Kajian Housing As A Process pada Perumahan Perumnas Study Kasus Perumahan Perumnas Poasia Kota Kendari
|
|
- Yanti Halim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Kajian Housing As A Process pada Perumahan Perumnas Study Kasus Perumahan Perumnas Poasia Kota Kendari Pembimbing : Ir. MUHAMMAD FAQIH, MSA, PH.D Co. Pembimbing : Ir. PUTU RUDY SATIAWAN, MS
2 LATAR BELAKANG Kebutuhan dasar manusia akan perumahan sangat penting sehingga pengadaan perumahan untuk masyarakat khususnya masyarakat yang berpenghasilan rendah sangat di butuhkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Tempat tinggal pada hakekatnya sering di pandang sebagai bentuk fisik sebuah rumah (house, dwelling atau shelter) Pembangunan Perumahan dan Permukiman merupakan kegiatan yang bersifat multy sector, keluarannya menyentuh langsung salah satu kebutuhan dasar serta menyangkut kelayakan dan taraf hidup kesejahteraan kehidupan masyarakat, juga pendorong pertumbuhan perekonomian. Untuk memenuhi kebutuhan akan perumahan tersebut pada tahun 1974, Pemerintah mendirikan Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas).
3 Pengembangan sebuah rumah seiring dengan perkembangan yang terjadi pada penghuni rumah tersebut. Perkembangan itu sangat subyektif tiap orang mempunyai prioritasnya sendiri. Dalam pemenuhan kebutuhan perumahan oleh pemerintah yang berorientasi pada produk pada akhirnya di tangan penghuninya juga di kembangkan menurut proses kehidupan mereka. Untuk memenuhi kebutuhan akan perumahan tersebut pada tahun 1974, Pemerintah mendirikan Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas). Pengembangan sebuah rumah seiring dengan perkembangan yang terjadi pada penghuni rumah tersebut. Dalam pemenuhan kebutuhan perumahan oleh pemerintah yang berorientasi pada produk pada akhirnya di tangan penghuninya juga di kembangkan menurut proses kehidupan mereka.
4 LATAR BELAKANG Turner (1972) yang mengisyaratkan bahwa rumah housing harus dipandang sebagai sebuah proses, atau dalam kosa kata bahasa Inggris housing harus dipandang sebagai sebuah kata kerja (verb) bukan sebagai kata benda noun. Pendapat Turner (1972) mengatakan Rumah bukan hasil fisik sekali jadi melainkan suatu proses berlanjut dan terkait dengan mobilitas sosial ekonomi penghuni dalam suatu kurun waktu.
5 PERMASALAHAN Seperti perumahan pada umumnya model perumahan perumnas Poasia sudah dibuat standar tertentu tanpa mengakomodasi keinginan pembeli atau konsumen, karena yang diutamakan adalah keterjangkauan masyarakat terhadap rumah yang disediakan, padahal menurut Turner rumah bukan hasil fisik sekali jadi melainkan sebuah proses berlanjut dan terkait dengan mobilitas sosial ekonomi penghuni dalam suatu kurun waktu.
6 PERTANYAAN PENELITAN Apakah perkembangan rumah perumnas bermasalah bagi penghuninya jika diukur dengan parameter masalah perumahan Turner? Bagaimana proses hubungan fisik, sosial ekonomi penghuni dengan rumahnya sejak penghunian pertama, sampai saat ini?
7 TUJUAN PENELITIAN 7 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan keberlakuan model Turner pada proses penghunian rumah perumnas.
8 KAJIAN TEORI Home didefinisikan sebagai tempat tinggal atau hunian yang merupakan tempat kediaman seseorang atau keluarga. Sedangkan house, sebagai bangunan tempat tinggal orang-orang, bersifat struktural, tempat berlindung (shelter), sebuah lingkungan fisik. Sehingga pengertian dari rumah (house & home) adalah sebuah tempat tinggal (fisik) seseorang atau keluarga untuk berbagai aktivitas sehari-hari (sosial) dan sebagai tempat berlangsungnya proses pengembangan diri (budaya). Menurut Turner (1976) permintaan yang efektif akan rumah bertitik tolak pada suatu permintaan penghuni rumah untuk mewujudkan pilihan harga yang membuat keseimbangan antara harga rumah dan pendapatan. Dalam Freddom to build Turner mencetuskan bahwa rumah bukanlah merupakan hasil fisik sekali jadi melainkan merupakan suatu proses yang terus berkembang dan terkait dengan mobilitas sosial ekonomi penghuninya dalam suatu kurun waktu
9 KAJIAN TEORI Faktor moneter meliputi : Pendapatan rumah tangga setiap bulan (Income) Pengeluaran rutin rumah tangga setiap bulan /biaya operasional rumah setiap bulannya (Price). Beban biaya pembangunan / pengadaan rumah (Cost) Modal yang dimiliki pemilik rumah dihitung dari harga rumah dan tanahnya. Faktor non moneter meliputi : Pencapaian terhadap sumber pendapatan merupakan jarak yang diperlukan oleh penghuni ke tempat kerja. Pencapaian Sosial atau aksessibiltas sosial merupakan pencapaian terhadap keluarga terdekat yang bisa membantu kehidupan penghuni. Keamanan untuk berdiam/tinggal merupakan jaminan legalitas tanah dan rumah serta jaminan kebebasan dari bencana alam Standard fisik rumah merupakan standard dari bangunan rumah dimana fasilitas lingkungan disekitar yang mendukung kenyamanan berdiam.
