KAJIAN PERILAKU BERSEPEDA MOTOR DI JAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KAJIAN PERILAKU BERSEPEDA MOTOR DI JAKARTA"

Transkripsi

1 KAJIAN PERILAKU BERSEPEDA MOTOR DI JAKARTA Ho Hwi Chie; Dyah Lestari Widaningrum Industrial Engineering Department, Faculty of Engineering, Bina Nusantara University Jln. K.H. Syahdan 9, Palmerah, Jakarta Barat ABSTRACT This study aims to test the hypothetical model that describes the correlation between motorcycling behavior and four latent variables assumed to make up bikers in action. A survey of 350 motorcyclists through purposive sampling was done by employing a research instrument. Validity and reliability test of research instrument were conducted by calculating the Cronbach's Alpha. Whereas, the hypothesis model test was conducted using statistical technique of Structural Equation Modeling (SEM) through Lisrel 8.72 software. CFI, Chi-square, and RMSEA are fit indexes used to test the suitability of the hypothesis model with field data (model fit). Structural Equation Modeling (SEM) and Confirmatory Factor Analysis (CFA) were used to evaluate the reliability and structural validity of the instrument used. Besides, they were used to test the hypothesis that a positive relationship between the observed variables and the four latent variables, as well as a positive relationship between the four latent variables and motorcycling behavior construct. Keywords: motorcycling behavior, structural equation modeling ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji model hipotetik yang menggambarkan korelasi antara perilaku berkendara motor (motorcycling behavior) dengan empat variabel laten yang diduga membentuk para pengendara tersebut dalam bertindak. Survey terhadap 350 orang pengendara motor dilakukan melalui teknik purposive sampling dengan menggunakan sebuah instrumen penelitian. Uji validitas dan reliabilitas instrument penelitian dilakukan melalui teknik perhitungan Cronbach s Alpha. Sedangkan uji model hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik statistik Structural Equation Modeling (SEM), melalui piranti lunak Lisrel CFI, Chi-square, dan RMSEA merupakan indeks fit yang digunakan untuk menguji kesesuaian model Hipotesis dengan data di lapangan (model fit). Structural Equation Modeling (SEM) dan Confirmatory Factor Analysis (CFA) digunakan untuk mengevaluasi reliabilitas dan validitas struktural dari instrument yang digunakan, serta untuk menguji hipotesa adanya hubungan yang positif antara variabel yang diobservasi dengan keempat variabel laten, serta hubungan yang positif antara keempat variabel laten tersebut dengan konstruk perilaku bersepeda motor. Kata kunci: perilaku bersepeda motor, structural equation modeling 42 INASEA, Vol. 15 No.1, April 2014: 42-51

2 PENDAHULUAN Bekerja di Jakarta tidak terlepas dari perjalanan yang sering kali melelahkan ke tempat kerja karena tingkat kemacetan yang tinggi. Lambatnya arus lalu lintas kendaraan di jalan raya sering kali disebabkan karena ketidaktertiban para pengendara itu sendiri, khususnya para pengendara sepeda motor. Para pengendara sepeda motor sering kali terlihat berada berdekatan dengan pengendara sepeda motor lainnya ketika berkendara di jalan raya. Dengan kata lain, mereka melaju kendaraannya dalam bentuk kelompok. Oleh karena itu, pengendara yang mematuhi rambu-rambu lalu lintas, cenderung tidak melakukannya sendiri, demikian juga pengendara yang melanggar rambu-rambu lalu lintas. Menurut Weiten (2002), berada dalam kondisi berkelompok dapat memberikan perasaan lebih aman dibandingkan sendirian. Adanya sistem keselamatan lalu lintas tidak menjamin terjadinya perilaku berkendara yang aman jika para pengguna jalan tidak ingin memerhatikan rambu-rambu lalu lintas (Kaellhammer & Smith, 2012). Dengan demikian, adanya persepsi berkendara secara aman (perceived safety), dapat diasumsikan memengaruhi perilaku berlalu lintas secara aman di jalan. Perilaku didahului dengan adanya atensi untuk melakukan sesuatu, baik yang bersifat konstruktif maupun destruktif. Hobfoll (1989) dalam teorinya Conservation of Resources mengatakan, bahwa individu yang memiliki resource (sesuatu yang dicari dan dibutuhkan) yang positif cenderung akan menghasilkan resource selanjutnya yang juga positif. Safety merupakan hal penting yang perlu diperhatikan oleh suatu organisasi ketika karyawannya bekerja sebagai pengemudi (Newnam, Greenslade, Newton, & Watson, 2010). Lebih lanjut Newnam et al, membangun model terkait driver behavior, yang mencakup 4 faktor, yaitu speeding (kecepatan), rule violation (pelanggaran terhadap aturan lalu lintas), inattention (ketidakwaspadaan), dan driving while tired (berkendara saat lelah). Skala pengukuran ini juga dijelaskan dapat digunakan sebagai alat diagnosis bagi manajemen dalam organisasi yang memiliki karyawan yang berkendara untuk bekerja. Penelitian bertujuan untuk menguji apakah keempat faktor yang dijelaskan oleh Newnam, et al (2010) sungguh mempengaruhi perilaku para pengendara motor di Jakarta dalam berkendara secara signifikan. Hipotesis H1 : H2 : H3 : H4 : Berdasarkan penjelasan pada pendahuluan di atas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut: Variabel speeding berpengaruh langsung terhadap motorcycling behavior Variabel inattention berpengaruh langsung terhadap motorcycling behavior Variabel rule violation berpengaruh langsung terhadap motorcycling behavior Variabel driving while tired berpengaruh langsung terhadap motorcycling behavior Tinjauan Pustaka Hingga saat ini kecelakaan jalan raya masih memegang predikat pembunuh terbesar ketiga di dunia, setelah penyakit jantung dan TBC. Data Kepolisian RI tahun 2009 menyebutkan, sepanjang tahun itu terjadi sedikitnya kasus kecelakaan di jalan raya. Artinya, dalam setiap 9,1 menit sekali terjadi satu kasus kecelakaan (Perhubungan Darat, 2010). Lebih lanjut, Wamenhub, Bambang Susantono menjelaskan bahwa dari seluruh kecelakaan yang terjadi di jalan raya, faktor kelalaian manusia dalam berkendara (human error) memiliki kontribusi paling tinggi, yaitu mencapai %. Sisanya merupakan faktor dari ketidaklaikan sarana kendaraan (5-10%) dan kerusakan infrastruktur jalan (10-20%) (Perhubungan Darat, 2011). Kajian Perilaku (Ho Hwi Chie; Dyah Lestari Widaningrum) 43

