Tinjauan Pustaka. II.1 Kimia dan Listrik

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Tinjauan Pustaka. II.1 Kimia dan Listrik"

Transkripsi

1 Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Kimia dan Listrik Adanya hubungan antara kimia dan listrik sudah lama dikenal. Alessandro Volta pada tahun 1793 menemukan, bahwa listrik dapat dihasilkan dari penempatan dua logam yang berbeda di atas suatu kertas yang dilembabkan pada sisi berlawanan. Pada tahun 1800 Nicholson dan Carlisle yang menggunakan baterai Volta sebagai sumber energi, memperlihatkan bahwa arus listrik dapat menguraikan air menjadi oksigen dan hidrogen. Hal ini merupakan percobaan yang penting dalam sejarah kimia. Percobaan ini menjelaskan bahwa atom-atom hidrogen dan oksigen yang bermuatan listrik positif dan negatif menjadikan ikatan antara hidrogen dan oksigen kuat. Pada tahun 1812 Berzelius mengusulkan bahwa semua atom menimbulkan listrik, hidrogen dan logam-logam bermuatan positif dan non logam bermuatan negatif (Lower, 2004). II.2 Elektrokimia Elektrokimia mempelajari hubungan antara energi listrik dengan reaksi kimia (Achmad, 2001). Pada proses elektrokimia, reaksi kimia melibatkan perpindahan elektron dari zat-zat kimia yang terlibat dalam reaksi tersebut. Elektrokimia lahir pada tahun 1791, yaitu sejak Luigi Galvani menemukan bahwa paha kodok yang segar dapat bergetar jika dihubungkan dengan dua macam logam bersambungan. Kemudian diikuti oleh pembuatan baterai pertama oleh Alessandro Volta. (Bockris, 2002). Elektrokimia terbagi menjadi sel Volta dan sel elektrolisis. Elektrokimia merupakan ilmu yang penting karena berhubungan dengan banyak disiplin ilmu yang lain, seperti diterangkan di bawah ini (Bockris, 2002): (1) Metalurgi Pemisahan logam-logam dari senyawanya dalam bentuk lelehan garam, pemisahan logam-logam dari senyawa dalam bentuk larutan, dan perlindungan 5

2 logam-logam dari kerusakan akibat korosi adalah merupakan beberapa terapan dari elektrokimia dalam metalurgi. (2) Teknik Teknik elektrokimia merupakan dasar dari industri logam-logam selain besi. Teknik ini terutama digunakan pada produksi aluminium dengan pengendapan dari lelehan garam yang mengandung aluminium oksida. Salah satu terapan lain yang paling penting adalah menjadikan lingkungan bersih dari polusi dengan energi listrik bebas polusi untuk kendaran bermotor. (3) Biologi Makanan diubah menjadi energi melalui mekanisme biokimia. Pengubahan energi ini memiliki efisiensi lebih besar dibandingkan dengan beberapa bentuk pengubahan energi yang sama. (4) Geologi Salah satu contoh elektrokimia dalam geologi dititikberatkan pada jenis-jenis pergerakan tanah. Pergerakan tanah di bawah tekanan tergantung pada viskositas. II.3 Sel Galvani Seperangkat alat percobaan untuk menghasilkan listrik dengan memanfaatkan reaksi redoks spontan disebut sel Galvani atau sel Volta (Chang, 2003). Bila sebatang seng dicelupkan ke dalam larutan ZnSO 4 dan sebatang tembaga dicelupkan ke dalam larutan CuSO 4 dan ditempatkan dalam kompartemen yang terpisah kemudian kedua logam dihubungkan melalui rangkaian luar, maka sel bekerja. Sel bekerja berdasarkan asas bahwa oksidasi Zn menjadi Zn 2+ dan reduksi Cu 2+ menjadi Cu dengan pindahnya elektron antara kompartemen terjadi melalui sebuah kawat atau rangkaian luar sedangkan muatan diangkut oleh kation ke katoda dan anion ke anoda pada rangkaian dalam seperti terlihat pada Gambar II.1. 6

3 Gambar II.1 Sistem sel Galvani (White, 1999) Seng bertindak sebagai anoda yaitu elektroda tempat terjadinya oksidasi, sedangkan tembaga bertindak sebagai katoda yaitu elektroda tempat terjadinya reduksi. Berikut adalah reaksi-reaksi setengah sel yaitu reaksi oksidasi dan reduksi pada masing-masing elektroda: Elektroda Zn (anoda) : Zn(s) Zn 2+ (aq) + 2e Elektroda Cu (katoda): Cu 2 + (aq) + 2e Cu(s) Bagian dari sel Galvani adalah: (1) Elektroda Pada Gambar II.1 batang seng dan tembaga merupakan elektroda. Logam seng di dalam deret memiliki harga potensial reduksi baku E θ lebih negatif dibanding dengan tembaga. Potensial reduksi baku atau tegangan listrik yang berkaitan dengan reaksi reduksi pada satu elektroda ketika semua zat terlarut dengan konsentrasi 1 molar dan semua gas pada 1 atm pada temperatur 25 o C (Chang, 2003). 7

4 Zn 2 (aq) + 2e Zn(s) E = Volt + θ Cu 2 (aq) + 2e Cu(s) E = Volt + θ Elektroda yang memiliki potensial reduksi baku lebih kecil akan sukar mengalami reduksi atau bertindak sebagai anoda. Sebaliknya elektroda yang memiliki potensial reduksi baku lebih besar akan mudah mengalami reduksi atau bertindak sebagai katoda. (2) Elektrolit Elektrolit adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik (Chang, 2003). Pada Gambar II.1 larutan ZnSO 4 dan CuSO 4 adalah elektrolitnya. (3) Jembatan Garam Untuk melengkapi rangkaian listriknya kedua larutan harus dihubungkan oleh suatu medium penghantar agar kation dan anion dapat bergerak dari satu kompartemen ke kompartemen yang lain. Hal ini bisa dipenuhi oleh jembatan garam. Jembatan garam bisa berupa tabung U yang terbalik dengan diisi oleh larutan inert. Misalnya KCl, NH 4 NO 3, NaNO 3 atau larutan lain yang ionionnya tidak bereaksi dengan ion lain dalam larutan elektrolit atau dengan elektroda. Selama reaksi redoks berlangsung, elektron mengalir keluar dari anoda (elektroda Zn) melalui kawat dan voltmeter menuju katoda yaitu elektroda Cu. Di dalam larutan elektrolit, kation-kation yaitu Zn 2+, Cu 2+ dan Na + bergerak menuju katoda, sedangkan anion-anion yaitu SO dan NO 3 bergerak menuju anoda. Bila tidak ada jembatan garam yang menghubungkan kedua larutan maka akan terjadi penumpukan muatan positif dalam kompartemen anoda karena pembentukan ion Zn 2+. Selain itu juga akan terjadi penumpukan muatan negatif dalam kompartemen katoda karena pembentukan Cu dari ion Cu 2+. Hal ini akan menghentikan kerja sel dengan cepat (Chang, 2003). 8

5 II.4 Potensial Elektroda II.4.1 Asal Mula Adanya Potensial Elektroda Jika sebuah logam dicelupkan pada larutan elektrolit, maka akan terbentuk beda potensial antara permukaan logam dengan logam tersebut. Logam yang dicelupkan akan mengalami proses pelarutan. Sebagian atom Zn akan berubah menjadi ionnya, prosesnya adalah: Zn(s) Zn 2+ (aq) + 2e Bila Zn 2+ meninggalkan permukaan logam maka jumlah elektron yang tertinggal makin lama makin banyak. Sehingga suatu saat elektron di permukaan logam ini akan menyulitkan keluarnya ion seng dari permukaan logam menyebabkan proses pelarutan logam terhenti. Ketidakseimbangan elektron pada permukaan logam ini yang menyebabkan adanya beda potensial antara logam terhadap larutan (Rochliadi, 2007). Gambar II.2 Oksidasi seng dalam air (Lower, 2004) Beda potensial juga akan terbentuk jika dua logam yang berbeda saling dihubungkan. Hal ini diakibatkan karena terjadi perbedaan tingkat energi Fermi dari masing-masing logam tersebut. Pada saat atom membentuk padatan, tingkat orbital dengan berbagai tingkat energi akan melebar dan bergabung membentuk pita-pita energi. Pita energi dibagi menjadi pita valensi dan pita hantaran. 9

