BAB 3 METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Pada bab ini akan diuraikan tentang metode penelitian yang menjelaskan. Pada sub bab 3.2 akan dijelaskan kerangka pemikiran yang menjelaskan masalah utama penelitian. Pada sub bab 3.3 akan dijelaskan mengenai pertanyaan penelitian yang dirumuskan dari kerangka pemikiran sedangkan pada sub bab 3.4 merupakan hipotesa penelitian yang menjelaskan mengenai jawaban sementara atas pertanyaan penelitian. Pada sub bab 3.5 dapat dilihat cara pemilihan metode penelitian yang akan digunakan berdasarkan pertanyaan penelitian. Kemudian penelitian dapat mengikuti alur penelitian yang telah digambarkan pada sub bab 3.6. pada sub bab 3.7 dapat dilihat variabel variabel yang telah diidentifikasi setelah melakukan studi literatur. Selanjutnya dapat dilihat instrumen penelitian nya pada sub bab 3.8 yaitu yang dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan responden manajer proyek. Pada sub bab 3.9 akan digambarkan mengenai cara menganalisa data yang digunakan. 3.2 Kerangka Pemikiran Salah satu cara untuk melihat suatu proyek konstruksi telah berhasil atau tidak, dapat diukur dari kinerja biaya proyek apakah biaya penyelesaian proyek tersebut telah sesuai dengan biaya penyelesaian yang telah ditetapkan dalam kontrak pelaksanaan proyek. Manajer proyek sebagai pemimpin dalam proyek adalah faktor penentu utama dalam mencapai keberhasilan suatu proyek Salah satu usaha untuk meningkatkan kinerja biaya proyek adalah dengan pelaksanaan kegiatan kegiatan pada tahap pelaksanaan yang optimal.. Manajer proyek harus mempunyai faktor faktor kompetensi yang disyaratkan untuk menjamin tercapainya kegiatan kegiatan tahap pelaksanaan proyek yang optimum. Faktor faktor kompetensi manajer proyek sangat berpengaruh terhadap kegiatan kegiatan tahap pelaksanaan, sehingga harus diperhatikan dengan sungguh sungguh. Apabila sebuah perusahaan kontraktor tidak memperhatikan faktor faktor tersebut, maka kemungkinan besar dapat mengakibatkan kegagalan proyek, yang 63

2 kegagalan tersebut dapat berupa bertambahnya biaya penyelesaian poyek dari yang telah dianggarkan, yang berakibat fatal terhadap proyek secara keseluruhan ( waktu peyelesaian proyek yang terlambat, reputasi perusahaan menurun, dan lain lain ). Dari landasan teori yang telah dituliskan pada bab 2, maka dapat digambarkan kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah : Proyek Konstruksi Manajer Proyek Manajer Proyek Yang Kompeten Kompetensi Manajer Proyek : 1. Knowledge 2. Skill 3. Sikap Pelaksanaan Kegiatan kegiatan proyek Kinerja Biaya Penyelesaian Proyek Gambar 3.1 Diagram kerangka pemikiran 3.3 Pertanyaan Penelitian Pertanyaan penelitian dikembangkan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antara kompetensi manajer proyek dan kinerja biaya penyeleseaian proyek yang akan diteliti. Pertanyaan tersebut adalah : 64

3 1. Berapa besar? Mengidentifikasi sejauh mana tingkat pemahaman manajer proyek terhadap aspek kompetensi ( knowledge, skill, attitude ) manajemen finansial yang dibakukan oleh LPJKN. 2. Apa? Maksudnya adalah menganalisa apakah ada pengaruh dan hubungan tingkat penguasaan kompetensi manajemen finansial dengan kegiatan kegiatan tahap pelaksanaan proyek Hipotesa Penelitian Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap pertanyaan penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris. Atas dasar pertanyaan penelitian yang telah dikemukakan diatas selanjutnya disusun hipotesa penelitian yaitu, Kompetensi area manajemen finansial berpengaruh secara signifikan terhadap kegiatan kegiatan tahap pelaksanaan proyek. 3.5 Pemilihan Metode Penelitian Menurut Robert. K. Yin (studi kasus : desain dan metode,2005) ada bermacammacam bentuk strategi penelitian sesuai dengan perumusan masalah yang ada seperti dijelaskan pada tabel dibawah : Strategi Bentuk Pertanyaan Membutuhkan Kontrol FocusTerhadap Penelitian Terhadap Peristiwa Peristiwa Kontemporer Eksperimen Bagaimana, mengapa Ya Ya Survey Siapa, apa, dimana, Tidak Ya berapa banyak Analisa Arsip Siapa, apa, dimana, Tidak Ya/Tidak berapa banyak Histories Bagaimana, mengapa Tidak Tidak Studi kasus Bagaimana, mengapa Tidak Ya Tabel 3.1 situasi situasi relevan untuk strategi yang berbeda 65

4 Menurut kesimpulan Yin tentang bentuk pertanyan penelitian sesuai tabel diatas, kondisi pertama dan terpenting untuk membedakan berbagai strategi penelitian ialah identifikasi tipe pertanyaan penelitian digunakan sejak awal. Pada umumnya pertanyaan apa bisa dieksploratis ( bisa menggunakan strategi yang manapun) dan bisa lainnya ( menggunakan survey / analisis arsip). Pertanyaan pertanyaan berapa besar tampaknya lebih cocok untuk strategi penelitian survey. Untuk menjawab pertanyaan Berapa besar dan Apa diatas maka strategi penelitian yang dipilih sesuai analisa Yin adalah dengan melakukan survey langsung kelapangan. Survey ini dilakukan dengan cara menyebar kuisioner atau dengan wawancara langsung dengan para ahli yang berkompeten mengenai masalah yang dibahas dalam penelitian untuk mendapatkan data data penelitian dan kemudian mengolah dan menganalisa data data tersebut. 3.6 Metode Penelitian Tahapan tahapan sesuai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Tahapan Identifikasi Pada tahap ini dimulai dengan mengumpulkan masalah dari latar belakang yang telah dikemukakan selanjutntnya ditentukan topik penelitian yang akan dibahas. Kemudian melakukan studi literatur mengenai topik yang telah ditetapkan. Pada penelitian ini topik yang dipilih adalah pengaruh dari tingkat pemahaman manajer proyek terhadap manajemen finansial. Setelah ditentukan topik dari penelitian ini tindakan selanjutnya adalah menyusun refrensi refrensi yang berkaitan dengan topik tersebut. Tahap selanjutnya adalah mengemukakan hipotesis serta menyusun alur tentang bagaimana metode yang digunakan. 2. Tahapan pengumpulan dan pengolahan data Data pada penelitian ini terdiri dari dua, yakni data primer dan data sekunder. Data tersebut dikumpulkan dengan cara survey berupa kuisioner atau wawancara langsung dengan para ahli dalam bidang yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Data pada penelitian ini adalah berupa pemahaman dari manajer proyek terhadap manajemen finansial. Data yang telah diperoleh selanjutnya akan diolah sehingga didapat hasil yang diinginkan berupa tingkat pemahaman manajer proyek terhadap area manajemen 66