3 Newnam, Grifin, dan Mason (2008) berpendapat bahwa berkendara dengan aman menuju tempat kerja merupakan suatu bentuk motivasi berperilaku yang dipengaruhi oleh tempat bekerja dan faktor individu. Adanya sistem keselamatan lalu lintas tidak menjamin terjadinya perilaku berkendara yang aman jika para pengguna jalan tidak ingin memerhatikan rambu-rambu lalu lintas (Kaellhammer & Smith, 2012). Dengan demikian, adanya persepsi berkendara secara aman (perceived safety), dapat diasumsikan memengaruhi perilaku berlalu lintas secara aman di jalan. Newnam et al (2010) mendeterminasikan 4 indikator yang dinilai berpengaruh langsung terhadap motorcycling behavior, yaitu speeding, inattention, rule violation, dan driving while tired. Dari masing-masing indikator dikembangkan masing-masing 3 variabel pengamatan yang dinilai berpengaruh terhadap indikator yang bersangkutan, seperti yang dapat dilihat pada Tabel 1 berikut. Tabel 1 Indikator dari Motorcycling Behavior - MCB (Newnam, et al, 2010) Indikator Kode Definisi Variabel Observasi Speeding MCBS Mengendarai sepeda motor dengan kecepatan di atas batas yang diizinkan. Inattention MCBI Mengendarai sepeda motor dengan memikirkan hal-hal lain di samping kondisi jalan yang dilalui. Rule Violation MCBV Mengendarai sepeda motor dengan tidak mengindahkan marka jalan. Driving While Tired MCBT Mengendarai sepeda motor dalam kondisi lelah. Saya mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi (lebih dari 50 km/jam), di jalan raya. (MCB1) Saya mengendarai sepeda motor dengan kecepatan melebihi kecepatan pengendara sepeda motor lainnya. (MCB2) Saya mengendarai sepeda motor dengan kecepatan melebihi batas kecepatan yang diizinkan. (MCB3) Saya mengendarai sepeda motor sambil berpikir bagaimana mencapai tempat tujuan. (MCB4) Saya mengendarai sepeda motor sambil berpikir tentang tugas atau pekerjaan saya. (MCB5) Saya mengendarai sepeda motor sambil berpikir tentang hal-hal lain, yang tidak berhubungan dengan kondisi jalan yang sedang saya lalui. (MCB6) Ketika bersepeda motor, saya menghentikan kendaraan saya melebihi (di depan) garis batas lampu merah. (MCB7) Saya mengendarai sepeda motor dengan kondisi melawan arus lalu lintas. (MCB8) Ketika mengendarai sepeda motor, saya melakukan u-turn (putar balik) di tempat yang tidak memiliki tanda u-turn. (MCB9) Saya mengendarai sepeda motor dalam kondisi tubuh yang lelah. (MCB10) Karena kondisi tubuh yang lelah, saya mengendarai sepeda motor dengan upaya yang sangat keras untuk bisa mencapai tempat tujuan. (MCB11) Saya mengendarai sepeda motor dalam kondisi mengantuk. (MCB12) Dari konstruk, variabel laten, dan variabel oberservasi yang telah dijabarkan, dapat digambarkan model hipotetik seperti yang dapat dilihat pada Gambar INASEA, Vol. 15 No.1, April 2014: 42-51

