BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Rekayasa Ulang Proses Bisnis Definisi rekayasa ulang menurut Hammer & Champy (1993) adalah pemikiran ulang secara fundamental dan perancangan ulang secara radikal atas proses-proses bisnis untuk mendapatkan perbaikan dramatis dalam hal ukuran-ukuran kinerja yang penting dan kontemporer, seperti biaya, kualitas, pelayanan dan kecepatan. Dengan memperhatikan keempat kata kunci tersebut di atas maka timbul penalaran yang berkembang sebagai berikut : Pemikiran ulang secara fundamental dimaksudkan untuk mempertanyakan hal yang paling dasar tentang bagaimana suatu perusahaan mengoperasikan proses usahanya. Ruang lingkup perubahan yang radikal dimaksudkan tidak hanya merancang ulang dengan menciptakan cara-cara yang sama sekali baru dalam menyelesaikan pekerjaan. Tujuan perbaikan yang Dramatis yaitu suatu bentuk pencapaian kinerja perusahaan seperti suatu lompatan besar atau quantum leap melalui suatu rekayasa ulang. Orientasi perubahan adalah Proses yang menjadi pusat perhatian utama kegiatan rekayasa ulang, merupakan sekumpulan aktivitas yang meliputi satu jenis masukan atau lebih dan menciptakan sebuah keluaran yang bernilai bagi pelanggan. Untuk dapat mengembangkan langkah-langkah perubahan dengan mendasarkan pada keempat kata kunci tersebut di atas, diperlukan suatu cara penalaran yang terstruktur dengan baik Metodologi Rekayasa Ulang Proses Bisnis Rapid Re Methodology Rapid Re methodology dikemukakan oleh Manganelli & Klein (1994). Metode yang terdiri dari 5 tahapan dengan beberapa langkahnya ini, didasarkan pada kecepatan dalam memberikan hasil yang substansial (berkisar 6 bulan hingga 1 tahun) dan mengingat kebutuhan yang cukup mendesak untuk melakukan perubahan pada sistem yang sedang berjalan. Di samping itu, masih relatif barunya paradigma rekayasa ulang proses bisnis di Indonesia yang tentu saja memerlukan panduan yang mudah dipahami merupakan bahan pertimbangan tambahan bagi penulis untuk memilih metodologi ini, terutama dengan tahapan-tahapannya yang disusun secara sistematis yang tujuan akhirnya terdefinisikan dengan jelas.

2 Walaupun diartikan bahwa tidak seluruh perubahan yang diharapkan dapat terealisasi dalam kurun waktu dimaksud, setidaknya keputus-asaan para pelaksana di lapangan untuk mengalami perubahan yang biasanya berlarut-larut dari suatu proyek rekayasa (ulang) proses, dapat dihindarkan jika menggunakan metode tersebut di atas. Pada umumnya, penyebab kegagalan penerapan rekayasa ulang suatu proses antara lain karena kurang jelasnya pemahaman pada makna rekayasa ulang yang dimaksudkan sebagai usaha perbaikan belaka. Maka, perlu ditegaskan bahwa suatu rekayasa ulang bukanlah suatu perbaikan atas kualitas produk semata, juga bukan merupakan aktivasi otomatisasi proses yang menerapkan teknologi informasi, ataupun kegiatan untuk melakukan reorganisasi maupun perampingan yang bertujuan merubah struktur maupun hirarki sumber daya manusianya guna meningkatkan produktivitas; melainkan merupakan suatu terobosan untuk merubah kinerja proses guna memperoleh perbaikan secara multi-dimensional yang tidak hanya terbatas pada aspek kualitas produknya namun juga menyangkut pembiayaan, fleksibilitas dan kecepatan proses, ketepatan pelayanan, kepuasan pelanggannya serta aspek-aspek lainnya. Adapun tahapan-tahapan yang disarankan dalam metode ini, merupakan rangkaian beberapa langkah yang menjadi pengarah dalam melakukan rekayasa ulang seperti dijelaskan pada bagian berikut ini. Tahap 1 : Persiapan Tahap ini bertujuan untuk mobilisasi, mengorganisasi serta memberdayakan pihak-pihak yang berkepentingan dengan keberhasilan rekayasa ulang. Gugus tugas yang dibutuhkan terdiri dari pengenalan kebutuhan perubahan, mengembangkan konsensus pengambil keputusan atau eksekutif, dan merencanakan perubahan yang bakal dilakukan. Tahap 2 : Identifikasi Dalam tahapan ini dikembangkan suatu model yang berorientasi untuk memahami kebutuhan pelanggan. Gugus tugas yang dianjurkan meliputi : penggambaran model pelanggan, mendefinisikan dan mengukur kinerja, mendefinisikan entitas, menentukan model proses-proses yang ada, mengidentifikasi aktivitas-aktivitas, memperluas model proses, memetakan organisasi, memetakan sumber daya dan menyusun skala prioritas proses. Tahap 3 : Visi Tujuan dari tahapan ini yaitu mengembangkan kemampuan dalam menangkap gambaran tentang suatu proses agar dapat berhasil menembus kinerja dari proses-proses yang akan dipilih guna direkayasa ulang. Maka gugus tugas yang mesti dilakukan meliputi : pemahaman struktur proses, pemahaman aliran proses, identifikasi aktivitas-aktivitas yang mempunyai nilai tambah, menentukan acuan (benchmark) kinerja, menentukan faktor penggerak kinerjanya, menaksir peluang-peluang yang ada, memvisualisasikan kondisi ideal lingkungan eksternal dan internal, mengintegrasikan visualisasi tersebut dan mendefinisikan bagian atau sub-sub visualisasi dimaksud. Tahap 4 : Solusi