6 (1) Pita valensi adalah pita energi yang berhubungan dengan orbital molekul ikatan. Pita valensi ini terisi penuh oleh elektron. (2) Pita hantaran adalah pita energi yang berkaitan dengan orbital molekul tidak berikatan. Pita energi ini tidak terisi penuh oleh elektron. Pita hantaran merupakan pita yang menyebabkan adanya hantaran listrik. Elektron akan mengisi pita hantaran hingga tingkat energi Fermi. Hantaran listrik terjadi saat dua jenis logam berbeda yang memiliki tingkat energi Fermi yang berbeda dihubungkan satu sama lain. Elektron akan mengalir dari tingkat energi Fermi yang tinggi ke tingkat energi Fermi rendah (Rochliadi, 2007). II.4.2 Proses Elektroda dan Transpor Massa Elektrokimia mempelajari reaksi partikel-partikel bermuatan seperti ion atau elektron yang melewati antarmuka dua fasa zat. Dua fasa zat tersebut adalah fasa logam atau elektroda dan elektrolit. Proses ini ditunjukkan sebagai reaksi kimia dan umumnya dikenal sebagai proses elektroda. Proses ini terjadi dalam lapisan ganda listrik dan menghasilkan sedikit ketidaksetimbangan dalam muatan listrik elektroda dan larutan (Lower, 2004). Reaksi pada suatu elektroda ditunjukkan oleh zat-zat kimia dan perubahan listrik. Reaksi elektroda mungkin sederhana seperti reduksi suatu ion logam. Materi aktif listrik harus diangkut ke permukaan elektroda dengan migrasi atau difusi sebelum tahapan pemindahan elektron. Reaksi kimia juga melibatkan keseluruhan reaksi elektroda. Kecepatan proses elektrokimia ditentukan oleh tahapan yang paling lambat di dalam keseluruhan urutan reaksi (Broadhead dan Kuo, 2004). Hal yang penting dalam penelitian baterai adalah mempelajari proses transpor massa dari dan menuju permukaan elektroda. Transpor massa dari atau menuju suatu elektroda dapat terjadi dengan beberapa proses. Diantaranya adalah migrasi listrik di dalam suatu perbedaan tegangan listrik dan difusi di dalam suatu perbedaan konsentrasi (Broadhead dan Kuo, 2004). 10

7 II.4.3 Pengukuran Potensial Sel Gaya yang diperlukan untuk mendorong elektron melalui rangkaian luar adalah Daya Gerak Listrik atau DGL yang disebut juga potensial sel. Pada Gambar II.1 potensial sel yaitu selisih potensial antara anoda dan katoda diukur dengan voltmeter atau alat pengukur tegangan listrik. Potensial sel yang maksimum akan terjadi jika tidak terdapat arus yang keluar dari sel yaitu jika tahanan rangkaian luar tak terhingga. Pengukuran potensial sel bisa teliti dengan menggunakan cara sebagai berikut (Achmad, 2001): (1) Menggunakan voltmeter dengan tahanan atau beban yang tinggi, misalnya 10 5 ohm. (2) Valve voltmeter. (3) Potensiometer. II.4.4 Potensial Sel dan Persamaan Nernst Potensial sel baku adalah potensial sel pada kondisi semua zat terlarut dalam satuan keaktifan. Keaktifan berarti konsentrasi efektif pada 1 M. Bila zat yang terlibat pada reaksi elektroda berwujud gas maka tekanan efektifnya pada 1 atm. Jika konsentrasi atau tekanan memiliki nilai selain 1 M atau 1 atm, potensial sel akan berubah (Lower, 2004). Reaksi terjadi pada daerah antarmuka elektroda. Reaksi pada sel secara umum dapat ditulis aa + bb cc + dd Perubahan energi bebas baku Δ o o G = nfe o ΔG reaksi ini bisa diungkapkan sebagai Dengan F adalah tetapan Faraday ( coulomb) dan listrik baku. o E adalah daya gerak 11

8 Jika kondisi tidak dalam keadaan baku, maka potensial sel E ditentukan dengan persamaan Nernst, E = E o RT nf a a ln a a c C a A d D b B Dengan a adalah keaktifan, R adalah tetapan gas dan T adalah temperatur absolut. Perubahan energi bebas baku ΔG o sebuah reaksi sel adalah gaya dorong yang memungkinkan baterai memindahkan energi listrik ke rangkaian luar. Pengukuran daya gerak listrik digunakan juga untuk memperoleh data energi bebas, entropi, dan entalpi bersama dengan koefisien keaktifan, tetapan kesetimbangan, dan hasil kelarutan (Broadhead dan Kuo, 2004). II.5 Baterai Baterai ialah sel Volta/Galvani yang dapat menyediakan arus listrik langsung pada potensial sel yang tetap atau alat yang dapat menyimpan energi kimia dan menjadikannya energi listrik jika diperlukan. Energi listrik yang dihasilkan oleh sebuah baterai muncul akibat adanya perbedaan potensial listrik kedua buah elektroda. Meskipun cara kerja baterai pada dasarnya sama dengan sel Galvani tetapi baterai memiliki kelebihan karena sifatnya yang berdiri sendiri tidak memerlukan komponen tambahan seperti jembatan garam (Chang, 2003). Rangkaian pada baterai dibagi menjadi dua yaitu rangkaian luar dan rangkaian dalam. Elektron mengalir melalui rangkaian luar, sedangkan pada rangkaian dalam yang mengalir adalah ion-ion yaitu kation menuju katoda dan anion menuju anoda. Reaksi redoks segera terjadi ketika rangkaian mulai dihubungkan (Achmad, 2001). 12

9 II.5.1 Sejarah baterai Listrik sudah sejak lama ditemukan. Diduga bahwa penguasa Baghdad (250 SM) menggunakan baterai untuk pelapisan perak, dan orang Mesir pelapisan antimon pada tembaga lebih dari 4300 tahun yang lalu (Rochliadi, 2002). Ahli fisika Jerman yaitu Otto von Gruericke pada tahun 1600 membuat generator listrik pertama. Generator ini dibuat dari sebuah bola sulfur yang dicetak dari sebuah bola kaca. Benyamin Franklin pada tahun 1752 menunjukkan bahwa listrik merupakan sifat dari petir dengan cara menerbangkan layang-layang saat hujan. Tiga tahun kemudian Priestley dan Cavendish, menemukan bahwa asam nitrat dan nitrit dapat terbentuk jika udara yang lembab dilalui arus listrik (Rochliadi, 2002). Sedangkan perkembangan sumber energi elektrokimia dimulai dari Luigi Galvani. Pada tahun 1791 Luigi Galvani menemukan gejala kaki katak yang berkontraksi jika otot kaki katak tersebut dihubungkan dengan dua kawat atau disebut juga gejala Frog leg effect. Penemuan ini ditindaklanjuti oleh Alessandro Volta pada tahun Dari penemuan diperoleh kesimpulan bahwa gejala Galvani tersebut dapat terjadi jika digunakan logam berbeda. Selain itu juga Volta adalah orang pertama yang menyusun sistem baterai yang dikenal sebagai Volta Pile. Volta Pile baru dapat dibuat sebagai sumber listrik elektrokimia secara komersial pada tahun Sejarah perkembangan baterai lebih lengkap seperti terlihat pada Tabel II.1 (Rochliadi, 2002). 13

