LAMPIRAN. Lampiran 1. A. Hasil Kuesioner Prioritas TI JUMLAH. Sangat Perlu. Tidak Perlu Perlu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAMPIRAN. Lampiran 1. A. Hasil Kuesioner Prioritas TI JUMLAH. Sangat Perlu. Tidak Perlu Perlu"

Transkripsi

1 Lampiran LAMPIRAN A. Hasil Kuesioner Prioritas TI JUMLAH Proses TI PO - Menetapkan Rencana Strategis IT Perencanaan strategis TI diperlukan untuk mengelola dan mengarahkan semua sumber daya TI sesuai dengan strategi dan prioritas bisnis. PO - Menentukan Arsitektur Informasi Menciptakan fungsi sistem informasi dan secara teratur memperbarui model informasi bisnis dan menentukan sistem yang sesuai untuk mengoptimalkan penggunaan informasi ini. PO - Menentukan IT Proses, Organisasi dan Hubunganya Sebuah organisasi TI ditentukan dengan mempertimbangkan persyaratan untuk staf, keterampilan, fungsi, akuntabilitas, wewenang, peran dan tanggung jawab, dan pengawasan. PO - Mengelola Inestasi IT Membuat dan mempertahankan framework untuk mengelola program inestasi yang mendukung TI dan mencakup biaya, manfaat, Prioritas anggaran, proses penganggaran formal dan pengelolaan terhadap anggaran. PO - Penyampaian Tujuan Manajemen dan Arah Managemen mengembangkan dan menentukan framework control TI dan menyampaikan kebijakan PO8 - Mengelola Kualitas QMS dikembangkan dan dipelihara termasuk proses dan standar pengembangan dan akuisisi yang terbukti. Ini diaktifkan dengan merencanakan, menerapkan dan memelihara QMS dengan menyediakan persyaratan, prosedur dan kebijakan yang jelas Tidak Perlu Perlu Sangat Perlu 8 8 7

2 JUMLAH Proses TI PO0 - Mengelola Project Membuat framework program dan manajemen proyek untuk pengelolaan semua proyek TI. Kerangka ini menjamin prioritas dan mengkoordinasi semua proyek. AI - Memperoleh dan Merawat Infrastrruktur Teknologi Organisasi memiliki proses untuk akuisisi, implementasi dan peningkatan infrastruktur teknologi. AI - Mengelola Perubahan Semua perubahan, termasuk perawatan darurat dan tambalan, berkaitan dengan infrastruktur dan aplikasi dalam produksi Lingkungan secara formal dikelola secara terkendali. AI7 - Memasang dan Mengakui Solusi dan Perubahan Sistem operasional baru perlu dibuat saat pembangunan selesai. DS - Menentukan dan Mengelola Seris Leel Komunikasi yang efektif antara manajemen TI dan pelanggan bisnis mengenai layanan yang dibutuhkan dimungkinkan dengan ketentuan dokumentasi dan kesepakatan tentang layanan dan tingkat layanan TI. DS - Mengelola Seris Third-party Kebutuhan untuk memastikan bahwa layanan yang diberikan oleh pihak ketiga (pemasok, endor dan mitra kerja) memenuhi persyaratan bisnis memerlukan proses manajemen pihak ketiga yang efektif proses ini dilakukan denganmenentukan secara jelas peran, tanggung jawab dan harapan dalam perjanjian pihak ketiga serta mengkaji dan memantau kesepakatan efektif dan kepatuhan tersebut. DS - Memastikan Sistem Keamanan Kebutuhan untuk menjaga integritas informasi dan melindungi aset TI memerlukan proses manajemen keamanan. Proses ini termasuk membangun dan memelihara peran dan tanggung jawab keamanan TI, kebijakan, standar, dan prosedur. Tidak Perlu Perlu Sangat Perlu

3 JUMLAH Tidak Perlu Perlu Sangat Perlu Proses TI DS - Mengenali dan mengalokasikan Biaya Kebutuhan akan sistem pengalokasian biaya yang adil dan adil untuk bisnis memerlukan pengukuran biaya TI yang akurat dan adil kesepakatan dengan pengguna bisnis mengenai alokasi yang adil. DS - Mengelola Data Pengelolaan data yang efektif memerlukan identifikasi kebutuhan data. Proses pengelolaan data juga mencakup pembentukan prosedur yang efektif untuk mengelola perpustakaan media, backup dan recoery data, dan pembuangan media yang tepat. ME - Mengamati dan Ealuasi Performa TI Manajemen kinerja TI yang efektif memerlukan proses pemantauan. Proses ini mencakup penentuan kinerja yang relean indikator, pelaporan kinerja yang sistematis dan tepat waktu, dan segera bertindak berdasarkan penyimpangan. ME - Menyediakan Tata Kelola TI Menetapkan framework tata kelola yang efektif mencakup penentuan struktur organisasi, proses, kepemimpinan, peran dan tanggung jawab untuk memastikan bahwa inestasi TI perusahaan selaras dan disampaikan sesuai dengan strategi perusahaan dan Tujuan

4 Lampiran A. Hasil Kuesioner Proses TI PO Mengelola Inestasi Teknologi Informasi Responden No Pernyataan 0 0. Bobot apakah ada seleksi inestasi Teknologi Informasi? apakah ada pengaturan biaya anggaran? apakah ada pemantauan terkait inestasi Teknologi Informasi? apakah ada pemantauan terkait biaya pengeluaran? Total No Pernyataan 0 0. Bobot Meskipun belum disampaikan secara konsisten,apakah organisasi sudah dapat menentukan kebutuhan untuk mengelola inestasi TI? apakah alokasi tanggung jawab untuk seleksi inestasi TI dilakukan secara ad hoc? apakah alokasi tanggung jawab untuk anggaran biaya pengembangan TI dilakukan secara ad hoc? apakah implementasi seleksi inestasi dan anggaran biaya TI terisolir, dengan dokumentasi yang 0 informal? apakah justifikasi inestasi TI dilakukan secara ad hoc? apakah keputusan bersifat reaktif dan difokuskan pada anggaran biaya? 0. Total.97

5 No Pernyataan 0 0. Bobot apakah ada pemahaman implisit tentang kebutuhan seleksi inestasi dan anggaran biaya TI? apakah organisasi membutuhkan penyampaian proses seleksi inestasi dan anggaran biaya TI? apakah penyesuaian dilakukan atas inisiatif secara indiidu dalam organisasi? apakah ada teknik tertentu yang digunakan untuk mengembangkan komponen anggaran biaya TI? 0. apakah keputusan bersifat reaktif dan taktis? Total. No Pernyataan 0 0. Bobot apakah sudah menentukan kebijakan dan proses inestasi dan pengaturan anggaran biaya? apakah sudah mendokumentasikan dan mengkomunikasikan proses inestasi dan pengaturan anggaran biaya? apakah proses inestasi dan pengaturan anggaran biaya sudah mencakup bisnis utama dan isu-isu teknologi? apakah anggaran TI sudah selaras dengan strategi TI dan rencana bisnis? apakah proses inestasi dan pengaturan anggaran biaya sudah dilakukan secara formal? apakah proses inestasi dan pengaturan anggaran biaya sudah didokumentasikan dan dikomunikasikan? 7 meskipun masih atas dasar inisiatif indiidu,apakah ada pelatihan formal? 0.

6 8 9 Terdapat persetujuan formal seleksi inestasi TI dan anggaran. Staf TI memiliki keahlian dan keterampilan yang diperlukan untuk mengembangkan anggaran TI dan merekomendasikan inestasi TI yang tepat. 0. Total.8 No Pernyataan 0 0. Bobot apakah tanggung jawab dan akuntabilitas untuk pilihan inestasi dan penganggaran ditugaskan pada indiidu tertentu? apakah ada identifikasi dan penyelesaian ariasi anggaran? Analisis penetapan biaya formal dilakukan meliputi biaya operasi langsung dan tidak langsung, sesuai inestasi yang diusulkan, dengan memperhatikan semua biaya dalam seluruh siklus hidup total. apakah sudah menggunakan proses yang proaktif dan standar untuk penganggaran? apakah organisasi sudah memahami dampak dari pergeseran biaya pengembangan dan operasional perangkat keras dan perangkat lunak 0. untuk integrasi sistem dan sumber daya manusia TI dalam rencana inestasi? apakah ada penghitungan keuntungan dan hasil secara 0. finansial dan non-finansial? Total.

7 No Pernyataan 0 0. Bobot apakah ada komparasi biaya dan identifikasi pendekatan untuk meningkatkan efektiitas inestasi 0. dengan praktik industri lain? apakah organisasi menggunakan analisis perkembangan teknologi dalam proses menyeleksi inestasi 0. dan penganggaran? apakah organisasi terus meningkatkan proses manajemen inestasi berdasarkan pembelajaran 0. dari analisa kinerja inestasi yang sebenarnya? apakah organisasi mengambil keputusan inestasi dengan menggabungkan harga/tren 0. peningkatan kinerja? apakah ada inestigasi pendanaan alternatif secara resmi dengan metode ealuasi yang formal? apakah ada ealuasi struktur modal organisasi dengan metode ealuasi formal? 0. apakah dalam organisasi terdapat identifikasi arian yang proaktif? 0. apakah dalam organisasi keputusan inestasi meliputi analisis biaya jangka panjang dan keuntungan dari 0. total life cycle? Total. B. Hasil Kuesioner Proses TI PO Mengelola Inestasi Teknologi Informasi

8 No Pernyataan 0 0. Bobot apakah ada lingkungan pengendalian informasi? apakah ada kesadaran dari manajemen akan kebutuhan menetapkan aturan? apaka ada kesadaran dari manajemen akan perencanaan,prosedur dan proses pengembangan?.98 No Pernyataan 0 0. Bobot apakah manajemen reaktif menangani kebutuhan pengendalian informasi? 0. apakah kebijakan,prosedur dan standar manajemen dikembangankan secara ad hoc dan berdasarkan masalah yang ada? apakah kebijakan,prosedur dan standar manajemen dikomunikasikan secara ad hoc dan berdasarkan isu yang ada? apakah proses pengembangan,komunikasi dan disiplin sudah dilakukan namun secara informal? apakah proses pengembangan,komunikasi dan disiplin sudah dilakukan namun tidak konsisten?.97