3 Pada tahap ini dibedakan menjadi 2 tahapan, yaitu : Tahap Solusi Perancangan Teknis Tujuan utama tahap ini adalah menentukan dimensi teknis dari proses baru yang akan diusulkan. Gugus tugas yang ada meliputi : membuat model hubungan antar entitas, menguji ulang keterkaitan proses, identifikasi instrumen dan informasi, konsolidasi antar-muka (interfaces) dan informasi, pendefinisian ulang alternatif-alternatif, relokasi dan penjadwalan ulang pengendali, pembagian modul-modul, menentukan pengaturan, aplikasi teknologi dan perencanaan untuk implementasi. Tahap Solusi Perancangan Sosial Tujuan tahap ini dimaksudkan untuk menentukan dimensi sosial dari proses baru yang akan ditetapkan. Gugus tugas yang dimiliki meliputi : memberdayakan kontak dengan pelanggan secara personal, identifikasi pengelompokan karakteristik penugasan, mendefiniskan tugas dan kelompok kerja, mendefinisikan tuntutan ketrampilan dan staff, menentukan struktur management, menggambarkan kembali batas-batas organisasi, menemukan perubahan-perubahaan penugasan, merancang jalur karir, mendefinisikan pergeseran organisasi, merancang perubahan program management, merancang insentif dan merencangkan implementasinya. Tahap 5 : Transformasi Tahapan ini bertujuan untuk merealisasikan visi dari proses yang baru dengan gugus tugas meliputi : perancangan sistem bisnis yang lengkap, menerapkan rancangan teknis yang telah dibuat, mengembangkan pengujian dan perencanaan berlanjut, evaluasi para personal, membangun sistem, pelatihan sumber daya manusia, mengarahkan pada proses yang baru, pembenahan dan penyelarasan, serta perbaikan tiada henti. Tahapan-tahapan tersebut di atas hanyalah merupakan salah satu dari beberapa metode untuk mencapai keberhasilan suatu rekayasa ulang suatu proses. Namun dalam prakteknya, ada kalanya perlu melakukan penyesuaian-penyesuaian mengingat kondisi dan potensi serta situasi di lingkungan proses dimaksud yang sangat luas bidang singgungnya dengan aspek produksi dan aspek lainnya. Maka dari itu dalam melaksanakan rekayasa ulang suatu sistem proses, mutlak dibutuhkan kejelian seseorang dalam mengamati, menyelami secara mendalam dan memahami secara utuh fundamental sistem proses yang sedang berjalan untuk mencapai keberhasilan perubahan yang radikal dan dramatis Metodologi Business Process Reenginering Menurut ISACA (Information Systems Audit and Control Association) Menurut ISACA, pada dasarnya ada 2 macam pendekatan rekayasa ulang proses bisnis, yaitu pendekatan top-down yang dikemukakan oleh Hammer & Chammpy, dan pendekatan bottom-up yang diperkenalkan oleh Harrington.

4 Pada pendekatan top-down, tim BPR harus fokus pada penentuan langkahlangkah pembaharuan supaya tujuan strategis perusahaan dapat tercapai tanpa dipengaruhi oleh proses yang sedang berjalan. Sedangkan pada pendekatan bottom-up, pertama-tama tim BPR harus mampu memahami proses bisnis yang saat ini sedang berjalan dan kemudian mengadakan perubahan secara bertahap untuk memenuhi tujuan strategis perusahaan. Pada kenyataannya, tim BPR perlu untuk mengkombinasikan kedua pendekatan tersebut. Jika hanya menggunakan metodologi top-down saja, tetap masih diperlukan pemahaman terhadap fungsionalitas yang sedang berjalan dan kemudian mendefinisikan jalur transisi ke arah yang dikehendaki. Jika hanya pendekatan bottom-up saja yang digunakan, tim BPR bisa jadi menghabiskan terlalu banyak waktu di tahapan pemahaman proses yang berjalan dan dapat kehilangan pemikiran yang inovatif. Dengan gabungan antara kedua pendekatan di atas, tim akan mampu mengadakan pembaharuan secara highlevel tanpa harus berkutat dengan detil-detil dari proses yang berjalan. Metode gabungan ini diturunkan lagi secara detil menjadi beberapa langkah dasar sebagai berikut : Tahap 1. Envision Pada tahap ini, para eksekutif-eksekutif senior dan para profesional yang paham akan proses bisnis perusahaan mulai menganalisa dan menentukan proses bisnis mana yang perlu pembaharuan atau peningkatan berdasarkan hasil review strategi bisnis dengan harapan dapat meningkatkan performasi perusahaan secara keseluruhan. Tahap 2. Inisiatif Tahapan ini merangkum tugas-tugas dari setiap anggota tim rekayasa ulang, menentukan tujuan performansi, perencanaan proyek, dan pemberitahuan pada pemegang saham dan karyawan. Tahap 3. Diagnosa Merupakan tahapan dokumentasi terhadap proses yang telah ada dan semua sub prosesnya, dalam artian atribut proses yang mencakup aktivitas, resource, komunikasi, Information System dan biaya. Dalam mengidentifikasi kebutuhan proses dan nilai-nilai pelanggan, penyebab utama dari permasalahan yang ada dan aktifitas-aktifitas yang tidak memiliki nilai tambah dapat teridentifikasi. Tahap 4. Desain Ulang Mengembangkan desain proses yang baru. Dilakukan dengan membuat beberapa desain proses melalui brainstorm dan teknik-teknik yang kreatif. Desain yang baru ini harus memenuhi tujuan strategis perusahaan dan sesuai dengan arsitektur sumber daya manusia dan sistem informasi. Tahap 5. Konstruksi Ulang Tahapan ini sangat bergantung pada teknik management change yang baik sehingga perpindahan dari proses lama ke proses baru dapat berjalan dengan mulus. Pada tahapan ini, platform IT dan sistem-sistem baru diimplementasikan dan user menjalani proses pelatihan dan transisi.