10 Tabel II.1 Sejarah Perkembangan Baterai (Rochliadi, 2002) Tahun Pengembang Yang dikembangkan 1600 Gilbert (Inggris) Pendiri elektrokimia 1798 Galvani (Itali) Penemu gejala listrik pada binatang 1800 Volta (Itali) Pencipta sel Volta 1802 Cruickshank (InggrisBaterai listrik pertama yang diproduksi banyak 1820 Ampere (Prancis) Menghubungkan kelistrikan dengan kemagnetan 1830 Faraday (Inggris) Mengemukakan Hukum Faraday 1836 Daniell (Inggris) Pencipta sel Daniell 1859 Plante (Prancis) Pencipta baterai timbal/asam 1868 Leclanche (Prancis) Pencipta sel Leclanche 1888 Gassner (Amerika) Menyempurnakan sel kering 1899 Jungner (Swedia) Pencipta baterai nikel-kadmium 1901 Edison (Amerika) Pencipta baterai nikel-besi 1932 Shlecht & Pencipta lempeng elektroda Ackerman (Jerman) 1947 Neumann (Prancis) Pencipta baterai sealed nikel-kadmium 1960-an(Amerika) Mengembangkan baterai primer alkalin 1970-an(Amerika) Mengembangkan katup pengatur baterai timbal/asam 1990 (Amerika) Baterai nikel-logam hidrida NiMH secara komersial Baterai alkalin yang dapat diisi ulang secara 1992 Kordesch (Kanada) komersial 1999 Kordesch (Kanada) Polimer litium-ion secara komersial II.5.2 Jenis-jenis baterai Baterai dapat dikelompokkan berdasarkan kemampuannya untuk digunakan ulang yaitu baterai primer dan baterai sekunder. Dapat diisi ulang artinya adalah membalikkan reaksi redoks yang terjadi pada baterai dengan menerapkan arus listrik pada potensial tertentu. Baterai primer menggunakan reaksi redoks yang tidak bisa balik, sehingga ketika semua reaksi redoks telah digunakan dikatakan baterai habis. Sebaliknya baterai sekunder merupakan baterai yang dapat diisi ulang. 14

11 II.5.3 Parameter baterai Dua parameter pada pengukuran kemampuan atau kinerja baterai yaitu tegangan listrik dan kapasitas. Tegangan listrik adalah gaya dorong masing-masing elektron untuk keluar dari baterai. Sedangkan kapasitas adalah jumlah elektron yang dihasilkan dalam baterai. Bagaimana hubungan kedua parameter ini dengan baterai dapat dijelaskan sebagai berikut (Fremlin, 2002): (1) Tegangan listrik Sebagai contoh pada baterai sekunder atau baterai timbal-asam. Reaksi reduksi dan oksidasi masing-masing menghasilkan potensial tertentu. Penjumlahan dari potensial reduksi dan potensial oksidasi disebut potensial sel. Reaksi yang terjadi pada elektroda positif menghasilkan potensial 1,685 volt dan reaksi pada elektroda negatif menghasilkan potensial 0,356 volt. Berarti tegangan listrik sel timbal-asam ini adalah 2,04 volt. Harga ini disebut sebagai potensial elektroda baku. Untuk menghitung potensial digunakan persamaan Nernst (lihat Sub Bab II.4.4). Tegangan listrik dari beberapa sel baterai adalah tertentu, tergantung pada sel kimianya. Sel nikel-kadmium sekitar 1,2 volt, sel timbal-asam sekitar 2,0 volt dan sel litium bisa lebih tinggi mendekati 4 volt. Sel-sel bisa dihubungkan satu sama lain sehingga tegangan listriknya bisa dijumlahkan. Ini artinya baterai timbal-asam bisa memiliki tegangan listrik 2 volt, 4 volt, 6 volt dan seterusnya. (2) Kapasitas Sementara tegangan listrik sel adalah tertentu, kapasitas sel adalah variabel yang tergantung pada bahan aktif yang dikandungnya. Sel tunggal, jangkauan kapasitasnya bisa dari amper.jam sampai beberapa ribu amper.jam. Kapasitas sel intinya adalah jumlah dari elektron yang dapat dihasilkan oleh sel per satuan waktu. Jika arus adalah jumlah elektron per satuan waktu, kapasitas sel adalah arus yang disediakan oleh sel sampai habis dan ukuran umumnya dalam amper-hours (Ah) atau amper.jam. 15

12 Batasan secara fisik dari kemampuan atau kinerja baterai (Lower, 2004): (1) Daerah permukaan efektif elektroda. Satu cm 2 lempeng logam yang telah digosok memberikan lebih sedikit permukaan aktif daripada logam yang berpori. Semua baterai dan sel bahan bakar menggunakan elektroda berpori tinggi. (2) Rapat arus permukaan elektroda Ditunjukkan dalam amper.m -2. Pada dasarnya mengukur kemampuan katalitik elektroda, artinya adalah kemampuan berkurangnya energi pengaktifan dari proses pemindahan elektron. (3) Laju bahan listrik aktif yang menuju atau meninggalkan permukaan elektroda. Proses ini adalah diatur oleh penyebaran panas dan dihambat oleh poros yang sangat sempit, hal ini dibutuhkan untuk menghasilkan daerah permukaan aktif yang lebih besar. II.5.4 Penentuan Kapasitas Baterai Kapasitas dalam amper.jam dari baterai sangat mudah ditentukan jika arus tetap selama penggunaan baterai. Jika arus berubah dengan bertambahnya waktu, maka ditentukan dengan integral: C = t 0 I. dt Kapasitas dapat diperoleh dengan mengalurkan arus sebagai fungsi dari waktu dan diintegrasikan pada kurva. Kapasitas C diperoleh selama penggunaan baterai setelah beberapa waktu t. Waktu umumnya dibatasi dengan turunnya tegangan listrik sel (Vinal, 1955). Pada umumnya secara teori kapasitas baterai tidak dapat dihasilkan oleh beberapa kondisi. Kondisi tersebut diantaranya adalah elektrolit tidak dapat berdifusi ke dalam pori-pori elektroda dengan kecepatan cukup ketika sebagian pori-pori tersumbat oleh hasil proses penggunaan baterai. Kondisi lainnya adalah hambatan 16

13 dari bahan aktif dan elektrolit yang meningkat sebanding dengan peningkatan penggunaan baterai. Faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas baterai diantaranya adalah jumlah materi aktif dalam sel, kecepatan penggunaan baterai dan konsentrasi elektrolit. Jumlah penggunaan bahan aktif yang terbatas akan menurunkan kapasitas baterai. Terbatasnya penggunaan bahan aktif ini sebagai akibat dari hasil reaksi selama penggunaan baterai. Hasil reaksi ini tidak menghantarkan arus listrik dan meningkatkan hambatan pada bahan aktif di elektroda. Kapasitas juga akan menurun jika laju penggunaan baterai cepat. Hal ini disebabkan karena terbentuknya hasil reaksi yang menutup pori-pori permukaan elektroda, terbatasnya waktu difusi dari elektrolit, dan tegangan listrik yang hilang dengan adanya hambatan dalam sel. Kapasitas akan meningkat jika konsentrasi elektrolit lebih besar (Vinal, 1955). II.5.5 Tegangan Listrik Terhadap Waktu Penggunaan Baterai Ketika suatu sel baterai digunakan, tegangan listriknya lebih rendah dari tegangan listrik teoritis. Perbedaan ini disebabkan oleh kehilangan tegangan listrik karena beban pada sel baterai dan polarisasi materi aktif listrik selama penggunaan. Selama proses penggunaan baterei, idealnya berlangsung pada tegangan listrik teoritis sampai bahan aktif dan kapasitas digunakan secara penuh. Tegangan listrik kemudian menurun sampai menuju nol, lihat kurva ideal pada Gambar II.3. Pada kondisi sesungguhnya, kurva penggunaan adalah serupa dengan kurva 1 dan 2. Tegangan listrik awal sel pada waktu penggunaan dengan suatu beban adalah lebih rendah dari nilai teoritis. Tegangan listrik menurun selama penggunaan seiring dengan meningkatnya beban sel karena adanya pengumpulan hasil penggunaan baterai, konsentrasi, dan polarisasi. Kurva 2 serupa dengan kurva 1, tetapi menunjukkan suatu sel dengan hambatan dalam lebih tinggi atau suatu penggunaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan sel yang diwakili oleh kurva 1 (Linden, 2004) 17

14 Gambar II.3 Tegangan listrik sebagai fungsi waktu II.6 Baterai buah Baterai buah adalah sel Volta dengan menggunakan larutan yang terdapat dalam buah-buahan sebagai elektrolit dan elektroda yang dipakai adalah logam yang berfungsi sebagai elektoda positif dan elektroda negatif. Dalam sel lemon Cu-Zn larutan hanya mengandung ion Zn 2+ tapi tidak mengandung Cu 2+ dan pengukuran potensial bukan perbedaan potensial reduksi Zn 2+ /Zn dengan Cu 2+ /Cu (Goodisman, 2001). Dalam baterai lemon ini yang mengalami reaksi oksidasi adalah Zn diubah menjadi Zn 2+ pada elektroda Zn. Sedangkan pada elektroda Cu yang mengalami reaksi reduksi adalah ion H + menjadi gas H 2. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam sel baterai ini elektroda Zn bertindak sebagai anoda. Sedangkan elektroda Cu bertindak sebagai katoda. Sehingga reaksi sel di dalam baterai lemon adalah sebagai berikut: + 2+ Zn(s) + 2H (aq) Zn (aq) + H 2 (g) Gas hidrogen dapat diamati dengan terbentuknya gelembung gas pada katoda (Goodisman, 2001). 18

