Menggunakan dasar baseline untuk menetapkan rencana dan tujuan jangka pendek dan jangka panjang untuk perbaikan.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Menggunakan dasar baseline untuk menetapkan rencana dan tujuan jangka pendek dan jangka panjang untuk perbaikan."

Transkripsi

1 K U T I P A N M a n a j e m e n P e r c e t a k a n d a n D o k u m e n M a t u r i t y S c a p e I D C : S e b u a h K e r a n g k a A c u a n u n t u k M e n g o p t i m a l k a n S a r a n a P e n c e t a k a n d a n P e n c i t r a a n A n d a Holly Muscolino Angèle Boyd D A L A M K U T I P A N I N I Global Headquarters: 5 Speen Street Framingham, MA USA P F Isi dari kutipan ini diambil dari IDC MaturityScape: Print and Document Management, oleh Holly Muscolino dan Angèle Boyd, IDC Doc #241441, Juni R I N G K A S A N Organisasi-organisasi sekarang ini terus mencari cara melakukan efisiensi secara operasional dan menghemat biaya. Organisasi cerdas juga mencari kesempatan mendorong pertumbuhan pendapatan. Hal ini menjadi penggerak bagi organisasi mengembangkan atau mengumpulkan berbagai kompetensi baru berhubungan percetakan serta alur kerja dan infrastruktur dokumen elektronik sebagai aplikasi berbasis komputasi awan, mobile, dan peningkatan sosialisasi pada aplikasi-aplikasi bisnis, dimana berbagai kompetensi ini berkontribusi terhadap perubahan cepat dalam kebutuhan percetakan dan hasil akhir. Arsitektur, percetakan, konten, dan layanan cetak mobil serta penawaran pemindaian sedang berkembang saat ini. Teknologi-teknologi ini memungkinkan sebuah organisasi melangkah lebih jauh lagi dalam mengoptimalkan infrastruktur percetakannya, ke arah perampingan dan pengoptimalan proses bisnis manfaat bisnis lebih nyata. Manajemen Percetakan dan Dokumen MaturityScape IDC (IDC's Print and Document Management [PDM] MaturityScape) menyediakan sebuah kerangka acuan mendukung organisasi dalam mengoptimalkan infrastruktur pencitraan dan percetakan serta proses bisnis berbasis dokumen intensif. Upaya ini dapat dilembagakan secara internal, walaupun rekomendasi IDC adalah alih daya penyedia jasa pihak ketiga memiliki teknologi serta keahlian PDM. Mitra alih daya memberikan nilai berkelanjutan dalam bentuk efisiensi tambahan, penghematan biaya, kesempatan pertumbuhan dan inovasi. Model MatuityScape ini memungkinkan organisasi : Menilai kematangan percetakan dan dokumen Mengungkap kesenjangan kematangan di seluruh unit bisnis Menggunakan dasar baseline menetapkan rencana dan tujuan jangka pendek dan jangka panjang perbaikan. Mengutamakan keterlibatan layanan dokumen dan percetakan dikelola dan/atau teknologi, staf, dan keputusan investasi lainnya dokumen dan percetakan Filing Information: July 2014, IDC #241441E, Volume: 1 BuyerPulse Analysis: Managed Print and Document Services: Industry Developments and Models

2 Evaluasi terhadap penyedia layanan dan penawaran dokumen dan percetakan dikelola. Manajemen Percetakan dan Dokumen MaturityScape IDC (IDC's Print and Document Management [PDM] MaturityScape) mengidentifikasi lima tahap kematangan, hasil, dan tindakan memungkinkan sebuah organisasi memaksimalkan manfaat dari pendekatan PDMnya. Tabel 1 merangkum karakteristik kunci, tujuan, dan hasil dari lima tahap tersebut. T A B E L 1 I k h t i s a r T a h a p a n K e m a t a n g a n Karakteristik utama Manajemen percetakan terfragmentasi Tanggung jawab terbagi kepada bagian pembelian, IT dan lini bisnis Ad hoc, inisiatif tersendiri Tidak ada dasar pembelanjaan Usaha individu atau kelompok kecil Jumlah halaman dan dilacak Terpusat, inisiatif melibatkan beberapa grup Mengimplemen tasi teknologi pemantauan Pemeliharaan proaktif Pembentukan dasar pembelanjaan Perangkat dioptimalkan mempertimba ngkan kebutuhan dan alur kerja pengguna serta kemampuan Struktur tata kelola dan/atau pelaksanaan perubahan Analisis berkelanjutan perbaikan proses Pengelolaan percetakan dan dokumen melibatkan seluruh Termasuk dari rumah, jarak jauh, kantor cabang, tenaga kerja mobile dan pekerja luar kota Dukungan mobile Bisa termasuk fasilitas produksi terpusat dan/atau pembelian percetakan eksternal Rekayasa ulang dan transformasi lini bisnis dan/atau alur kerja dokumentasi intensif vertikal Cara baru dalam melibatkan pemangku kepentingan Integrasi lebih kuat sistem Rencana baru mengubah alur kerja berbasis kertas ke alur kerja digital Tujuan Operasi bisnis fundamental Meningkatkan kendali dan visibilitas Penghematan biaya lebih besar, efisiensi, dan produktifitas Pengawasan dan kendali holistik kepada percetakan/ dokumen Mendukung tujuan bisnis strategis 2 #241441E 2014 IDC