9 No Pernyataan 0 0. Bobot apakah manajemen memiliki pemahaman implisit tentang persyaratan lingkungan pengendalian informasi yang efektif,meski secara informal? apakah ada kebijakan kontrol? 0. apakah ada prosedur dan standar? 0. apakah pengembangan menjadi tanggung jawab manajer dan orangorang di area bisnis? Kualitas telah dipahami sebagai falsafah yang harus diikuti, tetapi pada praktiknya diserahkan kepada kebijaksanaan manajer indiidu apakah ada training secara indiidu sesuai kebutuhan? No Pernyataan 0 0. Bobot apakah manajemen telah mengembangkan,kontrol informasi yang lengkap dan lingkungan manajemen kualitas 0. yang mencakup kerangka kebijakan, prosedur dan standar? apakah manajemen telah mendokumentasikan dan mengkomunikasikan kontrol informasi yang lengkap dan 0. lingkungan manajemen kualitas yang mencakup kerangka kebijakan, prosedur dan standar? apakah proses pengembangan kebijakan telah terstruktur? 0. apakah hal tersebut dipelihara dan diketahui staf, dan kebijakan, prosedur dan standar yang ada 0. cukup baik untuk menjawab isuisu kunci? Manajemen telah membahas pentingnya kesadaran keamanan TI dan telah memulai programprogramnya.

10 7 8 9 apakah terdapat pelatihan formal namun tidak secara ketat diterapkan? 0. Meskipun ada kerangka pengembangan yang menyeluruh untuk kebijakan dan standar pengendalian, pemantauannya tidak dilakukan secara konsisten. apakah ada kerangka pengembangan secara 0. keseluruhan? apakah ada teknik untuk meningkatkan kesadaran keamanan yang telah dibakukan 0. dan diformalkan?. No Pernyataan 0 0. Bobot Manajemen menerima tanggung jawab untuk mengkomunikasikan kebijakan pengendalian internal Manajemen mendelegasikan tanggung jawab serta alokasikan sumber daya yang cukup untuk menjaga lingkungan sistem sejalan dengan perubahan yang signifikan Telah terbentuk lingkungan pengendalian informasi yang proaktif dan positif, termasuk komitmen terhadap kualitas dan kesadaran keamanan TI Suatu set lengkap kebijakan,prosedur dan standar merupakan gabungan dari praktek-praktek internal yang baik telah dikembangkan, dipelihara dan dikomunikasikan Telah dibentuk kerangka kerja untuk pemeriksaan peluncuran dan keberlanjutan kepatuhan

11 No Pernyataan 0 0. Bobot Lingkungan pengendali informasi sejalan dengan kerangka kerja stratejik manajemen dan isi yang mana 0. sering ditinjau ulang, diperbarui dan terus ditingkatkan apakah ada tenaga ahli untuk memastikan praktek-praktek industri terbaik benar-benar 0. digunakan? Monitoring, self-assessment dan pemeriksaan kepatuhan telah 0. melekat dalam organisasi apakah organisasi telah menggunakan teknologi untuk mengelola mengelola kebijakan dan pengetahuan yang berbasis kesadaran untuk 0. mengoptimalkan komunikasi,menggunakan sistem otomatisasi dan alat-alat pelatihan berbasis komputer?.

12 . Hasil Kuesioner Proses TI DS Mengelola Inestasi Teknologi Informasi Responden No Pernyataan 0 0. Bobot Apakah organisasi menyadari perlunya proses untuk menentukan tingkat layanan? Apakah ada yang ditunjuk untuk bertugas memantau tingkat layanan organisasi?. No Pernyataan 0 0. Bobot terdapat kesadaran akan kebutuhan pengelolaan tingkat layanan, tapi proses tersebut masih informal dan bersifat reaktif. apakah ada tanggung jawab dan akuntabilitas untuk menetapkan dan mengelola layanan? apakah ada pengukuran kinerja secara kualitatif dengan tujuan yang ada? 0. apakah organisasi jarang melakukan pelaporan yang bersifat informal dan tidak konsisten?.

13 No Pernyataan 0 0. Bobot apakah tingkat layanan masih bersifat informal dan tidak diealuasi? apakah laporan tingkat layanan tidak lengkap dan mungkin tidak relean untuk pengguna? Pelaporan tingkat layanan masih tergantung pada ketrampilan dan inisiatif penanggung jawab Telah ditunjuk seorang koordinator penanggung jawab tingkat layanan,tetapi dengan kewenangan yang terbatas Walaupun sudah ada proses untuk pemenuhan standar SLA,tetapi masih bersifat sukarela dan tidak dijalankan 0.. No Pernyataan 0 0. Bobot meski belum ada kewenangan,apakah sudah ada penanggung jawab? apakah pengembangan SLA sudah selaras dengan ealuasi tingkat layanan dan kepuasan pengguna? 0. Layanan dan SLA sudah ditetapkan,didokumentasikan dan disepakati menggunakan proses standar 0. Kekurangan SLA sudah diidentifikasi tetapi prosedur perbaikannya masih informal Ada hubungan yang jelas antara pencapaian SLA yang diharapkan dan dana yang disediakan 0. SLA sudah disepakati,namun tidak sesuai kebutuhan bisnis 0..

14 No Pernyataan 0 0. Bobot SLA secara bertahap diterapkan pada fase pembentukan sistem requirement SLA sudah menjadi bagian dari desain aplikasi dan pembentukan aspek yang mendukung operasional aplikasi Kepuasan pelanggan secara rutin diukur dan dinilai Ukuran kinerja yang mencerminkan kebutuhan pelanggan, bukan tujuan TI Langkah-langkah untuk menilai tingkat pelayanan distandarkan dan mencerminkan norma-norma industri Kriteria untuk menentukan tingkat pelayanan yang didasarkan pada kepentingan bisnis Kriteria tersebut mencakup ketersediaan,keandalan,kinerja,kapasitas pertumbuhan, dukungan pengguna,kesinambungan perencanaan dan pertimbangan keamanan Analisis akar penyebab secara rutin dilakukan ketika SLA tidak terpenuhi Proses pelaporan untuk memantau SLA menjadi semakin otomatis Resiko operasional dan keuangan yang terkait dengan tidak terpenuhinya SLA yang telah disepakati,ditetapkan dan dipahami dengan jelas. Sebuah sistem pengukuran resmi dikembagakan dan dipertahankan No Pernyataan 0 0. Bobot SLA terus menerus diealuasi kembali untuk memastikan tujuan penyelarasan TI dan bisnis 0.

15 7 8 Ealuasi dilakukan sambil mengambil keuntungan dari teknologi,termasuk rasio keuntungan Perbaikan terus menerus dilakukan pada semua manajemen proses SLA Tingkat kepuasan pelanggan secara terus-menerus dipantau dan dikelola SLA yang diharapkan mencerminkan tujuan strategis unit bisnis dan diealuasi terhadap norma-norma industri Manajemen TI memiliki sumber daya dan akuntabilitas yang dibutuhkan untuk memenuhi target SLA Adanya kompensasi berupa pemberian insentif bagi yang memenuhi target Kepala manejemen memantau metrik kinerja sebagai bagian dari proses perbaikan yang berkelanjutan Responden No Pernyataan 0 0. Bobot Apakah organisasi menyadari perlunya proses untuk menentukan tingkat layanan? Apakah ada yang ditunjuk untuk bertugas memantau tingkat layanan organisasi?. No Pernyataan 0 0. Bobot terdapat kesadaran akan kebutuhan pengelolaan tingkat layanan, tapi proses tersebut masih informal dan bersifat reaktif.

16 apakah ada tanggung jawab dan akuntabilitas untuk menetapkan dan mengelola layanan? apakah ada pengukuran kinerja secara kualitatif dengan tujuan yang ada? apakah organisasi jarang melakukan pelaporan yang bersifat informal dan tidak konsisten? 0.. No Pernyataan 0 0. Bobot apakah tingkat layanan masih bersifat informal dan tidak diealuasi? 0. apakah laporan tingkat layanan tidak lengkap dan mungkin tidak relean untuk pengguna? Pelaporan tingkat layanan masih tergantung pada ketrampilan dan inisiatif penanggung jawab Telah ditunjuk seorang koordinator penanggung jawab tingkat layanan,tetapi dengan kewenangan yang terbatas Walaupun sudah ada proses untuk pemenuhan standar SLA,tetapi masih bersifat sukarela dan tidak dijalankan 0..