15 II.7 Pembelajaran Berbasis Kontekstual Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya bukan mengetahuinya. Pembelajaran kontekstual mengarahkan siswa kepada pembelajaran yang bermakna. Pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu pengajar mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa. Juga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota masyarakat. Sehingga diharapkan siswa sadar bahwa yang mereka pelajari berguna bagi kehidupannya (Nurhadi, 2002). Dalam pandangan konstruktivis, strategi memperoleh lebih diutamakan dibandingkan seberapa banyak siswa memperoleh dan mengingat pengetahuan. Konstruktivisme merupakan landasan berpikir pendekatan pembelajaran kontekstual. Konstruktivisme menjelaskan bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit. Pengetahuan bukan seperangkat fakta-fakta, konsep atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata (Nurhadi, 2002). Konstruktivisme merupakan salah satu dari tujuh komponen utama pembelajaran efektif dalam pendekatan pembelajaran kontekstual. Sebuah kelas dikatakan menggunakan pendekatan kontekstual jika menerapkan ketujuh komponen tersebut dalam pembelajarannya. Keenam komponen lainnya yaitu menemukan, masyarakat belajar, pemodelan, dan penilaian yang sebenarnya (Nurhadi, 2002). II.8 Media Pembelajaran Elektronik Media pembelajaran adalah media yang digunakan sebagai alat dan bahan dalam pembelajaran. Salah satunya adalah media pembelajaran elektronik. Pembelajaran elektronik didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk kelas maya (Surendro, 2005). Dengan kata lain siswa dan pengajar tidak harus bertatap muka secara langsung 19

16 untuk melakukan kegiatan belajar mengajar seperti halnya di kelas. Siswa dan pengajar berinteraksi secara tidak langsung melalui komputer yang terhubung dengan internet atau intranet. Hal ini memungkinkan pembelajaran dapat berlangsung tanpa bergantung pada tempat dan waktu. Pembelajaran yang menggunakan media elektronik memiliki keterbatasan. Keterbatasannya adalah penyampaian materi pembelajaran yang tidak mudah dilakukan dan keterbatasan akses internet di Indonesia. Rancangan dalam pembuatan pembelajaran elektronik diperlukan untuk mengatasi kesulitan dalam penyampaian materi. Rancangan ini dibuat supaya proses belajar menjadi lebih menyenangkan tanpa harus kehilangan makna dan tujuan dari proses belajar. Hal ini merupakan modal awal yang sangat baik untuk proses belajar selanjutnya. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam perancangan sistem pembelajaran elektronik yaitu (Surendro, 2005): (1) Sederhana Sistem yang sederhana akan memudahkan peserta memanfaatkan teknologi yang ada. Adanya kemudahan pada panel yang disediakan akan mengurangi waktu pengenalan sistem pembelajaran elektronik itu sendiri. Kemudahan ini dapat mengefisienkan waktu belajar siswa untuk proses belajar bukan pada belajar penggunaan sistem pembelajaran elektroniknya. (2) Personal Dengan merancang sistem pembelajaran elektronik yang bersifat personal, pengajar dapat berinteraksi dengan baik seperti layaknya seorang pengajar yang berkomunikasi dengan siswanya di depan kelas. Melalui pendekatan dan interaksi yang lebih personal, siswa diperhatikan kemajuannya serta dibantu dalam menghadapi persoalan dalam pelajarannya. (3) Cepat 20

17 Dengan sistem yang cepat, respon terhadap keluhan dan kebutuhan dalam penyampaian materi akan dapat lebih ditingkatkan. Diharapkan dengan respon yang cepat ini akan memudahkan pengajar untuk mengadakan perbaikan selama proses belajar mengajar berjalan tanpa harus menunggu proses tersebut berakhir. Salah satu komponen penting dalam pengembangan pembelajaran elektronik yaitu LMS. LMS adalah perangkat lunak yang digunakan untuk membuat materi perkuliahan online dan mengelola kegiatan pembelajaran serta hasil-hasilnya (Surjono, 2007). LMS berdasarkan perolehannya terbagi menjadi dua yaitu LMS komersial dan gratis yang dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan. LMS yang termasuk LMS komersial diantaranya adalah webct dan Blackboard, sedangkan yang termasuk LMS gratis dan dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan diantaranya yaitu ATutor, Dokeos, dan Moodle (Wahono, 2003). II.9 Moodle Moodle merupakan LMS gratis yang lebih sering digunakan dibanding dengan LMS gratis yang lain. Hal ini disebabkan Moodle memiliki kelebihan lain selain gratis dan mudah dimodifikasi diantaranya yaitu mudah dipelajari dan digunakan. Moodle seperti yang telah disebutkan di paragraf sebelumnya, mempunyai beberapa kelebihan yang secara lengkap diuraikan sebagai berikut (Melfachrozi, 2003): (1) Cocok untuk kelas online dan sama baiknya dengan belajar tambahan yang langsung berhubungan dengan pengajar. (2) Sederhana, efisien dan menggunakan teknologi sederhana. (3) Mudah diinstal. (4) Hanya membutuhkan satu database. (5) Menampilkan penjelasan dari pelajaran yang ada dan dapat dibagi ke dalam beberapa kategori. 21

18 (6) Mempunyai keamanan yang kokoh. (7) Formulir pendaftaran untuk siswa telah diperiksa validitasnya. (8) Paket bahasa yang disediakan lebih dari 45 bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Kelebihan Moodle memungkinkan pengguna untuk bisa berkreasi, fleksibel dan memperoleh pengalaman belajar online yang menarik. Pengalaman belajar online diartikan sebagai sesuatu yang melibatkan peranan pengajar dan siswa lebih aktif. Pembelajaran dengan Moodle dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Beberapa diantaranya: (1) Forum untuk para pengguna dapat berdiskusi. (2) Kelompok belajar lewat jaringan yang memungkinkan para siswa untuk berkolaborasi dan saling mengevaluasi pekerjaan masing-masing, sehingga memungkinkan guru untuk mengevaluasi apa yang siswa inginkan mengenai kemajuan pembelajaran. (3) Tempat penyimpanan data yang berguna bagi siswa untuk memasukkan dan membagi data-data mereka. Semua tampilan ini memberikan suatu lingkungan belajar yang aktif, interaksi penuh antara siswa ke siswa dan siswa ke pengajar (Rice, 2006 ). 22

Elektroda Cu (katoda): o 2. o 2

Elektroda Cu (katoda): o 2. o 2 Bab IV Pembahasan Atom seng (Zn) memiliki kemampuan memberi elektron lebih besar dibandingkan atom tembaga (Cu). Jika menempatkan lempeng tembaga dan lempeng seng pada larutan elektrolit kemudian dihubungkan

Lebih terperinci

Elektrokimia. Sel Volta

Elektrokimia. Sel Volta TI222 Kimia lanjut 09 / 01 47 Sel Volta Elektrokimia Sel Volta adalah sel elektrokimia yang menghasilkan arus listrik sebagai akibat terjadinya reaksi pada kedua elektroda secara spontan Misalnya : sebatang

Lebih terperinci

Sel Volta (Bagian I) dan elektroda Cu yang dicelupkan ke dalam larutan CuSO 4

Sel Volta (Bagian I) dan elektroda Cu yang dicelupkan ke dalam larutan CuSO 4 KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 04 Sesi NGAN Sel Volta (Bagian I) Pada sesi 3 sebelumnya, kita telah mempelajari reaksi redoks. Kita telah memahami bahwa reaksi redoks adalah gabungan dari reaksi

Lebih terperinci

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif TUGAS 1 ELEKTROKIMIA Di kelas X, anda telah mempelajari bilangan oksidasi dan reaksi redoks. Reaksi redoks adalah reaksi reduksi dan oksidasi. Reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elektron atau reaksi

Lebih terperinci

Sulistyani, M.Si.