5 finansial. Selain itu dilakukan juga pengolahan data untuk melihat keterkaitan antara tingkat pemahaman tersebut dengan kinerja biaya. 3. Tahap analisa dan kesimpulan Dari hasil yang diperoleh dilakukan analisa untuk melihat apakah tingkat pemahaman manajer proyek tersebut berpengaruh terhadap kinerja biaya proyek. Terakhir adalah menyimpulkan hasil dari penelitian serta memberikan saran dan masukan berkaitan dengan penelitian yang telah dilaksanakan. Dari penjelasan diatas maka dapat digambarkan bagan alur proses penelitiannya sebagai berikut : Masalah Rumusan Masalah Membaca dan Berfikir Membaca Hasil Penelitian Konsep dan Teori yang Relevan Penemuan Yang Relevan Pengajuan Hipotesis Praduga terhadap hubungan antar variabel Operasionalisasi Memilih Teknik Penyajian Data Kesimpulan Penemuan hasil Pengembangan Menyusun Instrumen Penelitian Metode Strategi Pendekatan Penelitian Mengumpulkan Dan Menganalisa Data Gambar 3.2 Bagan alur Metode penelitian ( sumber Sugiyono, Statistika untuk penelitian,2005) 67

6 Variabel Penelitian Variable penelitian adalah suatu gejala yang menjadi fokus serta arahan bagi setiap peneliti dimana dari gejala tersebut nantinya dapat dilakukan suatu pengamatan secara sistematis. Variable tersebut merupakan kelengkapan / atribut dari obyek / sekelompok orang yang memiliki variasi antara satu dengan lainnya didalam kelompok itu. Variable dapat dibedakan menjadi lima jenis yaitu : 1. Variable independent 2. Variable dependen 3. Variable moderator 4. Variable interverning 5. Variable control Dalam penelitian ini digunakan variabel bebas. Variabel bebas tersebut dikelompokkan menjadi 4 variabel, yaitu variabel bebas A, variabel bebas B, variabel bebas C, dan variabel bebas D. Variabel bebas A adalah variabel untuk knowledge area manajemen finansial, variabel bebas B adalah variabel untuk Skill area manajemen finansial, variabel bebas C adalah untuk Sikap / perilaku manajer proyek area manajemen finansial, dan variabel bebas D adalah kegiatan kegiatan tahap pelaksanaan proyek konstruksi. Variabel variabel bebas kompetensi dirumuskan berdasarkan kajian literatur yang berkaitan dengan kompetensi manajer proyek dalam hal manajemen finansial dan Variabel kegiatan kegiatan pada tahap pelaksanaan diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh M. Ayip Rosyadi dalam skripsinya yang berjudul Peran manajemen konstruksi dalam rangka meningkatkan kinerja biaya akhir proyek pada tahap pelaksanaan. 1. Variabel bebas A ( Knowledge ) Variabel bebas knowledge yang sesuai dengan bakuan kompetensi LPJKN dan dirumuskan dari studi literatur yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 68

7 Tabel 3.2. Variabel Knowledge Indikator Sub - Indikator Kode Sumber 1. Analisis Kelayakan 1.1 Analisa Laba Dan Titik Impas (Break Event Investasi Point) x1 1.2 Laporan Rugi Laba dan Lembaran Neraca x2 1.3 Aliran Kas Proyek (Investasi ) x3 1.4 Depresiasi Dan Pajak x4 1.5 Nilai Waktu dari uang x5 1.6 Kriteria Seleksi Dengan Cara Periode pengembalian x6 1.7 Kriteria Seleksi Dengan Cara Return of investment ( ROI ) x7 1.8 Kriteria Seleksi Dengan Cara Nilai sekarang Neto( net present value) x8 1.9 Kriteria Seleksi Dengan Cara Arus Pengembalian Internal (Interest Rate Of Return) x Kriteria Seleksi Dengan Cara Benefit Cost Ratio x Resiko Finansial x11 2. Estimasi Biaya 2.1 Keperluan Total Biaya Proyek Proyek x Survei Dan Pengkajian x Unsur Biaya Proyek x Macam Anggaran Proyek x Perkiraan Biaya Untuk Proposal Pelelangan x Kontigensi dan Allowance x Inflasi dan Ekskalasi x18 3. Pengendalian 3.1. Pengendalian Tahap Konseptual Biaya Proyek x Pengendalian Tahap Definisi x Pengendalian Tahap Implementasi Fisik x21 4. Pendanaan Proyek 4.1 Pendanaan Proyek Sistem Menerbitkan Saham x22,5 4.2 Pendanaan Proyek Sistem Laba Ditahan x23,5 4.3 Pendanaan Proyek Sistem Hutang x24,5 4.4 Pendanaan Proyek Sistem Built Operate And Transfer x Menghitung Biaya Modal Proyek 1,2,4 x26 69