4 METODE Penelitian yang dijelaskan pada paper ini mencakup 6 tahapan seperti yang dapat dilihat pada Gambar 2. Penentuan individual konstruk, seperti yang telah dijabarkan dalam pendahuluan maupun dalam tinjauan pustaka, dan pengembangan model hipotetik atau model pengukuran ditetapkan berdasarkan konstruk indikator variabel teramati/observasi seperti yang dapat dilihat dapat dilihat pada Gambar 1. MCB1 MCB2 MCB3 MCB4 MCB5 MCB6 MCB7 MCB8 MCB9 MCB10 MCB11 MCB12 MCBS MCBI MCBV MCBT MCB Gambar 1 Model Hipotetik Motorcycling Behavior dari Newnam, et al (2010) Selanjutnya perancangan studi empiris dilakukan untuk memastikan bahwa studi empiris yang dilakukan dapat mendukung terkumpulnya data yang valid dan reliabel sesuai dengan tujuan dan metode SEM yang telah ditetapkan dalam penelitian ini. Salah satu yang harus ditentukan dalam studi empiris adalah jumlah sampel dari populasi yang didefinisikan. Dalam penelitian ini digunakan 350 responden untuk, sesuai dengan panduan dari Hair, Black, Babin, Anderson, & Tatham (2006), bahwa jika menggunakan prosedur estimasi Maximum Likelihood Estimation (MLE), ukuran sampel pada kisaran diharapkan dapat memberikan estimasi yang optimal. Populasi penelitian ini adalah para pengendara sepeda motor di Jakarta, dan berstatus karyawan. Sampel penelitian tidak dibatasi pada gender namun pada usia dengan batas maksimal 50 tahun. Hal itu untuk menghindari pengaruh faktor-faktor stres yang dapat disebabkan masa pensiun dan hormonal. Instumen yang digunakan dalam studi empiris ini disusun dalam bentuk kuesioner berdasarkan item pada variabel observasi pada Tabel 1, dengan pengukuran menggunakan skala likert 1-5. Sebelum dipakai dalam penelitian yang sesungguhnya, instrumen penelitian diujicobakan terlebih dahulu terhadap sampel sebanyak 90 subyek penelitian. Teknik perhitungan Cronbach s Alpha dengan koefisien Alpha >.70 dipakai untuk menentukan apakah instrumen penelitian valid dan reliabel. Perhitungan akan dilakukan melalui piranti lunak SPSS/PC+ for Windows. Hasil dari pretest menunjukkan bahwa instrumen valid dan reliabel, sehingga dapat digunakan untuk pengukuran selanjutnya. Structural Equation Model (SEM) merupakan teknik statistik yang akan dipakai untuk menguji hubungan antara variabel eksogen terhadap variabel endogen dalam penelitian ini, yang tercermin di dalam model pengukuran/hipotetik seperti yang dapat dilihat pada Gambar 1. Perhitungan SEM dilakukan dengan bantuan piranti lunak LISREL (Linear Structural Relation) versi 8.72 melalui 2 tahap. Tahap pertama adalah menguji model fit (kesesuaian model hipotetik dengan data di lapangan). Selanjutnya setelah terbukti model hipotetik fit, maka dilanjutkan spesifikasi model struktural dan uji tingkat signifikansi model struktural dapat dilakukan. Untuk menguji model fit, beberapa indeks fit Kajian Perilaku (Ho Hwi Chie; Dyah Lestari Widaningrum) 45

5 yang akan dipakai adalah Chi-square dengan nilai p >.05, Comparative fit index (CFI >.90), dan Root mean square error of approximation (RMSEA.08). Gambar 2 Metodologi Riset dengan Structural Equation Modeling (Hair, Black, Babin, Anderson, & Tatham, 2006) HASIL DAN PEMBAHASAN Skala item Motorcycling Behavior (MCB) yang menguji keputusan yang diambil oleh responden dalam bersepeda motor di jalan raya, yang dicerminkan dalam kepatuhan terhadap aturan lalu lintas. Pengujian mencakup empat indikator utama yaitu Speeding (MCBS), Inattention (MCBI), Rule Violation (MCBV), dan Driving While Tired (MCBT). Nilai skewness dan kurtosis dapat dilihat pada Tabel 2. Nilai skewness yang kurang dari ±3 dan nilai kurtosis yang kurang dari ±10 mengindikasikan bahwa data dari responden terdistribusi normal. Motorcycling Behavior (MCB) Tabel 2 Nilai Skewness dan Kurtosis dari Variabel Observasi Motorcycling Behavior (N=350) Construct Latent Variables Observed Variables N Skewness Kurtosis MCB Speeding (MCBS) MCB MCB MCB Inattention MCB (MCBI) MCB Rule Violation (MCBV) Driving While Tired (MCBT) MCB MCB MCB MCB MCB MCB INASEA, Vol. 15 No.1, April 2014: 42-51