3 T A B E L 1 I k h t i s a r T a h a p a n K e m a t a n g a n Hasil Teknologi mendukung bisnis Nilai pengetahuan baru berkaitan proyek pilot/lokal Peningkatan visibilitas serta kendali dan pengawasan Nilai pengetahuan berkembang, nilai kesempatan bisnis semakin terlihat Penghematan biaya berlanjut, tujuan keamanan terpenuhi Realisasi dari nilai bisnis Manfaat menyebar ke seluruh Batas diperluas diluar pagar Keunggulan kompetitif berlanjut Realisasi dari nilai bisnis sebelumnya tidak tercapai Sumber: IDC, 2013 L a n g k a h - l a n g k a h u n t u k K e m a t a n g a n M a n a j e m e n P e r c e t a k a n d a n D o k u m e n Pada setiap tahap dalam model kematangan PDM, organisasi harus terus melakukan evaluasi terhadap empat langkah utama, setiap langkah ini berkontribusi kepada kemampuan maju ke tahap lebih tinggi dalam tingkat kematangan PDM. Manajemen percetakan dan dokumen sukses bergantung pada strategi multipronged bukan hanya menghitung teknologi keras dan piranti lunak saja, namun juga inisiatif, budaya, dan sistem serta proses bisnis dan IT. PDM MaturityScape IDC mendefiniskan empat langkah penting dinilai pada setiap tahapan kematangan: Maksud: Atribut seperti strategi, permodalan, dan biaya operasional, ukuran kinerja, sponsorship, dan pembenaran program. Teknologi: Atribut seperti kecanggihan, integrasi, dan kesejajaran tujuan. Orang: Atribut seperti tata kelola dan pengelolaan bisnis, begitu juga struktur organisasi, kepemimpinan, pelatihan dan kesiapan budaya. Proses: Atribut seperti pengumpulan data, analisa data, penyebaran dan penggunaan informasi, serta pembuatan keputusan. Tabel 2 menjelaskan langkah-langkah ini rinci IDC #241441E 3

4 T A B E L 2 I k h t i s a r L a n g k a h - L a n g k a h s e s u a i T a h a p a n Maksud (strategi, sponsorship, justifikasi) Tidak adanya strategi terpadu Proyek tidak memiliki anggaran, hanya berdasarkan upaya perseorangan Kasus bisnis tidak terdefinisikan Pengakuan atas kebutuhan visibilitas, kendali dan pengurangan biaya Inisiatif teranggarkan di departemen, unit bisnis, di tempat, dan/atau pada level divisi Inisiatif penyedia Tidak ada mandat diambil oleh level tinggi Strategi dan anggaran ada pada level depatemen, unit bisnis, di tempat, dan/atau pada level divisi Tujuan spesifik pengurangan biaya dicanangkan Tujuan berhubungan keamanan dan keberlanjutan juga dinyatakan Mandat diambil oleh mendukung tata kelola / mengubah inisiatif Strategi dan anggaran ditetapkan di seluruh Dijamin oleh dukungan dari tingkat atas Metode dan alat pengukuran berlaku di seluruh. Pengakuan atas kesempatan mengoptmalkan proses bisnis utama lebih jauh Proses pembangunan kasus bisnis, dan pengukuran imbal balik hasil 4 #241441E 2014 IDC

5 T A B E L 2 I k h t i s a r L a n g k a h - L a n g k a h s e s u a i T a h a p a n Teknologi (adopsi, kinerja, fungsionalitas ) Teknologi cetak terbatas atau terlalu umum menyediakan kinerja sesuai Adopsi teknologi berdasarkan kebutuhan perorangan, sedikit atau tidak ada strategi sama sekali Banyak merek output Rasio pengguna terhadap rendah Banyak komputer pengguna tunggal Piranti lunak dipasang melacak dan melaporkan penggunaan Piranti lunak bisa terdapat pemicu penggantian kembali baik layanan dan/atau penyedianya Kemampuan dukungan dasar bagi percetakan / duplikasi/ faks /pemindaian Pengurangan dalam merek HW dan pengguna tunggal cara brute force daripada analisa dan desain Pengkajian teknologi terperinci mempertimban gkan kebutuhan pengguna akhir begitupun Optimalisasi lebih lanjut berdasarkan analisa data Analisa metrik perbaikan berkelanjutan Piranti sejalan aturan bisnis dan tujuan kontrak Otentikasi karyawan dibutuhkan pada hampir semua Pull printing Terbatasnya pilihan pindai ke ( scan to ) Teknologi diadaptasi secara luas pelacakan/ pengendalian jarak jauh Peralatan dipasang mendukung akses dan pelacakan secara mobile Follow me printing Terdapat beberapa pilihan pindai ke ( scan to ) Berbagai macam teknologi sesuai keinginan (fitfor-purpose) terpasang dan diadopsi baik Piranti lunak dan keras dioptimalkan, serta otomasi tingkat tinggi hadir proses vertical dan lini bisnis tertentu Integrasi lebih ketat aplikasi Orang (Tata kelola, budaya, struktur organisasi) Aturan bisnis tidak terkoordinir secara menyeluruh di setiap unit bisnis Kurangnya ketertarikan dan dukungan Dukungan bagian tengah percetakan Aturan bisnis terbatas Tidak ada perubahan Tujuan percetakan tercanang baik Kebijakan percetakan dan aturan bisnis sudah terbangun Aturan bisnis diperluas ke seluruh Aturan spesifik seputar penggunaan mobile Prioritas eksekutif dalam mengoptimalka n proses membutuhkan banyak dokumen Sebuah grup terpusat memegang tanggung jawab 2014 IDC #241441E 5