17 No Pernyataan 0 0. Bobot meski belum ada kewenangan,apakah sudah ada penanggung jawab? apakah pengembangan SLA sudah selaras dengan ealuasi tingkat layanan dan kepuasan pengguna? 0. Layanan dan SLA sudah ditetapkan,didokumentasikan dan disepakati menggunakan proses standar 0. Kekurangan SLA sudah diidentifikasi tetapi prosedur perbaikannya masih informal Ada hubungan yang jelas antara pencapaian SLA yang diharapkan dan dana yang disediakan SLA sudah disepakati,namun tidak sesuai kebutuhan bisnis. No Pernyataan 0 0. Bobot SLA secara bertahap diterapkan pada fase pembentukan sistem requirement 7 SLA sudah menjadi bagian dari desain aplikasi dan pembentukan aspek yang mendukung operasional aplikasi Kepuasan pelanggan secara rutin diukur dan dinilai Ukuran kinerja yang mencerminkan kebutuhan pelanggan, bukan tujuan TI Langkah-langkah untuk menilai tingkat pelayanan distandarkan dan mencerminkan norma-norma industri Kriteria untuk menentukan tingkat pelayanan yang didasarkan pada kepentingan bisnis Kriteria tersebut mencakup ketersediaan,keandalan,kinerja,kapasitas pertumbuhan, dukungan pengguna,kesinambungan perencanaan dan pertimbangan keamanan 0 0

18 8 9 Analisis akar penyebab secara rutin dilakukan ketika SLA tidak terpenuhi Proses pelaporan untuk memantau SLA menjadi semakin otomatis 0 Resiko operasional dan keuangan yang terkait dengan tidak terpenuhinya SLA yang telah disepakati,ditetapkan dan dipahami dengan jelas. Sebuah sistem pengukuran resmi dikembagakan dan dipertahankan 7.98 No Pernyataan 0 0. Bobot SLA terus menerus diealuasi kembali untuk memastikan tujuan penyelarasan TI dan bisnis 7 8 Ealuasi dilakukan sambil mengambil keuntungan dari teknologi,termasuk rasio keuntungan Perbaikan terus menerus dilakukan pada semua manajemen proses SLA Tingkat kepuasan pelanggan secara terus-menerus dipantau dan dikelola SLA yang diharapkan mencerminkan tujuan strategis unit bisnis dan diealuasi terhadap norma-norma industri Manajemen TI memiliki sumber daya dan akuntabilitas yang dibutuhkan untuk memenuhi target SLA Adanya kompensasi berupa pemberian insentif bagi yang memenuhi target Kepala manejemen memantau metrik kinerja sebagai bagian dari proses perbaikan yang berkelanjutan 7. Responden

19 No Pernyataan 0 0. Bobot Apakah organisasi menyadari perlunya proses untuk menentukan tingkat layanan? Apakah ada yang ditunjuk untuk bertugas memantau tingkat layanan organisasi?. No Pernyataan 0 0. Bobot terdapat kesadaran akan kebutuhan pengelolaan tingkat layanan, tapi proses tersebut masih informal dan bersifat reaktif. apakah ada tanggung jawab dan akuntabilitas untuk menetapkan dan mengelola layanan? apakah ada pengukuran kinerja secara kualitatif dengan tujuan yang ada? apakah organisasi jarang melakukan pelaporan yang bersifat informal dan tidak konsisten?.98

20 No Pernyataan 0 0. Bobot apakah tingkat layanan masih bersifat informal dan tidak diealuasi? 0. apakah laporan tingkat layanan tidak lengkap dan mungkin tidak relean untuk pengguna? Pelaporan tingkat layanan masih tergantung pada ketrampilan dan inisiatif penanggung jawab Telah ditunjuk seorang koordinator penanggung jawab tingkat layanan,tetapi dengan kewenangan yang terbatas Walaupun sudah ada proses untuk pemenuhan standar SLA,tetapi masih bersifat sukarela dan tidak dijalankan 0.. No Pernyataan 0 0. Bobot meski belum ada kewenangan,apakah sudah ada penanggung jawab? 0. apakah pengembangan SLA sudah selaras dengan ealuasi tingkat layanan dan kepuasan pengguna? Layanan dan SLA sudah ditetapkan,didokumentasikan dan disepakati menggunakan proses standar Kekurangan SLA sudah diidentifikasi tetapi prosedur perbaikannya masih informal Ada hubungan yang jelas antara pencapaian SLA yang diharapkan dan dana yang disediakan SLA sudah disepakati,namun tidak sesuai kebutuhan bisnis

21 No Pernyataan 0 0. Bobot SLA secara bertahap diterapkan pada fase pembentukan sistem requirement SLA sudah menjadi bagian dari desain aplikasi dan pembentukan aspek yang mendukung operasional aplikasi Kepuasan pelanggan secara rutin diukur dan dinilai Ukuran kinerja yang mencerminkan kebutuhan pelanggan, bukan tujuan TI Langkah-langkah untuk menilai tingkat pelayanan distandarkan dan mencerminkan norma-norma industri Kriteria untuk menentukan tingkat pelayanan yang didasarkan pada kepentingan bisnis Kriteria tersebut mencakup ketersediaan,keandalan,kinerja,kapasitas pertumbuhan, dukungan pengguna,kesinambungan perencanaan dan pertimbangan keamanan Analisis akar penyebab secara rutin dilakukan ketika SLA tidak terpenuhi Proses pelaporan untuk memantau SLA menjadi semakin otomatis Resiko operasional dan keuangan yang terkait dengan tidak terpenuhinya SLA yang telah disepakati,ditetapkan dan dipahami dengan jelas. Sebuah sistem pengukuran resmi dikembagakan dan dipertahankan No Pernyataan 0 0. Bobot SLA terus menerus diealuasi kembali untuk memastikan tujuan penyelarasan TI dan bisnis 0. Ealuasi dilakukan sambil mengambil keuntungan dari teknologi,termasuk rasio keuntungan 0.

22 7 8 Perbaikan terus menerus dilakukan pada semua manajemen proses SLA Tingkat kepuasan pelanggan secara terus-menerus dipantau dan dikelola SLA yang diharapkan mencerminkan tujuan strategis unit bisnis dan diealuasi terhadap norma-norma industri Manajemen TI memiliki sumber daya dan akuntabilitas yang dibutuhkan untuk memenuhi target SLA Adanya kompensasi berupa pemberian insentif bagi yang memenuhi target Kepala manejemen memantau metrik kinerja sebagai bagian dari proses perbaikan yang berkelanjutan Responden No Pernyataan 0 0. Bobot Apakah organisasi menyadari perlunya proses untuk menentukan tingkat layanan? Apakah ada yang ditunjuk untuk bertugas memantau tingkat layanan organisasi?. No Pernyataan 0 0. Bobot terdapat kesadaran akan kebutuhan pengelolaan tingkat layanan, tapi proses tersebut masih informal dan bersifat reaktif. apakah ada tanggung jawab dan akuntabilitas untuk menetapkan dan mengelola layanan?

23 apakah ada pengukuran kinerja secara kualitatif dengan tujuan yang ada? apakah organisasi jarang melakukan pelaporan yang bersifat informal dan tidak konsisten? 0.. No Pernyataan 0 0. Bobot apakah tingkat layanan masih bersifat informal dan tidak diealuasi? 0. apakah laporan tingkat layanan tidak lengkap dan mungkin tidak relean untuk pengguna? 0. Pelaporan tingkat layanan masih tergantung pada ketrampilan dan inisiatif penanggung jawab Telah ditunjuk seorang koordinator penanggung jawab tingkat layanan,tetapi dengan kewenangan yang terbatas Walaupun sudah ada proses untuk pemenuhan standar SLA,tetapi masih bersifat sukarela dan tidak dijalankan No Pernyataan 0 0. Bobot meski belum ada kewenangan,apakah sudah ada penanggung jawab? apakah pengembangan SLA sudah selaras dengan ealuasi tingkat layanan dan kepuasan pengguna? Layanan dan SLA sudah ditetapkan,didokumentasikan dan disepakati menggunakan proses standar Kekurangan SLA sudah diidentifikasi tetapi prosedur perbaikannya masih informal 0

24 Ada hubungan yang jelas antara pencapaian SLA yang diharapkan dan dana yang disediakan SLA sudah disepakati,namun tidak sesuai kebutuhan bisnis 0.. No Pernyataan 0 0. Bobot SLA secara bertahap diterapkan pada fase pembentukan sistem requirement SLA sudah menjadi bagian dari desain aplikasi dan pembentukan aspek yang mendukung operasional aplikasi Kepuasan pelanggan secara rutin diukur dan dinilai Ukuran kinerja yang mencerminkan kebutuhan pelanggan, bukan tujuan TI Langkah-langkah untuk menilai tingkat pelayanan distandarkan dan mencerminkan norma-norma industri Kriteria untuk menentukan tingkat pelayanan yang didasarkan pada kepentingan bisnis Kriteria tersebut mencakup ketersediaan,keandalan,kinerja,kapasitas pertumbuhan, dukungan pengguna,kesinambungan perencanaan dan pertimbangan keamanan Analisis akar penyebab secara rutin dilakukan ketika SLA tidak terpenuhi Proses pelaporan untuk memantau SLA menjadi semakin otomatis Resiko operasional dan keuangan yang terkait dengan tidak terpenuhinya SLA yang telah disepakati,ditetapkan dan dipahami dengan jelas. Sebuah sistem pengukuran resmi dikembagakan dan dipertahankan 0 8.

25 No Pernyataan 0 0. Bobot SLA terus menerus diealuasi kembali untuk memastikan tujuan penyelarasan TI dan bisnis 7 8 Ealuasi dilakukan sambil mengambil keuntungan dari teknologi,termasuk rasio keuntungan Perbaikan terus menerus dilakukan pada semua manajemen proses SLA Tingkat kepuasan pelanggan secara terus-menerus dipantau dan dikelola SLA yang diharapkan mencerminkan tujuan strategis unit bisnis dan diealuasi terhadap norma-norma industri Manajemen TI memiliki sumber daya dan akuntabilitas yang dibutuhkan untuk memenuhi target SLA Adanya kompensasi berupa pemberian insentif bagi yang memenuhi target Kepala manejemen memantau metrik kinerja sebagai bagian dari proses perbaikan yang berkelanjutan 0..

26 Lampiran Perhitunga Maturity Leel Proses TI DS Responden Maturity leel (ML) Sum of Statements Compliance Value (A) Sum of Statements Compliance Value (A) Not Normalized Compliance alue (C=A/B) Normalized Compliance alues (D=C / C) Contribution (MLxD) Total C. Maturity leel.7 Responden Maturity leel (ML) Sum of Statements Compliance Value (A) Sum of Statements Compliance Value (A) Not Normalized Compliance alue (C=A/B) Normalized Compliance alues (D=C / C) Contribution (MLxD) Total C. Maturity leel.

27 Responden Maturity leel (ML) Sum of Statements Compliance Value (A) Sum of Statements Compliance Value (A) Not Normalized Compliance alue (C=A/B) Normalized Compliance alues (D=C / C) Contribution (MLxD) Total C.7 Maturity leel.