6 Nilai mean dan standar deviasi dari ke-12 variabel terobservasi dapat dilihat pada Tabel 3. Secara umum penilaian ke-12 variabel cukup tinggi; dengan median dari skala pengukuran pada nilai 3, hasil pengukuran untuk 9 variabel pengukuran memiliki nilai lebih dari 3. Dua hasil pengukuran variabel cenderung rendah, yaitu untuk variabel MCB1, yaitu Saya mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi (lebih dari 50 km/jam), di jalan raya pada indikator speeding dan variabel MCB4, yaitu Saya mengendarai sepeda motor sambil berpikir bagaimana mencapai tempat tujuan pada indikator inattention. Motorcycling Behavior (MCB) Tabel 3 Nilai Mean dan Standar Deviasi dari Variabel Observasi Motorcycling Behavior (N=350) Construct Latent Variables Observed Variables N Mean Std. Deviation MCB Speeding (MCBS) MCB MCB MCB Inattention MCB (MCBI) MCB Rule Violation (MCBV) Driving While Tired (MCBT) MCB MCB MCB MCB MCB MCB Untuk masing-masing variabel laten dari variabel observasi, yang merupakan indikator dari variabel laten motorcycling behavior, dilakukan spesifikasi proses model struktural dengan menggunakan estimasi maximum likelihood. Dari hasil estimasi diperoleh nilai measurement equations dari konstruk variabel laten dan variable observasi dari Motorcycling Behavior seperti yang dapat dilihat pada Tabel 4. T-value dari setiap variabel yang diobservasi digunakan untuk mengestimasi validitas konvergen dari variabel laten. Skor t-value yang terendah adalah 6.60 (lebih tinggi dari 1.96) yang menunjukkan bahwa skala ini valid secara statistikal. Koefisien Tabel 4 Model Pengukuran untuk Motorcycling Behavior (MCB) (N=350) Unstandardized Loading Factor Factor Analysis Equations Standard Error (minimum) t-value ( 1.96) Error Variance (positive) Error Variance Standard Error (minimum) t-value R 2 Standardized Loading Factor (.70,.50,.30) MCB MCB MCB MCB MCB MCB MCB MCB MCB MCB MCB MCB Seluruh variabel observasi memiliki nilai SLF 0.20 yang menandakan bahwa skala reliabel secara statistik, bahkan 10 dari 12 variabel nilai SLF 0.50 dan 4 dari 12 variabel memiliki nilai SLF T-value dan SLF dengan nilai lebih dari nilai minimum yang disarankan menandakan bahwa variabel observasi memiliki validitas yang baik terhadap variabel latennya. Kajian Perilaku (Ho Hwi Chie; Dyah Lestari Widaningrum) 47

7 Tabel 5 Reliabilitas untuk Variabel Observasi untuk Motorcycling Behavior (MCB) (N=350) Latent Variables Speeding (MCBS) Inattention (MCBI) Rule Violation (MCBV) Driving While Tired (MCBT) Observed Variables MCB1 MCB2 MCB3 MCB4 MCB5 MCB6 MCB7 MCB8 MCB9 MCB10 MCB11 MCB12 Chi-Square/df (1~3) P-Value >.05 RMSEA <.08 CFI >.9 The model is saturated, the fit is perfect The model is saturated, the fit is perfect The model is saturated, the fit is perfect The model is saturated, the fit is perfect Tabel 5 menunjukkan indeks fit dari model pengukuran untuk keempat variabel laten. Index fit dari model mengacu pada nilai rasio dari Chi-square terhadap degree of freedom (χ2/df), nilai P- Value, root mean square error of approximation (RMSEA), dan comparative fit index (CFI), namun dari hasil perhitungan menggunakan LISREL, tidak muncul nilai spesifik terhadap index fit, karena model telah dinilai fit. Gambar 3, 4, 5, 6 adalah path diagram dari masing-masing variabel laten, dengan estimasi standardized loading factor dan estimasi t-value. Gambar 3 Path Diagram dari Variabel Laten Speeding Gambar 4 Path Diagram dari Variabel Laten Inattention 48 INASEA, Vol. 15 No.1, April 2014: 42-51

8 Gambar 5 Path Diagram dari Variabel Laten Rule Violation Gambar 6 Path Diagram dari Variabel Laten Driving While Tired Sementara koefisien pada variabel laten MCBS, MCBI, MCBV, MCBT menunjukkan koefisien antara first-order dan second-order factors pada Motorcycling Behavior. Masing-masing skor t-value untuk first-order factor digunakan untuk mengestimasi validitas konvergen. Skor t-value yang lebih tinggi dari 1,96 dan standardized loading factor 0.50 seperti yang dapat dilihat pada Tabel 6. menunjukkan bahwa skala ini valid secara statistikal. Tabel 6 Model Pengukuran untuk Motorcycling Behavior (MCB) (N=350) Factor Analysis Equations Error Variance Standardized Variabel R 2 Loading Laten Unstandardized Standard Error Standard t-value t-value Loading Factor Error Variance Error Factor MCBS MCBI MCBV MCBT Tabel 7 menunjukkan indeks fit dari model CFA dari Motorcycling Behavior. Index fit dari model mengacu pada nilai rasio dari Chi-square terhadap degree of freedom (χ2/df), nilai P-Value, root mean square error of approximation (RMSEA), dan comparative fit index (CFI) menunjukkan bahwa model fit. Gambar 7 adalah path diagram dari konstruk Motorcycling Behavior. Kajian Perilaku (Ho Hwi Chie; Dyah Lestari Widaningrum) 49

