IDENTIFIKASI KEMAMPUAN DAN KEMAUAN MEMBAYAR MASYARAKAT BERPENGHASILAN MENENGAH RENDAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IDENTIFIKASI KEMAMPUAN DAN KEMAUAN MEMBAYAR MASYARAKAT BERPENGHASILAN MENENGAH RENDAH"

Transkripsi

1 IDENTIFIKASI KEMAMPUAN DAN KEMAUAN MEMBAYAR MASYARAKAT BERPENGHASILAN MENENGAH RENDAH (Di Lokasi Rencana Pembangunan Rumah Susun Tamansari Kota Bandung) Jenis : Tugas Akhir Tahun : 2007 Penulis : Dwi Indah Widaningrum Pembimbing : Ir. Nia Kurniasih Pontoh, MSA. Diringkas oleh : Gede Budi Suprayoga A. LATAR BELAKANG Penelitian ini didasari oleh pengamatan penulis atas keberadaan rumah susun yang dibangun di Indonesia umumnya mengalami perpindahan kepemilikan dari masyarakat berpenghasilan rendah ke masyarakat berpenghasilan menengah dan tinggi. Hal ini terjadi karena, salah satu, tidak semua golongan masyarakat berpenghasilan menengah rendah memiliki kemampuan dan kemauan dalam membeli/menyewa rumah susun. Selain itu, prioritas pembangunan rumah susun adalah untuk masyarakat setempat. Oleh karena itu, penelitian jenis tugas akhir mahasiswa ini ditujukan untuk mengkaji tingkat kemampuan dan kemauan membayar golongan masyarakat berpenghasilan menengah rendah dalam memperoleh kepemilikan rumah susun di Kota Bandung. Salah satu kritik penulis terhadap pembangunan rumah susun, seringkali pembangunannya dilakukan menurut kebutuhan akan perumahan semata, yang dihitung dengan menggunakan pendekatan jumlah penduduk. Pendekatan ini dianggap kurang mempertimbangkan kemampuan dan kemauan masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah untuk tinggal di rumah susun yang sudah dibangun. Untuk menindaklanjuti persoalan tersebut, menurut tanggapan penulis, perlu dilakukan identifikasi terhadap kemampuan dan kemauan membayar masyarakat berpenghasilan rendah untuk tinggal di rumah susun. Kemampuan dan kemauan masyarakat 1 yang ditargetkan menerima rumah susun ini penting untuk dikaji untuk menjawab pertanyaan: o Bagaimana kemampuan dan kemauan membayar dari masyarakat berpenghasilan rendah di lokasi rencana pembangunan rumah susun Tamansari? o Bagaimana hubungan antara karakteristik rumah tangga, atribut perumahan yang ada saat ini dan kondisi ekonomi yang masyarakat terhadap tingkat kemampuan dan kesediaan membayar masyarakat berpenghasilan rendah untuk tinggal di rumah susun Tamansari di Kota Bandung? B. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat kemampuan dan kemauan membayar dari masyarakat berpenghasilan menengah bawah untuk dapat tinggal di rumah susun Tamansari di Kota Bandung. Adapun sasaran yang akan dicapai untuk mendukung terwujudnya tujuan tersebut adalah sebagai berikut : o Merumuskan variabel yang dapat mempengaruhi kemampuan dan kemauan membayar masyarakat berpenghasilan menengah rendah o Mengidentifikasi pengaruh karakteristik masyarakat di lokasi rencana pembangunan rumah susun

2 Tamansari terhadap tingkat kemampuan dan kemauan membayar untuk tinggal di rumah susun C. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada tahap awal, penulis mengidentifikasi karakteristik sosial ekonomi masyarakat berpenghasilan menengah bawah yang tinggal di lokasi rencana pembangunan rumah susun Tamansari. Unit analisis yang digunakan adalah rumah tangga (RT); sementara yang menjadi responden adalah Kepala Keluarga (KK). Jumlah KK di Kelurahan Tamansari adalah Kepala Keluarga (KK). Pemilihan sampel KK dilakukan melalui teknik simple random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang mana peluang setiap KK untuk masuk menjadi anggotan sampel. Konsep yang digunakan dalam mengukur tingkat membayar masyarakat berpenghasilan menengah bawah adalah Ability and Willingness to Pay (WTP). Dalam studi ini, untuk mencari WTP dan preferensi tarif masyarakat digunakan pendekatan stated preferences. Penelaahan karakteristik RT dan WTP dilakukan dengan menggunakan analisis stastistik deskriptif dan analisis regresi. Pada studi ini dipilih teknik the bidding game untuk memperoleh selang nilai WTP. Alasan pemilihan metode ini karena hanya metode ini yang secara tegas mencerminkan nilai maksimum WTP. Starting point yang ditetapkan adalah ascending starting point. Hal ini bertujuan untuk mengarahkan responden untuk terus meningkatkan WTP, dan akhirnya sampai pada nilai WTP maksimalnya. Willingness To Pay untuk perumahan dipengaruhi oleh pendapatan, karakteristik rumah tangga, preferensi, dan faktor permintaan lainnya. Faktor major yang dapat mempengaruhi WTP adalah sebagai berikut (Chi Man Hui. 1999): 2 WTPi z i Y j H j WTP i : f (z i, Y j (Y d,p), H j,(a,s,o,l), r 0 ) : Willingness To Pay for Housing : Atribut Perumahan 1. Unit rumah itu sendiri (ukuran dan kondisi) 2. Lokasi (aksesibilitas) 3. Neighbours karakteristik fisik dan sosial, kondisi lingkungan 4. Services: housing management and services : Fungsi pendapatan rumah tangga Yd : Pendapatan total rumah tangga perbulan Inc/kapita : Pendapatan rata-rata tiap anggota keluarga P : Pendapatan kepala keluarga : Fungsi karakteristik rumah tangga A : Age (usia responden) S : Size (ukuran rumah tangga) O : Occupation (pekerjaan) L : Lama Tinggal r 0 : Pengeluaran untuk tempat tinggal Keterangan: Housing Atributes (z i ): ada empat kategori yaitu: (1) tempat tinggal itu sendiri (ukuran, kondisi), (2) lokasi (aksesibilitas), (3) lingkungan perumahan (karakteristik fisik dan sosial, dan kondisi lingkungan permukiman), dan (4) jasa perumahan (housing manajemen dan services). Housing Income (Yj): merupakan faktor dari dalam rumah tangga yang sangat mempengaruhi kebiasaan konsumsi dari suatu rumah tangga, tetapi dapat menjadi suatu hal yang cukup sulit untuk untuk diukur. Pendapatan rumah tangga sesungguhnya dapat juga didekati melalui pengeluaran tumah tangga. Dalam pendapatan rumah tangga ini terdapat tiga variabel yaitu pendapatan kepala keluarga (P), pendapatan total keluarga (Yd), dan pendapatan perkapita anggota keluarga (Inc/kapita). Pendapatan merupakan faktor yang diduga mempunyai pengaruh dalam kesediaan membayar tempat tinggal meningkatnya pendapatan akan meningkatkan disposable income atau pendapatan untuk konsumsi bukan pajak. Dengan semakin tingginya tingkat pendapatan, seorang individu akan memliki beberapa alternatif untuk