10 KAJIAN TEORI Teori perkembangan bentuk arsitektur yang merupakan suatu proses berkelanjutan bagi karya arsitektur dapat dibagi atas 3 (tiga) langkah (tingkatan) menurut Tom Heath (1984) yaitu : Improvisasi Perubahan Bentuk Bangunan Perubahan Bangunan Berkelanjutan Desain sebuah rumah seharusnya dapat mengakomodasi peningkatan kebutuhan sesuai hirarkhi Maslow. Housing Stress adalah suatu kondisi dimana sebuah rumah sudah tidak dapat lagi melayani kebutuhan penghuninya secara fleksibel. Kondisi ini yang kemudian menyebabkan terjadinya pengembangan.
11 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini mengunakan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Ciri penelitian kualitatif adalah menggali pengetahuan yang belum terungkap yang ada diantara hubungan perilaku manusia dan lingkungannya dalam kehidupan nyata sehari-hari. Penelitian kuantitatif memiliki ciri khas berhubungan dengan data numerik dan bersifat obyektif. Fakta atau fenomena yang diamati memiliki realitas obyektif yang bisa diukur.
12 METODOLOGI PENELITIAN Pada penelitian ini pengumpulan data dilapangan akan dilakukan dengan beberapa cara yaitu : a. Observasi b. Wawancara, c. Kuisioner. d. Fotografi.
13 METODOLOGI PENELITIAN Variabel penelitian Variabel terikat (dependen variabel) : Berupa perubahan pola spasial rumah tinggal sebagai proses penghunian rumah perumnas. Variabel bebas (independen variabel) : Variabel bebas ada tidaknya masalah perumahan bagi perumnas jika diukur dengan parameter Turner dan proses hubungan perkembangan fisik dengan sosial ekonomi penghuni perumnas
14 METODOLOGI PENELITIAN Tabel variabel bebas (independen variabel)
15 METODOLOGI PENELITIAN ANALISA DESKRIPTIF TEKNIK ANALISA Dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan data yang meliputi pengalaman-pengalaman masa lampau dan keadaan lingkungan subyek. Dan untuk meneliti adanya masalah di perumnas maka yang digunakan untuk mengukur masalah perumahan yang ada di perumnas poasia yang didapat melalui penyebaran kuesioner. Data yang didapat akan dikelompokkan dan dilakukan pembobotan. Hasil analisis deskriptif adalah berupa penilaian terhadap masalah perumahan di perumnas poasia secara kualitatif yang dikuantitatifkan dan untuk mengukur masalah perumahan perumnas tersebut digunakan parameter Turner yaitu faktor moneter dan faktor non moneter. ANALISA KORELASI DENGAN SPSS 17
16 METODOLOGI PENELITIAN TEKNIK ANALISA ANALISA KORELASI Nilai Kisaran Spss 17 Korelasi : 0 : Tidak ada korelasi antara dua variabel >0 0,25 : Korelasi sangat lemah >0,25 0,5 : Korelasi cukup >0,5 0,75 : Korelasi kuat >0,75 0,99 : Korelasi sangat kuat 1 : Korelasi sempurna
17 Lokasi Perumnas poasia
18 Data Penelitian Perumahan Perumnas Poasia Perumahan Perumnas Poasia permai terletak di Kelurahan Rahandouna Kecamatan Poasia Kota Kendari
19 Data Penelitian Secara administratif Kelurahan Rahandouna berada di Kecamatan Poasia dengan batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Kendari Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Konda Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Anduonohu Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Anggoeya Kelurahan Rahandouna merupakan kelurahan yang memiliki luas yang paling besar dan merupakan pengembangan perumahan dan permukiman. Jumlah penduduk kelurahan Rahandouna sebanyak jiwa dengan jumlah laki laki sebanyak jiwa dan perempuan sebanyak jiwa.
20 Analisis Data Data perbandingan Income dan Price Data penghasilan penghuni pada awal huni sampai saat sekarang, ini dibandingkan pengeluaran dari tiap-tiap penghuni di perumnas. sesuai kriteria Turner setelah dilakukan analisa berdasarkan jawaban dari kuesioner yang disebarkan maka diperoleh data bahwa penghasilan penghuni perumnas tersebut berada pada kuantifikasi 1 atau indeks income 1-2 dan 2-4 yaitu sangat rendah dan rendah. Dari 71 responden yang diteliti semua memperoleh penghasilan pada kuantifikasi 1 atau sangat rendah itu sebanyak 66 responden atau 93,0% sedangkan yang berada pada kuantifikasi 2 atau rendah sebanyak 5 responden atau 7,0 %. Dengan demikian antara income dan price yang ada di perumnas Poasia ini berada pada tingkat kewajaran/terjadi kesesuaian adalah yang terbanyak atau terbesar. Hanya sedikit yang berada pada ketidaksesuaian antara income dan price.
21 Analisis Data Data perbandingan Income dan Cost Pengadaan rumah atau cost di perumnas poasia adalah 0 atau penghuni tidak terlibat langsung dalam pengadaan rumah karena rumah perumnas yang akan mereka tempati telah tersedia, mereka tinggal mencicil setiap bulan atau menanggung biaya operasional.