9 Tabel 7 Reliabilitas untuk Variabel Laten untuk Motorcycling Behavior (MCB) (N=350) Construct Chi-Square/df (1~3) P-Value >.05 RMSEA <.08 CFI >.9 Motorcycling Behavior (MCB).25/ Gambar 7 Path Diagram dari Konstruk Motorcycling Behavior Seperti yang dapat dilihat pada path diagram pada Gambar 7, pada estimasi t-value tidak ada garis merah yang menunjukkan bahwa antara variabel laten speeding, inattention, rule violation, dan driving while tired dengan konstruk motorcycling behavior memiliki hubungan yang positif dan signifikan. SIMPULAN Newnam, et al (2008) berpendapat bahwa berkendara dengan aman menuju tempat kerja merupakan suatu bentuk motivasi berperilaku yang dipengaruhi oleh tempat bekerja dan faktor individu. Hal ini juga selaras dengan hasil penelitian ini yang dilakukan pada pengendara motor yang berkendara di Jakarta. Hasil analisis dengan structural equation modeling menunjukkan bahwa speeding, inattention, rule violation, dan driving while tired berpengaruh langsung pada motorcycling behavior. Penelitian terhadap perilaku berkendara ini terbukti valid dan reliabel, sehingga dapat dikatakan bahwa model ini dapat menjadi dasar untuk pengembangan model, untuk melihat keterkaitan antara perilaku berkendara dengan konstruk lainnya, untuk melihat keterkaitannya dengan aspek yang lain. Untuk pengembangan penelitian juga dapat dilakukan penelitian dengan responden yang lebih spesifik, misal dengan struktur demografi tertentu 50 INASEA, Vol. 15 No.1, April 2014: 42-51

10 DAFTAR PUSTAKA Hair, J. F., Black, B., Babin, B., Anderson, R. E., & Tatham, R. L. (2006). Multivariate Data Analysis (6 Ed.). Prentice-Hall. Hobfoll, S. (1989). Conservation of resources: A new attempt at conceptualizing stress. American Psychologist, 44(3), Kaellhammer, J., & Smith, K. (2012). Assessing contextual factors that influence acceptance of pedestrian alerts by a night vision system. The Journal of the Human Factors and Ergonomics Society, 54(4), Newnam, S., Greenslade, J., Newton, C., & Watson, B. (2010). Safety in Occupational Driving: Development of a driver Behaviour Scale for the Workplace Context. Applied Psychology: An International Review. Newnam, S., Grifin, M. A., & Mason, C. (2008). Safety in Work Vehicles: A Multilevel Study Linking Safety Values and Individual Predictors to Work-Related Driving Crashes. Journal of Applied Psychology, 93(3), Perhubungan Darat, Direktorat Jendral (2010). Kecelakaan Jalan Raya di Indonesia Terjadi Setiap 9,1 menit. Diakses dari Perhubungan Darat, Direktorat Jendral (2011). Kelalaian Berkendara, Faktor Terbesar Kecelakaan Di Jalan Raya. Diakses dari Weiten, W. (2002). Psychology Themes and Variations (5 ed.). Belmont, CA: Thomson Learning. Kajian Perilaku (Ho Hwi Chie; Dyah Lestari Widaningrum) 51

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Untuk mencapai tujuan yang telah disebutkan di bagian pendahuluan, maka metodologi penelitian yang digunakan dapat digambarkan sebagai berikut. MULAI PERUMUSAN

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Observasi Lapangan Observasi lapangan yang peneliti lakukan adalah dengan mendistribusikan 385 kuesioner kepada pengendara sepeda motor di gedung UOB Plaza. Setiap

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Deskriptif 1. Analisis secara deskriptif Bagian ini akan membahas hasil pengolahan data yang telah dikumpulkan dari lapangan berdasarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Alasan memilih Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah karena untuk memudahkan penulis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Camison dan Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG Bab ini akan memaparkan analisis terhadap faktor-faktor yang menentukan keputusan hutang pada pemilik usaha tenun dengan menggunakan Theory Planned

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan memilih Kabupaten Ngawi, Jawa Timur karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Responden Pada bab IV ini akan menampilkan hasil penelitian yang berupa gambaran umum objek penelitian dan data deskriptif serta menyajikan hasil komputasi

Lebih terperinci

Confirmatory Factor Analysis

Confirmatory Factor Analysis Teknik Analisis Validitas Konstruk dan Reliabilitas instrument Test dan Non Test Dengan Software LISREL Akbar iskandar Teknik informatika, STMIK AKBA, Sulawesi selatan, Indonesia Email : akbar.iskandar06@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB 1 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Gambar 3.1 Diagram Alir 20 3.2 Langkah-langkah Penelitian 1. Studi Pustaka Membaca literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian dan keilmuan teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek & Subyek Penelitian Obyek dari penelitian ini yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan subyeknya ialah para Mahasiswa Magister UMY. Alasan mengapa peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Finger et al (203) yang bertujuan untuk mengetahui anteseden dan konsekuensi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1. Hasil Observasi Lapangan Kuesioner diberikan pada karyawan yang bekerja pada rumah sakit, yang dalam kasus ini adalah suster. Dengan jumlah soal untuk karyawan sebanyak 41

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh guru PAUD di Salatiga, dengan menggunakan sampel guru PAUD di Salatiga yang diambil dari 3 kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data dan obyek pada penelitian ini adalah Waroeng Spesial Sambal di Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai hubungan antar variabel berdasarkan fakta empiris dan dapat diyakini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Industri ini mengacu pada kegiatan operasional percetakan dan obyek penelitian ini ialah untuk mengetahui besarnya pengaruh Kepercayaan Pelanggan dan Kualitas

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel 3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian dilaksanakan pada 12 Februari 2016 hingga13 April 2016 di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengaruh self brand congruity,peer influence, dan privacy concern terhadap

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengaruh self brand congruity,peer influence, dan privacy concern terhadap BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh self brand congruity,peer influence, dan privacy concern terhadap attitude toward SNA, berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II 62 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Data penelitian ini diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan kepada seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II (Persero).