28 Lampiran Kuisioner Maturity Leel Yth saudara/i responden, a. Berikut merupakan kuisioner untuk mengukur maturity leel terhadap proses TI pada Biro Sistem Informasi. b. Kuisioner ini telah di desain menggunakan pilihan skala -. Responden dapat memilih salah satu jawaban dari skala - tersebut dengan tanda centang ( ). c. Saya sangat berterimakasih sekali atas perhatian saudara/i yang bersedia meluangkan waktu untuk mengisi kuisioner ini. Keterangan: Skala, menjelaskan kondisi organisasi yang tidak mengikuti acuan/prosedur dalam pelaksanaanya. Sebagai contoh : dari total 0 prosedur, organisasi tidak menerapkan pun prosedur. Skala, menjelaskan kondisi organisasi yang sedikit mengikuti acuan/prosedur dalam pelaksanaanya. Sebagai contoh : dari total 0 prosedur, organisasi hanya menerapkan kurang dari prosedur. Skala, menjelaskan kondisi organisasi yang banyak mengikuti acuan/prosedur dalam pelaksanaanya. Sebagai contoh : dari 0 prosedur, organisasi menerapkan lebih dari prosedur. Skala, menjelaskan kondisi Organisasi yang mengikuti semua acuan/prosedur dalam pelaksanaanya. Proses TI : PO Mengelola Inestasi Teknologi Informasi Pernyataan PO Maturity Leel 0 apakah ada seleksi inestasi Teknologi Informasi? apakah ada pengaturan biaya anggaran? apakah ada pemantauan terkait inestasi Teknologi Informasi? apakah ada pemantauan terkait biaya pengeluaran?

29 Pernyataan PO Maturity Leel Meskipun belum disampaikan secara konsisten,apakah organisasi sudah dapat menentukan kebutuhan untuk mengelola inestasi TI? apakah alokasi tanggung jawab untuk seleksi inestasi TI dilakukan secara ad hoc? apakah alokasi tanggung jawab untuk anggaran biaya pengembangan TI dilakukan secara ad hoc? apakah implementasi seleksi inestasi dan anggaran biaya TI terisolir, dengan dokumentasi yang informal? apakah justifikasi inestasi TI dilakukan secara ad hoc? apakah keputusan bersifat reaktif dan difokuskan pada anggaran biaya? Pernyataan PO Maturity Leel apakah ada pemahaman implisit tentang kebutuhan seleksi inestasi dan anggaran biaya TI? apakah organisasi membutuhkan penyampaian proses seleksi inestasi dan anggaran biaya TI? apakah penyesuaian dilakukan atas inisiatif secara indiidu dalam organisasi? apakah ada teknik tertentu yang digunakan untuk mengembangkan komponen anggaran biaya TI? apakah keputusan bersifat reaktif dan taktis? Pernyataan PO Maturity Leel apakah sudah menentukan kebijakan dan proses inestasi dan pengaturan anggaran biaya? apakah sudah mendokumentasikan dan mengkomunikasikan proses inestasi dan pengaturan anggaran biaya?

30 7 apakah proses inestasi dan pengaturan anggaran biaya sudah mencakup bisnis utama dan isu-isu teknologi? apakah anggaran TI sudah selaras dengan strategi TI dan rencana bisnis? apakah proses inestasi dan pengaturan anggaran biaya sudah dilakukan secara formal? apakah proses inestasi dan pengaturan anggaran biaya sudah didokumentasikan dan dikomunikasikan? meskipun masih atas dasar inisiatif indiidu,apakah ada pelatihan formal? 8 9 Terdapat persetujuan formal seleksi inestasi TI dan anggaran. Staf TI memiliki keahlian dan keterampilan yang diperlukan untuk mengembangkan anggaran TI dan merekomendasikan inestasi TI yang tepat. Pernyataan PO Maturity Leel apakah tanggung jawab dan akuntabilitas untuk pilihan inestasi dan penganggaran ditugaskan pada indiidu tertentu? apakah ada identifikasi dan penyelesaian ariasi anggaran? Analisis penetapan biaya formal dilakukan meliputi biaya operasi langsung dan tidak langsung, sesuai inestasi yang diusulkan, dengan memperhatikan semua biaya dalam seluruh siklus hidup total. apakah sudah menggunakan proses yang proaktif dan standar untuk penganggaran?

31 apakah organisasi sudah memahami dampak dari pergeseran biaya pengembangan dan operasional perangkat keras dan perangkat lunak untuk integrasi sistem dan sumber daya manusia TI dalam rencana inestasi? apakah ada penghitungan keuntungan dan hasil secara finansial dan nonfinansial? Pernyataan PO Maturity Leel 7 8 apakah ada komparasi biaya dan identifikasi pendekatan untuk meningkatkan efektiitas inestasi dengan praktik industri lain? apakah organisasi menggunakan analisis perkembangan teknologi dalam proses menyeleksi inestasi dan penganggaran? apakah organisasi terus meningkatkan proses manajemen inestasi berdasarkan pembelajaran dari analisa kinerja inestasi yang sebenarnya? apakah organisasi mengambil keputusan inestasi dengan menggabungkan harga/tren peningkatan kinerja? apakah ada inestigasi pendanaan alternatif secara resmi dengan metode ealuasi yang formal? apakah ada ealuasi struktur modal organisasi dengan metode ealuasi formal? apakah dalam organisasi terdapat identifikasi arian yang proaktif? apakah dalam organisasi keputusan inestasi meliputi analisis biaya jangka panjang dan keuntungan dari total life cycle?

32 Kuisioner Maturity Leel Yth saudara/i responden, d. Berikut merupakan kuisioner untuk mengukur maturity leel terhadap proses TI pada Biro Sistem Informasi. e. Kuisioner ini telah di desain menggunakan pilihan skala -. Responden dapat memilih salah satu jawaban dari skala - tersebut dengan tanda centang ( ). f. Saya sangat berterimakasih sekali atas perhatian saudara/i yang bersedia meluangkan waktu untuk megnisi kuisioner ini. Keterangan: Skala, menjelaskan kondisi organisasi yang tidak mengikuti acuan/prosedur dalam pelaksanaanya. Sebagai contoh : dari total 0 prosedur, organisasi tidak menerapkan pun prosedur. Skala, menjelaskan kondisi organisasi yang sedikit mengikuti acuan/prosedur dalam pelaksanaanya. Sebagai contoh : dari total 0 prosedur, organisasi hanya menerapkan kurang dari prosedur. Skala, menjelaskan kondisi organisasi yang banyak mengikuti acuan/prosedur dalam pelaksanaanya. Sebagai contoh : dari 0 prosedur, organisasi menerapkan lebih dari prosedur. Skala, menjelaskan kondisi Organisasi yang mengikuti semua acuan/prosedur dalam pelaksanaanya. Proses TI : PO Mengkomunikasikan Tujuan dan Arahan Manajemen Pernyataan PO Maturity Leel 0 apakah ada lingkungan pengendalian informasi? apakah ada kesadaran dari manajemen akan kebutuhan menetapkan aturan? apaka ada kesadaran dari manajemen akan perencanaan,prosedur dan proses pengembangan?

33 Pernyataan PO Maturity Leel apakah manajemen reaktif menangani kebutuhan pengendalian informasi? apakah kebijakan,prosedur dan standar manajemen dikembangankan secara ad hoc dan berdasarkan masalah yang ada? apakah kebijakan,prosedur dan standar manajemen dikomunikasikan secara ad hoc dan berdasarkan isu yang ada? apakah proses pengembangan,komunikasi dan disiplin sudah dilakukan namun secara informal? apakah proses pengembangan,komunikasi dan disiplin sudah dilakukan namun tidak konsisten? Pernyataan PO Maturity Leel apakah manajemen memiliki pemahaman implisit dari kebutuhan lingkungan pengendalian informasi yang efektif,meski secara informal? apakah manajemen memiliki pemahaman implisit tentang persyaratan lingkungan pengendalian informasi yang efektif,meski secara informal? apakah ada kebijakan kontrol? apakah ada prosedur dan standar? 7 apakah pengembangan menjadi tanggung jawab manajer dan orangorang di area bisnis? Kualitas telah dipahami sebagai falsafah yang harus diikuti, tetapi pada praktiknya diserahkan kepada kebijaksanaan manajer indiidu apakah ada training secara indiidu sesuai kebutuhan?

34 Pernyataan PO Maturity Leel apakah manajemen telah mengembangkan, kontrol informasi yang lengkap dan lingkungan manajemen kualitas yang mencakup kerangka kebijakan, prosedur dan standar? apakah manajemen telah mendokumentasikan dan mengkomunikasikan kontrol informasi yang lengkap dan lingkungan manajemen kualitas yang mencakup kerangka kebijakan, prosedur dan standar? apakah proses pengembangan kebijakan telah terstruktur? apakah hal tersebut dipelihara dan diketahui staf, dan kebijakan, prosedur dan standar yang ada cukup baik untuk menjawab isu-isu kunci? Manajemen telah membahas pentingnya kesadaran keamanan TI dan telah memulai programprogramnya. apakah terdapat pelatihan formal namun tidak secara ketat diterapkan? Meskipun ada kerangka pengembangan yang menyeluruh untuk kebijakan dan standar pengendalian, pemantauannya tidak dilakukan secara konsisten. apakah ada kerangka pengembangan secara keseluruhan? apakah ada teknik untuk meningkatkan kesadaran keamanan yang telah dibakukan dan diformalkan?