6 T A B E L 2 I k h t i s a r L a n g k a h - L a n g k a h s e s u a i T a h a p a n dalam program dan tata kelola Program dan tata kelola berubah secara resmi atau BYOD akses/output terhadap dokumen milik utama mengatur layanan percetakan dan dokumen, serta bagi penyedia layanan/produk Proses (pelacakan, analisa, pembuatan keputusan) TI, penjualan, dan lini bisnis mengejar proyeknya masingmasing kurangnya kerjasama dan kolaborasi Pelacakan data namun tidak ada analisa data atau dukungan proses pembuatan keputusan TI dan bisnis mulai bekerjasama dalam mendefinisikan kebutuhan dan membiayai proyek Strategi menjabarkan kebutuhan akan kolaborasi lintas fungsional antara IT dan berbagai grup bisnis berbeda Proses mapan pemantauan dan keputusan proses dokumentasi serta hasil dari keputusan tersebut Kolaborasi, alur kerja, dan teknologi meningkatkan informasi inti dan proses analisa Pelacakan dan analisa diperluas para pekerja jarak jauh/ dari rumah/ dari kantor cabang Pelacakan dan analisa diperluas mobile, termasuk BYOD Proses dikategorikan dalam kinerja dan percobaan, dukungan, susunan kepegawaian, teknologi, dan pembiayaan masingmasing sesuai. Teknik keputusan memungkinkan perbaikan proses bisnis secara terus menerus Sumber: IDC, 2013 P A N D U A N P E N T I N G Konsep percetakan dan dokumen bukan merupakan hal baru, dan banyak organisasi sudah melakukan inisiatif ini melacak serta mengendalikan biaya percetakan serta ketidakefisienan. Hal ini benar, terutama bagi skala besar (1000+ karyawan) serta industri sangat 6 #241441E 2014 IDC

7 bergantung pada dokumen, seperti layanan keuangan, layanan kesehatan, dan pendidikan. Akan tetapi, IDC menemukan bahwa paling banyak organisasi saat ini masih berada pada tahapan awal dari kematangan PDM, banyak diantaranya berada di tingkat 2 (oportunis) atau tingkat 3 (berulang), dan ada juga persentase kecil berada di tingkat 4 atau 5. Ada beberapa alasan hal ini: Inisiatif percetakan selama ini difokuskan pada hardcopy, dan organisasi serta penyedia layanan saat ini baru menyadari pentingnya alur kerja dan elemen manusia. Teknologi percetakan dan metodologi terbaru saat ini menganalisa alur kerja bisnis dan data tingkah laku pengguna. Semakin bertambahnya mobilitas para pekerja serta semakin bertumbuhnya penggunaan telepon pintar dan tablet, hal ini mengubah bagaimana dan darimana pengguna membuat, mengakses, dan menghasilkan dokumen. Departemen TI saat ini berjuang dalam mengendalikan dan mengatur, serta mengamankan paradigma baru dari para pekerja, dan mendorong urgensi bermigrasi ke tingkat lebih tinggi dalam tahapan kematangan PDM. Saat kontrak layanan percetakan terkelola sudah melalui siklus pembaruan kedua atau ketiga, organisasi mulai mencari penyedia layanan menawarkan nilai tambah melebihi infrastruktur hardcopy. IDC menyediakan panduan berikut ini bagi organisasi dalam memanfaatkan model kematangan PDM: Sekarang: Menilai keadaan kematangan dokumen dan percetakan saat ini, baik dari sisi inisiatif internal maupun kontrak layanan percetakan dikelola. Memahami struktur dan/atau tata kelola PDM apa digunakan dan ditegakkan. Metrik-metrik kunci termasuk diantaranya adalah pengeluaran per karyawan, rasio karyawan-ke- hardcopy, dan volume relatif dari hasil warna dibandingkan hasil hitam putih. Inisiatif ini harus memasukkan juga TI dan pembelian, begitu juga berbagai lini bisnis. Siklus anggaran belanja selanjutnya dan satu hingga dua tahun depan: Mengembangkan rencana konsolidasi infrastruktur percetakan dan dokumen dibawah satu kerangka acuan seragam. Rencananya harus termasuk sebuah strategi membawa seluruh organisasi kepada satu tahap kematangan PDM sama. Secara ideal, hal ini setidaknya mengacu pada tingkat berulang dari kematangan PDM, sebuah fondasi ideal menuju tingkat kematangan lebih tinggi. Tiga hingga lima tahun: Tinjau kembali kemajuan organisasi Anda. Pastikan bahwa organisasi masih berfungsi dan berjalan pada tahapan kematangan sudah ditentukan sebelumnya. Perbarui asumsi agar bisa sinkron kemajuan teknologi. Bangunlah sebuah roadmap mendorong organisasi pada level kematangan dioptimalkan. N i l a i T a m b a h d a r i A l i h d a y a Cara paling efektif bagi melakukan evaluasi dari kematangan percetakan dan dokumen ada saat ini dan berkembang ke tahapan lebih 2014 IDC #241441E 7

8 tinggi lagi dalam tingkat kematangan adalah melakukan kerjasama/partnership penyedia layanan jasa percetakan terkelola. Alih daya memungkinkan akses kepada teknologi canggih, dan keahlian domain PDM mungkin tidak berada di dalam atau organisasi Anda. Alih daya juga mengurangi biaya administrasi disebabkan oleh menjaga dan mengendalikan beberapa penyedia layanan sekaligus. Sebuah provider MPS akan: Mengevaluasi kondisi saat ini: Mereka memasang teknologi canggih mengukur penggunaan hardcopy terhadap waktu dalam tingkat sangat terperinci, juga menilai biaya terhadap total biaya dari data kepemilikan dari terbaru. Mereka menggunakan keahlian domain dalam dokumen melakukan survey di tempat dan survey pengguna akhir secara efektif. Merancang kondisi di masa depan: Berbagai peralatan digunakan membuat beragam skenario akan kondisi di masa depan. Penyedia layanan jasa berpengalaman akan memilih rancangan paling sesuai berdasarkan tujuan organisasi rencana pemasangan dan implementasi. Membangun dan mengimplementasi sebuah roadmap bagi pertumbuhan PDM: Para penyedia jasa membangun sebuah roadmap masukan dari mencapai level kematangan dokumen dan percetakan lebih tinggi, dan mampu mengimplementasi teknologi, manusia, dan proses. P e m b e r i t a h u a n H a k C i p t a Publikasi eksternal dari IDC Information dan Data Setiap informasi IDC akan digunakan dalam iklan, berita pers, atau materi promosi lainnya membutuhkan pers izin terlebih dahulu dari IDC Vice President atau Country Managers. Rancangan dokumen diajukan harus menyertai permohonan tersebut. IDC berhak tidak memberikan persetujuan penggunaan eksternal alasan apapun. Hak Cipta IDC Reproduksi tanpa izin tertulis sepenuhnya dilarang. 8 #241441E 2014 IDC