5 Tahap 6. Evaluasi Pada tahapan terakhir ini dilakukan pengawasan terhadap proses baru dan kemudian dievaluasi apakah proses baru ini sudah memenuhi tujuan perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Logistik Proses pemenuhan pesanan pelanggan dan distribusi merupakan salah satu kegiatan pada proses bisnis logistik. Kegiatan logistik dalam suatu perusahaan memiliki

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian dan Definisi dari BPR Menurut Manganelli dan Klein (1994), rekayasa ulang adalah suatu perencanaan secara cepat dan radikal terhadap proses bisnis yang strategis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Analisa Proses Bisnis Analisa proses bisnis adalah kajian dan evaluasi yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan proses bisnis Perusahaan untuk mengidentifikasikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Business Process Business process merupakan sekumpulan kegiatan yang mengubah sejumlah inputs menjadi sejumlah outputs (baik barang maupun jasa) untuk orang-orang lain

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Proses Proses suatu usaha didefinisikan sebagai kumpulan aktifitas yang membawa satu atau lebih input dan membuat output yang dapat bernilai lebih bagi yang menggunakannya. Input

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Philip Kotler (2000, p8) mendefinisikan pemasaran sebagai proses sosial dan managerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definsi Teknologi Informasi. Teknologi Informasi mencakup komponen teknologi yang dibutuhkan untuk mengolah, menyimpan dan menyampaikan informasi. ( Luhukay,1994 ) 1. Teknologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rekayasa Ulang Proses Bisnis Hammer dan Champy (1995, hal 27-30) mengatakan bahwa Rekayasa Ulang adalah pemikiran ulang secara fundamental dan perancangan ulang secara radikal

Lebih terperinci

Business Process Reengineering ( BPR )

Business Process Reengineering ( BPR ) Business Process Reengineering ( BPR ) BPR atau Reengineering Proses Bisnis secara umum didefinisikan sebagai pemikiran ulang secara fundamental dan mendesain ulang proses bisnis untuk meraih perbaikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rekayasa Ulang Proses Bisnis (BPR) 2.1.1 Pengertian Rekayasa Ulang Proses Bisnis Menurut Michael Hammer dan James Champy, 1994 ( Reengineering the Corporation, a Manifesto for

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Rekayasa Ulang Proses Bisnis Istilah BPR pertama kali dipopulerkan oleh Michael Hammer dan James Champy (1993) dalam bukunya Reengineering the Corporation. Menurut keduanya

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Manajemen Bisnis Logistik Proses pemenuhan order pelanggan dan distribusi merupakan salah satu kegiatan pada proses bisnis logistik. Kegiatan logistik dalam suatu perusahaan memiliki

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengawasan Mutu Pengertian Pengawasan mutu menurut Goldberger (1991, p138) ialah: Sebuah fungsi analisa secara fisik, kimiawi dan metode lainnya guna melakukan pengawasan terhadap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan / Inventory Sebuah persediaan / inventory adalah setiap barang atau bahan yang disimpan untuk keperluan dimasa mendatang (Joseph S. Martinich, 1997, hal 661). Dan sebuah

Lebih terperinci

RANGKUMAN SIM BAB 13 Mengembangkan Sistem Informasi (Building Information Systems)

RANGKUMAN SIM BAB 13 Mengembangkan Sistem Informasi (Building Information Systems) RANGKUMAN SIM BAB 13 Mengembangkan Sistem Informasi (Building Information Systems) A. SISTEM SEBAGAI PERUBAHAN YANG DIRENCANAKAN DALAM PERUSAHAAN PENGEMBANGAN SISTEM DAN PERUBAHAN DALAM PERUSAHAAN 4 Bentuk

