BAB II PENDAPATAN NASIONAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II PENDAPATAN NASIONAL"

Transkripsi

1 BAB II PENDAPATAN NASIONAL I. Pendapatan Nasional 1. Pengertian Pendapatan Nasional Dalam ilmu ekonomi pendapatan nasional merupakan konsep yang menarik untuk dipelajari. Setiap kegiatan ekonomi dalam suatu negara pasti berkaitan pendapatan nasional. Tingkat perkembangan ekonomi suatu negara juga dapat dilihat dari pendapatan nasionalnya. Usaha-usaha pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh setiap negara pasti diarahkan untuk meningkatkan untuk menstabilkan pendapatan nasional. Pendapatan nasional adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu perekonomian dalam periode tertentu yang dihitung berdasarkan nilai pasar. Setiap negara memiliki suatu sistem perhitungan pendapatan nasional. Sistem tersebut merupakan suatu cara mengumpulkan informasi perhitungan terhadap hal-hal sebagai berikut. a. Nilai berbagai ibarang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara b. Nilai berbagai jenis pengeluaran atas produk nasional c. Jumlah pendapatan yang diterima oleh berbagai faktor produksi yang digunakan untuk menciptakan produk nasional tersebut. 2. Konsep-Konsep Pendapatan Nasional a. Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) Produk Domestik Bruto adalah jumlah nilai seluruh barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dalam periode tertentu atau satu tahun termasuk barang dan jasa yang diproduksi oleh perusahaan milik penduduk negara tersebut dan oleh penduduk negara lain yang tinggal di negara bersangkutan. b. Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) Produk Nasional Bruto adalah total nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu masyarakat suatu negara selama periode tetentu baik yang tinggal di dalam negeri maupun di luar negeri. c. Produk Nasional Netto (PNN) atau Net National Product (NNP) Produk Nasional Neto adalah produk nasional bruto dikurangi penyusutan barangbarang pengganti modal dalam proses produksi. d. Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) = NNI Pendapatan Nasional Neto adalah produk nasional neto dikurangi dengan pajak tidak langsung dan ditambah dengan subsidi e. Pendapatan Perorangan (Personal Income = PI) Pendapatan Perongan adalah seluruh jumlah seluruh penerimaan yang benar-benar sampai di tangan masyarakat ditulis dalam rumus: PI = NNI = transfer payment (laba ditahan + iuran asudanri + iuran jaminan sosial + pajak perseorangan) f. Pendapatan Disposable/ setelah pajak (Disposible Income)

2 Pendapatan Disposible adalah pendapatan perseorangan setelah dikurangi dengan pajak penghasilan. Rumusnya: Disposible Income = Personal Income Pajak Penghasilan. g. PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Produk Domestik Regional Bruto adalah jumlah keseluruhan dari nilai tambah bruto yang berhasil diciptakan oleh seluruh kegiatan ekonomi yang berada pada suatu wilayah selama periode tertentu. II. Metode Perhitungan Pendapatan Naisonal Ada beberapa pendekatan untu menghitung pendapatan nasional antara lain sebagai berikut: 1. Pendekatan Pendapatan Pendekatan Pendapatan (income a product) adalah suatu pendekatan dimana pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlahkan pendapatan dari berbagai faktor produksi yang memberi sumbangan terhadap proses produksi. a. Kompensasi untuk pekerja Pekerja mendapat upah dan gaji serta penerimaan lain, seperti pemberian tunjangan pensiun, jaminan sosial, dan pendapatan lainnya. b. Keuntungan Perusahaan Merupakan pendapatan yang dihasilkan suatu perusahaan karena mengelola sumber daya yang dimilikinya c. Pendapatan Usaha Perorangan Merupakan pendapatan yang diterima dari enggunaan tenaga kerja dan hasil usaha orangan, seperti petani d. Pendapatan Sewa Merupakan balas jasa yang diberikan pada pemilik sumber daya yang digunakan untuk kegiatan ekonomi e. Bunga Netto Bunga neto dibayar oleh perusahaan sikurangi dengan bunga uang diterima oleh perusahaan, ditambah netto yang diterima dari luar negeri Pendapatan nasional berdasarkan pendekatan pendapatan dapat dirumuskan sebagai berikut NI = Yw + Yr + Yi + Yp Keterangan : NI = Pendapatan Nasional Yw= Pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya Yr = Pendapatan bersih dari sewa Yi = Pendapatan dari bunga Yp = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan 2. Pendekatan Produksi Pendekatan produksi diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai tambah eluruh banda dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor di dalam perekonomian. Nilai tambah adalah selisih antara nilai output dengan nilai input.

3 No Sektor produksi Nilai output Nilai input Nilai tambah Pertanian Industri Tekstil Perdagangan Pendekatan Pengeluaran Pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlakan nilai pasar dari pengeluaran sektor rumah tangga untuk barang konsumsi dan jasa (C) pengeluaran investasi (I), tabungan (S), pengeluaran pemerintah (G), pengeluaran sektor ekspor impor (X-M) Pendekatan ini dapat dirumuskan: PDB = C + I + G + (X-M) atau M) Keterangan : PDB : Produk Domestik Bruto C I S G X M : Konsumsi rumah tangga : Investasi : Tabungan : Pengeluaran pemerintah : Total Expor : Total Impor Perhitungan Pendapatan Nasional a. Produk Pamesti Bruto (PPB) Dikurangi pendapatan netto luar negeri b. Produk Nasional Bruto (PNB) Penyusutan c. Produk Nasional Netto (NNP) Pajak tak langsung d. Pendapatan Nasional Netto (NNI) Transfer payment Dikurangi - Dana jamsos - Pajak penghasilan - Laba tak dibagi e. Pendapatan Perseorangan (PI) f. Pajak langsung g. Pendapatan disposibel (DI) III.Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional PDB = C + S + G + (X , , , , , , , , , , , , , , , ,- Tujuan penghitungan pendapatan nasional untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam waktu satu tahun. Manfaat yang diperoleh dari penghitungan pendapatan nasional adalah sebagai berikut:

4 1. Mengetahui dan menelaah kondisi atau struktur perekonomian Dari perhitungan pendapatan nasional, kita dapat menggolongkan suatu negara sebagai negara industri, pertanian atau jasa. Dapat ditentukan pula besarnya sektor-sektor industri, pertanian, pertambangan, dan lain-lain. Berdasarkan pendapatan nasional dapat kita ketahui bahwa Indonesia adalah negara pertanian atau agraris, sedang Amerika Serikat, negara-negara di Eropa dan Jepang adalah negara Industri. Menurut PBB, perekonomian suatu negara terdiri dari 11 sektor usaha, yaitu sebagai berikut: a. Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan b. Pertambangan dan penggalian c. Industri pengolahan d. Listrik, gas, dan air minum e. Bangunan f. Perdagangan, hotel, dan restoran g. Pengangkutan dan komunikasi h. Bank dan lembaga keuangan lainnya i. Sewa rumah j. Pemerintah dan pertahanan k. Jasa-jasa lain 2. Membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu Data mengenai pendapatan nasional dibuat setiap tahun, maka kita dapat membandingkan besarnya pendapatan nasional suatu negara dari tahun ke tahun. Perbandingan tersebut diharapkan dapat memberikan informasi sebagai berikut. a. Ada tidaknya kenaikan/penurunan perekonomian b. Ada tidaknya perubahan struktur ekonomi c. Pertambahan dan pengurangan kemakmuran materiil d. Kenaikan atau penurunan pendapatan per kapita berdasakarn jumlah penduduknya. 3. Membandingkan perekonomian antarbangsa atau antar daerah Data perhitungan pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk membandingkan perekonomian suatu negara dengan negara laindan antar satu daerah/provinsi dengan daerah/provinsi lain. Kita dapat membandingkan pendapatan per kapita antara Amerika Serikat dengan Jepang dan antara Jawa Tengah dengan Jawa Timur. Perbandingan ini berguna untuk menilai seberapa jauh kita tertinggal atau lebih maju dibandingkan dengan negara lain yang yang lebih maju atau lebih terbelakang dari kita. 4. Merumuskan kebijaksanaan pemerintah Perhitungan pendapatan nasional berguna pula untuk membantu merumuskan kebijakan pemerintah. Seandainya kita menginginkan pertumbuhan produk nasional bruto setinggi 8%, maka perhitungan pendapatan nasional inilah yang kita lihat. Dengan mengetahui proporsi masing-masing sektor, pertanian 8% itu dialokasikan kepada sektor pertanian misalnya 5%, sektor industri 15%, pertambangan 12% dan seterusnya.