Sulistyani, M.Si. Sulistyani, M.Si. sulistyani@uny.ac.id Reaksi oksidasi: perubahan kimia suatu spesies (atom, unsur, molekul) melepaskan elektron. Cu Cu 2+ + 2e Reaksi reduksi: perubahan kimia suatu spesies (atom, unsur,

Lebih terperinci

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan IV.1 Pengaruh Arus Listrik Terhadap Hasil Elektrolisis Elektrolisis merupakan reaksi yang tidak spontan. Untuk dapat berlangsungnya reaksi elektrolisis digunakan

Lebih terperinci

Tinjauan Pustaka. Sel elektrokimia adalah tempat terjadinya reaksi reduksi-oksidasi. Sel elektrokimia terdiri dari (Achmad, 2001):

Tinjauan Pustaka. Sel elektrokimia adalah tempat terjadinya reaksi reduksi-oksidasi. Sel elektrokimia terdiri dari (Achmad, 2001): Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Elektrokimia Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara energi listrik dengan reaksi kimia. Proses elektrokimia adalah proses yang mengubah reaksi

Lebih terperinci

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

Elektrokimia. Tim Kimia FTP Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis ini merupakan

Lebih terperinci

ELEKTROKIMIA Konsep Dasar Reaksi Elektrokimia

ELEKTROKIMIA Konsep Dasar Reaksi Elektrokimia Departemen Kimia - FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) ELEKTROKIMIA Konsep Dasar Reaksi Elektrokimia Drs. Iqmal Tahir, M.Si. Laboratorium Kimia Fisika, Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

Sel Volta KIM 2 A. PENDAHULUAN B. SEL VOLTA ELEKTROKIMIA. materi78.co.nr

Sel Volta KIM 2 A. PENDAHULUAN B. SEL VOLTA ELEKTROKIMIA. materi78.co.nr Sel Volta A. PENDAHULUAN Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari aspek elektronik dari reaksi kimia. Sel elektrokimia adalah suatu sel yang disusun untuk mengubah energi kimia menjadi energi

Lebih terperinci

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq) 3. ELEKTROKIMIA 1. Elektrolisis Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit oleh arus listrik searah dengan menggunakan dua macam elektroda. Elektroda tersebut adalah katoda (elektroda yang dihubungkan

Lebih terperinci

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis

Lebih terperinci

MODUL SEL ELEKTROLISIS

MODUL SEL ELEKTROLISIS MODUL SEL ELEKTROLISIS Standar Kompetensi : 2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari. Kompetensi dasar : 2.2. Menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi

Lebih terperinci

1. Bilangan Oksidasi (b.o)

1. Bilangan Oksidasi (b.o) Reaksi Redoks dan Elektrokimia 1. Bilangan Oksidasi (b.o) 1.1 Pengertian Secara sederhana, bilangan oksidasi sering disebut sebagai tingkat muatan suatu atom dalam molekul atau ion. Bilangan oksidasi bukanlah

Lebih terperinci

REDOKS dan ELEKTROKIMIA

REDOKS dan ELEKTROKIMIA REDOKS dan ELEKTROKIMIA Overview Konsep termodinamika tidak hanya berhubungan dengan mesin uap, atau transfer energi berupa kalor dan kerja Dalam konteks kehidupan sehari-hari aplikasinya sangat luas mulai

Lebih terperinci

BAB 8. ELEKTROKIMIA 8.1 REAKSI REDUKSI OKSIDASI 8.2 SEL ELEKTROKIMIA 8.3 POTENSIAL SEL, ENERGI BEBAS, DAN KESETIMBANGAN 8.4 PERSAMAAN NERNST 8

BAB 8. ELEKTROKIMIA 8.1 REAKSI REDUKSI OKSIDASI 8.2 SEL ELEKTROKIMIA 8.3 POTENSIAL SEL, ENERGI BEBAS, DAN KESETIMBANGAN 8.4 PERSAMAAN NERNST 8 BAB 8 BAB 8. ELEKTROKIMIA 8.1 REAKSI REDUKSI OKSIDASI 8.2 SEL ELEKTROKIMIA 8.3 POTENSIAL SEL, ENERGI BEBAS, DAN KESETIMBANGAN 8.4 PERSAMAAN NERNST 8.5 SEL ACCU DAN BAHAN BAKAR 8.6 KOROSI DAN PENCEGAHANNYA

Lebih terperinci

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Bab IV Hasil dan Pembahasan Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Praktikum Skala-Kecil Seperti kita ketahui bahwa tidak mungkin mengukur potensial elektroda mutlak tanpa membandingkannya terhadap elektroda pembanding. Idealnya elektroda

Lebih terperinci

ELEKTROKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS

ELEKTROKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS ELEKTROKIMIA VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS ELEKTROKIMIA Elektrokimia merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara perubahan (reaksi) kimia dengan kerja listrik, biasanya melibatkan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II SEL GALVANI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II SEL GALVANI LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II SEL GALVANI Tanggal : 06 April 2014 Oleh : Kelompok 3 Kloter 1 1. Mirrah Aghnia N. (1113016200055) 2. Fitria Kusuma Wardani (1113016200060) 3. Intan Muthiah Afifah (1113016200061)

Lebih terperinci

APLIKASI REAKSI REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI Oleh : Wiwik Suhartiningsih Kelas : X-4

APLIKASI REAKSI REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI Oleh : Wiwik Suhartiningsih Kelas : X-4 APLIKASI REAKSI REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI Oleh : Wiwik Suhartiningsih Kelas : X-4 A. DESKRIPSI Anda tentu pernah mengalami kekecewaan, karena barang yang anda miliki rusak karena berkarat. Sepeda,

Lebih terperinci

KIMIA ELEKTROLISIS

KIMIA ELEKTROLISIS KIMIA ELEKTROLISIS A. Tujuan Pembelajaran Mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada reaksi elektrolisis larutan garam tembaga sulfat dan kalium iodida. Menuliskan reaksi reduksi yang terjadi di

Lebih terperinci

MODUL SEL ELEKTROKIMIA

MODUL SEL ELEKTROKIMIA MODUL SEL ELEKTROKIMIA ( Sel Volta dan Sel Galvani ) Standar Kompetensi: 2.Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari. Kompetensi dasar : 2.1.

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA BEDA POTENSIAL SEL VOLTA

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA BEDA POTENSIAL SEL VOLTA LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA BEDA POTENSIAL SEL VOLTA Disusun oleh : Faiz Afnan N 07 / XII IPA 4 SMA NEGERI 1 KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 I. Praktikum ke : II ( Kedua ) II. Judul Praktikum : Beda

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SEL VOLTA SEDERHANA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SEL VOLTA SEDERHANA LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SEL VOLTA SEDERHANA 17 September 2016 1. TUJUAN Membuat baterai sederhana yang menghasilkan arus listrik 2. LANDASAN TEORI Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aspek elektronik

Lebih terperinci

Tinjauan Pustaka. II.1 Praktikum Skala-Kecil

Tinjauan Pustaka. II.1 Praktikum Skala-Kecil Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Praktikum Skala-Kecil Ilmu kimia adalah ilmu yang berlandaskan eksperimen sehingga sebagian besar pokok bahasan dalam pelajaran kimia dilakukan dengan metode praktikum. Praktikum

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA SEL ELEKTROKIMIA (Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Prak.Kimia Fisika) NAMA PEMBIMBING : Ir Yunus Tonapa NAMA MAHASISWA : Astri Fera Kusumah (131411004)

Lebih terperinci

Retno Kusumawati PENDAHULUAN. Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari.

Retno Kusumawati PENDAHULUAN. Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari. Retno Kusumawati Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan prinsip kerja elemen dan arus listrik yang ditimbulkannya

Lebih terperinci

Contoh Soal & Pembahasan Sel Volta Bag. I

Contoh Soal & Pembahasan Sel Volta Bag. I Contoh Soal & Pembahasan Sel Volta Bag. I Soal No.1 Diketahui potensial elektrode perak dan tembaga sebagai berikut Ag + + e Ag E o = +0.80 V a. Tulislah diagram sel volta yang dapat disusun dari kedua

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA ELEKTROKIMIA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA ELEKTROKIMIA LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA ELEKTROKIMIA Disusun Oleh : Kelompok 3 Kelas C Affananda Taufik (1307122779) Yunus Olivia Novanto (1307113226) Adela Shofia Addabsi (1307114569) PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK

Lebih terperinci

Sudaryatno Sudirham ing Utari. Mengenal. Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1)

Sudaryatno Sudirham ing Utari. Mengenal. Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1) Sudaryatno Sudirham ing Utari Mengenal Sifat-Sifat Material (1) 16-2 Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1) BAB 16 Oksidasi dan Korosi Dalam reaksi kimia di mana oksigen tertambahkan

Lebih terperinci

ABSTRAK. yang disebabkan oleh terjadinya reaksi redoks yang spontan. sebesar 46,14 volt.