3 membelanjakan kenaikan pendapatan tersebut. Variabel pendapatan ini diduga memiliki pengaruh atau hubungan positif terhadap kesediaan membayar. Household characteristics (Hj): kecenderungan untuk konsumsi rumah tangga dipengaruhi oleh umur anggota keluarga (A), misalnya kecenderungan mengkonsumsi rumah meningkat seiring dengan peningkatan umur. Belum ada dugaan yang pasti mengenai arah hubungan dengan kesediaan membayar, tetapi terdapat hubungan negatif untuk responden yang semakin tua (contoh: untuk responden yang berusia tahun cenderung tidak memberikan kesediaan untuk membayar). Kemudian untuk variabel pekerjaan (O), diduga memiliki hubungan positif dengan perbaikan kondisi tempat tinggal. Begitu juga dengan pendidikan terakhir, diduga memiliki hubungan positif dengan kesediaan untuk membayar. Berbeda dengan variabel lama tinggal (L), diduga semakin lama responden tinggal di lokasi sekarang ini, maka semakin kecil kesediaan membayar untuk rumah yang baru. (Chi Man Hui. 1999) Dalam menyelesaikan model regresi berganda yang dibangun, penulis digunakan metode stepwise. Metode ini merupakan salah satu metode yang sering dipakai dalam analisis regresi. Metode ini hampir sama dengan forward, hanya saja variabel yang telah dimasukkan ke dalam model regresi bisa dikeluarkan lagi dari model. Metode ini dimulai dengan memasukkan variabel bebas yang mempunyai korelasi paling kuat dengan variabel dependen. Setiap kali pemasukan variabel bebas lainnya, dilakukan pengujian untuk tetap memasukkan variabel bebas atau mengeluarkannya. D. PEMBAHASAN Dari hasil identifikasi terhadap tingkat kepuasan RT didapat 65% yang menyatakan bahwa pemilihan tempat tinggal dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor lingkungan 3 yang dimaksud di sini adalah kondisi lingkungan tempat tinggal dan masyarakat di sekitar. Ditemukan adanya perbedaan prioritas pemenuhan kebutuhan tempat tinggal antara responden yang memiliki tempat tinggal pribadi dengan responden yang melakukan sewa/kontrak rumah. Untuk responden yang memiliki rumah maka prioritas pemenuhan kebutuhan rumah menjadi prioritas ke lima sedangkan untuk responden yang saat ini melakukan sewa/kontrak rumah menjawab bahwa prioritas kebutuhan pemenuhan tempat tinggal menjadi prioritas ke dua setelah makanan. Analisis yang dilakukan terhadap persepsi responden terkait rumah susun, diperoleh 33% RT yang bersedia tinggal di rumah susun. Terdapat beberapa alasan kesediaan tinggal di rumah susun: (1) lingkungan menjadi lebih tertata rapih, (2) memiliki kekuatan hukum, dan (3) kesempatan untuk tinggal di lokasi yang strategis. Semantara itu, RT yang tidak bersedia tinggal di rumah susun beranggapan rumah susun memiliki tingkat privasi lebih kecil daripada rumah biasa. Namun, alasan utama ketidakbersediaan pindah ke rumah susun adalah keharusan RT untuk beradaptasi lagi terhadap lingkungan yang baru. Selain itu, rumah susun di anggap mahal dan tidak nyaman bagi responden. Responden yang tidak bersedia pindah ke rumah susun diberikan dua alternatif pilihan yaitu: penggantian dengan uang dan penggantian dengan rumah di lokasi lain. Dari 67% KK yang tidak bersedia tinggal dirumah susun, didapatkan 39% KK yang ingin direlokasi ke tempat lain atau penggantian dengan rumah. Alasan pemilihan alternatif ini adalah adanya kepastian mereka untuk mendapatkan tempat tinggal kembali. Pilihan alternatif ini umumnya dipilih oleh KK yang sudah berumur atau KK yang sudah jenuh dengan suasana perkotaan. Oleh karena itu, mereka ini mengharapkan penggantian rumah di pinggiran kota. Bagi 61% sisanya lebih memilih alternatif penggantian uang dengan alasan dinilai lebih praktis dan KK bisa bebas