5 Dari kecepatan pertumbuhan sektor pertanian dalam subsektor tanaman bahan makanan pemerintah dapat menentukan kebijakan pengadaan pangan. Misalnya dapat tidaknya bahan makanan disediakan dari produksi dalam negeri dan seberapa besar masih harus diimpor. Berdasarkan pendapatan per kapita, pemerintah dapat pula menentukan kebijakan kependudukan dan penggunaan dana investasi. IV.Pendapatan Per kapita Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata untuk masing-masing penduduk dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Adapun rumusnya sebagai berikut. Pendapatan per kapita terhitung secara berkala, biasanya per satu tahun. 1. Sebagai data perbandingan tingkat kesejahteraan suatu negara dengan negara lain 2. Sebagai perbandingan tingkat standar hidup suatu negara dengan negara lain 3. Sebagai data untuk kebijakan atau sebgai bahan baku pertimbangan mengambil kebijakan atau sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil langkah ekonomi 4. Sebagai data untuk melihat tingkat perbandingan kesejahteraan masyarakat suatu negara Pendapatan per kapita sebagai barometer untuk mengukur taraf hidup rata-rata masyarakat suatu negara masih ada kekurangan-kekurangan, hal ini disebabkan oleh berikut ini. 1. Tingginya pendapatan per kapita suatu negara dalam perhitungannya kurang memperhatikan aspek pemerataan distribusi pendapatan dan harga barang keperluan sehari-hari 2. Tingginya pendapatan per kapita belum tentu mencerminkan secara realistis tingkat kesejahteraan masyarakat, karena ada faktor-faktor lain yang sifatnya relatif atau sangat subjektif sehingga sulit diukur tingkat kesejahteraannya. 3. Tingginya pendapatan per kapita tidak menjelaskan mengenai masalah pengangguran yang ada serta berapa lama seseorang itu bekerja. Berdasarkan Bank Dunia (World Bank) tingkat pendapatan per kapita suatu negara dibedakan menjadi empat kelompok 1. Negara berpendapatan rendah (Low Income Economics) Negara berpendapatan rendah yaitu negara yang memiliki PNB per kapita $ 675 atau kurang 2. Negara yang berpendapatan menengah ke bawah (Lower Middle Economics) Negara yang berpendapatan menengah ke bawah, yaitu negara-negara yang mempunyai PNB per kapita antara $ $ Negara yang berpendapatan menengah tinggi (Upper Middle Economics) Negara yang berpendapatan menengah tinggi, yaitu negara yang mempunyai PNB per kapita antara $ $ Negara yang berpendapatan tinggi (High Income Economics) Negara yang berpendapatan tinggi yaitu negara yang mempunyai PNB per kapita diatas $ 8.355

6 Contoh pendapatan per kapita beberapa negara : Negara ASEAN US $ Negara Lain US $ Brunai Darussalam Indonesia Malaysia Philipina Singapura Thailand Amerika Serikat Australia Cina India Jepang Korea Selatan Manfaat perhitungan pendapatan per kapita: 1. Untuk melihat tingkat perbandingan kesejahteraan masyarakat suatu negara dari tahun ke tahun 2. Sebagai data perbandingan tingkat suatu negara dengan negara lain 3. Sebagai perbandingan tingkat standar hidup negara dengan negara lainnya 4. Sebagai data untuk mengambil kebijakan di bidang ekonomi V. Hubungan Pendapatan Nasional Penduduk dan Pendapatan Per Kapita Pendapatan nasional sebuah negara tinggi, tetapi jumlah penduduknya besar maka pendapatan per kapitanya akan rendah. Sebaliknya pendapatan nasional rendah, tetapi jumlah penduduk kecil, pendapatan per kapitanya mungkin tinggi. Pendapatan per kapita yang tinggi memberikan gambaran umum tentang kesejahteraan penduduk, tetapi belum tentu selurh rakyat menikmat kemakmuran. Untuk itu harus ada aspek pemerataan pendapatan. Untuk mengukur tingkat pemerataan pendapatan biasa digunakan Koefisien Gini (Gini Ratio). Adapu kurva yang menggambarkan hubungan kuantitatif antara persentase penduduk sebagai penerima pendapatan dengan persentase pendapatan yang nyata-nyata diterima disebut Kurva Lorenz. Cara perhitungan koefisien Gini 1. Apabila pendapatan didistribusikan secara merata maka semua titik akan breada pada garis diagonal 2. Apabila pendapatan tidak didistribusikan secara merata, maka titik-titik akan menjauh dari garis diagonal OB VI.Membandingkan PDB dan Pendapatan Per Kapita Indonesia dengan Negara Lain Berdasarkan PDB suatu negara bisa menunjukkan tingkat produktivitas masyarakat di negara tersebut dalam menghasilkan barang dan jasa. Berikut ini kita akan melihat PDB yang dihasilkan Indonesia dibandingkan dengan negara lain. N o Tabel 1. PDB Indonesia dan Negara-negara Lain menuruh Harga Konstan (dalam Miliar Rupiah) Negara Tahun 1994 Tahun 1995 Tahun 1996 Tahun 1997 Indonesia , , , ,6 Malaysia , , , ,6 Singapura , , , ,0 Kanada , , ,6 - Hongkong , , , ,0 Jepang , ,

7 VII. Dari data di atas tampak bahwa PDB Indonesia bukan yang tekecil. bahkan PDB Indonesia lebih besar jika dibandingkan dengan Malaysia, Hongkong, dan Singapura. PDB yang besar bukan ukuran yang tepat untuk menilai tingkat kemakmuran suatu negara. Karena negara dengan PDB besar tidak bisa dikategorikan makmur jika jika jumlah penduduk yang dihidupi dari jumlah PDB tersebut juga besar. Untuk membandingkan tingkat kemakmuran, kita harus menggunakan pendapatan per kapita sebagai patokan. Berikut ini adalah pendapatan per kapita negara-negara di dunia termasuk Indonesia Negara A. Pendapatan Rendah 1. Tanzania 2. Nigeria 3. Bangladesh 4. India 5. Ghana 6. Papua Nugini 7. Cina 8. Pakistan 9. Nigaragua 10. Indonesia C. Pendapatan menengah yang tinggi 1. Turki 2. Brasil 3. Hongaria 4. Afrika selatan 5. Malaysia 6. Meksiko 7. Saudi Arabia 8. Korea Selatan 9. Portugal 10. Yunani Indek Harga dan Inflasi Pendapatan per kapita (US $) Angka Indeks dan Macam-macam Angka Indeks Negara B. Pendapatan menengah yang rendah 1. Filipina 2. Mesir 3. Rusia 4. Sri langka 5. Thailand 6. Jordania 7. Rumania 8. Kolombia 9. Argentina 10. Iran D. Negara Kaya 1. Jerman 2. Swedia 3. Australia 4. Prancis 5. Inggris 6. Belanda 7. Swiss 8. Singapura 9. Amerika Serikat 10. Jepang Pendapatan per kapita (US $) Angka Indeks adalah angka yang diharapkan dapat memberitahukan perubahanperubahan variabel sebuah / lebih karakteristik pada waktu dan tempat yang sama atau pun berlainan Ada tiga macam indeks yang berguna atau diperlukan dalam bidang ekonomi. a. Indeks harga adalah angka yang diharapkan dapat dipakai untuk memperlihatkan perubahan mengenai harga-harga barang baik harga untuk semacam maupun berbagai macam barang dalam waktu dan tempat yang sama ataupun berlainan. b. Indeks jumlah adlaah angka yang diharapkan dapat memperlihatkan perubahan mengenai jumlah barang sejenis atau sekompulan barang yang dihasikan guna, diekspor, dan dijual untuk waktu yang sama ataupun berlainan