ABSTRAK. yang disebabkan oleh terjadinya reaksi redoks yang spontan. sebesar 46,14 volt. Pengukuran GGL Sel Melalui Cara Sell Pogendorff Tujuan : untuk menetukan GGL sel dengan cara poggendorf Kelompok 3: Hana Aulia, Amelia Desiria, Sarip Hidayat Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

II Reaksi Redoks dan Elektrokimia

II Reaksi Redoks dan Elektrokimia Bab II Reaksi Redoks dan Elektrokimia Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini Anda dapat menyetarakan reaksi redoks, menyusun dan menerapkan sel volta dan sel elektrolisis, serta memahami dan mencegah

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.6

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.6 SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.6 1. Polarisasi pada elemen volta terjadi akibat peristiwa... menempelnya gelembung H 2 pada lempeng Zn menempelnya

Lebih terperinci

Nama Kelompok : Adik kurniyawati putri Annisa halimatus syadi ah Alfie putri rachmasari Aprita silka harmi Arief isnanto.

Nama Kelompok : Adik kurniyawati putri Annisa halimatus syadi ah Alfie putri rachmasari Aprita silka harmi Arief isnanto. Nama Kelompok : Adik kurniyawati putri Annisa halimatus syadi ah Alfie putri rachmasari Aprita silka harmi Arief isnanto III Non Reguler JURUSAN ANALISA FARMASI DAN MAKANAN POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II

Lebih terperinci

Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK

Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi Satriananda *) ABSTRAK Air yang mengandung Besi (Fe) dapat mengganggu kesehatan, sehingga ion-ion Fe berlebihan dalam air harus disisihkan.

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis

Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis 1 Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis Capaian Pembelajaran Menguasai teori aplikasi materipelajaran yang diampu secara mendalam pada sel elektrolisis Subcapaian pembelajaran: 1. Mengamati reaksi yang

Lebih terperinci

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II Elektrolisis Disusun Oleh:

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II Elektrolisis Disusun Oleh: JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II Elektrolisis Disusun Oleh: 1. Rahma Tia (1113016200044) 2. Diana Rafita. S (1113016200051) 3. Agus Sulistiono (1113016200052) 4. Siti Fazriah (1113016200062) Kelompok 4

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II SEL ELEKTROLISIS (PENGARUH SUHU TERHADAP SELASA, 6 MEI 2014 DISUSUN OLEH: Fikri Sholiha

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II SEL ELEKTROLISIS (PENGARUH SUHU TERHADAP SELASA, 6 MEI 2014 DISUSUN OLEH: Fikri Sholiha LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II SEL ELEKTROLISIS (PENGARUH SUHU TERHADAP SELASA, 6 MEI 2014 G, H, S ) DISUSUN OLEH: Fikri Sholiha 1112016200028 KELOMPOK 4 1. Fika Rakhmalinda 1112016200005 2. Naryanto

Lebih terperinci

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Sumber Arus Listrik. menjelaskan. Macam-macam Sumber Tegangan.

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Sumber Arus Listrik. menjelaskan. Macam-macam Sumber Tegangan. Bab 10 Sumber Arus Listrik Andi seorang pelajar kelas tiga SMP yang baru naik dari kelas dua. Pada suatu hari Andi bersama teman sekelasnya dibimbing oleh guru pengajar Fisika melakukan praktikum di laboratorium

Lebih terperinci

ELEKTROKIMIA Potensial Listrik dan Reaksi Redoks

ELEKTROKIMIA Potensial Listrik dan Reaksi Redoks Departemen Kimia - FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) ELEKTROKIMIA Potensial Listrik dan Reaksi Redoks Drs. Iqmal Tahir, M.Si. Laboratorium Kimia Fisika,, Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

- - SUMBER ARUS LISTRIK

- - SUMBER ARUS LISTRIK - - SUMBER ARUS LISTRIK - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian sbl3arus Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara downloadnya.

Lebih terperinci

Pembuatan Larutan CuSO 4. Widya Kusumaningrum ( ), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati.

Pembuatan Larutan CuSO 4. Widya Kusumaningrum ( ), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati. Pembuatan Larutan CuSO 4 Widya Kusumaningrum (1112016200005), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati. Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini, buku teks pelajaran yang dianalisis adalah buku teks pelajaran Kimia untuk SMA/MA kelas XII penulis A, penerbit B. Buku ini merupakan buku teks yang digunakan

Lebih terperinci

berat yang terkandung dalam larutan secara elektrokimia atau elektrolisis; (2). membekali mahasiswa dalam hal mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan

berat yang terkandung dalam larutan secara elektrokimia atau elektrolisis; (2). membekali mahasiswa dalam hal mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan BAB 1. PENDAHULUAN Kegiatan pelapisan logam akan menghasilkan limbah yang berbahaya dan dapat menjadi permasalahan yang kompleks bagi lingkungan sekitarnya. Limbah industri pelapisan logam yang tidak dikelola

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN. II.1. Electrorefining

BAB II PEMBAHASAN. II.1. Electrorefining BAB II PEMBAHASAN II.1. Electrorefining Electrorefining adalah proses pemurnian secara elektrolisis dimana logam yangingin ditingkatkan kadarnya (logam yang masih cukup banyak mengandung pengotor)digunakan

Lebih terperinci

PEMBUKTIAN PERSAMAAN NERNST

PEMBUKTIAN PERSAMAAN NERNST PEMBUKTIAN PERSAMAAN NERNST 1. PELAKSANAAN PRAKTIKUM 2. Tujuan : Membuktikan persamaan nernst pada sistem Cu-Zn dan menentukan tetapan persamaan nernst. 1. LANDASAN TEORI Reaksi oksidasi reduksi banyak

Lebih terperinci

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan - Siswa mampu membuktikan penurunan titik beku larutan akibat penambahan zat terlarut. - Siswa mampu membedakan titik beku larutan elektrolit

Lebih terperinci

Handout. Bahan Ajar Korosi

Handout. Bahan Ajar Korosi Handout Bahan Ajar Korosi PENDAHULUAN Aplikasi lain dari prinsip elektrokimia adalah pemahaman terhadap gejala korosi pada logam dan pengendaliannya. Berdasarkan data potensial reduksi standar, diketahui

Lebih terperinci

9/30/2015 ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA. Elektrokimia? Elektrokimia?

9/30/2015 ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA. Elektrokimia? Elektrokimia? Elektrokimia? Elektrokimia? Hukum Faraday : The amount of a substance produced or consumed in an electrolysis reaction is directly proportional to the quantity of electricity that flows through the circuit.

Lebih terperinci

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Bab IV Hasil dan Pembahasan 32 Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Data Eksperimen dan Perhitungan Eksperimen dilakukan di laboratorium penelitian Kimia Analitik, Program Studi Kimia, ITB. Eksperimen dilakukan dalam rentang waktu antara

Lebih terperinci

REDOKS DAN SEL ELEKTROKIMIA. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

REDOKS DAN SEL ELEKTROKIMIA. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd REDOKS DAN SEL ELEKTROKIMIA Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id PENYETARAN REAKSI REDOKS Dalam menyetarakan reaksi redoks JUMLAH ATOM dan MUATAN harus sama Metode ½ Reaksi Langkah-langkah:

Lebih terperinci

Oleh Sumarni Setiasih, S.Si., M.PKim.