22 Analisa Data Data perbandingan Income dan Fixed Assets Fixed assets yakni membandingkan harga rumah yang harus dibayar dengan penghasilan per bulan. Pada awal hunian fixed assets dari rumah tersebut dirasakan cukup berat oleh penghuni perumnas dimana mereka harus membayar harga rumah tersebut dengan melalui cicilan tiap bulannya, tetapi untuk saat ini cicilan tersebut telah berhasil dilunasi maka karena harga dari rumah untuk Kota Kendari semakin meningkat maka banyak dari penghuni ini berspekulasi dengan mengembangkan rumah mereka jika sewaktuwaktu mereka akan menjual rumahnya dengan mencoba mengembangkan rumahnya dengan perubahan yang menurut mereka mempunyai nilai jual atau asset yang besar yang bisa mereka peroleh nantinya.
23 Analisis Data MASALAH JARAK CAPAI KE TEMPAT KERJA Dari hasil penelitian di ketahui bahwa penghuni yang tinggal di perumnas yang mempunyai jarak yang jauh dengan tempat kerja adalah yang terbanyak sebesar 53 responden atau 65,43%, atau berada pada kuantifikasi 1 dan 2 (sangat jauh dan jauh) dimana jarak atau waktu yang mereka butuhkan antara 120 sampai 75 menit, sedangkan sisanya adalah 18 responden yang mempunyai rumah dengan tempat kerja mempunyai jarak yang dekat atau 25,35% atau berada pada kuantifikasi 4 dan 5 (dekat dan sangat dekat) yang memerlukan waktu tempu ke tempat kerja dari 5 menit sampai 45 menit. Ini berarti pencapaian pendapatan ini mengalami ketidaksesuaian dengan income, berarti ada masalah di perumnas ini bagi penghuninya.
24 Analisis Data MASALAH JARAK CAPAI KE RUMAH KELUARGA (PENCAPAIAN SOSIAL) Untuk pencapaian sosial ini berdasarkan pertanyaan ke responden mengenai jarak tempuh mereka ke tempat keluarga terdekat itu berada pada kuantifikasi 4 dan 5 (dekat dan sangat dekat) sebanyak 34 responden atau 47,89% dan sisanya berada pada kuantifikasi 1 atau sangat jauh sebanyak 52,11 % atau 37 responden, dimana dengan melihat asal daerah penghuni kebanyakan yang tinggal di perumnas adalah warga yang daerah asalnya dari luar Sulawesi Tenggara, ini berarti mereka yang menghuni di perumnas tersebut kebanyakan adalah pendatang sehingga keluarga terdekat berada di luar Sulawsei Tenggara sehingga dengan demikian jarak rumah mereka dengan keluarga terdekat juga sangat jauh.
25 Analisa Data MASALAH KEAMANAN TINGGAL Untuk keamanan berdiam semua responden atau penghuni perumnas ini tidak mempunyai masalah karena rumah dan tanah yang mereka tempati semua adalah milik mereka, bukan merupakan rumah sewa ataupun kontrak.
26 Analisa Data MASALAH STANDAR FISIK RUMAH Dengan adanya perkembangan sosial ekonomi penghuninya maka setelah menempati beberapa tahun mereka merasa perlu memperbaiki rumah mereka ataupun membongkar total karena memang prioritas utama dari penghuni adalah kenyamanan mereka untuk tinggal di suatu tempat. Ini juga disebabkan karena adanya penambahan jumlah anggota keluarga dan adanya kebutuhan akan ruang yang menuntut mereka untuk menambahnya karena adanya peningkatan dari segi ekonomi mereka, seperti menambah garasi ataupun ruang tidur anak.
27 Analisa Data Masalah perumahan perumnas yang diukur dengan parameter Turner yaitu Faktor Moneter yang bermasalah atau adanya ketidaksesuaian adalah pada analisis perbandingan antara penghasilan dan fixed assets, sedangkan pada perbandingan antara penghasilan dan price, penghasilan dan cost semua terdapat atau ada kesesuaian, dimana berada pada kuantifikasi yang sangat rendah. Sedangkan untuk parameter Faktor Non Moneter yang bermasalah adalah pada pencapaian pendapatan atau jarak tempuh ke tempat kerja, jarak tempuh ke tempat keluarga dan standard fisik bangunan, sedangkan untuk keamanan berdiam terjadi kesesuaian dalam arti tidak ada masalah.
28 Analisa Data PERUBAHAN RUMAH DENGAN PERKEMBANGAN JUMLAH PENGHUNI Korelasi atau hubungan yang cukup yaitu 0,853 terlihat koefisien korelasi sangat kuat yang berarti ada hubungan antara penghuni dan jumlah anggota. Karena dengan bertambahnya jumlah penghuni atau anggota keluarga maka perubahan rumah dengan penambahan ruang sangat diperlukan.
29 Analisa Data PERUBAHAN RUMAH DENGAN PERKEMBANGAN PENGHASILAN PENGHUNI Korelasi atau hubungan yang cukup yaitu 0,745 dimana koefisien korelasi dari besaran nilai tersebut berada pada korelasi kuat yang berarti antara penghasilan penghuni yang ada di rumah tersebut dengan perubahan rumahnya terkait atau mempunyai hubungan atau korelasi kuat.
30 Analisa Data PERUBAHAN RUMAH DENGAN PERKEMBANGAN JENIS PEKERJAAN PENGHUNI Nilai korelasi 0,230 atau korelasi cukup, atau dengan kata lain antara jenis pekerjaan dan perubahan rumah mempunyai korelasi cukup.