Lebih terperinci

Information System Analysis and Design

Information System Analysis and Design Information System Analysis and Design 1 Pengantar Perubahan relatif biaya dari H/W dan S/W Hardware Software 1960 1970 1980 1990 Sumber : Software Engineering a Programming Approach 2 nd Edition, Doug

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk

BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Berpikir Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk menjawab pertanyaan Apakah Strategi TI Bank Indonesia sudah sesuai dan sejalan dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Rekayasa Ulang Proses Bisnis Banyak persepsi salah yang beredar di masyarakat, khususnya kalangan bisnis mengenai pengertian rekayasa ulang proses bisnis. Seringkali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sekarang ini Teknologi Informasi (TI) bukanlah hal baru, khususnya pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sekarang ini Teknologi Informasi (TI) bukanlah hal baru, khususnya pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini Teknologi Informasi (TI) bukanlah hal baru, khususnya pada suatu perusahaan atau organisasi. Hampir setiap perusahaan atau organisasi memiliki TI yang

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ENTERPRISE RESOURCE PLANNING 02- Pemetaan Proses & Siklus ERP PENGELOLAAN PROYEK ERP Lingkungan struktur organisasi dalam implementasi ERP bisa disesuaikan dengan kebutuhan, karena struktur organisasi

Lebih terperinci

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto Pengembangan Strategi SI/TI Mengembangkan sebuah strategi SI/TI berarti berpikir secara strategis dan merencanakan manajemen yang efektif untuk jangka waktu

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Langkah awal dalam tahap perencanaan audit sistem informasi menghasilkan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Langkah awal dalam tahap perencanaan audit sistem informasi menghasilkan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perencanaan Audit Sistem Informasi Langkah awal dalam tahap perencanaan audit sistem informasi menghasilkan beberapa tahap perencanaan audit. Hasil perencanaan audit

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Rencana Strategis Bisnis Rencana strategis bisnis berisi sekumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. Adapun arahan strategi yang diperoleh

Lebih terperinci

THE DIRECTION PHASE. Titien S. Sukamto

THE DIRECTION PHASE. Titien S. Sukamto THE DIRECTION PHASE Titien S. Sukamto THE DIRECTION PHASE Fase ini merupakan waktu untuk mengembangkan arah dari SI organisasi, identifikasi dimana SI berada di masa depan untuk memenuhi kebutuhan bisnis.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Metodologi Penelitian merupakan langkah selanjutnya untuk memecahkan masalah yang ada, dimana penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan beberapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang cepat dan pesat, banyak organisasi terus mencari cara untuk meningkatkan penggunaan dari sebuah sistem informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian dan Definisi dari BPR Menurut Manganelli dan Klein (1994) Proses adalah suatu rangkaian yang saling berhubungan dari suatu kegiatan yang merubah input bisnis menjadi

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan Latar Belakang. Dalam era globalisasi saat ini perkembangan teknologi sangat dibutuhkan bagi

Bab 1. Pendahuluan Latar Belakang. Dalam era globalisasi saat ini perkembangan teknologi sangat dibutuhkan bagi Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini perkembangan teknologi sangat dibutuhkan bagi semua manusia dalam memenuhi kebutuhan mereka sehari hari dimana teknologi tersebut berguna

Lebih terperinci

MODEL PENILAIAN KAPABILITAS PROSES OPTIMASI RESIKO TI BERDASARKAN COBIT 5

MODEL PENILAIAN KAPABILITAS PROSES OPTIMASI RESIKO TI BERDASARKAN COBIT 5 MODEL PENILAIAN KAPABILITAS PROSES OPTIMASI RESIKO TI BERDASARKAN COBIT 5 Rahmi Eka Putri Program Studi Sistem Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Andalas e-mail : rahmi230784@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

Blog : herunugroho.staff.telkomuniversity.ac.id Hp/WA :

Blog : herunugroho.staff.telkomuniversity.ac.id Hp/WA : Oleh :Hanung N. Prasetyo, S.Si, M.T. dkk Email : heru@tass.telkomuniversity.ac.id Blog : herunugroho.staff.telkomuniversity.ac.id Hp/WA : 081394322043 Apa Itu Proses? Trigger events INPUT OUTPUT TRANSFORMATION

Lebih terperinci

Pengantar. Sekilas E-Bisnis. Fungsi E-Bisnis. Komponen-komponen E-Bisnis. Hubungan E-Bisnis dengan E-Commerce

Pengantar. Sekilas E-Bisnis. Fungsi E-Bisnis. Komponen-komponen E-Bisnis. Hubungan E-Bisnis dengan E-Commerce Pengantar Sekilas E-Bisnis E-bisnis menghubungkan semua karyawan, pelanggan, pemasok, dan stakeholders lainnya tanpa pandang wilayah geografis. E-bisnis pakai standar data elektronik umum dan otomatisasi

Lebih terperinci

Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering)

Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering) Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering) Graha Prakarsa, ST. MT. Sekolah Tinggi Teknologi Bandung Memahami arti pengembangan perangkat lunak. Mengetahui aktivitas pengembangan perangkat lunak. Memahami

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM Reff : Modern Systems Analysis and Design Fourth Edition Jeffrey A. Hoffer Joey F. George Joseph S. Valacich