I D C A N A L Y S T C O N N E C T I O N

I D C A N A L Y S T C O N N E C T I O N I D C A N A L Y S T C O N N E C T I O N Angèle Boyd Group Vice President dan General Manager, Imaging/Output Document Solutions IDC Ap a k a h Infrastruktur Cetak dan Dokumen Anda M e manfaatkan Kemajuan

Lebih terperinci

Meningkatkan Penghasilan, Produktifitas dan Memangkas Biaya dengan Teknologi

Meningkatkan Penghasilan, Produktifitas dan Memangkas Biaya dengan Teknologi Meningkatkan Penghasilan, Produktifitas dan Memangkas Biaya dengan Teknologi PT RAKATI SISTEM INDONESIA Equity Tower Lt. 49 Jl. Jend Sudirman Kav. 5253 (SCBD) Jakarta 12190, INDONESIA t: +62 21 8378 9251

Lebih terperinci

2018, No Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 20

2018, No Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 20 No.154, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN-RB. Evaluasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN EVALUASI SISTEM PEMERINTAHAN BERBASIS ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Faktor Keberhasilan untuk Keterlibatan Pengguna Akhir Office 365

Faktor Keberhasilan untuk Keterlibatan Pengguna Akhir Office 365 Faktor Keberhasilan untuk Keterlibatan Pengguna Akhir Office 365 Faktor keberhasilan penting yang mempengaruhi penerapan Office 365 serta cara agar berhasil menggunakannya dalam rollout Office 365 akan

Lebih terperinci

SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #10 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)

SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #10 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #10 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menjelaskan tahapan, komponen, penyimpanan, dan tatakelola arsitektur TOGAF dalam rangka pengembangan dokumen

Lebih terperinci

Framework Penyusunan Tata Kelola TI

Framework Penyusunan Tata Kelola TI Bab IV Framework Penyusunan Tata Kelola TI Dalam bab ini akan dibahas tahapan-tahapan dalam penyusunan tata kelola TI Pemerintah Kabupaten Bengkalis. Terdapat beberapa tahapan dalam penyusunan tata kelola

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. meraih keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Untuk mengoptimalkan inovasi,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. meraih keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Untuk mengoptimalkan inovasi, BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dalam industri yang berbasis teknologi, inovasi sangat diperlukan untuk meraih keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Untuk mengoptimalkan inovasi, pengelolaan

Lebih terperinci

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab 4 Hasil dan Pembahasan Setelah membuat metode penelitian pada bab sebelumnya, maka pada bab ini akan ditampilkan hasil dari analisis yang dilakukan pada RSUD kota Salatiga. 4.1 Analisis Maturity Level

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Langkah awal dalam tahap perencanaan audit sistem informasi menghasilkan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Langkah awal dalam tahap perencanaan audit sistem informasi menghasilkan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perencanaan Audit Sistem Informasi Langkah awal dalam tahap perencanaan audit sistem informasi menghasilkan beberapa tahap perencanaan audit. Hasil perencanaan audit

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab II Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Pengertian Nilai (Value) Nilai dalam bahasa yunani axia yang berarti berharga, namun ada perbedaan konsep antara harga dan nilai dalam bahasa Indonesia. Nilai bermakna sesuatu

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT

LAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT LAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT Faktor Domain Bisnis 1. Strategic Values 1.1. Strategic Match Dititikberatkan pada tingkat/derajat dimana semua proyek teknologi informasi atau sistem informasi

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang Penerapan Teknologi Informasi (TI) dalam suatu perusahaan memerlukan biaya yang besar dan memungkinkan terjadinya resiko kegagalan yang cukup tinggi. Di sisi lain

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS

LAMPIRAN 1. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS Kuesioner ini dibuat untuk mengevaluasi nilai dan Risiko dalam investasi teknologi informasi (TI) yang diterapkan di PT TELKOM. Petunjuk:

Lebih terperinci

Strategic Management of IS/IT. Aspek Manajemen IS / IT 11/23/2011. O rganization and R esources Chapter 8. Context of This Session

Strategic Management of IS/IT. Aspek Manajemen IS / IT 11/23/2011. O rganization and R esources Chapter 8. Context of This Session Context of This Session External Business Environment Internal Business Environment Internal IS/IT environment Strategic Management of IS/IT O rganization and R esources Chapter 8 We are here Strategic

Lebih terperinci

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto Pengembangan Strategi SI/TI Mengembangkan sebuah strategi SI/TI berarti berpikir secara strategis dan merencanakan manajemen yang efektif untuk jangka waktu

Lebih terperinci

Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis

Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis Untuk memaksimalkan laba dari investasi infrastruktur e-bisnis, perlu pemahaman tentang bagaimana perusahaan dalam menerapkan e-bisnis. Penelitian menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini secara umum berisi tentang paparan latar belakang diadakannya penelitian ini, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika

Lebih terperinci

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah skor antara dimana: Tidak berhubungan sama sekali Sangat sedikit hubungannya Sedikit berhubungan Cukup berhubungan Memiliki hubungan

Lebih terperinci

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana:

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana: LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah nilai bobot antara - dimana: Tidak berhubungan sama sekali. Sangat sedikit hubungannya. Sedikit hubungannya Cukup berhubungan. Memiliki

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2018 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG TATA KELOLA PEMERINTAHAN BERBASIS SISTEM ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

11-12 Struktur, Proses dan Mekanisme Tata Kelola Teknologi Informasi

11-12 Struktur, Proses dan Mekanisme Tata Kelola Teknologi Informasi Information System Strategic Design 11-12 Struktur, Proses dan Mekanisme Tata Kelola Teknologi Informasi Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom dahlia.widhyaestoeti@gmail.com dahlia74march.wordpress.com Sumber :

Lebih terperinci

SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-02/MBU/02/2018 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

SAP PRODUCT LIFECYCLE MANAGEMENT

SAP PRODUCT LIFECYCLE MANAGEMENT Karya Ilmiah E-Business SAP PRODUCT LIFECYCLE MANAGEMENT Manajemen Siklus Hidup Produk SAP Disusun oleh : Nama : Achmad Mustagfiri NIM : 09.11.2962 Kelas : 09-S1TI-06 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi, terutama teknologi informasi (TI), dalam beberapa dekade terakhir ini telah mencapai kecepatan yang luar biasa. Perkembangan teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis 2.1.1 Sistem Informasi Information System (IS) atau yang dikenal dengan Sistem Informasi (SI) oleh Oetomo (2002, p11) didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang

Lebih terperinci

CV. Lubersky Computer Semarang: IT Consultant, Software dan Web Development

CV. Lubersky Computer Semarang: IT Consultant, Software dan Web Development Teknologi Informasi (TI) sudah menjadi spektrum dalam kegiatan bisnis dunia. Investasi untuk pengembangan teknologi informasi merupakan sebuah fenomena yang diyakini para pelaku bisnis akan menambah nilai

Lebih terperinci

Manajemen Integrasi Proyek. Information Technology Project Management, Fourth Edition

Manajemen Integrasi Proyek. Information Technology Project Management, Fourth Edition Manajemen Integrasi Proyek Information Technology Project Management, Fourth Edition Kunci dari Keseluruhan Keberhasilan Proyek: Manajemen Integrasi Proyek yang Baik Proyek manajer harus mengkoordinasikan

Lebih terperinci

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi IV.1 Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi dengan Val IT Perencanaan investasi TI yang dilakukan oleh Politeknik Caltex Riau yang dilakukan

Lebih terperinci

2017, No Pemajuan Kebudayaan Nasional Indonesia secara menyeluruh dan terpadu; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur

2017, No Pemajuan Kebudayaan Nasional Indonesia secara menyeluruh dan terpadu; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur No.104, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DIKBUD. Kebudayaan. Pemajuan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6055) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2017

Lebih terperinci

Informasi Sistem Manajemen Publik

Informasi Sistem Manajemen Publik Sistem Manajemen Publik 1. Aplikasi Sistem Kunci Dalam Organisasi a. Dukungan Sistem bagi Organisasi Sistem informasi dikembangkan untuk mendukung keseluruhan organisasi, dan eksekutif. Manajemen Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya peningkatan kualitas layanan sebagai salah satu realisasi dari tata kelola pemerintahan yang baik (Good Corporate Governance) mensyaratkan penerapan tata kelola

Lebih terperinci

GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA PEMERINTAHAN BERBASIS SISTEM ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Layanan Pengoptimalan Cepat Dell Compellent Keterangan

Layanan Pengoptimalan Cepat Dell Compellent Keterangan Layanan Pengoptimalan Cepat Dell Compellent Keterangan Ikhtisar Layanan Keterangan Layanan ini ("Keterangan Layanan") ditujukan untuk Anda, yakni pelanggan ("Anda" atau "Pelanggan") dan pihak Dell yang

Lebih terperinci

Peranan Strategis Manajemen Sistem Informasi Publik

Peranan Strategis Manajemen Sistem Informasi Publik Peranan Strategis Manajemen Publik I. Aplikasi Kunci Dalam Organisasi a. Dukungan bagi Organisasi informasi dikembangkan untuk mendukung keseluruhan organisasi, baik tataran operasional hingga top pimpinan/eksekutif.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk

LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk 9 LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai korporasi perusahaan. Pertanyaan di bawah berhubungan dengan nilai-nilai dan resiko-resiko yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Portfolio Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi dan bisnis merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Teknologi informasi memiliki peranan penting dalam menjalankan sebuah perusahaan. Teknologi

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap

Daftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap L1 Daftar Pertanyaan Wawancara 1. Apa visi dan misi instansi? 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap bagian? 3. Bagaimana proses bisnis instansi? 4. Sejak tahun

Lebih terperinci

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35/PRT/M/2016 TENTANG CETAK BIRU TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Lebih terperinci

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab II. Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tinjauan pustaka yang digunakan dalam pemodelan Customer Relationship Management. Adapun teori yang akan dijelaskan antara lain adalah Customer

Lebih terperinci

BAB VII PRODUK Apa itu produk? Barang dan Jasa

BAB VII PRODUK Apa itu produk? Barang dan Jasa BAB VII PRODUK Apa itu produk? Produk adalah sesuatu yang diciptakan untuk tujuan transaksi. Produk memuaskan kebutuhan dan keinginan tertentu dari pelanggan dan memberikan pendapatan pada penjual atau