8 Keterangan sumber / referensi : 1. Warsini, Sabar., Manajemen Keuangan, Jakarta : Direktorat Pendidikan tinggi, Soeharto, Iman. Manajemen proyek dari tahap konseptual sampai operasional. Erlangga, Jakarta Yusuf Latief, Diktat kuliah Estimasi dan Pengendalian biaya proyek konstruksi, jurusan teknik sipil FT Ui, Prof. Dr. Manahan P. Tampubolon, Manajemen keuangan : konseptual, problem, studi kasus, Ghalia indonesia, Jakarta, E. Paul degarmo, William. G. Sullivan, James. A. Bontadelli, Wlin. M.Wicks, Engineering Economy, Prentice Hall Inc., New Jersey Variabel bebas B ( Skill ) Variabel bebas skill yang diidentifikasi dari studi literatur yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Tabel 3.3. Variabel Skill Variabel Indikator Sub - Indikator Kode Sumber Skill 1. Kepemimpinan 1.1 Mempunyai Visi Kedepan x Berkharisma x Komunikasi 2.1 Hubungan antar manusia x Mengutarakan Pendapat x Negosiasi 3.1 Membujuk dan Mempengaruhi x31 1, 2 4. Perencanaan 4.1 Perkiraan x32 1, Antisipasi x33 1, 2 5. Monitoring 5.1 Deteksi x34 1, Tanggap x35 1, 2 Keterangan sumber / referensi : 1. K. T. Odusami, perceptions of Construction Proffesionals Concerning Important Skills of Effective Project Leaders, Journal of Management in Engineering, (April 2002) 2. Rory Burke, Project management : planning and control techniques,

9 3. Variabel bebas C ( sikap ) Variabel bebas attitude yang diidentifikasi dari studi literatur yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Tabel 3.4. Variabel Sikap Variabel Indikator Sub - Indikator Kode Sumber Sikap 1. Disiplin 1.1. Berkomitmen x Bekerja Keras x Kreatif 2.1 Mempunyai Ide Baru x Percaya diri 3.1 Percaya Terhadap Kemampuan Diri Sendiri x Tegas 4.1 Mampu Mengambil Tindakan x Tekun 5.1. Pantang Menyerah x41 1 Keterangan sumber / referensi : 1. Mahendra Sultan Syah, Manajemen Proyek, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004) hal Jurgen Hauschildt, et al, Realistic Criteria for Project manager Selection and development, project managemen journal, (September 2000) 3. J. Campbell martin, the succesfull engineer, presonal and profesionall skills a scource book, mc graw hill,inc, Variabel bebas D ( kegiatan kegiatan tahap pelaksanaan ) Variabel bebas D ( kegiatan kegiatan ) pada tahap pelaksanaan diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh M. Ayip Rosyadi dalam skripsinya yang berjudul Peran manajemen konstruksi dalam rangka meningkatkan kinerja biaya akhir proyek pada tahap pelaksanaan dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3.5. Variabel Kegiatan kegiatan tahap pelaksanaan Kegiatan Kegiatan Tahap Pelaksanaan Kode 1. Perencanaan dan Persiapan pada Tahap Pelaksanaan a. Mempersiapkan Dokumen Kontrak dan melaksanakannya Y11 b. Penyusunan organisasi proyek Y12 71

10 c. Pendaftaran kontraktor, subkontraktor, supplier Y13 d. Jaminan asuransi pelaksanaan Y14 2. Perijinan pada tahap Pelaksanaan a. Perijinan pendirian bangunan dari pihak yang berwenang Y21 b Perijinan lahan dari pemda setempat Y22 c. Perijinan utilitas listrik, air, saluran air Y23 3. Pengendalian waktu tahap pelaksanaan a. Jadwal (schedule) perpaket berikut s-curve Y31 b. Jadwal (schedule) Pengadaan material peralatan dan tenaga Y32 c. Jadwal (schedule) Pengajuan contoh material dan shop drawing Y33 d. Perbaikan schedule Y34 4. Pengendalian Biaya Tahap Pelaksanaan a. Estimasi pembayaran, termasuk daftar permintaan kontraktor, proyek estimasi dari b. biaya yang dikeluarkan owner Y41 b. Program pengendalian biaya Y42 c. Alokasi biaya pada schedule dari kontraktor Y43 d. Pencatatan biaya Y44 e. Revisi biaya proyek dan konstruksi Y45 5. Pengendalian Mutu Tahap Pelaksanaan a. Program pengendalian pencapaian sasaran fisik hasil konstruksi Y51 b. Pengetesan : Off site dan On site terhadap pekerjaan yang dilakukan Y52 6. Program dan Perencanaan bahan, Tenaga Kerja dan Peralatan a. Perencanaan perlatan yang dipergunakan Y61 b. Perencanaan system transportasi material Y62 c. Program penyediaan dan penggunaan tenaga kerja Y63 d. Program pengendalian sumber daya Y64 7. Pengendalian Bahan Dan Tenaga Kerja a.mengawasi pemakaian bahan dan peralatan Y71 b. Asuransi dan kompensasi tenaga kerja Y72 8.Pengendalian Pekerjaan Tambah Kurang a. Program pengendalian perubahan pekerjaan Y81 b. Pengawasan atas order perubahan /chage order Y82 72

11 c. Dihitung penambahan biaya akibat perubahan kontraktor Y83 9. Pelaksanaan K3 a. Program pengendalian K3 Y91 b. Pengamatan dan Pelaporan K3 Y Laporan Tahap Pelaksanaan a. Laporan dan evaluasi schedule Y101 b. Laporan biaya proyek Y102 c. Laporan quality control Y103 d. Laporan cash flow Y104 e. Laporan pembayaran atas kemajuan pelaksanaan Y105 f. Laporan order perubahan Y106 g. Laporan biaya kantor dilapangan Y107 h. Laporan cost accounting untuk pekerjaan tambah/kurang dan berdasarkan waktu serta bahan yang dipergunakan 11. Monitoring Pelaksanaan a. Membuat laporan mingguan, bulanan pekerjaan pengawasan dengan masukan hasil hasil rapat lapangan, laporan harian, mingguan, dan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh pemborong Y108 Y111 b. Inspeksi akhir dan penerimaan Y112 c. Menyusun daftar cacat / kerusakan sebelum serah terima I, dan mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan Y113 Referensi : Rosyadi, Ayip, Peran mankon dalam rangka meningkatkan kinerja biaya akhir proyek pada tahap pelaksanaan, Skripsi teknik sipil, 2001 Skala pengukuran Skala pengukuran yang diuraikan untuk mengukur variable penelitian adalah skala Likert yang dimodifikasi. Skala Likert merupakan jenis skala yang digunakan untuk mengukur variable penelitian, seperti sikap, pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok orang. Sesuai dengan faktor faktor kompetensi yang telah dibahas pada 73