4 memilih lokasi tempat tinggal yang mereka inginkan. Berdasarkan analisis pearson correlation didapat bahwa variabel bebas yang paling kuat hubungannya dengan kemampuan membayar rumah susun tipe 21 adalah penghasilan total keluarga dan jasa pelayanan di lokasi tempat tinggal sekarang yaitu sebesar 0,28. Arah hubungan dengan kesediaan membayar rumah susun tipe 21 ini bersifat positif. Artinya, bila terjadi peningkatan penghasilan total keluarga dan juga terjadi peningkatan jasa pelayanan tempat tinggal maka kesediaan membayar rumah susun tipe 21 juga akan meningkat. Terdapat empat variabel bebas yang memiliki hubungan yang nyata dengan kesediaan membayar rumah susun tipe 36. Empat variabel ini didapat dari nilai probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Adapun empat variabel tersebut adalah status tempat tinggal, ukuran rumah, jasa pelayanan, dan penghasilan rata-rata tiap anggota keluarga. Ukuran rumah responden saat ini memiliki hubungan yang signifikan dengan kesediaan membayar rumah susun tipe 36. Semakin besar ukuran rumah tinggal saat ini maka kesediaan membayar rumah susun tipe 36 juga semakin meningkat. Dalam kemampuan membayar rumah susun tipe 54, variabel bebas yang paling kuat hubungannya adalah jasa pelayanan tempat tinggal, yaitu sebesar 0,35 dan diikuti oleh variabel penghasilan total keluarga yaitu sebesar 0,29. Kedua variabel bebas ini memiliki arah hubungan yang positif. Hal ini berarti semakin besar pendapatan total keluarga maka akan semakin tinggi tingkat kesediaan yang akan dibayarkan untuk tinggal di rumah susun tipe 54. Hubungan antara variabel bebas dengan kesediaan membayar rumah susun tipe 72 juga memiliki pola yang sama dengan hubungan antara variabel bebas dengan kesediaan membayar untuk tipe lainnya. Hubungan yang paling kuat ditunjukkan oleh variabel jasa pelayanan 0,34, kemudian variabel penghasilan total keluarga 0,28, dan juga penghasilan rata-rata tiap anggota keluarga 0,25. Ketiga variabel ini memiliki hubungan yang searah dengan kesediaaan membayar untuk rumah susun tipe 72. Hal ini berarti bila terjadi peningkatan pada ketiga varabel tersebut maka kesediaan membayar rumah susun tipe 72 juga akan mengalami peningkatan. Berdasarkan analisis, diperoleh model persamaan regresi dan variabel bebas yang mempengaruhi kesediaan membayar responden terhadap rumah susun berbedabeda untuk setiap tipe rumah susun. Untuk tipe 21 variabel bebas yang berpengaruh adalah penghasilan total keluarga dan ukuran rumah tinggal sekarang. Sementara itu, kesediaan membayar tipe 36 dipengaruhi oleh ukuran rumah tinggal, penghasilan perkapita anggota keluarga, jasa pelayanan di tempat tinggal, dan pekerjaan responden. Variabel bebas yang berpengaruh terhadap kesediaan membayar tipe 54 dalam model adalah ukuran rumah tinggal, penghasilan total keluarga, jasa pelayanan di tempat tinggal, dan pekerjaan responden. Variabel bebas yang mempengaruhi kesediaan membayar tipe 72 adalah ukuran rumah tinggal, penghasilan total keluarga, jasa pelayanan di tempat tinggal, pekerjaan responden, dan status tempat tinggal saat ini. TABEL 1. MODEL PERSAMAAN REGRESI DAN VARIABEL BEBAS YANG MEMPENGARUHI KESEDIAAN MEMBAYAR RUMAH SUSUN No. Tipe Rumah Susun Model Kesediaan Membayar dan Variabel Independen 1. Rumah Susun Tipe 21 Model Persamaan Regresi: Ln_WTP 21 = 3, ,347 Ln_ukr rmh + 0,477 Ln_Inc tot R 2 = 0,168; Adjusted R 2 = 0,147 F = 7,953; Sig. 0,001 4

5 No. Tipe Rumah Susun Model Kesediaan Membayar dan Variabel Independen 1. Ln_Penghasilan total keluarga (Inc_tot), t = 2,639; dan Sig. = 0, Ln_Ukuran Rumah (Ukr_rmh), t = 2,890; dan Sig. = 0,005 (lebih kecil dari 0,05) Rumah Susun Tipe 36 Rumah Susun Tipe 54 Model Persamaan Regresi: Ln_WTP 36 = 3, ,397 Ln_ukr rmh + 0,42Ln_Inc kapt + 0,517 Jasa Pelayanan + 1,017 Occupati R 2 = 0,262; Adjusted R 2 = 0,224 F = 6,844; Sig. 0, Ln_Ukuran Rumah (Ukr_rmh), t = 2,901; dan Sig. = 0,005 (lebih kecil dari 0,05) 2. Ln_Penghasilan perkapita (ln_inc kapt), t = 2,374 dan Sig. = 0,02 3. Jasa pelayanan di tempat tinggal, t = 2,670 dan Sig. = 0, Pekerjaan responden, t = 2,240 dan Sig. = 0,028 Model Persamaan Regresi: Log_WTP 54 = 1, ,351 Log_ukr rmh + 0,425 Log_inc tot + 0,492 Occupati + 0,191 Jasa Pelayanan R 2 = 0,256; Adjusted R 2 = 0,217 F = 6,606; Sig. 0, log_ukuran rumah tinggal (Log_ukr rmh), t = 2,625; dan Sig. = 0,01 2. log_penghasilan total keluarga t = 2,167; dan Sig. = 0, pekerjaan responden t = 2,557; dan Sig. = 0, jasa pelayanan di tempat tinggal t = 2,317; dan Sig. 0, Rumah Susun Tipe 72 Sumber: Widaningrum, 2007 Model Persamaan Regresi: Ln_WTP 72 = 0, ,308 Ln_ukr rmh + 0,524 Ln_inc tot + 0,138 Stat rmh + 1,086 Occupati + 0,448 Jasa Pelayanan R 2 = 0,305; Adjusted R 2 = 0,259 F = 6,659; Sig. 0, Ln_ukuran rumah tinggal t = 2,269; dan Sig. = 0, Ln_penghasilan total keluarga t = 2,629; dan Sig. = 0,01 3. Status tempat tinggal saat ini t = 2,181; dan Sig. = 0, Pekerjaan responden t = 2,407; dan Sig. = 0, Jasa pelayanan di tempat t = 2,337; dan Sig. = 0,022 Kemampuan membayar rumah susun dalam hal ini dilihat berdasarkan penghasilan total keluarga. Berdasarkan data didapat bahwa sekitar 77% responden memiliki kemampuan untuk memenuhi persyaratan penghasilan minimal. Tetapi, diperoleh informasi bahwa untuk rumah susun tipe 21 yang rencananya akan menjadi rumah susun sewa dengan tarif Rp ,00 tiap bulan, hanya 30% dari RT yang memenuhi persyaratan kesediaan membayar dengan harga tersebut. Sementara itu, menurut persyaratan penghasilan minimal untuk melakukan cicilan rumah susun tipe 36, yaitu sebesar Rp ,00, sebanyak 43% RT yang memenuhi persyaratan. Untuk kesediaan membayar cicilan rumah susun tipe 36 sebesar Rp ,00 setiap bulan, hanya terdapat 5% yang memenuhi persyaratan kesediaan membayar untuk tinggal di rumah susun tipe 36 ini. 5