IMPLEMENTASI SISTEM Reff : Modern Systems Analysis and Design Fourth Edition Jeffrey A. Hoffer Joey F. George Joseph S. Valacich Analisis dan Perancangan Sistem IMPLEMENTASI SISTEM Reff : Modern Systems Analysis and Design Fourth Edition Jeffrey A. Hoffer Joey F. George Joseph S. Valacich Outline Tujuan Implementasi Sistem Pemrograman/Coding

Lebih terperinci

Anggota Tim Proyek. Manajer Proyek 22/09/2007

Anggota Tim Proyek. Manajer Proyek 22/09/2007 Tim Proyek Adalah semua personil yang tergabung gdalam organisasi pengelola proyek. Ada personil fungsional dan organisasi induk, ada juga personil yang menjadi inti dari tim. Project office : Staf pendukung

Lebih terperinci

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi. Manajemen Sumber Daya Proyek

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi. Manajemen Sumber Daya Proyek Pengelolaan Proyek Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Proyek Outline Sumber Daya Proyek Tim Proyek dan Organisasi Stakeholder Sumber Daya Proyek Pada sebuah proyek diperlukan adanya sumber daya manusia,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pengukuran Kinerja Terdapat suatu ungkapan dalam manajemen modern, yaitu : Mengukur adalah untuk mengerti (memahami), Memahami adalah untuk memperoleh pengetahuan, Memperoleh

Lebih terperinci

E-CRM (1) Pertemuan 6 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom

E-CRM (1) Pertemuan 6 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom E-CRM (1) Pertemuan 6 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom E-CRM strategis bisnis yang menggunakan teknologi informasi yang memberikan perusahaan suatu pandangan pelanggannya secara luas, yang dapat diandalkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan perencanaan strategis sistem informasi. Perencanaan strategis sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan perencanaan strategis sistem informasi. Perencanaan strategis sistem BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang pesat menjelang abad 21 tidak hanya membutuhkan informasi yang cepat, akurat dan terpercaya, tetapi juga informasi yang dapat mendukung

Lebih terperinci

MODEL RAPID-RE UNTUK BUSINESS PROCESS REENGINEERING (BPR) Ahmad Nurul Fajar, Uro Abdurrohim

MODEL RAPID-RE UNTUK BUSINESS PROCESS REENGINEERING (BPR) Ahmad Nurul Fajar, Uro Abdurrohim MODEL RAPID-RE UNTUK BUSINESS PROCESS REENGINEERING (BPR) Ahmad Nurul Fajar, Uro Abdurrohim Nurul.fajar@lecturer.indonusa.ac.id Abstrak Business Process Reengineering didefinisikan sebagai suatu proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Pelaksanaan BPR di Perusahaan X dilakukan berdasarkan kerangka pikir berikut: Proses Rekayasa Ulang Alternatif saat ini Proses Bisnis Proses baru (metode

Lebih terperinci

COBIT 5 SEBAGAI FRAMEWORK TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto

COBIT 5 SEBAGAI FRAMEWORK TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto COBIT 5 SEBAGAI FRAMEWORK TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto The COBIT 5 Framework COBIT 5 membantu perusahaan menciptakan nilai optimal dari TI dengan menjaga keseimbangan antara menyadari manfaat dan mengoptimalkan

Lebih terperinci

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI Titien S. Sukamto Pengantar Dalam proses mencapai keselarasan dan dampaknya, diperlukan adanya pemahaman akan lingkungan bisnis dan teknologi,

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 6

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 6 ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 6 Implementasi Sistem ERP Dimensi dan faktor yang mempengaruhi implementasi ERP Isu pada manajemen proyek Estimasi waktu, penentuan skala prioritas, fleksibilitas

Lebih terperinci

Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis

Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis Untuk memaksimalkan laba dari investasi infrastruktur e-bisnis, perlu pemahaman tentang bagaimana perusahaan dalam menerapkan e-bisnis. Penelitian menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

Rute Menuju Best Practice. Catatan dari kegagalan implementasi ERP

Rute Menuju Best Practice. Catatan dari kegagalan implementasi ERP Rute Menuju Best Practice Catatan dari kegagalan implementasi ERP Setiap organisasi ingin menjadi yang terdepan. Untuk mencapai hal itu mereka harus meraih apa yang disebut best practice. Berbagai kasus

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Referensi : 1. Management Information Systems : A Managerial End User Perspective, James A. O'Brien 2. Management Information Systems, Raymond McLeod, Jr. Sistem Informasi dan

Lebih terperinci

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM ANALISA & PERANCANGAN SISTEM Pengembangan Sistem Informasi Mulyadi, S.Kom, M.S.I Proses dalam Pengembangan Sistem Proses pengembangan sistem - serangkaian kegiatan, metode, praktik, dan alat-alat terotomatisasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PEMBUATAN METODOLOGI

BAB III ANALISIS DAN PEMBUATAN METODOLOGI III BAB III ANALISIS DAN PEMBUATAN METODOLOGI Pada bab ini dilakukan pembuatan metodologi untuk pembangunan dashboard. Metodologi difokuskan pada tahap identifikasi kebutuhan, perencanaan, dan perancangan