12 bab 2, maka faktor yang diukur sebagai variable bebas berdasarkan skala kualitas kompetensi yang terdiri dari 5 skor yaitu : Skala Kompetensi Manajer Proyek Tidak Kompeten Kurang Kompeten Cukup Kompeten Kompeten Sangat Kompeten Tabel 3.6. Skala Kompetensi Variabel Bebas Arti dari masing masing skor tersebut adalah sebagai berikut : 1. Tidak Kompeten : Tidak memahami dan menguasai pengetahuan, dan tidak memiliki keahlian / kemampuan yang berkaitan dengan kompetensi tersebut. 2. Kurang kompeten : Kurang memahami dan menguasai pengetahuan, dan kurang memiliki keahlian / kemampuan yang berkaitan dengan kompetensi tersebut. 3. Cukup Kompeten : Cukup memahami dan menguasai pengetahuan, dan cukup memiliki keahlian / kemampuan yang berkaitan dengan kompetensi tersebut. 4. Kompeten : Memahami dan menguasai pengetahuan, dan memiliki keahlian / kemampuan yang berkaitan dengan kompetensi tersebut. 5. Sangat Kompeten : Sangat Memahami dan mengusai pengetahuan, dan memiliki keahlian / kemampuan yang berkaitan dengan kompetensi tersebut. Sedangkan untuk melihat sejauh mana pengaruh dari tingkat pemahaman kompetensi manajemen finansial terhadap kegiatan kegiatan tahap pelaksanaan skala penilaiannya sebagai berikut: Tidak Kurang Cukup Berpengaruh Sangat Berpengaruh Berpengaruh Berpengaruh Berpengaruh Tabel 3.7. Skala Pengaruh pada kegiatan kegiatan tahap pelaksanaan 74

13 Keterangan : 1. Tidak berpengaruh : tingkat pemahaman kompetensi tidak berpengaruh terhadap kegiatan kegiatan tahap pelaksanaan 2. Kurang berpengaruh : tingkat pemahaman kompetensi kurang berpengaruh terhadap kegiatan kegiatan tahap pelaksanaan 3. Cukup berpengaruh : tingkat pemahaman kompetensi cukup berpengaruh terhadap kegiatan kegiatan kegiatan tahap pelaksanaan 4. Berpengaruh : tingkat pemahaman kompetensi berpengaruh terhadap kegiatan kegiatan tahap pelaksanaan tahap pelaksanaan 5. Sangat berpengaruh : tingkat pemahaman kompetensi sangat berpengaruh terhadap kegiatan kegiatan tahap pelaksanaan Pemakaian skala Likert dengan 5 skor dalam hal ini dilakukan dengan tujuan meminimalkan terjadinya kecemasan responden dalam menjawab kuesioner. Metode Pengumpulan Data Seperti yang telah dijelaskan pada sub-bab 3.5, metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Pada penelitian ini dalam pengumpulan data menggunakan alat bantu penelitian berupa kuisioner. Kuisioner pada penelitian ini berisikan data yang ingin diperoleh, yakni menegenai tingkat pemahaman manajer konstruksi serta pengaruhnya terhadap kinerja proyek. Kuisioner ini nantinya akan disebar dengan responden manajer proyek yang berada pada perusahaan daerah Jakarta. Untuk variabel bebas A, B, dan C diukur tingkat pemahamannya dan penguasaannya. terlebih dahulu, kemudian dilihat sejauhmana pengaruhnya terhadap kegiatan kegiatan tahap pelaksanaan proyek (Variabel bebas D). Format kuesioner untuk mengukur tingkat pemahaman kompetensi project manager dalam area manajemen finansial dapat dilihat pada tabel dibawah : Tabel 3.8 Format kuesioner Variabel Knowledge Mohon Diberi Tanda Sesuai Dengan Jawaban Anda No Knowledge Manajemen Finansial Analisa laba dan titik impas (break event point) Laporan rugi laba dan Neraca Aliran kas / cash- flow proyek (investasi ) Tingkat Pemahaman Knowledge Manajemen Finansial

14 Format kuesioner untuk mengukur pengaruh dari tingkat pemahaman kompetensi project manager dalam area manajemen finansial terhadap kegiatan kegiatan tahap pelaksanaan dapat dilihat pada tabel dibawah : Tabel 3.9 Format kuesioner Variabel Kegiatan Kegiatan Pada Saat Pelaksanaan Proyek ( Mohon Diberi Tanda Sesuai Dengan Jawaban Anda) Kegiatan Kegiatan Tahap Pelaksanaan 1. Perencanaan dan Persiapan pada Tahap Pelaksanaan a. Mempersiapkan Dokumen Kontrak dan melaksanakannya b. Penyusunan organisasi proyek c. Pendaftaran kontraktor, subkontraktor, supplier Pengaruh Tingkat Pemahaman Knowledge Manajemen Finansial Terhadap Kegiatan Tahap Pelaksanaan Dalam Usaha Meningkatkan Kinerja Biaya Metode Analisa Data Pada penelitian ini data yang diperoleh selanjutnya dilakukan tabulasi, dimana data penelitian ini memiliki skala ordinal / peringkat, yang kemudian dilakukan analisa statistik. Untuk melihat gambaran secara kualitatif mengenai tingkat pemahaman dan penguasaan kompetensi oleh para manajer proyek digunakan analisa deskriptif. Untuk melihat ada atau tidaknya hubungan antara beberapa variabel yang telah ditetapkan dilakukan analisa korelasi, sehingga dapat diukur karakteristik erat tidaknya hubungan yang ada. Analisa deskriptif adalah suatu metode yang mempelajari cara penyajian suatu gambaran atau informasi inti dari sekumpulan data yang ada, misalnya pemusatan data dan kecenderungan suatu gugus data. Iqbal Hasan (2001:7) menjelaskan : Statistik deskriptif atau statistic deduktif adalah bagian dari statistic yang mempelajari cara pengumpulan data dan penyajian data sehingga mudah dipahami. Statistik deskriptif hanya berhubungan dengan hal menguraikan atau memberikan keterangan-keterangan 76