Oleh Sumarni Setiasih, S.Si., M.PKim. SE L EL EK TR O LI SI S Oleh Sumarni Setiasih, S.Si., M.PKim. Email enni_p3gipa@yahoo.co.id A. Pendahuluan 1. Pengantar Beberapa reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi reduksi-oksidasi

Lebih terperinci

KIMIA FISIKA I. Disusun oleh : Dr. Isana SYL, M.Si

KIMIA FISIKA I. Disusun oleh : Dr. Isana SYL, M.Si PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I Disusun oleh : Dr. Isana SYL, M.Si Isana_supiah@uny.ac.id LABORATORIUM KIMIA FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2002 TERMODINAMIKA

Lebih terperinci

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra BAHAN BAKAR KIMIA Ramadoni Syahputra 6.1 HIDROGEN 6.1.1 Pendahuluan Pada pembakaran hidrokarbon, maka unsur zat arang (Carbon, C) bersenyawa dengan unsur zat asam (Oksigen, O) membentuk karbondioksida

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses

BAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gas HHO Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses elektrolisis air. Elektrolisis air akan menghasilkan gas hidrogen dan gas oksigen, dengan

Lebih terperinci

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya. 30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya. 1. Semua pernyataan berikut benar, kecuali: A. Energi kimia ialah energi

Lebih terperinci

BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra

BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra 6.2 SEL BAHAN BAKAR Pada dasarnya sel bahan bakar (fuel cell) adalah sebuah baterai ukuran besar. Prinsip kerja sel ini berlandaskan reaksi kimia, bahwa

Lebih terperinci

Hand Out HUKUM FARADAY. PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna. Oleh: LAURENSIUS E. SERAN.

Hand Out HUKUM FARADAY. PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna. Oleh: LAURENSIUS E. SERAN. Hand Out HUKUM FARADAY Disusun untuk memenuhi tugas work shop PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna Oleh: LAURENSIUS E. SERAN 607332411998 Emel.seran@yahoo.com UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI-112)

TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI-112) TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI112) NAMA : Tanda Tangan N I M : JURUSAN :... BERBAGAI DATA. Tetapan gas R = 0,082 L atm mol 1 K 1 = 1,987 kal mol 1 K 1 = 8,314 J mol 1 K 1 Tetapan Avogadro = 6,023 x 10

Lebih terperinci

SOAL Latihan ELEKTROKIMIA dan ELEKTROLISA

SOAL Latihan ELEKTROKIMIA dan ELEKTROLISA SOAL Latihan ELEKTROKIMIA dan ELEKTROLISA 1. Tulis persamaan molekul yang seimbang untuk reaksi antara KMnO 4 dan KI dalam larutan basa. Kerangka reaksi ionnya adalah MnO 4 (aq) + I 2 (aq) MnO 4 2 (aq)

Lebih terperinci

ELEKTROKIMIA Termodinamika Elektrokimia

ELEKTROKIMIA Termodinamika Elektrokimia Departemen Kimia - FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) ELEKTROKIMIA Termodinamika Elektrokimia Drs. Iqmal Tahir, M.Si. Laboratorium Kimia Fisika,, Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

Soal-soal Redoks dan elektrokimia

Soal-soal Redoks dan elektrokimia 1. Reaksi redoks : MnO 4 (aq) + C 2 O 4 2- (aq) Mn 2+ (aq) + CO 2 (g), berlangsung dalam suasana asam. Setiap mol MnO 4 memerlukan H + sebanyak A. 4 mol B. 6 mol D. 10 mol C. 8 mol E. 12 mol 2. Reaksi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI 39 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 PENDAHULUAN Hasil eksperimen akan ditampilkan pada bab ini. Hasil eksperimen akan didiskusikan untuk mengetahui keoptimalan arang aktif tempurung kelapa lokal pada

Lebih terperinci

ARUS LISTRIK DENGAN BUAH-BUAHAN

ARUS LISTRIK DENGAN BUAH-BUAHAN ARUS LISTRIK DENGAN BUAH-BUAHAN Dari Asam Buah Menjadi Listrik Hasil teknologi ini merupakan pengembangan hasil penelitian dari Alexander Volta. Dari penelitian volta disebutkan bahwa jika suatu deretan

Lebih terperinci

1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A. D. Cu E. Zn

1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A. D. Cu E. Zn 1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A D. Cu E. Zn 2. Nomor atom belerang adalah 16. Dalam anion sulfida, S 2-, konfigurasi elektronnya adalah...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Pada air terdapat ikatan tiga molekul berbeda muatan yang saling tarikmenarik dan juga tolak-menolak sekaligus, yakni muatan positif yang dimiliki oleh 2 molekul H dan

Lebih terperinci

KISI KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016

KISI KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KISI KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 205/206 MATA PELAJARAN KELAS : KIMIA : XII IPA No Stansar Materi Jumlah Bentuk No Kompetensi Dasar Inikator Silabus Indikator

Lebih terperinci

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab II Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka II.1. Elektrolisis Elektrolisis adalah proses yang menggunakan energi listrik, agar reaksi kimia yang tidak berlansung secara remodinamika, dapat dibuat berlangsung. Sedangkan sel

Lebih terperinci

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA HANTAR LISTRIK

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA HANTAR LISTRIK Nama : Ririn Vidiastuti NIM : 06111010015 Shift : A Kelompok : 5 (Lima) FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA HANTAR LISTRIK A. Jumlah Ion yang Ada Daya hantar listrik larutan elektrolit dipengaruhi oleh banyaknya

Lebih terperinci

Soal ini terdiri dari 10 soal Essay (153 poin)

Soal ini terdiri dari 10 soal Essay (153 poin) Bidang Studi Kode Berkas : Kimia : KI-L01 (soal) Soal ini terdiri dari 10 soal Essay (153 poin) Tetapan Avogadro N A = 6,022 10 23 partikel.mol 1 Tetapan Gas Universal R = 8,3145 J.mol -1.K -1 = 0,08206

Lebih terperinci

PAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

PAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit PAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah. 1. Dari beberapa unsur berikut yang mengandung : 1. 20

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Korosi Baja Karbon dalam Lingkungan Elektrolit Jenuh Udara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Korosi Baja Karbon dalam Lingkungan Elektrolit Jenuh Udara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Korosi Baja Karbon dalam Lingkungan Elektrolit Jenuh Udara Untuk mengetahui laju korosi baja karbon dalam lingkungan elektrolit jenuh udara, maka dilakukan uji korosi dengan

Lebih terperinci

BAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN

BAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN BAB II : MEKANISME KOROSI dan MICHAELIS MENTEN 4 BAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN Di alam bebas, kebanyakan logam ditemukan dalam keadaan tergabung secara kimia dan disebut bijih. Oleh karena keberadaan

Lebih terperinci

Sel Elektrolisis: Pengaruh Suhu Terhadap ΔH, ΔG dan ΔS NARYANTO* ( ), FIKA RAHMALINDA, FIKRI SHOLIHA

Sel Elektrolisis: Pengaruh Suhu Terhadap ΔH, ΔG dan ΔS NARYANTO* ( ), FIKA RAHMALINDA, FIKRI SHOLIHA Sel Elektrolisis: Pengaruh Suhu Terhadap ΔH, ΔG dan ΔS NARYANTO* (1112016200018), FIKA RAHMALINDA, FIKRI SHOLIHA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

Lebih terperinci

Persamaan Redoks. Cu(s) + 2Ag + (aq) -> Cu 2+ (aq) + 2Ag(s)

Persamaan Redoks. Cu(s) + 2Ag + (aq) -> Cu 2+ (aq) + 2Ag(s) Persamaan Redoks Dalam reaksi redoks, satu zat akan teroksidasi dan yang lainnya tereduksi. Proses ini terkadang mudah untuk dilihat; untuk contoh ketika balok logam tembaga ditempatkan dalam larutan perak

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KECIL

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KECIL Lampiran 1 SILABUS Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KECIL Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X-TSM/2 Pertemuan ke- : I Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. Standar Kompetensi Memahami

Lebih terperinci

REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA

REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA 2 REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA A. PENYETARAAN REAKSI REDOKS B. REAKSI REDOKS DALAM SEL ELEKTROKIMIA C. POTENSIAL ELEKTRODA POTENSIAL SEL DAN SEL VOLTA DALAM KEHIDUPAN D. REAKSI REDOKS DITINJAU DARI HARGA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Baja Baja merupakan paduan yang terdiri dari unsur utama besi (Fe) dan karbon (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang tersusun dalam

Lebih terperinci

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT. Perbandingan sifat-sifat larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT. Perbandingan sifat-sifat larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. KIMIA DASAR I PERTEMUAN 1 Tujuan Perkuliahan: Setelah proses pembelajaran ini selesai, diharapkan mahasiswa dapat: 1. Menjelaskan pengertian dari larutan beserta contohnya. 2. Menjelaskan perbedaan larutan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hidrogen (bahasa Latin: hidrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hidrogen (bahasa Latin: hidrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Hidrogen Hidrogen (bahasa Latin: hidrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes: membentuk) adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki simbol H dan nomor atom

Lebih terperinci

9/30/2015 ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA. Elektrokimia? Elektrokimia?