35 Pernyataan PO Maturity Leel Manajemen menerima tanggung jawab untuk mengkomunikasikan kebijakan pengendalian internal Manajemen mendelegasikan tanggung jawab serta alokasikan sumber daya yang cukup untuk menjaga lingkungan sistem sejalan dengan perubahan yang signifikan Telah terbentuk lingkungan pengendalian informasi yang proaktif dan positif, termasuk komitmen terhadap kualitas dan kesadaran keamanan TI Suatu set lengkap kebijakan,prosedur dan standar merupakan gabungan dari praktekpraktek internal yang baik telah dikembangkan, dipelihara dan dikomunikasikan Telah dibentuk kerangka kerja untuk pemeriksaan peluncuran dan keberlanjutan kepatuhan

36 Pernyataan PO Maturity Leel Lingkungan pengendali informasi sejalan dengan kerangka kerja stratejik manajemen dan isi yang mana sering ditinjau ulang, diperbarui dan terus ditingkatkan apakah ada tenaga ahli untuk memastikan praktek-praktek industri terbaik benar-benar digunakan? Monitoring, self-assessment dan pemeriksaan kepatuhan telah melekat dalam organisasi apakah organisasi telah menggunakan teknologi untuk mengelola mengelola kebijakan dan pengetahuan yang berbasis kesadaran untuk mengoptimalkan komunikasi,menggunakan sistem otomatisasi dan alat-alat pelatihan berbasis komputer?

37 Kuisioner Maturity Leel Yth saudara/i responden, g. Berikut merupakan kuisioner untuk mengukur maturity leel terhadap proses TI pada Biro Sistem Informasi. h. Kuisioner ini telah di desain menggunakan pilihan skala -. Responden dapat memilih salah satu jawaban dari skala - tersebut dengan tanda centang ( ). i. Saya sangat berterimakasih sekali atas perhatian saudara/i yang bersedia meluangkan waktu untuk megnisi kuisioner ini. Keterangan: Skala, menjelaskan kondisi organisasi yang tidak mengikuti acuan/prosedur dalam pelaksanaanya. Sebagai contoh : dari total 0 prosedur, organisasi tidak menerapkan pun prosedur. Skala, menjelaskan kondisi organisasi yang sedikit mengikuti acuan/prosedur dalam pelaksanaanya. Sebagai contoh : dari total 0 prosedur, organisasi hanya menerapkan kurang dari prosedur. Skala, menjelaskan kondisi organisasi yang banyak mengikuti acuan/prosedur dalam pelaksanaanya. Sebagai contoh : dari 0 prosedur, organisasi menerapkan lebih dari prosedur. Skala, menjelaskan kondisi Organisasi yang mengikuti semua acuan/prosedur dalam pelaksanaanya. Proses TI : DS Mendefinisikan dan Mengelola Tingkat Layanan Pernyataan DS Maturity Leel 0 Apakah organisasi menyadari perlunya proses untuk menentukan tingkat layanan? Apakah ada yang ditunjuk untuk bertugas memantau tingkat layanan organisasi?

38 Pernyataan DS Maturity Leel terdapat kesadaran akan kebutuhan pengelolaan tingkat layanan, tapi proses tersebut masih informal dan bersifat reaktif. apakah ada tanggung jawab dan akuntabilitas untuk menetapkan dan mengelola layanan? apakah ada pengukuran kinerja secara kualitatif dengan tujuan yang ada? apakah organisasi jarang melakukan pelaporan yang bersifat informal dan tidak konsisten? Pernyataan DS Maturity Leel apakah tingkat layanan masih bersifat informal dan tidak diealuasi? apakah laporan tingkat layanan tidak lengkap dan mungkin tidak relean untuk pengguna? Pelaporan tingkat layanan masih tergantung pada ketrampilan dan inisiatif penanggung jawab Telah ditunjuk seorang koordinator penanggung jawab tingkat layanan,tetapi dengan kewenangan yang terbatas Walaupun sudah ada proses untuk pemenuhan standar SLA,tetapi masih bersifat sukarela dan tidak dijalankan

39 Pernyataan DS Maturity Leel meski belum ada kewenangan,apakah sudah ada penanggung jawab? apakah pengembangan SLA sudah selaras dengan ealuasi tingkat layanan dan kepuasan pengguna? Layanan dan SLA sudah ditetapkan,didokumentasikan dan disepakati menggunakan proses standar Kekurangan SLA sudah diidentifikasi tetapi prosedur perbaikannya masih informal Ada hubungan yang jelas antara pencapaian SLA yang diharapkan dan dana yang disediakan SLA sudah disepakati,namun tidak sesuai kebutuhan bisnis Pernyataan DS Maturity Leel SLA secara bertahap diterapkan pada fase pembentukan sistem requirement SLA sudah menjadi bagian dari desain aplikasi dan pembentukan aspek yang mendukung operasional aplikasi Kepuasan pelanggan secara rutin diukur dan dinilai Ukuran kinerja yang mencerminkan kebutuhan pelanggan, bukan tujuan TI Langkah-langkah untuk menilai tingkat pelayanan distandarkan dan mencerminkan norma-norma industri Kriteria untuk menentukan tingkat pelayanan yang didasarkan pada kepentingan bisnis

40 7 8 9 Kriteria tersebut mencakup ketersediaan,keandalan,kinerja,kapasitas pertumbuhan, dukungan pengguna,kesinambungan perencanaan dan pertimbangan keamanan Analisis akar penyebab secara rutin dilakukan ketika SLA tidak terpenuhi Proses pelaporan untuk memantau SLA menjadi semakin otomatis 0 Resiko operasional dan keuangan yang terkait dengan tidak terpenuhinya SLA yang telah disepakati,ditetapkan dan dipahami dengan jelas. Sebuah sistem pengukuran resmi dikembagakan dan dipertahankan Pernyataan DS Maturity Leel SLA terus menerus diealuasi kembali untuk memastikan tujuan penyelarasan TI dan bisnis Ealuasi dilakukan sambil mengambil keuntungan dari teknologi,termasuk rasio keuntungan Perbaikan terus menerus dilakukan pada semua manajemen proses SLA Tingkat kepuasan pelanggan secara terus-menerus dipantau dan dikelola SLA yang diharapkan mencerminkan tujuan strategis unit bisnis dan diealuasi terhadap norma-norma industri

41 7 8 Manajemen TI memiliki sumber daya dan akuntabilitas yang dibutuhkan untuk memenuhi target SLA Adanya kompensasi berupa pemberian insentif bagi yang memenuhi target Kepala manejemen memantau metrik kinerja sebagai bagian dari proses perbaikan yang berkelanjutan

LAMPIRAN. A. Hasil kuisioner Proses TI PO2 Menentukan Arsitektur Informasi

LAMPIRAN. A. Hasil kuisioner Proses TI PO2 Menentukan Arsitektur Informasi LAMPIRAN Lampiran A. Hasil kuisioner Proses TI PO Menentukan Arsitektur Informasi Responden Adanya kesadaran bahwa arsitektur informasi penting bagi organisasi Pengetahuan untuk mengembangkan arsitektur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengumpulan Dokumen BSI UMY Penelitian memerlukan dokumen visi dan misi BSI UMY.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengumpulan Dokumen BSI UMY Penelitian memerlukan dokumen visi dan misi BSI UMY. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Dokumen BSI UMY Penelitian memerlukan dokumen visi dan misi BSI UMY. Visi yang dimiliki oleh BSI UMY adalah menjadi Biro yang mampu meningkatkan posisi UMY sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengumpulan Dokumen BSI UMY Penelitian memerlukan dokumen visi dan misi BSI UMY. Visi yang dimiliki oleh BSI UMY adalah menjadi Biro yang mampu meningkatkan posisi UMY

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHAPTER 5

DAFTAR ISI CHAPTER 5 DAFTAR ISI DAFTAR ISI 2 CHAPTER 5 ANOTHER INTERNAL CONTROL FRAMEWORK : CobiT 5.1 Pengantar COBIT... 3 5.2 Kerangka COBIT 4 5.3 Menggunakan COBIT untuk Menilai Pengendalian Intern... 6 5.4 Langkah-langkah

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER. PO 1 : Define a strategic IT Plan Pendefinisian Perencanaan Strategi TI

LAMPIRAN 1 KUESIONER. PO 1 : Define a strategic IT Plan Pendefinisian Perencanaan Strategi TI L1 LAMPIRAN 1 KUESIONER Pilihan Jawaban : 1 : Tidak Setuju 2 : Kurang Setuju 3 : Setuju 4 : Sangat Setuju PO 1 : Define a strategic IT Plan Pendefinisian Perencanaan Strategi TI Maturity Level 0 : Non-existent

Lebih terperinci

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi IV.1 Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi dengan Val IT Perencanaan investasi TI yang dilakukan oleh Politeknik Caltex Riau yang dilakukan

Lebih terperinci

Mengevaluasi Tingkat Kematangan Domain Delivery Support (DS11) Perpustakaan Menggunakan Kerangka COBIT 4.1

Mengevaluasi Tingkat Kematangan Domain Delivery Support (DS11) Perpustakaan Menggunakan Kerangka COBIT 4.1 Mengevaluasi Tingkat Kematangan Domain Delivery Support (DS11) Perpustakaan Menggunakan Kerangka COBIT 4.1 Dewi Lusiana 1) 1,2) Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jember

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. TEORI DASAR 2.1.1. Peranan COBIT dalam tata kelola TI COBIT adalah seperangkat pedoman umum (best practice) untuk manajemen teknologi informasi yang dibuat oleh sebuah lembaga

Lebih terperinci

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab 4 Hasil dan Pembahasan Setelah membuat metode penelitian pada bab sebelumnya, maka pada bab ini akan ditampilkan hasil dari analisis yang dilakukan pada RSUD kota Salatiga. 4.1 Analisis Maturity Level

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Mapping Proses Teknologi Informasi Proses ini merupakan proses untuk menentukan proses teknologi informasi yang digunakan berdasarkan framework COBIT 4.1. Untuk menentukan

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA. kematangan penerapan sistem informasi pada PT. Bangunan Jaya.