15 mengenai suatu data atau keadaan atau fenomena. Dengan kata lain statistik deskriptif berfungsi menerangkan keadaan, gejala, atau persoalan. Penarikan kesimpulan pada statistic deskriptif (jika ada) hanya ditujukan pada kumpulan data yang ada. Didasarkan pada ruang lingkup bahasannya statistik deskriptif mencakup : 1. Distribusi frekuensi beserta bagian-bagiannya seperti : a. Grafik distibusi (histogram, poligon frekuensi, dan ogif); b. Ukuran nilai pusat (rata-rata, median, modus, kuartil dan sebagainya); c. Ukuran dispersi (jangkauan, simpangan rata-rata, variasi, simpangan baku, dan sebagianya); d. Kemencengan dan keruncingan kurva 2. Angka indeks 3. Times series/deret waktu atau berkala 4. Korelasi dan regresi sederhana Dalam penelitian ini akan digunakan ukuran nilai pusat mean dan median untuk dapat mengukur sejauh mana tingkat pemahaman manajer proyek dalam area kompetensi manajemen finansial. Sedangkan analisa korelasi digunakan untuk mempelajari dan mengukur kekuatan hubungan dua variabel. Hubungan antara variabel menghasilkan nilai positif atau negatif dengan batasan nilai koefisien korelasi, adalah 1 untuk hubungan positif dan -1 untuk hubungan negatif (Siegel 1990). Hubungan antara dua variabel dapat karena hanya kebetulan, dapat pula karena merupakan hubungan yang sebab akibat. Dua variabel dikatakan berkorelasi apabila perubahan lain secara teratur, dengan arah yang sama atau arah yang berlawanan (Syamsudin,2002). Koefisien yang digunakan dalam analisa korelasi adalah ; - 0 0,2 : Korelasi sangat rendah - 0,2 0,4 : Korelasi rendah - 0,4 0,6 : Korelasi sedang - 0,6 0.8 : Korelasi kuat : Korelasi sangat kuat Dalam penelitian ini untuk mengukur tingkat korelasi dari dua variabel akan digunakan nilai korelasi kuat ( 0,6 0,8 ) sampai nilai korelasi sangat kuat ( 0,8 1,0). 77

16 3.11 Kesimpulan Dalam bab ini dijelaskan hal hal yang berhubungan dengan metode penelitian, yang meliputi kerangka pemikiran pertanyaan penelitian, hipotesa penelitian, pemilihan metode penelitian, tahapan penelitian, identifikasi variabel penelitian, mrtode pengumpulan data, dan metode analisa data. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dimana dalam pengumpulan data digunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Variabel variabel penelitian untuk kompetensi seorang manajer proyek dalam area manajemen finansial yang ditanyakan pada para responden didapat dari studi literatur dan sesuai bakuan kompetensi dari LPJKN. Sedangkan variabel penelitian untuk kegiatan kegiatan tahap pelaksanaan didapat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh M. Ayip Rosyadi dalam skripsinya yang berjudul peran manajemen konstruksi dalam rangka meningkatkan kinerja biaya akhir proyek pada tahap pelaksanaan, Untuk pengolahan data penelitian digunakan metode analisa data deskriptif dan analisa korelasi. Analisa deskriptif dilakukan untuk melihat nilai mean dan median sehingga tingkat pemahaman manajer proyek dalam hal kompetensi manajemen finansial dapat diukur. Sedangkan analisa korelasi dilakukan untuk melihat kekuatan hubungan antara tingkat pemahaman dengan kegiatan kegiatan tahap pelaksanaan. 78

1 Universitas Indonesia

1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk menghasilkan sebuah produk atau bangunan tertentu dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera serta memegang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera serta memegang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu aspek penting dari pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera serta memegang peranan penting sebagai roda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tahapan Penelitian Skema bagan alir dalam tahapan penelitian kajian tentang manajemen kualitas dengan kegagalan kosntruksi dapat dilihat pada gambar skema di bawah ini :

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 25 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Pada bab 3 akan dibahas mengenai metode dan strategi penelitian yang akan digunakan dalam menjawab permasalahan yang telah dijabarkan sebelumnya. Untuk menjawab

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI AKIBAT KETERLAMBATAN DIMULAINYA PEMBANGUNAN PROYEK DI KOTA MALANG (STUDI KASUS MALANG TRADE CENTER BLIMBING)

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI AKIBAT KETERLAMBATAN DIMULAINYA PEMBANGUNAN PROYEK DI KOTA MALANG (STUDI KASUS MALANG TRADE CENTER BLIMBING) ANALISA KELAYAKAN INVESTASI AKIBAT KETERLAMBATAN DIMULAINYA PEMBANGUNAN PROYEK DI KOTA MALANG (STUDI KASUS MALANG TRADE CENTER BLIMBING) Lukman Kurniawan (1) Subandiyah Azis (2 Tiong Iskandar (3) (1)(2)(3)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Skema Langkah-langkah Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Skema Langkah-langkah Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Skema Langkah-langkah Penelitian Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode studi lapangan, wawancara dan penyebaran kuisioner yang dilakukan di lapangan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah observasi dan studi kasus pada salah satu proyek yang sedang dikerjakan oleh Takenaka Total J.O. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan di jelaskan metode penelitian yang digunakan untuk mencari faktor-faktor penyebab keterlambatan pada pekerjaan proyek konstruksi. Agar data yang dihasilkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. METODE PENELITIAN Nilai tambah yang tinggi yang diperoleh melalui pengolahan cokelat menjadi berbagai produk cokelat, seperti cokelat batangan merupakan suatu peluang

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan alur pemikiran yang ditempuh dalam menentukan analisis metode dari penelitian ini. Untuk mendapat data di dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk mencapai tujuan suatu penelitian, diperlukan suatu desain penelitian yang didalamnya memuat proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian yang sistematis, terorganisasi

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN Untuk mencapai tujuan penelitian diperlukan berbagai tahapan yang harus dilaksanakan secara cermat dan sistematis. Tahapan yang akan dilaksanakan pada bab ini membahas mengenai

Lebih terperinci

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Henry Pascal Magaline 1, Alvin Januar Haryono 2, Andi 3 ABSTRAK : Biaya overhead sebuah proyek merupakan salah satu unsur harga pokok

Lebih terperinci

TIN Ekonomi Teknik Materi #1 Genap 2015/2016 TIN205 EKONOMI TEKNIK

TIN Ekonomi Teknik Materi #1 Genap 2015/2016 TIN205 EKONOMI TEKNIK Materi #1 TIN205 EKONOMI TEKNIK Deskripsi Mata Kuliah 2 Mata kuliah Ekonomi Teknik akan mempelajari bagaimana menentukan faktor-faktor ekonomi dan kriteria ekonomi dalam pemilihan satu atau lebih alternatif.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya dilaksanakan satu kali dan umumnya memiliki jangka waktu yang pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut,

Lebih terperinci

Mengolah dan Menganalisis Data

Mengolah dan Menganalisis Data Mengolah dan Menganalisis Data Dr. Eko Pujiyanto, S.Si., M.T. Materi Data Mengolah dan analisis data Memilih alat analisis yang tepat Data Data 1 Jamak dari DATUM artinya informasi yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1. Tinjauan Umum Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan kajian pustaka berbagai sumber yang berkaitan dengan manajemen konstruksi, khususnya mengenai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Terkait penulisan skripsi ini, ada beberapa penulis terdahulu yang telah melakukan penelitian yang membahas berbagai persoalan mengenai analisis kelayakan usaha. Adapun skripsi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Bab ini memaparkan mengenai perancangan penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam penulisan ini. Metode yang digunakan dimulai dari mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif yaitu penelitian dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder.