6 TABEL 2. PERKIRAAN HARGA SEWA/CICILAN RUMAH SUSUN TAMANSARI Tipe Cicilan/sewa tiap bulan (Rp.) Waktu maksimal (Tahun) Penghasilan (Rp./Bln) ATP (% orang yang mampu) Bersedia Membayar (WTP) (% Orang yang mau) Tipe Tipe Tipe Tipe Sumber: Hasil perhitungan studi perkiraan harga sewa/cicilan rumah susun Tamansari (Prayoga, 2001), dan Widaningrum, 2007 Kesesuaian dengan persyaratan minimum yang harus dikeluarkan untuk tinggal di rumah susun tipe 54 dengan penghasilan minimal untuk melakukan cicilan rumah susun tipe 54 yaitu sebesar Rp ,00. Sebanyak 2% responden memiliki kemampuan untuk memenuhi persyaratan pendapatan minimal. Kesediaan membayar cicilan rumah susun tipe 54 RT adalah sebesar Rp ,00 setiap bulan, hanya terdapat 1% yang memenuhi persyaratan kesediaan membayar untuk tinggal di rumah susun tipe 54. Kesesuaian dengan persyaratan minimum yang harus dikeluarkan untuk tinggal di rumah susun tipe 72 dengan penghasilan minimal untuk melakukan cicilan rumah susun tipe 72 yaitu sebesar Rp ,00. Tidak ada RT yang memiliki kemampuan memenuhi persyaratan pendapatan minimal ini. Untuk kesediaan membayar cicilan rumah susun tipe 72 sebesar Rp ,00 setiap bulan, tidak ada RT yang memenuhi persyaratan kesediaan membayar untuk tinggal di rumah susun tipe 72. F. KESIMPULAN Berdasarkan hasil temuan studi mengenai ATP dan WTP untuk rumah susun Tamansari didapat kesimpulan bahwa tidak semua tipe rumah susun dapat dijangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah. Proporsi terbesar untuk rumah susun terdapat pada tipe 21. Secara umum didapat kesimpulan mengenai kemampuan membayar untuk rumah susun Tamansari berkisar antara Rp ,00 sampai dengan Rp ,00, dengan kesediaan membayar yang berbeda-beda untuk setiap tipe rumah susun yang ada. Berdasarkan variabel bebas yang mempengaruhi kemauan membayar setiap tipe rumah susun maka dapat disimpulkan bahwa semakin besar tipe rumah susun yang ditawarkan maka variabel bebas yang mempengaruhinya juga semakin banyak. Disarankan oleh penulis agar masyarakat berpenghasilan rendah dapat menjangkau rumah susun, seyogyanya tarif rumah susun disesuaikan dengan kemampuan dan kemauan membayar. Apabila terdapat kesenjangan yang cukup jauh antara tarif yang dikeluarkan untuk rumah susun dengan kemampuan dan kesediaan membayar masyarakat, maka perlu diberikan subsidi dari pemerintah atau dengan melakukan subsidi silang antara penghuni yang memiliki kemampuan dan kemauan membayar tinggi dengan penghuni yang memiliki kemampuan dan kemauan membayar rendah. Hal ini diperlukan agar kedua kelompok masyarakat tersebut dapat tinggal di rumah susun. DAFTAR PUSTAKA 1. Chi Man Hui., Eddie Willingness To Pay For Better Housing In Hongkong : Theory And Evidence (Of Dwelling Space). Urban studies, vol 36, no. 2, ,

PERPINDAHAN DAN PERALIHAN KEPEMILIKAN SATUAN RUMAH SUSUN (Studi Kasus : Rumah Susun Kemayoran, Jakarta Pusat)

PERPINDAHAN DAN PERALIHAN KEPEMILIKAN SATUAN RUMAH SUSUN (Studi Kasus : Rumah Susun Kemayoran, Jakarta Pusat) PERPINDAHAN DAN PERALIHAN KEPEMILIKAN SATUAN RUMAH SUSUN (Studi Kasus : Rumah Susun Kemayoran, Jakarta Pusat) Jenis : Tugas Akhir Mahasiswa Tahun : 2005 Penulis : Yovi Pembimbing : Dr.Ir. Haryo Winarso,

Lebih terperinci

Bab III Metodologi Penelitian

Bab III Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian III.1 Tahapan Penelitian Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar III.1 di bawah ini. Gambar III.1. Diagram Alir Penelitian 28 III.2 Waktu

Lebih terperinci

berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. C. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Purposive

berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. C. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Purposive BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/ Subjek Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hotel Bintang 2 sampai dengan 4 yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian

Lebih terperinci

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penghunian perumahan sederhana di perumnas klender Bambang Deliyanto

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penghunian perumahan sederhana di perumnas klender Bambang Deliyanto Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Tesis (Membership) Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penghunian perumahan sederhana di perumnas klender Bambang Deliyanto Deskripsi Dokumen: http://lib.ui.ac.id/opac/ui/detail.jsp?id=80209&lokasi=lokal

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Kausalitas Data BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Uji Validiatas Uji validitas dilakukan untuk mengukur apa yang akan diukur melalui suatu kelayakan instrumen. Menurut Sugiyono dalam Suparman (2015)instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) objek penelitian merupakan suatu atribut atau penilaian orang, subjek atau kegiatan yang mempunyai variasi

Lebih terperinci

POTENSI PARTISIPASI MASYARAKAT MENUJU PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN DALAM RANGKA UNIVERSAL COVERAGE DI KOTA BANDUNG

POTENSI PARTISIPASI MASYARAKAT MENUJU PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN DALAM RANGKA UNIVERSAL COVERAGE DI KOTA BANDUNG POTENSI PARTISIPASI MASYARAKAT MENUJU PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN DALAM RANGKA UNIVERSAL COVERAGE DI KOTA BANDUNG Henni Djuhaeni Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unpad LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek /Subjek Penelitian Ngebel. Objek pada penelitian ini yaitu para pengunjung objek wisata alam Telaga B. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Ponorogo tepatnya

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA SEWA RUMAH SUSUN BERDASARKAN ANALISA WTP (WILLINGNESS TO PAY) DI KECAMATAN SIDOARJO

PENENTUAN HARGA SEWA RUMAH SUSUN BERDASARKAN ANALISA WTP (WILLINGNESS TO PAY) DI KECAMATAN SIDOARJO PENENTUAN HARGA SEWA RUMAH SUSUN BERDASARKAN ANALISA WTP (WILLINGNESS TO PAY) DI KECAMATAN SIDOARJO Dyah Purnamasari Mahasiswa Magister Manajemen Aset FTSP ITS Email : dyahpurnamasari@yahoo.com Retno Indryani

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Lokasi penelitian dilakukan di sekitar Bogor, bagi pemilik dan pengendara mobil pribadi. Lokasi yang aksidental berada di sekitar kampus IPB, Indraprasta

Lebih terperinci

Kajian Housing As A Process pada Perumahan Perumnas Study Kasus Perumahan Perumnas Poasia Kota Kendari

