk mengenali ciri cirinya. Oleh karena itu, data yang

Lebih terperinci

ANGKA INDEKS. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

ANGKA INDEKS. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. ANGKA INDEKS Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. 1 OUTLINE BAGIAN I Statistik Deskriptif Pengertian Statistika Penyajian Data Ukuran Pemusatan Ukuran Penyebaran Angka Indeks Deret Berkala dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Angka Indeks Setiap kegiatan selalu mengalami kemajuan dan kemunduran, kadang-kadang produksi meningkat kadang-kadang menurun, hasil penjualan suatu perusahaan dapat

Lebih terperinci

MODUL LABORATORIUM STATISTIK I

MODUL LABORATORIUM STATISTIK I MODUL LABORATORIUM STATISTIK I Oleh : Agus Budi Purwanto, S.Kom, MM STIE PELITA NUSANTARA 2007 1 BAHAN AJAR LABORATORIUM STATISTIK I MODUL LABORATORIUM STATISTIK I Tujuan Instruksional Umum (TIU) - Dapat

Lebih terperinci

Ekonomi Mikro. Monopoli

Ekonomi Mikro. Monopoli Ekonomi Mikro Monopoli Definisi pasar monopoli Monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana dalam sebuah industri hanya terdapat sebuah perusahaan dan produk yang dihasilkan tidak memiliki pengganti yang

Lebih terperinci

MODUL INDEKS HARGA DAN INFLASI USER FARIS SUKMO PRIAMBUDI

MODUL INDEKS HARGA DAN INFLASI USER FARIS SUKMO PRIAMBUDI 2016 MODUL INDEKS HARGA DAN INFLASI USER FARIS SUKMO PRIAMBUDI 0 Kata Pengantar dan Tujuan Modul Assalamu alaikum Wr, Wb. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, penyusunan modul Ekonomi memahami

Lebih terperinci

BAB IV PENDAPATAN NASIONAL

BAB IV PENDAPATAN NASIONAL SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB IV PENDAPATAN NASIONAL Dr. KARDOYO, M.Pd. AHMAD NURKHIN, S.Pd. M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI

REGRESI DAN KORELASI REGRESI DAN KORELASI CONTOH DATA DUA VARIABEL Permntaan terhadap suatu produk berhubungan dengan harga suatu produk dan sebalknya harga suatu produk dtentukan juga oleh banyaknya permntaan terhadap produk

Lebih terperinci

Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF (TGT) TEAMS GAME TOURNAMENT

Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF (TGT) TEAMS GAME TOURNAMENT Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF (TGT) TEAMS GAME TOURNAMENT Nama sekolah : SMA Theresiana Salatiga Mata pelajaran : Ekonomi Kelas/semester : X / 2 Alokasi waktu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan kegiatan perusahaan dan proses pencapaian tujuan perusahaan yakni untuk memperoleh untung (profit) yang besar dengan biaya yang sedikit, perusahaan

Lebih terperinci

TINGKAT KEMISKINAN RIAU MARET 2011

TINGKAT KEMISKINAN RIAU MARET 2011 No. 31/ 07/14/Th. X, 1 Juli 2011 TINGKAT KEMISKINAN RIAU MARET 2011 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Riau pada Maret 2011 adalah 482.050 atau 8,47 persen dari total penduduk. Jumlah penduduk miskin

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM STATISTIKA

MODUL PRAKTIKUM STATISTIKA MODUL PRAKTIKUM STATISTIKA PROGRAM STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI Disusun Oleh: DIEN NOVITA, S.Si., M.T.I. SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER GLOBAL INFORMATIKA MULTI DATA PALEMBANG 05 KATA

Lebih terperinci

Ujian Akhir Nasional Tahun 2003 EKONOMI

Ujian Akhir Nasional Tahun 2003 EKONOMI Ujian Akhir Nasional Tahun 2003 EKONOMI UNASSMA0301 Jas hujan akan berguna pada waktu musim hujan. Contoh di atas sesuai dengan kegunaan... A. pelayanan D. bentuk B. Waktu E. hak milik C. tempat UNASSMA0302