Lebih terperinci

Spektrum Sipil, ISSN Vol. 2, No. 2 : , September 2015

Spektrum Sipil, ISSN Vol. 2, No. 2 : , September 2015 Spektrum Sipil, ISSN 1858-4896 145 Vol. 2, No. 2 : 145-157, September 2015 PENGARUH SISTEM PEMBAYARAN TERHADAP CASH FLOW OPTIMAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PENGADILAN NEGERI PRAYA The Influence of

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN PENDEKATAN METODE SIX SIGMA DALAM PENJAGAAN KUALITAS PADA PROYEK KONSTRUKSI SKRIPSI

ANALISIS PENERAPAN PENDEKATAN METODE SIX SIGMA DALAM PENJAGAAN KUALITAS PADA PROYEK KONSTRUKSI SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PENDEKATAN METODE SIX SIGMA DALAM PENJAGAAN KUALITAS PADA PROYEK KONSTRUKSI SKRIPSI Oleh RETYANING PUJI UTAMI 04 03 01 061 5 DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA

Lebih terperinci

Kontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana

Kontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Kontraktor Konsultan Perencana Pemilik Konsultan Pengawas Gambar 3.1. Skema Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan Sumber:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu penelitian. (Arikunto 1998: 99). Dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan penelitian terhadap sejumlah responden di Yogyakarta dan Malang sebanyak 58 responden dengan rincian 31 responden di Yogyakarta dan 27 responden

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, penelitian ini berupa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, penelitian ini berupa BAB METODOLOGI PENELITIAN.1 PENDAHULUAN Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, penelitian ini berupa studi kasus proyek global TV kebon jeruk Jakarta. Dan untuk mendapatkan hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pelaksanaan suatu proyek terdapat tiga aspek pokok yang merupakan indiaktor keberhasilan proyek yaitu biaya, jadwal, dan mutu. Jika biaya, waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Sebelum peneliti melakukan penelitian, harus ditentukan terlebih dahulu apa yang menjadi objek penelitiannya. Dengan begitu pembahasannya nanti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian adalah suatu sasaran ilmiah dengan tujuan dan kegunaan tertentu untuk mendapatkan data tertentu yang mempunyai nilai, skor

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB I. PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 BAB I. PENDAHULUAN PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jalan merupakan infrastruktur transportasi darat yang berperan sangat penting dalam perkembangan suatu wilayah. Jalan berfungsi untuk mendukung kegiatan

Lebih terperinci

agar penelitian yang dilakukan benar-benar mendapatkan data sesuai yang dan menjadi objek inferensi, Statistika inferensi mendasarkan diri pada dua

agar penelitian yang dilakukan benar-benar mendapatkan data sesuai yang dan menjadi objek inferensi, Statistika inferensi mendasarkan diri pada dua 68 3.3 Populasi dan Sampel Jenuh (Sampel Sensus) Populasi dan sampel dalam suatu penelitian perlu ditetapkan dengan tujuan agar penelitian yang dilakukan benar-benar mendapatkan data sesuai yang diharapkan.

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yaitu

BAB IV METODE PENELITIAN. dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yaitu BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis/Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi tentang arti

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MENYEBABKAN COST OVERRUN PADA PROYEK KONSTRUKSI

FAKTOR FAKTOR YANG MENYEBABKAN COST OVERRUN PADA PROYEK KONSTRUKSI FAKTOR FAKTOR YANG MENYEBABKAN COST OVERRUN PADA PROYEK KONSTRUKSI Yeltsin C. Dapu A.K.T. Dundu, Ronny Walangitan Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado email: yeltsindapu@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Konsep dan Operasional 3.1.1 Definisi Konsep Pengendalian adalah usaha yang sistematis untuk menentukan standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 41 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini variabel independent yang diteliti adalah struktur modal yang diukur dengan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER), kemudian

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Agar proyek dermaga dapat selesai tepat waktu, diperlukan suatu metode penjadwalan yang dapt menjelaskan urutan kegiatan, hubungan kegiatan, durasi kegiatan yang sangat berguna dalam penentuan durasi total

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari semakin menginginkan pola hidup yang sehat, membuat adanya perbedaan dalam pola konsumsi

Lebih terperinci

TKS 4209 PENELITIAN DAN STATISTIKA 4/1/2015

TKS 4209 PENELITIAN DAN STATISTIKA 4/1/2015 TKS 4209 Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Penelitian adalah merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu

BAB III METODE PENELITIAN. Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. XYZ yang beralamat di Jl. Inti 3 Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu Kecamatan

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI BERDASARKAN ASPEK FINANSIAL PADA PROYEK RUMAH KOS DI SURABAYA

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI BERDASARKAN ASPEK FINANSIAL PADA PROYEK RUMAH KOS DI SURABAYA ANALISA KELAYAKAN INVESTASI BERDASARKAN ASPEK FINANSIAL PADA PROYEK RUMAH KOS DI SURABAYA Tirsa E. Tumbelaka 1, Tanika A. Sutanto 2, Herry P.C. 3, Soehendro R. 4 ABSTRAK: Keputusan untuk berinvestasi merupakan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Topik Bahasan : Membahas Silabus Perkuliahan Tujuan Umum : Mahasiswa Mengetahui Komponen Yang Perlu Dipersiapkan Dalam Matakuliah Ini satu kali Tujuan 1 Menjelaskan tentang Mengakomodasi berbagai masukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. masalah dan judul penelitian yang didukung dengan suatu kajian pustaka. Hal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. masalah dan judul penelitian yang didukung dengan suatu kajian pustaka. Hal BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses Penelitian Penelitian dimulai dengan melakukan pengamatan dilapangan, merumuskan masalah dan judul penelitian yang didukung dengan suatu kajian pustaka. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. 1. PENDAHULUAN Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada kerangka pemikiran dasar manajemen risiko yaitu dengan melakukan identifikasi risiko hingga analisa