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA. kematangan penerapan sistem informasi pada PT. Bangunan Jaya. BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA 4.1 Prosedur Evaluasi Evaluasi terhadap sistem informasi penjualan pada PT. Bangunan Jaya adalah merupakan suatu proses evaluasi

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A ) Media Indormatika Vol. 8 No. 3 (2009) PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A ) Hartanto Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Langkah awal dalam tahap perencanaan audit sistem informasi menghasilkan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Langkah awal dalam tahap perencanaan audit sistem informasi menghasilkan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perencanaan Audit Sistem Informasi Langkah awal dalam tahap perencanaan audit sistem informasi menghasilkan beberapa tahap perencanaan audit. Hasil perencanaan audit

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA KAPAL PADA PT. PELABUHAN INDONESIA II

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA KAPAL PADA PT. PELABUHAN INDONESIA II BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA KAPAL PADA PT. PELABUHAN INDONESIA II Teknologi informasi pada saat ini telah digunakan hampir pada seluruh aspek penting dalam setiap perusahaan

Lebih terperinci

Framework Penyusunan Tata Kelola TI

Framework Penyusunan Tata Kelola TI Bab IV Framework Penyusunan Tata Kelola TI Dalam bab ini akan dibahas tahapan-tahapan dalam penyusunan tata kelola TI Pemerintah Kabupaten Bengkalis. Terdapat beberapa tahapan dalam penyusunan tata kelola

Lebih terperinci

BAB V HASIL PERANCANGAN AUDIT DAN REKOMENDASI

BAB V HASIL PERANCANGAN AUDIT DAN REKOMENDASI BAB V HASIL PERANCANGAN AUDIT DAN REKOMENDASI 5.1 Rancangan Audit Sistem Informasi Rancangan audit sistem informasi dapat dilihat dari skor rata-rata dilakukan perhitungan pada bab sebelumnya dari nilai

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1 PADA SISTEM TRANSAKSI KEUANGAN

AUDIT MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1 PADA SISTEM TRANSAKSI KEUANGAN AUDIT MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1 PADA SISTEM TRANSAKSI KEUANGAN Munirul Ula, Muhammad Sadli Dosen Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Evaluasi Hasil Pengujian dan Laporan Audit

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Evaluasi Hasil Pengujian dan Laporan Audit BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini membahas tentang identifikasi kendali dan memperkirakan resiko, mengumpulkan bukti, mengevaluasi temuan, sampai dengan membuat rekomendasi audit teknologi informasi.

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT 4.1 Prosedur Evaluasi Evaluasi terhadap sistem informasi distribusi pada PT Prima Cipta Instrument merupakan suatu proses evaluasi

Lebih terperinci

Dimensi Kelembagaan. Kebijakan Kelembagaan 1. Perencanaan 0.5

Dimensi Kelembagaan. Kebijakan Kelembagaan 1. Perencanaan 0.5 Dimensi Kelembagaan Perencanaan Kebijakan 5 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 Kelembagaan Aplikasi Infrastruktur 1 KONSEP KELEMBAGAAN 2 Pembentukan Organisasi: Elemen-Elemen Utama Elemen-elemen yang perlu

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisa Proses Tata Kelola Sistem Call Center 123

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisa Proses Tata Kelola Sistem Call Center 123 BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Proses Tata Kelola Sistem Call Center 123 Untuk mewujudkan dan mencapai target yang telah ditetapkan pada Bab 3 dengan maksimal, PT. PLN (Persero) Distribusi Jaya

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang Penerapan Teknologi Informasi (TI) dalam suatu perusahaan memerlukan biaya yang besar dan memungkinkan terjadinya resiko kegagalan yang cukup tinggi. Di sisi lain

Lebih terperinci

Kebijakan Manajemen Risiko

Kebijakan Manajemen Risiko Kebijakan Manajemen Risiko PT Indo Tambangraya Megah, Tbk. (ITM), berkomitmen untuk membangun sistem dan proses manajemen risiko perusahaan secara menyeluruh untuk memastikan tujuan strategis dan tanggung

Lebih terperinci

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan Control Objectives for Information and related Technology (COBIT) adalah seperangkat praktik terbaik (kerangka) untuk teknologi informasi

Lebih terperinci

Model Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Framework Cobit Pada Proses Pendidikan Dan Pelatihan Pengguna

Model Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Framework Cobit Pada Proses Pendidikan Dan Pelatihan Pengguna Model Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Framework Cobit Pada Proses Pendidikan Dan Pelatihan Pengguna Rini Astuti Unit Sumber Dya Informasi Institut Teknologi Bandung riniastuti2001@yahoo.com

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.955, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Pedoman. PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. 1. COBIT Steering Committee and the IT Governance Institute, 2000, COBIT (3rd Edition) Audit Guidelines, IT Governance Institute.

DAFTAR PUSTAKA. 1. COBIT Steering Committee and the IT Governance Institute, 2000, COBIT (3rd Edition) Audit Guidelines, IT Governance Institute. 80 DAFTAR PUSTAKA 1. COBIT Steering Committee and the IT Governance Institute, 2000, COBIT (3rd Edition) Audit Guidelines, IT Governance Institute. 2. COBIT Steering Committee and the IT Governance Institute,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah RS.Immanuel merupakan suatu badan usaha swasta di kota Bandung yang memberikan pelayanan jasa kesehatan terhadap masyarakat. Pelayanan yang diberikan oleh pihak

Lebih terperinci

Tugas Mata Kuliah Tata Kelola IT Maturity Attribute of COBIT AI5 Process: Procure IT Resources

Tugas Mata Kuliah Tata Kelola IT Maturity Attribute of COBIT AI5 Process: Procure IT Resources Tugas Mata Kuliah Tata Kelola IT Maturity Attribute of COBIT AI5 Process: Procure IT Resources Oleh : Ariyan Zubaidi 23509025 MAGISTER INFORMATIKA SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Setelah dilakukan penelitian pada divisi TI atau pusat sistem Informasi di PT. Kereta Api indonesia (Persero ) khususnya mengenai kinerja Rail Ticketing System (RTS),

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT KE-2 (ACQUIRE AND IMPLEMENT)

DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT KE-2 (ACQUIRE AND IMPLEMENT) LAMPIRAN 119 120 DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT KE-2 (ACQUIRE AND IMPLEMENT) Studi Kasus Pada PT. SURYA RENGO CONTAINERS - DEMAK NAMA RESPONDEN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-37PJ/2010 TENTANG : KEBIJAKAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Latar Belakang CMMI (Capability Maturity Model Integration) Menurut Dennis M. Ahern, Aaron Clouse, dan Richard Turner, dalam buku mereka yang berjudul CMMI Distilled: A Practical

Lebih terperinci

Project Integration Management. Binsar Parulian Nababan Sutrisno Diphda Antaresada Adrian Kosasih

Project Integration Management. Binsar Parulian Nababan Sutrisno Diphda Antaresada Adrian Kosasih Project Integration Management Binsar Parulian Nababan 201381156 Sutrisno 201381129 Diphda Antaresada 201581294 Adrian Kosasih 201581301 Kunci Sukses Proyek Keseluruhan: Manajemen Integrasi Proyek yang

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. penting bagi hampir semua organisasi perusahaan karena dipercaya dapat

1 BAB I PENDAHULUAN. penting bagi hampir semua organisasi perusahaan karena dipercaya dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi (TI) saat ini sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi hampir semua organisasi perusahaan karena dipercaya dapat membantu meningkatkan

Lebih terperinci

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi Pada Universitas Sangga Buana YPKP

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi Pada Universitas Sangga Buana YPKP Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi Pada Universitas Sangga Buana YPKP IV.1. Usulan Pelaksanaan Proses-Proses Val IT Berdasarkan hasil pengidentifikasian proses-proses Val IT pada bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan zaman ini peranan Teknologi informasi sudah mulai semakin pesat. Teknologi informasi berperan penting dalam memperbaiki kualitas suatu penggunaanya

Lebih terperinci

AUDIT SISTEM INFORMASI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 ABSTRAK

AUDIT SISTEM INFORMASI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 ABSTRAK AUDIT SISTEM INFORMASI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 Damar Rivaldi Zulkarnaen 1, Rizki Wahyudi 2, dan Andik Wijanarko 3 Program Studi Sistem Informasi 1,2 Program

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Evaluasi Hasil Pelaksanaan Audit Sistem Informasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Evaluasi Hasil Pelaksanaan Audit Sistem Informasi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Evaluasi Hasil Pelaksanaan Audit Sistem Informasi Pada bab ini membahas tentang evaluasi hasil pelaksanaan audit sistem informasi berdasarkan Penentuan Ruang Lingkup Audit

Lebih terperinci

Bab IV Usulan Model Pengelolaan Teknologi Informasi PT. Surveyor Indonesia

Bab IV Usulan Model Pengelolaan Teknologi Informasi PT. Surveyor Indonesia Bab IV Usulan Model Pengelolaan Teknologi Informasi PT. Surveyor Indonesia IV.1 Rekomendasi Untuk Mengatasi Gap Kematangan Proses TI Rekomendasi untuk mengatasi perbedaan (gap) tingkat kematangan merupakan

Lebih terperinci

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang mengkhususkan diri pada pengembangan manajemen proyek. PMBOK merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam proses penelitian ini ditujukan untuk menilai posisi perusahaan saat ini dan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam proses penelitian ini ditujukan untuk menilai posisi perusahaan saat ini dan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistimatis dalam waktu yang relatif lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan yang berlaku.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tahap pelaksanaan audit sistem informasi, serta tahap pelaporan audit sistem

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tahap pelaksanaan audit sistem informasi, serta tahap pelaporan audit sistem BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan tentang analisis hasil dan pembahasan dari tahap perencanaan audit sistem informasi, tahap persiapan audit sistem informasi, tahap pelaksanaan audit

Lebih terperinci

PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA APLIKASI CSBO DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0

PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA APLIKASI CSBO DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0 PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA APLIKASI CSBO DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0 Nur Aeni Hidayah 1, Zainuddin Bey Fananie 2, Mirza Hasan Siraji 3 1 Prodi Sistem Informasi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini pemanfaatan IT dalam dunia industri sudah sangat penting. IT memberikan peluang untuk meningkatkan produktifitas bisnis perusahaan. Namun penerapan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.996, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN. Manajemen Risiko. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN NOMOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemampuan sistem informasi telah melewati 3 era evolusi model yang membawa perubahan bagi keselarasan antara strategi bisnis dengan strategi SI/TI, untuk setiap organisasi

Lebih terperinci

Dipaparkan Oleh: Nafi Feridian. Program Pasca Sarjana Jurusan Teknik Elektro ITS Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi ITS

Dipaparkan Oleh: Nafi Feridian. Program Pasca Sarjana Jurusan Teknik Elektro ITS Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi ITS Penentuan Control Objectives (CO) Kritikal yang Dipetakan Oleh Framework COBIT 4.1 Dengan Menggunakan Metode AHP Untuk Perancangan Tata Kelola Infrastruktur Teknologi Informasi di Kabupaten Banyuwangi

Lebih terperinci

Bab III Analisis Lingkungan TI

Bab III Analisis Lingkungan TI 31 Bab III Analisis Lingkungan TI Pada bagian ini akan dibahas sekilas mengenai UNIKOM meliputi visi, misi, tujuan, analisis TI secara umum dan pengendalian TI yang ada di lingkungan UNIKOM saat ini. Selain

Lebih terperinci

PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP. Per 13 Februari 2018

PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP. Per 13 Februari 2018 PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Per 13 Februari 2018 A. STRUKTUR MATURITAS SPIP Definisi Maturitas SPIP Tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP adalah tingkat kematangan/kesempurnaan penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI. yang akan penulis evaluasi antara lain : cadang pada PT. Mercindo Autorama

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI. yang akan penulis evaluasi antara lain : cadang pada PT. Mercindo Autorama BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI 4.1 Rencana Kerja Evaluasi 1. Menentukan Ruang Lingkup Mengingat begitu luasnya pembahasan mengenai evaluasi sistem informasi, maka penulis membatasi ruang

Lebih terperinci

1. Pendahuluan Teknologi Informasi saat ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dan terintegrasi dengan tujuan bisnis organisasi. Bagaimana teknologi

1. Pendahuluan Teknologi Informasi saat ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dan terintegrasi dengan tujuan bisnis organisasi. Bagaimana teknologi 1. Pendahuluan Teknologi Informasi saat ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dan terintegrasi dengan tujuan bisnis organisasi. Bagaimana teknologi informasi diaplikasikan dalam suatu organisasi akan

Lebih terperinci

PEMBUATAN MODEL TATA KELOLA IT UNTUK PROSES AKADEMIK MENGGUNAKAN COBIT 4.1 (STUDI KASUS : UNIVERSITAS XYZ)

PEMBUATAN MODEL TATA KELOLA IT UNTUK PROSES AKADEMIK MENGGUNAKAN COBIT 4.1 (STUDI KASUS : UNIVERSITAS XYZ) PEMBUATAN MODEL TATA KELOLA IT UNTUK PROSES AKADEMIK MENGGUNAKAN COBIT 4.1 (STUDI KASUS : UNIVERSITAS XYZ) 1 Nur Aulia (07018159), 2 Sri Handayaningsih (0530077701) 1,2 Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. rekomendasi audit pengembangan teknologi informasi. 4.1 Evaluasi Hasil Pengujian & Laporan Audit

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. rekomendasi audit pengembangan teknologi informasi. 4.1 Evaluasi Hasil Pengujian & Laporan Audit BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini membahas tentang identifikasi kendali dan memperkirakan resiko, mengumpulkan bukti, mengevaluasi temuan, sampai dengan membuat rekomendasi audit pengembangan teknologi

Lebih terperinci

Internal Audit Charter

Internal Audit Charter SK No. 004/SK-BMD/ tgl. 26 Januari Pendahuluan Revisi --- 1 Internal Audit Charter Latar Belakang IAC (Internal Audit Charter) atau Piagam Internal Audit adalah sebuah kriteria atau landasan pelaksanaan

Lebih terperinci

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya 4.1q1 Bagaimana organisasi menentukan masalah eksternal dan internal yang relevan dengan tujuan dan arah strategis?

Lebih terperinci

11-12 Struktur, Proses dan Mekanisme Tata Kelola Teknologi Informasi

11-12 Struktur, Proses dan Mekanisme Tata Kelola Teknologi Informasi Information System Strategic Design 11-12 Struktur, Proses dan Mekanisme Tata Kelola Teknologi Informasi Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom dahlia.widhyaestoeti@gmail.com dahlia74march.wordpress.com Sumber :

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Manfaat Investasi TI, Val IT Framework 2.0, Aplikasi Metatrader 4.0, Business Case, Portofolio Investasi TI.

ABSTRAK. Kata Kunci : Manfaat Investasi TI, Val IT Framework 2.0, Aplikasi Metatrader 4.0, Business Case, Portofolio Investasi TI. PENGGUNAAN VAL IT FRAMEWORK 2.0 UNTUK MENGUKUR PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI APLIKASI METATRADER 4.0 (ONLINE TRADING) PADA PERUSAHAAN SEKURITAS ONLINE Oleh : Rani Puspita Dhaniawaty, Yeffry

Lebih terperinci

TATA KELOLA RUMAH SAKIT (TKRS)

TATA KELOLA RUMAH SAKIT (TKRS) TATA KELOLA RUMAH SAKIT (TKRS) STANDAR EP DOKUMEN KETERANGAN Pemilik menetapkan regulasi yang mengatur a) sampai dengan g) yang ada di dalam maksud dan tujuan yang dapat berbentuk corporate by-laws, peraturan

Lebih terperinci

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Beberapa tindakan keamanan yang diambil oleh perusahaan dengan menginstal

Lebih terperinci

2015 IT PERFORMANCE MANAGEMENT

2015 IT PERFORMANCE MANAGEMENT BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi

Lebih terperinci

Lampiran 2 : Spesifikasi Server dan Workstation Vaksincom. Daftar Spesifikasi Server Vaksincom

Lampiran 2 : Spesifikasi Server dan Workstation Vaksincom. Daftar Spesifikasi Server Vaksincom LAMPIRAN Lampiran 2 : Spesifikasi Server dan Workstation Vaksincom Daftar Spesifikasi Server Vaksincom No ServerName Capacity Hardisk (GB) Ram (GB) Jenis CPU Ghz/Mhz OS Windows Type Server/Merk Function

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor pendorong pemanfaatan sistem informasi dalam organisasi adalah semakin meningkatnya kebutuhan dalam fungsi bisnis yang dijalankan. Dampak dari itu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bukti, memaparkan temuan-temuan hasil audit yang dibagi menurut masingmasing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bukti, memaparkan temuan-temuan hasil audit yang dibagi menurut masingmasing BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini membahas tentang identifikasi kendali dan memperkirakan resiko, mengumpulkan bukti, mengevaluasi temuan, sampai dengan membuat rekomendasi audit sistem informasi.

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1)

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) L1 LAMPIRAN A KUESIONER Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) 1 Setiap penggunaan sistem informasi harus melaksanakan aturan yang ditetapkan perusahaan 2 Pimpinan masing-masing unit organisasi

Lebih terperinci

PENGUKURAN MANAJEMEN SUMBER DAYA TI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COBIT PADA PT.PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG

PENGUKURAN MANAJEMEN SUMBER DAYA TI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COBIT PADA PT.PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG PENGUKURAN MANAJEMEN SUMBER DAYA TI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COBIT PADA PT.PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG Endah Dian Afani(endah_afani@yahoo.co.id),Reni Marlina(renny_adinta@yahoo.com) Dafid(dafid@mdp_ac.id)

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN (MATURITY LEVEL) TEKNOLOGI INFORMASI PADA PUSTAKA MENGGUNAKAN COBIT 4.1

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN (MATURITY LEVEL) TEKNOLOGI INFORMASI PADA PUSTAKA MENGGUNAKAN COBIT 4.1 ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN (MATURITY LEVEL) TEKNOLOGI INFORMASI PADA PUSTAKA MENGGUNAKAN COBIT 4.1 Angga Pratama Teknik Informatika, Universitas Malikussaleh Jl. Cot Tengku Nie Reuleut Muara Batu, Aceh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Bab ini memberikan beberapa landasan teori, meliputi teori di bidang tata kelola TI, dan pengelolaan investasi TI yang digunakan dalam penelitian. 2.1 Definisi Sebelum lebih jauh,

Lebih terperinci

BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT)

BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT) BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT) Dikeluarkan dan disusun oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control Association)

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI. barang pada Apotek K-24 cabang Cipondoh diawali dengan membuat sebuah kerangka

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI. barang pada Apotek K-24 cabang Cipondoh diawali dengan membuat sebuah kerangka BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI 4.1 Rencana Kerja Evaluasi Proses evaluasi dilakukan terhadap sistem informasi pembelian persediaan barang pada Apotek K-24 cabang Cipondoh diawali dengan membuat sebuah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis 2.1.1 Sistem Informasi Information System (IS) atau yang dikenal dengan Sistem Informasi (SI) oleh Oetomo (2002, p11) didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM INFORMASI AKADEMIK JURUSAN DI UNIVERSITAS GUNADARMA DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.

PENGUKURAN KINERJA TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM INFORMASI AKADEMIK JURUSAN DI UNIVERSITAS GUNADARMA DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 4. PENGUKURAN KINERJA TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM INFORMASI AKADEMIK JURUSAN DI UNIVERSITAS GUNADARMA DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.1 Nurul Adhayanti 1, Dina Agusten 2, Wahyu Supriatin 3 1),3)

Lebih terperinci

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology)

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) Pengertian Cobit COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) adalah sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT

Lebih terperinci

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab II Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Pengertian Nilai (Value) Nilai dalam bahasa yunani axia yang berarti berharga, namun ada perbedaan konsep antara harga dan nilai dalam bahasa Indonesia. Nilai bermakna sesuatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Perpustakaan Universitas Islam Riau yang beralamat di jalan Kaharudin Nasution No. 113, Perhentian Marpoyan. Pekanbaru. 3.2.