8 c. Indeks nilai adalah angka yang digunakan untuk mengentahui perubahan nilai barang yang sejenis atau sekumpulan barang dalam jangka waktu yang diketahui 2. Indeks Harga Timbang Ada beberapa cara untuk menghitung indeks harga timbang antara lain sebagai berikut : a. Indeks Lapeyers Indeks Lapeyers adalah indeks yang dihitung dengan menggunakan kuantitas pada tahun dasar sebagai timbangannya. Keterangan : Po = harga pada tahun dasar Qn = kuantitas pada tahun dasar Pn = Harga pada tahun diketahui Qn = kuantitas pada tahun ke-n b. Indeks Paasche Indeks Paasche adalah indeks yang dalam perhitungannya menggunakan kuantitas pada tahun ke-n (tahun yang dicari indeksnya sebagai berikut: Keterangan : Ip = indeks paasche yang dicari Pn = Harga pada tahun diketahui Po = harga pada tahun dasar Qn = kuantitas pada tahun ke-n c. Indeks harga dalam peranan ekonomi Indeks harga adalah perbandingan antara harga rata-rata pada tahun yang dihitung dan harga rata-rata pada tahun dasar Keterangan : Ihn = Indeks harga tahun n (tahun yang dihitung) Po = harga pada tahun dasar Pn = Harga pada tahun diketahui Ada tiga macam indeks harga yang digunakan di Indonesia a. Indeks Harga Produsen (IHP) IHP hasil pertanian dihitung berdasarkan fluktrasi harga hasil pertanian dipedesaan. Tujuannya untuk menilai kesejahteraan petani dilihat dai nilai tukar hasil pertaniannya. b. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Perhitungan IHPB menggunakan data harga perdangangan besar (HPB). HPB mencakup barang-barang perdagangan dalam jumlah besar yang terdiri lima macam yaitu hasil pertanian, pertambangan, industri, impor dan ekspor. IHPB berguna untuk melihat perkembangan perekonomian nasional. c. Indeks Harga Konsumen (IHK) IHK dihitung dengan menggunakan data harga konsumen (HK). HK adalah harga barang-barang yang diperdagangkan dalam ecerean untuk dikonsumsi sendiri bukan untuk dijual. HK diambil dari data empat kelompok yaitu kelompok makanan, perumahan, sandang dan aneka barang dan jasa. Indeks Harga Konsumen (IHK)

9 adalah ukuran rata-rata perubahan harga dari suati paket komoditas dalam suatu kurun waktu tertentu. Tujuan penghitungan IHK 1) Mengetahui perkembangan harga barang dan jasa yang tergabung pada diagram timbangan IHK 2) Sebagai pedoman untuk menetukan suatu kebijaksanaan yang akan datang, terutama di bidang pembangunan ekonomi 3) Sebagai penghitungan penyesuaian upah minimum kabupaten (UMK) 4) Mempermudah pemantauan supply dan demand khususnya barang kebutuhan masyarakat yang ada di pasar. Peranan Indeks harga dalam ekonomi a. Indeks harga merupakan petunjuk/barometer kondisi ekonomi umum Indeks harga umum penting artinya bagi pedagang sebab indeks harga tersebut merupakan pedoman umum bagi kebijaksanaan penetapan harga dan perencanaan persediaan perusahaan b. Indeks harga dapat digunakan sebagai pedoman pembelian barang Agar dapat diukur efisiensi pembelian barang yang bersangkutan, harga barang yang dibeli dapat dibandingkan dngan indeks harga eceran atau indeks harga perdagangan besar. 3. Indeks Harga Tak Terimbang Indeks harga menurut metode ini merupakan rasio antara penjumlahan harga-harga komoditas dalam satu kelompok pada tahun ke-n dengan penjumlahan harga-harga komoditi dalam kelompok pada tahun dasar, rumusnya sebagai berikut : Dimana : IA = Indeks harga tahun n (tahun yang dihitung) Po = harga pada tahun dasar Pn = Harga pada tahun diketahui Perhatikan tabel berikut ini! N o Beras Telur Gula Ikan Minyak goreng Jenis Barang Harga Barang Jumlah IA = 108,89 berarti harga naik 9,89% (109,89 100) dibanding harga sebelumnya. Perhatikan contoh tabel berikut! Harga Barang Kuantitas barang Po Pn Nama Indek bawah Indek bawah (Po indek (Pn Indek (Qo indek (Qn Barang (Qn (Qn I bawah) bawah) bawah) indek Indek Bawah Indek Bawah atas) Beras

10 Jagung Ketela Sagu Maka indeks Laspeyer tahun 2005 dengan tahun dasar IL = 112,4 Perhatikan contoh tabel berikut ini! Nama Barang Beras Jagung Ketela Sagu Harga Barang Kuantitas barang Maka Indeks Paasche tahun 2005 dengan tahun dasar 2004 PoQn PnQn Berikut kenaikan harga 112,5 100 = 12,5% dari harga sebelumnya 4. Inflasi a. Pengertian inflasi Inflasi adalah kondisi dimana terjadi kemerosotan nilai uang karena banyaknya uang yang beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang. b. Jenis-jensi inflasi 1) Inflasi berdasarkan tingkat keparahannya a) Inflasi ringan Inflasi ringan adalah inflasi yang belum begitu menggangu keadaan ekonomi b) Inflasi sedang Inflasi ini belum membahayakan kegiatan ekonomi, tetapi inflasi ini sudah menurunkan kesejahteraan orang yang berpenghasilan tetap c) Inflasi berat Inflasi ini sudah mengguncangkan kondisi perekonomian. Pada inflasi ini orang cenderung menyimpan barang atau orang enggan menabung d) Inflasi sangat berat Inflasi ini sudah mengguncangkan kondisi perekonomian dan sudah dikendalikan walaupun dengan kebijakan moneter dan fiskal 2) Inflasi berdasarkan sumbernya a) Inflasi yang bersumber dari luar negeri Inflasi ini terjadi karena ada kenaikan harga di luar negeri b) Inflasi yang bersumber dari dalam negeri Inflasi ini dapat terjadi karena pencetakan uang baru oleh pemerintah atau penerapan anggaran defisit

11 3) Inflasi berdasarkan penyebabnya a. Inflasi karena kenaikan permintaan Kenaikan permintaan terkadang tidak dipenuhi produsen b. Inflasi karena kenaikan biaya produksi Kenaikan biaya produksi mengakibatkan harga penukaran barang baik c. Penyebab inflasi 1) Kelebihan permintaan 2) Kenaikan biaya produksi 3) Pencetakan uang baru 4) Lembatnya produksi 5) Sikap konsumen 6) Sikap produsen 7) Kebijakan pemerintah d. Cara menghitung inflasi Contoh : IHK bulan Mei 2005 sebesar 111,91 sementara IHK bulan April 2005 sebesar 110,83 maka inflasi bulan Mei sebagai berikut e. Dampak inflasi terhadap kegiatan ekonomi 1) Terhadap pendapatan Inflasi dapat mengubah pendapatan masyarakat. Perubahan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan. Pada beberapa kondisi ( kodisi inflasi lunak), inflasi dapat mendorong para pengusaha memperluas produksinya. Dengan demikian, akan tumbuhkesempatan kerja baru sekaligus bertambahnya pendapatan seseorang. Namun, bagi masyarakat berpenghasilan tetap inflasi akan menyebabkan mereka rugi karena penghasilan tetap itu jika ditukarkan dengan barang dan jasa akan semakin sedikit. 2) Terhadap ekspor Pada keadaan inflasi, daya saing untuk barang ekspor berkurang. Berkurangnya daya saing terjadi karena harga barang ekspor semakin mahal. Inflasi dapat menyulitkan para eksportir dan negara. Negara mengalami kerugian karena daya saing barang ekspor berkurang, yang mengakibatkan jumlah penjualan berkurang. Devisa yang diperoleh juga semakin kecil. 3) Terhadap minat orang untuk menabung Pada inflasi, pendapatan riil para penabung berkurang karena jumlah bunga yang diterima pada kenyataannya berkurang karena laju inflasi. Misalnya bulan Januari 2006 seseorang menyetorkan uangnya ke bank dalam bentuk deposito satu tahun. Deposito tersebut menghasilkan bunga sebesar misalnya 15% per tahun. Apabila tingkat inflasi sepanjang Januari 2006 Januari 2007 cukup tinggi. Katakanlah