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAMBI MARET 2013

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAMBI MARET 2013 No. 39/07/15/Th.VII, 1 Juli 2013 PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAMBI MARET 2013 Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada di bawah Garis Kemiskinan) di Provinsi Jambi pada bulan Maret 2013 sebesar 266,15

Lebih terperinci

Penyusunan Model Pengukuran Indeks Inovasi Pemerintah Daerah

Penyusunan Model Pengukuran Indeks Inovasi Pemerintah Daerah Model PENGUKURAN INDEKS INOVASI PEMERINTAH DAERAH 2016 1 ii Model PENGUKURAN INDEKS INOVASI PEMERINTAH DAERAH 2016 Penyusunan Model Pengukuran Indeks Inovasi Pemerintah Daerah PUSAT INOVASI PELAYANAN PUBLIK

Lebih terperinci

Survei Harga Konsumen, 2015

Survei Harga Konsumen, 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Harga Konsumen, 2015 ABSTRAKSI Survei Harga Konsumen merupakan survei yang dilakukan untuk mengetahui harga transaksi yang terjadi antara penjual (pedagang eceran) dan pembeli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia dikenal oleh dunia sebagai salah satu negara yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia dikenal oleh dunia sebagai salah satu negara yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal oleh dunia sebagai salah satu negara yang memiliki sumber daya alam melimpah, beragam jenis hasil tambang juga tersedia di alam Indonesia.

Lebih terperinci

sebanyak 158,86 ribu orang atau sebesar 12,67 persen. Pada tahun 2016, jumlah penduduk miskin mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, yaitu se

sebanyak 158,86 ribu orang atau sebesar 12,67 persen. Pada tahun 2016, jumlah penduduk miskin mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, yaitu se BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAGELANG No.02/06/33.08/Th.II, 15 Juni 2017 PROFIL KEMISKINAN DI KABUPATEN MAGELANG 2016 PERSENTASE PENDUDUK MISKIN TAHUN 2016 SEBESAR 12,67 PERSEN Jumlah penduduk miskin

Lebih terperinci

Fungsi Permintaan. Kuliah Ekonomi Pangan dan Gizi. Gizi-FIK-UMS. Definisi fungsi permintaan

Fungsi Permintaan. Kuliah Ekonomi Pangan dan Gizi. Gizi-FIK-UMS. Definisi fungsi permintaan Fungsi Permintaan Kuliah Ekonomi Pangan dan Gizi Gizi UMS Definisi fungsi permintaan Permintaan adalah jumlah suatu jenis barang yang ingin dibeli oleh konsumen dengan mempertimbangkan semua faktor/variabel

Lebih terperinci

METODOLOGI PERHITUNGAN FAKTOR X DAN Z UNTUK PERHITUNGAN PENYESUAIAN TARIF TELEPONI DASAR

METODOLOGI PERHITUNGAN FAKTOR X DAN Z UNTUK PERHITUNGAN PENYESUAIAN TARIF TELEPONI DASAR LAMPIRAN 2 PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN IFORMATIKA NOMOR : TANGGAL : 2005 METODOLOGI PERHITUNGAN FAKTOR X DAN Z UNTUK PERHITUNGAN PENYESUAIAN TARIF TELEPONI DASAR I. SUMBER DATA Daa yang dipakai dalam

Lebih terperinci

TUGAS KELOMPOK METODE KUANTITATIF (STUDI KASUS TOKO SUKAMAJU)

TUGAS KELOMPOK METODE KUANTITATIF (STUDI KASUS TOKO SUKAMAJU) TUGAS KELOMPOK METODE KUANTITATIF (STUDI KASUS TOKO SUKAMAJU) MATA KULIAH : METODE KUANTITATIF DOSEN : PROF. DR. DJATI KERAMI DIBUAT OLEH: 1. RUDY HO PURABAYA 2. NANDARI FIRMANSANI 3. LUCKY KORYANTO 4.