31 Analisa Data PERUBAHAN RUMAH DENGAN PERKEMBANGAN STATUS SOSIAL PENGHUNI Korelasi antara perubahan rumah dengan status sosial tidak terlalu mempunyai hubungan yang kuat akan tetapi mempunyai hubungan yang lemah diantara keduanya, ini bisa diketahui dari nilai yang diperoleh yaitu sebesar 0,215 sehingga dapat dikatakan bahwa status sosial seseorang yang semakin meningkat tidaklah menentukan dia dapat melakukan perubahan rumahnya.
32 KESIMPULAN Dalam mengukur ada tidaknya masalah perumnas jika diukur dengan parameter Turner terbukti bahwa kriteria Turner tidak sesuai. Ini terjadi pada faktor non moneter yaitu pencapaian pendapatan dan sosial dimana income dari penghuni berada pada kuantifikasi 1 atau sangat rendah sedangkan pada pencapaian pendapatan dan sosial berada pada kuantifikasi 1 atau sangat jauh. Sehingga untuk price atau pengeluaran akan berada pada kuantifikasi yang 5 atau sangat tinggi karena dengan jarak yang jauh ke tempat kerja ataupun ke keluarga maka membutuhkan income yang besar juga untuk mencapainya, sedangkan di sini income dari penghuni berada pada kuantifikasi 1, ini menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian.
33 KESIMPULAN Proses hubungan fisik penghuni yang menghubungkan perkembangan fisik, sosial ekonomi penghuni dengan perubahan rumahnya terbukti dimana setelah menempati rumah perumnas beberapa tahun dan mengalami perkembangan ekonomi yang meningkat menyebabkan penghuni mengembangkan rumahnya, akan tetapi karena income yang mereka miliki berada pada kuantifikasi rendah sehingga mereka memerlukan penambahan dana dalam merenovasi rumahnya.
34 SARAN-SARAN Sebagai akhir dari penelitian ini maka saran yang saya dapat berikan terkait dengan Perumnas Poasia Permai ini adalah : Dalam mengembangkan rumah penghuni sebaiknya tetap mengikuti zona ruang yang ada dengan memperhatikan sistem utilitas rumah yang sudah terbangun dapat dimanfaatkan secara efektif. Untuk pemerintah atau pembuat keputusan pengadaan rumah di perlukan adanya data pengamatan pada awal penghunian dengan maksud memberikan masukan bagi pengadaan rumah yang efektif karena hal tersbut dapat mencegah terjadinya pemborosan sumber daya (dana, waktu dan tenaga) yang terbatas keberadaannya di Indonesia. Sedangkan untuk pengembang atau penyedia jasa, produk rumah awal yang disediakan sebaiknya memberikan pilihan beberapa desain dan tatanan ruang / denah rumah dalam satu lokasi perumahan
35 Terima Kasih
Metodologi Penelitian (RA ) : Ir. Purwanita Setijanti. M.Sc. Ph.D : Ir. Muhammad Faqih. M.SA.Ph.D. Bagoes Soeprijono Soegiono
TRANSFORMASI FUNGSI RUANG HUNIAN AKIBAT USAHA BERBASIS RUMAH TANGGA Studi Kasus: Desa Jati Sumber, Kecamatan Trowulan. Kabupaten Mojokerto. Jawa-Timur. Metodologi Penelitian (RA 092304) Dosen Pembimbing
Lebih terperinciPENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI PERIKANAN DJAYANTI TERHADAP
PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI PERIKANAN DJAYANTI TERHADAP PERKEMBANGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN Study Kasus Industri Djayanti Kelurahan Puday Kota Kendari LATAR BELAKANG Pembangunan industri bertujuan untuk
Lebih terperinciSTUDI KARAKTERISTIK HOUSING CAREER GOLONGAN MASYARAKAT BERPENDAPATAN MENENGAH-RENDAH DI KOTA SEMARANG
STUDI KARAKTERISTIK HOUSING CAREER GOLONGAN MASYARAKAT BERPENDAPATAN MENENGAH-RENDAH DI KOTA SEMARANG (Studi Kasus: Perumnas Banyumanik dan Perumahan Bukit Kencana Jaya) TUGAS AKHIR Oleh: ARIEF WIBOWO
Lebih terperinciFaktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penghunian perumahan sederhana di perumnas klender Bambang Deliyanto
Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Tesis (Membership) Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penghunian perumahan sederhana di perumnas klender Bambang Deliyanto Deskripsi Dokumen: http://lib.ui.ac.id/opac/ui/detail.jsp?id=80209&lokasi=lokal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah susun adalah sebuah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
30 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemikiran masyarakat bahwa hidup diperkotaan lebih terjamin dibandingkan dengan hidup dipedesaan telah menjadi salah satu faktor yang mendorong terjadinya urbanisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya proses perkembangan kota-kota di Indonesia saat ini membawa dampak timbulnya berbagai masalah perkotaan. Adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi berakibat pada
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KEMAMPUAN DAN KEMAUAN MEMBAYAR MASYARAKAT BERPENGHASILAN MENENGAH RENDAH
IDENTIFIKASI KEMAMPUAN DAN KEMAUAN MEMBAYAR MASYARAKAT BERPENGHASILAN MENENGAH RENDAH (Di Lokasi Rencana Pembangunan Rumah Susun Tamansari Kota Bandung) Jenis : Tugas Akhir Tahun : 2007 Penulis : Dwi Indah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Bangkitan perjalanan adalah tahap pertama dalam perencanaan transportasi
BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Bangkitan perjalanan adalah tahap pertama dalam perencanaan transportasi yang menghitung jumlah perjalanan yang berasal atau bertujuan di suatu zona, kemudian diikuti oleh distribusi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian adalah daerah tempat akan diadakannya penelitian yang mendukung dalam penulisan penelitian itu sendiri. Dalam hal ini yang akan dijadikan
Lebih terperinciRUMAH SUSUN PEKERJA PABRIK DI KAWASAN INDUSTRI PRINGAPUS
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR RUMAH SUSUN PEKERJA PABRIK DI KAWASAN INDUSTRI PRINGAPUS (direncanakan tahun 2020) Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar
Lebih terperinciPENGARUH KETIMPANGAN GENDER TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN PADA RUMAH TANGGA BURUH TANI
29 PENGARUH KETIMPANGAN GENDER TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN PADA RUMAH TANGGA BURUH TANI Bab berikut menganalisis pengaruh antara variabel ketimpangan gender dengan tingkat kemiskinan pada rumah tangga
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai
32 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data primer Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia melalui penyelenggaraan perumahan dan kawasan pemukiman, agar
7 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, rumah merupakan kebutuhan dasar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dan survei. Menurut Tika (2005: 4) metode deskriptif adalah penelitian yang lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN FRANSISCA RENI W / L2B
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota merupakan hasil cipta, rasa, karsa dan karya manusia yang paling rumit sepanjang sejarah peradaban. Begitu banyak masalah bermunculan silih berganti, akibat pertarungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi untuk menjamin keberlangsungan hidup manusia. Seiring dengan rutinitas dan padatnya aktivitas yang dilakukan oleh
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KONFIRGURASI PERUBAHAN RUANG RSS GRIYA HARAPAN A PALEMBANG
IDENTIFIKASI KONFIRGURASI PERUBAHAN RUANG RSS GRIYA HARAPAN A PALEMBANG Wienty Triyuly Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya JL. Raya Prabumulih Telp. 0711-7083885 Inderalaya,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal. Menurut Umar (2008 : 5), desain penelitian kausal merupakan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survey untuk memperoleh informasi yang sama dan sejenis dari berbagai kelompok atau orang yang dijadikan sampel, dengan
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dengan analisa data kuantitatif. Menurut Moh. Nasir
BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian deskriptif dengan analisa data kuantitatif. Menurut Moh. Nasir (1999:63)metode
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Perumahan Kota Bogor tepatnya di
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Perumahan Kota Bogor tepatnya di perumahan Bogor Raya Permai, Kelurahan Curug, Kecamatan Bogor Barat, Kotamadya Bogor,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Eksistensi Proyek. kota besar di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan jumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Eksistensi Proyek Meningkatnya kebutuhan akan rumah, terbatasnya lahan, serta tingginya nilai lahan menjadi fenomena umum yang terjadi hampir
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum 3.1.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil tempat penelitian di Kantor Walikota Jakarta Barat khususnya di instansi Kepegawaian. Adapun
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN. Bentuk yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi, yaitu
BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Bentuk yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi, yaitu mencoba meneliti hubungan antara satu variabel independen dengan satu dependen. 2.2
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA SEWA RUMAH SUSUN BERDASARKAN ANALISA WTP (WILLINGNESS TO PAY) DI KECAMATAN SIDOARJO
PENENTUAN HARGA SEWA RUMAH SUSUN BERDASARKAN ANALISA WTP (WILLINGNESS TO PAY) DI KECAMATAN SIDOARJO Dyah Purnamasari Mahasiswa Magister Manajemen Aset FTSP ITS Email : dyahpurnamasari@yahoo.com Retno Indryani
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian jenis Deskriptif Corelasional
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian jenis Deskriptif Corelasional yang meneliti tentang hubungan antara variabel dependen dan independen. Metode yang
Lebih terperinciFAKTOR PENYEBAB PENGEMBANG MEMILIH LOKASI PERUMAHAN DI KECAMATAN SUNGAI TABUK KABUPATEN BANJAR INTISARI
JPG (Jurnal Pendidikan Geografi) Volume 4 No 1 Januari 2017 Halaman 19-26 e-issn : 2356-5225 http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/jpg FAKTOR PENYEBAB PENGEMBANG MEMILIH LOKASI PERUMAHAN DI KECAMATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kebutuhan akan tempat tinggal semakin terasa mendesak dikarenakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dewasa ini kebutuhan akan tempat tinggal semakin terasa mendesak dikarenakan setiap tahunnya mengalami peningkatan sesuai dengan angka pertumbuhan jumlah penduduknya.