12 11% maka pendapatan dari uang yang didepositokan tinggal 4%. Minat orang untuk menabung akan berkurang. 4) Terhadap kalkulasi harga pokok Keadaan inflasi menyebabkan penghitungan untuk menetapkan harga pokok dapat terlalu kecil atau bahkan terlalu besar. Oleh karena itu persentase dari inflasi tidak teratur, kita tidak dapat memastikan berapa pesen inflasi untuk masa tertentu. Akibatnya, penetapan harga pokok dan harga jual sering tidak tepat. Keadaan ini dapat mengacaukan perekonomian terutama untuk produsen f. Cara mengatasi inflasi 1) Kebijakan moneter Kebijakan ini diambil dengan maksud untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Beberapa kebijakan yang ditempuh antara lain sebagai berikut: a) Penetapan persediaan kas b) Kebijakan diskonto c) Kebijakan operasi pasar terbuka 2) Kebijakan fiskal Kebijakan fiskal adalah langkah untuk mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan yang ditempuh sebagai berikut: a) Menghemat pengeluaran b) Menaikkan tarif pajak

13 Lembar Kegiatan Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas! 1. Sebutkan sebab terjadinya inflasi menurut teori strukturalis! 2. Bagaimana dampak inflasi bagi nilai uang dan bagaimana pengaruh inflasi terhadap kemampuan membelanjakan uang? 3. Apa yang dimaksud dengan kebijakan cash ratio? 4. Sebutkan berbagai kebijakan yang dapat diambil pemerintah untk menghadapi inflasi? 5. Isilah tabel dibawah ini dengan menuliskan pihak-pihak yang dirugikan dan diuntungkan dari inflasi serta alasannya! 6. Jelaskan pentingnya perhitungan indek harga dalam perekonomian! 7. Jelaskan pembagian indeks harga dan apa perbedaan indek Laspeyers dengan indeks Paasche! 8. Jelaskan asal terjadinya inflasi dari luar negeri! 9. Jelaskan mengapa defisit anggaran dapat menyebabkan inflasi, namun kadangkala berpengaruh positif pada pertumbuhan ekonomi! 10. Apa yang dimaksud dengan deflasi! I. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling tepat! 1. Jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan suatu kegiatan apapun disebut. a. Pendapatan perseorangan b. Disposable income c. Pendapatan nasional d. Pendapatan bersih e. Pendapatan bruto 2. Perhitungan pendapatan nasional dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diperoleh para pekerja, pengusaha, dan pemilik modal adalah. a. Metode produksi b. Metode konsumsi c. Metode pendapatan d. Metode penjumlahan

14 e. Metode pengeluaran 3. Jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh semua warga negara dalam suatu negara dalam satu tahun disebut. a. Produk domestik bruto b. Produk nasional bruto c. Produk nasional netto d. Disposable income e. Personal income 4. Pendapatan perseorangan setelah dikurangi pajak penghasilan disebut. a. Produk domestik bruto b. Produk nasional bruto c. Produk national netto d. Disposable income e. Personal income 5. Pengertian pendapatan nasional adalah. a. Jumlah uang yang disimpan di bank b. Jumlah uang yang beredar di masyarakat c. Jumlah nilai produksi yang dihasilkan selama satu tahun d. Jumlah pendapatan pajak yang diterima oleh pemerintah e. Jumlah utang piutang masyarakat dalam setahun 6. Jumlah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi adalah. a. Pendaptan nasional neto b. Pendapatan domestik bruto c. Pendapatan nasional bruto d. Produk domestik neto e. Pendapatan per kapita 7. Pendapatan yang dapat benar-benar dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan adalah. a. Pendapatan nasional b. Pendapatan nasional bruto c. Pendapatan domestik bruto d. Pendapatan disposible e. Pendpaatan perseorangan 8. Perhitungan pendapatan nasional pada negara sedang berkembang setelah dihitung secara umum akan menghasilkan urutan. a. PDB < PNB < NNP < NNI > PI > DI b. PDB < PNB > NNP > NNI > PI > DI c. PDB > PNB > NNP < NNI < PI < DI d. PDB > PNB < NNP > NNI > PI > DI e. PDB > PNB > NNP > NNI > PI < DI

15 9. Perhitungan pendapatna nasional negara maju setelah dihitung secara umum akan menghasilkan urutan. a. PDB < PNB < NNP < NNI > PI > DI b. PDB < PNB > NNP > NNI > PI > DI c. PDB > PNB > NNP < NNI < PI < DI d. PDB > PNB < NNP > NNI > PI > DI e. PDB > PNB > NNP > NNI > PI > DI 10. Produk nasional neto adalah. a. GDP pendapatan neto luar negeri b. GDP + pendapatan neto luar negeri c. GNP pajak tak langsung subsidi d. GNP depresi + pengganti barang modal e. GNP penyusutan pengganti barang modal II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah in idengan singkat dan jelas! 1. Sebutkan kriteria Bank Dunia tentang pengelompokan suatu negara! 2. Jelaskan pengeertian angka indeks! 3. Sebut dan jelaskan macam inflasi ditinjau dari asal atau sumbernya! 4. Apakah setiap terjadi inflasi berarti buruh pengaruhnya bagi perekonomian, Jelaskan! 5. Sebutkan langkah-langkah pemerintah untuk menekan laju inflasi! III.Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas! 1. Apakah yang dimaksud pendapatan nasional! 2. Jelaskan jelaskan pengertian pendapatan bebas dan pendapatan perorangan! 3. Sebutkan konsep pendapatan nasional! 4. Sebutkan manfaat penghitungan pendapatan nasional! 5. Perhatikan data di bawah ini! a. Gaji dan upah b. Bunga modal c. Sewa tanah d. Laba usaha

16 Berdasarkan data di atas, hitunglah pendapatan nasional berdasarkan pendekatan pendapatan! 6. Sebutkan metode penghitungan pendapatan nasional! 7. Sebutkan pendapatan yang tidak termasuk dalam pendapatan nasional! 8. Apakah yang dimaksud pendapatan per kapita? 9. Sebutkan dua faktor yang mempengaruhi kemakmuran masyarakat! 10. Apakah yang dimaksud kurva Lorent?

ekonomi K-13 PENDAPATAN NASIONAL K e l a s A. KONSEP PENDAPATAN NASIONAL Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran

ekonomi K-13 PENDAPATAN NASIONAL K e l a s A. KONSEP PENDAPATAN NASIONAL Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran K-13 ekonomi K e l a s XI PENDAPATAN NASIONAL Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu memahami konsep pendapatan nasional, metode penghitungan

Lebih terperinci

Jenis-Jenis Inflasi. Berdasarkan Tingkat Keparahan;

Jenis-Jenis Inflasi. Berdasarkan Tingkat Keparahan; INFLASI Pengertian Inflasi Inflasi adalah suatu keadaan perekonomian dimana harga-harga secara umum mengalami kenaikan dan kenaikan harga itu berlangsung dalam jangka panjang. Inflasi secara umum terjadi

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 Ekonomi

Antiremed Kelas 10 Ekonomi Antiremed Kelas 10 Ekonomi Pendapatan Nasional - Soal Halaman 1 01. Pada metode pendapatan, besar pendapatan nasional suatu negara akan sama dengan (A) jumlah produksi ditambah upah (B) jumlah investasi

Lebih terperinci

PENDAPATAN NASIONAL A. ARUS PERPUTARAN EKONOMI B. PENDAPATAN NASIONAL C. CARA MENGHITUNG GNP D. SEKTOR-SEKTOR GNP E. UNSUR GNP F.