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di 30 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitiannya adalah mahasiswa program studi akuntansi Universitas Islam Indonesia. Kuesioner

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya. Sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume II, Nomor 02 Juli 2012

AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume II, Nomor 02 Juli 2012 195 MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL PENGARUH MOTIVASI, KAPABILITAS DAN LINGKUNGAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TAHUN PERTAMA PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA FMIPA-IPB Oleh : Muhammad Amin Paris (Dosen Fak.

Lebih terperinci

Oleh : Muhammad Amin Paris, S.Pd., M.Si (Dosen Fak. Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin) Abstrak

Oleh : Muhammad Amin Paris, S.Pd., M.Si (Dosen Fak. Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin) Abstrak MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL PENGARUH MOTIVASI, KAPABILITAS DAN LINGKUNGAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TAHUN PERTAMA PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA FMIPA-IPB Oleh : Muhammad Amin Paris, SPd, MSi (Dosen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN Dalam suatu organisasi atau perusahaan, faktor sumberdaya manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam kegiatan organisasiuntuk mencapai berbagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Beberapa teori yang terkait dalam skripsi ini adalah sebagai berikut: Systems Engineering (SE) Structural Equation Modeling (SEM) Fuzzy Serqual (Service Quality) Seperti yang telah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau penelitian terapan yang mana didalamnya terdapat solusi atas suatu permasalahan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Konfirmatori Analisis faktor konfirmatori dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh persepsi atas suatu harga (price

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah kelompok subyek yang hendak digeneralisasikan oleh hasil penelitian (Sugiyono, 2014). Sedangkan Arikunto (2010) menjelaskan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2016. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian berada di Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

59

59 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Pendahuluan Tahapan pada bab ini adalah analisa hasil penelitian dengan cara mengolah data-data yang didapatkan sebelumnya, sehingga dapat

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Penelitian

Bab 3. Metode Penelitian Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian mengenai pengujian model Theory Planned Behavior dalam menentukan pengaruh sikap siswa, norma subjektif,

Lebih terperinci

Motivasi. Persepsi. Sikap Keyakinan perilaku Evaluasi konsekuensi. Norma subjektif Keyakinan normatif Motivasi mematuhi

Motivasi. Persepsi. Sikap Keyakinan perilaku Evaluasi konsekuensi. Norma subjektif Keyakinan normatif Motivasi mematuhi 19 KERANGKA PEMIKIRAN Schiffman dan Kanuk (2004) menyatakan bahwa niat merupakan satu faktor internal (individual) yang memengaruhi perilaku konsumen. Niat merupakan bentuk pikiran yang nyata dari rencana

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 33 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Identifikasi Responden Pada penelitian ini jumlah sampel yang digunakan adalah pemilik usaha laundry di Surabaya, sebanyak 120 responden. Dengan Menggunaan metode

Lebih terperinci

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS SPSS for Windows A. PENILAIAN MODEL PENGUKURAN Penilaian model pengukuran dibagi menjadi 2 pengukuran yaitu pengukuran model reflektif dan pengukuran model formatif.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis pendekatan dan penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel secara langsung dari populasi,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 103 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Survei Dari 25 kantor LPND sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 11 Tahun 2005, No. 81 Tahun 2006, No. 08 Tahun 2008, dan No. 09 Tahun 2008,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Hasil Penelitian Responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara. Penyebaran kuesioner dilakukan menggunakan penyebaran secara

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 24 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perusahaan PT XYZ mempunyai visi dan misi yang digunakan untuk pedoman dalam menjalankan mekanisme kerja. Perusahaan PT XYZ mempunyai bagian

Lebih terperinci

BAB IV BAB ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Kuisioner yang disebar kepada responden sebanyak 120 buah. Pada saat

BAB IV BAB ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Kuisioner yang disebar kepada responden sebanyak 120 buah. Pada saat BAB IV BAB ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4. Profil Responden Penelitian Kuisioner yang disebar kepada responden sebanyak 20 buah. Pada saat pengembalian hanya kembali 3 kuesioner, dimana terdapat 4 kuesioner

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. penelitian non-eksperimen, karena tidak memberi perlakuan (kontrol) terhadap

BAB IV METODE PENELITIAN. penelitian non-eksperimen, karena tidak memberi perlakuan (kontrol) terhadap BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian 4.1.1 Rancangan Penelitian Berdasarkan timbulnya variabel, jenis penelitian dapat dibedakan atas penelitian non-eksperimen dan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Subjek dari penelitian ini adalah konsumen Hero Supermarket di Kota Yogyakarta, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Hero Supermarket di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN 1. Obyek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu Centro yang ada di Mall Ambarrukmo Plaza Jl. Laksda Adisucipto