Kajian Housing As A Process pada Perumahan Perumnas Study Kasus Perumahan Perumnas Poasia Kota Kendari Kajian Housing As A Process pada Perumahan Perumnas Study Kasus Perumahan Perumnas Poasia Kota Kendari Pembimbing : Ir. MUHAMMAD FAQIH, MSA, PH.D Co. Pembimbing : Ir. PUTU RUDY SATIAWAN, MS LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah dalam penyusunan tugas akhir, dibuat suatu alur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah dalam penyusunan tugas akhir, dibuat suatu alur BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Untuk mempermudah dalam penyusunan tugas akhir, dibuat suatu alur sistematika. Adapun alur sistematika yang digunakan dalam penyusunan ini adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sesuatunya yang mudah dan praktis. Peluang tersebut dimanfaatkan oleh produsen

BAB III METODE PENELITIAN. sesuatunya yang mudah dan praktis. Peluang tersebut dimanfaatkan oleh produsen BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Kerangka Pemikiran Teh hijau merupakan minuman yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Masyarakat moderen sekarang ini selalu menginginkan segala sesuatunya yang mudah

Lebih terperinci

Contingent Valuation Method (CVM)

Contingent Valuation Method (CVM) Contingent Valuation Method (CVM) Kuliah Valuasi ESDAL Pertemuan Ke-8 2015/2016 Urgensi CVM (1) Contingent Valuation Methods (CVM) merupakan metode yang dianggap dapat digunakan untuk menghitung jasa-jasa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Kota Depok Jawa Barat. Depok sebagai penyangga DKI Jakarta dihuni oleh masyarakat yang sangat heterogen dengan tingkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu komponen yang sangat penting bagi kebutuhan manusia untuk menunjang kehidupan perekonomian di masyarakat. Meningkatnya kebutuhan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keputusan pembelian fresh product di ritel tradisional dan ritel modern. Pemilihan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keputusan pembelian fresh product di ritel tradisional dan ritel modern. Pemilihan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Tempat Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap fresh product di ritel tradisional dan ritel modern. Pemilihan tempat

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK SQUATTERS SERTA TINGKAT KEMAMPUAN DAN KESEDIAANNYA MEMBAYAR TEMPAT TINGGAL DI KOTA BATAM

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK SQUATTERS SERTA TINGKAT KEMAMPUAN DAN KESEDIAANNYA MEMBAYAR TEMPAT TINGGAL DI KOTA BATAM IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK SQUATTERS SERTA TINGKAT KEMAMPUAN DAN KESEDIAANNYA MEMBAYAR TEMPAT TINGGAL DI KOTA BATAM Jenis : Tugas Akhir Mahasiswa Tahun : 2008 Penulis : Yovita Maureen M. Pembimbing : Ir.

Lebih terperinci

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG KERANGKA PEMIKIRAN Program konversi minyak tanah ke LPG dilakukan melalui pembagian paket LPG kg beserta tabung, kompor, regulator dan selang secara gratis kepada keluarga miskin yang jumlahnya mencapai.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Penelitian Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kepuasan pemakai jasa Warnet. Untuk itu dalam penelitian ini akan

Lebih terperinci

KAJIAN TARIF ANGKUTAN ANTAR JEMPUT SEKOLAH DI YOGYAKARTA: STUDI KASUS TK/SD BUDI MULIA II, TK/SD SYUHADA, SD UNGARAN, DAN SD SERAYU

KAJIAN TARIF ANGKUTAN ANTAR JEMPUT SEKOLAH DI YOGYAKARTA: STUDI KASUS TK/SD BUDI MULIA II, TK/SD SYUHADA, SD UNGARAN, DAN SD SERAYU KAJIAN TARIF ANGKUTAN ANTAR JEMPUT SEKOLAH DI YOGYAKARTA: STUDI KASUS TK/SD BUDI MULIA II, TK/SD SYUHADA, SD UNGARAN, DAN SD SERAYU Aris Sulistiyo Mahasiswa Program Pascasarjana Magister Sistem dan Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah para pengunjung Hutan Mangrove, Pasar Banggi, Rembang. B. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis Penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian yang

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian yang III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dampak dari laju pertumbuhan ekonomi yang pesat di berbagai kota besar di Indonesia khususnya di Kota Yogyakarta, mengakibatkan laju pertumbuhan urbanisasi yang tinggi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan tranportasi atau perangkutan adalah bagian kegiatan ekonomi yang. dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain.

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan tranportasi atau perangkutan adalah bagian kegiatan ekonomi yang. dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Transportasi Menurut Drs. H. M. N. Nasution, M. S. Tr. (1996) transportasi diartikan sebagai perpindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan, dan tranportasi atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengukur kepuasan pelanggan, yaitu sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI. mengukur kepuasan pelanggan, yaitu sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kepuasan Pelanggan 2.1.1. Konsep Kepuasan Pelanggan Konsep Pengukuran Kepuasan Masyarakat atau Pelanggan Menurut Kotler yang dikutip Prasetyani dalam penelitiannya terdapat 4

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.

BAB III METODE PENELITIAN. Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitiannya adalah para pengunjung di Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka. Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka terletak di Jl. Kebun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kota Semarang berdiri pada 2 Mei 1547 merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia, dan menjadi ibukota Provinsi di Jawa Tengah. Kota dengan

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

KAJIAN KINERJA PELAYANAN DAN TARIF KERETA API EKSEKUTIF JURUSAN MALANG JAKARTA (Studi Kasus Kereta Api Eksekutif Bima)

KAJIAN KINERJA PELAYANAN DAN TARIF KERETA API EKSEKUTIF JURUSAN MALANG JAKARTA (Studi Kasus Kereta Api Eksekutif Bima) 1 KAJIAN KINERJA PELAYANAN DAN TARIF KERETA API EKSEKUTIF JURUSAN MALANG JAKARTA (Studi Kasus Kereta Api Eksekutif Bima) Ahmad Afif Afiyat, Bietrix Rosalina, M. Zainul Arifin, Achmad Wicaksono Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang meliputi 4 kabupaten dan 1 kota madya yaitu Kulon Progo, Bantul, Sleman,

Lebih terperinci

ANALISIS WILLINGNESS TO ACCEPT. 7.1 Analisis Willingness To Accept dengan Pendekatan Metode Contingent Valuation Method

ANALISIS WILLINGNESS TO ACCEPT. 7.1 Analisis Willingness To Accept dengan Pendekatan Metode Contingent Valuation Method VII. ANALISIS WILLINGNESS TO ACCEPT 7.1 Analisis Willingness To Accept dengan Pendekatan Metode Contingent Valuation Method Teknik CVM didasarkan pada asumsi hak kepemilikan, jika individu yang ditanya