PENDAPATAN NASIONAL A. ARUS PERPUTARAN EKONOMI B. PENDAPATAN NASIONAL C. CARA MENGHITUNG GNP D. SEKTOR-SEKTOR GNP E. UNSUR GNP F. PENDAPATAN NASIONAL A. ARUS PERPUTARAN EKONOMI B. PENDAPATAN NASIONAL C. CARA MENGHITUNG GNP D. SEKTOR-SEKTOR GNP E. UNSUR GNP F. PENGGUNAAN GNP G. MANFAAT PENDAPATAN NASIONAL A. ARUS PERPUTARAN EKONOMI

Lebih terperinci

Perbedaan GDP dan GNP

Perbedaan GDP dan GNP Perbedaan GDP dan GNP Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya

Lebih terperinci

PEREKONOMIAN INDONESIA

PEREKONOMIAN INDONESIA Modul ke: 03Fakultas Ekonomi & Bisnis PEREKONOMIAN INDONESIA PENDAPATAN NASIONAL DAN PERTUMBUHAN EKONOMI Yayan Hendayana, SE, MM. Program Studi Akuntansi Pengertian Pendapatan Nasional Dalam arti sempit

Lebih terperinci

BAB 1 PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

BAB 1 PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL BAB 1 PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL 1.1 Pengukuran Pendapatan Nasional Untuk mempermudah perhitungan pendapatan nasional terdapat tiga metode yang digunakan yaitu : 1. Metode Produksi (Production Approach)

Lebih terperinci

Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan: Peserta PPG kompeten dalam menganalisis Pendapatan Nasional.

Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan: Peserta PPG kompeten dalam menganalisis Pendapatan Nasional. PENDAPATAN NASIONAL Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan: Peserta PPG kompeten dalam menganalisis Pendapatan Nasional. Pokok-pokok Materi: 1. Konsep Pendapatan Nasional 2. Komponen Pendapatan Nasional 3.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti keluarga,

BAB II LANDASAN TEORI. ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti keluarga, 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Ekonomi dan Pertumnbuhan Ekonomi Sebuah Ekonomi adalah sistem aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Kata

Lebih terperinci

Pendapatan Nasional (National Income)

Pendapatan Nasional (National Income) Pendapatan Nasional (National Income) T.Parulian Pendapatan Nasional : Nilai seluruh hasil kegiatan ekonomi negara selama satu tahun (satuan mata uang). Pendapatan tersebut diterima oleh masyarakat sebagai

Lebih terperinci

PENDAPATAN NASIONAL : ADI SUKOCO : A

PENDAPATAN NASIONAL : ADI SUKOCO : A PENDAPATAN NASIONAL NAMA NIM KELAS : ADI SUKOCO : A210140129 : G Pendapatan Nasional Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara

Lebih terperinci

Pendapatan Nasional dan Perhitungannya. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pendapatan Nasional dan Perhitungannya. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pendapatan Nasional dan Perhitungannya Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pendapatan Nasional Pengertian Pendapatan Nasional dapat ditinjau dari sudut pandang berikut: 1. Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross

Lebih terperinci

PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI Pendahuluan Pembangunan ekonomi merupakan salah satu bagian penting dari pembangunan nasional dengan tujuan utama untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Suriname. Yunani. Libya. Cekoslovakia

Suriname. Yunani. Libya. Cekoslovakia 1. SMA/MA IPS kelas 10 - EKONOMI IPS BAB 7. PENDAPATAN NASIONAL DAN INDEKS HARGALatihan Soal 7.1 Tabel berikut menunjukkan koefisien gini beberapa Negara : NEGARA GINI Inggris 0,32 Yunani 0,37 Cekoslovakia

Lebih terperinci

BAB II PENDAPATAN NASIONAL

BAB II PENDAPATAN NASIONAL BAB II PENDAPATAN NASIONAL A. PENGERTIAN Pendapatan nasional merupakan salah satu indikator keadaan ekonomi suatu negara. Terdapat beberapa istilah dalam produksi nasional antara lain : a. GNP ( Gross

Lebih terperinci

NERACA PEMBAYARAN, PENDAPATAN NASIONAL, GDP DAN GNP

NERACA PEMBAYARAN, PENDAPATAN NASIONAL, GDP DAN GNP NERACA PEMBAYARAN, PENDAPATAN NASIONAL, GDP DAN GNP BAB I PENDAHULUAN Berita di media masa tentang neraca pembayaran (BOP): fenomena Cina sebagai kekuatan ekonomi dunia yang baru. Ada tiga alasan mempelajari

Lebih terperinci

PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL Dr. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA Indikator terjadinya alokasi yang efisien nilai output nasional seberapa efisien sumberdaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi Suryana (2000 : 3), mengungkapkan pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu masyarakat

Lebih terperinci

PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL MATERI A Pengertian Pendapatan Nasional B Tujuan dan Manfaat Mempelajari Pendapatan Nasional C Konsep Pendapatan Nasional D Metode Perhitungan Pendapatan Nasional E Pendapatan

Lebih terperinci

Pendekatan produksi: nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam suatu. Distribusi Pendapatan

Pendekatan produksi: nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam suatu. Distribusi Pendapatan Distribusi Pendapatan Berdasarkan data BPS, 40% penduduk berpendapatan terendah, telah menerima 21,74% pada tahun 2002, sehingga apabila dibandingkan dengan target yang ditetapkan RENSTRA sebesar 20,17%

Lebih terperinci

Pengantar Makro Ekonomi. Pengantar Ilmu Ekonomi

Pengantar Makro Ekonomi. Pengantar Ilmu Ekonomi Pengantar Makro Ekonomi Pengantar Ilmu Ekonomi Makroekonomi Mengkhususkan mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan Bertujuan memahami peristiwa ekonomi dan memperbaiki kebijakan

Lebih terperinci

PENGUKURAN PENDAPATAN NASIONAL. Minggu 3

PENGUKURAN PENDAPATAN NASIONAL. Minggu 3 PENGUKURAN PENDAPATAN NASIONAL Minggu 3 Pendahuluan Pendapatan nasional adalah total produksi barang/jasa yang dihasilkan oleh masyarakat di suatu negara. Istilah yang umum digunakan adalah GDP/GNP atau

Lebih terperinci

Pengertian dan Pengukuran Pendapatan Nasional

Pengertian dan Pengukuran Pendapatan Nasional Pengertian dan Pengukuran Pendapatan Nasional Pertemuan kesepuluh Pengantar Ilmu Ekonomi Saturday, June 25, 2016 Pokok bahasan pertemuan ke-10 Pengertian pendapatan nasional. Pendekatan pengukuran pendapatan

Lebih terperinci

Pendapatan Nasional dan Perhitungannya. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pendapatan Nasional dan Perhitungannya. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pendapatan Nasional dan Perhitungannya Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pendapatan Nasional Penger;an Pendapatan Nasional dapat di;njau dari sudut pandang berikut: 1. Produk Domes8k Bruto (PDB) atau Gross

Lebih terperinci

1. Pengertian dan fungsi ekonomi, 2. MAKRO. 3. MIKRO

1. Pengertian dan fungsi ekonomi, 2. MAKRO. 3. MIKRO Silabus: 1. Pengertian dan fungsi ekonomi, 2. MAKRO. 3. MIKRO Peran pemerintah dalam bidang ekonomi. Organisasi Bisnis dan Keuangan Produksi dan Pendapatan Nasional. Uang dan Lembaga Keuangan Bank Indonesia.

Lebih terperinci

Ada tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk menghitung pendapatan nasional, yaitu: 1. Pendekatan pengeluaran 2. Pendekatan produksi 3.

Ada tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk menghitung pendapatan nasional, yaitu: 1. Pendekatan pengeluaran 2. Pendekatan produksi 3. Ada tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk menghitung pendapatan nasional, yaitu: 1. Pendekatan pengeluaran 2. Pendekatan produksi 3. Pendekatan pendapatan Beberapa istilah pendapatan nasional Produk

Lebih terperinci

Produk Domestik Bruto (PDB)

Produk Domestik Bruto (PDB) Produk Domestik Bruto (PDB) Gross Domestic Product (GDP) Jumlah nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unitunit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun.