Lebih terperinci

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian difokuskan pada masyarakat Yogyakarta yang pernah melakukan transaksi atau berbelanja secara online melalui OLX.co.id. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan SMA Negeri 1 Maronge NTB. Subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Alur Penelitian Gambar 3.1. berikut merupakan flow chart dari tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Alur Penelitian Gambar 3.1. berikut merupakan flow chart dari tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan metode yang dilakukan dalam penelitian, dimulai dari gambaran umum mengenai alur penelitian, perancangan penelitian, hingga teknik yang digunakan dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Infomedia Solusi Humanika (INSANI) yang beralamatkan di Jl RS Fatmawati No 75 Jakarta Selatan didirikan di Jakarta pada 24 Oktober 2012 berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN A. Obyek / Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada PUSKESMAS Mantrijeron, sebagai unit pelayanan jasa yang menerapkan sistem manajemen mutu ISO

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Profil Responden Bagian ini akan membahas karakteristik responden. Karakteristik dasar responden yang ditanyakan adalah jenis kelamin, pendidikan formal terakhir, usia, jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah rencana dan struktur yang dibuat untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah rencana dan struktur yang dibuat untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian adalah rencana dan struktur yang dibuat untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian. Sekaran (2010) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, dan Universitas Ahmad Dahlan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo Baru, Sukoharjo.Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey. Penelitian survey adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tahap Awal. 1. Studi Literatur 2. Pengumpulan Data Awal (Observasi dan Wawancara) 3. Identifikasi dan Analisis Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Tahap Awal. 1. Studi Literatur 2. Pengumpulan Data Awal (Observasi dan Wawancara) 3. Identifikasi dan Analisis Masalah BAB III METODE PENELITIAN Pada subbab ini menjelaskan tentang tahapan yang dilakukan dari proses awal sampai akhir dalam penelitian. Secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1 Tahap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah pengaruh kualitas layanan, komitmen, dan kepercayaan terhadap loyalitas. Sebagai variabel bebas (independent

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 1.1. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian menggunakan metode Kausalitas, digunakan untuk meneliti pada pupolasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dalam mencapai maksudnya. Dalam penelitian ini, metode menjadi alat bantu

BAB III METODA PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dalam mencapai maksudnya. Dalam penelitian ini, metode menjadi alat bantu BAB III METODA PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metodologi merupakan pengetahuan atau uraian mengenai metode. Metode itu sendiri merupakan cara kerja yang sistematis untuk mempermudah suatu kegiatan

Lebih terperinci

PENGARUH HUMAN CAPITAL DAN CORPORATE VALUE TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PENGARUH HUMAN CAPITAL DAN CORPORATE VALUE TERHADAP KINERJA KARYAWAN PENGARUH HUMAN CAPITAL DAN CORPORATE VALUE TERHADAP KINERJA KARYAWAN Putiri Bhuana Katili 1),Mutia Adha 2) Jurusan Teknik Industri, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl. Jend.Sudirman Km.3 Cilegon, Banten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di perusahaan PT. Sari Warna Asli III,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di perusahaan PT. Sari Warna Asli III, BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan di perusahaan PT. Sari Warna Asli III, Karanganyar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey. Penelitian survey adalah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Visi PT Indofood CBP Sukses Makmur Cabang Makassar yang juga merupakan Visi PT Indofood Sukses Makmur Tbk adalah Perusahaan Total Food Solutions. Diperlukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. dengan jumlah responden sebanyak 150 orang Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. dengan jumlah responden sebanyak 150 orang Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 57 BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Data mengenai karakteristik responden dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik dari responden yang bekerja di PT JobsDB Indonesia.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Pada penelitian ini populasi yang diambil adalah pelanggan yang mendapat layanan penjualan dan layanan purna jual di Ford Jakarta Selatan,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 21 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Dari industri jasa Lembaga Bahasa Inggris yang ada di Bogor, setiap penyelenggara kursus bahasa Inggris tentunya akan menciptakan suatu nama / simbol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

Analisis Faktor Konfirmatori untuk Mengetahui Kesadaran Berlalu Lintas Pengendara Sepeda Motor di Surabaya Timur

Analisis Faktor Konfirmatori untuk Mengetahui Kesadaran Berlalu Lintas Pengendara Sepeda Motor di Surabaya Timur JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: 2301-928X D-106 Analisis Faktor Konfirmatori untuk Mengetahui Kesadaran Berlalu Lintas Pengendara Sepeda Motor di Surabaya Timur M Mushonnif

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan dilakukan pengujian dan analisis model berdasarkan data kuesioner yang terkumpul untuk menjawab pertanyaan penelitian dan hipotesis yang telah diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan analisis data yang disesuaikan dengan pola penelitian dan variabel yang diteliti. Model yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) merupakan salah satu produsen motor yang memiliki pangsa pasar cukup luas. Dengan meningkatnya permintaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survei, yaitu mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data. B. Populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. belanja online Tokopedia.com yang berada di DKI Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. belanja online Tokopedia.com yang berada di DKI Jakarta. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian dilakukan pada bulan Maret 2017 sampai dengan Juli 2017 di DKI Jakarta. Penelitian ini akan dilakukan pada pengguna situs belanja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2014 hingga Juni 2014 di PT Asuransi AXA Indonesia dan VFS Global

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. = λ 14 X 2 + δ. X2.6 = λ 15 X 2 + δ 15

METODE PENELITIAN. = λ 14 X 2 + δ. X2.6 = λ 15 X 2 + δ 15 68 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah ex post facto, yaitu bentuk penelitian yang menilai peristiwa yang telah terjadi atau penilaian kondisi faktual di lapangan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di Pusat Traing Perbankan (PTP) Yogyakarta dengan alamat Perum Candi Gebang Permai Blok T. No. 1,3,4,5 Wedomartani Sleman Yogyakarta.