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA SEWA DAN SEWA-BELI RUMAH SUSUN SEDERHANA SERTA DAYA BELI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DI DKI JAKARTA

PERHITUNGAN HARGA SEWA DAN SEWA-BELI RUMAH SUSUN SEDERHANA SERTA DAYA BELI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DI DKI JAKARTA PERHITUNGAN HARGA SEWA DAN SEWA-BELI RUMAH SUSUN SEDERHANA SERTA DAYA BELI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DI DKI JAKARTA Jenis : Tugas Akhir Tahun : 2008 Penulis : Soly Iman Santoso Pembimbing : Ir. Haryo

Lebih terperinci

PENENTUAN TARIF AIR MINUM PDAM KOTA KUALA KAPUAS

PENENTUAN TARIF AIR MINUM PDAM KOTA KUALA KAPUAS PENENTUAN TARIF AIR MINUM PDAM KOTA KUALA KAPUAS Imannuah, Retno Indryani Laboratorium Manajemen Konstruksi Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS Telp 31-5939925, fax 31-593951 email: labmk_its@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

UNIVERSITAS DIPONEGORO PENGARUH PENINGKATAN PENDAPATAN TERHADAP KARAKTERISTIK HOUSING CAREER MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH DI KOTA SEMARANG

UNIVERSITAS DIPONEGORO PENGARUH PENINGKATAN PENDAPATAN TERHADAP KARAKTERISTIK HOUSING CAREER MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH DI KOTA SEMARANG UNIVERSITAS DIPONEGORO PENGARUH PENINGKATAN PENDAPATAN TERHADAP KARAKTERISTIK HOUSING CAREER MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan 1. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh faktor-faktor kualitas pelayanan secara bersama-sama terhadap kepuasan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Pada bab ini penulis akan menganalisis data yang telah terkumpul yaitu data dari Dana Perimbangan dan Belanja Modal Provinsi Jawa Timur,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. telah ditentukan oleh peneliti untuk kemudian dipelajari dan ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. telah ditentukan oleh peneliti untuk kemudian dipelajari dan ditarik BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subjek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) obyek penelitian merupakan suatu atribut atau penilaian orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang telah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Transportasi merupakan sarana yang menunjang pergerakan baik orang

BAB 1 PENDAHULUAN. Transportasi merupakan sarana yang menunjang pergerakan baik orang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan sarana yang menunjang pergerakan baik orang maupun barang dari suatu tempat asal ke tempat tujuan. Secara umum, kebutuhan akan jasa transportasi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Kerangka pemikiran teoritis terdiri dari beberapa teori yang digunakan

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Kerangka pemikiran teoritis terdiri dari beberapa teori yang digunakan III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis terdiri dari beberapa teori yang digunakan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan teori-teori yang sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduk tersebutlah yang menjadi salah satu masalah bagi suatu kota besar.

BAB I PENDAHULUAN. penduduk tersebutlah yang menjadi salah satu masalah bagi suatu kota besar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sampai saat ini kota besar masih memiliki daya tarik bagi masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah kegiatan perekonomian dan pendidikan yang menyebabkan banyak

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persoalan kecenderungan meningkatnya permintaan dan kurangnya penyediaan di

BAB I PENDAHULUAN. persoalan kecenderungan meningkatnya permintaan dan kurangnya penyediaan di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perumahan menjadi salah satu kebutuhan dasar manusia, dimana perkembangannya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah perkembangan wilayah perkotaan. Pembangunan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kesediaan Membayar ( Willingness to Pay )

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kesediaan Membayar ( Willingness to Pay ) II. TINJAUAN PUSTAKA Kajian mengenai kesediaan membayar beras analog belum pernah dilakukan sebelumnya. Namun ada beberapa kajian yang terkait dengan topik Willingness to Pay khususnya dalam menilai manfaat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian ini dinyatakan dalam bentuk deskripsi responden penelitian, deskripsi variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek atau Subjek Penelitian Menurut Sugiyono (2007) obyek penelitian adalah suatu atribut, sifat, atau nilai dari seseorang, obyek maupun kegiatan yang memiliki variasi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. penumpang dari suatu tempat ke tempat lain, dalam Salim factor, dalam Dirgantoro Setiawan, 2003 :

II. TINJAUAN PUSTAKA. penumpang dari suatu tempat ke tempat lain, dalam Salim factor, dalam Dirgantoro Setiawan, 2003 : II. TINJAUAN PUSTAKA A. Transportasi Transportasi diartikan sebagai kegiatan pemindahan barang (muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain, dalam Salim 1993. Pada dasarnya karakteristik kebutuhan

Lebih terperinci

PELAYANAN DAN TARIF KERETA API PERKOTAAN DI YOGYAKARTA

PELAYANAN DAN TARIF KERETA API PERKOTAAN DI YOGYAKARTA PELAYANAN DAN TARIF KERETA API PERKOTAAN DI YOGYAKARTA Risky Hariwahyudi Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada rafifky@gmail.com Dewi Fatmawati Suprapto Departemen

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian lapangan dilaksanakan di Desa Karang Song, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yaitu tempat yang ditetapkan pemerintah sebagai lahan pemukiman

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. ekonomi yang bersangkut paut dengan pemenuhan kebutuhan manusia dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. ekonomi yang bersangkut paut dengan pemenuhan kebutuhan manusia dengan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Transportasi Transportasi diartikan sebagai perpindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan, dan tranportasi atau perangkutan adalah bagian kegiatan ekonomi yang

Lebih terperinci

Pengaruh Keragaman Produk dan Pelayanan Terhadap Loyalitas Konsumen (Studi Kasus pada Indomaret Bangsalsari Kabupaten Jember Tahun 2012) ARTIKEL

Pengaruh Keragaman Produk dan Pelayanan Terhadap Loyalitas Konsumen (Studi Kasus pada Indomaret Bangsalsari Kabupaten Jember Tahun 2012) ARTIKEL Pengaruh Keragaman Produk dan Pelayanan Terhadap Loyalitas Konsumen (Studi Kasus pada Indomaret Bangsalsari Kabupaten Jember Tahun 2012) ARTIKEL Oleh: Heri Dwi Cahyono NIM 070210391094 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Bagian ini merupakan bab terakhir dari laporan penelitian ini yang berisi kesimpulan hasil penelitian secara keseluruhan serta implikasi dari penelitian yang telah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 32 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Pada bab yang sebelumnya telah dikemukakan teori-teori yang melatar belakangi penelitian, metode, dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini. Selanjutnya akan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. BPS Monografi Kelurahan Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara. Semarang : Kelurahan Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara.