Lebih terperinciPERPINDAHAN DAN PERALIHAN KEPEMILIKAN SATUAN RUMAH SUSUN (Studi Kasus : Rumah Susun Kemayoran, Jakarta Pusat)
PERPINDAHAN DAN PERALIHAN KEPEMILIKAN SATUAN RUMAH SUSUN (Studi Kasus : Rumah Susun Kemayoran, Jakarta Pusat) Jenis : Tugas Akhir Mahasiswa Tahun : 2005 Penulis : Yovi Pembimbing : Dr.Ir. Haryo Winarso,
Lebih terperinciPROGRAM STUDI MANAJEMEN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2006 KUESIONER
142 Lampiran 1 KUESIONER Petunjuk Pengisian Kuesioner: = Mohon diisi titik-titik sesuai dengan pertanyaan yang tersedia (Untuk Identitas Responden). Mohon diberi tanda silang ( X ) pada pilihan tanggapan
Lebih terperinciPERUBAHAN TATA RUANG RUMAH TINGGAL AKIBAT KEGIATAN INDUSTRI LOGAM DI DESA NGINGAS DAN KUREKSARI, SIDOARJO
PERUBAHAN TATA RUANG RUMAH TINGGAL AKIBAT KEGIATAN INDUSTRI LOGAM DI DESA NGINGAS DAN KUREKSARI, SIDOARJO Ririn Dina Mutfianti, ST.,MT ; Esty Poedjioetami, Ir., MT Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, maka permasalahan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Desain penelitian menggunakan metode kuantitatif yang dibuat ke dalam pendekatan penelitian korelasional, melalui pendekatan yang dilakukan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jakarta, seperti yang telah kita ketahui, merupakan kota dengan populasi
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Jakarta, seperti yang telah kita ketahui, merupakan kota dengan populasi penduduk terpadat di Indonesia dan merupakan salah satu kota dengan penduduk terpadat di dunia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggal. Dimana tempat tinggal atau rumah merupakan kebutuhan dasar yang akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan penduduk perkotaan yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun telah menimbulkan peningkatan permintaan terhadap kebutuhan akan tempat tinggal. Dimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan penduduk kota kota di Indonesia baik sebagai akibat pertumbuhan penduduk maupun akibat urbanisasi telah memberikan indikasi adanya masalah perkotaan yang
Lebih terperinciUNIVERSITAS DIPONEGORO PENGARUH PENINGKATAN PENDAPATAN TERHADAP KARAKTERISTIK HOUSING CAREER MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH DI KOTA SEMARANG
UNIVERSITAS DIPONEGORO PENGARUH PENINGKATAN PENDAPATAN TERHADAP KARAKTERISTIK HOUSING CAREER MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Lebih terperinciAR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah susun ini dirancang di Kelurahan Lebak Siliwangi atau Jalan Tamansari (lihat Gambar 1 dan 2) karena menurut tahapan pengembangan prasarana perumahan dan permukiman
Lebih terperinciPenataan Lingkungan Permukiman Kumuh Di Wilayah Kecamatan Semampir Kota Surabaya Melalui Pendekatan Partisipasi Masyarakat
Penataan Lingkungan Permukiman Kumuh Di Wilayah Kecamatan Semampir Kota Surabaya Melalui Pendekatan Partisipasi Masyarakat PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM RUMAH SUSUN STUDI
47 BAB 3 GAMBARAN UMUM RUMAH SUSUN STUDI Dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang pembangunan, sistem pengelolaan serta gambaran sosial-ekonomi penghuni rumah susun yang distudi. 3.1. Rumah Susun
Lebih terperinciADITYA PERDANA Tugas Akhir Fakultas Teknik Perencanaan Wilayah Dan Kota Universitas Esa Unggul BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Urbanisasi merupakan fenomena yang sering terjadi di suatu negara yang tingkat pembangunannya tidak merata. Fenomena urbanisasi menyebabkan timbulnya pemukimanpemukiman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk yang tinggi dan pesatnya perkembangan kota, membutuhkan sarana dan prasarana untuk menunjang berbagai aktivitas masyarakat kota. Meningkatnya aktivitas
Lebih terperinciPENGARUH PEMBANGUNAN KAMPUNG PERKOTAAN TERHADAP KONDISI FISIK LINGKUNGAN PERMUKIMAN DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
PENGARUH PEMBANGUNAN KAMPUNG PERKOTAAN TERHADAP KONDISI FISIK LINGKUNGAN PERMUKIMAN DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT (Studi Kasus: Kampung Kanalsari Semarang) Tugas Akhir Oleh : Sari Widyastuti L2D
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
57 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian memakai pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode kuantitatif pula yaitu dengan analisis regresi. Karena objek yang diukur adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah merupakan salah satu kebutuhan mendasar bagi manusia disamping
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah merupakan salah satu kebutuhan mendasar bagi manusia disamping pendidikan dan kesehatan. Rumah merupakan hal yang sangat diperlukan oleh manusia sehingga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tinggi terletak pada LU dan BT. Kota Tebing Tinggi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Tebing Tinggi adalah adalah satu dari tujuh kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara, yang berjarak sekitar 78 kilometer dari Kota Medan. Kota Tebing Tinggi terletak
Lebih terperinciElastisitas Outstanding Kredit Pemilikan Rumah dan Apartemen Terhadap Indikator Pasar Perumahan. Oleh : Tim Riset
Elastisitas Outstanding Kredit Pemilikan Rumah dan Apartemen Terhadap Indikator Pasar Perumahan Oleh : Tim Riset Abstrak Studi ini dilakukan untuk menganalisis tingkat perubahan pada outstanding KPR&KPA
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian
III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil lokasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan pangan adalah papan berupa rumah tempat tinggal. Sebagaimana yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kebutuhan dasar (basic needs) dan pokok manusia selain sandang dan pangan adalah papan berupa rumah tempat tinggal. Sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perumahan dan pemukiman adalah salah satu masalah yang dihadapi oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perumahan dan pemukiman adalah salah satu masalah yang dihadapi oleh kota-kota besar pada negara yang sedang berkembang. Kota Medan sebagai kota terbesar ke tiga di
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
35 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah smartphone Samsung. Samsung merupakan salah satu produk smartphone
Lebih terperinciMODEL BANGKITAN PERJALANAN DARI PERUMAHAN: STUDI KASUS PERUMAHAN PUCANG GADING, MRANGGEN, DEMAK
MODEL BANGKITAN PERJALANAN DARI PERUMAHAN: STUDI KASUS PERUMAHAN PUCANG GADING, MRANGGEN, DEMAK Jessi Tri Joeni Mahasiswa Manajemen Transportasi STMT-Amni Semarang Jln. Soekarno Hatta No. 180 Tlp. (024)
Lebih terperincipeneliti dalam pencarian data dan memberikan petunjuk teknik penelitian yang
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan usaha untuk memperoleh fakta atau menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran dengan cara mengumpulkan dan menganalisis data yang dilakukan dengan teliti,
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. penelitian yang dilakukan terhadap 50 orang karyawan pada perusahaan Filter PT.