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA BARAT SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA BARAT SEPTEMBER 2016 No. 03/01/91 Th.XI, 3 Januari 2017 PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA BARAT SEPTEMBER 2016 Jumlah penduduk miskin (Penduduk yang berada di bawah Garis Kemiskinan) di Papua Barat kondisi Maret 2016 sebesar

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN PETANI: NILAI TUKAR PETANI

INDIKATOR KESEJAHTERAAN PETANI: NILAI TUKAR PETANI PENGANTAR EKONOMI PERTANIAN Kode PTE- 101002 PERTEMUAN KE-EMPAT BELAS: INDIKATOR KESEJAHTERAAN : NILAI TUKAR DJOHAR NOERIATI R.D. 1 PEP - DJH MATERI PRESENTASI PENDAHULUAN PERKEMBANGAN NTP DI INDONESIA

Lebih terperinci

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1997 Ekonomi

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1997 Ekonomi Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1997 Ekonomi EBTANAS-SMA-97-01 Menurut hubungannya dengan barang lain yang termasuk barang substitusi adalah... A. udara dengan sinar matahari B. beras dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum BI Rate 2.1.1. Pengertian BI Rate Menurut Bank Indonesia, BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan

Lebih terperinci

Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Riau pada Maret 2016 adalah 515,40 ribu atau 7,98 persen dari total penduduk.

Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Riau pada Maret 2016 adalah 515,40 ribu atau 7,98 persen dari total penduduk. No. 35/07/14 Th. XVII, 18 Juli 2016 TINGKAT KEMISKINAN RIAU MARET 2016 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Riau pada Maret 2016 adalah 515,40 ribu atau 7,98 persen dari total penduduk. Jumlah penduduk

Lebih terperinci

sebanyak 160,5 ribu orang atau sebesar 12,98 persen. Pada tahun 2015, jumlah penduduk miskin mengalami sedikit kenaikan dibanding tahun sebelumnya, ya

sebanyak 160,5 ribu orang atau sebesar 12,98 persen. Pada tahun 2015, jumlah penduduk miskin mengalami sedikit kenaikan dibanding tahun sebelumnya, ya BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAGELANG No.02/11/33.08/Th.I, 08 November 2016 PROFIL KEMISKINAN DI KABUPATEN MAGELANG 2015 PERSENTASE PENDUDUK MISKIN 2015 MENCAPAI 13,07 PERSEN Jumlah penduduk miskin

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. diambil dari hasil penelitian ini adalah:

BAB VI PENUTUP. diambil dari hasil penelitian ini adalah: BAB VI PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan pada hasil analisa data, kesimpulan yang bisa diambil dari hasil penelitian ini adalah: 1. Pengaruh Simultan a. Secara bersama-sama (simultan) variabel bebas yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara agraris dimana pertanian memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara agraris dimana pertanian memegang peranan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara agraris dimana pertanian memegang peranan penting pada perekonomian nasional. Untuk mengimbangi semakin pesatnya laju pertumbuhan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAN INDEK HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SEBELUM SESUDAH PENETAPAN HASIL PEMILIHAN DAN WAKIL PRESIDEN 2014

ANALISIS PERBEDAAN INDEK HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SEBELUM SESUDAH PENETAPAN HASIL PEMILIHAN DAN WAKIL PRESIDEN 2014 ANALISIS PERBEDAAN INDEK HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SEBELUM SESUDAH PENETAPAN HASIL PEMILIHAN DAN WAKIL PRESIDEN 2014 1) Cornelius Andro H 1), Sarsiti 2) Mahasiswa Prodi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Kesimpulan. Dari uraian yang telah dijelaskan dalam bab-bab sebelumnya, penulis. mengambil kesimpulan bahwa :