DAFTAR PUSTAKA. BPS Monografi Kelurahan Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara. Semarang : Kelurahan Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara. DAFTAR PUSTAKA BPS. 2011. Kecamatan Semarang Tengah Dalam Angka 2010. Semarang : BPS Semarang. BPS. 2011. Kecamatan Semarang Utara Dalam Angka 2010. Semarang : BPS Semarang. BPS. 2011. Kota Semarang Dalam

Lebih terperinci

ESTIMASI NILAI WILLINGNESS TO PAY BERDASARKAN CONTINGENT VALUATION METHOD TERHADAP RENCANA PENINGKATAN KUALITAS

ESTIMASI NILAI WILLINGNESS TO PAY BERDASARKAN CONTINGENT VALUATION METHOD TERHADAP RENCANA PENINGKATAN KUALITAS ESTIMASI NILAI WILLINGNESS TO PAY BERDASARKAN CONTINGENT VALUATION METHOD TERHADAP RENCANA PENINGKATAN KUALITAS dan KUANTITAS PELAYANAN GUNA MENINGKATKAN JUMLAH PENUMPANG KA KOMUTER SURABAYA SIDOARJO Julistyana

Lebih terperinci

Pancar termasuk tinggi. Proporsi responden mengenai penilaian terhadap tingkat. Persepsi Pengunjung Presentase (%) Tinggi.

Pancar termasuk tinggi. Proporsi responden mengenai penilaian terhadap tingkat. Persepsi Pengunjung Presentase (%) Tinggi. sebanyak 2% responden menyatakan masalah polusi suara di TWA Gunung Pancar termasuk tinggi. Proporsi responden mengenai penilaian terhadap tingkat kebisingan disajikan pada Tabel 25 berikut ini. Persepsi

Lebih terperinci

BAB IV INTEPRETASI DATA

BAB IV INTEPRETASI DATA 41 BAB IV INTEPRETASI DATA 4.1 Pengumpulan Data Data responden pada penyusunan skripsi ini terdiri atas dua bagian yaitu data profil responden dan data stated preference. Untuk data profil responden terdiri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengelolaan transportasi dengan baik akan menciptakan interkoneksi antar wilayah menjadi lebih cepat dan berdampak pada percepatan pertumbuhan ekonomi regional maupun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia selalu ingin memenuhi kebutuhan hidupnya baik moral maupun material. Kebutuhan pokok dapat dijelaskan sebagai kebutuhan yang sangat penting guna kelangsungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengunjung wisata Kraton Ratu Boko di Kabupaten Sleman. B. Lokasi Penelitian Ratu Boko. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten

Lebih terperinci

Tujuan Penelitian. Menghitung berapa kemauan membayar masyarakat. (Ability to pay) terhadap tarif jasa angkutan umum pada

Tujuan Penelitian. Menghitung berapa kemauan membayar masyarakat. (Ability to pay) terhadap tarif jasa angkutan umum pada Latar Belakang Transportasi memegang peranan yang cukup penting dalam seluruh aspek kehidupan manusia Angkutan umum yang ada pada kota Sorong Teminabuan adalah Ford dan L 200. Salah satu persoalan mendasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Permukiman adalah kawasan lingkungan hidup baik di perkotaan maupun di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Permukiman adalah kawasan lingkungan hidup baik di perkotaan maupun di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang adalah kawasan lingkungan hidup baik di perkotaan maupun di pedesaan yang dilengkapi oleh sarana dan prasarana lingkungan yang mendukung kegiatan penduduknya. Seiring

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Alur penelitian dalam penulisan skripsi ini menjelaskan mengenai tahapan atau prosedur penelitian untuk menganalisa besarnya willingness to pay (WTP)

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN 5.1. Pelaksanaan dan Hasil Survei Penelitian ini menggunakan data primer yaitu kuisioner sebagai sumber data. Kuisioner dikirim ke masing masing responden disertai surat permohonan

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Kerangka Pikir

Gambar 4.1 Kerangka Pikir 39 4. KERANGKA KONSEP 4.1. Kerangka Pikir LATAR BELAKANG Semakin besar jumlah penduduk semakin besar pula kebutuhan akan ketersediaan lahan; Terjadi perubahan penggunaan lahan untuk lahan terbangun seperti

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECENDERUNGAN TINGGAL DENGAN KECUKUPAN HUNIAN, KEPUASAN DAN KEMAMPUAN PENGHUNI RUSUNA (STUDI KASUS RUSUNA TAMBORA)

HUBUNGAN KECENDERUNGAN TINGGAL DENGAN KECUKUPAN HUNIAN, KEPUASAN DAN KEMAMPUAN PENGHUNI RUSUNA (STUDI KASUS RUSUNA TAMBORA) HUBUNGAN KECENDERUNGAN TINGGAL DENGAN KECUKUPAN HUNIAN, KEPUASAN DAN KEMAMPUAN PENGHUNI RUSUNA (ATUDI KASUS RUSUNA TAMBORA) Jonie Rumimper HUBUNGAN KECENDERUNGAN TINGGAL DENGAN KECUKUPAN HUNIAN, KEPUASAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Cilacap.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermotif untuk mencari keuntungan (profit motive/nirlaba), consumer ignorance,

BAB I PENDAHULUAN. bermotif untuk mencari keuntungan (profit motive/nirlaba), consumer ignorance, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor kesehatan dilihat sebagai suatu industri yang memiliki ciri khas tersendiri, yang kadang tidak dimiliki sektor ekonomi lainnya, yaitu tidak bermotif untuk mencari

Lebih terperinci

Tuti Damayati

Tuti Damayati PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PT. BANK NEGARA INDONESIA TERHADAP KEPUASAN NASABAH (Studi Kasus KCP PT. BNI Jagakarsa, Jakarta Selatan) Tuti Damayati 15209471 Latar Belakang PENDAHULUAN Kualitas pelayanan