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Kualitatif Analisis kualitatif dilakukan berdasarkan hasil jawaban responden kemudian ditabulasi dan dapat ditarik suatu kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemiskinan merupakan masalah yang dialami secara global dan telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemiskinan merupakan masalah yang dialami secara global dan telah terjadi sejak dahulu kala. Kemiskinan sangat terkait dengan kepemilikan modal, kepemilikan lahan,
Lebih terperinciFAKTOR ANAK YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA MENETAP DARI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA TERATAI KOTA PALEMBANG
FAKTOR ANAK YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA MENETAP DARI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA TERATAI KOTA PALEMBANG Mega Nurhayati 1, Lili Erina 2, Tatang Sariman 3 1,2,3 Program Studi Kependudukan, Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Manusia selalu memiliki kebutuhan dalam hidupnya. Kebutuhan kebutuhan tersebut kemudian dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori, diantaranya adalah
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN. menganalisa data dan fakta yang diperoleh selama penelitian. Penelitian ini
BAB II METODOLOGI PENELITIAN A.Bentuk Penelitian Bentuk yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriftif dengan analisa kuantitatif yang menggunakan rumus statistik untuk membantu menganalisa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. research), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan cara penulis datang
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian lapangan (field research), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan cara penulis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah produktif atau usaha yang berbasis pada rumah tangga di Indonesia sudah dikenal sejak lama. Hal ini i sejal
JUDUL TESIS PERUBAHAN POLA TATANAN RUANG RUMAH TINGGAL SEBAGAI AKIBAT KEGIATAN INDUSTRI RUMAH TANGGA Studi Kasus : Pengrajin Logam Desa Ngingas g Kecamatan Waru -Sidoarjo TAUFIKURRAHMAN 3208 201 806 DOSEN
Lebih terperincirepository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN Pembahasan mengenai Model Bangkitan Pergerakan Perumahan Perumahan di Kota Cimahi ini muncul dilatar belakangi oleh beberapa ayat Al Quran d ibawah ini : 1. Al-Quran Surat Saba ayat 18
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kontribusi Sektor Pertanian bagi PDRB di Kabupaten Simeulue Kabupaten Simeulue mempunyai sembilan sektor yang memiliki peranan besar dalam kontribusi terhadap PDRB. Indikator
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Instagram. Instagram kini menjadi market place
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN RUMAH SECARA KREDIT
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN RUMAH SECARA KREDIT Oleh : Tim Riset SMF Abstrak Rumah merupakan kebutuhan primer masyarakat. Masyarakat memiliki beberapa pilihan dalam memiliki rumah,
Lebih terperinciMOTIVASI MASYARAKAT BERTEMPAT TINGGAL DI KAWASAN RAWAN BANJIR DAN ROB PERUMAHAN TANAH MAS KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR
MOTIVASI MASYARAKAT BERTEMPAT TINGGAL DI KAWASAN RAWAN BANJIR DAN ROB PERUMAHAN TANAH MAS KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR Oleh: DINA WAHYU OCTAVIANI L2D 002 396 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di Kota Jakarta Timur, dengan fokus pada Kecamatan Jatinegara. Kecamatan ini memiliki 8 Kelurahan yaitu Cipinang Cempedak, Cipinang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk di Indonesia setiap tahun semakin meningkat. Seiring dengan hal tersebut, kebutuhan primer yaitu sandang, pangan, papan, serta pendidikan menjadi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
21 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. M. Nazir (1986: 63) mengungkapkan bahwa: Metode deskriptif adalah suatu metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. akan diteliti adalah PT. Mandiri Tunas Finance, Serpong, sedangkan objek yang
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu, Lokasi dan Objek Penelitian Waktu penelitan pada bulan Januari s.d Februari, Lokasi penelitian yang akan diteliti adalah PT. Mandiri Tunas Finance, Serpong, sedangkan
Lebih terperinciTINGKAT PARTISIPASI WARGA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
1 TINGKAT PARTISIPASI WARGA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT (Kasus: Kampung Hijau Rawajati, RW 03, Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Kotamadya Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta)
Lebih terperinciRUSUNAMI DI JAKARTA TIMUR
RUSUNAMI DI JAKARTA TIMUR RUSUNAMI DI JAKARTA TIMUR Oleh Khairul Fajri, Hendro Trilistyo, Eddy Hermanto Setiap tahun angka penduduk semakin bertambah dan menambah kepadatan penduduk yang sudah tinggal
Lebih terperinciIII. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN
III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Salah satu aspek mendasar yang perlu dipahami oleh Perum Perhutani adalah karakter konsumen sebagai pengguna minyak kayu putih hasil produksinya, yaitu kepuasan. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kota berkembang dari tempat-tempat pemukiman yang sangat sederhana hingga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota sebagai salah satu kenampakan di permukaan bumi, menurut sejarahnya kota berkembang dari tempat-tempat pemukiman yang sangat sederhana hingga timbullah
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode. berdasarkan data dan fakta yang ada di lapangan.