Lebih terperinci

Bab III Analisa dan Kerangka Usulan

Bab III Analisa dan Kerangka Usulan Bab III Analisa dan Kerangka Usulan III.1 Perencanaan Strategis dalam Pengembangan CIF III.1.1 Kendala Pengembangan CIF Pembangunan dan pengembangan CIF tentunya melibatkan banyak sekali aspek dan kepentingan

Lebih terperinci

TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM

TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM Definisi Pengembangan Sistem 1. Aktifitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer untuk menyelesaikan problem organisasi atau memanfaatkan kesempatan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kompetitif dewasa ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kompetitif dewasa ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kompetitif dewasa ini memaksa perusahaan untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategis Perkembangan bisnis yang pesat telah memaksa hampir semua perusahaan untuk tidak hanya memikirkan lingkungan internal perusahaan saja, tetapi juga lingkungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi dan teknologi informasi yang semakin baik untuk membantu proses bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi dan teknologi informasi yang semakin baik untuk membantu proses bisnis BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam dunia bisnis yang semakin berkembang pesat diperlukan sistem informasi dan teknologi informasi yang semakin baik untuk membantu proses bisnis dan strategi

Lebih terperinci

BAB 4 Pendekatan-Pendekatan Pengembangan Sistem

BAB 4 Pendekatan-Pendekatan Pengembangan Sistem 1 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI BAB 4 Pendekatan-Pendekatan Pengembangan Sistem Disamping metode tradisional SDLC, ada beberapa metode yang dikembangkan untuk melengkapi kelemahan-kelemahan

Lebih terperinci

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab II. Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tinjauan pustaka yang digunakan dalam pemodelan Customer Relationship Management. Adapun teori yang akan dijelaskan antara lain adalah Customer

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Perbaikan secara terus menerus didalam setiap proses di perusahaan terus dilakukan

BAB III METODOLOGI. Perbaikan secara terus menerus didalam setiap proses di perusahaan terus dilakukan PROSES ANALISA IDENTIFIKASI MERANCANG USULAN PERBAIKAN BAB III METODOLOGI 3.1 Kerangka Berpikir Perusahaan properti pada masa sekarang ini dituntut untuk dapat lebih cepat dalam mengatisipasi kebutuhan

Lebih terperinci

Lecture s Structure. Siklus Hidup Sistem. Metodologi Siklus Hidup Sistem

Lecture s Structure. Siklus Hidup Sistem. Metodologi Siklus Hidup Sistem Metodologi Siklus Hidup Sistem Yudi Agusta, PhD Sistem Informasi Manajemen, Lecture 07 Lecture s Structure Siklus Hidup Sistem Tahapan Perencanaan, Analisis, Rancangan, Penerapan, Penggunaan Prototyping

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian 36 Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Tahapan Penelitian Tahapan penelitian yang dilakukan mengacu pada kerangka The Open Group Architecture Framework (TOGAF) yang merupakan kerangka kerja arsitektur di

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2008/2009

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2008/2009 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2008/2009 SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PADA PT. TAJUR PALEMBANG Anita Septriana 2004240345 Yanti 2004240042 Abstrak

Lebih terperinci

BAB 4 PELAKSANAAN PENGUJIAN

BAB 4 PELAKSANAAN PENGUJIAN BAB 4 PELAKSANAAN PENGUJIAN Strategi pengujian dilakukan untuk mengintegrasikan metode perancangan kasus pengujian software ke dalam langkah-langkah terencana yang tersusun rapi sehingga menghasilkan konstruksi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Dasar Enterprise Arsitektur 3.1.1. Enterprise Architecture Enterprise Architecture atau dikenal dengan arsitektur enterprise adalah deskripsi yang didalamnya termasuk

Lebih terperinci

MAKALAH DESAIN PERANGKAT LUNAK. NAMA : RANI JUITA NIM : DOSEN : WACHYU HARI HAJI. S.Kom.MM

MAKALAH DESAIN PERANGKAT LUNAK. NAMA : RANI JUITA NIM : DOSEN : WACHYU HARI HAJI. S.Kom.MM MAKALAH DESAIN PERANGKAT LUNAK NAMA : RANI JUITA NIM : 41813120165 DOSEN : WACHYU HARI HAJI. S.Kom.MM JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2015 A. DESAIN PERANGKAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketika suatu organisasi tumbuh semakin besar dan pola tingkatan operasionalnya semakin tidak sederhana dan kompleks, maka secara alamiah tuntutan pihak manajemen akan

Lebih terperinci

BAB 1 LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB 1 LATAR BELAKANG PENELITIAN BAB 1 LATAR BELAKANG PENELITIAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, meningkatnya perusahaan yang bergerak di bidang baik barang maupun jasa dengan skala enterprise, khususnya dengan produk layanan

Lebih terperinci

COBIT 5: ENABLING PROCESSES

COBIT 5: ENABLING PROCESSES COBIT 5: ENABLING PROCESSES COBIT 5: Enabling Processes (cont.) Source: COBIT 5, figure 29. 2012 ISACA All rights reserved. 2 Enabling Process COBIT 5 cont... Stakeholder : tiap proses memiliki stakeholder