Lebih terperinci

BAB IV PENDAPATAN NASIONAL

BAB IV PENDAPATAN NASIONAL SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB IV PENDAPATAN NASIONAL Dr. KARDOYO, M.Pd. AHMAD NURKHIN, S.Pd. M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN PIDIE JAYA (Menurut Lapangan Usaha)

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN PIDIE JAYA (Menurut Lapangan Usaha) PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN PIDIE JAYA (Menurut Lapangan Usaha) 2005-2008 Nomor Katalog BPS : 9205.11.18 Ukuran Buku Jumlah Halaman : 20 cm x 27 cm : vii + 64 Lembar Naskah : Seksi Neraca

Lebih terperinci

Pemerintah Rumah Tangga. Perusahaan. Luar Negeri

Pemerintah Rumah Tangga. Perusahaan. Luar Negeri PRODUKSI NASIONAL Pemerintah Rumah Tangga Perusahaan Luar Negeri Rumah tangga melakukan kegiatan sebagai berikut : Menjual atau menyewakan faktor-faktor produksi baik kepada pemerintah maupun perusahaan.

Lebih terperinci

MODUL EKONOMI SMA KELAS KELAS XI

MODUL EKONOMI SMA KELAS KELAS XI 2016 MODUL EKONOMI SMA KELAS KELAS XI ANDI WIBOWO SERI PENGENMBANGAN BAHAN AJAR PENGEMBANGAN SAINTIFIK 4/27/2016 PENGANTAR DAN TUJUAN MODUL Assalamu alaikum Wr, Wb. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat

Lebih terperinci

ANGGIT BIMANTARA. Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasyah Aliyah Kelas X. Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional

ANGGIT BIMANTARA. Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasyah Aliyah Kelas X. Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional ANGGIT BIMANTARA Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasyah Aliyah Kelas X Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional i KATA SAMBUTAN Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-nya,

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 9902008.3373 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA SALATIGA TAHUN 2011 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas terbitnya publikasi Produk Domestik Regional Bruto Kota Salatiga

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI (SNSE) KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

GAMBARAN UMUM SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI (SNSE) KABUPATEN INDRAGIRI HILIR GAMBARAN UMUM SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI (SNSE) KABUPATEN INDRAGIRI HILIR Pada bab ini dijelaskan mengenai gambaran umum SNSE Kabupaten Indragiri Hilir yang meliputi klasifikasi SNSE Kabupaten Indragiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi yang terpadu merupakan segala bentuk upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara ekonomi yang ditunjang oleh kegiatan non ekonomi.

Lebih terperinci

Inflasi dan Indeks Harga

Inflasi dan Indeks Harga Inflasi dan Indeks Harga Pokok Bahasan 1. Pengertian Inflasi dan Deflasi 2. Jenis Inflasi 3. Teori Inflasi 4. Sebab timbulnya Inflasi 5. Cara Mengatasi Inflasi 6. Dampak Inflasi dan Cara Menghitung Inflasi

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi. Penghitungan. Pendapatan Nasional. Chairul Maulidi. Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota 2012

Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi. Penghitungan. Pendapatan Nasional. Chairul Maulidi. Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota 2012 Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Penghitungan Pendapatan Nasional Chairul Maulidi Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota 2012 Pengantar Mengapa PERENCANA perlu memahami PENDAPATAN NASIONAL beserta cara PENGHITUNGANNYA...???

Lebih terperinci

V. HASIL ANALISIS SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010

V. HASIL ANALISIS SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010 65 V. HASIL ANALISIS SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010 5.1. Gambaran Umum dan Hasil dari Sistem Neraca Sosial Ekonomi (SNSE) Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 Pada bab ini dijelaskan

Lebih terperinci

Ekonomi. untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1. Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Inung Oni Setiadi Irim Rismi Hastyorini. Dibuat oleh:

Ekonomi. untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1. Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Inung Oni Setiadi Irim Rismi Hastyorini. Dibuat oleh: Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1 Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial Dibuat oleh: Inung Oni Setiadi Irim Rismi Hastyorini Disclaimer Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu Bapak/Ibu

Lebih terperinci

D a f t a r I s i. iii DAFTAR ISI. 2.8 Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 2.9 Sektor Jasa-Jasa 85

D a f t a r I s i. iii DAFTAR ISI. 2.8 Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 2.9 Sektor Jasa-Jasa 85 D a f t a r I s i Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Grafik Daftar Tabel DAFTAR ISI Daftar Tabel Pokok Produk Domestik Regional Bruto Kota Samarinda Tahun 2009-2011 BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Umum 1 1.2. Konsep

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. materi tersebut disampaikan secara berurutan, sebagai berikut.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. materi tersebut disampaikan secara berurutan, sebagai berikut. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Dalam bab landasan teori ini di bahas tentang teori Produk Domestik Regional Bruto, PDRB per kapita, pengeluaran pemerintah dan inflasi. Penyajian materi tersebut

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Ini sesuai dengan pembagian yang digunakan dalam penghitungan Produk

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Ini sesuai dengan pembagian yang digunakan dalam penghitungan Produk 17 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS Seperti diketahui PDRB adalah penjumlahan dari seluruh Nilai Tambah Bruto (NTB) yang dihasilkan oleh setiap kegiatan/lapangan usaha. Dalam penghitungan PDRB, seluruh lapangan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pendapatan rata-rata masyarakat pada wilayah tersebut. Dalam menghitung

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pendapatan rata-rata masyarakat pada wilayah tersebut. Dalam menghitung BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definsi Pendapatan regional adalah tingkat (besarnya) pendapatan masyarakat pada wilayah analisis. Tingkat pendapatan dapat diukur dari total pendapatan wilayah maupun

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Makro

Pengantar Ekonomi Makro PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERPAJAKAN Pengantar Ekonomi Makro Matakuliah : Pengantar Ilmu Ekonomi Pengajar : Dany Juhandi, S.P, M.Sc Amelira Haris Nasution, S.P, M.Si Semester : I Pertemuan : 8 Pokok Bahasan

Lebih terperinci

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional Dalam penerbitan buku Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tegal Tahun 2012 ruang lingkup penghitungan meliputi

Lebih terperinci

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013 Nomor Katalog : 9302001.9416 Ukuran Buku : 14,80 cm x 21,00 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

CIRCULAR FLOW & NATIONAL INCOME

CIRCULAR FLOW & NATIONAL INCOME CIRCULAR FLOW & NATIONAL INCOME Perputaran arus perekonomian & Pendapatan Nasional Money Yonny Koentjoro-Agroteknologi-Fak.Pertanian UPN Veteran Jatim Kegiatan Perekonomian Negara Kegiatan perekonomian

Lebih terperinci

Makro ekonomi adalah Makro artinya besar, analisis makro ekonomi merupakan analisis keseluruhan kegiatan perekonomian. Bersifat global dan tidak

Makro ekonomi adalah Makro artinya besar, analisis makro ekonomi merupakan analisis keseluruhan kegiatan perekonomian. Bersifat global dan tidak TEORI EKONOMI MAKRO Makro ekonomi adalah Makro artinya besar, analisis makro ekonomi merupakan analisis keseluruhan kegiatan perekonomian. Bersifat global dan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang

Lebih terperinci

Pemanfaatan DATA Statistik Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah

Pemanfaatan DATA Statistik Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah BADAN PUSAT STATISTIK Kabupaten Bandung Pemanfaatan DATA Statistik Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah Soreang, 1 Oktober 2015 Ir. R. Basworo Wahyu Utomo Kepala BPS Kabupaten Bandung Data adalah informasi

Lebih terperinci

EKONOMI PEMBANGUNAN INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN

EKONOMI PEMBANGUNAN INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI PEMBANGUNAN INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN INDIKATOR : Merupakan alat untuk mengukur tingkat keberhasilan pembangunan suatu masyarakat atau suatu bangsa diperlukan tolak ukur. Menurut Arsyad,