BABVI: PENUTUP Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang akan diperoleh dari hasil penelitian. BAB II METODE PENELITIAN 2.1. Bentuk Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Bagian yang paling utama di dalam membuat suatu penelitian adalah bagaimana membuat rencana (rancangan penelitian). Menurut Babbie, yang dimaksud dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam memasarkan produknya untuk mencari cara yang baru,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan cepat yang sering terjadi di dunia bisnis memaksa setiap perusahaan dalam memasarkan produknya untuk mencari cara yang baru, kreatif dan fleksibel dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Penelitian kuantitatif dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia, umumnya seragam, yaitu kota-kota mengalami tahap pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Permasalahan yang terjadi di semua negara berkembang, termasuk di Indonesia, umumnya seragam, yaitu kota-kota mengalami tahap pertumbuhan urbanisasi yang tinggi akibat laju pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi situasi perekonomian dewasa ini, dimana persaingan dunia bisnis semakin ketat, perusahaan dituntut untuk dapat mengoptimalkan prestasinya baik
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai
Lebih terperinciTOWN HOUSE DI JAKARTA SELATAN
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TOWN HOUSE DI JAKARTA SELATAN Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan oleh : Silvia Sebayang L2B
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN PENELITIAN
BAB IV LAPORAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Di dalam sebuah penelitian tahap pertama yang harus dilalui sebelum penelitian adalah menetapkan dahulu kancah atau tempat penelitian. Tempat dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan sumur pecung Kota Serang. Dan objek penelitiannya yaitu para rumah tangga di Kelurahan Sumur Pecung. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Bekasi yang beralamat di Jalan Belanak II, Perumnas II, Bekasi, Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa statistik deskriptif adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan ruang. penambahan penduduk di kota-kota besar pada umumnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Salah satu isu yang perlu mendapat perhatian saat ini adalah menyangkut fenomena daerah pinggiran kota dan proses perubahan spasial, serta sosial di daerah ini. Berawal
Lebih terperinciPENGENAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA RUMAH SUSUN PEKUNDEN KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR
PENGENAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA RUMAH SUSUN PEKUNDEN KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR Oleh: BAIQ ELNY SUSANTI L2D 000 401 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan kuesioner (Masri Singarimbun dan Sofian Effendi 1989:4).
27 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pada penelitian kali ini menggunakan metode deskriptif dengan tipe penelitian kuantitatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat
Lebih terperinciProposal Kegiatan Survey Pemetaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Wakatobi Tahun 2017
LEMBAR PENGESAHAN 1. Nama Kegiatan : SURVEY PEMETAAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) KABUPATEN WAKATOBI TAHUN 2017 2. Ketua Pelaksana : Sarini Yusuf Abadi, S.Pi., M.Si Pekerjaan/Jabatan Bidang Keahlian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Panggungharjo Kecamatan Sewon Bantul dengan pertimbangan bahwa di. dibanding dengan desa lain di Kecamatan Sewon.
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi tempat penelitian yang dipilih peneliti adalah Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Bantul dengan pertimbangan bahwa di
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang mengkonsumsi produk minuman Teh Botol Sosro.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat dimana peneliti akan memperoleh atau mencari suatu data yang berasal dari responden yang akan diteliti oleh
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2009 : 41), dalam melakukan penelitian, harus
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2009 : 41), dalam melakukan penelitian, harus diperhatikan hal sebagai berikut : Sebelum peneliti memilih variabel apa yang akan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode yang memusatkan diri dalam meneliti
Lebih terperinciKota Pekalongan. (Data Agregat per Kecamatan)
Kota Pekalongan (Data Agregat per Kecamatan) 12 1 Penutup Sekapur Sirih Sensus Penduduk 2010 merupakan sebuah pekerjaan besar bangsa Indonesia yang pelaksanaannya melibatkan petugas yang banyak dan anggaran
Lebih terperinciRusunawa Buruh di Kawasan Industri Mangkang Semarang
TUGAS AKHIR 36 Periode Januari Juni 2011 Rusunawa Buruh di Kawasan Industri Mangkang Semarang Disusun Oleh : MIRNA PUTRI KARTIKA NIM. L2B 309 017 Dosen Pembimbing : M. Sahid Indraswara, ST, MT Sukawi,
Lebih terperinciANALISIS GARIS KEINGINAN PERGERAKAN MASYARAKAT PENGGUNA TRANSPORTASI DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR PROVINSI SULAWESI UTARA
ANALISIS GARIS KEINGINAN PERGERAKAN MASYARAKAT PENGGUNA TRANSPORTASI DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR PROVINSI SULAWESI UTARA Ahmad Yani Abas Alumni Pascasarjana S2 Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia selalu ingin memenuhi kebutuhan hidupnya baik moral maupun material. Kebutuhan pokok dapat dijelaskan sebagai kebutuhan yang sangat penting guna kelangsungan
Lebih terperinci