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Keunggulan Bersaing Melalui Proses Bisnis Persaingan di dunia usaha yang sangat ketat dewasa ini terjadi karena setiap perusahaan berupaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak perubahan-perubahan mendasar pada setiap kegiatan bisnis suatu perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak perubahan-perubahan mendasar pada setiap kegiatan bisnis suatu perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat belakangan ini, membuat banyak perubahan-perubahan mendasar pada setiap kegiatan bisnis suatu perusahaan. Hal ini

Lebih terperinci

Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan. Arahan Strategi ( Strategic Intention)

Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan. Arahan Strategi ( Strategic Intention) L1 Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan Arahan Strategi ( Strategic Intention) Untuk menjawab pertanyaan dibawah ini menggunakan format skor dengan skala ( 0-5 ) dan lingkari skor yang akan

Lebih terperinci

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab II Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Pengertian Nilai (Value) Nilai dalam bahasa yunani axia yang berarti berharga, namun ada perbedaan konsep antara harga dan nilai dalam bahasa Indonesia. Nilai bermakna sesuatu

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di Jl. Naripan No.111 Bandung 40112 Toko ini masih menggunakan sosial media

Lebih terperinci

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menjelaskan perancangan dan pengelolaan proses dalam organisasi 1. Strategi proses dalam organisasi 2. Keputusan proses dasar 3. Strategi

Lebih terperinci

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise) COBIT Control Objective for Information and related Technology Dikeluarkan dan disusun oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control Association)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Layanan jasa profesional atau biasa disebut Professional Services berkemban g menjadi pasar yang menjanjikan pada era sekarang ini. Bidang usaha ini berkembang karena

Lebih terperinci

PEDOMAN PEDOMAN. PT JASA MARGA (Persero) Tbk. Nomor Pedoman : P2/DIT/2014/AI Tanggal : 1 Desember 2014

PEDOMAN PEDOMAN. PT JASA MARGA (Persero) Tbk. Nomor Pedoman : P2/DIT/2014/AI Tanggal : 1 Desember 2014 PEDOMAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 LEMBAR PENGESAHAN... 3 BAB I TUJUAN DAN RUANG LINGKUP... 4 BAB II DEFINISI... 4 BAB III KETENTUAN UMUM... 5 BAB IV AKUISISI APLIKASI... 5 BAB V PEMELIHARAAN APLIKASI...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persaingan yang semakin kompetitif dalam dunia pendidikan terutama bagi Akademi yang dikelola oleh masyarakat (Swasta), menuntut pihak pengelola untuk mengembangkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHAPTER 5

DAFTAR ISI CHAPTER 5 DAFTAR ISI DAFTAR ISI 2 CHAPTER 5 ANOTHER INTERNAL CONTROL FRAMEWORK : CobiT 5.1 Pengantar COBIT... 3 5.2 Kerangka COBIT 4 5.3 Menggunakan COBIT untuk Menilai Pengendalian Intern... 6 5.4 Langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era perekonomian global, setiap negara memperkuat pilarpilar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era perekonomian global, setiap negara memperkuat pilarpilar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era perekonomian global, setiap negara memperkuat pilarpilar stabilitas nasionalnya dalam menghadapi persaingan antar-negara yang begitu ketat. Permasalahan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. dijalankan oleh PT. Huabei Petroleum Service. Adapun arahan strategi yang diperoleh adalah sebagai berikut:

BAB 4 HASIL PENELITIAN. dijalankan oleh PT. Huabei Petroleum Service. Adapun arahan strategi yang diperoleh adalah sebagai berikut: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Rencana Strategi Bisnis Rencana strategis bisnis berisi sekumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh PT. Huabei Petroleum Service. Adapun arahan strategi yang diperoleh

Lebih terperinci

Business Process and Information Systems. Didi Supriyadi - Pertemuan ke-3 Sistem Informasi Manajemen ST3 Telkom

Business Process and Information Systems. Didi Supriyadi - Pertemuan ke-3 Sistem Informasi Manajemen ST3 Telkom Business Process and Information Systems Didi Supriyadi - Pertemuan ke-3 Sistem Informasi Manajemen ST3 Telkom Pokok Bahasan Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti perkuliahan pokok bahasan ini mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi dan bisnis merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Teknologi informasi memiliki peranan penting dalam menjalankan sebuah perusahaan. Teknologi

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.113, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Tata Laksana. Penataan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENATAAN TATALAKSANA

Lebih terperinci

Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa Perangkat Lunak Rekayasa Perangkat Lunak Pertemuan 10 Strategi Pengujian Perangkat Lunak.: Erna Sri Hartatik :. Memudahkan para perancang untuk menentukan keberhasilan system yg telah dikerjakan Karakteristik strategi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi, khususnya di era globalisasi saat ini tidak dapat dielakkan lagi. Untuk dapat berkembang dan bertahan di dunia bisnis, suatu perusahaan harus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Total Quality Management (TQM) 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) Total Quality Management (TQM) merupakan suatu bukti pendekatan sistematis terhadap perencanaan dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 69 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data, observasi dan wawancara maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Persyaratan telah tertulis dalam kebijakan perusahaan (baik pada