BAB V PENUTUP. 1. Kesimpulan. Dari uraian yang telah dijelaskan dalam bab-bab sebelumnya, penulis. mengambil kesimpulan bahwa : 107 BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan Dari uraian yang telah dijelaskan dalam bab-bab sebelumnya, penulis mengambil kesimpulan bahwa : 1. Asuransi Pertanian berdasarkan Pasal 7 ayat (2) huruf g Undang- Undang

Lebih terperinci

(Indeks Rata-rata Harga Relatif, Variasi Indeks Harga, Angka Indeks Berantai, Pergeseran waktu dan Pendeflasian) Rabu, 31 Desember 2014

(Indeks Rata-rata Harga Relatif, Variasi Indeks Harga, Angka Indeks Berantai, Pergeseran waktu dan Pendeflasian) Rabu, 31 Desember 2014 ANGKA NDEKS (ndeks Raa-raa Harga Relaif, Variasi ndeks Harga, Angka ndeks Beranai, Pergeseran waku dan Pendeflasian) Rabu, 31 Desember 2014 NDEKS RATA-RATA HARGA RELATF Rumus, 1 P 100% n P,0 = indeks raa-raa

Lebih terperinci

TINGKAT KEMISKINAN RIAU MARET 2010

TINGKAT KEMISKINAN RIAU MARET 2010 No. 28/ 07/14/Th. X, 1 Juli 2010 TINGKAT KEMISKINAN RIAU MARET 2010 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Riau pada Maret 2010 adalah 500,26 ribu atau 8,65 persen dari total penduduk. Jumlah penduduk miskin

Lebih terperinci

BAB 2 Data Makroekonomi

BAB 2 Data Makroekonomi BAB 2 Data Makroekonomi Tutorial PowerPoint untuk mendampingi MAKROEKONOMI, edisi ke-6 N. Gregory Mankiw oleh Mannig J. Simidian 1 Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product, GDP) adalah nilai mata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sumber kehidupan bagi manusia yang tidak dapat dielakan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sumber kehidupan bagi manusia yang tidak dapat dielakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupannya manusia sangat bergantung dengan air. Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia yang tidak dapat dielakan lagi. Dalam semua aktivitasnya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 8

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 8 PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Kontrak Kuliah. View dan Index. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Kontrak Kuliah. View dan Index. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Kontrak Kuliah View dan Index Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom 1 Pendahuluan Sebelum dimulai buatlah tabel employee dengan struktur dan record sbb: 2 Kemudian buatlah tabel department, lalu masukkan record berikut:

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Daerah Penelitian 3.2 Jenis dan Sumber Data

3. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Daerah Penelitian 3.2 Jenis dan Sumber Data 3. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Daerah Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan, yaitu mulai dari November 2008 hingga Mei 2009. Penelitian ini dilakukan di Jakarta karena kegiatannya terfokus

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Materi: Metodologi Penelitian Dosen Pengampu: Heri Sismoro, M.Kom. Adalah bentuk karya ilmiah mahasiswa perorangan sebagai bentuk karya nyata hasil studi selama belajar di perguruan tinggi dan sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN SUSU UHT MEREK REAL GOOD DI KOTA BOGOR. Oleh : YUSTIKA MUHARASTRI A

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN SUSU UHT MEREK REAL GOOD DI KOTA BOGOR. Oleh : YUSTIKA MUHARASTRI A ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN SUSU UHT MEREK REAL GOOD DI KOTA BOGOR Oleh : YUSTIKA MUHARASTRI A14104120 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 ANALISIS KEPUASAN

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA BARAT MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA BARAT MARET 2017 No. 34/07/91 Th. XI, 17 Juli 2017 PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA BARAT MARET 2017 Jumlah penduduk miskin (Penduduk yang berada di bawah ) di Papua Barat kondisi September 2016 sebesar 223,60 ribu