Lebih terperinci

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ACEH TAMIANG

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ACEH TAMIANG PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ACEH TAMIANG 2008 2011 NOMOR KATALOG : 9302008.1114 UKURAN BUKU JUMLAH HALAMAN : 21,00 X 28,50 CM : 78 HALAMAN + XIII NASKAH : - SUB BAGIAN TATA USAHA - SEKSI STATISTIK SOSIAL

Lebih terperinci

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN PIDIE JAYA (Menurut Lapangan Usaha) 2006 2009 Nomor Katalog BPS : 9302008.1118 Ukuran Buku Jumlah Halaman : 20 cm x 27 cm : vi + 60 Lembar Naskah : Seksi Neraca

Lebih terperinci

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional Dalam penerbitan buku tahun 2013 ruang lingkup penghitungan meliputi 9 sektor ekonomi, meliputi: 1. Sektor Pertanian

Lebih terperinci

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. 1 Nama Data : Produk Domestik Bruto (PDB) 2 Penyelenggara. Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, : Statistik

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. 1 Nama Data : Produk Domestik Bruto (PDB) 2 Penyelenggara. Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, : Statistik M E T A D A T A INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Produk Domestik Bruto (PDB) 2 Penyelenggara Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, : Statistik Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta

Lebih terperinci

ekonomi K-13 INFLASI K e l a s A. INFLASI DAN GEJALA INFLASI Tujuan Pembelajaran

ekonomi K-13 INFLASI K e l a s A. INFLASI DAN GEJALA INFLASI Tujuan Pembelajaran K-13 ekonomi K e l a s XI INFLASI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan menjelaskan penyebab inflasi dan dampaknya bagi kehidupan bermasyarakat. A. INFLASI

Lebih terperinci

SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI INDONESIA TAHUN 2008 ISSN : 0216.6070 Nomor Publikasi : 07240.0904 Katalog BPS : 9503003 Ukuran Buku : 28 x 21 cm Jumlah Halaman : 94 halaman Naskah : Subdirektorat Konsolidasi

Lebih terperinci

INDIKATOR MAKROEKONOMI KABUPATEN PAKPAK BHARAT

INDIKATOR MAKROEKONOMI KABUPATEN PAKPAK BHARAT L A P O R A N K A J I A N INDIKATOR MAKROEKONOMI KABUPATEN PAKPAK BHARAT K E R J A S A M A P R O D I P E R E N C A N A A N W I L A Y A H S E K O L A H P A S C A S A R A J A N A U N I V E R S I T A S S

Lebih terperinci

VI. SIMPULAN DAN SARAN

VI. SIMPULAN DAN SARAN VI. SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan sebelumnya maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain: 1. Selama tahun 1999-2008, rata-rata tahunan harga minyak telah mengalami peningkatan

Lebih terperinci

M E T A D A T A. INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2 Penyelenggara Statistik

M E T A D A T A. INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2 Penyelenggara Statistik M E T A D A T A INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No.

Lebih terperinci

PENDAPATAN NASIONAL DAN STRUKTUR EKONOMI. anikwidiastuti@uny.ac.id

PENDAPATAN NASIONAL DAN STRUKTUR EKONOMI. anikwidiastuti@uny.ac.id PENDAPATAN NASIONAL DAN STRUKTUR EKONOMI TUJUAN PEMBELAJARAN Mahasiswa mampu menghitung pendapatan nasional dengan berbagai pendekatan Mahasiswa mampu membedakan struktur ekonomi suatu negara PENGERTIAN

Lebih terperinci

PENDAPATAN NASIONAL ALLDO KURNIA PUTRA IPA 2 SEMESTER III. SMA AL AZHAR SYIFA BUDI JAKARTA Jalan Kemang Raya No.7 Jakarta Selatan

PENDAPATAN NASIONAL ALLDO KURNIA PUTRA IPA 2 SEMESTER III. SMA AL AZHAR SYIFA BUDI JAKARTA Jalan Kemang Raya No.7 Jakarta Selatan PENDAPATAN NASIONAL ALLDO KURNIA PUTRA IPA 2 SEMESTER III SMA AL AZHAR SYIFA BUDI JAKARTA Jalan Kemang Raya No.7 Jakarta Selatan Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

Lebih terperinci

BAB VII Pendapatan Nasional

BAB VII Pendapatan Nasional BAB VII Pendapatan Nasional 7.1. Konsep Pendapatan Nasional Kinerja perekonomian dari suatu negara dalam periode tertentu dapat diukur melalui satu indikator penting yakni data pendapatan nasional. Perhitungan

Lebih terperinci

Soal A. 1. Apa kebijakan pemerintah waktu mengatasi masalah dibidang ekonomi?

Soal A. 1. Apa kebijakan pemerintah waktu mengatasi masalah dibidang ekonomi? Soal A. 1. Apa kebijakan pemerintah waktu mengatasi masalah dibidang ekonomi? Jawab: a. Kebijakan fiskal yaitu kebijakan pemerintah yang dilakukan dengan cara mengubah penerimaan dan pengeluaran negara.

Lebih terperinci

8.1. Keuangan Daerah APBD

8.1. Keuangan Daerah APBD S alah satu aspek pembangunan yang mendasar dan strategis adalah pembangunan aspek ekonomi, baik pembangunan ekonomi pada tatanan mikro maupun makro. Secara mikro, pembangunan ekonomi lebih menekankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Definisi Pendapatan Pendapatan merupakan jumlah dari seluruh uang yang diterima seorang atau rumah tangga selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun).

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA E K O N O M I PROGRAM STUDI IPS PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan persiapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomensa globalisasi dalam bidang ekonomi mendorong perkembangan ekonomi yang semakin dinamis antar negara. Dengan adanya globalisasi, terjadi perubahan sistem ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 1. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (sehingga dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi adalah fenomena yang selalu ada di setiap negara dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi adalah fenomena yang selalu ada di setiap negara dan merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inflasi adalah fenomena yang selalu ada di setiap negara dan merupakan salah satu indikator penting dalam perekonomian suatu negara. Kestabilan inflasi merupakan prasyarat

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi, BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 Perkembangan Laju Inflasi di Indonesia Tingkat inflasi merupakan salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara selain faktor-faktor lainnya seperti

Lebih terperinci

Pembahasan Soal UTS PTE Makro 2016/2017

Pembahasan Soal UTS PTE Makro 2016/2017 Pembahasan Soal UTS PTE Makro 2016/2017 1. Ekonomi makro adalah cabang dari ilmu ekonomi yang membahas? : C. Perekonomian secara agregatif Alasan : Teori Ekonomi Makro adalah suatu cabang ilmu ekonomi

Lebih terperinci

PENDAPATAN NASIONAL. Andri Wijanarko,SE,ME. 1

PENDAPATAN NASIONAL. Andri Wijanarko,SE,ME. 1 PENDAPATAN NASIONAL Andri Wijanarko,SE,ME andri_wijanarko@yahoo.com 1 Output Nasional 2 Output Nasional (#1) Merupakan gambaran awal tentang seberapa efisien sumber daya yang ada dalam perekonomian untuk

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Makro

Pengantar Ekonomi Makro PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERPAJAKAN Pengantar Ekonomi Makro Matakuliah : Pengantar Ilmu Ekonomi Pengajar : Dany Juhandi, S.P, M.Sc Amelira Haris Nasution, S.P, M.Si Semester : I Pertemuan : 8 Pokok Bahasan

Lebih terperinci

Analisis Perkembangan Industri

Analisis Perkembangan Industri JUNI 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi Juni 2017 Pendahuluan Membaiknya perekonomian dunia secara keseluruhan merupakan penyebab utama membaiknya kinerja ekspor Indonesia pada

Lebih terperinci

Review Materi. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

Review Materi. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Review Materi Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Teori Produksi Bentuk-bentuk organisasi perusahaan Perseorangan Persekutuan Perseroan Terbatas BUMN Koperasi Teori produksi neoklasik Fokus pada penentuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perubahan-perubahan mendasar dalam struktur sosial, tingkah laku sosial, dan

I. PENDAHULUAN. perubahan-perubahan mendasar dalam struktur sosial, tingkah laku sosial, dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan adalah suatu proses multidimensional yang melibatkan berbagai perubahan-perubahan mendasar dalam struktur sosial, tingkah laku sosial, dan institusi sosial,

Lebih terperinci

Bab 2. By Rini Setyo W, SE.MM 1

Bab 2. By Rini Setyo W, SE.MM 1 Bab 2 By Rini Setyo W, SE.MM 1 Figure 1 The Circular-Flow Diagram Revenue Goods and services sold MARKETS FOR GOODS AND SERVICES Firms sell Households buy Spending Goods and services bought FIRMS Produce

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Sri Wahyuningsih, S.Si 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2.