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Saat ini Indonesia sedang memasuki era globalisasi, sehingga Indonesia dituntut untuk selalu mengembangkan teknologi di segala bidang agar tidak tertinggal oleh teknologi negara lain. Hal ini juga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Langkah pertama merancang pelaksanaan proyek ialah membaginya ke dalam kegiatan-kegiatan. Kegiatan perlu diidentifikasikan dan hubungan satu dengan yang lain

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Untuk mengumpulkan data yang dijadikan bahan dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena Experience

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang digunakan dalam analisa dan pembahasan penelitian ini satu persatu secara singkat dan kerangka berfikir

Lebih terperinci

PERTEMUAN III INISIASI PROYEK

PERTEMUAN III INISIASI PROYEK PERTEMUAN III INISIASI PROYEK 3.1. Identifikasi Proyek Potensial Tahap pertama dalam manajemen proyek menentukan proyek teknologi informasi mana yang pertama dilakukan. Langkah pertama adalah mengenali

Lebih terperinci

Analisis Risiko Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya

Analisis Risiko Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya 1 Analisis Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya Shelly Atma Devinta, I Putu Artama Wiguna, Cahyono Bintang Nurcahyo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram alir metode penelitian merupakan kerangka berpikir yang terdiri langkah-langkah penelitian yang disusun sebagai acuan penelitian. Diagram alir diperlukan agar penyusunan

Lebih terperinci

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG ABSTRAK

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG ABSTRAK Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG Maksum Tanubrata 1 dan Deni Setiawan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah Total

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah Total BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah Total Quality Management yang dimoderasi oleh sistem penghargaan sebagai variabel

Lebih terperinci

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 181-190 PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT 1 Sanny Stephanie dan 2 Dwi Dinariana 1 Program S1

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 2015 Sanur - Bali, 25 April 2015 ANALISIS KEUNTUNGAN KONTRAKTOR AKIBAT VARIASI SISTEM PEMBAYARAN DAN JADWAL PELAKSANAAN PADA PROYEK KONSTRUKSI

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan 46 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 5.1.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan kerja a. Faktor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional merupakan. sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional merupakan. sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. 29 BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian 3.1. Variabel dan Definisi Operasional Variabel penelitian merupakan suatu atribut dari sekelompok obyek yang diteliti, mempunyai variasi antara yang satu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Mulai Studi Literatur : - Buku Teks - Jurnal Studi Kasus Pembuatan Kuesioner Penyebaran Kuesioner, Wawancara & Pengumpulan Data Pengumpulan Data CO

Lebih terperinci

ANALISA risiko PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK APARTEMEN TRILLIUM OFFICE AND RESIDENCE-SURABAYA

ANALISA risiko PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK APARTEMEN TRILLIUM OFFICE AND RESIDENCE-SURABAYA ANALISA risiko PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK APARTEMEN TRILLIUM OFFICE AND RESIDENCE-SURABAYA ANGGI BELLIAWAN 3106.100.090 Dosen Pembimbing : I Putu Artama Wiguna, Ir, MT, Ph.D Cahyono Bintang Burcahyo,

Lebih terperinci

ALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL

ALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL ALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL Teras, R. Sutjipto Tantyonimpuno Laboratorium Manajemen Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS Telp 031-5939925, fax

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Perencanaan Lapangan (Site Planning) Perencanaan lapangan kerja (site planning) dibuat untuk mengatur penempatan peralatan, stok material dan sarana penunjang

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN ALOKASI RISIKO-RISIKO PADA PROYEK SUPERBLOK DI SURABAYA

IDENTIFIKASI DAN ALOKASI RISIKO-RISIKO PADA PROYEK SUPERBLOK DI SURABAYA IDENTIFIKASI DAN ALOKASI RISIKO-RISIKO PADA PROYEK SUPERBLOK DI SURABAYA Jeffry Gunawan 1,William Surono 2, Andi 3 ABSTRAK : Setiap proyek konstruksi selalu dihadapkan pada kemungkinan terjadinya berbagai

Lebih terperinci

BAB 5 TEMUAN DAN PEMBAHASAN

BAB 5 TEMUAN DAN PEMBAHASAN 104 BAB 5 TEMUAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Temuan Dari pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan maka ditemukan 3 faktor risiko dominan yang paling berpengaruh terhadap kinerja kualitas pelaksanaan konstruksi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendahuluan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimanakah menentukan durasi dan biaya yang optimum, pada kondisi diperlukannya percepatan waktu dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didalam melaksanakan kegiatannya mempunyai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didalam melaksanakan kegiatannya mempunyai tujuan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan didalam melaksanakan kegiatannya mempunyai tujuan yang telah ditetapkan dan ingin di capai untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat Penelitian dan Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat Penelitian dan Gambaran Umum Objek Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian dan Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi. Perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS ARUS KAS PROYEK RUMAH TINGGAL. Theresita Herni Setiawan 1

ANALISIS ARUS KAS PROYEK RUMAH TINGGAL. Theresita Herni Setiawan 1 ANALISIS ARUS KAS PROYEK RUMAH TINGGAL Theresita Herni Setiawan Dosen Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. Jalan Ciumbuleuit 94 Bandung 404 Email :herni@home.unpar.ac.id

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Pembahasan bab 5 ini di bagi dalam dua bagian yaitu kesimpulan dan saran. Kesimpulan disini merupakan hasil penelitian secara keseluruhan, sedangkan saran yang dimaksud adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dibuat (Arditi and Patel, 1989)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dibuat (Arditi and Patel, 1989) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Penjadwalan Kunci utama keberhasilan melaksanakan proyek tepat waktu adalah perencanaan dan penjadwalan proyek yang lengkap dan tepat. Keterlambatan dapat dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jensen dan Meckling (1976) Jensen dan Meckling (1976) Weston dan Brigham (2001:21) Jensen dan Meckling (1976)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jensen dan Meckling (1976) Jensen dan Meckling (1976) Weston dan Brigham (2001:21) Jensen dan Meckling (1976) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penunjukan manajer oleh pemegang saham untuk mengelola perusahaan dalam kenyataannya seringkali menghadapi masalah dikarenakan tujuan perusahaan berbenturan dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tulang Bawang. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juli