Lebih terperinci

Catatan Kuliah IF (International Finance) 7 Januari 2010

Catatan Kuliah IF (International Finance) 7 Januari 2010 Caaan Kuliah IF (Inernaional Finance 7 Januari 2 Purchasing Power Pariy (PPP versi absolu Roi: New York Jakara $ Rp, $.5 Rp2, Kurs Rp, / $ Rp2, / $.5 = Rp3,333 / $ versi relai Berangka dari kondisi keseimbangan

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Untuk mengukur tingkat keberhasilan atau pencapaian visi dan misi walikota dan wakil walikota pada akhir periode masa jabatan, maka ditetapkanlah beberapa indikator

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.227, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BUMN. Persero. Penggabungan. PT. Reasuransi Umum Indonesia. PT. Reasuransi Indonesia Utama. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perdagangan saham terhadap perubahan harga saham. Jorion (1990), Rool (1992),

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perdagangan saham terhadap perubahan harga saham. Jorion (1990), Rool (1992), BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Perkembangan harga saham dapat dilihat pada index harga saham gabungan (IHSG) dimana index harga saham yang naik menunjukan bagus sedangkan harga saham yang

Lebih terperinci

UKURAN PEMUSATAN DATA

UKURAN PEMUSATAN DATA UKURAN PEMUSATAN DATA MODUL 3 Oleh : Firmansyah, S.Kom A. TEMA DAN TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Tema : Ukuran Pemusatan Data 2. Fokus : Pembahasan Materi Pokok 1. Arti dan manfaat ukuran pemusatan data

Lebih terperinci

PP 39/1994, PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TAMBANG TIMAH

PP 39/1994, PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TAMBANG TIMAH Copyright 2000 BPHN PP 39/1994, PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TAMBANG TIMAH *33946 Bentuk: PERATURAN PEMERINTAH (PP) Oleh:

Lebih terperinci

SURVEI MATRIKS ARUS KOMODITAS TAHUN 2013

SURVEI MATRIKS ARUS KOMODITAS TAHUN 2013 RAHASIA SMAK2013D REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI MATRIKS ARUS KOMODITAS TAHUN 2013 Tujuan Survei Dasar Hukum Kerahasiaan Kewajiban : Mendapat gambaran tentang transaksi ekspor-impor antar

Lebih terperinci

Statistika dan Probabilitas

Statistika dan Probabilitas MODUL PERKULIAHAN Statistika dan Probabilitas Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komputer Teknik Informatika

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG PERHITUNGAN BIAYA AKIBAT ADANYA PERUBAHAN PEKERJAAN NO. KODE : BUKU PENILAIAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, November 2013 Direktur Statistik Harga. Yunita Rusanti

KATA PENGANTAR. Jakarta, November 2013 Direktur Statistik Harga. Yunita Rusanti KATA PENGANTAR Buku Pedoman Teknis Statistik Harga Produsen ini merupakan buku pedoman untuk pelaksanaan kegiatan pengumpulan data harga produsen dan penghitungan Indeks Harga Produsen (IHP) yang dilakukan

Lebih terperinci

Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Riau pada Maret 2017 adalah 514,62 ribu jiwa atau 7,78 persen dari total penduduk.

Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Riau pada Maret 2017 adalah 514,62 ribu jiwa atau 7,78 persen dari total penduduk. No. 32/07/14/Th. XVIII, 17 Juli 2017 TINGKAT KEMISKINAN RIAU MARET 2017 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Riau pada Maret 2017 adalah 514,62 ribu jiwa atau 7,78 persen dari total penduduk. Jumlah penduduk

Lebih terperinci

Profil Kemiskinan Daerah Istimewa Yogyakarta Maret 2017

Profil Kemiskinan Daerah Istimewa Yogyakarta Maret 2017 BPS PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA No. 39/07/34/Th.XIX, 17 Juli 2017 Profil Kemiskinan Daerah Istimewa Yogyakarta 2017 RINGKASAN Garis kemiskinan di Daerah Istimewa Yogyakarta pada 2017 sebesar Rp

Lebih terperinci