Lebih terperinci

SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #10 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)

SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #10 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #10 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menjelaskan tahapan, komponen, penyimpanan, dan tatakelola arsitektur TOGAF dalam rangka pengembangan dokumen

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Pembahasan Dalam pengukuran risiko yang dilakukan pada PT National Label, kami telah mengumpulkan dan mengolah data berdasarkan kuisioner

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

RANGKUMAN SIM BAB 14 Mengelola Rancangan Proyek (Managing Projects)

RANGKUMAN SIM BAB 14 Mengelola Rancangan Proyek (Managing Projects) RANGKUMAN SIM BAB 14 Mengelola Rancangan Proyek (Managing Projects) A. PENTINGNYA MANAJEMEN RANCANGAN PROYEK Ada tingkat kegagalan yang sangat tinggi antara proyek-proyek sistem informasi. Di hampir setiap

Lebih terperinci

Meningkatkan Penghasilan, Produktifitas dan Memangkas Biaya dengan Teknologi

Meningkatkan Penghasilan, Produktifitas dan Memangkas Biaya dengan Teknologi Meningkatkan Penghasilan, Produktifitas dan Memangkas Biaya dengan Teknologi PT RAKATI SISTEM INDONESIA Equity Tower Lt. 49 Jl. Jend Sudirman Kav. 5253 (SCBD) Jakarta 12190, INDONESIA t: +62 21 8378 9251

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR I. SEJARAH PENGEMBANGAN PROGRAM - PROGRAM BANYAK BERISI INSTRUKSI GOTO - BERISI PROSES YANG MELOMPAT MUNDUR KEBARIS SEBELUMNYA Mulai : GOTO Hitung Hitung : GOTO Hitung IDE-IDE :

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. rekomendasi audit pengembangan teknologi informasi. 4.1 Evaluasi Hasil Pengujian & Laporan Audit

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. rekomendasi audit pengembangan teknologi informasi. 4.1 Evaluasi Hasil Pengujian & Laporan Audit BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini membahas tentang identifikasi kendali dan memperkirakan resiko, mengumpulkan bukti, mengevaluasi temuan, sampai dengan membuat rekomendasi audit pengembangan teknologi

Lebih terperinci

I. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

I. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi informasi (TI) dalam perusahaan saat ini tidak lagi dipandang hanya sebagai penyedia layanan saja, tetapi lebih jauh lagi penerapan teknologi informasi

Lebih terperinci

Perancangan Aplikasi Basis Data. by: Ahmad Syauqi Ahsan

Perancangan Aplikasi Basis Data. by: Ahmad Syauqi Ahsan 02 Perancangan Aplikasi Basis Data by: Ahmad Syauqi Ahsan Latar Belakang 2 Metodologi perancangan basis data dapat menggunakan alat bantu seperti Designer 2000 dari Oracle, ERWin, BPWin, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM ANALISA & PERANCANGAN SISTEM Analisis System Mulyadi, S.Kom, M.S.I Analisa Sistem Analisis sistem - teknik pemecahan masalah yang menguraikan sistem ke dalam beberapa komponen dengan tujuan mempelajari

Lebih terperinci

Pembetulan permasalahan yang timbul mencakup : pembenaran kesalahan yang timbul setelah produk perangkat lunak dipergunakan oleh user

Pembetulan permasalahan yang timbul mencakup : pembenaran kesalahan yang timbul setelah produk perangkat lunak dipergunakan oleh user Topik 6 : Pemeliharaan Perangkat Lunak 2.1 Lingkup Pemeliharaan Aktifitas pemeliharaan antara lain : Penambahan atau perbaikan produk perangkat lunak Adaptasi produk dengan lingkungan operasional yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh banyak kalangan, baik kalangan masyarakat ataupun para pihak-pihak

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh banyak kalangan, baik kalangan masyarakat ataupun para pihak-pihak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, ketepatan akan informasi dan waktu sangatlah dibutuhkan oleh banyak kalangan, baik kalangan masyarakat ataupun para pihak-pihak yang

Lebih terperinci

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan tuntutan persaingan bisnis, banyak perusahaan menyadari bahwa keunggulan teknologi dan produk yang dihasilkan semata tidak lagi dapat diandalkan menjadi

Lebih terperinci

BAGAIMANA STRATEGI BERKEMBANG DI DALAM ORGANISASI? Oleh: Tri Widodo W. Utomo Pengantar Pembahasan mengenai hal ini berkisar sekitar dasar-dasar

BAGAIMANA STRATEGI BERKEMBANG DI DALAM ORGANISASI? Oleh: Tri Widodo W. Utomo Pengantar Pembahasan mengenai hal ini berkisar sekitar dasar-dasar BAGAIMANA STRATEGI BERKEMBANG DI DALAM ORGANISASI? Oleh: Tri Widodo W. Utomo Pengantar Pembahasan mengenai hal ini berkisar sekitar dasar-dasar pembentukan strategi. Atau dengan kata lain, ingin diketahui

Lebih terperinci