9/30/2015 ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA. Elektrokimia? Elektrokimia? Elektrokimia? Elektrokimia? Elektrokimia? Cabang ilmu kimia yang inti bahasannya adalah mempelajari proses perpindahan elektron pada reaksi kimia. Reaksi bisa terjadi dengan menghasilkan energi /voltase

Lebih terperinci

2. Logam Mg dapat digunakan sebagai pelindung katodik terhadap logam Fe. SEBAB Logam Mg letaknya disebelah kanan Fe dalam deret volta.

2. Logam Mg dapat digunakan sebagai pelindung katodik terhadap logam Fe. SEBAB Logam Mg letaknya disebelah kanan Fe dalam deret volta. ELEKTROKIMIA 1. Pada elektrolisis Al2O3 (pengolahan Aluminium) sebanyak 102 kg dihasilkan Al. (Al = 27, O =16) A. 102 kg D. 30 kg B. 80 kg E. 12 kg C. 54 kg Al2O3 102 kg = 102000 gram 1 mol Al2O3 dihasilkan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Achmad, H., (2001), Elektrokimia dan Kinetika Kimia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.

DAFTAR PUSTAKA. Achmad, H., (2001), Elektrokimia dan Kinetika Kimia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung. DAFTAR PUSTAKA Achmad, H., (2001), Elektrokimia dan Kinetika Kimia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung. Bockris, J. O. M, Reddy, A. K. N, (2002), Modern Electrochemistry I Ionic, Second Edition, Kluwer Academic

Lebih terperinci

REDOKS DAN ELEKTROKIMIA

REDOKS DAN ELEKTROKIMIA REDOKS DAN ELEKTROKIMIA 1. Bilangan oksidasi dari unsur Mn pada senyawa KMnO4 adalah... A. +7 B. +6 C. +3 D. +2 E. +1 Jumlah bilangan oksidasi senyawa adalah nol, Kalium (K) mempunyai biloks +1 karena

Lebih terperinci

REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA

REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA BAB 2 REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA paku air atau uap air O 2 karat besi Gambar 2.1 Proses perkaratan besi Sumber: Ensiklopedi Sains dan Kehidupan Pada pelajaran bab kedua ini, akan dipelajari tentang

Lebih terperinci

SILABUS. Kognitif: 1. Menjelaskan pengertian sifat koligatif. larutan. 2. Menentukan macam-macam sifat

SILABUS. Kognitif: 1. Menjelaskan pengertian sifat koligatif. larutan. 2. Menentukan macam-macam sifat Sekolah : SMA Negeri 5 Surabaya Mata Pelajaran : Kimia Kelas/semester : /1 Refernsi : BSNP / CIE Standar Kompetensi SILABUS : 1. Menjelaskan sifat- sifat koligatif larutan non-elektrolit dan elektrolit.

Lebih terperinci

PERCOBAAN IV ANODASI ALUMINIUM

PERCOBAAN IV ANODASI ALUMINIUM LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN IV ANODASI ALUMINIUM NAMA : RACHMA SURYA M NIM : H311 12 267 KELOMPOK/REGU : III (TIGA)/VII (TUJUH) HARI/TANGGAL PERCOBAAN : RABU/23 OKTOBER 2013 ASISTEN : HASMINISARI

Lebih terperinci

Analisis Kelistrikan Sel Volta Memanfaatkan Logam Bekas

Analisis Kelistrikan Sel Volta Memanfaatkan Logam Bekas JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 4, No. 02, Juli Tahun 2016 Analisis Kelistrikan Sel Volta Memanfaatkan Logam Bekas Devi Yulianti, Amir Supriyanto dan Gurum Ahmad Pauzi Jurusan Fisika FMIPA Universitas

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Voltametri

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Voltametri 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Voltametri Voltametri merupakan salah satu teknik elektroanalitik dengan prinsip dasar elektrolisis. Elektroanalisis merupakan suatu teknik yang berfokus pada hubungan antara besaran

Lebih terperinci

PRINSIP KERJA ALAT UKUR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

PRINSIP KERJA ALAT UKUR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II PRINSIP KERJA ALAT UKUR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II TRANSFORMATOR Transformator digunakan untuk mengubah tegangan. Penggunaan di Laboratorium umumnya untuk menurunkan tegangan listrik PLN 110 atau 220 volt

Lebih terperinci

SOAL SELEKSI NASIONAL TAHUN 2006

SOAL SELEKSI NASIONAL TAHUN 2006 SOAL SELEKSI NASIONAL TAHUN 2006 Soal 1 ( 13 poin ) KOEFISIEN REAKSI DAN LARUTAN ELEKTROLIT Koefisien reaksi merupakan langkah penting untuk mengamati proses berlangsungnya reaksi. Lengkapi koefisien reaksi-reaksi

Lebih terperinci

BAB VI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

BAB VI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT BAB VI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT STANDAR KOMPETENSI 3 : Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran dan terapannya. KOMPETENSI DASAR 3.1 : Menyelidiki daya hantar listrik berbagai

Lebih terperinci

PERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph)

PERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph) PERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph) I. Tujuan. Membuat kurva hubungan ph - volume pentiter 2. Menentukan titik akhir titrasi 3. Menghitung kadar zat II. Prinsip Prinsip potensiometri didasarkan pada

Lebih terperinci

Potensiometri. Bab 1. Prinsip-Prinsip Dasar Elektrokimia

Potensiometri. Bab 1. Prinsip-Prinsip Dasar Elektrokimia 1 2 1. PRINSIP-PRINSIP DASAR ELEKTROKIMIA Pada bagian pertama dari topik tentang potensiometri ini akan dijelaskan tentang prinsip-prinsip dasar tentang elektrokimia yang akan memberikan pengetahuan dasar

Lebih terperinci

Analisis Kelistrikan Sel Volta Memanfaatkan Logam Bekas

Analisis Kelistrikan Sel Volta Memanfaatkan Logam Bekas Analisis Kelistrikan Sel Volta Memanfaatkan Logam Bekas Devi Yulianti, Amir Supriyanto dan Gurum Ahmad Pauzi Jurusan Fisika FMIPA Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.1 Gedung Meneng

Lebih terperinci

Bab 2. Reaksi Redoks dan Elektrokimia. A. Penyetaraan Reaksi Redoks B. Sel Elektrokimia C. Sel Elektrolisis D. Korosi dan Pengendaliannya

Bab 2. Reaksi Redoks dan Elektrokimia. A. Penyetaraan Reaksi Redoks B. Sel Elektrokimia C. Sel Elektrolisis D. Korosi dan Pengendaliannya Bab 2 Sumber: www.mpbdp.org Kalkulator bekerja karena terjadinya proses reaksi redoks. Reaksi Redoks dan Elektrokimia Hasil yang harus Anda capai: menerapkan konsep reaksi oksidasi reduksi dan elektrokimia

Lebih terperinci

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM TAHUN 2013

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM TAHUN 2013 UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM TAHUN 2013 Standar Kompetensi Lulusan : Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran dan terapannya. Indikator : Siswa dapat meramalkan harga ph suatu

Lebih terperinci

UJIAN MASUK BERSAMA (UMB) Mata Pelajaran : Kimia Tanggal : 07 Juni 009 Kode Soal : 9. Penamaan yang tepat untuk : CH CH CH CH CH CH OH CH CH adalah A. -etil-5-metil-6-heksanol B.,5-dimetil-1-heptanol C.

Lebih terperinci

Konversi ini mengambil tempat dalam sel elektrokimia yang bisa berbentuk

Konversi ini mengambil tempat dalam sel elektrokimia yang bisa berbentuk Elektrokimia 2014 Pengantar ELEKTROKIMIA Studi tentang interkonversi antara listrik dan energi kimia Konversi ini mengambil tempat dalam sel elektrokimia yang bisa berbentuk Sel volta (Voltaic Cell) Sel

Lebih terperinci

Review I. 1. Berikut ini adalah data titik didih beberapa larutan:

Review I. 1. Berikut ini adalah data titik didih beberapa larutan: KIMIA KELAS XII IPA KURIKULUM GABUNGAN 06 Sesi NGAN Review I Kita telah mempelajari sifat koligatif, reaksi redoks, dan sel volta pada sesi 5. Pada sesi keenam ini, kita akan mereview kelima sesi yang

Lebih terperinci