Lebih terperinci

Kebijakan Manajemen Risiko PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Kebijakan Manajemen Risiko PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. I. PENDAHULUAN Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No.1/M-MBU/2011 tanggal 1 November 2011, manajemen risiko merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penerapan Good Corporate Governance. Pengelolaan

Lebih terperinci

Taryana Suryana. M.Kom

Taryana Suryana. M.Kom COBIT Control Objectives for Information & Related Technology Taryana Suryana. M.Kom E-mail:taryanarx@yahoo.com COBIT Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT) dapat definisikan

Lebih terperinci

BAB V HASIL RANCANGAN MODEL

BAB V HASIL RANCANGAN MODEL BAB V HASIL RANCANGAN MODEL V.1 Hasil Rancangan Model IT Governance SI Hasil rancangan model IT Governance seperti pada gambar IV.1 secara umum dapat diterapkan pada pperusahaan. Untuk lebih jelasnya lihat

Lebih terperinci

TATA KELOLA, KEPEMIMPINAN DAN PENGARAHAN (TKP) > 80% Terpenuhi 20-79% Terpenuhi sebagian < 20% Tidak terpenuhi

TATA KELOLA, KEPEMIMPINAN DAN PENGARAHAN (TKP) > 80% Terpenuhi 20-79% Terpenuhi sebagian < 20% Tidak terpenuhi STANDAR, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN TATA KELOLA TATA KELOLA, KEPEMIMPINAN DAN PENGARAHAN (TKP) > 8% Terpenuhi 2-79% Terpenuhi sebagian < 2% Tidak terpenuhi Standar TKP. 1 Tanggung jawab dan akuntabilitas

Lebih terperinci

AUDIT TATA KELOLA TI BERBASIS MANAJEMEN RISIKO DENGAN MENGGUNAKAN PBI 9/15/2007 DAN COBIT 4.1 DI BANK X

AUDIT TATA KELOLA TI BERBASIS MANAJEMEN RISIKO DENGAN MENGGUNAKAN PBI 9/15/2007 DAN COBIT 4.1 DI BANK X AUDIT TATA KELOLA TI BERBASIS MANAJEMEN RISIKO DENGAN MENGGUNAKAN PBI 9/15/2007 DAN COBIT 4.1 DI BANK X Bayu Endrasasana 1) dan Hari Ginardi 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada Bab III akan dilakukan pembahasan dimulai dengan profil

BAB III METODE PENELITIAN. Pada Bab III akan dilakukan pembahasan dimulai dengan profil BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab III akan dilakukan pembahasan dimulai dengan profil perusahaan, gambaran struktur organisasi, dan dilanjutkan dengan tahapantahapan audit yang akan dilaksanakan. 3.1

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Evaluasi Kriteria yang Diukur. 1. PO1 Mengidentifikasi Sebuah Rencana Strategi TI. Apakah perusahaan memiliki. setiap data yang salah input

LAMPIRAN. Evaluasi Kriteria yang Diukur. 1. PO1 Mengidentifikasi Sebuah Rencana Strategi TI. Apakah perusahaan memiliki. setiap data yang salah input L1 LAMPIRAN Lampiran Evaluasi Kriteria yang Diukur 1. PO1 Mengidentifikasi Sebuah Rencana Strategi TI Keterangan Ya Tidak PO1.1 Nilai-nilai Manajemen TI Apakah perusahaan memiliki tampilan message dialog

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FRAMEWORK COBIT UNTUK MENILAI TATA KELOLA TI DI DINAS PPKAD PROV.KEP.BANGKA BELITUNG Wishnu Aribowo 1), Lili Indah 2)

PENGGUNAAN FRAMEWORK COBIT UNTUK MENILAI TATA KELOLA TI DI DINAS PPKAD PROV.KEP.BANGKA BELITUNG Wishnu Aribowo 1), Lili Indah 2) PENGGUNAAN FRAMEWORK COBIT UNTUK MENILAI TATA KELOLA TI DI DINAS PPKAD PROV.KEP.BANGKA BELITUNG Wishnu Aribowo 1), Lili Indah 2) 1) Kabag PM, Dosen Teknik Informatika STMIK Atma Luhur Pangkalpinang 2)

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BOGOR DENGAN

Lebih terperinci

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab II Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka Persoalan tata kelola TI menyangkut beberapa hal yang perlu dipahami agar dapat membantu analisis dan pengembangan solusi. Beberapa hal yang akan mendasari untuk membantu pencapaian

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil Internal Control Questionnaire (ICQ) mengenai Sistem

BAB 7 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil Internal Control Questionnaire (ICQ) mengenai Sistem 130 BAB 7 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil Internal Control Questionnaire (ICQ) mengenai Sistem Pengendalian Internal Pemerintah pada Badan Kantor Pertanahan Nasional

Lebih terperinci

Bimtek Peningkatan Maturitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada Setjen dan Badan Keahlian DPR.

Bimtek Peningkatan Maturitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada Setjen dan Badan Keahlian DPR. Bimtek Peningkatan Maturitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada Setjen dan Badan Keahlian DPR 18 Desember 2017 Tujuan Penugasan Observasi dan monitoring pemenuhan Rencana

Lebih terperinci

EVALUASI PENERAPAN TATA KELOLA WEBMAIL DENGAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (STUDI KASUS : PT. PERKEBUNAN NUSANTARA V PEKANBARU)

EVALUASI PENERAPAN TATA KELOLA WEBMAIL DENGAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (STUDI KASUS : PT. PERKEBUNAN NUSANTARA V PEKANBARU) EVALUASI PENERAPAN TATA KELOLA WEBMAIL DENGAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (STUDI KASUS : PT. PERKEBUNAN NUSANTARA V PEKANBARU) Idria Maita 1, Nika Fitriani 2 Program Studi S1 Jurusan Sistem Informasi Fakultas

Lebih terperinci

Bab III Kondisi Teknologi Informasi PT. Surveyor Indonesia

Bab III Kondisi Teknologi Informasi PT. Surveyor Indonesia Bab III Kondisi Teknologi Informasi PT. Surveyor Indonesia III.1 Latar Belakang Perusahaan PT Surveyor Indonesia adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang merupakan usaha patungan dengan struktur pemegang

Lebih terperinci

Petunjuk Penggunaan Aplikasi. (User Manual) Tahap 2 Assessment COBIT 5

Petunjuk Penggunaan Aplikasi. (User Manual) Tahap 2 Assessment COBIT 5 Petunjuk Penggunaan Aplikasi (User Manual) Tahap 2 Assessment COBIT 5 Tingkat Kematangan TIK SELF ASSESSMENT TAHAP KE-2 1. Cara Penggunaan Aplikasi 1.1. Cara Penggunaan Aplikasi 1.1.1. Memulai Aplikasi

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS, TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH. menetapkann. Sistem

BUPATI BANYUMAS, TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH. menetapkann. Sistem BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 64 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN N RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi. Manajemen Sumber Daya Proyek

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi. Manajemen Sumber Daya Proyek Pengelolaan Proyek Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Proyek Outline Sumber Daya Proyek Tim Proyek dan Organisasi Stakeholder Sumber Daya Proyek Pada sebuah proyek diperlukan adanya sumber daya manusia,

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS PADA PT LI

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS PADA PT LI BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS PADA PT LI IV.1 Prosedur Evaluasi Penelitian yang dilakukan terhadap sistem pengelolaan piutang dan penerimaan kas pada PT LI merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN TATAKELOLA TI BERBASIS DELIVERY AND SUPPORT DI PERGURUAN TINGGI

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN TATAKELOLA TI BERBASIS DELIVERY AND SUPPORT DI PERGURUAN TINGGI ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN TATAKELOLA TI BERBASIS DELIVERY AND SUPPORT DI PERGURUAN TINGGI Muthmainnah (1), Misbahul Jannah (2) 1) Program Studi Teknik Informatika, Universitas Malikussaleh 2) Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV FRAMEWORK PENYUSUNAN TATA KELOLA TI

BAB IV FRAMEWORK PENYUSUNAN TATA KELOLA TI 28 BAB IV FRAMEWORK PENYUSUNAN TATA KELOLA TI Framework penyusunan tata kelola TI ditujukan untuk memberikan arahan yang jelas dan terarah bagi Pemerintah dalam pembuatan dokumen tata kelola TI sehingga

Lebih terperinci

Menimbang. Mengingat. Menetapkan

Menimbang. Mengingat. Menetapkan PENGADILAN NEGERI SIBOLGA KELAS II Jin. Padangsidempuan Nomor 06 Kota Sibolga,Telp/Fax. 0631-21572 Website: www.pengadilan Negeri-sibolga.go.id Email: Pengadilan Negerisibolga@gmail.com KEPUTUSAN KETUA

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK KONTEKS & PROSES PERTEMUAN 2

MANAJEMEN PROYEK KONTEKS & PROSES PERTEMUAN 2 MANAJEMEN PROYEK KONTEKS & PROSES PERTEMUAN 2 DEFINISI PROYEK Proyek adalah serangkaian aktifitas temporer dalam usaha melakukan dan mencapai tujuan tertentu (Schwalbe K, 2002). DEFINISI MANAJEMEN PROYEK

Lebih terperinci

RAHMADINI DARWAS. Program Magister Sistem Informasi Akuntansi Jakarta 2010, Universitas Gunadarma Abstrak

RAHMADINI DARWAS. Program Magister Sistem Informasi Akuntansi Jakarta 2010, Universitas Gunadarma Abstrak EVALUASI PERAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KOPERASI SWADHARMA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MATURITY LEVEL PADA KERANGKA KERJA COBIT PADA DOMAIN PLAN AND ORGANISE RAHMADINI DARWAS Program Magister Sistem Informasi

Lebih terperinci