Lebih terperinci

KUESIONER EVALUASI PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN BAGI PERUSAHAAN

KUESIONER EVALUASI PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN BAGI PERUSAHAAN L-1 KUESIONER EVALUASI PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN BAGI PERUSAHAAN 1. Faktor Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat untuk memperoleh gambaran mengenai biaya dan tingkat investasi yang dibutuhkan,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan Menggunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. TEORI DASAR 2.1.1. Peranan COBIT dalam tata kelola TI COBIT adalah seperangkat pedoman umum (best practice) untuk manajemen teknologi informasi yang dibuat oleh sebuah lembaga

Lebih terperinci

Materi Minggu 10. Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan

Materi Minggu 10. Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan M a n a j e m e n S t r a t e g i k 77 Materi Minggu 10 Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan 10.1 Implementasi Strategi Implementasi strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan

Lebih terperinci

Arsitektur Sistem Informasi. Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom.

Arsitektur Sistem Informasi. Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom. Arsitektur Sistem Informasi Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom. Arsitektur Teknologi Informasi Arsitektur teknologi informasi adalah seluruh aspek meliputi piranti keras, piranti lunak, perangkat jaringan dan

Lebih terperinci

MODEL PENILAIAN KAPABILITAS PROSES OPTIMASI RESIKO TI BERDASARKAN COBIT 5

MODEL PENILAIAN KAPABILITAS PROSES OPTIMASI RESIKO TI BERDASARKAN COBIT 5 MODEL PENILAIAN KAPABILITAS PROSES OPTIMASI RESIKO TI BERDASARKAN COBIT 5 Rahmi Eka Putri Program Studi Sistem Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Andalas e-mail : rahmi230784@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

ITSP Product Offering

ITSP Product Offering ITSP Product Offering Solusi TI yang komprehensif untuk kelangsungan bisnis Anda Enterprise Resiliency Services Data Center Design & Construction Data Center Migration Enterprise Infrastructure Managed

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHAPTER 5

DAFTAR ISI CHAPTER 5 DAFTAR ISI DAFTAR ISI 2 CHAPTER 5 ANOTHER INTERNAL CONTROL FRAMEWORK : CobiT 5.1 Pengantar COBIT... 3 5.2 Kerangka COBIT 4 5.3 Menggunakan COBIT untuk Menilai Pengendalian Intern... 6 5.4 Langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB V HASIL PERANCANGAN AUDIT DAN REKOMENDASI

BAB V HASIL PERANCANGAN AUDIT DAN REKOMENDASI BAB V HASIL PERANCANGAN AUDIT DAN REKOMENDASI 5.1 Rancangan Audit Sistem Informasi Rancangan audit sistem informasi dapat dilihat dari skor rata-rata dilakukan perhitungan pada bab sebelumnya dari nilai

Lebih terperinci

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology)

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) Pengertian Cobit COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) adalah sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT

Lebih terperinci

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan Control Objectives for Information and related Technology (COBIT) adalah seperangkat praktik terbaik (kerangka) untuk teknologi informasi

Lebih terperinci

Bab III Kondisi Teknologi Informasi PT. Surveyor Indonesia

Bab III Kondisi Teknologi Informasi PT. Surveyor Indonesia Bab III Kondisi Teknologi Informasi PT. Surveyor Indonesia III.1 Latar Belakang Perusahaan PT Surveyor Indonesia adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang merupakan usaha patungan dengan struktur pemegang

Lebih terperinci

Minggu-4. Product Knowledge and Price Concepts. Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-4. Product Knowledge and Price Concepts. Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Product Knowledge and Price Concepts Minggu-4 Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 02270704014 ailili1955@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Rekayasa Ulang Proses Bisnis Definisi rekayasa ulang menurut Hammer & Champy (1993) adalah pemikiran ulang secara fundamental dan perancangan ulang secara radikal atas

Lebih terperinci

Tata Kelola TIK dan Implementasinya pada Instansi Pemerintah

Tata Kelola TIK dan Implementasinya pada Instansi Pemerintah Tata Kelola TIK dan Implementasinya pada Instansi Pemerintah Disampaikan oleh Gede Karya, S.T., S.E., M.T., CISA, IPM Pada acara Sosialisasi Implementasi Perwal no 1338 tentang Tata Kelola Teknologi Informasi

Lebih terperinci

BAB 9 PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERDAGANGAN MELALUI JARINGAN ELEKTRONIK

BAB 9 PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERDAGANGAN MELALUI JARINGAN ELEKTRONIK BAB 9 PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERDAGANGAN MELALUI JARINGAN ELEKTRONIK PERDAGANGAN MELALUI JARINGAN ELEKTRONIK Pada awalnya perdagangan melalui jaringan elektronik didefinisikan sangat sempit,

Lebih terperinci

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang ABSTRAK Arsitektur enterprise merupakan suatu upaya memandang

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MUTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL

MENINGKATKAN MUTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL MENINGKATKAN MUTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL PENDAHULUAN Salah satu kegiatan manajemen yang penting adalah memahami sistem sepenuhnya untuk mengambil keputusan-keputusan yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap strategi di dalam perusahaan. Petunjuk Bobot : Berilah bobot antara 0-1 dengan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-37PJ/2010 TENTANG : KEBIJAKAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT

Lebih terperinci

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transa

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transa BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.219, 2018 KEMENKUMHAM. Penyelenggaraan Sistem Elektronik. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

Langkah Berikutnya dalam Transformasi Digital

Langkah Berikutnya dalam Transformasi Digital Langkah Berikutnya dalam Transformasi Digital Bagaimana usaha kecil dan menengah menerapkan teknologi untuk meraih sasaran bisnis mereka yang utama Dengan wawasan untuk Asia/Pasifik Januari 2017 Langkah