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL Eka Wahyu Hidayat 1), Nurul Hiron 2), Hamdika Rizki Pradhana 3) 1), 2) Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang akan menjadi sasaran dalam penelitian ilmiah, objek penelitian yang akan dilakukan menjadi sasaran dalam

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu rencana yang terstruktur dan komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berada di Jalan Lingkar Selatan, Kasihan, Bantul, Daerah

Lebih terperinci

Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner

Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner 1. Sebaran Data Stress Kerja Hasil Skoring Kuesioner 2. Jumlah Skor Setiap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini BMT Marhamah dan subyek dalam penelitian ini adalah karyawan tetap di BMT Marhamah. B. Jenis Data Jenis data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data dan Tehnik Pengumpulan Data Data yang di gunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer. Menurut Azwar (2009) data primer adalah data yang di peroleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005). BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan penelitian eksplanatori adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Universitas Mercu Buana sebagai suatu PTS mempunyai kebijakan dan cara tersendiri dalam memotivasi karyawannya untuk dapat bekerja dengan penuh kesenangan dan dapat bekerja

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Responden dalam penelitian ini yaitu sales engineer PT.Omron Electronics yang berada di Jakarta, Surabaya, Semarang dan Medan. Pola pencarian responden dilakukan

Lebih terperinci

ENTERPRENURIAL INTENTION TERHADAP MAHASISWA MENCAPAI THE YOUNG ENTEREPRENEUR. Lemiyana 1, Dedi Hartawan 2

ENTERPRENURIAL INTENTION TERHADAP MAHASISWA MENCAPAI THE YOUNG ENTEREPRENEUR. Lemiyana 1, Dedi Hartawan 2 ENTERPRENURIAL INTENTION TERHADAP MAHASISWA MENCAPAI THE YOUNG ENTEREPRENEUR Lemiyana 1, Dedi Hartawan 2 1,2 Universitas Kader Bangsa, Jl. Mayjen. H. Moh. Ryacudu No.88, 8 Ulu, Seberang Ulu I, Palembang,

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORI UNTUK MENGETAHUI KESADARAN BERLALU LINTAS PENGENDARA SEPEDA MOTOR DI SURABAYA TIMUR

ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORI UNTUK MENGETAHUI KESADARAN BERLALU LINTAS PENGENDARA SEPEDA MOTOR DI SURABAYA TIMUR ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORI UNTUK MENGETAHUI KESADARAN BERLALU LINTAS PENGENDARA SEPEDA MOTOR DI SURABAYA TIMUR Oleh : M Mushonnif Efendi (1310 105 019) Dosen Pembimbing : Jerry Dwi Trijoyo Purnomo, S.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Rincian waktu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Rincian waktu penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada perusahaan CV. Damai Swalayan, Medan. beralamat di Jl.Setia Budi No.124A, Medan, Sumatera Utara. Tabel

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Salah satu tahap dalam penelitian adalah proses pengumpulan dan pengolahan data. Pada tahap ini berisikan penjelasan mengenai jenis data yang diperlukan, teknik dan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana menyeluruh dari penelitian dengan menggunakan metode yang tepat mulai dari mengumpulkan dan menganalisa data sampai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek dalam penelitian ini adalah pengendara motor berusia tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek dalam penelitian ini adalah pengendara motor berusia tahun A. Deskripsi Subjek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Subjek dalam penelitian ini adalah pengendara motor berusia 17-23 tahun yang berjumlah 80 orang. Dalam 80 orang subjek penelitian dapat dikelompokkan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 44 BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Pre-test Untuk menguji konstruk pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner, peneliti melakukan pre-test kepada 30 responden

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh karakteristik produk (product characteristic),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek penelitian Subjek penelitian yang akan kami ambil adalah mahasiswa yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengetahui perbedaan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu 3.1 Jenis Penelitian BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu merupakaan jenis penelitian untuk mendapatkan penjelasan hubungan antar variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karyawan pada bagian perawat. Populasi yang masuk dalam kriteria

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karyawan pada bagian perawat. Populasi yang masuk dalam kriteria BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Populasi Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006). Dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) ABSTRAK

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) ABSTRAK PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) Nur Amalia Ma rufah 1, Panji Deoranto 2, Rizky Luthfian Ramadhan Silalahi 2* 1 Alumni,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil analisa data Pengaruh Customer Experience dan Perceived Quality terhadap Brand Trust Guna Meningkatkan Customer Loyalty dengan

Lebih terperinci