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Sri Wahyuningsih, S.Si 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2. DAFTAR ISI Halaman Penjelasan Umum...1 Perkembangan PDB Indonesia dan PDB Sektor Pertanian, Triwulan IV Tahun 2013 2014...5 Kontribusi Setiap Lapangan Usaha Terhadap PDB Indonesia, Triwulan IV Tahun 2013

Lebih terperinci

INDIKATOR EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN

INDIKATOR EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Salah satu sasaran rencana pembangunan nasional adalah pembangunan disegala bidang dan mencakup seluruh sektor ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang diikuti dengan peningkatan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3 IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3 4.1 Perkembangan Harga Minyak Dunia Pada awal tahun 1998 dan pertengahan tahun 1999 produksi OPEC turun sekitar tiga

Lebih terperinci

SILABUS. Materi Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Waktu Bahan/ Pembelajaran

SILABUS. Materi Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Waktu Bahan/ Pembelajaran 7 SILABUS Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas/Program : X Semester : 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan, sistem ekonomi.

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DAN KOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL

BAB II KONSEP DAN KOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL BAB II KONSEP DAN KOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL I. Pengertian Pendapatan Nasional. Pendapatan Nasional dapat diartikan sebagai produk nasional kotor atau GNP (Gross National Product) atau dapat juga berarti

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN Peranan Sektor Agroindustri Terhadap Perekonomian Kota Bogor

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN Peranan Sektor Agroindustri Terhadap Perekonomian Kota Bogor VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Peranan Sektor Agroindustri Terhadap Perekonomian Kota Bogor Alat analisis Input-Output (I-O) merupakan salah satu instrumen yang secara komprehensif dapat digunakan untuk

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. menyediakan sarana dan prasarana,baik fisik maupun non fisik. Namun dalam

PENDAHULUAN. menyediakan sarana dan prasarana,baik fisik maupun non fisik. Namun dalam PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia mempunyai cita cita yang luhur sebagaimana tertuang dalam Pembukuan UUD Tahun 1945 adalah untuk memajukan kesejahteraan umum menuju masyarakat adil dan makmur

Lebih terperinci

Pengukuran Pendapatan Nasional

Pengukuran Pendapatan Nasional 2. Pengukuran Pendapatan Nasional Mengapa Anda Perlu Tahu Pendapatan nasional merupakan indikator besarnya kecilnya perekonomian suatu negara. Sebuah negara dikatakan menguasai perekonomian dunia jika

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan estimasi yang telah dilakukan maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil uji Impulse Response Function menunjukkan variabel nilai

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.

II. TINJAUAN PUSTAKA. atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Perdagangan Internasional Menurut Oktaviani dan Novianti (2009) perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan negara lain

Lebih terperinci

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2010 BAB I PENDAHULUAN

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2010 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya. Pembangunan manusia seutuhnya selama ini, telah diimplementasikan pemerintah melalui pelaksanaan program pembangunan

Lebih terperinci

V. TEORI INFLASI Pengertian Inflasi

V. TEORI INFLASI Pengertian Inflasi Nuhfil Hanani 1 V. TEORI INFLASI 5.1. Pengertian Inflasi Inflasi menunjukkan kenaikan dalam tingkat harga umum. Laju inflasi adalah tingkat perubahan tingkat harga umum, dan diukur sebagai berikut: tingkat

Lebih terperinci

Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /

Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 / BAB II METODOLOGI Dalam penyusunan publikasi Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lamandau dipakai konsep dan definisi yang selama ini digunakan oleh BPS di seluruh Indonesia. Konsep dan definisi tersebut

Lebih terperinci

Metodologi Pengertian Produk Domestik Regional Bruto Beberapa Pendekatan Penyusunan PDRB

Metodologi Pengertian Produk Domestik Regional Bruto Beberapa Pendekatan Penyusunan PDRB BAB II METODOLOGI 2.1. Pengertian Produk Domestik Regional Bruto roduk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan jumlah nilai produk barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit produksi di dalam

Lebih terperinci

PENDAPATAN NASIONAL. Model circular flow membagi perekonomian menjadi empat sektor:

PENDAPATAN NASIONAL. Model circular flow membagi perekonomian menjadi empat sektor: PENDAPATAN NASIONAL SIKLUS ALIRAN PENDAPATAN Siklus Aliran Pendapatan (Circular Flow) dan Interaksi Antarpasar 1. Siklus Aliran Pendapatan (Circular Flow) Siklus aliran pendapatan (circular flow) seperti

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, DEFINISI DAN METODOLOGI

BAB II KONSEP, DEFINISI DAN METODOLOGI BAB II KONSEP, DEFINISI DAN METODOLOGI 1. KONSEP DAN DEFINISI Konsep-konsep yang digunakan dalam penghitungan Produk Regional Bruto (PDRB) adalah sebagai berikut : Domestik A. PRODUK DOMESTIK REGIONAL

Lebih terperinci

Cakupan Teori Ekonomi Makro, Output, Inflasi, Pengangguran, dan Variabel ekonomi Makro lainnya

Cakupan Teori Ekonomi Makro, Output, Inflasi, Pengangguran, dan Variabel ekonomi Makro lainnya Cakupan Teori Ekonomi Makro, Output, Inflasi, Pengangguran, dan Variabel ekonomi Makro lainnya 1. Mikroekonomi vs Makroekonomi Untuk dapat memahami ilmu makro ekonomi, sebaiknya kita mengenali terlebih

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penyediaan lapangan kerja, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan

I. PENDAHULUAN. penyediaan lapangan kerja, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumberdaya alam yang melimpah, terutama pada sektor pertanian. Sektor pertanian sangat berpengaruh bagi perkembangan

Lebih terperinci

BAB VI DAMPAK ASEAN PLUS THREE FREE TRADE AREA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB VI DAMPAK ASEAN PLUS THREE FREE TRADE AREA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA 81 BAB VI DAMPAK ASEAN PLUS THREE FREE TRADE AREA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA Negara-negara yang tergabung dalam ASEAN bersama dengan Cina, Jepang dan Rep. Korea telah sepakat akan membentuk suatu

Lebih terperinci

METODOLOGI. dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit produksi di dalam suatu

METODOLOGI. dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit produksi di dalam suatu II. METODOLOGI 2.1. Pengertian Produk Domestik Regional Bruto Produk Domestik Regional Bruto merupakan jumlah nilai produk barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit produksi di dalam suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Pertanian Menurut Mosher dalam Mubyarto (1989) mendefinisikan pertanian sebagai sejenis proses produksi khas yang didasarkan atas proses pertumbuhan tanaman

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pendapatan regional adalah tingkat (besarnya) pendapatan masyarakat pada

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pendapatan regional adalah tingkat (besarnya) pendapatan masyarakat pada 9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Definsi Pendapatan regional adalah tingkat (besarnya) pendapatan masyarakat pada wilayah analisis. Tingkat pendapatan dapat diukur dari total pendapatan wilayah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. itu pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan pendapatan perkapita serta. yang kuat bagi bangsa Indonesia untuk maju dan berkembang atas

I. PENDAHULUAN. itu pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan pendapatan perkapita serta. yang kuat bagi bangsa Indonesia untuk maju dan berkembang atas 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi adalah meningkatnya produksi total suatu daerah. Selain itu pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan pendapatan perkapita serta meningkatnya kesejahteraan

Lebih terperinci