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN Tugas : Individu Ujian Tengah Triwulan / E52 Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Prof.Dr. Ir. Imam Suroso, Msc(CS) Batas : 17 Januari 2015 FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN

Lebih terperinci

RANGKUMAN SIM BAB 14 Mengelola Rancangan Proyek (Managing Projects)

RANGKUMAN SIM BAB 14 Mengelola Rancangan Proyek (Managing Projects) RANGKUMAN SIM BAB 14 Mengelola Rancangan Proyek (Managing Projects) A. PENTINGNYA MANAJEMEN RANCANGAN PROYEK Ada tingkat kegagalan yang sangat tinggi antara proyek-proyek sistem informasi. Di hampir setiap

Lebih terperinci

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab

Lebih terperinci

Mempertahankan arah, menjadi lebih kuat.

Mempertahankan arah, menjadi lebih kuat. Bank Danamon Laporan Tahunan 2006 18 Laporan Direktur Utama Mempertahankan arah, menjadi lebih kuat. Di tahun 2006 Bank Danamon memperingati ulang tahunnya yang ke-50 dan menjadi lebih kuat pada akhir

Lebih terperinci

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software disusun oleh Satrya Nurrachman 09.11.2820 Kelas : E-Bisnis 2 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. A. Hasil Kuesioner Prioritas TI JUMLAH. Sangat Perlu. Tidak Perlu Perlu

LAMPIRAN. Lampiran 1. A. Hasil Kuesioner Prioritas TI JUMLAH. Sangat Perlu. Tidak Perlu Perlu Lampiran LAMPIRAN A. Hasil Kuesioner Prioritas TI JUMLAH Proses TI PO - Menetapkan Rencana Strategis IT Perencanaan strategis TI diperlukan untuk mengelola dan mengarahkan semua sumber daya TI sesuai dengan

Lebih terperinci

MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI SERVIS STRATEGI & DESIGN 2KA30

MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI SERVIS STRATEGI & DESIGN 2KA30 MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI SERVIS STRATEGI & DESIGN 2KA30 Disusun oleh: Mukhamad Arif Kurniawan (17114619) Richart Wirianto (19114247) Indra Oktamara (15114300) FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN INFORMASI

Lebih terperinci

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. PENDAHULUAN Tata kelola perusahaan yang baik merupakan suatu persyaratan dalam pengembangan global dari kegiatan usaha perusahaan dan peningkatan citra perusahaan. PT Duta

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Peran dari sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) dalam menjalankan kegiatan bisnis suatu organisasi di era informasi saat ini sangat dibutuhkan.

Lebih terperinci

Developing an Enterprise Architecture Management Plan

Developing an Enterprise Architecture Management Plan Developing an Enterprise Architecture Management Plan Learning Objectives LOGO Memahami tujuan dari rencana pengelolaan EA Melihat format contoh untuk rencana pengelolaan EA Memahami jenis konten yang

Lebih terperinci

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK Proses monitoring dan evaluasi merupakan pengendalian yakni bagian tidak terpisahkan dari upaya mewujudkan tujuan yang hendak dicapai. Monitoring atau pemantauan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN (MATURITY LEVEL) TEKNOLOGI INFORMASI PADA PUSTAKA MENGGUNAKAN COBIT 4.1

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN (MATURITY LEVEL) TEKNOLOGI INFORMASI PADA PUSTAKA MENGGUNAKAN COBIT 4.1 ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN (MATURITY LEVEL) TEKNOLOGI INFORMASI PADA PUSTAKA MENGGUNAKAN COBIT 4.1 Angga Pratama Teknik Informatika, Universitas Malikussaleh Jl. Cot Tengku Nie Reuleut Muara Batu, Aceh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan telah semakin luas.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan telah semakin luas. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan telah semakin luas. Penggunaan teknologi yang tidak hanya terbatas pada bidang bisnis dan perdagangan tetapi lebih

Lebih terperinci

KOMPETENSI 6 Organisasi dan Managemen Pelayanan. Elise Garmelia

KOMPETENSI 6 Organisasi dan Managemen Pelayanan. Elise Garmelia KOMPETENSI 6 Organisasi dan Managemen Pelayanan Elise Garmelia Kompetensi 6 Organisasi dan Manajemen a. sistem asuhan pelayanan kesehatan b. privasi, konfidensialitas, hukum dan isu etik c. Mengelola sumber

Lebih terperinci

SMB Cloud InsightsTM

SMB Cloud InsightsTM 2015 SMB Cloud InsightsTM INDONESIA DEFINISI Kategori Layanan Cloud Riset ini difokuskan pada layanan cloud yang paling penting bagi SMB: IaaS, keberadaan web dan aplikasi web, komunikasi terpadu, dan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Lampiran : I 1. Nama Organisasi : Badan Koordinasi Penanaman Modal 2. Tugas : Melaksanakan koordinasi kebijakan dan pelayanan di bidang penanaman berdasarkan peraturan

Lebih terperinci

Membandingkan Google Message Security dengan Solusi Keamanan Sistem Pesan Terkemuka

Membandingkan Google Message Security dengan Solusi Keamanan Sistem Pesan Terkemuka Membandingkan Security dengan Solusi Keamanan Sistem Pesan Buku Putih Osterman Research Dipublikasikan Februari 2008 Osterman Research, Inc. P.O. Box 1058 Black Diamond, Washington 98010-1058 Telepon:

Lebih terperinci

Pengantar Analisis Bisnis

Pengantar Analisis Bisnis Modul ke: Pengantar Analisis Bisnis Fakultas FASILKOM Winarsih, S.Si., MMSI Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Sejarah Analisis Bisnis Perkembangan TI memungkinkan organisasi untuk membangun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan telekomunikasi lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan telekomunikasi lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi (TI) merupakan perpaduan antara teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti perangkat keras, perangkat lunak, database,

Lebih terperinci

Tata Kelola Teknologi Informasi

Tata Kelola Teknologi Informasi MODUL PERKULIAHAN Modul ke: 02Fakultas Agus FASILKOM Tata Kelola Teknologi Informasi PROSES TATA KELOLA TI Hamdi.S.Kom,MMSI Program Studi Teknik Informatika LINGKUP PROSES TATA KELOLA i. Perencanaan Sistem

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN SIDOARJO

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian 36 Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Tahapan Penelitian Tahapan penelitian yang dilakukan mengacu pada kerangka The Open Group Architecture Framework (TOGAF) yang merupakan kerangka kerja arsitektur di

Lebih terperinci

Mengevaluasi luas dan kedalaman struktur organisasi. 1.0 Develop Vision and Strategy (10002)

Mengevaluasi luas dan kedalaman struktur organisasi. 1.0 Develop Vision and Strategy (10002) 1.0 Develop Vision and Strategy (10002) 1.1 Tentukan konsep bisnis dan visi jangka panjang 1.1.1 Menilai lingkungan eksternal ( 10017 ) 1.1.1.1 Menganalisis dan mengevaluasi kompetisi ( 10021 ) 1.1.1.2

Lebih terperinci

2013, No BAB I PENDAHULUAN

2013, No BAB I PENDAHULUAN 2013, No.233 6 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN ARSIP ELEKTRONIK BAB I PENDAHULUAN A. Umum Kemajuan

Lebih terperinci

Proses Riset Pemasaran

Proses Riset Pemasaran Presented by : M Anang Firmansyah Proses Riset Pemasaran Riset pemasaran yang efektif mengikuti enam langkah yang dilihatkan dibawah ini Mendefinisikan masalah dan tujuan riset Mengembangkan rencana riset

Lebih terperinci

LAMPIRAN. A. Hasil kuisioner Proses TI PO2 Menentukan Arsitektur Informasi

LAMPIRAN. A. Hasil kuisioner Proses TI PO2 Menentukan Arsitektur Informasi LAMPIRAN Lampiran A. Hasil kuisioner Proses TI PO Menentukan Arsitektur Informasi Responden Adanya kesadaran bahwa arsitektur informasi penting bagi organisasi Pengetahuan untuk mengembangkan arsitektur

Lebih terperinci

Oracle Human Resources Analitics

Oracle Human Resources Analitics Oracle Human Resources Analitics DI SUSUN OLEH : NAMA : IRSYAD NOOR HUDA NIM : 09.11.3343 KELAS : S1TI-11 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TAHUN 2011/2012 Abstrak

Lebih terperinci

Agenda. Ruang Lingkup Pertimbangan Evaluasi Peraturan-peraturan Kerangka Fungsional Kelompok Aplikasi Sub-dimensi Aplikasi Checklist

Agenda. Ruang Lingkup Pertimbangan Evaluasi Peraturan-peraturan Kerangka Fungsional Kelompok Aplikasi Sub-dimensi Aplikasi Checklist Dimensi Aplikasi 1 Agenda Ruang Lingkup Pertimbangan Evaluasi Peraturan-peraturan Kerangka Fungsional Kelompok Aplikasi Sub-dimensi Aplikasi Checklist 2 Ruang Lingkup Salah satu upaya untuk melihat, mengevaluasi,

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1 PADA SISTEM TRANSAKSI KEUANGAN

AUDIT MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1 PADA SISTEM TRANSAKSI KEUANGAN AUDIT MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1 PADA SISTEM TRANSAKSI KEUANGAN Munirul Ula, Muhammad Sadli Dosen Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh

Lebih terperinci

Modul ke: CHAPTER 12 ENHANCING DECISION MAKING. Fakultas. Dr. Istianingsih. Ekonomi Dan Bisnis. Program Studi Magister Akuntansi.

Modul ke: CHAPTER 12 ENHANCING DECISION MAKING. Fakultas. Dr. Istianingsih. Ekonomi Dan Bisnis. Program Studi Magister Akuntansi. Modul ke: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis CHAPTER 12 ENHANCING DECISION MAKING Dr. Istianingsih Program Studi Magister Akuntansi www.mercubuana.ac.id Jenis Keputusan Ada tiga klasifikasi umumnya keputusan:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Teknologi informasi menjadi bagian yang signifikan bagi perusahaan maupun instansi pemerintahan. Teknologi informasi berperan dalam mendukung tujuan bisnis perusahaan

Lebih terperinci

I.1. Latar Belakang strategi Permasalahan Dari sisi pertanian

I.1. Latar Belakang strategi  Permasalahan Dari sisi pertanian 1 I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sebagai industri yang mengolah hasil pertanian, yang menggunakan dan memberi nilai tambah pada produk pertanian secara berkelanjutan maka agroindustri merupakan tumpuan

Lebih terperinci

Fokus kami adalah memberi tahu Anda bila perlu dan membantu mengambil data yang tepat dalam waktu singkat. Analisis Video Pintar

Fokus kami adalah memberi tahu Anda bila perlu dan membantu mengambil data yang tepat dalam waktu singkat. Analisis Video Pintar Fokus kami adalah memberi tahu Anda bila perlu dan membantu mengambil data yang tepat dalam waktu singkat. Analisis Video Pintar Penambahan penginderaan dan struktur Bila memerlukan pengawasan video, yang

Lebih terperinci