III. METODE PENELITIAN. Tulang Bawang. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juli III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi penelitian pendirian agroindustri berbasis ikan dilaksanakan di Kabupaten Tulang Bawang. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei sampai dengan

Lebih terperinci

SILABUS. SUMBER BELAJAR 1.1 Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha

SILABUS. SUMBER BELAJAR 1.1 Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha SILABUS NAMA SEKOLAH : MATA PELAJARAN : Kewiraan KELAS/SEMESTER : X/1 dan 2 STANDAR KOMPETENSI : 1. Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wira KODE KOMPETENSI : A : 52 x 45 menit KOMPETENSI DASAR 1.1 Mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Peneliti yang melakukan penelitian sebelumnya harus menentukan metode penelitian yang akan digunakan pada penelitiannya, karena hal tersebut akan membantu

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan tidak dapat bersaing, maka perusahaan tersebut dapat kalah dalam persaingan dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 11 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Investasi dan Depresiasi Menurut Husein Umar (2000,p1), investasi adalah upaya menanamkan faktor produksi langka yakni dana, kekayaan alam, tenaga ahli dan terampil, teknologi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Pada pembahasan bab ini akan menguraikan mengenai metode penelitian yang akan digunakan sebagai bagian dari desain penelitian. Metode penelitian bertujuan menentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metodologi penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan dengan tujuan dan kegunaan tertentu, Sugiyono (2013:01).

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.

BAB III METODA PENELITIAN. itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. BAB III METODA PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2004 : 1). Ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada

Lebih terperinci

SHELLY ATMA DEVINTA

SHELLY ATMA DEVINTA SHELLY ATMA DEVINTA 3110100036 DOSEN PEMBIMBING: Cahyono Bintang Nurcahyo ST, MT Ir. I Putu Artama Wiguna, MT, Ph.D Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB V PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB V PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA BAB V PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 5.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dilakukan pembahasan mengenai pelaksanaan survey untuk kemudian datanya dianalisa. Mulai dari kuisioner tahap I yang diberikan kepada

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI FAKTOR PEMILIHAN SUPPLIER OLEH PERUSAHAAN KONSTRUKSI DI KOTA MEDAN JEFRY SUWANDA NIM:

IDENTIFIKASI FAKTOR PEMILIHAN SUPPLIER OLEH PERUSAHAAN KONSTRUKSI DI KOTA MEDAN JEFRY SUWANDA NIM: IDENTIFIKASI FAKTOR PEMILIHAN SUPPLIER OLEH PERUSAHAAN KONSTRUKSI DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR Ditulis Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan oleh: JEFRY SUWANDA NIM: 0905141012

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional. yang diamati) sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional. yang diamati) sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. 29 BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian 3.1. Variabel dan Definisi Operasional Variabel penelitian merupakan suatu atribut dari sekelompok obyek yang diteliti, mempunyai variasi antara yang satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan tipe peneliti eksplanatori dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan tipe peneliti eksplanatori dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Tipe penelitian ini merupakan tipe peneliti eksplanatori dengan menggunakan metode deskriptif statistik, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah Cooper dan Emory

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi Proyek Organisasi proyek adalah sekumpulan orang yang terorganisir yang memiliki ilmu dan keahlian yang berbeda-beda untuk melaksanakan tugas

Lebih terperinci

BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI

BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI 7.1 Pengertian Manajemen Konstruksi Manajemen adalah suatu metode atau teknik untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif melalui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Risiko dalam proyek konstruksi merupakan probabilitas kejadian yang muncul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Risiko dalam proyek konstruksi merupakan probabilitas kejadian yang muncul 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Risiko Pada manajemen proyek, yang sangat berpengaruh dari risiko ialah kegagalan mempertahankan biaya, waktu dan mencapai kualitas serta keselamatan kerja. Risiko

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR BERPENGARUH PADA PERILAKU MANAJER PROYEK DALAM PENCAPAIAN HASIL PROYEK KONSTRUKSI

ANALISIS FAKTOR BERPENGARUH PADA PERILAKU MANAJER PROYEK DALAM PENCAPAIAN HASIL PROYEK KONSTRUKSI ANALISIS FAKTOR BERPENGARUH PADA PERILAKU MANAJER PROYEK DALAM PENCAPAIAN HASIL PROYEK KONSTRUKSI Zaenal Arifin Dosen FTSP UII Jurusan Teknik Sipil Kekhususan Manajemen Konstruksi, dan Direktur Utama PT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penurunan produktivitas hutan alam telah mengakibatkan berkurangnya suplai hasil hutan kayu yang dapat dimanfaatkan dalam bidang industri kehutanan. Hal ini mendorong

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diawali oleh perubahan sistem ekonomi komunis ke sistem ekonomi pasar.

BAB 1 PENDAHULUAN. diawali oleh perubahan sistem ekonomi komunis ke sistem ekonomi pasar. 17 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam dunia usaha faktor yang paling utama dalam menjamin kelangsungan usaha adalah modal. Untuk itu perusahaan sangat membutuhkan sumber dana sebagai

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan Faktor sukses adalah suatu bagian penting, dimana prestasi yang memuaskan diperlukan untuk suatu organisasi agar dapat mencapai

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Untuk mengumpulkan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Untuk mengumpulkan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sebagai topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Untuk mengumpulkan data

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1. Pengelolaan Waktu Pelaksanaan Proyek Sebagai Kontraktor Utama pembangunan Proyek One Sentosa Apartement PT. Adhi Persada Gedung harus membuat perencanaan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (Desa Cogreg dan Desa Ciaruteun Ilir), Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan

IV. METODE PENELITIAN. (Desa Cogreg dan Desa Ciaruteun Ilir), Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan di lokasi penanaman JUN Unit Usaha Bagi Hasil- Koperasi Perumahan Wanabakti Nusantara (UBH-KPWN) Kabupaten Bogor

Lebih terperinci

BAB III SURVEY KETERSEDIAAN DATA

BAB III SURVEY KETERSEDIAAN DATA BAB III SURVEY KETERSEDIAAN DATA 3.1. Rancangan Survey 3.1.1. Tujuan survey Survey ini didesain dengan tujuan untuk mengidentifikasi terhadap ketersediaan data primer berupa jenis-jenis data yang dianggap

Lebih terperinci