Lebih terperinci

KINERJA TEKNIS DAN ANALISIS ATP WTP ANGKUTAN TRANS JOGJA

KINERJA TEKNIS DAN ANALISIS ATP WTP ANGKUTAN TRANS JOGJA KINERJA TEKNIS DAN ANALISIS ATP WTP ANGKUTAN TRANS JOGJA Risdiyanto 1*, Edo Fasha Nasution 2, Erni Ummi Hasanah 3 1,2 Jurusan Teknik Sipil Universitas Janabadra, 3 Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer 32 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Data dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI STUDI DALAM PENGEMBANGAN KA BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI STUDI DALAM PENGEMBANGAN KA BANDARA SOEKARNO-HATTA BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI STUDI DALAM PENGEMBANGAN KA BANDARA SOEKARNO-HATTA Pada bab sebelumnya telah dilakukan analisis-analisis mengenai karakteristik responden, karakteristik pergerakan responden,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan adalah upaya memajukan, memperbaiki tatanan, meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan adalah upaya memajukan, memperbaiki tatanan, meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan adalah upaya memajukan, memperbaiki tatanan, meningkatkan sesuatu yang sudah ada. Kegiatan pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian aaaaaaapenelitian ini dilakukan pada Wajib Pajak kendaraan bermotor di kantor SAMSAT Kota Magelang. Populasi menurut Sugiyono (2013) merupakan obyek/subyek

Lebih terperinci

STUDI KARAKTERISTIK HOUSING CAREER GOLONGAN MASYARAKAT BERPENDAPATAN MENENGAH-RENDAH DI KOTA SEMARANG

STUDI KARAKTERISTIK HOUSING CAREER GOLONGAN MASYARAKAT BERPENDAPATAN MENENGAH-RENDAH DI KOTA SEMARANG STUDI KARAKTERISTIK HOUSING CAREER GOLONGAN MASYARAKAT BERPENDAPATAN MENENGAH-RENDAH DI KOTA SEMARANG (Studi Kasus: Perumnas Banyumanik dan Perumahan Bukit Kencana Jaya) TUGAS AKHIR Oleh: ARIEF WIBOWO

Lebih terperinci

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN BUBUR AYAM CIKINI

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN BUBUR AYAM CIKINI PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN BUBUR AYAM CIKINI Nama : FITRI WULANDHARI NPM : 13212013 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Sulastri, SE.MM Latar Belakang Perkembangan dunia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Lubuk Minturun Sungai Lareh merupakan salah satu Kelurahan yang terdapat di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Kecamatan Koto Tangah

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu. dan juga berlokasi tidak jauh dari pusat kota sehingga prospek pengelolaan dan

IV. METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu. dan juga berlokasi tidak jauh dari pusat kota sehingga prospek pengelolaan dan IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di objek wisata Pantai Mutun MS Town dan Pulau Tangkil yang terletak di Desa Mutun, Kecamatan Padang Cermin, Kelurahan Lempasing, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian ini variabel respon yng digunakan dalam upaya perbaikan kualitas udara di Desa Kebasen Kabupaten Tegal, yaitu dengan cara responden bersedia mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Menurut Husein Umar (2003) objek penelitian ini menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian juga di mana dan kapan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Objek penelitian yang digunakan adalah wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama di wilayah Klaten sebagai lokasi penyebaran kuisioner dalam mengetahui

Lebih terperinci

Nama : Hanna Fitriyani NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Juni Sasmiharti, SE., MM

Nama : Hanna Fitriyani NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Juni Sasmiharti, SE., MM PENGARUH WTP (WILLINGNESS TO PAY), ATP (ABILITY TO PAY) TERHADAP KEPUTUSAN PENGGUNAAN TARIF ANGKUTAN PADA JASA TRANSPORTASI HIBA UTAMA (Studi Kasus Bus Hiba Utama Depok-Bandara Soekarno Hatta) Nama : Hanna

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Variabel Penelitian Berdasarkan hasil penelitian tentang Willingness To Pay pengunjung Umbul Ponggok didapatkan hasil berikut ini : 1. Uji Klasifikasi Model

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1 1 BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakterisitik Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar sebanyak 100 orang yang penulis temui

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah terdapat pengaruh antara stres kerja dengan kinerja dan motivasi kerja dengan kinerja kerja petugas pemasyarakatan

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. bantaran sungai Bengawan Solo ini seringkali diidentikkan dengan kelompok

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. bantaran sungai Bengawan Solo ini seringkali diidentikkan dengan kelompok 1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Perumahan relokasi yang di Surakarta merupakan perumahan yang diperuntukkan bagi masyarakat yang tinggal di kawasan sekitar bantaran sungai Bengawan Solo. Perumahan

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN NY SHOPP

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN NY SHOPP PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN NY SHOPP Disusun oleh : Nama : Tiyas Widya Anggraini NPM : 17211133 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Bagus Nurcahyo, SE, MM Latar Belakang Salah

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 113 BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini berisi kesimpulan dan rekomendasi dari studi yang telah dibahas pada bab 1 sampai dengan 5. Pada bab ini juga dijelaskan mengenai kelemahan studi dan saran

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan semakin banyak bertumbuhnya sektor dunia usaha yang telah

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan semakin banyak bertumbuhnya sektor dunia usaha yang telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perekonomian dewasa ini berkembang dengan sangat pesat, dimana dapat dilihat dengan semakin banyak bertumbuhnya sektor dunia usaha yang telah menjadi suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Eksistensi Proyek. kota besar di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan jumlah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Eksistensi Proyek. kota besar di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Eksistensi Proyek Meningkatnya kebutuhan akan rumah, terbatasnya lahan, serta tingginya nilai lahan menjadi fenomena umum yang terjadi hampir

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Masyarakat di Kecamatan Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur. Jumlah kuisioner yang disebarkan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Contingent Valuation Method (CVM), eksternalitas, biaya produksi dan metode

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Contingent Valuation Method (CVM), eksternalitas, biaya produksi dan metode III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis meliputi konsep ekonomi pencemaran, Contingent Valuation Method (CVM), eksternalitas, biaya produksi dan metode valuasi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERMUKIMAN GOLONGAN MASYARAKAT PENDAPATAN MENENGAH BAWAH DI KECAMATAN DRIYOREJO, KABUPATEN GRESIK

PENGEMBANGAN PERMUKIMAN GOLONGAN MASYARAKAT PENDAPATAN MENENGAH BAWAH DI KECAMATAN DRIYOREJO, KABUPATEN GRESIK PENGEMBANGAN PERMUKIMAN GOLONGAN MASYARAKAT PENDAPATAN MENENGAH BAWAH DI KECAMATAN DRIYOREJO, KABUPATEN GRESIK OLEH PALUPI SRI NARISYWARI SIDANG TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah seluruh wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas yang berada di Kota Madya Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat di Jalan Raya Natar, Desa Serbajadi Pemanggilan, Kecamatan Natar, Kabupaten

Lebih terperinci